Sabtu, 30 Desember 2017

Makalah Pendek Awas Minyak Kelapa Sawit dan Margarin



A W A S  !
KONSUMSI MINYAK KELAPA 
SAWIT dan MARGARIN BISA
MENGGANGGU KESEHATAN !


Oleh : Dr. H. M. Nasim Fauzi

Pendahuluan
Sebagian besar penduduk Indonesia setiap harinya mengonsumsi minyak kelapa sawit dalam bentuk minyak goreng. Untuk menggoreng kue, ikan, lauk pauk dsb. 
  Pernyataan bahwa konsumsi minyak kelapa sawit bisa mengganggu kesehatan tentu sangat mengejutkan. Bila pernyataan ini betul, kemudian masyarakat tahu, tentu mereka tidak mau lagi memakainya, lalu mencari minyak goreng penggantinya yang lebih aman. Pengurangan konsumsi minyak sawit dalam skala besar tentu  sangat berpengaruh terhadap ekonomi Indonesia, karena produksi dan perdagangan minyak kelapa sawit di Indonesia sangat besar. Pada tahun 2016 produksi minyak Kelapa sawit Indonesia = 33.5 juta ton dengan nilai Rp. 435.5 triliun.

Indonesia (dan Malaysia) adalah produsen minyak kelapa sawit terbesar di dunia.
     Kelapa sawit ditanam di Sumatera, Kalimantan, Jawa Barat, Sulawesi dan  Papua. Total luas perkebunan pada tahun 2016 adalah 11.672.861 ha dengan produksi 33.5 juta ton. Mengalahkan Malaysia yang produksinya 18,8 juta ton. Namun karena konsumsi di Indonesia sangat tinggi maka ekspor Indonesia kalah dengan Malaysia.
     Sebagian minyak kelapa sawit dipakai untuk bahan baku industri bio diesel.
Mayoritas penduduk dunia mengonsumsi minyak kelapa sawit
Konsumsi Minyak Goreng di Dunia Tahun 2008

No
Jenis minyak
goreng
Per 1000 Ton
%
1
Minyak sawit
42.500
26,6
2
Minyak kedelai
37.930
23,7
3
Minyak rapa*
19.725
12,3
4
Minyak bunga matahari
10.236
6,4
5
Minyak kelapa
3,142
1,9
6
Lainnya
45.907
28,7

D u n i a
159.530
100
*Minyak Rapa / Rape seed adalah sejenis kobis, nama Latinnya adalah Brassica napus Linnaeus. Diambil bijinya untuk bahan minyak. Ditanam di China, Canada dan India.
Susunan Buah Kelapa Sawit

     
 
     Red Palm Oil (RPO)

     Bagian buah kelapa sawit yang menghasilkan minyak adalah daging / sabutnya yang berwarna merah menghasilkan minyak kelapa sawit yang berwarna merah pula, disebut Red Palm Oil (RPO). Porsinya 80 %  Agar disukai orang, RPO ini di bleach (dipucatkan) sampai jernih lalu dijual di pasaran  Sedang minyak dari bijinya yang berwarna putih persis seperti minyak kelapa, porsinya 20%, dijual ke pabrik kosmetik. 

Susunan minyak kelapa sawit.
     Semua minyak terdiri dari gliserol dan tiga molekul asam lemak, disebut trigliserida.
     Kandungan minyak kelapa sawit adalah sebagai berikut.
Trigliserida Rantai Sedang / Medium Chained Triglyceride / MCT (Asam Laurat) = minyak baik
0,4 %
Trigliserida Rantai Panjang  / Long Chained Triglyceride / LCT = minyak buruk
< 100 %
      Metabolisme kedua jenis minyak itu sangat berbeda.
Transport dan Metabolisme MCT
     Minyak rantai sedang (MCT) / minyak baik ini molekulnya kecil yang mudah larut dalam air. Di dalam dinding usus, dalam bentuk asam lemak dan monogliserida, bisa menembus pembuluh darah Vena Porta. Setelah diikat oleh albumin lalu MCT ini dibawa ke hati untuk dimetabolisme menjadi keton bodies dan ATP sebagai sumber energi.
Transport dan Metabolisme LCT
Minyak rantai panjang (LCT) / minyak buruk ini molekulnya besar sehingga tidak larut dalam air. Setelah dicerna empedu dan enzim lipase, di dalam dinding usus, LCT dalam bentuk trigliserida, tidak bisa menembus dinding Vena Porta. Sel-sel usus membuatkan kendaraan chylomicron (termasuk lipoprotein) untuk mengangkutnya lewat saluran lymfe dan lemak cIsterna chyli dan thoracic duct, lalu masuk ke sistem peredaran darah umum, sebagian masuk ke jaringan lemak. Sebagian melalui arteria hepatica akhirnya masuk ke dalam hati untuk di metabolisir menjadi ATP dan keton bodies.


Benarkah Konsumsi Minyak Kelapa Sawit (Minyak Buruk) bisa mengganggu kesehatan ?
Telah disebutkan bahwa transport lemak rantai panjang / LCT (dan kolesterol) adalah dengan menumpang lipoprotein. Ada beberapa macam lipoprotein. Yang membahayakan kesehatan adalah Low Density Lipoprotein (LDL) karena bisa mengendap dan menyempitkan arteriola (disebut atherosklerosis). Penyempitan di arteria koroner jantung bisa menimbulkan serangan jantung, sedang penyempitan di arteri otak bisa menimbulkan stroke. Keduanya adalah penyebab kematian utama manusia di dunia. Maka di-sebut minyak buruk. Selain itu konsumsi minyak kelapa sawit bisa menimbulkan kegemukan (obesitas) yang selanjutnya bisa meningkatkan tekanan darah (hipertensi) dan kadar gula darah (diabetes).
Bahayanya konsumsi margarin karena mengandung Trans Fat (TF)
Sebelum tahun 1910, konsumsi lemak (di Barat) terdiri dari mentega susu / keju, lemak sapi, dan lemak babi.. 


Pada tahun 1901 ahli kimia Jerman Wilhelm Normann menemukan teknik membuat margarin dengan cara menghidrogenasi minyak nabati. Proses hidrogenasi adalah menambahkan atom hidrogen pada lemak tak jenuh, menghilangkan ikatan ganda dan membuat mereka sebagian atau seluruhnya menjadi lemak jenuh.     
 Teknologi ini segera menyebar ke Inggris dan Amerika. Penemuan lemari es menjadikan margarin dapat disimpan lama. Maka margarin segera mengganti peran mentega susu untuk dioleskan pada roti dan dijadikan bahan kue pada tahun 1920. 
Pada tahun 1940, Dr. Catherine Kousmine di AS menemukan bahwa minyak nabati yang dihdrogenasi itu mengandung trans fat (TF) yang diduga bisa menyebabkan penyakit kanker.  
  
     
     Kemudian pada awal 1956 ditemukan bahwa TF bisa menjadi penyebab kenaikan besar kasus penyakit jantung koroner di AS.  Pada tahun 1994 diperkirakan bahwa TF menyebabkan 20.000 kematian setiap tahunnya di AS akibat penyakit jantung.
 Apakah Trans fat Itu ?
Asam lemak bisa jenuh atau tidak jenuh. Lemak tak jenuh adalah molekul lemak yang mengandung satu atau lebih ikatan rangkap antara atom karbon. Ikatan rangkap ini bisa dalam bentuk cis atau trans. Dalam bentuk cis, hidrogen berada pada sisi yang sama dari ikatan rangkap. 


