Minggu, 29 April 2012

Buku Lima Rukun Islam di dalam Bible

Diedit tanggal 13 Juni 2016

Tatacara Ibadah Islam
di dalam Kitab Suci
Agama Yahudi dan Kristen
(Kitab Perjanjian Lama dan Baru)


Oleh: Dr. H.M. Nasim Fauzi


I. Pendahuluan

          Tujuan Allah menciptakan manusia adalah, pertama untuk menjadi wakil Allah (Khalifah) di bumi, yaitu mengatur semua mahluk yang hidup di atasnya, memelihara kelestarian lingkungan hidup serta memakmurkan bumi. Tujuan kedua adalah agar umat manusia itu menyembah Allah yang telah menciptakannya. 
  
Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia kecuali untuk menyembah-Ku. (Az-Zariat [51] :56)
  
          Akan tetapi manusia tidak mengetahui bagaimana cara menyembah Allah itu. Maka diturunkan-Nya petunjuk pelaksanaan ibadah itu melalui Malaikat Gibrael kepada manusia-manusia unggul yang telah ditunjuk menjadi utusan-Nya yaitu para Nabi. Selanjutnya petunjuk itu dibukukan menjadi Kitab Suci. Setelah Nabi-nabi itu wafat kebanyakan para pengikutnya tidak bisa memelihara kitab suci itu dengan baik, sehingga sebagian atau seluruhnya telah hilang. Sebagian isi Kitab suci itu telah dirubah oleh para pendeta, atau sewaktu penyalinan dan penerjemahan ke dalam bahasa asing yang dilakukan secara manual terjadi kesalahan secara tidak sengaja. Sehingga tata cara ibadah umat beragama yang tertulis di situ tidak sesuai lagi dengan yang dimaksudkan Allah. Maka, untuk mengoreksi ajaran yang salah itu kemudian Allah mengutus Nabi baru.
          Petunjuk ibadah yang diturunkan Allah kepada para Nabi itu dinamakan agama. Petunjuk itu pada prinsipnya sama antara yang satu dengan yang lain, antara kitab suci yang dahulu dan yang kemudian. Maka, bila petunjuk ibadah pada kitab yang lebih dahulu terdapat kesalahan, petunjuk ibadah pada kitab suci yang diturunkan kemudian dapat dipakai untuk mengoreksinya, asalkan dapat dijamin keasliannya.
          Utusan Allah yang terakhir yaitu Muhammad Saw. oleh Allah diberi kemampuan untuk mengkondisikan keadaan, sehingga setelah beliau wafat Kitab suci Al Qur-an tetap terjamin keasliannya. Hal ini telah dijamin oleh Allah di dalam Al Qur-an sebagai berikut: 
  
          Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan Al Qur'an, dan sesungguhnya Kami benar-benar memeliharanya. (Al Hijr [15] :9)

Agama
          Di Indonesia, kata agama merupakan terjemahan dari religion (istilah Barat) dan kata al-din (istilah al Qur-an), misalkan din al-Islam diterjemahkan dengan agama Islam.
          Menurut penafsiran Islam agama adalah ajaran yang disyari'atkan Allah dengan perantaraan Nabi-nabi-Nya, berupa perintah-perintah dan larangan-larangan serta petunjuk-petunjuk untuk kebaikan manusia di dunia dan akhirot.
Ciri-ciri umum agama ialah:
1. Percaya kepada yang Maha Gaib.
2. Mengadakan hubungan dengan Yang Maha Gaib, dengan melakukan upacara (ritus), pemujaan dan permohonan.
3. Ada ajaran tentang Yang Maha Gaib, dan
4. Adanya sikap hidup yang ditumbuhkan oleh ke-3 hal di atas.
     Dilihat dari segi sumber, agama ada dua kategori, yaitu agama langit dan agama bumi, agama yang diwahyukan dan agama hasil pemikiran manusia.

Jumlah pengikut agama-agama di dunia adalah sbb.
Agama
Jumlah pengikut
(dalam jutaan)
Katolik Roma
Protestan
Ortodoks
Islam
Hindu
Confusius
Buddhis
Shinto
Taois
Yahudi
533 )
322 dan Kristen 944
89 )
647
514
206
248
62
31
14

Agama Islam
          Umumnya dikatakan bahwa Islam adalah agama tauhid yang ditegakkan oleh Muhammad Saw. (571-632) selama 23 tahun di Mekah dan Madinah. (Ensiklopedia Islam Indonesia).
    
            Nama Islam ini dinyatakan dalam wahyu terakhir yang diturunkan pada haji perpisahan (haji wada'), satu-satunya haji yang dilakukan Muhammad Saw. menjelang wafat beliau :
  

 ٱلۡيَوۡمَ أَكۡمَلۡتُ لَكُمۡ دِينَكُمۡ وَأَتۡمَمۡتُ عَلَيۡكُمۡ نِعۡمَتِى وَرَضِيتُ لَكُمُ ٱلۡإِسۡلَـٰمَ دِينً۬ا‌ۚ

  

          Pada hari ini telah Ku-sempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridoi Islam itu jadi agama bagimu. (Al Maidah [5]:3).
  
          Dalam pandangan penulis, dengan memakai definisi ini bila kita membahas tentang Islam, kita hanya bisa menggunakan sebagian Al Qur-an saja, yaitu ayat-ayat yang berhubungan dengan Muhammad Saw.    Padahal di dalam Al Qur-an banyak diriwayatkan tentang Nabi-nabi lainnya yaitu Abraham serta Nabi-nabi keturunan beliau, di antaranya Moses dan Nabi-nabi berbangsa Yahudi lainnya serta Nabi-nabi berbangsa Arab. Agar kita bisa menggunakan contoh-contoh dari seluruh riwayat Nabi-nabi di dalam Al Qur-an, maka dalam makalah ini penulis menggunakan definisi lain yaitu:
          Islam adalah satu-satunya agama langit sepanjang zaman, agama semua Nabi: Adam, Nuh, Ibrohim, Musa, Zakariya, Yahya dan 'Isa. serta Muhammad Saw. (Endang, Wawasan Islam).
  
Endang Saifudin Anshari pengarang buku "Wawasan Islam"
  
  
          Ya Tuhan kami, jadikanlah kami berdua (Ibrohim dan Isma'il) orang yang tunduk patuh (muslim) kepada Engkau dan (jadikanlah) di antara anak cucu kami umat yang tunduk patuh (umat Islam) kepada Engkau dan tunjukkanlah kepada kami cara-cara dan tempat-tempat ibadah haji kami, dan terimalah taubat kami. Sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Penerima tobat lagi Maha Penyayang. (Al-Baqoroh [2]:128).

Dasar-dasar agama Islam
  
Ajaran Islam didasarkan atas 2 sumber utama yaitu
1. Al Qur-an yang diwahyukan Allah melalui malaikat Gibrael kepada Muhammad Saw.
2. Hadis Nabi Muhammad Saw. yaitu perkataan dan perbuatan beliau selama hidupnya yang diamati oleh para sohabat.
Uraian yang lengkap tentang agama Islam dapat kita baca pada hadis berikut :
  
Hadis ke-1. Umar mengisahkan, suatu hari tatkala ia dan para sahabat duduk bersama Rosululloh saw. tiba-tiba muncul seorang laki-laki yang mengenakan pakaian sangat putih, rambutnya hitam legam dan tidak ada bekas melakukan perjalanan. Lalu lelaki itu duduk tepat di hadapan Nabi saw. Ia rapatkan kedua lututnya pada kedua lutut beliau dan kedua tangannya bertumpu di atas lututnya.
  
Ibadah atau Rukun Islam
"Ya Muhammad," ucap lelaki itu. "Beritahukan kepadaku tentang agama Islam." Muhammad Rosululloh saw. bersabda: "Islam itu adalah:
1. kesaksiannya bahwa sesungguhnya tiada Tuhan selain Alloh dan Muhammad adalah Rosul-Nya.
2. Lalu engkau tegakkan sholat,
3. engkau bayar zakat,
4. engkau puasa pada bulan Romadhon, dan
5. engkau haji ke Baitulloh jika kamu mampu."
"Benarkah engkau," komentar lelaki itu. Para sahabat tampak heran, lelaki itu yang bertanya dan ia juga yang membenarkannya.
Akidah atau Rukun Iman
"Beritahukan kepadaku tentang Iman," pinta lelaki itu lagi. Muhammad Rosululloh saw. bersabda: "Iman itu adalah engkau beriman kepada
1. Alloh,
2. para malaikat-Nya,
3. kitab-kitab-Nya,
4. para Rosul-Nya, dan
5. hari kiamat. Engkau juga beriman kepada
6. qodar yang baik dan yang buruknya."
"Benarlah engkau," komentar lelaki itu lagi.
Ikhsan
"Beritahukan kepadaku tentang Ikhsan." Muhammad Rosululloh saw. bersabda: Engkau sembah Alloh seakan-akan engkau melihat-Nya. Sebab sekalipun engkau tidak dapat melihat-Nya, Dia pasti melihatmu."
"Beritahukanlah kepadaku tentang hari kiamat." "Orang yang ditanya tidak lebih tahu dari yang bertanya," jawab Rosulullloh saw. "Beritahukan kepadaku tentang tanda-tandanya." Muhammad Rosululloh saw. bersabda: "Tanda-tandanya hamba wanita melahirkan majikannya. Lalu orang-orang miskin dan pengembala kambing berlomba-lomba dalam pembangunan gedung."
Setelah lelaki itu pergi, Rosululloh saw. bertanya, "Hai Umar, tahukan engkau siapa lelaki yang bertanya tadi?" "Hanya Alloh dan Rosul-Nya yang paling mengetahui." Muhammad Rosululloh saw. bersabda: "Sesungguhnya dia itu Jibril. Dia hendak mengajarkan agama kalian." (H.R. Muslim).

Ibadah dalam Islam.
  
          Ibadah adalah istilah teknis dalam teologi (ilmu tentang agama)
yang berarti perbuatan pengabdian atau ritual. Ia berasal dari kata kerja 'abada (mengabdi), sedang kata 'abd berarti "hamba" atau pelayan.
          Ibadah dalam Islam disebut rukun Islam yang jumlahnya ada lima sebagaimana tersebut pada hadis ke-1 di atas.



II. Latar Belakang Masalah


 
          Semua Nabi, karena mendapat wahyu dari Tuhan yang sama yaitu Allah, dan wahyu itu diturunkan melalui malaikat yang sama yaitu Gibrael, maka agama mereka tentulah sama yaitu Islam, yang berarti tunduk patuh kepada Allah. Demikian juga prinsip ajaran yang ditulis di dalam Kitab suci masing-masing tentu sama, yaitu mengakui dan menyembah Tuhan yang Maha Esa. Maka tata-cara ibadah /penyembahan kepada Allah tentu sama pula. Tetapi kenyataannya tata cara ibadah para penganut agama langit di Indonesia yaitu Islam dan Kristen yang kita saksikan, berbeda.
          Pedoman tata cara ibadah umat Yahudi, Kristen dan Islam itu sedikit banyak tentu terdapat pada Kitab suci masing-masing yaitu Torah, Mazmur, Injil dan Al Qur-an.
  
          Setelah membaca buku-buku dan mencari di internet, akhirnya penulis menemukan tiga bacaan yang mendukung pendapat penulis itu sebagai berikut.
  
1. Pada buku Bacalah Bibel karangan Thomas McElwain seorang pendeta Amerika disebutkan bahwa Tata-cara ibadah secara Islam itu juga dilakukan oleh para Nabi dan pengikut-pengikutnya di dalam Bibel yaitu Perjanjian Lama dan Baru. Buku ini penulis jadikan rujukan utama dalam makalah ini.
  
