MEMBANTAH
PENDAPAT
BAHWA
BUMI DATAR
(Pandangan ‘Flat Earth Society’)
Oleh : Dr. H. M. Nasim Fauzi
Pendahuluan
Menurut astronomi modern, alam
semesta yang kita huni sekarang ini, diciptakan sekitar 13,7 milyard tahun yang
lalu (oleh Alloh Swt.), dari sebuah titik yang sangat panas dan padat,
tiba-tiba meledak dan mengembang. Peristiwa
ini disebut Big Bang (Dentuman Besar).
Menurut
Stephen Hawking sampai kini alam semesta ini masih terus mengembang hingga
radius maksimum sebelum akhirnya mengalami Keruntuhan besar (Big Crunch /
kiamat) menuju singularitas yang kacau dan tak teratur.
Posisi bumi
Luas alam semesta adalah 14 milyar
tahun cahaya atau 14 X 95 triliun km.
Berisi 500 miliar galaksi, satu di
antaranya adalah galaksi Bimasakti yang kita huni sekarang. Galaksi Bimasakti
berisi 300.000 bintang = matahari kita.
Bumi yang kita huni ini merupakan
planet ke-3 dari 9 planet yang mengelilingi matahari (tatasurya).
Bumi bukanlah pusat alam semesta.
Flat
Earth Society
Dalam ketenangan astronomi ini,
tiba-tiba muncul segolongan masyarakat bernama Flat Earth Society yang menyatakan bahwa bentuk bumi adalah datar dan menjadi pusat alam
semesta. Persis seperti pendapat asronomi kuno.
Pendapat ini disebarkan lewat media youtube dengan alasan-alasan yang
terdengar masuk akal sehingga banyak orang yang percaya..
Pendapat
mereka
Sejumlah
orang yang tergabung dalam kelompok Flat Earth Society yakin benar, planet manusia tidaklah bulat.
Mereka
juga menepis semua bukti yang menunjukkan Bumi itu bulat, seperti halnya foto-foto
Bumi dari luar angkasa.
Menurut mereka, itu
tak lebih dari rekayasa konspirasi pendukung bahwa Bumi bulat yang diatur oleh
Badan Antariksa AS (NASA) dan badan pemerintah lainnya.
Salah satu teori terkemuka mereka menyebut Bumi serupa piringan, di mana Lingkaran Arktik berada di pusatnya, sementara Antartika, sebuah dinding es setinggi 150 kaki atau 45,7 meter, berada di pinggirannya.
Mereka mengklaim, NASA
mempekerjakan sejumlah orang untuk menjaga ketat dinding es ini, mencegah
siapapun memanjatnya dan terjatuh dari piringan Bumi.
Sementara
siklus siang dan malam Bumi dijelaskan sebagai berikut: Matahari dan Bulan
adalah benda berbentuk bulat berdiameter 51 kilometer, yang berputar di
ketinggian 4.828 kilometer di atas Bumi yang datar. Seperti lampu sorot,
bola-bola langit itu menerangi bagian yang berbeda dari planet dalam siklus 24
jam.
Para pendukung teori ini juga yakin ada obyek
tak terlihat bernama "antimoon" (anti-Bulan) yang bertanggung
jawab mengaburkan bentuk Bulan, menjadi bulan sabit misalnya.
Lebih jauh
lagi, bagi mereka, gravitasi Bumi tak lain tak
bukan adalah ilusi.
Daya tarik
Bumi, menurut mereka, tidak mempercepat benda ke bawah, namun piringan Bumi lah
yang mempercepat gerak benda 9,8 meter per detik kuadrat, didorong oleh
kekuatan yang dinamakan "energi gelap".
Cara berpikir kelompok Flat Earth Society
mengikuti cara pikir "Metode Zetetic", metode ilmiah alternatif yang
berkembang pada Abad ke-19.
"Pada dasarnya metode ini menekankan
pada rekonsiliasi antara empirisme dan
rasionalisme, dan membuat kesimpulan logis berdasarkan data
empiris," kata wakil ketua Flat Earth Society, Michael Wilmore asal Irlandia
pada situs sains, Life's Little Mysteries.
Detail yang mereka buat mungkin konyol dan seperti gurauan, namun para pendukungnya benar-benar menganggapnya sebagai model astronomi yang lebih masuk akal daripada yang bisa ditemukan dalam buku teks.
Detail yang mereka buat mungkin konyol dan seperti gurauan, namun para pendukungnya benar-benar menganggapnya sebagai model astronomi yang lebih masuk akal daripada yang bisa ditemukan dalam buku teks.
Lambang PBB juga menggunakan
Peta Bumi Datar dengan 4 benua (Eurasia,
Afrika, Amerika dan Australia)
tanpa benua Antartika (tak ada ‘bangsa’ yang
menghuninya).
Sebenarnya membantah faham “Bumi Datar” sangat
mudah.
Yaitu dengan
membuktikan bahwa Benua Antartika bukanlah berbentuk dinding yang mengelilingi
“Bumi Datar”.
Data
tentang Antartika sangat mudah diperoleh di internet. Di antaranya foto-foto yang
diambil dari satelit.
Sayangnya
foto-foto itu diperoleh dari satelit itu mereka bantah dengan alasan bahwa
‘tidak ada satelit di luar angkasa’.
Foto Benua Antartika dari satelit
|
Kunjungan ke Antartika.
Keberadaan
benua Antartika dapat dibuktikan dengan terbang melintasinya..
Di
dasawarsa 70-an, wisata dengan pesawat terbang juga populer untuk sesaat.
Ada 2
maskapai penerbangan yang melayani penerbangan melintasi Antartika untuk
menikmati pemandangan dari udara yaitu Qantas
Airlines dan Air
New Zealand.
Namun
setelah kecelakaan pesawat Air New
Zealand, penerbangan TE-901 yang menabrak gunung
Erebus pada tanggal 28 November 1978, penerbangan menikmati pemandangan
Antartika dari udara ini kemudian dihentikan.
Bukti-bukti bahwa
Bumi Bulat
Sayangnya mereka tidak percaya adanya satelit di
luar angkasa.
Terjadinya gerhana bulan
GerGerhana Bulan terjadi pada
saat posisi Bumi yang bulat berada
segaris lurus antara Matahari dan Bulan.
Bumi menghalangi sinar Matahari yang
menimpa Bulan.
Karena
Bumi bentuknya bulat, maka bayangan Bumi di Bulan juga berbentuk bulat.
Terjadinya 4 musim di subtropis.
Pergantian atau perubahan musim merupakan salah satu akibat gerakan
revolusi bumi.
Pada saat bumi berevolusi, posisi
bumi berada pada kemiringan 23,5o ke arah Timur Laut dari sumbu
Utara-Selatan bumi.
Pada saat kutub utara condong ke
matahari, bagian utara bumi menjadi lebih dekat ke matahari. Hal tersebut
menyebabkan musim panas di bagian utara bumi, sedangkan bagian selatan bumi
berada paling jauh dari matahari yang menyebabkan terjadinya musim dingin.
Di antara
ke-duanya terdapat musim semi dan musim gugur.
Jember, 10
Oktober 2017
Dr. H.M. Nasim Fauzi
Jalan Gajah Mada 118
Tilpun
(0331) 481127
Jember
Tidak ada komentar:
Posting Komentar