BIG
BANG DUNIA
dan BIG BANG SURGA
Oleh : Dr. H.M. Nasim Fauzi
Mengenal alam semesta beserta isinya.
Gambaran alam semesta berisi galaksi-galaksi
dan sebuah supernova yang sedang meledak
oleh seorang pelukis.
Luas alam semesta adalah 14 milyar tahun cahaya atau 14 X 95 triliun km. Berisi 500 miliar
galaksi, satu di antaranya adalah galaksi Bimasakti atau Milky way yang kita huni sekarang.
Gambaran alam semesta berisi galaksi-galaksi
dan sebuah supernova yang sedang meledak
oleh seorang pelukis.
Luas alam semesta adalah 14 milyar tahun cahaya atau 14 X 95 triliun km. Berisi 500 miliar
galaksi, satu di antaranya adalah galaksi Bimasakti atau Milky way yang kita huni sekarang.
Bumi yang kita huni dan bulan
merupakan bagian dari tata surya / solar system. Solar = matahari.
Penciptaan Alam Semesta Dunia Secara Big Bang / Dentuman Besar
Sekitar 13,7 miliar
tahun yang lalu, Alloh Swt. menciptakan alam semesta yang kita huni sekarang
ini, dari sebuah titik yang sangat panas dan padat, tiba-tiba meledak dan
mengembang.
Peristiwa ini disebut Big
Bang (Dentuman Besar). Teori Big Bang ini diajukan oleh Georges Lematre pada tahun 1927
berdasarkan Teori Relativitas Einstein dan dibuktikan kebenarannya oleh Edwin Hubble pada tahun 1929 dengan pengamatan galaksi yang
sangat jauh.
Menurut Stephen Hawking sampai kini alam
semesta ini masih terus me-ngembang hingga radius maksimum sebelum akhirnya mengalami Keruntu-han
besar (Big Crunch) menuju
singu-laritas yang kacau dan tak teratur.
SANGKAKALA
Terompet atau sangkakala bentuknya seperti tanduk besar
yang siap ditiup oleh malaikat Isrofil.
Dan
ditiuplah sangkakala, maka matilah siapa yang di langit dan di bumi kecuali
siapa yang dikehendaki Allah. Kemudian ditiup sangkakala itu
sekali lagi maka tiba-tiba mereka berdiri menunggu (putusannya masing-masing).
(QS.
Az-Zumar [39] : 68).
Suara
trompet itu juga menghancurkan seluruh isi langit. Sedang bumi masih tetap bundar, tetapi isinya kosong karena telah dimuntahkan.
Isi bumi / magma ini oleh para malaikat dibawa keluar dari alam semesta
dijadikan api neraka
Kemudian
Malaikat Isrofil meniup sangkakala untuk kedua kalinya. Maka bangkitlah seluruh
manusia dari dalam bumi. Setiap manusia di-dampingi oleh dua orang malaikat.
Yang satu membawa dua kitab berisi catatan amal baik dan buruk. Satunya membawa
mereka terbang ke Padang Mahsyar yang ada di Palestina. Padang Mahsyar waktu
itu keadaannya gelap gulita karena matahari, bulan dan bintang sinarnya sudah
padam. Baru setelah Alloh Swt. menyatakan diriNya, padang
mahsyar itu menjadi terang benderang.
Selanjutnya
Alloh Swt mengadili (menghisab) seluruh manusia, jin, setan dan iblis, serta
menimbang amal (di mizan).
Iblis
serta semua pengikutnya yaitu orang kafir dan musyrik langsung dimasukkan ke
dalam neraka.
Selanjutnya Alloh Swt.
membentangkan shiroth di atas neraka. Kaum yang beriman dan munafik oleh
Alloh Swt. Ditempatkan di Shiroth dalam keadaan gelap gulita.
Masing-masing orang diberi cahaya yang terang-nya sesuai dengan amal baiknya. Dengan
diterangi sinar itu mereka
kelak akan menyeberangi shiroth.
Setelah semua orang meninggalkan padang
mahsyar di bumi, karena tidak diperlukan lagi bagi manusia (Langit dan Bumi Dunia
ini diciptakan Alloh Swt. untuk ditempati manusia dan jin), maka langit
dan bumi digulung oleh Alloh Swt. dalam bentuk Big Crunch (Keruntuhan Besar).
Penciptaan Alam Semesta Sorga Secara Big Bang
/ Dentuman Besar
Bekas tempat Alam Semesta Dunia yang
kosong ini dipakai Alloh Swt. untuk menciptakan Sorga secara Big Bang juga.
Dengan uraian di
atas maka dapatlah kita fahami arti ayat Al Qur-an berikut ini.
(Yaitu) pada
hari Kami gulung langit seba-gai menggulung lembaran-lembaran kertas
(Big Crunch). Sebagaimana Kami telah memulai penciptaan
pertama (menciptakan alam semesta dunia secara “Big Bang’),
begitulah Kami akan mengulanginya (menciptakan alam semesta sorga juga secara “Big bang’’). Itulah suatu janji yang pasti Kami tepati;
sesung-guhnya Kamilah yang akan melaksanakannya.“ (QS.
Al-Anbiya [21] :104).
Sama
halnya dengan alam semesta dunia, (alam semesta) surga juga
terdiri dari galaksi-galaksi. Galaksi itu terdiri dari banyak tata-surya, ma-sing-masing
terdiri dari sebuah matahari, sebuah bumi dan bulan serta planet-planet sorga
(yang tidak bisa dihuni).
Bedanya adalah
bila bumi dunia dihuni oleh bermilyard-milyard ma-nusia, tetapi bumi sorga
hanya dihuni oleh seorang mukmin sorga, bersama isteri-isteri bidadari dan
ribuan pelayan sorga (Wildanun mu-kholladun).
Para mukmin sorga yang jumlahnya berjuta-juta
bahkan bermilyard-milyard itu masing-masing menghuni satu bumi surga pada
galaksi-ga-laksi yang terpisah. Beberapa mukmin sorga bahkan diberi Alloh Swt.
dua sampai empat (bumi) sorga yang terletak di galaksi yang berbeda. Bumi-bumi
sorga itu dikunjunginya dengan pesawat buatan Alloh Swt. yang sangat cepat (seketika itu juga bisa sampai di bumi surga tujuannya).
|
Dr. H.M. Nasim Fauzi
Jalan Gajah Mada 118
Tilpun
(0331) 481127
Jember.
PERISTIWA-PERISTIWA
DI ALAM KUBUR
almanhaj.or.id
Oleh : Ustadz Abu Isma’il Muslim Al-Atsari
Allâh
Azza wa Jalla berfirman:
كُلُّ نَفْسٍ ذَائِقَةُ الْمَوْتِ ۗ وَإِنَّمَا تُوَفَّوْنَ
أُجُورَكُمْ يَوْمَ الْقِيَامَةِ ۖ فَمَنْ زُحْزِحَ عَنِ النَّارِ وَأُدْخِلَ
الْجَنَّةَ فَقَدْ فَازَ ۗ وَمَا الْحَيَاةُ الدُّنْيَا إِلَّا مَتَاعُ الْغُرُورِ
Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan
mati. Dan sesungguhnya pada hari kiamat sajalah disempurnakan pahalamu.
Barangsiapa di-jauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga maka sungguh
ia telah beruntung. Kehidupan dunia itu tidak lain hanyalah kesenangan yang
memperdayakan. (Ali Imrân [3]:185)
Allâh AwJ. memberikan pemberitaan umum
kepada seluruh makh-luk, bahwa setiap jiwa akan merasakan kematian. Hanya Allâh
Yang Maha Hidup, tidak akan mati. Adapun jin, manusia, malaikat, semua akan
mati.
Kematian merupakan hakekat yang menakutkan. Dia akan mendata-ngi seluruh orang
yang hidup dan tidak ada yang kuasa menolak mau-pun menahannya. Maut merupakan
ketetapan Allâh AwJ. Ini adalah hakekat yang sudah diketahui. Maka sepantasnya
kita bersiap diri menghadapinya dengan iman sejati dan amal shalih yang murni.
Di dalam tulisan ini insya Allah akan kami sampaikan beberapa peristiwa
yang terjadi di alam kubur sehingga menjadikan kita lebih waspada dalam
menjalani kehidupan dunia ini agar selamat di alam kubur.
ALAM KUBUR MENAKUTKAN
Hani’
Ra., bekas budak Utsmân bin Affân Ra., berkata, “Kebiasaan Utsman Ra. jika
berhenti di sebuah kuburan, beliau menangis sampai membasahi janggutnya. Lalu
beliau Ra. ditanya, ‘Disebutkan tentang surga dan neraka tetapi engkau tidak
menangis. Namun engkau me-nangis dengan sebab ini (melihat kubur), (Mengapa
demikian?)’ Beliau, ‘Sesungguhnya Rasûlullâh Saw. bersabda, (yang artinya)
‘Kubur adalah persinggahan pertama dari (persinggahan-persinggahan) akhirat.
Bila seseorang selamat dari (keburukan)nya, maka setelahnya lebih mudah
darinya; bila seseorang tidak selamat dari (keburukan)nya, maka sete-lahnya
lebih berat darinya.’ Rasûlullâh Saw. juga bersabda, ‘Aku tidak melihat suatu
pemandangan pun yang lebih menakutkan daripada kubur.’” [HR. At-Tirmidzi dan Ibnu Mâjah; dihasankan oleh syaikh al-Albâni]
Karena fase setelah kubur lebih mudah bagi
yang selamat, maka ketika melihat surga yang disiapkan Allâh AwJ. dalam
kuburnya, seo-rang Mukmin mengatakan, “Ya Rabb, segerakanlah kiamat agar aku
kembali ke keluarga dan hartaku.” Sebaliknya, orang-orang kafir, ketika melihat
adzab pedih yang disiapkan Allâh AwJ. baginya, ia berseru, “Ya Rabb, jangan kau
datangkan kiamat.” Karena yang akan datang sete-lahnya lebih pedih siksanya dan
lebih menakutkan.
GELAPNYA ALAM KUBUR
Hal ini ditunjukkan oleh hadits shahih :
عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ أَنَّ امْرَأَةً سَوْدَاءَ كَانَتْ
تَقُمُّ الْمَسْجِدَ – أَوْ شَابًّا – فَفَقَدَهَا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَسَأَلَ عَنْهَا – أَوْ عَنْهُ – فَقَالُوا مَاتَ. قَالَ «
أَفَلاَ كُنْتُمْ آذَنْتُمُونِى ». قَالَ فَكَأَنَّهُمْ صَغَّرُوا أَمْرَهَا –
أَوْ أَمْرَهُ – فَقَالَ « دُلُّونِى عَلَى قَبْرِهِ ». فَدَلُّوهُ فَصَلَّى
عَلَيْهَا ثُمَّ قَالَ « إِنَّ هَذِهِ الْقُبُورَ مَمْلُوءَةٌ ظُلْمَةً عَلَى
أَهْلِهَا وَإِنَّ اللَّهَ عَزَّ وَجَلَّ يُنَوِّرُهَا لَهُمْ بِصَلاَتِى عَلَيْهِمْ
».
Dari sahabat Abu Hurairah Ra. bahwa
seorang wanita hitam -atau seorang pemuda- biasa menyapu masjid Nabawi pada
masa Rasûlullâh Saw. . Rasûlullâh Saw. tidak mendapatinya sehingga beliau Saw.
menanyakannya. Para sahabat menjawab, ‘Dia telah meninggal’.
