YAHUDI MENGGENGGAM DUNIA
WILLIAM G. CARR
Sinopsis :
Peran sebagai aktor intelektual di balik layar dan
berbagai aktivitas gelapYahudi yang mempermainkan peta politik dunia laksana
papan catur sekehendak hatinya bukanlah rahasia lagi. Jauh sebelum Israel berdiri
di bumi Palestina, bahkan sebelum terjadinya revolusi industri di Inggris,
renaissance di Prancis, dan aufklarung di Jerman, cakar-cakar Yahudi telah
berbicara.
William G Carr, bukanlah orang asing dalam masalah
"peryahudian" ini. Ia adalah seorang mantan anggota dinas rahasia
Inggris yang tahu betul seluk-beluk gerakan Yahudi dan zionisme. Dalam buku
ini, ia menguak dengan gamblang kekuatan Yahudi yang terselubung yang telah
menggigit dunia Barat dengan taring-taring mautnya.
Ini merupakan sebuah peringatan sangat penting! Kita
harus mengetahui dan membuka mata lebar-lebar, bahwa ada bahaya yang selalu
mengintai dan berupaya memporak-porandakan peradaban dunia.
iDAFTAR ISI. ......................................................i
PENGANTAR PENERJEMAH... …....................................iii
SEJARAH SINGKAT BANGSA YAHUDI
........................viii
YAHUDI DAN DUNIA KRISTEN
.......................................xv
I S R A E L ……....................................................................xx
I. ZIONISME SEBUAH PERSEKONGKOLAN TERHADAP
KEMANUSIAAN
...................................................................1
A. Konspirasi dalam Perjalanan sejarah ............................................2
B. Taktik Konspirasi ...........................................................................4
C. Periode Teoritis
..............................................................................7
1. Komunisme Konsep Karl Marx. ............................................................7
2. Nazisme ...................................................................................................8
3. Zionisme.. ...............................................................................................9
D. Pemilik Modal Internasional. ........................................................12
E. Ideologi Konspirasi
.......................................................................13
F. Komunisme dan Nazisme (Karl Marx dan Karl Reiter).
...............15
II. REVOLUSI INGGRIS ......................................................20
III. RAHASIA DI BALIK REVOLUSI PERANCIS ............27
A. Rothschild dan Konglomerat Yahudi.. ........................................27
B. Persiapan Revolusi Perancis. ........................................................35
C. Tahap Pelaksanaan Sebuah Rancangan Terselubung.. .................36
D. Mirabeau dan Duke Durlian.. ......................................................39
E. Revolusi Perancis dan Marie Antoinette
......................................41
F. Kekuatan Konspirasi dan Napoleon
.............................................47
IV. KONSPIRASI BERCOKOL DI AMERIKA ...................51
A. Menancapkan kuku sedikit demi sedikit.. .....................................51
B. Merebut Perekonomian .................................................................54
C. Peperangan Sipil Amerika (1861-1866) dan Terbunuhnya
Abraham Lincoln... ..........................................................................................................55
D. Manuver Kekayaan ......................................................................60
E. Monopoli Terbesar dan Konferensi tahun 1910
............................62
V. KONSPIRASI DAN MASYARAKAT RUSIA.. ...............64
A. Rahasia Sebelum Revolusi. ...........................................................64
B. Pembantaian Januari dan Revolusi Manshevik
.............................69
C. Lenin dan Revolusi Merah
............................................................71
D. Peran Rasputin dan Revolusi Merah. ...........................................74
VI. RAHASIA DI BALIK PERANG DUNIA I
....................79
A. Persiapan Perang..... ....................................................................79
B. Perang dan Layar Politik
.............................................................80
C. Zionisme mencekik Inggris..... .....................................................83
1. Rahasia di balik masalah Palestina....... ................................................83
ii
2. Deklarasi Balfour
.............................................................................84
VII. DI BALIK PANGGUNG PERJANJIAN
VERSAILLES ...90
A. Kebencian Muncul di Jerman
.....................................................90
B. Masalah Palestina. ......................................................................93
C. Stalin dan Yahudi..... ....................;............................................101
VIII. HITLER DAN PERISTIWA YANG MENYEBABKAN
PECAHNYA PERANG DUNIA II ....................................108
A. Faktor Ekonomi .......................................................................109
B. Pertikaian antara Nazisme dan Kristen
......................................113
IX. RAHASIA DI BALIK PERANG DUNIA II.. ..............119
X. SISI GELAP POLITIK PERANG DUNIA II .................124
Xl. DUNIA MASA KINI ..................................................130
XII. SISI GELAP JATUHNYA BOM ATOM DI HIROSHIMA DAN NAGASAKI
........................................................................131
iii PENGANTAR PENERJEMAH
Masih sangat langka buku yang membicarakan tingkah dan
ulah kaum Yahudi dalam sejarah perjalanan ummat manusia secara detail. Sifat
ketertutupan Yahudi merupakan trademark yang unik sejak dulu. Oleh karena
itu,mengangkat masalah Keyahudian sebagai tema pembicaraan merupakan kesulitan
yang tidak mudah diterobos. Namun demikian, sejak satu setengah abad yang silam
ada beberapa buku tentang aktivitas Yahudi yang beredar, seperti buku
Konglomerat Rothschild, karya Demachy. Sayangnya, buku yang langka seperti itu
tidak banyak menyoroti orang, khususnya tentang kehidupan keluarga Rothschild dari sisi politik. Padahal, mereka
ini sebenarnya pihak yang bertanggung jawab (setidaknya 50%) atas pertumpahan
darah yang menimpa bangsa Eropa sejak tahun 1770. Ada pula buku yang paling
istimewa yang ditulis orang tentang Keyahudian itu berjudul Yahudi
Internasional. Buku ini memaparkan kekuasaan Yahudi atas Amerika Serikat dengan
bahasa dan kemasan yang mudah difahami oleh pembacanya. Buku ini tidak
membongkar keluarga Rothschild dan peran gila mereka di Amerika, karena konglomerat Rothschild lebih banyak muncul di Eropa daripada di
Amerika, khususnya pada saat buku itu ditulis. Adapun sekarang, masalahnya
tentu sudah jauh berbeda. Sayangnya, buku ini dalam keempat bagiannya tidak
menyinggung peran gila yang dimainkan oleh pihak Yahudi selama 150 tahun yang
lalu.
Kiranya ada perlunya kita menyinggung isi buku berjudul
Revolusi Perancis, Revolusi Internasional-Persekongkolan terhadap Peradaban, dan
sebuah buku lagi berjudul Perkumpulan Rahasia, semua tulisan Ny. Nesta Webster,
seorang ahli sejarah kontemporer terkemuka dari London. Sejarawan, politisi
atau juru dakwah dan kaum muslimin pada umumnya perlu membaca karya seperti
itu.
Buku yang lain, yaitu buku Faktor Keprihatinan Dunia
yang diterbitkan oleh The Morning Post, London juga penting untuk bahan bacaan,
meskipun buku itu tidak menyinggung persoalan keluarga Rothschild. Buku lain
lagi adalah buku Rahasia Keluarga Rothschild, karya Mary Hobart, meskipun
kurang berbobot, tapi beberapa saat setelah penerbitannya, segera lenyap dari peredaran,
diperkirakan akibat keberatan keluarga Rothschild sendiri.
Dalam bidang media massa, keluarga Rothschild telah
sepenuhnya menguasai dan membentuk publik opini, dan sekaligus menyembunyikan
hakikat obyektif dari mata masyarakat umum. Sedang para tokoh agama, politisi
dan para penulis kebanyakan dihantui oleh rasa tidak aman untuk
membeberkan rahasia kekuatan di balik tabir Yahudi. Lothrop Studdard berkata,
"Suatu peristiwa telah terjadi, dan peradaban Kristen yang telah berusia
lebih dari 1900 tahun berada dalam bahaya." Lothrop tidak berani
menjelaskan suatu peristiwa yang terjadi itu, meskipun sebenarnya dia tahu
persis apa yang telah terjadi
Selain itu semua, 99% rakyat Amerika tidak mengetahui hakikat
kebijakan politik luar negerinya. Bahkan para tokoh politisinya tidak
mengetahui rahasia iv negerinya, akibat permainan kekuatan politik di balik tirai.
Apa akibat dari permainan kekuatan politik di balik tirai itu? Dr. Klein
Michel ketika masih menjabat sebagai Rektor Universitas Kalifornia Selatan
berkata, "Di sana terdapat 96% rakyat Amerika berada di bawah garis
standar kecendekiaan.
Hanya 4% yang berada di atas garis sadar kecendekiaan1
Menteri Pertahanan Weeks juga mengakui terus terang,
bahwa tingkat kemerosotan suara vokal yang ada di Kongres sekarang belum pernah
terjadi pada masa lampau. 2 Demikian
pula Senator Poura merumuskan kesimpulan yang sama, bahwa para politisi telah
menemui kegagalan sangat parah dalam
melaksanakan tugas.3
Untuk mengetahui lebih jelas setiap kejahatan yang didalangi
oleh Yahudi, kita perlu mengikuti pernyataan dari beberapa politisi terkemuka.
Disraeli dalam bukunya Coningsby (halaman 25), yang ditulis pada tahun 1884
mengatakan,
"Dunia sekarang diperintah oleh orang-orang dengan
cara yang berbeda dari apa yang ada dalam benak orang-orang yang tidak mengerti
hakikat persoalan.
Lebih jelasnya, penguasa itu bukanlah raja atau perdana
menteri. Lalu siapa gerangan para penguasa itu? Ini merupakan misteri yang
harus diungkap, sehingga kita bisa menguasai mereka dan menciptakan
perdamaian".
Otto Von Bismarck, kanselir tangan besi dari Jerman
menggambarkan adanya sebuah kekuatan yang tidak kelihatan, yang keberadaannya
bisa dirasakan, dinamakan Imponderabilia, yang artinya 'tidak bisa
dibayangkan'.
Giuseppe Mazzini, seorang pejuang nasional Republik
Italia (1805-1872) berkata kepada Dr. Prindostein, "Kami ingin bisa
menghadapi setiap bahaya, tapi di sana terdapat bahaya terselubung yang
mengintai kita. Dari mana bahaya itu datang, dan di mana bersembunyinya, tidak
seorangpun mengetahui. Sebab, bahaya itu adalah perkumpulan rahasia yang
tersusun rapi.
Bahkan orang yang telah lama terjun ke dalam organisasi
itu juga tidak bisa mengetahuinya".
Dengan kata lain, orang Kristen yang mau diperintah oleh penguasa yang mengabdi
untuk kepentingan Yahudi adalah penganut Yesus yang bodoh dan jahat.
George Dallon 4 berkata, "Para anggota Free Masonry biasa (Symbolic
Masonry) tidak menyadari, bahwa di belakang mereka ada persekutuan rahasia.
Saya memberikan pengarahan khusus kepada para anggota Free Masonry itu dalam rangka
merusak dunia, tentang siapa yang memimpin persekutuan itu, dan siapa pula
anggotanya. Mereka adalah 'Tangan tersembunyi'."
Disraeli memberikan komentar tentang Revolusi 1848
dengan mengatakan "Revolusi gemilang yang sekarang sedang menyusun
langkah, dan tidak diketahui orang itu terus berkembang di bawah bimbingan orang-orang Yahudi yang menduduki kursi profeso9r di berbagai Universitas di Jermahn 1 Chicago
News, 30 July 1923
2 The Chicago Tribune, 16 Juni
1922 3 Collier's Magazine, November
1922
4 Lihat The War of Anti-Christ
with the Christian Civilisation, oleh George Dallon v .5 Apakah Eropa jatuh di tangan Yahudi? Dalam bukunya Fajar
Menyingsing Nietzsche mengatakan, "Nasib bangsa Yahudi akan
menjadi salah satu perhatian ummat manusia pada abad ke-20 mendatang. Namun
tidak ada gunanya orang menutup kandang, ketika kuda telah dicuri orang. Orang
Yahudi sudah terlanjur menyeberangi sungai Rubicon, baik bermaksud untuk
menguasai Eropa, atau untuk menghancurkannya. Mereka sekarang dalam keadaan
serupa dengan apa yang mereka alami di Mesir berabad-abad yang lampau. Eropa bisa
jatuh ke tangan mereka seperti buah masak, atau bahkan akan dipetiknya ketika
masih berupa bunga."
Pengamatan Nietzsche di atas dikuatkan oleh sebuah
tulisan yang dimuat dalam The Guardian London, "Demikianlah yang dilakukan
oleh orang-orang Yahudi.
Maka selamatkanlah Eropa dari peperangan yang
membinasakan. Merekalah yang menyulut peperangan itu. Mereka pula yang
meletakkan tangan-tangan di atas sumber-sumber tambang emas dunia. Kemudian
pecah perang dunia II. Sebelum itu, mereka mendalangi Revolusi Bolshevik di
Rusia, disusul dengan peristiwa yang ditimbulkan oleh ulah tangan mereka dengan
menguasai Hungaria, di bawah pimpinan Bella Kuhn yang berlangsung hanya 100
hari. Kemudian datang giliran negara Bavaria. Maka dunia baru tersentak dan
menyadar nasib yang bakal menimpa ummat manusia.... Orang-orang Yahudi harus
kehilangan Eropa, seperti telah mereka alami, ketika mereka kehilangan Mesir
beberapa abad yang silam. Mereka memulai perjalanan menuju tanah Zion
(Palestina) sekali lagi. Kali inilah mereka hijrah ke sana, seperti ketika mereka hijrah dari Mesir."6
Dalam bukunya Hakikat Protokol Zion, penulis asal
Slavia, Gregory Bostonich membuat karikatur orang Yahudi sebagai seekor ular
setan yang melingkari Eropa. Sedang pandangan matanya mengincar Konstantinopel
(Istanbul).
Namun ular setan itu tidak berhasil, karena Turki diperintahkan oleh Bani Utsmani. Baru pada
saat pemerintahan Mustafa Kemal Attaturk, seorang Yahudi berdarah Mongol yang
memerintah dengan tangan besi, dan ular setan tersebut berhasil menguasai
Istanbul, kemudian Palestina.
Amerika juga terancam bahaya besar, karena jenis bangsa
Yahudi yang paling jahat telah datang membanjiri Amerika Serikat siang dan
malam terus-menerus. Banyak kantor Yahudi internasional yang sengaja memalsukan
identitas dan dokumen perjalanan untuk orang-orang Yahudi itu. Mayoritas imigran
Yahudi di New York menyamar sebagai bangsa Polandia (Polish), atau Rusia, atau
Irlandia 7 . Tangan tersembunyi itu membantu
setiap Yahudi atau antek-anteknya yang menentang ajaran Kristen di Amerika,
seperti dukungan kepada kaum Rasionalisme, yang dicetuskan oleh Baruch Spinoza,
seorang Yahudi tulen.
5 Conongsby 1844, halaman 250 6 Ditulis oleh Dr. John Harclerk,
seorang cendekiawan Inggris. Ungkapan itu bukan dimaksudkan untuk mendukung hak
orang Yahudi di bumi Palestina. Tetapi untuk menegaskan keharusan diusirnya
orang-orang Yahudi itu dari Eropa, seperti yang mereka alami ketika di Mesir
7 Plain English August 13, 1921 vi
Membeberkan hakikat rahasia Tangan
Terselubung termasuk masalah yang riskan. Oleh karena itu, tidak mengherankan
kalau para tokoh agama, para penulis dan politisi bersikap pura-pura tidak
mengetahui permasalahan, yang pada hakikatnya berarti telah ikut memperkokoh
'Gila yang berkepanjangan' itu.
Adapun buku yang ada di hadapan para pembaca ini, dengan
judul Yahudi Menggenggam Dunia adalah sebuah ungkapan yang tepat, yang telah
dipilih oleh penulisnya. Ungkapan tersebut bisa dimengerti dengan mudah oleh sebagian
orang, tapi oleh sebagian yang lain tidak, disebabkan oleh beberapa hal. Oleh karena itu, dunia terbagi menjadi dua dalam
menghadapi kekuatan Yahudi itu, yaitu :
1) Golongan yang terjebak dan dicengkeram keras oleh
kuku iblis Yahudi, dan oleh cekikan pemerintah 'Pemilik Modal Internasional'.
Pola pikir, moral dan ideologi yang mereka anut bisa dikendalikan oleh kekuatan
tersebut menuju perjalanan yang sengaja telah dipasang oleh Zionisme Internasional,
baik disadari atau tidak.
2) Golongan yang memahami adanya kenyataan tangan-tangan
di balik layar itu, baik karena mereka punya tingkat kepedulian tinggi terhadap
gejala, atau karena mereka berpikiran dan berwawasan luas serta berpikir
jernih. Atau karena mereka belajar dari pengalaman pahit dan malapetaka yang
pernah mereka alami, akibat tangan kotor Yahudi itu.
Dalam golongan ini termasuk kaum Muslimin, karena mereka merupakan sasaran bagi persekongkolan Zionisme
Internasional yang mewakili kekuatan jahat dan dendam kesumat terhadap
kemanusiaan.
Adolf Hitler pemimpin Nazi Jerman pada umumnya dikenal
sebagai setan berkulit manusia yang bertekad menghabisi setiap sesuatu yang
berbau Yahudi Jerman. Bahkan kalau mungkin Hitler ingin membinasakan semua
orang Yahudi untuk menyelamatkan manusia dari kejahatan mereka. Namun banyak orang
tidak menyadari, bahwa Zionisme Internasional lah yang telah melapangkan jalan
naiknya Hitler ke atas singgasana Jerman. Dan Zionisme Internasional pula yang
telah menciptakan suasana kemarahan bangsa Jerman terhadap orang Yahudi. Para
tokoh Zionis menganggap perlu untuk menumbalkan ratusan ribu, bahkan jutaan orang Yahudi itu
sebagai salah satu cara untuk mewujudkan cita-cita jangka panjang mereka, yaitu
menuntut darah bangsa mereka yang ditumpahkan oleh kejayaan Hitler dan Nazinya.
Harga darah Yahudi tersebut sampai sekarang masih terus mengalir terus berupa uang
ganti rugi, yang harus dibayar oleh Pemerintah Jerman dalam jumlah milyaran
dollar kepada Zionisme Internasional, sebagai tebusan apa yang disebutnya
dosa-dosa Hitler. Dan tebusan yang paling berharga bagi bangsa Yahudi adalah
berdirinya sebuah negara Israel di jantung dunia Islam, yang telah sekian lama
menjadi incaran kekuatan di balik tabir itu. Tidak banyak orang yang mengetahui
dan menyadari hakikat fakta-fakta itu
Vii Sejarah kadang merupakan peristiwa terulang. Zionisme Internasional berdiri di belakang pecahnya perang dunia I dan II, untuk mendalangi pembagian dunia menjadi dua, yaitu blok Barat dan blok Timur yang nampak saling berebut pengaruh, sebagai langkah pembuka jalan bagi timbulnya perang dunia III. Ummat manusia akan terus berada dalam ancaman malapetaka besar, selama para tokoh Zionisme masih diberi kesempatan untuk bernafas dengan bebas, dalam upaya mereka untuk menguasai dunia.
Viii SEJARAH SINGKAT BANGSA YAHUDI
Berbicara tentang bangsa Yahudi artinya kita bersoal
tentang asal-usul, sejarah, taktik dan permainan yang mereka lakukan, sehingga
bangsa Yahudi itu berhasil mendirikan sebuah negara Yahudi di bumi Palestina
yang bersifat temporer. Hal ini akan kita bahas lebih lanjut.
Bangsa Yahudi yang ada sekarang ini bisa dibagi menjadi dua
golongan, yaitu Yahudi Semitik dan Yahudi Ezkinaz. Yang terakhir ini
juga sering disebut Yahudi non-Semitik. Adapun asal-usul Yahudi Semitik sendiri
masih dipersengketakan oleh para sejarawan. Sebagian berpendapat, mereka adalah
keturunan Nabi Ibrahim. Beliau ini berhijrah dari kota Aur di sebelah Selatan Mesopotamia, menuju ke Khurran di Syiria. Di sinilah
ayah Nabi Ibrahim meninggal dunia. Kemudian Nabi Ibrahim berpindah lagi menuju
bumi Kananiah sekitar tahun 2000 SM. Di antara keturunan beliau adalah Nabi Ya'kub,
yang diberi gelar Israel, sehingga anak cucunya kelak dipanggil dengan Bani Israel. Di antara keturunan Ya'kub (Israel) adalah
Nabi Yusuf yang pernah menjabat semacam Menteri Pertanian Mesir, sehingga anak
cucu Ya'kub (Bani Israel) berdiam di Mesir hingga masa Nabi Musa as. Beliau
inilah yang mengajak Bani Israel keluar dari Mesir, untuk
menyelamatkan diri dari penindasan Fir'aun. Versi ini banyak dipegang oleh para
sejarawan dan para tokoh Yahudi sendiri.
Sebagian sejarawan lagi berpendapat, bahwa bangsa Yahudi
pada hakikatnya adalah bangsa campuran antara berbagai unsur (mixed race) yang
dipersatukan oleh satu nasib dan watak. Mereka hidup mengembara seperti kaum
gypsy
pada masa Jahiliyah, atau seperti kaum pengembara
Syatharien, dan Iyarien (Vagabonds) pada masa Dinasti Abbasiah. Dalam
pengembaraannya dari satu ke lain daerah itu, bangsa Yahudi pernah menyerbu ke kota-kota
bumi Kananiah, kemudian merampok dan merampas harta penduduknya. Mereka
membentuk komunitas yang memiliki karakteristik tersendiri dan bahasa campuran
antara bahasa klasik seperti bahasa Syiriak, Akadian dan bahasa Phinisian.
Kalau kebenaran sejarah Yahudi Semitik telah mengalami
kesimpangsiuran, dan asal-usul mereka dimasalahkan, maka ajaran agama Yahudi
yang murni dari sudut mana pun diragukan keasliannya, setelah tertimbun dalam
berbagai pemalsuan. Dasar yang melandasi pola pikir dan
tingkah-laku Yahudi tidak lain adalah ajaran Talmud, yaitu pedoman rahasia yang
tidak diketahui dengan pasti, kecuali oleh mereka sendiri. 8 Dengan demikian, kedudukan ajaran agama Yahudi sebagai agama
samawi telah cenderung berubah menjadi 'Organisasi Rahasia'. Dengan meneliti sejarah Yahudi dalam kisah
Nabi Musa menurut Kitab Suci, kita akan mengetahui, bahwa Nabi Musa hidup di
Mesir bersama kaumnya, Bani Israel di bawah naungan Pemerintaj Mesir itu 8 Baca Talmud, oleh Dr. Zafarul Khan,
Darun Nafais
ix
Kemudian mereka meninggalkan negeri itu untuk
menyelamatkan diri dari kejaran raja Fir'aun dan bala-tentaranya menuju
Palestina. Ketika Nabi Musa wafat, mereka ` belum bisa memasuki pintu wilayah Palestina. Pada masa
Nabi Daud, mereka bisa memasuki tanah Palestina dari Sinai, dan menguasai
Yerusalem kira-kira pada tahun 2000 SM. Namun mereka juga belum bisa menguasai
seluruh wilayah Palestina. Pada masa pemerintahan Nabi Sulaiman putra Daud, kerajaan
mereka terbagi menjadi kerajaan kecil-kecil. Dan kerajaan purba inilah yang
sekarang dijadikan alasan historis untuk mengklaim sahnya Negara Yahudi di
Palestina sekarang. Padahal, kerajaan Yahudi dalam sejarah Nabi Daud dan Nabi
Sulaiman tidak lebih dari sebuah kota dan desa-desa sekelilingnya. 9 Hanya karena kebiasaan saja, bangsa Yahudi memanggil pemimpinnya
dengan sebutan 'Raja'.
Di antara kerajaan tersebut yang terkenal adalah
kerajaan Sumeria dan kerajaan Yahuda. Raja Sargeus dari Yunani pernah menyerbu
negeri Sumeria pada tahun 576 SM. Sedang raja Nebuchadnezzar II dari Babilonia
menyerbu kerajaan Israel yang ibu kotanya Yerusalem, kemudian menghancurkan
Kuil Sulaiman. Orang-orang Yahudi ditawan dan digiring ke Babilonia. Di sinilah
para tokoh Yahudi membesarkan hati kaumnya dengan konsep janji Tuhan dan Bumi
Nenek Moyang. Sejak itu, dalam perjalanannya mereka selalu berusaha untuk bisa
kembali ke Palestina dengan berbagai cara dan upaya. Namun mereka selalu
menemui kegagalan, meskipun telah mencoba berkali-kali.
Bahkan akibatnya justru membuat mereka bertambah ketat
di bawah pengawasan penguasa. Tidak jarang kekejaman penguasa menjadi
penderitaan rutin yang mereka alami, dan mengakibatkan kegiatan-kegiatan
eksodus dan diaspora orang-orang Yahudi makin meluas ke seluruh penjuru bumi
untuk menyelamatkan diri. Dari tanah Babilonia lah para pemuka
Yahudi menemukan ide dan konsep Bumi Yang Dijanjikan dan konsep Bangsa Pilihan Tuhan,
dengan harapan ide semacam itu akan bisa melestarikan persatuan dan kemurnian
Ras Yahudi, dan untuk mengembalikan kepercayaan diri bangsa Yahudi.
Dari kilasan fakta di atas kita bisa melihat, bagaimana
bangsa Yahudi sepanjang sejarah mengendalikan perkumpulan rahasia, yang
dikembangkan dengan getol untuk mewujudkan cita-cita mereka. Makin lama
perkumpulan rahasia itu berkembang mirip dengan pemerintahan terselubung, yang dikendalikan oleh tokoh-tokoh Yahudi Internasional, yang
berdiam di berbagai penjuru dunia. Bangsa Yahudi punya keyakinan, bahwa bangsa
lain adalah 'Goya', atau dalam bahasa Ibraninya 'Goyim', yang juga sering
disebut 'Gentiles', atau 'Umamy' dalam bahasa Arabnya, yang berarti bangsa lain
itu diciptakan Tuhan untuk kepentingan Yahudi belaka,
sebagai bangsa pilihan Tuhan.
9 Baca Tarikhu Phalistien
al-Qaddian, oleh penulis yang sama
x Kemudian, pada tahun 160 M Palestina dan wilayah Syam lainnya dikuasai oleh kerajaan Romawi. Rajanya, yaitu raja Herod Agung (40-4 SM) membangun istana dan juga membangun Kuil Sulaiman (Salomon Temple) kembali, di samping memberikan kebebasan kepada penduduk Yahudi. Namun pada tahun 77 M raja Titus bertindak keras terhadap orang Yahudi, karena mereka mengadakan pemberontakan dan kekacauan di negeri itu, sehingga kota Yerusalem hancur. Kemudian raja mengeluarkan peraturan yang melarang orang Yahudi berdiam di Yerusalem atau berziarah ke Kuil Sulaiman.
10 Sampai beberapa abad kemudian bangsa Romawi itu tetap bercokol
hingga ditaklukkan oleh kaum Muslimin. Kemudian penduduk asli setempat masuk agama
Islam. Mereka adalah bangsa Arab yang merupakan mayoritas penduduk bumi
Palestina, sampai awal abad ke 20 ini. Setelah kedatangan orang-orang Yahudi secara besar-besaran dari seluruh
penjuru dunia, jumlah penduduk Arab sekarang berbalik menjadi minoritas. Hal
ini terjadi karena kebijakan deportasi Pemerintah Israel terhadap penduduk
Arab, dengan dukungan penuh dari gerakan Zionisme Internasional.
Demikianlah latar belakang bangsa Yahudi Semitik. Adapun
kaum Zionis sekarang yang jumlahnya 82% dari seluruh penduduk adalah orang
Yahudi jenis Ezkinaz (non-Semitik), sesuai dengan sumber Zionisme sendiri.11
Pada abad pertama Masehi, sejumlah orang berdarah Turki
Mongolia meninggalkan negeri mereka, keluar berjalan menuju arah Barat dari
Asia, melintasi daerah yang terletak di sebelah Utara Laut Kizwin dan Laut
Mati.
Mereka ini mendirikan kerajaan besar yang disebut
'Kerajaan Kojar'. Oleh sebab itu, Laut Kizwin juga disebut Laut Kojar. Orang
Kojar berdarah Turki Mongolia itu menganut kepercayaan Animisme. Dalam
perjalanan sejarah, ternyata mereka lebih cenderung untuk memeluk agama Yahudi Baru,
yang telah mengalami perubahan oleh tangan tokoh-tokoh Yahudi pada masa
penindasan raja Nebuchadnezzar II dan penguasa Babilonia sesudahnya, dan juga
pada masa-masa lain yang berbeda. Tentang bagaimana agama Yahudi sampai kepada Kojar itu, tidak banyak ditulis dalam sejarah.
Dan bagi sebagian bangsa Yahudi, bangsa Kojar tidak dianggap sebagai golongan
mereka, yang di sini tidak perlu disebut secara rinci. 12 Kerajaan Kojar berlangsung cukup lama dengan wilayah kekuasaan
yang cukup luas, dan mencapai masa kejayaannya pada abad ke 9 M.
10 Lihat Comton's Pictured
Encyclopedia Vol VII hal 412
11 Baca The Jewish Encyclopedia
dan Perez Encyclopedia, serta buku akhjar ala Ruq'atis Syathranj karya William
G. Carr
12 Orang Yahudi tidak mengikuti
keyahudian seseorang kalau garis keturunan dari pihak ibu bukan Yahudi. Tokoh
agama tertinggi di Haifa menolak untuk mengawinkan seorang perwira angkatan
Udara Israel dengan Ghalia ben Guiron, yaitu cucu Ben Guiron, karena ibunya
(Ghalia) beragama Kristen.
Alasan yang dipegang oleh tokoh agama itu adalah, bahwa
di sana tidak terdapat bukti yang bisa menunjukkan, bahwa Ghalia adalah seorang
Yahudi (Koran Le Monde 1968).
xi Kemudian
pada tahun 965 M kerajaan Kojar dikalahkan dan dikuasai oleh bangsa Slavia,
setelah terjadi pertempuran sengit bertahun-tahun antara kedua belah pihak.
Penindasan penguasa Slavia terhadap orang-orang Yahudi Kojar kemudian
menimbulkan arus pelarian ke luar negeri. Sebagian mereka
melarikan diri dan hidup di bawah Pemerintahan Rusia.
Para pelari ini membentuk kelompok masyarakat bawah tanah, yang kemudian tidak
jarang mendalangi timbulnya kekacauan atau tindak pembunuhan politik di Rusia.
Sebagian besar lainnya melarikan diri ke Eropa Timur.
Dari sini mereka menyebar ke seluruh dunia, terutama ke Amerika Serikat. Dan
anak cucu Yahudi Kojar itulah yang kemudian membanjiri Palestina sekarang, dan mengklaim
adanya hak sejarah yang sah bagi bangsa Yahudi di Palestina dalam artian yang
sebenarnya. Seperti telah kita singgung terdahulu, kerajaan Yahudi berlangsung
tidak lama, yaitu periode kekuasaan Nabi Daud dan Nabi Sulaiman. Sedang
kekuasaan Yahudi lainnya tidaklah lebih dari kekuasaan atas satu kota beserta
desa sekitarnya, mirip kehidupan suku-suku yang bermukim.
Mereka belum pernah membentuk komunitas di seluruh
Palestina, karena mereka bukanlah penduduk asli. Sama dengan keadaan Yahudi di
Israel sekarang, mereka datang dari berbagai penjuru dunia sebagai imigran,
yang tidak ada hubungannya dengan darah Yahudi Semitik.
Sebagai akibat wajar dari keyakinan bangsa Yahudi dan
perasaan hidup dalam ketidakpastian selama sejarah mereka, ditambah lagi dengan
adanya keyakinan, bahwa bangsa Yahudi adalah 'Bangsa Pilihan Tuhan', maka
mereka selalu mengandalkan taktik subversif, dan menciptakan suasana kacau di negeri-negeri
di mana mereka berdiam. Dalam sejarah, mereka dikenal sebagai golongan yang
terorganisasi rapi dan rahasia, sehingga banyak peristiwa sejarah yang
didalangi oleh orang-orang Yahudi itu. Kita bisa memperhatikan sifat mereka
yang membenci bangsa lain (Gentiles), di samping membenci setiap pemerintahan
kuat yang lahir dalam sejarah.
