FREEPORT, CIA dan SOEHARTO
Dalang Yang Menjatuhkan SOEKARNO
Oleh
: Hyleaks
Pendahuluan
Banyak yang bilang bahwa kita sudah tahu tentang sejarah indonesia, tapi tahukah anda kalau kita tahu
sejarah bukan berdasarkan realitas yang ada, karena kita hanya tahu sejarah
lewat buku sejarah
Sebenarnya buku sejarah sekarang banyak yang mengalami rekonstuksi, sengaja diubah agar orang-orang Indonesia tidak tahu sejarah negaranya. Banyak sejarah indonesia yang kelam, tapi sayang semua itu dihapus oleh orang atasan indonesia. Tetapi itu semua bukan salah mereka, karena banyak kaum elit atas dan kalangan pemerintah yang tidak tahu bahwa kita semua dikendalikan seperti boneka tali dan dipermainkan oleh negara adidaya dan Zionis. Maka dari itu Hyleaks hadir untuk membuka hal hal yang ditutupi di dunia ini.
Sebenarnya buku sejarah sekarang banyak yang mengalami rekonstuksi, sengaja diubah agar orang-orang Indonesia tidak tahu sejarah negaranya. Banyak sejarah indonesia yang kelam, tapi sayang semua itu dihapus oleh orang atasan indonesia. Tetapi itu semua bukan salah mereka, karena banyak kaum elit atas dan kalangan pemerintah yang tidak tahu bahwa kita semua dikendalikan seperti boneka tali dan dipermainkan oleh negara adidaya dan Zionis. Maka dari itu Hyleaks hadir untuk membuka hal hal yang ditutupi di dunia ini.
Sebenarnya dalam pembuatan
artikel ini banyak berita besar yang ingin kami masukkan karena kami telah mendapatkan
banyak informasi gelap di dunia ini tapi saya dan rekan rekan Hyleaks lain telah
setuju untuk hanya membahas judul tentang Freeport, CIA dan Soeharto,
Dalang Yang Menjatuhkan SOEKARNO.
Banyak yang tidak tahu kenapa sampai sekarang
pemerintah masih bimbang untuk mengakuisisi Freeport dan siapa yang ada di balik Freeport dan bagaimana hubungan CIA dengan Freeport, apa hubungan Soeharto dan CIA dan mengapa
mereka ingin menjatuhkan Soekarno serta ingin membunuhnya
Info ini bersumber dari :
1. Arsip negara indonesia khususnya Badan Intelijent Negara
"BIN" yang didapat oleh agen Hyleaks
2. Dokumen rahasia CIA dan Amerika
yang dikutip dari WIKILEAKS
3. Data dari realhistoryarchives.com
Artikel
Lisa Pease yang heboh
Lisa Pease, seorang penulis asal Amerika
Serikat, membuat artikel menarik berjudul “JFK, Indonesia, CIA & Freeport Sulphur”.
Artikel heboh ini dimuat dalam Majalah Probe, edisi Maret-April 1996. Kemudian,
artikel ini disimpan di dalam National Archive di Washington DC, AS.
Perusahan Freeport Sulphur
Paling menarik, dalam artikelnya itu Lisa
Pease menulis tentng penjarahan Freeport atas gunung emas di Papua sudah
dimulai sejak tahun 1967. Namun, kiprah Freeport sendiri di Indonesia sudah dimulai beberapa tahun
sebelumnya.
Freeport Sulphur, demikian nama perusahaan itu awalnya nyaris bangkrut ketika terjadi pergantian kekuasaan di Kuba tahun 1959. Saat itu Fidel Castro berhasil menghancurkan rezim diktator Batista. Oleh Castro, seluruh perusahaan asing di negeri itu dinasionalisasikan. Freeport Sulphur yang baru saja hendak melakukan pengapalan nikel produksi perdananya terkena imbasnya. Ketegangan terjadi. Berkali-kali CEO Freeport Sulphur merencanakan upaya pembunuhan terhadap Castro, namun selalu menemui kegagalan.
Freeport Sulphur, demikian nama perusahaan itu awalnya nyaris bangkrut ketika terjadi pergantian kekuasaan di Kuba tahun 1959. Saat itu Fidel Castro berhasil menghancurkan rezim diktator Batista. Oleh Castro, seluruh perusahaan asing di negeri itu dinasionalisasikan. Freeport Sulphur yang baru saja hendak melakukan pengapalan nikel produksi perdananya terkena imbasnya. Ketegangan terjadi. Berkali-kali CEO Freeport Sulphur merencanakan upaya pembunuhan terhadap Castro, namun selalu menemui kegagalan.
Forbes Wilson bertemu Jan
van Gruisen
Di tengah situasi yang penuh
ketidakpastian, pada Agustus 1959, Forbes Wilson yang menjabat sebagai Direktur
Freeport Sulphur melakukan pertemuan dengan Direktur Pelaksana East Borneo
Company, Jan van Gruisen. Pada pertemuan itu, Gruisen bercerita bahwa dirinya
menemukan sebuah laporan penelitian atas Mountain Ersberg (Gunung Tembaga) di
Irian Barat yang ditulis oleh Jean Jaques Dozy di tahun 1936. Uniknya, laporan
itu sebenarnya sudah dianggap tidak berguna dan tersimpan selama bertahun-tahun
begitu saja di Perpusatakaan Belanda. Van Gruisen tertarik dengan laporan
penelitian yang sudah berdebu itu dan membacanya. Dengan berapi-api, Van
Gruisen bercerita kepada pimpinan Freeport Sulphur itu jika selain memaparkan
tentang keindahan alamnya, Jean Jaques Dozy juga menulis tentang kekayaan
alamnya yang begitu melimpah. Tidak seperti wilayah lainnya di seluruh dunia, kandungan
biji tembaga yang ada di Gunung Ersberg itu terhampar di atas permukaan tanah,
tidak tersembunyi di dalam tanah.
Mendengar hal itu, Wilson sangat antusias dan segera melakukan perjalanan ke Irian Barat untuk mengecek kebenaran cerita itu. Di dalam benaknya, jika kisah laporan ini benar, maka perusahaannya akan bisa bangkit kembali dan selamat dari kebangkrutan yang sudah di depan mata.
Mendengar hal itu, Wilson sangat antusias dan segera melakukan perjalanan ke Irian Barat untuk mengecek kebenaran cerita itu. Di dalam benaknya, jika kisah laporan ini benar, maka perusahaannya akan bisa bangkit kembali dan selamat dari kebangkrutan yang sudah di depan mata.
Survey
Forbes Wilson di Gunung Ersberg
Selama beberapa
bulan, Forbes Wilson melakukan survei dengan seksama atas Gunung Ersberg dan
juga wilayah sekitarnya. Penelitiannya ini ditulisnya dalam sebuah buku
berjudul The Conquest of Cooper Mountain. Wilson menyebut gunung tersebut sebagai
harta karun terbesar yang untuk memperolehnya tidak perlu menggali lagi. Karena
semua harta karun itu telah terhampar di permukaan tanah. Dari udara, tanah di
sekujur gunung tersebut berkilauan ditimpa sinar matahari. Wilson juga mendapatkan temuan yang nyaris
membuatnya gila. Karena selain dipenuhi bijih tembaga, gunung tersebut ternyata
juga dipenuhi bijih emas dan perak ! Luar biasa.
Menurut Wilson,
seharusnya gunung tersebut diberi nama Gold Mountain, bukan Ersberg Mountain atau Gunung Tembaga. Sebagai
seorang pakar pertambang-an, Wilson memperkirakan jika Freeport akan untung besar dan dalam waktu
tiga tahun sudah kembali modal.
Gerakan Freeport Sulphur
Pimpinan Freeport
Sulphur ini pun bergerak dengan cepat. Pada 1 Februari 1960, Freeport Sulphur
meneken kerjasama dengan East Borneo Company untuk mengeksplorasi gunung
tersebut.
Perubahan kekuasan atas Irian
Barat
Namun lagi-lagi Freeport Sulphur mengalami
kejadian yang hampir sama dengan yang pernah dialaminya di Kuba. Perubahan kekuasan
politik atas tanah Irian Barat tengah mengancam. Hubungan Indonesia dan Belanda telah memanas dan
Soekarno malah mulai menerjunkan pasukannya di Irian Barat.
Tadinya Wilson ingin meminta bantuan kepada Presiden AS John Fitzgerald Kennedy agar mendinginkan masalah Irian Barat. Namun ironisnya, JFK malah mendukung Soekarno. Kennedy mengancam Belanda akan menghentikan bantuan Marshall Plan jika ngotot mempertahankan Irian Barat.
Tadinya Wilson ingin meminta bantuan kepada Presiden AS John Fitzgerald Kennedy agar mendinginkan masalah Irian Barat. Namun ironisnya, JFK malah mendukung Soekarno. Kennedy mengancam Belanda akan menghentikan bantuan Marshall Plan jika ngotot mempertahankan Irian Barat.
Belanda mundur dari Irian
Barat
Belanda yang saat itu memerlukan bantuan
dana segar untuk membangun kembali negerinya dari puing-puing kehancuran akibat
Perang Dunia II terpaksa mengalah dan mundur dari Irian Barat.
Ketika itu, Belanda tidak tahu jika Gunung Ersberg sesungguhnya mengandung banyak emas, bukan tembaga. Sebab jika saja Belanda mengetahui fakta sesungguhnya, maka nilai bantuan Marshall Plan yang diterimanya dari AS tidak ada apa-apanya dibanding nilai emas yang ada di gunung tersebut.
Dampak dari sikap Belanda untuk mundur dari Irian Barat menyebabkan perjanjian kerjasama dengan East Borneo Company mentah kembali. Para pimpinan Freeport jelas marah besar. Apalagi mendengar Kennedy akan menyiapkan paket bantuan ekonomi kepada Indonesia sebesar 11 juta AS dengan melibatkan IMF dan Bank Dunia. Semua ini jelas harus dihentikan.
Ketika itu, Belanda tidak tahu jika Gunung Ersberg sesungguhnya mengandung banyak emas, bukan tembaga. Sebab jika saja Belanda mengetahui fakta sesungguhnya, maka nilai bantuan Marshall Plan yang diterimanya dari AS tidak ada apa-apanya dibanding nilai emas yang ada di gunung tersebut.
Dampak dari sikap Belanda untuk mundur dari Irian Barat menyebabkan perjanjian kerjasama dengan East Borneo Company mentah kembali. Para pimpinan Freeport jelas marah besar. Apalagi mendengar Kennedy akan menyiapkan paket bantuan ekonomi kepada Indonesia sebesar 11 juta AS dengan melibatkan IMF dan Bank Dunia. Semua ini jelas harus dihentikan.
Presiden Kennedy tewas
Segalanya berubah seratus delapan puluh
derajat ketika Presiden Kennedy tewas ditembak pada 22
November 1963.
Banyak kalangan menyatakan penembakan Kenndey merupakan sebuah konspirasi besar
menyangkut kepentingan kaum Globalis yang hendak mempertahankan hegemoninya
atas kebijakan politik di Amerika.
Presiden Johnson
menggantikan Kennedy
Presiden Johnson yang menggantikan Kennedy mengambil siKap yang bertolak-belakang dengan pendahulunya. Johnson malah mengurangi bantuan ekonomi kepada Indonesia, kecuali kepada militernya.
Presiden Johnson yang menggantikan Kennedy mengambil siKap yang bertolak-belakang dengan pendahulunya. Johnson malah mengurangi bantuan ekonomi kepada Indonesia, kecuali kepada militernya.
Peran Augustus C Long
Salah seorang tokoh di belakang
keberhasilan Johnson, termasuk dalam kampanye pemilihan presiden AS tahun 1964,
adalah Augustus C Long. Ia juga menjadi salah seorang ang-gota dewan direksi Freeport. Tokoh yang satu ini memang punya
kepentingan besar atas Indonesia. Selain kaitannya dengan Freeport, Long juga memimpin Texaco, yang
membawahi Caltex (patungan dengan Standard Oil of California).
Soekarno pada tahun 1961 memutuskan
kebijakan baru, kontrak perminyakan yang mengharuskan 60 persen labanya
diserahkan kepada pemerintah Indonesia. Caltex, sebagai salah satu dari
tiga operator perminyakan di Indonesia jelas sangat terpukul oleh
kebijakan Soekarno ini.
Augustus C Long amat marah terhadap Soekarno dan amat berkepentingan agar orang ini disingkirkan secepatnya. Mungkin suatu kebetulan yang ajaib. Augustus C Long juga aktif di Presbysterian Hospital, New York di mana dia pernah dua kali menjadi presidennya (1961-1962). Sudah bukan rahasia umum lagi jika tempat ini merupakan salah satu simpul pertemuan tokoh-tokoh CIA.
Lisa Pease dengan cermat menelusuri riwayat kehidupan tokoh ini. Antara tahun 1964 sampai 1970, Long pensiun sementara sebagai pimpinan Texaco. Apa saja yang dilakukan orang ini dalam masa itu yang di Indonesia dikenal sebagai masa yang paling krusial.
Lisa mendapatkan data jika pada Maret 1965, Augustus C Long terpilih sebagai Direktur Chemical Bank, salah satu perusahaan Rockefeller. Agustus 1965, Long diangkat menjadi anggota dewan penasehat intelijen kepresidenan AS untuk masalah luar negeri. Badan ini memiliki pengaruh sangat besar untuk menentukan operasi rahasia AS di negara-negara tertentu.
Augustus C Long amat marah terhadap Soekarno dan amat berkepentingan agar orang ini disingkirkan secepatnya. Mungkin suatu kebetulan yang ajaib. Augustus C Long juga aktif di Presbysterian Hospital, New York di mana dia pernah dua kali menjadi presidennya (1961-1962). Sudah bukan rahasia umum lagi jika tempat ini merupakan salah satu simpul pertemuan tokoh-tokoh CIA.
Lisa Pease dengan cermat menelusuri riwayat kehidupan tokoh ini. Antara tahun 1964 sampai 1970, Long pensiun sementara sebagai pimpinan Texaco. Apa saja yang dilakukan orang ini dalam masa itu yang di Indonesia dikenal sebagai masa yang paling krusial.
Lisa mendapatkan data jika pada Maret 1965, Augustus C Long terpilih sebagai Direktur Chemical Bank, salah satu perusahaan Rockefeller. Agustus 1965, Long diangkat menjadi anggota dewan penasehat intelijen kepresidenan AS untuk masalah luar negeri. Badan ini memiliki pengaruh sangat besar untuk menentukan operasi rahasia AS di negara-negara tertentu.
Augustus C. Long
merancang kudeta Soekarno
Long diyakini sebagi
salah satu tokoh yang merancang kudeta terhadap Soekarno, yang dilakukan AS
dengan menggerakkan sejumlah perwira Angkatan Darat yang disebutnya sebagai
“our local army friend”. Salah satu bukti adalah sebuah telegram rahasia Cinpac
342, 21
Allen Dulles dan John Foster (agen CIA ) telah berusaha mempengaruhi badan inteligent Indonesia dan kedutaan Indonesia di luar negeri untuk ikut berpartisipasi dalam mengkudeta dan membunuh Soekarno, mereka juga membayar sekelompok kecil militer Indonesia untuk ikut berpartisipasi (kelompok tersebut dipimpin oleh Jenderal Soeharto).
Allen Dulles dan John Foster (agen CIA ) telah berusaha mempengaruhi badan inteligent Indonesia dan kedutaan Indonesia di luar negeri untuk ikut berpartisipasi dalam mengkudeta dan membunuh Soekarno, mereka juga membayar sekelompok kecil militer Indonesia untuk ikut berpartisipasi (kelompok tersebut dipimpin oleh Jenderal Soeharto).
Pada Januari 1965, pukul 21.48, yang
menyatakan ada kelompok Jenderal Soeharto yang akan mendesak angkatan darat agar
mengambil-alih kekuasaan tanpa menunggu Soekarno berhalangan. Mantan pejabat
CIA Ralph Mc Gehee juga pernah bersaksi jika hal itu benar adanya.
Jenderal Soeharto berkuasa
Setelah Jenderal Soeharto berkuasa, maka Freeport
dengan leluasa menjarah Gunung Ersberg yang disamping terkandung tembaga juga
terdapat kandungan emas dan perak, bahkan terdapat kandungan uranium
Selain melalui militer, CIA mencoba trik perang psikologis untuk mendiskreditkan Sukarno, seperti passing rumor bahwa ia telah tergoda oleh seorang pramugari Soviet. Untuk itu, Sheffield Edwards, Kepala Kantor CIA bagian Keamanan, meminta Kepala Departemen Kepolisian Los Angeles untuk membantu CIA membuat proyek film porno untuk melawan Sukarno, seolah-olah dilakukan Soekarno. Orang lain yang terlibat dalam upaya ini adalah Robert Maheu, Bing Crosby dan saudaranya.
Akhirnya dengan bantuan CIA Soeharto dapat menundukkan Soekarno, walaupun gagal untuk membunuhnya
Inilah sebabnya mengapa sampai sekarang Indonesia sulit untuk mengambil alih Freeport.
Bahkan sampai sekarang yang membuat saya sendiri (Hyleaks) menangis yaitu kenapa Indonesialah yang berusaha mengajak untuk menanda tangani perjanjian dengan Freeport, bukan sebaliknya. Berarti secara tidak langsung negara adidaya tersebut memandang Indonesia lebih rendah dari pada sebuah perusahaan
Selain melalui militer, CIA mencoba trik perang psikologis untuk mendiskreditkan Sukarno, seperti passing rumor bahwa ia telah tergoda oleh seorang pramugari Soviet. Untuk itu, Sheffield Edwards, Kepala Kantor CIA bagian Keamanan, meminta Kepala Departemen Kepolisian Los Angeles untuk membantu CIA membuat proyek film porno untuk melawan Sukarno, seolah-olah dilakukan Soekarno. Orang lain yang terlibat dalam upaya ini adalah Robert Maheu, Bing Crosby dan saudaranya.
Akhirnya dengan bantuan CIA Soeharto dapat menundukkan Soekarno, walaupun gagal untuk membunuhnya
Inilah sebabnya mengapa sampai sekarang Indonesia sulit untuk mengambil alih Freeport.
Bahkan sampai sekarang yang membuat saya sendiri (Hyleaks) menangis yaitu kenapa Indonesialah yang berusaha mengajak untuk menanda tangani perjanjian dengan Freeport, bukan sebaliknya. Berarti secara tidak langsung negara adidaya tersebut memandang Indonesia lebih rendah dari pada sebuah perusahaan
Jember, 21 Agustus 2017
Dr. H.M. Nasim Fauzi
Jalan Gajah Mada 118
Tilpun. (0331) 481127
Jember
Tidak ada komentar:
Posting Komentar