Beliau Saw. berkata, ‘Kenapa kalian tidak memberitahukan kepadaku?’ Abu
Hurairah berkata, ‘Seolah-olah mereka meremehkan urusannya’. Beliau Saw.
bersabda, ‘Tunjukkan kuburnya kepadaku’. Lalu mereka menunjukkannya, beliau pun
kemudian menyalati wanita itu, lalu bersabda, “Sesungguhnya kuburan-kuburan ini
dipenuhi kegelapan bagi para penghuninya, dan sesungguhnya Allâh Swt.
menyinarinya bagi mereka dengan shalatku terhadap mereka.” [HR. Bukhari, Muslim, dll]
HIMPITAN ALAM
KUBUR
Setelah mayit diletakkan di dalam kubur,
maka kubur akan menghimpit dan menjepit dirinya. Tidak seorang pun yang dapat
selamat dari himpitannya. Beberapa hadits menerangkan bahwa kubur menghimpit
Sa’ad bin Muadz Ra., padahal kematiannya membuat ‘arsy bergerak, pintu-pintu
langit terbuka, serta malaikat sebanyak tujuh puluh ribu menyaksikannya. Dalam
Sunan an-Nasâ’i diriwayatkan dari Ibn Umar Ra. bahwa Rasûlullâh Saw. bersabda :
هَذَا الَّذِى تَحَرَّكَ لَهُ الْعَرْشُ وَفُتِحَتْ لَهُ
أَبْوَابُ السَّمَاءِ وَشَهِدَهُ سَبْعُونَ أَلْفًا مِنَ الْمَلاَئِكَةِ لَقَدْ
ضُمَّ ضَمَّةً ثُمَّ فُرِّجَ عَنْهُ
Inilah yang membuat ‘arsy bergerak,
pintu-pintu langit dibuka, dan disaksikan oleh tujuh puluh ribu malaikat.
Sungguh ia dihimpit dan dijepit (oleh kubur), akan tetapi kemudian dibebaskan.”
[Dishahihkan oleh syaikh al-Albâni rahimahullah ; Lihat Misykâtul Mashâbîh
1/49; Silsilah ash-Shahîhah, no. 1695]
Dalam Musnad Ahmad diriwayatkan dari
‘Aisyah bahwa Rasûlullâh Saw. bersabda :
إِنَّ لِلْقَبْرِ ضَغْطَةً وَلَوْ كَانَ أَحَدٌ نَاجِياً
مِنْهَا نَجَا مِنْهَا سَعْدُ بْنُ مُعَاذٍ
Sesungguhnya kubur memiliki himpitan yang
bila seseorang selamat darinya, maka (tentu) Saad bin Muâdz telah selamat. [HR.
Ahmad, no. 25015; 25400; Dishahihkan oleh Syaikh al-Albâni di dalam Shahîhul
Jâmi’ 2/236]
Himpitan kubur in akan menimpa semua
orang, termasuk anak kecil. Rasûlullâh Saw. bersabda :
لَوْ أَفْلَتَ أَحَدٌ مِنْ ضَمَّةِ الْقَبْرِ لَنَجَا هَذَا
الصَّبِيُّ
Seandainya ada seseorang selamat dari
himpitan kubur, maka bocah ini pasti selamat [Mu’jam ath-Thabrani dari Abu
Ayyub Ra. dengan sanad shahih dan riwayat ini dinilai shahih oleh Syaikh
al-Albani rahimahullah dalam Shahihul Jâmi, 5/56]
FITNAH (UJIAN) KUBUR
Jika seorang hamba telah diletakkan di dalam
kubur, dua malaikat akan mendatanginya dan memberikan pertanyaan-pertanyaan.
Inilah yang dimaksud dengan fitnah (ujian) kubur. Dalam hadits shahih riwayat
Imam Ahmad rahimahullah dari sahabat al-Barro bin ‘Azib Ra., Rasûlullâh Saw.
bersabda :
فَيَأْتِيهِ مَلَكَانِ فَيُجْلِسَانِهِ:فَيَقُولَانِ لَهُ :
مَنْ رَبُّكَ ؟ فَيَقُولُ: رَبِّيَ اللَّهُ فَيَقُولَانِ لَهُ : مَا دِينُكَ ؟
فَيَقُولُ: دِينِيَ الْإِسْلَامُ فَيَقُولَانِ لَهُ: مَا هَذَا الرَّجُلُ الَّذِي
بُعِثَ فِيكُمْ ؟ فَيَقُولُ هُوَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ فَيَقُولَانِ لَهُ : وَمَا يُدْرِيْكَ ؟ فَيَقُولُ: قَرَأْتُ كِتَابَ
اللَّهِ فَآمَنْتُ بِهِ وَصَدَّقْتُ فَيُنَادِي مُنَادٍ فِي السَّمَاءِ: أَنْ قَدْ
صَدَقَ عَبْدِيفَأَفْرِشُوهُ مِنَ الْجَنَّةِ (وَأَلْبِسُوهُ مِنَ الْجَنَّةِ)
وَافْتَحُوا لَهُ بَابًا إِلَى الْجَنَّةِ , قَالَ: فَيَأْتِيهِ مِنْ رَوْحِهَا
وَطِيبِهَا وَيُفْسَحُ لَهُ فِي قَبْرِهِ مَدَّ بَصَرِهِ قَالَ وَيَأْتِيهِ رَجُلٌ
حَسَنُ الْوَجْهِ حَسَنُ الثِّيَابِ طَيِّبُ الرِّيحِ فَيَقُولُ : أَبْشِرْ بِالَّذِي
يَسُرُّكَ هَذَا يَوْمُكَ الَّذِي كُنْتَ تُوعَدُ , فَيَقُولُ لَهُ : مَنْ أَنْتَ
, فَوَجْهُكَ الْوَجْهُ يَجِيءُ بِالْخَيْرِ, فَيَقُولُ: أَنَا عَمَلُكَ
الصَّالِحُ, فَيَقُولُ: رَبِّ أَقِمِ السَّاعَةَ حَتَّى أَرْجِعَ إِلَى أَهْلِي
وَمَالِي
Kemudian dua malaikat mendatanginya dan
mendudukannya, lalu keduanya bertanya, “Siapakah Rabbmu ?” Dia (si mayyit)
menjawab, “Rabbku adalah Allâh”. Kedua malaikat itu bertanya, “Apa agamamu?” Dia
menjawab: “Agamaku adalah al-Islam”.
Kedua malaikat itu bertanya, “Siapakah laki-laki yang telah diutus kepada kamu ini?” Dia menjawab, “Beliau utusan Allâh”.
Kedua malaikat itu bertanya, “Apakah ilmumu?” Dia menjawab, “Aku membaca kitab Allâh, aku mengimaninya dan membenarkannya”.
Lalu seorang penyeru dari langit berseru, “HambaKu telah (berkata) benar, berilah dia hamparan dari surga, (dan berilah dia pakaian dari surga), bukakanlah sebuah pintu untuknya ke surga.
Maka datanglah kepadanya bau dan wangi surga. Dan diluaskan baginya di dalam kuburnya sejauh mata memandang. Dan datanglah seorang laki-laki berwajah tampan kepadanya, berpakaian bagus, beraroma wangi, lalu mengatakan, “Bergembiralah dengan apa yang menyenangkanmu, inilah harimu yang engkau telah dijanjikan (kebaikan)”. Maka ruh orang Mukmin itu bertanya kepadanya, “Siapakah engkau, wajahmu adalah wajah yang membawa kebaikan?” Dia menjawab, “Aku adalah amalmu yang shalih”. Maka ruh itu berkata, “Rabbku, tegakkanlah hari kiamat, sehingga aku akan kembali kepada istriku dan hartaku”.
Kedua malaikat itu bertanya, “Siapakah laki-laki yang telah diutus kepada kamu ini?” Dia menjawab, “Beliau utusan Allâh”.
Kedua malaikat itu bertanya, “Apakah ilmumu?” Dia menjawab, “Aku membaca kitab Allâh, aku mengimaninya dan membenarkannya”.
Lalu seorang penyeru dari langit berseru, “HambaKu telah (berkata) benar, berilah dia hamparan dari surga, (dan berilah dia pakaian dari surga), bukakanlah sebuah pintu untuknya ke surga.
Maka datanglah kepadanya bau dan wangi surga. Dan diluaskan baginya di dalam kuburnya sejauh mata memandang. Dan datanglah seorang laki-laki berwajah tampan kepadanya, berpakaian bagus, beraroma wangi, lalu mengatakan, “Bergembiralah dengan apa yang menyenangkanmu, inilah harimu yang engkau telah dijanjikan (kebaikan)”. Maka ruh orang Mukmin itu bertanya kepadanya, “Siapakah engkau, wajahmu adalah wajah yang membawa kebaikan?” Dia menjawab, “Aku adalah amalmu yang shalih”. Maka ruh itu berkata, “Rabbku, tegakkanlah hari kiamat, sehingga aku akan kembali kepada istriku dan hartaku”.
Pertanyaan ini juga dilontarkan kepada
orang kafir, sebagaimana yang dijelaskan oleh Nabi Saw. :
وَيَأْتِيهِ مَلَكَانِ فَيُجْلِسَانِهِ فَيَقُولَانِ لَهُ :
مَنْ رَبُّكَ؟ فَيَقُولُ : هَاهْ هَاهْ لَا أَدْرِي فَيَقُولَانِ لَهُ: مَا
دِينُكَ ؟ فَيَقُولُ : هَاهْ هَاهْ لَا أَدْرِي فَيَقُولَانِ لَهُ مَا هَذَا
الرَّجُلُ الَّذِي بُعِثَ فِيكُمْ ؟ فَيَقُولُ: هَاهْ هَاهْ لَا أَدْرِي
فَيُنَادِي مُنَادٍ مِنَ السَّمَاءِ أَنْ كَذَبَ فَافْرِشُوا لَهُ مِنَ النَّارِ
وَافْتَحُوا لَهُ بَابًا إِلَى النَّارِ فَيَأْتِيهِ مِنْ حَرِّهَا وَسَمُومِهَا
وَيُضَيَّقُ عَلَيْهِ قَبْرُهُ حَتَّى تَخْتَلِفَ فِيهِ أَضْلَاعُهُ وَيَأْتِيهِ رَجُلٌ
قَبِيحُ الْوَجْهِ قَبِيحُ الثِّيَابِ مُنْتِنُ الرِّيحِ فَيَقُولُ: أَبْشِرْ
بِالَّذِي يَسُوءُكَ هَذَا يَوْمُكَ الَّذِي كُنْتَ تُوعَدُ, فَيَقُولُ: مَنْ
أَنْتَ فَوَجْهُكَ الْوَجْهُ يَجِيءُ بِالشَّرِّ فَيَقُولُ: أَنَا عَمَلُكَ
الْخَبِيثُ فَيَقُولُ رَبِّ لَا تُقِمِ السَّاعَةَ
Kemudian
ruhnya dikembalikan di dalam jasadnya. Dan dua malaikat mendatanginya dan
mendudukkannya. Kedua malaikat itu bertanya, “Siapakah Rabbmu?” Dia menjawab:
“Hah, hah, aku tidak tahu”.
Kedua malaikat itu bertanya, “Apakah agamamu?” Dia menjawab, “Hah, hah, aku tidak tahu”.
Kedua malaikat itu bertanya, “Siapakah laki-laki yang telah diutus kepada kamu ini?”Dia menjawab: “Hah, hah, aku tidak tahu”.
Lalu penyeru dari langit berseru, “HambaKu telah (berkata) dusta, berilah dia hamparan dari neraka, dan bukakanlah sebuah pintu untuknya ke neraka.” Maka panas neraka dan asapnya datang mendatanginya. Dan kuburnya disempitkan, sehingga tulang-tulang rusuknya berhimpitan.
Dan datanglah seorang laki-laki berwajah buruk kepadanya, berpakaian buruk, beraroma busuk, lalu mengatakan, “Terimalah kabar yang menyusahkanmu ! Inilah harimu yang telah dijanjikan (keburukan) kepadamu”. Maka ruh orang kafir itu bertanya kepadanya, “Siapakah engkau, wajahmu adalah wajah yang membawa keburukan?” Dia menjawab, “Aku adalah amalmu yang buruk”. Maka ruh itu berkata, “Rabbku, janganlah Engkau tegakkan hari kiamat”. [Lihat Shahîhul Jâmi’ no: 1672]
Kedua malaikat itu bertanya, “Apakah agamamu?” Dia menjawab, “Hah, hah, aku tidak tahu”.
Kedua malaikat itu bertanya, “Siapakah laki-laki yang telah diutus kepada kamu ini?”Dia menjawab: “Hah, hah, aku tidak tahu”.
Lalu penyeru dari langit berseru, “HambaKu telah (berkata) dusta, berilah dia hamparan dari neraka, dan bukakanlah sebuah pintu untuknya ke neraka.” Maka panas neraka dan asapnya datang mendatanginya. Dan kuburnya disempitkan, sehingga tulang-tulang rusuknya berhimpitan.