Dalam bentuk trans, hidrogen berada di sisi berlawanan dari ikatan ganda. Hampir semua asam lemak di alam ada dalam bentuk cis yang tidak berbahaya. Trans Fat tidak alami dan bentuknya lebih padat daripada yang berbentuk cis.
     Proses hidrogenasi menjadikan asam lemak tak jenuh ini menjadi jenuh dan berbentuk padat yaitu margarin. Tetapi proses hidrogenasi yang tidak sempurna / parsial bisa merubah asam lemak cis ini menjadi TF yang sangat berbahaya. Bisa menimbulkan penyakit syaraf, penyakit jantung, atherosclerosis, catarac, artritis dan kanker. Setiap kenaikan 2% TF dalam diet akan menaikkan kemungkinan sakit jantung 23 %. Maka Trans Fat disebut Lemak jahat.
     Berbagai riset menemukan bahwa TF dapat meningkatkan tingkat kolesterol jahat (LDL) dan pada saat yang sama menurunkan kadar kolesterol baik (HDL). TF juga menyebabkan kanker (karena sifat karsinogennya), hipertensi, penyakit jantung serta masalah-masalah kesehatan lainnya.
Pemakaian Minyak Rantai Panjang (Minyak buruk) untuk Menggoreng juga Menghasilkan trans fat

            
     Sesuai dengan namanya minyak goreng nabati kita gunakan untuk menggoreng. Contoh minyak kelapa sawit. Ternyata pada proses penggorengan juga terjadi hidrogenasi lemak tidak jenuh yaitu asam oleat dan linoleat menjadi trans fat dan radikal bebas. Minyak itu menjadi keruh seperti oli mobil karena polimerisasi.

Sebaiknya konsumsi minyak kelapa sawit diganti dengan minyak kelapa
     Karena konsumsi minyak kelapa sawit yang termasuk lemak buruk / lemak rantai panjang (LCT) membahayakan kesehatan maka kita harus meninggalkannya dan menggantinya dengan minyak baik / minyak rantai sedang (MCT) yaitu minyak kelapa dan minyak biji sawit.
Pencernaan minyak kelapa (minyak baik).
Minyak kelapa mengandung trigliserida rantai sedang (medium chained triglycerides / MCT) yaitu asam laurat 50% dan asam kaprat 7%. Susunannya ini = air susu ibu.
Karena molekulnya kecil lebih mudah larut di dalam air. Setelah dikonsumsi bisa langsung diserap oleh dinding usus. Sebagian dihidrolisa menjadi asam lemak dan monogliserida yang juga mudah diserap melalui dinding usus. Setelah diserap, lemak rantai sedang / MCT itu terikat dengan albumin serum dan meninggalkan usus melalui vena porta dibawa ke dalam hati untuk dimetabolisir.
Metabolisme minyak baik di dalam hati
Monogliserida dan asam lemak rantai sedang masuk ke dalam sel hati dalam bentuk asam lemak. Lalu diubah menjadi ketone bodies yang bisa digunakan di seluruh tubuh termasuk otak. Atau masuk ke Krebs Cycle di mitochondria diubah menjadi ATP sebagai sumber energi di seluruh tubuh.
Dalam ilmu nutrisi medium chained triglyceride (MCT) dianggap suatu “lemak super”, sebagai sumber enerji terbaik.  Untuk konsumsi sebelum olah raga. Digunakan pada diet malnutrisi. Bahkan bisa dipakai untuk nutrisi parenteral.
Minyak kelapa yang dijual di pasaran.
a. Minyak goreng cap Ikan Dorang
b. Minyak goreng Sahara
c. Minyak goreng Barco
d. Virgin Coconut Oil (VCO)
e. Atau dapat dibuat sendiri dari santan kelapa.
Di Jember minyak kelapa dijual di Roxy, Toko Slamet, Golden Market dan Toko Lambang Bahagia.
Kesimpulan
Sebaiknya kita kembali memakai minyak kelapa seperti zaman dulu, karena menyehatkan. Tidak lagi memakai minyak kelapa sawit, minyak kedelai dan minyak kacang, apalagi margarine yang bisa menimbulkan banyak penyakit.
Sedang minyak kelapa sawit kita gunakan sebagai bahan bakar mesin yang dapat diperbaharui.

Jember 7 Agustus 2017

Dr. H.M. Nasim Fauzi
Jalan Gajah Mada 118
Tilpun (0331) 481127
Jember

Tidak ada komentar:

Posting Komentar