Minggu, 03 September 2017

Makalah Pendek Freeport




FREEPORT, CIA dan SOEHARTO 

Dalang Yang Menjatuhkan SOEKARNO


Oleh : Hyleaks

Pendahuluan
Banyak yang bilang bahwa kita sudah tahu tentang sejarah indonesia, tapi tahukah anda kalau kita tahu sejarah bukan berdasarkan realitas yang ada, karena kita hanya tahu sejarah lewat buku sejarah
     Sebenarnya buku sejarah sekarang banyak yang  mengalami rekonstuksi, sengaja diubah agar orang-orang Indonesia tidak tahu sejarah negaranya. Banyak sejarah indonesia yang kelam, tapi sayang semua itu dihapus oleh orang atasan indonesia. Tetapi itu semua  bukan salah mereka, karena banyak kaum elit atas dan kalangan pemerintah yang tidak tahu bahwa kita semua dikendalikan seperti boneka tali dan dipermainkan oleh negara adidaya dan Zionis. Maka dari itu Hyleaks hadir untuk membuka hal hal yang ditutupi di dunia ini.         
Sebenarnya dalam pembuatan artikel ini banyak berita besar yang ingin kami masukkan karena kami telah mendapatkan banyak informasi gelap di dunia ini tapi saya dan rekan rekan Hyleaks lain telah setuju untuk hanya membahas judul tentang Freeport, CIA dan Soeharto, Dalang Yang Menjatuhkan SOEKARNO.

