DIALOG NABI
MUHAMMAD SAW.
MUHAMMAD SAW.
DENGAN IBLIS
Oleh : Dr. H.M. Nasim Fauzi
Pendahuluan
Suatu ketika Alloh Swt. memerintahkan seorang malaikat pergi kepada iblis untuk menghadap Baginda Rosululloh
Saw., agar membuka segala rahasianya tentang hal-hal yang disukainya maupun yang
dibencinya. Tujuannya adalah untuk meningkatkan derajat Nabi Muhammad Saw. dan memberi
peringatan bagi segenap umat manusia.
Sang malaikat yang
mendatangi iblis berkata, "Hai lblis ! Engkau diperintah Alloh Swt. untuk
menghadap Rosululloh Saw. Bukalah semua rahasiamu dan jawablah setiap
pertanyaan Rosululloh Saw. dengan jujur. Jika engkau berdusta walau satu
perkataan pun, niscaya akan terputus semua anggota badanmu, uratmu, serta
disiksa dengan azab yang amat pedih."
Mendengar ucapan malaikat
yang demikian itu, iblis sangat ketakutan. Iblis merasa ngeri dengan hukuman
yang akan ditimpakan kepadanya bilamana dia berdusta. Maka dia segera bergegas
untuk menghadap Rosululloh Saw.. Namun, saat hendak menemui Rosululloh Saw. iblis
menyamar sebagai seorang manusia. Dia tidak mau memperlihatkan bentuk
aslinya.
Pengakuan iblis kepada Rosululloh Saw.
Diriwayatkan dari Mu'adz
bin Jabal Ra, dari lbnu Abbas Ra. yang berkisah: Kami bersama Rosulullah Saw. di
rumah salah seorang sahabat Anshor dimana saat itu kami berada di tengah-tengah
jamaah. Lalu ada suara yang memanggil dari luar, "Wahai para penghuni
rumah, apakah kalian mengizinkanku masuk, sementara kalian butuh
kepadaku."
Rosululloh Saw. bertanya
kepada para jamaah, “Apakah kalian tahu, siapa yang memanggil dari luar
itu?"
Mereka menjawab,
"Tentu AIloh dan RosulNya lebih tahu'"
Lalu, Rosulullah Saw.
menjelaskan, "ltu adalah iblis terkutuk, semoga Alloh Swt. senantiasa melaknatnya."
Kemudian Umar Ra. meminta
izin kepada Rosulullah Saw. sembari berkata, “Ya Rosulullah, apakah engkau
mengizinkanku untuk membunuhnya?"
Beliau Saw. menjawab,
"Bersabarlah wahai Umar apakah engkau tidak tahu bahwa ia termasuk makhluk
yang tertunda kematiannya sampai batas waktu yang telah diketahui (hari kiamat)?
Akan tetapi, sekarang silahkan kalian membukakan pintu untuknya. Sebab ia
diperintah untuk datang ke sini, maka pahamilah apa yang ia ucapkan dan
dengarkan apa yang akan ia ceritakan pada kalian."
lbnu Abbas Ra. berkata:
Kemudian dibukakan pintu, lalu ia masuk di tengah-tengah kami. Ternyata ia
berupa orang yang sudah tua bangka dan buta sebelah mata. la berjenggot putih
sebanyak tujuh helai saja dan panjangnya seperti rambut kuda (ada pula riwayat
yang menyebutkan panjangnya seperti ekor lembu). Kedua kelopak matanya terbelah
ke atas (tidak ke samping). Sementara kepalanya seperti kepala gajah yang
sangat besar, giginya memanjang seperti taring babi, dan kedua bibirnya seperti
bibir kerbau.
Ketika datang untuk
menemui kekasih Alloh, yaitu Rosululloh Saw. Iblis memberikan salam,
'Assalamu'alaika ya Muhammad, Assalamu alaikum ya jamaa'atal-muslimiin."
Akan tetapi, Rosulullah
Saw. tidak juga segera menjawab salamnya itu. lblis pun mengucapkan salam hingga
tiga kali, barulah Rosululloh Saw. menjawab, 'Assalamu lillah ya la'iin (=
keselamatan hanya milik Alloh, wahai makhluk yang terkutuk)."
Oleh sebab itu iblis
berkata, "Ya Rosulalloh! Mengapa engkau tidak segera menjawab salamku?
Bukankah salam itu sangat mulia di sisi Alloh ?
Maka jawab Nabi Saw.
dengan marah, "Hai musuh Alloh ! Kepadaku engkau menunjukkan kebaikanmu?
Jangan kau coba-coba menipuku sebagaimana kau tipu Nabi Adam As. sehingga beliau
keluar dari surga, kau hasut Qobil sehingga ia tega membunuh Habil yang masih
saudaranya sendiri. Ketika sedang sujud dalam sembahyang kau tiup Nabi Ayub As.
dengan asap beracun sehingga beliau sengsara untuk beberapa lama, seperti
halnya kisah Nabi Daud As. dengan perempuan Urya, Nabi Sulaiman As. meninggalkan
kerajaannya karena engkau menyamar sebagai istrinya, begitu juga beberapa
Anbiya dan pendeta yang telah menanggung sengsara akibat hasutanmu."
"Hai, iblis!
Sebenarnya salam itu sangat mulia di sisi Alloh Azza wa Jalla, tapi aku diharomkan
Alloh menjawab salammu. Aku mengenalmu dengan baik wahai iblis, raja segala
iblis. Apa tujuanmu menemuiku?"
Jawab iblis, "Ya
Nabi Alloh! Janganlah engkau marah. Engkau dapat mengenaliku karena engkau
adalah Khotamul Anbiya. Wahai Nabi Alloh, aku datang ke sini bukan karena
kemauanku sendiri, tapi aku datang ke sini karena terpaksa."
Äpa yang membuatmu
terpaksa harus datang ke sini, wahai makhluk terkutuk ?
Äku datang atas perintah
Alloh untuk memberitahukan segala tipu dayaku terhadap umatmu dari zaman Nabi Adam
hingga akhir zaman nanti. Ya Nabi Alloh ! Setiap apa yang engkau tanya, aku
bersedia menerangkan satu persatu dengan sebenarnya, aku tidak berani
menyembunyikannya."
Kemudian iblis bersumpah
menyebut nama Alloh dan berkata, "Ya Rosululloh ! Sekiranya aku berdusta
barang sepatah pun niscaya hancur leburlah badanku menjadi abu."
Mendengar sumpah iblis
itu, Nabi Saw. pun tersenyum dan berkata dalam hatinya, " lnilah
kesempatanku untuk menyiasati segala perbuatannya agar didengar oleh seluruh sohabat
yang ada di majlis ini dan menjadi perisai seluruh umatku”.
Maka Rosululloh Saw. pun
mengajukan banyak pertanyaan kepada iblis. Berikut inilah detil pertanyaannya :
Pertanyaan Nabi Saw [1]
"Hai iblis ! Jika engkau
bisa menjawab dengan jujur, maka coba ceritakan kepadaku siapa orang yang
paling engkau benci? Siapakah musuh besarmu ?"
“Ya Nabi Alloh !
Engkaulah musuhku yang paling besar di antara musuh-musuhku di muka bumi
ini," jawab iblis.
Kemudian Nabi Saw.
memandang muka iblis. lblis pun gemetar karena ketakutan. lblis lalu
melanjutkan perkataannya, "Ya Khotamul Anbiya ! Aku dapat mengubah diriku
seperti manusia, binatang, dan lain-lain hingga rupa dan suara pun tidak
berbeda, kecuali dirimu saja yang tidak dapat aku tiru karena dicegah oleh Alloh.
Andaikan aku menyerupai dirimu, maka terbakarlah diriku menjadi abu.
Aku cabut niat anak Adam
supaya menjadi kafir karena engkau berusaha memberikan nasehat dan pengajaran
supaya mereka kuat untuk memeluk agama lslam, begitu juga aku berusaha menarik
mereka kepada kekafiran, murtad, atau munafik. Aku akan menarik seluruh umat
lslam dari jalan yang benar menuju jalan yang sesat supaya mereka masuk ke
dalam neraka dan kekal di dalamnya bersamaku."
Pertanyaan Nabi Saw [2]
"Hai iblis ! Apa
yang kau perbuat terhadap makhluk Alloh?"
lblis menjawab: 'Adalah
satu kemajuan bagi perempuan yang merenggangkan kedua pahanya kepada lelaki
yang bukan suaminya, setengahnya hingga mengeluarkan benih yang salah sifatnya.
Aku goda semua manusia supaya meninggalkan sholat, supaya terbuai dengan makanan
dan minuman, berbuat durhaka, aku lalaikan dengan harta benda, emas, perak dan
permata, rumahnya, tanahnya, ladangnya supaya hasilnya dibelanjakan ke jalan
yang harom.
