8. MAKNA ADIL
DI DALAM AL QUR-AN
ADALAH JUJUR
Oleh : Dr. H.M. Nasim Fauzi
Pendahuluan
Kata adil sering kita ucapkan dalam kehidupan sehari-hari. Aslinya berasal dari bahasa Arob tetapi sudah kita anggap sebagai bahasa Indonesia dan bahasa daerah.
Dalam bahasa Indonesia adil berarti tidak berat sebelah, sepatutnya, tidak sewenang-wenang dan tidak memihak (W.J.S. Poerwodarminto, Kamus Besar Bahasa Indonesia).
Adil di dalam bahasa Arob dan Al Qur-an
Pengertian adil di dalam bahasa Arob dan Al Qur-an adalah ‘adl dan qisth Kata-kata lainnya adalah haq, ahkam, qowam, amtsal, iqtashoda, shiddiq. (Ensiklopedi Al-Qur’an, Prof. M. Dawam Rahardjo)
Biasanya kata ‘adl (عَدَل) dan qisth (قِسْط) dianggap sebagai padanan (sinonim). Tetapi di beberapa ayat di dalam Al Qur-an, kedua kata itu ada secara bersama-sama. Sehingga dapat ditafsirkan bahwa keduanya mempunyai makna yang berbeda. Contoh QS. An-Nisa [4] : 3 dan QS. Al-Maidah [5] : 8 di halaman bawah.
Seperti telah dibahas dalam makalah MTA, kita akan menanyakan makna kedua kata itu kepada Alloh Swt.
Menanyakan Takwil Qisth Kepada Alloh Swt. (MTA)
MTA 1. Kata yang kita tanyakan maknanya kepada Alloh Swt adalah kata qisth.
MTA 2. Makna kata qisth itu kita cari di dalam Kamus dan Ensiklopedi Al Qur-an sebagai berikut:
No. |
Nama kamus/ Ensiklopedia |
Arti qisth (قِسْط) |
01. |
Kamus Al-Qur’an, Drs. M. Zainul Arifin |
Tengah-tengah, tidak lalai |
02 |
Qamus Al-Quran, Abdul Qadir Hasan |
Tengah-tengah, seimbang |
04 |
Ensiklopedia Al-Qur’an, Golib Matola |
Bagian, seimbang |
Sesuai dengan makalah MTA, bahwa setiap kata di dalam Al Qur-an hanya mempunyai satu makna maka kita misalkan memilih makna qisth adalah seimbang.
MTA 3. Kita kumpulkan semua ayat di dalam Al Qur-an yang mengandung kata qisth. Untuk mencari ayat-ayat tersebut kita bisa memakai Kamus Al Quran, Konkordan-si Qur'an karangan Ali Audah, Indeks Al Qur-an karangan Sukmajaya dkk. dll. Ayat-ayat Al Qur-an yang mengan-dung kata qisth (قِسْط) di dalam Al Qur-an jumlahnya ada 22 yaitu. QS. Al-Baqoroh [2]: 282, QS. Ali Imron [3]:18, 21, QS. An-Nisa’ [4]:3, 127, 135, QS. Al-Maidah [5]:8, 42, QS. Al-An’am [6]:152, QS. Al-A’rof [7]:29, QS. Yunus [10]:4, 47, 54, QS. Hud [11]:85, QS. Al-Anbiya’[21]:47, QS. Al-Ahzab [33]:5, QS. Al-Hujurot [49]:9, QS. Ar-Roh-man [55]:9, QS.Al-Hadid [57]:25, QS. Al-Mumtahanah [60]:8, QS. Al-Jin [72]:14,15.
Uraian ayat-ayatnya secara lengkap dapat dilihat di nasimfauzi@blogspot.com makalah Tafsir kata adil di dalam Al Qur-an adalah jujur.
MTA 4. Kita masukkan makna kata qisth adalah seimbang di dalam kurung di belakang kata qisth tadi.
MTA 5. Kemudian dianalisa apakah kata qisth bermakna seimbang itu sesuai dengan keseluruhan makna ayat.
MTA 6. Semua kata qisth bermaknai seimbang, ternyata sesuai dengan keseluruhan makna ayat masing-masing.
Maka kata qisth di dalam Al Qur-an bermakna seimbang.
Menanyakan Takwil ‘Adl Kepada Alloh Swt. (MTA)
MTA 1. Kata yang kita tanyakan maknanya kepada Alloh Swt adalah kata ‘adl.
MTA 2. Makna kata ‘adl itu kita cari di dalam Kamus dan Ensiklopedi Al Qur-an sebagai berikut:
No. |
Kamus / Ensiklopedia |
Arti ‘adl (عَدَل) |
01 |
Kamus Al-Qur’an, Drs. M. Zainul Arifin |
Seimbang, tidak lebih atau kurang |
02 |
Qamus Al-Quran, Abdul Qadir Hasan |
Adil, sebanding. |
03 |
Ensiklopedia Al-Qur’an, Muhammadiyah Amin |
Lurus (jujur), benar |
Sesuai dengan MTA, bahwa setiap kata di dalam Al Qur-an hanya mempunyai satu makna, maka kita misal-kan memilih makna ‘adl adalah lurus (jujur).
MTA 3. Ayat-ayat Al Qur-an yang mengandung kata ‘adl.
Kata ‘adl (عَدْل) dalam berbagai bentuknya terulang sebanyak 28 kali di dalam Al-Quran. Kata ‘adl sendiri disebutkan 13 kali, yakni pada QS. Al-Baqoroh (2):48, 123, dan 282, QS. An-Nisa’ (4):58, QS. Al-Ma’idah (5):95 dan 106, QS. Al-An‘am (6):70, QS. An-Nahl (16):76 dan 90, QS. Al-Hujurot (49):9, serta QS. Ath-Tholaq (65):2.
MTA 4. Kita masukkan makna kata ‘adl adalah jujur (lurus) di dalam kurung di belakang kata ‘adl tadi.
MTA 5. Kemudian dianalisa apakah makna kata ‘adl adalah jujur (lurus) itu sesuai dengan keseluruhan makna ayat.
Analisa ayat-ayat yang mengandung kata ‘Ádl di dalam Al Qur-an, dengan contoh 16 ayat.
1. QS Al-Baqoroh (2):48. Dan jagalah dirimu dari (azab) hari (kiamat,yang pada hari itu) seseorang tidak dapat membela orang lain, walau sedikitpun; dan (begitu pula) tidak diterima syafa'at dan ‘adl (kata benda bermakna tebusan) dari padanya, dan tidaklah mereka akan ditolong. (tidak cocok)
2. QS Al-Baqoroh (2):123. Dan takutlah kamu kepada suatu hari di waktu seseorang tidak dapat menggantikan seseorang lain sedikitpun dan tidak akan diterima suatu ’adl (kata benda bermakna tebusan) daripadanya dan tidak akan memberi manfaat sesuatu syafa'at kepadanya dan tidak (pula) mereka akan ditolong. (tidak cocok)
3. QS Al-Baqoroh (2):248. Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu bermu'amalah tidak secara tunai untuk waktu yang ditentukan, hendaklah kamu menuliskannya. Dan hendaklah seorang penulis di antara kamu menuliskannya dengan ‘adl (kata sifat bermakna jujur) dan janganlah penulis enggan menuliskannya sebagaimana Alloh mengajarkannya. (cocok)
4. QS. An-Nisa [4]:3. Dan jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adil (qisth bermakna seimbang) terhadap (hak-hak) perempuan yang yatim (bilamana kamu menga-wini-nya), Maka kawinilah wanita-wanita (lain) yang kamu se-nangi: dua, tiga atau empat. Kemudian jika kamu takut ti-dak akan dapat berlaku ‘adl (kata sifat bermakna jujur). Maka (kawinilah) seorang saja, atau budak-budak yang kamu miliki. Yang demikian itu adalah lebih dekat kepada tidak berbuat aniaya. (cocok)
5. QS. An-Nisa [4]:58. Sesungguhnya Alloh menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada yang berhak me-nerimanya, dan (menyuruh kamu) apabila menetapkan hukum di antara manusia supaya kamu menetapkan dengan ‘adl (kata sifat bermakna jujur). (cocok)
6. QS. An-Nisa [4]:129. Dan kamu sekali-kali tidak akan dapat berlaku ‘adl (kata sifat bermakna jujur) di antara isteri-isteri(mu), walaupun kamu sangat ingin berbuat de-mikian. Karena itu janganlah kamu terlalu cenderung (kepada yang kamu cintai), sehingga kamu biarkan yang lain terkatung-katung. (cocok)
7. QS. Al-Maidah [5] : 8. Hai orang-orang yang beriman hendaklah kamu jadi orang-orang yang selalu menegakkan (kebenaran) karena Alloh, menjadi saksi dengan adil (qisth bermakna seimbang). Dan janganlah sekali-kali kebencianmu terhadap sesuatu kaum, mendorong kamu untuk berlaku tidak ‘adl (kata sifat bermakna jujur), Berlaku ‘adl-lah (kata sifat bermakna jujur), karena ‘adl (kata sifat bermakna jujur) itu lebih dekat kepada takwa. (cocok)
8. QS. Al-Maidah [5]:95. Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu membunuh binatang buruan ketika kamu sedang ihrom. Barangsiapa di antara kamu membunuhnya dengan sengaja, maka dendanya ialah mengganti dengan binatang ternak seimbang dengan buruan yang dibunuhnya menurut putusan dua orang yang ‘adl (kata sifat bermakna jujur), di antara kamu sebagai hadyad yang dibawa sampai ke Ka'bah. (cocok)
9. QS. Al-Maidah [5]:106. Hai orang-orang yang beriman, apabila salah seorang kamu menghadapi kematian, sedang dia akan berwasiat, maka hendaklah (wasiat itu) disaksikan oleh dua orang yang ‘adl (kata sifat bermakna jujur) diantara kamu, atau dua orang yang berlainan agama dengan kamu. (cocok)