Tom McElwain
Prof Thomas McElwain
  
2. Di Internet penulis menemukan gambar Tata cara sembahyang kaum Yahudi yang sikap dan gerakannya sangat mirip dengan sembahyang yang dilakukan oleh umat Islam. Gambar itu dikutip dari buku To Pray As A Jew: A Guide To The Prayer Book And The Synagogue Service karangan Hayim Halevy Donin, seorang rabbi (pendeta) Yahudi Amerika di Congregation B'nai David, Southfield, Michigan.



   
          Dalam buku itu terdapat penjelasan yang cukup panjang mengenai tata cara berdoa (shalat) sebagaimana yang dilakukan oleh bangsa Yahudi kuno dan sebagian kecil Yahudi saat ini. Ritual sembahyang Yahudi ini dilakukan 3 kali sehari yaitu pada pada malam hari (Ma'ariv), di pagi hari (Shacharit), dan pada sore hari (Minchah).



Gambar sembahyang Yahudi
dalam buku Rabbi Hayim Halevy Donin

          Kata Hayim, saat ini hanya sedikit jemaah agama Yahudi yang tetap menjaga tradisi ibadah bersungkur (sujud). Kadang-kadang sujud ini hanya dilakukan oleh pemimpin doa dan rabbi saja. Namun pada beberapa jemaah tradisional, pria dan wanita yang mengikuti doa juga ikut bersungkur seperti pemimpin doa dan rabbi. Di sinagog-sinagog negara Israel, tradisi bersungkur ini lebih asing dibandingkan di sinagog di luar negara Israel, karena bersungkur merupakan posisi yang tidak biasa. Mereka akan keberatan untuk melakukannya. Padahal sekali melakukannya, akan menaikkan pengalaman spiritual sehingga bisa membuat seseorang ingin mengulanginya lagi. Bagi yang hendak melakukan ritual yang jarang dilakukan ini (bersujud) menurut Hayim sebaiknya dilakukan dengan aturan yang benar seperti gambar tadi.

3. Tulisan tentang ibadah salat 7 waktu di gereja Orthodox Arab di Wikipedia (internet) berikut tentu sangat menggelitik kita, karena sangat mirip dengan waktu salat Islam.
          Barangkali agak asing rupanya, jika orang Kristen berbicara tentang salat. Karena kata Salat atau Sembahyang itu sendiri jarang disinggung-sentuh oleh orang Kristen. Padahal jauh sebelum saudara kita kaum Muslim menggunakan kata ini, orang Kristen Orthodox telah menggunakan kata "Salat" saat menunaikan ibadah. Kata "Salat" itu sendiri dalam bahasa Arab, berasal dari kata tselota dalam bahasa Aram (Suriah) yaitu bahasa yang digunakan oleh Tuhan (baginda) Yesus sewaktu hidup di dunia. Dan bagi umat Kristen Ortodoks Arab yaitu umat Kristen Ortodoks yang berada di Mesir, Palestina, Yordania, Libanon dan daerah Timur-Tengah lainnya menggunakan kata Tselota tadi dalam bentuk bahasa Arab Solat, sehingga doa "Bapa kami" oleh umat Kristen Ortodoks Arab disebut sebagai Sholatul Robbaniyah.
          Dengan demikian "Salat" itu awalnya bukanlah datang dari umat Islam atau meminjam istilah Islam. Jauh sebelum agama Islam muncul, istilah Salat untuk menunaikan ibadah telah digunakan oleh umat Kristen Ortodoks Timur, tentu saja dalam penghayatan yang berbeda.masih dilakukan di gereja-gereja Arab, kalau di Gereja Katolik namanya Brevir atau De Liturgia Horanum. Hampir seluruh Gereja-gereja di Timur masih melaksanakan Solat Tujuh Waktu (As-Sab'u ash-Sholawat). Dalam gereja-gereja Ortodoks jam-jam solat (Arami: 'iddana tselota; Arab: sa'atush solat) ini masih dipertahankan tanpa putus sebagai doa-doa baik kaum imam (klerus) maupun untuk umat (awam).

Solat 7 Waktu :
1 Sa'at al-Awwal = Solat Subuh
5. Solat Sa'at al-Ghurub = Solat Maghrib
6. Solat al-Naum = Solat Isya'
7. Solat as-Satar = Solat al-Lail

Komentar penulis.
          Ternyata salat yang dilakukan oleh umat Kristen Ortodox dan Arab tadi bukan bersembahyang seperti umat Islam, yang lengkap dengan rukuk (membungkuk) dan sujud (bersungkur). Istilah salat di sini berarti berdoa / memohon /meminta sesuatu kepada Allah, yang mereka lakukan 7 kali sehari. Jumlah ini sama dengan jumlah waktu sembahyang kaum Yahudi sebelum masa tawanan Babilonia.

          Dari ke-3 sumber di atas, ternyata memang betul dugaan penulis bahwa seharusnya ibadah agama Yahudi, Kristen dan Islam itu sama, karena berasal dari Tuhan yang sama. Namun sebagian besar orang Yahudi dan Kristen tidak mengetahuinya, sehingga mereka beribadah dengan cara yang berbeda dengan yang diajarkan oleh Moses dan Yesus serta Nabi-nabi kaum Israel yang lain.



III. Permasalahan

Dari uraian pada bab II di atas, permasalahan yang timbul adalah:
A. Kitab-kitab suci apa saja yang dipakai oleh kaum Yahudi dan Kristen itu ?
B. Di mana saja di dalam Alkitab (Perjanjian Lama dan Baru) terdapat ayat-ayat tentang ibadah yang sama dengan ibadah Islam itu ?
C. Bagaimana Tata-cara Ibadah kaum Yahudi dan Kristen sekarang ?
Mengapa tidak sesuai dengan yang tertulis di dalam Alkitab ?
D. Bagaimana dalam pandangan Islam, status umat Yahudi dan Kristen yang melaksanakan ibadah sesuai Islam itu ?

IV. Pemecahan Masalah

A. Kitab-kitab suci apa saja yang dipakai oleh kaum Yahudi dan Kristen itu ?

          Di dalam agama Islam, percaya kepada Kitab-kitab suci / Kitab-kitab dari langit merupakan bagian dari akidah (rukun iman pada hadis ke-1). Kitab-kitab suci itu adalah : Torah yang diturunkan kepada Moses, Mazmur yang diturunkan kepada David, Injil yang diturunkan kepada Yesus dan Al Qur-an yang diturunkan kepada Muhammad Saw.
          Dalam agama Yahudi dan Kristen, kitab-kitab suci mereka jauh lebih banyak daripada itu, karena pengertian kitab suci dalam agama Yahudi dan Kristen berbeda dengan Islam. Dalam agama Islam, semua isi kitab suci yaitu Torah, Mazmur, Injil dan Al Qur-an adalah merupakan sabda Allah yang diturunkan melalui Malaikat Gibrael kepada Moses, David, Yesus dan Muhammad Saw., kemudian ditulis sebagai kitab suci. Selain wahyu Allah, sabda Muhammad Saw. sendiri juga ditulis secara terpisah dari Al Qur-an, dinamakan Kitab Hadis Nabi. Kitab Torah, Mazmur dan Injil yang berisi sabda Allah sekarang sudah tidak ada lagi. Yang ada sekarang adalah Kitab-kitab yang berisi sabda Nabi atau perkataan para pemuka agama yang ditulis oleh para pendeta lalu dinamai Torah, Mazmur dan Injil. Statusnya mirip dengan Kitab Hadis Nabi dalam Islam.
          Untuk bisa memahami macam-macam Kitab-kitab suci Yahudi dan Kristen itu, terlebih dulu kita harus mengetahui sejarah kaum Israel dan Nabi-nabi mereka.

A. Sejarah bangsa Yahudi (kaum Israel).

Tahun 2018 SM.

Timur Tengah di zaman kuno

          Sejarah Yahudi dimulai dari sejarah Abraham. Beliau dilahirkan di Ur, di negeri Khaldea (Babilon). Pada saat itu penduduknya melakukan berbagai kemusyrikan, seperti menyembah batu, berhala dan bintang. Semua penduduknya mengingkari Allah kecuali Abraham, istrinya Sarah dan keponakannya Lot.
Berbagai upaya dilakukan olehnya untuk menda'wahi mereka termasuk terhadap ayahnya sendiri agar menyembah Allah. Abrahim menjelaskan bahwa yang mereka sembah itu tidak bisa memberikan keuntungan ataupun kerugian sedikit pun.
          Karena da'wahnya kurang mendapat sambutan maka mereka pindah ke negeri Kanaan dan menetap di daerah Nablus. Pada saat Kanaan diterpa musibah kelaparan mereka pindah ke negeri Mesir, kemudian kembali pulang ke Kanaan.
Tahun 1918 SM.

Pharao di Mesir

          Pada saat di Mesir, Abraham mendapat hadiah dari Pharao seorang budak wanita bernama Hagar. Dari Hagar ini beliau mendapatkan putera Ismael yang kemudian dibawa oleh Abraham ke Paran (Mekah).
Tahun 1904 SM.
Sementara dari Sarah, Abraham mendapatkan putera Ishak, 14 tahun setelah kelahiran Ismael. Saat itu usia beliau menginjak 100 tahun. Kemudian Ishak menikah dengan Rebekka di usia 40 tahun, saat itu Ibrahim masih hidup.
Tahun 1858 SM.
Dari Rebekka, Ishak mendapat anak kembar Esau dan Yakob (Israel). Dari 12 orang anak Yakob, sepuluh orang berasal dari isteri pertama, dua orang dari isteri kedua yaitu Yosep dan Benyamin. Putera yang paling dicintai Yakob adalah Yosep. Hal ini membuat cemburu saudara-saudaranya yang akhirnya bersepakat untuk membuang Yosep ke sebuah sumur, lalu ditemukan oleh sekelompok musafir dan dijadikan barang dagangan. Yosep kemudian dibeli oleh seorang penguasa Mesir dan istrinya dengan harga 20 dirham.
Tahun 1728 SM.
Di negeri Mesir, Yosep hidupnya sukses menjadi bendaharawan negara. Lalu ia mengajak ayah dan saudara-saudaranya pindah ke Mesir.
Tahun 1593 SM.
Ketika Mesir berada di puncak kezaliman Pharao terhadap kaum Israel, dia menyembelih anak-anak lakinya dan membiarkan hidup anak-anak perempuan. Kala itu lahirlah Moses lalu diangkat anak oleh isteri Pharao. Namun setelah dewasa Moses bersama adiknya Aaron diutus Allah berda'wah kepada Pharao.
Tahun 1513 SM.
Upaya Moses dan Aaron ini pun mendapat perlawanan keras dari Pharao dan para tukang sihirnya sehingga Moses dan kaum Israel melarikan diri keluar dari Mesir. Pelarian mereka dikejar oleh Pharao dan tentaranya sampai ke tepi laut Merah (Teluk Suez). Allah memerintahkan Moses untuk memukulkan tongkatnya ke laut sehingga terbentuk jalan di laut yang bisa dilintasi Moses dan kaum Israel sehingga selamat sampai ke seberang. Tatkala Pharao beserta tentaranya yang mengejar mereka masuk ke jalan tersebut, Moses memukulkan tongkatnya ke laut sehingga air laut itu kembali semula dan menenggelamkan Pharao beserta bala tentaranya.

 Nabi Musa, Nabi Harun dan Bani Isroil menyeberangi laut

Tahun 1473 SM.

