BERTANYA KEPADA AL
QUR-AN TENTANG TAKWIL
(Ayat Mutasyabihat)
KATA ADIL dan QISTH
QUR-AN TENTANG TAKWIL
(Ayat Mutasyabihat)
KATA ADIL dan QISTH
DALAM 6 TAHAP
Oleh : Dr. H. M. Nasim Fauzi
Pendahuluan
Di dalam Al Qur-an kata adil adalah termasuk dalam kategori ayat mutasyabihat. Dimana menurut pendapat Aisyah hanya
Alloh sajalah yang mengetahui takwilnya, sesuai QS. Ali Imron [3] : 7
Kata adil berasal dari bahasa Arob tetapi sudah kita anggap sebagai bahasa Indonesia.
Di dalam bahasa Indonesia adil
berarti tidak berat sebelah, sepatutnya, tidak sewenang-wenang dan tidak
memihak (W.J.S. Poerwodarminto, Kamus
Besar Bahasa Indonesia)
Adil (just) di dalam bahasa Arob dan
Al Qur-an
Pengertian adil di dalam bahasa Arob dan Al
Qur-an ada dalam beberapa kata. Yang terpenting adalah kata ‘adl dan qisth Biasanya kata ‘adl (عَد َل) dan qisth (قِسْط) dianggap
sebagai padanan (sinonim). Tetapi di beberapa ayat Al Qur-an kedua kata itu ada
secara bersama-sama. Sehingga dapat ditafsirkan bahwa keduanya mempunyai arti
yang berbeda.
Ayat-ayat tersebut adalah:
01. QS. Al-Baqoroh [2]:282,
02. QS. An-Nisa [4] : 3,
03. QS. An-Nisa [4] : 135),
|
04. QS. Al-Maidah [5] : 8,
05. QS. Al-An’am [6]:152,
06. QS.
Al-Hujurot [49]: 9.
|
.2. Arti kata ‘adl عَدَل dan qisth قِسْط di dalam bahasa Arob
Arti kata keduanya dapat
kita lihat di dalam kamus-kamus Al Qur-an dan ensiklopedia sbb:
No.
|
Nama kamus/ Ensiklopedia
|
Arti ‘adl عَدَل)
|
Arti qisth قِسْط)
|
01.
|
Kamus saku Arab Inggris Indonesia, Elias A Elias and Edward Elias
|
Adil (just, right), sama
(equal) jujur / lurus (straight)
|
Sama (equal), tidak berat
sebelah (just), bagian (part)
|
02
|
Kamus Arab Indonesia,
Abdullah bin Nuh dan Oemar Bakri
|
Seimbang, lurus, sedang
(tidak kurang dan tidak lebih).
|
Keadilan, bagian, cicilan.
|
03.
. |
Kamus Al Qur-an, Drs. M,
Zainul Arifin
|
Seimbang, tidak lebih atau
kurang
|
Tengah-tengah, tak lebih,
tak lalai
|
04
|
Qamus Al Qur-an, Abdul
Qadir Hasan
|
Adil, sebanding.
|
Tengah-tengah, seimbang
|
05
|
Ensiklopedia Al Qur-an, M.
Quraisy Shihab
|
Lurus, benar
|
|
06
|
Ensiklopedia Al Qur-an,
Golib Matola
|
Bagian, seimbang
|
Umumnya dalam kamus-kamus itu arti ‘adl (عَدَل) disamakan
dengan qisth
(قِسْط) , atau merupakan
sinonim.
Karena tujuan makalah ini adalah untuk mencari perbedaannya maka kita cari di dalam kamus-kamus atau ensiklopedia apa bedanya kata ‘adl (عَدَل) dan qisth (قِسْط).
Perbedaan arti itu kita temukan pada Kamus saku Arab Inggris Indonesia, Elias A Elias and Edward Elias di mana :
Karena tujuan makalah ini adalah untuk mencari perbedaannya maka kita cari di dalam kamus-kamus atau ensiklopedia apa bedanya kata ‘adl (عَدَل) dan qisth (قِسْط).
Perbedaan arti itu kita temukan pada Kamus saku Arab Inggris Indonesia, Elias A Elias and Edward Elias di mana :
Qisth (قِسْط). diatikan sebagai sama (equal) dan
seimbang (just).
Justru kata qisth ini yang artinya adalah adil (justice)
|
‘Adl (عَدَل) diartikan sebagai jujur / lurus (straight)
|
Mari kita bahas dulu kata pertama : qisth (قِسْط)
Uraian
Ensiklopedia Al-Qur’an Quraisy Shihab tentang kata Qisth.
Kata al-qisth mengandung pengertian al-nashib (bagian). Dari
pengertian tersebut, muncul dua makna pokok yang bertentangan, yakni al-qisth (keadilan) dan al-qosth
(kecurangan).
Istilah
al-qisth dengan turunannya di dalam Al Qur-an berhubungan dengan masalah
keadilan, terutama tentang hak-hak seseorang secara proporsional.
Dari 25 kali pengungkapan al-qisth tersebut hanya dua ayat yang mengandung pengertian ’kecurangan’ dan ‘kekufuran’, masing-masing di dalam QS Al-Jin [72]:
14 dan 15. Dua ayat tersebut menunjuk kepada golongan jin yang dinyatakan bahwa
sebagian di antara mereka ada yang senantiasa berserah diri kepada Alloh dan
ada pula yang curang dan
menyimpang dari kebenaran.
Bertanya kepada Al Qur-an (BKA) tentang (Ayat Mutasyabihat) kata qisth
(قِسْط) dalam 6 tahap
BKA 1. Kata yang kita tanyakan maknanya kepada Al Qur-an
adalah kata qisth
BKA 2. Makna kata qisth (قِسْط) yang
berbeda dengan kata ‘adl hanya ada di dalam Kamus saku
Arab Inggris Indonesia, Elias A Elias and Edward Elias, dimana
Qisth
(قِسْط) diatikan sebagai sama (equal) dan
seimbang (just).
Justru kata qisth ini yang artinya adalah
justice dalam bahasa Inggris atau adil dalam
Bahasa Indonesia.
BKA 3 arti yang kiita anggap
paling cocok adalah = BKA 2.yaitu qisth (قِسْط)
berarti sama (equal) dan seimbang
(just).
BKA 4 diketemukan 22 ayat di dalam Al
Qur-an yang mengandung kata qisth (قِسْط)
No
|
Ayat
|
No
|
Ayat
|
01.
02.
03.
04.
05.
06.
07.
08
09.
10.
11.
|
[2] : 282
[3] : 18
[3] : 21
[4] : 3
[4] : 127
[4] : 135
[5] : 8
[5] : 42
[6] : 152
[7] : 29
[10] : 4
|
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
|
[10] : 47
[10] : 54
[11] : 85
[21] : 47
[33] : 5
[49] : 9
[55] : 9
[57] : 25
[60] : 8
[72] : 14
[72] : 15
|
Uraian lengkapnya ada di lampiran.
BKA 5 Kita masukkan makna kata qisth (قِسْط) adalah sama dan seimbang di dalam kurung di belakang kata qisth tadi.
Semua ayat yang kata qisth (قِسْط) nya kita artikan dengan sama (equal) dan seimbang (just) itu kita teliti apakah cocok dengan keseluruhan isi ayat. Bila cocok kita tulis (cocok) di belakang kalimat ayat itu. Bila tidak cocok kita tulis (tidak cocok).
Semua ayat yang kata qisth (قِسْط) nya kita artikan dengan sama (equal) dan seimbang (just) itu kita teliti apakah cocok dengan keseluruhan isi ayat. Bila cocok kita tulis (cocok) di belakang kalimat ayat itu. Bila tidak cocok kita tulis (tidak cocok).
BKA 6 Ternyata semua
ayat yang kita teliti itu (cocok).
Kesimpulan : Arti kata qisth (قِسْط)
di dalam Al Qur-an adalah sama (equal) dan seimbang (just).
======================================
Uraian kata adil dalam
Ensiklopedia Al Qur'an M. Quraisy Shihab
Kata adil
dalam bentuk mashdar dari kata 'adala - ya'dilu - 'adlan - wa 'udulan - wa
'adalatan. Kata kerja ini berakar pada huruf 'ain, dal dan lam, yang makna
pokoknya adalah al-istiwa (keadaan lurus) dan al-'wijaj (keadaan menyimpang).
Jadi rangkaian huruf-huruf tersebut mengandung makna yang bertolak belakang,
yaitu 'lurus' atau 'sama' dan 'bengkok' atau 'berbeda.
Bertanya kepada
Al Qur-an (BKA) tentang (Ayat Mutasyabihat) kata ‘adl (عَدَل) dalam 6 tahap
BKA 1. Kata yang kita
tanyakan takwilnya kepada Al Qur-an adalah kata ‘adl
(عَدَل)
BKA 2. Makna kata ‘adl
(عَدَل) kita cari di dalam Kamus dan Ensiklopedi
Al Qur-an sbb.: :
No.
|
Nama kamus/ Ensiklopedia
|
Arti ‘adl عَدَل)
|
01.
|
Kamus saku Arab Inggeris Indonesia, Elias A Elias and Edward Elias
|
Adil (just, right), sama
(equal), jujur
/ lurus (straight),
|
02
|
Kamus Arab Indonesia,
Abdullah bin Nuh dan Oemar Bakri
|
Seimbang, lurus, sedang
(tidak kurang dan tidak lebih).
|
03.