10. QS. Al-An’am [6]:115. Telah sempurnalah kalimat Tuhanmu (Al Qur-an) sebagai kalimat yang benar dan ‘adl (kata sifat bermakna jujur). Tidak ada yang dapat me-ngubah-ubah kalimat-kalimatNya dan Dia lah yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. (cocok)
11. QS. Al-An’am [6]:152. Dan janganlah kamu dekati harta anak yatim, kecuali dengan cara yang lebih bermanfaat, hingga sampai ia dewasa. Dan sempurnakan-lah takaran dan timbangan dengan ‘adl (kata sifat bermakna jujur). kami tidak memikulkan beban kepada sesorang melainkan sekedar kesanggupannya. Dan apabila kamu berkata, maka hendaklah kamu berkata ‘adl (kata sifat bermakna jujur) kendatipun ia adalah kerabat(mu), dan penuhilah janji Alloh. Yang demikian itu diperintahkan Alloh kepadamu agar kamu ingat. (cocok)
12. QS. An-Nahl [16]:76. Dan Alloh membuat (pula) perumpamaan:dua orang lelaki yang seorang bisu, tidak dapat berbuat sesuatupun dan dia menjadi beban atas penanggungnya, ke mana saja dia disuruh oleh penanggungnya itu, dia tidak dapat mendatangkan suatu kebajikanpun. Samakah orang itu dengan orang yang menyuruh berbuat ‘adl (kata sifat bermakna jujur), dan dia berada pula di atas jalan yang lurus? (cocok)
13. QS. An-Nahl [16]:90. Sesungguhnya Alloh menyuruh (kamu) berlaku ‘adl (kata sifat bermakna jujur) dan berbuat kebajikan, memberi kepada kaum kerabat, dan Alloh melarang dari perbuatan keji, kemungkaran dan permusuhan. (cocok)
14. QS Asy-Syuro [42]:15. Katakanlah: "Aku beriman kepada semua Kitab yang diturunkan Alloh dan aku diperintahkan supaya berlaku ‘adl (kata sifat bermakna jujur) di antara kamu. Allohlah Tuhan kami dan Tuhan kamu. (cocok)
15. QS. Al-An’am [6]:115. Telah sempurnalah kalimat Tuhanmu (Al-Quran) sebagai kalimat yang benar dan ‘adl (kata sifat bermakna jujur) Tidak ada yang dapat merobah robah kalimat-kalimatNya dan Dia lah yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. (cocok)
16.QS. An-Nahl [16]: 90. Sesungguhnya Alloh menyuruh (kamu) berlaku ‘adl (kata sifat bermakna jujur) dan berbuat kebajikan, memberi kepada kaum kerabat. Dan Alloh melarang dari perbuatan keji, kemungkaran dan permusuh-an. Dia memberi pengajaran kepadamu agar kamu dapat mengambil pelajaran (cocok)
MTA 6. Ternyata kata ‘adl sebagai kata sifat (adjec-tive) bermakna jujur betul-betul sesuai pada 16 ayat yang kita teliti itu.
---------------------------------------------------------------------------
Maka kata ‘adl di dalam Al Qur-an bermakna jujur.
----------------------------------------------------------------------------
Kata ‘adl di dalam Al Qur-an tidak sama maknanya de-ngan kata adil dalam Bahasa Indonesia. Sedang adil dalam Bahasa Indonesia istilah Bahasa Al Qur-annya adalah qisth.
Kasus Nabi Ibrohim As.
Sampai usia tua Saroh tidak bisa memberi anak pada Nabi Ibrohim As. Maka dia menyarankan beliau untuk me-ngawini Hajar, budaknya dari pemberian Fir’aun. Hajar ter-nyata bisa hamil dan melahirkan Ismail. Saking gembiranya Nabi Ibrohim As lebih sering tinggal dengan Hajar. Ini me-nimbulkan kecemburuan Saroh sehingga dia menyarankan agar Ibrohim As membawa Hajar beserta Ismail pergi jauh. Beliau membawa keduanya ke Mekah di Jaziroh Arob. Me-reka ditinggalkan di sana selama kira-kira 15 tahun. Selama itu Nabi Ibrohim As tinggal bersama isteri pertamanya Saroh di Kana’an, Palestina.
Tentu saja perlakuan Nabi Ibrohim As. terhadap kedua isterinya adalah tidak adil dalam makna qisth (قِسْط sama, seimbang), tetapi tetap adil dalam makna ‘adl (عَدْل = jujur).
Jember 25 Oktober 2015
Dr. H.M. Nasim Fauzi
Jalan Gajah Mada 118
Tilpun (0331) 481127
Jember
Tidak ada komentar:
Posting Komentar