MEMBANDINGKAN
BAHASA
AROB
AL QUR-AN dan
BAHASA
AROB AL-HADITS
Studi Ayat Mutasyabihat Rizki
Oleh : Dr. H.M. Nasim Fauzi
ٱللَّهُ ٱلَّذِى
خَلَقَكُمۡ ثُمَّ رَزَقَكُمۡ
Allohlah yang menciptakan kamu
kemudian memberimu rezeki (makanan)
(QS. Ar-Ruum [30]:40)
Pendahuluan
Sumber-sumber Hukum Islam
Sumber-sumber Hukum Islam
Sistematika Hukum Islam diambil
dari Al Qur-an Surat An-Nisa [4]:59 berikut:
59. Hai orang-orang yang beriman, taatilah
Allah (Al Qur-an) dan taatilah Rosul (Sunnah-Hadis) (nya), dan ulil amri di antara kamu (Ijma' ulama'). Kemudian
jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada
Allah (Al Quran) dan Rasul (sunnahnya)(Qiyas), jika kamu
benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian. yang demikian itu lebih
utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya.
Berdasarkan ayat ini ada empat dalil yang dapat dijadikan pijakan dalam
menentukan hukum yaitu Al Qur-an, Al-Hadits, Ijma' dan Qiyas.
Agar terdapat
kepastian dalam Hukum Islam maka Tafsir Kitab Al Qur-an dan Al Hadits itu juga
harus pasti.
Takwil Ayat Mutasyabihat di Dalam Kitab Al Qur-an.
Takwil Ayat Mutasyabihat di Dalam Kitab Al Qur-an.
Dalam QS. Ali Imron [3]:7, Alloh
Bersabda bahwa ta’wil ayat mutasyabihat di dalam Al Qur-an itu hanya diketahui
oleh Alloh Swt.
Maka, untuk mengetahui takwilnya kita harus bertanya kepada Alloh Swt.(secara tak langsung, dengan cara bertanya kepada Al Qur-an).
Maka, untuk mengetahui takwilnya kita harus bertanya kepada Alloh Swt.(secara tak langsung, dengan cara bertanya kepada Al Qur-an).
Takwil kata itu tidak ada di
Kitab-kitab Tafsir Al Qur-an, karena pengarangnya tidak mengetahui takwilnya .
Pada makalah sebelumnya telah
dibahas tentang ;
Bertanya
kepada Al Qur-an (BKA) tentang takwil ayat mutasyabihat dalam 6 tahap sebagai berikut:
BKA 1.
Kata yang kita tanyakan maknanya kepada Al Qur-an (pada makalah itu adalah kata rizqi ).
BKA 2. Makna kata rizqi itu kita cari di dalam beberapa Kamus dan Ensiklopedi Al Qur-an
Pada makalah tersebut ditemukan bahwa arti rizki ada 2 golongan. 1; Rizki berupa materi atau karunia. 2. rizki berarti makanan.
Pada makalah tersebut ditemukan bahwa arti rizki ada 2 golongan. 1; Rizki berupa materi atau karunia. 2. rizki berarti makanan.
BKA 3. Karena kita berpendapat bahwa di dalam Al Qur-an semua ayat
mutasyabihat hanya mempunyai satu arti maka dari beberapa arti dalam BKA 2 tadi kita
pilih satu arti saja. Arti yang kiita anggap paling cocok adalah rizqi berarti makanan.
BKA 4. Ditemukan 97 ayat di dalam Al Qur-an
yang mengandung kata rizqi
BKA 5 Kita masukkan makna kata rizqi = makanan di
dalam kurung di belakang kata rizqi tadi. Arti semua (97) ayat itu kita teliti
apakah cocok dengan keseluruhan isi ayat. Bila cocok kita tulis (cocok) di belakang kalimat ayat itu. Bila tidak
cocok kita tulis (tidak cocok).
BKA 6 Ternyata semua ayat yang kita teliti itu (cocok).
Kesimpulan
: Takwil ayat mutasyabihat rizqi di dalam Al
Quran menurut Alloh Swt. adalah makanan
Bila makna yang
kita pilih itu tidak cocok dengan keseluruhan ayat, maka kita ambil kata yang lain. Selanjutnya
prosedur pada nomor 1 sampai dengan nomor 6 diulangi lagi.
------------------------------------------------------------------------------
Dari beberapa kali pencarian makna
kata-kata di dalam Al Qur-an terbukti bahwa
di dalam
Al Qur-an setiap kata hanya mempunyai satu makna
---------------------------------------------------------------------------------
Makna Suatu Kata di Dalam
Kitab Al Hadits.
Hadits Nabi Saw sangat berbeda dengan Al Qur-an. Karena Al Qur-an adalah
sabda Alloh Swt yang diturunkan lewat Malaikat Jibril as. kepada seorang
manusia yaitu Nabi Muhammad saw.
Sedang Hadits Nabi Saw adalah
perkataan seorang manusia mulia berbangsa Arob yaitu Nabi Muhammad saw.
Disabdakan beliau dalam bahasa Arob kuno kepada para sohabat yang berbangsa
Arob, kemudian secara beranting digetok-tularkan dan akhirnya sampai kepada
kita melalui kitab-kitab Hadits.
Tentu saja bahasa Arob dalam hadits-hadits itu
menggunakan kaidah dan makna sesuai dengan bahasa Arob kuno. Dalam hal ini
rizqi mempunyai dua makna yaitu makanan dan karunia.
Contoh hadits ke-1
Kontroversi Nabi mendoakan “kaya” bagi Anas bin Malik Ra.
Dalam hadits ini rizki mempunyai tiga
arti yaitu umur, kekayaan dan anak, bukan bermakna makanan seperti di dalam Al
Qur-an.
Doa Nabi kepada
Anas bin Malik agar mendapat kekayaan dan anak yang banyak sangat terkenal.
Sering dipakai sebagai contoh bolehnya kita berdoa minta kaya.
Anas bin Malik berasal dari Bani an-Najjar, anak dari Ummu
Sulaim. Sejak kecil dia melayani keperluan Nabi Muhammad Saw, sehingga selalu
bersama Rosululloh.
Setelah Nabi
Muhammad Saw wafat, Anas bin Malik pergi dan menetap di Damaskus kemudian ke
Basroh. Ia mengikuti sejumlah pertempuran dalam membela Islam. Ia dikenal
sebagai sohabat Nabi Muhammad Saw yang berumur paling panjang.
Rosulullah Saw sering kali mendo’akan
Anas bin Malik Ra. Salah satu doa Beliau untuknya adalah: “Allohumma Urzuqhu Maalan wa Waladan, wa Baarik Lahu
(Ya Alloh, rizqikanlah / karuniakanlah ia harta dan keturunan, dan berkahilah
hidupnya).”
Alloh
Swt mengabulkan doa Nabi-Nya, dan Anas Ra menjadi orang dari suku Anshor
yang paling banyak harta(rizqi)nya. Ia memiliki keturunan yang amat banyak,
sehingga bila ia melihat anak serta cucunya maka jumlahnya melebihi 100 orang.
Alloh Swt memberikan keberkahan pada umurnya sehingga ia hidup 1 abad lamanya
ditambah 3 tahun lagi.
Adapun asbabul wurud cerita itu adalah hadis berikut:
Diriwayatkan daripada Anas Ra daripada Ummu Sulaim
katanya: Wahai Rosululloh! Aku menjadikan Anas sebagai khodammu,
tolonglah berdoa untuknya. Rosulullah Saw pun berdoa: Ya Alloh, banyakkanlah
harta (rizqi) dan anaknya dan berkatilah apa yang diberikan kepadanya. Berkata
Anas: "Demi Alloh, harta benda(rizqi)ku memang banyak dan anak begitu juga
anak dari anakku memang banyak sekali dan sekarang sudah berjumlah lebih dari
100 orang. (Shohih Bukhori, Muslim, kitab kelebihan para sohabat).
Komentar penulis.
Hadits ini mengandung kontroversi
karena mirip do’a minta kaya yang dipanjatkan Nabi Saw bagi Sa’labah yang
berakibat buruk baginya di dunia dan akhirot. Nabi sebelumnya tidak bersedia
mendoakan dia kaya karena Nabi tahu sifat Sa’labah yang tidak kuat terhadap
godaan karunia kekayaan.
Akibat
dikabulkannya doá Nabi Saw oleh Alloh Swt ternaknya berkembang biak sangat
banyak. Namun karena sibuknya, dia lalu meninggalkan sholat berjamaah serta
tidak mengeluarkan zakat dari ternaknya.
Berbeda dengan sifat Anas bin Malik Ra yang sangat
diketahui oleh Nabi Saw karena dia berkum-pul dengan Nabi sangat lama. Tentu
dia kuat terhadap godaan karunia kekayaan.
Contoh hadits ke-2.
Kata rizqi tidak bermakna makanan
seperti di dalam Al Qur-an, tetapi bermakna anak keturunan.
Doa sebelum bercampur dengan isteri
: Bismillah Allohumma Jannibnisy
Syaiton Wa Jannibnisy Syaithon Ma Rozaqtana
Artinya : Dengan menyebut nama Alloh, ya Alloh,
jauhkanlah syetan dari saya, dan jauhkanlah ia dari apa yang akan Engkau rizkikan (kurniakan) kepada kami (anak, keturunan).
Kesimpulan :
Berbeda
dengan Al Qur-an yang setiap katanya hanya mempunyai satu makna, kata-kata
di dalam Al Hadits mempunyai beberapa makna seperti pada Bahasa Arob manusia.
Jember 21 September
Dr. H.M. Nasim Fauzi
Jalan Gajah Mada 118
Tilpun (0331) 48112
Jember
Tidak ada komentar:
Posting Komentar