MENGAPA KITA HARUS
MELAKSANAKAN
PROGRAM KELUARGA BERENCANA ?
PROGRAM KELUARGA BERENCANA ?
Oleh : Dr. H. M. Nasim Fauzi
Pendahuluan
Pada zaman Orde Baru
(zaman Presiden Suharto) penulis masih mengalami Penataran Dokter Keluarga
Berencana. Puskesmas dijadikan pangkalan
Petugas Lapangan Keluarga Berencana (PLKB) yang setiap hari berkunjung dari
rumah-ke-rumah mencari peserta KB baru. Setiap bulan dilaksanakan Rapat
Koordinasi pelaksanaan Program KB di Kantor Pemda.
Tetapi sekarang (zaman
Orde Reformasi) semua itu tidak ada lagi.
Pada suatu Pengajian
Islam di TV dikatakan bahwa Keluarga yang melaksanakan Program KB karena alasan
ekonomi disebut Kufur Nikmat, karena anak merupakan nikmat dari Alloh Swt.
Dikatakan bahwa : Banyak
anak banyak rejeki. Setiap anak membawa rejekinya sendiri-sendiri.
Timbul pertanyaan :
Apakah kita masih memerlukan Program Keluarga Berencana ?
Marilah kita mengkaji
masalah Program KB ini berda-sarkan ayat-ayat Al Qur-an.
Baldatun Toyyibatun wa robbun ghofur.
Kalimat ini ada di dalam
Al Qur-an Surat Saba [34] : 15-16.
15. Sesungguhnya bagi kaum Saba’ ada tanda (kekuasaan Tuhan) di tempat
kediaman mereka yaitu dua buah kebun di sebelah kanan dan di sebelah kiri. (Kepada
mereka dikatakan): “Makanlah olehmu dari rezeki yang (dianugerahkan)Tuhanmu dan
bersyukurlah kamu kepada-Nya. Baldatun toyyibatun wa robbun ghofur (Negerimu
adalah negeri yang baik dan Tuhanmu adalah Tuhan Yang Maha Pengampun)”.
16. Tetapi mereka berpaling, maka Kami datangkan kepada mereka banjir
yang besar dan Kami ganti kedua kebun mereka dengan dua kebun yang ditumbuhi
(pohon-pohon) yang berbuah pahit, pohon Atsl dan sedikit dari pohon Sidr.
Negeri Saba’ pada zaman dahulu letaknya
ada di Negeri Yaman, jazirah Arabia, adalah negeri Ratu Balqis yang kemudian ditaklukkan
oleh Nabi Sulaiman yang juga seorang Raja.
Negeri Saba’ makmur karena adanya kebun
(hutan) di kanan dan kiri dari hulu sungai. Mereka membuat bendungan Marib di
antara 2 buah bukit yang membendung air sungai sehingga air hujan bisa
tertampung dan mengairi kebun-kebunnya yang ada di sebelah hilirnya.
Negeri Saba’ yang dijuluki Baldatun Thoyyibatun wa
robbun Ghofur itu adalah negeri yang sangat indah. Ketersediaan air bersih
yang berlimpah, udaranya sejuk, asri, alamnya senantiasa diremajakan dengan proses-proses
organis, rakyatnya makmur dan sejahtera.
Mirip Indonesia pada zaman dahoeloe
Sepintas, kondisi Negeri Saba’ ini mirip kondisi
Nusantara tempo doeloe yang kerap disebut sebagai negeri yang gemah ripah loh jinawi toto tentrem kerto raharjo
yang jika diterjemahkan akan berbunyi Negeri yang kekayaan alamnya berlimpah,
dan rakyatnya hidup dalam keadaan tenteram.
Tapi, itu dulu…
Bukan sekarang.
Doeloe, air bersih
di Indonesia bukanlah masalah.
Sumber air bersih ada di mana-mana. Sungai, danau, siap menyajikan air bersih,
bening dan segar kepada warga Indonesia.
Keadaan Indonesia sekarang
Kini, air
benar-benar sudah menjadi masalah yang sangat pelik. Di saat kemarau tiba,
banyak wilayah di Indonesia yang terserang
kekeringan. Pertanian hancur, kering kerontang. Air bersih menjadi barang
langka.
Tidak hanya di
pedesaan, bahkan di kota-kota besar pun mengalami hal yang sama. Meski sebagian
besar masyarakat perkotaan sudah memakai pompa air yang mampu menyedot cadangan
air dari perut bumi, namun tetap saja di musim kemarau kualitas air yang mereka
dapatkan sangat buruk. Berwarna kuning, bahkan terkadang berbau tidak sedap.
Di saat musim
penghujan turun, kondisi tidak menjadi lebih baik. Banjir kerap melanda
sebagian besar wilayah Indonesia. Pertanian
lagi-lagi menjadi korban, hancur disapu banjir. Air bersih tetap menjadi barang
langka karena sumur-sumur terendam air banjir yang kotor.
Lingkungan Indonesia adalah lingkungan hutan hujan tropika.
Kerusakan Lingkungan Hidup
Lingkungan Indonesia adalah lingkungan hutan hujan tropika.
Hutan merupakan paru-paru
dunia (planet bumi) sehingga perlu kita pelihara kelestariannya.
Fungsi hutan hujan tropika
Fungsi hutan dalam hal proteksi yaitu :
- Produksi
oksigen dan penyerap karbon,
Siklus hidrologi
Peran hutan dalam siklus hidrologi adalah : Air hujan tersebut dapat langsung
jatuh ke permukaan tanah sehingga terjadi aliran permukaan (run-off) dan dapat
pula jatuh melalui tajuk pohon kemudian mengalir melalui batang dan terserap ke
dalam tanah (infiltration) menjadi aliran bawah permukaan (sub-surface run-off)
maupun tersimpan dalam tanah menjadi air tanah (ground water storage).
Fungsi hutan dalam hal konservasi yaitu sebagai
- Habitat
satwa liar dan
- Sumber
gen (plasma nutfah) yang selanjutnya
- Sebagai penyokong keanekaragaman hayati (biodiversity).
Agar
fungsi-fungsi itu terpenuhi, luas hutan hujan tropika minimal 30 % dari
luas wilayah.
Sekarang ini luas hutan hujan tropika kita
tinggal kurang dari 10 % luas wilayah (sudah rusak)
Sebab-sebab kerusakan
hutan hujan tropika
Akibat
ulah manusia
1. Illegal logging (penebangan liar).
2. Pembakaran hutan yang disengaja.
3. Perambahan hutan.
4. Perladangan berpindah.
5. Pertambangan.
6. Transmigrasi.
7. Pemukiman penduduk.
8. Pembangunan perkantoran.
9. Pembangunan
infrastruktur perhubungan seperti jalan, lapangan udara, pelabuhan kapal dll.
10. Perkebunan monokultur.
11. Perkebunan kelapa sawit.
12. Konversi untuk sawah.
13. Penggembalaan ternak.
14. Kebijakan yang salah.
15. Serangan hama dan penyakit.
Selain
kerusakan hutan oleh manusia juga oleh faktor alam.
Sebab-sebab kerusakan hutan karena
ulah manusia di atas, terutama disebabkan oleh pertambahan penduduk yang
tidak terkendali.
Maka seharusnya jumlah penduduk di Pulau Jawa dikurangi, sedang penduduk di Luar Jawa tidak
boleh bertambah (Zero population growth) dengan melaksana-kan Program Keluarga
Berencana. (Dua anak cukup)
Dalam prakteknya sangat sukar mengurangi jumlah
penduduk di Pulau Jawa. Maka tindakan untuk mengurangi kekeringan dan banjir
adalah dengan membuat bendungan-bendungan sungai seperti di Negeri Saba’ di
atas.
Maka tujuan
kita melaksanakan Program Keluarga Berencana adalah : Untuk Kelestarian
lingkungan hidup dan Mencegah Kerusakan Lingkungan, serta membentuk Negeri Baldatun
Toyyibatun wa robbun ghofur seperti Negeri Saba’
Tujuan manusia hidup di bumi
1. Menyembah Alloh Swt.
2.
Sebagai
Kholifah Alloh Swt. yaitu memakmurkan bumi serta tidak boleh merusaknya.
Kenyataannya adalah manusia telah merusak bumi sehingga timbul pemanasan global
dan kerusakan lingkungan hidup yang parah. Hal ini telah disebut di dalam Al
Qur-an. Surat Al-Baqoroh [2]:205.
205. Dan apabila ia berpaling (dari kamu), ia
berjalan di bumi untuk mengadakan kerusakan padanya, dan merusak tanam-tanaman
dan binatang ternak, dan Allah tidak menyukai kebinasaan.
--------------------------------------------------------------------
Metode kontrasepsi yang dijalankan dewasa ini
Pada umumnya metode kontrasepsi dapat dibagi menjadi.
Metode efektif jangka panjang.
AKDR / IUD
Susuk KB
Kontrasepsi mantap
Metode Operasi Wanita (MOW, tubektomi)
Metode operasi pria (MOP, vasektomi)
Metode efektif
Pil KB
Suntikan KB
Metoda sederhana
Dengan obat
Kondom
Diafragma
Krim, jelli dan cairan berbusa
Tablet berbusa (vaginal tablet)
Intravag (tissue KB)
Tanpa alat / obat
Sanggama
terputus
Keterangan yang lebih jelas dapat diperoleh di Klinik
KB / Bidan, Dokter Ahli Kebidanan dan Kandungan atau Dokter Umum.
Jember, 15 Januari 2016
Dr. H.M. Nasim Fauzi
Jalan Gajah Mada 118
Tilp. (0331) 481127
Jember
Tidak ada komentar:
Posting Komentar