. |
Kamus Al-Qur’an, Drs. M,
Zainul Arifin
|
Seimbang, tidak lebih atau
kurang
|
04
|
Qamus Al-Quran, Abdul
Qadir Hasan
|
Adil, sebanding.
|
05
|
Ensiklopedia Al-Qur’an, M.
Quraisy Shihab
|
Lurus, benar
|
BKA 3 arti dari Kamus yang kiita anggap paling cocok
adalah ‘adl (عَدَل) berarti jujur
/ lurus (straight) .
BKA 4 diketemukan 24 ayat di dalam Al Qur-an yang mengandung kata ‘adl (عَدَل)
No.
|
Ayat
|
No.
|
Ayat
|
No.
|
Ayat
|
01.
02.
03.
04.
05.
06.
07.
08.
|
[2] : 48
[2] : 123
[2] : 282
[2] : 282
[4] : 3
[4] : 58
[4] : 129
[4] : 135
|
09.
10.
11.
12.
13.
14. 15.
16.
|
[5] : 8
[5] : 95
[5[ : 95
[5] : 106
[6] : 1
[6] : 115
[6] : 70
[6] : 152
|
17.
18.
19.
20.
21.
22. 23. 24.
|
[7] : 159 [7] : 181
[16] : 76
[16] : 90
[42] : 15
[49] : 9
[65] : 2
[82] : 7
|
Uraian lengkapnya ada di lampiran.
BKA 5 Kita masukkan makna kata 'adl adalah jujur di dalam kurung di belakang kata 'adl tadi.
Semua ayat yang kata ‘adl (عَدَل) nya kita artikan dengan (straight) jujur itu kita teliti apakah cocok dengan keseluruhan isi ayat. Bila cocok kita tulis (cocok) di belakang kalimat ayat itu. Bila tidak cocok kita tulis (tidak cocok).
Semua ayat yang kata ‘adl (عَدَل) nya kita artikan dengan (straight) jujur itu kita teliti apakah cocok dengan keseluruhan isi ayat. Bila cocok kita tulis (cocok) di belakang kalimat ayat itu. Bila tidak cocok kita tulis (tidak cocok).
Mula-mula semua kata ’adl / al-‘adl (عَدْل\اَلْعَدْل) penulis artikan
dengan lurus /
jujur.
Terjadi ketidakcocokan pada ayat-ayat berikut :
QS. Al-An’am [6] : 70. Menurut Quraish Shihab kedua kata ’adl (عَدْل) tersebut berarti tebusan. Rupa-rupanya ’adl (عَدْل) di sini karena bukan termasuk kata sifat (adjective) tetapi
termasuk kata benda tidak bisa diartikan jujur.
QS. Al-Maidah [5] : 95 dimana ’adl (عَدْل) juga penulis artikan
dengan tebusan
seperti kasus di atas (di dalam Al Qur-an terjemah Depag ’adl (عَدْل) diterjemahkan dengan seimbang).
QS. Al-An’am [6] : 1 dimana yang semula berarti berlaku
lurus (just) selanjutnya berarti mempersekutukan (sesuatu) denganTuhan mereka. Di dalam Ensiklopedia Al-Qur’an di sini ’adl (عَدْل) berarti al-wijaj (keadaan
menyimpang)’
QS.
Al-Infithor [82] : 7, yang dimaksud tubuh kita ’adl (عَدْل atau lurus) dalam
istilah kedokteran adalah homoeostasis,
yaitu kondisi keseimbangan internal yang ideal, di mana semua sistem tubuh
bekerja dan berinteraksi dalam cara yang tepat untuk memenuhi semua kebutuhan
dari tubuh.
BKA 6 Ternyata semua ayat yang kita teliti itu (cocok).
Kesimpulan : Takwil (Ayat Mutasyabihat) kata ‘adl (عَدَل) di dalam Al Qur-an adalah jujur atau lurus
(straight).
Jember 21 September
2017
Dr. H.M. Nasim Fauzi
Jalan Gajah Mada 118
Tilpun. (0331) 481127
Jember
======================================
Lampiran
A
Daftar ayat-ayat yang mengandung (Ayat Mutasyabihat) kata qisth = sama (equal) dan seimbang (just).
01. QS. Al-Baqoroh [2] : 282
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِذَا تَدَايَنْتُمْ
بِدَيْنٍ إِلَىٰ أَجَلٍ مُسَمًّى فَاكْتُبُوهُ ۚ وَلْيَكْتُبْ بَيْنَكُمْ
كَاتِبٌ بِالْعَدْلِ ۚ وَلَا يَأْبَ كَاتِبٌ أَنْ يَكْتُبَ كَمَا عَلَّمَهُ
اللَّهُ ۚ فَلْيَكْتُبْ وَلْيُمْلِلِ الَّذِي عَلَيْهِ الْحَقُّ وَلْيَتَّقِ
اللَّهَ رَبَّهُ وَلَا يَبْخَسْ مِنْهُ شَيْئًا ۚ فَإِنْ كَانَ الَّذِي عَلَيْهِ
الْحَقُّ سَفِيهًا أَوْ ضَعِيفًا أَوْ لَا يَسْتَطِيعُ أَنْ يُمِلَّ هُوَ
فَلْيُمْلِلْ وَلِيُّهُ بِالْعَدْلِ ۚ وَاسْتَشْهِدُوا شَهِيدَيْنِ مِنْ
رِجَالِكُمْ ۖ فَإِنْ لَمْ يَكُونَا رَجُلَيْنِ فَرَجُلٌ وَامْرَأَتَانِ مِمَّنْ
تَرْضَوْنَ مِنَ الشُّهَدَاءِ أَنْ عَدَلتَضِلَّ
إِحْدَاهُمَا فَتُذَكِّرَ إِحْدَاهُمَا الْأُخْرَىٰ ۚ وَلَا يَأْبَ الشُّهَدَاءُ
إِذَا مَا دُعُوا ۚ وَلَا تَسْأَمُوا أَنْ تَكْتُبُوهُ صَغِيرًا أَوْ كَبِيرًا
إِلَىٰ أَجَلِهِ ۚ ذَٰلِكُمْ أَقْسَطُ عِنْدَ اللَّهِ وَأَقْوَمُ لِلشَّهَادَةِ
وَأَدْنَىٰ أَلَّا تَرْتَابُوا ۖ إِلَّا أَنْ تَكُونَ تِجَارَةً حَاضِرَةً
تُدِيرُونَهَا بَيْنَكُمْ فَلَيْسَ عَلَيْكُمْ جُنَاحٌ أَلَّا تَكْتُبُوهَا ۗ
وَأَشْهِدُوا إِذَا تَبَايَعْتُمْ ۚ وَلَا يُضَارَّ كَاتِبٌ وَلَا شَهِيدٌ ۚ
وَإِنْ تَفْعَلُوا فَإِنَّهُ فُسُوقٌ بِكُمْ ۗ وَاتَّقُوا اللَّهَ ۖ
وَيُعَلِّمُكُمُ اللَّهُ ۗ وَاللَّهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيمٌ
|
Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu bermu'amalah
tidak secara tunai untuk waktu yang ditentukan, hendaklah kamu menuliskannya.
dan hendaklah seorang penulis di antara kamu menuliskannya dengan adil (عَدَل kata sifat berarti jujur) dan
janganlah penulis enggan menuliskannya sebagaimana Alloh mengajarkannya, meka
hendaklah ia menulis, dan hendaklah orang yang berhutang itu mengimlakkan
(apa yang akan ditulis itu), dan hendaklah ia bertakwa kepada Alloh Tuhannya,
dan janganlah ia mengurangi sedikitpun daripada hutangnya. jika yang
berhutang itu orang yang lemah akalnya atau lemah (keadaannya) atau dia
sendiri tidak mampu mengimlakkan, Maka hendaklah walinya mengimlakkan dengan adil (iعَدَل jujur) dan
persaksikanlah dengan dua orang saksi dari orang-orang lelaki (di antaramu).