Demikian juga ketika
pesta di mana lelaki dan perempuan bercampur. Di sana aku lepaskan godaan yang
besar supaya mereka lupa peraturan dan akhirnya minum arak. Apabila terminum
arak itu, maka hilanglah akal, pikiran, dan malunya. Lalu aku ulurkan tali
cinta dan terbukalah beberapa pintu maksiat yang besar, perasaan hasud dan
dengki hingga perbuatan zina.
Apabila mereka sadar akan
kesalahan mereka lalu hendak bertaubat dan berbuat amal ibadah, akan aku rayu
supaya mereka membatalkannya. Makin keras aku goda supaya mereka berbuat
maksiat dan mengambil istri orang.
Jika hatinya terkena
godaanku, datanglah rasa riya', takabur; iri, sombong, dan melengahkan amalnya.
Jika lidahnya yang tergoda; maka mereka akan gemar berdusta, mencela, dan
mengumpat. Demikianlah aku goda mereka setiap saat."
Pertanyaan Nabi Saw [3]:
"Hai iblis! Mengapa
engkau bersusah payah melakukan pekerjaan yang tidak mendatangkan faedah bahkan
menambah laknat yang besar dan siksa yang besar di neraka yang paling bawah?
Hai yang dikutuk Alloh ! Siapa yang menjadikanmu? Siapa yang melanjutkan
usiamu? Siapa yang menerangkan matamu? Siapa yang menajamkan pendengaranmu?
Siapa yang memberikan kekuatan anggota badanmu?"
lblis menjawab:
"semuanya itu adalah anugerah dari Alloh yang Mahabesar. Tetapi hawa nafsu
dan takabur membuatku menjadi jahat sebesar-besarnya. Engkau lebih tahu bahwa
diriku telah beribu-ribu tahun menjadi ketua seluruh malaikat dan pangkatku
telah dinaikkan dari satu langit ke langit yang lebih tinggi. Kemudian aku
tinggal di duniamu ini beribadah bersama para malaikat beberapa waktu lamanya.
Tiba-tiba kudengar firman
Alloh yang hendak menjadikan seorang kholifah
di dunia ini, maka aku pun membantah. Lalu Alloh menciptakan manusia yang pertama
(Nabi Adam As.) dan seluruh malaikat diperintah supaya hormat sujud kepada
lelaki itu, hanya aku saja yang ingkar. Oleh karena itu, Alloh murka kepadaku,
dan wajahku yang tampan rupawan dan bercahaya itu berubah menjadi keji dan
menakutkan. Aku merasa sakit hati. Kemudian Alloh menjadikan Adam raja di surga
dan dikaruniakan kepadanya seorang permaisuri (Siti Hawa) yang memerintah
seluruh bidadari. Aku pun bertambah dendam kepada mereka.
Akhirnya aku berhasil menipu
mereka melalui Siti Hawa menyuruh Adam memakan buah khuldi, lalu keduanya
diusir dari surga ke dunia. Keduanya berpisah beberapa tahun, kemudian
dipertemukan Alloh, hingga mereka mendapatkan beberapa orang
anak. Kemudian kami hasut anak lelakinya Qobil supaya membunuh saudaranya Habil.
ltu pun aku masih belum puas dan berbagai tipu daya aku lakukan hingga hari
kiamat kelak.
Sebelum engkau Iahir ke dunia,
aku beserta bala tentaraku dengan mudah dapat naik ke langit untuk mencuri segala
rahasia, tulisan yang menyuruh manusia berbuat ibadah dan balasan pahala dan
surga bagi mereka. Kemudian aku turun ke dunia dan memberi tahu manusia yang lain
tentang apa yang sebenarnya aku dapatkan dengan berbagai tipu daya hingga
mereka tersesat dengan berbagai kitab bid’ah dan kehancuran.
Tetapi ketika engkau
lahir ke dunia ini, maka aku tidak diizinkan Alloh untuk naik ke langit dan
mencuri rahasia karena banyak malaikat yang menjaga di setiap lapisan pintu
langit. Jika aku memaksa untuk naik maka malaikat akan melontarkan anak panah
dari api yang menyala. Sudah banyak bala tentaraku yang terkena lontaran anak
panah api malaikat itu dan semuanya terbakar menjadi abu. Maka makin beratlah
pekerjaanku dan bala tentaraku untuk menjalankan tugas menghasut manusia."
Pertanyaan Nabi Saw [4]:
"Hai iblis! Apa yang
pertama kali kau tipu dari manusia?"
lblis menjawab:
"Pertama kali aku palingkan i'tikad / niatnya, imannya kepada kafir dan
juga dari segi perbuatan, perkataan, kelakuan, atau hatinya. Jika tidak
berhasil juga, akan aku tarik dengan cara mengurangi pahala. Lama-kelamaan
mereka akan terjerumus mengikuti kemauanku."
Pertanyaan Nabi Saw [5]:
"Hai iblis! Jika
umatku sholat karena Alloh, apa yang terjadi padamu?"
lblis menjawab:
"Gemetarlah badanku dan lemah tulang sendiku. Sungguh suatu penderitaan
yang sangat besar."
"Mengapa wahai
makhluk terkutuk?"
"Sesungguhnya
apabila seorang hamba bersujud kepada Alloh sekali sujud, maka Alloh akan
mengangkat satu kemuliaan baginya. Maka aku kerahkan berpuluh-puluh iblis untuk
menggoda manusia pada setiap anggota badannya. Beberapa iblis menggoda pada
setiap anggota badannya supaya malas sholat, merasa was-was, lupa bilangan rokaatnya,
bimbang pada pekerjaan dunia yang ditinggalkannya, merasa terburu-buru supaya cepat
selesai sholatnya, hilang khusyuknya, matanya senantiasa melirik ke kanan dan
kiri, telinganya senantiasa mendengar percakapan orang dan bunyi-bunyi yang
lain.
Beberapa iblis yang lain
duduk di belakang orang yang sembahyang itu supaya tidak kuat sujud
berlama-lama, penat waktu duduk tahiyat, dan dalam hatinya selalu merasa
terburu-buru supaya cepat selesai sholatnya. Itu semua membuat berkurangnya
pahala. Jika para iblis tidak dapat menggoda manusia itu, maka aku sendiri yang
akan menghukum mereka dengan hukuman yang berat.
Wahai Muhammad, sesungguhnya
di antara umatmu ada orang yang menunda-nunda sholatnya. Ketika ia hendak
menjalankan sholat maka aku berada padanya dan mengganggu, masih ada waktu,
teruslah engkau sibuk dengan urusan dan pekerjaan yang engkau lakukan, sehingga
ia menunda sholatnya dan kemudian sholat di luar waktunya. Akibatnya ia akan
memikul dosanya kelak. Kalau aku kalah, maka aku akan mengirimkan salah seorang
dari setan-setan manusia yang akan menyibukkannya. Kalau aku masih kalah juga,
maka aku diamkan sampai ia melakukan sholat. Ketika dalam sholatnya aku
berkata, 'Meliriklah ke kanan dan ke kiri’, akhirnya ia melirik. Maka pada saat
itu wajahnya aku usap dengan tanganku.
Wahai Muhammad, engkau
tahu kalau seseorang banyak melirik dalam sholatnya akan menanggung dosanya.
Kalau dalam sholatnya ia mampu mengalahkanku, sementara ia sholat sendirian, maka
akan kubuat ia tergesa-gesa. la seperti ayam yang sedang makan, begitu
tergesa-gesa. Kalau dalam sholat berjamaah, ia akan aku buat mendahului imam karena
kepalanya aku tarik. Jika aku masih kalah juga, maka aku perintahkan untuk meremas
jemarinya sehingga bersuara, sesungguhnya ia termasuk orang yang bertasbih
kepadaku. Kalau itu tidak mempan juga, maka aku tiup hidungnya sehingga dia
menguap. Saat itulah anak-anakku masuk, dan ia makin rakus akan dunia dan
berbagai perangkapnya.
Pertanyaan Nabi Saw [6]:
"Jika umatku membaca
Al Qur-an karena Alloh apa yang terjadi padamu?"
lblis menjawab: 'Aku akan
meleleh seperti timah yang dipanaskan. Jika mereka membaca Al Qur-an karena
Alloh, maka terbakarlah tubuhku, putuslah seluruh uratku, lalu aku lari dan
menjauh darinya.
Pertanyaan Nabi Saw [7]:
"Jika umatku
mengerjakan haji karena Alloh bagaimana perasaanmu ?
lblis menjawab: 'Apabila
mereka mengerjakan manasik haji maka aku jadi gila. Binasalah diriku, gugurlah
daging dan tulangku karena mereka telah mencukupkan rukun lslamnya."
Pertanyaan Nabi Saw [8]:
"Jika umatku
berpuasa karena Alloh, bagaimana keadaanmu?"
lblis menjawab: "Ya
Rosulalloh! lnilah bencana yang paling besar bahayanya buatku. Apabila masuk
awal bulan Romadhon, maka memancarlah cahaya Arasy dan Kursi, bahkan seluruh
malaikat menyambut dengan suka cita. Bagi orang yang berpuasa, Alloh akan
mengampunkan segala dosa yang lalu dan digantikan dengan pahala yang amat besar
serta tidak dicatat dosanya selama dia berpuasa.
Yang menghancurkan hatiku
ialah segala isi langit dan bumi, yakni malaikat, bulan, bintang, burung dan
ikan-ikan semuanya siang malam memohonkan ampunan bagi orang yang berpuasa.
Satu lagi pahala orang berpuasa ialah dimerdekakan pada setiap masa dari azab
neraka. Bahkan semua pintu neraka ditutup manakala semua pintu surga dibuka
seluas-luasnya dan dihembuskan angin dari bawah Arasy yang bernama Angin Syiroh
yang amat lembut ke dalam surga.
Pada hari umatmu mulai
berpuasa, dengan perintah Alloh datanglah sekalian malaikat dengan garangnya
menangkapku dan tentaraku, jin, syaithon dan ifrit, lalu dipasunglah kaki dan
tangan kami dengan besi panas dan dirantai serta dimasukkan ke bawah bumi yang
amat dalam. Di sana pula beberapa azab yang lain telah
menunggu kami. Setelah habis umatmu berpuasa, barulah aku dilepaskan dengan
perintah agar tidak mengganggu umatmu. Umatmu sendiri telah merasakan
ketenangan berpuasa sebagaimana mereka bekerja dan bersahur seorang diri di
tengah malam tanpa rasa takut dibandingkan bulan biasanya."
Pertanyaan Nabi Saw [9]:
"Hai iblis!
Bagaimana seluruh sohabatku menurutmu?"
lblis menjawab:
"Seluruh sohabatmu termasuk musuh besarku. Tiada upayaku melawannya dan
tiada satu pun tipu daya yang dapat masuk kepada mereka. Karena engkau sendiri
telah berkata, 'Seluruh sohabatku adalah seperti bintang di langit, jika kamu mengikuti
mereka maka kamu akan mendapat petunjuk.’
Abu Bakar as-Siddiq
sebelum bersamamu, sewaktu ia masih jahiliyyah saja tidak pernah toat kepadaku.
Aku tidak dapat mendekatinya. Apalagi setelah ia berdampingan denganmu dalam
Islam. Ia begitu percaya atas kebenaranmu hingga dia menjadi wazirul a’zam.
Bahkan engkau sendiri telah mengatakan jika ditimbang isi seluruh dunia ini
dengan amal kebajikan Abu Bakar; maka akan lebih berat amal kebajikan Abu Bakar.
Lagi pula dia telah menjadi mertuamu karena engkau menikah dengan anaknya Aisyah,
yang juga banyak menghafal hadis-hadismu.
Adapun Umar bin Khottob,
aku tidak berani memandang wajahnya karena dia sangat keras menjalankan syariat
Islam dengan seksama. Jika aku pandang wajahnya, maka gemetarlah seluruh tulang
sendiku karena sangat takut. Hal ini karena imannya sangat kuat, apalagi
engkau telah mengatakan, 'Jikalau ada Nabi sesudah aku, maka Umar boleh
menggantikan aku', karena dia adalah orang harapanmu serta pandai membedakan
antara kafir dan lslam hingga diberi gelar Al Faruq.
Usman bin Affan, aku
tidak bisa bertemu dengannya karena lidahnya senantiasa membaca Al Qur-an. Dia
penghulu orang sobar, penghulu orang mati syahid dan menjadi menantumu sebanyak
dua kali. Karena taatnya, banyak malaikat yang menghampiri dan hormat, karena
malaikat itu sangat malu kepadanya, hingga engkau mengatakan, ‘barang siapa
menulis Bismillahir-rohmanirrohim, pada kitab atau kertas-kertas dengan tinta
merah, niscaya mendapat pahala seperti pahala Usman mati syahid.'
Ali bin Abi Tholib pun
aku sangat takuti karena kehebatan dan kegagahannya di medan perang, sangat sopan
santun, alim orangnya. Jika iblis, syaithon, dan apabila jin memandang beliau,
maka terbakarlah kedua mata mereka, karena dia sangat kuat beribadah dan beliau
adalah golongan orang pertama yang memeluk agama Islam serta tidak pernah
menundukkan kepalanya kepada berhala. Bergelar “Ali karomallohu wajhah”, dia
dimuliakan Alloh akan wajahnya dan juga ‘harimau Alloh’ dan engkau sendiri
berkata “Akulah negeri segala ilmu dan Ali itu pintunya’. Lagi pula dia menjadi
menantumu, aku menjadi makin ngeri kepadanya.
Pertanyaan Nabi Saw [10]:
“Bagaimana tipu dayamu
kepada umatku ?
Iblis menjawab “Umatmu
itu ada tiga macam. Yang pertama, seperti hujan dari langit yang menumbuhkan
segala tumbuhan, yaitu ulama yang senantiasa memberikan nasehat kepada manusia
supaya mengerjakan perintah Alloh Swt. dan rneninggalkan semua laranganNya.
Sebagaimana kata malaikat Jibril, ‘‘Ulama itu adalah pelita dunia dan pelita
akhirot.”
Yang kedua, umatmu itu
seperti tanah, yaitu orang yang sobar, syukur, dan ridho dengan karunia Alloh.
Berbuat amal sholih, bertawakal, dan berbuat kebajikan.
Yang ketiga, umatmu
seperti Firaun; terlampau tamak dengan harta dunia dan dihilangkan amal
akhirotnya, rnaka aku pun bersuka cita lalu masuk ke dalam badannya, aku
putarkan hatinya ke lautan durhaka dan aku ajak kemana saja mengikuti kemauanku.
Jadi dia selalu bimbang kepada dunia dan tidak mau menuntut ilmu, tidak pernah beramal sholih, tidak mau mengeluarkan
zakat, dan malas beribadah.
Lalu aku goda agar
manusia minta kekayaan lebih dulu dan apabila diizinkan Alloh dia menjadi kaya,
maka aku rayu supaya dia lupa beramal, tidak membayar zakat seperti Qorun yang
tenggelam dengan istana mahligainya. Bila umatmu terkena penyakit tidak sobar dan
tomak, dia selalu bimbang akan hartanya dan berangan-angan hendak merebut
kemewahan dunia, benci dan menghina kepada yang miskin, serta membelanjakan
hartanya untuk kemaksiatan.
Pertanyaan Nabi Saw [11]:
Siapa yang serupa
denganmu ?
Jawab iblis, “Órang yang
meringankan syariatmu dan membenci orang yang belajar agama Islam.”
Pertanyaan Nabi Saw [12]:
Siapa yang membuat mukamu
bercahaya?"
lblis menjawab:
"Orang yang berdosa, bersumpah bohong, menjadi saksi palsu, dan suka
ingkar janji."
Pertanyaan Nabi Saw [13]:
“Apa yang kau rahasiakan
dari umatku?"
lblis menjawab:
"Jika seorang muslim buang air besar dan tidak membaca doa terlebih
dahulu, maka aku gosok-gosokkan najisnya sendiri ke badannya tanpa dia
sadari."
DO’A MASUK WC اَللّهُمَّ اِنِّيْ أَعُوْذُبِكَ مِنَ الْخُبُثِ وَالْخَبَا إِثِ.
“Alloohumma innii a’uudzu bika minal
khubutsi wal khobaaitsi.” Artinya: “Wahai Tuhanku, sesungguhnya aku berlindung
kepada-Mu dari segala kejahatan dan kotoran”.
DO’A KELUAR WC اَلْحَمْدُ الِلّهِ الَّذِيْ أَذْ هَبَ عَنِّى اْلأَذَاى وَعَافَانِيْ. “Alhamdu lillahil ladzii
adz-haba ‘annil adzaa wa’aafaanii.” Artinya : “Segala puji bagi Alloh yang
telah menghilangkan kotoranku dan membuatku sehat”
Pertanyaan Nabi Saw [14]:
"Jika umatku bergaul
dengan istrinya, apa yang kau lakukan?"
lblis menjawab: "Jika umatmu
hendak bersetubuh dengan istrinya dan membaca doa pelindung syaithon, maka aku
lari dari mereka. Jika tidak, aku akan bersetubuh dahulu dengan istrinya dan
bercampurlah benihku dengan benih istrinya. Jika menjadi anak, maka anak itu
akan gemar berbuat maksiat, malas pada kebaikan, dan durhaka. lni semua karena
kealpaan ibu bapaknya sendiri.