 Semenanjung Sinai

         Di padang pasir, sewaktu melewati Gunung Sinai, Moses dipanggil Allah ke atas gunung untuk menerima firman Allah. Selama 40 hari Moses mendapat firman kemudian ditulisnya menjadi Kitab Torah yang merupakan perjanjian Allah dengan kaum Israel. Setelah turun gunung Moses dipanggil lagi oleh Allah untuk mendapatkan loh batu yang bertuliskan Sepuluh Amar Tuhan (Ten Commandment).  Kemudian loh batu itu disimpan di dalam Kerubium (peti Ark) di dalam kemah sembahyang. Batu dan peti berisi Kitab Torah itu disebut Tabut Perjanjian. Bila mereka berpindah tempat, Tabut itu ditaruh di atas pedati Tabernakel yang ditarik oleh 12 ekor lembu.
          Di bukit ini juga Moses kemudian melakukan perjamuan suci Paskah sebagai tanda syukur karena telah lepas dari belenggu Pharao di Mesir.
Loh 10 Perintah Tuhan

Kerubium berisi Loh Batu

Di dalam Bible, Kitab Ulangan 20:1-17 isi 10 Amar Tuhan itu (secara singkat) adalah sebagai berikut:
01. Dilarang menyembah selain Allah.
02. Dilarang menyembah berhala.
03. Dilarang menyebut nama Allah dengan main-main.
Perintah ke-3 ini yang bunyi lengkapnya adalah, Jangan kamu menyebut Nama Tuhan Allahmu dengan sia-sia, karena tiada dibilangkan Tuhan suci dari salah segala orang yang menyebut Namanya dengan sia-sia, menurut M. Romli -seorang muallaf- dalam buku Tinjauan Fisika Modern dan Al-Kitab tentang Isra' dan Mi'raj, pada mulanya adalah perintah sembahyang yang berbunyi:
Shalatlah kamu dengan khusuk kepada Tuhanmu, Allahmu, karena bila kamu tidak shalat dengan khusuk maka kamu tidak suci dari salah atau berdosa.
04. Wajib memuliakan hari Sabtu.
05. Wajib memuliakan ayah dan ibu.
06. Dilarang membunuh sesama manusia.
07. Dilarang berzina
08. Dilarang mencuri.
09. Dilarang bersaksi palsu
10. Dilarang mengingini isteri dan hak milik orang lain
          Selanjutnya mereka diperintahkan pergi ke Negeri Kanaan. Di negeri ini, kaum Israel mendapatkan suatu kaum yang kuat dan gagah. Musa pun memerintahkan para pengikutnya untuk berjihad memerangi mereka namun mereka enggan sehingga Allah marah dan menghukum mereka menjadi pengelana di padang pasir Sinai selama 40 tahun. Selama itu Allah memberi mereka rizki berupa manna dan salwa. Pada masa 40 tahun di dalam kesesatan ini Moses dan Aaron meninggal dunia.
Tahun 1280-1200 SM.
          Kemudian kepemipinan kaum Israel dipegang oleh Yusak yang berhasil menundukkan Kanaan. Setelah kaum Israel menetap di Kanaan, mereka lupa dengan perjanjian Tuhan (Kitab Torah dan 10 Amar Tuhan), maka Allah mengingatkan mereka kembali dengan mengangkat Nabi-nabi dan hakim-hakim dalam tiga masa berturut-turut :
Tahun 1200-1020 SM.
1. Masa Kehakiman; dimana mereka meminta keputusan segala perkara yang mereka perselisihkan kepada seorang hakim. Masa ini berlangsung sekitar 400 tahun.
Tahun 1020-1004 SM.
2. Masa Raja-raja; sebagaimana firman Allah di dalam surat al Baqoroh ayat 246 – 252. Allah menjadikan Saul sebagai raja.
Tahun 1004-965 SM.
David menjadi raja.
Tahun 963-926 SM.
 Kanisah Nabi Salomon

       Salomon menjadi raja. Mendirikan Kanisah yaitu Rumah Allah di atas bukit Moria di utara Yerusalem. Di dalam Kanisah disimpan Tabut Perjanjian yang berisi batu tulisan 10 Amar Perintah Tuhan.
3. Masa Perpecahan. Setelah Salomon wafat terjadi perselisihan antara Roboam bin Salomon dengan Yeroboam bin Nabat. Roboam dan keturunan Yahudza serta Benyamin mendirikan Kerajaan Yuda dengan ibu kotanya di Yerusalem.
Sedangkan Yeroboam bin Nabat dengan 10 keturunan yang tersisa mendirikan Kerajaan Israel di Samaria yang terletak di utara Kanaan dengan ibu kotanya Nablus.
Tahun 722 SM.
Kerajaan Israel jatuh ke tangan orang-orang Assyur di bawah pimpinan raja Sarjun.
Tahun 603 SM.
Kerajaan Yuda jatuh ke tangan orang-orang Pharao.
Tahun 586 SM. 
     Nabukodonosor, raja Babel menduduki Yerusalem dan mengusir orang-orang Pharao serta menghancurkan negara Yuda.

Kanisah Salomon dibakar, sedang peralatannya dibawa ke Babilon. 

Pembuangan Bani Israil ke Babilonia

          Kaum Yahudi ditawan di sana, yang kemudian dikenal dengan masa 'Tawanan Babilon'. Di negeri ini Allah mengutus Daniel.
Tahun 538 SM.
Cyrus, Raja Parsi menaklukan Babilon serta melepaskan para tawanan Yahudi. Sebagian dari mereka kembali ke Kanaan. Alat-alat peribadatan dikembalikan serta Kanisah Allah dibangun kembali di Yerusalem.
Tahun 331-142 SM.
Selanjutnya bangsa Yahudi di Palestina dan Yuda dijajah oleh bangsa-bangsa asing silih berganti. Pada tahun 142 SM. mereka merdeka dari jajahan Siria, tetapi masih selalu terjadi perselisihan antar suku.
Tahun 63 SM.
Romawi menguasai Yuda dan Palestina.
Tahun 1 M.
Pada saat Palestina dibawah kekuasan Romawi ini, Allah mengutus Yesus sebagai Rosul kepada kaum Israel, sebagaimana firman Allah swt "Seorang rosul kepada Bani Isroil" yang mengajak mereka untuk memperbaiki berbagai kerusakan manusia. Seruan ini disambut oleh sebagian orang Yahudi sehingga mereka terpecah menjadi dua, sebagaimana diberitakan Allah swt. 

"Hai orang-orang yang beriman, jadilah kamu penolong (agama) Allah sebagaimana Isa ibnu Maryam telah berkata kepada pengikut-pengikutnya yang setia: "Siapakah yang akan menjadi penolong-penolongku (untuk menegakkan agama) Allah?" Pengikut-pengikut yang setia itu berkata: "Kamilah penolong-penolong agama Allah", lalu segolongan dari Bani Israil beriman dan segolongan lain kafir; maka Kami berikan kekuatan kepada orang-orang yang beriman terhadap musuh-musuh mereka, lalu mereka menjadi orang-orang yang menang.(QS. Ash Shoff [61] : 14)

          Golongan yang pertama adalah kaum Nasrani, yang kedua adalah Kaum Yahudi.
          Para tukang tenung dan ulama Yahudi mendatangi Raja Romawi di Palestina meminta mereka menangkap dan membunuh Yesus. Permohonan mereka dikabulkan, namun menurut Al Qur-an, Allah mengangkat Yesus ke langit dan menggantikannya dengan orang yang mirip dengannya yang kemudian disalib, firman Allah :
  
  
"(Ingatlah), ketika Allah berfirman: "Hai Isa, sesungguhnya Aku akan menyampaikan kamu kepada akhir ajalmu dan mengangkat kamu kepada-Ku serta membersihkan kamu dari orang-orang yang kafir, dan menjadikan orang-orang yang mengikuti kamu di atas orang-orang yang kafir hingga hari kiamat. Kemudian hanya kepada Akulah kembalimu, lalu Aku memutuskan diantaramu tentang hal-hal yang selalu kamu berselisih padanya".(Ali Imron [3] : 55) 

  
"Dan karena ucapan mereka: "Sesungguhnya Kami telah membunuh Al Masih, Isa putra Maryam, Rosul Allah", Padahal mereka tidak membunuhnya dan tidak (pula) menyalibnya, tetapi (yang mereka bunuh ialah) orang yang diserupakan dengan Isa bagi mereka. Sesungguhnya orang-orang yang berselisih paham tentang (pembunuhan) Isa, benar-benar dalam keragu-raguan tentang yang dibunuh itu. mereka tidak mempunyai keyakinan tentang siapa yang dibunuh itu, kecuali mengikuti persangkaan belaka, mereka tidak (pula) yakin bahwa yang mereka bunuh itu adalah Isa." (An-Nisaa [4] : 157)

Tahun 135 SM.
Orang-orang Romawi pada masa pemerintahan Adryan berhasil memadamkan pemberontakan orang-orang Yahudi dan menghancurkan negeri mereka termasuk Kanisah Allah beserta isinya yaitu Tabut Perjanjian. Orang-orang Yahudi diusir ke luar negeri, menjadikan mereka terpencar-pencar di berbagai tempat di bumi, sebagaimana firman Allah :
  
  
"Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu memberitahukan, bahwa Sesungguhnya Dia akan mengirim kepada mereka (orang-orang Yahudi) sampai hari kiamat orang-orang yang akan menimpakan kepada mereka azab yang seburuk-buruknya. Sesungguhnya Tuhanmu Amat cepat siksa-Nya, dan Sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. Dan Kami bagi-bagi mereka di dunia ini menjadi beberapa golongan; di antaranya ada orang-orang yang soleh dan di antaranya ada yang tidak demikian. dan Kami coba mereka dengan (nikmat) yang baik-baik dan (bencana) yang buruk-buruk, agar mereka kembali (kepada kebenaran)." (Al A'raf : 167 – 168)


File:Francesco Hayez 017.jpg
Pasukan Romawi menghancurkan Yerusalem

B. Nabi-nabi kaum Israel
1. Nabi-nabi besar
Yesaya bin Amos (dalam Al Qur-an disebut Ilyasa')
Yeremia bin Hilkia
Yehezkiel bin Busi
2. Nabi-nabi kecil
Daniel, Hananya, Misael, dan Azarya (Beltsazar, Sadrakh, Mesakh, Abednego).
Hosea bin Beeri
Yoël bin Petuel
Yonas bin Amitai (dalam Al Qur-an disebut Yunus)
Zefanya bin Kusyi bin Gedalya bin Amarya bin Hizkia
Zakharia bin Berekhya bin Ido (dalam Al Qur-an disebut Zakaria)
C. Kitab-kitab Suci Agama Yahudi dan Kristen
      Ada beberapa kitab suci agama Yahudi yaitu Torah, Talmud, Septuaginta dan Pentateuch. Intinya adalah Kitab Torah. Kitab-kitab itu oleh Kaum Kristen disebut Kitab Perjanjian Lama. Disebut demikian karena di dalamnya berisi perjanjian 10 Amar Tuhan dan janji Alloh untuk memberikan Tanah suci kepada keturunan putera pertama Abraham. Kitab Perjanjian Lama ini bersama dengan Kitab Perjanjian Baru yang disusun setelah Yesus, disebut Bible atau Al-Kitab.
Karena adanya penambahan-penambahan yang dilakukan oleh sebagian pendeta tetapi tidak diakui oleh pendeta lainnya maka isi Perjanjian Lama milik Kaum Yahudi satu sama lain tidak sama. Sedang di kalangan Kristen, Kaum Protestan hanya mengakui 3 bagian saja yaitu :
Bagian pertama : Torah yang terdiri dari :
1. Kitab Kejadian : Berisi kisah penciptaan alam semesta dan Adam serta kisah Adam sampai Yosep.
2. Kitab Keluaran : Berisi kisah KaumYahudi sejak wafatnya Yosep sampai kisah mereka sepeninggal Moses.
3. Kitab Imamat Orang Lewi : Kisah para pendeta yang umumnya keturunan Lewi (putra Yakob / Israel). Juga berisi hukum-hukum.
4. Kitab Bilangan : Berisi kisah berbilangan KaumYahudi, kelanjutan dari Kitab Keluaran.
5. Kitab Ulangan : Berisi pengulangan untuk menguatkan syariat Moses.
Ke 5 kitab inilah yang dianggap sebagai sifir-sifir Moses yang sesungguhnya.
Bagian kedua : Nevi'im atau Nabi-nabi.
Bagian ketiga : Kethuvim atau puisi-puisi, di antaranya adalah Mazmur David.
Adapun umat Katolik membaginya menjadi:
1. Kitab-kitab Moses yang lima (Kejadian, Keluaran, Imamat, Bilangan dan Ulangan).
2. Kitab-kitab yang bersejarah sebanyak 16 kitab.
3. Kitab-kitab yang bersifat syair sebanyak 6 kitab.
4. Kitab-kitab para Nabi sebanyak 17 buah.
5. Kitab-kitab pengajaran, terdiri dari dua kitab.