jika tak ada dua oang lelaki, Maka (boleh) seorang lelaki dan dua orang
perempuan dari saksi-saksi yang kamu ridhoi, supaya jika seorang lupa maka
yang seorang mengingatkannya. janganlah saksi-saksi itu enggan (memberi
keterangan) apabila mereka dipanggil; dan janganlah kamu jemu menulis hutang
itu, baik kecil maupun besar sampai batas waktu membayarnya. yang demikian
itu, lebih adil (قِسْط sama, seimbang) di sisi
Alloh dan lebih menguatkan persaksian dan lebih dekat kepada tidak
(menimbulkan) keraguanmu. (Tulislah mu'amalahmu itu), kecuali jika mu'amalah
itu perdagangan tunai yang kamu jalankan di antara kamu, Maka tidak ada dosa
bagi kamu, (jika) kamu tidak menulisnya. dan persaksikanlah apabila kamu
berjual beli; dan janganlah penulis dan saksi saling sulit menyulitkan. jika
kamu lakukan (yang demikian), Maka Sesungguhnya hal itu adalah suatu
kefasikan pada dirimu. dan bertakwalah kepada Alloh; Alloh mengajarmu; dan
Alloh Maha mengetahui segala sesuatu. (cocok)
|
02. QS. Ali Imron [3] : 18
شَهِدَ اللَّهُ أَنَّهُ لَا إِلَٰهَ إِلَّا هُوَ
وَالْمَلَائِكَةُ وَأُولُو الْعِلْمِ قَائِمًا بِالْقِسْطِ ۚ لَا إِلَٰهَ إِلَّا
هُوَ الْعَزِيزُ الْحَكِيمُ
|
Allah menyatakan bahwasanya tidak ada Tuhen
melainkan dia (yang berhak disembah), yang menegakkan keadilan قِسْط sama, seimbang). Para malaikat dan orang-orang yang berilmu] (juga
menyatakan yang demikian itu). tak ada Tuhan melainkan dia (yang berhak
disembah), yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. (cocok).
|
03. QS. Ali Imron [3] : 21
إِنَّ الَّذِينَ يَكْفُرُونَ بِآيَاتِ اللّهِ
وَيَقْتُلُونَ النَّبِيِّينَ بِغَيْرِ حَقٍّ وَيَقْتُلُونَ الِّذِينَ
يَأْمُرُونَ بِالْقِسْطِ مِنَ النَّاسِ فَبَشِّرْهُم بِعَذَابٍ أَلِيمٍ
|
Sesungguhnya orang-orang yang kafir kepada
ayat-ayat Allah dan membunuh para nabi yang memamg tak dibenarkan dan
membunuh orang-orang yang menyuruh manusia berbuat adil (طْسِق sama, seimbang), Maka gembirakanlah mereka bahwa mereka akan
menerima siksa yg pedih. (cocok)
|
04. QS. An-Nisa [4] :
3
وَإِنْ خِفْتُمْ أَلَّا تُقْسِطُوا فِي الْيَتَامَىٰ
فَانْكِحُوا مَا طَابَ لَكُمْ مِنَ النِّسَاءِ مَثْنَىٰ وَثُلَاثَ وَقِسْطرُبَاعَ ۖ فَإِنْ خِفْتُمْ أَلَّا تَعْدِلُوا
فَوَاحِدَةً أَوْ مَا مَلَكَتْ أَيْمَانُكُمْ ۚ ذَٰلِكَ أَدْنَىٰ أَلَّا
تَعُولُوا
|
Dan jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adil (
طْسِقsama,seimbang) terhadap (hak-hak) perempuan yang yatim
(bilamana kamu mengawininya), Maka kawinilah wanita-wanita (lain) yang kamu
senangi : dua, tiga atau empat. Kemudian jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adi عَدَلjujur),
Maka (kawinilah) seorang saja atau budak-budak yang kamu miliki. yang
demikian itu adalah lebih dekat kepada tidak berbuat aniaya. (cocok)
|
05. QS. An-Nisa [4] : 127
وَيَسْتَفْتُونَكَ فِي النِّسَاء قُلِ اللّهُ
يُفْتِيكُمْ فِيهِنَّ وَمَا يُتْلَى عَلَيْكُمْ فِي الْكِتَابِ فِي يَتَامَى
النِّسَاء الَّلاتِي لاَ تُؤْتُونَهُنَّ مَا كُتِبَ لَهُنَّ وَتَرْغَبُونَ أَن
تَنكِحُوهُنَّ وَالْمُسْتَضْعَفِينَ مِنَ الْوِلْدَانِ وَأَن تَقُومُواْ
لِلْيَتَامَى بِالْقِسْطِ وَمَا تَفْعَلُواْ مِنْ خَيْرٍ فَإِنَّ اللّهَ كَانَ
بِهِ عَلِيمًا
|
Dan mereka minta fatwa kepadamu tentang para wanita. Katakanlah:
"Allah memberi fatwa kepadamu tentang mereka, dan apa yang dibacakan
kepadamu dalam Al Quran (juga memfatwakan) tentang para wanita yatim yang
kamu tidak memberikan kepada mereka apa yang ditetapkan untuk mereka, sedang
kamu ingin mengawini mereka dan tentang anak-anak yang masih dipandang lemah.
dan (Allah menyuruh kamu) supaya kamu mengurus anak-anak yatim secara adil (قِسْط sama, seimbang). dan kebajikan apa saja yang kamu kerjakan, maka sesungguhnya Allah
adalah Maha mengetahuinya. (cocok)
|
06. QS. An-Nisa [4] : 135
يَـٰٓأَيُّہَا
ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ كُونُواْ قَوَّٲمِينَ بِٱلۡقِسۡطِ
شُہَدَآءَ لِلَّهِ وَلَوۡ عَلَىٰٓ أَنفُسِكُمۡ أَوِ ٱلۡوَٲلِدَيۡنِ
وَٱلۡأَقۡرَبِينَۚ إِن يَكُنۡ غَنِيًّا أَوۡ فَقِيرً۬ا فَٱللَّهُ أَوۡلَىٰ
بِہِمَاۖ فَلَا تَتَّبِعُواْ ٱلۡهَوَىٰٓ أَن تَعۡدِلُواْۚ
وَإِن تَلۡوُ ۥۤاْ أَوۡ تُعۡرِضُواْ فَإِنَّ ٱللَّهَ كَانَ بِمَا
تَعۡمَلُونَ خَبِيرً۬ا
|
Wahai orang-orang yang beriman, jadilah kamu orang yang benar-benar
penegak keadilan (قِسْط sama, seimbang), menjadi saksi Karena
Alloh biarpun terhadap dirimu sendiri atau ibu bapa dan kaum kerabatmu. jika
ia Kaya ataupun miskin, Maka Alloh lebih tahu kemaslahatannya. Maka janganlah
kamu mengikuti hawa nafsu Karena ingin menyimpang dari kejujuran ( تَعۡدِلُواْۚ ). dan jika kamu memutar balikkan (kata-kata) atau
enggan menjadi saksi, Maka Sesungguhnya Alloh adalah Maha mengetahui segala
apa yang kamu kerjakan
|
07. QS. Al-Maídah [5] : 8
يَـٰٓأَيُّہَا
ٱلَّذِينَطْسِق ءَامَنُواْ كُونُواْ قَوَّٲمِينَ لِلَّهِ شُہَدَآءَ بِٱلۡقِسۡطِۖ وَلَا يَجۡرِمَنَّڪُمۡ شَنَـَٔانُ قَوۡمٍ
عَلَىٰٓ أَلَّا تَعۡدِلُواْۚ ٱعۡدِلُواْ هُوَ
أَقۡرَبُ لِلتَّقۡوَىٰۖ وَٱتَّقُواْ ٱللَّهَۚ إِنَّ ٱللَّهَ خَبِيرُۢ بِمَا
تَعۡمَلُونَ
|
Hai orang-orang yang beriman hendaklah kamu jadi
orang-orang yang selalu menegakkan (kebenaran) Karena Alloh, menjadi saksi
dengan adil (qisth قِسْط sama, seimbang). dan
janganlah sekali-kali kebencianmu terhadap sesuatu kaum, mendorong kamu untuk
berlaku tidak adil {عَدَل
jujur), berlaku adillah (عَدَلjujur), Karena adilعَدَل (i jujur) itu lebih
dekat kepada takwa. dan bertakwalah kepada Alloh, Sesungguhnya Alloh Maha
mengetahui apa yang kamu kerjakan (cocok)
|
08. QS. Al-Maídah [5] : 42
سَمّٰعُونَ لِلْكَذِبِ
أَكّٰلُونَ لِلسُّحْتِ ۚ فَإِن
جَآءُوكَ فَاحْكُم بَيْنَهُمْ
أَوْ أَعْرِضْ عَنْهُمْ ۖ
وَإِن تُعْرِضْ عَنْهُمْ فَلَن
يَضُرُّوكَ شَيْـًٔا ۖ
وَإِنْ حَكَمْتَ فَاحْكُم
بَيْنَهُم بِالْقِسْطِ ۚ إِنَّ
اللّٰـهَ يُحِبُّ الْمُقْسِطِينَ
|
Mereka itu adalah orang-orang yang suka mendengar berita bohong, banyak
memakan yang haram jika mereka (orang Yahudi) datang kepadamu (untuk meminta
putusan), maka putuskanlah (perkara itu) di antara mereka, atau berpalinglah
dari mereka; jika kamu berpaling dari mereka maka mereka tidak akan memberi
mudharat kepadamu sedikitpun. Dan jika kamu memutuskan perkara mereka, maka
putuskanlah (perkara itu) di antara mereka dengan adilقِسْط sama, seimbang), Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang adil (قِسْطsama
sgnabmie), (cocok)
|
09. QS. Al-An'am [6] : 152
وَلَا
تَقۡرَبُواْ مَالَ ٱلۡيَتِيمِ إِلَّا بِٱلَّتِى هِىَ أَحۡسَنُ حَتَّىٰ يَبۡلُغَ
أَشُدَّهُ ۥۖ وَأَوۡفُواْ ٱلۡڪَيۡلَ وَٱلۡمِيزَانَ بِٱلۡقِسۡطِۖ لَا نُكَلِّفُ نَفۡسًا إِلَّا وُسۡعَهَاۖ
وَإِذَا قُلۡتُمۡ فَٱعۡدِلُواْ وَلَوۡ ڪَانَ ذَا
قُرۡبَىٰۖ وَبِعَهۡدِ ٱللَّهِ أَوۡفُواْۚ ذَٲلِڪُمۡ وَصَّٮٰكُم بِهِۦ
لَعَلَّكُمۡ تَذَكَّرُونَ
|
Dan janganlah kamu dekati harta anak yatim, kecuali
dengan cara yang lebih bermanfaat, hingga sampai ia dewasa. dan
sempurnakanlah takaran dan timbangan dengan adil (kata sifat عَدَلberarti
jujur). kami tidak memikulkan beban kepada sesorang melainkan sekedar
kesanggupannya. dan apabila kamu berkata, Maka hendaklah kamu berlaku adil (kata
sifatعَدَل berarti jujur),
kendatipun ia adalah kerabat(mu) , dan penuhilah janji Alloh. Yang demikian
itu diperintahkan Alloh kepadamu agar kamu ingat (cocok)
|
10. QS. Al-A'rof [7] : 29
قُلْ أَمَرَ رَبِّي بِالْقِسْطِ وَأَقِيمُواْ
وُجُوهَكُمْ عِندَ كُلِّ مَسْجِدٍ وَادْعُوهُ مُخْلِصِينَ لَهُ الدِّينَ كَمَا
بَدَأَكُمْ تَعُودُونَ
|
Katakanlah:
"Tuhanku menyuruh menjalankan keadilan (قِسْط ,
sama seimbang). ". Dan (katakan-lah): "Luruskanlah
muka (diri)mu di setiap sembah-yang dan sembahlah Allah dengan mengikhlaskan
ketaatanmu kepadaNya. Sebagaimana dia telah menciptakan kamu pada permulaan
(demikian pulalah kamu akan kembali kepadaNya)". (cocok)
|
11. QS. Yunus [10] : 4
اِلَيْهِ مَرْجِعُكُمْ جَمِيْعًاۗ وَعْدَ اللّٰهِ
حَقًّاۗ اِنَّهٗ يَبْدَءُ الْخَلْقَ ثُمَّ يُعِيْدُهٗ لِيَجْزِيَ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَعَمِلُوا
الصّٰلِحٰتِ بِالْقِسْطِۗ وَالَّذِيْنَ كَفَرُوْا لَهُمْ شَرَابٌ مِّنْ حَمِيْمٍ
وَّعَذَابٌ اَلِيْمٌ بِمَا كَانُوْقِسْطا يَكْفُرُوْنَ
|
Hanya
kepadaNya kamu semua akan kembali. Itu merupakan janji Allah yang benar dan
pasti. Sesungguhnya, Dialah yang memulai penciptaan makhluk kemudian
mengulanginya (menghidupkannya kembali setelah berbangkit), agar Dia memberi
balasan kepada orang orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan dengan adil قِسْط sama, seimbang),. Sedangkan untuk orang
orang kafir (disediakan minum) minuman air yang mendidih dan siksaan yang
pedih karena kekafiran mereka. (cocok)
|
12. QS. Yunus [10] : 47
وَلِكُلِّ أُمَّةٍۢ
رَّسُولٌۭ ۖ فَإِذَا جَآءَ رَسُولُهُمْ قُضِىَ بَيْنَهُم بِٱلْقِسْطِ وَهُمْ
لَا يُظْلَمُونَ
|
Tiap-tiap umat mempunyai rasul; maka apabila telah
datang rasul mereka, diberikanlah keputusan antara mereka dengan adil (قِسْطó sama, seimbang) dan mereka (sedikitpun)
tidak dianiaya. (cocok)
|
13. QS. Yunus [10] : 54
وَلَوْ أَنَّ لِكُلِّ نَفْسٍ ظَلَمَتْ مَا فِي
الْأَرْضِ لَافْتَدَتْ بِهِ ۗ وَأَسَرُّوا النَّدَامَةَ لَمَّا رَأَوُا
الْعَذَابَ ۖ وَقُضِيَ بَيْنَهُمْ بِالْقِسْطِ ۚ وَهُمْ لَا يُظْلَمُونَ
|
Dan
kalau setiap diri yang zalim (muayrik) itu mempunyai segala apa yang ada di
bumi ini, tentu dia menebus dirinya dengan itu, dan mereka membunyikan
penyesalannya ketika mereka telah menyaksikan azab itu. Dan telah diberi
keputusan di antara mereka dengan adiقِسْط l sama,
seimbang), sedang mereka tidak
dianiaya. (cocok)
|
14. QS. Hud [11] : 85
وَيَٰقَوْمِ أَوْفُوا۟
ٱلْمِكْيَالَ وَٱلْمِيزَانَ بِٱلْقِسْطِ ۖ وَلَا تَبْخَسُوا۟ ٱلنَّاسَ
أَشْيَآءَهُمْ وَلَا تَعْثَوْا۟ فِى ٱلْأَرْضِ مُفْسِدِينَ
|
Dan Syu'aib berkata: "Hai kaumku, cukupkanlah
takaran dan timbangan dengan adil (طْسِق sama, seimbang), dan janganlah kamu
merugikan manusia terhadap hak-hak mereka dan janganlah kamu membuat
kejahatan di muka bumi dengan membuat kerusakan (cocok)
|
15. QS. Anbiya' [21] : 47
وَنَضَعُ
الْمَوَازِينَ الْقِسْطَ لِيَوْمِ الْقِيَامَةِ فَلا تُظْلَمُ نَفْسٌ شَيْئًا
وَإِنْ كَانَ مِثْقَالَ حَبَّةٍ مِنْ خَرْدَلٍ أَتَيْنَا بِهَا وَكَفَى بِنَا
حَاسِبِينَ
|
Kami
akan memasang timbangan yang tepat (sangat adil قِسْطó sama, seimbang),pada hari kiamat, maka tidaklah dirugikan seseorang
barang sedikitpun. Dan jika (anak timbangan amalan itu) hanya seberat biji
sawipun, pasti Kami mendatangkannya. Dan cukuplah Kami sebagai Pembuat
perhitungan. (cocok)
|
16. QS. Al-Ahzab [33] : 5
ادْعُوهُمْ لِآبَائِهِمْ هُوَ أَقْسَطُ عِنْدَ اللَّهِ
ۚ فَإِنْ لَمْ تَعْلَمُوا آبَاءَهُمْ فَإِخْوَانُكُمْ فِي الدِّينِ
وَمَوَالِيكُمْ ۚ وَلَيْسَ عَلَيْكُمْ جُنَاحٌ فِيمَا أَخْطَأْتُمْ بِهِ
وَلَٰكِنْ مَا تَعَمَّدَتْ قُلُوبُكُمْ ۚ وَكَانَ اللَّهُ غَفُورًا رَحِيمًا
|
Panggilah
mereka (anak-anak angkat itu) dengan (memakai) nama bapak-bapak mereka;
itulah yang lebih adil adil (طْسِق sama, seimbang), pada sisi Allah, dan jika kamu tidak mengetahui
bapak-bapak mereka, maka (panggilah mereka sebagai) saudara-saudaramu seagama
dan maula-maulamu. Dan tidak ada dosa atasmu terhadap apa yang kamu khilaf
padanya, tetapi (yang ada dosanya) apa yang disengaja oleh hatimu. Dan adalah
Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (cocok)
|
17. QS. Al-Hujurot [49] : 9
وَإِنْ
طَائِفَتَانِ مِنَ الْمُؤْمِنِينَ اقْتَتَلُوا فَأَصْلِحُوا بَيْنَهُمَا ۖ
فَإِنْ بَغَتْ إِحْدَاهُمَا عَلَى الْأُخْرَىٰ فَقَاتِلُوا الَّتِي تَبْغِي
حَتَّىٰ تَفِيءَ إِلَىٰ أَمْرِ اللَّهِ ۚ فَإِنْ فَاءَتْ فَأَصْلِحُوا
بَيْنَهُمَا بِالْعَدْلِ وَأَقْسِطُوا ۖ إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ الْمُقْسِطِينَ
|
Dan kalau ada dua golongan dari mereka yang beriman itu
berperang hendaklah kamu damaikan antara keduanya! tapi kalau yang satu
melanggar perjanjian terhadap yang lain, hendaklah yang melanggar perjanjian
itu kamu perangi sampai surut kembali pada perintah Alloh. kalau dia elah surut, damaikanlah antara keduanya
menurut keadilan (kata benda berati seimbang), dan hendaklah kamu berlaku adil (kata sifat berarti jujur) dan qisth (sama, seimbang). Sesungguhnya Alloh mencintai orang-orang yang berlaku
seimbang.
|
18. QS. Ar-Rohman [55] : 9.
وَأَقِيمُوا الْوَزْنَ بِالْقِسْطِ وَلَا تُخْسِرُوا
الْمِيزَانَ
|
Dan
tegakkanlah timbangan itu dengan adil (طْسِق sama, seimbang),dan
janganlah kamu mengurangi neraca itu. (cocok)
|
19. QS. Al-Hadid [57] : 25
قَدْ أَرْسَلْنَا رُسُلَنَا بِٱلْبَيِّنَٰتِ وَأَنزَلْنَا مَعَهُمُ ٱلْكِتَٰبَ
وَٱلْمِيزَانَ لِيَقُومَ ٱلنَّاسُ بِٱلْقِسْطِ ۖ وَأَنزَلْنَا ٱلْحَدِيدَ فِيهِ
بَأْسٌۭ شَدِيدٌۭ وَمَنَٰفِعُ لِلنَّاسِ وَلِيَعْلَمَ ٱللَّهُ مَن يَنصُرُهُۥ
وَرُسُلَهُۥ بِٱلْغَيْبِ ۚ إِنَّ ٱللَّهَ قَوِىٌّ عَزِيزٌۭ
|
Sesungguhnya Kami telah mengutus rasul-rasul Kami
dengan membawa bukti-bukti yang nyata dan telah Kami turunkan bersama mereka
Al Kitab dan neraca (keadilan قِسْط
sama, seimbang),supaya manusia dapat melaksanakan keadilan. Dan Kami ciptakan besi yang
padanya terdapat kekuatan yang hebat dan berbagai manfaat bagi manusia,
(supaya mereka mempergunakan besi itu) dan supaya Allah mengetahui siapa yang
menolong (agama)Nya dan rasul-rasul-Nya padahal Allah tidak dilihatnya. Sesungguhnya Allah Maha Kuat lagi Maha Perkasa. (cocok)
|
20. QS. Al-Mumtahanah [60] : 8
لَا يَنْهَاكُمُ اللَّهُ عَنِ الَّذِينَ لَمْ
يُقَاتِلُوكُمْ فِي الدِّينِ وَلَمْ يُخْرِجُوكُمْ مِنْ دِيَارِكُمْ أَنْ
تَبَرُّوهُمْ وَتُقْسِطُوا إِلَيْهِمْ ۚ إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ الْمُقْسِطِينَ.
|
Allah tidak melarang kamu untuk berbuat baik dan
berlaku adil (طْسِق sama, seimbang),terhadap orang-orang yang
tiada memerangimu karena agama dan tidak (pula) mengusir kamu dari negeri-mu.
Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berlaku adil. (cocok)
|
21. QS. Al-Jin [72] : 14.
وَأَنَّا مِنَّا الْمُسْلِمُونَ وَمِنَّا
الْقَاسِطُونَ ۖفَمَنْ أَسْلَمَ فَأُولَٰئِكَ تَحَرَّوْا رَشَدً
|
Dan sesungguhnya di antara
kami ada orang-orang yang ta`at dan ada (pula) orang-orang yang menyimpang
dari kebenaran kebenaran (al-qasth).. Barangsiapa yang ta`at, maka mereka itu benar-benar
telah memilih jalan yang lurus.
|
22.QS. Al-Jin [72] : 15
وَأَمَّا الْقَاسِطُونَ فَكَانُوا لِجَهَنَّمَ حَطَبًا
|
Adapun orang-orang yang
menyimpang dari kebenaran (al-qasth), maka mereka menjadi kayu api neraka
Jahannam".
|
======================================================================
B. Daftar
ayat-ayat yang mengandung kata ‘adl (عَدَل) yang berarti jujur / lurus (straight).
01. QS. Al-Baqoroh [2] : 282
يَـٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوٓاْ إِذَا تَدَايَنتُم
بِدَيۡنٍ إِلَىٰٓ أَجَلٍ۬ مُّسَمًّ۬ى فَٱڪۡتُبُوهُۚ وَلۡيَكۡتُب بَّيۡنَكُمۡ
ڪَاتِبُۢ بِٱلۡعَدۡلِۚ وَلَا يَأۡبَ كَاتِبٌ
أَن يَكۡتُبَ ڪَمَا عَلَّمَهُ ٱللَّهُۚ فَلۡيَڪۡتُبۡ وَلۡيُمۡلِلِ ٱلَّذِى
عَلَيۡهِ ٱلۡحَقُّ وَلۡيَتَّقِ ٱللَّهَ رَبَّهُ ۥ وَلَا يَبۡخَسۡ مِنۡهُ
شَيۡـًٔ۬اۚ فَإِن كَانَ ٱلَّذِى عَلَيۡهِ ٱلۡحَقُّ سَفِيهًا أَوۡ ضَعِيفًا أَوۡ
لَا يَسۡتَطِيعُ أَن يُمِلَّ هُوَ فَلۡيُمۡلِلۡ وَلِيُّهُ ۥ بِٱلۡعَدۡلِۚ وَٱسۡتَشۡہِدُواْ شَہِيدَيۡنِ مِن
رِّجَالِڪُمۡۖ فَإِن لَّمۡ يَكُونَا رَجُلَيۡنِ فَرَجُلٌ۬ وَٱمۡرَأَتَانِ
مِمَّن تَرۡضَوۡنَ مِنَ ٱلشُّہَدَآءِ أَن تَضِلَّ إِحۡدَٮٰهُمَا فَتُذَڪِّرَ
إِحۡدَٮٰهُمَا ٱلۡأُخۡرَىٰۚ وَلَا يَأۡبَ ٱلشُّہَدَآءُ إِذَا مَا دُعُواْۚ
وَلَا تَسۡـَٔمُوٓاْ أَن تَكۡتُبُوهُ صَغِيرًا أَوۡ ڪَبِيرًا إِلَىٰٓ أَجَلِهِۦۚ
ذَٲلِكُمۡ أَقۡسَطُ عِندَ ٱللَّهِ وَأَقۡوَمُ
لِلشَّہَـٰدَةِ وَأَدۡنَىٰٓ أَلَّا تَرۡتَابُوٓاْۖ إِلَّآ أَن تَكُونَ
تِجَـٰرَةً حَاضِرَةً۬ تُدِيرُونَهَا بَيۡنَڪُمۡ فَلَيۡسَ عَلَيۡكُمۡ جُنَاحٌ
أَلَّا تَكۡتُبُوهَاۗ وَأَشۡهِدُوٓاْ إِذَا تَبَايَعۡتُمۡۚ وَلَا يُضَآرَّ
كَاتِبٌ۬ وَلَا شَهِيدٌ۬ۚ وَإِن تَفۡعَلُواْ فَإِنَّهُ ۥ فُسُوقُۢ بِڪُمۡۗ
وَٱتَّقُواْ ٱللَّهَۖ وَيُعَلِّمُڪُمُ ٱللَّهُۗ وَٱللَّهُ بِڪُلِّ شَىۡءٍ
عَلِيمٌ۬
|
Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu bermu'amalah
tidak secara tunai untuk waktu yang ditentukan, hendaklah kamu menuliskannya.
