BERBUAT BAIK
PADA SEMUA ORANG
Oleh : Dr. H.M. Nasim
Fauzi
I. Berbuat baiklah pada semua orang.
Berbuat baik / Akhlak kepada Sesama
Manusia
1. Jangan menyinggung perasaan orang lain
2. Selalu bermuka manis
3. Pandai berterima kasih
4. Menepati janji
5. Jangan mengejek
6. Jangan mencari-cari kesalahan
7. Jangan menawar barang yang sedang ditawar orang lain
Akhlak terhadap Sesama Muslim
1. Menghubungkan Tali Persaudaraan.
2. Saling
Tolong menolong.
3.
Membina Persatuan.
4.
Waspada dan menjaga keselamatan bersama.
5. Berlomba-lomba dalam kebaikan.
6. Bersikap
adil.
7. Jangan mencela dan menghina.
8. Jangan menuduh dengan tuduhan fasiq atau kafir.
9. Jangan bermarahan (tidak menyapa)
10. Memenuhi
janji
11. Saling memberi salam
12. Menjawab bersin. Apabila
seseorang bersin ucapkan kata "Alhamdulillah", maka jawablah dengan "Yarhamukalloh"
(Semoga Allah memberi rohmat atas kamu). Yang bersin menjawab:
"Yaghfirullohu li walaka" (Semoga Allah mengampuniku dan
mengampunimu).
(HR. Bukhori).
13. Mengunjungi mereka yang sakit
14. Menyelenggarakan pemakaman jenazah
16. Jangan mengiri dan dengki
17. Melindungi keselamatan jiwa dan harta
18. Jangan sombong
19. Jangan memfitnah dan berkhianat.
20. Bersikap pemaaf.
20. Bersikap pemaaf.
Berbuat Baik Menurut Quraisy Shihab
Tidak
Berfoya-foya dan Boros
Sumber daya alam yang
diciptakan Alloh Swt. hanya bisa mendukung gaya hidup yang wajar /
sederhana. Dengan maraknya gaya hidup mewah dan boros,
telah terjadi kerusakan lingkungan hidup yang parah di mana-mana. Maka, kita
harus merubah gaya hidup ke arah kewajaran /
sederhana, termasuk di dalam masalah ibadah (misalnya tidak berhajji / umroh
berkali-kali. Kelebihan uangnya dialihkan untuk menolong orang yang menderita kekurangan.
II. Jangan mengharap orang-orang yang kita selalu
berbuat baik pada mereka itu, berbuat baik juga pada kita.
Dalam
kalimat di atas terkandung sifat ikhlas, ialah menyengajakan perbuatan
semata-mata mencari keridhoan Alloh Swt. dan memurnikan perbuatan dari segala bentuk
kesenangan duniawi. Dengan demikian, perbuatan seseorang benar-benar tidak
dicampuri oleh keinginan yang bersifat sementara, seperti keinginan terhadap
kemewahan, kedudukan, harta, popularitas, simpati orang lain, pemuasan hawa
nafsu, dan penyakit hati lainnya.
III. Bila demikian, kita akan selalu kecewa.
Kita sering
berbuat baik pada orang lain dengan pamrih, Ingin dibalas dengan perbuatan baik
pula. Merawat
dan membesarkan anak, kita ingin anak membalas budi kita. Memberi sesuatu pada
orang tua, saudara, tetangga dan kawan, kita ingin mendapat balasan. Bersikap
ramah terhadap orang lain, kita ingin orang itu ramah juga pada kita.
Karena dunia
ini tidak sempurna seringkali harapan kita itu tidak terjadi, sehingga kita
kecewa. Kekecewaaan dapat menimbulkan amarah dan permusuhan.
IV. Balaslah
kejelekan dengan kebaikan.
"Sedang
balasan bagi suatu kejahatan adalah suatu kejahatan yang sebanding dengannya,
tetapi siapa saja yang memberi maaf dan memperbaiki keadaan, maka ganjarannya
(adalah) atas (tanggungan) Alloh. Sesungguhnya Alloh tidak suka kepada
orang-orang yang zholim" (QS. Asy-Syura [42] : 40).
Bersedekah dan
beramal saleh. Keduanya sangat besar manfaatnya untuk menolak bencana
dan kejahatan orang-orang yang dengki.
Memadamkan
kedengkian pendengki dan kejahatan penganiaya dengan cara berbuat baik
kepadanya.
