BIOTEKNOLOGI
MANUSIA
DI
DALAM AL QUR-AN
Oleh
: Dr. H.M. Nasim Fauzi
I. Pendahuluan:
Abad
ke-21 sekarang adalah abad informasi, ilmu pengetahuan dan teknologi. Dalam makalah ini kita
membahas tentang cabang teknologi yaitu bioteknologi khususnya bioteknologi
manusia.
Definisi
bioteknologi menurut Konvensi
Biological Diversity (1992) adalah suatu aplikasi teknologi yang menggunakan
sistem biologi, organisme hidup atau derivatifnya, untuk membuat atau
memodifikasi produk dengan serangkaian proses tertentu.
Sasson (2005) menjelaskan bahwa istilah bioteknologi
dibedakan menjadi dua, yaitu bioteknologi konvensional dan bioteknologi modern.
Bioteknologi konvensional di antaranya ialah pembibitan tanaman dan hewan serta
penggunaan mikroorganisme dan enzim dalam fermentasi dan persiapan dan
pelestarian produk, dalam pengendalian hama (misalnya pengendalian hama
terpadu). Bioteknologi modern terutama yang berhubungan dengan penggunaan
teknik rekayasa DNA yang meliputi identifikasi, splicing dan
transfer gen dari satu organisme ke organisme lain, yang sekarang didukung oleh
penelitian pada informasi genetik (genomik). Teknik-teknik yang digunakan dalam
bioteknologi modern dimaksudkan untuk meningkatkan hasil dari metode yang
digunakan dalam teknik bioteknologi konvensional, misalnya penggunaan enzim
rekombinan dan genetik marker yang digunakan untuk meningkatkan fermentasi,
produk tanaman dan peternakan.
Istilah bioteknologi modern dijelaskan oleh Niazi dan
Riaz (2006) sebagai serangkaian metode untuk memanipulasi organisme hidup yang
menitikberatkan pada tingkat molekuler yang bertujuan untuk menghasilkan suatu
produk yang bermanfaat. Metode modern dalam bioteknologi dicontohkan dengan
penggunaan teknologi DNA rekombinan (rekayasa genetika) yang memungkinkan untuk
digunakan dalam memanipulasi satu gen pada suatu waktu dan menghadirkan suatu
inang yang dapat disisipi oleh gen baru. Hal ini melibatkan kajian genom yang
merupakan studi tentang gen dan peran gen dalam struktur dan fungsi suatu
organisme tertentu. Istilah genom dapat diartikan sebagai urutan DNA lengkap
yang mengandung keseluruhan informasi genetik pada populasi, individu, maupun
spesies.
Yang dimaksud dengan
bioteknologi manusia adalah teknologi untuk mengubah manusia atau bagian dari
manusia melalui proses biologi sehingga menjadi lebih berguna sesuai dengan
yang dikehendaki oleh pelakunya.
II. Bioteknologi dan reproduksi
(Materi Kelas 9, SMP)
Rekayasa Reproduksi
Rekayasa
reproduksi adalah suatu usaha manusia untuk mengembang-biakkan makhluk hidup
dengan cara rekayasa terhadap tahapan-tahapan proses reproduksi yang berlangung
secara alami.
Rekayasa reproduksi
tidak hanya dilakukan pada tumbuhan dan hewan, tetapi manusia juga bisa
dijadikan objek dalam teknologi. Ada beberapa teknik rekayasa reproduksi yang
kita kenal, antara lain dengan cara kultur jaringan, kloning, hibridisasi,
inseminasi buatan, dan bayi tabung.
Kultur jaringan pada tumbuhan
Pelaksanaan
teknik kultur jaringan bertujuan untuk memperbanyak jumlah tanaman. Tanaman
yang dikultur biasanya adalah bibit unggul. Dengan teknik ini, kita bisa
mendapatkan keturunan bibit unggul dalam jumlah yang banyak dan memiliki sifat
yang sama dengan induknya. Kultur jaringan sebenarnya memanfaatkan sifat totipotensi
yang dimiliki oleh sel tumbuhan.
Totipotensi
yaitu kemampuan setiap sel tumbuhan untuk menjadi individu yang sempurna. Teori
totipotensi ini dikemukakan oleh G. Heberlandt tahun 1898. Dia adalah seorang
ahli fisiologi yang berasal dari Jerman. Pada tahun 1969, F.C. Steward menguji
ulang teori tersebut dengan menggunakan objek empulur wortel. Dengan mengambil
satu sel empulur wartel, F.C. Steward bisa menumbuhkannya menjadi satu individu
wortel. Pada tahun 1954, kultur jaringan dipopulerkan oleh Muer, Hildebrandt,
dan Riker.
Kultur
jaringan memerlukan pengetahuan dasar tentang kimia dan biologi. Pada teknik
ini kita hanya membutuhkan bagian tubuh dari tanaman. Misalnya batang hanya
seluas beberapa milimeter persegi saja. Jaringan yang kita ambil untuk dikultur
disebut eksplan. Biasanya, yang dijadikan eksplan adalah jaringan muda yang
masih mampu membelah diri. Misalnya ujung batang, ujung daun, dan ujung akar.
Kultur jaringan dapat dilakukan secara sederhana,
yaitu:
a. Mensterilkan eksplan. Caranya adalah direndam
dalam alkohol 70% atau kalsium hipoklorit 5% selama beberapa menit.
b. Gunakan botol atau tabung yang sudah
disterilkan, isi dengan media. Masukkan potongan jaringan yang sudah
disterilkan di atas media dalam botol. Media yang digunakan terdiri atas:
Unsur-unsur atau garam mineral: Unsur makro: C, H, O, N, S, P, K, Ca, Mg. Unsur mikro: Zn, Mn, Mo, So.
Unsur-unsur atau garam mineral: Unsur makro: C, H, O, N, S, P, K, Ca, Mg. Unsur mikro: Zn, Mn, Mo, So.
·
Asam amino, vitamin, gula, hormon, dengan perbandingan tertentu.
·
Media cair; bahan-bahan di atas dicampur akuades.
·
Media padat; bahan-bahan di atas campur dengan
agar-agar.
·
Media cair dan padat tersebut kemudian disterilkan dengan
menggunakan mesin khusus yang disebut dengan autoklaf.
c. Simpan di tempat yang aman pada suhu kamar,
tunggu untuk beberapa lama maka akan tumbuh kalus (gumpalan sel baru). Bisa
juga selama pemeliharaan dilakukan pengocokan dengan mesin pengocok yang
bergoyang 70 kali permenit. Pengocokan dilakukan selama 1,5 - 2 bulan.
Tujuan dari pengocokan adalah untuk merangsang
sel-sel eksplan supaya giat bekerja dan memperlancar proses persiapan zat
dan penyebaran makanan merata, serta menjamin pertukaran udara lebih cepat.
d. Kalus yang tumbuh bisa dipotong-potong untuk
dipisahkan dan di tanam pada media lain.
e. Kalus tersebut akan
tumbuh menjadi tanaman muda (plantlet), kemudian pindahkan ke pot. Jika tanaman tersebut sudah kuat, maka
bisa dipindahkan ke media tanah atau lahan pertanian.
Kultur
jaringan dapat disimpan dalam suhu rendah sebagai stok atau cadangan. Jika
sewaktu-waktu diperlukan, maka jaringan ini dapat diambil dan ditanam. Contoh
tanaman yang bisa menjadi objek kultur adalah pisang, mangga, tebu, dan
anggrek.
Keuntungan dari kultur jaringan adalah:
Dalam waktu singkat dapat menghasilkan bibit yang diperlukan
dalam jumlah banyak.
