A W A S !
KONSUMSI MINYAK KELAPA
SAWIT dan MARGARIN BISA
SAWIT dan MARGARIN BISA
MENGGANGGU KESEHATAN !
Oleh : Dr.
H. M. Nasim Fauzi
Pendahuluan
Sebagian besar
penduduk Indonesia setiap harinya mengonsumsi minyak kelapa sawit dalam bentuk minyak goreng.
Untuk menggoreng kue, ikan, lauk pauk dsb.
Pernyataan bahwa konsumsi minyak kelapa sawit bisa mengganggu kesehatan tentu sangat mengejutkan. Bila pernyataan ini betul, kemudian masyarakat tahu, tentu mereka tidak mau lagi memakainya, lalu mencari minyak goreng penggantinya yang lebih aman. Pengurangan konsumsi minyak sawit dalam skala besar tentu sangat berpengaruh terhadap ekonomi Indonesia, karena produksi dan perdagangan minyak kelapa sawit di Indonesia sangat besar. Pada tahun 2016 produksi minyak Kelapa sawit Indonesia = 33.5 juta ton dengan nilai Rp. 435.5 triliun.
Pernyataan bahwa konsumsi minyak kelapa sawit bisa mengganggu kesehatan tentu sangat mengejutkan. Bila pernyataan ini betul, kemudian masyarakat tahu, tentu mereka tidak mau lagi memakainya, lalu mencari minyak goreng penggantinya yang lebih aman. Pengurangan konsumsi minyak sawit dalam skala besar tentu sangat berpengaruh terhadap ekonomi Indonesia, karena produksi dan perdagangan minyak kelapa sawit di Indonesia sangat besar. Pada tahun 2016 produksi minyak Kelapa sawit Indonesia = 33.5 juta ton dengan nilai Rp. 435.5 triliun.
Indonesia (dan Malaysia) adalah produsen minyak kelapa sawit terbesar di dunia.
Kelapa sawit ditanam di Sumatera, Kalimantan, Jawa Barat, Sulawesi dan Papua. Total luas perkebunan
pada tahun 2016 adalah 11.672.861 ha dengan produksi 33.5 juta ton. Mengalahkan Malaysia yang
produksinya 18,8 juta ton. Namun karena konsumsi di Indonesia sangat tinggi
maka ekspor Indonesia kalah dengan Malaysia.
Sebagian minyak kelapa sawit dipakai untuk
bahan baku industri bio diesel.
Mayoritas penduduk dunia mengonsumsi minyak kelapa sawit
Konsumsi Minyak Goreng di Dunia
Tahun 2008
No |
Jenis
minyak
goreng
|
Per 1000
Ton
|
%
|
1
|
Minyak sawit
|
42.500
|
26,6
|
2
|
Minyak
kedelai
|
37.930
|
23,7
|
3
|
Minyak
rapa*
|
19.725
|
12,3
|
4
|
Minyak
bunga matahari
|
10.236
|
6,4
|
5
|
Minyak kelapa
|
3,142
|
1,9
|
6
|
Lainnya
|
45.907
|
28,7
|
D u n i a
|
159.530
|
100
|
*Minyak Rapa / Rape
seed adalah sejenis kobis, nama Latinnya adalah Brassica napus Linnaeus. Diambil bijinya untuk bahan minyak. Ditanam di China, Canada dan India.
Susunan
Buah Kelapa Sawit
Red Palm Oil (RPO)
Bagian buah kelapa sawit yang menghasilkan minyak adalah daging / sabutnya yang berwarna merah menghasilkan minyak kelapa sawit yang berwarna merah pula, disebut Red Palm Oil (RPO). Porsinya 80 % Agar disukai orang, RPO ini di bleach (dipucatkan) sampai jernih lalu dijual di pasaran Sedang minyak dari bijinya yang berwarna putih persis seperti minyak kelapa, porsinya 20%, dijual ke pabrik kosmetik.
Red Palm Oil (RPO)
Bagian buah kelapa sawit yang menghasilkan minyak adalah daging / sabutnya yang berwarna merah menghasilkan minyak kelapa sawit yang berwarna merah pula, disebut Red Palm Oil (RPO). Porsinya 80 % Agar disukai orang, RPO ini di bleach (dipucatkan) sampai jernih lalu dijual di pasaran Sedang minyak dari bijinya yang berwarna putih persis seperti minyak kelapa, porsinya 20%, dijual ke pabrik kosmetik.
Susunan minyak kelapa sawit.
Semua minyak
terdiri dari gliserol dan tiga molekul
asam lemak, disebut trigliserida.
