ANTARA MAALIKI YAUMIDDIIN
dan MALIKI YAUMIDDIIN
Oleh : Dr. H.M. Nasim Fauzi
Lanjutan makalah :
Bertanya Kepada Al Qur-an (BKA)
Tentang Takwil Ayat Mutasyabihat
Dalam 6 Tahap
Dalam 6 Tahap
Pendahuluan
Kata malik (dan maalik) adalah termasuk
dalam kategori ayat mutasyabihat. Dimana menurut pendapat
Aisyah hanya Alloh sajalah yang mengetahui takwilnya, sesuai QS. Ali Imron
[3] : 7
Menurut Prof. Toshihiko Izutsu, seorang
pakar bahasa Arab kuno (zaman turunnya Al Qur-an), kata malik berasal
dari bahasa Arob kuno dengan makna tertentu, kemudian setelah
dipakai oleh Al Qur-an maknanya berubah dari aslinya. Dimana takwilnya hanya
diketahui oleh Alloh Swt. = Ayat mutasyabihat.
Agar
kita juga bisa mengetahuinya, kita harus bertanya kepada Allah Swt. melalui kitab ciptaanNya yaitu Al Qur-an. Caranya adalah dengan bertanya
tentang takwil kata malik ini kepada
Al Qur-an secara 6 tahap.
Bacaan malik di dalam Al Qur-an
Bacaan malik /maalik pada ayat ke-4 Surat Al-Fatihah biasanya dibaca Maaliki yaumiddiin yang berarti Yang Memiliki
hari agama (kiamat).
Tentang ayat ke-4 Surat Al-Fatihah ini, Prof Dr Quraisy Shihab MA dalam
kitab Tafsir Al-Qur’an Al-Karim (Tafsir atas Surat-surat pendek Berdasarkan Urutan
Turunnya Wahyu), menulis sebagai berikut :
Ada dua
bacaan yang populer dan sah menyangkut ayat ke-4 ini, yaitu ada yang
memanjangkan mim (baca Maalik) yang diartikan “Pemilik” dan ada pula
yang memendekkan (baca Malik) yang berarti Raja. Seorang pemilik belum tentu
menjadi raja, sebaliknya kepemilikan seorang raja biasanya melebihi
kepemilikan pemilik yang bukan raja.
Kata “raja” biasanya digunakan
untuk menyebut penguasa atas manusia, sedang kata “pemilik” digunakan
untuk penguasa atas harta benda yang tidak bernyawa. Atas dasar pertimbangan
ini sementara ulama lebih senang bacaan Malik
yang berarti Raja karena
ia memberikan kesan keagungan dan kebesaran, di samping itu – kata mereka – Al
Qur-an mengisyaratkan bahwa Alloh Swt adalah Raja pada hari Pembalasan.
Dalam Al Qur-an banyak ayat-ayat yang menegaskan hal ini, antara lain:
Dalam Al Qur-an banyak ayat-ayat yang menegaskan hal ini, antara lain:
Kekuasaan di hari itu ada pada
Allah, Dia memberi keputusan di antara mereka. Maka orang-orang yang beriman
dan beramal saleh adalah
di dalam surga yang penuh kenikmatan. (QS.
Al-Hajj [22] : 56).
Pendapat Prof. Dr. M.M. Al-A’zami
Dalam bukunya Sejarah Teks Al-Qur’an dari Wahyu sampai Kompilasi terbitan Gema
Insani, Jakarta 2005, halaman 171, disebutkan bahwa kedua bacaan itu diajarkan
oleh Nabi Muhammad Saw. (multiple reading).
Argumentasi
fihak yang membaca Maaliki yaumiddiin
Pahala yang diterima oleh yang membaca Maaliki yaumiddin
melebihi yang membaca Maliki yaumiddiin
karena lebih panjang bacaannya (melebihi 1 huruf).
Komentar
Penulis
Bacaan Maaliki
yaumidiin dan Maliki yaumiddin
kedua-duanya sama sahnya.
Dalam pandangan penulis argumentasi
pembaca Maliki yaumiddin lebih kuat
daripada pembaca Maaliki yaumiddiin.
Boleh dikatakan Ayat ke-4 Surat Al-Fatihah
ini mempunyai dua makna. Makna pertama adalah Yang memiliki hari agama,
sedang makna kedua adalah Raja hari agama. Sehingga
tidak ada kepastian.
Setiap
kata di dalam Al Qur-an seharusnya hanya punya satu makna.
Dalam makalah BKA
dikatakan bahwa Bahasa Arob Al Qur-an adalah istimewa karena setiap
kata-nya hanya mempunyai satu makna. Berbeda dengan Bahasa Arob manusia yang setiap
kata-nya mempunyai beberapa makna (homonim dan polisemi.
Maka kita harus memilih makna manakah yang
lebih tepat di antara dua kalimat : Maaliki yauumiddiin dan Maliki yaumiddin dengan cara Bertanya Kepada Al Qur-an (BKA).
Bertanya kepada Al Qur-an (BKA) tentang takwil ayat mutasyabihat malik (dan
maalik) dalam 6 tahap
BKA 1. Kata yang kita tanyakan maknanya kepada Al Qur-an adalah kata malik (dan maalik) .
BKA 2. Makna kata malik itu kita cari di dalam
Kamus dan Ensiklopedi Al Qur-an sbb
Nama Kamus
Al Qur-an
|
Makna malik dan maalik
|
Qamus Al-Quran, Abdul Qadir Hasan
|
Yang memiliki, raja
|
BKA 3 Sesuai dengan prinsip
bahwa setiap kata di dalam Al Qur-an hanya mempunyai satu makna, maka kita
misalkan memilih makna yang kita anggap
paling cocok adalah malik = raja.
BKA 4 diketemukan
17 ayat di dalam Al Qur-an yang mengandung kata malik
Daftar 17 ayat Al Qur-an yang mengandung kata malik itu adalah sebagai
berikut.
1
No
|
Ayat
|
No.
|
Ayat
|
01
02
03
04
05
06
07
08
09
|
Al-Fatihah [1]:4
Al-Baqoroh [2]:246
Al-Baqoroh 2]: 247
Ali Imron [3]:26
Yusuf [12]:43 Yusuf [12]: 50 Yusuf [12]: 54
Yusuf [12]: 72
Yusuf [12]: 76 |
10
11
12
13
14
15
16
17
|
Zukhruf [43]:77
Al-Kahf [18]:79
An-Nas [114]:2
Thoha [20]:114
Al-Mu’minun 23]:116
Al-Hasyr [59]:23
Al-Jumu’ah [62]: 1
Al-Qomar [54]:55
|
Daftar 17 ayat yang mengandung kata malik ada di dalam lampiran.
BKA 5 Kita masukkan makna kata malik adalah raja di dalam kurung di belakang kata malik tadi.
Sem Semua ayat yang kata maliknya kita artikan dengan raja itu kita teliti apakah cocok dengan keseluruhan
isi ayat.
Bila cocok kita tulis (cocok) di belakang kalimat ayat itu. Bila tidak cocok kita tulis (tidak cocok).
Bila cocok kita tulis (cocok) di belakang kalimat ayat itu. Bila tidak cocok kita tulis (tidak cocok).
BKA 6 Ternyata
semua ayat yang kita teliti itu (cocok).
Kesimpulan : Takwil ayat mutasyabihat (kata) malik di dalam Al Qur-an menurut Alloh Swt.adalah raja
Maka bacaan ayat ke-4 Surat Al-Fatihah adalah Maliki yaumiddiin yang berarti Raja hari agama (kiamat).
Maka bacaan ayat ke-4 Surat Al-Fatihah adalah Maliki yaumiddiin yang berarti Raja hari agama (kiamat).
Jember, 12
Septemberr 2017.
Dr. H.M.
Nasim Fauzi
Jalan Gajah
Mada 118
Tilpun
(0331) 481127
Jember
Lampiran
Analisa
ayat-ayat yang mengandung kata malik.
1. QS. Al-Fatihah [2]:4 :
Maliki (raja) hari agama (kiamat). (Cocok)
2. QS. Al-Baqoroh [2] : 246. Apakah kamu tidak memperhatikan pemuka-pemuka Bani
Israil sesudah Nabi Musa, yaitu ketika mereka berkata kepada seorang Nabi
mereka: "Angkatlah untuk kami seorang malik (raja) supaya kami berperang (di bawah
pimpinannya) di jalan Alloh".(Cocok)
3.
QS. Al-Baqoroh [2]:247. Nabi mereka mengatakan kepada mereka: "Sesungguhnya Alloh telah
mengangkat untukmu Thalut menjadi malik (raja)." (Cocok)
4. QS. Ali Imron [3]:26 :Katakanlah: "Wahai Tuhan Yang Malikal
(merajai) mulki (kerajaan), Engkau berikan kerajaan kepada orang yang Engkau kehendaki dan Engkau
cabut kerajaan dari orang yang Engkau kehendaki. (Cocok)
5. QS. Yusuf [12]: 43. Al-malik (raja) berkata (kepada orang-orang
terkemuka dari kaumnya): "Sesungguhnya aku bermimpi melihat 7 ekor sapi betina yang
gemuk-gemuk dimakan oleh 7 ekor sapi betina yang kurus-kurus dan 7 bulir (gandum) yang
hijau dan 7 bulir lainnya yang kering." . (Cocok)
6. QS. Yusuf [12]: 50. Al-malik
(raja) berkata: "Bawalah dia kepadaku." . (Cocok)
7. QS. Yusuf [12]: 54. Dan al-malik (raja) berkata: "Bawalah Yusuf kepadaku, agar
aku memilih dia sebagai orang yang rapat kepadaku".(Cocok)
8. QS. Yusuf [12]: 72. Penyeru-penyeru
itu berkata: "Kami kehilangan piala al-malik (raja), dan siapa yang dapat
mengembalikannya akan memperoleh bahan makanan (seberat) beban unta, dan aku
menjamin terhadapnya". (Cocok)
9. QS. Yusuf [12]: 76. Maka mulailah Yusuf (memeriksa)
karung-karung mereka sebelum (memeriksa) karung saudaranya sendiri, kemudian
dia mengeluarkan piala al-malik (raja) itu dari karung saudaranya. (Cocok)
10. QS. Al-Kahf [18]:79. Adapun
bahtera itu adalah kepunyaan orang-orang miskin yang bekerja di laut. Dan aku
bertujuan merusakkan bahtera itu, karena di hadapan mereka ada seorang Al-malik
(raja) yang merampas
tiap-tiap bahtera. (Cocok)
11. QS. Thoha [20]:114. Maka Maha Tinggi Alloh Al-Maliku (Raja) Yang
sebenar-benarnya, dan janganlah kamu tergesa-gesa membaca Al Qur-an sebelum
disempurnakan mewahyukannya kepadamu, dan katakanlah: "Ya Tuhanku,
tambahkanlah kepadaku ilmu pengetahuan." (Cocok)
12. QS. Al-Mu’minun [23]:116. Maka Maha
Tinggi Alloh Al-Malik (Raja) Yang Sebenarnya; tidak ada Tuhan selain Dia,
Tuhan (Yang mempunyai)
'Arsy yang mulia. (Cocok)
13. QS. Zukhruf [43] 77 Hai Malik biarlah Tuhanmu membunuh kami
saja.
Malik di sini adalah nama Malaikat penjaga neraka, maka ayat ini kita keluarkan
dari analisa.
14. Al-Qomar [54]:55. Di tempat yang disenangi di sisi Tuhan Malik Muqtadir. (Malik adalah
nama Alloh Swt yang berjumlah 99, maka kita keluarkan dari analisa).
15. QS. Al-Hasyr [59] : 23. Dialah Alloh Yang tiada Tuhan selain Dia, Al-Malik (Raja), Yang Maha Suci, Yang Maha
Sejahtera, Yang Mengaruniakan Keamanan, Yang Maha Memelihara, Yang Maha
Perkasa, Yang Maha Kuasa, Yang Memiliki segala Keagungan, Maha Suci Alloh dari
apa yang mereka persekutukan. (Cocok)
16. Al-Jumu’ah [62]:1. Senantiasa bertasbih kepada Alloh
apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi. Al-Malik (Raja) Yang Maha Suci, Yang Maha
Perkasa lagi Maha Bijaksana.(Cocok)
17. QS. An-Nas [114]:2. Malik (Raja) manusia. (Cocok)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar