Rabu, 27 September 2017

Buku Menyingkap Tabir Ayat Mutasyabihat Seri Ke-08

 
BERTANYA KEPADA AL  
QUR-AN TENTANG TAKWIL 
(Ayat Mutasyabihat) 
KATA ADIL dan QISTH  
DALAM 6 TAHAP


Oleh : Dr. H. M. Nasim Fauzi

Pendahuluan
  Di dalam Al Qur-an kata adil adalah termasuk dalam kategori ayat mutasyabihat. Dimana menurut pendapat Aisyah hanya Alloh sajalah yang mengetahui takwilnya, sesuai QS. Ali Imron [3] : 7
Kata adil berasal dari bahasa Arob tetapi sudah kita anggap sebagai bahasa Indonesia.
Di dalam bahasa Indonesia adil berarti tidak berat sebelah, sepatutnya, tidak sewenang-wenang dan tidak memihak (W.J.S. Poerwodarminto, Kamus Besar Bahasa Indonesia)
Adil (just) di dalam bahasa Arob dan 
Al Qur-an
Pengertian adil di dalam bahasa Arob dan Al Qur-an ada dalam beberapa kata. Yang terpenting adalah kata ‘adl dan qisth  Biasanya kata ‘adl (عَد َل) dan qisth (قِسْط) dianggap sebagai padanan (sinonim). Tetapi di beberapa ayat Al Qur-an kedua kata itu ada secara bersama-sama. Sehingga dapat ditafsirkan bahwa keduanya mempunyai arti yang berbeda.
Ayat-ayat tersebut adalah:
01. QS. Al-Baqoroh [2]:282, 
02. QS. An-Nisa [4] : 3,
03. QS. An-Nisa [4] : 135),
04. QS. Al-Maidah [5] : 8,
05. QS. Al-An’am [6]:152,
06. QS. Al-Hujurot  [49]: 9.
.2. Arti kata ‘adl عَدَل dan qisth قِسْط di dalam bahasa Arob
Arti kata keduanya dapat kita lihat di dalam kamus-kamus Al Qur-an dan ensiklopedia  sbb:
No.
Nama kamus/ Ensiklopedia
Arti ‘adl عَدَل)
Arti qisth قِسْط)
01.
Kamus saku Arab Inggris Indonesia, Elias A Elias and Edward Elias
Adil (just, right), sama (equal) jujur / lurus (straight)
Sama (equal), tidak berat sebelah (just), bagian (part)
02
Kamus Arab Indonesia, Abdullah bin Nuh dan Oemar Bakri
Seimbang, lurus, sedang (tidak kurang dan tidak lebih).
Keadilan, bagian, cicilan.
03.
.
Kamus Al Qur-an, Drs. M, Zainul Arifin
Seimbang, tidak lebih atau kurang
Tengah-tengah, tak lebih, tak lalai
04
Qamus Al Qur-an, Abdul Qadir Hasan
Adil, sebanding.
Tengah-tengah, seimbang
05
Ensiklopedia Al Qur-an, M. Quraisy Shihab
Lurus, benar

06
Ensiklopedia Al Qur-an, Golib Matola

Bagian, seimbang
Umumnya dalam kamus-kamus itu arti ‘adl (عَدَل) disamakan dengan qisth (قِسْط) , atau merupakan sinonim.  
      Karena tujuan makalah ini adalah untuk mencari perbedaannya maka kita cari di dalam kamus-kamus atau ensiklopedia apa bedanya kata ‘adl (عَدَل) dan qisth (قِسْط). 
      Perbedaan arti itu kita temukan pada Kamus saku Arab Inggris Indonesia, Elias A Elias and Edward Elias di mana :
Qisth (قِسْط). diatikan sebagai sama (equal) dan seimbang (just).
Justru kata qisth ini yang artinya adalah adil (justice)
‘Adl (عَدَل) diartikan sebagai jujur / lurus (straight)
Mari kita bahas dulu kata pertama : qisth (قِسْط)
  Uraian Ensiklopedia Al-Qur’an Quraisy Shihab tentang kata Qisth.
     Kata al-qisth mengandung pengertian al-nashib (bagian). Dari pengertian tersebut, muncul dua makna pokok yang bertentangan, yakni al-qisth (keadilan) dan al-qosth (kecurangan).

Istilah al-qisth dengan turunannya di dalam Al Qur-an berhubungan dengan masalah keadilan, terutama tentang hak-hak seseorang secara proporsional.
Dari 25 kali pengungkapan al-qisth tersebut hanya dua ayat yang mengandung pengertian ’kecurangan’ dan ‘kekufuran’, masing-masing di dalam QS Al-Jin [72]: 14 dan 15. Dua ayat tersebut menunjuk kepada golongan jin yang dinyatakan bahwa sebagian di antara mereka ada yang senantiasa berserah diri kepada Alloh dan ada pula yang curang dan menyimpang dari kebenaran.
Bertanya kepada Al Qur-an (BKA) tentang (Ayat Mutasyabihat) kata qisth (قِسْط) dalam 6 tahap
BKA 1. Kata yang kita tanyakan maknanya kepada Al Qur-an adalah kata qisth
BKA 2. Makna kata qisth (قِسْط) yang berbeda dengan kata ‘adl hanya ada di dalam Kamus saku Arab Inggris Indonesia, Elias A Elias and Edward Elias, dimana
Qisth (قِسْط) diatikan sebagai sama (equal) dan seimbang (just).
     Justru kata qisth ini yang artinya adalah justice dalam bahasa Inggris atau adil dalam Bahasa Indonesia.
BKA 3 arti yang kiita anggap paling cocok adalah = BKA 2.yaitu qisth (قِسْط) berarti sama (equal) dan seimbang (just).
BKA 4 diketemukan 22 ayat di dalam Al Qur-an yang mengandung kata qisth (قِسْط)
No
Ayat
No
Ayat
01.
02.
03.
04.
05.
06.
07.
08
09.
10.
11.
[2] : 282
[3] : 18
[3] : 21
[4] : 3
[4] : 127
[4] : 135
[5] : 8
[5] : 42
[6] : 152
[7] : 29
[10] : 4
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
[10] : 47
[10] : 54
[11] : 85
[21] : 47
[33] : 5
[49] : 9
[55] : 9
[57] : 25
[60] : 8
[72] : 14
[72] : 15
Uraian lengkapnya ada di lampiran.
BKA 5  Kita masukkan makna kata qisth (قِسْط) adalah sama dan seimbang di dalam kurung di belakang kata qisth tadi.
     Semua ayat yang kata qisth (قِسْط) nya kita artikan dengan sama (equal) dan seimbang (just)  itu kita teliti apakah cocok dengan keseluruhan isi ayat. Bila cocok kita tulis (cocok) di belakang kalimat ayat itu. Bila tidak cocok kita tulis (tidak cocok).
BKA 6  Ternyata semua ayat yang kita teliti itu (cocok).
Kesimpulan : Arti kata qisth (قِسْط) di dalam Al Qur-an adalah sama (equal) dan seimbang (just).
======================================

Uraian kata adil dalam Ensiklopedia Al Qur'an M. Quraisy Shihab
Kata adil dalam bentuk mashdar dari kata 'adala - ya'dilu - 'adlan - wa 'udulan - wa 'adalatan. Kata kerja ini berakar pada huruf 'ain, dal dan lam, yang makna pokoknya adalah al-istiwa (keadaan lurus) dan al-'wijaj (keadaan menyimpang). Jadi rangkaian huruf-huruf tersebut mengandung makna yang bertolak belakang, yaitu 'lurus' atau 'sama' dan 'bengkok' atau 'berbeda.
Bertanya kepada Al Qur-an (BKA) tentang (Ayat Mutasyabihat) kata ‘adl (عَدَل) dalam 6 tahap
BKA 1. Kata yang kita tanyakan takwilnya kepada Al Qur-an adalah kata ‘adl (عَدَل)
BKA 2. Makna kata ‘adl (عَدَل) kita cari di dalam Kamus dan Ensiklopedi Al Qur-an sbb.: :
No.
Nama kamus/ Ensiklopedia
Arti ‘adl عَدَل)
01.
Kamus saku Arab Inggeris Indonesia, Elias A Elias and Edward Elias
Adil (just, right), sama (equal), jujur / lurus   (straight), 
02
Kamus Arab Indonesia, Abdullah bin Nuh dan Oemar Bakri
Seimbang, lurus, sedang (tidak kurang dan tidak lebih).
03.
.
Kamus Al-Qur’an, Drs. M, Zainul Arifin
Seimbang, tidak lebih atau kurang
04
Qamus Al-Quran, Abdul Qadir Hasan
Adil, sebanding.
05
Ensiklopedia Al-Qur’an, M. Quraisy Shihab
Lurus, benar
BKA 3 arti dari Kamus yang kiita anggap paling cocok adalah ‘adl (عَدَل) berarti jujur / lurus (straight) .
BKA 4 diketemukan  24 ayat di dalam Al Qur-an yang mengandung kata ‘adl (عَدَل)
No.
Ayat
No.
Ayat
No.
Ayat
01.
02.
03.
04.
05.
06.
07.
08.
[2] : 48
[2] : 123
[2] : 282
[2] : 282
[4] : 3
[4] : 58
[4] : 129
[4] : 135
09.
10.
11.
12.
13.
14. 15.
16.
[5] : 8
[5] : 95
[5[ : 95
[5] : 106
[6] : 1
[6] : 115
[6] : 70
[6] : 152
17.
18.
19.
20.
21.
22. 23. 24.
[7] : 159 [7] : 181
[16] : 76
[16] : 90
[42] : 15
[49] : 9
[65] : 2
[82] : 7
Uraian lengkapnya ada di lampiran.
BKA 5  Kita masukkan makna kata 'adl adalah jujur di dalam kurung di belakang kata 'adl tadi.
     Semua ayat yang kata ‘adl (عَدَل) nya kita artikan dengan (straight) jujur itu kita teliti apakah cocok dengan keseluruhan isi ayat. Bila cocok kita tulis (cocok) di belakang kalimat ayat itu. Bila tidak cocok kita tulis (tidak cocok).
     Mula-mula semua kata ’adl / al-‘adl (عَدْل\اَلْعَدْل) penulis artikan dengan lurus / jujur.
     Terjadi ketidakcocokan pada ayat-ayat berikut :
QS. Al-An’am [6] : 70. Menurut Quraish Shihab kedua kata ’adl (عَدْل) tersebut berarti tebusan. Rupa-rupanya ’adl (عَدْل) di sini karena bukan termasuk kata sifat (adjective) tetapi termasuk kata benda tidak bisa diartikan jujur.
QS. Al-Maidah [5] : 95 dimana ’adl (عَدْل) juga penulis artikan dengan tebusan seperti kasus di atas (di dalam Al Qur-an terjemah Depag ’adl (عَدْل) diterjemahkan dengan seimbang).
QS. Al-An’am [6] : 1 dimana yang semula berarti berlaku lurus (just) selanjutnya berarti mempersekutukan (sesuatu) denganTuhan mereka. Di dalam Ensiklopedia Al-Qur’an di sini ’adl (عَدْل) berarti al-wijaj (keadaan menyimpang)
QS. Al-Infithor [82] : 7, yang dimaksud tubuh kita ’adl (عَدْل atau lurus) dalam istilah kedokteran adalah homoeostasis, yaitu kondisi keseimbangan internal yang ideal, di mana semua sistem tubuh bekerja dan berinteraksi dalam cara yang tepat untuk memenuhi semua kebutuhan dari tubuh.
BKA 6  Ternyata semua ayat yang kita teliti itu (cocok).
Kesimpulan : Takwil (Ayat Mutasyabihat) kata ‘adl (عَدَل) di dalam Al Qur-an adalah jujur atau lurus (straight).

Jember 21 September 2017

Dr. H.M. Nasim Fauzi
Jalan Gajah Mada 118
Tilpun. (0331) 481127
Jember

======================================

Lampiran

A  Daftar ayat-ayat yang mengandung (Ayat Mutasyabihat) kata qisth = sama (equal) dan seimbang (just).


   01. QS. Al-Baqoroh [2] : 282

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِذَا تَدَايَنْتُمْ بِدَيْنٍ إِلَىٰ أَجَلٍ مُسَمًّى فَاكْتُبُوهُ ۚ وَلْيَكْتُبْ بَيْنَكُمْ كَاتِبٌ بِالْعَدْلِ ۚ وَلَا يَأْبَ كَاتِبٌ أَنْ يَكْتُبَ كَمَا عَلَّمَهُ اللَّهُ ۚ فَلْيَكْتُبْ وَلْيُمْلِلِ الَّذِي عَلَيْهِ الْحَقُّ وَلْيَتَّقِ اللَّهَ رَبَّهُ وَلَا يَبْخَسْ مِنْهُ شَيْئًا ۚ فَإِنْ كَانَ الَّذِي عَلَيْهِ الْحَقُّ سَفِيهًا أَوْ ضَعِيفًا أَوْ لَا يَسْتَطِيعُ أَنْ يُمِلَّ هُوَ فَلْيُمْلِلْ وَلِيُّهُ بِالْعَدْلِ ۚ وَاسْتَشْهِدُوا شَهِيدَيْنِ مِنْ رِجَالِكُمْ ۖ فَإِنْ لَمْ يَكُونَا رَجُلَيْنِ فَرَجُلٌ وَامْرَأَتَانِ مِمَّنْ تَرْضَوْنَ مِنَ الشُّهَدَاءِ أَنْ عَدَلتَضِلَّ إِحْدَاهُمَا فَتُذَكِّرَ إِحْدَاهُمَا الْأُخْرَىٰ ۚ وَلَا يَأْبَ الشُّهَدَاءُ إِذَا مَا دُعُوا ۚ وَلَا تَسْأَمُوا أَنْ تَكْتُبُوهُ صَغِيرًا أَوْ كَبِيرًا إِلَىٰ أَجَلِهِ ۚ ذَٰلِكُمْ أَقْسَطُ عِنْدَ اللَّهِ وَأَقْوَمُ لِلشَّهَادَةِ وَأَدْنَىٰ أَلَّا تَرْتَابُوا ۖ إِلَّا أَنْ تَكُونَ تِجَارَةً حَاضِرَةً تُدِيرُونَهَا بَيْنَكُمْ فَلَيْسَ عَلَيْكُمْ جُنَاحٌ أَلَّا تَكْتُبُوهَا ۗ وَأَشْهِدُوا إِذَا تَبَايَعْتُمْ ۚ وَلَا يُضَارَّ كَاتِبٌ وَلَا شَهِيدٌ ۚ وَإِنْ تَفْعَلُوا فَإِنَّهُ فُسُوقٌ بِكُمْ ۗ وَاتَّقُوا اللَّهَ ۖ وَيُعَلِّمُكُمُ اللَّهُ ۗ وَاللَّهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيمٌ
Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu bermu'amalah tidak secara tunai untuk waktu yang ditentukan, hendaklah kamu menuliskannya. dan hendaklah seorang penulis di antara kamu menuliskannya dengan adil (عَدَل kata sifat berarti jujur) dan janganlah penulis enggan menuliskannya sebagaimana Alloh mengajarkannya, meka hendaklah ia menulis, dan hendaklah orang yang berhutang itu mengimlakkan (apa yang akan ditulis itu), dan hendaklah ia bertakwa kepada Alloh Tuhannya, dan janganlah ia mengurangi sedikitpun daripada hutangnya. jika yang berhutang itu orang yang lemah akalnya atau lemah (keadaannya) atau dia sendiri tidak mampu mengimlakkan, Maka hendaklah walinya mengimlakkan dengan adil (iعَدَل jujur) dan persaksikanlah dengan dua orang saksi dari orang-orang lelaki (di antaramu). jika tak ada dua oang lelaki, Maka (boleh) seorang lelaki dan dua orang perempuan dari saksi-saksi yang kamu ridhoi, supaya jika seorang lupa maka yang seorang mengingatkannya. janganlah saksi-saksi itu enggan (memberi keterangan) apabila mereka dipanggil; dan janganlah kamu jemu menulis hutang itu, baik kecil maupun besar sampai batas waktu membayarnya. yang demikian itu, lebih adil (قِسْط  sama, seimbang) di sisi Alloh dan lebih menguatkan persaksian dan lebih dekat kepada tidak (menimbulkan) keraguanmu. (Tulislah mu'amalahmu itu), kecuali jika mu'amalah itu perdagangan tunai yang kamu jalankan di antara kamu, Maka tidak ada dosa bagi kamu, (jika) kamu tidak menulisnya. dan persaksikanlah apabila kamu berjual beli; dan janganlah penulis dan saksi saling sulit menyulitkan. jika kamu lakukan (yang demikian), Maka Sesungguhnya hal itu adalah suatu kefasikan pada dirimu. dan bertakwalah kepada Alloh; Alloh mengajarmu; dan Alloh Maha mengetahui segala sesuatu. (cocok)

 02. QS. Ali Imron [3] : 18
شَهِدَ اللَّهُ أَنَّهُ لَا إِلَٰهَ إِلَّا هُوَ وَالْمَلَائِكَةُ وَأُولُو الْعِلْمِ قَائِمًا بِالْقِسْطِ ۚ لَا إِلَٰهَ إِلَّا هُوَ الْعَزِيزُ الْحَكِيمُ
Allah menyatakan bahwasanya tidak ada Tuhen melainkan dia (yang berhak disembah), yang menegakkan keadilan قِسْط sama, seimbang). Para malaikat dan orang-orang yang berilmu] (juga menyatakan yang demikian itu). tak ada Tuhan melainkan dia (yang berhak disembah), yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. (cocok).

03. QS. Ali Imron [3] : 21
إِنَّ الَّذِينَ يَكْفُرُونَ بِآيَاتِ اللّهِ وَيَقْتُلُونَ النَّبِيِّينَ بِغَيْرِ حَقٍّ وَيَقْتُلُونَ الِّذِينَ يَأْمُرُونَ بِالْقِسْطِ مِنَ النَّاسِ فَبَشِّرْهُم بِعَذَابٍ أَلِيمٍ
Sesungguhnya orang-orang yang kafir kepada ayat-ayat Allah dan membunuh para nabi yang memamg tak dibenarkan dan membunuh orang-orang yang menyuruh manusia berbuat adil (طْسِق sama, seimbang), Maka gembirakanlah mereka bahwa mereka akan menerima siksa yg pedih. (cocok)

04. QS. An-Nisa [4] : 3
وَإِنْ خِفْتُمْ أَلَّا تُقْسِطُوا فِي الْيَتَامَىٰ فَانْكِحُوا مَا طَابَ لَكُمْ مِنَ النِّسَاءِ مَثْنَىٰ وَثُلَاثَ وَقِسْطرُبَاعَ ۖ فَإِنْ خِفْتُمْ أَلَّا تَعْدِلُوا فَوَاحِدَةً أَوْ مَا مَلَكَتْ أَيْمَانُكُمْ ۚ ذَٰلِكَ أَدْنَىٰ أَلَّا تَعُولُوا
Dan jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adil ( طْسِقsama,seimbang)  terhadap (hak-hak) perempuan yang yatim (bilamana kamu mengawininya), Maka kawinilah wanita-wanita (lain) yang kamu senangi : dua, tiga atau empat. Kemudian jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adi عَدَلjujur), Maka (kawinilah) seorang saja atau budak-budak yang kamu miliki. yang demikian itu adalah lebih dekat kepada tidak berbuat aniaya.  (cocok)
05. QS. An-Nisa [4] : 127
وَيَسْتَفْتُونَكَ فِي النِّسَاء قُلِ اللّهُ يُفْتِيكُمْ فِيهِنَّ وَمَا يُتْلَى عَلَيْكُمْ فِي الْكِتَابِ فِي يَتَامَى النِّسَاء الَّلاتِي لاَ تُؤْتُونَهُنَّ مَا كُتِبَ لَهُنَّ وَتَرْغَبُونَ أَن تَنكِحُوهُنَّ وَالْمُسْتَضْعَفِينَ مِنَ الْوِلْدَانِ وَأَن تَقُومُواْ لِلْيَتَامَى بِالْقِسْطِ وَمَا تَفْعَلُواْ مِنْ خَيْرٍ فَإِنَّ اللّهَ كَانَ بِهِ عَلِيمًا
     Dan mereka minta fatwa kepadamu tentang para wanita. Katakanlah: "Allah memberi fatwa kepadamu tentang mereka, dan apa yang dibacakan kepadamu dalam Al Quran (juga memfatwakan) tentang para wanita yatim yang kamu tidak memberikan kepada mereka apa yang ditetapkan untuk mereka, sedang kamu ingin mengawini mereka dan tentang anak-anak yang masih dipandang lemah. dan (Allah menyuruh kamu) supaya kamu mengurus anak-anak yatim secara adil (قِسْط sama, seimbang). dan kebajikan apa saja yang kamu kerjakan, maka sesungguhnya Allah adalah Maha mengetahuinya. (cocok)
06. QS. An-Nisa [4] : 135
 يَـٰٓأَيُّہَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ كُونُواْ قَوَّٲمِينَ بِٱلۡقِسۡطِ شُہَدَآءَ لِلَّهِ وَلَوۡ عَلَىٰٓ أَنفُسِكُمۡ أَوِ ٱلۡوَٲلِدَيۡنِ وَٱلۡأَقۡرَبِينَ‌ۚ إِن يَكُنۡ غَنِيًّا أَوۡ فَقِيرً۬ا فَٱللَّهُ أَوۡلَىٰ بِہِمَا‌ۖ فَلَا تَتَّبِعُواْ ٱلۡهَوَىٰٓ أَن تَعۡدِلُواْ‌ۚ وَإِن تَلۡوُ ۥۤاْ أَوۡ تُعۡرِضُواْ فَإِنَّ ٱللَّهَ كَانَ بِمَا تَعۡمَلُونَ خَبِيرً۬ا
Wahai orang-orang yang beriman, jadilah kamu orang yang benar-benar penegak keadilan (قِسْط sama, seimbang), menjadi saksi Karena Alloh biarpun terhadap dirimu sendiri atau ibu bapa dan kaum kerabatmu. jika ia Kaya ataupun miskin, Maka Alloh lebih tahu kemaslahatannya. Maka janganlah kamu mengikuti hawa nafsu Karena ingin menyimpang dari kejujuran ( تَعۡدِلُواْ‌ۚ ). dan jika kamu memutar balikkan (kata-kata) atau enggan menjadi saksi, Maka Sesungguhnya Alloh adalah Maha mengetahui segala apa yang kamu kerjakan

  07. QS. Al-Maídah [5] : 8
 
يَـٰٓأَيُّہَا ٱلَّذِينَطْسِق ءَامَنُواْ كُونُواْ قَوَّٲمِينَ لِلَّهِ شُہَدَآءَ بِٱلۡقِسۡطِ‌ۖ وَلَا يَجۡرِمَنَّڪُمۡ شَنَـَٔانُ قَوۡمٍ عَلَىٰٓ أَلَّا تَعۡدِلُواْ‌ۚ ٱعۡدِلُواْ هُوَ أَقۡرَبُ لِلتَّقۡوَىٰ‌ۖ وَٱتَّقُواْ ٱللَّهَ‌ۚ إِنَّ ٱللَّهَ خَبِيرُۢ بِمَا تَعۡمَلُونَ
Hai orang-orang yang beriman hendaklah kamu jadi orang-orang yang selalu menegakkan (kebenaran) Karena Alloh, menjadi saksi dengan adil (qisth قِسْط sama, seimbang). dan janganlah sekali-kali kebencianmu terhadap sesuatu kaum, mendorong kamu untuk berlaku tidak adil {عَدَل jujur), berlaku adillah (عَدَلjujur), Karena adilعَدَل  (i jujur) itu lebih dekat kepada takwa. dan bertakwalah kepada Alloh, Sesungguhnya Alloh Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan (cocok)

08. QS. Al-Maídah [5] : 42
سَمّٰعُونَ    لِلْكَذِبِ    أَكّٰلُونَ    لِلسُّحْتِ    ۚ    فَإِن    جَآءُوكَ    فَاحْكُم    بَيْنَهُمْ    أَوْ    أَعْرِضْ    عَنْهُمْ    ۖ    وَإِن    تُعْرِضْ    عَنْهُمْ    فَلَن    يَضُرُّوكَ    شَيْـًٔا    ۖ    وَإِنْ    حَكَمْتَ    فَاحْكُم    بَيْنَهُم    بِالْقِسْطِ    ۚ    إِنَّ    اللّٰـهَ    يُحِبُّ    الْمُقْسِطِينَ
Mereka itu adalah orang-orang yang suka mendengar berita bohong, banyak memakan yang haram jika mereka (orang Yahudi) datang kepadamu (untuk meminta putusan), maka putuskanlah (perkara itu) di antara mereka, atau berpalinglah dari mereka; jika kamu berpaling dari mereka maka mereka tidak akan memberi mudharat kepadamu sedikitpun. Dan jika kamu memutuskan perkara mereka, maka putuskanlah (perkara itu) di antara mereka dengan adilقِسْط sama, seimbang), Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang adil (قِسْطsama sgnabmie), (cocok)
09. QS. Al-An'am [6] : 152
وَلَا تَقۡرَبُواْ مَالَ ٱلۡيَتِيمِ إِلَّا بِٱلَّتِى هِىَ أَحۡسَنُ حَتَّىٰ يَبۡلُغَ أَشُدَّهُ ۥ‌ۖ وَأَوۡفُواْ ٱلۡڪَيۡلَ وَٱلۡمِيزَانَ بِٱلۡقِسۡطِ‌ۖ لَا نُكَلِّفُ نَفۡسًا إِلَّا وُسۡعَهَا‌ۖ  وَإِذَا قُلۡتُمۡ فَٱعۡدِلُواْ وَلَوۡ ڪَانَ ذَا قُرۡبَىٰ‌ۖ وَبِعَهۡدِ ٱللَّهِ أَوۡفُواْ‌ۚ ذَٲلِڪُمۡ وَصَّٮٰكُم بِهِۦ لَعَلَّكُمۡ تَذَكَّرُونَ
Dan janganlah kamu dekati harta anak yatim, kecuali dengan cara yang lebih bermanfaat, hingga sampai ia dewasa. dan sempurnakanlah takaran dan timbangan dengan adil (kata sifat  عَدَلberarti jujur). kami tidak memikulkan beban kepada sesorang melainkan sekedar kesanggupannya. dan apabila kamu berkata, Maka hendaklah kamu berlaku adil (kata sifatعَدَل berarti jujur), kendatipun ia adalah kerabat(mu) , dan penuhilah janji Alloh. Yang demikian itu diperintahkan Alloh kepadamu agar kamu ingat (cocok)
10. QS. Al-A'rof [7] : 29
قُلْ أَمَرَ رَبِّي بِالْقِسْطِ وَأَقِيمُواْ وُجُوهَكُمْ عِندَ كُلِّ مَسْجِدٍ وَادْعُوهُ مُخْلِصِينَ لَهُ الدِّينَ كَمَا بَدَأَكُمْ تَعُودُونَ
     Katakanlah: "Tuhanku menyuruh menjalankan  keadilan (قِسْط , sama seimbang). ". Dan (katakan-lah): "Luruskanlah muka (diri)mu di setiap sembah-yang dan sembahlah Allah dengan mengikhlaskan ketaatanmu kepadaNya. Sebagaimana dia telah menciptakan kamu pada permulaan (demikian pulalah kamu akan kembali kepadaNya)". (cocok)
11. QS. Yunus [10] : 4
اِلَيْهِ مَرْجِعُكُمْ جَمِيْعًاۗ وَعْدَ اللّٰهِ حَقًّاۗ اِنَّهٗ يَبْدَءُ الْخَلْقَ ثُمَّ يُعِيْدُهٗ لِيَجْزِيَ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَعَمِلُوا الصّٰلِحٰتِ بِالْقِسْطِۗ وَالَّذِيْنَ كَفَرُوْا لَهُمْ شَرَابٌ مِّنْ حَمِيْمٍ وَّعَذَابٌ اَلِيْمٌ بِمَا كَانُوْقِسْطا يَكْفُرُوْنَ
Hanya kepadaNya kamu semua akan kembali. Itu merupakan janji Allah yang benar dan pasti. Sesungguhnya, Dialah yang memulai penciptaan makhluk kemudian mengulanginya (menghidupkannya kembali setelah berbangkit), agar Dia memberi balasan kepada orang orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan dengan adil قِسْط sama, seimbang),. Sedangkan untuk orang orang kafir (disediakan minum) minuman air yang mendidih dan siksaan yang pedih karena kekafiran mereka. (cocok)

12. QS. Yunus [10] : 47
وَلِكُلِّ أُمَّةٍۢ رَّسُولٌۭ ۖ فَإِذَا جَآءَ رَسُولُهُمْ قُضِىَ بَيْنَهُم بِٱلْقِسْطِ وَهُمْ لَا يُظْلَمُونَ
Tiap-tiap umat mempunyai rasul; maka apabila telah datang rasul mereka, diberikanlah keputusan antara mereka dengan  adil (قِسْطó sama, seimbang) dan mereka (sedikitpun) tidak dianiaya. (cocok)
13. QS. Yunus [10] : 54 
وَلَوْ أَنَّ لِكُلِّ نَفْسٍ ظَلَمَتْ مَا فِي الْأَرْضِ لَافْتَدَتْ بِهِ ۗ وَأَسَرُّوا النَّدَامَةَ لَمَّا رَأَوُا الْعَذَابَ ۖ وَقُضِيَ بَيْنَهُمْ بِالْقِسْطِ ۚ وَهُمْ لَا يُظْلَمُونَ
Dan kalau setiap diri yang zalim (muayrik) itu mempunyai segala apa yang ada di bumi ini, tentu dia menebus dirinya dengan itu, dan mereka membunyikan penyesalannya ketika mereka telah menyaksikan azab itu. Dan telah diberi keputusan di antara mereka dengan  adiقِسْط l sama, seimbang), sedang mereka tidak dianiaya. (cocok)

14. QS. Hud [11] : 85
 
وَيَٰقَوْمِ أَوْفُوا۟ ٱلْمِكْيَالَ وَٱلْمِيزَانَ بِٱلْقِسْطِ ۖ وَلَا تَبْخَسُوا۟ ٱلنَّاسَ أَشْيَآءَهُمْ وَلَا تَعْثَوْا۟ فِى ٱلْأَرْضِ مُفْسِدِينَ
Dan Syu'aib berkata: "Hai kaumku, cukupkanlah takaran dan timbangan dengan adil (طْسِق sama, seimbang), dan janganlah kamu merugikan manusia terhadap hak-hak mereka dan janganlah kamu membuat kejahatan di muka bumi dengan membuat kerusakan (cocok)

15. QS. Anbiya' [21] : 47
وَنَضَعُ الْمَوَازِينَ الْقِسْطَ لِيَوْمِ الْقِيَامَةِ فَلا تُظْلَمُ نَفْسٌ شَيْئًا وَإِنْ كَانَ مِثْقَالَ حَبَّةٍ مِنْ خَرْدَلٍ أَتَيْنَا بِهَا وَكَفَى بِنَا حَاسِبِينَ
Kami akan memasang timbangan yang tepat (sangat adil قِسْطó sama, seimbang),pada hari kiamat, maka tidaklah dirugikan seseorang barang sedikitpun. Dan jika (anak timbangan amalan itu) hanya seberat biji sawipun, pasti Kami mendatangkannya. Dan cukuplah Kami sebagai Pembuat perhitungan. (cocok)

16. QS. Al-Ahzab [33] : 5
ادْعُوهُمْ لِآبَائِهِمْ هُوَ أَقْسَطُ عِنْدَ اللَّهِ ۚ فَإِنْ لَمْ تَعْلَمُوا آبَاءَهُمْ فَإِخْوَانُكُمْ فِي الدِّينِ وَمَوَالِيكُمْ ۚ وَلَيْسَ عَلَيْكُمْ جُنَاحٌ فِيمَا أَخْطَأْتُمْ بِهِ وَلَٰكِنْ مَا تَعَمَّدَتْ قُلُوبُكُمْ ۚ وَكَانَ اللَّهُ غَفُورًا رَحِيمًا
Panggilah mereka (anak-anak angkat itu) dengan (memakai) nama bapak-bapak mereka; itulah yang lebih adil adil (طْسِق sama, seimbang), pada sisi Allah, dan jika kamu tidak mengetahui bapak-bapak mereka, maka (panggilah mereka sebagai) saudara-saudaramu seagama dan maula-maulamu. Dan tidak ada dosa atasmu terhadap apa yang kamu khilaf padanya, tetapi (yang ada dosanya) apa yang disengaja oleh hatimu. Dan adalah Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (cocok)

17. QS. Al-Hujurot [49] : 9 
وَإِنْ طَائِفَتَانِ مِنَ الْمُؤْمِنِينَ اقْتَتَلُوا فَأَصْلِحُوا بَيْنَهُمَا ۖ فَإِنْ بَغَتْ إِحْدَاهُمَا عَلَى الْأُخْرَىٰ فَقَاتِلُوا الَّتِي تَبْغِي حَتَّىٰ تَفِيءَ إِلَىٰ أَمْرِ اللَّهِ ۚ فَإِنْ فَاءَتْ فَأَصْلِحُوا بَيْنَهُمَا بِالْعَدْلِ وَأَقْسِطُوا ۖ إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ الْمُقْسِطِينَ
Dan kalau ada dua golongan dari mereka yang beriman itu berperang hendaklah kamu damaikan antara keduanya! tapi kalau yang satu melanggar perjanjian terhadap yang lain, hendaklah yang melanggar perjanjian itu kamu perangi sampai surut kembali pada perintah Alloh. kalau dia  elah surut, damaikanlah antara keduanya menurut keadilan (kata benda berati seimbang), dan hendaklah kamu berlaku adil (kata sifat berarti jujur) dan qisth (sama, seimbang). Sesungguhnya Alloh mencintai orang-orang yang berlaku seimbang.
18. QS. Ar-Rohman [55] : 9.
وَأَقِيمُوا الْوَزْنَ بِالْقِسْطِ وَلَا تُخْسِرُوا الْمِيزَانَ
Dan tegakkanlah timbangan itu dengan adil (طْسِق sama, seimbang),dan janganlah kamu mengurangi neraca itu. (cocok)

19. QS. Al-Hadid [57] : 25
قَدْ أَرْسَلْنَا رُسُلَنَا بِٱلْبَيِّنَٰتِ وَأَنزَلْنَا مَعَهُمُ ٱلْكِتَٰبَ وَٱلْمِيزَانَ لِيَقُومَ ٱلنَّاسُ بِٱلْقِسْطِ ۖ وَأَنزَلْنَا ٱلْحَدِيدَ فِيهِ بَأْسٌۭ شَدِيدٌۭ وَمَنَٰفِعُ لِلنَّاسِ وَلِيَعْلَمَ ٱللَّهُ مَن يَنصُرُهُۥ وَرُسُلَهُۥ بِٱلْغَيْبِ ۚ إِنَّ ٱللَّهَ قَوِىٌّ عَزِيزٌۭ
Sesungguhnya Kami telah mengutus rasul-rasul Kami dengan membawa bukti-bukti yang nyata dan telah Kami turunkan bersama mereka Al Kitab dan neraca (keadilan قِسْط sama, seimbang),supaya manusia dapat melaksanakan keadilan. Dan Kami ciptakan besi yang padanya terdapat kekuatan yang hebat dan berbagai manfaat bagi manusia, (supaya mereka mempergunakan besi itu) dan supaya Allah mengetahui siapa yang menolong (agama)Nya dan rasul-rasul-Nya padahal Allah tidak dilihatnya. Sesungguhnya Allah Maha Kuat lagi Maha Perkasa. (cocok)

20. QS. Al-Mumtahanah [60] : 8
لَا يَنْهَاكُمُ اللَّهُ عَنِ الَّذِينَ لَمْ يُقَاتِلُوكُمْ فِي الدِّينِ وَلَمْ يُخْرِجُوكُمْ مِنْ دِيَارِكُمْ أَنْ تَبَرُّوهُمْ وَتُقْسِطُوا إِلَيْهِمْ ۚ إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ الْمُقْسِطِينَ.
Allah tidak melarang kamu untuk berbuat baik dan berlaku  adil (طْسِق sama, seimbang),terhadap orang-orang yang tiada memerangimu karena agama dan tidak (pula) mengusir kamu dari negeri-mu. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berlaku adil. (cocok)
21. QS. Al-Jin [72] : 14. 
وَأَنَّا مِنَّا الْمُسْلِمُونَ وَمِنَّا الْقَاسِطُونَ ۖفَمَنْ أَسْلَمَ فَأُولَٰئِكَ تَحَرَّوْا رَشَدً
Dan sesungguhnya di antara kami ada orang-orang yang ta`at dan ada (pula) orang-orang yang menyimpang dari kebenaran kebenaran (al-qasth).. Barangsiapa yang ta`at, maka mereka itu benar-benar telah memilih jalan yang lurus.
22.QS. Al-Jin [72] : 15
وَأَمَّا الْقَاسِطُونَ فَكَانُوا لِجَهَنَّمَ حَطَبًا
Adapun orang-orang yang menyimpang dari kebenaran (al-qasth), maka mereka menjadi kayu api neraka Jahannam".
======================================================================

B. Daftar ayat-ayat yang mengandung kata ‘adl (عَدَل) yang berarti  jujur /  lurus (straight).
   01. QS. Al-Baqoroh [2] : 282
يَـٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوٓاْ إِذَا تَدَايَنتُم بِدَيۡنٍ إِلَىٰٓ أَجَلٍ۬ مُّسَمًّ۬ى فَٱڪۡتُبُوهُ‌ۚ وَلۡيَكۡتُب بَّيۡنَكُمۡ ڪَاتِبُۢ بِٱلۡعَدۡلِ‌ۚ وَلَا يَأۡبَ كَاتِبٌ أَن يَكۡتُبَ ڪَمَا عَلَّمَهُ ٱللَّهُ‌ۚ فَلۡيَڪۡتُبۡ وَلۡيُمۡلِلِ ٱلَّذِى عَلَيۡهِ ٱلۡحَقُّ وَلۡيَتَّقِ ٱللَّهَ رَبَّهُ ۥ وَلَا يَبۡخَسۡ مِنۡهُ شَيۡـًٔ۬ا‌ۚ فَإِن كَانَ ٱلَّذِى عَلَيۡهِ ٱلۡحَقُّ سَفِيهًا أَوۡ ضَعِيفًا أَوۡ لَا يَسۡتَطِيعُ أَن يُمِلَّ هُوَ فَلۡيُمۡلِلۡ وَلِيُّهُ ۥ بِٱلۡعَدۡلِ‌ۚ وَٱسۡتَشۡہِدُواْ شَہِيدَيۡنِ مِن رِّجَالِڪُمۡ‌ۖ فَإِن لَّمۡ يَكُونَا رَجُلَيۡنِ فَرَجُلٌ۬ وَٱمۡرَأَتَانِ مِمَّن تَرۡضَوۡنَ مِنَ ٱلشُّہَدَآءِ أَن تَضِلَّ إِحۡدَٮٰهُمَا فَتُذَڪِّرَ إِحۡدَٮٰهُمَا ٱلۡأُخۡرَىٰ‌ۚ وَلَا يَأۡبَ ٱلشُّہَدَآءُ إِذَا مَا دُعُواْ‌ۚ وَلَا تَسۡـَٔمُوٓاْ أَن تَكۡتُبُوهُ صَغِيرًا أَوۡ ڪَبِيرًا إِلَىٰٓ أَجَلِهِۦ‌ۚ ذَٲلِكُمۡ أَقۡسَطُ عِندَ ٱللَّهِ وَأَقۡوَمُ لِلشَّہَـٰدَةِ وَأَدۡنَىٰٓ أَلَّا تَرۡتَابُوٓاْ‌ۖ إِلَّآ أَن تَكُونَ تِجَـٰرَةً حَاضِرَةً۬ تُدِيرُونَهَا بَيۡنَڪُمۡ فَلَيۡسَ عَلَيۡكُمۡ جُنَاحٌ أَلَّا تَكۡتُبُوهَا‌ۗ وَأَشۡهِدُوٓاْ إِذَا تَبَايَعۡتُمۡ‌ۚ وَلَا يُضَآرَّ كَاتِبٌ۬ وَلَا شَهِيدٌ۬‌ۚ وَإِن تَفۡعَلُواْ فَإِنَّهُ ۥ فُسُوقُۢ بِڪُمۡ‌ۗ وَٱتَّقُواْ ٱللَّهَ‌ۖ وَيُعَلِّمُڪُمُ ٱللَّهُ‌ۗ وَٱللَّهُ بِڪُلِّ شَىۡءٍ عَلِيمٌ۬
Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu bermu'amalah tidak secara tunai untuk waktu yang ditentukan, hendaklah kamu menuliskannya. dan hendaklah seorang penulis di antara kamu menuliskannya dengan adil (بِٱلۡعَدۡلِ‌ۚ kata sifat berarti jujur) dan janganlah penulis enggan menuliskannya sebagaimana Alloh mengajarkannya, meka hendaklah ia menulis, dan hendaklah orang yang berhutang itu mengimlakkan (apa yang akan ditulis itu), dan hendaklah ia bertakwa kepada Alloh Tuhannya, dan janganlah ia mengurangi sedikitpun daripada hutangnya. jika yang berhutang itu orang yang lemah akalnya atau lemah (keadaannya) atau dia sendiri tidak mampu mengimlakkan, Maka hhendaklah walinya mengimlakkan dengan adil بِٱلۡعَدۡلِ‌ۚ kata sifat berarti jujur) dan persaksikanlah dengan dua orang saksi dari orang-orang lelaki (di antaramu). jika tak ada dua oang lelaki, Maka (boleh) seorang lelaki dan dua orang perempuan dari saksi-saksi yang kamu ridhoi, supaya jika seorang lupa maka yang seorang mengingatkannya. janganlah saksi-saksi itu enggan (memberi keterangan) apabila mereka dipanggil; dan janganlah kamu jemu menulis Alloh mengajarmu; dan Alloh Maha hutang itu, baik kecil maupun besar sampai batas waktu membayarnya. yang demikian itu, lebih adil (أَقۡسَطُ sama, seimbang) di sisi Alloh dan lebih menguatkan persaksian dan lebih dekat kepada tidak (menimbulkan) keraguanmu. (Tulislah mu'amalahmu itu), kecuali jika mu'amalah itu perdagangan tunai yang kamu jalankan di antara kamu, Maka tidak ada dosa bagi kamu, (jika) kamu tidak menulisnya. dan persaksikanlah apabila kamu berjual beli; dan janganlah penulis dan saksi saling sulit menyulitkan. jika kamu lakukan (yang demikian), Maka Sesungguhnya hal itu adalah suatu kefasikan pada dirimu. dan bertakwalah kepada Alloh; mengetahui segala sesuatu. (cocok)

    02. QS. An-Nisa' [4] : 3

وَإِنْ خِفْتُمْ أَلَّا تُقْسِطُوا فِي الْيَتَامَىٰ فَانْكِحُوا مَا طَابَ لَكُمْ مِنَ النِّسَاءِ مَثْنَىٰ وَثُلَاثَ وَرُبَاعَ ۖ فَإِنْ خِفْتُمْ أَلَّا تَعْدِلُوا فَوَاحِدَةً أَوْ مَا مَلَكَتْ أَيْمَانُكُمْ ۚ ذَٰلِكَ أَدْنَىٰ أَلَّا تَعُولُوا
Dan jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adil ( تُقْسِطُوا sama, seimbang) terhadap (hak-hak) perempuan yang yatim (bilamana kamu mengawininya), maka kawinilah wanita-wanita (lain) yang kamu senangi : dua, tiga atau empat. Kemudian jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adil ( تَعْدِلُوا kata sifat  berarti jujur) , maka (kawinilah) seorang saja, atau budak-budak yang kamu miliki. yang demikian itu adalah lebih dekat kepada tidak berbuat aniaya. (cocok)

   03. QS. An-Nisa' [4] : 135
 يَـٰٓأَيُّہَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ كُونُواْ قَوَّٲمِينَ بِٱلۡقِسۡطِ شُہَدَآءَ لِلَّهِ وَلَوۡ عَلَىٰٓ أَنفُسِكُمۡ أَوِ ٱلۡوَٲلِدَيۡنِ وَٱلۡأَقۡرَبِينَ‌ۚ إِن يَكُنۡ غَنِيًّا أَوۡ فَقِيرً۬ا فَٱللَّهُ أَوۡلَىٰ بِہِمَا‌ۖ فَلَا تَتَّبِعُواْ ٱلۡهَوَىٰٓ أَن تَعۡدِلُواْ‌ۚ وَإِن تَلۡوُ ۥۤاْ أَوۡ تُعۡرِضُواْ فَإِنَّ ٱللَّهَ كَانَ بِمَا تَعۡمَلُونَ خَبِيرً۬ا
Wahai orang-orang yang beriman, jadilah kamu orang yang benar-benar penegak keadilan tبِٱلۡقِسۡطِ‌ۖ sama, seimbang), menjadi saksi Karena Alloh biarpun terhadap dirimu sendiri atau ibu bapa dan kaum kerabatmu. jika ia Kaya ataupun miskin, Maka Alloh lebih tahu kemaslahatannya. Maka janganlah kamu mengikuti hawa nafsu Karena ingin menyimpang dari kejujuran تَعۡدِلُواْ‌ۚ dan jika kamu memutar balikkan (kata-kata) atau enggan menjadi saksi, Maka Sesungguhnya Alloh adalah Maha mengetahui segala apa yang kamu kerjakan

   04. QS. Al-Maidah [5] : 8
يَـٰٓأَيُّہَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ كُونُواْ قَوَّٲمِينَ لِلَّهِ شُہَدَآءَ بِٱلۡقِسۡطِ‌ۖ وَلَا يَجۡرِمَنَّڪُمۡ شَنَـَٔانُ قَوۡمٍ عَلَىٰٓ أَلَّا تَعۡدِلُواْ‌ۚ ٱعۡدِلُواْ هُوَ أَقۡرَبُ لِلتَّقۡوَىٰ‌ۖ وَٱتَّقُواْ ٱللَّهَ‌ۚ إِنَّ ٱللَّهَ خَبِيرُۢ بِمَا تَعۡمَلُونَ
Hai orang-orang yang beriman hendaklah kamu jadi orang-orang yang selalu menegakkan (kebenaran) Karena Alloh, menjadi saksi dengan adil ( بِٱلۡقِسۡطِ‌ۖ  sama, seimbang). dan janganlah sekali-kali kebencianmu terhadap sesuatu kaum, mendorong kamu untuk berlaku tidak adil (kata sifat عَدۡلُberarti jujur), berlaku adillah (kata sifatعَدۡلُ berarti jujur), Karena adil (kata sifat عَدۡلُberarti jujur) itu lebih dekat kepada takwa. dan bertakwalah kepada Alloh, Sesungguhnya Alloh Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan (cocok)

     05. QS. Al-Maidah [5] : 95
 
يَـٰٓأَيُّہَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ لَا تَقۡتُلُواْ ٱلصَّيۡدَ وَأَنتُمۡ حُرُمٌ۬‌ۚ وَمَن قَتَلَهُ ۥ مِنكُم مُّتَعَمِّدً۬ا فَجَزَآءٌ۬ مِّثۡلُ مَا قَتَلَ مِنَ ٱلنَّعَمِ يَحۡكُمُ بِهِۦ ذَوَا عَدۡلٍ۬ مِّنكُمۡ هَدۡيَۢا بَـٰلِغَ ٱلۡكَعۡبَةِ أَوۡ كَفَّـٰرَةٌ۬ طَعَامُ مَسَـٰكِينَ أَوۡ عَدۡلُ ذَٲلِكَ صِيَامً۬ا لِّيَذُوقَ وَبَالَ أَمۡرِهِۦ‌ۗ عَفَا ٱللَّهُ عَمَّا سَلَفَ‌ۚ وَمَنۡ عَادَ فَيَنتَقِمُ ٱللَّهُ مِنۡهُ‌ۗ وَٱللَّهُ عَزِيزٌ۬ ذُو ٱنتِقَامٍ
Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu membunuh binatang buruan, ketika kamu sedang ihram. barangsiapa di antara kamu membunuhnya dengan sengaja, Maka dendanya ialah mengganti dengan binatang ternak seimbang dengan buruan yang dibunuhnya, menurut putusan dua orang yang adil (kata sifat  عَدۡلُberarti jujur), di antara kamu sebagai had-yad  yang dibawa sampai ke Ka'bah  atau (dendanya) membayar kaffarat dengan memberi makan orang-orang miskin  atau berpuasa adil (kata benda عَدۡلُ berarti tebusan) dengan makanan yang dikeluarkan itu , supaya dia merasakan akibat buruk dari perbuatannya. Alloh Telah memaafkan apa yang Telah lalu. dan barangsiapa yang kembali mengerjakannya, niscaya Alloh akan menyiksanya. Alloh Maha Kuasa lagi mempunyai (kekuasaan untuk) menyiksa.
    06. QS. Al-An'am [6] : 1
ٱلۡحَمۡدُ لِلَّهِ ٱلَّذِى خَلَقَ ٱلسَّمَـٰوَٲتِ وَٱلۡأَرۡضَ وَجَعَلَ ٱلظُّلُمَـٰتِ وَٱلنُّورَ‌ۖ ثُمَّ ٱلَّذِينَ كَفَرُواْ بِرَبِّہِمۡ يَعۡدِلُونَ
Segala puji bagi Allah yang Telah menciptakan langit dan bumi dan mengadakan gelap dan terang, namun orang-orang yang kafir berlaku lurus يَعۡدِلُونَ (berarti mempersekutukan (sesuatu) dengan Tuhan mereka.

     07. QS. Al-An'am [6] : 70
 


Tinggalkan lah orang-orang yang menjadikan agama mereka sebagai main-main dan senda gurau, dan mereka telah ditipu oleh kehidupan dunia. Peringatkanlah (mereka) dengan Al-Quran itu agar masing-masing diri tidak dijerumuskan ke dalam neraka, karena perbuatannya sendiri. Tidak akan ada baginya pelindung dan tidak pula pemberi syafa'at selain daripada Allah. Dan jika ia menebus dengan segala macam tebusanpun (عَدۡلٍ۬ kata benda berarti tebusan) niscaya tidak akan diterima itu daripadanya. Mereka itulah orang-orang yang dijerumuskan ke dalam neraka. Bagi mereka (disediakan) minuman dari air yang sedang mendidih dan azab yang pedih disebabkan kekafiran mereka dahulu.
وَذَرِ ٱلَّذِينَ ٱتَّخَذُواْ دِينَہُمۡ لَعِبً۬ا وَلَهۡوً۬ا وَغَرَّتۡهُمُ ٱلۡحَيَوٰةُ ٱلدُّنۡيَا‌ۚ وَذَڪِّرۡ بِهِۦۤ أَن تُبۡسَلَ نَفۡسُۢ بِمَا كَسَبَتۡ لَيۡسَ لَهَا مِن دُونِ ٱللَّهِ وَلِىٌّ۬ وَلَا شَفِيعٌ۬ وَإِن تَعۡدِلۡ ڪُلَّ عَدۡلٍ۬ لَّا يُؤۡخَذۡ مِنۡہَآ‌ۗ أُوْلَـٰٓٮِٕكَ ٱلَّذِينَ أُبۡسِلُواْ بِمَا كَسَبُواْ‌ۖ لَهُمۡ شَرَابٌ۬ مِّنۡ حَمِيمٍ۬ وَعَذَابٌ أَلِيمُۢ بِمَا كَانُواْ يَكۡفُرُونَ
    08. QS. Al-An'am [6] : 152
. وَلَا تَقۡرَبُواْ مَالَ ٱلۡيَتِيمِ إِلَّا بِٱلَّتِى هِىَ أَحۡسَنُ حَتَّىٰ يَبۡلُغَ أَشُدَّهُ ۥ‌ۖ وَأَوۡفُواْ ٱلۡڪَيۡلَ وَٱلۡمِيزَانَ بِٱلۡقِسۡطِ‌ۖ لَا نُكَلِّفُ نَفۡسًا إِلَّا وُسۡعَهَا‌ۖ وَإِذَا قُلۡتُمۡ فَٱعۡدِلُواْ وَلَوۡ ڪَانَ ذَا قُرۡبَىٰ‌ۖ وَبِعَهۡدِ ٱللَّهِ أَوۡفُواْ‌ۚ ذَٲلِڪُمۡ وَصَّٮٰكُم بِهِۦ لَعَلَّكُمۡ تَذَكَّرُونَ
Dan janganlah kamu dekati harta anak yatim, kecuali dengan cara yang lebih bermanfaat, hingga sampai ia dewasa. dan sempurnakanlah takaran dan timbangan dengan adil (بِٱلۡقِسۡطِ‌ۖ seimbang). kami tidak memikulkan beban kepada sesorang melainkan sekedar kesanggupannya. dan apabila kamu berkata, Maka hendaklah kamu berlaku adil ( فَٱعۡدِلُواْ kata sifat berarti jujur), kendatipun ia adalah kerabat(mu), dan penuhilah janji Alloh . yang demikian itu diperintahkan Alloh kepadamu agar kamu ingat (cocok)

   09 QS. Al-A'rof [7] : 159
وَمِن قَوۡمِ مُوسَىٰٓ أُمَّةٌ۬ يَہۡدُونَ بِٱلۡحَقِّ وَبِهِۦ يَعۡدِلُونَ
Dan di antara kaum Musa itu terdapat suatu umat yang memberi petunjuk (kepada manusia) dengan hak dan dengan yang hak Itulah mereka berlaku jujurعۡدِلُونَr (cocok)

   10. QS. Al-A'rof [7] : 181

وَمِمَّنْ خَلَقْنَا أُمَّةٌ يَهْدُونَ بِالْحَقِّ وَبِهِ يَعْدِلُونَ
Dan di antara orang-orang yang kami ciptakan ada umat yang memberi petunjuk dengan hak, dan dengan yang hak itu (pula) mereka menjalankan kejujuran يَعْدِلُونَn (cocok)
   
   11. QS. Al-Hujurot [49] : 9 

وَإِنْ طَائِفَتَانِ مِنَ الْمُؤْمِنِينَ اقْتَتَلُوا فَأَصْلِحُوا بَيْنَهُمَا ۖ فَإِنْ بَغَتْ إِحْدَاهُمَا عَلَى الْأُخْرَىٰ فَقَاتِلُوا الَّتِي تَبْغِي حَتَّىٰ تَفِيءَ إِلَىٰ أَمْرِ اللَّهِ ۚ فَإِنْ فَاءَتْ فَأَصْلِحُوا بَيْنَهُمَا بِالْعَدْلِ وَأَقْسِطُوا ۖ إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ الْمُقْسِطِينَ
Dan kalau ada dua golongan dari mereka yang beriman itu berperang hendaklah kamu damaikan antara keduanya! tapi kalau yang satu melanggar perjanjian terhadap yang lain, hendaklah yang melanggar perjanjian itu kamu perangi sampai surut kembali pada perintah Alloh. kalau dia telah surut, damaikanlah antara keduanya menurut kejujuran بِالْعَدْلِ hendaklah kamu berlaku adil  أَقْسِطُوا(kata sifat berarti seimbang ) Sesungguhnya Alloh mencintai orang-orang yang berlaku seimbangالْمُقْسِطِينَ .(cocok)

   12.  QS. Al-Baqoroh [2] : 48
وَٱتَّقُواْ يَوۡمً۬ا لَّا تَجۡزِى نَفۡسٌ عَن نَّفۡسٍ۬ شَيۡـًٔ۬ا وَلَا يُقۡبَلُ مِنۡہَا شَفَـٰعَةٌ۬ وَلَا يُؤۡخَذُ مِنۡہَا عَدۡلٌ۬ وَلَا هُمۡ يُنصَرُونَ
Dan jagalah dirimu dari (azab) hari (kiamat, yang pada hari itu) seseorang tidak dapat membela orang lain, walau sedikitpun; dan (begitu pula) tidak diterima syafa'at dan ‘adl (عَدۡلٌ۬kata benda berari tebusan) dari padanya, dan tidaklah mereka akan ditolong

   13. QS. Al-Baqoroh [2] : 123
وَٱتَّقُواْ يَوۡمً۬ا لَّا تَجۡزِى نَفۡسٌ عَن نَّفۡسٍ۬ شَيۡـًٔ۬ا وَلَا يُقۡبَلُ مِنۡہَا عَدۡلٌ۬ وَلَا تَنفَعُهَا شَفَـٰعَةٌ۬ وَلَا هُمۡ يُنصَرُونَ
Dan takutlah kamu kepada suatu hari di waktu seseorang tidak dapat menggantikan seseorang lain sedikitpun dan tidak akan diterima suatu ádl (عَدۡلٌ۬kata benda berarti tebusan) daripadanya dan tidak akan memberi manfaat sesuatu syafa'at kepadanya dan tidak (pula) mereka akan ditolong
   14. QS. Al-Infithor [82] : 7
ٱلَّذِى خَلَقَكَ فَسَوَّٮٰكَ فَعَدَلَكَ
Yang Telah menciptakan kamu lalu menyempurnakan kejadianmu dan meluruskanmu (عَدَلَكَkata kerja berarti homoostasis)
Dalam istilah kedokteran, tubuh kita manusia yang lurus adalah : homeostasis, yaitu kondisi keseimbangan internal yang ideal, di mana semua sistem tubuh bekerja dan berinteraksi dalam cara yang tepat untuk memenuhi semua kebutuhan dari tubuh.



ANTARA MAALIKI YAUMIDDIIN dan
MALIKI YAUMIDDIIN

Oleh : Dr. H.M. Nasim Fauzi

Lanjutan makalah :
Bertanya Kepada Al Qur-an (BKA)
Tentang Takwil Ayat Mutasyabihat 
Dalam 6 Tahap


Pendahuluan
Kata malik (dan maalik) adalah termasuk dalam kategori ayat mutasyabihat. Dimana menurut pendapat Aisyah hanya Alloh sajalah yang mengetahui takwilnya, sesuai QS. Ali Imron [3] : 7
Menurut Prof. Toshihiko Izutsu, seorang pakar bahasa Arab kuno (zaman turunnya Al Qur-an), kata malik berasal dari bahasa Arob kuno dengan makna tertentu, kemudian setelah dipakai oleh Al Qur-an maknanya berubah dari aslinya. Dimana takwilnya hanya diketahui oleh Alloh Swt.  = Ayat mutasyabihat.                                                              
Agar kita juga bisa mengetahuinya, kita harus bertanya kepada Allah Swt. melalui kitab ciptaanNya yaitu Al Qur-an. Caranya adalah dengan bertanya tentang takwil kata malik ini kepada Al Qur-an secara 6 tahap. 
Bacaan malik di dalam Al Qur-an
     Bacaan malik /maalik pada ayat ke-4 Surat Al-Fatihah biasanya dibaca Maaliki yaumiddiin yang berarti Yang Memiliki hari agama (kiamat).
     Tentang ayat ke-4 Surat Al-Fatihah ini, Prof Dr Quraisy Shihab MA dalam kitab Tafsir Al-Qur’an Al-Karim (Tafsir atas Surat-surat pendek Berdasarkan Urutan Turunnya Wahyu), menulis sebagai berikut :
     Ada dua bacaan yang populer dan sah menyangkut ayat ke-4 ini, yaitu ada yang memanjangkan mim (baca Maalik) yang diartikan “Pemilik” dan ada pula yang memendekkan (baca Malik) yang berarti Raja. Seorang pemilik belum tentu menjadi raja, sebaliknya kepemilikan seorang raja biasanya melebihi kepemilikan pemilik yang bukan raja.
     Kata “raja” biasanya digunakan untuk menyebut penguasa atas manusia, sedang kata “pemilik” digunakan untuk penguasa atas harta benda yang tidak bernyawa. Atas dasar pertimbangan ini sementara ulama lebih senang bacaan Malik yang berarti Raja karena ia memberikan kesan keagungan dan kebesaran, di samping itu – kata mereka – Al Qur-an mengisyaratkan bahwa Alloh Swt adalah Raja pada hari Pembalasan.
     Dalam Al Qur-an banyak ayat-ayat yang menegaskan hal ini, antara lain:
      Kekuasaan di hari itu ada pada Allah, Dia memberi keputusan di antara mereka. Maka orang-orang yang beriman dan beramal saleh adalah di dalam surga yang penuh kenikmatan. (QS. Al-Hajj [22] : 56).
Pendapat Prof. Dr. M.M. Al-A’zami
     Dalam bukunya Sejarah Teks Al-Qur’an dari Wahyu sampai Kompilasi terbitan Gema Insani, Jakarta 2005, halaman 171, disebutkan bahwa kedua bacaan itu diajarkan oleh Nabi Muhammad Saw. (multiple reading).
Argumentasi fihak yang membaca Maaliki yaumiddiin
     Pahala yang diterima oleh yang membaca Maaliki yaumiddin melebihi yang membaca Maliki yaumiddiin karena lebih panjang bacaannya (melebihi 1 huruf).
Komentar Penulis
     Bacaan Maaliki yaumidiin dan Maliki yaumiddin kedua-duanya sama sahnya.
     Dalam pandangan penulis argumentasi pembaca Maliki yaumiddin lebih kuat daripada pembaca Maaliki yaumiddiin.
     Boleh dikatakan Ayat ke-4 Surat Al-Fatihah ini mempunyai dua makna. Makna pertama adalah Yang memiliki hari agama, sedang makna kedua adalah Raja hari agama. Sehingga tidak ada kepastian.
Setiap kata di dalam Al Qur-an seharusnya hanya punya satu makna.
      Dalam makalah BKA dikatakan bahwa Bahasa Arob Al Qur-an adalah istimewa karena setiap kata-nya hanya mempunyai satu makna. Berbeda dengan Bahasa Arob manusia yang setiap kata-nya mempunyai beberapa makna (homonim dan polisemi.
     Maka kita harus memilih makna manakah yang lebih tepat di antara dua kalimat : Maaliki yauumiddiin dan Maliki yaumiddin dengan cara Bertanya Kepada Al Qur-an (BKA).
Bertanya kepada Al Qur-an (BKA) tentang takwil ayat mutasyabihat malik (dan maalik) dalam 6 tahap  
BKA 1. Kata yang kita tanyakan maknanya kepada Al Qur-an adalah kata malik (dan maalik) .
BKA 2. Makna kata malik itu kita cari di dalam Kamus dan Ensiklopedi Al Qur-an sbb
Nama Kamus Al Qur-an
Makna malik dan maalik
Qamus Al-Quran, Abdul Qadir Hasan
Yang memiliki, raja
BKA 3  Sesuai dengan prinsip bahwa setiap kata di dalam Al Qur-an hanya mempunyai satu makna, maka kita misalkan memilih makna yang kita anggap paling cocok adalah malik = raja.
BKA 4 diketemukan 17 ayat di dalam Al Qur-an yang mengandung kata malik
Daftar 17 ayat Al Qur-an yang mengandung kata malik  itu adalah sebagai berikut.
1
No
Ayat
No.
Ayat
01
02
03
04
05
06
07
08
09
Al-Fatihah [1]:4
Al-Baqoroh [2]:246
Al-Baqoroh 2]: 247
Ali Imron [3]:26 
Yusuf [12]:43 
Yusuf [12]: 50 
Yusuf [12]: 54
Yusuf [12]: 72 
Yusuf [12]: 76
10
11
12
13
14
15
16
17
Zukhruf [43]:77
Al-Kahf [18]:79
An-Nas [114]:2 
Thoha [20]:114
Al-Mu’minun 23]:116
Al-Hasyr [59]:23
Al-Jumu’ah [62]: 1
Al-Qomar [54]:55
Daftar 17 ayat yang mengandung kata malik  ada di dalam lampiran.
BKA 5 Kita masukkan makna kata malik  adalah raja di dalam kurung di belakang kata malik tadi.
 Sem Semua ayat yang kata maliknya kita artikan dengan raja itu kita teliti apakah cocok dengan keseluruhan isi ayat. 
         Bila cocok kita tulis (cocok) di belakang kalimat ayat itu. Bila tidak cocok kita tulis (tidak cocok).
BKA 6  Ternyata semua ayat yang kita teliti itu (cocok).
Kesimpulan : Takwil ayat mutasyabihat (kata) malik di dalam Al Qur-an menurut Alloh Swt.adalah raja
      Maka bacaan ayat ke-4 Surat Al-Fatihah adalah Maliki yaumiddiin yang berarti Raja hari agama (kiamat).
Jember, 12 Septemberr 2017.
Dr. H.M. Nasim Fauzi
Jalan Gajah Mada 118
Tilpun (0331) 481127
Jember 

Lampiran
Analisa ayat-ayat yang mengandung kata malik.
1. QS. Al-Fatihah [2]:4 :
    Maliki (raja) hari agama (kiamat). (Cocok)
2. QS. Al-Baqoroh [2] : 246. Apakah kamu tidak memperhatikan pemuka-pemuka Bani Israil sesudah Nabi Musa, yaitu ketika mereka berkata kepada seorang Nabi mereka: "Angkatlah untuk kami seorang malik (raja) supaya kami berperang (di bawah pimpinannya) di jalan Alloh".(Cocok)
3.  QS. Al-Baqoroh [2]:247. Nabi mereka mengatakan kepada mereka: "Sesungguhnya Alloh telah mengangkat untukmu Thalut menjadi malik (raja)." (Cocok)
4. QS. Ali Imron [3]:26 :Katakanlah: "Wahai Tuhan Yang Malikal (merajai) mulki (kerajaan), Engkau berikan kerajaan kepada orang yang Engkau kehendaki dan Engkau cabut kerajaan dari orang yang Engkau kehendaki. (Cocok)
 5. QS. Yusuf [12]: 43. Al-malik (raja) berkata (kepada orang-orang terkemuka dari kaumnya): "Sesungguhnya aku bermimpi melihat 7 ekor sapi betina yang gemuk-gemuk dimakan oleh 7 ekor sapi betina yang kurus-kurus dan 7 bulir (gandum) yang hijau dan 7 bulir lainnya yang kering." . (Cocok)
6. QS. Yusuf [12]: 50. Al-malik (raja) berkata: "Bawalah dia kepadaku." . (Cocok)
7. QS. Yusuf [12]: 54. Dan al-malik (raja) berkata: "Bawalah Yusuf kepadaku, agar aku memilih dia sebagai orang yang rapat kepadaku".(Cocok)
8. QS. Yusuf [12]: 72. Penyeru-penyeru itu berkata: "Kami kehilangan piala al-malik (raja), dan siapa yang dapat mengembalikannya akan memperoleh bahan makanan (seberat) beban unta, dan aku menjamin terhadapnya". (Cocok)
9. QS. Yusuf [12]: 76. Maka mulailah Yusuf (memeriksa) karung-karung mereka sebelum (memeriksa) karung saudaranya sendiri, kemudian dia mengeluarkan piala al-malik (raja) itu dari karung saudaranya. (Cocok)
10. QS. Al-Kahf [18]:79. Adapun bahtera itu adalah kepunyaan orang-orang miskin yang bekerja di laut. Dan aku bertujuan merusakkan bahtera itu, karena di hadapan mereka ada seorang Al-malik (raja) yang merampas tiap-tiap bahtera. (Cocok)
11. QS. Thoha [20]:114. Maka Maha Tinggi Alloh Al-Maliku (Raja) Yang sebenar-benarnya, dan janganlah kamu tergesa-gesa membaca Al Qur-an sebelum disempurnakan mewahyukannya kepadamu, dan katakanlah: "Ya Tuhanku, tambahkanlah kepadaku ilmu pengetahuan." (Cocok)
12. QS. Al-Mu’minun [23]:116. Maka Maha Tinggi Alloh Al-Malik (Raja) Yang Sebenarnya; tidak ada Tuhan selain Dia, Tuhan (Yang mempunyai) 'Arsy yang mulia. (Cocok)
13. QS. Zukhruf [43] 77 Hai Malik biarlah Tuhanmu membunuh kami saja.
     Malik di sini adalah nama Malaikat penjaga neraka, maka ayat ini kita keluarkan dari analisa.
14. Al-Qomar [54]:55.  Di tempat yang disenangi  di sisi Tuhan Malik Muqtadir. (Malik adalah nama Alloh Swt yang berjumlah 99, maka kita keluarkan dari analisa).
15. QS. Al-Hasyr [59] : 23. Dialah Alloh Yang tiada Tuhan selain Dia, Al-Malik (Raja), Yang Maha Suci, Yang Maha Sejahtera, Yang Mengaruniakan Keamanan, Yang Maha Memelihara, Yang Maha Perkasa, Yang Maha Kuasa, Yang Memiliki segala Keagungan, Maha Suci Alloh dari apa yang mereka persekutukan. (Cocok)
16. Al-Jumu’ah [62]:1. Senantiasa bertasbih kepada Alloh apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi. Al-Malik (Raja) Yang Maha Suci, Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.(Cocok)
17. QS. An-Nas [114]:2. Malik (Raja) manusia. (Cocok)