Kandungan minyak kelapa sawit adalah sebagai berikut.
Trigliserida Rantai Sedang / Medium Chained Triglyceride
/ MCT (Asam Laurat) = minyak baik
|
0,4 %
|
Trigliserida Rantai
Panjang / Long Chained Triglyceride / LCT = minyak buruk
|
< 100 %
|
Metabolisme kedua jenis minyak
itu sangat berbeda.
Transport dan Metabolisme
MCT
Minyak rantai sedang (MCT) / minyak baik ini molekulnya kecil yang mudah
larut dalam air. Di dalam dinding usus, dalam bentuk asam lemak dan monogliserida,
bisa menembus pembuluh darah Vena Porta. Setelah diikat oleh albumin lalu MCT
ini dibawa ke hati untuk dimetabolisme menjadi keton bodies dan ATP sebagai
sumber energi.
Transport dan Metabolisme
LCT
Minyak
rantai panjang (LCT) / minyak buruk ini
molekulnya besar sehingga tidak larut dalam air. Setelah dicerna empedu dan
enzim lipase, di dalam dinding usus, LCT dalam bentuk trigliserida, tidak bisa
menembus dinding Vena Porta. Sel-sel usus membuatkan kendaraan chylomicron (termasuk lipoprotein) untuk mengangkutnya lewat saluran
lymfe dan lemak cIsterna chyli dan thoracic
duct, lalu masuk ke sistem peredaran darah umum, sebagian masuk ke jaringan lemak. Sebagian melalui arteria hepatica akhirnya masuk ke dalam hati untuk di
metabolisir menjadi ATP dan keton bodies.
Telah
disebutkan bahwa transport lemak rantai panjang / LCT (dan kolesterol) adalah dengan
menumpang lipoprotein. Ada beberapa
macam lipoprotein. Yang membahayakan kesehatan adalah Low Density Lipoprotein (LDL) karena bisa mengendap dan
menyempitkan arteriola (disebut atherosklerosis).
Penyempitan di arteria koroner jantung bisa menimbulkan serangan jantung, sedang
penyempitan di arteri otak bisa menimbulkan stroke. Keduanya
adalah penyebab kematian utama manusia di dunia. Maka di-sebut minyak buruk. Selain itu konsumsi minyak
kelapa sawit bisa menimbulkan kegemukan (obesitas) yang selanjutnya bisa
meningkatkan tekanan darah (hipertensi) dan kadar gula darah (diabetes).
Bahayanya konsumsi margarin
karena mengandung Trans Fat (TF)
Sebelum tahun 1910, konsumsi lemak (di Barat)
terdiri dari mentega susu / keju, lemak sapi, dan lemak babi..
Pada tahun 1901 ahli kimia Jerman Wilhelm
Normann menemukan teknik membuat margarin dengan cara menghidrogenasi minyak nabati. Proses hidrogenasi
adalah menambahkan atom hidrogen pada lemak tak jenuh, menghilangkan ikatan ganda dan
membuat mereka sebagian atau seluruhnya menjadi lemak jenuh.
Teknologi
ini segera menyebar ke Inggris dan Amerika. Penemuan lemari es menjadikan
margarin dapat disimpan lama. Maka margarin segera
mengganti peran mentega susu untuk dioleskan pada roti dan dijadikan bahan kue
pada tahun 1920.
Pada tahun 1940, Dr. Catherine Kousmine di AS menemukan bahwa minyak
nabati yang dihdrogenasi itu mengandung trans fat (TF) yang diduga bisa menyebabkan penyakit kanker.
Kemudian pada awal 1956 ditemukan bahwa TF bisa menjadi penyebab kenaikan besar kasus penyakit jantung koroner di AS. Pada tahun 1994 diperkirakan bahwa TF menyebabkan 20.000 kematian setiap tahunnya di AS akibat penyakit jantung.
Apakah Trans fat Itu ?
Asam lemak bisa jenuh atau tidak jenuh. Lemak
tak jenuh adalah molekul lemak yang mengandung satu atau lebih ikatan rangkap antara atom karbon. Ikatan rangkap ini bisa dalam bentuk cis
atau trans. Dalam bentuk cis, hidrogen berada pada sisi yang sama
dari ikatan rangkap.
Dalam bentuk trans, hidrogen berada di sisi berlawanan dari ikatan ganda. Hampir semua asam lemak di alam ada dalam bentuk cis yang tidak berbahaya. Trans Fat tidak alami dan bentuknya lebih padat daripada yang berbentuk cis.
Proses hidrogenasi
menjadikan asam lemak tak jenuh ini menjadi jenuh dan berbentuk padat yaitu margarin. Tetapi proses hidrogenasi yang tidak sempurna / parsial
bisa merubah asam lemak cis ini
menjadi TF yang sangat
berbahaya. Bisa menimbulkan penyakit syaraf, penyakit jantung, atherosclerosis,
catarac, artritis dan kanker. Setiap kenaikan 2% TF dalam diet akan menaikkan kemungkinan sakit
jantung 23 %. Maka Trans Fat disebut Lemak jahat.
Berbagai riset menemukan bahwa TF dapat meningkatkan tingkat kolesterol jahat
(LDL) dan pada saat yang sama menurunkan kadar kolesterol baik (HDL). TF juga menyebabkan kanker (karena
sifat karsinogennya), hipertensi, penyakit jantung serta masalah-masalah
kesehatan lainnya.
Pemakaian Minyak
Rantai Panjang (Minyak buruk) untuk Menggoreng
juga Menghasilkan trans fat .
Sesuai dengan namanya minyak goreng nabati kita gunakan untuk menggoreng. Contoh minyak kelapa sawit. Ternyata pada proses penggorengan juga terjadi hidrogenasi lemak tidak jenuh yaitu asam oleat dan linoleat menjadi trans fat dan radikal bebas. Minyak itu menjadi keruh seperti oli mobil karena polimerisasi.
Sesuai dengan namanya minyak goreng nabati kita gunakan untuk menggoreng. Contoh minyak kelapa sawit. Ternyata pada proses penggorengan juga terjadi hidrogenasi lemak tidak jenuh yaitu asam oleat dan linoleat menjadi trans fat dan radikal bebas. Minyak itu menjadi keruh seperti oli mobil karena polimerisasi.
Sebaiknya konsumsi minyak kelapa sawit diganti dengan minyak kelapa
Karena konsumsi
minyak kelapa sawit yang termasuk lemak buruk / lemak rantai panjang (LCT) membahayakan kesehatan
maka kita harus meninggalkannya dan menggantinya dengan minyak
baik / minyak rantai sedang
(MCT) yaitu minyak kelapa
dan minyak biji sawit.
Pencernaan minyak kelapa (minyak
baik).
Minyak kelapa mengandung trigliserida rantai sedang (medium chained
triglycerides / MCT) yaitu asam laurat 50% dan asam kaprat 7%. Susunannya ini =
air susu ibu.
Karena molekulnya kecil lebih mudah larut di dalam air. Setelah dikonsumsi bisa langsung diserap oleh dinding usus.
Sebagian dihidrolisa menjadi asam lemak dan monogliserida yang juga mudah
diserap melalui dinding usus. Setelah
diserap, lemak
rantai sedang / MCT itu terikat
dengan albumin serum dan meninggalkan usus melalui vena porta dibawa ke dalam hati untuk dimetabolisir.
Metabolisme minyak baik di dalam hati
Monogliserida dan asam lemak rantai sedang masuk ke
dalam sel hati dalam bentuk asam lemak. Lalu diubah menjadi ketone bodies yang
bisa digunakan di seluruh tubuh termasuk otak. Atau masuk ke Krebs Cycle di
mitochondria diubah menjadi ATP sebagai sumber energi di seluruh tubuh.
Dalam ilmu nutrisi medium chained triglyceride (MCT)
dianggap suatu “lemak super”, sebagai sumber enerji terbaik. Untuk konsumsi sebelum olah raga. Digunakan
pada diet malnutrisi. Bahkan bisa dipakai untuk nutrisi parenteral.
Minyak kelapa yang dijual di
pasaran.
a. Minyak goreng cap
Ikan Dorang
b. Minyak goreng Sahara
c. Minyak goreng Barco
d. Virgin Coconut Oil (VCO)
e. Atau
dapat dibuat sendiri dari santan kelapa.
Di
Jember minyak
kelapa dijual di Roxy, Toko Slamet, Golden Market dan Toko Lambang
Bahagia.
Kesimpulan
Sebaiknya kita kembali memakai minyak kelapa seperti zaman dulu, karena
menyehatkan. Tidak lagi memakai minyak kelapa sawit, minyak kedelai dan minyak
kacang, apalagi margarine yang bisa menimbulkan banyak penyakit.
Sedang minyak kelapa sawit kita
gunakan sebagai bahan bakar mesin yang dapat diperbaharui.
Jember 7
Agustus 2017
Dr. H.M. Nasim Fauzi
Jalan Gajah Mada 118
Tilpun (0331)
481127
Jember
Tidak ada komentar:
Posting Komentar