19. TAKWIL DI DALAM AL QUR-AN tentang kalimat :
"Laa khoufun 'alaihim walaa hum yahzanuun, mereka tidak takut dan tidak pula mereka bersedih".
Oleh : Dr. H.M. Nasim Fauzi
Perasaan takut (khouf) dan sedih (hazn).
Di dalam Tafsir Al Qur-an biasanya kedua perasaan itu diuraikan sebagai berikut :Takut berhubungan dengan sesuatu yang belum terjadi sedangkan sedih berhubungan dengan sesuatu yang telah
terjadi.
Takut seperti dikutip
dari wikipedia, adalah
suatu mekanisme pertahanan hidup dasar yang terjadi sebagai respons
terhadap suatu stimulus tertentu, seperti rasa sakit atau ancaman bahaya.
Beberapa ahli psikologi juga telah menyebutkan bahwa takut adalah salah satu dari
emosi dasar, selain kebahagiaan, kesedihan dan kemarahan. Setiap rasa takut itu pasti ada
penyebabnya. Setelah penyebab itu ditemukan, baru kita
cari solusinya. Masalahnya adalah, tidak semua orang bisa mengenali penyebab rasa takut itu dan bagaimana mengatasinya.
Sedih Dari Wikipedia, ensiklopedia bebas. Adalah kesakitan psikologi yang dikaitkan dengan atau berciri perasaan kekurangan,
kehilangan, putus asa, tak mampu melakukan apa-apa, pilu, dan marah. Perasaan
begini biasanya dianggap negetif. Apabila seseorang sedih, dia menjadi kurang
bercakap, kurang bertenaga, dan beremosi. Menangis merupakan satu petunjuk kesedihan. Sedih merupakan satu dari enam emosi asas Paul Ekman - gembira, sedih, marah, terkejut, takut, benci ". Dan
sama seperti ketakutan, maka kesedihan pun punya penyebabnya dan jika kita mau berpikir atau
menganalisa maka akan ada solusinya.
Komentar penulis
Semua manusia di dunia, termasuk para Nabi tentu
pernah mengalami rasa rakut dan sedih.
Maka : Laa khoufun 'alaihim walaa hum yahzanuun - mereka tidak takut dan tidak pula mereka bersedih".
Tak mungkin terjadi di dunia. Hanya terjadi di akhirat (di surga). Maka :
Orang yang yang tidak mengalami rasa takut dan sedih adalah orang yang masuk surga.
1. Kami berfirman, “Turunlah kamu semua dari surga ! Kemudian jika benar-benar datang petunjukKu kepadamu, maka barangsiapa mengikuti petunjukKu, tidak ada rasa takut pada mereka dan mereka tidak bersedih hati (Mereka akan masuk surga). (QS. Al-Baqoroh [2]: 38)
2 Sesungguhnya orang-orang yang beriman, orang-orang Yahudi, orang-orang Nasrani dan orang-orang sabi’in, siapa saja (di antara mereka) yang beriman kepada Allah dan hari akhir, dan melakukan kebajikan, mereka mendapat pahala dari Tuhannya, tidak ada rasa takut pada mereka, dan mereka tidak bersedih hati. (Mereka akan masuk surga). (QS. Al-Baqoroh [2]: 62).
3. Barangsiapa menyerahkan diri sepenuhnya kepada Allah, dan dia berbuat baik, dia mendapat pahala di sisi Tuhannya dan tidak ada rasa takut pada mereka dan mereka tidak bersedih hati. (Mereka akan masuk surga) (QS. Al-Baqoroh [2] : 112).
4. Orang yang menginfakkan hartanya di jalan Allah, kemudian tidak mengiringi apa yang dia infakkan itu dengan menyebut-nyebutnya dan menyakiti (perasaan si penerima), mereka memperoleh pahala di sisi Tuhan mereka. Tidak ada rasa takut pada mereka dan mereka tidak bersedih hati. (Mereka akan masuk surga). (QS. Al-Baqoroh [2]: 262).
5. Orang-orang yang menginfakkan hartanya malam dan siang hari (secara) sembunyi-sembunyi maupun terang-terangan, mereka mendapat pahala di sisi Tuhannya. Tidak ada rasa takut pada mereka dan mereka tidak bersedih hati. (Mereka akan masuk surga). (QS. Al-Baqoroh [2] : 274).