Dan datanglah seorang laki-laki berwajah buruk kepadanya, berpakaian buruk, beraroma busuk, lalu mengatakan, “Terimalah kabar yang menyusahkanmu ! Inilah harimu yang telah dijanjikan (keburukan) kepadamu”. Maka ruh orang kafir itu bertanya kepadanya, “Siapakah engkau, wajahmu adalah wajah yang membawa keburukan?” Dia menjawab, “Aku adalah amalmu yang buruk”. Maka ruh itu berkata, “Rabbku, janganlah Engkau tegakkan hari kiamat”. [Lihat Shahîhul Jâmi’ no: 1672]
Dari
hadits yang telah dikemukakan di atas menunjukkan bahwa pertanyaan dalam kubur
berlaku untuk umum, baik orang Mukmin maupun kafir.
ADZAB DAN NIKMAT KUBUR
Banyak
sekali hadits yang menjelaskan keberadaan adzab dan nikmat kubur. Hal ini telah
disepakati oleh Ahlus Sunnah wal Jamâ’ah. Imam Ibnu Abil ‘Izzi rahimahullah ,
penulis kitab al-Aqîdah ath-Thahâwiyah, berkata, “Telah mutawatir hadits-hadits
dari Rasûlullâh tentang keberadaan adzab dan nikmat kubur bagi orang yang
berhak mendapatkannya; Demikian juga pertanyaan dua malaikat. Oleh karena itu,
wajib meyakini dan mengimani kepastian ini. Dan kita tidak membicarakan
bagaimana caranya, karena akal tidak memahami bagaimana caranya, karena keadaan
itu tidak dikenal di dunia ini. Syari’at tidaklah datang membawa perkara yang
mustahil bagi akal, tetapi terkadang membawa perkara yang membingungkan akal.
Karena kembalinya ruh ke jasad (di alam kubur) tidaklah dengan cara yang
diketahui di dunia, namun ruh dikembalikan ke jasad dengan cara yang berlainan
dengan yang ada di dunia.” [Kitab Syarah al-Aqîdah ath-Thahâwiyah, hlm.450;
al-Minhah al-Ilâhiyah fii Tahdzîb Syarh ath-Thahâwiyah, hlm. 238]
Kalangan atheis dan orang-orang Islam yang
mengikuti pendapat para filosof mengingkari
adanya adzab kubur. Mereka beralasan bahwa setelah membongkar kubur, mereka
tidak melihat sama sekali apa yang diberitakan oleh nash-nash syariat. Mereka
semua tidak mempercayai apa yang di luar jangkauan ilmu mereka. Mereka mengira
bahwa penglihatan mereka dapat melihat segala sesuatu dan pendengaran mereka
dapat mendengar segala sesuatu, padahal kita saat ini telah mengetahui beberapa
rahasia alam yang oleh penglihatan dan pendengaran kita tidak dapat
menangkapnya.
Adapun orang-orang yang beriman kepada
Allâh Swt. akan membenarkan beritaNya.
Di dalam al-Qur’ân terdapat
isyarat-isyarat yang menunjukkan adanya adzab kubur. Antara lain adalah Firman
Allâh AwJ. tentang Fir’aun dan kaumnya :
وَحَاقَ بِآلِ فِرْعَوْنَ سُوءُ الْعَذَابِ ﴿٤٥﴾ النَّارُ
يُعْرَضُونَ عَلَيْهَا غُدُوًّا وَعَشِيًّا ۖ وَيَوْمَ تَقُومُ السَّاعَةُ
أَدْخِلُوا آلَ فِرْعَوْنَ أَشَدَّ الْعَذَابِ
Fir’aun beserta kaumnya dikepung oleh
adzab yang amat buruk. Kepada mereka dinampakkan neraka pada pagi dan petang,
dan pada hari terjadinya kiamat. (dikatakan kepada malaikat), “Masukkanlah
Fir’aun dan kaumnya ke dalam adzab yang sangat keras”. (al-Mukmin [40]: 45-46)
Imam Ibnu Katsir rahimahullah berkata tentang ayat ini,
“Fir’aun beserta kaumnya dikepung oleh adzab yang amat buruk”, yaitu tenggelam
di lautan, kemudian pindah ke neraka Jahim. “Kepada mereka dinampakkan neraka
pada pagi dan petang”, sesungguhnya ruh-ruh mereka dihadapkan ke neraka pada
waktu pagi dan petang sampai hari kiamat. Jika hari kiamat telah terjadi ruh
dan jasad mereka berkumpul di neraka. Oleh karena inilah Allâh AwJ. berfirman
(yang artinya), “dan pada hari terjadinya kiamat. (dikatakan kepada malaikat),
“Masukkanlah Fir’aun dan kaumnya ke dalam adzab yang sangat keras”, yaitu
kepedihannya lebih dahsyat dan siksanya lebih besar. Dan ayat ini merupakan
fondasi yang besar dalam pengambilan dalil Ahlus Sunnah terhadap adanya siksaan
barzakh di dalam kubur, yaitu firmanNya ‘Kepada mereka dinampakkan neraka pada
pagi dan petang’. [Tafsir surat al-Mukmin/40: 45-46]
Imam al-Qurthubi t mengatakan, “Mayoritas
Ulama menyatakan bahwa penampakan nereka itu terjadi di barzakh, dan itu
merupakan dalil penetapan adanya siksa kubur”. [Fathul Bâri 11/233]
SEBAB-SEBAB SIKSA KUBUR[1]
Sebab-sebab yang menjadikan seseorang mendapatkan siksa kubur ada dua bagian, mujmal (global) dan mufash-shal (rinci). Sebabnya secara mujmal (global), yaitu kebodohan terhadap Allâh AwJ., menyia-nyiakan perintahNya, dan menerjang laranganNya. Sedangkan sebabnya secara mufash-shal (rinci), adalah perkara-perkara yang dijelaskan oleh nash-nash sebagai sebab siksa kubur.
Sebab-sebab yang menjadikan seseorang mendapatkan siksa kubur ada dua bagian, mujmal (global) dan mufash-shal (rinci). Sebabnya secara mujmal (global), yaitu kebodohan terhadap Allâh AwJ., menyia-nyiakan perintahNya, dan menerjang laranganNya. Sedangkan sebabnya secara mufash-shal (rinci), adalah perkara-perkara yang dijelaskan oleh nash-nash sebagai sebab siksa kubur.
Di sini akan kami sebutkan di antara sebab
mufash-shal sehingga kita bisa menjauhinya:
1. Namimah, yaitu menyampaikan perkataan
seseorang kepada orang lain untuk merusak hubungan mereka.
2. Tidak menutupi diri ketika buang hajat.
3. Ghulul, yaitu mengambil harta rampasan
perang sebelum dibagi oleh imam.
4. Dusta.
5. Memahami al-Qur’ân namun tidak
mengamalkannya.
6. Zina
7. Riba
8. Mayit yang ditangisi keluarganya, jika
mayit tersebut tidak melarang sebelumnya.
HAL-HAL YANG MENYELAMATKAN DARI SIKSA KUBUR
Perkara yang akan menyelamatkan seseorang dari adzab kubur adalah orang yang mempersiapkan diri sebelum menghadapi kematian yang datang tiba-tiba. Di antara persiapan menghadapi maut adalah segera bertaubat, menunaikan kewajiban syariat, memperbanyak amal shalih, memperbaiki akidah, berjihad, berbuat baik pada orang tua, menyambung silaturahim, dan amal-amal shalih lainnya. Dengan amalan tersebut Allâh AwJ. memberinya jalan keluar dari tiap kesulitan dan kesusahan.
Perkara yang akan menyelamatkan seseorang dari adzab kubur adalah orang yang mempersiapkan diri sebelum menghadapi kematian yang datang tiba-tiba. Di antara persiapan menghadapi maut adalah segera bertaubat, menunaikan kewajiban syariat, memperbanyak amal shalih, memperbaiki akidah, berjihad, berbuat baik pada orang tua, menyambung silaturahim, dan amal-amal shalih lainnya. Dengan amalan tersebut Allâh AwJ. memberinya jalan keluar dari tiap kesulitan dan kesusahan.
Ibnu Taimiyah rahimahullah berkata dengan
mengutip hadits Abu Hurairah Ra. yang diriwayatkan oleh Abu Hâtim dalam
shahih-nya, “Sesungguhnya orang mati dapat mendengar suara langkah kaki
orang-orang yang pergi meninggalkannya. Jika ia seorang Mukmin, maka shalat
berada di dekat kepalanya, puasa berada di sebelah kanannya, zakat disebelah
kirinya, perbuatan baik seperti berkata benar, silaturahim, dan perbuatan baik
kepada manusia berada di dekat kaki. Ia lalu didatangi (oleh malaikat) dari
arah kepalanya, maka shalat berkata, ‘Di arahku tidak ada jalan masuk.’
Kemudian ia didatangi dari sebelah kanan, maka puasa berkata, ‘Di arahku tidak
ada jalan masuk.’ Kemudian ia didatangi dari sebelah kiri, maka zakat berkata,
‘Di arahku tidak ada jalan masuk.’ Kemudian ia didatangi dari arah kedua
kakinya, maka perbuatan baik, seperti berkata benar, silaturahim, dan berbuat
baik kepada manusia, berkata, ‘Di arahku tidak ada jalan masuk.’ Lalu dikatakan
kepadanya, ‘Duduklah.’ Ia pun duduk. Kepadanya ditampakkan bentuk serupa
matahari yang hampir terbenam. Ia ditanya, ‘Siapa lelaki ini yang dulu bersama
kalian? Apa pendapatmu tentangnya?’ Ia menjawab, ‘Tinggalkan aku, aku ingin
shalat.’ Mereka menyahut, ‘Sungguh kamu akan melakukannya, tetapi jawablah
pertanyaan kami.’ Ia berkata, ‘Apa pertanyaan kalian?’ Mereka menanyakan, ‘Apa
pendapatmu tentang lelaki ini yang dulu bersama kalian? Apa persaksianmu
terhadapnya?’ Ia menjawab, ‘Aku bersaksi bahwa ia adalah utusan Allâh, dan dia
membawa kebenaran dari Allâh.’ Lalu dikatakan kepadanya, ‘Dengan dasar keimanan
itulah kau telah hidup, dan dengan dasar itu kau telah mati, dan dengan dasar
itu pula kau akan dibangkitkan, insya Allâh.’ Kemudian dibukakan baginya pintu
surga, lalu dikatakan kepadanya, ‘Ini tempat tinggalmu di surga dan segala yang
telah Allâh siapkan untukmu.’ Ia bertambah senang dan gembira. Kemudian
dibukakan pintu neraka, dan dikatakan, ‘Itu adalah tempat tinggalmu dan segala
yang telah Allâh siapkan untukmu (jika kau mendurhakaiNya).’ Ia bertambah
senang dan gembira. Kemudian kuburnya diluaskan seluas tujuh puluh hasta dan
diterangi cahaya, jasadnya dikembalikan seperti semula, dan ruhnya dijadikan di
dalam penciptaan yang baik, yaitu burung yang bertengger di pohon surga.”
MEMOHON
PERLINDUNGAN KEPADA ALLAH DARI FITNAH DAN ADZAB KUBUR
Fitnah
(ujian) dan adzab kubur adalah masalah besar, sehingga Rasûlullâh Saw. memohon
perlindungan dari hal itu, baik dalam shalat maupun di luar shalat. Beliau pun
sangat menekankan kepada umatnya untuk memohon perlindungan kepada Allâh dari
segala fitnah dan azab kubur.
