Minggu, 18 Maret 2018

Bukan Hanya Muslimah Yang Memakai Jilbab




BUKAN HANYA MUSLIMAH 
YANG MEMAKAI JILBAB


Oleh : Dr. H. M. Nasim Fauzi

Pendahuluan.
Di Indonesia hanya kaum muslimah yang mengenakan jilbab.
Namun sebenarnya, jilbab juga dikenakan oleh para biarawati Kristen. Gambar dan patung Bunda Maria juga terlihat berjilbab. Terkadang Dewi Kwan Im digambarkan memakai jilbab yang longgar. 
SYARAT-SYARAT JILBAB DALAM AGAMA ISLAM
Menurut Muhammad Abduh Tuasikal, MSc. ada 12 syarat yang harus dipenuhi sebagai berikut.

     Syarat pertama: pakaian wanita harus menutupi seluruh tubuh
kecuali wajah dan telapak tangan.
     Syarat kedua: bukan pakaian untuk berhias, seperti banyak dihiasi gambar bunga apalagi yang warna-warni, atau disertai gambar makhluk bernyawa
     Syarat ketiga: tidak tipis dan tidak tembus pandang yang dapat menampakkan bentuk lekuk tubuh. Pakaian muslimah juga harus longgar / tidak ketat.
     Syarat keempat: tidak memakai wewangian.
     Syarat kelima: tidak menyerupai pakaian pria atau pakaian non muslim.
     Syarat keenam: bukan pakaian untuk mencari ketenaran (baca: pakaian syuhroh). Pakaian syuhroh di sini bisa berupa pakaian yang mewah atau paling kere  sehingga terlihat sebagai orang yang zuhud. Kadang pula  pakaian syuhroh adalah pakaian yang berbeda dengan pakaian yang biasa dipakai di negeri itu dan tidak dipakai di zaman itu. Semua pakaian seperti ini terlarang.
     Syarat ketujuh: pakaian tersebut terbebas dari salib.
     Syarat kedelapan: tidak terdapat gambar makhluk bernyawa (manusia dan hewan). Gambar makhluk juga termasuk perhiasan. Jadi, hal ini sudah termasuk dalam larangan bertabaruj pada syarat kedua di atas.
     Syarat kesembilan: pakaian tersebut berasal dari bahan yang suci dan halal.
     Syarat kesepuluh: bukan pakaian kesombongan.
     Syarat kesebelas: bukan pakaian pemborosan .
     Syarat keduabelas: bukan pakaian  ahlu bid’ah. Seperti memakai pakaian hitam ketika mendapat musibah seperti wanita Syi’ah Rofidhoh pada bulan Muharram.
     Berikut ini kutipan dari artkel Abu Fahd Negara Tauhid.
 JILBAB MENURUT AJARAN YAHUDI
Kitab Talmud Yahudi menyatakan:
      “Apabila seorang wanita melanggar syariat Talmud, seperti keluar ke tengah-tengah masyarakat tanpa mengenakan kerudung atau berceloteh di jalan umum atau asyik mengobrol bersama laki-laki dari kelas apa pun, atau bersuara keras di rumahnya sehingga terdengar oleh tetangga-tetangganya, maka  dalam keadaan seperti itu suaminya boleh menceraikannya tanpa membayar  mahar padanya.” [“Al Hijab”, Abul A’la Maududi, h. 6].
     Seorang pemuka agama Yahudi, Rabbi Dr. Menachem M. Brayer, Professor Literatur Injil pada Universitas Yeshiva dalam bukunya, The Jewish woman in Rabbinic Literature, menulis bahwa baju bagi wanita Yahudi saat bepergian ke luar rumah yaitu mengenakan penutup kepala yang terkadang bahkan harus menutup hampir seluruh muka dan hanya meninggalkan sebelah mata saja.” [Sabda Langit Perempuan dalam Tradisi Islam, Yahudi, dan Kristen, Sherif Abdel Azeem,  (Yogyakarta: Gama Media,  2001), cet. Ke-2, h.74].  
     Wanita-wanita Yahudi di Eropa menggunakan kerudung sampai abad ke 19 hingga mereka bercampur baur dengan budaya sekuler. Dewasa ini, wanita-wanita Yahudi yang shalih tidak pernah memakai penutup kepala kecuali bila mereka mengunjungi sinagog (gereja Yahudi). [S.W.Schneider, 1984, hal. 238-239].
JILBAB MENURUT AJARAN NASRANI
Anjuran memakai jilbab/cadar bagi kaum Nasrani:
…Menjelang senja Ishak sedang keluar untuk berjalan-jalan di padang. Ia melayangkan pandangnya, maka dilihatnyalah ada unta-unta datang. Ribka juga melayangkan pandangnya dan ketika dilihatnya Ishak, turunlah ia dari untanya. Katanya kepada hamba itu: “Siapakah laki-laki itu yang berjalan di padang ke arah kita?” Jawab hamba itu: “Dialah tuanku itu.” Lalu Ribka mengambil telekungnya dan bertelekunglah ia.” (Genesis / Kejadian 24: 63-65)
Tetapi tiap-tiap perempuan yang berdoa atau bernubuat dengan kepala yang tidak bertudung, menghinanya, sebab ia sama dengan perempuan yang dicukur rambutnya.
Sebab jika perempuan tidak mau menudungi kepalanya, maka haruslah ia juga menggunting rambutnya. Tetapi jika bagi perempuan adalah penghinaan, bahwa rambutnya digunting atau dicukur, maka haruslah ia menudungi kepalanya.
Pertimbangkanlah sendiri: Patutkah perempuan berdoa kepada Allah dengan kepala yang tidak bertudung?

     Dalam kaitan ini, Abu Ameenah Bilal Philips  menegaskan bahwa dalam kanon Gereja Katolik  terdapat artikel hukum yang mewajibkan wanita untuk menutup kepala mereka saat berada di  Gereja. Bahkan sekte-sekte Kristen, seperti kaum Amish dan Mennonite memelihara kerudung bagi kaum wanitanya hingga saat ini. [“Agama Yesus Yang Sebenarnya”, Abu Ameenah Bilal  Philips, (Jakarta : Pustaka Dai, 2004), h. 179].
     Namun wanita kristen yang berada di Barat atau di Eropa, atau juga di Indonesia sudah menanggalkan jilbabnya. Bahkan saat datang ke Gereja pada setiap hari minggu tidak terlihat  jemaat wanitanya memakai jilbab atau kerudung. Berjilbab dalam kristen ternyata sudah dipraktekkan oleh Ibu Yesus kristus atau Bunda Maria, seperti terlihat dalam gambar-gambar Bunda Maria yang memakai jilbab.
JILBAB MENURUT AJARAN HINDU

 Anjuran memakai jilbab/cadar bagi kaum Hindu:
      Rama berkata kepada Shinta, dia memerintahkan agar menundukkan pandangan dan mengenakan kerudung.” [Mahavir Charitra Act 2 Page 71].
     Hal yang sama juga dilakukan dalam tradisi orang-orang India yang sebagian besar penganut ajaran Hindu. Pakaian yang panjang sampai menyentuh mata kaki dengan kerudung menutupi kepala adalah pakaian khas yang dipakai sehari-hari. [http://cdnu.kaskus.us/34/pemwid9a.jpg].
JILBAB / CADAR MENURUT AJARAN BUDDHA 


Anjuran memakai jilbab/cadar bagi kaum Buddha:
     Pada masa Sang Buddha beberapa wanita memakai cadar walaupun lebih sebagai [pelindung] yang sama dengan topi daripada untuk menutupi wajah. Namun sekitar awal milenium pertama, cadar mulai dianggap sebagai hal yang sepantasnya bagi wanita kelas atas dan mereka yang  berada dalam rumah tangga kerajaan untuk menutupi diri mereka dengan cadar. Ini merupakan awal dari apa yang disebut purdah, pengasingan para wanita dari khalayak ramai,
     Sebuah trend yang menjadi lebih tersebar luas di India dengan diperkenalkannya agama Islam pada abad ke-13. Para wanita desa di India masih menarik kain sari  menutupi wajah mereka di hadapan pria yang tidak ada hubungan dengan mereka.
Kesimpulan
    Kewajiban memakai jilbab bagi kaum wanita bukan monopoli tradisi Islam. Memakai jilbab juga  bagian dari tradisi keagamaan Yahudi, Nasrani, Hindu dan Buddha.
     Dalam tradisi Yahudi, jilbab merupakan  simbol ketaatan dan kehormatan wanita terhadap suaminya, bentuk ibadah kepada Tuhan, lambang kemewahan, kewibawaan, kebangsawanan, dan kesucian wanita.
     Meskipun prakteknya tidak ideal, kewajiban memakai jilbab dalam tradisi kristen tercermin dalam ungkapan Santo Paulus yang menyatakan bahwa wanita yang tidak berjilbab harus dicukur rambutnya sampai gundul karena dianggap telah menghina suaminya.
     Islam menegaskan bahwa kaum wanita diwajibkan untuk berjilbab dan berpakaian yang sopan dan terhormat, tidak tipis dan ketat yang bisa menimbulkan rangsangan birahi dan fitnah. Jilbab dalam Islam tidak mengekang dan membuat wanita menjadi terbelakang, melainkan wanita menjadi terjaga kesucian dan kehormatannya, terjaga keamanan dan kemuliaannya. Jadi, wanita muslimah yang berjilbab berarti membumikan syariat Ilahi dalam kehidupannya sehingga menimbulkan kepribadian yang tangguh dan jati diri wanita yang shalihah.
Jember 2 April 2017
Dr. H.M. Nasim Fauzi
Jalan Gajah Mada 118
Tilpun (0331) 481127
Jember

Perjalanan MINYAK KELAPA dan MINYAK KELAPA SAWIT di dalam tubuh kita



   Perjalanan MINYAK KELAPA
   dan MINYAK KELAPA SAWIT
di dalam tubuh kita

 Oleh : Dr. H.M. Nasim Fauzi

Pendahuluan
     Minyak termasuk golongan lipid, senyawa organik yang tidak larut dalam air, tetapi larut dalam pelarut organik non-polar, misalnya dietil eter (C2H5O-C2H5), kloroform (CHCl3 benzena) dan hidro karbon non-polar lainnya  Minyak merupakan trigliserida atau triasilgliserol, yang berarti “triester dari gliserol”. Hasil hidrolisis minyak adalah asam lemak dan gliserol
                                             Triglyceride
Minyak kelapa dan Minyak kelapa sawit

     Keduanya adalah minyak dari tumbuh-tumbuhan. Tergolong minyak masak atau minyak sayur dan bahan baku industri sabun.

 

Minyak kelapa
     Berasal dari buah kelapa (Cocos nucifera) terdiri dari mesokarp (sabut) berupa serat-serat kasar, endokarp (tempurung atau batok) dan endo-sperma (buah kelapa) berupa cairan serta dagingnya yang melekat di dinding dalam batok. Daging buah muda berwarna putih dan air kelapa ini mengandung beraneka enzim  Daging buah tua kelapa berwarna putih dan mengeras. Sarinya diperas, cairannya dinamakan santan.yang dapat dijadikan minyak kelapa.
Analisa Kimia Minyak Kelapa
Asam lemak
Konsentrasi mg/mL
Kandungan (%)
C 8:0 (Kaprilat)
C10.0 (Kaprat)   
C12:0 (Laurat)
C14:0 (Miristat)
C16:0 (Palmitat)
C18:0 (Stearat)
C18:1 (Oleat)
C18:2 (Linoleat)
6,11
3,85
25,8
9,84
4,45
1,36
3,94
0,69
8,93
6,74
47,79
17,17
8,08
2,58
7,37
1,35

55,99
100,00
Keterangan
     Asam lemak rantai sedang adalah yang mengandung C 6-12  Asam kaprilat, kaprat dan laurat termasuk asam lemak rantai sedang (medium chained triglycerides / MCT). Pada minyak kelapa berjumlah 63,46%.
     Sedang sisanya C14 (Miristat), C16:0 (Palmitat), C18:0 (Stearat), C18:1(Oleat) dan C18:2 (Linoleat) termasuk asam lemak rantai panjang (long chained triglycerides / LCT) berjumlah 36,55%.
Perjalanan minyak kelapa di dalam tubuh
     Metabolisme / perjalanan di dalam tubuh bagian MCT dan LCT dari minyak kelapa itu berbeda.  
Perjalanan MCT minyak kelapa
  Karena molekulnya kecil relatif lebih mudah larut di dalam air. Setelah dikonsumsi sebagian dihidrolisa menjadi asam lemak dan monogliserida yang.langsung bisa diserap oleh dinding usus lalu menembus dinding kapiler. Setelah diserap, lemak rantai sedang / MCT itu terikat dengan albumin serum dan meninggalkan usus melalui vena porta hepatica lalu dibawa ke hati untuk dimetabolisir. Sedang asam lemak rantai sedang yang diserap juga dikirim ke hati
Metabolisme MCT di dalam hati  
     Trigliseride dan asam lemak rantai sedang masuk ke dalam sel hati dalam bentuk asam lemak. Lalu diubah menjadi ketone bodies yang bisa digunakan di seluruh tubuh termasuk otak. Atau masuk ke Krebs Cycle di mitochondria diubah menjadi ATP sebagai sumber energi di seluruh tubuh.
Dalam ilmu nutrisi kedokteran medium-chain triglyceride (MCT) dianggap suatu “lemak super”, sebagai sumber enerji terbaik  Untuk konsumsi sebelum olah raga. Digunakan pada  diet malnutrisi. Bahkan bisa dipakai untuk nutrisi parenteral.
Perjalanan LCT minyak kelapa
     Alur perjalanan LCT minyak kelapa persis = LCT minyak kelapa sawit.

Minyak Kelapa Sawit


     Minyak kelapa sawit diperoleh dari pengolahan buah kelapa sawit (Elaeis Guinensis JACQ).  Buah kelapa sawit terdiri dari sabut /daging buah (mesocarp), tempurung (endocarp) dan biji (kernel). Mesocarp atau daging buah mengandung kadar minyak rata-rata sebanyak 56%, biji (kernel) mengandung minyak sebesar 44%, sedang endocarp atau tempurung tidak mengandung minyak.

Analisa Kimia Minyak Kelapa Sawit
Kandungan asam lemak di dalam minyak kernel kelapa sawit
Jenis asam lemak
Persen
C10 Asam kaprat, ,
C18 Asam stearat, 
C18 Asam oleat, 
48.2%
16.2%
8.4%
3.4%
3.3%
2.5%
15.3%
2.3%
Komentar
     Ternyata susunannya = minyak kelapa.
Maka metabolismenya juga = minyak kelapa.
Minyak kernel ini hanya dijual ke pabrik kosmetik.
     Minyak kelapa sawit yang dihasilkan dari kulit kelapa sawit dinamakan minyak sawit mentah (Crude Palm Oil). CPO mengandung sekitar 500-700 ppm karoten dan merupakan bahan pangan terbanyak dikon sumsi di dunia. CPO adalah minyak kelapa sawit mentah yang berwarna kemerah-merahan yang diperoleh dari hasil ekstraksi atau dari proses pengempaan daging buah kelapa sawit.

Bleaching ( Pemucatan ) atau Penghilangan Warna.
Tahap yang terpenting dalam pemurnian minyak nabati adalah penghilangan bahan-bahan berwarna yang tidak diingini. Proses ini umumnya disebut dengan bleaching (pemucatan) atau penghilangan warna (decoloration). Pada proses netralisasi, beberapa bahan berwarna biasanya dapat dihilangkan, khususnya bila larutan alkali kuat digunakan, tetapi beberapa bahan alami yang terlarut dalam minyak, hanya dapat dihilangkan dengan perlakuan khusus. Yaitu dengan pemanasan; pada kondisi hampa udara. dan pemucatan dengan hidrogenasi. 
Kandungan asam lemak di dalam minyak sabut / daging kelapa sawit
Asam Lemak Rantai Panjang
Asam Lemak
Jumlah atom C
%
Asam Miristat
Asam Palmitat
Asam Stearat
Asam Oleat
Asam Linoleat
14
16
18
18
18
1,1 – 2,5
40 – 46
3,6 – 4,7
30 – 45
7 – 11
Jumlah %
61,7 – 100

Alur perjalanan minyak kelapa sawit di dalam tubuh
Karena ukuran molekul asam lemaknya besar-besar, tidak bisa larut di dalam air sehingga perlu diproses dulu di dalam saluran cerna sebelum bisa diserap melalui dinding usus. Partikel minyak yang besar-besar itu mula-mula diemulsi dengan bantuan cairan empedu yang berfungsi seperti sabun deterjen. Setelah diemulsikan dengan sempurna, lalu diuraikan menjadi asam lemak bebas, monogliserida serta sedikit digliserida dengan bantuan enzim lipase dari pankreas.  Setelah berbentuk asam lemak bebas dan monogliserida baru bisa diserap oleh dinding usus
                                                   Chylomicron
Di dalam sel dinding usus asam lemak dan monogliserida ini digabung lagi menjadi trigliserida .Karena molekulnya besar tidak bisa menembus dinng arteriola.maka tidak dibawa ke hati malui Vena Porta Hepatica. Tetapi dibawa ke saluran lemak dan lymphe (disebut cisterna chyli)  menumpng dalam bentuk chylomicron (termasuk lipoprotein). Lipoprotein ini berisi trigliserida (85-92%), fosfolipida (6-2%)   kolesterol (1-3%) dan protein (1-2%). Alur perjalanannya ada di tabel di bawah. Sesampainya di aliran darah umum sebagian dibawa ke hati untuk dimetabolisir. Sebagian lainnya ditimbun di jaringan lemak tubuh..
Panjang perjalanan LCT minyak kelapa sawit
No
Nama saluran
Panjang
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Cisterna chyli
Ductus thoracicus
Vena cava superior
Atrium kanan+Ventrikel kanan
Arteria pulmonalis
Vena pulmonalis
Atrium kiri+Ventrikel kiri
Aorta
Arteria. hepatica
Hepar
6 cm
40 cm
7 cm
12 cm
80 cm
80 cm
12 cm
40 cm
30 cm
20 cm

Total
327 cm
Perbandingan alur transport MCT dan LCT

Jember, 21 Nopember 2017

Dr. H.M. Nasim Fauzi
Jalan Gajah Mada 118
Tipun (0331) 481127 
Jember

Sabtu, 17 Maret 2018

Leaflet Assalam Qoblal Kalam



ASSALAM
QOBLAL KALAM

Oleh : Dr. H. M. Nasim Fauzi

Pendahuluan
Pada siaran TV kita sering menyaksikan sang pembicara mengucap basmalah (bismillahirrohmanir-rohim), bahkan ada yang ditambah taawudz (audzu billahi minasysyaithonirrojim) sebelum mengucap salam. Pada hadits “Assalam qoblal kalam” riwayat Ibnu Najjar serta Thobroni dan Abu Naim, hal ini    tidak dibenarkan.
Berikut ini penulis kutipkan beberapa tulisan yang membahasnya.
1. Membaca Basmalah atau Salam Dahulu.  Dikutip dari Fajar Santoso 
a. Ihyaa’ Uluumiddin II/200
Sebagian kewajiban muslim atas muslim lainnya adalah memulai salam sebelum pembicaraan, sambil berjabat tangan saat salam,
Hadits ke-1 Nabi Muhammad Saw. bersabda “Barangsiapa memulai pembicaraan sebelum salam maka tidak usah dijawab hingga ia memulainya dengan salam terlebih dahulu(HR. Thobroni dan Abu Na’im)
b. Kejadian di masyarakat
Kebiasaan di pengajian-pengajian, sebelum mem-bahas persoalan pokoknya, didahului oleh:
1. Membaca salam, biasanya : “Assalamu ’Alaikum Warohmatullohi Wabarokatuh”.
2. Setelah itu membaca : “Bismillahirrohmanirrohim”.3. Lalu dilanjutkan membaca Hamdalah : “Alhamdu-lillahirobil ’alamin”.
4. Lalu dilanjutkan membaca sholawat : “Washsholaatu Wassalaamu ‘Alaa Asyrofil Mursalin Wa’alaa Aalihi wa Ashhaabihi Ajma’in”.
Baru setelah itu membaca “Ammaa Ba’du”.
Ada juga yang singkat saja, setelah salam langsung : “Bismillah – Alhamdulillah – Washsholaa-tu Wassalaamu ‘Alaa Rosuulillah wa ‘Alaa Aalihi wa Ashhaabihi Waman Waalah”, ada juga yang di-tambah “Laa Haula Walaa Quwwata Illaa Billah”.
Ada yang  bicara dahulu yang lama, kemudian baru salam, jadi setelah kepada…, kepada… kepada…, baru “Assalamu ‘Alaikum”.
Menurut Fajar Santoso yang diucapkan dulu adalah : Salam, lalu Basmalah,  lalu Hamdalah, lalu Sholawat Salam kepada Nabi Muhammad Saw., jadi dirangkaikan satu, dua, tiga.
Dalilnya  adalah Hadits ke-2  : Qoola Rosuulullloh Saw. : Assalaamu qoblal kalaam., ‘An Jaabir (H.R. Imam Ibnu Najjar).
Hadits ke-3   : “Bersabda Rosululloh Saw. : Mengucap salam itu lebih dahulu sebelum bicara”. Assalamu qoblassu-aal faman bada-akum bissuaali qoblas-salaam falaa tujibuhu.
Artinya : “Salam itu lebih dahulu sebelum ber-tanya, siapa orangnya yang mengawali dari kamu semua dengan pertanyaan sebelum mengucap salam, maka janganlah dijawab pertanyaannya”.
Jadi sebelum bertanya, muqoddimahnya harus salam: “Assalaam Qoblal Kalam” : Salam dahulu sebelum komunikasi / hubungan antara sesama manusia.                ha 

   Hadits ke-4   Qoola Rosuululloh Saw. : Assalaamu tathowwu’un warroddu faridlotun. (Al-Hadits)
Artinya : “Bersabda Rosululloh Saw. : Salam itu sunat dan menjawab salam itu fardlu”.
Keutamaan Mengucapkan Salam
Allah Ta’ala berfirman: “Wahai orang-orang yang beriman, janganlah kalian memasuki rumah-rumah yang bukan rumah kalian sebelum kalian meminta izin dan memberi salam kepada penghuninya.” (QS. An-Nur: 27)
Hadits ke-5 Dari Abdullah bin Amr Ra. dia berkata: Ada seseorang yang bertanya kepada Nabi Saw., “Apakah yang paling baik menurut Islam?” Nabi Saw. menjawab: “Kamu memberi makan, mengucapkan salam kepada orang yang kamu kenal dan yang tidak kamu kenal”. (HR. Al-Bukhari no. 11, 27 dan Muslim no. 3)
Hadits ke-6 Dari Al-Barra` bin Azib Ra. dia berkata: “Nabi Saw. memerintahkan kami dengan tujuh perkara dan melarang kami dari tujuh perkara: (1) Beliau memerintahkan untuk menjenguk orang sakit, (2) mengiringi jenazah, (3 )mendoakan orang yang bersin, (4) memenuhi undangan, (5) me-nyebarkan salam, (6) menolong orang yang ter-zhalimi, serta   (7) melaksanakan sumpah. Dan beliau melarang kami (1) memakai cincin dari emas, (2 )minum dari bejana yang terbuat dari perak, (3) mayasir / judi, (4) qassiy, (5) harir / gelang emas, (6)dibaj / sutra tebal, dan (7) istabraq (pakaian yang terbuat dari sutera atau campuran sutera).” (HR. Al-Bukhari no. 2265, 5204, 5414, 5754, 5766 dan Muslim no. 2066)
Hadits ke-7 Dari Abu Hurairah: Ra. Nabi Saw.bersabda: “Kalian tidak akan masuk surga hingga kalian beriman, dan tidaklah kalian beriman hingga kalian saling menyayangi. Maukan kalian aku tunjukkan atas sesuatu yang mana apabila kalian mengerjakannya niscaya kalian akan saling me-nyayangi. Sebarkanlah salam di antara kalian.” (HR. Muslim no. 54)

Keutamaan Membaca Basmalah.
 “Setiap perkara yang mengandung kebaikan yang tidak diawali dengan basmalah kurang berkah”
Yang dimaksud ‘setiap perkara’ mencakup semua jenis ucapan seperti bacaan dan semua jenis perbuatan seperti mengarang (kitab). Yang dimaksud dengan ‘yang mengandung kebaikan’ adalah setiap keadaan yang oleh syara’ dipandang penting untuk diawali dengan bismillah, bukan hal yang haram bukan pula hal yang makruh.
Disyaratkan juga bukan berupa dzikiran murni dan bukan hal yang oleh syara’ ditetapkan keberadaan-nya dengan selain basmalah dan hamdalah seperti shalat yang oleh syara’ telah ditetapkan tidak diawali dengan basmalah dan hamdalah tapi awalilah dengan takbir. (Tuhfah al-Muriid halaman 3)
Membaca Basmalah Dapat membuat setan menjadi kecil
Hadits ke-8  Imam Ahmad bin Hanbal dalam musnadnya meriwayatkan dari seseorang yang dibonceng oleh Nabi Saw., ia berkata, “Tunggangan Nabi Saw. tergelincir, maka aku katakan: ‘Celaka setan.’ Nabi Saw. bersabda, ‘Janganlah engkau mengucapkan ‘celakalah setan.’ Karena jika engkau mengucapkannya, maka ia akan membesar dan berkata: ‘dengan kekuatanku, aku jatuhkan dia.’ Jika engkau mengucapkan bismillah, maka ia akan menjadi kecil hingga seperti seekor lalat.’” (HR. Ahmad dan Abu Daud)
Ini merupakan berkah dari ucapan “Bismillah
Disunnahkan membaca basmalah sebelum memulai pekerjaan
h   Oleh karena itu disunnahkan membaca basmalah pada awal setiap ucapan maupun perbuatan. Disunnahkan juga membacanya pada awal khuthbah. Dan disunnahkan juga membaca basma-lah sebelum masuk kamar mandi.
Tidak sempurna wudhu sebelum membaca basmalah
Hadits ke-9  Berdasarkan hadist dalam musnad Imam Ahmad dan juga dalam kitab Sunan dari riwayat Abu Huraira, Sai’id bin Zaid dan Abu Sa’id Ra. Secara marfu’, Rasululllah Saw. bersabda, “Tidak sah wudhu seseorang yang tidak menyebut nama Allah Ta’ala (mengucap basmalah)”  (HR. Ahmad, Abu Daud, Ibn Majah)
Membaca Basmalah sebelum jima’  kelak anaknya akan dijauhkan dari gangguan setan.
Hadits ke-10 Berdasarkan hadist dalam kitab Shahih Al-Bukhari dan Shahih Muslim, dari Ibn ‘Abbas radhiyallahu ‘anhu, bahwa Rasulullah Saw. bersabda, “Seandainya salah seorang dari kalian hendak mencampuri istrinya ia membaca : ‘Bismillah allahumma janibnasy syaithaana wa janibisy syaithaana maa razaqtanaa (dengan menyebut nama Allah, jauhkanlah kami dari setan dan jauhkanlah setan dari apa yang Engkau anugrahkan kepada kami),’ maka jika Allah menaqdirkan lahirnya anak maka anak itu tidak akan diganggu oleh setan selamanya.”
Menjauhkan rumah dari setan.
Hadits ke-11  Dari Jabir Ra. berkata, saya mendengar Rasulullah Saw. bersabda, “Jika seseorang masuk ke dalam rumahnya lalu ia menyebut asma Allah Ta’ala saat ia masuk dan saat ia makan, maka setan berkata kepada teman-temannya, ‘ tidak ada tempat bermalam bagi kalian dan tidak ada makan malam.’ Dan jika ia masuk, tanpa menyebut asma Allah Ta’ala saat hendak masuk rumahnya berkatalah syaithan: ‘kalian mendapatkan tempat bermalam, dan apa bila dia tidak menyebut nama Allah ketika hendak makan,maka setan berkata : ‘ kalian mendapatkan tempat bermalam dan makan malam.’” (Muttafaqun ‘alaih)
4 Situasi Bacaan Basmalah dalam membaca Al Qur-an  Dikutip dari
Salah satu adab membaca Al-Qur’an ialah membaca basmalah. Dalam membaca basmalah tak lepas dari 4 keadaan:
Pertama, Membaca basmalah di awal surat. Membaca basmalah di awal tiap surat Al-Qur’an, selain surat At-Taubah hukumnya sunnah.
Kedua, membaca basmalah di pertengahan surat. Misalnya saat melanjutkan bacaan Alquran yang dimulai dari pertengahan.
Ketiga, tidak perlu membaca basmalah di awal surat At-Taubah. Melainkan membaca taawudz yang dilanjutkan dengan membaca ayat pertama surat ke-9 tersebut.
Keempat, menurut Imam Ibnu Hajar Al-Haitsami disunnahkan membaca basmalah jika membaca surat At-Taubah dari pertengahan dan bukan dari awal surat. 


Jember, 27 Maret 2017


Dr. H.M. Nasim Fauzi.
Jalan Gajah Mada 118
Tilpun (0331) 481127
Jember.