Kitab Perjanjian Baru
    Menurut A. Shalaby dosen perbandingan agama Mesir di IAIN Yogyakarta, Kitab Perjanjian Baru terdiri dari 27 risalah yang terbagi atas 2 golongan besar:
1. Golongan sejarah yang meliputi Injil yang empat (Matius, Markus, Lukas dan Yahya) dan Kisah Rasul-rasul (murid-murid Yesus) terutama Paulus yang ditulis oleh Lukas. Tiga Injil pertama disebut synopsis.
2. Golongan pelajaran terdiri dari 21 risalah
14 risalah yang ditulis Paulus
3 risalah yang ditulis Yahya
2 risalah yang ditulis Petrus
1 risalah yang ditulis Yakob
1 risalah yang ditulis Yahuda
Risalah ke-27 adalah impian-impian keagamaan Yahya atau wahyu kepada Yahya.

B. Di mana saja di dalam Alkitab (Perjanjian Lama dan Baru) terdapat ayat-ayat tentang ibadah yang sama dengan ibadah Islam itu ?

Telah disebut bahwa ibadah dalam Islam adalah berbentuk Rukun Islam yang lima yaitu:

1. Bersaksi bahwa sesungguhnya tiada Tuhan selain Alloh dan Muhammad adalah Rosul-Nya (Syahadat Tauhid).
2. Menegakkan sholat,
3. Membayar zakat,
4. Berpuasa pada bulan Romadhon
5. Berhaji ke Baitulloh bagi yang mampu.
Ayat-ayat di dalam Bible yang mengandung ibadah sesuai dengan 5 Rukun Islam adalah sebagai berikut:

1. Syahadat Tauhid
Syahadat pada dasarnya adalah menyatakan kesaksian tiada Tuhan selain Allah yang dikenal sebagai syahadat Tauhid.

a. Dalam Kitab Perjanjian Lama.
Ulangan 4:35
Tuhanlah Allah, tidak ada yang lain, kecuali Dia
Ulangan 6:4
Dengarlah, hai orang Israel: Tuhan itu Allah kita, Tuhan itu esa!
Yesaya 45:21
Bukankah Aku, Tuhan? Tidak ada yang lain, tidak ada Allah selain padaKu! Allah yang adil dan Juru selamat, tidak ada yang lain kecuali Aku.

b. Dalam Kitab Perjanjian Baru :
Markus 12: 29
Dengarlah, hai orang Israel, Tuhan Allah kita, Tuhan itu Esa

2. Sembahyang (Sujud), Bersuci dan Khitan.
  
          Sembahyang harus dilakukan dalam keadaan suci badan, pakaian dan tempatnya. Maka sebelum sembahyang harus bersuci lebih dahulu menggunakan air. Bagian yang disucikan adalah wajah, tangan dan kaki. Untuk kesempurnaan sucinya badan sebaiknya dilakukan khitan agar bekas kencing yang najis tidak tertahan di bawah kulup.
          Arah sembahyang adalah menghadap kiblat. Kiblat agama Yahudi adalah Tabut Perjanjian. Setelah Tabut itu ditempatkan di Kanisah Salomon maka sembahyangnya menghadap ke Yerusalem.
          Gerakan sembahyang adalah berdiri, mengangkat tangan, membungkuk, sujud (bersungkur) dan duduk. Sujud adalah bersungkur lalu menaruh kening di tanah atau lantai baik diberi alas atau tidak. Tanpa bersujud maka sembahyangnya tidak sempurna.


a. Berkhitan Dalam Kitab Perjanjian Lama:
          Di dalam tradisi agama Yahudi, khitan bayi laki-laki merupakan bagian dari perjanjian Abraham dengan Allah.
Kitab Kejadian
17:10 Inilah perjanjian-Ku, yang harus kamu pegang, perjanjian antara Aku dan kamu serta keturunanmu, yaitu setiap laki-laki di antara kamu harus disunat;
17:11 haruslah dikerat kulit khatanmu dan itulah akan menjadi tanda perjanjian antara Aku dan kamu.
17:12 Anak yang berumur delapan hari haruslah disunat, yakni setiap laki-laki di antara kamu, turun-temurun: baik yang lahir di rumahmu, maupun yang dibeli dengan uang dari salah seorang asing, tetapi tidak termasuk keturunanmu.
17:13 Orang yang lahir di rumahmu dan orang yang engkau beli dengan uang harus disunat; maka dalam dagingmulah perjanjian-Ku itu menjadi perjanjian yang kekal.
17:14 Dan orang yang tidak disunat, yakni laki-laki yang tidak dikerat kulit khatannya, maka orang itu harus dilenyapkan dari antara orang-orang sebangsanya: ia telah mengingkari perjanjian-Ku."
          Menurut hukum Leviticus (kitab Hukum dalam Perjanjian Lama), setiap bayi laki-laki Yahudi harus dikhitan pada hari ke-8 setelah lahir, dengan ancaman hukuman berupa pengasingan dari pergaulan jemaat Israel. Orang-orang Yahudi memiliki mohel, seorang yang mahir ilmu bedah berdasar agama dalam penyelenggaraan upacara khitan. Setelah upacara doa yang disebut Bris Milah, sang mohel mengkhitan bayi tersebut dan memberinya nama serta memberkatinya.
Abraham mengkhitan putera ke-2 nya Isaak ketika bayi, sebagaimana disebutkan dalam Kejadian 21:4:
"Kemudian Abraham menyunat Ishak, anaknya itu, ketika berumur delapan hari, seperti yang diperintahkan Allah kepadanya."

b. Berkhitan Dalam Kitab Perjanjian Baru.
          Stefanus, dalam khotbahnya dalam Kisah 7:8, meriwayatkan perjanjian khitan dengan Abraham dalam sebuah kesan positif.
"Lalu Allah memberikan kepadanya perjanjian sunat; dan demikianlah Abraham memperanakkan Ishak, lalu menyunatkannya pada hari yang kedelapan; dan Ishak memperanakkan Yakub, dan Yakub memperanakkan kedua belas bapa leluhur kita."
          Khitan adalah hukum Torah, sedangkan Yesus datang tidak untuk merubahnya sehingga pengikut Yesus seharusnya melaksanakannya:
Kitab Injil Matius (Khotbah di atas bukit) 5:17-19
Janganlah kamu menyangka, bahwa Aku datang untuk meniadakan hukum Torah atau kitab para nabi. Aku datang bukan untuk meniadakannya, melainkan untuk menggenapinya.
Karena Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya selama belum lenyap langit dan bumi ini, satu noktah atau satu titik pun tidak akan ditiadakan dari hukum Torah, sebelum semuanya terjadi.
Karena itu siapa yang meniadakan salah satu perintah hukum Torah sekalipun yang paling kecil, dan mengajarkannya demikian kepada orang lain, ia akan menduduki tempat yang paling rendah di dalam Kerajaan Sorga; tetapi siapa yang melakukan dan mengajarkan segala perintah-perintah hukum Torah, ia akan menduduki tempat yang tinggi di dalam Kerajaan Sorga.


Paulus dari Tarsus

          Paulus seorang Pendeta Besar Kristen -tidak pernah bertemu Yesus, tetapi mengaku telah mendapat ilham dari Roh Kudus dan Yesus- telah menghapus hukum Torah tentang khitan ini. Di dalam agama Kristen, Kisah dan Surat-surat yang ditulis oleh Paulus di dalam Perjanjian baru lebih ditaati daripada Perjanjian Lama.
Kisah Rasul-rasul
15:28-29
Sebab adalah keputusan Roh Kudus dan keputusan kami (para murid Kristus), supaya kepada kamu jangan ditanggungkan lebih banyak beban dari pada yang perlu ini: (tidak usah sunat, cukup menjalankan perintah di bawah ini saja, pen.) kamu harus menjauhkan diri dari makanan yang dipersembahkan kepada berhala, dari darah, dari daging binatang yang mati dicekik dan dari percabulan. Jikalau kamu memelihara diri dari hal-hal ini, kamu berbuat baik. Sekianlah, selamat.
Surat Kiriman (dari Paulus) Kepada Titus 1:10-11
Karena sudah banyak orang hidup tidak tertib, terutama di antara mereka yang berpegang pada hukum sunat. Dengan omongan yang sia-sia mereka menyesatkan pikiran. Orang-orang semacam itu harus ditutup mulutnya, karena mereka mengacau banyak keluarga dengan mengajarkan yang tidak-tidak untuk mendapat untung yang memalukan.
  
c. Bersuci Dalam Kitab Perjanjian Lama:
Keluaran 29:4
"Lalu kausuruhlah Aaron dan anak-anaknya datang ke pintu Kemah Pertemuan dan haruslah engkau membasuh mereka dengan air."
Keluaran 30:18-21
"Haruslah engkau membuat bejana dan juga alasnya dari tembaga untuk pembasuhan, dan kautempatkanlah itu antara Kemah Pertemuan dan mezbah, dan kautaruhlab air ke dalamnya. Maka Aaron dan anak-anaknya haruslah membasub tangan dan kaki mereka dengan air dari dalamnya. Apabila mereka masuk ke dalam Kemah Pertemuan, haruslah mereka membasuh tangan dan kaki dengan air, supaya mereka jangan mati. Demikian juga apabila mereka datang ke mezbah itu untuk menyelenggarakan kebaktian dan untuk membakar korban api-apian bagi TUHAN, haruslah mereka membasuh tangan dan kaki mereka, supaya mereka jangan mati. Itulah yang harus menjadi ketetapan bagi mereka untuk selama-lamanya, bagi dia dan bagi keturunannya turun-temurun."
Keluaran 40:31-32
Moses dan Aaron serta anak-anaknya membasuh tangan dan kaki mereka dengan air dari dalamnya. Apabila mereka masuk ke dalam Kemah Pertemuan dan apabila mereka datang mendekat kepada mezbah itu, maka mereka membasuh kaki dan tangan--seperti yang diperintahkan TUHAN kepada Musa.
Mazmur 24:3-4
"Siapakah yang boleh naik ke atas gunung TUHAN? Siapakah yang boleh berdiri di tempatnya yang kudus? Orang yang bersih tangannya dan murni hatinya."
Mazmur 26:6
"Aku membasuh tanganku tanda tak bersalah, lalu berjalan mengelilingi mezbah-Mu, ya TUHAN."
  
c. Bersuci Dalam Kitab Perjanjian Baru:
          Teks-teks Perjanjian Baru menunjukkan bahwa praktik penyucian dilanjutkan oleh para pengikut Yesus Kristus.
Kisah 9:37.
"Tetapi pada waktu itu ia sakit lalu meninggal. Dan setelah dimandikan (disucikan), mayatnya dibaringkan di ruang atas."
Ibrani 10:22.
"Karena itu marilah kita menghadap Allah dengan hati yang tulus ikhlas dan keyakinan iman yang teguh, oleh karena hati kita telah dibersihkan dari hati nurani yang jahat dan tubuh kita telah dibasuh dengan air yang murni."
  
c. Sembahyang dan Sujud dalam Kitab Perjanjian Lama
Kejadian 17:2-3
Aku akan mengadakan perjanjian antara Aku dan engkau, dan Aku akan membuat engkau sangat banyak." Lalu SUJUDLAH Abram (Abraham), dan Allah berfirman kepadanya.
Kejadian 24:26
Lalu BERLUTUTLAH orang itu dan SUJUD menyembah Tuhan, serta berkata: Terpujilah Tuhan, Allah tuanku Abraham,..
Keluaran 12 : 27-28
Lalu BERLUTUTtlah bangsa itu dan SUJUD MENYEMBAH............
Keluaran 20:4-5
Jangan membuat bagimu patung yang menyerupai apapun yang ada di langit di atasnya, atau yang ada di bumi di bawah, atau yang ada di dalam air di bawah bumi. Jangan SUJUD MENYEMBAH kepadanya atau beribadah kepadanya, sebab Aku, TUHAN, Allahmu adalah Allah yang cemburu.
Keluaran 23:24
Janganlah engkau sujud menyembah kepada tuhan mereka atau beribadah kepadanya, dan janganlah engkau meniru perbuatan mereka, tetapi haruslah engkau memusnahkan sama sekali patung-patung berhala buatan mereka, dan tugu-tugu berhala mereka haruslah kau remukkan sama sekali. Tetapi kamu haruslah beribadah kepada Tuhan, Allahmu; maka Ia akan memberkati roti makanan dan air minumanmu
Keluaran 24:1-2
Berfirmanlah Ia (TUHAN Allah) kepada Musa: Naiklah menghadap TUHAN, Engkau dan Harun, Nadab dan Abihu dan 70 orang tua-tua Israel dan SUJUDLAH kamu MENYEMBAH dari jauh.
Keluaran 34:8
Segera Musa BERLUTUT ke tanah, lalu SUJUD MENYEMBAH serta berkata: Jika aku telah mendapat kasih karunia di hadapan-Mu ya... Tuhan
Keluaran 40:31-32
Moses dan Aaron serta anak-anaknya membasuh tangan dan kaki mereka dengan air dari dalamnya. Apabila mereka masuk ke dalam Kemah Pertemuan dan apabila mereka datang mendekat kepada mezbah itu, maka mereka membasuh kaki dan tangan--seperti yang diperintahkan TUHAN kepada Musa.
Bilangan 20:6
Maka pergilah Moses dan Aaron dari umat itu ke pintu Kemah Pertemuan, lalu sujud. Kemudian tampaklah kemuliaan TUHAN kepada mereka
Ulangan 8:19
Tetapi jika engkau sama sekali melupakan Tuhan, Allahmu, dan mengikuti tuhan lain, beribadah kepadanya dan SUJUD MENYEMBAH kepada-Nya, aku memperingatkan kepadamu hari ini, kamu pasti binasa; seperti bangsa-bangsa yang dibinasakan Tuhan, di hadapanmu, kamupun akan binasa, sebab kamu tidak mau mendengarkan suara Tuhan, Allahmu
Ayub 1: 20-21
Maka berdirilah Ayub, lalu mengoyak jubahnya dan mencukur kepalanya kemudian SUJUDlah ia dan MENYEMBAH, katanya: "Dengan telanjang aku keluar...........
Yosua 5:14
Jawabnya: "Bukan, tetapi akulah Panglima Balatentara TUHAN. Sekarang aku datang." Lalu SUJUDLAH Yosua DENGAN MUKANYA KE TANAH, MENYEMBAH dan berkata kepadanya: "Apakah yang akan dikatakan tuanku kepada hambanya ini?"
I Samuel 1:19
Keesokan hari bangunlah mereka itu pagi-pagi (subuh), lalu SUJUD MENYEMBAH di hadapan Tuhan
I Samuel 1:3 (shalat hari Raya sekali setahun)
Orang itu (Ramatain-Zofin) dari tahun ke tahun pergi meninggalkan kotanya untuk SUJUD MENYEMBAH dan mempersembahkan korban kepada Tuhan Semesta alam di Silo.
Samuel II 12:20
Lalu David bangun dari lantai, ia mandi dan berurap dan bertukar pakaian; ia masuk ke rumah TUHAN dan SUJUD MENYEMBAH
Mazmur 22:22 (shalat berjemaah)
"Aku akan memasyhurkan nama-Mu kepada saudara-saudaraku dan memuji-muji Engkau di tengah-tengah JEMAAH.".
Mazmur 26:12 (sembahyang berjamaah)
    "Kakiku BERDIRI di tanah yang rata; aku mau memuji TUHAN dalam JEMAAH."
Mazmur 28:2
"Dengarkanlah suara permohonanku, apabila aku berteriak kepadaMu minta tolong, dan MENGANGKAT TANGANku ke arah tempat-Mu yang maha kudus."
Mazmur 55:17 (Shalat 3 waktu waktu cemas)
     "Di waktu petang (setelah matahari tenggelam), pagi dan tengah hari aku cemas dan menangis dan Ia mendengar suaraku."
Mazmur 95:5-6
Kepunyaan-Nya laut, Dialah yang menjadikannya, dan darat, tangan-Nyalah yang membentuknya. Masuklah, marilah kita SUJUD MENYEMBAH, BERLUTUT di hadapan TUHAN yang menjadikan kita
Mazmur 119:164  (shalat 7 waktu)
    "Tujuh kali dalam sehari aku memuji-muji Engkau, karena hukum-hukum-Mu yang adil."
I Raja-raja 8 :22
Kemudian berdirilah Salomo di depan mezhab Tuhan, dan ditadahkanlah tangannya ke langit, lalu ia berkata : "Ya Tuhan Allah Israel.........."
II Tawarikh 7:3
......... BERLUTUTlah mereka diatas lantai dengan muka mereka sampai ke tanah, lalu SUJUD MENYEMBAH dan ..............
Ezra 10:1
Ezra (Nabi Uzair) berdoa dan mengaku dosa, sambil menangis dengan BERSUJUD di depan rumah Allah.
  
d. Sembahyang di waktu krisis (Masa Tawanan Babilon)
          Dalam Kitab Daniel 6:10, terdapat indikasi bagaimana bersembahyang pada saat krisis saat hidup Daniel terancam. Frekwensinya lebih sedikit (3 waktu) daripada sembahyang semasa merdeka yaitu 7 waktu.
  
Daniel 6:10-11
Demi didengar Daniel, bahwa surat perintah itu telah dibuat, pergilah ia ke rumahnya. Dalam kamar atasnya ada tingkap-tingkap yang terbuka ke arah Yerusalem; tiga kali sehari ia BERLUTUT, berdoa serta memuji Allahnya, seperti yang biasa dilakukannya."
          Kita dapati bahwa setiap hari Daniel bersembahyang secara teratur. Dia mempunyai tempat sembahyang di rumahnya. Dengan menghadap ke arah Yerusalem, dia berlutut, berdoa serta memuji Allah tiga kali setiap harinya.
  
          Sembahyang 3 waktu dalam keadaan darurat juga berlaku dalam agama Islam. Dalam perjalanan, sembahyang umat Islam yang lima itu dapat disingkat menjadi tiga kali yaitu sembahyang pagi (subuh), sembahyang siang dan sore dijadikan satu, serta dua sembahyang setelah matahari tenggelam (maghrib dan isya') dijadikan satu.


e. Surat Al-Fatihah di dalam Bible
Surat pertama dalam Al Qur-an (Surat Al-Fatihah), bagi umat Islam wajib dibaca setiap kali berdiri waktu shalat. Bunyinya adalah sebagai berikut.
بِسۡمِ ٱللهِ ٱلرَّحۡمَـٰنِ ٱلرَّحِيمِ (١) ٱلۡحَمۡدُ لِلَّهِ رَبِّ ٱلۡعَـٰلَمِينَ (٢) ٱلرَّحۡمَـٰنِ ٱلرَّحِيمِ (٣) مَـٰلِكِ يَوۡمِ ٱلدِّينِ (٤) إِيَّاكَ نَعۡبُدُ وَإِيَّاكَ نَسۡتَعِينُ (٥) ٱهۡدِنَا ٱلصِّرَٲطَ ٱلۡمُسۡتَقِيمَ (٦) صِرَٲطَ ٱلَّذِينَ أَنۡعَمۡتَ عَلَيۡهِمۡ غَيۡرِ ٱلۡمَغۡضُوبِ عَلَيۡهِمۡ وَلَا ٱلضَّآلِّينَ (٧
1. Bismillahir Rohmanir Rohim.
2. Alhamdulillahi Robbil 'Alamien.
3. Ar Rohmanir Rohim.
4. Maliki yaumiddin.
5. Iyyaka na'budu wa iyyaka nasta'in.
6. Ihdinas shirothol mustaqim.
7. Shirothal ladzina an'amta 'alaihim ghoiril magdhubi 'alaihim waladh dhollin".
f. Arti ayat-ayat itu dan padanannya di dalam Alkitab, menurut Thomas McElwain dalam Bacalah Bibel.
1. Dengan nama Allah yang Penyasih dan Penyayang.
Mazmur 145:8.
TUHAN itu pengasih dan penyayang, panjang sabar dan besar kasih setia-Nya.
2. Segala puji bagi Allah
Mazmur 9:2
Aku mau bersyukur kepada TUHAN dengan segenap hatiku, aku mau menceritakan segala perbuatan-Mu yang ajaib;
Tuhan semesta alam
Mazmur 90:2
Sebelum gunung-gunung dilahirkan, dan bumi dan dunia diperanakkan, bahkan dari selama-lamanya sampai selama-lamanya Engkaulah Allah.
Mazmur 10:16
TUHAN adalah Raja untuk seterusnya dan selama-lamanya.
3. Yang Pengasih dan Penyayang
Mazmur 25:6
Ingatlah segala rahmat-Mu dan kasih setia-Mu, ya TUHAN, sebab semuanya itu sudah ada sejak purbakala
4. Penguasa Hari Pembalasan
Mazmur 50:6
Langit memberitakan keadilan-Nya, sebab Allah sendirilah Hakim. S e l a
5. Hanya kepada-Mu aku menyembah dan kepada-Mu aku memohon pertolongan
Mazmur 30:9
 Kepada-Mu, ya TUHAN, aku berseru, dan kepada Tuhanku aku memohon.
6. Tunjukanlah kami ke jalan yang lurus
Mazmur 27:11
Tunjukkanlah jalan-Mu kepadaku, ya TUHAN, dan tuntunlah aku di jalan yang rata oleh sebab seteruku.
Mazmur 25:4
Beritahukanlah jalan-jalan-Mu kepadaku, ya TUHAN, tunjukkanlah itu kepadaku.
7. Jalan orang-orang yang engkau beri nikmat. 
    Mazmur 31:20
Alangkah limpahnya kebaikan-Mu yang telah Kausimpan bagi orang yang takut akan Engkau, yang telah Kaulakukan bagi orang yang berlindung pada-Mu, di hadapan manusia!
Bukan jalan orang-orang yang Engkau murkai dan bukan pula jalan orang-orang yang sesat
Mazmur 28:3
Janganlah menyeret aku bersama-sama dengan orang fasik ataupun dengan orang yang melakukan kejahatan, yang ramah dengan teman-temannya, tetapi yang hatinya penuh kejahatan.
  
g. Sembahyang dalam Kitab Perjanjian Baru :
Matius 4:9-10
Semua itu akan kuberikan kepadamu, jika Engkau SUJUD MENYEMBAH aku (Iblis). Maka berkatalah Yesus kepadanya (Iblis): Enyahlah Iblis! Sebab ada tertulis: Engkau harus menyembah Tuhan, Allahmu dan hanya kepada Dia sajalah engkau berbakti
Matius 26:39
maka Ia maju sedikit, lalu SUJUD dan berdoa, katanya: "Ya Bapa-Ku,jikalau sekiranya mungkin biarlah cawan..................
Markus 11:25
Jika kamu BERDIRI untuk BERDO'A
Markus: 14:35
Ia (Yesus) maju sedikit, lalu SUJUD (merebahkan diri) ke tanah dan berdoa
Lukas 22:41
....lalu ia (Yesus) BERLUTUT dan berdoa
Wahyu 7:11
Dan semua malaikat berdiri mengelilingi tahta dan tua-tua dan kepercayaan-4 makluk itu, mereka tersungkur di hadapan tahta itu dan MENYEMBAH (Sujud) Allah, sambil berkata: Amin ! pujian-pujian dan kemulyaan, dan hikmat dan syukur, dan hormat dan kekuasaan bagi Allah kita sampai selama-lamanya. Amin!

3. P u a s a
a. Puasa dalam Kitab Taurot
Satu-satunya puasa yang disebutkan di dalam Torah adalah puasa Moses selama empat puluh hari:
Keluaran 34:28.

"Dan Moses ada di sana bersama-sama dengan TUHAN empat puluh hari empat puluh malam lamanya, tidak makan roti dan tidak minum air."

b. Puasa selama satu bulan dalam Kitab Yeremia.
Yeremia 36: 9:
"Adapun dalam tahun yang kelima pemerintahan Yoyakim bin Yosia, raja Yehuda, dalam bulan yang kesembilan, orang telah memaklumkan puasa di hadapan TUHAN bagi segenap rakyat di Yerusalem dan bagi segenap rakyat yang telah datang dari kota-kota Yehuda ke Yerusalem."
          Kaum Yahudi sama halnya dengan orang Arab (agama Islam) menggunakan hitungan waktu berdasarkan perjalanan bulan. Ternyata bulan puasa mereka persis sama dengan Islam yaitu pada bulan ke-9 (Bulan Romadlon).
Selanjutnya puasa menurut Alkitab tidak hanya meliputi tidak makan dan minum saja.
Yesaya 58:3-7
"Mengapa kami berpuasa dan Engkau tidak memerhatikannya juga? Mengapa kami merendahkan diri dan Engkau tidak mengindahkannya juga? Sesungguhnya, pada hari puasamu engkau masih tetap mengurus urusanmu, dan kamu mendesak-desak semua buruhmu. Sesungguhnya, kamu berpuasa sambil berbantah dan berkelahi serta memukul dengan tinju dengan tidak semena-mena. Dengan caramu berpuasa seperti sekarang ini suaramu tidak akan didengar di tempat tinggi. Sungguh-sungguh inikah berpuasa yang Kukehendaki, dan mengadakan hari merendahkan diri, jika engkau menundukkan kepala seperti gelagah dan membentangkan kain arung dan abu sebagal lapik tidur? Sungguh-sungguh itukah yang kausebutkan berpuasa, mengadakan hari yang berkenan pada TUHAN.? Bukan! Berpuasa yang Kukehendaki, ialah supaya engkau membuka belenggu-belenggu kelaliman, dan melepaskan tali-tali kuk supaya engkau memerdekakan orang yang teraniaya dan mematahkan setiap kuk supaya engkau memecah-mecah rotimu bagi orang yang lapar dan membawa ke rumahmu orang miskin yang tak punya rumah, dan apabila engkau melihat orang telanjang, supaya engkau memberi dia pakaian dan tidak mcnyembunyikan diri terhadap saudaramu sendiri!"
c. Puasa di masa krisis
          Pada saat penawanan di Babilon kaum Yahudi diperintahkan berpuasa selama 4 bulan dalam setahunnya.
Zakharia 8:19.
"Beginilah firman TUHAN semesta alam: Waktu puasa dalam bulan yang keempat, dalam bulan yang kelima, dalam bulan yang ketujuh dan dalam bulan yang kesepuluh akan menjadi kegirangan dan sukacita dan menjadi waktu-waktu perayaan yang menggembirakan bagi kaum Yehuda. Maka cintailah kebenaran dan damai!"
          Setelah kaum Yahudi merdeka kewajiban puasa kembali ke situasi normal yaitu berpuasa sebulan pada bulan ke-9 dalam setahunnya, seperti tersebut pada Yeremia 36:9.
d. Puasa dalam Kitab Perjanjian Baru
          Yesus juga melakukan puasa sebagaimana nabi-nabi lainnya.
Matius 4:2
Dan setelah berpuasa 40 HARI DAN 40 MALAM, akhirnya laparlah Yesus
Matius 6:16-18
Dan apabila kamu BERPUASA, janganlah muram mukamu seperti orang munafik. Mereka mengubah air mukanya, supaya orang melihat bahwa mereka sedang berpuasa. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya mereka sudah mendapat upahnya. Tetapi apabila ENGKAU BERPUASA, minyakilah kepalamu dan cucilah mukamu, supaya jangan dilihat oleh orang bahwa engkau sedang berpuasa, melinkan hanya oleh Bapamu yang ada di tempat tersembunyi. Maka Bapamu yang melihat yang tersembunyi akan membalasnya kepadamu

4. Sedekah, Zakat dan Ibadah Korban.
          Dalam ajaran Islam dikenal adanya zakat harta dan zakat badan. Zakat harta berupa ternak, hasil pertanian, emas, perak dan uang. Yang diatur sesuai haulnya (satu tahun sekali) dan sesuai hitungan/jumlahnya (nisabnya). Selain itu dalam Islam dikenal pula, sedekah, infaq, dan wakaf.


a. Korban ternak dan zakat hasil pertanian dalam Kitab Perjanjian Lama.
          Ibadah korban sudah disyariatkan sejak Adam. Kedua puteranya Kain dan Habel mengorbankan hasil pertanian dan ternak.
Kejadian 4:3-4.
Maka sekali peristiwa pada kesudahan tahun dibawa dibawa oleh Kain akan hasil tanah akan persembahan kepada Tuhan. Maka oleh Habelpun dibawa akan kambing-kambingnya yang sulung serta dengan tambunnya. Maka berkenanlah Tuhan akan Habel dengan persembahannya.
Imamat 27:16
Jikalau seorang mengkuduskan sebagian dari ladang miliknya bagi TUHAN, maka nilainya haruslah sesuai dengan taburannya, yakni schomer taburan benih jelai berharga 50 syikal perak.
Imamat 27:32
Mengenai segala persembahan persepuluh dari lembu dan sapi atau kambing domba, maka dari segala yang lewat dari bawah tongkat gembala waktu dihitung setiap yang kesepuluh harus menjadi persembahan kudus bagi TUHAN.
Amsal 3:9
Muliakanlah TUHAN dengan hartamu dan dengan hasil pertama dari segala penghasilanmu

b. Ibadah Korban di dalam Kitab Perjanjian Baru.
Lukas 5:23-24 (Khotbah di atas bukit).
Sebab itu, jikalau engkau hendak mempersembahkan persembahanmu di tempat korban, dan di sana engkau teringat, bahwa saudaramu ada sakit hati kepadamu, maka tinggalkanlah persembahanmu pada tempat korban itu, baliklah engkau berdamai dahulu dengan saudaramu, lalu kembalilah pula mempersembahkan persembahanmu.

b. Siapakah yang dikorbankan, Isaac atau Ismael ?
          Thomas McElmain menulis: Model pengorbanan di dalam Alkitab, dan juga dalam Islam, adalah pengorbanan Abraham. Keimanan Abraham dalam mengorbankan putranya mampu menangkap imajinasi suci dari setiap keyakinan. Penjelasan Alkitab ditemukan di dalam Kejadian 22.
Kejadian 22:1-2
"Setelah semuanya itu Allah mencoba Abraham. Ia berfirman kepadanya: 'Abraham,' lalu sahutnya: 'Ya, Tuhan.' Firman-Nya: 'Ambillah anakmu yang tunggal itu, yang engkau kasihi, yakni Ishak, pergilah ke tanah Moria dan persembahkanlah dia di sana sebagai korban bakaran pada salah satu gunung yang akan Kukatakan kepadamu."'
          Teks di atas telah memicu salah satu konflik serius di antara kitab-kitab, dengan Yahudi dan Kristen di satu pihak dan Muslim di pihak lain, karena al-Quran mengabarkan ujian yang sama terhadap Ismael dan bukan Ishak. Kunci untuk memahami teks tersebut terdapat pada pernyataan, 'anakmu yang tunggal itu'. Kenyataannya, bahkan menurut Alkitab, Ishak tidak pernah menjadi satu-satunya putra Abraham (melainkan anak ke-2 setelah Ismael, pen.) Apakah Alkitab telah membuat kesalahan fatal di sini ataukah kita berurusan dengan sesuatu yang lain.

Tambahan penulis
          Kunci yang lain adalah, setelah urung menyembelih puteranya yang tunggal itu, ke mana Abraham pulang ? Apakah ke tempat kediaman Sarah, ibu Ishak di Hebron Kanaan, atau ke tempat kediaman Hagar, ibu Ismael di Birsyeba ?
Kejadian 22:19
Setelah itu kembalilah Abraham kepada hambanya, maka mereka itupun berangkat pergi bersama-sama ke Birsyeba, lalu diamlah Abraham di Birsyeba..
          Karena Abraham dan hambanya itu kembali ke Birsyeba rumah Hagar, maka anak Abraham yang urung disembelih adalah Ismael putera Hagar, bukan Ishak.

5. Ziarah dan Haji
          Subjek terakhir yang Yesus sampaikan pada Khotbah di Bukit dalam Matius 6 tampaknya adalah ziarah. Tempat ziarah menjadi sebuah subjek kontroversi di zaman Yesus. Kaum Yahudi mengklaim tempat itu adalah Yerusalem sedangkan kaum Samaritan mengklaim Gunung Yakub sebagai tempat ziarah. Yesus berkata kepada seorang perempuan Samaritan:
Yohanes 4:21-23
"Percayalah kepada-Ku, hai perempuan, saatnya akan tiba, bahwa kamu akan menyembah Bapa bukan di gunung ini dan bukan juga di Yerusalem. Kamu menyembah apa yang tidak kamu kenal, kami menyembah apa yang kami kenal, sebab keselamatan datang dari bangsa Yahudi. Tetapi saatnya akan datang dan sudah tiba sekarang, bahwa penyembah-penyembah benar akan menyembah Bapa dalam roh dan kebenaran; sebab Bapa menghendaki penyembah-penyembah demikian."
          Yesus sendiri meramalkan akan berpindahnya arah sembahyang dari Yerusalem ke sebuah tempat lain dalam Yohanes 4:21. Rumah Tuhan yang pertama dicatat di dalam al-Quran sebagai di Bakkah, nama kuno bagi Mekkah.
  
          Sesungguhnya rumah yang mula-mula dibangun untuk (tempat beribadat) manusia, ialah Baitullah yang di Bakkah (Mekkah) yang diberkahi dan menjadi petunjuk bagi semua manusia. (QS. Ali Imron [3] : 96)
  
Hal ini telah diketahui dalam Mazmur 84:4-6.
Berbahagialah orang-orang yang diam di rumah-Mu (Ka'bah, pen.), yang terus-menerus memuji-muji Engkau.
Berbahagialah manusia yang kekuatannya di dalam Engkau, yang berhasrat mengadakan ziarah (haji, pen.).
Apabila melintasi lembah Baka (Mekah, pen.), mereka membuatnya menjadi tempat yang bermata air (sumur Zamzam, pen.); bahkan hujan pada awal musim menyelubunginya dengan berkat." (Dikutip dari Bacalah Bibel karangan Thomas Mc Elmain, kata-kata dalam kurung adalah tambahan dari penulis)).
          Ayat ini diterjemahkan dari Bible of King James version yang tulisan aslinya dalam bahasa Inggris adalah sebagai berikut:
Psalm of David 4:4-6
Blessed [are] they that dwell in thy house: they will be still praising thee. Selah.
Blessed [is] the man whose strength [is] in thee; in whose heart [are] the ways [of them].
[Who] passing through the valley of Baca make it a well; the rain also filleth the pools.
          Di dalam Alkitab yang beredar di Indonesia, kata-katanya berbeda dengan Alkitab versi King James di atas:
Mazmur 84: 5-6
Berbahagialah segala orang yang boleh duduk dalam rumah-Mu serta memuji akan Dikau senantiasa, - Selah.
Berbahagialah mereka yang kekuatannya ada padamu, pada mereka yang hati nya merupakan jalan lapang menuju Zion.
Setelah mereka melewati lembah Bakkah, mereka menjadikannya sebagai tempat yang subur, hujan awal pun menyiraminya dengan air seperti kolam.


C. Bagaimana Tata-cara Ibadah kaum Yahudi dan Kristen sekarang ? Mengapa tidak sesuai dengan yang tertulis di dalam Alkitab ?

1. Agama Yahudi
  
Ibadah, upacara agama dan adat Yahudi.
  
a. Keimanan Terhadap ketuhanan Yang Maha Esa
          Pada mulanya kaum Yahudi memakai ajaran Moses yang berdasar Tuhan Yang Maha Esa. Setelah Moses wafat, kaum Yahudi sering dijajah oleh bangsa lain yang mempengaruhi pemikiran para pendeta Israel, sehingga syariat itu ternodai oleh faham syirik.
          Aturan ibadat yang semula sama dengan rukun Islam yang lima itu tidak diketahui oleh kaum Yahudi sekarang karena kebanyakan Rabbi (pendeta Yahudi) pura-pura tidak tahu. Sedangkan Rabbi yang tahu tidak memberi contoh dan tidak mewajibkan kepada jamaahnya untuk mengerjakannya, cukup diwakili oleh (sebagian) Rabbi saja.
          Aturan ibadah kaum Yahudi berikut dikutip dari buku Perbandingan Agama karangan Drs. Moh Rifai.


b. Sembahyang, Doa dan Berkhitan.
          Anak laki-laki Yahudi wajib dikhitan pada hari ke-8 setelah kelahirannya mengikuti syariat nabi Ibrohim.
Mereka bersembahyang dan berdoa 3 kali sehari.
1. Pagi hari sekitar jam 9 pagi (mirip sholat sunat Dhuha dalam Islam).
2. Waktu tengah hari (mirip sholat Zuhur dalam Islam)..
3. Sore hari sekitar jam tiga (mirip sholat Ashor dalam Islam).
Sedang menurut Hayim di bawah ini, mereka sembahyang 3 kali sehari yaitu pada pada malam hari (Ma'ariv), di pagi hari (Shacharit), dan pada sore hari (Minchah).
Waktu berdoa mereka mengangkat kedua tangannya dengan bertadah. Adakalanya mereka bersujud dengan mukanya tersungkur ke bumi. Tetapi kebanyakan mereka hanya berdoa sambil berdiri atau duduk saja.
          Setelah terbit buku To Pray As A Jew: A Guide To The Prayer Book And The Synagogue Service karangan Hayim Donin, seorang rabbi Yahudi Amerika barulah dilatihkan sholat dengan bersujud pada anak-anak Yahudi agar setelah dewasa mereka sudah terbiasa melakukannya.
          Pada mulanya Bani Isroil bersembahyang tujuh kali sehari. Sewaktu pembuangan bangsa Yahudi ke Babilonia Nabi Daniel merubahnya menjadi tiga kali sehari karena keadaan darurat. Namun setelah dimerdekakan dan kembali ke Palestina mereka tetap sholat tiga kali sehari.

c. Puasa.
          Puasa selama satu bulan dalam Kitab Yeremia 36: 9 sekarang ini hanya dikerjakan sehari saja yaitu pada hari Pengampunan Besar. Selain hari itu dianggap puasa sunat. Mereka juga berpuasa pada waktu ada bencana alam. Ada yang membiasakan berpuasa pada hari Senin dan Kamis seperti umat Islam.


d. Korban, Sedekah dan Zakat.
          Ada dua macam korban bagi penganut agama Yahudi yaitu:
i. Korban pengampunan:
- Korban untuk menebus dosa, dilakukan oleh para imam pada hari pengampunan besar.
- Korban kesalahan misalnya mencuri (?) dan sebagainya. Setelah meminta maaf lalu ditebus dengan berkorban.
ii. Korban kebaktian untuk mensyukuri nikmat.
          Rupa-rupanya kaum Yahudi tidak membayar zakat sebagaimana diperintahkan Alloh pada Imamat 27:16, 32 dan Amsal 3:9. Mungkin karena mereka terlalu pelit, sedang para pemuka kaumnya tidak memberi contoh.


e. Pengampunan Besar (Puasa dan korban).
          Pada hari ke-10 bulan ke-7, mereka wajib berpuasa taubat dan sebagai hari istirahat bagi bangsa Yahudi (selain hari Sabbat setiap minggunya). Pada dini hari Imam besar mandi dan memakai pakaian resmi.    Kemudian minta ampunan dengan berkorban lembu dan kambing. Selesai upacara Imam mengganti pakaian resminya dengan baju biasa.

f. Paskah.
          Upacara ini mula-mula dilakukan oleh Nabi Musa untuk mensyukuri lepasnya Bani Israil dari penindasan Firaun di Mesir. Kambing disembelih dan dimakan dengan ragi yang pahit menandakan kepahitan penderitaan di Mesir.

g. Pantekosta.
          Upacara ini dilakukan 50 hari setelah Paskah dengan menghidangkan roti hasil panen tahun itu. Juga disembelih korban sukarela sebagai tanda syukur kepada Tuhan. Setelah Yerusalem jatuh ke tangan Romawi, Pantekosta berubah menjadi upacara turunnya Kitab Taurot.
Dari Rukun Islam yang lima, sebagian besar sudah dilakukan oleh kaum Yahudi meskipun tidak sempurna, kecuali ibadah ziaroh Haji.
          Mungkin mereka bingung menentukan obyek ziarah karena Kanisah Allah di Yerusalem yang dulu dipakai sebagi tempat ziarah sudah tidak ada lagi. Sedangkan Ka'bah di Mekah tidak mereka akui, karena menurut mereka bukanlah Ismael yang dikorbankan oleh Abraham, melainkan Ishak yang tempatnya di Kanaan.

2. Agama Kristen
Gereja-gereja Kristen
          Agama Kristen sekarang terpecah-pecah menjadi beberapa golongan yaitu:

Questions and Answers about the Orthodox Faith and the Roman Catholic Faith
Gereja Katolic Roma

a. Katholik : Gerejanya disebut Gereja Katholik atau Gereja Barat (karena pusatnya di Roma) atau Patriach atau Rasuli (karena pendirinya adalah Petrus Rasuli). Pimpinannya adalah Pope (Paus) di Roma.

A cathedral with pinnacles
Gereja Orthodox di Moscow

b. Ortodox : dinamakan Roma Ortodox atau Gereja Yunani. Asalnya pusatnya di Konstantinopel, tetapi sekarang terdiri dari gereja-gereja merdeka. Beberapa gereja dipimpin oleh patriach atau synode.

c. Protestan : Gerejanya disebut gereja Injil karena para pengikutnya mengikuti Injil semata.

Canterbury Cathedral - Portal Nave Cross-spire.jpeg
Gereja Anglican di Dublin Irlandia

Di Inggris terdapat gereja Anglikan yang mengikuti jalan tengah antara Katolik dan Protestan.

Persesuaian ibadah / Rukun Islam yang lima dengan ibadah Kristen.
a. Keimanan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa
          Menurut Harun Hadiwijono dalam Iman Kristen, berdasarkan Kitab Perjanjian Baru umat Kristen merumuskan "Pengakuan Iman Rasuli atau Syahadat Rasuli" atau apostolicum yang jumlahnya ada 12.
01. (I.) Aku percaya kepada Allah Bapa yang maha kuasa, khalik langit dan bumi.
02. (II.) Dan kepada Yesus Kristus , Anak-Nya yang tunggal, Tuhan kita.
03. Yang terkandung dalam Roh Kudus, lahir dari anak dara Maria.
04. Yang menderita di bawah pemerintahan Pontius Pilatus, disalibkan, mati dan dikuburkan ke dalam kerajaan maut.
05. Pada hari ketiga bangkit pula dari antara orang mati, maha kuasa.
06. Naik ke surga, duduk di sebelah kanan Allah, Bapa yang maha kuasa.
07. Dan akan datang dari sana untuk menghakimi orang yang hidup dan mati.
08. (III.) Aku percaya kepada Roh Kudus.
09. Gereja yang kudus dan am, persekutuan orang kudus.
10. Pengampunan dosa.
11. Kebangkitan daging.
12. Dan hidup yang kekal.
          Syahadat rasuli ini berasal dari Kitab Perjanjian Baru yang prinsip akidahnya berbeda dengan akidah Perjanjian Lama yaitu 10 Perintah Tuhan yang diturunkan kepada Moses.
Padahal Yesus sendiri dalam Khotbah di Bukit telah bersabda:
Matius 5:17-19
Janganlah kamu menyangka, bahwa Aku datang untuk meniadakan hukum Torah atau kitab para nabi. Aku datang bukan untuk meniadakannya, melainkan untuk menggenapinya.
Karena Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya selama belum lenyap langit dan bumi ini, satu noktah atau satu titik pun tidak akan ditiadakan dari hukum Torah, sebelum semuanya terjadi.
Karena itu siapa yang meniadakan salah satu perintah hukum Torah sekalipun yang paling kecil, dan mengajarkannya demikian kepada orang lain, ia akan menduduki tempat yang paling rendah di dalam Kerajaan Sorga; tetapi siapa yang melakukan dan mengajarkan segala perintah-perintah hukum Torah, ia akan menduduki tempat yang tinggi di dalam Kerajaan Sorga.

Mengapa peraturan agama bisa berubah ?
          Hal itu bisa terjadi karena keimanan dan tata-cara ibadah Kristen diatur bukan berdasarkan Kitab Perjanjian Lama seperti kaum Yahudi, melainkan ditentukan oleh para pemuka Gereja. Mari kita ikuti sejarahnya.
          Pada mulanya Yesus dan para murid beliau menghormati dan melaksanakan ajaran Torah dan kitab-kitab Nabi-nabi yang terdahulu. Mereka menjalankannya selama 22 tahun kehidupan beliau.
Sepeninggal Yesus, para pengikutnya menganggap bahwa khitan yang wajib dalam Kitab Torah bisa menyulitkan para pengikut baru non Yahudi yang banyak ditarik masuk oleh Rasul (murid) Paulus.
Maka para murid Yesus berkumpul. Yakub mengusulkan pembatasan yang haram hanya 4 macam saja yaitu:
1. Zina.
2. Binatang yang mati dicekik.
3. Darah.
4. Hewan yang disembelih untuk berhala.
          Selain itu halal, yaitu daging babi, riba dan tidak wajib khitan. Semua murid Yesus setuju. Maka sejak itu, berbeda dengan Agama Yahudi dan Islam, konperensi para pemuka agama Kristen berwenang memutuskan soal-soal agama yang penting meskipun tidak sesuai dengan Kitab Perjanjian Lama.
          Syahadat Rasuli di atas juga adalah merupakan hasil keputusan konperensi.


b. Do'a dan Upacara-upacara Agama Kristen.
          Upacara yang dianggap suci dan berkhasiat adalah sakramen.
          Dalam agama Katholik ada 7 sakramen.
i. Permandian (dikristenkan).
ii. Penguatan (doa agar kuat iman).
iii. Ekaristi (jamuan suci dengan roti pahit dan anggur).
iv. Pengakuan dosa.
v. Perminyakan suci bagi orang yang akan meninggal dunia.
vi. Keimanan/Imamat untuk kekuasaan gereja.
vii. Sakramen perkawinan.
          Dalam agama Protestan hanya ada 2 sakramen yaitu:
i. Perjamuan suci.
ii. Pembaptisan (penguatan).

c. Kebaktian Kristen.
          Ritual yang sering dilakukan oleh umat Kristen adalah
i. Menyanyi, merupakan ritual umat Kristen paling penting yang harus dilakukan pada setiap kebaktian Minggu atau kebaktian lainnya di gereja atau tempat lain. Menyanyi, bukanlah prosesi penyembahan kepada Tuhan, tetapi merupakan bentuk puji-pujian kepada Tuhan.
ii. Berdoa, juga merupakan ritual penting kedua dalam ibadah umat Kristen. Sebagaimana berdoa dalam ritual umat-umat agama lain, berdoa dalam Kristen juga sama sekali bukanlah bentuk penyembahan kepada Tuhan, tetapi merupakan bentuk ritual permohonan/ permintaan kepada Tuhan, bukan bentuk penghambaan/ kepasrahan secara total (menyembah) kepada Tuhan.
          Sebagaimana telah disebutkan pada bab pendahuluan, salah satu ciri umum agama adalah mengadakan hubungan dengan Yang Maha Gaib, dengan melakukan upacara (ritus), pemujaan dan permohonan. Menyanyi termasuk upacara /ritus, sedang berdoa merupakan permohonan. Yang tidak dilakukan dalam kebaktian Kristen adalah pemujaan atau menyembah Tuhan, yang sempurnanya disertai bersungkur (sujud).


c. Puasa, sedekah dan ziarah Haji.
          Secara formal tidak diwajibkan oleh Gereja Katolik.


d. Usaha kembali ke aturan Alkitab di kalangan Gereja Kristen Protestan.