Doa sebelum bercampur dengan isteri BISMILLAH ALLOHUMMA JANNIBNIS SYAITHON WA JANNIBIS SYAITHON MA ROZAQTANA
Artinya : Dengan menyebut nama Alloh, ya Alloh, jauhkanlah syetan dari saya, dan jauhkanlah ia dari apa yang akan Engkau rizkikan (kurniakan) kepada kami (anak, keturunan).
Doa sebelum bercampur dengan isteri BISMILLAH ALLOHUMMA JANNIBNIS SYAITHON WA JANNIBIS SYAITHON MA ROZAQTANA
Artinya : Dengan menyebut nama Alloh, ya Alloh, jauhkanlah syetan dari saya, dan jauhkanlah ia dari apa yang akan Engkau rizkikan (kurniakan) kepada kami (anak, keturunan).
Begitu juga
jika mereka makan tanpa membaca Bismillah, aku santap makanannya lebih dulu
daripadanya. Walaupun
mereka makan, tidaklah mereka merasa kenyang."
Pertanyaan Nabi Saw [15]:
“Apa yang dapat menolak
tipu dayamu?"
lblis menjawab:
"Jika berbuat dosa, maka cepat-cepatlah bertaubat kepada Alloh, menangis
menyesali akan perbuatan dosa itu. Apabila marah, segeralah mengambil air
wudhu, maka akan padamlah amarah itu."
Pertanyaan Nabi Saw [16]:
"Siapakah orang yang
paling engkau sukai?"
lblis menjawab:
"Lelaki dan perempuan yang tidak mencukur atau mencabut bulu ketiak atau
bulu ari-ari (bulu kemaluan)nya selama 40 hari. Di situlah aku mengecilkan
diri, bersarang, bergantung, berbuai seperti pijat pada bulu itu."
Pertanyaan Nabi Saw [17]:
‘’Hai iblis siapakah
saudaramu ?”
Ïblis menjawab “Orang
yang tidur meniarap [telungkup], orang yang matanya terbuka di waktu subuh
tetapi menyambung tidur lagi, lalu aku lenakan dia sampai terbit fajar. Demikian
juga pada waktu Dzuhur, Ashar, Maghrib dan Isya’, aku beratkan hatinya untuk sholat”.
Pertanyaan Nabi Saw [18]:
“Apa yang bisa
membinasakan dirimu ?”
Iblis menjawab “Orang
yang banyak menyebut nama Alloh, banyak bersedekah dengan tidak diketahui
orang, banyak bertaubat, banyak melakukan tadarus Al Qur-an, dan rajin sholat di
tengah malam."
Pertanyaan Nabi Saw [19]:
“Hai iblis ! Apa yang
bisa memecahkan matamu?"
Iblis menjawab “Orang
yang taat kepada kedua ibu bapaknya, mendengar kata-kata mereka, membantu
makan, pakaian mereka selama mereka hidup karena engkau telah bersabda, 'Surga
itu di bawah telapak kaki ibu.”
Ketika Rosululloh Saw. bertanya
kepada iblis, "Siapa yang paling engkau benci?
Maka iblis menjawab “Seorang
pemuda yang bertakwa, dimana ia mencurahkan dirinya hanya kepada Alloh Swt.
Siapa lagi ?
Orang alim yang waro' (menjaga
diri dari syubhat) lagi sobar" jawab iblis.
"Siapa lagi?" Rosulullah
Saw. bertanya lagi.
"Orang yang
senantiasa melanggengkan kesucian dari tiga kotoran (hadats besar dan kecil
serta najis)," tutur iblis.
"Siapa lagi?"
"Orang fakir yang
senantiasa bersobar, tidak pernah menuturkan kefakirannya kepada siapa pun dan
juga tidak pernah mengeluhkan penderitaan yang dialaminya," jawab iblis.
"Lalu, dari mana
engkau tahu kalau ia bersobar?" tanya Rosululloh.
"Wahai Muhammad,
bila ia masih dan pernah mengeluhkan penderitaannya kepada makhluk yang sama
dengannya selama tiga hari, maka Alloh tidak akan mencatat perbuatannya dalam
kelompok orang-orang yang sobar," jelas iblis.
"Lalu siapa lagi
orang yang kau benci, wahai iblis?" tanya Rosululloh Saw
"Orang kaya yang
bersyukur" jawab iblis.
"Lalu, apa tanda
yang bisa memberi tahu kepadamu bahwa ia bersyukur?"
"Bila aku melihatnya
mengambil kekayaannya dari apa saja yang dihalalkan dan kemudian disalurkan
pada tempatnya." Demikian penjelasan dari iblis..
"Segala puji bagi
Alloh yang telah menjadikan umatku berbahagia dan mencelakakanmu sampai batas
waktu yang telah ditentukan."
"Tidak dan tidak
mungkin. Di mana umatmu bisa berbahagia sementara aku senantiasa hidup dan
tidak akan mati sampai batas waktu yang telah ditentukan? Lalu, bagaimana
engkau bisa berbahagia terhadap umatmu, sementara aku bisa masuk kapan saja
melalui aliran darah dan daging, sedangkan mereka tidak melihatku. Demi Tuhan,
sungguh aku akan menyesatkan mereka seluruhnya, baik yang bodoh maupun yang
alim, yang awam atau yang membaca Al Qur-an, yang bandel maupun yang rajin
beribadah, kecuali hamba-hamba Alloh yang mukhlis (= murni).”
“Siapa menurutmu
hamba-hamba Alloh yang mukhlis?””
Iblis menjawab dengan
panjang lebar, “Apakah engkau tidak tahu wahai Muhammad, bahwa orang yang masih
suka harta dan masih suka dipuji, maka ia belum murni karena Alloh, Sesungguhnya
seorang hamba selagi masih suka harta dan pujian, sementara hatinya selalu
bergantung pada kesenangan dunia, maka ia lebih toat kepadaku. Apakah engkau
tidak tahu wahai Muhammad, bahwa cinta harta itu termasuk dosa yang paling
besar ? Kemudian cinta kedudukan adalah dosa besar juga.
Aku mempunyai tujuh puluh
ribu anak, sedangkan setiap anak dari jumlah itu memiliki tujuh puluh ribu
setan. Di antara mereka ada yang aku tugaskan untuk menggoda ulama, menggoda
para pemuda, menggoda para orang tua. Anak-anak muda bagi kami tidak masalah,
sedangkan anak kecil lebih mudah kami permainkan sekehendak kami,. Di antara
mereka juga ada yang saya tugaskan untuk menggoda orang yang tekun beribadah,
menggoda orang yang zuhud. Mereka keluar masuk dari kondisi yang berbeda, dari
satu pintu ke pintu lainnya, sehingga mereka berhasil dengan menggunakan cara
apapun. Aku ambil nilai keikhlasan dari hati mereka, sehingga mereka beribadah
tidak karena Alloh, sementara mereka tidak merasakan itu. Apakah engkau lupa
wahai Muhammad, kisah seorang rohib yang berbuat ikhlas selama tujuh puluh ribu
tahun, sehingga dengan doanya ia bisa menyembuhkan penyakit? Akan tetapi, aku
tak pernah putus asa menggodanya sampai ia sempat berbuat zina dan membunuh, dan
akhirnya ia mati dalam keadaan kafir. Itu semua karena perbuatanku wahai
Muhammad.
Kebohongan itu berasal
dariku. Aku adalah makhluk yang berbohong pertama kali. Orang yang berbohong
adalah temanku. Barang siapa yang bersumpah atas nama Alloh dengan berbohong,
maka ia kekasihku. Menggunjing dan mengadu domba adalah buah santapan dan
kesukaanku. Kesaksian dusta adalah penyejuk mataku. Barangsiapa bersumpah
dengan menceraikan isterinya (talak) maka hampir tidak bisa selamat, sekalipun
hanya sekali. Andaikan itu benar, yang karenanya orang membiasakan lidahnya
mengucapkan kata-kata tersebut, isterinya adalah harom baginya. Kemudian dari
pasangan itu menghasilkan keturunan harom sehingga semuanya masuk neraka
gara-gara satu ucapan.
Demikianlah tanya jawab antara
Rosululloh Saw dan iblis, dimana iblis datang menemui Rosululloh Saw. atas perintah
Alloh Swt.
Jember, 25 September 2015
Dr.
H.M. Nasim Fauzi
Jalan Gajah
Mada 118
Tilpun (0331)
481127
Jember
Jember
Tidak ada komentar:
Posting Komentar