MINYAK
BAIK,
MINYAK
BURUK
dan LEMAK JAHAT
MINYAK BAIK,
Oleh : Dr. H.M. Nasim Fauzi
Fungsi lemak adalah
- Untuk cadangan makanan.
- Sebagai bagian dari dinding sel.
- Membentuk empedu, hormon, vitamin dan lain2
Minyak Baik
Disebut
minyak baik karena bila dikonsumsi akan menghasilkan sangat sedikit LDL
(Low Density Lipoprotein) yang membawa kolesterol dari hati ke
jaringan. Sebagian kolesterol bisa mengendap dan menyempitkan pembuluh
darah arteriola yang disebut penyakit atherosklerosis.
Contoh minyak baik adalah minyak kelapa dan minyak biji sawit.
Selanjutnya hanya dibahas tentang minyak kelapa.
Minyak kelapa mengandung trigliserida rantai sedang (medium-chain triglycerides / MCT) yaitu asam laurat 50% dan asam kaprilat 7%. Susunannya ini = air susu ibu.
Karena molekulnya kecil lebih mudah larut di dalam air. Setelah dikonsumsi bisa
langsung diserap oleh dinding usus. Sebagian dihidrolisa menjadi asam
lemak dan monogliserida yang juga mudah diserap melalui dinding usus. Setelah diserap, lemak rantai sedang / MCT itu terikat dengan albumin serum dan meninggalkan usus melalui vena porta dibawa ke dalam hati untuk dimetabolisir. Sedang asam lemak yang terserap juga dikirim ke hati.
Metabolisme lemak baik di dalam hati
Trigliseride
dan asam lemak rantai sedang masuk ke dalam sel hati dalam bentuk asam
lemak. Lalu diubah menjadi ketone bodies yang bisa digunakan di seluruh
tubuh termasuk otak. Atau masuk ke Krebs Cycle di mitochondria diubah
menjadi ATP sebagai sumber energi di seluruh tubuh.
Dalam
ilmu nutrisi kedokteran medium-chain triglyceride (MCT) dianggap suatu
“lemak super”, sebagai sumber enerji terbaik Untuk konsumsi sebelum
olah raga. Digunakan pada diet malnutrisi. Bahkan bisa dipakai untuk
nutrisi parenteral.
Minyak kelapa yang dijual di pasaran.
a. Minyak goreng cap Ikan Dorang yang harganya 2x minyak kelapa sawit,
b. Minyak goreng Sahara
c. Minyak goreng Barco
d. Virgin Coconut Oil (VCO) yang harganya sangat mahal
Atau dapat dibuat sendiri dari santan kelapa.
Minyak Buruk
Minyak buruk adalah trigliserida yang mengandung asam lemak dengan rantai atom C panjang (14 atau lebih).
Contohnya adalah minyak kelapa sawit, minyak kedelai, minyak kacang dll.
Minyak kelapa sawit berasal dari sabutnya yang berwarna merah. Di pabrik warnanya dihilangkan sehingga menjadi jernih.
Sedang minyak biji sawit yang termasuk lemak baik dipakai untuk bahan kosmetik.
Alur Proses Pencernaan dan Metabolisme Minyak Buruk
Karena ukuran molekul asam lemaknya besar-besar, tidak bisa larut di dalam air sehingga perlu diproses dulu di dalam saluran cerna sebelum bisa diserap melalui dinding usus. Partikel lemak yang besar-besar itu mula-mula diemulsi dengan bantuan cairan empedu yang berfungsi seperti sabun deterjen.
Setelah diemulsikan dengan sempurna, lalu diuraikan menjadi asam lemak
bebas, monogliserida serta sedikit digliserida dengan bantuan enzim
lipase dari pankreas.
Setelah berbentuk asam lemak bebas dan monogliserida baru bisa diserap oleh dinding usus.
Di
dalam sel dinding usus asam lemak dan monogliserida ini digabung lagi
menjadi trigliserida.Tidak dibawa ke hati tetapi dibawa ke aliran darah
umum. melalui saluran getah bening dalam bentuk chylomicron. Lipoprotein
ini berisi trigliserida (85-92%), fosfolipida (6-12%), kolesterol (1-3%) dan protein (1-2%). Sesampainya di aliran darah umum seba-gian dibawa ke hati untuk dimetabolisir. Sebagian lainnya ditimbun di jaringan lemak tubuh untuk persediaan kalori.
Kolesterol
Berfungsi menjadi komponen membran sel, membentuk garam empedu dan hormon steroid. Kolesterol hanya ada di makanan
yang berasal dari hewan. Dari usus, melalui saluran lymphe bersama
triglicerida dibawa ke peredaran darah umum dalam bentuk chylomicron
sekitar 50 %. Sedang 50 % nya disintesis oleh tubuh dimana yang 50 %-nya
di dalam hati
Kadar kolesterol dalam darah sebanding dengan kadar triglicerida.
TG = Triglicerida, C = Cholesterol, VLDL = Very Low Density Lipoprotein,
IDL = Intermediate Density LP., LDL = Low Density LP..
|
Konsumsi
lemak rantai panjang meningkatkan kadar trigliseri-da, maka kadar
kolesterol juga meningkat. Kelebihan kolesterol dalam bentuk LDL
(kolesterol jahat) diendapkan di pembuluh darah arteriola menimbulkan
atherosklerosis yang bisa meng-akibatkan penyakit stroke dan penyakit
jantung koroner.
Contoh kasus perubahan konsumsi minyak sawit ke minyak kelapa.
Tn. IM. 64 th. Pensiunan Puslit Kopi Kakao Jember.
Tanggal
|
14-04-2015
|
12-05-2015
|
Diet
|
Minyak sawit
|
Minyak kelapa
|
TG
|
99 mg%
|
97 mg%
|
HDL
|
38 mg%
|
31 mg%
|
LDL
|
260 mg%
|
97 mg%
|
TG = Triglyceride Harga Normal > 150 mg%
HDL = High Density L ipoprotein,
= Kolesterol baik. Harga Normal > 35 mg%
LDL = Low Densiy L ipoprotein
= Kolesterol jahat Harga Normal < 135 mg%
Ternyata
konsumsi minyak kelapa dapat menurunkan kadar LDL (kolesterol jahat)
yang bisa menimbulkan penyakit jantung koroner dan stroke, dari 260 mg%
menjadi 97 mg%
Lemak Jahat
Lemak Trans
Sebelum tahun 1910, konsumsi lemak (di Barat) terdiri dari mentega susu / keju, lemak sapi, dan lemak babi. Pada tahun 1901 ahli kimia Jerman Wilhelm Normann menemukan teknik membuat margarin dengan cara menghidrogenasi minyak nabati.
Proses hidrogenasi adalah menambahkan atom hidrogen pada lemak tak jenuh, menghilangkan ikatan ganda dan membuat mereka sebagian atau seluruhnya menjadi lemak jenuh Teknologi ini segera menyebar ke Inggris dan Amerika. Penemuan lemari es menjadikan margarin dapat disimpan lama,.Maka margarin segera mengganti peran mentega susu untuk dioleskan pada roti dan dijadikan bahan kue pada tahun 1920.
Pada tahun 1940, Dr. Catherine Kousmine menemukan bahwa minyak nabati yang dihidrogenasi itu mengandung asam lemak trans yang diduga bisa menyebabkan penyakit kanker. Kemudian pada awal 1956 ditemukan bahwa lemak trans bisa menjadi penyebab kenaikan besar kasus penyakit jantung koroner di AS.
Pada tahun 1994, diperkirakan bahwa lemak trans menyebabkan 20.000 kematian setiap tahunnya di AS akibat penyakit jantung.
Apakah Lemak Trans Itu
Asam lemak bisa jenuh atau tidak jenuh. Lemak tak jenuh adalah molekul lemak yang mengandung satu atau lebih ikatan rangkap antara atom karbon. Ikatan rangkap ini bisa dalam bentuk cis atau trans. Dalam bentuk cis, hidrogen berada pada sisi yang sama dari ikatan rangkap. Dalam bentuk trans, hidrogen berada di sisi berlawanan dari ikatan ganda.
Hampir semua asam lemak di alam ada dalam bentuk cis yang tidak berbahaya. Asam lemak transtidak alami dan bentuknya lebih padat dari-pada yang berbentuk cis. Proses hidrogenasi menjadikan asam lemak tak jenuh ini menjadi jenuh dan berbentuk padat yaitu margarin. Tetapi proses hidrogenasi yang tidak sempurna /parsial bisa merubah asam lemak cis ini menjadi asam lemak transyang sangat berbahaya.
Pemakaian Minyak Rantai Panjang untuk Menggoreng juga Menghasilkan Lemak Trans.
Sesuai dengan namanya minyak goreng nabati kita gunakan untuk menggoreng. Contoh minyak kelapa sawit.
Ternyata pada proses penggorengan juga terjadi hidrogenasi lemak tidak jenuh yaitu asam oleat dan linoleat menjadi asam lemak trans dan radikal bebas. Menjadi keruh seperti oli mobil karena polimerisasi.
.
Karena
itu minyak kelapa sawit hanya bisa dipakai 1-2 X. Berbeda dengan minyak
kelapa yang bisa dipakai sampai 6 X, tetapi masih tetap jernih,
sehingga lebih hemat.
Gabungan
dari asam lemak trans, radikal bebas, kelebihan kolesterol dan timbunan
lemak dalam jaringan tubuh inilah yang menjadi penyebab utama berbagai
jenis penyakit kardiovaskuler, tekanan darah tinggi, stroke, kencing
manis, over-weight / obesitas,kanker dan sebagainya yang sekarang sedang melanda seluruh dunia tanpa mengenal batas umur, gender dan suku.
Maka
sebaiknya kita kembali memakai minyak kelapa seperti zaman dulu, karena
menyehatkan. Tidak lagi memakai minyak kelapa sawit, apalagi margarine
yang bisa menimbulkan banyak penyakit.
Jember, 21 Mei 2015
Dr. HM. Nasim Fauzi
Jalan Gajah Mada 118
Tlipun (0331) 481127 Jember
Tidak ada komentar:
Posting Komentar