·
Sifat tanaman yang dikultur sesuai dengan sifat tanaman induk.
·
Tanaman yang dihasilkan lebih cepat berproduksi.
· Tidak membutuhkan area tanam yang luas.
· Tidak perlu menunggu tanaman dewasa, kita sudah dapat
membiakkannya.
System
cloning pada kambing
Kloning adalah penggunaan sel somatik makhluk
hidup multiseluler untuk membuat satu atau lebih individu dengan materi genetik
yang sama atau identik. Kloning ditemukan pada tahun 1997 oleh Dr. Ian
Willmut seorang ilmuan Skotlandia dengan menjadikan sebuah sel telur domba yang
telah direkayasa menjadi seekor domba tanpa ayah atau tanpa perkawinan. Domba
hasil rekayasa ilmuan Skotlandia tersebut diberi nama Dolly.
Cara
kloning domba Dolly yang dilakukan oleh Dr. Ian Willmut adalah sebagai berikut:
Mengambil sel telur yang ada dalam ovarium domba betina, dan
mengambil kelenjar mamae dari domba betina lain.
·
Mengeluarkan nukleus sel telur yang haploid.
·
Memasukkan sel kelenjar mamae ke dalam sel telur
yang tidak memiliki nukleus lagi.
·
Sel telur dikembalikan ke uterus domba induknya
semula (domba donor sel telur).
·
Sel telur yang mengandung sel kelenjar mamae
dimasukkan ke dalam uterus domba, kemudian domba tersebut akan hamil dan
melahirkan anak hasil dari kloning.
Jadi,
domba hasil kloning merupakan domba hasil perkembangbiakan secara vegetatif
karena sel telur tidak dibuahi oleh sperma.
Kloning juga bisa dilakukan pada seekor
katak. Nukleus
yang berasal dari sebuah sel di dalam usus seekor kecebong ditransplantasikan
ke dalam sel telur dari katak jenis lain yang nukleusnya telah dikeluarkan.
Kemudian, telur ini akan berkembang menjadi zigot buatan dan akan berkembang
lagi menjadi seekor katak dewasa.
Kloning
akan berhasil apabila nukleus ditransplantasikan ke dalam sel yang akan
menghasilkan embrio (sel telur) termasuk sel germa. Sel germa adalah sel yang
menumbuhkan telur dari sperma.
3. Kloning pada manusia
4. Makhluk hidup transgenik
Di Amerika Serikat para ahli
telah berhasil menciptakan bayi dengan cara cloning yang prosesnya adalah sebagai berikut.
Proses kloning seorang manusia
dari satu sel yang bersifat multipotensial (nafs wahidah)
Foto Eve bayi perempuan hasil cloning pertama
di dunia kini berusia 5 tahun,
sehat dan kini mulai menginjak pendidikan
Taman Kanak Kanak
di pinggiran kota Bahama di Amerika
Serikat.
4. Makhluk hidup transgenik
System transgenic pada tumbuhan
Makhluk
hidup transgenik sering disebut sebagai GMOs (Genetically Modified Organisms)
yang merupakan hasil rekayasa genetika. Teknik ini mengubah faktor keturunan
untuk mendapatkan sifat baru. Teknik ini dikenal dengan rekayasa genetika atau
teknologi plasmid. Pengubahan gen dilakukan dengan jalan menyisipkan gen lain
ke dalam plasmid sehingga menghasilkan individu yang memiliki sifat tertentu
sesuai dengan keinginan si pembuat.
LOFISH hasil rekayasa genetic Dr. Zhiyuan Gong di
Singapura
Teknologi ini dapat dipelajari dari beberapa
aplikasi yang telah dikembangkan oleh manusia, antara lain sebagai berikut:
a. Produksi insulin
Caranya adalah dengan menyambungkan gen
pengontrol pembuatan insulin manusia ke dalam DNA bakteri. Kemudian dari hasil
penyambungan tersebut akan terbentuk bakteri baru yang mampu menghasilkan
hormon insulin manusia. Bakteri ini dipelihara di laboratorium untuk
menghasilkan insulin. Insulin yang dihasilkan bisa untuk mengobati penyakit
kencing manis.