   Tambang Freeport  

     Banyak yang tidak tahu kenapa sampai sekarang pemerintah masih bimbang untuk mengakuisisi Freeport dan siapa yang ada di balik Freeport dan bagaimana hubungan CIA dengan Freeport, apa hubungan Soeharto dan CIA dan mengapa mereka ingin menjatuhkan Soekarno serta ingin membunuhnya          
Info ini bersumber dari :
1. Arsip negara indonesia khususnya Badan Intelijent Negara "BIN" yang didapat oleh agen Hyleaks
2. Dokumen rahasia CIA dan Amerika yang dikutip dari WIKILEAKS
 Artikel Lisa Pease yang heboh
     Lisa Pease, seorang penulis asal Amerika Serikat, membuat artikel menarik berjudul  “JFK, Indonesia, CIA & Freeport Sulphur”. Artikel heboh ini dimuat dalam Majalah Probe, edisi Maret-April 1996. Kemudian, artikel ini disimpan di dalam National Archive di Washington DC, AS.
Perusahan Freeport Sulphur
     Paling menarik, dalam artikelnya itu Lisa Pease menulis tentng penjarahan Freeport atas gunung emas di Papua sudah dimulai sejak tahun 1967. Namun, kiprah  Freeport sendiri di Indonesia sudah dimulai beberapa tahun sebelumnya.
     Freeport Sulphur, demikian nama perusahaan itu awalnya nyaris bangkrut  ketika terjadi pergantian kekuasaan di Kuba tahun 1959. Saat itu Fidel Castro berhasil menghancurkan rezim diktator Batista. Oleh Castro, seluruh perusahaan asing di negeri itu dinasionalisasikan. Freeport Sulphur yang baru saja hendak melakukan pengapalan nikel produksi perdananya terkena imbasnya. Ketegangan terjadi. Berkali-kali CEO Freeport Sulphur merencanakan upaya pembunuhan terhadap Castro, namun selalu menemui kegagalan.
Forbes Wilson bertemu Jan van Gruisen
     Di tengah situasi yang penuh ketidakpastian, pada Agustus 1959, Forbes Wilson yang menjabat sebagai Direktur Freeport Sulphur melakukan pertemuan dengan Direktur Pelaksana East Borneo Company, Jan van Gruisen. Pada pertemuan itu, Gruisen bercerita bahwa dirinya menemukan sebuah laporan penelitian atas Mountain Ersberg (Gunung Tembaga) di Irian Barat yang ditulis oleh Jean Jaques Dozy di tahun 1936. Uniknya, laporan itu sebenarnya sudah dianggap tidak berguna dan tersimpan selama bertahun-tahun begitu saja di Perpusatakaan Belanda. Van Gruisen tertarik dengan laporan penelitian yang sudah berdebu itu dan membacanya. Dengan berapi-api, Van Gruisen bercerita kepada pimpinan Freeport Sulphur itu jika selain memaparkan tentang keindahan alamnya, Jean Jaques Dozy juga menulis tentang kekayaan alamnya yang begitu melimpah. Tidak seperti wilayah lainnya di seluruh dunia, kandungan biji tembaga yang ada di Gunung Ersberg itu terhampar di atas permukaan tanah, tidak tersembunyi di dalam tanah.
     Mendengar hal itu,
Wilson sangat antusias dan segera melakukan perjalanan ke Irian Barat untuk mengecek kebenaran cerita itu. Di dalam benaknya, jika kisah laporan ini benar, maka perusahaannya akan bisa bangkit kembali dan selamat dari kebangkrutan yang sudah di depan mata.
Survey Forbes Wilson di Gunung Ersberg
     Selama beberapa bulan, Forbes Wilson melakukan survei dengan seksama atas Gunung Ersberg dan juga wilayah sekitarnya. Penelitiannya ini ditulisnya dalam sebuah buku berjudul The Conquest of Cooper Mountain. Wilson menyebut gunung tersebut sebagai harta karun terbesar yang untuk memperolehnya tidak perlu menggali lagi. Karena semua harta karun itu telah terhampar di permukaan tanah. Dari udara, tanah di sekujur gunung tersebut berkilauan ditimpa sinar matahari. Wilson juga mendapatkan temuan yang nyaris membuatnya gila. Karena selain dipenuhi bijih tembaga, gunung tersebut ternyata juga dipenuhi bijih emas dan perak ! Luar biasa.
     Menurut Wilson, seharusnya gunung tersebut diberi nama Gold Mountain, bukan Ersberg Mountain atau Gunung Tembaga. Sebagai seorang pakar pertambang-an, Wilson memperkirakan jika Freeport akan untung besar dan dalam waktu tiga tahun sudah kembali modal.
Gerakan Freeport Sulphur
     Pimpinan Freeport Sulphur ini pun bergerak dengan cepat. Pada 1 Februari 1960, Freeport Sulphur meneken kerjasama dengan East Borneo Company untuk mengeksplorasi gunung tersebut.
Perubahan kekuasan atas Irian Barat
     Namun lagi-lagi Freeport Sulphur mengalami kejadian yang hampir sama dengan yang pernah dialaminya di Kuba. Perubahan kekuasan politik atas tanah Irian Barat tengah mengancam. Hubungan Indonesia dan Belanda telah memanas dan Soekarno malah mulai menerjunkan pasukannya di Irian Barat.
Hasil gambar untuk foto soekarno berwarna      
      Tadinya Wilson ingin meminta bantuan kepada Presiden AS John Fitzgerald Kennedy agar mendinginkan masalah Irian Barat. Namun ironisnya, JFK malah mendukung Soekarno. Kennedy mengancam Belanda akan menghentikan bantuan Marshall Plan jika ngotot mempertahankan Irian Barat.
Belanda mundur dari Irian Barat
     Belanda yang saat itu memerlukan bantuan dana segar untuk membangun kembali negerinya dari puing-puing kehancuran akibat Perang Dunia II terpaksa mengalah dan mundur dari Irian Barat.
     Ketika itu, Belanda tidak tahu jika Gunung Ersberg sesungguhnya mengandung banyak emas, bukan tembaga. Sebab jika saja Belanda mengetahui fakta sesungguhnya, maka nilai bantuan Marshall Plan yang diterimanya dari AS tidak ada apa-apanya dibanding nilai emas yang ada di gunung tersebut.
     Dampak dari sikap Belanda untuk mundur dari Irian Barat menyebabkan perjanjian kerjasama dengan East Borneo Company mentah kembali.
Para pimpinan Freeport jelas marah besar. Apalagi mendengar Kennedy akan menyiapkan paket bantuan ekonomi kepada Indonesia sebesar 11 juta AS dengan melibatkan IMF dan Bank Dunia. Semua ini jelas harus dihentikan.
Presiden Kennedy tewas
     Segalanya berubah seratus delapan puluh derajat ketika Presiden Kennedy tewas ditembak pada 22 November 1963. Banyak kalangan menyatakan penembakan Kenndey merupakan sebuah konspirasi besar menyangkut kepentingan kaum Globalis yang hendak mempertahankan hegemoninya atas kebijakan politik di Amerika.
Presiden Johnson menggantikan Kennedy
     Presiden Johnson yang menggantikan Kennedy mengambil siKap yang bertolak-belakang dengan pendahulunya. Johnson malah mengurangi bantuan ekonomi kepada
Indonesia, kecuali kepada militernya.
Peran Augustus C Long
     Salah seorang tokoh di belakang keberhasilan Johnson, termasuk dalam kampanye pemilihan presiden AS tahun 1964, adalah Augustus C Long. Ia juga menjadi salah seorang ang-gota dewan direksi Freeport. Tokoh yang satu ini memang punya kepentingan besar atas Indonesia. Selain kaitannya dengan Freeport, Long juga memimpin Texaco, yang membawahi Caltex (patungan dengan Standard Oil of California).  
    Soekarno pada tahun 1961 memutuskan kebijakan baru, kontrak perminyakan yang mengharuskan 60 persen labanya diserahkan kepada pemerintah Indonesia. Caltex, sebagai salah satu dari tiga operator perminyakan di Indonesia jelas sangat terpukul oleh kebijakan Soekarno ini.
     Augustus C Long amat marah terhadap Soekarno dan amat berkepentingan agar orang ini disingkirkan secepatnya. Mungkin suatu kebetulan yang ajaib. Augustus C Long juga aktif di
Presbysterian Hospital, New York di mana dia pernah dua kali menjadi presidennya (1961-1962). Sudah bukan rahasia umum lagi jika tempat ini merupakan salah satu simpul pertemuan tokoh-tokoh CIA.
     Lisa Pease dengan cermat menelusuri riwayat kehidupan tokoh ini. Antara tahun 1964 sampai 1970, Long pensiun sementara sebagai pimpinan Texaco. Apa saja yang dilakukan orang ini dalam masa itu yang di
Indonesia dikenal sebagai masa yang paling krusial.
     Lisa mendapatkan data jika pada Maret 1965, Augustus C Long terpilih sebagai Direktur Chemical Bank, salah satu perusahaan Rockefeller. Agustus 1965, Long diangkat menjadi anggota dewan penasehat intelijen kepresidenan AS untuk masalah luar negeri. Badan ini memiliki pengaruh sangat besar untuk menentukan operasi rahasia AS di negara-negara tertentu.
Augustus C. Long merancang kudeta Soekarno
     Long diyakini sebagi salah satu tokoh yang merancang kudeta terhadap Soekarno, yang dilakukan AS dengan menggerakkan sejumlah perwira Angkatan Darat yang disebutnya sebagai “our local army friend”. Salah satu bukti adalah sebuah telegram rahasia Cinpac 342, 21
     Allen Dulles dan John Foster (agen CIA ) telah berusaha mempengaruhi badan inteligent
Indonesia dan kedutaan Indonesia di luar negeri untuk ikut berpartisipasi dalam mengkudeta dan membunuh Soekarno, mereka juga membayar sekelompok kecil militer Indonesia untuk ikut berpartisipasi (kelompok tersebut dipimpin oleh Jenderal Soeharto).
     Pada Januari 1965, pukul 21.48, yang menyatakan ada kelompok Jenderal Soeharto yang akan mendesak angkatan darat agar mengambil-alih kekuasaan tanpa menunggu Soekarno berhalangan. Mantan pejabat CIA Ralph Mc Gehee juga pernah bersaksi jika hal itu benar adanya.
Jenderal Soeharto berkuasa