dan hendaklah seorang penulis di antara kamu menuliskannya dengan adil (بِٱلۡعَدۡلِۚ kata sifat berarti jujur) dan
janganlah penulis enggan menuliskannya sebagaimana Alloh mengajarkannya, meka
hendaklah ia menulis, dan hendaklah orang yang berhutang itu mengimlakkan (apa
yang akan ditulis itu), dan hendaklah ia bertakwa kepada Alloh Tuhannya, dan
janganlah ia mengurangi sedikitpun daripada hutangnya. jika yang berhutang
itu orang yang lemah akalnya atau lemah (keadaannya) atau dia sendiri tidak
mampu mengimlakkan, Maka hhendaklah walinya mengimlakkan dengan adil بِٱلۡعَدۡلِۚ kata
sifat berarti jujur) dan persaksikanlah dengan dua orang saksi dari
orang-orang lelaki (di antaramu). jika tak ada dua oang lelaki, Maka (boleh)
seorang lelaki dan dua orang perempuan dari saksi-saksi yang kamu ridhoi,
supaya jika seorang lupa maka yang seorang mengingatkannya. janganlah
saksi-saksi itu enggan (memberi keterangan) apabila mereka dipanggil; dan
janganlah kamu jemu menulis Alloh mengajarmu; dan Alloh Maha hutang itu, baik
kecil maupun besar sampai batas waktu membayarnya. yang demikian itu, lebih adil (أَقۡسَطُ sama, seimbang) di sisi
Alloh dan lebih menguatkan persaksian dan lebih dekat kepada tidak
(menimbulkan) keraguanmu. (Tulislah mu'amalahmu itu), kecuali jika mu'amalah
itu perdagangan tunai yang kamu jalankan di antara kamu, Maka tidak ada dosa
bagi kamu, (jika) kamu tidak menulisnya. dan persaksikanlah apabila kamu
berjual beli; dan janganlah penulis dan saksi saling sulit menyulitkan. jika
kamu lakukan (yang demikian), Maka Sesungguhnya hal itu adalah suatu
kefasikan pada dirimu. dan bertakwalah kepada Alloh; mengetahui segala
sesuatu. (cocok)
|
02. QS. An-Nisa' [4] : 3
وَإِنْ خِفْتُمْ أَلَّا
تُقْسِطُوا فِي الْيَتَامَىٰ فَانْكِحُوا مَا طَابَ لَكُمْ مِنَ
النِّسَاءِ مَثْنَىٰ وَثُلَاثَ وَرُبَاعَ ۖ فَإِنْ خِفْتُمْ أَلَّا تَعْدِلُوا فَوَاحِدَةً أَوْ مَا مَلَكَتْ
أَيْمَانُكُمْ ۚ ذَٰلِكَ أَدْنَىٰ أَلَّا تَعُولُوا
|
Dan jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adil ( تُقْسِطُوا sama,
seimbang) terhadap (hak-hak) perempuan yang yatim (bilamana kamu
mengawininya), maka kawinilah wanita-wanita (lain) yang kamu senangi : dua,
tiga atau empat. Kemudian jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adil ( تَعْدِلُوا kata sifat berarti jujur) , maka
(kawinilah) seorang saja, atau budak-budak yang kamu miliki. yang demikian
itu adalah lebih dekat kepada tidak berbuat aniaya. (cocok)
|
03. QS. An-Nisa' [4] : 135
يَـٰٓأَيُّہَا
ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ كُونُواْ قَوَّٲمِينَ بِٱلۡقِسۡطِ
شُہَدَآءَ لِلَّهِ وَلَوۡ عَلَىٰٓ أَنفُسِكُمۡ أَوِ ٱلۡوَٲلِدَيۡنِ
وَٱلۡأَقۡرَبِينَۚ إِن يَكُنۡ غَنِيًّا أَوۡ فَقِيرً۬ا فَٱللَّهُ أَوۡلَىٰ
بِہِمَاۖ فَلَا تَتَّبِعُواْ ٱلۡهَوَىٰٓ أَن تَعۡدِلُواْۚ
وَإِن تَلۡوُ ۥۤاْ أَوۡ تُعۡرِضُواْ فَإِنَّ ٱللَّهَ كَانَ بِمَا
تَعۡمَلُونَ خَبِيرً۬ا
|
Wahai orang-orang yang beriman, jadilah kamu orang yang benar-benar
penegak keadilan tبِٱلۡقِسۡطِۖ sama, seimbang), menjadi saksi Karena
Alloh biarpun terhadap dirimu sendiri atau ibu bapa dan kaum kerabatmu. jika
ia Kaya ataupun miskin, Maka Alloh lebih tahu kemaslahatannya. Maka janganlah
kamu mengikuti hawa nafsu Karena ingin menyimpang dari kejujuran تَعۡدِلُواْۚ dan jika kamu memutar balikkan (kata-kata) atau enggan menjadi saksi,
Maka Sesungguhnya Alloh adalah Maha mengetahui segala apa yang kamu kerjakan
|
04. QS. Al-Maidah [5] : 8
يَـٰٓأَيُّہَا
ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ كُونُواْ قَوَّٲمِينَ لِلَّهِ شُہَدَآءَ بِٱلۡقِسۡطِۖ وَلَا يَجۡرِمَنَّڪُمۡ شَنَـَٔانُ قَوۡمٍ
عَلَىٰٓ أَلَّا تَعۡدِلُواْۚ ٱعۡدِلُواْ هُوَ
أَقۡرَبُ لِلتَّقۡوَىٰۖ وَٱتَّقُواْ ٱللَّهَۚ إِنَّ ٱللَّهَ خَبِيرُۢ بِمَا
تَعۡمَلُونَ
|
Hai orang-orang yang beriman hendaklah kamu jadi
orang-orang yang selalu menegakkan (kebenaran) Karena Alloh, menjadi saksi
dengan adil ( بِٱلۡقِسۡطِۖ sama, seimbang). dan janganlah
sekali-kali kebencianmu terhadap sesuatu kaum, mendorong kamu untuk berlaku
tidak adil (kata sifat عَدۡلُberarti jujur), berlaku adillah (kata sifatعَدۡلُ berarti jujur), Karena adil (kata sifat عَدۡلُberarti jujur) itu lebih
dekat kepada takwa. dan bertakwalah kepada Alloh,
Sesungguhnya Alloh Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan (cocok)
|
05. QS. Al-Maidah [5] : 95
يَـٰٓأَيُّہَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ لَا تَقۡتُلُواْ
ٱلصَّيۡدَ وَأَنتُمۡ حُرُمٌ۬ۚ وَمَن قَتَلَهُ ۥ مِنكُم مُّتَعَمِّدً۬ا
فَجَزَآءٌ۬ مِّثۡلُ مَا قَتَلَ مِنَ ٱلنَّعَمِ يَحۡكُمُ بِهِۦ ذَوَا عَدۡلٍ۬ مِّنكُمۡ هَدۡيَۢا بَـٰلِغَ ٱلۡكَعۡبَةِ أَوۡ
كَفَّـٰرَةٌ۬ طَعَامُ مَسَـٰكِينَ أَوۡ عَدۡلُ
ذَٲلِكَ صِيَامً۬ا لِّيَذُوقَ وَبَالَ أَمۡرِهِۦۗ عَفَا ٱللَّهُ عَمَّا سَلَفَۚ
وَمَنۡ عَادَ فَيَنتَقِمُ ٱللَّهُ مِنۡهُۗ وَٱللَّهُ عَزِيزٌ۬ ذُو ٱنتِقَامٍ
|
Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu membunuh
binatang buruan, ketika kamu sedang ihram. barangsiapa di antara kamu
membunuhnya dengan sengaja, Maka dendanya ialah mengganti dengan binatang
ternak seimbang dengan buruan yang dibunuhnya, menurut putusan dua orang
yang adil (kata sifat عَدۡلُberarti jujur), di
antara kamu sebagai had-yad yang
dibawa sampai ke Ka'bah atau
(dendanya) membayar kaffarat dengan memberi makan orang-orang miskin atau berpuasa adil (kata
benda عَدۡلُ berarti tebusan) dengan
makanan yang dikeluarkan itu , supaya dia merasakan akibat buruk dari
perbuatannya. Alloh Telah memaafkan apa yang Telah lalu. dan barangsiapa yang
kembali mengerjakannya, niscaya Alloh akan menyiksanya. Alloh Maha Kuasa lagi
mempunyai (kekuasaan untuk) menyiksa.
|
06. QS. Al-An'am [6] : 1
ٱلۡحَمۡدُ
لِلَّهِ ٱلَّذِى خَلَقَ ٱلسَّمَـٰوَٲتِ وَٱلۡأَرۡضَ وَجَعَلَ ٱلظُّلُمَـٰتِ
وَٱلنُّورَۖ ثُمَّ ٱلَّذِينَ كَفَرُواْ بِرَبِّہِمۡ
يَعۡدِلُونَ
|
Segala puji bagi Allah yang Telah menciptakan langit dan bumi dan
mengadakan gelap dan terang, namun orang-orang yang kafir berlaku lurus يَعۡدِلُونَ (berarti mempersekutukan (sesuatu)
dengan Tuhan mereka.
|
07. QS. Al-An'am [6] : 70
Tinggalkan lah
orang-orang yang menjadikan agama mereka sebagai main-main dan senda gurau,
dan mereka telah ditipu oleh kehidupan dunia. Peringatkanlah (mereka) dengan
Al-Quran itu agar masing-masing diri tidak dijerumuskan ke dalam neraka,
karena perbuatannya sendiri. Tidak akan ada baginya pelindung dan tidak pula
pemberi syafa'at selain daripada Allah. Dan jika ia menebus
dengan segala macam tebusanpun (عَدۡلٍ۬ kata benda berarti tebusan) niscaya tidak akan
diterima itu daripadanya. Mereka itulah orang-orang yang dijerumuskan ke
dalam neraka. Bagi mereka (disediakan) minuman dari air yang sedang mendidih
dan azab yang pedih disebabkan kekafiran mereka dahulu.
