ASSALAM
QOBLAL KALAM
Oleh : Dr. H. M. Nasim
Fauzi
Pendahuluan
Pada siaran TV kita sering
menyaksikan sang pembicara mengucap basmalah (bismillahirrohmanir-rohim),
bahkan ada yang ditambah taawudz (audzu billahi minasysyaithonirrojim) sebelum
mengucap salam. Pada hadits “Assalam qoblal kalam” riwayat Ibnu Najjar serta Thobroni dan Abu Naim, hal ini tidak dibenarkan.
Berikut ini penulis kutipkan
beberapa tulisan yang membahasnya.
1.
Membaca Basmalah atau Salam Dahulu. Dikutip dari Fajar Santoso
a. Ihyaa’ Uluumiddin II/200
Sebagian kewajiban muslim atas
muslim lainnya adalah memulai salam sebelum pembicaraan, sambil berjabat tangan
saat salam,
Hadits ke-1 Nabi
Muhammad Saw. bersabda “Barangsiapa
memulai pembicaraan sebelum salam maka tidak usah dijawab hingga ia memulainya
dengan salam terlebih dahulu” (HR.
Thobroni dan Abu Na’im)
b. Kejadian di masyarakat
Kebiasaan di
pengajian-pengajian, sebelum mem-bahas persoalan pokoknya, didahului oleh:
1. Membaca
salam, biasanya : “Assalamu ’Alaikum Warohmatullohi Wabarokatuh”.
2. Setelah
itu membaca : “Bismillahirrohmanirrohim”.3. Lalu dilanjutkan membaca Hamdalah :
“Alhamdu-lillahirobil ’alamin”.
4. Lalu
dilanjutkan membaca sholawat : “Washsholaatu Wassalaamu ‘Alaa Asyrofil Mursalin
Wa’alaa Aalihi wa Ashhaabihi Ajma’in”.
Baru
setelah itu membaca “Ammaa Ba’du”.
Ada juga yang singkat saja, setelah
salam langsung : “Bismillah – Alhamdulillah – Washsholaa-tu Wassalaamu ‘Alaa
Rosuulillah wa ‘Alaa Aalihi wa Ashhaabihi Waman Waalah”, ada juga yang di-tambah
“Laa Haula Walaa Quwwata Illaa Billah”.
Ada yang bicara dahulu yang lama, kemudian baru salam,
jadi setelah kepada…, kepada… kepada…, baru “Assalamu ‘Alaikum”.
Menurut Fajar Santoso yang
diucapkan dulu adalah :
Salam, lalu Basmalah, lalu Hamdalah,
lalu Sholawat Salam kepada Nabi Muhammad Saw., jadi dirangkaikan satu, dua,
tiga.
Dalilnya adalah Hadits ke-2 : Qoola Rosuulullloh Saw. : Assalaamu qoblal kalaam.,
‘An Jaabir (H.R. Imam Ibnu Najjar).
Hadits ke-3
: “Bersabda Rosululloh Saw. : Mengucap salam itu lebih dahulu sebelum
bicara”. Assalamu qoblassu-aal faman bada-akum
bissuaali qoblas-salaam falaa tujibuhu.
Artinya : “Salam itu lebih dahulu sebelum ber-tanya, siapa
orangnya yang mengawali dari kamu semua dengan pertanyaan sebelum mengucap
salam, maka janganlah dijawab
pertanyaannya”.
Jadi sebelum bertanya, muqoddimahnya harus salam: “Assalaam
Qoblal Kalam” : Salam dahulu sebelum komunikasi / hubungan antara sesama
manusia. ha
Hadits ke-4 Qoola Rosuululloh Saw. : Assalaamu tathowwu’un warroddu faridlotun. (Al-Hadits)
Hadits ke-4 Qoola Rosuululloh Saw. : Assalaamu tathowwu’un warroddu faridlotun. (Al-Hadits)
Artinya : “Bersabda Rosululloh Saw. : Salam itu sunat dan
menjawab salam itu fardlu”.
Keutamaan
Mengucapkan Salam
Allah Ta’ala berfirman: “Wahai orang-orang yang beriman, janganlah kalian
memasuki rumah-rumah yang bukan rumah kalian sebelum kalian meminta izin dan
memberi salam kepada penghuninya.” (QS. An-Nur: 27)
Hadits
ke-5 Dari Abdullah bin Amr Ra.
dia berkata: Ada seseorang yang bertanya kepada Nabi Saw., “Apakah yang paling
baik menurut Islam?” Nabi Saw. menjawab: “Kamu
memberi makan, mengucapkan salam kepada orang yang kamu kenal dan yang tidak
kamu kenal”. (HR. Al-Bukhari
no. 11, 27 dan Muslim no. 3)
Hadits ke-6 Dari Al-Barra` bin Azib Ra. dia berkata: “Nabi
Saw. memerintahkan kami dengan tujuh perkara dan melarang kami dari tujuh
perkara: (1) Beliau memerintahkan untuk menjenguk orang sakit, (2) mengiringi
jenazah, (3 )mendoakan orang yang bersin, (4) memenuhi undangan, (5) me-nyebarkan
salam, (6) menolong orang yang ter-zhalimi, serta (7) melaksanakan
sumpah. Dan beliau melarang kami (1) memakai cincin dari emas, (2 )minum dari
bejana yang terbuat dari perak, (3) mayasir / judi, (4) qassiy, (5) harir /
gelang emas, (6)dibaj / sutra tebal, dan (7) istabraq (pakaian yang terbuat
dari sutera atau campuran sutera).” (HR. Al-Bukhari no. 2265, 5204, 5414, 5754,
5766 dan Muslim no. 2066)
Hadits
ke-7 Dari Abu Hurairah: Ra. Nabi
Saw.bersabda: “Kalian tidak akan masuk surga hingga kalian beriman, dan tidaklah
kalian beriman hingga kalian saling menyayangi. Maukan kalian aku tunjukkan
atas sesuatu yang mana apabila kalian mengerjakannya niscaya kalian akan saling
me-nyayangi. Sebarkanlah salam di antara kalian.”