Hasil gambar untuk foto soekarno berwarna
     Setelah Jenderal Soeharto berkuasa, maka Freeport dengan leluasa menjarah Gunung Ersberg yang disamping terkandung tembaga juga terdapat kandungan emas dan perak, bahkan terdapat kandungan uranium
     Selain melalui militer, CIA mencoba trik perang psikologis untuk mendiskreditkan Sukarno, seperti passing rumor bahwa ia telah tergoda oleh seorang pramugari Soviet. Untuk itu, Sheffield Edwards, Kepala Kantor CIA bagian Keamanan, meminta Kepala Departemen Kepolisian Los Angeles untuk membantu CIA membuat proyek film porno untuk melawan Sukarno, seolah-olah dilakukan Soekarno. Orang lain yang terlibat dalam upaya ini adalah Robert Maheu, Bing Crosby dan saudaranya.
     Akhirnya dengan bantuan CIA Soeharto dapat  menundukkan Soekarno, walaupun gagal untuk membunuhnya
     Inilah sebabnya mengapa sampai sekarang Indonesia sulit untuk mengambil alih Freeport. 
 
     Bahkan sampai sekarang yang membuat saya sendiri (Hyleaks) menangis yaitu kenapa Indonesialah yang berusaha mengajak untuk menanda tangani perjanjian dengan Freeport, bukan sebaliknya. Berarti secara tidak langsung negara adidaya tersebut memandang Indonesia lebih rendah dari pada sebuah perusahaan 
Jember, 21 Agustus 2017
Dr. H.M. Nasim Fauzi
Jalan Gajah Mada 118
Tilpun. (0331) 481127
Jember

Tidak ada komentar:

Posting Komentar