|
وَذَرِ ٱلَّذِينَ ٱتَّخَذُواْ
دِينَہُمۡ لَعِبً۬ا وَلَهۡوً۬ا وَغَرَّتۡهُمُ ٱلۡحَيَوٰةُ ٱلدُّنۡيَاۚ
وَذَڪِّرۡ بِهِۦۤ أَن تُبۡسَلَ نَفۡسُۢ بِمَا كَسَبَتۡ لَيۡسَ لَهَا مِن دُونِ
ٱللَّهِ وَلِىٌّ۬ وَلَا شَفِيعٌ۬ وَإِن تَعۡدِلۡ ڪُلَّ
عَدۡلٍ۬ لَّا يُؤۡخَذۡ مِنۡہَآۗ أُوْلَـٰٓٮِٕكَ ٱلَّذِينَ أُبۡسِلُواْ
بِمَا كَسَبُواْۖ لَهُمۡ شَرَابٌ۬ مِّنۡ حَمِيمٍ۬ وَعَذَابٌ أَلِيمُۢ بِمَا
كَانُواْ يَكۡفُرُونَ
|
08. QS. Al-An'am [6] : 152
. وَلَا تَقۡرَبُواْ مَالَ ٱلۡيَتِيمِ إِلَّا بِٱلَّتِى هِىَ
أَحۡسَنُ حَتَّىٰ يَبۡلُغَ أَشُدَّهُ ۥۖ وَأَوۡفُواْ ٱلۡڪَيۡلَ
وَٱلۡمِيزَانَ بِٱلۡقِسۡطِۖ لَا نُكَلِّفُ
نَفۡسًا إِلَّا وُسۡعَهَاۖ وَإِذَا قُلۡتُمۡ فَٱعۡدِلُواْ
وَلَوۡ ڪَانَ ذَا قُرۡبَىٰۖ وَبِعَهۡدِ ٱللَّهِ أَوۡفُواْۚ ذَٲلِڪُمۡ
وَصَّٮٰكُم بِهِۦ لَعَلَّكُمۡ تَذَكَّرُونَ
|
Dan janganlah kamu dekati harta anak yatim, kecuali
dengan cara yang lebih bermanfaat, hingga sampai ia dewasa. dan
sempurnakanlah takaran dan timbangan dengan adil (بِٱلۡقِسۡطِۖ seimbang). kami tidak memikulkan beban kepada
sesorang melainkan sekedar kesanggupannya. dan apabila kamu berkata, Maka
hendaklah kamu berlaku adil
( فَٱعۡدِلُواْ kata sifat berarti jujur), kendatipun ia adalah kerabat(mu), dan penuhilah janji
Alloh . yang demikian itu diperintahkan Alloh kepadamu agar kamu ingat (cocok)
|
09. QS. Al-A'rof [7] : 159
وَمِن قَوۡمِ
مُوسَىٰٓ أُمَّةٌ۬ يَہۡدُونَ بِٱلۡحَقِّ وَبِهِۦ يَعۡدِلُونَ
|
Dan di antara kaum Musa itu terdapat suatu umat yang memberi petunjuk
(kepada manusia) dengan hak dan dengan yang hak Itulah mereka berlaku jujurعۡدِلُونَr (cocok)
|
10. QS. Al-A'rof [7] : 181
وَمِمَّنْ خَلَقْنَا أُمَّةٌ يَهْدُونَ بِالْحَقِّ
وَبِهِ يَعْدِلُونَ
|
Dan di antara orang-orang yang kami ciptakan ada umat
yang memberi petunjuk dengan hak, dan dengan yang hak itu (pula) mereka
menjalankan kejujuran يَعْدِلُونَn (cocok)
|
11. QS. Al-Hujurot [49] : 9
وَإِنْ طَائِفَتَانِ مِنَ الْمُؤْمِنِينَ اقْتَتَلُوا
فَأَصْلِحُوا بَيْنَهُمَا ۖ فَإِنْ بَغَتْ إِحْدَاهُمَا عَلَى الْأُخْرَىٰ
فَقَاتِلُوا الَّتِي تَبْغِي حَتَّىٰ تَفِيءَ إِلَىٰ أَمْرِ اللَّهِ ۚ فَإِنْ
فَاءَتْ فَأَصْلِحُوا بَيْنَهُمَا بِالْعَدْلِ وَأَقْسِطُوا ۖ إِنَّ اللَّهَ
يُحِبُّ الْمُقْسِطِينَ
|
Dan kalau ada dua golongan dari mereka yang beriman itu
berperang hendaklah kamu damaikan antara keduanya! tapi kalau yang satu
melanggar perjanjian terhadap yang lain, hendaklah yang melanggar perjanjian
itu kamu perangi sampai surut kembali pada perintah Alloh. kalau dia telah
surut, damaikanlah antara keduanya menurut kejujuran
بِالْعَدْلِ hendaklah kamu berlaku adil
أَقْسِطُوا(kata sifat berarti seimbang ) . Sesungguhnya
Alloh mencintai orang-orang yang berlaku seimbangالْمُقْسِطِينَ .(cocok)
|
12. QS. Al-Baqoroh [2] : 48
وَٱتَّقُواْ
يَوۡمً۬ا لَّا تَجۡزِى نَفۡسٌ عَن نَّفۡسٍ۬ شَيۡـًٔ۬ا وَلَا يُقۡبَلُ مِنۡہَا
شَفَـٰعَةٌ۬ وَلَا يُؤۡخَذُ مِنۡہَا عَدۡلٌ۬
وَلَا هُمۡ يُنصَرُونَ
|
Dan jagalah dirimu dari (azab)
hari (kiamat, yang pada hari itu) seseorang tidak dapat membela orang lain,
walau sedikitpun; dan (begitu pula) tidak diterima syafa'at dan ‘adl (عَدۡلٌ۬kata benda berari
tebusan) dari padanya, dan tidaklah mereka
akan ditolong
|
13. QS. Al-Baqoroh [2] : 123
وَٱتَّقُواْ يَوۡمً۬ا لَّا تَجۡزِى نَفۡسٌ عَن نَّفۡسٍ۬
شَيۡـًٔ۬ا وَلَا يُقۡبَلُ مِنۡہَا عَدۡلٌ۬ وَلَا
تَنفَعُهَا شَفَـٰعَةٌ۬ وَلَا هُمۡ يُنصَرُونَ
|
Dan takutlah kamu kepada suatu
hari di waktu seseorang tidak dapat menggantikan seseorang lain sedikitpun
dan tidak akan diterima suatu ádl (عَدۡلٌ۬kata
benda berarti tebusan)
daripadanya dan tidak akan memberi manfaat sesuatu syafa'at kepadanya dan
tidak (pula) mereka akan ditolong
|
14.
QS. Al-Infithor [82]
: 7
ٱلَّذِى خَلَقَكَ فَسَوَّٮٰكَ فَعَدَلَكَ
|
Yang Telah menciptakan kamu lalu menyempurnakan
kejadianmu dan meluruskanmu (عَدَلَكَkata
kerja berarti homoostasis)
|
ANTARA MAALIKI YAUMIDDIIN dan
MALIKI YAUMIDDIIN
Oleh : Dr. H.M. Nasim Fauzi
Lanjutan makalah :
Bertanya Kepada Al Qur-an (BKA)
Tentang Takwil Ayat Mutasyabihat
Dalam 6 Tahap
Dalam 6 Tahap
Pendahuluan
Kata malik (dan maalik) adalah termasuk
dalam kategori ayat mutasyabihat. Dimana menurut pendapat
Aisyah hanya Alloh sajalah yang mengetahui takwilnya, sesuai QS. Ali Imron
[3] : 7
Menurut Prof. Toshihiko Izutsu, seorang
pakar bahasa Arab kuno (zaman turunnya Al Qur-an), kata malik berasal
dari bahasa Arob kuno dengan makna tertentu, kemudian setelah
dipakai oleh Al Qur-an maknanya berubah dari aslinya. Dimana takwilnya hanya
diketahui oleh Alloh Swt. = Ayat mutasyabihat.
Agar
kita juga bisa mengetahuinya, kita harus bertanya kepada Allah Swt. melalui kitab ciptaanNya yaitu Al Qur-an. Caranya adalah dengan bertanya
tentang takwil kata malik ini kepada
Al Qur-an secara 6 tahap.
Bacaan malik di dalam Al Qur-an
Bacaan malik /maalik pada ayat ke-4 Surat Al-Fatihah biasanya dibaca Maaliki yaumiddiin yang berarti Yang Memiliki
hari agama (kiamat).
Tentang ayat ke-4 Surat Al-Fatihah ini, Prof Dr Quraisy Shihab MA dalam
kitab Tafsir Al-Qur’an Al-Karim (Tafsir atas Surat-surat pendek Berdasarkan Urutan
Turunnya Wahyu), menulis sebagai berikut :
Ada dua
bacaan yang populer dan sah menyangkut ayat ke-4 ini, yaitu ada yang
memanjangkan mim (baca Maalik) yang diartikan “Pemilik” dan ada pula
yang memendekkan (baca Malik) yang berarti Raja. Seorang pemilik belum tentu
menjadi raja, sebaliknya kepemilikan seorang raja biasanya melebihi
kepemilikan pemilik yang bukan raja.
Kata “raja” biasanya digunakan
untuk menyebut penguasa atas manusia, sedang kata “pemilik” digunakan
untuk penguasa atas harta benda yang tidak bernyawa. Atas dasar pertimbangan
ini sementara ulama lebih senang bacaan Malik
yang berarti Raja karena
ia memberikan kesan keagungan dan kebesaran, di samping itu – kata mereka – Al
Qur-an mengisyaratkan bahwa Alloh Swt adalah Raja pada hari Pembalasan.
Dalam Al Qur-an banyak ayat-ayat yang menegaskan hal ini, antara lain:
Dalam Al Qur-an banyak ayat-ayat yang menegaskan hal ini, antara lain:
Kekuasaan di hari itu ada pada
Allah, Dia memberi keputusan di antara mereka. Maka orang-orang yang beriman
dan beramal saleh adalah
di dalam surga yang penuh kenikmatan. (QS.
Al-Hajj [22] : 56).
Pendapat Prof. Dr. M.M. Al-A’zami
Dalam bukunya Sejarah Teks Al-Qur’an dari Wahyu sampai Kompilasi terbitan Gema
Insani, Jakarta 2005, halaman 171, disebutkan bahwa kedua bacaan itu diajarkan
oleh Nabi Muhammad Saw. (multiple reading).
Argumentasi
fihak yang membaca Maaliki yaumiddiin
Pahala yang diterima oleh yang membaca Maaliki yaumiddin
melebihi yang membaca Maliki yaumiddiin
karena lebih panjang bacaannya (melebihi 1 huruf).
Komentar
Penulis
Bacaan Maaliki
yaumidiin dan Maliki yaumiddin
kedua-duanya sama sahnya.
Dalam pandangan penulis argumentasi
pembaca Maliki yaumiddin lebih kuat
daripada pembaca Maaliki yaumiddiin.
Boleh dikatakan Ayat ke-4 Surat Al-Fatihah
ini mempunyai dua makna. Makna pertama adalah Yang memiliki hari agama,
sedang makna kedua adalah Raja hari agama. Sehingga
tidak ada kepastian.
Setiap
kata di dalam Al Qur-an seharusnya hanya punya satu makna.
Dalam makalah BKA
dikatakan bahwa Bahasa Arob Al Qur-an adalah istimewa karena setiap
kata-nya hanya mempunyai satu makna. Berbeda dengan Bahasa Arob manusia yang setiap
kata-nya mempunyai beberapa makna (homonim dan polisemi.
Maka kita harus memilih makna manakah yang
lebih tepat di antara dua kalimat : Maaliki yauumiddiin dan Maliki yaumiddin dengan cara Bertanya Kepada Al Qur-an (BKA).
Bertanya kepada Al Qur-an (BKA) tentang takwil ayat mutasyabihat malik (dan
maalik) dalam 6 tahap
BKA 1. Kata yang kita tanyakan maknanya kepada Al Qur-an adalah kata malik (dan maalik) .
BKA 2. Makna kata malik itu kita cari di dalam
Kamus dan Ensiklopedi Al Qur-an sbb
Nama Kamus
Al Qur-an
|
Makna malik dan maalik
|
Qamus Al-Quran, Abdul Qadir Hasan
|
Yang memiliki, raja
|
BKA 3 Sesuai dengan prinsip
bahwa setiap kata di dalam Al Qur-an hanya mempunyai satu makna, maka kita
misalkan memilih makna yang kita anggap
paling cocok adalah malik = raja.
BKA 4 diketemukan
17 ayat di dalam Al Qur-an yang mengandung kata malik
Daftar 17 ayat Al Qur-an yang mengandung kata malik itu adalah sebagai
berikut.
1
No
|
Ayat
|
No.
|
Ayat
|
01
02
03
04
05
06
07
08
09
|
Al-Fatihah [1]:4
Al-Baqoroh [2]:246
Al-Baqoroh 2]: 247
Ali Imron [3]:26
Yusuf [12]:43 Yusuf [12]: 50 Yusuf [12]: 54
Yusuf [12]: 72
Yusuf [12]: 76 |
10
11
12
13
14
15
16
17
|
Zukhruf [43]:77
Al-Kahf [18]:79
An-Nas [114]:2
Thoha [20]:114
Al-Mu’minun 23]:116
Al-Hasyr [59]:23
Al-Jumu’ah [62]: 1
Al-Qomar [54]:55
|
Daftar 17 ayat yang mengandung kata malik ada di dalam lampiran.
BKA 5 Kita masukkan makna kata malik adalah raja di dalam kurung di belakang kata malik tadi.
Sem Semua ayat yang kata maliknya kita artikan dengan raja itu kita teliti apakah cocok dengan keseluruhan
isi ayat.
Bila cocok kita tulis (cocok) di belakang kalimat ayat itu. Bila tidak cocok kita tulis (tidak cocok).
Bila cocok kita tulis (cocok) di belakang kalimat ayat itu. Bila tidak cocok kita tulis (tidak cocok).
BKA 6 Ternyata
semua ayat yang kita teliti itu (cocok).
Kesimpulan : Takwil ayat mutasyabihat (kata) malik di dalam Al Qur-an menurut Alloh Swt.adalah raja
Maka bacaan ayat ke-4 Surat Al-Fatihah adalah Maliki yaumiddiin yang berarti Raja hari agama (kiamat).
Maka bacaan ayat ke-4 Surat Al-Fatihah adalah Maliki yaumiddiin yang berarti Raja hari agama (kiamat).
Jember, 12
Septemberr 2017.
Dr. H.M.
Nasim Fauzi
Jalan Gajah
Mada 118
Tilpun
(0331) 481127
Jember
Lampiran
Analisa
ayat-ayat yang mengandung kata malik.
1. QS. Al-Fatihah [2]:4 :
Maliki (raja) hari agama (kiamat). (Cocok)
2. QS. Al-Baqoroh [2] : 246. Apakah kamu tidak memperhatikan pemuka-pemuka Bani
Israil sesudah Nabi Musa, yaitu ketika mereka berkata kepada seorang Nabi
mereka: "Angkatlah untuk kami seorang malik (raja) supaya kami berperang (di bawah
pimpinannya) di jalan Alloh".(Cocok)
3.
QS. Al-Baqoroh [2]:247. Nabi mereka mengatakan kepada mereka: "Sesungguhnya Alloh telah
mengangkat untukmu Thalut menjadi malik (raja)." (Cocok)
4. QS. Ali Imron [3]:26 :Katakanlah: "Wahai Tuhan Yang Malikal
(merajai) mulki (kerajaan), Engkau berikan kerajaan kepada orang yang Engkau kehendaki dan Engkau
cabut kerajaan dari orang yang Engkau kehendaki. (Cocok)
5. QS. Yusuf [12]: 43. Al-malik (raja) berkata (kepada orang-orang
terkemuka dari kaumnya): "Sesungguhnya aku bermimpi melihat 7 ekor sapi betina yang
gemuk-gemuk dimakan oleh 7 ekor sapi betina yang kurus-kurus dan 7 bulir (gandum) yang
hijau dan 7 bulir lainnya yang kering." . (Cocok)
6. QS. Yusuf [12]: 50. Al-malik
(raja) berkata: "Bawalah dia kepadaku." . (Cocok)
7. QS. Yusuf [12]: 54. Dan al-malik (raja) berkata: "Bawalah Yusuf kepadaku, agar
aku memilih dia sebagai orang yang rapat kepadaku".(Cocok)
8. QS. Yusuf [12]: 72. Penyeru-penyeru
itu berkata: "Kami kehilangan piala al-malik (raja), dan siapa yang dapat
mengembalikannya akan memperoleh bahan makanan (seberat) beban unta, dan aku
menjamin terhadapnya". (Cocok)
9. QS. Yusuf [12]: 76. Maka mulailah Yusuf (memeriksa)
karung-karung mereka sebelum (memeriksa) karung saudaranya sendiri, kemudian
dia mengeluarkan piala al-malik (raja) itu dari karung saudaranya. (Cocok)
10. QS. Al-Kahf [18]:79. Adapun
bahtera itu adalah kepunyaan orang-orang miskin yang bekerja di laut. Dan aku
bertujuan merusakkan bahtera itu, karena di hadapan mereka ada seorang Al-malik
(raja) yang merampas
tiap-tiap bahtera. (Cocok)
11. QS. Thoha [20]:114. Maka Maha Tinggi Alloh Al-Maliku (Raja) Yang
sebenar-benarnya, dan janganlah kamu tergesa-gesa membaca Al Qur-an sebelum
disempurnakan mewahyukannya kepadamu, dan katakanlah: "Ya Tuhanku,
tambahkanlah kepadaku ilmu pengetahuan." (Cocok)
12. QS. Al-Mu’minun [23]:116. Maka Maha
Tinggi Alloh Al-Malik (Raja) Yang Sebenarnya; tidak ada Tuhan selain Dia,
Tuhan (Yang mempunyai)
'Arsy yang mulia. (Cocok)
13. QS. Zukhruf [43] 77 Hai Malik biarlah Tuhanmu membunuh kami
saja.
Malik di sini adalah nama Malaikat penjaga neraka, maka ayat ini kita keluarkan
dari analisa.
14. Al-Qomar [54]:55. Di tempat yang disenangi di sisi Tuhan Malik Muqtadir. (Malik adalah
nama Alloh Swt yang berjumlah 99, maka kita keluarkan dari analisa).
15. QS. Al-Hasyr [59] : 23. Dialah Alloh Yang tiada Tuhan selain Dia, Al-Malik (Raja), Yang Maha Suci, Yang Maha
Sejahtera, Yang Mengaruniakan Keamanan, Yang Maha Memelihara, Yang Maha
Perkasa, Yang Maha Kuasa, Yang Memiliki segala Keagungan, Maha Suci Alloh dari
apa yang mereka persekutukan. (Cocok)
16. Al-Jumu’ah [62]:1. Senantiasa bertasbih kepada Alloh
apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi. Al-Malik (Raja) Yang Maha Suci, Yang Maha
Perkasa lagi Maha Bijaksana.(Cocok)
17. QS. An-Nas [114]:2. Malik (Raja) manusia. (Cocok)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar