Minggu, 11 April 2021

Leaflet Takwil Ayat Mutasyabihat 15

15. TUJUAN JIHAD ADALAH UNTUK MEMELIHARA   KEASLIAN AL QUR-AN

Oleh : Dr. H. M. Nasim Fauzi

Kitab Taurat, Zabur dan Injil.

Kaum Yahudi dan Nasroni tidak bsa menjaga keaslian kitab-kitab mereka

Alloh Swt. telah berjanji untuk memelihara keaslian Al Qur-an dalam sabdaNya  Sesungguhnya Kami lah yang menurunkan Al Qur'an, dan sesungguhnya Kami benar-benar memeliharanya. (QS. Al Hijr [15] : 9)

 Maka utusanNya yang terakhir yaitu Muhammad Saw. diberiNya kemampuan untuk mengondisikan keadaan, sehingga setelah beliau wafat, Kitab suci Al Qur-an tetap terpelihara keasliannya.

Cara-cara Alloh Swt. memelihara keaslian Al Quran

1. Memisahkan Al Qur-an (sabda Alloh yang pasti benar) dari Al-Hadis (yang mungkin benar) dan riwayat hidup Muhammad karangan ulama.

Pada kitab-kitab suci sebelumnya yaitu Taurat, Zabur dan Injil, sabda Alloh, sabda para Nabi dan cerita para pendeta tentang riwayat hidup nabi-nabi mereka dicampur menjadi satu. Sehingga tak bisa dibedakan antara sabda Alloh dan ucapan manusia.

2. Alloh telah menciptakan Al Qur-an dalam bahasa Arob yang tinggi mutunya sehingga tak dapat ditiru oleh para penyair Arob.

Tetapi Alloh telah menjadikan Al Qur-ani mudah dihafalkan, bahkan oleh orang-orang yang bukan bangsa Arob. Di Indonesia banyak orang bahkan anak-anak yang hafal Al Qur-an 30 juz.  Sedangkan para pendeta Yahudi dan Kristen, tidak ada seorang pun yang hafal Alkitab karena rumitnya.

Anehnya, ada 2 orang Islam yang hafal Alkitab yaitu Ahmad Deedat dari Afrika Selatan dan muridnya Dr. Zakir Naik dari India, masya’ Alloh..

3. Alloh telah menghijrohkan Nabi Muhammad Saw. dan para muhajirin dari Mekah yang tak aman ke Madinah yang aman.

Sewaktu Nabi Muhammad dan Abu Bakar hijroh ke Madinah jumlah kaum muslimin di Mekah sekitar 1500 orang. Sedangkan jumlah kaum kafir Quroisy sekitar 10.000 orang yang memusuhi, menyiksa dan memboikot kaum Muslimin.

Sedang di Madinah hampir semua penduduknya (kaum Anshor) telah memeluk agama Islam sehingga sangat aman bagi Nabi Muhamad dan para pengikutnya.

4. Nabi Muhammad mendirikan Masjid Nabawi di Madinah sebagai pusat kegiatan agama Islam dan pemerintahan.

Nabi Muhamad dan 4 kholifah penggantinya (Abu Bakar, Umar, Usman dan Ali) menjadikn masjid Madinah sebagai pusat ibadah dan pemerintahan sehingga selalu dalam perlindungan Alloh Swt.

5. Alloh telah menjadikan Nabi Muhammad Saw. sebagai Kepala negara kota Madinah yang ditaati para pendukungnya.

Dalam menjalankan pemerintahannya beliau berlaku jujur, adil tanpa memandang agamanya dan bermusyawarah.

Kaum Yahudi yang mengharapkan Nabi terakhir yang akan datang itu berbangsa Yahudi, merasa kecewa dan cemburu karena ternyata Nabi itu berbangsa Arob. Lalu mereka bersekutu dengan kaum kafir dan musyrik untuk memerarngi Nabi Muhammad Saw. Tetapi mereka kalah lalu diusir dari Madinah.

6. Nabi Muhamad Saw. telah menyusun Piagam Madinah untuk mengatur aneka ragam penduduknya sehingga bersatu menghadapi  musuh dari luar dan dalam.