6. Sungguh, orang-orang yang beriman, mengerjakan kebajikan, melaksanakan salat dan menunaikan zakat mereka mendapat pahala di sisi Tuhannya. Tidak ada rasa takut pada mereka dan mereka tidak bersedih hati. (Mereka akan masuk surga). (QS. Al-Baqoroh [2] : 277)
7. Dan jangan sekali-kali kamu mengira bahwa orang-orang yang gugur di jalan Allah itu mati; sebenarnya mereka itu hidup di sisi Tuhannya mendapat rezeki,
Mereka bergembira dengan karunia yang diberikan Allah kepadanya, dan bergirang hati terhadap orang yang masih tinggal di belakang yang belum menyusul mereka, bahwa tidak ada rasa takut pada mereka dan mereka tidak bersedih hati. (Mereka akan masuk surga). (QS. Ali Imron [3] : 169-170).
8 = 2 Sesungguhnya orang-orang yang beriman, orang-orang Yahudi dan orang-orang sabi’in dan orang-orang Nasroni siapa saja (di antara mereka) yang beriman kepada Allah dan hari akhir, dan melakukan kebajikan, mereka mendapat pahala dari Tuhannya, tidak ada rasa takut pada mereka, dan mereka tidak bersedih hati. (Mereka akan masuk surga). (QS. Al-Maidah [5] : 69].
9. Dan tidaklah kami mengutus para rasul kami, melainkan sebagai pemberi kabar gembira untuk orang-orang yang taat kepada kami dengan kenikmatan yang abadi dan pemberi peringatan keras terhadap orang-orang yang berbuat maksiat dengan siksaan yang pedih. Maka barang-siapa yang beriman dan membenarkan para rasul serta beramal shalih, maka tidak ada rasa takut pada mereka dan mereka tidak bersedih hati. (Mereka akan masuk surga). (QS. Al-An’am [6] : 48).
10. Dan orang-orang di atas Al-A'rof (terletak antara shiroth dan sorga) menyeru orang-orang yang mereka kenal dengan tanda-tandanya sambil berkata : Harta yang kamu kumpulkan dan apa yang kamu sombongkan (ternyata) ternyata tidak ada manfaatnya buat kamu. Itukah orang-orang yang kamu telah bersumpah, bahwa mereka tidak akan mendapat rahmat Allah?” (Allah berfirman), “Masuklah kamu ke dalam surga! Tidak ada rasa takut padamu dan kamu tidak pula akan bersedih hati. (Mereka akan masuk surga).” (QS. Al-A’rof [7] :48 - 49).
12. Ingatlah, sesungguhnya wali-wali Allah itu, tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka akan bersedih hati. (Mereka akan masuk surga).” (QS. Yunus [10] : 62).
13. Sesungguhnya orang-orang yang berkata, “Tuhan kami adalah Allah,” kemudian mereka tetap istiqomah / konsisten tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka akan bersedih hati. (Mereka akan masuk surga).” (QS. Al-Ahqof [46] : 31).
Kesimpulan : Syarat-syarat orang yang masuk sorga
1. Mengikuti petunjuk Alluh Swt.
2. Orang yang beriman (muslim), orang-orang Yahudi, orang-orang Nasrani dan orang-orang sobi’in yang beriman kepada Allah (yang maha esa) dan hari akhir, dan melakukan kebajikan.
3. Menyerahkan diri sepenuhnya kepada Allah, dan dia berbuat baik.
4. Orang yang menginfakkan hartanya di jalan Allah, kemudian tidak mengiringi apa yang dia infakkan itu dengan menyebut-nyebutnya dan menyakiti (perasaan penerima).
5. Orang-orang yang menginfakkan hartanya malam dan siang hari (secara) sembunyi-sembunyi maupun terang-terangan.
6. Orang-orang yang beriman, mengerjakan kebajikan, melaksanakan sholat dan menunaikan zakat.
7. Orang-orang yang gugur di jalan Allah itu sebenarnya mereka itu hidup di sisi Tuhannya mendapat rezeki,Mereka bergembira dengan karunia yang diberikan Allah kepadanya, dan bergirang hati terhadap orang yang masih tinggal di belakang yang belum menyusul mereka.
8. = 2
9. Orang yang beriman dan membenarkan para rasul serta beramal sholih.
10. Orang-orang yang berada di atas Al-A’rof (tempat antara shiroth dan sorga).
11. Wali-wali Allah (Orang-orang yang dilindungi Alloh).
12. Orang-orang yang berkata, “Tuhan kami adalah Allah,” kemudian mereka tetap istiqomah / konsisten.
Jember 10 Maret 2021
Dr. H. M. Nasim Fauzi
Tilpun (0331) 481127
Jember
Tidak ada komentar:
Posting Komentar