ORANG-ORANG YANG
TERPELIHARA DARI UJIAN DAN SIKSA KUBUR
Sebagian kaum Mukmin yang melakukan amal-amal besar atau tertimpa musibah besar akan terjaga dari fitnah atau ujian dan azab kubur,
Sebagian kaum Mukmin yang melakukan amal-amal besar atau tertimpa musibah besar akan terjaga dari fitnah atau ujian dan azab kubur,
Di antara
mereka :
Pertama
: Orang yang mati syahid.
an-Nasâ’i rahimahullah meriwayatkan dalam Sunan-nya bahwa seorang lelaki bertanya kepada Rasûlullâh Saw., “Ya Rasûlullâh, mengapa kaum Mukmin diuji dalam kubur kecuali yang mati syahid?” Beliau menjawab, “Cukuplah baginya ujian kilatan pedang di atas kepalanya.” [Dishahihkan oleh syaikh al-Albâni rahimahullah. Lihat Shahîhul Jâmi’ 4/164]
an-Nasâ’i rahimahullah meriwayatkan dalam Sunan-nya bahwa seorang lelaki bertanya kepada Rasûlullâh Saw., “Ya Rasûlullâh, mengapa kaum Mukmin diuji dalam kubur kecuali yang mati syahid?” Beliau menjawab, “Cukuplah baginya ujian kilatan pedang di atas kepalanya.” [Dishahihkan oleh syaikh al-Albâni rahimahullah. Lihat Shahîhul Jâmi’ 4/164]
Kedua
: Seseorang yang gugur ketika bertugas jaga di jalan Allah
Fadhdhalah ibn Ubaid meriwayatkan dari Rasûlullâh Saw., bahwa beliau bersabda, “Setiap orang yang meninggal amalnya ditutup, kecuali yang meninggal ketika bertugas jaga di jalan Allâh. Amalnya terus tumbuh sampai hari kiamat dan ia akan aman dari fitnah kubur.” [HR. Tirmidzi dan Abu Dawud; dishahihkan oleh syaikh al-Albâni rahimahullah. Lihat Misykâtul Mashâbîh 2/355]
Fadhdhalah ibn Ubaid meriwayatkan dari Rasûlullâh Saw., bahwa beliau bersabda, “Setiap orang yang meninggal amalnya ditutup, kecuali yang meninggal ketika bertugas jaga di jalan Allâh. Amalnya terus tumbuh sampai hari kiamat dan ia akan aman dari fitnah kubur.” [HR. Tirmidzi dan Abu Dawud; dishahihkan oleh syaikh al-Albâni rahimahullah. Lihat Misykâtul Mashâbîh 2/355]
Ketiga
: Seseorang yang meninggal hari Jum’at
Dalam hadits Abdullah ibn Amru, Nabi Saw. bersabda, “Setiap Muslim yang meninggal pada hari Jum’at akan dijaga oleh Allah dari fitnah kubur.” [HR. Ahmad dan Tirmidzi; Dinyatakan kuat oleh syaikh al-Albâni rahimahullah dalam Ahkâmul Janâiz, hlm. 35]
Dalam hadits Abdullah ibn Amru, Nabi Saw. bersabda, “Setiap Muslim yang meninggal pada hari Jum’at akan dijaga oleh Allah dari fitnah kubur.” [HR. Ahmad dan Tirmidzi; Dinyatakan kuat oleh syaikh al-Albâni rahimahullah dalam Ahkâmul Janâiz, hlm. 35]
Keempat
: Seseorang yang meninggal karena sakit perut
Abdullah bin Yasar Ra. berkata, “Aku pernah duduk bersama Sulaiman bin Shard dan Khalid ibn ‘Urafthah. Mereka menceritakan bahwa ada seorang lelaki yang meninggal karena sakit perut. Keduanya ingin menyaksikan jenazahnya. Salah satunya mengatakan kepada yang lain, ‘Bukankah Rasûlullâh Saw. bersabda, ‘Orang yang meninggal karena sakit perut tidak akan diadzab di dalam kubur.’ Yang satunya menjawab, ‘Engkau benar.’ [HR. an-Nasa’i dan Tirmidzi; dishahihkan oleh syaikh al-Albâni rahimahullah]
Abdullah bin Yasar Ra. berkata, “Aku pernah duduk bersama Sulaiman bin Shard dan Khalid ibn ‘Urafthah. Mereka menceritakan bahwa ada seorang lelaki yang meninggal karena sakit perut. Keduanya ingin menyaksikan jenazahnya. Salah satunya mengatakan kepada yang lain, ‘Bukankah Rasûlullâh Saw. bersabda, ‘Orang yang meninggal karena sakit perut tidak akan diadzab di dalam kubur.’ Yang satunya menjawab, ‘Engkau benar.’ [HR. an-Nasa’i dan Tirmidzi; dishahihkan oleh syaikh al-Albâni rahimahullah]
(Sumber:
al-Qiyâmah Shugra, hlm. 41-72, karya Dr. Umar Sulaiman al-Asyqar, dengan
beberapa tambahan dari rujukan yang lain)
[Disalin dari majalah As-Sunnah
Edisi 08/Tahun XV/1433H/2012M. Penerbit Yayasan Lajnah Istiqomah Surakarta, Jl. Solo-Purwodadi Km.8 Selokaton
Gondangrejo Solo 57183 Telp. 0271-858197 Fax 0271-858196]_______
Footnote
Lihat al-Qiyâmah Shughra, hlm. 57
APAKAH BUMI HANCUR
PADA
HARI KIAMAT ?
Oleh : Dr. H. M.
Nasim Fauzi
Pendahuluan
Kita mengira semua benda di langit dan bumi hancur, dan
semua mahluk mati pada hari Kiamat.
Kiamat dimulai dengan tiupan trompet pertama oleh
Malaikat Isrofil.
Sangkakala
Terompet atau sangkakala bentuknya seperti tanduk besar
yang siap ditiup oleh malaikat Isrofil.
Dan ditiuplah sangkakala (tiupan
pertama). Maka matilah semua yang ada di langit dan di bumi, kecuali siapa yang
dikehendaki oleh Alloh (di antaranya adalah para malaikat yang
ditugasi mengurus bumi yang tidak ikut hancur, lihat di bawah). (QS. Az-Zumar
[39]: 68).
Tiupan ini akan menimpa
seluruh alam menimbulkan guncangan yang keras sehingga gunung-gunung
menjadi rata, laut saling beradu, bintang bertabrakan, matahari akan padam, lalu hilanglah
cahaya seluruh benda-benda di alam semesta.
Surat Al-A’rof [7] ayat 25
Tetapi setelah membaca Surat Al-A’rof [7] ayat 25 yang terjemahnya adalah sebagai berikut.
Dari bumi itu kamu hidup dan di bumi
itu kamu mati (Kiamat kecil), dan dari bumi itu (pula) kamu akan
dibangkitkan (Kiamat besar). (QS.
Al- A’rof [7] : 25)
Ternyata bumi tidak ikut
hancur di hari Kiamat. Dan dari bumi yang tidak ikut hancur itu kita akan dibangkitkan setelah tiupan terompet ke-2
oleh malaikat Isrofil.
Apa
saja yang hancur
(1) Apabila matahari digulung,
(2) dan apabila bintang-bintang berjatuhan, (3) dan apabila
gunung-gunung dihancurkan, (QS. At-Takwir [81] : 1-3)
(1) Bila langit terbelah (terbagi 2,
sebelah berisi bumi yang tidak
hancur, sebelah berisi benda-benda langit yang hancur) (2) Karena
menurut perintah Tuhannya, karena memang
patut ia turut. (3) Dan bila bumi itu dipanjangkan
(diratakan, tidak
hancur). (4). Ia keluarkan apa-apa
yang terkandung di dalamnya, sehingga kosonglah ia. (5). Karena
turut perintah Tuhannya, karena memang patut ia turut. (QS. Al-Insyiqoq [84]:1-
5).
(105). Dan mereka bertanya kepadamu tentang gunung-gunung, maka katakanlah:
"Tuhanku akan menghancurkannya (di hari kiamat) sehancur-hancurnya,
maka Dia akan menjadikan (bekas) gunung-gunung itu datar sama sekali. tidak ada sedikitpun kamu
lihat padanya tempat yang rendah dan yang tinggi-tinggi.
(QS. Thoha [20] : 105 - 107).
Benda-benda yang hancur di
hari kiamat
Dari 3
surat ini (Surat At-Takwir, Surat Al-Insyiqoq dan Surat Thoha) benda-benda yang hancur adalah
1. Langit
terbelah [84]:1 (terbagi 2, sebelah
berisi bumi yang tidak
hancur, sebelah berisi benda-benda langit yang hancur)
2.
Bintang-bintang berjatuhan [81]
: 2
3.
Matahari digulung [81]
: 1
4.
Gunung-gunung dihancurkanNya sehancur-hancurnya
[20] :105
Keadaan
bumi di hari kiamat
Alloh menciptakan bumi terdiri dari 93
element (unsur), sedang mata-hari hanya 2 unsur yaitu hidrogen dan helium,
sedang badan langit yang paling rumit yaitu supernova terdiri dari 7 unsur.
Maka bumi jauh lebih tahan terhadap goncangan hari kiamat
dibanding badan-badan langit.
Pada Surat Thoha [20] tertulis (105) Tuhan akan menghancurkan gunung
sehancur-hancurnya, (106) maka Dia akan menjadikan (bekas) gunung-gunung itu datar sama sekali, (107) tidak ada sedikitpun kamu lihat padanya tempat yang rendah dan yang
tinggi-tinggi
Pada
Surat Al-Insyiqoq [84] : (4) Ia
keluarkan apa-apa yang terkan-dung di dalamnya, sehingga kosonglah ia
Maka
keadaan bumi adalah, permukaannya rata dan dalamnya
kosong (seperti bola).
Hari Kebangkitan / Ba’ats di bumi
Dan ditiuplah sangkakala (kedua),
maka tiba-tiba mereka keluar dari kuburnya (menuju) ke Robb mereka. (QS.
Yaa-siin [36] : 51).
Semua manusia yang dibangkitkan itu lalu diterbangkan
(diisro’kan) malaikat ke padang mahsyar yang terletak di lokasi Baitul Maqdis,
Yerusalem, Palestina. Di situ semua manusia diadili oleh Alloh Swt. Manusia
dibangkitkan dalam keadaan telanjang kaki, tanpa pakaian dan tidak dikhitan.
Maymunah Binti Sa'ad (Ra) meriwayatkan bahwa ia
bertanya kepada Nabi (Saw), "Wahai Rosululloh, berilah kami
pernyataan tentang Al-Quds (Yerusalem)". Nabi (Saw) menjawab, "Ini adalah tanah di mana mereka akan dibangkitkan (Al-Ba’ats) dan
berkumpul (Al-Hashr)". (HR. Ahmad, Tobroni)
Pada mulanya padang mahsyar itu gelap gulita karena
matahari dan bintang-bintang telah padam. Kemudian Alloh Swt. menampakkan diriNya
sehingga menjadi terang benderang.
Al-Hasr di bumi
Al-Hasr adalah pengumpulan seluruh manusia dan jin pada hari kiamat untuk
dihisab dan diambil keputusannya.
Pada hari ketika mereka dibangkitkan Alloh semuanya, lalu diberitakan
kepada mereka tentang yang telah mereka
kerjakan. Alloh mengumpulkan (mencatat) perbuatan itu,
padahal mereka telah melupakannya. Dan Alloh Maha menyaksikan segala sesuatu.” (QS.
Al-Mujadilah [58]: 6).
Asal
mula neraka
(Dari bumi) Ia keluarkan apa-apa
yang terkandung di dalamnya (magma
bumi), sehingga kosonglah ia. (QS. Al-Insyiqoq [84] : 4).
Isi bumi / magma ini oleh para malaikat ditarik di atas padang mahsyar, lalu dibawa
keluar dari alam semesta dijadikan api neraka. Di atas neraka itu
dibentangkan shiroth.
5)
Janganlah begitu, jika kamu mengetahui dengan pengetahuan yang yakin,
(6)
niscaya kamu
benar-benar akan melihat neraka Jahanam (ditarik para malaikat di
atas padang mahsyar),
(7) dan sesungguhnya, kamu benar-benar akan melihatnya dengan
'ainul yakin, (8) kemudian kamu pasti akan ditanyai pada hari itu, tentang kenikmatan (yang kamu
megah-megahkan di dunia itu / dihisab). (QS.
At-Takatsur [102] :5-8)
Hisab di bumi
“Maka demi Robbmu, pasti Kami akan menanyai mereka tentang yang telah mereka kerjakan dahulu.” (QS. Al-Hijr [15] : 92, 93)
“Dan ketika para hamba diberikan kitab-kitab mereka, maka
dikatakan pada mereka: “Inilah kitab (catatan) Kami yang menuturkan kepadamu
dengan benar. Sesungguhnya Kami telah menyuruh mencatat apa-apa yang telah kamu
kerjakan.” (QS. Al-Jatsiyah [45] : 25)
“Dan kamu lihat tiap-tiap umat dipanggil
untuk (meiihat) buku catatan amalnya, Pada hari itu kamu diberi balasan
terhadap yang telah kamu kerjakan.” (QS. Al-Jatsiyah [45] : 28).
Yang
pertama kali dihisab dari hak-hak Alloh pada seorang hamba adalah sholatnya,
sedang yang pertama kali diadili di antara manusia adalah urusan darah.
Seorang hamba akan ditanya tentang
empat hal :
1. Umur dan
masa mudanya, 2. Hartanya, 3. Amalnya
4. Nikmat yang
ia terima selama hidup di dunia.
Mizan di bumi
Mizan adalah alat yang dipakai Alloh Swt. pada hari
kiamat untuk menimbang amalan hamba-hambaNya.
“Dan Kami akan memasang timbangan yang tepat
pada hari kiamat, maka tiadalah dirugikan seseorang barang sedikitpun. Dan jika
amalan itu seberat biji sawipun pasti Kami mendatangkan (pahala)nya. Dan cukuplah Kami sebagai
pembuat perhitungan.” (QS. Al-Anbiya [21] : 47).
Nasib manusia selanjutnya
1. Orang mukmin
Lalu
orang-orang mukmin mengikuti Robb mereka, dan dibentangkanlah di muka mereka
Ash-Shiroth dalam keadaan gelap gulita. Shiroth adalah
jembatan yang dibentangkan di atas Neraka Jahanam untuk diseberangi
orang-orang mukmin yang menuju jannah. Alloh memberi cahaya kepada orang-orang
mukmin sesuai dengan kadar amalnya masing-masing. Mereka meniti Shiroth
tersebut dengan cahaya tadi.
“Ada yang melewati
shiroth laksana kejapan mata dan ada yang seperti tiupan angin, ada yang
terbang seperti burung dan ada yang menyerupai orang yang mengendarai kuda, ada
yang selamat 100%, ada yang selamat dengan kondisi lecet-lecet, dan ada yang
terpeleset jatuh ke neraka jahanam”. (HR. Bukhori dan Muslim).
2.
Orang munafik
Sedang
orang-orang munafik di Shiroth berjalan tanpa cahaya sehingga tidak tahu arah,
maka mereka terjatuh ke dalam neraka.
“Pada
hari ketika orang-orang munafik laki-laki dan perempuan berkata kepada
orang-orang yang beriman.: “Tunggulah kami supaya kami dapat mengambil sebagian
cahayamu.” Dikatakan (kepada mereka): “Kembalilah kamu dan carilah cahaya(mu)
sendiri.” Lalu diadakan di antara mereka
dinding yang berpintu. Di dalamnya ada rohmat dan di luarnya ada siksa.” (QS.
Al-Hadid [57]:13)
3.
Orang kafir dan musyrik
“Dan orang-orang
kafir digiring menuju ke neraka dengan berkelompok-kelompok. (QS. Az-Zumar
[39] : 71).”
Sesungguhnya
orang-orang kafir, yakni ahli kitab dan orang-orang musyrik, (akan masuk) ke
neraka Jahannam; mereka kekal di dalamnya. Mereka itu adalah seburuk-buruk
makhluk. (QS. Al-Bayyinah [98] : 6).
Langit
(dan bumi) digulung / Big
Crunch
Setelah semua orang meninggalkan padang mahsyar di bumi
maka bumi sudah tidak diperlukan lagi bagi manusia. Maka langit (dan bumi)
digulung oleh Alloh Swt.
.Yaitu) pada hari Kami gulung langit sebagai menggulung lembaran-lembaran kertas (Big Crunch). Sebagaimana Kami telah memulai penciptaan pertama (menciptakan langit dan bumi dunia secara Big Bang), begitulah Kami akan mengulanginya (menciptakan langit dan bumi surga secara Big Bang), Itulah suatu janji yang pasti Kami tepati; sesungguhnya Kamilah yang akan melaksanakannya. (QS. Al-Anbiya [21] :104).
Waktu itu orang mukmin
dan munafik ditempat-kan di Shiroth
“(yaitu) pada hari (ketika) bumi diganti dengan bumi yang lain (bumi dunia diganti bumi surga) dan
(demikian pula) langit (langit
dunia diganti langit sorga), dan mereka semuanya
berkumpul (di shiroth, lihat hadith di bawah) menghadap
ke hadirot Alloh yang Maha Esa lagi Maha Per-kasa. (QS. Ibrohim
[14] :48).
Aisyah istri Nabi berkata: “Aku bertanya, ‘Di manakah manusia pada waktu
itu, ya Rosul Alloh ?’” Rosul menjawab, “Di atas Shiroth (jembatan).” (HR.
Ahmad).
Maka
di atas shiroth itu Alloh swt. menempatkan seluruh orang mukmin dan munafik
yang jumlahnya berjuta dan bermilyard. Tentunya shiroth itu sangat lebar.
Sehingga tidak mungkin bentuknya lebih tipis dari rambut dan pedang. Mungkin yang dimaksud adalah
permukaannya sangat licin.
Kesimpulan
Pada
hari kiamat yang ditandai oleh 2 tiupan trompet, semua ciptaan Alloh Swt.
hancur. Kecuali bumi yang permukaannya rata dan dalamnya kosong seperti bola.
Di bumi itu terjadi peristiwa kebangkitan (Al-Ba’ats dan Asy-Syahr), peng-adilan
(Al-Hisab) dan penimbangan (Al-Mizan).
Selanjutnya langit dan bumi digulung (Big
Crunch).
Jember, 17 Januari 2017
Dr. H.M. Nasim Fauzi
Jalan Gajah Mada 118
Tilpun (0331) 481127
Jember.
Tilpun (0331) 481127
Jember.
HIDUP
sesudah MATI
Oleh : Dr. H.
M. Nasim Fauzi
PENDAHULUAN
Alloh
menciptakan bumi terdiri dari 93 element (unsur), matahari hanya dua unsur
yaitu hidrogen dan helium, sedang supernova (badan langit yang paling rumit)
terdiri dari tujuh unsur.
Maka bumi jauh lebih tahan terhadap goncangan hari kiamat dibanding
badan-badan langit.
SANGKAKALA
Dan
ditiuplah sangkakala. Maka matilah semua yang ada di langit dan di bumi,
kecuali siapa yang dikehendaki oleh Alloh. (QS. Az-Zumar
[39] : 68).
Tiupan ini
akan menimpa seluruh alam dengan guncangan yang keras sehingga gunung-gunung
meletus dan menjadi rata, laut saling beradu, bintang bertabrakan, matahari
digulung, lalu hilanglah cahaya
seluruh benda
di alam semesta.
Sedang
bumi karena tahan goncangan, tetap bundar, sedang permu-kaannya rata, namun
dalamnya kosong.
1. Bila langit pecah belah
2. Karena menurut perintah Tuhannya, karena
memang patut ia turut.
3. Dan bila bumi itu dipanjangkan (diratakan).
4. Ia keluarkan apa-apa yang terkandung di
dalamnya, sehingga kosonglah ia.
5. Karena turut perintah Tuhannya, karena memang
patut ia turut. (QS. Al-Insyiqoq
[84] : 1-5).
Bumi yang
masih bundar itu diperlukan untuk tempat kebangkitan manusia sesuai dengan
firman Alloh swt.
"Di bumi itu kamu hidup dan di
bumi itu kamu mati, dan dari bumi itu (pula) kamu akan dibangkitkan. (QS.
Al-A’rof [7] : 25)
HARI
BERBANGKIT
Dan ditiuplah sangkakala (kedua),
maka tiba-tiba mereka keluar dari kuburnya (menuju) ke Robb mereka. (QS.
Yaa-siin [36] : 51).
Semua manusia yang dibangkitkan itu lalu
dibawa malaikat ke pa-dang mahsyar yang terletak di Palestina. Di situ semua
manusia diadili oleh Alloh Swt. Manusia dibangkitkan dalam keadaan telanjang
kaki, tanpa pakaian dan tidak dikhitan.
Pada mulanya padang mahsyar itu gelap gulita karena
matahari telah padam. Kemudian Alloh Swt. menampakkan diriNya sehingga menjadi
terang benderang.
AL-HASYR (pengumpulan)
Al-Hasyr adalah pengumpulan seluruh manusia dan jin pada
hari kiamat untuk dihisab dan diambil keputusannya.
“Pada hari
ketika mereka dibangkitkan Alloh semuanya, lalu diberitakan kepada mereka
tentang yang telah mereka kerjakan. Alloh mengumpulkan (mencatat) perbuatan
itu, padahal mereka telah melupakannya. Dan Alloh Maha menyaksikan segala
sesuatu.”
(QS.
Al-Mujadilah [58] : 6).
HISAB
(perhitungan)
Allah menanyai, mengingatkan dan
memberitahukan tentang amal baik dan buruk yang telah mereka lakukan.
“Maka demi Robbmu, pasti Kami akan menanyai mereka tentang yang telah mereka kerjakan dahulu.” (QS. Al-Hijr [15] : 92, 93)
“Dan ketika para hamba diberikan kitab-kitab mereka, maka dikatakan pada
mereka: “Inilah kitab (catatan) Kami yang menuturkan kepadamu dengan benar.
Sesungguhnya Kami telah menyuruh mencatat apa-apa yang telah kamu kerjakan.” (QS. Al-Jatsiyah
[45] : 29)
Pada hari ini Kami tutup mulut mereka;
dan berkatalah kepada Kami tangan mereka dan memberi kesaksianlah kaki mereka
terhadap apa yang dahulu mereka usahakan. (QS. Yaa-siin
[36] : 65)
“Maka demi Robbmu, pasti Kami akan menanyai mereka tentang yang telah mereka kerjakan dahulu.” (QS. Al-Hijr [15] : 92, 93)
“Dan ketika para hamba diberikan kitab-kitab mereka, maka dikatakan pada mereka: “Inilah kitab (catatan) Kami yang menuturkan kepadamu dengan benar. Sesungguhnya Kami telah menyuruh mencatat apa-apa yang telah kamu kerjakan.” (QS. Al-Jatsiyah [45] : 29)
Yang pertama kali dihisab dari hak-hak Alloh pada seorang
hamba adalah sholatnya, sedang yang pertama kali diadili di antara manusia
adalah urusan darah.
Seorang hamba
akan ditanya tentang empat hal :
1. Umur dan masa
mudanya, 2. Hartanya, 3. Amalnya
4. Nikmat yang ia terima selama hidup di dunia.
MIZAN
(timbangan)
Mizan adalah alat yang dipakai Alloh Swt. pada hari
kiamat untuk menimbang amalan hamba-hambaNya.
“Dan Kami akan memasang timbangan yang tepat
pada hari kiamat, maka tiadalah dirugikan seseorang barang sedikitpun. Dan jika
amalan itu seberat biji sawipun pasti Kami mendatangkan (pahala)nya. Dan
cukuplah Kami sebagai pembuat perhitungan.” (QS. Al-Anbiya [21] : 47).
NASIB MANUSIA SELANJUTNYA
1. ORANG MUKMIN
Lalu
orang-orang mukmin mengikuti Robb mereka, dan dibentangkanlah di muka mereka
Ash-Shiroth dalam keadaan gelap gulita. Shiroth adalah jembatan yang
dibentangkan di atas Neraka Jahanam untuk diseberangi orang-orang mukmin yang
menuju jannah. Alloh Swt. memberi cahaya kepada orang-orang mukmin sesuai
dengan kadar amalnya masing-masing. Mereka meniti Shiroth tersebut dengan cahaya tadi.
“Ada yang melewati shiroth laksana kejapan mata dan
ada yang seperti tiupan angin, ada yang terbang seperti burung dan ada yang
menyerupai orang yang mengendarai kuda, ada yang selamat 100%, ada yang selamat
dengan kondisi lecet-lecet, dan ada yang terpeleset jatuh ke neraka jahanam”.
(HR. Bukhori dan Muslim).
2.
ORANG MUNAFIK
Sedang
orang-orang munafik di Shiroth berjalan tanpa cahaya sehingga tidak tahu arah,
maka mereka terjatuh ke dalam neraka.
“Pada hari ketika orang-orang munafik laki-laki dan perempuan berkata
kepada orang-orang yang beriman.: “Tunggulah kami supaya kami dapat mengambil
sebagian cahayamu.” Dikatakan (kepada mereka): “Kembalilah kamu dan
carilah cahaya(mu) sendiri.” Lalu
diadakan di antara mereka dinding yang berpintu. Di dalamnya ada rohmat dan di
luarnya ada siksa.” (QS. Al-Hadid [57]:13)
LANGIT
(DAN BUMI) DIGULUNG, TEMPATNYA DIGANTIKAN SURGA
Setelah
semua orang meninggalkan padang mahsyar di bumi maka langit (dan bumi) digulung
oleh Alloh Swt.
(Yaitu) pada hari Kami gulung langit sebagai menggulung
lembaran-lembaran kertas. Sebagaimana Kami telah memulai penciptaan
pertama (menciptakan langit dan bumi dunia), begitulah Kami
akan meng-ulanginya (menciptakan langit dan bumi surga). Itulah suatu
janji yang pasti Kami tepati; sesungguhnya Kamilah yang akan melaksa-nakannya. (QS. Al-Anbiya
[21] :104).
Waktu pergantian itu
orang mukmin dan munafik ditempatkan Alloh di Shiroth
“(yaitu) pada hari (ketika) bumi diganti dengan bumi yang lain (bumi dunia diganti bumi surga) dan (demikian pula) langit (langit dunia diganti langit sorga), dan mereka semuanya berkumpul (di shiroth, lihat hadith di bawah) menghadap ke hadirot Alloh yang Maha Esa lagi Maha Perkasa. (QS. Ibrohim [14] : 48).
Aisyah
istri Nabi berkata: “Aku bertanya, ‘Di manakah manusia pada waktu itu, ya Rosul Alloh ?’” Rosul menjawab, “Di atas Shiroth (jembatan). ” (HR.
Ahmad).
Maka di atas shiroth itu Alloh swt. menempatkan seluruh
orang mukmin dan munafik yang jumlahnya berjuta-juta sampai bermilyard-milyard.
NERAKA
MINUMAN DAN MAKANAN AHLI NERAKA:
Minuman mereka adalah air panas yang dituangkan di atas
kepala mereka, maka air panas itu menembus sampai rongga perut dan keluar dari
telapak kaki mereka. Kemudian tubuhnya dikembalikan seperti sediakala. Sedang
makanan mereka adalah Al-Ghislin (yang mengalir dari kulit ahli neraka seperti
muntahan dan nanah).
BAHAN BAKAR NERAKA:
Terdiri dari manusia (orang-orang kafir dan musyrik) dan
batu.
MAYORITAS AHLI NERAKA:
Orang yang masuk ke neraka lebih banyak daripada orang
yang masuk jannah.
AL-A’ROF
Tebing tempat para mukmin yang berhasil melewati
shiroth, tetapi belum bisa masuk ke dalam surga.
SURGA (Jannah)
“Adapun orang-orang yang berbahagia, maka tempatnya di
dalam jannah. Mereka kekal di dalamnya selama ada langit(surga) dan bumi (surga),
kecuali jika Tuhanmu menghendaki (yang lain), sebagai karunia yang tiada
putus-putusnya. (QS. Hud [11] : 108).
BANGUNANNYA
Terbuat dari perak dan emas serta temboknya terbuat dari
misk, dan kerikil-kerikilnya terdiri dari mutiara dan yakut serta debunya
terbuat dari (wewangian) za’faron
Barangsiapa yang sholat (sunnah) 12 rokaat dalam
sehari, maka Alloh akan membangunkan baginya sebuah bangunan di
sorga.
KEMAHNYA (GHUROF). Di surga ada kemah berongga yang terbuat dari mutiara dan luasnya 60 X 60 mil 2
Seluas Karesidenan Besuki di Jawa Timur.
Di
dunia terdapat sebuah kemah yang
besar, di Krausnick Jerman.
Luasnya 6,7 km2 tinggimya 107
m
Kemah
di surga jauh lebih besar.+ 1500 X luas kemah ini.Seluas Karesidenan Besuki di Jawa Timur.
SUNGAI-SUNGAINYA
Di surga terdapat sungai dari madu yang sangat jernih, sungai dari susu dan sungai dari khomar yang tidak memabukkan serta sungai air tawar yang segar rasanya. Di sungai itu juga ada burung yang lehernya seperti leher unta yang dagingnya sangat lezat. Juga ada telaga Kautsar tempat ahli surga mandi.
Di surga terdapat sungai dari madu yang sangat jernih, sungai dari susu dan sungai dari khomar yang tidak memabukkan serta sungai air tawar yang segar rasanya. Di sungai itu juga ada burung yang lehernya seperti leher unta yang dagingnya sangat lezat. Juga ada telaga Kautsar tempat ahli surga mandi.
PARA PENGHUNI SURGA.
Para penghuni surga mula-mula mandi di telaga Kautsar,
sehingga menjadi mulus kulitnya, tampan wajahnya dan bercelak. Mereka senan-tiasa
muda, serta indah pakaiannya. Golongan pertama yang masuk surga kelihatan
seperti bulan purnama. Mereka tidak pernah kencing dan berak. Mereka tidak
beringus dan meludah. Sisir mereka terbuat dari emas dan bejananya terbuat dari misk. Dan asapnya dari
kemenyan.
Para
mukminat surga juga ikut mandi di Telaga Kautsar itu, lalu berobah wujud
menjadi kaum mukmin surga (menjadi laki-laki), kemudian kawin dengan bidadari
surga.
POHON-POHON.
Pohon
di surga kekal buahnya. Letaknya dekat dan rendah, buahnya berjuntai sehingga
mudah dipetik.
|
PEMBANTU AHLI SURGA.
Tubuhnya seperti anak kecil yang tetap pendek (wildanun mukholla-dun).
Jumlahnya sangat banyak dan tersebar di surga seperti mutiara yang bertaburan.
Bertugas melayani kebutuhan tuannya yaitu para penghuni sorga.
Karena berbentuk anak kecil, mereka tidak mungkin kawin dengan
penghuni surga yang berbentuk dewasa; seperti yang diberitakan di beberapa
Kitab Tafsir Qur-an.
MELIHAT WAJAH ALLOH SWT.
Nikmat
terbesar dari Alloh swt. bagi penduduk surga adalah melihat wajah Robbi ‘azza
wa jalla.
Wajah (orang-orang mukmin) pada hari itu berseri-seri. Kepada Tuhannyalah mereka melihat. (QS. Al-Qiyamah [75] : 22, 23)
Jember, 19 Agustus 2015
|
Jalan Gajah Mada 118
Tilpun (0331) 481127
Jember
BERTAMASYA
KE
SORGA
Oleh : Dr. H. M. Nasim Fauzi
Bentuk
dan Luas sorga
Sorga bentuknya berupa alam semesta (universe). Luasnya seluas langit
dan bumi dunia.
"Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu
dan ke-pada surga yang luasnya seluas langit dan bumi (dunia), yang dise-diakan
untuk orang-orang yang bertakwa." (QS. Ali Imron [3] : 133).
Penciptaan (alam semesta) sorga
Sebagaimana alam semesta dunia sekarang, (alam semesta) surga juga diciptakan
secara “Big Bang” (Dentuman besar).
(Yaitu) pada hari Kami gulung langit
sebagai menggulung lembaran-lembaran kertas. Sebagaimana Kami telah memulai
penciptaan pertama (menciptakan alam semesta dunia secara “Big Bang’),
begitulah Kami akan mengulanginya (menciptakan alam semesta surga juga secara “Big bang’’).
Itulah suatu janji yang pasti Kami tepati; sesungguhnya Kamilah yang akan
melaksanakannya.“ (QS. Al-Anbiya [21] :104).
Bedanya ialah bila alam semesta dunia berakhir dengan digulung oleh
Alloh Swt. (Big Crunch), sedangkan (alam semesta) surga kekal.
Sama halnya dengan alam semesta dunia,
(alam semesta) surga juga terdiri dari galaksi-galaksi. Galaksi itu terdiri
dari banyak tata-surya, masing-masing terdiri dari
sebuah matahari, sebuah bumi dan bulan serta planet-planet sorga (yang tidak
bisa dihuni).
Bedanya adalah bila bumi dunia dihuni
oleh bermilyard-milyard ma-nusia, tetapi bumi sorga hanya dihuni oleh seorang
mukmin sorga, bersama isteri-isteri bidadari dan ribuan pelayan sorga
(Wildanun mukholladun).
Para mukmin sorga yang jumlahnya berjuta-juta bahkan bermilyard-milyard itu
masing-masing menghuni satu bumi surga pada galaksi-galaksi yang terpisah.
Beberapa mukmin sorga bahkan diberi Alloh Swt. dua sampai empat (bumi) sorga
yang terletak di galaksi yang berbeda. Bumi-bumi sorga itu dikunjunginya dengan
pesawat buatan Alloh Swt. yang sangat cepat (seketika itu juga bisa sampai di bumi surga tujuannya).
Dan bagi orang yang takut akan saat menghadap Tuhannya ada dua surga. Dan
selain dari dua surga itu ada dua surga lagi. Kedua surga itu (kelihatan) hijau tua warnanya (= bumi). (QS. Ar-Rohman [55]: 46, 62,
64).
Kemah sorga (Ghurof)
“Tetapi orang-orang yang
bertakwa kepada Tuhannya mereka mendapat ghurof (kemah), di atasnya dibangun
ghurof yang di bawahnya mengalir sungai-sungai. Alloh telah berjanji dengan
sebenar-benarnya. Alloh tidak akan memungkiri janjiNya. (Az-Zumar
[39] : 20).
|
Bumi
sorga itu sama dengan bumi dunia, bisa terjadi topan dan tsu-nami. Kemah
(ghurof) yang besar itu (luasnya = Karesidenan Besuki) melindungi para penghuni
sorga dari bencana alam. Serta melindungi mereka dari hujan dan panas matahari
sorga.
Dan sesungguhnya kamu tidak akan merasa dahaga dan tidak (pula) akan ditimpa panas matahari di dalamnya". (QS. Thoha [20] :119).
Kegiatan
ahli sorga
1. Menjadi
raja di bumi sorga yang amat luas.
2. Memuji-muji Nama Tuhan.
3. Mengontrol ghurof (kemah) berupa gedung
bertingkat tinggi dan besar, terbuat dari mutiara, menikmati
hidangan-hidangannya dan fasilitas-fasilitas yang ada di dalamnya, dilayani
oleh para pelayan sorga (Wildanun mukholladun).
4. Rutin mengunjungi istri-istrinya para bidadari di kamar-kamar di dalam kemah (ghurof)
yang besar.
5. Rutin berkumpul menyaksikan wajah Tuhan.
6. Rutin pergi ke pasar sorga.
7. Pergi ke tepi sungai dan taman-taman
mendengarkan nyanyian para bidadari.
8. Rutin saling berkunjung dengan kendaraan sorga ke famili dan teman-teman di bumi sorga lain atau berkumpul bersama-sama
di suatu bumi sorga.
1. Menjadi raja di surga yang
amat luas.
Luas bumi sorga itu = bumi dunia. Terdiri dari benua-benua
dan laut-laut. Di benua-benua itu terdapat daratan, pegunungan, lembah, sungai
dan danau yang indah. Semua tempat
di bumi sorga itu dapat dikunjungi oleh raja sorga dengan kendaraan terbang
yang disediakan Alloh Swt. Dibantu oleh para pelayan sorga (wildanun mukholladun). Bentuk pelayan
surga itu pendek seperti anak kecil yang cerdas. Mereka diciptakan
Alloh Swt. langsung di sorga.
2. Memuji-muji Nama Tuhan
Para mukmin surga itu tidak lagi melaksanakan
lima rukun Islam seperti di dunia (syahadat, sholat,
puasa, zakat dan hajji). Mereka hanya memuji-muji Alloh Swt.
Doa mereka di dalamnya ialah :
Subhanakallohumma", dan salam penghormatan mereka ialah: "Salam".
Dan penutup doa mereka ialah Alhamdulillaahi Robbil 'aalamin." (QS. Yunus [10] :10).
3. Mengontrol kemah surga (ghurof)
Di dalam ghurof yang
penampangnya 100 km itu terdapat gunung-gunung dan lembah dengan hutannya.
Danau-danau dan sungai-sungai dengan air terjunnya yang gemercik. Airnya jernih
dan segar yang lang-sung dapat diminum..
Di sana-sini juga
terdapat istana-istana yang terbuat dari
perak dan emas serta temboknya terbuat dari misk (kasturi), dan
kerikil-kerikilnya terdiri dari mutiara dan yakut serta debunya terbuat dari (bumbu) za’faron. Lantai istananya berlapis karpet
tebal dan empuk.
Para mukmin surga itu pergi dari satu istana ke istana lainnya
berkendaraan kuda terbang berwarna merah yang tidak kencing dan berak.
Di dalam dan di luar istana itu
terdapat bidadari-bidadari yang baik-baik dan cantik-cantik. Berjalan-jalan di
tepi sungai dan taman-taman sambil menyanyi.
Pohon buah-buahan
ada di mana-mana di luar dan di dalam istana. Letaknya dekat
dan rendah, buahnya berjuntai sehingga mudah dipetik. Segala buah-buahan yang
ada di dunia ada di situ dengan rasanya yang sangat lezat dan manis, selalu
masak, tidak pernah menjadi busuk.
Burung-burung
yang dagingnya lezat ada di tepi-tepi sungai, tinggal meminta kepada pelayan
sorga untuk memasaknya.
Di dalam istana terdapat kran-kran yang berisi madu, susu,
khomr dan minuman lainnya. Tinggal meminta kepada pelayan surga untuk diambilkan
dan dihidangkan dalam cerek dan gelas-gelas dari
perak. Meskipun banyak
makan dan minum, mukmin surga itu tidak merasa kenyang, tidak kencing dan berak.
4. Rutin mengunjungi para bidadari di
dalam kamar-kamar istana.
Di surga mereka berada di atas dipan yang bertahtakan emas dan permata.
(QS. Al-Waqiah [56] : 15).
Di atas kasur-kasur yang tebal dan
empuk. (QS. Al-Waqiah [56] : 34).
Ciri-ciri
Bidadari-bidadari Surga:
a. Umurnya selalu muda
b.
Dipingit di dalam kemah mutiara (ghurof).
c.
Cantik wajahnya dan bagus akhlaknya, sangat
hormat pada suaminya yaitu para mukmin penghuni surga itu.
d. Perawan, penuh cinta dan sebaya.
e. Payudaranya montok.
f. Kulitnya halus seperti kulit telur dan cemerlang seperti mutiara.
g. Matanya jeli dengan selaput pelanginya yang indah.
Pandangan matanya tidak liar.
5. Rutin berkumpul
menyaksikan wajah Tuhan.
|
Selain di sana, wajah Alloh Swt.
juga dapat disaksikan di bumi sorga masing-masing setiap pagi dan sore.
6. Rutin pergi ke pasar sorga
Sepulang mereka dari undangan Alloh Swt. para mukmin surga itu mampir di satu bumi pasar surga. Di pasar itu banyak
barang yang indah-indah yang pernah ada di dunia dahulu, baik barang kuno
sampai yang paling modern. Bahkan barang-barang yang belum pernah mereka lihat
dan dengar sebelumnya. Semuanya yang diinginkan akan diantar ke istana di bumi
surga mereka masing-masing.
7.
Pergi ke tepi sungai dan taman-taman mende-ngarkan nyanyian para bidadari.
Di
tepi sungai dan taman itu mukmin surga mendengarkan nyanyian para bidadari yang
cantik-cantik dan merdu suaranya. Inilah
nyanyian para bidadari itu : “Kami
adalah wanita-wanita yang baik akhlaknya dan cantik rupanya. Kami adalah
wanita-wanita abadi dan kami tidak mati. Kami ba-hagia dan tidak sengsara. Kami
ridho dan tidak cemberut. Berbahagialah bagi orang yang menjadi milik kami dan
kami menjadi miliknya. Kami ada-lah
isteri-isteri dari suami-suami kami yang mulia, yang pandangannya menyejukkan
hati. Kami wanita-wanita abadi dan kami tidak membuatnya mati. Kami memberi
keamanan dan kami tidak membuatnya takut. Kami tetap tinggal di sini dan tidak
akan pernah meninggalkannya.”
Bidadari-bidadari itu dapat dibawa ke istana surga.
8.
Rutin saling berkunjung dengan kendaraan sorga ke famili dan teman di suatu bumi sorga
Karena
bekas isteri dan anak-anak mereka yang wanita telah ber-ubah wujud menjadi
mukmin sorga, maka mereka tidak begitu dikenal.
9. Penjara di Surga
untuk Orang-orang Kaya
Mohon maaf, makalah ini kami tutup dengan
hadis ini.
|
Jember, 10
September 2015
Dr. H.M. Nasim Fauzi
Jalan Gajah Mada 118
Jember.
PERUBAHAN JENIS KELAMIN MANUSIA DI DUNIA dan AKHIRAT
Oleh : Dr. H.M. Nasim Fauzi
Pendahuluan
Fenomena perubahan jenis kelamin
pada manusia dan binatang baru dipelajari dalam ilmu biologi dan ilmu genetika pada zaman modern ini Belum pernah dibahas dalam ilmu agama terutama ilmu Tafsir Al Qur-an.
Definisi-definisi
dan pengertian
Perubahan jenis kelamin adalah sebuah proses dimana
seorang manusia atau hewan berubah jenis kelaminnya, baik
itu dari jantan ke betina maupun dari betina ke jantan. Perubahan jenis kelamin
dapat terjadi secara alami, seperti dalam kasus hermafroditisme pada beberapa spesies hewan.
Namun, istilah tersebut lebih umum merujuk kepada terapi perubahan jenis kelamin,
termasuk yang dilakukan pada ma-nusia. Istilah tersebut juga terkadang
digunakan untuk prosedur-prosedur medis untuk orang-orang interseksual.
|
manusia, yaitu pria dan wanita. Penggunaan
istilah "laki-laki" khusus untuk manusia; bagi hewan dipakai
istilah jantan. Organ seksnya terdiri dari penis, testis, vas deferen, korda
spermatik dan kelenjar prostat. Sistem reproduksi pria berfungsi
se-mata-mata untuk menghasilkan dan memancarkan air mani yang me-ngandung spema. Secara
fisik pria lebih tangguh, memiliki massa otot yang
jauh lebih banyak daripada wanita, hormon pria testosreron me-mengaruhi tubuh
pria sehingga mudah membangun otot.
Wanita adalah salah satu dari
dua jenis kelamin manusia; satunya
lagi adalah laki-laki atau pria. Wanita
diciptakan untuk menjadi pasangan laki-laki. Allah Swt. telah menciptakan manusia
dalam jiwa dan raga, sifat ingin dicintai dan mencintai, kebutuhan seksual, dan
sebagainya. Maka kedua jenis manusia itu diciptakan berbeda untuk saling
mengisi.
Interseks adalah kondisi dimana terdapat perbedaan antara alat
kelamin luar dan dalam (testis dan ovarium). Merupakan gangguan perkembangan seks, jumlahnya sekitar 1 persen dari jumlah
kelahiran hidup.
Hermaphrodite adalah mahluk yang memiliki 2 jenis alat reproduksi
yang normalnya hanya dimiliki oleh jenis kelamin pria / jantan (testis) atau
wanita / betina (ovarium) saja. Organ gandanya disebut ovotestis.
Perubahan Jenis Kelamin di
Dunia
1) Spontan. Kasus Hermaphrodite sejati.
Wanita berobah menjadi pria.
Lahir dengan nama Lynn Elizabeth Harris, pada tanggal 13-09-1950 jam 18:12 di kota Orange, California, AS.
Mula-mula ovariumnya yang berfungsi, menjadikannya wanita. Pada umur 18 tahun 1968 menjadi Ratu Kecantikan. Pada tanggal 8-11-1973, umur 23 tahun Harris didiagnosa "Hermaphroditism sejati" [Interseks], ovotestis (kombinasi ovarium dan testis) tidak turun (1 dari 25.000 kelahiran). Karena jenis kelaminnya waktu lahir meragukan [penis pendek; scrotum terbelah; dan mempunyai vagina], Harris didiagnosa sebagai "wanita" oleh orang tuanya dan dokter anak sampai usia 29 tahun ‘79, 5 tahun setelah terbelahnya scrotum tidak bisa dipulihkan lagi. Setelah usia dewasa testisnya mulai berfungsi, maka terjadi virilisasi (perkembangan ke arah laki-laki).. Buah dadanya mengecil; tidak mens, pinggul mengecil, tumbuh kumis, suara membesar, timbul nafsu laki-laki. Maka dia memilih peran sebagai laki-laki sejak Pebruari 1979.
Selama 4 tahun (1979-1983) dia masih menggunakan KTP sebagai wanita. Tetapi karena sering dituduh mencuri KTP orang lain. timbul keinginan-nya untuk merobah KTP sesuai penampilan fisik-nya sekarang. Maka dia mengajukan petisi kepada Pengadilan Tinggi County Los Angeles, AS untuk
1) Merubah nama tengahnya dari "Elizabeth" ke "Edward"; dan
2) membuatkan Akte Kelahiran baru yang merubah jenis kelaminnya dari wanita menjadi pria.
Berdasar riwayat medis yang tidak biasanya itu pada tanggal 18-02-1983 Pengadilan mengabulkan
kedua permohonannya. Maka nama Lynn Elizabeth Harris dianggap
tidak ada lagi, telah diganti dengan Lynn Edward Harris
2)
Perubahan Jenis Kelamin Buatan
Pria berobah menjadi wanita.
Terjadi
pada kasus Transgender atau banci yaitu pria asli, berpenampilan pria
sejak lahir dan berkromosom pria (XY), dirubah menjadi wanita tidak asli,
berpenampilan wanita tetapi berkromosom pria (XY).
Di Thailand banyak dilakukan operasi perubahan
kelamin.
Di samping kiri adalah gambar seorang transgender dari Thailand yang menjalani operasi menjadi wanita. Sebelah kiri adalah gambarnya sebelum operasi. Seorang pria asli. Dia menjalani terapi hormon sehingga buah dadanya tumbuh besar seperti wanita. Di sebelah kanan adalah fotonya sebagai seorang wanita yang cantik.
Di Thailand sering
dilakukan lomba kecantikan para wanita transgender yang kecantikannya tidak
kalah dengan wanita aseli bahkan ada yang lebih cantik.
Perubahan Jenis Kelamin di Akhirat
Di waktu Kebangkitan
Pria berobah menjadi wanita.
Ketika wafat, kita akan dikubur,
akhirnya tinggal tulang-belulang. Pada goncangan hari
kiamat, yang
tersisa adalah tulang ekor (gambar lingkaran merah).
Setelah tiupan sangkakala yang kedua oleh malaikat Isrofil, turunlah
hujan di seluruh dunia. Air hujan ini masuk ke dalam tanah membasahi
tulang-tulang ekor bekas manusia di bumi.
Dari satu sel tulang ekor ini, Alloh Swt
melakukan rapid cycle cloning extra uterine (cloning di luar rahim).
Dari sel-sel yang berkromosom sex XY (asal
dari pria di dunia), semuanya tumbuh
menjadi wanita dewasa dengan testes di
dalam perutnya. Sedang yang berkromosom sex XX (asal
dari wanita di dunia), tumbuh menjadi seorang wanita dewasa. Jadi
semua manusia yang di-bangkitkan itu berjenis kela-minwanita.
Semua
wanita itu oleh malaikat masing-masing dibawa ke padang mahsyar di
Palestina. Maka penuhlah padang mahsyar itu
dengan wanita. Karena semuanya wanita, maka keadaannya aman-aman saja. Andai saja mereka berjenis laki-laki dan wanita (dalam keadaan telanjang
bulat), betapa kacaunya.
Di Padang Mahsyar semua wanita itu,
beserta para jin dan Iblis diadili, lalu ditimbang amalnya.
Kaum kafir, musyrik dan iblis langsung dimasukkan
ke dalam neraka. Bagi yang dimasukkan ke dalam neraka, mereka tetap
berjenis kelamin wanita. Sehingga penuhlah neraka dengan wanita.
Sisa para wanita itu ditempatkan di
shiroth. Pada waktu melewati shirot sebagian terjatuh ke dalam
neraka. Yang selamat akan masuk ke dalam sorga.
|
Mekanisme
perubahan Jenis Kelamin
Pertumbuhan alat kelamin dalam dan
luar serta pertumbuhan wajah, alat suara, kulit dan tulang ke-2 jenis kela-min
itu diatur oleh kromosom seks.
Pada wanita oleh kromosom XX dan pada pria oleh kromosom XY.
Kromosom X
mengatur pertumbu-han seks wanita, sedang kromosom Y mengatur pertumbuhan seks pria
(membuat testis). Kedua jenis kelamin
itu sama-sama mempunyai kromosom X yang mengatur pertumbuhan seks wanita.
Sehingga semua orang, baik pria ataupun wanita, pada awalnya di dalam kan-dungan
tumbuh sebagai wanita.
Di dalam rahim ibu, terdapat
placenta (ari-ari) yang memberi nutrisi serta memproduksi Hormon Chorionic
Gonadotropin (HCG) untuk janin.
HCG ini merangsang testis janin XY untuk memproduksi hormon pria (testosteron dan DH-testosteron). Hormon-hormon ini menumbuhkan penis dan kejantanan, merangsang seks dan agresi.
Pada hari
kiamat Alloh Swt. membangkitkan manusia tanpa seorang ibu sehingga tidak ada
ari-ari, hormon HCG dan Testosteron. Maka semua yang berkromosom XY (sewaktu
di dunia berjenis kelamin laki-laki) itu tetap sebagai / menjadi wanita. Maka semua manusia yang dibangkitkan itu
berjenis kelamin wanita.
Perubahan
Jenis Kelamin di Sorga
Wanita berobah menjadi
pria.
Bagi yang masuk surga, mereka mandi dulu
di telaga Kautsar. Dengan kekuasaan Alloh Swt semua wanita itu baik yang
berkromosom sex XY (asal dari pria di dunia), maupun XX (asal dari wanita di dunia) dilakukan rekayasa
biologis dan genetis (yang berkromosom XX dirubah menjadi XY) sehingga semuanya berubah
menjadi laki-laki dewasa, lengkap dengan kumis dan jenggotnya. Siap dikawinkan dengan
bidadari.
Berikut
ini adalah kutipan lengkap hadits tentang Kautsar dari kitab Mengingat Sorga
dan Neraka :
Dalam sebuah
hadis: Sesungguhnya di belakang jembatan itu terdapat tanah lapang
dengan pepohonan yang bagus-bagus. Di bawah setiap pohon terdapat dua mata air
yang mengalir dari sorga dari arah kanan dan kiri. Maka mereka minum dari salah
satu mata airnya.
Sewaktu air
yang diminum itu sampai di dadanya, keluarlah segala yang ada di dalam dada itu, seperti
prasangka, menipu dan dengki. Segalanya hilang dari dalam dada mereka. Sewaktu sampai di
dalam perut, keluarlah segala yang membuat kerusakan dan penyakit dan juga air
kencing. Maka mereka bersih lahir dan batinnya
Kemudian
orang-orang mukmin itu datang kepada mata air yang satunya lagi untuk mandi di
situ, maka jadilah wajah-wajah mereka seperti bulan purnama dan menjadi
bagus-bagus jiwa raganya serta parasnya, bagai minyak kasturi.
Setelah
mereka datang di pintu sorga ternyata grendelnya terbuat dari yakut merah,
merekapun mengetuknya, lalu disambut oleh para bidadari
dengan beberapa piring makanan di tangan mereka. Maka keluarlah setiap
bidadari untuk merangkul suami masing-masing
sambil mengu-capkan kata rayuannya: ” Engkaulah cintaku, aku sayang padamu, aku
cinta padamu selama-lamanya." Selanjutnya masuk ke rumah suaminya
bersama-sama.
Semua wanita Penghuni surga itu minum dan mandi di mata air sorga, lalu
mereka berobah wujud menjadi pria. Kemudian dikawinkan oleh Alloh Swt. dengan para
Bidadari surga serta dilayani oleh beribu-ribu Pelayan sorga yang sosoknya
kecil-kecil seperti anak-anak.
|
Dr. H. M. Nasim Fauzi
Jalan Gajah Mada 118
Jalan Gajah Mada 118
Tilpun (0331) 481127
Jember
WILDANUN
MUKHOLLADUN /
PELAYAN SORGA
Apakah
bentuknya pendek seperti
kanak-kanak
Atau tinggi seperti anak-anak muda ?
Oleh : Dr. H.M. Nasim Fauzi
Surat Al-Waqiáh (Hari
Kiamat)
Pada hari kiamat manusia
terbagi atas tiga golongan
1. Orang-orang yang beriman paling dahulu, masuk
sorga
2. Golongan kanan, masuk
sorga
3. Glolongan kiri, masuk neraka.
Orang-orang yang beriman paling
dahulu
Di atas dipan yang yang bertahta emas dan
permata.
Dikelilingi oleh pelayan sorga (wildanun mukholladun, yang
membawa gelas, cerek dan minuman yang diambil dari air yang mengalir yang tidak
memabukkan.
Buah-buahan dan daging burung dan yang diinginkan. Bidadari yang bermata jeli, laksana mutiara yang
tersimpan.Tidak mendengar kata-kata yang sia-sia dan dosa, kecuali salam..
Di antara pohon
bidara yang tidak berduri dan pohon pisang yang bersusun. Naungan yang
terbentang luas.Air yang tercurah.
Buah-buahan yang banyak yang tak pernah berhenti berbuah.
Kasur-kasur yang tebal dan empuk, dengan bidadari-bidadari yang diciptakan langsung
(bukan dari wanita dunia), perawan, penuh cinta dan sebaya..
KESIMPULAN
PERTAMA
Karena kedua golongan
yang masuk sorga itu mendapatkan isteri bidadari (yang diciptakan langsung di
surga, bukan berasal dari wanita dunia), tentunya kedua golongan yang masuk surga itu berjenis
kelamin laki-laki.
PERMASALAHAN
PERTAMA
Bagaimana nasib kaum mukminat yang
masuk surga ?
PEMECAHAN
MASALAH PERTAMA
Untuk memecahkan masalah ini para
ahli tafsir Al Qur-an menafsirkan istilah
wildanun
mukholladun dengan tafsir yang
mirip-mirip dengan tiga contoh Tafsir Al Qur-an sebagai berikut.
1. Tafsir Al-Qur'an
Departemen Agama RI, menerjemahkan dengan "anak-anak muda yang tetap muda" dan "pelayan-pelayan muda yang tetap
muda".
2. Tafsir HAMKA menerjemahkan dengan: "anak-anak
muda yang kekal" dan
"pelayan-pelayan yang tetap muda".
3. Tafsir Al-Mishbah karangan M. Quraish Shihab, menerjemahkan dengan "remaja-remaja
yang tetap muda".
4. Quran CD / The Holy Quran Version 6.0 diterjemahkan
dengan änak-anak muda lelaki yang tetap kekal (dalam keadaan mudanya).
Maka menurut para ahli tafsir itu para mukminat
akan dikawinkan dengan para pelayan surga yang berupa anak-anak muda lelaki yang tetap muda dan sosoknya tinggi seperti orang dewasa.
Ternyata ada ahli
tafsir Al Qur-an yang berbeda pendapat yaitu
Prof. Dr. H. Mahmud Yunus dalam Holy Quran ’98 yang menafsirkan bentuk Wildanun Mukholladun seperti anak-anak.
Yakni bentuknya pendek seperti anak-anak (dan
kekal pendeknya). Selain itu jenis kelaminnya bisa laki-laki atau perempuan.
Maka tidak.mungkin para mukminat itu mengawini mereka.
PERMASALAHAN
KEDUA
Masalah arti kata Wildan di dalam al Quran, apakah
kanak-kanak yang sosoknya
pendek atau anak-anak muda yang sosoknya tinggi seperti orang dewasa
?
Ensiklopedia Al-Qurán
Prof. M. Quraisy
Shihab menafsirkan arti
Al-Wildan di dalam Al Qur-an adalah anak-anak / anak-anak muda, disebutkan
enam kali di dalam Al-Qur-an, empat kali dalam arti anak-anak yaitu dalam (i)
QS. An-Nisa’[4] : 75, (ii) 98 dan (iii) 127 serta (iv) QS. Al-Muzzammil [73]
:17 sedangkan dalam (i):QS. Al-Waqiáh [56[ 17 dan (ii) QS. Al-Insan [26] ,19,
keduanya berarti ‘anak-anak muda’yaitu
pelayan-pelayan surga dari anak-anak muda yang tetap muda selama-lamanya.
Qamus
Alquran oleh Abdulqadir Hasan
Berbeda dengan Prof. Quraisy Shihab, beliau menafsirkan
semua kata Al-Wildan di dalam
Alqurán (enam ayat) mempunyai arti yang sama yaitu anak-anak. Yakni
bentuknya pendek seperti anak-anak (dan kekal pendeknya). Selain itu jenis
kelaminnya bisa laki-laki atau perempuan. Maka tidak mungkin para mukminat itu mengawini mereka, sama
seperti Tafsir. Prof. Dr. H. Mahmud Yunus.
Penulis setuju dengan pendapat Prof. Dr. H. Mahmud Yunus dan Abdul-Qadir
Hasan yang berpendapat bahwa di dalam Al Qur-an semua kata Al-Wildan berarti anak-anak.dengan alasan sebagai berikut :
1. Di dalam Qamus
Al-Muyasasar karangan Zaid Husein Alhamid, Al-Wildan
adalah kata jamak dari Al-walidu (anak kecil).
Sedangkan anak laki-laki (muda) bahasa Arobnya adalah al-walad dengan kata jamaknya adalah awladun.
2. Sinonim Wildaanun, Sinonim kata wildanun
adalah ghilmaanun, terdapat pada
QS Ath-Thur [52]:24 yang berarti anak-anak.
"Dan bereliling di sekitar mereka anak-anak (ghilmaanun) untuk melayani mereka, seakan-akan mereka itu mutiara yang tersimpan."
Pada Qomus Al Quran Karangan Abdulqodir Hasan (halaman 271) ghilmaanun diterjemahkan sebagai anak-anak.
3. Pendapat para sohabat dan ahli tafsir
Dari Buku Tamasya ke Surga karangan Ibnul Qoyyim, pelayan surga yang berbentuk anak-anak itu menurut Ali bin Abu Tholib dan Hasan Basri berasal dari anak-anak dunia. yang meninggal semasa kecilnya. Sedang menurut Abu Qatadah pelayan surga yang berbentuk anak-anak itu bukan berasal dari anak-anak dunia, melainkan diciptakan langsung di sorga seperti bidadari.
KESIMPULAN
KEDUA
Dari uraian di atas
penulis menyimpulkan keadaan para pelayan sorga itu adalah sebagai berikut :
1.
Bentuk para pelayan sorga itu pendek seperti sosok anak-anak.
2. Mereka dibuat di sorga seperti halnya bidadari.
3. Allah Swt. mengibaratkan para pelayan ini dengan
mutiara-mutiara yang bertebaran (ada di mana-mana), karena saking putih kulitnya dan tampan parasnya. Mereka itu tidak pernah
menganggur, mondar-mandir di surga dalam rangka
berkhidmad kepada penghuni surga dan meme-nuhi keperluan
mereka.
4. Dalam pandangan modern para pelayan tersebut adalah robot manusia ciptaan Allah Swt. berbentuk kecil dan cerdas (seperti
dalam Film Star Wars), yang diprogram khusus untuk melayani para
penghuni sorga.
|
Dr. H.M. Nasim Fauzi
Jalan Gajah Mada 118
Tilpun (0331) 481127
Jember
Tidak ada komentar:
Posting Komentar