Piagam Madinah ini selqnjutnya dipakai o[eh 4 kholifah pengganti Nabi dalam mengatur seluruh wilayah Islam.

7. Alloh memerintahkan kaum Muslimin berperang untuk menyebarkan agama Islam. Yang terbunuh akan masuk sorga tanpa pengadilan Tuhan (mati syahid).

Perang-perang yang dijalani Rosululloh

1. Perang Waddan, perjanjian damai dengan Bani Dhamrah.

2. Perang Dzul ‘Usyairah, perjanjian damai dengan  Bani Mudlij dan sekutu-sekutu Bani Dhamrah.

3. Perang Badar Al-Kubra melawan suku Quraisy Mekah.

4. Perang Bani Qainuqa (Kaum Yahudi) di Madinah. Nabi mengusir mereka.

5. Perang Bani Sulaim dan Bani Ghatafan melarikan diri.

6. Perang Dzu Amar, Bani Tsalabah dan Bani Muharib  melarikan diri,

7. Perang Bahran, Bani Sulaim melarikan diri

8. Perang Uhud melawan Kaum Quraisy. 

9. Perang Bani Nadhir (Kaum Yahudi). Nabi mengusir mereka

10. Perang Dzatur Riqa Bani Tsa’labah dan Bani Muharib (dari Kabilah Najed) melarikan diri

11. Perang kabilah Daumatul Jandal melarikan diri.

12. Perang Bani Musthaliq dan sekutunya melarikan diri.

13. Perang Khandak / perang parit. Kaum Yahudi menjalin aliansi dengan Kabilah Quraisy,dan kabilah-kabilah Arab lainnya menyerang kaum Muslimin. Tetapi tidak bisa masuk kota Madinah karena terhadang parit. Mereka akhirnya diusir Alloh dengan badai yang dingin

14. Perang Bani Quraizah (Kaum Yahudi) mereka dihukum mati

15. Perang Bani Lihyan melarikan diri.

16. Perang Dzi Qarad dari Bani Ghatafan melarikan diri.

17. Perang Hudaibiyah berakhir damai

18. Perang Yahudi Khaibar mereka menyerah

19. Perang Yahudi Fadak, mereka menyerah

20. Perang Yahudi Wadil Qura, mereka menyerah 

21. Perang ‘Umratul Qadha perang urat syaraf.

22. Perang Fathu Makkah. Hanya terjadi pertempuran kecil tanpa pertumpahan darah. Sabda Nabi “Barang-siapa yang masuk ke rumah Abu Sofyan ia selamat, barang-siapa yang menutup pintu rumahnya ia selamat dan barangsiapa yang masuk ke dalam Masjidil Harom ia selamat.”

23. Perang Hunain Kabilah Bani Hawazun, Kabilah Tsaqif dan kabilah lain dapat dikalahkan lalu dibebas-kan oleh Rasulullah

24. Perang Hisoru Thaif pengepungan sekitar sebulan. tetapi banyak Bani Tsaqif yang menerima Islam

25. Perang Tabuk, pasukan Romawi telah bersiap sedia di bagian utara perbatasan Arab untuk menyerang kaum Muslimin. Ternyata pasukan Romawi telah mundur ke arah utara. Dalam menunggu kehadiran pasukan Romawi selama 20 hari, Rasulullah Saw mengadakan perjanjian damai dengan kabilah-kabilah di sekitar perbatasan Hijaz dan Syam.

Dengan perang Tabuk ini maka seluruh jazirah Arob telah masuk Islam kecuali wilayah Yaman yang lokasinya sangat jauh dari kota Madinah, sehingga tidak ada lagi kabilah yang mengancam kota Madinah.

Masih ada ancamn bahaya dari Kerajaan Romawi, dan Persia yang nantinya akan ditaklukkan oleh para kholifah pengganti Nabi.

8. 1 tahun setelah Nabi wafat, Abu Bakar mengumpulkan ayat-ayat Al Quran dari hafalan para sahabat dalam satu mus-haf. Kemudian disimpan oleh Hofsah binti Umar isteri Nabi Muhammad Saw.

9. Umar bin Khottob Ra. Sang Penakluk Romawi dan Persia

Pada masa pemerintahannya, kaum muslimin banyak melakukan penaklukan negeri-negeri yang dikuasai oleh Imperium Romawi dan Imperium Persia. Di antaranya adalah:

1. Perang Yarmuk tahun 14 H / 635 M, 36.000 pasukan Islam di bawah pimpinan Khalid bin Walid dan Abu Ubaidah bin Jarrah mengalahkan 200.000 tentara Romawi.

2. Penaklukan wilayah pantai Syam, Damaskus dan Baitul Maqdis.

3. Penaklukan Mesir dan Libia. Amr bin Ash berjalan ke arah Barat, dan menaklukan Burqah, Zuwailah, Tripoli, Shabratah, dan Syarus. Namun Umar melarangnya melakukan penaklukan lebih jauh dari itu.

Adapun penaklukan di kawasan sebelah timur yang berada di bawah kekuasaan Imperium Persia adalah:

1. Perang Namariq tahun 13 H. Pasukan Abu Ubaid Ats-Tsaqafi berhasil mengalahkan pasukan Persia secara telak dan berulang-ulang di Namariq, antara Hirah dan Qadisiah.

2. Perang Jisr, bulan Sya’ban 13 H.

3. Perang Buwaib, Ramadhan 13 H.

4. Perang Qadisiah, tahun 14H / 635M. Pasukan Mutsa-na digabungkan dengan pasukan yang datang dari Madinah di bawah pimpinan Sa’ad bin Abi Waqqash. Persia kalah dan Raja Rustum terbunuh.

5. Penaklukan Madain, ibukota Imperium Persia bulan Shafar 16 H / 637M oleh pasukan Sa’ad bin Abi Waqqash.

6. Penaklukan Jalawla’. Kaum muslimin berhasil menghancurkan pasukan gabungan Persia, mengejar sisa-sisanya dan menaklukan kota Halwan, Tikrit, Maushil, Masabadzan, Ahwaz, Tustar, Sus, dan Jandayasabur. Hurmuzan panglima Persia berhasil ditawan.

7. Penaklukan Nahawand tahun 21H / 641M. Pasukan Islam berjumlah 30.000 mengalahkan 150.000 pasukan Persia.

8. Selama tahun 22 – 23 H / 642 – 643 M, pasukan Islam menaklukan wilayah Persia yang terjauh.

Pada masa pemerintahan Umar, pasukan Islam telah merebut seluruh wilayah kekuasaan Imperium Romawi dan Persia di benua Asia dan Afrika. Umar lalu melakukan beberapa perbaikan dan inovasi administrasi; menetapkan kalender Hijriyah, membentuk kantor-kantor pemerintahan dan militer dan melakukan perluasan masjidil Haram.

10. Kemudian Kholifah Utsman bin Affan Ra. pada tahun 647 M. memerintahkan Zaid bin Tsabit Ra. dan 3 sohabat yang lain menyalin mushaf pertama tadi menjadi beberapa mushaf (disebut mushaf Usmani) dan mengirimkannya ke berbagai propinsi di wilayah kekuasaan Islam (Kufah, Basra, Madinah, Mekah, Mesir, Suriah, Bahrain, Yaman dan Al-Jazirah).

Maka tak ada seorangpun yang bisa merubah Al Quran yang telah tersebar di 9 kota di benua Asia dan Afrika itu. 

 Maka Tujuan Jihad (yaitu menjaga keasllan Al Qur-an) telah tercapai.

Kita tidak perlu lagi berjihad melawan orang kafir dan musyrik di Darul Harb (sesuai yang tertulis di dalam Kitab Fatkhul Mu’in tahun 597 M.)

Apalagi berperang melawan sesama muslim yang tidak sepaham (seperti yang terjadi di Timur Tengah).

Jihad hanya dilakukan bila orang-orang kafir menyerang Darul Islam.

Contoh jihad melawan Tentara Sekutu di Surabaya tanggal 10 Nopember 1945.

Jember, 30 Pebruari 2017.

Dr. H. M. Nasim Fauzi

Jalan Gajah Mada 118

Tilpun {0331} 481127

Jember

Tidak ada komentar:

Posting Komentar