Martin Luther (1483 - 1546)

          Gereja Protestan selain berpegang pada Kitab Perjanjian Baru, tetap berpedoman kepada Kitab Perjanjian Lama. Para jemaatnya diberi kebebasan untuk mempelajari Bible dan menafsirkannya. Maka dari kalangan Protestanlah muncul usaha-usaha perbaikan atas tata-cara ibadahnya agar lebih sesuai dengan Alkitab. Di antaranya adalah pendeta Amerika bernama Thomas McElwain yang mengarang buku Bacalah Bibel, yang membahas tentang perbandingan ibadah di dalam Alkitab dengan ibadah Islam. Bisa jadi akhirnya timbul aliran yang tata-caranya ibadahnya sama dengan Islam tetapi masih tetap menjadi pengikut Yesus.


D. Bagaimana dalam pandangan Islam, status umat Yahudi dan Kristen yang beribadah sesuai dengan Islam itu ?

          Berdasarkan sabda Allah di dalam Al Qur-an: 
  
Sesungguhnya orang yang beriman (Muslim), orang-orang Yahudi, Sabiin (pengikut Nabi Nuh di Iraq), dan orang-orang Nasroni, barang siapa yang beriman kepada Alloh dan hari kemudian, dan berbuat kebajikan (melaksanakan 5 Rukun Islam), maka tidak ada rasa khawatir padanya dan mereka tidak bersedih hati (akan dimasukkan ke dalam surga)".
(Al-Maidah [5]:69).

  
          Sangat jelas dalam ayat ini bahwa para pengikut ke-4 nabi ini (Noah., Moses, Yesus dan Muhammad saw.) mempunyai kedudukan yang sama di akhirat, akan dimasukkan ke dalam sorga bila syarat-syaratnya dipenuhi.Yaitu beriman kepada Allah (monotheis) dan hari kemudian serta beribadah sama dengan yang dilakukan oleh umat Muhammad yaitu rukun Islam yang lima. Ayat-ayat yang menyebutkan adanya lima rukun ibadah ini pun sudah ditemukan baik di Kitab Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru.
          Bila umat non Islam itu ingin beralih menjadi pengikut Muhammad saw. tentu akan lebih mudah bagi mereka untuk beribadah karena literatur ibadah Islam secara sistematis mudah ditemukan di toko-toko buku dan perpustakaan, atau belajar kepada ahlinya.
          Bila orang-orang Kristen yang meyakini tauhid /unitarian serta telah menjalani ibadah seperti rukun Islam yang lima yang ada di dalam Alkitab, mereka bisa bergabung dengan jamaah Kristen Tauhid yang sudah ada di Indonesia. Namun pemerintah Indonesia belum mengakui keberadaan mereka. Karena yang diakui pemerintah RI adalah agama Kristen Katolik dan Protestan.
          Keberadaan aliran unitarian ini diakui di dalam Al Qur-an.
Katakanlah: "Hai ahli kitab (Kaum Yahudi dan Kristen), kamu tidak dipandang beragama sedikitpun hingga engkau menegakkan ajaran-ajaran Taurot, Injil dan Al Qur-an yang diturunkan kepadamu oleh Tuhanmu". Sesungguhnya yang diturunkan kepadamu (Muhammad) dari Tuhanmu akan menambah kedurhakaan dan kekafiran kepada kebanyakan dari mereka, maka janganlah kamu bersedih hati terhadap orang-orang yang kafir itu. (Al-Maidah [5]:68).


V. Kesimpulan dan Penutup


          
          Telah dibahas tata-cara ibadah Islam yang terdapat dalam ayat-ayat Kitab Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru yaitu:
1. Syahadat atau kesaksian terhadap Tuhan Yang Maha Esa. Sangat jelas adanya pada Sepuluh Amar Tuhan (Ten Commandment) yang diturunkan kepada Moses di Gunung Sinai yang juga diajarkan oleh para Nabi termasuk Yesus.
2. Bersuci, khitan dan sembahyang dalam bentuk berdiri, membungkuk, sujud dan duduk dilakukan oleh semua Nabi dan pemuka agama. Sembahyang dilakukan tujuh kali seharinya. Pada masa Tawanan Babilon, Nabi Daniel mengurangi waktunya dari 7 kali sehari menjadi tiga kali saja. Namun setelah merdeka mereka tetap mengerjakannya 3 kali sehari.
3. Puasa dilakukan setiap tahun, pada bulan ke-9 selama sebulan penuh. Pada masa Tawanan Babilon jumlahnya ditambah menjadi 4 bulan dalam setahunnya. Kembali normal setelah merdeka (puasa sebulan dalam setahunnya).
4. Berkorban, sedekah dan zakat. Dilakukan sejak zaman Kain dan Habel tetapi dilakukan dalam rangka ritual ibadah kepada Tuhan, tidak dibagikan kepada fakir miskin. Juga dibahas tentang peristiwa Abraham urung mengorbankan anaknya yang tunggal. Telah dibuktikan bahwa yang dikorbankan adalah anaknya yang sulung yaitu Ismael, bukan Ishak.
5. Ziarah haji. Karena bangsa Yahudi sering dijajah maka ibadah ini tidak dapat dijalankan dengan tertib.    Bahkan Yesus meramalkan bahwa obyek ziarah hajji akan dipindah (ke Baka atau Mekah).
Namun sekarang sebagian besar tata-cara ibadah ini tidak dilaksanakan lagi oleh para kaumYahudi dan Kristen. Sebagian kecil kaum Yahudi bersembahyang tiga waktu dan berkorban. Di AS seorang rabbi bernama Hayim Donin, mengajari anak-anak Yahudi bersembahyang tiga kali sehari di synagog yang gerakannya mirip dengan sembahyang Islam, agar setelah dewasa kelak mereka sudah terbiasa melakukannya. Bisa jadi nantinya tata-cara ibadah mereka itu akan sama dengan rukun Islam yang lima.
Di kalangan Kristen tata-cara ibadah yang tinggal hanyalah ibadah berdoa dimana di gereja Arab Orthodox dilakukan tujuh kali seharinya yang mereka namakan sholat yang berarti berdoa. Yang lainnya adalah seremoni menyanyi dan makan minum yang tidak berdampak terhadap orang miskin dan anak yatim serta masyarakat luas.
          Tradisi Abraham berupa khitan di kalangan Kristen telah ditinggalkan, serta larangan makanan haram telah dilanggar. Hal ini terjadi karena di Gereja Katolik tata-cara keyakinan dan ibadah ditentukan oleh konperensi para pemuka agama, mengalahkan Kitab Perjanjian Lama dan Baru. Tetapi sebagian kaum Kristen Protestan tidak menyetujuinya.
          Jemaat Kristen Protestan diberi kebebasan untuk membaca dan menafsirkan Bible /Alkitab. Sebagian dari mereka telah menemukan kebenarannya di antaranya seorang pendeta Amerika bernama Thomas McElwain dengan bukunya Bacalah Bibel.
          Di Indonesia beberapa orang Kristen yang tidak setuju dengan faham trinitas telah mendirikan aliran Kristen Tauhid yang bertuhankan Alloh Yang Maha Esa..
          Di dalam Al Qur-an disebutkan bahwa bila kaum Yahudi dan Kristen itu beriman kepada Allah Yang Maha Esa dan hari akhir serta mengerjakan 5 rukun Islam dijanjikan Allah akan dimasukkan ke dalam surga.
          Kami yakin tulisan ini tidak sempurna, bagi pembaca yang menemukan kekurangannya dan kesalahannya sudilah memberitahukan kepada kami untuk diadakan perbaikan seperlunya. Untuk itu penulis mengucapkan banyak terima kasih.
          Wal 'lloohu 'lmuwaffiq ilaa aqwamith thorieq.



Jember, 29 April 2012




Dr. H.M. Nasim Fauzi


Jl. Gajah Mada 118
Tilpun (0331) 481127
Jember, Jawa Timur.






Daftar Kepustakaan



  01. Ali Audah, Konkordansi Qur'an, Mizan, 1991.
02. Anne De Vries, Tjerita-tjerita Alkitab, Balai Alkitab dan Badan Penerbit Kristen, Djakarta, 1959.
03. Bey Arifin, Rangkaian Cerita Dalam Al Quran, Al Maarif, Bandung, 1971.
04. Cyril Glasse, Ensiklopedi Islam, PT RajaGrafindo Persada, Jakarta, 2002.
05. Departemen Agama RI, Al-Qur'an dan Terjemahnya, CV. Asy-Syifa, Semarang, 1999.
06. Dr. D.F. Walker, Konkordansi Alkitab, Kanisius, Yogyakarta, 1992.
07. Drs. Moh. Rifai, Perbandingan Agama, Wicaksana, Semarang, 1984.
08. Drs. Mudjahid Abdul Manaf, Sejarah Agama-agama, PT RajaGrafindo Press, Jakarta, 1996.
09. Endang Saifuddin Anshari, Wawasan Islam, Pustaka, Bandung, 1983.
10. Frans Donald, Allah dalam Alkitab & Al Qur'an, Sadar Publications, Semarang, 2006.
11. Hassan, Ensiklopedi Indonesia, P.T. Ichtiar Baru-Van Hoeve, Jakarta, tanpa tahun.
12. Husein Abubakar, Indjil Barnabas, CV. Pelita Bandung, 1970.
13. James Gibbons, Agama Jesus Kristus, N. Verhoeven, Tomohon, 1952.
14. Lembaga Alkitab Indonesia, Alkitab, Djakarta, 1960.
15. Michael Keene, Kristianitas, Kanisius, Jakarta, 2006.
16. Muhammad Ramli, Tinjauan Fisika Modern dan Al-Kitab Tentang Isra' dan Mi'ra Nabi Muhammad SAW, Yayasan Al-kautsar, Jember, 1995.
17. Prof. Dr. Ahmad Shalaby, Perbandingan Agama "Agama Yahudi", Bumi Aksara, 1991.
18. Prof. Dr. Ahmad Syalabi, Perbandingan Agama Bahagian Agama Masehi, Djajamurni, Jakarta, 1960.
19. Prof. Dr. H. Harun Nasution dkk., Ensiklopedia Islam Indonesia, Jambatan, Jakarta, 1992.
20. Thomas McElwain, Bacalah Bibel, Penerbit Citra, Jakarta, 2006.
21. Valentijn, Sedjarah Perjanjian Lama, N. Verhoeven, Tomohon, 1954.