(HR. Muslim no. 54)
Keutamaan Membaca
Basmalah.
“Setiap perkara yang
mengandung kebaikan yang tidak diawali dengan basmalah kurang berkah”
Yang dimaksud ‘setiap
perkara’ mencakup semua jenis ucapan seperti bacaan dan semua jenis
perbuatan seperti mengarang (kitab). Yang dimaksud dengan ‘yang mengandung kebaikan’ adalah setiap keadaan yang oleh syara’ dipandang penting untuk diawali
dengan bismillah, bukan hal yang haram bukan pula hal yang makruh.
Disyaratkan juga bukan berupa
dzikiran murni dan bukan hal yang oleh syara’ ditetapkan keberadaan-nya dengan
selain basmalah dan hamdalah seperti shalat yang oleh syara’ telah ditetapkan
tidak diawali dengan basmalah dan hamdalah tapi awalilah dengan takbir. (Tuhfah al-Muriid halaman 3)
Membaca Basmalah Dapat membuat setan menjadi kecil
Hadits
ke-8 Imam Ahmad bin Hanbal dalam musnadnya
meriwayatkan dari seseorang yang dibonceng oleh Nabi Saw., ia berkata, “Tunggangan Nabi Saw. tergelincir, maka aku katakan:
‘Celaka setan.’ Nabi Saw. bersabda, ‘Janganlah engkau mengucapkan ‘celakalah
setan.’ Karena jika engkau mengucapkannya, maka ia akan membesar dan berkata:
‘dengan kekuatanku, aku jatuhkan dia.’ Jika engkau mengucapkan bismillah, maka
ia akan menjadi kecil hingga seperti seekor lalat.’” (HR. Ahmad dan Abu Daud)
Ini merupakan berkah dari ucapan “Bismillah
“
Disunnahkan membaca basmalah sebelum memulai
pekerjaan
h Oleh karena itu disunnahkan membaca basmalah
pada awal setiap ucapan maupun perbuatan. Disunnahkan juga membacanya pada awal khuthbah. Dan disunnahkan juga
membaca basma-lah sebelum masuk kamar
mandi.
Tidak sempurna wudhu sebelum membaca basmalah
Hadits ke-9
Berdasarkan hadist dalam musnad Imam Ahmad dan juga dalam kitab Sunan
dari riwayat Abu Huraira, Sai’id bin Zaid dan Abu Sa’id Ra. Secara marfu’,
Rasululllah Saw. bersabda, “Tidak sah wudhu seseorang yang tidak menyebut nama
Allah Ta’ala (mengucap basmalah)” (HR.
Ahmad, Abu Daud, Ibn Majah)
Membaca Basmalah sebelum jima’ kelak anaknya akan dijauhkan dari gangguan
setan.
Hadits ke-10 Berdasarkan hadist dalam kitab Shahih
Al-Bukhari dan Shahih Muslim, dari Ibn ‘Abbas radhiyallahu ‘anhu, bahwa Rasulullah Saw. bersabda, “Seandainya salah seorang dari kalian hendak mencampuri istrinya ia
membaca : ‘Bismillah allahumma janibnasy syaithaana wa janibisy syaithaana maa
razaqtanaa (dengan menyebut nama Allah, jauhkanlah kami dari setan dan jauhkanlah
setan dari apa yang Engkau anugrahkan kepada kami),’ maka jika Allah
menaqdirkan lahirnya anak maka anak itu tidak akan diganggu oleh setan
selamanya.”
Menjauhkan rumah dari setan.
Hadits ke-11 Dari Jabir Ra. berkata, saya mendengar
Rasulullah Saw. bersabda, “Jika
seseorang masuk ke dalam rumahnya lalu ia menyebut asma Allah Ta’ala saat ia
masuk dan saat ia makan, maka setan berkata kepada
teman-temannya, ‘ tidak ada tempat bermalam bagi kalian dan tidak ada makan
malam.’ Dan jika ia masuk, tanpa menyebut asma Allah Ta’ala saat hendak masuk
rumahnya berkatalah syaithan: ‘kalian mendapatkan tempat bermalam, dan apa bila
dia tidak menyebut nama Allah ketika hendak makan,maka setan berkata : ‘ kalian
mendapatkan tempat bermalam dan makan malam.’” (Muttafaqun ‘alaih)
4 Situasi Bacaan Basmalah dalam
membaca Al Qur-an Dikutip dari
Salah satu adab membaca Al-Qur’an ialah membaca
basmalah. Dalam membaca basmalah tak lepas dari 4 keadaan:
Pertama, Membaca basmalah di awal surat. Membaca
basmalah di awal tiap surat Al-Qur’an, selain surat At-Taubah hukumnya sunnah.
Kedua, membaca basmalah di pertengahan surat. Misalnya
saat melanjutkan bacaan Alquran yang dimulai dari pertengahan.
Ketiga, tidak perlu membaca basmalah di awal surat At-Taubah.
Melainkan membaca taawudz yang
dilanjutkan dengan membaca ayat pertama surat ke-9 tersebut.
Keempat, menurut Imam Ibnu Hajar Al-Haitsami disunnahkan
membaca basmalah jika membaca surat At-Taubah dari pertengahan dan bukan dari
awal surat.
Jember, 27 Maret 2017
Dr. H.M. Nasim Fauzi.
Jalan Gajah Mada 118
Tilpun (0331) 481127
Jember.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar