Kamis, 27 September 2012

Buku Manusia Bumi dan Manusia Planet Serpo 01

Diedit 14 Oktober 2012


Membandingkan
Kehidupan Manusia di Bumi
dengan Bangsa Eben
di Planet Serpo

Seri ke-1


Oleh : Dr. H.M. Nasim Fauzi




 I. Pendahuluan

Sebagian dari pembaca tentu ada yang tidak percaya akan adanya makhluk ET (Extra Terestrial) yang berasal dari planet lain di luar bumi. Demikian juga penulis dahulu. Namun, pada suatu malam pada tahun 1954, waktu itu penulis sedang berada di rumah pak de (paman). Tiba-tiba ada pancaran sinar yang sangat terang berwarna merah kekuningan masuk ke dalam rumah. Orang-orang yang berada di luar rumah berteriak-teriak. Maka penulis segera berlari ke luar. Di luar halaman sudah banyak orang yang berkumpul. Mereka mengatakan bahwa di angkasa baru saja ada sebuah benda yang sangat besar berbentuk bulat, terbang sangat cepat dari selatan ke utara lalu hilang dari pandangan. Itulah piring terbang.
Berita itu masuk ke koran dan majalah. Sejak itu penulis percaya akan adanya piring terbang.

Raden Jacob Salatun
Kemudian penulis membaca sebuah buku "Menyingkap Rahasia Piring Terbang" (1960) yang dikarang oleh Komodor Salatun (1927-2012) yang pada waktu itu menjabat sebagai Kepala LAPAN (Lembaga Antariksa dan Penerbangan Nasional). Dalam buku itu beliau menceritakan tentang penampakan UFO (Unidentified Flying Object, benda terbang tak dikenal) di seluruh dunia. Dari pencarian beliau melalui dunia paranormal ternyata mereka adalah manusia yang berasal dari suatu planet di Rasi Boothes di belahan langit selatan. Mereka sangat rasional, tidak ada kejahatan di planet mereka itu. Mereka berteknologi membuat piring terbang yang sangat maju, dan sudah mengunjungi planet bumi sejak zaman Firaun sebelum Masehi. Mereka takut terhadap manusia bumi karena jahat dan suka berperang. Beberapa buku tentang piring terbang lainnya bercerita bahwa mereka telah menculik manusia bumi.

 Penampakan UFO di Indonesia

Kita mungkin pernah melihat film-film tentang ET di antaranya adalah “Close Encounter of the Third Kind” (1977) tentang kunjungan seorang ET di bumi yang bergaul dengan penduduk. Film “The Independence Day” (1996) bercerita tentang ET jahat yang menyerang bumi. Sang pahlawan Amerika mengendarai pesawat UFO milik pemerintah AS yang sangat dirahasiakan lalu memenangkan perang. Juga film seri “The X Files” (1993-2002) yang menceritakan bahwa ada rahasia yang disembunyikan Pemerintah AS tentang UFO dan ET yang publik tidak boleh tahu.
Dari hal-hal tadi penulis menyimpulkan bahwa Pemerintah AS telah terlibat dengan masalah ET dan UFO yang tidak mungkin kita ketahui karena rahasianya ditutup rapat.

II. Latar Belakang Masalah

Sewaktu membuat makalah “Berkunjung ke Surga Secara Imajiner” penulis mencari informasi tentang UFO dan ET. Secara tidak sengaja penulis menemukan situs “Project Serpo” yang menceritakan tentang kerjasama Pemerintah AS dengan makhluk ET yang berasal dari Planet Serpo. Pada tahun 1965, sewaktu pemerintahan Presiden Lyndon Baines Johnson (1963–1969), Pemerintah AS telah mengirimkan dua belas orang tentara AS naik pesawat antariksa Eben ke Planet Serpo dan tinggal di sana lebih dari sepuluh tahun (1965-1978). Proyek Pertukaran itu telah direncanakan sejak pemerintahan J.F. Kennedy (1917-1963) yang mendadak tewas tertembak. Peristiwa pertukaran itu dirahasiakan terhadap publik. Seorang pensiunan pegawai Pemerintah AS yang pernah terlibat dalam proyek itu membuka rahasianya secara berangsur-angsur lalu diterbitkan di sebuah situs internet milik temannya (www.serpo.org). Si pensiunan itu tidak mau menyebutkan jati dirinya karena takut dituntut oleh Pemerintah AS. Setelah membaca artikel itu sampai selesai penulis percaya akan isinya karena bukti-bukti yang diutarakannya sangat meyakinkan penulis. Sayangnya tulisannya belum selesai. Namun kemudian penulis menemukan tulisan lain tentang proyek itu yang ditulis oleh Maurice Osborn yang lebih lengkap dan sistematis (www.oocities.org/maurice_osborn/Serpo.htm).
Penulis sangat terkesan terhadap cerita tentang sifat-sifat makhluk (manusia) dari planet Serpo yang sangat baik budinya dan halus pekertinya, hidupnya sangat sederhana, tetapi sangat maju ilmu pengetahuan dan teknologinya. Menurut penulis masyarakat kita harus tahu tentang kehidupan mereka yang sangat mulia itu, untuk menjadi sari tauladan. Maka penulis sejak akhir bulan Agustus 2012 sampai akhir bulan September 2012 menerjemahkan artikel karangan Maurice Osborn itu ke dalam bahasa Indonesia. Kemudian penulis memberinya gambar-gambar yang diambil dari sumber lain di internet. Jadi, gambar itu bukan berasal dari Maurice Osborn.
Rencana penulis makalah ini terdiri dari tiga seri. Seri pertama dan kedua adalah keseluruhan hasil terjemahannya dalam bahasa Indonesia ini. Sedang seri ketiga berisi pemikiran penulis tentang perbandingan antara kita dengan mereka seperti judul makalah, untuk bisa diambil hikmahnya.

Selamat membaca.



III. Terjemahan Dalam
Bahasa Indonesia 
Artikel :

PROJECT SERPO and Related Information
Prepared by Maurice Osborn



Daftar Isi



PENDAHULUAN
1.  KONTAK PERTAMA
     1.1  Kecelakaan di Corona
     1.2  Kecelakaan di Datil
2.  ALIEN YANG MASIH HIDUP
     2.1  EBE1
     2.2  Masyarakat EBEN
     2.3  Komunikasi EBEN
2.  TIM PERTUKARAN
     3.1  Persiapan
     3.2  Pelatihan
     3.2  Pertukaran
4.  PENGALAMAN TIM
     4.1  Perjalanan ke SERPO
     4.2  Tiba di SERPO
     4.3  Hari Kedua di SERPO
5.  PLANET SERPO
     5.1  Penemuan-penemuan
     5.2  Peradaban EBEN
     5.3  Masalah-masalah
     5.4  Kesimpulan
6. RISET DAN PROYEK-PROYEK ALIEN AS
     6.1  Alat Enerji EBEN
     6.2  Para Pejabat Yang Terlibat Dalam Program
     6.3  Proyek Gleam
     6.4  Tonggak-tonggak Sejarah UFO
     6.5  Teknologi Yang Dikembangkan di NTS
     6.6  Rencana-rencana Rahasia AS Untuk Eksplorasi Angkasa Luar
     6.7  Agen Riset Pertahanan Lanjut (Advanced)    
     6.8  Sarana S-2 di Area 51
7.  Spesies Alien
     7.1  Klasifikasi Spesies
     7.2  Kontak Alien
     7.4  Intervensi Alien Terhadap Manusia
8.  Kejadian Gerbang 3
9.   Kontak Sovyet
     9.1  Versi Amerika        
     9.2  Versi Rusia


INDEX berita yang disingkapkan dalam dokumen ini

 
PENDAHULUAN

  
          Proyek SERPO adalah sebuah program pertukaran berita rahasia antara pemerintah Amerika Serikat dengan alien yang berasal dari planet Serpo. Proyek ini kemudian melahirkan beberapa teori konspirasi (kesepakatan) tentang hubungan yang terjalin antara manusia bumi dengan makhluk cerdas luar angkasa (alien) selama 30 tahun terakhir.
Menurut versi yang paling sering diberitakan, adanya hubungan kerja sama antara kedua makhluk cerdas yang berbeda planet ini bermula dari kasus alien yang berhasil selamat dari kecelakaan di dekat Roswell pada tahun 1947. Konon, alien yang terluka parah tersebut dirawat secara intensif oleh pasukan militer Amerika sampai kesehatannya pulih kembali, kemudian dia dipulangkan ke planet asalnya. Atas dasar itulah kemudian lahir hubungan kerja sama antara pemerintah Amerika dengan planet asal alien Roswell – yaitu sebuah planet di sistem bintang Zeta Reticuli.
Dalam kisah tersebut juga disebutkan ada dua belas personel militer AS yang kemudian mengunjungi planet alien itu antara tahun 1965 sampai dengan tahun 1978.
Dokumen proyek Serpo yang muncul ke khalayak ramai itu diduga telah dibocorkan oleh “orang dalam” dengan sengaja. Victor Martinez, seorang mantan pegawai pemerintah yang menyelarasi kegiatan email itu menuturkan bahwa seorang yang tidak mau disebut namanya membuka berita rahasia Badan Intelijen Pertahanan AS / US Defense Intelligence Agency (DIA) lalu berkisah tentang sebuah kontak yang luar biasa.
Narasumber yang tak mau disebut namanya itu menuturkan kepadanya (Victor Martinez) tentang adanya hubungan serta kunjungan makhluk antariksa dengan pemerintah AS selama beberapa dekade. Menurut berita itu, pertemuannya dilakukan secara rahasia di pulau Akau. Pulau Akau adalah bagian dari Pulau Atol Johnston yang terletak 750 mil di sebelah barat-daya Honolulu, Hawai.
Sumber-sumber lainnya menyebutkan bahwa pesawat-pesawat makhluk antariksa yang telah mendarat itu berasal dari sebuah planet yang letaknya ada di sistem bintang Zeta Reticuli, yang dinamakan “Eben” oleh personel AS. Konon, makhluk-makhluk Eben tersebut telah bertemu dengan 18 orang wakil dari AS, PBB, Rusia, China, Vatikan dan tamu-tamu tertentu lainnya. Di antara wakil AS itu ada lima orang personil militer, dua orang perwira intelijen, seorang ahli bahasa, dan seorang wakil pemerintah.



Dua (2) Bintang Zeta Retaculi




1.  KONTAK PERTAMA


           Bagian ini berisi berita tentang kecelakaan dua pesawat UFO yang terjadi pada bulan Juli 1947 di New Mexico, yang rupa-rupanya keduanya terjadi secara bersamaan. Arkian, kedua kecelakaan itu ditemukaan pada waktu dan tempat yang berbeda. Seksi 1.1 mengisahkan tentang kecelakaan pertama sedang seksi 1.2 mengisahkan tentang  kecelakaan kedua.

Peta New Mexico AS

1.1  Kecelakaan di Corona

PENYINGKAPAN 27a Briefing ET (Extra Terrestrial) Kepresidenan Ronald Reagan


Ronald Reagan

Pada bulan Juli 1947, terjadi peristiwa yang penting di New Mexico. Sewaktu badai, dua buah pesawat antariksa ET telah mengalami kecelakaan. Kecelakaan pertama terjadi di barat daya Corona, New Mexico sedang kecelakaan kedua terjadi di dekat Datil, New Mexico. Ditemukan lima (5) tubuh alien dan seorang (1) alien yang masih hidup di tempat kecelakaan pertama.
 Catatan
PENYINGKAPAN 1
Kecelakaan itu melibatkan dua pesawat antariksa. Situs Corona ditemukan oleh suatu tim arkeologi sehari setelah kecelakaan. Tim itu melaporkan kecelakaan itu kepada Sheriff departemen Lincoln County.  Besok harinya seorang wakil polisi tiba lalu menghubungi polisi negara. Seorang alien [EBE] (EBE = Extraterrestrial Biological Entity = Sosok Biologi Angkasa luar) yang masih hidup ditemukan sedang bersembunyi di balik sebuah batu. Sosok itu diberikan air minum, tetapi menolak pemberian makanan. Kemudian sosok itu dipindahkan ke Los Alamos. Berita itu segera sampai ke Roswell Army Air Field.

 Kecelakaan UFO
PENYINGKAPAN 27a Briefing ET Kepresidenan Ronald Reagan
Mula-mula semua serpihan pesawat dan tubuh para EBE yang ditemukan di tempat kecelakaan pertama, dibawa ke Roswell Army Air Field, Roswell, New Mexico. Serpihan itu segera dipindahkan ke Dayton, Ohio, pangkalan Divisi Teknologi Luar-negeri Angkatan Udara. Tubuh-tubuh alien yang sudah mati itu lalu dibawa ke Wright Field di Ohio untuk dibekukan pada suhu yang sangat rendah. Kemudian dipindahkan ke Los Alamos, dimasukkan ke dalam suatu wadah untuk mencegah rusaknya tubuh-tubuh itu.

 Mayat Alien

 1.2  Kecelakaan di Datil
  
Catatan PENYINGKAPAN KE-1
Tempat kecelakaan kedua ditemukan pada bulan Agustus 1949 oleh dua orang peternak. Beberapa hari kemudian mereka melaporkan temuannya kepada kepala polisi daerah Catron County, New Mexico. Karena lokasinya terpencil, diperlukan waktu beberapa hari bagi kepala polisi daerah itu untuk menemukan jalan ke tempat kecelakaan. Setelah sampai di situ, kepala polisi daerah itu segera mengambil foto lalu kembali ke Datil. Pangkalan Tentara Sandia, Albuquerque, New Mexico segera diberitahu. Sebuah tim penyelamat mengambil semua bukti, termasuk keenam tubuh itu.
PENYINGKAPAN Ke-27a Briefing ET Kepresidenan Ronald Reagan
Tubuh-tubuh itu sudah sangat rusak. Karena telah berada di padang pasir selama dua (2) tahun. Tubuh-tubuh itu dirusak oleh hewan-hewan dan akibat dimakan waktu. Bagian yang masih tersisa dibawa ke Pangkalan Sandia lalu segera dipindah ke Los Alamos. Desain kedua pesawat angkasa yang mengalami kecelakaan itu sama dan tubuh semua alien itu identik. Mereka terlihat sangat mirip. Termasuk tingginya, berat badannya dan ciri-ciri fisik mereka.

2.  ALIEN YANG MASIH HIDUP

{Bagian ini menguraikan tentang nasib alien yang masih hidup, yang ditemukan di tempat kecelakaan pertama dekat Datil, New Mexico. Seksi 2.1 menguraikan tentang aliennya sendiri, seksi 2.2 menguraikan tentang masyarakat alien, dan seksi 2.3 menguraikan tentang komunikasi dengan mereka.}
2.1  EBE1


Alien


PENYINGKAPAN 27a Briefing ET Kepresidenan Ronald Reagan
Mahluk itu bukan seorang manusia dan kami akan memberinya nama. Maka, para ilmuwan menyebutnya EBE1 (EBE = Extraterrestrial Biological Entity = Sosok Biologi Angkasa luar). Kami juga menyebutnya "Noah." Setelah itu terjadi perbedaan terminologi yang dipakai oleh kalangan militer AS dan intelijen. Berjenis laki-laki. Dalam ras EBE, ada jenis laki-laki dan perempuan. 


Setelah luka-luka ringan EBE itu diobati dia lalu dibawa ke Laboratorium Nasional Los Alamos, lokasi yang teraman di dunia. EBE itu dibuatkan tempat khusus. Kami yakin EBE itu adalah seorang anggota angkatan udara atau seperti NASA di sini.
EBE itu meninggal dunia pada tahun 1952. Kami mendapatkan banyak pelajaran dari EBE itu. Meskipun EBE itu tidak memiliki alat suara seperti manusia, setelah dioperasi oleh dokter-dokter militer dia lalu bisa berkomunikasi. EBE itu sangat cerdas. Dia sangat cepat belajar bahasa Inggris, terutama dengan cara mendengarkan pembicaraan para personil militer yang menjaga keselamatan dan perawatan EBE itu.
EBE itu tinggal di sebuah rumah di area khusus Los Alamos dan Sandia Base. Meskipun banyak dokter, ilmuwan dan orang-orang sipil terpilih yang mempelajari EBE, dia tak pernah merasa kecewa atau marah. EBE itu memberitahu nama semua barang yang ditemukan di kedua tempat kecelakaan itu. EBE itu menunjukkan kepada kami cara kerja suatu barang, berupa alat komunikasi. Dia juga menunjukkan cara kerja alat-alat lainnya.
Menurut para dokter militer, EBE telah meninggal dunia secara alami. (Mana yang betul ? Menurut Maurice Osborn yang makalahnya saya terjemahkan ini, dia/ EBE1 masih hidup dan ikut pulang bersama pesawat yang membawa 12 orang tentara AS yang mengikuti misi pertukaran. Bacalah dalam laporan perjalanan Komandan Tim, pen.) Saya tidak tahu penyebabnya yang tepat. Meskipun kami telah mempelajari EBE itu selama lima (5) tahun, kami masih belum bisa membuat uraian tentang tubuh EBE itu secara medis. Meninggalnya EBE itu merupakan kehilangan yang sangat besar, karena dia adalah hadiah bagi kemanusiaan, yang sangat menarik untuk dipelajari. Seorang pengunjung yang berasal dari sebuah planet dan dunia lain.
PENYINGKAPAN KE-10
Ebe1 adalah seorang pengunjung di planet kita dan telah dibawa ke beberapa tempat, yang umumnya bersuhu hangat. Sewaktu sampai di Los Alamos, dia mengatakan bahwa dia menyukai iklimnya yang lebih “dingin”, yang dimaksudkannya adalah Los Alamos pada akhir musim panas. Namun, tatkala dia [Ebe1] dibawa ke Washington, D.C., (yang suhunya diatur AC), udara di situ (pada akhir musim gugur) terasa terlalu dingin untuknya.
2.2  Masyarakat EBEN
PENYINGKAPAN KE-27a  Briefing ET Kepresidenan Ronald Reagan
Peradaban alien di planet asal EBE itu kami namakan masyarakat Eben. Bukan nama yang mereka berikan pada kami; tapi nama pilihan kami. Umur mereka bisa mencapai 350-400 tahun, menurut tahun Bumi.
Ciri-ciri EBEN tidak seperti manusia, mereka memiliki sepasang mata, sepasang telinga dan sebuah mulut. Organ-organ bagian dalam mereka berbeda dengan manusia. Kulit mereka berbeda, mata mereka, telinga bahkan cara bernafasnya pun berbeda. Darah mereka tidak berwarna merah, dan otaknya sangat berbeda dengan manusia. Semua bagian tubuh alien itu tak sama dengan manusia. Mereka mempunyai kulit dan darah, tetapi sangat berbeda dengan kulit manusia. Mata mereka mempunyai dua macam pelupuk. Mungkin karena cahaya matahari di planet rumah mereka sangat menyilaukan.
EBE itu menunjukkan tempat tinggal mereka di alam semesta. Kita menamakan tata surya mereka itu Zeta Reticuli, jaraknya kira-kira 40 tahun-cahaya [38.42] dari Bumi. Planet EBE itu ada di dalam tata surya itu. Bintang terdekat dari kita jauhnya empat tahun cahaya. Yaitu Alpha Centauri, sebuah bintang kuning,  bintang yang paling terang di constellasi Centaurus, jauhnya 4,3 tahun cahaya dari bumi.
Pesawat antariksa EBE itu memerlukan sembilan (9) bulan menurut waktu kita untuk menempuh jarak sejauh 40 [38,42] tahun cahaya. Bila Anda hitung, ini berarti pesawat EBE itu mampu terbang melebihi kecepatan cahaya. Tetapi (menurut Maurice Osborn, pen.), ini hanya masalah teknis. Pesawat antariksa mereka itu dapat terbang melalui semacam "terowongan ruang" sehingga jarak antara titik “A” ke titik “B” dapat ditempuh lebih cepat, tanpa perlu terbang secepat cahaya. Mereka tampaknya bisa membengkokkan jarak dalam ruang dari satu titik ke titik lainnya. Saya tidak tahu cara terbang mereka, tetapi banyak ilmuwan top yang bisa memahami konsep itu.
Hukum-hukum fisika di planet mereka berbeda dengan di planet kita, khususnya yang bersangkutan dengan gerakan planet mereka terhadap kedua matahari mereka. Ilmuwan kita tidak bisa memahaminya, karena bertentangan dengan beberapa hukum fisika kita.
Kami juga hanya sedikit memahami sistem pendorong pesawat mereka. Rupanya ada dua sistem pendorong. Yang satu dipakai di atmosfir kita, sedang yang kedua mereka gunakan setelah keluar dari atmosfir kita. Mereka tidak punya tenaga nuklir. Sistem pendorong mereka termasuk tipe emisi radiasi tingkat rendah, tetapi tidak membahayakan kita, kami menamakannya radiasi karena tidak bisa menemukan istilah pembandingnya.
Waktu di Planet Eben itu sangat berbeda dengan bumi. Di planet yang dinamakan SERPO itu seharinya kira-kira 40 jam. Diukur dengan gerakan dua (2) matahari mereka. Tata surya tempat SERPO berada adalah tata surya biner atau dua matahari, bukan satu seperti tata surya kita. Kedua matahari itu tidak pernah tenggelam seperti matahari kita. Sepanjang hari selalu ada sinar matahari, kecuali  hanya sebentar tatkala kedua matahari itu berada di cakrawala.
2.3  Komunikasi EBEN
PENYINGKAPAN KE-8
Ebe1 itu memberikan sebuah alat komunikasi yang memungkinkan kami mengontak Serpo. Alat komunikasi itu ada di pesawat Eben yang mengalami kecelakaan pada bulan Juli 1947 di dekat Corona, New Mexico. Ebe1 menunjukkan kepada kami cara menggunakannya sebelum dia meninggal dunia.
Namun ternyata alat itu tidak berfungsi dengan benar sehingga kami tidak dapat melakukan kontak dengan Serpo. Untung sebelum kematian Ebe1, seorang ilmuwan Amerika dari Los Alamos berhasil memperbaiki alat itu, lalu menghubungkan alat komunikasi itu dengan sumber enerji yang ditemukan di pesawat Eben. Dengan bantuan Ebe1 dan input bahasa, beberapa sinyal telah berhasil dikirim selama musim panas tahun 1952. Pada awal musim gugur tahun 1952, kami menerima beberapa sinyal pada alat itu.
Ebe1 menerjemahkan pesan-pesan itu dan memberikan beritanya kepada kami. Ebe1 lalu mengirimkan enam pesan kepada planetnya.
— Pesan pertama hanya memberi tahu planetnya bahwa dia masih hidup;
— Pesan kedua menjelaskan tentang peristiwa kecelakaan pada tahun 1947 beserta kematian para awaknya;
— Pesan ketiga meminta pengiriman pesawat untuk menyelamatkannya;
— Pesan keempat mengusulkan pertemuan resmi dengan para pemimpin Bumi;
— Pesan kelima mengusulkan program pertukaran;
— Pesan keenam memberikan koordinat tempat pendaratan untuk keperluan penyelamatan di masa mendatang atau misi kunjungan ke Bumi.
Kami menerima pesan balasan yang menyebutkan tentang waktu dan tanggal (dalam sistem waktu dan tanggal Eben), dan memastikan tempat pendaratannya. Namun, setelah diterjemahkan oleh Ebe1, ternyata penentuan tanggalnya berselang 10 tahun dari waktu sekarang. Kami khawatir ini adalah akibat kondisi Ebe1 yang waktu itu sedang sakit, sehingga tidak bisa menerjemahkannya dengan benar. Maka ilmuwan kami mulai berusaha menerjemahkannya sendiri, berdasarkan bahasa Eben yang telah diajarkan Ebe1 kepada kami.
Ebe1 adalah seorang mekanik, bukan seorang ilmuwan. Dia telah mengajarkan sedikit bahasa Eben kepada kami. Sesuai dengan dokumen yang telah saya (anonymous) baca, kami hanya berhasil menerjemahkan sekitar 30% bahasa Eben. Karena kami tak dapat mengenali kalimat yang komplex dan sistem angka mereka.
Ebe1 telah banyak membantu kami selama hidupnya. Setelah dia meninggal dunia, kemudian kami bekerja sendiri. Kami mengirimkan beberapa pesan dalam masa enam bulan pada tahun 1953. Tetapi kami tidak kunjung menerima balasan. Kami meneruskan usaha kami selama 18 bulan berikutnya, kemudian setelah mengirimkan dua pesan pada tahun 1955 akhirnya kami berhasil menerima sebuah balasan.
(Ini berbeda dengan pelaporan dari Komandan Tim pertukaran di pesawat antariksa Eben bahwa Ebe1 masih hidup dan berada di pesawat itu ikut pulang ke planet Serpo, penulis).
Kami hanya bisa menerjemahkan sekitar 30% dari pesan balasan itu. Selanjutnya kami minta bantuan para spesialis bahasa dari beberapa universitas di AS, bahkan dari beberapa universitas di luar negeri. Akhirnya, kami berhasil menerjemahkan sebagian besar pesan itu. Kami memutuskan untuk membalasnya dalam bahasa Inggris, lalu melihat apakah para Eben itu dapat menerjemahkan bahasa kami lebih mudah dibanding kemampuan kami menerjemahkan bahasa mereka. Kira-kira empat bulan kemudian, kami menerima pesan balasan dalam bahasa Inggris yang patah-patah dengan kalimat yang hanya berisi kata benda dan kata keterangan, tanpa kata kerja.
Perlu beberapa bulan untuk dapat menerjemahkan pesan itu. Kami lalu mengirimkan pelajaran bahasa Inggris tulisan kepada para Eben itu. Enam bulan kemudian, kami menerima pesan lanjutannya dalam bahasa Inggris. Kali ini lebih jelas, tetapi masih belum cukup jelas. Para Eben itu rupanya bingung tentang arti beberapa kata bahasa Inggris sehingga tidak dapat melengkapi kalimatnya dengan benar.
Tetapi kami telah berhasil mengajarkan kemampuan tingkat dasar untuk berkomunikasi dalam bahasa Inggris kepada mereka. Pada salah satu pesannya, mereka memberikan sistem alfabet Eben kepada kami, beserta padannya dalam sistem huruf bahasa Inggris. Para spesialis bahasa kami sangat sukar memahaminya. Meskipun bahasa tertulis Eben hanya terdiri dari huruf dan simbol sederhana, tetapi spesialis bahasa kami sangat sukar membandingkannya dengan bahasa tertulis kami.

Tulisan Eben
Dalam waktu lima tahun kemudian, kami telah mampu menyempurnakan pemahaman bahasa Eben kami (sedikit) sedang para Eben itu bisa memahami bahasa Inggris kami. Namun, kami mendapatkan masalah besar saat mencoba menyelaraskan tanggal, waktu dan tempat pendaratan pesawat Eben itu di Bumi. Meskipun kami pada dasarnya memahami beberapa bahasa Eben dan  Eben bisa memahami beberapa bahasa Inggris, kami tidak bisa memahami sistem waktu dan tanggal mereka dan mereka tidak bisa memahami sistem waktu kita. Kami mengirimkan kepada mereka jadwal rotasi bumi, revolusi, sistem tanggal, dll. Untuk beberapa alasan, Eben tidak pernah bisa memahaminya.
Sebaliknya, Eben mengirimkan kepada kami sistem waktu mereka, yang sukar difahami oleh ilmuwan kami, karena kami tidak mengenal planet mereka. Eben itu tidak menyebutkan data-data astronomi planet Serpo atau tata surya mereka. Kemudian kami memutuskan untuk mengirimkan gambar-gambar Bumi, penanda alam (landmark) dan sistem angka sederhana dalam pengaturan waktu.

3.  TIM PERTUKARAN
PENYINGKAPAN KE-8.
Para Eben itu mengirimkan pesan berisi berita tentang mereka akan kembali ke Bumi pada tanggal dan tempat yang telah kami tentukan. Waktunya adalah tanggal 24 April 1964 sedang tempatnya ada di sektor selatan White Sands Missile Range, New Mexico.
Pejabat pemerintah kami kemudian mengadakan pertemuan rahasia guna merencanakan pertemuan itu. Keputusan telah dibuat, kemudian diubah beberapa kali. Kami masih memiliki waktu kira-kira 25 bulan untuk merencanakan pertemuan itu. Dibentuk tim khusus, kebanyakan anggota militer, yang bertugas merencanakan pertemuan itu.


Beberapa bulan menjelang proses yang direncanakan, President Kennedy telah memutuskan pengesahan rencana pertukaran tim militer khusus itu. USAF ditugaskan sebagai agen pimpinannya. Pejabat USAF lalu mengangkat beberapa orang ilmuwan sipil, khusus untuk membantu merencanakan dan memilih anggota awaknya.

3.1  Persiapan

PENYINGKAPAN KE-8
Proses yang memakan waktu paling lama adalah pemilihan Anggota Tim. Beberapa rencana telah diusulkan tentang cara membentuk tim itu. Perlu waktu beberapa bulan dalam menetapkan kriteria Anggota Tim. Telah diputuskan bahwa semua Anggota Tim diambil dari kalangan militer. Mereka harus sendirian (single), tanpa anak. Berasal dari kalangan militer karir yang telah bertugas lebih dari lima tahun. Serta mempunyai keahlian khusus.
Mereka harus memiliki keahlian silang, yaitu memiliki lebih dari satu keahlian. Mereka harus sekujurnya "sheep dipped" dan bersih dari masalah pribadi yang bisa mengganggu mereka selama bepergian nanti. Ada yang mengusulkan, agar dalam catatan semua anggota itu mereka dianggap telah meninggal dunia. Usul ini pada mulanya tidak disetujui, namun akhirnya diputuskan bahwa dalam catatan kepegawaian semua Anggota Tim yang telah dipilih, mereka dicatat telah “hilang” kemudian dihapus dari catatan tidak resmi. Itu berarti, bahwa semua hubungan antara tim dengan pelayanan pribadinya diputus.
Semua catatan tentang Anggota Tim akan dihapus, termasuk catatan Social Security, Internal Revenue tax returns, medical records, military records dan semua catatan identitas lainnya. Semuanya akan dimusnahkan atau disimpan di tempat yang khusus. Kira-kira ada 56.000 file yang akan disaring untuk diseleksi. Akhirnya dari proses penyaringan itu tinggal 12 orang. Mereka adalah yang terbaik dari yang terbaik. Selama pelatihan, yang lamanya sekitar enam bulan, akan diikuti oleh 16 orang. Termasuk di antaranya empat orang calon pengganti, mereka diperlukan bila salah seorang yang terpilih itu terluka atau diberhentikan karena alasan tertentu.
PENYINGKAPAN KE-5
Mengapa hanya ada dua orang wanita saja yang dipilih? Bila kita pertimbangkan masalah terberat dalam pemilihan tim yang terdiri dari 12 orang itu, yaitu semua data mereka akan dihapus secara total dari sistem catatan militer – tanpa ikatan keluarga, tanpa pasangan dan tanpa anak – kita dapat melihat kesulitan yang dihadapi oleh kelompok pemilih. Kelompok pemilih itu mencari anggota tim terbaik dari kalangan militer yang jumlahnya terbatas.
Kelompok pemilih mula-mula mengambil 158 orang. Akhirnya dari jumlah itu dipilih 12 orang. Bila kita pertimbangkan dari uji psikologi, medis dan uji-uji lainnya yang harus dijalani, ke-12 orang itu adalah pilihan yang terbaik dari jumlah sebelumnya. Mengapa mereka hanya memilih dua orang wanita tidak pernah ditulis. Rupanya, kedua wanita itu adalah orang yang mutunya terbaik dalam keahlian khusus: seorang dokter dan seorang ahli bahasa.
PENYINGKAPAN KE-11
Setiap Anggota Tim tidak dipanggil dari namanya. Setelah ke-16 orang itu dipilih, (ingat, kami punya empat alternatif), semua Anggota Tim diberi nomor tiga digit. Selanjutnya mereka hanya dipanggil dengan nomornya. Bahkan semua Anggota Tim itu dipanggil oleh anggota lainnya juga dengan tiga angka digitnya itu. Mereka tidak boleh memakai nama aslinya. Namun, setelah mereka meninggalkan planet Bumi untuk terbang ke Serpo, mereka lalu memberi nama julukan satu sama lainnya.
Contoh, Komandan Tim dijuluki "Skipper," petugas medis dijuluki "Doc-1" dan "Doc-2," pilot-pilot dijuluki "Sky-King" dan "Flash-Gordon." Meskipun tidak ada bedanya bila mereka memakai nama aslinya di Serpo, mereka cukup disiplin untuk tetap melanjutkan nama julukannya atau nomor tiga digitnya. Dalam tim itu ada dua orang wanita, yaitu seorang dokter dan seorang ahli bahasa.

PENYINGKAPAN KE-14  Kode-kode Anggota Tim

Komandan Tim                   102
Asisten Komandan Tim       203
Pilot Tim #1                        225
Pilot Tim #2                        308 
Ahli bahasa #1                    420
Ahli bahasa #2                    475
Ahli Biologi                         518
Ilmuwan #1                         633
Ilmuwan #2                         661
Dokter #1                           700
Dokter #2                           754
Sekuriti                                899
3.2  Pelatihan



PENYINGKAPAN KE-10
Setelah proses pemilihan yang ekstensif, semua Anggota Tim akan menunjukkan kebolehan mereka dalam daya tahan, termasuk di antaranya sekumpulan uji psikologis, penyaringan medis dan PAT (Positive Attitude Tests yaitu uji militer untuk para pilot dan personil kekuatan khusus).
Pelatihan itu terdiri dari:
1. Pengenalan terhadap Eksplorasi Antariksa (diajarkan oleh personel NASA);
2. Astronomi, identifikasi bintang, penggunaan teleskop dan astrofisika umum;
3. Antropologi Eben (informasinya berasal dari Ebe #1);
4. Sejarah Eben (informasi dasar berasal dari Ebe #1);
5. U.S. Army Field Medical Training (perawatan trauma). Pelatihan ini  diberikan kepada selain personel medis di Tim;
6. Pelatihan ketinggian – parasut dan keadaan tanpa bobot /pelatihan lingkungan tanpa oksigen;
7. Bertahan hidup, pelatihan untuk meloloskan diri dan penghindaran;
8. Senjata-senjata dasar dan pelatihan bahan peledak (memakai enam pon C-4);
9. Psikologi
10. Pelatihan Small Unit Tactical (Minimal 4 minggu Kursus U.S. Army Ranger);
11. Intelligence Gathering Course;
12. Geologi Ruang Angkasa – metode-metode pengumpulan dan penggunaan piranti geologi khusus;
13. Pelatihan Stres Jasmani;
14. Metode-metode penanggulangan kurungan / penahanan;
15. Kursus Nutrisi;
16. Pelatihan penggunaan alat-alat;
17. Pelatihan keistimewaan individual;
18. Biologi Dasar;
19. Pelatihan lain yang sampai sekarang masih dianggap sangat rahasia, bahkan setelah 40 tahun [1965 - 2005].
 
PENYINGKAPAN KE-9
Semua Anggota Tim akan mendapat pelatihan fisik dan psikologis yang sangat keras. Dalam salah satu pengujian, setiap anggota Tim dikunci dalam satu kotak berukuran 5' x 7' kemudian dikubur tujuh kaki di bawah tanah selama lima hari, dengan hanya disediakan makanan dan air, tanpa kontak dengan orang lain serta berada dalam kegelapan total. Ini bertujuan untuk menguji beberapa faktor.
Semua Anggota Tim juga membawa sebuah "pil". Pil adalah perlengkapan standar untuk agen-agen intelijen yang beroperasi di garis belakang musuh. Pil itu bisa mengakhiri hidup mereka, jika untuk beberapa alasan, Eben bersikap bermusuhan.
Anggota Tim terpilih (pilot-pilot) dilatih dalam menerbangkan pesawat Eben, yang salah satunya ditemukan di dekat New Mexico barat pada tahun 1949. Dalam rencana itu orang-orang yang terpilih nantinya bisa menerbangkan pesawat alien untuk kembali ke Bumi dalam keadaan selamat.

 Pesawat Alien dari Area 51
Ada empat orang pilot di dalam tim. Di kompleks pelatihan Nevada itu selama berminggu-minggu mereka menerbangkan pesawat alien Eben yang telah diperbaiki. Tidak sukar untuk menerbangkannya, dalam waktu singkat mereka sudah bisa memahami cara kerja alat-alat kontrolnya. Saya yakin banyaknya penampakan UFO di wilayah Barat pada tahun 1964 /'65 yang lalu, sebenarnya adalah pesawat-pesawat UFO yang diterbangkan oleh Anggota Tim kami selama latihan penerbangan itu.
Semua Anggota Tim yang terpilih dikirim ke Sarana khusus di Camp Perry, Virginia. Disinilah tempat pelatihan para intelijen. Kami menempati satu kompleks di Camp Perry itu. Sebagian besar pelatihan dilakukan di sana, tetapi beberapa latihan khusus diselenggarakan di Sheppard Air Force Base, Wichita Falls Texas; Ellsworth AFB, South Dakota; Dow AFB, Maine; dan di beberapa lokasi yang terisolasi di Mexico dan Chili. Lama pelatihan adalah 167 hari. Tim itu beristirahat selama 15 hari, tetapi mereka tetap dijaga ketat. Sebelum keberangkatan, semua Anggota Tim kemudian dipindahkan ke United States Disciplinary Barracks, Ft. Leavenworth, KS lalu ditempatkan dalam sel-sel yang terkunci. Agar mereka tidak berkomunikasi dengan siapa pun di dunia luar maka semuanya diawasi secara ketat.
Namun, mendadak terjadi perubahan rencana. Kami menerima pesan dari Eben bahwa mereka tidak bersedia melakukan pertukaran pada kunjungan pertama mereka ke Bumi. Mereka ingin bertemu terlebih dahulu, baru kemudian merencanakan pertukaran itu secara pribadi. Hal ini bisa menimbulkan banyak masalah, karena Tim kami telah siap dengan pertukaran. Kami lalu mengirimkan pesan balasan, tetapi tidak ada balasannya.
Pada bulan December 1963, para Eben itu mengirim pesan berisi kepastian waktu, tanggal dan tempat pendaratan. Dalam pesan itu diberitahukan bahwa dua buah pesawat sedang berada dalam perjalanan menuju Bumi, yang selanjutnya akan mendarat di tempat yang telah ditentukan.
Namun, pemerintah kami waktu itu sedang berada dalam kesedihan atas wafatnya President Kennedy. Akibat kematian beliau itu, beberapa orang di dalam proyek ingin menunda pertukaran itu. Tetapi setelah President Johnson diberitahu, dia memutuskan untuk tetap meneruskan pertukaran itu, meskipun tercatat, Johnson tidak percaya bahwa peristiwa itu akan bisa terjadi.


Tim kami menetapkan dua tempat pendaratan. Satu tempat "samaran" di Holloman Air Force Base dekat Alamogordo, New Mexico, sedang lainnya akan menjadi lokasi pendaratan yang sebenarnya, terletak di sebelah barat Holloman dekat pintu masuk sebelah selatan ke White Sands Army Post.

3.3  Pertukaran

PENYINGKAPAN KE-9
Pesawat Eben pertama memasuki atmosfir kita pada siang hari tanggal 24 April 1964. Pesawat Eben itu mendarat di tempat yang salah, yaitu di dekat Socorro, New Mexico. Sedang Tim kami berada di White Sands. Kami lalu mengirim pesan kepada pesawat Eben itu bahwa mereka telah mendarat di tempat yang salah. Pesawat Eben kedua menerima pesan itu lalu mendarat di tempat yang betul.


Pesawat Eben itu mendarat tepat pada lokasi yang kami tentukan. Ada 16 orang pejabat senior Pemerintah AS berada di darat, beberapa orang politisi dan beberapa pejabat senior, termasuk pejabat-pejabat militer. Para Eben itu keluar dari pesawatnya lalu berjalan ke bawah kanopi yang telah ditempatkan sebelumnya. Para Eben memberi sebuah alat teknologinya. Para Eben itu berhasil membuat alat penerjemah yang kerjanya masih kasar. Bentuknya mirip mikrofon dengan layar pembacaannya.
Para pejabat senior AS diberi alat itu satu, sedang yang satunya dipegang oleh seorang Eben. Pejabat itu berbicara ke alat itu lalu pada layarnya tercetak pesannya dalam bahasa Eben dan bahasa Inggris. Masih sangat kasar, dan yang tertulis di situ masih sukar dipahami. Transkripsi lengkap pertemuan itu tidak akan dibahas di sini. Para Eben itu telah memutuskan akan melakukan pertukaran, tetapi waktunya ditunda pada tahun berikutnya. Yaitu bulan Juli 1965 sedang tempatnya ada di Tempat Uji -coba Nevada. Para perancang itu tidak mau melakukannya di tempat yang sama, khawatir akan terjadi kebocoran.
Semua Anggota Tim itu  tetap tinggal di Ft. Leavenworth sampai bulan Mei 1964. Lalu mereka dibawa ke Camp Perry. Mereka diisolasi selama enam bulan, sambil menjalani pelatihan seperti sebelumnya. Mereka mempertajam kemampuan individu serta mempelajari ketrampilan baru. Kesempatan ini bisa memberi kesempatan kepada tim untuk belajar bahasa Eben. Kebanyakan anggota tim mengalami kesukaran dalam mempelajari bahasa itu, namun kedua orang ahli bahasa itu telah berhasil mengasah ketrampilan bahasa mereka.
Pada bulan April 1965, tim itu dibawa ke Ft. Leavenworth lalu diisolasi sampai bulan Juli 1965, selanjutnya dibawa ke Nevada.
Hanya beberapa orang pejabat terpilih saja yang menghadiri peristiwa pertukaran itu, di luar anggota yang telah mempersiapkan tim pertukaran. Pesawat Eben itu mendarat, lalu Tim kami dinaikkan ke dalam kapal. Jumlah perlengkapan yang dinaikkan ke dalam pesawat Eben itu adalah 90.500 lbs yang terdiri dari bermacam-macam alat.

PENYINGKAPAN KE-18

DAFTAR PERLENGKAPAN YANG DIBAWA  OLEH Anggota Tim "Project CRYSTAL KNIGHT" [kemudian tahun 1978 setelah ketujuh (7) Anggota Tim itu kembali, namanya dirubah menjadi "Project SERPO", sedang laporannya diakhiri pada tahun 1980]:

1) MUSIK – Anggota Tim membawa rekaman musik berikut ini:

Elvis Presley
Buddy Holly
Ricky Nelson
The Kingston Trio
Brenda Lee
The Beach Boys
Bob Dylan
Peter Paul & Mary
The Beatles
Loretta Lynn
Simon & Garfunkel
The Hollies
Chubby Checker
Bing Crosby
Dinah Shore
Vera Lynn
Tommy Dorsey
Ted Lewis
Ethel Merman
Everly Brothers
Lesley Gore
Marline Dietrich
The Patters
Doris Day
Connie Francis
Shirelles Lyrics
Frank Sinatra
Dean Martin
Perry Como
Guy Lombardo
Glenn Miller
Rosemary Clooney
Al Jolson;

Christmas Music
U.S. Patriotic Music;

Classical Music:
Mozart
Hansel
Bach
Schubert
Mendelssohn
Rossini
Strauss
Beethoven
Brahms
Chopin
Tchaikovsky
Vivaldi

Indian Chanting Music
Tibetan Chants
African Chants [these last three (3) for the intended benefit of the Eben hosts].

2) PAKAIAN – Anggota Tim membawa bermacam-macam pakaian berikut ini:

24 pairs of specialized flight suits
112 pairs of underwear (pants/shirts)
220 pairs of socks
18 hats including jungle style and regular ball caps
50 different types of footwear
military clothing, load bearing belts and harnesses
military backpacks
30 pairs of civilian casual pants
shorts
sleeveless shirts
15 pairs of athletic shoes
100 pairs of athletic socks
eight (8) athletic supports
24 pairs of thermal underwear
24 pairs of thermal socks
six (6) pairs of cold weather boots
military-style hot weather clothing
60 pairs of gloves military work-style
10 containers of military-style sanitary gloves
six (6) pairs of cold weather gloves
10 laundry bags
disposal surgical gloves
military-style warm weather jackets
military-style cold weather jackets
civilian-style warm and cold weather jackets
10 pairs of warm weather sandals
24 military safety helmets
24 military-style flight helmets
1,000 yards of fabric for the repair and making of clothes.


3) ALAT MEDIS – Anggota Tim membawa alat-alat medis berikut ini:

Portable X-ray machine
100 pre-packed medical kits for advance trauma care (military-style battle field medical kits)
examination scopes for the stomach bladder and rectum
eye examination equipment
120 pre-packed surgical kits (military style)
120 pre-packed military field medicine kits (containing various medicines)
30 military-style field medical sanitation kits
75 water testing kits (military style)
50 water testing kits (civilian)
75 FAST kits
1,200 food testing kits (military style)
500 pieces of miscellaneous surgical tools
5,000 packages of insect repellant (military style)
250 medical intravenous kits/with fluids
16 pre-packed medical testing kits (military style)
50 pre-packed medical testing kits (civilian)
five (5) military Medical Portable Hospital Tents with base
two (2) Military Medical Portable Deployment Kits
18 Military Medical Blood testing kits
three (3) portable military chemistry testing stations
two (2) Advanced Biological Testing Kits (civilian version)
15 Military Radiation Treatment Kits
1,000 pounds of miscellaneous medical equipment.


4) ALAT PENGUJI – Anggota Tim membawa alat-alat penguji berikut ini:

100 pieces of geological testing items
2 military soil testing stations
two (2) chemistry testing stations (civilian)
six (6) radiation testing meters
two (2) military radiation testing stations
two (2) biological testing stations (civilian)
two (2) 100cc tractors
four (4) 100cc digging tool tractors
10 pre-packed military Soil Testing Kits
16 astronomical telescopes
two (2) Military Star Stations
four (4) military power generators (1-10,000 watts)
four (4) civilian power generators
experimental solar collecting equipment (military)
50 portable two-way radios with FM frequencies
six (6) military combat radio platform kits
50 pre-packed military radio repair kits
1,000 different frequency tubes
30 pre-packed military electrical testing and repair kits
three (3) solar testing stations (military)
one (1) experimental solar testing station
10 solar collection panels with collector containers
10 air sample collection kits (military)
five (5) air sample collection kits (civilian)
six (6) diamond drills
10 military special access kits
1,000 pounds of C-4 explosives with 500 blasting caps
detonating cord
time fuse
Military shape charges
one (1) Nuclear Detonating Kit.


5) ALAT-ALAT dan ITEM-ITEM LAINNYA– Anggota Tim membawa alat-alat /item-item lain berikut ini:
100 military blankets
100 military sheets
24 pre-packed military combat deployment kits
80 pre-packed military combat tent kits
four (4) military mobile kitchen deployable kits
six (6) military survival stations –warm weather
six (6) military survival stations –cold weather
2 military weather stations – combat style
50 military weather balloons
24 military handguns
24 military rifles (M-16s)
six (6) M-66 weapons
two (2) M-40 grenade launchers
two (2) military 60mm motor tube (30 rounds)
100 military air burst flares
5,000 rounds of .223 ammunition [M-16 assault rifles]
500 rounds of .45 ammunition
60 M-40 rounds
15 Freon dispersal containers
15 compressed air dispersal containers
20 tanks of oxygen gas
20 tanks of nitrogen gas
20 tanks of miscellaneous gases for cutting equipment and testing
75 military-style sleeping bags
60 military-style pillows
55 military-style sleeping platforms
six (6) pre-packed military deployment combat field living platforms
250 different style padlocks
6,000 feet of different types of rope
24 repelling kits
10 seismic deep hole drills
1,000 gallons of fuel
four (4) military-style phonographs
10 Military cassette players
10 reel-to-reel tape players
60 belts
10 military sound collection equipment kits
25 military Intelligence Collection Kits
1,000 other miscellaneous items.


6) KENDARAAN – Anggota Tim membawa bermacam kendaraan berikut ini:

10 military-style combat motorcycles
three (3) military M-151 Jeeps
three (3) military trailers
10 Military repair kits for jeeps
10 Military repair kits for the motorcycles
one (1) Military lawn mower
1,500 gallons of fuel for all of the above items.


7) MAKANAN – Anggota Tim membawa bermacam makanan berikut ini:

C-Rations
25 pre-packed containers
100 pre-packed containers of freeze-dried food items
100 cases of various canned food items
seven (7) years worth of vitamins
100 containers of energy bars/snack items
1,000 gallons of water
150 military survival food kits
16 boxes of various alcoholic wines
150 cases of drinking fluids
chewing gum, lifesaver candy and various other miscellaneous food items.

8) ITEM-ITEM LAINNYA – Anggota Tim juga membawa 2.000 pon item-item lainnya.


4.  PENGALAMAN TIM
{Bab ini berisi komentar-komentar yang telah dibuat oleh komandan tim pertukaran pada awal perjalanan Proyek Serpo. Semula komentar komandan itu direkam pada pita magnit perekam kaset yang dibawanya sendiri, kemudian ditranskripsi ke tulisan di kertas. Seksi 4.1 adalah komentar yang dibuat sebelum dan selama perjalanan ke Planet Serpo. Seksi 4.2 adalah komentar yang dibuat sewaktu sampai di planet itu dan seksi 4.3 adalah komentar pada hari kedua di planet Serpo. }

4.1  Perjalanan ke SERPO
PENYINGKAPAN KE-11
Berikut ini adalah catatan harian Verbatim Komandan Tim yang sebenarnya. Dimulai sejak pagi hari keberangkatan. Ada nama-nama kode personel Eben dan nomor tiga digit dari semua Anggota Tim. Ada kode-kode lainnya dan singkatan-singkatan untuk beberapa macam barang, yang tidak dijelaskan.

HARI KE-1
Kami telah siap. Sukar dipercayai, akhirnya kami berhasil juga. Tim telah dimotivasi dan bersikap tenang. Briefing terakhir oleh MTC dan MTB. Muatan telah dibungkus dalam pesawat EBE. Mungkin ada  masalah dengan senjata-senjata kami. Hal itu akan dibicarakan dengan MVC. 899 (Securiti) dan 203 (Asisten Komandan Tim) bertanggung jawab atas senjata-senjata itu. Tak ada sistem sinkronisasi atau mungkin kami tidak mengetahuinya. Semuanya berjalan lancar. 700 (Dokter #1) dan 754 (Dokter #2) akan memeriksa semua anggota tim sebelum naik ke atas pesawat.



OK, semuanya telah dinaikkan dan ternyata muat. Tetapi kami nanti akan memindahkan semuanya ke pesawat yang lebih besar di titik rendezvous. Hal itu sungguh aneh. Tidak terpikirkan sebelumnya. Lalu MTC meminta semua anggota untuk membuat keputusan akhir. Semua tim mengatakan go. Kami berangkat. Interior pesawat Ebe itu cukup besar. Bertingkat tiga, berbeda dengan pesawat yang kami pakai latihan dahulu. Kami pikir yang dulu itu adalah pesawat pemandu, sedang yang ini adalah pesawat ulang alik.
Kami menyimpan muatan di tingkat bawah. Kami akan duduk di tingkat tengah sedang para awaknya akan duduk di tingkat atas. Dindingnya terlihat aneh. Seperti berdimensi. Ada tiga station, kami berempat akan duduk di station-station itu. Tak ada kursinya, hanya bangku-bangku saja. Tentu badan kami tak akan cukup bila duduk di kursi awak pesawat yang kecil itu.
MVC mengatakan bahwa kami tak memerlukan sesuatu yang khusus, tanpa O2 dan helm. Tak ada gunanya. OK, cek terakhir. MTC memberi kami pesan terakhir. Mengucapkan doa. Kami naik ke atas pesawat Ebe. 475 (ahli bahasa #2) terlihat sangat gelisah. 700 (Doctor #1) akan mengawasinya. Pintu ditutup. Tidak ada jendela. Kami tak bisa melihat keluar. Semuanya telah duduk di tempatnya masing-masing di bangku. Tak ada penyangga. OK, baik, ada sebatang tiang yang melintangi kami.
Pesawat itu menstart mesinnya, atau yang mereka sebut enerji pendorong. Rupa-rupanya kami telah berangkat tetapi tak terasa apa-apa di dalamnya. Saya masih bisa menulis catatan ini. Saya merasa sangat pusing. Malah 102 (Komandan Tim) yang duduk di samping saya jatuh pingsan. Terasa lucu. Saya harus menulis ulang karena tidak bisa berfikir lurus.

HARI KE-1 – ENTRI KE-2
Kami telah berhasil melakukan rendezvous. Kami tak tahu ada di mana kami, rupa-rupanya selama perjalanan ini kami semua telah pingsan atau bingung. Menurut arloji tangan saya, kami telah terbang selama enam jam. Atau lebih lama. Kami berangkat pada jam 13:25 dan sekarang sudah jam 19:39. Tetapi tidak yakin tentang harinya. Pesawat kami terbang masuk ke dalam sebuah kapal besar. Pesawat kami ditempatkan pada sebuah sudut di kapal besar itu.
Banyak EBE yang membantu kami. Mereka rupanya tahu bahwa kami menderita bingung. Muatan itu dikeluarkan dalam sekali gerakan besar. Panggung yang berisi muatan itu dipindahkan tanpa membongkar isinya. Pesawat ini seperti ada di dalam sebuah gedung yang sangat besar. Tinggi langit-langit di bagian kapal itu sekitar 100 kaki.
OK, kami lalu dipindahkan ke bagian lain kapal. OK, kami dipindahkan ke ruangan lain. Sungguh sangat besar kapal ini. Sampai tak bisa digambarkan betapa besarnya. Perlu berjalan 15 menit untuk sampai ke tempat kami. Rupanya tempat itu memang dikhususkan untuk kami. Kursi-kursinya lebih besar. Tapi jumlahnya hanya 10. OK, saya pikir 203 (Asisten Komandan Tim) dan saya sendiri akan duduk di tempat lain di atas ruangan ini.
Kami dipindahkan dengan semacam elevator yang tak saya ketahui cara kerjanya. Kami semua merasa lapar. Kami membawa ransel berisi beberapa C-rats yang saya kira segera akan kami makan. Tapi kami harus bertanya dulu kepada MVC. Saya tak menemukannya dan kami tak bisa berkomunikasi dengan dua orang EBE yang ada di sini.
Mereka terlihat sangat baik. 420 (Ahli Bahasa # 1) akan mempraktekkan ketrampilan bahasa Ebennya. Sangat lucu. Seperti lomba berteriak. Kami lalu memakai bahasa isyarat bahwa kami ingin makan. Salah seorang EBE itu membawa sebuah wadah yang ada isinya. Tidak terlihat enak tapi saya pikir itulah makanan mereka. Seperti jamur atau bubur gandum. 899 (Sekuriti) akan mencicipinya. Well, 899 (Sekuriti) berkata rasanya seperti kertas. Kami pikir sebaiknya kami makan C-rats saja.
OK, MVC akhirnya muncul. Memberi tahu kami bahwa kita segera akan memulai perjalanan. Yang dia katakan dua mil mungkin berarti dua menit, tapi tidak tahu apa benar begitu. Mungkin makan sebelum berangkat bukan suatu ide yang baik.Di dalam kapal itu kami tidak merasakan keadaan tanpa bobot dan kami tidak merasa pusing. Tapi kami tidak tahu bagaimana kelanjutannya. Mereka mengisyaratkan agar kami duduk di kursi.

HARI KE-2
Saya tidak yakin berapa lama kami sudah berada di dalam kapsul-kapsul itu. Kami duduk di kursi, sebuah wadah bening ditempatkan di atas kami dan kursi itu. Kami diisolasi di dalam sebuah kapsul atau bola. OK kami bisa bernafas dan bisa melihat keluar, tetapi kami merasa sangat pusing dan bingung. Saya pikir saya telah tertidur atau pingsan. Saya pikir ini sudah berganti hari, tapi arloji saya menunjukkan bahwa saya baru duduk satu jam, tetapi saya pikir mungkin ini adalah besok harinya.
Instrumen waktu kami ada di ransel yang disimpan di ruangan lain kamar ini. Kami masih berada di dalam kapsul tapi tampaknya OK saja. Well, 899 (Sekuriti) mengisyaratkan mau keluar karena dia ingin berdiri. Dia membuka kapsul saya. Tidak yakin apakah kami boleh keluar. 899 (Sekuriti) mengatakan bahwa seorang EBE telah masuk dan memandang ke arah kami lalu pergi. Anggota tim lainnya sedang tidur. 899 (Sekuriti) dan saya berjalan-jalan mengelilingi kamar ini
Saya mengambil instrumen jam itu. Kelihatannya kami telah bepergian sekitar 24 jam. Tidak ada jendela untuk melihat. Pada mulanya kami telah diberi tahu bahwa perjalanan itu akan memakan waktu kira-kira 270 hari kami. OK, seorang EBE masuk dan menunjuk ke kursi, saya pikir kami perlu kembali dan duduk di dalamnya.

ENTRI
Karena saya tidak yakin akan harinya saya tidak menyebutkan hari ke entri saya [maka] saya akan menyebut entri saja. Kami semua sakit. Pusing, gangguan lambung. 700 (Dokter # 1) dan 754 (Dokter # 2) memberi kami obat untuk meredakan gangguan lambung kami. Kami merasa sangat tidak nyaman. Kami tak bisa memfokuskan pandangan dan tak tahu cara berbalik ke atas atau ke bawah dan tak tahu caranya duduk. Perasaan yang sangat buruk.
Obat agak menolong, kami bisa makan sedikit. 700 (Dokter # 1) dan 754 (Dokter # 2) menyuruh kami makan dan minum air yang kami bawa, lalu kami melakukannya dan merasa sedikit lebih baik, masih tidak bisa berkonsentrasi sehingga saya tidak bisa menulis [sic] lagi.

ENTRI
Merasa lebih baik. Beberapa EBE masuk dan berbuat sesuatu di dalam kamar ini. Semuanya tampak lebih jelas dan kami tidak begitu bingung dan pusing lagi. Kami makan lagi dan minum lebih banyak air. Merasa sangat nyaman. Kami keluar dari kapsul, tetapi sewaktu-waktu masuk lagi ke dalamnya.
Seorang EBE menunjukkan kepada kami rangkaian lampu di atas panel entri. Lampu Hijau, Merah dan Putih. Bila lampunya merah, kami harus duduk di dalam kapsul. Bila lampunya putih, kami OK. EBE tak pernah menerangkan tentang lampu Hijau. Mungkin berarti tidak baik.
Kami tidak tahu tentang hari, hanya tahu bahwa sekarang pukul 23:19. Menurut 633 (Ilmuwan # 1) pencatat harinya tidak bekerja baik. Dia pikir kami telah bepergian selama 10 hari, tetapi tak begitu yakin. Kami dikurung di dalam kamar ini sepanjang waktu. Kami pikir kamar ini telah dibuat khusus untuk kami dan kami akan aman berada di dalamnya.
Mungkin tidak bijaksana untuk meninggalkannya.Tidak ada keadaan tanpa bobot. Tidak tahu bagaimana mereka melakukannya. Tapi kepala kami terasa sedikit ringan sewaktu berjalan. Rupanya udara di kamar ini telah diberi tekanan. Telinga sering mendenging. Bila kami harus duduk di dalam kamar ini selama 270 hari tentu kami akan sangat bosan. Kami tak bisa berbuat banyak, karena semua peralatan kami disimpan di luar.
Kami membawa ransel tapi hanya berisi beberapa barang saja. Kami ingin mandi, tapi tidak ada kamar mandi, hanya ada pot tempat kami BAB dan kencing. Wadah logam kecil itu sewaktu-waktu dikosongkan oleh EBE. Seorang EBE memberi kami makanan, yaitu makanan mereka. Kami mencobanya dan rasanya seperti kertas atau hambar, tetapi itu mungkin suatu makanan khusus untuk perjalanan di antariksa. 700 (Dokter # 1) memakannya. Dia terlihat OK tetapi perutnya kemudian terasa tidak nyaman. Minuman itu seperti susu tetapi rasanya seperti apel. Aneh.

ENTRI
Sudah lama saya tak membuat entri. Kami kira kami sudah 25 hari berada di dalam kapal ini. Kami telah dikunci di dalam kapsul kami dalam waktu lama. Kami mau keluar untuk melegakan diri dan akhirnya tutup bola itu bisa dibuka.
Tetapi akibatnya kami semua menjadi sakit, betul-betul sakit. Pusing, bingung dan beberapa orang tak bisa berjalan. Kami mendapat masalah dalam mengeluarkan kencing dan kotoran. 700 (Dokter # 1) dan 754 (Dokter # 2), yang makan makanan EBE tidak terlihat sakit seperti kami. Mereka memberi kami obat. Seorang EBE masuk dan menunjuk ke lampu kehijauan di atas kepala kami. Kami merasa lebih baik, sangat nyaman sesudahnya.
Tetapi dia menunjuk ke kursi dan kami menafsirkannya agar kami duduk kembali. Kami menunjukkan kepada mereka pot kotoran kami dan menunjuk ke kursi dengan wajah bingung. Dia faham maksudnya lalu meninggalkan kamar. Seorang EBE kembali dengan pot kecil yang bisa kami tempatkan di dalam kapsul.
Dia juga membawa teko-teko kecil berisi minuman seperti susu lalu mengisyaratkan agar kami meminumnya. Maka kami kembali masuk ke dalam kapsul itu lalu duduk di sana dengan pot kotoran dan teko berisi cairan seperti susu itu. Kami meminumnya dan merasa lebih nyaman, kecuali 518 (Biologis) yang terlihat sakit. Tetapi kami diperingatkan untuk tetap tinggal di dalam kapsul itu.

ENTRI
Saya tidak tahu sudah berapa lama kami diam di dalam kapsul itu. Tetapi seorang EBE masuk dan mengisyaratkan kami untuk keluar dari kapsul itu. Kami bisa berjalan berkeliling tanpa merasa pusing atau sakit. Lalu EBE itu meminta kami meninggalkan kamar. Kami berjalan melalui sebuah gang sempit sekitar 20 menit. Kemudian kami masuk ke dalam sebuah elevator yang bergerak cepat, karena kami merasakannya.
Kami keluar lalu masuk ke dalam sebuah kamar yang amat besar dengan banyak EBEN yang duduk di kursi. Mungkin ini pusat pengendali. Pengiring kami membuat isyarat agar kami masuk ke dalam kamar itu. Kami melihat panel-panel pengendali yang banyak lampunya. Ada empat station bertingkat-tingkat, masing-masing berisi enam orang EBEN.
Tingkat teratas hanya berisi satu kursi. Seorang EBEN duduk di kursi itu. Dia pasti pilot atau komandannya. Dia kelihatan sibuk dengan sebuah panel instrumen. Banyak layar televisi, tapi semuanya dalam bahasa EBEN, dengan garis-garis vertikal dan horizontal. Mungkin semacam grafik.
Kami bisa berkeliling tanpa diganggu EBEN. 633 (Ilmuwan # 1) dan 661 (Ilmuwan # 2) sangat tertarik. Lebih-lebih 633 (Ilmuwan # 1). Ada sebuah jendela. Tapi tak terlihat apa-apa. Di luar gelap, tetapi kami melihat ada garis-garis bergelombang. Mungkin semacam distorsi waktu. Kami pasti telah terbang melebihi kecepatan cahaya, tetapi kami tak melihat sesuatu apa pun di luar jendela itu.
OK, MVC akhirnya muncul. Dia menerangkan dalam bahasa Inggris yang patah-patah, bahwa kita telah separo jalan menuju planet rumah. Segala sesuatunya berjalan baik dan kami semua akan lebih baik lagi setelah pesawat ini keluar dari yang disebutnya gelombang waktu. MVC mengatakan bahwa kami boleh mengunjungi semua bagian kapal, tetapi harus selalu bersama-sama.
Kami ingin ditunjukkan cara mengoperasikan pusat penggerak. Kami pikir dia memaksudkannya elevator. Kelihatannya sederhana, tinggal meletakkan tangan pada lampu pengoperasian. Putih dan merah. Yang putih untuk menggerakkan dan yang merah untuk menghentikan. Kami mendengar suara deringan, kata MVC itu hanya suara-suara antariksa. Apapun yang dimaksudkannya. Kami bisa berjalan mengelilingi kapal, sedemikian besarnya sampai sukar difahami bagaimana mungkin kapal sebesar itu dapat bergerak begitu cepat.
633 (Ilmuwan # 1) ingin melihat mesinnya. MVC membawa empat orang ke kamar mesin atau apapun mereka menamakannya. Berisi wadah logam yang besar, sangat besar. Wadah itu berbentuk lingkaran, masing-masing ujungnya menunjuk ke tengah. Banyak pipa atau semacam tabung berwarna tembaga yang menghubungkannya. Di pusat wadah itu ada semacam kumparan berwarna tembaga. Ada seberkas cahaya terang keluar dari sebuah titik yang ada di atas menuju ke tengah kumparan. Kami mendengar deruman rendah, tak ada suara yang keras. 661 (Ilmuwan # 2) mengiranya adalah suatu sistem materi negatif melawan materi positif.

PENYINGKAPAN KE-12
Saya memimpikan bumi. Saya mimpi yang sangat nyata tentang Colorado, gunung-gunungnya, salju dan keluarga saya. Saya seperti berada di sana. Saya tidak merasa khawatir dan tidak berfikir bahwa kami sedang berada di dalam sebuah pesawat antariksa alien. Lalu saya bangun. Saya bingung lalu mengalami disorientasi. Saya ada di dalam sebuah kapsul, well, tampaknya seperti kapsul. Saya lupa bagaimana saya sampai bisa berada di sini. Mula-mula saya berpikir tentang anak buah saya. Saya mendorong penutup kapsul kaca itu sampai terbuka. Saya mendengar suara desisan berasal dari kelimnya. Saya melihat ke sekeliling, ternyata saya berada di dalam sebuah kamar. Bukan sebuah kamar yang biasa. Tetapi kami semua berada di dalam sebuah kapsul kaca. Semua anggota tim sedang tidur. Saya memanjat keluar lalu kaki saya terasa sakit. Tetapi saya tetap memanjat lalu pergi ke semua kapsul kaca dan memeriksa awaknya. Saya hanya menemukan sebelas orang. Seseorang telah hilang. Siapa dia? Saya sangat bingung. Saya juga sangat haus. Saya tidak menemukan botol air. Kami punya beberapa tetapi kami tidak menemukan lainnya. Mata saya tidak bisa difokuskan. Tetapi saya masih tetap menulis di log saya, saya harus mencatat semuanya. Saya menemukan nomor..... Dia masih hidup. Siapa gerangan yang hilang ? Saya harus mencarinya ke semua kapsul. Kamar ini besar. Langit-langitnya mirip kasur tempat tidur. Dinding kamar ini lunak. Hanya ada kapsul-kapsul dan beberapa pipa keluar dari kapsul itu lalu masuk ke lantai. Saya melihat ada sinat lampu di bawah setiap kapsul. Ada cahaya terang di langit-langit. Di dalam sesuatu yang mirip kasur. Saya tidak bisa membuka kapsul itu. Saya mencoba segala sesuatunya. Saya harus mendapat bantuan dari para Eben. Saya menemukan pintu tapi tak bisa membukanya. Saya juga tak bisa membuka pintu lainnya. Berapa lama kami telah diam di dalam kapsul ini ? Saya tak bisa mengingatnya. Mungkin perjalanan di antariksa bisa menimbulkan gangguan dalam pikiran. Kami telah diberi tahu tentang hal ini sewaktu pelatihan, tetapi tidak pernah ada orang yang telah bepergian di antariksa sejauh ini sebelumnya. Kami menjadi contohnya. Mungkin saya harus kembali ke dalam kapsul. Mungkin saya bangun terlalu dini. Arloji saya menunjukkan pukul 18:00. Tapi apa harinya, bulannya, tahunnya? Berapa lama saya telah tertidur. Lantainya terlihat lunak dengan kabel-kabel bersilang-siur. Saya melihat semacam layar televisi ada di pojok kamar. Saya kira suatu alat untuk memonitor kapsul-kapsul itu. Saya tak bisa membaca tulisan di layar itu karena tertulis dalam bahasa Eben. Gambaran saya garis-garis yang ada di layar itu, mungkin suatu monitoring kesehatan. Saya mengharapkan semua orang bisa bernafas dan masih hidup. Tetapi kami telah kehilangan seseorang. Apa saya telah melupakan sesuatu? Apa sesorang telah mati? Saya tidak bisa mengingat. Saya melihat semacam ruam di tangan saya. Terasa panas. Mungkin luka bakar akibat sesuatu radiasi. Tetapi mana alat pemonitor radiasi yang ada di pak kami? Di mana pak survival kami? Saya tak menemukannya. Saya kembali ke kapsul itu. Saya berbaring. Saya berhenti membuat entri di buku harian ini.
Saya bangun. Ada beberapa orang Eben di dalam kamar ini. Tutup kapsul  saya telah terbuka. Beberapa anak buah saya berjalan berkeliling. Para Eben itu membantu mereka. Saya memanjat keluar dari kapsul saya. Eben yang bisa berbahasa Inggris itu memandang saya lalu saya bertanya kepadanya apakah semua anak buah saya ada dalam keadaan baik. Dia tak faham istilah “baik /alright” itu. Saya menunjuk ke anak buah saya. Saya bilang sebelas. Mana yang kedua belas? Ebe1 kemudian menunjuk ke sebuah kapsul yang kosong dan mengatakan bahwa orang bumi itu tidak hidup. Ok, seseorang sudah mati. Tapi siapa. Anak buah saya berjalan berputar-putar dalam keadaan bingung. Saya tak diperhatikan mereka. Mereka seperti mayat hidup. Apa yang salah dengan mereka? Saya tanya Ebe1, apa yang salah dengan mereka. Ebe1 menjawab, penyakit antariksa, tapi akan segera membaik. Ok, itu menenangkan. Saya tak punya pemikiran berapa lama. Kami tetap terbang tetapi tidak tahu sampai berapa lama. Ebe1 membawa minuman dan sesuatu yang mirip biskuit. Minuman itu rasanya seperti kapur dan biskuit itu hambar. Kami semua menyantapnya dan meminumnya. Segera kami merasa lebih nyaman. Ok, mari kita mengatur diri. Saya suruh 203 (Asisten Komandan Tim) menghubungi semua anak buah. Ternyata 308 (Pilot Tim # 2) telah hilang. Pasti dialah anggota tim yang hilang itu. Ebe1 kembali dan mengajak saya ke 308 (Pilot Tim # 2). Dia ada di dalam tabung, semacam peti mati. 700 (Dokter # 1) dan 754 (Dokter # 2) akan memeriksa 308 (Pilot Tim # 2). Ebe1 mengingatkan kami untuk tidak membawa 308 (Pilot Tim # 2) keluar. Tidak memahami peringatan itu. 700 (Dokter # 1) dan 754 (Dokter # 2) ada di sini. Saya mencoba menerangkan kepada Ebe1 bahwa mereka adalah dokter-dokter kami yang akan memeriksa 308 (Pilot Tim # 2). Ebe1 mengatakan jangan, karena bisa terjangkit infeksi. Saya pikir 308 (Pilot Tim # 2) pasti telah terjangkit infeksi yang bisa menular.  
Tetapi apakah 308 (Pilot Tim # 2) sudah mati? Tidak tahu. Kami akan mematuhi nasehat Ebe1. 700 (Dokter # 1) dan 754 (Dokter # 2) hanya menengok ke dalam tabung dan mengatakan kelihatannya 308 (Pilot Tim # 2) sudah mati. Yang lainnya kelihatannya setuju. Minuman dan biskuit itu pasti mengandung semacam makanan berenerji. Kami sekarang bisa memfokuskan mata dan bisa berpikir. Tak seorang pun ingat bagaimana kami bisa masuk ke dalam kamar ini. Semua perlengkapan kami ada di sini. Setiap orang khawatir terhadap status kami. Para Ebe itu sangat bersahabat tetapi kurang memberi tahu kami. 899 (Sekuriti) khawatir tentang masalah kami dikunci di dalam kamar. 633 (Ilmuwan # 1) dan 661(Ilmuwan # 2) menyarankan agar kami selalu menyibukkan diri. Saya setuju. Saya perintahkan semuanya untuk mengambil pak dan sabuk ransumnya, memeriksa isinya dan mencari apa ada barang yang hilang. Itu akan bisa menyibukkan tim untuk beberapa waktu. Arloji saya menunjukkan pukul 04:00. Tetapi apa harinya? Tanggalnya? Tidak tahu. Sangat aneh tentang ketidak-tahuan waktu itu. Kami tidak punya referensi di dalam kamar ini atau di kapal ini. Jam tahunan yang kami bawa hanya bisa dikeluarkan bila kami bisa pergi ke kereta dorong. Tetapi kami tidak tahu tempatnya.
Semua anggota telah memeriksa bungkusan dan sabuk ransumnya. Semuanya telah dilaporkan. 899 (Sekuriti) ingin mempersenjatai diri dengan pistol genggam. Saya katakan jangan. Kami tidak memerlukan senjata. Tak ada Ebe yang memusuhi kami. Kami mengeluarkan kompas. Tapi tak bekerja. Lalu kami mengeluarkan radio. Kami akan menaruhnya di sabuk kami. Kami tak tahu apakah bisa bekerja di dalam kamar ini. Kami menghidupkannya dan ternyata bekerja. Kami bisa mendengar satu sama lain. Bagus, kami bisa berhubungan. Tetapi kami harus berhati-hati, karena baterinya hanya bisa hidup selama dua hari. Saya menyarankan agar semuanya menuliskan pikirannya. Membuat catatan harian, seperti yang telah saya lakukan. Saya diperintahkan membuatnya dan akan terus membuatnya selama saya bisa. Tetapi saya tak akan membuatnya sesuai dengan hari, karena saya tak tahu kapan hari itu berakhir. 661 (Ilmuwan #2) menyarankan untuk membuat kalender dan sistem waktu selama kami ada di sini. Ide bagus, saya suruh dia membuatnya. Kalender itu menggunakan sistem tujuh harian. Kami memakai arloji kami untuk menghitung masa 24 jam kemudian menetapkannya sebagai satu hari. Kami akan mulai pukul 06:00, kira-kira 45 menit lagi. 518 (Biologis) membuat monitor udara. Sepertinya kami bernafas dengan udara biasa. Tim menertawakan istilah udara biasa yang dipakai oleh 518 itu. Bagus, kami masih punya rasa humor. Ok, ini adalah permulaan hari ke-1, pukul 06:00. 661 (Ilmuwan # 2) mengurusi kalender. Seharusnya kami sudah mengerjakan sebelumnya. Kami tak punya gambaran sudah berapa lama kami berada di dalam pesawat antariksa ini, sudah berapa lama kami telah bepergian. Apakah kami tidak pergi ke stasiun komando? Mungkin saya memimpikannya. Saya tidak menemukan bagian pertama buku harian saya.
Ebe1 masuk. Perjalanan hampir berakhir. Memimpin kami ke suatu gang. Kami masuk ke dalam sebuah kamar yang bisa bergerak dan pergi ke bagian lain dari kapal. Keluar ke dalam ruangan besar yang berisi barang-barang, saya tak bisa mengenalinya, mirip lemari baju atau lemari kamar. Kami juga dibimbing ke sebuah meja besar dengan makanan. Ebe1 mempersilakan kami makan. Dia mengatakan makanan itu enak, makanlah. Well, kami saling berpandangan. 700 (Dokter # 1) dan 754 (Dokter # 2) mengatakan mari kita makan. Ok, ada piring-piring. Seperti piring keramik yang sangat berat. Saya makan rebusan. Saya lalu makan biskuit, seperti yang telah kami makan sebelumnya. Minumannya ada di dalam wadah logam. Minuman yang sama dengan yang kami minum sebelumnya. Kami semua makan. Rebusan itu terasa hambar. Isinya ada yang mirip kentang, mirip ketimun dan semacam kecambah. Tidak jelek-jelek amat. Biskuit itu rasanya juga sama. Semuanya duduk dan makan. Kami makan sesuatu yang mirip apel tapi tidak berasa apel. Manis dan empuk, saya makan satu. Meninggalkan sisa rasa di mulut. Tim terlihat gembira. Beberapa orang bergurau karena tidak ada es krim. Ok, MVC ada di dalam kamar. Pertama kali ini kami melihatnya. Dia berbicara lewat Ebe1. Bahasanya sangat membosankan telinga saya. Suaranya melengking dan vocalnya sangat aneh. Ebe1 memberi tahu bahwa MVC menginginkan agar kami bersiap-siap untuk mendarat. Ok, bagaimana caranya. Kami harus pergi ke kamar dengan kapsul dan masuk ke dalam kapsul. Tentu tak ada yang mau, tetapi kalau diperintahkan tentu kami akan melaksanakannya. Kami dibimbing kembali ke kamar yang bergerak lalu pergi ke kamar yang ada kapsulnya. Kami naik ke dalam kapsul. Beberapa anggota melakukan BAB dan kencing ke dalam pot. Lalu naik ke dalam kapsul. Mata tertutup tetapi kami tetap jaga. Hanya berbaring di situ. Saya lalu jatuh tertidur.
4.2  Tiba di SERPO


Dua (2) Matahari Planet Serpo
PENYINGKAPAN KE-12
Tutup kapsul itu telah terbuka. Arloji saya menunjukkan pukul 11:00. Saya kira masih hari ke-1. Kami memanjat keluar. Ebe1 ada di sisi kami. Dia memberi tahu kami: Mendarat di rumah. Ok, saya pikir kami sudah sampai di sana. Kami mengumpulkan kereta kami. 700 (Dokter # 1) mengingatkan kami untuk memakai kaca mata hitam sewaktu kami keluar. Kami berkemas lalu berjalan menuruni gang yang panjang. Lalu masuk ke kamar bergerak lainnya. Kami bergerak sebentar. Lalu pintu terbuka. Kami berada di dalam kamar yang besar. Kami melihat kereta dorong kami. Ruangan yang besar, banyak pesawat kecil yang disimpan di sini. Sebuah pintu besar membuka. Cahaya terang. Kami melihat planet itu untuk pertama kalinya. Saya menuruni lereng. Banyak Eben yang menyongsong kami. Kami melihat seorang Eben yang besar, Eben terbesar yang pernah kami lihat. Dia maju ke depan dan mulai berbicara kepada kami. Ebe1 menerjemahkan pesan selamat datang dari Pemimpin itu. Saya pikir dia adalah pemimpinnya. Kira-kira satu kaki lebih tinggi dari lainnya.


Pemimpin Alien Kelabu

Pemimpin itu memberi pesan kepada kami selamat datang ke planet, dia menyebut sesuatu yang tidak kami fahami. Ebe1 tidak begitu pandai menerjemahkannya. Lalu kami dibawa ke suatu ruang terbuka. Seperti lapangan parade. Tanahnya berdebu. Melihat ke atas, saya melihat langit biru. Langitnya sangat cerah. Kami melihat dua buah matahari. Yang satu lebih terang dari lainnya. Pemandangannya seperti padang pasir, Arizona atau New Mexico. Tak ada tanaman. Ada perbukitan yang berdebu. Ini pasti pusat desa atau kota. Kami mendarat di sebuah tempat terbuka dengan bangunan-bangunan seperti menara listrik. Ada sesuatu di atas menara-menara itu. Di pusat desa itu ada sebuah menara yang besar. Seperti bangunan beton. Sangat besar, kira-kira 300 kaki. Sebuah cermin ada di puncak menara itu. Semua bangunannya seperti gubug lumpur. Beberapa ada yang lebih besar. Diatur dalam satu arah, tak tahu arah kompasnya yang tepat tetapi ada sebuah bangunan yang amat besar. Semua Eben berpakaian sama, kecuali beberapa orang Eben yang menjadi awak pesawat. Ada yang berbaju luar warna biru gelap, berbeda dengan lainnya. Semua orang Eben memakai sebuah kotak di sabuknya. Semuanya bersabuk. Tidak ada anak-anak, mungkin mereka besarnya sama. Sepatu-sepatu kami meninggalkan jejak di tanah.



Planet Serpo

Tanpa kaca mata hitam sinarnya akan terlalu terang bagi mata kami. Berputar 360 derajat, saya hanya melihat bangunan-bangunan dan tanah kosong. Tak ada tanaman. Saya heran di mana mereka menanam bahan makanannya. Planet apa ini. Sukar dipercaya kami akan tinggal di sini selama 10 tahun. Tetapi sebuah perjalanan 1000 mil tentu dimulai dengan langkah pertama. Tak ingat siapa yang telah mengatakannya, muncul begitu saja. Banyak orang Eben yang mengelu-elukan kami. Mereka terlihat bersahabat. Tiba-tiba kami terkejut, ada seseorang yang berbicara bahasa Inggris. Kami semua melihat ke sekeliling mencari Eben itu. Eben ini berbicara bahasa Inggris dengan baik. Eben ini, kami sebut Ebe2, berbicara dalam bahasa Inggris yang nyaris lancar, kecuali dalam mengucapkan huruf “w”. Tetapi Ebe2 telah mengerjakan bahasa Inggrisnya dengan baik. Ebe2 mengatakan bahwa kami diterima dengan baik di planet Serpo. Ok, itulah nama planet mereka. Ebe2 menunjukkan sebuah alat dan memberi tahu kami semua agar memakainya. Seperti sebuah radio transistor kecil. Kami menaruhnya di sabuk kami. Cuacanya sangat panas. Saya suruh 633 (Ilmuwan # 1) untuk mengukur suhunya. 633 (Ilmuwan # 1) mengatakan suhunya 107 derajat. Sangat panas. Kami melepas jaket atasan. Cuma memakai selembar baju terbang. Para Eben memandang kami,  terlihat sangat bersahabat. Beberapa di antaranya memakai syal. Saya tanyakan Ebe2, Kata Ebe2 mereka adalah kaum wanita. Ok, saya paham. Mereka semua terlihat sama. Betul-betul sukar dibedakan kecuali baju seragamnya. Beberapa di antaranya memakai baju seragam berwarna lain. Saya tanyakan Ebe2, Ebe2 mengatakannya itu baju seragam militer. Ok, dapat difahami. Ebe2 memandu kami ke jajaran pondok, seperti rumah batako. Ada empat. Di belakangnya ada ruangan bawah tanah, atau area penyimpanan. Dibangun ke dalam tanah, suatu ruang bawah tanah. Kami lalu menuruni lereng. Pintu-pintunya seperti igloo militer untuk menyimpan bom-bom atom kami di bumi. Semua kereta dorong kami yang diturunkan dari pesawat antariksa itu disimpan di sini. Kami berjalan turun ke tempat itu. Ruangan yang sangat besar. Sangat dingin, kelewat dingin. Mungkin kami bisa tidur di sini. Semua kereta kami ada di sana. Enam belas buah kereta. Igloo ini dibuat dari semacam beton tetapi texturnya berbeda. Teraba seperti karet yang lunak tetapi masih keras. Lantainya terbuat dari bahan yang sama. Ada lampu di langit-langit. Seperti lampu sorot. Mereka memakai listrik. Kami akan mendata kereta kami nantinya. Kami kembali ke pondok. Di dalam pondok itu lebih dingin daripada di luar. Tetapi masih cukup panas. Kami harus mengatur diri. Saya beritahu Ebe2, kami perlu ditinggal sendiri untuk mengatur diri. Ebe2, lalu saya sadari bahwa Ebe2 ternyata wanita, berkata OK, Kami akan ditinggal sendiri. Saya menanyakan tentang tubuh 308 (Pilot tim # 2). Ebe2 kelihatan bingung dan tidak tahu tentang sesuatu tubuh. Saya menerangkan lalu Ebe2 menyilangkan tangannya ke tubuhnya dan menundukkan kepalanya. Sikap yang sangat emosional sampai dia hampir menangis. Ebe2 memberi tahu kami bahwa tubuh itu akan dibawa kepada kami tetapi dia akan mengecek ke pelatihnya. Kata pelatih mengejutkan kami. Apakah Ebe2 sedang dalam latihan dan seseorang sedang mengajarinya? Atau kata pelatih untuk Eben berbeda maksudnya dengan Bahasa Inggris. Mungkin berarti pemimpin atau komandan. Tidak tahu. Tetapi Ebe2 pergi. Saya suruh 203 (Asisten Komandan Tim) mengumpulkan semua anggota di area penyimpanan bawah. Kami akan mengadakan pertemuan tim. 633 (Ilmuwan # 1) menyarankan memulai kalender sejak hari ini. Sekarang pukul 13:00 pada Hari ke-1 di planet Serpo.

PENYINGKAPAN KE-13
Kami mendapat masalah serius. Bagaimana kami bisa menerangkan sains ke seorang alien yang tak mengenal Einstein, Kepler atau ilmuwan kami lainnya. Matematika yang sederhana, tampak asing bagi mereka. Ebe2 sangat pandai. Dia terlihat lebih memahami bahasa Inggris daripada 1 dan 2. Bahkan kelihatannya dia memahami matematika dasar kami. Kami mulai dengan matematika dasar. 2 plus 2. Lalu meningkat. Dia mengerti bahkan bisa menangkapnya begitu cepat sehingga bisa meneruskannya tanpa bantuan kami. Kami sadari dia ber IQ tinggi dan dia bisa menjawab 1000 kali 1000. Kami menunjukkan kepadanya slide rule kami. Perlu beberapa waktu untuk memahaminya, meskipun saya tidak berfikir bahwa dia memahami semua simbol di slide rule itu. Dia memang istimewa. Dia memiliki kepribadian. Mungkin karena kami lebih sering berkontak dengannya dibanding dengan lainnya. Hatinya sangat hangat, kami segera merasakannya. Dia betul-betul memperhatikan kami bahkan mengkhawatirkan kami. Pada malam pertama, dia terlihat sangat ingin agar segala sesuatunya betul-betul baik untuk kami. Dia memperingatkan kami tentang udara panas dan terik cahaya. Dia menyebutkan bahwa di SERPO tidak pernah gelap, seperti bumi. Saya heran bagaimana dia bisa mengetahuinya? Apakah dia pernah mengunjungi bumi? Mungkin dia cuma belajar tentang sifat-sifat bumi. Mungkin mereka punya buku tentang bumi. Pendeknya, pada malam pertama, dia memberi tahu kami tentang angin, angin yang luar biasa. Angin ribut segera mulai sewaktu salah satu mataharinya tenggelam. Sedang matahari satunya berada rendah di cakrawala. Angin itu meniup debu, debu terbang masuk ke dalam pondok kita. Kami mengalami malam pertama yang sulit. Kami menyebutnya malam tapi rupanya para Eben hanya menyebutnya sebagian dari siang hari mereka. Ebe3 tahu tentang kata siang tetapi tidak membandingkannya dengan siang hari di bumi. Mungkin dia tidak pernah pergi ke bumi. Kami tidak bisa tidur nyenyak waktu malam. Para Eben itu tidak tidur seperti kami. Mereka hanya beristirahat beberapa waktu lalu bangun dan bekerja lagi.
4.3  Hari Kedua di SERPO

PENYINGKAPAN KE-13
Sewaktu kami bangun, Ebe2 sudah ada di sana, di luar pondok kami. Waktu saya buka pintunya dia sudah menunggu. Mengapa? Bagaimana dia tahu bahwa kami telah bangun? Mungkin pondok ini dimonitor oleh sejenis sensor. Ebe2 memberi tahu kami untuk mengikutinya pergi ke tempat makan. Dia tidak memakai istilah dining hall atau chow hall atau sarana. Dia memakai istilah tempat. Segera saya kumpulkan tim, kami lalu berjalan menyilang desa itu, saya menyebut desa hanya sekedar istilah saja. Kami memasuki sebuah gedung besar. Terlihat besar karena para Eben itu sosoknya kecil-kecil. Ada makanan di atas meja. Saya pikir tempat ini namanya chow hall. Para Eben memandangi kami tetapi mereka tetap meneruskan makannya. Apakah di dalam pondoknya mereka tidak memasak makanan? Mungkin semuanya makan di sini. Kami berjalan menuju meja makanan. Makanan yang sama dengan yang kita makan di pesawat antariksa, kecuali ada beberapa jenis makanan yang lain. Di mangkok-mangkok besar ada buah-buahan. Kelihatan aneh. Juga ada keju dusun, rasanya seperti susu asam tetapi setelah rasa pertama, akhirnya enak juga. Saya dorong semua anggota tim untuk makan dan minum. Rupanya kami sudah terbiasa dengan makanan itu. Tetapi 700 (Dokter # 1) menyarankan untuk makan di sini sekali sehari saja sedang di waktu makan lainnya kami pakai C-rations kami. Dengan cara itu, perut kami akan bisa menyesuaikan diri dengan makanan Eben. Saya duduk di sebuah kursi, lebih kecil dibanding ukuran kami, lalu makan. Sejumlah Ebens kira-kira 100 orang, hanya makan tanpa memperdulikan kami. Setiap kali, kami lihat ada Eben yang memandangi kami. Kami lah yang aneh, bukan mereka. Kami tamu. Kami aliennya. Kami betul-betul terlihat asing bagi mereka. Kami terlihat berbeda-beda, mereka semua terlihat sama. Bagaimana bisa kami dibandingkan mereka? Tak bisa. Kami memandangi mereka, mereka memandangi kami. Kami lalu melihat beberapa Eben yang terlihat berbeda. Mahluk yang sangat aneh, tangannya besar dan panjang, seperti melayang dengan kaki yang panjang. Bukan seorang Eben. Kami semua menatapnya. Mahluk ini seperti melayang melewati kita tapi tidak melihat kita. Saya temui Ebe2. Dia sedang makan dengan tiga orang lainnya. Sewaktu saya mendekatinya, dia segera berdiri dan menganggukkan kepalanya ke arah saya. Mungkin hanya penghormatan, saya harus mengingatnya. Saya tanyakan tentang mahluk yang saya lihat, apa mereka sejenis Eben. Ebe2 terlihat bingung. Dia tanya saya mahluk apa. Saya pakai istilah mahluk. Mungkin suatu penghinaan atau dia tak faham istilah itu. Saya menunjuk ke benda yang ada di ujung lain bangunan ini. Dia lalu tahu yang saya maksud. Ebe2 mengatakan, bukan Eben, Cuma tamu-tamu. Seperti anda, menunjuk saya. Ok, saya faham, mereka punya tamu-tamu lain di sini. Saya kira kami bukan satu-satunya. Saya lalu tanya Ebe2 dari planet mana asal tamu-tamu itu? Ebe2 berkata, seperti CORTA, tidak yakin namanya yang tepat meskipun sudah saya ulangi dua kali. Ok, di mana CORTA itu? Dia membawa saya berjalan ke sebuah televisi, atau paling tidak mirip televisi. Terletak di pojok bangunan. Diatur seperti stasiun komando. Dia menempelkan jarinya ke layar kaca lalu timbul sesuatu. Alam semesta? Tata bintang. Saya tak mengenalnya. Dia menunjuk ke sebuah titik dan berkata CORTA. Ok, di mana bumi? Dia menunjuk ke sebuah titik lain lalu berkata bumi. Berdasar peta langit kaca televisi ini, CORTA dan bumi letaknya sangat dekat. Tetapi saya tidak tahu skala map ini. Mungkin terpisah triliunan mil atau mungkin 10 tahun cahaya. Tapi mereka terlihat dekat. Saya akan meminta seorang ilmuwan kami melihat dan memeriksanya. Ok, saya berterima kasih pada Ebe2. Dia terlihat senang. Dia hampir seperti malaikat. Dia kelihatannya sangat baik. Dia menyentuh tangan saya dan menunjuk ke meja saya lalu berkata, makanlah. Makanannya enak? Saya tertawa dan berkata, ya, chow hall yang bagus. Dia terlihat menebak-nebak. Saya fikir dia tak tahu tentang istilah chow hall. Saya menunjuk ke bangunan dan berkata, chow hall, tempat makan di bumi. Dia ulangi perkataan saya, chow hall, tempat makan di bumi. Saya tertawa dan meninggalkannya. Sekarang dia fikir semua restoran di bumi dinamakan chow halls.
Kami kembali ke pondok kami. Kami lebih teratur. Kami melakukan rapat. Semua orang OK. Kami ingin tahu dimana latrinnya, Dimana kami bisa meringankan diri. Ebe1 datang, dia seperti membaca fikiran kami, mungkin memang bisa. Dia menunjukkan tempat pot di dalam pondok ini. Kami heran tentang benda itu. Ok, itu adalah latrin kami. Kami mengiranya tak akan bisa bekerja dengan baik tetapi kami akan mengerjakan yang kami bisa. Kemudian kami mengetahui bahwa di dalam pot itu ada bahan kimia. Kotoran kami larut. Tak bisa diceritakan. Empat pondok itu masing-masing punya satu. Bisa berfungsi terus. Ebe2 menyuruh kami agar berjalan di tanah. Tidak faham yang dimaksudkannya tapi kata 420 (Ahli bahasa # 1) sekedar jalan-jalan. Ok, akan kami kerjakan.
Saya mengatur tim, 102 (Komandan tim) bersama 225 (Pilot tim # 1). Saya ingin 633 (Ilmuwan # 1) dan 661 (Ilmuwan # 2) memeriksa peta di kaca televisi dan mencari dimana letak sistem bintang CORTA. Saya suruh 518 (Biologis) mengukur suhu udara dan meneliti cuaca umum. Saya tahu hawanya panas. Sangat panas. Pasti di atas 140 derajat. 754 (Dokter # 2) mengingatkan agar kami tetap menutupi diri dari radiasi matahari. Kata 754 (Dokter # 2) tingkat radiasinya tinggi. Kedengarannya tidak baik untuk saya. Ini mengingatkan saya tentang Nevada pada tahun 1956, waktu percobaan bom atom. Cuacanya panas dan kami khawatir terhadap radiasi dari ledakan atom. Kami sekarang berada di sebuah planet yang aneh berjarak 40 tahun cahaya dari bumi dan kami mendapat radiasi dan udara panas. Tapi kami harus mengekplorasi, ini tujuan pengiriman kami. Kami mulai jalan berkeliling. 475 (Dokter # 2) akan memotret dengan kamera militer kami. Saya kira filmnya akan terpengaruh oleh radiasi. Bagaimana kami akan mengembangkannya? Mungkin kami belum memikirkan semuanya. Saya membentuk tim dengan 225 (Pilot tim # 1). Kami berjalan ke sebuah gedung yang pintunya terbuka. Kami masuk, seperti ruang kelas tetapi tak ada Eben di sini. Ada sebuah layar televisi besar yang menempati seluruh dindingnya. Ada kedipan lampu di layar televisi itu. Kami memeriksa televisi itu. Sangat tipis. Saya heran bagaimana cara kerjanya. Di mana tabungnya atau alat elektroniknya. Mungkin lebih canggih dibanding milik kami. Pasti begitu. Tak ada yang lainnya di gedung ini. Kami bergerak terus, wow, sangat panasnya, saya harap akan terbiasa dengannya. Kami mendapatkan sebuah menara yang amat besar. Seperti menara antena tetapi dengan sebuah cermin besar. Kami telah melihatnya pada kedatangan pertama kali kemarin. Ada seorang Eben berdiri di dekat pintunya lalu dia pindah ke samping. Kami tanyai apa dia faham bahasa Inggris. Dia hanya memandang saja tetapi dia tampak bersahabat. Saya kira dia tidak dapat berbahasa Innggris. Kami masuk ke dalam gedung itu, Tak ada tangganya. Tapi kami menemukan sebuah tabung kaca yang bulat. Mungkin sebuah elevator. Kemudian kami mendengar seseorang berbicara bahasa Inggris. Kami berbalik dan mendapatkan Ebe2 sedang berdiri di sana. Dari mana datangnya? Saya menanyainya apa kami boleh menyelidiki gedung ini. Katanya ya, tentu saja, Dia menunjuk ke tabung kaca dan berkata naiklah. Ok, kami masuk ke dalam tabung kaca. Pintu tabung kaca itu menutup lalu naik dengan cepatnya. Sebentar kami sudah sampai di puncaknya. Tapi apa ini. Saya tanya Ebe2, apa ini? Dia menunjuk ke matahari lalu menunjuk ke puncak ruangan, tempat cermin itu berada. Dia lalu menunjuk ke tanah. Ok, kami tahu. Menara itu ada di  tengah lingkaran. Lingkaran itu ada di tanah. Pada setiap kwadran lingkaran ada sebuah simbol. Saya lihat sinar matahari diarahkan melalui cermin itu bukan seperti cermin biasanya karena sinar matahari melaluinya, sinarnya diarahkan ke simbol dalam lingkaran. Kata Ebe2 saat sinar itu mengenai sebuah simbol lalu para Eben membuat perubahan. Tak faham maksudnya. Mungkin berarti memberi tahu para Eben apa yang harus dikerjakan. Pikir 225 (Pilot tim # 1) seperti jam matahari. Bila sinar matahari mengenai sebuah simbol, para Eben merubah pekerjaannya lalu melakukan pekerjaan yang lain. Mungkin hari-hari Eben telah terstata. Atau ini mungkin jam mereka. Aneh. Tapi kami ada di planet alien. Saya senang saya masih punya rasa humor. Ini hanyalah hari pertama kami, hari pertama bersekolah. Banyak yang harus kami pelajari. Kami harus tetap membuka wawasan kami. Kami tidak bisa terus membandingkan segala sesuatunya dengan bumi. Kami harus membuka pikiran terhadap ide dan ilmu baru. Semuanya asing bagi kami tetapi kami harus belajar. Kami menunjuk ke arloji saya lalu menunjuk ke tanah kemudian memberi isyarat kepada Ebe2 bahwa keduanya adalah piranti waktu. Tak tahu apa dia faham. Saat saya mengatakan “time” lalu dia baru mengerti. Ya, katanya, waktu Eben, menunjuk ke tanah. Saya menunjuk lagi ke arloji dan berkata, waktu bumi. Ebe2 lalu tersenyum dan berkata, tidak, tak ada waktu bumi di SERPO. Ok, saya mengerti. Kata 225 (Pilot tim # 1), dia hanya memberi tahu kami bahwa waktu bumi tidak berlaku di SERPO. Ya, saya fikir dia betul. Apa gunanya arloji atau alat waktu kita di sini? Keduanya tak bisa dipakai. Kami harus mulai memakai waktu Eben. Tetapi kami harus tetap mempertahankan waktu bumi agar tahu kapan waktu pulang. Sepuluh tahun terasa seperti sejuta. Berdasar waktu Eben mungkin memang sejuta tahun. Kami berharap tidak. Tak ada waktu untuk berfikir pulang, kami punya misi dan tugas yang harus diselesaikan. Kami adalah tim militer yang harus tetap mempertahankan ide itu. 225 (Pilot tim # 1) dan saya kembali ke tabung kaca itu lalu turun ke tanah. Kami masuk ke dalam gedung lain, yang besar lagi. Di dalamnya kami menemukan tanaman-tanaman berderet-deret. Mungkin semacam greenhouse, Mereka menanam makanan. Banyak Eben di dalamnya. Mereka terbelalak melihat kami. Tapi kami terus saja masuk dan berkeliling. Seorang Eben mendatangi kami lalu berbicara tetapi dalam bahasa Eben. Dia rupanya memberi tahu kami sesuatu. Dia menunjuk ke langit-langit lalu menunjuk ke kepala kami. Mungkin mereka memberi tahu agar kami menutupi kepala. Kami harus mencari Ebe2. Kami balik keluar lalu menemukan Ebe2, tampaknya dia selalu ada di dekat kami. Kami sekarang tahu, dia memonitor kami dengan alat yang ada di sabuk kami. Saya tanya Ebe2 gedung apa itu. Dia mengatakan tempat membuat makanan. Ok, mungkin kami bisa mencemari tempat itu. Kami memberitahunya bahwa seorang Eben lainnya telah berbicara kepada kami lalu menunjuk ke kepala kami. Ebe2 kelihatan bingung lalu masuk kembali ke dalam gedung itu bersama kami. Eben tadi bertukar kata dengan Ebe2. Ebe2 lalu memberi tahu bahwa kami harus memakai penutup kepala bila masuk ke tempat ini. Mengapa? Tapi kami tidak menanyakan alasannya. Eben yang lain membuat semacam topi kain lalu kami pakai. Kami jalan berkeliling, para Eben itu terlihat senang, Kami melihat tanaman mereka. Mereka menanam makanan pada tanah. Mereka punya sistem pengairan. Mereka juga membungkus setiap tanaman dengan kain yang bening. Saya menunjuk ke sistem pengairannya dan bertanya kepada Ebe2, apakah itu air, air yang bisa diminum. Kata Ebe2 ya. Lalu dia merasa bahwa kami haus. Ebe2 membimbing kami ke sebuah tempat dekat pintu masuk lainnya lalu menawari kami air, atau kami pikir air. Rasanya seperti bahan kimia tetapi air. Rasanya enak.

PENYINGKAPAN KE-13b
Pemimpin para Eben itu adalah seorang yang badannya lebih besar daripada lainnya. Dia lebih agresif. Saya menulis agresif, bukan berarti bermusuhan. Sepertinya dialah bossnya, seperti saya, komandan tim. Suaranya keras, dengan nada yang berbeda. Meskipun saya sudah lama bergaul dengan Ebe, masih juga belum mengerti kata-katanya. 203 (Asisten Komandan Tim) menganggapnya berkepribadian. Saya setuju. Dia sangat bersahabat dan telah mengabulkan semua permintaan kami. Pemimpin itu banyak mengajukan permintaan kepada kami. Sebagian besar telah kami penuhi. Yang aneh adalah menyangkut darah kami. Dia minta kami semua memberikan contoh darah. Ebe2 menerangkan bahwa darah atau cairan kesehatan menurut Ebe2, diperlukan bagi mereka untuk menyediakan obat bagi kami bila nanti memerlukannya. 700 (Dokter # 1) dan 754 (Dokter # 2) merasa bahwa contoh darah bisa dipakai untuk keperluan lain. Kami telah mengizinkan para Eben itu menggunakan tubuh 308 (Pilot tim # 2) untuk percobaan. Mereka mengambil seluruh darah 308 (Pilot tim # 2) tanpa seizin saya. Saya telah menulisnya di log 3888. Kami mengalami situasi yang sangat tegang dengannya. Waktu kami pergi ke gedung tempat tubuh 308 (Pilot tim # 2), kami dihadapi oleh beberapa orang Eben. Ebe1 muncul, lalu saya terangkan bahwa kami meminta tubuh 308 (Pilot tim # 2). Ebe1 memberitahu kami bahwa tubuh itu ada di dalam tempat penyimpanan dan kami tak boleh mengambilnya. Kami memberi tahu Ebe1 bahwa kami akan mengambilnya. Sebelas orang dari kami berjalan bersama para Eben, yang berjumlah enam lalu masuk ke dalam gedung itu. Mereka tidak berusaha menghentikan kami. Selama di dalam, kami tidak bisa membuka wadahnya. Ada semacam crypto style, yang dipakai untuk mengunci wadah itu. Kami tidak menemukan wadah yang berisi tubuh 308 (Pilot tim # 2). Kami putuskan untuk mengirim 899 (Sekuriti) ke tempat penyimpanan kami untuk mengambil bahan peledak guna membuka wadah itu. Ebe2 muncul beserta sang pemimpin. Ebe2 bersikap sangat sopan lalu meminta kami untuk menunggu. Dia beberapa kali memakai kata “please /silakan”. Sebenarnya yang dia maksud adalah kata Inggris “beg / mohon”. Saya mundur lalu memberitahu Ebe2 bahwa kami meminta tubuh teman kami karena kami akan memeriksanya. Ebe2 menerjemahkannya kepada sang pemimpin. Terjadi tukar menukar kata yang lama antar keduanya. Akhirnya, Ebe2 yang sangat kecewa, memberi tahu kami bahwa pemimpin itu mempersilakan kami pergi ke tempat lain dan berbicara dengan seorang Eben seorang dokter, tentang tubuh 308 (Pilot tim # 2). Ebe2 menerangkan bahwa segala sesuatu yang ingin kami ketahui akan diterangkan oleh dokter Eben itu, yang kata Ebe2 bisa berbahasa Inggris. Saya beritahu Ebe2 bahwa saya akan meninggalkan 899 (Sekuriti) dan 754 (Dokter # 2) di sini untuk menjaga tubuh itu lalu saya membawa lainnya ke tempat dokter itu. Ebe2 menerjemahkannya ke sang pemimpin. Lagi, terjadi pembicaraan yang lama antara keduanya. Sekitar beberapa menit. Akhirnya, Ebe2 menyatakan bahwa pemimpin mempersilakan kami semua meninggalkan gedung ini dan mengunjungi dokter itu. Saya beritahu Ebe2, tidak, saya tidak akan meninggalkan tubuh 308 (Pilot tim # 2) sendirian. Saya merasa ini akan menjadi konfrontasi. Saya perintahkan 518 (Biologis) dan 420 (Ahli bahasa # 1) kembali, mengambil senjata tangan kami lalu kembali ke ASAP. Saya tidak akan mengizinkan para Ebens menghalangi keputusan saya. Sewaktu Ebe2 mendengarnya, dia memberi tahu saya untuk menunggu lalu menaruh tangannya ke dada saya. Saya memintanya untuk menerjemahkannya ke pemimpin itu. Lagi, terjadi pembicaraan  selama beberapa menit antara keduanya. Ebe2 lalu menyatakan bahwa pemimpin itu akan membawa dokter itu ke sini untuk membicarakan situasinya dengan kami. Ebe2 meminta please jangan mengirim anak buah anda untuk mengambil senjata. Senjata tidak diperlukan. Kita bisa menyelesaikannya tanpa senjata. Please jangan. Saya memberi tahu Ebe2 bahwa kami tidak akan mengambil senjata, tapi saya tidak akan pergi sampai saya melihat tubuh 308 (Pilot tim # 2). Pemimpin itu mengotak-atik alat komunikasi di sabuknya. Kira-kira 20 menit kemudian, tiga orang Eben ada di dalam gedung ini. Salah seorang Eben, yang menyatakan dirinya seorang dokter, berbicara dalam bahasa Inggris yang sangat baik. Dokter ini mempunyai suara yang terdengar aneh, hampir seperti suara manusia. Dokter ini tidak punya nada suara tinggi, seperti Ebe1 dan Ebe2. Saya sangat terkesan dengan dokter ini. Saya heran ada di mana dia selama 18 bulan ini. Kami tidak pernah melihat dia sebelumnya. Dokter ini memberi tahu kami bahwa tubuh 308 (Pilot tim # 2) tidak ada di dalam wadah itu. Para Eben telah melakukan percobaan pada tubuh 308 (Pilot tim # 2) karena mereka menganggap adalah suatu kehormatan mendapat specimen semacam itu untuk percobaan. Dokter itu memberi tahu kami bahwa mereka telah memakai tubuh 308 (Pilot tim # 2) untuk menciptakan semacam “seorang (being)” manusia kloning. Saya menghentikan pembicaraan dokter pada titik itu. Saya memberi tahu dokter itu bahwa tubuh rekan saya adalah milik Amerika Serikat, planet Bumi. Tubuh itu bukan milik Eben. Saya tidak mengizinkan sesuatu percobaan terhadap tubuh 308 (Pilot tim # 2). Saya menerangkan bahwa manusia menganggap suatu tubuh bersifat agamis (suci). Hanya saya yang berwewenang atas penggunaan tubuh 308 (Pilot tim # 2) untuk percobaan. Saya menuntut untuk melihat tubuh itu. Dokter itu menerangkan bahwa tubuh itu sudah tidak ada. Semua darah dan alat-alat tubuhnya telah dikeluarkan lalu dipakai untuk mengklone manusia-manusia (beings) lain. Pemakaian kata “beings” betul-betul menakutkan kami dan yang lainnya. 899 (Sekuriti) menjadi sangat marah. Lalu mengutuk dokter itu. Saya menyuruh 899 (Sekuriti) untuk diam. Saya lalu menyuruh 203 (Asisten Komandan Tim) untuk membawa 899 (Sekuriti) keluar dari gedung. Saya sadar bahwa masalah ini bisa berkembang menjadi insiden besar. Saya tak mengizinkannya terjadi. Kami hanya sebelas orang maka sangat mudah bagi para Eben itu untuk memenjarakan atau membunuh kami. Tetapi saya tidak berfikir para Eben itu akan berbuat demikian. Saya tak akan memperbolehkan insiden ini berkembang menjadi lebih buruk. Saya menyadari tak banyak yang bisa kami perbuat atas yang telah dikerjakan para Eben itu terhadap tubuh 308 (Pilot tim # 2). Ebe2 terlihat sangat kecewa. Ebe2 memberi tahu saya agar setiap orang hendaknya bersikap baik, dia mengulangi kata “nice / baik” berkali-kali. Ebe2 tidak ingin masalah ini memburuk. Saya menyambut baik rasa maaf dari Ebe2. Dia sedang berusaha menengahi masalah itu. 203 (Asisten Komandan Tim) menyarankan agar kami kembali ke tempat tinggal kami untuk melakukan pertemuan tim. Saya memberitahu pemimpin itu bahwa saya tak ingin campur tangan terhadap apapun yang masih tinggal dari tubuh 308 (Pilot tim # 2) dan percobaan. Saya menunjukkan jari saya ke wajah pemimpin itu. Ebe2 menerjemahkannya bersama dokter itu. Dokter itu, yang sangat berterus terang, memberi tahu saya tak akan terjadi apapun lebih lanjut dengan tubuh tadi, tetapi memberi tahu saya bahwa sangat sedikit yang masih tersisa dari tubuh itu. Ebe2 kemudian bilang bahwa pemimpin itu khawatir terhadap kekecewaan kami. Bahwa kami adalah tamu mereka. Yang dikecewakan pemimpin itu adalah karena kami telah terganggu. Pemimpin itu tidak ingin mengecewakan kami dan berjanji tidak akan terjadi sesuatu lebih lanjut terhadap tubuh itu. Saya berterima kasih pada Ebe2 lalu agar menyampaikannya kepada pemimpinan itu. Kami a;u kembali ke pondok kami. Semua orang merasa kecewa, khususnya 899 (Sekuriti). Saya minta semua anggota untuk tenang. Saya menjelaskan tentang situasi kami, sepertinya setiap anggota tim belum menyadarinya, bahwa kami hanya terdiri dari sebelas orang anggota militer. Kami tak punya alasan untuk memerangi para Eben itu. Kami tidak datang sejauh 40 tahun cahaya hanya untuk berperang dengan para Eben itu. Perang yang tak akan kami menangkan. Bahkan kami tak akan menang dalam adu jotos yang sederhana dengan para Eben. Ya, mungkin kami bisa mengalahkan mereka tapi bagaimana selanjutnya. Kami harus menyadari situasi kami dan berbuat yang sesuai. Saya perintahkan semua anggota untuk memikirkan kembali situasinya dan menerima kenyataan tentang tubuh 308 (Pilot tim # 2). Saya suruh 633 (Ilmuwan # 1) dan 700 (Dokter # 1) untuk meneliti prosedur kloning dengan dokter yang berbahasa Inggris itu. Mari kita mencari semua fakta tentang yang telah mereka kerjakan terhadap tubuh itu dan apa yang dapat kita temukan pada tubuh itu serta percobaan para Ebens terhadap tubuh itu.
Ebe2 datang ke pondok. Saya beritahu Ebe2 bahwa 633 (Ilmuwan # 1) dan 700 (Dokter # 1) akan memeriksa sisa dari tubuh 308 (Pilot tim # 2). Mereka juga akan melakukan penelitian terhadap percobaan yang telah dilakukan para Eben terhadap tubuh 308 (Pilot tim # 2). Ebe2 tetlihat sangat tertarik. Kadang kami sukar, meskipun kami sudah beberapa lama berada di planet ini, untuk menafsirkan arti ekspresi wajah para Ebens. Ebe2 menjawab bahwa pertama-tama dia harus mendapat izin. Izin (approval) adalah kata baru bagi Ebe2. Dia harus membaca atau mempelajari bahasa kami. Mungkin dia sekedar mencomot kata-kata kami. Saya beritahu Ebe2 bahwa dia bisa meminta izin, tetapi kami diberi tahu sewaktu kami tiba bahwa kami tak akan dibatasi ke manapun kami pergi. Ebe2 berkata bahwa dia akan berbicara dengan pemimpin itu. 633 (Ilmuwan # 1) dan 700 (Dokter # 1) mengambil alat pemeriksaan lalu menyiapkan diri untuk meneliti laboratorium Eben. Menurut alat penghitung waktu kami, Ebe2 kembali kira-kira 80 menit kemudian. Ebe2 mengatakan bahwa anak buah saya boleh berkunjung ke laboratorium mereka. Saya putuskan bahwa saya akan ikut serta mengunjunginya. Saya, 633 (Ilmuwan # 1) dan 700 (Dokter # 1) diiringi Ebe2 pergi ke laboratorium. Kami akan diantar dengan alat helitransport, nama panggilan kami untuk helikopter mereka. Perlu beberapa waktu untuk sampai ke tempat itu. Menurut bacaan kompas kami, bukan bacaan kompas yang sebenarnya, tetapi hanya kami buat referensi dan menurut mereka, kami terbang ke utara. Dalam ukuran Eben Sarana itu termasuk besar. Bangunan besar satu tingkat tanpa jendela itu mirip sebuah gedung sekolah. Kami mendarat di atapnya, mungkin suatu tempat pendaratan. Kami dikawal menuruni jalan turun atau lerengan. Di planet ini tak ada tangga. Mungkin telah saya tulis di salah satu entri. Mereka memakai lerengan. Dindingnya putih. Lalu berjalan melalui gang masuk ke sebuah ruangan besar lainnya. Kami bertemu dengan dokter kami yang bisa berbahasa Inggris itu. Kami melihat banyak Eben lainnya, semuanya memakai pakaian berwarna kebiruan. Berbeda dengan pakaian mereka yang biasanya. Telah saya ceritakan pada entri yang lalu. Dokter itu memberitahu kami bahwa semua percobaan dilakukan di dalam gedung ini, dia tidak menyebutnya laboratorium, hanya sebuah gedung, dilakukan  penciptaan manusia-manusia (beings) kloning. Kami dipimpin masuk ke sebuah ruangan lain, yang berisi wadah berderet-deret, seperti bathtub kaca. Masing-masing bathtub itu berisi tubuh-tubuh. Saya terkejut, demikian juga 700 (Dokter # 1) dan 754 (Dokter # 2). Tubuh-tubuh. Tubuh-tubuh yang aneh. Bukan tubuh manusia, paling sedikit bukan semuanya. Kami mulai berjalan turun di ruang di sela-sela tabung-tabung itu. Melihat ke dalam tabung-tabung itu. Mahluk-mahluk yang menyeramkan. Saya tanyakan ke dokter itu mahluk apa yang ada di dalam tabung-tabung itu. Dokter itu mengatakan bahwa mahluk-mahluk itu berasal dari planet lain. 700 (Dokter # 1) bertanya ke dokter itu apa mahluk-mahluk itu mati sewaktu tiba? Atau para Eben membawa ke sini dalam keadaan sudah mati. Dokter itu bilang bahwa semua mahluk itu dibawa ke sini dalam keadaan hidup. 700 (Dokter # 1) bertanya apakah mereka diculik atau dibawa ke sini tanpa kehendak mereka. Dokter itu tak faham kata diculik. Dokter itu menerka-nerka. Dokter itu minta dijelaskan pertanyaannya. 700 (Dokter # 1) bertanya apakah mahluk-mahluk itu diambil dari planetnya ke Serpo tanpa seizin mereka sendiri atau pemimpin planetnya. Dokter itu bilang bahwa mereka dibawa ke sini untuk dilakukan percobaan. Mereka bukan mahluk cerdas. Ebe2 lalu memakai istilah binatang. Ok, sekarang saya faham. Semua mahluk ini adalah binatang dari planet lain. Dokter itu tidak faham kata binatang. Ebe2 dan dokter itu bertukar kata dalam bahasa Eben lalu dokter itu berkata, ya, mereka adalah binatang. Saya bertanya apa ada mahluk yang cerdas di dalam gedung ini. Dokter itu menjawab, ya, Tapi mereka semua telah mati tatkala tiba di Serpo. 700 (Dokter # 1) minta diperlihatkan mahluk-mahluk itu. Dokter itu mengoreksi 700 (Dokter # 1) dengan berkata being (sekedar istilah saja pen., selanjutnya istilah being di laboratorium itu saya terjemahkan dengan “manusia”).
Ok, saya kira mahluk adalah binatang dan “being /manusia” adalah seperti manusia. Mari kita menguraikan keadaan makhluk di dalam tabung-tabung itu. Mereka tidak sama (seragam). Mahluk pertama yang saya lihat seperti landak. Di dalam tubuhnya dipasangi pipa. Pipa itu masuk ke sebuah kotak di bawah tabung itu. Makhluk kedua yang saya lihat mirip monster. Kepalanya besar, matanya besar dan dalam, tak bertelinga, memiliki satu mulut, tetapi tak bergigi. Panjangnya kira-kira lima kaki, mempunyai dua kaki bawah tapi tak ada telapaknya. Punya dua lengan tapi tak bersiku. Punya tangan tapi tak berjari. Pada mahluk ini juga ada satu tabung yang menembusnya. Mahluk selanjutnya tak bisa dibandingkan dengan sesuatu binatang. Kulitnya berwarna merah darah, dengan dua bercak di tengahnya, mungkin mata. Tak bertangan atau kaki. Baunya aneh. Kulitnya berbintik-bintik dan bersisik. Seperti ikan. Mungkin seekor ikan. Mahluk selanjutnya seperti manusia. Tetapi kulitnya putih, berwarna putih. Kulit itu berkerut-kerut. Kepalanya besar, dengan dua mata, dua telinga dan satu mulut. Lehernya sangat kecil. Kepala itu seakan-akan duduk pada badannya. Dadanya kurus, dengan tulang besar yang menonjol. Lengannya melengkung, punya tangan tanpa ibu jari. Tungkainya juga melengkung, punya kaki dengan tiga jari. Selanjutnya tak ada mahluk lainnya. Kami menuruni gang lainnya, melalui satu ruangan, menuruni lereng, masuk ke kamar lain. Kami masuk sebuah ruangan seperti kamar rumah sakit. Banyak tempat tidur, paling tidak semacam tempat tidur, tempat tidur model Eben. Saya telah menuliskan sebelumnya. Di setiap tempat tidur ada seorang “manusia” hidup, seperti yang disebut dokter. Kata dokter semua “manusia” itu hidup dan dirawat dengan baik. 700 (Dokter # 1) bertanya ke dokter itu apakah “manusia-manusia” itu sakit. Ebe2 menerjemahkannya tapi kata dokter itu, tidak, mereka hidup. Ketiga kami terkejut dengan kata hidup. Saya tanya Ebe2 apa maksud dokter itu. Ebe2 bertukar kata dengan dokter itu. Ebe2 lalu memakai istilah tumbuh. 700 (Dokter # 1) tanya dokter itu apakah mereka “manusia” kloning yang telah disebut sebelumnya. Doctor bilang ya semua “manusia” itu tumbuh, memakai kata yang sama dengan Ebe2. 754 (Dokter # 2) tanya dokter itu apa “manusia-manusia” itu ditumbuhkan seperti tanaman. Dokter itu bilang ya, suatu perbandingan yang baik. 700 (Dokter # 1) tanya dokter itu bagaimana cara mereka ditumbuhkan. Dokter itu bilang suatu bagian dari “manusia” lain dipakai untuk menumbuhkan “manusia-manusia” ini. Doctor itu bilang dia tak bisa menerangkan prosesnya dalam bahasa Inggris karena dia tak tahu istilahnya. 700 (Dokter # 1) lalu tanya Ebe2 apakah dia bisa menerangkan proses tumbuhnya. Ebe2 menjawab dia tak tahu kata-kata bahasa Inggrisnya. Ebe2 bilang bahwa bagian dari darah dan organ lain dicampur dengan suatu bahan yang ditempatkan di dalam tubuh “manusia-manusia” ini. Ini semua yang dapat dijelaskan oleh Ebe2 dalam bahasa Inggris. Saya minta 700 (Dokter # 1) untuk kembali guna menemui 420 (Ahli bahasa # 1) lalu membawanya kembali. Sementara kami menunggu 420 (Ahli bahasa # 1), saya mengamati “manusia-manusia” ini. Mereka bernafas. Kebanyakan mereka seperti manusia,. Dua “manusia” di sebelah ujung mirip manusia yang berkepala anjing. “Manusia-manusia” ini tidak bangun. Antara tidur atau diberi obat tidur. 420 (Ahli bahasa # 1) kembali. Saya minta 420 (Ahli bahasa # 1) mempelajari apakah dia bisa menerjemahkan cara menumbuhkan “Manusia-manusia” ini. 420 lalu bicara dengan Ebe2. 420 (Ahli bahasa # 1) sungguh pandai. Begitu lama kami sudah ada di sini, ada yang mengira 18 bulan waktu bumi, 420 (Ahli bahasa # 1) telah belajar bahasa Eben dengan baik. 420 (Ahli bahasa # 1) bilang bahwa proses tumbuhnya melibatkan sel-sel yang diambil dari “manusia” lain, ditumbuhkan lalu dicampur dengan bahan kimia lalu disisipkan ke dalam tubuh “manusia” lain. Itulah semua yang dapat diterangkan oleh 420 (Ahli bahasa # 1). 420 (Ahli bahasa # 1) tak tahu bahasa yang dipakai Ebe2. Tetapi memakai kata sel. Ebe2 bilang kepada saya bahwa suatu bahan diambil dari dalam sel. 700 (Dokter # 1) dan 754 (Dokter # 2) lalu tanya apa bahan yang diambil dari dalam sel itu membran sel atau identification markers untuk sel. Ebe2 menterjemahkannya ke dokter itu. Keduanya bingung lalu bilang bahwa mereka tak bisa menerangkan prosesnya karena tak tahu istilah bahasa Inggrisnya. 700 (Dokter # 1) memakai kalimat ekstraksi biologis yang lanjut (maju) dari pada membran sel. Tetapi, baik Ebe2 atau dokter itu tak tahu apa-apa tentang proses itu. Saya tanya 754 (Dokter # 2) apa dia tahu yang telah mereka lakukan. 754 (Dokter # 2) bilang bahwa sel-sel manusia berisi bahan kecil yang bisa mengetahui struktur membran sel. Teknologi bumi belum mengembangkannya tetapi 754 (Dokter # 2) telah membacanya sebelum keberangkatan. Tetapi 754 (Dokter # 2) tidak berfikir bahwa teknologi bumi dapat dipakai untuk menumbuhkan sel-sel hidup seperti yang telah dikerjakan oleh para Eben. Para Eben itu pasti telah menemukan cara menumbuhkan sel-sel hidup dan menjadikannya “manusia” hidup. 700 (Dokter # 1) dan 754 (Dokter # 2) mengatakan tak ada semacam ini yang diketahui di bumi. Saya lalu tanya dokter itu apa tubuh 308 (Pilot tim # 2) telah digunakan untuk menciptakan “manusia”. Dokter itu mengatakan ya, dan menunjukkan “manusia”nya kepada kami. Saya terkejut, begitu juga 700 (Dokter # 1) dan 754 (Dokter # 2). “Manusia” ini, menggunakan darah dan sel-sel rekan kami, mirip seorang Eben yang besar. Tetapi tangan dan kakinya mirip manusia. Bagaimana mereka bisa menumbuhkan “manusia” ini begitu cepat? Memang, ini jauh di atas kecerdasan kita. Saya telah melihat yang ingin saya ketahui. Saya bilang dokter itu bahwa kami akan pergi. Ebe2 melihat bahwa saya merasa kecewa lalu menyentuh tangan saya. Segera, saya merasakan perhatiannya. Ebe2 betul-betul memperhatikan yang telah saya lihat. Ebe2 mengatakan kepada dokter itu bahwa kami akan pergi. Kami lalu keluar dari gedung ini, gedung yang tidak ingin saya lihat lagi. Saya melihat sisi kelam peradaban ini. Peradaban para Eben itu tidak semanusiawi seperti yang kami duga. Tapi saya harus mengakui bahwa mereka tidak menyembunyikan apa-apa. Dokter itu telah berkata jujur kepada kami. Sebagaimana para Eben lainnya. Mereka tak tahu cara berbohong. Setelah mengetahui yang telah kami lihat, telah merubah kesan kami tentang para Eben itu selama kami tinggal di planet ini.

PENYINGKAPAN KE-16
Sukar sekali berbicara sains kepada para Eben. Bagaimana kami menerangkan tentang Einstein kepada mereka? Kami sukar menghubungkan sains kami dengan sains mereka. Namun, rupanya mereka bisa memahami fisika dan kimia kami lebih cepat daripada kami sendiri. Kami mengatur diri untuk meneliti teknologi mereka yang asing bagi kami. Mula-mula kami buka lokator mereka yang ada di sabuk kami. Tidak mudah. Tak ada sekrup atau baut yang mengikatnya. Kami lalu memecahnya. Kami tak pernah melihat alat elektronik semacam ini sebelumnya. Tak ada transistor, tabung, perata, kumparan atau komponen elektronik seperti teknologi kami (waktu itu chip tak dikenal di bumi, pen.). Hanya ada kabel dan benjolan di beberapa titiknya. Terdiri dari dua bagian. Alat penghitung frekwensi kami tak bisa menentukan frekwensi yang dipancarkan atau diterima. Ada di luar wawasan kami. 633 (Ilmuwan # 1) dan 661 (Ilmuwan # 2) memakai alat lain untuk menganalisa barang itu tapi tetap tak bisa memahaminya. Kami tanya ilmuwan Eben, yang kami panggil Ebe 4. Masalahnya ada pada penerjemahan Ebe2 karena Ebe 4 tak bisa berbahasa Inggris. Meskipun Ebe2 telah bekerja dengan baik, banyak yang hilang dalam proses penerjemahan itu. Kami tunjukkan kepada Ebe 4 radio portable kami. Radio Motorola FM yang sudah termasuk pelik bagi kami. Model baru dengan 4 saluran. 661 (Ilmuwan # 2) mengurai radio itu di depan Ebe 4, menerangkan bagian-bagiannya juga different crystals yang kami gunakan untuk frekwensi. Ebe 4 tak memahaminya. Dia tak tahu tentang radio kami dan kami tak tahu alat mereka. Ebe2 bilang bahwa Ebe 4 tak faham radio dan cara kerjanya. Itulah dilema kami. Bagaimana kami bisa tukar menukar sains. Kedua peradaban kami harus saling mempelajari. Maka, kami putuskan untuk bersekolah. Hari pertama kami sangat berat. Kami mulai dengan masalah sederhana. Yang sama-sama kita ketahui. Kami pilih cahaya. 661 (Ilmuwan # 2), yang pernah mengajar, mulai dengan panjang gelombang. 661 (Ilmuwan # 2) mulai dengan cahaya yang tak terlihat dengan Angstroms berbeda. Lalu 661 (Ilmuwan # 2) menunjukkan spektrum cahaya. 661 (Ilmuwan # 2) menunjukkan sinar kosmis dan cara kami mengukurnya. Selanjutnya sinar gamma, sinar x dan sinar ultraviolet. 661 (Ilmuwan # 2) menerangkan bahwa cahaya adalah gelombang eloktromagnit. Selama beberapa hari Eben, 661 (Ilmuwan # 2) menerangkan segala yang diketahuinya tentang cahaya, frekwensi dan uraian tentang jalur-jalur frekwensi. Selama proses bersekolah itu, beberapa Eben lain masuk dan mendengarkan. Ebe2 sangat sibuk menerjemahkannya. Ebe2 sukar menerangkan semua yang dikatakan 661 (Ilmuwan # 2) karena dia tak tahu kata-kata Eben untuk semuanya. Tetapi dia telah bekerja dengan sangat baik dalam menguraikan ucapan 661 (Ilmuwan # 2) itu. Saya fikir Ebe 4 faham bukan semua ucapan 661 (Ilmuwan # 2) tapi tak perlu lama bagi Ebe 4 untuk memahami uraian 661 (Ilmuwan # 2) itu. 661 (Ilmuwan # 2) lalu menunjukkan pada Ebe 4 manual untuk memperbaiki alat uji kami. Semua yang kami bawa adalah manual militer. Manual itu berisi skema hubungan listrik. Ebe 4 sama sekali tidak faham. Tetapi akhirnya bisa menggambarkan isi alat uji yang ditunjukkan oleh 661 (Ilmuwan # 2) itu. 661 (Ilmuwan # 2) lalu mulai menunjukkan dasar-dasar kelistrikan. Hukum Ohms, bermacam-macam rumus untuk voltase dan amper. Ebe 4 bingung untuk menguraikannya barang sedikit. Tetapi seorang Eben yang lain. Yang masuk untuk mendengarkan, cepat menangkap ide itu. Kami namakan Eben ini, Ebe 5 atau si Einstein. Eben ini pandai, sangat pandai. Setelah tiga tahun, akhirnya kami menemukam seorang Eben yang bisa menangkap ilmu kami. Masalahnya hanyalah bahwa dia tak bisa berbahasa Inggris. Tetapi dia mampu mengajukan pertanyaan, tidak seperti Ebe 4. Meskipun perlu beberapa kali pelajaran untuk menerangkan kepada Ebe 5 arti setiap huruf dalam rumus itu, Ebe 5 akhirnya memahami uraian kami. Eben itu pasti IQ nya 300. Ebe 5 betul-betul bisa menyelesaikan beberapa masalah sederhana dalam kelistrikan dasar yang dibuat oleh 661 (Ilmuwan # 2), seperti menghitung tahanan dalam circuit listrik dan masalah sederhana lainnya. Hal yang luar biasa. Ebe 5 menjadi murid andalan kami. Kami tak bisa meninggalkannya. Dia mengikuti kami kemana-mana dan bertanya melalui Ebe2. Bila Ebe2 tidak ada, dia menunjuk-nunjuk dan menggerak-gerakkan bahunya. Kami bicara padanya dalam bahasa Inggris atau minta 420 (Ahli bahasa # 1) atau 475 (Ahli bahasa # 2) menerjemahkannya. Tetapi hanya 420 (Ahli bahasa # 1) yang dapat menerjemahkan sebagian besar perkataan Ebe 5. Ini menjadi titik yang menarik. Ebe 5 terlihat sedikit berbeda dari Eben lainnya. Pada beberapa tahun terakhir, kami memperhatikan bahwa beberapa orang Eben terlihat berbeda, khususnya yang tinggal jauh di utara. Kepalanya lebih besar. Wajahnya terpengaruh cuaca. Ebe 5 berasal dari utara. Dia tinggal di desa kedua di sebelah utara. Jaraknya kira-kira 5 kilometer. Saya telah menggambar peta semua desa di utara di entry 4432. Saya yakin ada desa-desa lainnya yang lebih jauh tapi kami belum mengunjunginya. Ebe 5 juga tak punya pasangan. Ini aneh tapi bukan hal yang luar biasa.  
Kami tlah menemukan beberapa Eben tanpa pasangan. Kami belum menyelidiki kehidupan pribadi Ebe 5 tetapi 518 (Biologis) menginginkannya.
Pada satu entry saya telah membahas teknologi Eben tentang sekrup, baut dll. Mereka tidak punya. Semua barang mereka disambung dengan solder atau lelehan. Waktu kami mengunjungi pabriknya, kami kagum betapa efisien mereka dalam membuat mebel, helikopter atau pesawat terbang. Kami masih belum melihat pabrik pesawat antariksa mereka. Pasti letaknya jauh di sebelah barat atau selatan. Kami yakin suatu hari kami akan mengunjunginya. Masih ada waktu tujuh tahun, dalam waktu bumi. Seperti telah saya sebut sebelumnya, kami telah kehilangan waktu bumi sepenuhnya. Kami telah tidak memakainya lagi sejak beberapa tahun yang lalu. Kami telah menggunakan waktu Eben, yang sangat rumit, seperti yang telah saya sebut sebelumnya.
Kami sedang berpesta. Pesta apa ini. Kami makan C-Rations terakhir kami, tetapi para Eben itu tidak memperdulikannya. Kami telah membunuh seekor binatang buas. Seperti Telah saya sebut, para Eben itu mengizinkan kami unmtuk membunuh hewan buas untuk dimakan dagingnya. Rasanya tidak terlalu buruk, Kata 899 (Sekurity) rasanya seperti beruang, yang belum pernah saya makan. Tetapi para Eben itu melihat kami dengan heran saat kami makan daging. Aneh, mereka bisa mengkloning mahluk dan spesies manusia lain tetapi tidak makan daging. Alangkah anehnya mereka. Tetapi mereka mengizinkan semua yang kami inginkan di antaranya kami perlu makan daging untuk proteinnya. Kami telah makan garam dan merica kami yang terakhir, yang menjadikan makanan mereka suatu tantangan. Para Eben itu tidak punya sesuatu mirip garam dan merica. Ada tanaman seperti Oregano yang mereka makan. Rasanya asam yang kami gunakan untuk penambah rasa. Pesta itu meriah. Kami ikut menari, yang sangat disukai Eben. Mereka menari dengan gembira dan memainkan permainan mereka yang aneh. Saya telah menguraikan permainan itu tetapi pesta ini ada yang berbeda. Permainan itu seperti catur dengan Eben berdiri di lapangan dalam susunan segi empat yang besar. Persegi itu dibagi 24 bagian. Setiap bagian terbagi atas 2 titik. Cara bagaimana atau mengapa para Eben itu bergerak merupakan misteri. Seorang Ebens mengatakan sesuatu lalu Eben lainnya bergerak. Suatu permainan tim. Tiap sisi ada enam orang Eben. Kami tak dapat menggambarkannya tetapi pada akhirnya para Eben menari bersama-sama, menandakan kemenangan, kami kira. Hari gembira. Tim kami memainkan softball, dengan beberapa Eben yang hidungnya keras, yang telah mempelajarinya. Seringkali. Mereka masih belum bisa menangkap bola sebelum jatuh ke tanah. Tetapi mereka senang. Di antara Eben itu ada pemain atletik yang sangat berbakat. Tetapi, ada juga yang tak bisa bermain atletik. Persis seperti manusia. Permainan softball kami berhenti karena hujan. Kami mengakhirinya di dalam gedung umum. Kami mengakhiri makan kami dan berpisah ke tempat tinggal kami. Sebagaimana kami lakukan setiap harinya, kami melakukan briefing pada akhir hari. Kami memeriksa keadaan jiwa dan kesehatan umum. Hari kami berakhir dan kami mulai beristirahat selama delapan jam. Para Eben itu mempunyai masa waktu yang berbeda, seperti yang telah saya sebutkan. Setiap 10 jam kerja mereka beristirahat empat jam. Tetapi kami harus memperhitungkan bahwa jam mereka lebih lama dan hari mereka lebih panjang. Maka kami berhenti memakai waktu kami dan memakai jam Eben. Sukar difahami tapi cuma sebuah harian. Setiba saya di Bumi, saya bisa menerangkan perbedaan waktunya dan bagaimana kami kemudian memakai jam mereka, bukan jam kami. Saya tetap menuliskan waktu pada setiap entry harian tetapi penting untuk memperhatikan bahwa meskipun kami sudah ada di sini sekitar tiga tahun, Kami telah menghentikan memakai waktu Bumi lalu memakai waktu Eben. Kami coba memakai dua matahari mereka sebagai sistem hitungan tetapi tidak bisa dipakai. Kami lalu memakai arloji kami tetapi tak bisa dipakai. Maka kami hentikan alat waktu kami lalu hanya memakai menara waktu Eben. Setiap desa punya satu dan sangat mudah memahami simbolnya. Setiap simbol berarti sesuatu waktu dan masa kerja tertentu.
Ebe2 datang setelah pesta itu. Ebe2 khawatir terhadap 754 (Dokter # 2). Telah saya sebutkan pada entry, 754 (Dokter # 2) jatuh sakit. Tetapi telah sembuh. Kami tak tahu yang dideritanya tetapi 700 (Dokter # 1) mengobatinya dengan penicillin, yang berhasil. Semua kami mendapat semacam penyakit sejak ada di sini kecuali 899 (Sekuriti), orang itu batu cadas. Dia tak pernah sakit, meskipun sekedar pilek. 706 (Dokter # 1) dan 754 (Dokter # 2) punya perincian catatan semua anggota tim, keadaan kesehatan dan badannya. Kami berusaha melakukan program kesegaran jasmani secara tetap sejak kami tiba. Kadang kami melaksanakannya kadang tidak. Tetapi semua anggota ada dalam keadaan baik, paling tidak secara jasmani. Secara kejiwaan, mungkin ceritanya lain. Beberapa anggota tim merindukan Bumi, seperti saya. Tapi tak ada anggota tim yang sampai jatuh mentalnya atau memerlukan bantuan kejiwaan dari 700 (Dokter # 1) atau 754 (Dokter # 2). Proses penyaringan kami memang hebat. Tetap menjaga kesibukan adalah obat kami. Kami tetap sangat sibuk, menjelajah dan menyelesaikan tujuan kami.
Pada pertemuan tim kami baru-baru ini, 203 (Asisten Komandan Tim) dan saya sendiri memutuskan untuk mengakhiri penghormatan militer, saling bersalut waktu berjumpa pertama kali. Saya putuskan untuk tetap mempertahankan sikap dan perilaku militer kami, tapi menghentikan bersalut. Semua anggota tim setuju. Saya tak masalah. Para Eben itu malah memandangi kami kalau mengerjakannya.
Tetapi mereka juga melakukan penghormatan. Para Eben itu saling menghormat sesuai jam harinya. Mereka berangkulan pada satu waktu, menyentuh jari pada waktu lainnya dan saling membungkuk pada kali lainnya. Kami belum bisa menggambarkan mengapa mereka berbuat itu. Ebe2 bilang bahwa itu hanya suatu cara penghormatan resmi. Kehidupan para Eben itu sangat ketat. Mereka menjaga gaya hidup yang tertata. Ada yang berbeda tapi hanya sedikit. Militer menjaga agar setiap orang menaatinya. Militer bertindak sebagai kekuatan kepolisian, seperti telah saya sebut. Mereka tidak bersenjata tetapi seragam mereka berbeda dan semua orang Eben hormat pada seragamnya. Militer itu berpatroli sepanjang waktu. Mereka berjalan berpasangan,  sangat bersahabat tetapi bisa sangat ketat. Kami melihat dua orang Eben berjalan menyeberangi sebuah lapangan. Dua orang militer segera mendekati kedua orang Eben itu lalu menunjuk ke sebuah gedung. Kedua orang Eben itu berjalan ke gedung itu dengan anggota militer. Anggota militer meneriakkan sesuatu kepada mereka. Pada saat itu, tak ada 420 (Ahli bahasa # 1) atau 475 (Ahli bahasa #2) untuk menerjemah tapi saya mengira kedua Eben itu melanggar peraturan atau hukum. Kami pernah diingatkan oleh militer sewaktu kami mendekati sesuatu yang tak boleh didekati. Militer itu sangat hormat bila berjumpa kami tetapi mereka tidak mengizinkan kami melanggar peraturan atau hukum mereka tanpa mengingatkan kami. Waktu kami pertama kali membunuh seekor ular pasir, segera datang enam anggota militer di tempat itu. Merupakan upaya perundingan besar untuk menyelesaikan situasi itu. Tetapi militer itu tidak pernah menyentuh kami atau mengancam kami. Para Eben itu menyesuaikan diri kepada kita seperti kami menyesuaikan diri kepada mereka. Kami mengerjakan misi kami dan mereka mengizinkan kami mengerjakan semuanya. Satu-satunya yang dilarang adalah memasuki rumah tinggal pribadi mereka. Kami melakukannya sekali lalu dikawal keluar dengan sopan oleh militer itu. Rupanya lebih banyak militer daripada yang betul-betul dibutuhkan. Mereka punya senjata, seperti telah saya sebut. Kami jarang melihat anggota militer yang membawa senjata. Tetapi kami melihatnya sewaktu masa bahaya beberapa waktu yang lalu. Ebe2 masuk ke dalam tempat tinggal kami, setelah waktu istirahat kami. Ebe2 ketakutan dan menyuruh kami tinggal di dalam dan tidak keluar dari tempat tinggal kami. Kami tanya mengapa lalu 2 bilang bahwa sebuah pesawat antariksa yang tak dikenal telah masuk ke orbit planet mereka. Tetapi Ebe2 menjamin bahwa militer akan dapat mengatasi masalah itu. Secara alami kami masuk ke dalam keadaan siaga. Kami mengambil senjata kami lalu berdiri menjaga tempat tinggal kami. Kami melanggar perintahnya lalu pergi keluar. Kami mengamati langit dan melihat banyak lintasan udara. Kami lihat semua anggota militer membawa senjata dan buntalan lapangan. Mereka dalam sikap perang penuh (full fighting gear), seperti yang dikatakan oleh 899 (Sekuriti). Keadaan bahaya itu tidak berlangsung lama, lalu Ebe2 kembali, tampak sedikit penasaran lalu bilang semuanya baik-baik saja dan masa bahaya telah berakhir. Kami tanya padanya apakah pesawat antariksa itu telah diketahui. Dia bilang tak ada kapal antariksa hanya puing angkasa alami dan dibiarkan saja. Kami tak mempercayainya tapi tak tahu yang sebenarnya. Kami kembali ke kehidupan biasanya.


5.  PLANET SERPO
{Bab ini berisi semua berita tentang penemuan dari tim pertukaran selama mereka berada di Planet Serpo.  Seksi 5.1 menguraikan penemuan tim tentang planetnya.  Seksi 5.2 menguraikan tentang peradaban EBEN. Seksi 5.3 menguraikan tentang masalah-masalah yang dialami tim dan seksi 5.4 berisi kesimpulan yang dibuat tentang proyek.}
 5.1  Penemuan-penemuan
PENYINGKAPAN KE-2
Tim kami memerlukan waktu sembilan bulan untuk menempuh jarak sejauh itu, di dalam sebuah pesawat Eben. Selama perjalanan,semua anggota tim kami sering pusing, bingung dan menderita sakit kepala. Selama perjalanan tidak terjadi keadaaan tanpa bobot di dalam pesawat itu. Pesawat itu sangat besar sehingga tim bisa melakukan latihan gerak badan.
Setelah tim tiba di planet Eben, perlu beberapa bulan untuk menyesuaikan diri terhadap iklimnya. Selama masa penyesuaian, mereka menderita sakit kepala, pusing dan bingung.
Ada masa gelap, tetapi tidak sepenuhnya. Planet Eben itu terletak di dalam tata surya /Sistem Bintang Zeta Recticular. Planet itu memiliki dua matahari tetapi sudutnya sangat kecil sehingga bisa terjadi sedikit gelap sesuai kedudukan salah satu matahari itu.
Planet itu miring sehingga suhu di bagian utaranya lebih dingin. Planet itu sedikit lebih kecil daripada Bumi. Atmosfirnya mirip Bumi mengandung unsur CHON [Carbon, Hidrogen, Oksigen, Nitrogen]. Zeta Recticular jauhnya sekitar 37 tahun cahaya dari kita.
Cahaya matahari yang terik di planet Eben juga menimbulkan masalah. Meskipun mereka memakai kacamata hitam, mereka masih menderita akibat sinar matahari yang terlalu terang dan bahaya paparan sinar matahari. Tingkat radiasi di planet ini sedikit lebih tinggi daripada di Bumi. Mereka hati-hati dengan menutup badannya sepanjang waktu.
Para Eben tak punya alat pendingin, kecuali di industri. Suhu di pusat planet, berkisar antara 94° dan 115°. Asda awan dan hujan, tapi jarang. Di hemisfer utara planet, suhunya turun antara 55 dan 80 derajat. Ini terlalu dingin bagi para Ebens, atau sebagian besar dari mereka. Tim kami menemukan orang-orang Eben di utara, di desa-desa yang sangat kecil.
Tim kami segera dipindah ke utara agar tetap dingin. Pengankutan darat yang dipakai olkeh tim kami adalah semacam helikopter. Sistem tenaganya adalah alat enerji tersegel yang memberi tenaga listrik dan daya angkat pesawat itu. Sangat mudah menerbangkannya maka pilot-pilot kami belajar sistemnya dalam beberapa hari. Para Ebens itu punya kendaraan, yang melayang di atas tanah maka tak perlu ban dan roda.
 PENYINGKAPAN KE-2
Ada pemimpin-pemimpin, tetapi tidak ada bentuk pemerintahan yang sesungguhnya. Pada hakekatnya tidak ada kejahatan yang terlihat oleh tim. Mereka memiliki tentara, yang juga bertindak sebagai polisi. Tetapi tidak bersenjata. Ada pertemuan teratur dalam setiap masyarakat kecil. Ada masyarakat besar, yang berperan sebagai pusat peradaban. Semua industri berada di lokasi ini. Tidak ada uang.
Semua penduduk Eben dicukupi kebutuhannya. Tidak ada toko, mal atau tempat perbelanjaan. Ada pusat pembagian, yang dikunjungi penduduk Eben untuk mengambil barang-barang kebutuhannya. Semua penduduk Eben bekerja dalam beberapa bagian (capacity). Anak-anak ditempatkan di tempat yang sangat terasing. Anggota tim kami sulit memotret mereka, sewaktu memasuki tempat anak-anak Eben itu. Tentara mengawal mereka dengan sopan lalu mengingatkan mereka agar tidak mengulanginya.
PENYINGKAPAN KE-5
Alat enerji Eben itu telah dianalisa berulang kali oleh tim kami. Karena tim kami tidak bisa memakai mikroskop ilmiah atau alat pengukur lainnya, maka kami tidak memahami cara kerja alat enerji itu.
Tetapi, berapa pun listrik yang dibutuhkan, alat enerji Eben itu bisa menyediakan aliran dan jumlah watnya dengan tepat. Tim menduga alat itu memiliki pengatur yang merasakan kebutuhan aliran / jumlah watt. (Catatan: Anggota-anggota Anggota Tim kami membawa pulang dua perangkat energi itu ke Bumi untuk dipelajari.)
Planet Serpo hanya mengelilingi satu matahari saja. Sedang matahari lainnya ada di dalam kedua orbit matahari itu.
 PENYINGKAPAN KE-3
Tim kami mengumpulkan statistik planet Eben. Inilah data yang bersangkutan:

Diameter:
7.218 mil

Massa:
5,06 x 1024


Jarak dari matahari #1:
96,5 juta mil


Matahari #2:
91,4 juta mil


Bulan:
2


Gravitasi permukaan:
9,60m/s2


Periode Rotasi:
43 jam


Orbit:
865 hari


Kemiringan:
43 derajat


Suhu:
Min: 43° F (6° C) / Max: 126° F (52° C)


Jarak dari Bumi:
38,43 tahun cahaya


Nama planet oleh Tim:
SERPO


Planet terdekat dengan SERPO:
Nama: OTTO


Jarak:
88 juta mil (dikoloni oleh Ebens untuk pangkalan riset, tetapi tidak ada penduduk asli di planet itu)


Jumlah planet di Tata Surya Eben:
Enam


Planet berpenghuni terdekat dengan SERPO:
Nama: SILUS (SILUS dihuni mahluk-mahluk berbagai tipe, tetapi tak ada bentuk kehidupan cerdas. Ebens memakai planet itu untuk digali mineralmya)


Jarak:
434 juta mil

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
PENYINGKAPAN KE-7
Berikut ini adalah beberapa fakta geologis mengenai Serpo yang disusun oleh anggota Tim kami:
Garis tengah planet kira-kira 7.218 mil.
Gravitasi permukaan adalah 9.60m / s2.
Masa putaran kira-kira 43 jam.
Dalam Tim Kami ada dua orang ahli geologi (mereka juga dilatih silang sebagai ahli-ahli biologi). Hal pertama yang dilakukan ahli-ahli geologi kami adalah memetakan seluruh planet. Langkah pertama ialah membagi planet itu menjadi dua, dengan demikian menciptakan Khatulistiwa. Mereka lalu membentuk Belahan Utara dan Belahan Selatan. Dalam setiap belahan bumi, mereka membuat empat kuadran. Akhirnya, mereka menentukan kutub "Utara dan Selatan". Ini adalah cara paling mudah belajar planet.
Kebanyakan masyarakat Eben tinggal di Khatulistiwa. Namun demikian, ada beberapa masyarakat yang tinggal di Belahan Utara pada empat quadrant. Tidak ada masyarakats yang tinggal di kutub-kutub. Kutub bagian selatan adalah gurun. Lahan yang tandus tanpa hujan sama sekali sehingga tak ada yang bisa tumbuh di daerah ini.


Ada bentuk-bentuk batuan vulkanik, sedang bagian paling selatan terdiri dari gurun batu. Suhu di kutub selatan antara 90° and 135°F. Lebih ke utara dari kutub selatan pada Quadrant 1, Tim menemukan batu-batu ledakan magma. Ini menunjukkan adanya kegiatan gunung berapi di wilayah itu. Tim kami menemukan banyak gunung berapi di daerah ini.
Tim kami menemukan beberapa retakan letusan di wilayah ini, dengan genangan air. Setelah diuji air itu berisi belerang, seng, tembaga dan bahan-bahan kimia lainnya yang tidak diketahui dalam kadar yang tinggi. Berpindah dari timur ke Quadrant 2, Tim menemukan ladang-ladang batu vulkanis yang sama.
Namun demikian, dalam satu lokasi tertentu dekat ujung utara Quadrant 2, Tim menemukan Alkali Flat. Di Bumi, bentukan ini diakibatkan oleh air yang mengalir ke  padang pasir atau lokasi kering. Tim kami menemukan lumpur keras yang ditutupi  garam basa. Beberapa tanaman tumbuh di daerah ini.
Pindah ke Quadrant 3, Tim menemukan satu bentuk Badlands: Daerah kering yang dipenuhi alur-alur dalam dengan tanaman yang jarang. Alur-alur atau lembah yang sangat dalam, di antaranya turun sampai 3.000 kaki.
Tim menemukan hewan pertama Serpo di wilayah ini. Seperti trenggiling. Makhluk ini sangat buas dan mencoba menyerang Tim beberapa kali. Pemandu Eben memakai alat yang bersuara (sonic-directed sound beam) untuk menakut-nakuti dan mengusir makhluk itu.
Pindah ke daerah Khatulistiwa, tim kami menemukan pemandangan alam bergaya gurun dengan kelompok kecil tanaman. Tim menemukan banyak kantong air di dalam tanah berasal dari Sumur Artesis. Air itu adalah yang paling segar, hanya berisi bahan-bahan kimia yang tidak diketahui. Rasanya segar dan para Eben lalu meminumnya dan memakainya. Tim kami masih menjerangnya karena pada uji kultur, ditemukan kuman yang tidak diketahui jenisnya.
Pindah ke Belahan Utara, Tim melihat iklim dan pemandangan alamnya sangat berubah. Satu Anggota Tim, yang telah menyebutnya Quadrant 1, di belahan utara, menamakannya "Little Montana." Tim menemukan pohon-pohon, serupa pohon-pohon Bumi gaya Evergreen. Pohon ini diperas oleh para Eben itu. Cairan putih diekstraksi lalu diminum.
Banyak tanaman jenis lain di wilayah ini. Ada genangan air, mungkin berasal dari sumur Artesis atau erupsi retakan. Di suatu daerah, ada tanah rawa. Di daerah rawa itu banyak tanaman besar. Tanaman itu dimakan oleh para Eben. Bonggol tanaman itu sangat besar. Rasa bonggol itu seperti melon.


Tim kami akhirnya pergi ke suatu daerah di Quadrant 1 di belahan utara. Wilayah ini bersuhu sedang [50° - 80°] dan naungan yang luas. Eben telah membangun masyarakat kecil untuk tim. Kebanyakan dari penyelidikan planet yang tersisa dilakukan dari sini. Tim hanya menjelajahi belahan bumi bagian selatan sekali, untuk mencari informasi geologis.
Karena suhunya sangat panas, Tim memutuskan untuk tidak kesana lagi. Tim melanjutkan penyelidikan ke belahan utara, ketika Tim pergi ke kutub utara, suhunya sangat dingin. Tim menemukan pegunungan yang tingginya sampai 15.000 kaki sedang lembah yang ada di bawah tanda dasar oleh tim dianggap sebagai "permukaan laut." Ada ladang-ladang hijau yang lebat yang terdiri dari semacam rumput yang berbonggol. Tim menyebut ladang-ladang ini, "Ladang Semanggi," walaupun bonggol-bonggol itu bukan semanggi.
Tingkat radiasi di belahan utara lebih rendah daripada di Khatulistiwa dan belahan selatan. Udara di Kutub Utara itu dingin dan tim melihat tanda pertama salju. Selimut salju menghiasi pemandangan alam di sekitar kutub utara. Salju itu pada bagian yang paling dalam tebalnya sekitar 20 kaki,
Suhunya tetap 33°. Tim Kami tidak pernah menemukan perubahan suhu di wilayah ini. Ebens tidak tahan tinggal di wilayah ini dalam waktu lama. Mereka menderita hypothermia ekstrem. Pemandu tim memakai pakaian mirip pakaian antariksa yang dilengkapi alat pemanas built in.
Tim Kami menemukan bukti adanya gempa-gempa pada masa lalu. Garis-garis retakan ditemukan sepanjang ujung utara belahan selatan. Ada pengelupasan tanah  bersama batu-batu ledakan magma, yang menunjukkan adanya aliran magma di masa lalu.
Tim Kami membawa pulang ratusan contoh tanah Serpo, tanaman, air dan barang-barang lain untuk diuji di Bumi. Pada saat penyelidikan oleh Tim kami, mereka menemukan banyak jenis hewan. Yang paling aneh adalah "Hewan Buas" mirip ox (semacam lembu) yang besar. Hewan itu selalu penasaran dan dianggap buas oleh para Eben.
Pada saat eksplorasi Quadrant 4 di belahan selatan, tim menemukan satu makhluk yang sangat panjang dan besar seperti ular. Makhluk ini "mematikan," kata para Ebens. Kepala makhluk itu besar dengan mata nyaris seperti mata manusia. Hanya sekali itu Tim kami menggunakan senjata lalu membunuh makhluk itu.
Ebens tidak terkejut tatkala Tim membunuh makhluk itu, tetapi mereka terkejut atas penggunaan senjata. Tim membawa empat Colt kaliber .45 (standar militer) senjata genggam dan empat senapan karabin M2. Setelah membunuh makhluk itu, lalu tim mengirisnya. Alat tubuh bagian dalamnya aneh dan tidak mirip ular di Bumi. Makhluk itu panjangnya 15 kaki dan garis tengahnya 1.5 kaki. Tim ingin mengetahui tentang matanya.
Setelah matanya diperiksa ditemukan sel cone yang mirip mata manusia. Pada mata itu ada selaput pelangi dan pada bagian belakangnya ada saraf yang besar, serupa saraf mata yang bersambung ke otak makhluk itu. Otaknya besar, jauh lebih besar daripada ular di Bumi. Tim ingin menyantap daging makhluk itu, tetapi pemandu Eben itu dengan sopan memberitahu mereka "jangan".
 PENYINGKAPAN KE-7a
Seperti yang telah kita ketahui, di perairan Serpo tidak ditemukan ikan. Beberapa perairan, dekat khatulistiwa, ada makhluk-makhluk aneh, mirip belut (kecil panjangnya kira-kira 8–10") mungkin sepupu dari "ular" tanah. Ada rimba, dekat lahan berawa, tetapi bukan hutan-hutan yang biasa kita lihat (di bumi).
Terjadi perundingan yang lama dengan senjata. Akhirnya, para Eben itu tidak perduli. Maka Anggota Tim kami memutuskan untuk membawanya pada beberapa keadaan. Bukan untuk berkelahi, Tuhan yang tahu, karena jumlah Tim kami sangat tak sebanding, hanya untuk keselamatan. Ingat, ke-12 orang itu semuanya anggota militer, maka adanya senjata membuat mereka MERASA aman. Catatan tambahan: Mereka membawa 50 putaran amunisi per pistol genggam dan 100 putaran amunisi per senapan.
PENYINGKAPAN KE-10
Inilah beberapa informasi tentang binatang di Serpo.
— Mahluk mirip Armadillo tidak buas, hanya menakutkan Anggota Tim. Pemandu Eben mengarahkan suara (nada sangat tinggi) ke mahluk Armadillo itu lalu lari ketakutan. Mahluk-mahluk ini ada di beberapa tempat di sekeliling planet. Ad yang besar, tetapi tidak buas.
— Hanya makhluk mirip ular yang buas, yang memaksa Tim membunuh salah satu. Makhluk mirip ular itu hanya ada di satu tempat lalu Tim tidak pernah menemukan lagi.
— Tentang burung, ada dua macam makhluk terbang. Satu mirip elang dan lainnya mirip bajing terbang yang besar. Keduanya tidak buas dan Tim tak pernah bisa menangkapnya untuk diteliti.
— Tentang serangga, ada serangga kecil, mirip kecoak, tetapi lebih kecil. Tidak berbahaya, bisa masuk ke dalam peralatan Tim. Kulitnya keras, tubuh bagian dalamnya lunak. Tak ada serangga terbang, seperti lalat, tawon dll. Ada serangga kecil lainnya yang mirip.
Ada empat foto yang tersedia, yang diambil di Serpo:
— selembar foto memperlihatkan seluruh Tim berdiri di samping rumah Eben, dengan beberapa orang Eben berdiri di lara belakang;
— selembar foto lainnya memperlihatkan rumah baru Tim di daerah utara;
— selembar foto lainnya memperlihatkan sebuah desa Eben di daerah utara;
— selembar foto lainnya menunjukkan sekelompok Eben sedang bermain "soccer" mereka.
5.2  Peradaban EBEN
PENYINGKAPAN KE-4
Peradaban Eben ditaksir berumur kira-kira 10.000 tahun. Mereka berkembang dari planet lain, bukan di Serpo. Planet rumah asli Ebens terancam oleh kegiatan gunung api yang sangat dahsyat. Untuk melindungi peradaban mereka maka para Eben itu pindah ke Serpo. Ini terjadi sekitar 5.000 tahun yang lalu.
Para Eben pernah mengalami pertempuran besar antar planet dengan ras lain kira-kira 3.000 tahun yang lalu. Para Eben itu kehilangan ribuan orang dalam pertempuran itu. Namun para Eben itu telah berhasil membunuh semua musuh mereka. Sejak itu Ebens tidak pernah berperang lagi. Ebens telah melakukan perjalanan antariksa sejak 2.000 tahun yang lalu. Para Eben mengunjungi Bumi pertama kali kira-kira 2.000 tahun yang lalu.
Mengapa jumlah penduduk Eben hanya kira-kira 650.000? Bangunan peradaban Ebens sangat stabil. Setiap laki-laki memiliki pasangan. Mereka boleh berkembang biak (dengan cara seksual yang sama dengan kita), tetapi anaknya dibatasi pada jumlah tertentu. Tim kami tidak pernah melihat keluarga yang anaknya lebih dari dua orang.
Peradaban Eben begitu teraturnya sampai mereka merencanakan kelahiran setiap anaknya, jarak umur antar mereka yang memungkinkan terjadinya pengelompokan sosial dalam peradaban mereka. Dibanding anak-anak Bumi anak-anak Eben matang sangat cepat. Tim kami menyaksikan kelahiran-kelahiran hidup, yang dilayani oleh dokter Eben, lalu mengamati perkembangannya selama beberapa waktu. Mereka matang sangat cepat.
Para Eben itu memiliki ilmuwan-ilmuwan, dokter-dokter dan ahli-ahli teknik. Ada sebuah Sarana pendidikan di planet itu. Seseorang yang telah dipilih akan mendapatkan Sarana dan belajar pekerjaan yang cocok dengan mutu yang terbaik. Meskipun sangat sulit mengukurnya, tim memperkirakan IQ setiap Eben adalah 165.
Ebens tidak mempunyai penguasa tunggal. Ada yang namanya "Konsil para Pemerintah". Kelompok ini mengendalikan setiap hal di planet itu. Para anggota dewan itu tampaknya sudah lama menjabatnya. Berhubung para Eben itu tidak mengalami penuaan – atau paling tidak tim kami tidak melihat penuaan – maka sulit menilai usia setiap anggota.
Ada sekitar 100 desa atau tempat tinggal para Eben. Para Eben itu hanya memakai sebagian kecil planetnya. Mereka menambang mineral di daerah terpencil planet dan memiliki satu pabrik tanaman yang besar di bagian selatan planet dekat sebuah perairan. Pendapat tim kami tanaman ini memiliki sejenis operasi hydroelectric.
Para Eben mengembangkan beberapa macam sistem listrik dan sistem pendorong. Tim kami tidak memahaminya dan saya tidak berpikir kami betul-betul bisa memahaminya. Mereka mampu menggunakan kehampaan dan memperoleh tenaga yang sangat besar dari kehampaan itu.
Tempat tinggal tim kami, yang terdiri dari beberapa gedung kecil, dilengkapi listrik yang tenaganya diperoleh dari sebuah kotak kecil. Kotak kecil ini menyediakan semua tenaga yang diperlukan oleh tim kami. Ironisnya, peralatan listrik yang kami bawa pada perjalanan itu bekerja cuma memakai sumber daya mereka saja.
Para Eben bisa mati. Anggota-anggota tim kami melihat kematian, beberapanya diakibatkan kecelakaan sedang lainnya oleh sebab alami. Para Eben itu mengubur mayatnya, serupa dengan cara kita. Tim kami menyaksikan dua kecelakaan udara yang melibatkan kendaraan terbang intra planet mereka.
Para Eben itu memuja Pribadi Tertinggi. Semacam Dewa alam semesta. Mereka melakukan pemujaan harian, biasanya pada akhir waktu kerja pertama. Mereka masuk ke sebuah gedung atau gereja untuk penyembahan di dalamnya.
Tim kami meninggalkan Bumi dalam sebuah pesawat antariksa Eben yang besar lalu terbang ke Serpo dalam waktu kira-kira sembilan bulan dalam ukuran waktu kami. Sewaktu tim kami pulang, mereka mengendarai pesawat Eben yang lebih baru. Lamanya perjalanan pulang itu kira-kira tujuh bulan.
PENYINGKAPAN KE-5
Bagaimana para Eben itu bisa maju begitu cepat? Tidak ada tulisan tentang hal ini. Tetapi para ilmuwan Bumi menduga bahwa karena budaya Eben hanya terdiri dari satu spesies saja, maka kemajuan mereka melampaui dan bergerak lebih cepat dibanding peradaban yang terdiri dari beberapa spesies, beberapa bahasa, dan lain-lain.
Mengapa hanya ada 650.000 orang dalam peradaban Eben? Lagi-lagi, tim tidak pernah menemukan jawabannya kecuali ratusan ribu Ebens telah meninggal dunia dalam Perang Besar. Para ahli perilaku masyarakat di Bumi menduga bahwa peradaban Eben ditata untuk melayani kebutuhan mereka sendiri. Tim kami memang menemukan keterbatasan persediaan barang di planet mereka. Ada gedung-gedung besar yang digunakan untuk memanen produk-produk makanan.
Tanahnya tidak kaya akan mineral. Para Eben itu menggunakan pertanian organik untuk memanen bahan makanan. Mungkin para Eben itu khawatir jika planet mereka kelebihan penduduk, mereka tidak bisa mencukupi kebutuhan warga negara mereka.
Tentang kebudayaan Eben: Mereka punya semacam hiburan musik. Musiknya terdengar seperti irama yang menggunakan gaya suara. Mereka juga mendengarkan nyanyian. Para Eben itu menari. Mereka merayakan masa kerja tertentu dengan upacara tarian. Para Eben itu membentuk lingkaran dan menari di sekelilingnya, mendengarkan musik nyanyian. Alat musiknya memakai lonceng dan tambur, atau serupa itu.
Tidak ada televisi, stasiun radio atau apa pun seperti itu. Para Ebens itu memainkan pertandingan, semacam sepak bola, tetapi bolanya lebih besar. Tujuannya ialah menendang bolanya jatuh ke lapangan masuk ke dalam sebuah gawang. Pertandingan itu aturannya sangat aneh dan dimainkan dalam waktu lama. Ada pertandingan lain, kebanyakan dimainkan anak-anak, yang terdiri dari membentuk formasi kelompok Eben. Mereka sangat menikmati pertandingan itu, tetapi tim kami kurang memahaminya.
Meskipun dalam peradaban Eben tidak ada televisi, radio, dan lain-lain, namun setiap orang Eben memiliki alat kecil yang dilingkarkan pada pinggang mereka. Alat ini memberi perintah untuk melakukan tugas tertentu, berita tentang kejadian-kejadian, dan lain-lain. Alat itu memajang layar televisi tetapi dalam format gaya 3-D. Tim kami membawa pulang salah satu alat ini ke Bumi. (Mirip tablet PC).
Para Eben itu pernah bertempur dengan musuhnya selama beberapa waktu. Para Anggota Tim kami memperkirakan perang berlangsung kira-kira 100 tahun, dalam waktu kita. Dalam perang itu digunakan senjata-senjata sinar partikel, yang telah dikembangkan oleh kedua peradaban itu. Para Eben itu akhirnya mampu merusak planet musuh, dan membunuh sisa kekuatan musuh.
Para Eben itu pernah memperingatkan kita terhadap beberapa bangsa alien lain dalam galaksi kita yang bermusuhan. Para Eben itu menjauhi bangsa-bangsa itu. Di dalam dokumen wawancara tidak pernah disebut nama musuh, mungkin karena mereka sudah tidak ada lagi.
 PENYINGKAPAN KE-6
Para Eben itu tinggal dalam sebuah masyarakat yang sangat sederhana. Sebuah keluarga Eben terdiri dari seorang lelaki, seorang perempuan dan paling sedikit seorang anak. Tim kami pernah menjumpai beberapa keluarga dengan anak sampai empat orang. Kami lalu mempelajari bahwa keluarga-keluarga itu mengasuh anak-anak Ebens yang sedang menjalani Misi Perjalanan (meneliti alam semesta) atau anak-anak para Eben yang sudah meninggal dunia.
Tim kami menyaksikan kecelakaan pesawat udara yang membunuh empat orang Eben. Para Eben melakukan suatu upacara di tempat kecelakaan. Para Eben itu mengangkut tubuh mereka ke Sarana medis lalu memeriksa mayat-mayat itu. Anggota-anggota Tim kami selalu diizinkan mengiringi para Eben, kecuali pada masa istirahat, ketika para Eben itu menutup pintu mereka untuk pribadi.
Anggota-anggota Tim kami melihat kesedihan pada mata para Eben itu pada saat kematian keluarga mereka. Kemudian, setelah masa kerja terakhir hari itu, Eben melakukan "pemakaman," paling tidak itulah kesimpulan Tim kami. Mayat-mayat Eben itu dibungkus dengan kain putih. Beberapa macam cairan disiramkan pada mayat-mayat itu. Banyak Eben yang berdiri dalam sebuah lingkaran, menyanyikan doa.
Suara nyanyian itu menimbulkan rasa mual pada anggota Tim kami. Upacaranya berlangsung lama. Akhirnya, mayat-mayat itu ditempatkan dalam wadah-wadah logam dan dikubur di tempat terpencil jauh dari masyarakat. Setelah pemakaman, Ebens berpesta. Meja-meja makanan yang besar dikeluarkan dan semua orang makan, menari dan memainkan pertandingan. Ini terjadi pada setiap kematian Eben yang disaksikan oleh tim kami.
Keluarga Eben tinggal dalam suatu kehidupan yang sederhana. Rumah mereka terdiri dari tanah liat, semacam kayu dan logam. Semua rumahnya sama. Rumah-rumah itu seperti rumah-rumah di Southwest (AS), dibuat dari batako. Bagian dalamnya terdiri dari empat kamar. Sebuah kamar tidur di mana semua Eben tidur di situ di atas alas, sebuah dapur, sebuah ruang keluarga (ruangan terbesar) dan sebuah kamar limbah kecil.
Hal ini merupakan hal yang menarik untuk Tim kami. Para Eben itu tidak punya kebutuhan fisiologis untuk membuang kotoran seperti kita. Para Eben itu mempunyai tempat-tempat kecil untuk mengumpulkan kotoran tubuh mereka di rumah itu. Tubuh Eben itu memroses semua makanan dengan sangat efisien. Limbah-limbah tubuh mereka terdiri dari sejumlah kecil kotoran, mirip kotoran kucing yang kecil.
Anggota-anggota Tim kami tidak pernah melihat air kencing Eben. Pada sisi lain, kotoran anggota Tim kami terdiri dari sangat banyak tinja dan air kencing. Para Eben itu harus menggali tempat penampungan kotoran yang besar untuk kotoran ke-12 orang Anggota Tim kami. Para Eben itu menyediakan semua keperluan tim kami.
Makanan, seperti yang saya sebutkan sebelumnya, adalah sebuah masalah untuk Anggota Tim kami. Makanan Tim kami umumnya adalah Ransum-C gaya militer, tetapi akhirnya harus beralih kepada makanan Eben. Para Eben itu memiliki pelbagai jenis makanan. Mereka menanam sayuran. Tim kami menemukan makanan mirip kentang, tetapi rasanya berbeda. Mereka punya selada, lobak dan tomat. Hanya itulah makanan yang serupa dengan punya kita. Eben juga menanam sayuran lain.
Suatu tanaman merambat yang panjang berbentuk bulat yang aneh. Ebens memasak tanaman merambat itu dan makan sebagian besar tanaman itu mentahnya. Ebens memiliki minuman yang warnanya putih, mula-mula kami kira susu. Tetapi setelah merasakannya, ternyata berbeda, rasanya dan isinya. Minuman itu diambil dari pohon kecil di bagian utara planet. Eben memeras pohon itu untuk diambil cairannya. Senang juga rasanya meminumnya.
Anggota-anggota Tim kami tidak pernah minum cairan yang “rasa”nya betul-betul enak. Para Eben itu memasak makanan. Mereka membuat rebusan dalam panci-panci, yang rasanya sangat hambar bagi tim kami. Sehingga kami menggunakan banyak garam dan lada. Mereka juga membakar roti. Bukan roti yang beragi dan rasanya cukup enak, tetapi menyebabkan sangat sembelit pada Anggota Tim kami. Kami harus minum air banyak-banyak untuk mencerna roti itu.
Makanan yang sama-sama disukai oleh para Eben itu dan Anggota Tim kami adalah buah-buahan. Para Eben itu makan buah sangat banyak. Buah-buah itu, meskipun berbeda dengan yang pernah kita lihat, rasanya manis. Beberapa buah itu rasanya seperti melon, sedang lainnya terasa seperti apel.
Masalah lain adalah air. Air di Serpo mengandung bahan-bahan kimia yang tidak diketahui jenisnya oleh tim kami. Maka tim kami lalu menjerang air itu sebelum meminumnya. Melihat ini, para Eben itu membangun satu alat besar yang memproses air untuk Tim kami.
Dalam laporan akhir Tim kami, yang ditulis oleh komandan (Kolonel), laporan itu menyatakan bahwa pada masa pertukaran (dia berhati-hati untuk tidak menggunakan periode waktunya yang tepat), Tim mampu berhubungan dengan para Eben itu kira-kira 50% dari waktu. Ada beberapa hal yang kita tidak pernah mampu mengkomunikasikannya.
Tim kami membawa perlengkapan softbol untuk kegiatan olahraga. Para Eben itu menonton pertandingan itu lalu tertawa terbahak-bahak. (Tawa Eben kedengarannya seperti teriakan jeritan) Selanjutnya, para Eben itu mulai memainkan pertandingan, tetapi tidak pernah terbiasa menangkap bola itu sebelum jatuh ke tanah.
Tim Kami juga memainkan sepak bola sentuhan. Lagi, para Eben itu menonton pertandingan itu dengan sungguh-sungguh kemudian bermain sendiri. Tetapi lagi, seperti softbol, para Eben itu tidak pernah bisa menangkap bola sebelum ia jatuh ke tanah!
Meskipun Team Members kami menghormati pribadi para Eben itu, Tim kami diizinkan menyaksikan kelahiran-kelahiran. Tim kami, melihat-lihat sekeliling, bisa menyaksikan kegiatan seksual Ebens. Pria dan wanitanya memiliki alat kelamin yang bentuknya sama dan melakukan hubungan kelamin. Frekuensi kegiatan kelamin dalam catatan tidak sesering yang dilakukan oleh masyarakat kita. Dipercayai bahwa mereka melakukan kegiatan itu untuk kesenangan dan perkembangbiakan.
5.3  Masalah-masalah
 PENYINGKAPAN KE-4
Para ilmuwan kita tidak bisa mengerti bagaimana orbit Serpo bisa berputar mengelilingi dua matahari itu pada jarak sejauh itu. Pada akhirnya, para ilmuwan kita menyimpulkan bahwa beberapa hal berkenaan dengan sistem itu berbeda secara fisika dibandingkan dengan sistem kita. Ada beberapa pertanyaan tentang bagaimana cara tim kita mengukur orbit dan perhitungan-perhitungan lain tanpa adanya patokan waktu yang stabil. Untuk beberapa alasan – dan saya tidak berpikir ini pernah terfikirkan – instrumen-instrumen waktu kita tidak bisa dipakai di Serpo.
Sekarang, dengan pertimbangan ini, anda dapat memahami tugas sulit yang dihadap oleh anggota-anggota tim kita dalam membuat perhitungan-perhitungan tanpa dasar waktu. Mereka harus mencari metode pengganti untuk mengukur kecepatan, orbit-orbit, dan lain-lain.
Tantangan: Cobalah memecahkan sebuah masalah fisika tanpa bisa mengukur waktu di Bumi! Jadi anda tahu, tim kita telah melakukan yang terbaik yang mereka bisa, dengan instrumen-instrumen yang mereka miliki dan kesukaran-kesukaran dalam mencoba mengembangkan perhitungan-perhitungan ilmiah. Sulit bagi ilmuwan berbasis Bumi untuk memahami fisika yang berbeda dalam sistem-sistem tata surya lain atau di planet lain.
Salah satu pertanyaan melibatkan Hukum Gerak Planet Kepler. Tim kami emiliki berita itu. Kami memiliki beberapa ilmuwan militer terbaik di tim. Tetapi jika anda mempertimbangkan Hukum Kepler, ia memerlukan perhitungan waktu dan tim kami hanya dapat mengukur waktu dengan cara biasa. Ditentukan bahwa Hukum Kepler tidak berlaku pada tata surya itu.
Salah satu hal yang dipelajari oleh ilmuwan-ilmuwan berbasis Bumi kami, hukum-hukum fisika Bumi tidak bisa dipakai secara universal.
Umur Serpo ditaksir lebih kurang tiga miliar tahun. Umur dua matahari itu kira-kira lima miliar tahun, tetapi hanya perkiraan saja.
PENYINGKAPAN KE-5
Meskipun tim kami telah menghabiskan waktu lebih dari satu dekade (waktu kita) di Serpo dan planet-planet didekatnya, mereka tidak mempunyai komputer laptop untuk memasukkan semua data. Mereka punya dua alat perekam, yang dapat dipakai untuk menuliskan data.
Pencatatan Waktu: Anggota-anggota Tim membawa beberapa alat pencatat waktu, misalnya, arloji-arloji tangan tanpa baterai, yang dinyatakan dalam data wawancara. Alat-alat pencatat waktu itu bekerja, tetapi mereka tidak punya acuan waktu karena di Eben hari-hari berlangsung lebih lama, periode-periode senja dan fajar lebih lama dan mereka tidak punya penanggalan untuk acuan.
Mereka memang menggunakan alat penghitung waktu untuk menghitung gerakan, misalnya, lama gerakan dua matahari Eben. Mereka juga menghitung waktu antara masa pekerjaan dan beristirahat. Tetapi, tak berapa lama, tim meninggalkanya dan berganti menggunakan alat pengukur waktu Eben. Tim menjadi bingung dengan kalender yang mereka bawa – satu penanggalan 10 tahunan.
Setelah 24 bulan, tim kehilangan jejak waktu untuk penanggalan, karena mereka tidak bisa membandingkan lama hari-hari di sana dengan hari-hari Bumi secara tepat. Mereka menyetel satu jam besar dengan waktu bumi ketika mereka berangkat. Namun demikian, karena jam itu memakai baterai, saat baterainya mati jamnya ikut berhenti dan mereka lupa mengganti baterai pada waktunya. Akibatnya, mereka kehilangan waktu bumi. Tim membawa banyak baterai, tetapi mati semua sekitar lima tahun. Para Eben itu tidak punya baterai.
Mereka juga membawa pisau cukur listrik, panci-panci kopi, pemanas-pemanas listrik, DIM (tidak ada penjelasan tentang artinya), mesin tik listrik IBM, kalkulator ilmiah, slide rule (keduanya konvensional dan ilmiah), Base Data Collection Recorder (BDCR), tiga buah teleskop dengan berbagai ukuran, tangen-tangen, keduanya konvensional dan listrik. Daftarnya selalu berubah. Tetapi mereka membawa semua yang mereka boleh bawa, sesuai dengan beratnya. Para Eben itu memang menimbang peralatan yang dibawa oleh tim kami. Batasnya adalah 4,5 ton atau 9.000 lbs. Dalam hal makanan, tim membawa Ransum-C, gaya militer. Semuanya direncanakan untuk dipakai 10 tahun.
PENYINGKAPAN KE-9
Anggota Tim yang terpilih membawa wadah-wadah kecil nitrogen cair. Para Eben itu rentan terhadap suhu sangat dingin. Kalau-kalau Eben berbalik memusuhi, nitrogen cair itu bisa digunakan untuk melumpuhkan Ebens sewaktu pelarian. Anggota-anggota Tim diinstruksikan untuk menyemprotkan bahan itu secara langsung ke wajah Eben. Ebe #1 diketahui rentan terhadapnya.
Namun demikian, saat wawancara sesudah kepulangan mereka, Tim menceritakan bahwa ternyata para Eben itu begitu bersahabat, maka setiap Anggota Tum segera membuang botol-botol nitrogen cair ini saat mereka tiba di Serpo. Para Eben itu tahu bahwa Tim memiliki bahan ini, tetapi tidak pernah mempertanyakan alasan untuk membawanya.
Sama halnya dengan senjata, setiap anggota Anggota Tim memiliki sepucuk pistol dan senapan. Para Eben itu menyadari ini adalah senjata-senjata, tetapi lagi-lagi tidak pernah mempertanyakan mengapa Anggota Tim membawanya.
Tetapi setiap Team Member tidak pernah membawa senjata-senjata kecuali pada saat mereka menyelidiki Serpo dan hanya anggota Tim tertentu yang membawanya.
 PENYINGKAPAN KE-10
Manusia dapat membunyikan nada suara Eben, tetapi harus latihan,  latihan dan latihan. Perlu waktu yang sangat lama untuk belajar bahasa Eben dan membunyikan suara-suaranya. Beberapa suara itu serupa nyanyian bernada tinggi. Nada garis bawahnyalah yang paling mudah disuarakan.
Sekarang pertimbangkanlah hal ini: Walaupun setiap anggota Team diajari suara / bahasa  Eben, sangat sulit untuk Anggota Tim mengingat setiap nada dan memakai suara lin dengan nada itu. Dua orang ahli bahasa dalam Tim berlatih dan cukup belajar berkomunikasi dasar, menurut dokumen yang saya baca.
Para Eben itu belajar bahasa Inggris, tetapi sulit melafalkan kata-katanya dengan tepat. Misalnya, menurut dokumen, Ebens tak dapat mengatakan huruf "L" pada kata letter (surat). Maka, jika Eben mengatakan "look," keluarnya "ook."
Jarak antara pesan pertama yang dikirim oleh tim berbasis Bumi kami pada musim panas 1952, dengan jawaban pertama para Eben itu kira-kira empat bulan. Kami tidak punya cara untuk tahu kapan para Eben itu telah menerima pesan kami, berapa lama mereka mempelajarinya dan berapa lama mengirimnya kembali. Sinyal-sinyalnya adalah dalam bahasa Eben, dengan tulisan, suara dan tonal, dan lain-lain.
Ada seorang Eben yang menjadi pelancong antariksa yang bisa berbicara bahasa Inggris lebih baik daripada Eben lain yang telah mempelajarinya. Eben ini oleh Tim diberi nama kode "Noah". Setiap kali tim berhubungan tentang berita penting, mereka mengarahkannya ke Noah. Tetapi pada masa tinggal akhir Tim kami di sana, Noah itu sedang menjalani satu misi yang jauh. Pada waktu itu, dua orang ahli bahasa kami telah mampu berhubungan lebih baik daripada Anggota Tim yang lain.
Tim kami memiliki alat komunikasi Eben, tetapi hanya berisi kira-kira 500 kata-bahasa Inggris. Tidak cukup  untuk berkomunikasi sepenuhnya. Tim tidak lagi memakainya pada awal masa tinggal mereka di sana.
PENYINGKAPAN KE-6
Perlu melibatkan ahli-ahli bahasa kami selama beberapa tahun untuk bisa menjalin komunikasi dengan para Eben itu. Sebuah grup dari Eben belajar untuk memahami bahasa Inggris dan beberapa bahasa-bahasa Bumi lain.
Tim kami menamakan mereka "Pelancong-pelancong". Anggota-anggota Tim kami menghubungkan diri dengan para Pelancong itu. Meskipun Tim tidak bisa selalu memahami respons-respons mereka, tetapi "Pelancong-pelancong" Eben bisa memahami Tim kami. Selama itu, pertukaran berita hanya berlangsung secara sederhana.
Para Eben itu, karena tidak mampu menjelaskan sesuatu kepada tim kami secara sempurna, mereka menggunakan bahasa isyarat dengan menunjuk kepada bahan atau barang yang perlu dijelaskan dan membuat gerakan-gerakan tangan. Dua anggota Tim kami, akhirnya memakai metode komunikasi itu. Namun demikian, Tim kami sangat sedikit menerima berita dari Ebens selama periode waktu ini.
Pelancong-pelancong itu (yang sedikit memahami bahasa Inggris kira-kira ada 30 orang) tidak paham sepenuhnya semua kata-kata dalam bahasa kita. Kemudian, para Eben itu menyebut bahasa kita terlalu rumit dan sulit dipahami. Kami akhirnya menganggap bahasa Tonal Eben sangat rumit dan sangat sukar diterjemahkan. Kami bisa merekam bahasa mereka dan kemudian menyuarakannya kembali, meneliti setiap logat Tonal dan setiap bar tonalnya.
Akhirnya kami bisa menerjemahkan sebagian bahasanya secara kasar. Kami mulai dengan barang sederhana, misalnya, pesawat yang mereka biasa pakai untuk terbang berkeliling di planet mereka. Kemudian benda-benda seperti rumah-rumah, jalan-jalan, makanan, pakaian, matahari-matahari mereka, planet mereka, dan lain-lain. Meskipun kami telah membuat beberapa bentuk komunikasi, tetapi masih kasar dan tidak selalu berguna untuk Tim kami ketika sesuatu yang pelik terjadi.
Misalnya, sebelum anggota Tim pertama kami meninggal dunia dalam sebuah kecelakaan, ia sulit berhubungan dengan para Eben itu. Anggota itu segera meninggal, karena tidak ada perawatan medis yang tersedia. Dua orang dokter kami memeriksa tubuh Anggota dan menyatakan bahwa luka-lukanya terjadi akibat jatuh pada kecelakaan. Pada awalnya, para Eben itu tidak pernah mencampuri perawatan kami atau menawarkan untuk memakai perawatan medis mereka.
Namun demikian, suatu ketika para Eben – yang penuh kebajikan dan keprihatinan – melihat anggota-anggota tim kami menangis, para Eben itu masuk dan menawarkan perawatan medis. Meskipun dokter kami merasa anggota Tim itu secara medis sudah mati, mereka mengizinkan para Eben itu mencoba perawatan medis mereka. Hubungannya dilakukan melalui bahasa isyarat atau berbicara kepada para Pelancong yang dapat mengerti beberapa bahasa Inggris.
Para Eben itu membawa mayat anggota Tim ke daerah terpencil masyarakat terbesar mereka. Mereka membawa mayat itu ke bangunan besar, tampaknya sebuah rumah sakit atau pusat kesehatan mereka. Para Eben itu menggunakan satu meja besar untuk memeriksa mayat itu. Para Eben itu menyinarkan lampu hijau kebiru-biruan yang besar kepada mayat itu. Para Eben itu menyaksikan tayangan, yang muncul di satu layar besar seperti layar televisi. Hasil pembacaannya adalah dalam bahasa Eben sehingga tim kami tidak bisa memahaminya.
Ada tampilan grafik, mirip grafik denyut jantung. Garis tebalnya tidak membentuk gelombang. Dokter kami memahaminya yang artinya sama dengan hasil pemeriksaan dengan alat kami: jantungnya tidak berdenyut. Para Eben itu memasukkan beberapa cairan melalui jarum. Ini dilakukan beberapa kali. Akhirnya, jantungnya pun mulai berdenyut.
Tetapi dokter kami tahu bahwa alat-alat tubuh bagian dalam mayat itu telah rusak, namun tidak bisa menjelaskan kepada para Eben itu. Para Eben itu akhirnya membuat tanda, menempatkan tangan mereka pada dadanya dan menganggukkan kepala mereka. Anggota-anggota tim kami tahu yang berarti tubuh itu telah mati dan tidak ada dapat dipulihkan lagi.
Para Eben itu menunjukkan rasa prihatin kepada Tim kami. Pada saat terakhir masa kerja, para Eben itu melakukan upacara untuk anggota Tim yang mati, upacaranya sama dengan yang digunakan ketika Eben meninggal. Tim kami mengadakan layanan sendiri, dihadiri oleh para Eben itu. Para Eben itu sangat memperhatikan ibadah kami. Satu Anggota Tim, yang sedang berperan seperti seorang pendeta (minister), melakukan pelayanan kematian. Tim Kami merasa sangat terhargai akan sikap peduli Eben terhadap teman kami yang telah meninggal dunia itu.
5.4  Kesimpulan
PENYINGKAPAN KE-5
Berkenaan dengan alasan beberapa anggota Tim yang tetap tinggal di planet Serpo, dalam laporan wawancara disebutkan bahwa mereka berbuat begitu secara sukarela. Mereka jatuh cinta dengan budaya Ebens dan planetnya. Mereka tidak diperintahkan untuk kembali. Hubungan dengan anggota kru yang tetap tinggal terjalin sampai sekitar tahun 1988. Tidak ada komunikasi lain yang diterima dari Anggota Tim itu. Yang kedua lainnya – yang meninggal pada Planet Serpo – ditempatkan dalam peti-peti mati dan dikubur. Mayat mereka kemudian dikembalikan ke Bumi.
Semua Anggota Tim telah menerima sejumlah besar radiasi pada saat mereka tinggal di Serpo. Kebanyakan dari Anggota Tim itu kemudian meninggal dunia akibat penyakit-penyakit yang terkait dengan radiasi.
PENYINGKAPAN KE-11
Presiden Bill Clinton ingin melanjutkan program pertukaran itu, tetapi para pejabat di dalam administrasinya menganggapnya salah dan menolaknya. Program itu berakhir pada tahun 1994 dengan Ebe #5.
Penting untuk dicatat bahwa alat komunikasi Eben telah gagal sama sekali untuk bekerja pada tahun 1996 dan kami belum mempunyai kontak dengan mereka [para Eben], juga kami tidak dapat memulai apa pun dengan mereka dari sini.
Semua Anggota Tim yang masih hidup dipantau secara ketat dan diawasi oleh cabang khusus DIA. Anggota Tim terakhir meninggal pada tahun 2002 di Negara bagian Florida.


Bersambung ke : Manusia Bumi dan Manusia Planet Serpo 02



Jember, 27 September 2012



Dr. H.M. Nasim Fauzi
Jl. Gajah Mada 118
Tlp. (0331) 481127
Jember 



2 komentar: