Kamis, 21 September 2017

Buku Menyingkap Tabir Ayat Mutasyabihat Seri Ke-05

 
 
MEMBANDINGKAN BAHASA
AROB AL QUR-AN dan
BAHASA AROB AL-HADITS

Studi Ayat Mutasyabihat Rizki
Oleh : Dr. H.M. Nasim Fauzi

ٱللَّهُ ٱلَّذِى خَلَقَكُمۡ ثُمَّ رَزَقَكُمۡ
Allohlah yang menciptakan kamu
kemudian memberimu rezeki (makanan) 
(QS. Ar-Ruum [30]:40)


Pendahuluan
Sumber-sumber Hukum Islam
Sistematika Hukum Islam diambil dari Al Qur-an Surat An-Nisa [4]:59 berikut:
     59. Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah  (Al Qur-an) dan taatilah Rosul (Sunnah-Hadis) (nya), dan ulil amri di antara kamu (Ijma' ulama'). Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al Quran) dan Rasul (sunnahnya)(Qiyas), jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian. yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya.
     Berdasarkan ayat ini ada empat dalil yang dapat dijadikan pijakan dalam menentukan hukum yaitu Al Qur-an, Al-Hadits, Ijma' dan Qiyas.
     Agar terdapat kepastian dalam Hukum Islam maka Tafsir Kitab Al Qur-an dan Al Hadits itu juga harus pasti. 
Takwil Ayat Mutasyabihat di Dalam Kitab Al Qur-an.
Dalam QS. Ali Imron [3]:7, Alloh Bersabda bahwa ta’wil ayat mutasyabihat di dalam Al Qur-an itu hanya diketahui oleh Alloh Swt. 
     Maka, untuk mengetahui takwilnya kita harus bertanya kepada Alloh Swt.(secara tak langsung, dengan cara bertanya kepada Al Qur-an).
Takwil kata itu tidak ada di Kitab-kitab Tafsir Al Qur-an, karena pengarangnya tidak mengetahui takwilnya .
Pada makalah sebelumnya telah dibahas tentang ;
Bertanya kepada Al Qur-an (BKA) tentang takwil ayat mutasyabihat dalam 6 tahap sebagai berikut:  
BKA 1. Kata yang kita tanyakan maknanya kepada Al Qur-an (pada makalah itu adalah kata rizqi ).
BKA 2. Makna kata rizqi itu kita cari di dalam beberapa Kamus dan Ensiklopedi Al Qur-an  
      Pada makalah tersebut ditemukan bahwa arti rizki ada 2 golongan. 1; Rizki berupa materi atau karunia. 2. rizki berarti makanan.
BKA 3. Karena kita berpendapat bahwa di dalam Al Qur-an semua ayat mutasyabihat hanya mempunyai satu arti maka dari beberapa arti dalam BKA 2 tadi kita pilih satu arti saja. Arti yang kiita anggap paling cocok adalah rizqi berarti makanan.
BKA 4. Ditemukan 97 ayat di dalam Al Qur-an yang mengandung kata rizqi
BKA 5 Kita masukkan makna kata rizqi = makanan di dalam kurung di belakang kata rizqi  tadi. Arti semua (97) ayat itu kita teliti apakah cocok dengan keseluruhan isi ayat. Bila cocok kita tulis (cocok) di belakang kalimat ayat itu. Bila tidak cocok kita tulis (tidak cocok).
BKA 6  Ternyata semua ayat yang kita teliti itu (cocok).
Kesimpulan : Takwil ayat mutasyabihat rizqi di dalam Al Quran menurut  Alloh Swt. adalah makanan
 
     Bila makna yang kita pilih itu tidak cocok  dengan keseluruhan ayat, maka kita ambil kata yang lain. Selanjutnya prosedur pada nomor 1 sampai dengan nomor 6 diulangi lagi.
------------------------------------------------------------------------------
Dari beberapa kali pencarian makna kata-kata di dalam Al Qur-an terbukti bahwa
di dalam Al Qur-an setiap kata hanya mempunyai satu makna
---------------------------------------------------------------------------------
Makna Suatu Kata di Dalam Kitab Al Hadits.
     Hadits Nabi Saw sangat berbeda dengan Al Qur-an. Karena Al Qur-an adalah sabda Alloh Swt yang diturunkan lewat Malaikat Jibril as. kepada seorang manusia yaitu Nabi Muhammad saw.
     Sedang Hadits Nabi Saw adalah perkataan seorang manusia mulia berbangsa Arob yaitu Nabi Muhammad saw. Disabdakan beliau dalam bahasa Arob kuno kepada para sohabat yang berbangsa Arob, kemudian secara beranting digetok-tularkan dan akhirnya sampai kepada kita melalui kitab-kitab Hadits.
 Tentu saja bahasa Arob dalam hadits-hadits itu menggunakan kaidah dan makna sesuai dengan bahasa Arob kuno. Dalam hal ini rizqi mempunyai dua makna yaitu makanan dan karunia.

Contoh hadits ke-1
Kontroversi Nabi mendoakan “kaya” bagi Anas bin Malik Ra.
     Dalam hadits ini rizki mempunyai tiga arti yaitu umur, kekayaan dan anak, bukan bermakna makanan seperti di dalam Al Qur-an.
     Doa Nabi kepada Anas bin Malik agar mendapat kekayaan dan anak yang banyak sangat terkenal. Sering dipakai sebagai contoh bolehnya kita berdoa minta kaya.
Anas bin Malik berasal dari Bani an-Najjar, anak dari Ummu Sulaim. Sejak kecil dia melayani keperluan Nabi Muhammad Saw, sehingga selalu bersama Rosululloh.
     Setelah Nabi Muhammad Saw wafat, Anas bin Malik pergi dan menetap di Damaskus kemudian ke Basroh. Ia mengikuti sejumlah pertempuran dalam membela Islam. Ia dikenal sebagai sohabat Nabi Muhammad Saw yang berumur paling panjang.
     Rosulullah Saw sering kali mendo’akan Anas bin Malik Ra. Salah satu doa Beliau untuknya adalah: “Allohumma Urzuqhu Maalan wa Waladan, wa Baarik Lahu (Ya Alloh, rizqikanlah / karuniakanlah ia harta dan keturunan, dan berkahilah hidupnya).”
     Alloh Swt mengabulkan doa Nabi-Nya, dan Anas Ra menjadi orang dari suku Anshor yang paling banyak harta(rizqi)nya. Ia memiliki keturunan yang amat banyak, sehingga bila ia melihat anak serta cucunya maka jumlahnya melebihi 100 orang. Alloh Swt memberikan keberkahan pada umurnya sehingga ia hidup 1 abad lamanya ditambah 3 tahun lagi.
Adapun asbabul wurud cerita itu adalah hadis berikut:
Diriwayatkan daripada Anas Ra daripada Ummu Sulaim katanya: Wahai Rosululloh! Aku menjadikan Anas sebagai khodammu, tolonglah berdoa untuknya. Rosulullah Saw pun berdoa: Ya Alloh, banyakkanlah harta (rizqi) dan anaknya dan berkatilah apa yang diberikan kepadanya. Berkata Anas: "Demi Alloh, harta benda(rizqi)ku memang banyak dan anak begitu juga anak dari anakku memang banyak sekali dan sekarang sudah berjumlah lebih dari 100 orang(Shohih Bukhori, Muslim, kitab kelebihan para sohabat).
Komentar penulis.
     Hadits ini mengandung kontroversi karena mirip do’a minta kaya yang dipanjatkan Nabi Saw bagi Sa’labah yang berakibat buruk baginya di dunia dan akhirot. Nabi sebelumnya tidak bersedia mendoakan dia kaya karena Nabi tahu sifat Sa’labah yang tidak kuat terhadap godaan karunia kekayaan.
     Akibat dikabulkannya doá Nabi Saw oleh Alloh Swt ternaknya berkembang biak sangat banyak. Namun karena sibuknya, dia lalu meninggalkan sholat berjamaah serta tidak mengeluarkan zakat dari ternaknya.
Berbeda dengan sifat Anas bin Malik Ra yang sangat diketahui oleh Nabi Saw karena dia berkum-pul dengan Nabi sangat lama. Tentu dia kuat terhadap godaan karunia kekayaan.

Contoh hadits ke-2.
     Kata rizqi tidak bermakna makanan seperti di dalam Al Qur-an, tetapi bermakna anak keturunan.
     Doa sebelum bercampur dengan isteri  :  Bismillah Allohumma Jannibnisy Syaiton Wa Jannibnisy Syaithon Ma Rozaqtana
     Artinya : Dengan menyebut nama Alloh, ya Alloh, jauhkanlah syetan dari saya, dan jauhkanlah ia dari apa yang akan Engkau rizkikan (kurniakan) kepada kami (anak, keturunan).

Kesimpulan :
     Berbeda dengan Al Qur-an yang setiap katanya hanya mempunyai satu makna, kata-kata di dalam Al Hadits mempunyai beberapa makna seperti pada Bahasa Arob manusia.
Jember 21 September

Dr. H.M. Nasim Fauzi
Jalan Gajah Mada 118
Tilpun (0331) 48112
Jember

Tidak ada komentar:

Posting Komentar