Misalnya
memberi nasihat dan bersikap lemah lembut, dan perbuatan baik lainnya
kepadanya. Cara ini merupakan cara yang paling berat. Tidak ada yang dapat
melakukannya, kecuali orang yang mendapat taufiq dari Alloh Swt.
Perhatikan firman Alloh Swt. :
"Dan tidaklah sama kebaikan dengan kejahatan. Tolaklah
(kejahatan itu) dengan cara yang lebih baik, maka tiba-tiba orang yang antaramu
dan dia ada permusuhan, seolah-olah telah menjadi teman yang sangat setia.
Sifat-sifat yang baik itu tidak dianugerahkan melainkan kepada orang-orang yang
sabar dan tidak dianugerahkan melainkan kepada orang-orang yang mempunyai
keberuntungan yang besar.
(QS. Fushshilat [41] : 34)
Ikhlas dalam mengesakan Allah, yang
merupakan Zat Yang Maha Mengetahui dan Maha Bijaksana.
V. Akhlak Khusus
Menghormati Ibu dan Bapak
Wajib hukumnya menghormati kedua orang
tua, yaitu berbakti, menta'ati perintahnya dan berbuat baik kepada ayah dan ibu
kita.
Di antara
cara-cara menghormati ibu dan bapak adalah sebagai berikut:
1. Berbicara
dengan kata-kata yang baik
2. Melindungi dan mendo'akan
3.
Hormat dengan sikap terima kasih
4.
Menghubungkan Silaturrohmi kepada orang yang pernah dijalin oleh kedua orang
tuanya.
5. Menunaikan wasiat kecuali
yang ma'siat
6. Durhaka pada orang tua adalah dosa besar
7. Membantu Ibu dan Bapak
Pada suatu
ketika Rosulullah Saw. ditanya oleh seorang sahabat : Siapakah manusia yang
paling berhak untuk dibantu? Rasulullah menjawab: "Ibumu". Orang
tersebut bertanya lagi: "Kemudian siapa lagi?" Rosulullah Saw.
menjawab: "Ibumu". Orang tadi bertanya ketiga kalinya: "Kemudian
siapa lagi?" Rosulullah menjawab: "Ibumu". Orang itu bertanya yang keempat
kalinya : "Kemudian siapa lagi" Dijawab oleh Rosulullah Saw. :" Bapakmu!"
(HR. Bukhori, Muslim, Ibnu Majah,
Ahmad).
Akhlak Terhadap Anak
Hak-hak anak atau
kewajiban orang tua terhadap anak, antara lain sebagai berikut:
1. Memberi nama
yang baik,
2. Menyembelih
'aqiqah pada sa'at akan menyukur rambut.
3. Mengkhitan anak laki-laki (dan perempuan).
Rosulullah Saw.
bersabda "Lima masalah yang tergolong kebersihan yaitu: a.
Berkhitan, b. Mencukur rambut yanq terlindung (kemaluan). c. Mencabut bulu
ketiak. d. Memotong kuku; e. Menggunting kumis.
(HR. Bukhori dan Muslim).
4. Memberi
pendidikan dan pengajaran
5. Mencarikan jodoh dan mengawinkannya
6. Memberikan
perlakuan yang sama terhadap anak-anak, terutama anak perempuan.
Kewajiban Suami Terhadap Isteri
Kewajiban Suami Terhadap Isteri
1.
Bergaul terhadap isteri dengan baik
2.
Suami harus memimpin istri
3.
Suami wajib memberi nafkah
4.
Suami mendidik istri. Seorang suami berkewajiban untuk memberi pendidikan agama
dan akhlaq kepada istri.
5. Suami melindungi rahasia istri
6. Suami harus memberikan kesempatan kepada istrinya bersilaturrahmi kepada
keluarga atau saudara-saudaranya, dan sebaliknya pada keluarga suaminya.
7. Suami harus memanggil istrinya dengan kata-kata yang mengandung kasih
sayang atau memanggil namanya.
8. Apabila berbicara dengan istri, gunakanlah bahasa yang dapat
menggembirakan istri, jangan yang menyinggung perasaan istri.
9. Apabila akan pergi ke kantor atau pulang dari tempat pekerjaan, suami
harus memperlihatkan wajah yang gembira dan tersenyum ketika bertemu dengan
istrinya.
10 Apabila suami akan melakukan
perjalanan ke luar rumah atau ke luar kota, harus selalu ingat kepada
istrinya, agar tidak melakukan pengkhianatan kepada istrinya.
11. Setiap suami harus memiliki sikap sabar dan berwibawa, bila bertemu
dengan istri yang terdapat kekurangarmya atau istri yang cemburu dan
sering membentak suaminya. Berusaha menasihatinya dan memberikan pengertian
yang luas.
12. Suami harus berusaha membantu istri untuk menciptakan kesejahteraan
dan kedamaian keluarga.
13. Suami harus mampu mencari penyelesaian yang baik dan bijaksana, apabila
terjadi perbedaan di dalam kehidupan rumah tangga.
14. Suami harus hormat kepada orang tua isterinya dan berakhlaq yang baik kepada
keluarga istrinya.
15. Suami harus selalu tampil memikul tanggung jawab atas istrinya, anak-anaknya
dan seluruh anggota keluarga di rumah tangganya ke dalam dan ke luar.
Kewajiban Isteri Terhadap Suami
1. Menjaga kehormatan diri
2. Ta'at pada suami
3. Tidak boleh keluar rumah tanpa izin suami
4. Tidak boleh seorang istri menerima tamu orang yang
tidak disenangi oleh suaminya.
5. Seorang istri tidak boleh melawan suaminya, baik
dengan kata-kata kasar, membentak, maupun bersikap sombong.
6 Tidak boleh membanggakan sesuatu tentang diri dan
keluarganya di hadapan suami, baik kekayaan, keturunan atau kecantikannya.
7.Tidak boleh menilai dan menganggap bodoh terhadap
suaminya.
8.Tidak boleh menuduh kesalahan atau mendakwa suaminya,
tanpa bukti-bukti dan
saksi-saksi.
9. Tidak boleh menjelek-jelekkan keluarga suami.
10. Tidak boleh menunjukkan
pertentangan di hadapan anak-anak.
11. Agar perempuan (istri) itu menjaga
'iddahnya, bila dithalak atau ditinggal mati suaminya, demi kesucian ikatan
perkawinannya.
12. Apabila melepas suami pergi ke
kantor, lepaslah suami dengan sikap kasih. Apabila pulang bekerja, sambutlah
dengan muka manis, pakaian bersih dan berhias.
13. Setiap wanita (istri) harus dapat
mempersiapkan keperluan makan, minum dan pakaian suaminya.
14. Seorang istri harus pandai mengatur
dan mengerjakan tugas-tugas rumah tangganya.
15. Seorang istri harus dapat bertindak
sebagai ibu untuk mengasuh dan mengajar anaknya, agar anak-anaknya berakhlak
yang baik.
Akhlak Terhadap
Tetangga
Rosulullah Saw. bersabda: "Apakah hak
bertetangga?" Kemudian Rosulullah Saw. menjelaskan:
1. Apabila seseorang minta tolong kepadamu, maka
tolonglah dia.
2. Apabila memerlukan pinjaman (utang), pinjamilah dia.
3. Apabila dia memerlukan sesuatu, berilah dia.
4. Apabila dia sakit, kunjungilah dia.
5. Apabila dia mendapatkan kebahagiaan, ucapkanlah selamat
kepadanya.
6. Apabila dia mendapat musibah, hiburlah dia.
7. Apabila dia wafat, antarkanlah jenazahnya (ke kubur).
8. Jangan membuat bangunan yang terlalu tinggi, sehingga
menghalangi angin ke rumah tetangga, kecuali dengan idzinnya.
9. Janganlah kamu sakiti hati tetangga dengan bau masakan
kecuali kamu memberi kepada tetangga sebagian dari masakan tersebut.
10. Apabila membeli buah-buahan, berilah dia, dan apabila
dia tidak kamu beri, maka bawalah masuk ke rumahmu dengan sembunyi-sembunyi.
Jangan sampai anakmu membawanya keluar sehingga menyakiti anak tetanggamu"
(HR. Ibnu Majah).
Akhlaq
Bersahabat
1. Rendah hati
dan tidak sombong
2. Saling
kasih-mengasihi
3. Memberi
perhatian terhadap keadaan sahabat
4. Selalu membantu keperluan sahabat
5.
Menjaga kawan dari gangguan orang lain.
6.
Memberi nasihat dan kritik
7.
Mendamaikan bila berselisih
8. Do'akan
dengan kebaikan
Jember, 9 September 2006
Dr. H.M. Nasim Fauzi
Jl. Gajah Mada 118
Tlp. (0331) 481127
Jember
Tidak ada komentar:
Posting Komentar