Rekayasa genetika untuk memperbaiki tumbuhan
supaya menjadi lebih baik, yaitu:
Pencakokan
gen pembentuk pestisida pada tumbuhan sehingga mampu menghasilkan peptisida
mematikan hama.
·
Rekayasa tumbuhan yang mampu melakukan fiksasi
nitrogen. Teknologi ini mampu membuat tanaman yang bisa memupuk dirinya
sendiri.
·
Rekayasa genetika yang mampu menciptakan tanaman
yang mampu memproduksi zat anti koagulan.
Kaktus berambut
5. Hibridisasi
Hibridisasi
adalah persilangan antara varietas dalam spesies yang sama yang memiliki sifat
unggul. Hasil dari hibridisasi adalah hibrid yang memiliki sifat perpaduan dari
kedua induknya. Teknik ini dapat dilakukan pada tumbuhan dan hewan. Contoh
hibrid tumbuhan yang telah dibudidayakan adalah jagung, kelapa, padi, tebu, dan
anggrek.
Bison Amerika (American "buffalo" atau "kerbau" Amerika)
Bison Amerika (American "buffalo" atau "kerbau" Amerika)
dengan sapi/lembu (domestic cattle).
Singa betina dengan
harimau jantan.
6. Inseminasi buatan
Inseminasi buatan
Inseminasi buatan adalah pembuahan atau fertilisasi yang terjadi pada sel telur dengan sperma yang disuntikkan pada kelamin betina. Jadi, fertilisasi ini tidak membutuhkan hewan jantan, tetapi hanya membutuhkan spermanya saja.
Inseminasi buatan dilakukan karena bibit pejantan unggul yang hendak dikawinkan dengan bibit betina lokal tidak memiliki waktu masa subur yang bersamaan. Bibit pejantan unggul dikawinkan dengan bibit betina lokal supaya dapat menghasilkan keturunan yang lebih baik.
Teknologi ini menggunakan metode penyimpanan sperma pada suhu rendah (-80° sampai -20°). Jadi, untuk mendapatkan bibit pejantan unggul untuk mengawini bibit betina lokal tidak perlu dengan membawa individunya tetapi cukup dengan membawa spermanya. Hal ini juga memudahkan proses pengiriman dari suatu negara ke negara lain.
7. Bayi tabung
Proses
bayi tabung
Bayi
tabung adalah bayi yang merupakan hasil pembuahan yang berlangsung di dalam
tabung. Teknologi ini sebenarnya kelanjutan dari
teknologi inseminasi buatan, hanya proses pembuahan pada bayi tabung terjadi di
luar sedangkan inseminasi terjadi di dalam tubuh. Kedua-duanya sama-sama
merupakan perkembangbiakan generatif.
Kita biasanya sering mendengar istilah
bayi tabung bagi pasangan yang kesulitan untuk mendapatkan keturunan. Hal ini
merupakan jalan pintas bagi mereka untuk segera mendapatkan keturunan.
Proses pembuatan bayi tabung adalah
sebagai berikut:
Sel
telur yang mengalami ovulasi pada induk atau wanita diambil dengan suatu alat
dan disimpan di dalam tabung yang berisi medium seperti kondisi yang ada pada
rahim wanita hamil.
·
Sel telur dipertemukan dengan sperma di bawah mikroskop dan diamati
sehingga terjadi fertilisasi.
· Sel telur yang sudah dibuahi tersebut dikembalikan ke dalam
tabung.
· Jika sel telur yang sudah dibuahi, disebut zigot, berkembang
dengan baik dan menjadi embrio, maka embrio tersebut akan disuntikkan kembali
ke dalam rahim induknya semula.
Dampak Rekayasa Reproduksi
Rekayasa teknologi tidak semuanya berdampak
positif bagi kehidupan manusia maupun bagi makhluk hidup lain dan lingkungan.
Teknologi yang diciptakan dengan tujuan untuk memakmurkan umat manusia bisa
saja menghancurkan manusia itu sendiri jika tidak diikuti dengan keimanan dan
ketaqwaan.
Dampak positif rekayasa reproduksi sebagai berikut:
Menciptakan bibit unggul.
· Meningkatkan gizi masyarakat.
· Melestarikan plasma nutfah.
· Meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi sesuai dengan
keinginan manusia.
·
Membantu pasangan yang kesulitan mendapatkan anak dengan jalan pintas yaitu
bayi tabung.
Dampak negatif rekayasa reproduksi sebagai berikut:
Pada perbanyakan keturunan dengan kultur jaringan
yang memiliki materi genetis yang sama akan mudah terkena penyakit.
Daftar Pustaka
2.
http://www.google.co.id/imgres?q=kultur+jaringan&hl=id&sa=X&biw=1280&bih=709&tbm=isch&prmd=imvnsbl&tbnid=a6tc6BnDpjKJsM:&imgrefurl=http://asgarsel.blogspot.com/2010/11/kultur-jaringan-adalah-suatu-metode.html&docid=rzlQVJVbgL_riM&imgurl=https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiG7idph-5sV8KGzW6MfINfzW_d9XS7bmLK8dcG8wvQtpjMT9sMJWIbFeQY3fzKVZpkepfZsuKVE7eQkMmxod6BiI7qxb8ZddYCB0Q34IFxvay5ZnNrFBG_igWX2P81qp0JPXOwJhSwfkg/s1600/kultur.jpg&w=362&h=256&ei=L1qjTuH9EoTtrAeRq5D-Ag&zoom=1&iact=hc&vpx=403&vpy=193&dur=1119&hovh=189&hovw=267&tx=218&ty=100&sig=111737544544626417577&page=1&tbnh=144&tbnw=203&start=0&ndsp=16&ved=1t:429,r:1,s:03.
http://pttipb.wordpress.com/category/04-pembentukan-keragaman-genetik-dan-pengujiannya/
5.
http://www.google.co.id/imgres?q=bayi+tabung&num=10&hl=id&biw=1280&bih=709&tbm=isch&tbnid=9lPZejvaXkFLsM:&imgrefurl=http://www.tanyadokteranda.com/artikel/2010/01/bayi-tabung-cara-mahal-peroleh-anak&docid=_MEClXHJGDOWrM&imgurl=http://media.tanyadokteranda.com/images/2007/06/IVF.jpg&w=848&h=637&ei=Q1yjTuOTIIfyrQeB7KjlAg&zoom=1&iact=hc&vpx=188&vpy=249&dur=2430&hovh=195&hovw=259&tx=107&ty=84&sig=111737544544626417577&sqi=2&page=1&tbnh=140&tbnw=186&start=0&ndsp=16&ved=1t:429,r:5,s:0
Pemetaan gen dari genom manusia
Struktur
Gen Manusia Secara Menyeluruh
Lestari Trihartani
Tahun 1977,
dimulailah pemetaan gen dari genom manusia, yang berhasil memetakan 3 gen
manusia. Jika menggunakan metode yang dipakai pada saat itu, maka untuk
menyelesaikan proyek genom manusia yang diketahui berukuran 3000 mega base pair
akan memakan waktu 3 sampai 4 juta tahun. Sepuluh tahun kemudian, para ilmuwan
berhasil memetakan 12 gen manusia. Mulai tahun 1987 inilah dunia internasional,
Amerika khususnya, secara besar-besaran menginvestasikan 200 juta US dolar ( 2
trilyun rupiah) setiap tahun selama 20 tahun untuk proyek ini. Dengan investasi
raksasa ini, pada tahun 1997, telah dipetakan sekitar 30.000 gen manusia.
Berdasarkan perkiraan saat itu, proyek genom tersebut baru akan dapat
diselesaikan sekitar tahun 2047. Akan tetapi, ternyata pada tahun 2001, proyek
genom manusia telah mendekati tahap penyelesaian, sehingga Presiden Clinton
waktu itu merasa perlu mengumumkannya kepada masyarakat dunia. Proyek ini 100%
selesai pada tahun 2003 lalu. Suatu kemajuan yang fantastik. Sebenarnya, jauh
sebelum genom manusia lengkap terbaca, pada tahun 1977 Sanger dan koleganya
berhasil membaca genom bakteriofage (virus yang menginfeksi bakteri) PhiX174
yang besarnya 5 kilo bp. Delapan belas tahun setelah itu, genom bakteri patogen
Haemophilus influenza juga telah berhasil dibaca. Pembacaan genom DNA yang
berukuran 1800 kilo base pair ini menandai dimulainya proyek genom mikroba,
yang publikasinya banyak tertutupi oleh proyek genom manusia.
Seiring dengan perkembangan zaman,
kehidupan yang berjalan semakin sulit, banyak sekali organisme yang tumbuh dan
berkembang. Tiap-tiap organisme mempunyai suatu genom yang berisi informasi
biologi yang diperlukan untuk membangun dan memelihara kelangsungan hidup suatu
organisme itu sendiri. Genom sebagian besar organisme terdiri atas DNA dan
sejumlah kecil virus RNA. Genome organisme multisellular terdiri atas genom
nuklear dan mitokondria.
Genom manusia mempunyai
ciri yang khas dibandingkan dengan organanisme yang lain, contohnya hewan yang
terdiri dari banyak sel. Ciri pembedanya antara lain, :
- Genom Nuklir
- meliputi kira-kira 3 200 000 000 DNA nukleotida, dibagi menjadi 24 molekul linear yang terdiri dari 22 autosome dan 2 jenis kelamin (kromosom X dan Y), yang paling pendek 50 000 000 nukleotida, dan 260 000 000 nukleotida yang terpanjang. Masing-masing terdapat dalam suatu kromosom yang berbeda.
- Genom mitokondria
- suatu DNA molekul lingkar 16 569 nukleotida, terdapat berbagai salinan (multiple copies) yang terletak dalam mitokondria.
Dalam tubuh
orang dewasa kira- kira 1013 sel yang masing-masing sel mempunyai salinan genom
sendiri-sendiri. Terkecuali ada jenis sel yang sedikit seperti sel darah merah
yang kekurangan suatu inti sehingga dalam proses menyalin genom berjalan
lambat. Hal inilah yang membedakan antara sel darah merah dengan sel-sel yang lain.
Mayoritas luas sel adalah diploid, yang mempunyai dua salinan dalam setiap
kromosomnya, 2 jenis kromosom kelamin (XX untuk wanita dan XY untuk laki-laki),
kedua salinan ini terdapat dalam 46 kromosom manusia. Manusia mempunyai 2
pasang autusom metasentrik. Autosom merupakan kromosom yang bentuknya sama pada
kedua jenis kelamin. Sekuens genom manusia > 2.6 billion base pairs (5000
km). Perbedaan sekuens antar individu disebabkan oleh perbedaan satu nukleotida
(single nucleotide polymorphisms (SNPS).
Rata2 tiap-tiap 2 kb mengandung mikrosatelit (STR): sekuens dengan rangkaian
ulangan nukleotida (e.g. CACACACA), jumlah pengulangan bervariasi antar
individu yang satu dengan yang lain. Banyak dari SNPS dan mikrosatelit yang
tidak mempunyai efek dari fungsi genom
itu sendiri. Terdapat 60 000 SNPs yang memberikan kepalsuan di dalam gen, tetapi
sebagian mempengaruhi aktivitas gen yang mendorong ke arah variasi yang memberikan karakteristik biologi
individu. Contoh: segmen 50-kb pada lokus reseptor β sel T kromosom 7
mengandung:
- Satu Gen
# TRY4 Berisi informasi untuk
sintesa protein trypsinogen untuk mencerna trypsin.
# Discontinuous, 5 exon terpisah oleh 4 intron
·
Dua segmen gen
#
segmen V28 dan V29-1, bukan gen lengkap, sebelum diekspresikan harus
dilink oleh segmen-segmen lain fokus reseptor sel T.
·
Satu pseudogen
#
Pseudogen : salinan nonfungsional
suatu gen. pada umumnya gen yang telah berubah sekuensnya menjadikan informasi
tidak dapat dibaca.
# Pseudogen TRY5 mempunyai
hubungan yang erat dengan keluarga gen trypsinogen yang funsional.
·
52 Genom-wide berurutan mengulang (repeat sequences)
# Sekuens
berulang yang ditemukan di banyak tempat dalam genom
# ada 4 jenis genom –wide repeat :
long interspersed nuclear elements (LINEs), short
interspersed nuclear elements (SINEs), long terminal repeat elements (LTRs) dan DNA transposon.
·
Dua mikrosatelit
# Mikrosatelit merupakan sekuens dimana sebuah motif pendek berulang
secara beruntun. Salah satu mikrosatelit memiliki motif GA berulang 16 kali
sbb:
5′- GAGAGAGAGAGAGAGAGAGAGAGAGAGAGAGA-3′
3′- CTCTCTCTCTCTCTCTCTCTCTCTCTCTCTCT-5′
# cMikrosatelit ke-2 terdiri dari 6 sekuens berulang TATT , 50% segmen
50-kb di atas terbuat dari non-genic, non-repetitive, single-copy DNA yang
tidak diketahui fungsinya.
Gambar. Sebuah potongan genom manusia Lokasi gen, segmen gen, pseudogene,
genome-wide repeat dan microsatelit pada segmen 50-kb lokus reseptor β sel T
pada kromosom 7.
Kebanyakan gen menyandi protein, gen2 lain tidak menyandi protein,
ekspresinya menghasilkan non-coding RNA yang memainkan berbagai peran dalam sel.
Umumnya gen manusia discontinuous. Tahap awal ekspresi gen menghasilkan
pre-mRNA, melalui proses splicing intron dibuang dan ekson2 dihubungkan menghasilkan
mRNA. Banyak pre-mRNAs mengalami alternatif
atau diferensial splicing menghasilkan mRNA dengan kombinasi exon
berbeda dan menyandikan protein yang
berbeda.
Gambar. Messenger RNA
(mRNA) merupakan intermediat antara gen dan produk proteinnya.
Contoh lain gen,
pre-mRNA mengandung sekuens dari daerah sebelum exon pertama dan sesudah exon
terakhir, masing2 dsebut 5′-untranslated region (5′-UTR) dan 3′-untranslated region (3′-UTR).
Gambar. Structure of an ‘average' human gene.
Gen dengan dua
ekson yang dipisahkan oleh sebuah inton. Untuk gen penyandi
protein terdapat codon inisiasi dibagian awal dan kodon stop dibagian akhir ‘Upstream' dan ‘downstream' adalah istilah yang digunakan pada sekuens DNA pada
kedua sisi gen.
Daftar Pustaka :
# Brown. T. A. 2002. Genom, versi on line. (http://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/bv.fcgi?rid=genomes
Sumber lain :
Bersambung ke : Bioteknologi Manusia di Dalam Al Quran 02
Jember,
22 Januari 2014
Dr. H.M. Nasim Fauzi
Jalan
Gajah Mada 118
Tilp.
(0331) 481127
J
E M B E R
Tidak ada komentar:
Posting Komentar