Sementara itu, Islam muncul sebagai kekuatan yang besar,
yang tidak dikehendaki oleh Yahudi. Kaum Yahudi menyebar ke seluruh wilayah
kaum Muslimin untuk menyulut benih-benih perselisihan, pemberontakan dan perpecahan.
Mereka berhasil mendirikan beberapa sekte sesat di tengah masyarakat Muslim dan
beberapa gerakan sesat bawah tanah, yang bertujuan melemahkan kekuatan ummat
Islam. Setelah kaum Muslimin melemah, dan superioritas dunia berada di tangan
dunia Kristen Eropa, orang Yahudi memindahkan kegiatan mereka ke negeri-negeri
itu, terutama Inggris dan Perancis. Dan awal abad ini kekuatan dunia berbalik
ke tangan Amerika dan Rusia. Maka, kegiatan Yahudi pun berpindah ke sana.
Akan tetapi, meskipun keadaan kaum Muslimin sangat lemah
pada masa pemerintahan Sultan Abdul Hamid, orang Yahudi tidak berhasil membeli
bumi Palestina dengan kekayaan yang mereka miliki. Bahkan Sultan Abdul Hamid, seorang
penguasa kerajaan Turki Utsmani yang dikambinghitamkan oleh para
sejarawan, telah menunjukkan sikapnya yang tegas
terhadap Theodore Herzl, xii pemimpin gerakan Zionisme Internasional kala itu, yaitu pada
akhir abad ke 19. Sultan Abdul Hamid menunjukkan pendiriannya yang tegas dengan menolak kehadiran Herzl untuk memberikan suap kepada
Sultan, agar beliau mengizinkan orang Yahudi hijrah ke Palestina. Kemudian
Sultan Hamid mengirim catatan khusus kepada Herzl lewat kawannya Neolinsky.
Sebagaimana ditulis sendiri oleh Herzl dalam buku
hariannya yang dimuat dalam media Pusat Studi PLO. halaman 35,
Sultan pesan kepada Neolinsky sebagai berikut :
"Jika Herzl benar-benar kawanmu, sebagaimana Anda
adalah kawanku juga, maka tolong beritahukan agar Herzl jangan sekali-kali
meneruskan langkahnya, karena aku tidak akan menjual sejengkal pun wilayah
kerajaanku. Kerajaanku bukanlah milik pribadiku, melainkan milik seluruh kaum
Muslimin. Dan untuk memperoleh itu, mereka telah mengorbankan harta benda dan
hidupnya. Oleh karena itu, kami akan mempertahankan bumi itu dengan darah kami
pula, dari setiap usaha yang dilakukan oleh pihak luar untuk merebutnya.
Pasukan kami telah terjun dalam medan perang di Syiria dan Palestina. Mereka
rela gugur satu demi satu, karena tidak ada seorang pun dari prajurit kami yang
mau menyerah kepada musuh. Mereka lebih senang mati membela kehormatan Islam
daripada hidup dalam kenistaan. Kerajaan Turki bukanlah milik pribadiku,
melainkan milik bangsa Turki. Tanah sejengkal pun tidak boleh dijarah orang.
Orang Yahudi supaya menyimpan saja jutaan uang miliknya itu. Seandainya kerajaan
ini bisa dihancur-luluhkan orang Yahudi boleh mengambil tanah Palestina dengan
cuma-cuma. Akan tetapi harus diingat, bahwa kerajaan kami tidak pernah akan mundur
dari tekad, yang telah kami pegang selama ini. Orang Yahudi tidak akan bias menghancurkan
kami, sebelum mereka bisa melangkahi mayat-mayat kami lebih dulu."
Apa yang terjadi setelah orang Yahudi mengetahui
ketegaran sikap Sultan Abdul Hamid? Ternyata mereka tidak kehilangan akal.
Dengan menggunakan orang Yahudi warga Turki sendiri yang bergerak di bawah
tanah, yaitu wilayah Turki yang sekarang menjadi bagian dari wilayah Yunani,
mereka berhasil menumbangkan kekuasaan Sultan Abdul Hamid. Sultan sendiri akhirnya
mengetahui sebab-sebab pokok yang membuatnya terguling. Hal ini bisa dilihat
dari sepucuk surat Sultan kepada Syeikh Mahmud Abu Syamat di Damaskus.
Dikatakan dalam surat itu, bahwa Sultan mendapat tawaran dari para tokoh Yahudi
berupa sejumlah uang emas, dengan imbalan beliau mengizinkan orang-orang Yahudi
hijrah ke Palestina, yang akhirnya mereka akan mendirikan sebuah negara di
sana. Prof. Sa'id Al-Afgani mengupas seluk-
beluk dokumen itu dalam majalah Al-Araby edisi 169
Desember 1972 sebagai berikut :
"Syeikh Mahmud Abu Syamat adalah sesepuh kelompok
Tharikat Sadzaly Yashrithy. Dia adalah penerus pertama yang menggantikan
pimpinan Tharikat itu setelah pendirinya Syeikh Ali Al Yashrithy meninggal
dunia. Raghib Ridha, yaitu kepala urusan istana Sultan adalah murid Syeikh
Syamat. Setiap kali berkunjung ke Istanbul, Syeikh Syamat selalu menginap di
rumah muridnya itu. Sultan menanyakan, siapa yang menjadi tamu dan menginap di
kediaman kepala urusan istananya itu. Setelah Raghib Ridha menjelaskan siapa
Syeikh xiii
Syamat itu, Sultan merasa tertarik dan bermaksud
mengundangnya ke istana.
Kemudian Sultan akhirnya memutuskan untuk menjadi muridnya,
diikuti oleh para pemuka masyarakat Istanbul, para pejabat pemerintah kerajaan
Turki dan para prajuritnya. Ketika Sultan digulingkan dan diasingkan dalam
sebuah istana yang terletak di daerah Salonika, ternyata salah satu penjaga di
istana pengasingan itu adalah seorang murid Syeikh Syamat juga. Dengan surat melalui
orang tersebut, Sultan diam-diam mengadakan hubungan korespondensi dengan
Syeikh Abu Syamat. Surat itu tetap disimpan oleh Syeikh Abu Syamat dan
anak-anaknya. Baru pertama kali inilah surat dokumenter penting tersebut dimuat
dalam sebuah buku. Berikut ini adalah lembaran surat tersebut :
Itulah lembaran pertama surat Sultan Abdul Hamid kepada
Syeikh Abu Syamat, yang ditulis dalam bahasa Turki.
Tulisan di atas adalah lembaran kedua. Berikut ini
adalah salinan surat Sultan Abdul Hamid dalam bahasa Arab, yang diterjemahkan
ke dalam bahasa Indonesia dengan bebas.
YA HUWA13
Bismillâhirrahmânirrahîm
Segala puji bagi Allah, dan salam sejahtera kami
panjatkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad saw, segenap keluarganya, dan
para sahabat sekalian hingga Hari Pengadilan.
Saya tulis surat ini kepada yang mulia Syeikh Tharikat
abad ini Ali Sadzaly, cahaya Ruh dan kehidupan 'Syeikh Mahmud Effendy Abu
Syamat'. Kami akan menyambut uluran kedua tangan beliau yang mulia, dengan
mengharapkan do’a restu beliau.
Setelah menghaturkan rasa hormat perlu saya sampaikan, bahwa
surat Anda tanggal 22 Mei tahun ini telah saya terima dengan selamat.
Alhamdulillah saya ucapkan, bahwa Anda dalam keadaan sehat walafiat. Tuanku
yang mulia, dengan Taufik dan Hidayah Allah ta'ala, saya bisa melakukan amalan
wirid Tharikat Sadzaly siang dan malam. Saya perlu menyampaikan bahwa hingga saat
ini saya terus membutuhkan panggilan batin anda. Selain itu, ada masalah yang
perlu saya sampaikan kepada Anda dan orang yang bisa diajak berpikir seperti
Anda, berkenaan dengan masalah yang sangat penting berikut ini, sebagai amanat
perjalanan sejarah.
Saya meninggalkan kekhalifahan bukan karena suatu sebab
tertentu, melainkan karena adanya tipu daya dengan berbagai ancaman dari
tokoh-tokoh Organisasi Persatuan yang dikenal dengan sebutan Cun Turk, sehingga
terpaksa saya meninggalkan kekhalifahan itu.13 Huwa maksudnya Allah. Cara
menyebut Allah dengan sebutan Huwa termasuk etika dalam Tharikat Sadzaly xiv 14 Sebelumnya, Organisasi ini telah
mendesak saya berulang-ulang, agar saya menyetujui dibentuknya sebuah negeri
nasional bagi bangsa Yahudi di Palestina. Saya tetap tidak
menyetujui permohonan berulang-ulang yang memalukan itu.
Akhirnya mereka menjanjikan uang sebesar 150 juta poundsterling emas. Saya
tetap dengan tegas menolak tawaran itu. Saya menjawab dengan kata-kata, 'Seandainya
kalian membayar dengan seluruh isi bumi ini, aku tidak akan menerima tawaran itu. Tiga puluh tahun lebih aku hidup
mengabdi kepada kaum Muslimin dan kepada Islam itu sendiri. Aku tidak akan
mencoreng lembaran sejarah Islam yang telah lama dirintis oleh nenek-moyangku,
para sultan dan khalifah kerajaan Turki Utsmani. Sekali lagi, aku tidak akan menerima tawaran kalian.'
Setelah mendengar dan mengetahui sikap dan jawaban saya
itu, mereka dengan kekuatan rahasia yang mereka miliki memaksa saya
menanggalkan kekhalifahan, dan mengancam akan mengasingkan saya di Salonika.
Maka terpaksa saya menerima keputusan itu daripada menyetujui permintaan mereka. Saya masih bersyukur kepada Allah, karena saya
menolak untuk mencoreng kerajaan Islam Turki, dan dunia Islam pada umumnya
dengan noda abadi yang diakibatkan oleh berdirinya negeri Yahudi di tanah
Palestina.
Biarlah semua berlalu. Saya tidak bosan mengulang-ulang
rasa syukur kepada Allah ta'ala, yang telah menyelamatkan kita dari aib besar
itu. Saya rasa cukup di sini apa yang perlu saya sampaikan dan sudilah Anda dan
segenap ikhwan menerima salam hormat saya. Guruku yang mulia, mungkin sudah
terlalu banyak yang saya sampaikan. Harapan saya, Anda beserta
jamaah yang Anda bina bisa memaklumi semua itu."
Wassalamu’alaikum wr. wb.
22 September 1909
ttd
Pelayan Kaum Muslimin (Adul Hamid bin Abdul Majid)
14 Mereka adalah anggota Organisasi Rahasia Yahudi Internasional, dan kelak berhasil menumbangkan kerajaan Islam Turki Utsmani, dan mengganti Turki menjadi negara Republik sekuler, di bawah pimpinan Yahudi Musthafa Kemal Attaturk
xV YAHUDI DAN DUNIA KRISTEN
Orang-orang Yahudi bisa bertahan hidup sambil
mengisolasi diri dari masyarakatnya, dengan mempertahankan bahasa dan
kepercayaan mereka.
Mereka tetap bisa menjalin kerja-sama antar mereka
meskipun mereka hidup di berbagai negeri yang berjauhan. Namun anehnya, mereka
tidak bisa hidup antar-bersama dalam komunitas besar. Landasan umum yang mereka
pakai sebagai dasar untuk menguasai dunia dan menghancurkan dunia Kristen jarang
keluar dari garis yang telah ditentukan, seperti tertera dalam isi surat yang
disiarkan oleh majalah riset Yahudi Perancis tahun 1880 berikut ini :
Pada tanggal 13 Januari 1489, Shamur seorang pendeta
Yahudi di kota Orles menulis surat kepada masyarakat Yahudi Istanbul, minta
pandangan berkenaan dengan situasi gawat yang dialami oleh masyarakat Yahudi di
Perancis. Dijelaskan, bahwa orang-orang Perancis di kota Aix, Arles dan Marseilles
mengancam keberadaan tempat-tempat ibadah (Synagogues).
Shamur bertanya apa yang harus dilakukan. Surat itu
dijawab :
"Saudara-saudara, dengan rasa sedih pengaduan
kalian kami pelajari. Derita nasib buruk yang kalian alami membuat kami ikut
bersedih. Kalian mengadukan, bahwa raja Perancis telah memaksa kalian memeluk
agama Nasrani. Kalian sulit menentang perintah paksaan itu. Maka masuklah ke
agama Nasrani. Tetapi harus diingat, bahwa ajaran Musa harus tetap kalian
pegang erat-erat dalam hati sanubari. Ummat Kristen memerintahkan supaya kalian menyerahkan harta benda
kalian. Laksanakanlah.
Selanjutnya didiklah putra-putri kalian menjadi pedagang
dan pengusaha yang tangguh, agar pelan-pelan bisa merebut kembali harta benda
itu dari tangan mereka.
Kalian juga melaporkan, bahwa mereka mengancam keselamatan
hidup kalian. Maka, binalah putra-putri kalian untuk menjadi dokter, agar bisa
membunuh orang-orang Kristen secara rahasia. Mereka menghancurkan tempat
peribadatan kalian. Maka, didiklah putra-putri kalian untuk menjadi pendeta,
agar bisa menghancurkan gereja mereka dari dalam. Mereka menindas dengan
melanggar hak dan nilai kemanusiaan.
Maka, didiklah putra-putri kalian sebagai agen-agen
propaganda dan penulis, agar bisa menyelusup ke dalam jajaran pemerintahan.
Dengan demikian, kalian akan bisa menundukkan orang Kristen dengan cengkeraman kuku-kuku
kekuasaan internasional yang kalian kendalikan dari balik layar. Ini berarti
pelampiasan dendam kesumat kalian terhadap mereka."
24 July 1489
ttd
Pemimpin Tertinggi Yahudi Konstantinopel
Para pemimpin Yahudi sering mengadakan pertemuan
rahasia, untuk meletakkan dasar kerja-sama antara mereka, dan merumuskan
program kerja dalam upayanya mewujudkan cita-cita. Barangkali, konferensi Basel
di Swiss tahun 1894 adalah salah satu pertemuan yang penting yang mereka
adakan.
Xvi Rahasia
protokol sesepuh Zion sempat bocor dan tersiar luas. Dalam Protokol I terdapat
ungkapan yang membicarakan orang Kristen sebagai berikut :
"Orang dalam masyarakat Kristen sering kehilangan
akal akibat pengaruh alcohol. Kaum mudanya menjadi lumpuh tak berdaya karena tenggelam dalam
kemaksiatan dini, akibat usaha kegiatan para aktivis kita yang terdiri dari
para tenaga akademik, para pelayan wanita yang bekerja di tempat-tempat
maksiat, dan para wanita yang kita sebarluaskan dengan sengaja di tengah-tengah
masyarakat untuk tujuan perusakan moral."
"Kita adalah orang pertama yang menyerukan di
tengah masyarakat lampau semboyan Liberte (Kemerdekaan), Egalite (Kebersamaan)
dan Fraternite (Persaudaraan), sehingga bangsa-bangsa dungu di dunia mengulang-ulang semboyan
tersebut, tanpa menyadari makna di balik itu. Bahkan, karena sikap mereka yang
berlebih-lebih terhadap semboyan kosong itu telah menjauhkan dunia dari
persaudaraan, kebersamaan dan kebebasan pribadi yang sebenarnya."
Orang Yahudi selalu memindahkan pusat kepemimpinan
rahasianya dan pusat kegiatannya dari satu negeri yang kuat ke negeri yang lain
yang lebih kuat, yaitu dari Perancis ke Inggris, dan sekarang berpindah ke
Amerika, sesuai dengan perkembangan kekuatan negeri-negeri tersebut dan
pengaruhnya terhadap berbagai peristiwa internasional. Bangsa Amerika
sebenarnya tidak mau menerima kehadiran imigran Yahudi itu.15 Namun kenyataan yang terjadi adalah sebaliknya. Imigran Yahudi
jenis terburuk dari Mongolia telah membanjiri Amerika siang dan malam. Banyak
agen Yahudi memalsukan paspor, dan identitas mereka. Para imigran yang datang
ke New York mayoritas adalah orang Yahudi yang menyamar sebagai imigran dari
Polandia atau Rusia atau dari Irlandia. Para pemimpin Amerika bukan tidak tahu adanya
bahaya yang ditimbulkan oleh membanjirnya imigran Yahudi itu.
Seorang tokoh kemerdekaan Amerika Benyamin Franklin,
ketika membuat rancangan Undang-Undang Amerika Serikat tahun 1789, menulis
pernyataan sebagai berikut :
The Jewish Race
A Prophecy of Benjamin Franklin (Excerpt from 'The
Journal of Charles Pinskey of South Carolina on The Proceeding of the Continental Convention of 1789' regarding the statement
of Benjamin Franklin of Jewish Immigration).
"There is a grave danger for the USA. This great
danger is the Jews, for in every land the Jews have settled they have
depressed the moral level and lowered the degree of commercial honesty.
They have remained un-assimilated, oppressed, the
attempt to strangle the nations financially as in the case of
Portugal and Spain . 15 Plain English, August 1921
There is a grave danger for the USA. This great danger is the Jews, for in every land the Jews have settled they have
depressed the moral level and lowered the degree of commercial honesty.
They have remained un-assimilated, oppressed, the
attempt to strangle the nations financially as in the case of
Portugal and Spain .
15 Plain English, August 1921
xvii
For more than 1700 years, they have lamented their
sorrowful fate namely that they have been driven out of their
mother land. But gentlemen, if the civilized world today gave them
back Palestine, they would immediately find pressing reason
for not returning there. Why? Because they are vampires, and vampires
can not live on other vampires.
They can not live among themselves as they must live on Christians or other people who do not belong to their
race.If they are not excluded from the USA , by the
constitution within a hundred years, they will stream into this
country in
such numbers, they will rule and destroy us by changing
our form of government, for which we Americans shed our
blood, and sacrifice our lives, our properties, and personal
freedom. If the Jews are not excluded within 200 years our children
will be working in the fields to feed them, while they remain in
the counting houses gleefully rubbing their hands. I warn you, gentlemen. If you do not exclude the Jews
forever, your children and your children's children will curse
you in your graves. Their ideals are not those of Americans, the leopard can not
change his spots. They will emperil our institutions, they should be excluded
by the constitutions."
(Original of this copy can be seen in the Franklin
Institute of
Philadelphia, Pennsylvania).
Bahasa Indonesianya :
Bangsa Yahudi Ramalan Benyamin Franklin (Kutipan dari 'Jurnal Charles
Pinsky, South Carolina berkenaan dengan 'Rencana Undang Undang 1789' mengenai pernyataan Benyamin Franklin
tentang imigrasi Yahudi).
"Di sana ada bahaya besar yang mengancam Amerika.
Bahaya itu adalah orang-orang Yahudi. Di bumi mana pun Yahudi
itu berdiam, mereka selalu menurunkan tingkat moral kejujuran dalam dunia komersial. Mereka hidup mengisolasi diri,
dan berusaha mencekik leher keuangan penduduk pribumi,
seperti yang terjadi di Portugal dan Spanyol.
Sejak lebih dari 1700 tahun, orang Yahudi mengeluhkan
nasib yang mereka alami, karena mereka telah diusir dari bumi pertiwi. Perlu diketahui wahai saudara sekalian,
seandainya dunia berbudaya sekarang memberi mereka tanah Palestina,
mereka akan segera mencari berbagai alasan untuk tidak kembali ke sana. Mengapa? Mereka tidak lain adalah
binatang Xviiivampir (hantu yang menghisap darah manusia). Dan seekor vampir
tidak akan bisa hidup dengan vampir lain. Orang Yahudi itu tidak bisa hidup
bersama mereka sendiri. Mereka harus hidup bersama orang Kristen atau
bangsa-bangsa yang bukan golongan mereka. Jika orang Yahudi tidak disingkirkan dari Amerika dengan kekuatan Undang-Undang, maka dalam masa 100 tahun mendatang mereka akan menguasai dan menghancurkan kita dengan mengganti bentuk pemerintahan yang telah kita perjuangkan dengan pengorbanan darah, nyawa, harta, dan kemerdekaan pribadi kita. Seandainya orang Yahudi itu
tidak
diusir dari Amerika dalam waktu 200 tahun mendatang,
anak cucu kita nanti akan bekerja di ladang-ladang untuk
memberi makan kepada orang-orang Yahudi itu. Sementara itu,
orang Yahudi akan menghitung-hitung uang dengan tangan mereka
di berbagai perusahaan keuangan.
Aku ingatkan Anda sekalian. Kalau Anda tidak
menyingkirkan orang Yahudi dari Amerika untuk selamanya, maka anak
cucu dan cicit kalian akan memanggil-manggil nama kalian dari
atas liang kubur kalian kelak. Pikiran yang ada di benak
orang Yahudi tidak seperti yang ada pada orang Amerika.
Meskipun mereka hidup bersama kita selama beberapa generasi,
mereka tidak akan berubah sebagaimana macan tutul tidak bisa mengubah warna tutul kulitnya. Mereka akan menghapus
institusi kita. Oleh karena itu, mereka harus
disingkirkan dengan kekuatan konstitusi."
(Teks yang asli bisa dilihat di Franklin Institute
Philadelphia, Pennsylvania).
Meskipun sudah sering diusahakan oleh tokoh Amerika
untuk menentang bahaya keberadaan Yahudi di negeri itu, tapi orang Yahudi
dengan berbagai cara akhirnya bisa menguasai Amerika, dan bahkan bisa
mempengaruhi Organisasi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Apa yang kita
saksikan sekarang, setiap calon Presiden Amerika harus lebih dulu berlomba mengatakan
dukungan terhadap bangsa Yahudi, sebelum ia memenangkan pemilihan presiden.
Maka tidaklah berlebih-lebihan kalau kita mengatakan, bahwa Amerika adalah anak
Israel, bukan sebaliknya. Perdana Menteri Israel lah yang menentukan kemenangan
bagi seorang calon Presiden Amerika. Oleh karena itu, setiap calon Presiden
Amerika harus tekun mengikuti perkembangan yang terjadi di Israel, dan
perkembangan yang ditulis oleh para penasihat Yahudi. Padahal, mayoritas warga
Amerika lebih membenci Yahudi daripada membenci warga kulit hitam. Yahudi di
Amerika adalah golongan yang menentukan publik opini. Merekalah yang menguasai
media massa, dan dengan itu mereka terus berusaha memasyarakatkan berbagai
jenis kebejatan xix
moral dan penyalahgunaan obat bius, agar cengkeraman
Yahudi terhadap rakyat Amerika terus bertambah kuat.
Komunisme adalah super power kedua di dunia ini, yang
diciptakan oleh seorang Yahudi bernama Karl Marx. Maka, tidaklah mengherankan
kalau Komite Sentral Partai Komunis Uni Sovyet dikuasai oleh orang-orang
Yahudi. 16
Dan perlu dicatat, bahwa negara kedua yang mengakui
berdirinya Negara Yahudi Israel di Palestina adalah Uni Sovyet. Bahkan negara
itu menyatakan kesediaannya untuk melakukan intervensi militer demi melindungi
Israel bila
perlu. Meskipun perkembangan terakhir dalam sikap
politik Rusia terhadap Israel nampak ada perubahan, namun kenyataannya Rusia
tetap melindungi hidup Israel. Rusia selalu menentang gagasan pembicaraan
tentang Israel, dengan memainkan peranan apa yang disebut Politik Keseimbangan
Kekuatan di wilayah itu. Perlu dicatat, seorang Yahudi bisa berbaju kapitalis
atau komunis, atau sebagai warga Amerika atau Yugoslavia, namun ia tetap orang Yahudi,
yang hidup karena Talmud, sedang hidup Talmud karena Yahudi
Xx I S R A E L
'Nasib bangsa Yahudi akan menjadi salah satu perhatian
ummat manusia pada abad ke 20 mendatang.'
Nietzsche
Sekarang Zionisme Internasional telah meraih sukses
besar dalam mewujudkan cita-citanya. Kelahiran Israel adalah hasil persekongkolan
internasional terhadap hak bangsa Arab. Namun impian 'Bangsa Pilihan Tuhan'
tetap merupakan tujuan yang lebih besar daripada negeri Israel di Palestina
itu. Dr. Nahem Golman18 mengatakan
:
"Bangsa Yahudi telah memilih Palestina bukan karena
tambang yang dihasilkan dari Laut Mati bernilai 3 milyar dolar, bukan pula
karena cadangan minyak yang ada di Palestina diperkirakan melebihi yang ada di
Amerika Utara dan Selatan, tetapi pertama karena mereka
berpegang pada ajaran Taurat, dan kedua karena Palestina adalah titik pusat
yang paling vital bagi kekuatan dunia, dan merupakan pusat strategis
kemiliteran yang bisa dijadikan tonggak untuk menguasai dunia."
Kita telah memperpanjang pembicaraan tentang impian
Yahudi dan keyakinan mereka. Ringkasnya, mereka berkeyakinan, bahwa Yahudi
adalah bangsa superior (unggulan) pilihan Tuhan, dan bangsa lain adalah bangsa
inferior (Gentiles) yang sengaja dicipta Tuhan untuk mengabdi kepada bangsa
Yahudi.
Di antara ajaran yang mereka pegang adalah menghalalkan
segala cara, yang senantiasa berlawanan dengan moral agama mana pun, demi upaya
mewujudkan cita-cita mereka. Kalau kita simak sepanjang sejarah bangsa Yahudi,
kegagalan dan kehinaan justru selalu mereka alami, sejak peristiwa penawanan
mereka oleh Nebuchadnezzar II, kemudian digiring ke Babilonia.
Nasib buruk selalu menimpanya, karena semua itu
disebabkan oleh watak asli dan perilaku mereka yang sebenarnya. Itulah
sebabnya, keramahan bangsa-bangsa di dunia berubah menjadi kebencian terhadap
mereka.
Sebagaimana telah disinggung di muka, negara Israel dilahirkan
dalam kondisi istimewa. Negara superpower yang tidak sepakat dalam satu
masalah, menyepakati juga berdirinya negara Israel, karena negara itu punya kepentingan
dengan Zionisme Internasional. Maka, para penguasa negara itu dikuasai oleh sikap pemikiran balas budi (moral
obligation) dan belas kasihan, misalnya karena kekejaman Nazi Hitler kepada
Yahudi. Itulah sebabnya, bantuan Jerman kepada Israel masih tetap mengalir
sebagai pembayaran ganti rugi atas kekejaman pasukan Nazi terhadap mereka.
18 Dalam ceramahnya yang
disampaikan di Montreal , Canada tahun 1947, dan dimuat dalam harian The National
Unity edisi 12 tahun 1953
Xxi Meskipun
Israel mempunyai kekuatan fisik, namun sampai sekarang masih hidup dengan
bantuan luar negeri, terutama dari negara yang dikendalikan oleh Pemerintah di
balik layar. Seandainya bantuan itu dihentikan, maka Israel
akan segera gulung tikar dalam waktu singkat. Itikad dan
naluri
ekspansionismenya merupakan sebab kehancuran bagi
dirinya sendiri. Kita tentu masih ingat peristiwa penyanderaan sejumlah atlet
Israel oleh sekelompok gerilyawan Palestina pada Olimpiade Munich (München)
tahun 1972. Para gerilyawan Palestina menuntut, agar pemerintah Israel membebaskan para tawanan Palestina dari penjara. Namun
pasukan Israel justru membantai para atletnya sendiri yang disandera bersama
dengan para penyandera mereka. Hal ini dilakukan oleh Israel sebagai alasan
untuk melegitimasi kekejaman pasukannya pada hari Sabtu, sebelum 'Hari Ampunan'19 ,
dengan menyerbu Libanon dan membantai ratusan penduduk sipil. Padahal, Sabtu
adalah hari suci orang Yahudi. Namun membunuh orang non-Yahudi pada hari itu
dianggapnya sebagai persembahan kurban kepada Tuhan. Menurut kepercayaannya,
perbuatan itu lebih besar pahalanya daripada memperingati hari besar mereka.
Sebenarnya kepercayaan Yahudi kepada Talmud tidak ada
legitimasi Israel di Palestina. Bangsa Yahudi tidaklah banyak, meskipun mereka
berkumpul menjadi satu. Eksistensi negara Israel menggantungkan hidupnya dari
bantuan dan belas kasihan negara lain. Kedua unsur itu merupakan indikator kuat
bagi kerapuhan negara Zionis itu. Namun perlu dicatat, bahwa kehancuran akibat kerapuhan
itu tidak akan terjadi begitu saja, mengingat adanya dukungan materi dan
non-materi dari negara super power kepada Israel. Seandainya ia bisa memenuhi
hidup tanpa bantuan pihak lain, Yahudi akan bisa bertahan lama.
MUSTHALAH MAUFUR MA.
19 Ialah hari besar bagi Yahudi
pada tanggal 10 Tisyrin (bulan Yahudi) dengan berpuasa dan bersembahyang terus
menerus, dan mengakui dosa dan kesalahan yang pernah dilakukan kepada orang lain
pada siang hari (dikutip dari Rafael Batay, kepada bagian riset Institut
Theodore Herzl, dan penulis Encyclopedia Zionisme dan Israel)
I. ZIONISME SEBUAH PERSEKONGKOLAN TERHADAP KEMANUSIAAN
Buku ini akan berusaha mengungkap tabir rahasia sejarah
dunia, dengan berbagai fakta yang selama ini belum banyak diketahui orang. Kita
akan menerobos kabut tebal, yang selama ini merupakan tameng bagi kekuatan gelap
yang bersifat rahasia, dan mampu menentukan garis perjalanan sejarah dunia.
Dunia ini sering diliputi oleh pertikaian antar-manusia. Fenomena dan faktor
yang mendukung sering berbeda. Akan tetapi, semua pertikaian hanya berporos
pada satu sumber, yaitu pertikaian antara kebenaran dan kejahatan.
Kebenaran diwakili oleh agama-agama samawi, sedang yang
lain diwakili oleh kekuatan jahat berupa ide-ide yang sering membinasakan.
Banyak sudah pakar yang meneliti hakikat yang melatarbelakangi
berbagai peristiwa sejarah. Dari mereka ada kelompok yang membentuk studi
khusus, dengan tujuan untuk mengetahui secara pasti tentang rahasia yang ada di
balik
peperangan antar manusia. Sebagian mereka ada yang
menghabiskan waktu lebih dari 40 tahun, untuk mengetahui rahasia sejarah,
seperti banyak disebutkan dalam Kitab-Kitab suci. Salah satu kisah yang
terkenal adalah kisah terusirnya Adam dan istrinya dari Firdaus karena
terpengaruh oleh godaan setan. Sejak peristiwa ini, kekuatan jahat tetap
menghembuskan racunnya ke tengah-tengah umat manusia sampai sekarang. Sejarah
itu menyadarkan kita, bahwa setiap peperangan, pergolakan atau kekacauan, yang
sering menumbalkan kehidupan manusia dan materi adalah akibat
dari persekongkolan kekuatan jahat terhadap kebenaran.
Berbagai data telah bisa dikumpulkan oleh para pengamat
sejarah. Pada prinsipnya, pertikaian yang timbul sepanjang sejarah ternyata
bukan melawan musuh berupa manusia, melainkan kekuatan setan di balik kegelapan
yang diderita oleh manusia, di seputar orang-orang yang menduduki jabatan
penting di dunia. Mereka inilah yang menutup mata bangsa-bangsa dengan kaca
mata setan, sehingga tidak bisa melihat ajaran Allah yang benar.
Kita sendiri sering melupakan peringatan Kitab suci,
bahwa setan itu adalah lambang kecerdikan, kesesatan dan kelicikan, sekaligus
merupakan kekuatan untuk menghancurkan aturan Syariat Tuhan, yang diturunkan
untuk mengatur kehidupan manusia dengan tenteram, damai, kasih sayang dan
saling menghormati. Pada saat yang sama kita melihat ideologi setan yang
mengklaim filsafat sebagai kebenaran, yang dalam istilah politik modern
berfungsi sebagai regim thaghut dan diktator. Ideologi setan itu menciptakan
sistem sosial yang membuka peluang lebar bagi timbulnya kebenaran, kebobrokan
dan pemberangusan kebebasan sejati, yang pada akhirnya mencabik-cabik ikatan keluarga
dan masyarakat. Kitab Talmud atau Taurat orang Yahudi (bukan Taurat Nabi Musa)
adalah kisah perjanjian lama, yang dijadikan pegangan bagi 2kekuatan
setan untuk menguasai dunia, sehingga bumi ini penuh dengan kejahatan,
kedzaliman dan penindasan. Demikianlah gereja setan yang berdiri di muka bumi,
sejak lahirnya berusaha keras mengadakan persekongkolan
untuk memerangi ajaran Allah.
Ketika Nabi Musa diutus menyampaikan Risalah Tuhan,
persekongkolan setan telah sampai pada puncaknya. Dunia yang dikenal pada masa
itu telah sepenuhnya dikuasai oleh mereka. Mereka telah menguasai rakyat dan menduduki
pos-pos penting dalam berbagai bidang kehidupan. Nabi Musa setelah mengetahui
ketimpangan itu segera memerangi mereka, dan menjuluki mereka sebagai anak-anak
setan (Lucifer). Bahkan Nabi Musa mengungkapkan di muka umum, bahwa mereka
itulah orang-orang yang menamakan dirinya Yahudi, dan sekaligus merusak syariat
Nabi Musa. Mereka oleh Nabi Musa juga dicap sebagai pendusta yang tidak
menganut ajaran agama apa pun, disamping juga 'dikukuhkan' sebagai rentenir
Yahudi. Dengan demikian, Nabi Musa sebagai utusan Allah telah membeberkan
hakikat keburukan setan bertubuh manusia. Adalah bagian dari misinya untuk
menyelamatkan manusia dari kejahatan setan yang dari masa ke masa terus
menyesatkan manusia.
Tindakan Musa itu mengilhami generasi bangsa-bangsa
berikutnya untuk mengetahui persekongkolan setan itu, agar selanjutnya bisa
menghindar.
Semoga salam sejahtera dilimpahkan Allah kepada Nabi
Musa, dan semoga pula kita bisa mengambil i'tibar dari beliau dalam memerangi
kejahatan setan.
A.
Konspirasi dalam Perjalanan Sejarah
Karena kehendak Allah semata persekongkolan modern
(Konspirasi modern) terpukul dan terungkap olah khalayak umum pada tahun 1784.
Akibat pukulan itu, bukti dan dokumen rahasia banyak yang jatuh ke tangan
pemerintah Bavaria. Peristiwa itu terjadi setelah Adam Weiz
Howight, salah seorang tokoh pendeta Kristen terkemuka dan profesor Theologi
pada Universitas Angold Stadt di Jerman murtad dari agamanya. Ia kemudian
mengikuti faham Atheisme. Pada tahun 1770 tokoh-tokoh Yahudi Jerman menemukan
Adam Weiz Howight sebagai seorang cendekiawan yang paling
tepat untuk dimanfaatkan, demi kepentingan Yahudi. Mereka segera menghubungi Howight
untuk selanjutnya memberi tugas penting, agar Howight bersedia meninjau Kitab
Protokol tokoh-tokoh Zion klasik, kemudian menyusunnya kembali berdasarkan
prinsip modern sebagai langkah untuk menguasai dunia, yaitu dengan meletakkan
faham Atheisme dan menghancurkan seluruh ummat manusia. Lebih jelasnya, untuk
menghancurkan bangsa lain selain Yahudi (Gentiles), yaitu dengan menyalakan api
peperangan dan pembunuhan massal (genocide), pemberontakan dan membentuk
organisasi teroris berdarah dingin, di samping menghancurkan pemerintah yang
berlandaskan prinsip kemanusiaan.
Tahun 1776 Howight telah menyelesaikan tugasnya dengan
cemerlang, dengan meletakkan dasar-dasar sebagai landasan program berdarah
sebagai berikut :
3
1) Menghancurkan pemerintah yang sah, dan mendongkel
ajaran agama dari pemeluknya.
2) Memecah-belah bangsa non-Yahudi (Gentiles) menjadi
berbagai blok militer yang saling bermusuhan terus-menerus, dengan menciptakan berbagai
masalah antara blok-blok itu, mulai dari masalah ekonomi, sosial, politik,
budaya, ras dan seterusnya.
3) Mempersenjatai blok-blok agar saling menghancurkan.
4) Menanamkan benih perpecahan dalam suatu negeri,
kemudian memecah-belah lagi menjadi berbagai kelompok, yang saling membenci.
Dengan begitu, sendi-sendi agama dan moralitas serta materi
yang mereka miliki akan terkuras habis.
5) Mewujudkan seluruh cita-cita yang telah disusun
secara bertahap, yaitu menghancurkan pemerintah sah serta norma-norma susila,
termasuk ajaran agama dan moralitas yang menjadi pegangan masyarakat. Ini merupakan
langkah pertama untuk menabur benih pergolakan, kebejatan dan kekejaman.
Peran Howight bukan hanya meletakkan prinsip dasar dalam
Konspirasi Internasional itu, melainkan juga menyusun kembali organisasi Free
Masonry.
Ia diberi kepercayaan untuk mengepalai organisasi
rahasia tersebut, dan melaksanakan rencana yang telah disusun dengan nama
samaran Perkumpulan Cendekiawan Zion, yang oleh para tokoh Yahudi juga disebut
sebagai Perkumpulan Nurani Yahudi. Sebutan ini lebih tepat jika dinisbatkan
kepada
asal kata 'An-Naar' yang berarti 'api', dari pada kepada
kata 'An-Nuur' yang berarti 'cahaya'. Sebab, cendekiawan yang dimaksud adalah
anak-anak setan yang bertubuh manusia. Sedang setan itu menurut Al-Qur’an
diciptakan dari api. Dan lagi Howight dalam gerakannya yang dipimpinnya
menggunakan tipu daya licik, agar hakikat busuk dari rencana kegiatan tetap
merupakan rahasia.
Organisasi bertujuan menciptakan satu pemerintahan
dunia, yang tersendiri dari tokoh-tokoh yang memiliki tingkat intelejensia
tinggi. Dengan perkumpulan inilah Howight mampu merekrut sejumlah lebih dari
2000 tokoh kaliber dunia, dengan latar belakang yang berbeda untuk menjadi
anggota kelompok Nurani, mulai dari ilmuwan, psikolog, ahli
ekonomi, politisi, pengusaha dan guru-guru besar berbagai Universitas
terkemuka. Tidak lama kemudian, Howight berhasil mendirikan Free Masonry Induk
yang biasa disebut The Grand Eastern Lodge, yang dijadikan sebagai pusat dan
panutan bagi lain-lain perkumpulan Free Masonry yang tersebar di kota-kota
besar dunia.
4
B. Taktik
Konspirasi
Weiz Howight belum merasa puas dengan prestasi yang
telah diraih. Ia melangkah lebih jauh dan membuka hubungan dengan berbagai
kalangan tinggi kaum Yahudi untuk meletakkan rencana yang lebih matang, dan sekaligus
pelaksanaannya. Di sini kita bisa mengukur, sejauh mana rencana gila yang
diletakkan oleh anak-anak setan sebagai perangkap terhadap kaum Gentiles. Ini
kita ketahui dari dokumen rahasia mereka yang pernah bocor, sehingga rencana
rahasia yang telah mereka susun rapi bisa terungkap.
Adapun rencana umum dalam Konspirasi yang terus dipegang
oleh para tokoh Free Masonry sepanjang sejarah adalah : 20
1) Menggunakan taktik suap dengan uang, di samping
memakai sarana kebebasan seks, dalam upaya menggaet tokoh yang punya kedudukan penting
dalam bidang akademik, ekonomi, sosial dan lain-lain, yang bias dijadikan
sasaran Konspirasi. Apabila umpan yang diincar berhasil dijaring masuk
perangkap, maka dengan diam-diam para tokoh Free Mason mulai melilitkan
tali-tali perangkap pembiusan lewat arena politik, ekonomi, sosial, atau
menjadikan mangsanya sebagai umpan skandal yang menggemparkan. Tidak jarang
para penderita itu mengalami nasib penculikan, penyanderaan, atau bahkan
pembunuhan, termasuk pula istri dan anak-anak mereka.
2) Para tokoh Free Mason yang bekerja sebagai pendidik
di berbagai lembaga pendidikan ditugaskan untuk memperhatikan anak-anak didik yang
berbakat, dan membinanya sebagai sosok manusia yang berpandangan anti
nilai-nilai moral, sehingga kelak mudah dimanfaatkan oleh gerakan Free Masonry.
3) Menyiapkan program kerja yang menyangkut para
pemimpin Free Mason, untuk memperluas jaringan kerja dengan memusatkan kegiatan
pada bidang mass media, meliputi surat kabar, majalah, radio dan TV.
Jaringan kerja ini harus ditempatkan di bawah pengawasan Perkumpulan Yahudi Internasional.
4) Menguasai alat komunikasi dan mass media untuk
dimanfaatkan sebagai senjata dalam membuat berita yang membingungkan, atau memalsukan
kenyataan, atau memutar-balik fakta. Maka, kekacauan dunia bisa disetir oleh
mereka.
Perancis dan Inggris pada masa itu adalah dua negara
adikuasa dunia. Maka Howight menjadikan dua negara itu sebagai target utama
untuk dihancurkan dari dalam oleh persekongkolan Yahudi, untuk kemudian
dikuasai
Demikianlah Howight bekerjasama dengan tokoh-tokoh Yahudi
dalam proyek rahasia yang punya dua ujung tombak sasaran, yaitu satu sisi
menjerumuskan Inggris ke dalam kancah peperangan yang berkepanjangan di
berbagai negeri
jajahannya, sehingga nyaris mengalami kelumpuhan yang
parah. 0
Baca lebih jelas dalam buku Rahasia Gerakan Free Masonry dan Rotary Club, Muhammad Fatir Amin, Pustaka Al-Kautsar, 1991, red
5 Sisi lain adalah menyalakan api revolusi besar di
Perancis yang mampu menggoncangkan masyarakat Perancis tahun 1789.
Setelah selesai merumuskan
program di atas, kaum Nurani Yahudi menugaskan seorang tokoh anggota Free Mason
asal Jerman bernama Tasfaac pada tahun 1784, untuk menyusun dokumentasi program
Weiz Howight dalam bentuk buku yang diberi nama Program Asli yang Unik. Sejak
itu buku tersebut menjadi pegangan dan rujukan bagi
persekongkolan internasional.
Perkumpulan Free Masonry mengirim
satu eksemplar buku penting itu kepada beberapa tokoh Yahudi di ibu kota
Perancis, untuk mengatur jalannya gejolak revolusi. Namun berkat Rahmat Allah
semata, utusan tersebut disambar petir ketika ia sampai di sebuah kota
kecil antara Frankfurt dan Paris, dan meninggal dunia saat itu juga. Ketika
pasukan keamanan menyelidiki untuk mengetahui sebab kematiannya, dokumen
penting yang ada dalam saku mantelnya sangat mengejutkan mereka. Dokumen
tersebut segera disampaikan kepada yang berwajib di kerajaan Bavaria.
Penguasa Bavaria mempelajari
dokumen tersebut dengan penuh perhatian.
Setelah itu, pemerintah segera
mengeluarkan instruksi kepada pasukan keamanan untuk menduduki sarang Free
Masonry The Grand Eastern Lodge, yang dipimpin oleh Weiz Howight itu. Demikian
pula kediaman nama-nama tokoh kaum Nurani Yahudi yang terdapat dalam dokumen
tersebut tidak luput dari penggerebekan pasukan keamanan. Di kediaman mereka
itu pula ditemukan dokumen penting lainnya mengenai program Yahudi. Pemerintah Bavaria
menyadari kejahatan program Perkumpulan Gereja Tertinggi Yahudi yang
bersekongkol dengan sejumlah konglomerat internasional dalam sebuah organisasi rapi dan mengerikan,
sampai tingkat yang sukar dijangkau oleh khayalan manusia. Pemerintah Bavaria
menyadari sepenuhnya adanya bahaya program setan tersebut terhadap dunia secara
keseluruhan. Maka pemerintah memandang perlu menyebarluaskan
dokumen itu kepada raja-raja di Eropa dan para tokoh gereja. Akan tetapi
ternyata para tokoh Yahudi dan para pemilik modal internasional telah lama
menyelusup ke dalam jaringan pemerintah negara-negara Eropa. Mereka masih tetap
mampu dengan mudah membungkam mulut para raja dan para tokoh gereja itu.
Peristiwa kebocoran rahasia di
atas dijadikan pelajaran berharga oleh Perkumpulan Konspirasi Yahudi. Para
tokohnya bersikap lebih berhati-hati dan lebih waspada pada kondisi apa pun.
Sejak itu pergerakan mereka nyaris menghilang dari permukaan, meskipun kegiatan
mereka sebenarnya masih berjalan seperti biasa. Hanya saja, kegiatan mereka
selanjutnya banyak dialihkan masuk ke dalam perkumpulan Free Masonry yang lain,
yang disebut The Blue Masonry dengan tujuan untuk mendirikan sebuah organisasi Masonry
di dalam Masonry itu sendiri. Mereka sepakat memperluas jaringan kerja yang
anggotanya terdiri dari beberapa tokoh Yahudi nomor wahid, agar 6 program rahasia mereka tidak mudah bocor ke luar.
Pemilihan anggota inti dilakukan lewat pemantauan dan pertimbangan mendalam,
diambil dari anggota perkumpulan rahasia itu, terutama dari mereka yang
menganut faham atheisme, dan tidak berpegang pada prinsip moral. Faktor yang
amat dipentingkan ialah mereka harus berdedikasi tinggi kepada Free Masonry.
Perkumpulan rahasia itu tidak
jarang menggunakan kegiatan bakti sosial, sebagai kedok untuk menutupi rencana
jahat yang disembunyikan di balik layar, seperti kasus yang menimpa John
Robinson, seorang guru besar filsafat pada Universitas Skotlandia. Ia tidak
menyadari telah terperangkap dalam jaringan program Yahudi Internasional itu.
Ia mengadakan perjalanan ke berbagai negara Eropa, untuk mempelajari program
kerja yang telah disusun oleh Weiz Howight, dengan tujuan membentuk
pemerintahan diktator yang ideal, yang menguasai dunia. Pada mulanya John
Robinson meragukan program Yahudi itu. Namun keraguannya segera berubah menjadi
yakin, setelah ia mengetahui peran Perkumpulan Yahudi pada Revolusi Perancis tahun
1789, dan pengaruh mereka terhadap tokoh-tokoh gereja dan pemerintah Perancis.
Maka ia segera menyadari bahaya yang mengancam negaranya Inggris, dan segera
pula menulis surat tentang bahaya persekongkolan Yahudi yang diberi judul
Keterangan. Namun peringatan itu tidak mampu menggugah pemerintah negaranya
disebabkan oleh besarnya pengaruh Yahudi, khususnya setelah berdirinya bank
Inggris atas persekongkolan mereka.
Adapun di Amerika Serikat, Free
Masonry bisa dikatakan relatif lebih muda.
Meskipun relatif muda,
perkumpulan tersebut sudah tersebar luas di seluruh negeri. Mula-mula para
tokoh Yahudi mendapat kesulitan, karena adanya peringatan dari Rektor
Universitas Harvard, David Robin kepada segenap mahasiswa dan alumninya tentang
pengaruh Yahudi yang terus meningkat di kalangan gereja dan para tokoh
politik. Mereka itu sudah menjadi sekutu bagi seorang tokoh bernama Mr.
Jefferson, yaitu murid Weiz Howight yang kembali ke Amerika untuk terjun ke
dalam kancah politik dengan dukungan Yahudi.
Seorang calon Presiden AS yang
kuat, John Kowinsky Adams juga merasakan jeratan persekongkolan ini, terutama
karena melihat peran yang dimainkan oleh Jefferson, ditinjau dari sudut gerakan
Free Masonry dalam upaya mewujudkan cita-cita Yahudi untuk menguasai Amerika.
Maka JK Adams segera mengirimkan karyanya
kepada kawannya, kolonel William Stone dan menjelaskan tentang hakikat
persekongkolan Yahudi. Tulisan tersebut masih tersimpan di perpustakaan
Rotenberg Square Philadelphia
8
2. Nazisme
Pada saat Karl Marx dan Engels menyelesaikan buku Das
Kapital dan Manifesto Komunis di bawah pengawasan dan dana langsung dari
pihakYahudi di London dan Frankfurt , para tokoh Yahudi juga menyiapkan gerakan
yang sama dengan nama yang berbeda, seolah bertujuan menentang Komunisme. Para tokoh Yahudi menemukan Karl Reiter,
seorang profesor di Universitas Frankfurt, di samping anggota Masonry, juga
meletakkan dasar-dasar teori yang menentang Komunisme yang ditulis oleh Karl
Marx. Reiter menulis dasar-dasar filsafat ekonomi lengkap yang menentang teori
tersebut berdasarkan pada satu landasan, yaitu Materialisme
Atheis, di samping teori Reiter mempunyai landasan Supremasi ras Jerman. Para
tokoh Yahudi membungkam rahasia faham Atheisme, di balik dua faham yang muncul dalam
satu waktu. Akan tetapi, rahasia tersebut segera dimaklumi, setelah kita mengetahui tujuan jangka panjang, yang ingin mereka
capai yaitu mencabik-cabik bangsa-bangsa di dunia satu per satu dengan senjata
faham yang mematikan seperti itu, di bawah pengawasan persekongkolan
Internasional, sehingga dunia terbelah menjadi blok militer yang saling
membantai dengan senjata yang dibuat oleh mereka masing-masing. Atas
prakarsa Yahudi, kehancuran politik, ekonomi dan sosial telah menunggu bagi
masing-masing pihak. Sudah bisa dipastikan, bahwa pihak yang paling banyak
mengeruk keuntungan adalah pihak konspirasi Internasional. Dengan demikian,
mereka akan bisa mendirikan kerajaan Yahudi di atas kehancuran,
akibat malapetaka peperangan yang terjadi.
Teori dan pemikiran Karl Reiter kelak dijadikan dasar
pemikiran filosof besar Jerman Frederick Nietzsche. Ia meletakkan pemikiran
filsafat dan teorinya, dan
memainkan peran penting dalam perkembangan pemikiran
historis. Nietzsche juga melontarkan konsep tentang manusia super (Superman)
atau Ãœbermensch dan keunggulan ras Jerman atau ras Arya. Pemikiran Nietzsche
inilah yang pada hakikatnya akan melahirkan konsep Fasisme kemudian Nazisme.
Teori ini telah menyebabkan gemuruhnya persenjataan Jerman dan sekutunya di Barat
atas nama Superioritas ras sebanyak dua kali di awal abad ini, di samping peristiwa
perang dunia I tahun 1914 dan perang dunia II tahun 1949.
Demikianlah makin nampak jelas bayang-bayang tak dikenal
di balik peristiwa besar itu, di samping kita juga merasakan kehancuran fatal
dari program kekuatan rahasia setan pada abad yang silam.
9
3. Zionisme
Adam Weiz Howight meninggal dunia tahun 1830, setelah
sekian lama hidup 'mengabdi pada persekongkolan internasional dengan gagasan
setannya.
Program kerja yang dituangkan telah dijadikan pegangan
tokoh-tokoh Yahudi dalam upaya menguasai dunia. Pada akhir hayatnya, Howight
telah menyatakan tobat dari Atheisme kembali kepada agama Kristen. Tahun 1834,
4 tahun setelah Howight wafat, persekongkolan Internasional menemukan penggantinya,
yaitu tokoh pembesar Italia bernama Mazzini, untuk menjadi pengawas pelaksanaan
program Yahudi, yaitu meniupkan api kerusuhan di berbagai penjuru dunia.
Mazzini memainkan peranan setan ini sebagai biang kerok persekongkolan
Internasional sampai tahun 1872. Ironisnya, buku-buku sejarah yang menjadi
pegangan pelajaran di sekolah-sekolah menggambarkan Mazzini sebagai seorang
nasionalis sejati bagi negerinya, di samping sebagai tokoh kemerdekaan Italia,
tokoh revolusioner dan bapak kebangsaan Italia. Ini menunjukkan dengan jelas
kuatnya persekongkolan internasional mengelabui mata dunia sepanjang sejarah.
Pada tahun 1840 kelompok Yahudi berhasil menggaet
seorang tokoh genius yang berlatar belakang militer untuk bergabung ke dalam
persekongkolan internasional, yaitu seorang jenderal berkebangsaan Amerika,
Albert Pyke.
Tokoh ini saat itu sedang menaruh dendam kesumat kepada
Davis, karena Davis ini melepaskan personil angkatan bersenjata AS keturunan
India anak buah Pyke, dengan tuduhan kejahatan perang. Kesempatan ini
dimanfaatkan oleh Yahudi untuk mengail dalam air keruh. Pyke diajak
pergi ke Italia untuk dipertemukan dengan Mazzini dan para pengikutnya. Dalam
waktu yang tidak lama Pyke sudah menyerap Program Konspirasi Internasional yang
dimainkan oleh mereka. Lewat berbagai macam iming-iming yang
menggiurkan, Pyke telah muncul sebagai salah satu anggota persekongkolan. Ia
bahkan menjadi sesepuh penting yang punya pikiran untuk menguasai dunia dalam
sebuah
pemerintahan diktator di bawah pimpinan persekongkolan
Zionis Internasional. Dengan demikian, Pyke telah mewarisi peran Mazzini dan
Weiz Howight sebagai pengawas pelaksana program
persekongkolan Internasional.
Ia memulai tahap baru yang disebut tahap koordinasi dan tahap
rencana militer, untuk disesuaikan dengan ilmu pengetahuan modern. Pyke menempatkan
persekongkolan internasional pada dua sisi, yaitu sisi rencana dan sisi ilmiah.
Para sesepuh Yahudi memberikan kesempatan kepada Pyke untuk menyelesaikan
pertama-tama sisi rencana, dengan memilihkan sebuah tempat di kota kecil,
Little Rock, negara bagian Arkansas. Jenderal Pyke menempati sebuah Villa indah
di pinggiran kota itu selama tahun 1859-1871.
Selama masa itu ia menghabiskan waktunya untuk
mempelajari dokumen Weiz Howight dan proyek persekongkolan setan, lalu menyusun
rencana baru sebagai langkah lanjutan. Pertama kali Pyke menyusun kembali
organisasi Free Masonry, jaringan kerjanya dan hubungannya dengan perkumpulan
lainnya, serta meningkatkan organisasi sesuai dengan faham baru yang lebih
rumit, rahasia dan efektif. Hal ini dirasa perlu oleh para tokoh Yahudi, mengingat
10 bahwa organisasi rahasia menjadi sasaran bagi kecurigaan
berbagai kalangan di seluruh Eropa, setelah terjadi pemberontakan yang dipimpin
oleh Mazzini, dan pengaruh gerakannya yang meluas ke beberapa negara Eropa,
yang telah mengakibatkan berbagai pemberontakan, kekacauan dan pembantaian.
Tuduhan selalu ditujukan kepada tangan Yahudi di balik
tirai atas semua peristiwa itu sebagai biang keladinya.
Demikianlah Pyke telah meletakkan pola baru bagi Free
Masonry dalam bentuk strategi dan pelaksana, dengan membentuk 3 komisi pusat.
Yang pertama berpusat di kota Charleston, South Carolina AS. Yang kedua
berpusat di Roma, Italia, dan yang ketiga berpusat di Berlin, Jerman. Ketiga
komisi itu bertugas mengontrol setiap gerakan Free Masonry, mengkoordinasi dan memberi
instruksi kepada gerakan tersebut dalam bidang tugas, kegiatan dan kerjasama
antara masing-masing bidang, yang cabangnya tersebar di daerah operasi rawan
tertentu di seluruh penjuru dunia. Cabang-cabang itu hingga kini merupakan
pusat penggerak dan pembinaan, serta operasi persekongkolan jahat di seluruh
dunia. Maka persekongkolan dunia yang kita saksikan merupakan operasi sistematis dengan menggunakan taktik
canggih, berdasarkan riset dan informasi mendetail didukung dengan dana besar
oleh kaum pemilik modal internasional. Maka dengan mudah mereka menyusup di semua
lapangan kehidupan di berbagai negara. Peristiwa yang didemonstrasikan oleh
agen-agen Amerika dan Inggris merupakan fakta yang bisa kita baca akan besarnya
pengaruh persekongkolan internasional dengan taktik barunya itu. Agen rahasia
Amerika dan Inggris terkejut melihat berbagai peristiwa itu punya gejala yang
sama, meskipun setiap peristiwa di dunia tampak tidak saling berhubungan, dan
terjadi di tempat yang berlainan dan berjauhan. Seolah di situ ada tangan
tersembunyi yang menjerat leher dari balik tabir. Agen-agen itu terus
menyelidiki kondisi yang tidak wajar itu, dan akhirnya ditemukan bukti-bukti,
bahwa semua itu memang dikendalikan oleh tangan-tangan setan Yahudi. Agen-agen
itu mengetahui, bahwa banyak cendekiawan yang disewa oleh persekongkolan
Yahudi. Sebenar6nya mereka ini sudah lama menemukan sistem Wireless dari
gelombang radio, namun mereka tidak mengungkapkannya kepada dunia luar. Ini
berjalan dalam masa yang cukup lama. Penemuan ilmiah ini hanya dimanfaatkan
untuk kepentingan persekongkolan Yahudi, dengan mengadakan hubungan kawat
antara jenderal Pyke dan organisasinya di seluruh dunia. Namun tak lama
kemudian, seorang ilmuwan Italia Marcom mengumumkan tentang ditemukannya sistem
Wireless dan radio, sehingga pusat-pusat pengkajian ilmiah mulai mengkaji
penemuan itu lebih mendalam. Jenderal Pyke sendiri setelah itu di Little Rock meningkatkan
efektivitas kerjanya, sesuai dengan majunya ilmu. Sejak itu, istilah Zionisme
disebut-sebut dalam rencana Yahudi, sebelum secara resmi didirikan dan
diproklamasikan pada abad yang silam. Pyke memakai istilah Zionisme politik
untuk mewujudkan pergerakan ini. Pengalaman panjang Weiz Howight dan berbagai
pelajaran yang dialami oleh konspirasi Yahudi 11 Internasional merupakan
pegangan yang selalu dipakai oleh Howight dalam
gerakan jahatnya. Selanjutnya ia menyusun rencana
sebagai berikut :
1) Konspirasi Yahudi Internasional beranjak dari
sejumlah rencana dan proyek sebelumnya sebagai landasan dan titik tolak dari
periode terakhir yang pernah dicapai. Berdasarkan itu, sesepuh Yahudi menetapkan
gerakan subversif internasional yang berpaham atheis mutlak, dan membebaskan
ummat manusia dari ikatan nilai-nilai moral, agar ummat manusia terjerumus ke dalam
kebobrokan dengan menciptakan faham ekstrem berikut :
1.1. Komunisme
1.2. Fasisme
1.3. Zionisme politik
Untuk menopang terlaksananya usaha ini, segala kekuatan
dan dana yang dimiliki oleh Yahudi harus dicurahkan ke sana, seperti kekuatan Free
Masonry, jaringan subversif, sumber-sumber dana Yahudi, perusahaan, arus
pemikiran atheis, untuk mendukung ketiga faham di atas, baik terang-terangan
maupun secara rahasia.
2) Langkah berikutnya adalah rencana rinci yang
merupakan strategi tepat untuk menjamin tercapainya tujuan terakhir dari
konspirasi, yang telah dicanangkan oleh para tokoh Yahudi, yaitu mempersiapkan
terjadinya perang dunia, yang apinya akan menyala 3 kali berturut-turut.
Setelah itu, gerakan konspirasi akan memetik buah sebagai berikut :
2.1.Memprakarsai meletusnya perang dunia I dengan
sasaran untuk menjatuhkan pemerintah kerajaan Rusia, kemudian menjadikan negeri
itu sebagai pusat gerakan Atheis. Saat itu merupakan babak baru bagi komunisme
ideologis yang didukung kekuasaan. Dari sini ideologi komunisme akan menyebar
luas ke seluruh dunia menghancurkan setiap perlawanan dan setiap kepercayaan
agama serta nilai-nilai moral. Para tokoh Yahudi benar-benar telah berhasil menyulut
perang yang diprakarsai itu. Langkah pertama yang ditempuh untuk menyalakan api
perang ini adalah dengan mengadakan perselisihan tajam antara dua kekuatan dunia
saat itu, yaitu Jerman dan Inggris. Sementara itu, para pemilik modal Yahudi internasional
terus bekerja untuk memperuncing pertikaian, dan mendorong masing-masing pihak
untuk saling menggempur, dan pecahnya perang dunia I yang membinasakan itu.
2.2.Memprakarsai meletusnya perang dunia II dengan
tujuan memberi kesempatan kepada komunisme untuk menguasai separo dari dunia agar
tercapai kekuatan seimbang dengan kekuatan Eropa Barat secara keseluruhan. Ini
merupakan persiapan babak ketiga untuk menguasai dunia. Di samping itu, perang
dunia II juga memberikan peluang bagi Zionisme politik untuk bisa mewujudkan
cita-cita 12Yahudi, yaitu mendirikan negara Israel di Palestina. Negara
Yahudi inilah yang direncanakan menjadi starting point bagi babak ketiga dan
terakhir.
2.3.Akan memprakarsai meletusnya perang dunia III dan
terakhir.
Dalam butir rencana ini akan terjadi benturan Zionisme
Politik
dengan para pemimpin kaum muslimin di dunia Islam, untuk
menghancurkan Islam, yang dianggapnya sebagai kekuatan
terakhir, yang akan tetap melawan kekuatan setan itu. Ancaman ini punya sasaran
untuk menghancurkan dunia Islam dan aqidah Islamiah, dengan melibatkan Zionisme
Politik dan negara Israel ke dalam perang itu. Jaringan Yahudi Internasional
akan menjebak seluruh negara di dunia untuk ikut terseret dalam kancah
peperangan, yang akan menghancurkan berbagai bidang kehidupan. Untuk menghancurkan
aqidah Islamiah, bukan rahasia lagi, bahwa kekuatan Yahudi tengah giat-giatnya
mengadakan konspirasi besar-besaran di Timur Tengah, Timur Dekat dan negara
Timur lainnya.
Langkah ini merupakan rangkaian dari satu rencana gila
untuk
mewujudkan cita-cita Yahudi.
Adapun rencana persekongkolan Yahudi terhadap dunia
Kristen pada masa pasca perang dunia III tidak ada ungkapan yang lebih tepat,
kecuali ucapan jenderal Pyke dan surat yang ditulisnya sendiri kepada Mazzini
tanggal 15 Agustus 1865. Surat itu hingga kini masih tersimpan di Museum London
Inggris. Teks surat itu berbunyi sebagai berikut :
"Kami akan melepas ikatan kelompok pengacau dan
atheis, agar bisa berbuat sekehendak hati. Kami akan mengadakan kerusuhan
sosial yang menggemparkan, sehingga bangsa seluruh dunia tahu, bahwa akibat
dari atheisme mutlak adalah lahirnya kebrutalan dan pertumpahan darah. Pada
saat itulah tidak ada lagi jalan bagi ummat manusia di setiap penjuru bumi
untuk menyelamatkan dari jenis manusia minoritas Yahudi itu.
Kemudian menyusul para pemeluk Kristen akan kehilangan kepercayaan
mereka terhadap agama yang dianut. Mereka akan sangat membutuhkan ideologi.
Saat itulah mereka akan melihat cahaya sejati, yaitu ketika ideologi setan
tersingkap kami buka, dan mengajak ummat manusia secara terang-terangan, karena
orang Kristen telah menghancurkan agamanya sendiri."
D. Pemilik Modal Internasional.
Mazzini meninggal dunia tahun 1872. Jenderal Pyke
kemudian menggantikan sebagai pimpinan gerakan, bersama dengan tokoh Italia
lainnya bernama Adriano Lemi. Keduanya merupakan penerus Mazzini dalam gerakan
sabotase
internasional. Setelah Lemi dan jenderal Pyke meninggal
dunia, kepemimpinan gerakan sabotase internasional diteruskan oleh dua orang
Yahudi lainnya, yaitu Lenin dan Trotsky, dibiayai oleh para pemilik modal
Yahudi dan lembaga-lembaga keuangan raksasa di Inggris, Perancis, Jerman dan
Amerika. Hal ini bukan merupakan sesuatu yang mengherankan, karena pemilik
modal Yahudi13 telah
diibaratkan oleh Kitab-Kitab suci sebagai saudara setan dan para pembelanya,
dan mereka banyak diberi predikat itu.
Para pemimpin mereka telah berusaha meyakinkan manusia,
bahwa komunisme adalah sebuah gerakan progresif yang berdiri di atas tanggungjawab
golongan proletar, dan bertujuan menghancurkan system kapitalisme dan kaum
borjuis. Padahal, hakikat komunisme sangat jauh berbeda dari apa yang
digambarkan oleh para tokoh dan pendukungnya.
Kiranya perlu diketengahkan hakikat komunisme
berdasarkan dokumen asli yang diungkap oleh agen-agen rahasia Amerika dan
Inggris. Dijelaskan, bahwa golongan pemilik modal Yahudi Internasional telah
membiayai dan masih memberi dukungan finansial kepada gerakan kuasi-Revolusi
internasional itu, sebagaimana mereka telah membiayai Lenin dan Trotsky. Mereka
juga membiayai tokoh-tokoh sebelumnya, yaitu jenderal Pyke, Mazzini, Karl Marx dan
Engels. Mereka juga membiayai berbagai gerakan sabotase internasional dan
peperangan yang terjadi sejak 1776 hingga sekarang, lewat jaringan bank dan
lembaga keuangan internasional yang mereka miliki. Kaum kapitalis internasional
itu tidak lain adalah rentenir kelas kakap, yang merupakan gurita Yahudi dalam
masyarakat manusia melalui Konspirasi Internasional.
Pada abad sekarang ini kita menyaksikan fenomena baru
yang membingungkan, yaitu gejala membanjirnya bantuan luar
negeri dan 'pinjaman besar-besaran' yang datang dari negara adikuasa dalam
waktu yang berbeda kepada pemerintah negara-negara tertentu. Gejala itu
cenderung merupakan ungkapan siasat modern, yang ditempuh oleh gereja Yahudi
itu. Tujuannya adalah menenggelamkan pemerintah negara-negara itu ke dalam
krisis ekonomi, karena beban bunga mencekik leher. Dalam keadaan terjepit
seperti itu, negara-negara itu akan mudah digiring ke mana saja dikehendaki
oleh setan-setan rentenir, yang bekerja dibalik tirai itu. Dengan demikian,
rencana jenderal Pyke telah melangkah ke depan guna merintis pecahnya perang
dunia III, dengan tujuan menghancurkan dunia Islam dan Aqidah kaum muslimin.
Dan dunia jatuh ke tangan setan, yang tidak pernah akan
bisa stabil.15
Kardinal Carway Rodrigues dari
kota Santiago Chili pernah menulis buku berjudul Menyingkap Rahasia Free
Masonry yang menjelaskan, bagaimana sesepuh Yahudi Free Masonry. Ia membeberkan
sejumlah dokumen yang membuktikan, bahwa para tokoh Free Masonry golongan
tingkat 32 dan33 tidak mengetahui apa yang akan terjadi dalam Free Masonry yang
lain, yang juga berada di bawah naungan Free Masonry, yang disitu terdapat
kegiatan training bagi wanita-wanita kaki-tangan Konspirasi. Di buku itu pada
halaman 208 menjelaskan adanya dokumen penting, karena adanya hubungan dengan Adriano
Lemi, yaitu penerus Mazzini yang dipilih oleh jenderal Pyke sendiri untuk
mengemban tugas gerakan pengacau internasional. Dokumen tersebut menjelaskan,
bahwa Adriano Lemi adalah mantan pendeta Yahudi sebelum bergabung dengan jenderal
Pyke. Ia siap untuk melaksanakan tugasnya, setelah mendapat indoktrinasi
ideologi Konspirasi dari jenderal Pyke.
Tujuan pembentukan organisasi
rahasia dalam organisasi rahasia yang lain, dan terselubungnya rahasia
Konspirasi dan ideologi Konspirasi disesuaikan dengan golongan pangkat para
anggota jaringan yang membuat para pengamat dan sejarawan menjadi bingung dalam
menganalisa tujuan dan hakikat Free Masonry itu. Adapun tujuan Konspirasi
menurut para pengamat tentang peristiwa yang terjadi di
dunia ini mengakibatkan berbagai macam rentetan pertikaian dunia yang tak
kunjung berakhir. Orang lain tidak boleh tahu bahwa aneka peristiwa itu adalah
untuk menguasai arah pikiran manusia untuk menentukan nasib mereka. Hakikat
yang sebenarnya adalah tetap merupakan misteri di mata umum, sebagai akibat
dari propaganda yang menyesatkan. Dan tidak mengetahui setengah dari hakikat
yang sebenarnya jelas merupakan suatu bahaya. Dan apabila orang tidak tahu sama
sekali, hal ini akan lebih berbahaya.
Menentukan nasib ummat manusia
dan menguasai pola pikirannya jelas merupakan salah satu tujuan pertikaian masa
kini. Akan tetapi, tujuan ini hanyalah tujuan dasar sebagai tahap awal bagi
Konspirasi Internasional.
Langkah berikutnya adalah
garis yang sejak dulu sudah dirancang oleh kekuatan setan
Ideologi Konspirasi
Jenderal Pyke bukan saja pimpinan Konspirasi
Internasional yang meneruskan berbagai tugas Weiz Howight, melainkan juga
pimpinan tertinggi kekuatan setan itu. Kenyataan itu dikuatkan oleh berbagai
dokumen yang bisa dipercaya, di antaranya berupa sebuah surat yang ia tulis
sendiri tertanggal 14 Juli 1889, ditujukan kepada Free Masonry tertinggi
Amerika Serikat tentang
pembentukan formasinya yang baru. Surat tersebut jatuh
ke tangan pihak asing, yang antara lain disebutkan di dalamnya :
"Kita harus mengatakan kepada umum, bahwa kita
menyembah Tuhan.
Namun Tuhan yang kita sembah itu tidak lebih daripada
ungkapan ketakutan manusia kepada hal-hal yang tidak diketahui dengan pasti.
Kita telah sampai pada tingkat pengetahuan tinggi harus mempertahankan
keberhasilan iman 14 sejati
pada ketuhanan setan. Benar, setan adalah 'Tuhan' kami, hanya karena nasib
buruk semata, Tuhan Allah juga disebut Tuhan. Karena keberadaan dua Tuhan yang
saling bertentangan merupakan keharusan, maka tidak ada Tuhan kecuali Allah dan
setan. Oleh karena itu, kita yakin bahwa hanya menyembah setan saja termasuk kekufuran nyata. Sebab, kebenaran
filsafat menunjukkan,bahwa Allah dan setan adalah dua Tuhan dan punya kedudukan
sejajar, dan setan adalah tuhan cahaya dan kebaikan. Tuhan setanlah yang sejak
dulu hingga sekarang masih tetap menentang Allah, Tuhan kegelapan dan kejahatan."
Pernyataan di atas memberikan gambaran yang jelas
tentang ideologi yang terselubung, yang menjadikan pegangan tokoh-tokoh
Konspirasi Internasional, yaitu ideologi mengerikan yang selalu menjadikan
kebanggaan mereka.
Pernyataan di atas juga membuka hakikat warna gereja
Yahudi tertinggi.
Dengan kata lain, perkumpulan sesepuh Zionisme adalah
sebuah perkumpulan kekuatan kejahatan yang memasang seluruh perangkap
Konspirasi Internasional dan menyemburkan api peperangan melawan kekuatan kebenaran,
agar ajaran Tuhan Allah tidak sampai berdiri tegak di atas bumi-Nya. Peperangan
demi peperangan yang dinyatakan oleh para pendeta setan merupakan perang kebrutalan yang bertolak dari
pengkhianatan, pemutarbalikan fakta, pembangkangan dan kekacauan,
dengan tujuan untuk menghancurkan sendi-sendi agama samawi, kemudian diganti
dengan system sekulerisme-materialis. Kalau kita memperhatikan peringatan Allah
dalam Kitab Suci akan nampak jelas jalan yang ditempuh oleh kekuatan setan
sejak dulu. Kekuatan setan itu selalu bekerja merayap di
kegelapan dan di balik tirai tebal kesembunyian, baik tujuannya maupun
aktivitasnya. Mereka menggerakan jerat-jerat maut dengan memperalat orang lain.
Taktik inilah yang digambarkan oleh Kitab Suci, yaitu golongan mayoritas selalu
termakan oleh isu minoritas pendukung kekuatan setan, ibarat barang mati
sebagai mainan di tangan. Gejala itu merupakan pengalaman
panjang yang diambil oleh kekuatan setan sejak zaman purbakala.
Penelitian terhadap beberapa surat yang ditulis oleh
Mazzini, dan diberi komentar oleh para tokoh Yahudi telah dilakukan oleh
beberapa pengamat mengenai kerahasiaan tokoh-tokoh Konspirasi dan tujuannya.
Mazzini sendiri sebagai tokoh terbesar pada masanya tidak mengetahui seluruh
isi konspirasi itu. Berikut ini cuplikan dari surat Mazzini kepada pembantunya,
seorang Yahudi bernama Dr. Bright Nitschtain :
"Kami membentuk perkumpulan dengan menyebarkan
anggota-anggotanya ke seluruh pelosok bumi, dengan maksud untuk menyingkirkan
setiap kendala yang menghalangi gerakan kami. Di situ terdapat tirai
tersembunyi yang melilit setiap diri kami, dengan tak seorang pun yang
mengetahui, kecuali . . . . .
Meskipun lilitan tirai itu kami rasakan berat, namun
kami tidak tahu siapa yang memasangnya, dan di mana tirai itu. Sungguh, rahasia
dalam perkumpulan kami merupakan misteri besar."
15 Kardinal
Carway Rodrigues dari kota Santiago Chili pernah menulis buku berjudul
Menyingkap Rahasia Free Masonry yang menjelaskan, bagaimana sesepuh Yahudi Free
Masonry. Ia membeberkan sejumlah dokumen yang membuktikan, bahwa para tokoh
Free Masonry golongan tingkat 32 dan33 tidak mengetahui apa yang akan terjadi
dalam Free Masonry yang lain, yang juga berada di bawah naungan Free Masonry,
yang disitu terdapat kegiatan training bagi wanita-wanita kaki-tangan
Konspirasi. Di buku itu pada halaman 208 menjelaskan adanya dokumen penting,
karena adanya hubungan dengan Adriano Lemi, yaitu penerus Mazzini yang dipilih
oleh jenderal Pyke sendiri, untuk mengemban tugas gerakan pengacau internasional.
Dokumen tersebut menjelaskan, bahwa Adriano Lemi adalah mantan pendeta Yahudi
sebelum
bergabung dengan jenderal Pyke. Ia siap untuk
melaksanakan tugasnya, setelah
mendapat indoktrinasi ideologi Konspirasi dari jenderal
Pyke.
Tujuan pembentukan organisasi rahasia dalam organisasi
rahasia yang lain,
dan terselubungnya rahasia Konspirasi dan ideologi
Konspirasi disesuaikan dengan golongan pangkat para anggota jaringan yang membuat
para pengamat dan sejarawan menjadi bingung dalam menganalisa tujuan dan
hakikat Free Masonry itu. Adapun tujuan Konspirasi menurut para pengamat
tentang peristiwa yang terjadi di dunia ini mengakibatkan berbagai macam
rentetan pertikaian dunia yang tak kunjung berakhir. Orang lain
tidak boleh tahu,bahwa aneka peristiwa itu adalah untuk menguasai arah pikiran
manusia untuk menentukan nasib mereka. Hakikat yang sebenarnya adalah tetap merupakan
misteri di mata umum, sebagai akibat dari propaganda yang menyesatkan. Dan
tidak mengetahui setengah dari hakikat yang sebenarnya jelas merupakan suatu
bahaya. Dan apabila orang tidak tahu sama sekali, hal ini akan lebih berbahaya.
Menentukan nasib ummat manusia dan menguasai pola
pikirannya jelas merupakan salah satu tujuan pertikaian masa kini. Akan tetapi,
tujuan ini hanyalah tujuan dasar sebagai tahap awal bagi Konspirasi
Internasional.
Langkah berikutnya adalah garis yang sejak dulu sudah
dirancang oleh kekuatan setan.
E. Ideologi Konspirasi
Jenderal Pyke bukan saja pimpinan Konspirasi
Internasional yang meneruskan berbagai tugas Weiz Howight, melainkan juga
pimpinan tertinggi kekuatan setan itu. Kenyataan itu dikuatkan oleh berbagai
dokumen yang bisa dipercaya, di antaranya berupa sebuah surat yang ia tulis
sendiri tertanggal 14 Juli 1889, ditujukan kepada Free Masonry tertinggi
Amerika Serikat tentang pembentukan formasinya yang baru. Surat tersebut jatuh
ke tangan pihak asing, yang antara lain disebutkan di dalamnya :
"Kita harus mengatakan kepada umum, bahwa kita
menyembah Tuhan.
Namun Tuhan yang kita sembah itu tidak lebih daripada
ungkapan ketakutan manusia kepada hal-hal yang tidak diketahui dengan pasti.
Kita telah sampai pada tingkat pengetahuan tinggi harus mempertahankan
keberhasilan iman 14 sejati pada ketuhanan setan. Benar, setan adalah 'Tuhan' kami,
hanya karena nasib buruk semata, Tuhan Allah juga disebut Tuhan. Karena
keberadaan dua Tuhan yang saling bertentangan merupakan keharusan, maka tidak
ada Tuhan kecuali Allah dan setan. Oleh karena itu, kita yakin bahwa hanya
menyembah setan saja termasuk kekufuran nyata. Sebab, kebenaran filsafat
menunjukkan, bahwa Allah dan setan adalah dua Tuhan dan punya kedudukan
sejajar, dan setan adalah tuhan cahaya dan kebaikan. Tuhan setanlah yang sejak
dulu hingga sekarang masih tetap menentang Allah, Tuhan kegelapan dan kejahatan."
Pernyataan di atas memberikan gambaran yang jelas
tentang ideologi yang terselubung, yang menjadikan pegangan tokoh-tokoh
Konspirasi Internasional, yaitu ideologi mengerikan yang selalu menjadikan
kebanggaan mereka.
Pernyataan di atas juga membuka hakikat warna gereja
Yahudi tertinggi.
Dengan kata lain, perkumpulan sesepuh Zionisme adalah sebuah
perkumpulan kekuatan kejahatan yang memasang seluruh perangkap Konspirasi Internasional
dan menyemburkan api peperangan melawan kekuatan kebenaran, agar ajaran Tuhan
Allah tidak sampai berdiri tegak di atas bumi-Nya. Peperangan demi peperangan
yang dinyatakan oleh para pendeta setan merupakan perang kebrutalan yang
bertolak dari pengkhianatan, pemutarbalikan fakta, pembangkangan dan kekacauan,
dengan tujuan untuk menghancurkan sendi-sendi agama samawi, kemudian diganti
dengan system sekulerisme-materialis. Kalau kita memperhatikan peringatan Allah
dalam Kitab Suci akan nampak jelas jalan yang ditempuh oleh kekuatan setan
sejak dulu. Kekuatan setan itu selalu bekerja merayap di kegelapan dan di balik
tirai tebal kesembunyian, baik tujuannya maupun aktivitasnya. Mereka menggerakan
jerat-jerat maut dengan memperalat orang lain. Taktik inilah yang digambarkan
oleh Kitab Suci, yaitu golongan mayoritas selalu termakan oleh isu minoritas
pendukung kekuatan setan, ibarat barang mati sebagai mainan di tangan. Gejala
itu merupakan pengalaman panjang yang diambil oleh kekuatan setan sejak zaman urbakala.Penelitian
terhadap beberapa surat yang ditulis oleh Mazzini, dan diberi komentar oleh
para tokoh Yahudi telah dilakukan oleh beberapa pengamat mengenai kerahasiaan
tokoh-tokoh Konspirasi dan tujuannya. Mazzini sendiri sebagai tokoh terbesar
pada masanya tidak mengetahui seluruh isi konspirasi itu. Berikut ini cuplikan
dari surat Mazzini kepada pembantunya, seorang Yahudi bernama Dr. Bright
Nitschtain :
"Kami membentuk perkumpulan dengan menyebarkan
anggota-anggotanya ke seluruh pelosok bumi, dengan maksud untuk menyingkirkan
setiap kendala yang menghalangi gerakan kami. Di situ terdapat tirai
tersembunyi yang melilit
setiap diri kami, dengan tak seorang pun yang
mengetahui, kecuali . . . . .
Meskipun lilitan tirai itu kami rasakan berat, namun kami tidak tahu siapa yang memasangnya, dan di mana tirai itu. Sungguh, rahasia dalam perkumpulan kami merupakan misteri besar."
15 Kardinal
Carway Rodrigues dari kota Santiago Chili pernah menulis buku berjudul
Menyingkap Rahasia Free Masonry yang menjelaskan, bagaimana sesepuh Yahudi Free
Masonry. Ia membeberkan sejumlah dokumen yang membuktikan, bahwa para tokoh
Free Masonry golongan tingkat 32 dan33 tidak mengetahui apa yang akan terjadi
dalam Free Masonry yang lain, yang juga berada di bawah naungan Free Masonry,
yang disitu terdapat kegiatan training bagi wanita-wanita kaki-tangan
Konspirasi. Di buku itu pada halaman 208 menjelaskan adanya dokumen penting,
karena adanya hubungan dengan Adriano Lemi, yaitu penerus Mazzini yang dipilih
oleh jenderal Pyke sendiri, untuk mengemban tugas gerakan pengacau
internasional. Dokumen tersebut menjelaskan, bahwa Adriano Lemi adalah mantan
pendeta Yahudi sebelum bergabung dengan jenderal Pyke. Ia siap untuk
melaksanakan tugasnya, setelah mendapat indoktrinasi ideologi Konspirasi dari
jenderal Pyke.
Tujuan pembentukan organisasi rahasia dalam organisasi
rahasia yang lain, dan terselubungnya rahasia Konspirasi dan ideologi
Konspirasi disesuaikan dengan golongan pangkat para anggota jaringan yang
membuat para pengamat dan sejarawan menjadi bingung dalam menganalisa tujuan
dan hakikat Free Masonry itu. Adapun tujuan Konspirasi menurut para
pengamat tentang peristiwa yang terjadi di dunia ini mengakibatkan berbagai
macam rentetan pertikaian dunia yang tak kunjung berakhir. Orang lain tidak
boleh tahu, bahwa aneka peristiwa itu adalah untuk menguasai arah pikiran
manusia untuk menentukan nasib mereka. Hakikat yang sebenarnya adalah tetap merupakan
misteri di mata umum, sebagai akibat dari propaganda yang menyesatkan. Dan
tidak mengetahui setengah dari hakikat yang sebenarnya jelas merupakan suatu
bahaya. Dan apabila orang tidak tahu sama sekali, hal ini akan lebih berbahaya.
Menentukan nasib ummat manusia dan menguasai pola pikirannya
jelas merupakan salah satu tujuan pertikaian masa kini. Akan tetapi, tujuan ini
hanyalah tujuan dasar sebagai tahap awal bagi Konspirasi Internasional.
Langkah berikutnya adalah garis yang sejak dulu sudah
dirancang oleh kekuatan setan
.E Komunisme
dan Nazisme (Karl Marx dan Karl Reiter).
Faham Komunisme modern berdiri tahun 1773, dirintis oleh sejumlah
pemilik modal internasional, dengan tujuan untuk meletakkan dasar bagi
berdirinya pemerintah yang berideologi atheisme, berdasarkan diktatorisme
universal.
Faham ini sering bentrok
dengan kaum Baron kapitalis. Lenin dalam bukunya Komunisme Sayap Kiri halaman
53 menjelaskan "Ideologi kami, yaitu Komunisme bukanlah suatu faham
ideologis yang sebenarnya, tetapi suatu alat untuk mencapai tujuan."
Sebenarnya tidak ada perbedaan
yang mencolok antara Atheisme Hitam, yaitu Nazisme dan Atheisme Merah
(Komunisme). Perbedaannya terletak pada program yang dicanangkan oleh tokoh
mereka pada tahap terakhir, untuk 16menguasai seluruh sumber daya alam, dan mewujudkan cita-cita mereka dengan
mendirikan pemerintahan diktator atheisme internasional di muka bumi.
Karl Marx yang hidup tahun
1818-1883 berasal dari darah keturunan Yahudi Jerman. Ia diusir dari Jerman
menuju Perancis. Di Perancis diusir lagi, karena kegiatan jahatnya. Kemudian ia
ke Inggris. Tahun 1848 ia mengeluarkan
deklarasi Komunisme (Manifesto
Komunis), merencanakan program jangka panjangnya dengan menggabungkan semua
republik Sosialisme Universal sebagai pusat pemerintahan dunia, dan menegaskan,
bahwa untuk mencapai tujuan itu dibutuhkan waktu panjang.
Adapun Karl Reiter yang hidup
antara tahun 1779-1854 adalah orang Jerman juga. Ia guru besar dalam ilmu
Sejarah dan Geopolitik. Teori yang ia cetuskan merupakan jawaban atas Manifesto
Komunis dengan menjelaskan, bahwa ras Arya adalah bangsa Aryalah yang paling
berhak menguasai seluruh Eropa, kemudian seluruh dunia. Untuk mewujudkan
teorinya, Reiter mengorganisasi seluruh tokoh pendukung ras Arya fanatik, untuk
meletakkan dasar-dasar faham Nazisme, dengan harapan bisa mewujudkan
superioritas ras Arya, sebagai bangsa yang paling berhak menguasai dunia, dan
menyulapnya menjadi pemerintah atheisme di
bawah kekuasaan diktator universal. Untuk mewujudkan programnya, para pendukung
teori superioritas Aryanisme itu dihadapkan kepada dua pilihan, yaitu bersekutu
dengan pemilik modal internasional, atau
menghancurkan mereka sama sekali.
Kita meragukan jumlah
pendukung Komunisme dan Nazisme yang mengetahui atau menyadari, bahwa kedua
faham itu adalah faham yang ditunggangi oleh kekuatan Konspirasi Yahudi
internasional sebagai langkah untuk menguasai dunia. Kami mengatakan ragu,
karena jumlah tokoh yang mengetahui hakikat kedua faham itu sangat terbatas
pada para pemimpin tertinggi mereka. Mungkin Karl
Marx dengan Komunismenya lebih banyak dikenal masyarakat umum daripada Karl
Reiter dengan Nazismenya. Sebab Karl Reiter selama beberapa tahun menghabiskan
umurnya di dunia akademik, yaitu sebagai guru besar pada Universitas Frankfurt.
Kemudian ia pindah ke Universitas Berlin sebagai
guru besar Geografi. Di kalangan Universitas Berlin sendiri, Karl Reiter
dikenal sebagai seorang pakar dalam bidang Geografi, Sejarah dan Ilmu Politik.
Di luar itu, hubungan Karl Reiter dengan para tokoh Nazisme sendiri kurang
erat, kecuali beberapa kalangan tertentu saja. Sedang tujuan yang dicanangkan oleh
para tokoh Nazisme tidak banyak diketahui oleh umum. Namun pihak agen-agen
inteligen Kerajaan Inggris telah berhasil membuka skandal yang dilakukan oleh
Reiter dan para pialang senjata perang (War-lord) Jerman, sewaktu ia
menjadi guru besar di berbagai Universitas Jerman. Karl Reiter sendiri telah
menemukan bukti-bukti lewat penyelidikan sejarah, bahwa kaum pemilik modal
terkemuka yang ada telah lama mendirikan perkumpulan rahasia di bawah naungan
The Grand Free Mason Lodge. Ini merupakan suatu strategi untuk menggerakan
revolusi dunia, yang 17pada
akhirnya mereka akan mendapat peluang untuk menguasai sumber daya alam dan
sumber daya manusia, di bawah pemerintahan yang mereka sebut dengan Kekuasaan
Diktator Universal, berlandaskan materialisme Atheis.
Reiter juga telah mencatat
dalam buku hariannya, bahwa mayoritas pemilik modal adalah orang-orang yang
berdarah Yahudi, terlepas mereka penganut agama Yahudi atau bukan. Setelah
mempelajari sejarah lahirnya teori Komunisme dan manifestonya, Reiter segera
melihat bahaya yang mengancam, jika segolongan kecil manusia
pemilik modal terus berjaya menguasai dan menentukan arah teori Komunisme
Internasional, sesuai dengan program yang mereka canangkan. Maka untuk
melangkah pertama, Reiter menghubungi para pialang perang Jerman berdarah
Arya, dengan mengajukan proposal tentang strategi untuk memerangi pengaruh
pemilik modal Yahudi Internasional, dengan menggariskan tujuan dan sasaran yang
hendak dicapai bagi ras Arya, yaitu menguasai sumber daya alam untuk menandingi
rencana Komunisme.
Reiter juga mengajukan rencana
kepada para tokoh Arya untuk mendirikan organisasi Nazisme, dengan mengambil
ideologi Fasisme sebagai cara yang bisa digunakan untuk mencapai tujuan rahasia
dan menundukkan dunia. Lebih jauh Reiter memperkenalkan sisi lain dari
teorinya, yaitu superioritas ras Arya dengan menegaskan, bahwa para Baron
pemilik modal itu memanfaatkan segala kapasitas yang mereka miliki untuk
kepentingan masalah Semitisme atau ras Yahudi. Oleh karena itu, tokoh ras Arya
harus memperlihatkan sikap permusuhan terhadap sesuatu yang berbau semitik,
demi kepentingan ras Arya. Rancangan yang ditulis
Karl Reiter mengandung beberapa tujuan yang hendak dicapai, yaitu :
1) Menundukkan seluruh wilayah
Eropa di bawah kekuasaan Jerman.
Reiter mengusulkan agar
dibentuk angkatan bersenjata terdiri dari unsur Jerman murni (yang disebut
Junkers), yaitu kasta terhormat dan kalangan militer kebangsaan Jerman dan
Prusia. Setelah itu baru melangkah ke dalam petualangan militer. Langkah ini
didahului oleh serbuan ekonomi terhadap negara-negara Eropa, untuk melemahkan kekuatan
ekonomi dan militer sehingga untuk mengembalikan kekuatan itu, negara-negara
itu memerlukan waktu yang lebih lama daripada yang dibutuhkan oleh pasukan
Nazi Jerman. Reiter juga menandaskan pentingnya arti meyakinkan teorinya kepada
bangsa Jerman, tentang superioritas intelegensia dan fisik ras Arya atas bangsa
lain di dunia.
Pemikiran inilah yang kelak
melahirkan teori tentang superioritas bangsa Jerman, untuk menandingi pemikiran
teori Yahudi yang mengatakan bahwa Bani Israil adalah manusia pilihan Tuhan
yang diberi wewenang mewarisi dunia seisinya. Demikianlah jutaan manusia terbagi
menjadi dua blok, yang masing-masing mengklaim superioritas di atas lainnya.
2) Karl Reiter meletakkan
dasar-dasar politik keuangan dengan
menyingkirkan sesuatu yang
berbau Yahudi dari arena perekonomian Jerman dan negara lain yang akan
ditundukkan.
18
3) Karl Reiter juga
menampilkan idenya untuk mendirikan pasukan elit Nazi untuk menandingi pasukan
elit komunis struktur penuh rahasia, dan untuk menundukkan golongan menengah
dan golongan atas di negara-negara yang diincar oleh Jerman dengan menyadarkan
mereka, bahwa Nazisme adalah satu-satunya penyelamat dari ancaman Komunisme.
Maka, menyambut kehadiran pasukan Nazi sebagai kawan setia adalah langkah paling
tepat, agar negara-negara itu terhindar dari malapetaka Komunisme. Reiter
memperingatkan para tokoh rasialis Arya agar menghindar dari serbuan negara
lain, sampai ada instruksi resmi dari agen rahasia dan dari pasukan elit untuk
mengadakan serbuan yang dipropagandakan sebagai pasukan pertolongan oleh para agen
Nazi. Dengan begitu, rakyat negara-negara itu akan menyambut kedatangan pasukan
Jerman sebagai penyelamat, bukan penakluk.
Kelak ketika Adolf Hitler
menyalahi prinsip yang diletakkan oleh Reiter di atas, para pemimpin Jerman
yang merupakan kader-kader Nazi mengadakan usaha pembunuhan terhadap Hitler,
meskipun pada mulanya mereka juga yang mengangkat Hitler untuk melaksanakan
program Nazi itu.
Sebagaimana telah disebutkan,
Karl Reiter telah menggariskan program keharusan untuk menghancurkan Komunisme
secara total, dan mengikis habis setiap yang berbau Yahudi dengan mengatakan,
"Tidak ada jalan lain bagi bangsa Arya untuk menguasai dunia, kecuali
menghancurkan sesuatu yang berbau Yahudi."
Pernyataan Reiter tersebut dikuatkan dengan fakta historis yang menunjukkan,
bahwa Komunisme tidak lain adalah alat kaum pemilik modal Yahudi Internasional,
yang dipakai untuk memotong jalan pintas beberapa fase, sebagai upaya meraih
kepentingan materi jangka pendek.
Program Reiter yang lain
mengandung beberapa butir rencana lainnya untuk melengkapi butir-butir rencana
di atas. Bagi kita, semua itu belum cukup untuk dipakai membuka rahasia teori
Reiter dengan Nazinya.
Pengalaman penulis dalam
bidang studi perbandingan agama, ilmu Geo-politik dan ekonomi, ditambah dengan
pengalaman panjang dalam berbagai studi literatur dan studi lapangan telah
mengantar penulis pada kesimpulan, bahwa berjuta manusia dalam sejarah, baik
dulu maupun sekarang, telah menjadi mangsa sebagai kuda tunggangan
oleh kedua faham atheis-materialistis ini, yaitu faham Diktator Universal Hitam
dan faham Nazisme atau Komunisme Merah. Maka, ibarat pion-pion dalam permainan
catur internasional yang dilalap oleh Ster, sampai salah satu dari dua kekuatan
itu atau keduanya lenyap dari muka bumi. Dengan
mempersiapkan fase demi fase dalam Konspirasi yang terjadi pada masa lalu, kita
bisa memperkirakan gerakan dan peristiwa apa yang akan terjadi pada masa dekat
ini, akibat benturan dua kekuatan yang saling berhadapan mengadu otot. Kita
akan selalu menyaksikan rentetan pertikaian abadi
antara kekuatan yang Haq melawan kekuatan yang Bathil.
19
Konspirasi pada periode modern
telah dimulai dari markas besar keuangan dunia, yang dimiliki oleh tokoh Yahudi
kenamaan Michelle Mayer yang dikenal dengan Konglomerat Rothschild. Di markas
besar ini, yang ketika itu berpusat di Frankfurt, berkumpul 13 milyuner yang menguasai
berbagai lembaga dan jaringan keuangan
internasional. Ketiga belas tokoh konglomerat Yahudi itu telah sepakat untuk
bisa menguasai sumber daya alam dan sumber daya manusia sedunia dengan cara
membentuk perkumpulan rahasia, meskipun untuk itu mereka
harus mengeluarkan dana yang sangat besar.
Mereka telah menggariskan
rencana matang dalam fase-fase yang telah ditentukan, yaitu :
1) Menyingkirkan rezim
kerajaan di Eropa, dan menjatuhkan seluruh pemerintahan sah di seluruh dunia.
2) Menghancurkan agama samawi,
dan mencegah pengalaman nilai-nilai agama.
3) Mendirikan dasar kekuasaan
baru yang berorientasi kepada faham materialistik-atheis, dan menyebarkannya ke
seluruh dunia dengan dukungan finansial kepada jaringan-jaringan faham itu
beserta tokoh-tokohnya.
Kebanyakan tokoh gerakan
Konspirasi terdiri dari orang-orang Yahudi, yang telah mendapat doktrin dari
para sesepuh kekuatan setan, dari satu generasi ke generasi berikutnya. Tokoh
non-Yahudi jumlahnya sangat sedikit, tetapi mereka semua adalah para pemilik
modal dan anggota jaringan ekonomi internasional. Para konglomerat ini pada
hakikatnya adalah kaum kapitalis dan pialang perang, yang memanfaatkan setiap
kesempatan yang ada, akibat pertikaian antar-bangsa Eropa. Gejala ini merupakan
ladang untuk mengeruk keuntungan dari pihak-pihak yang bersengketa. Dalam hal
ini, mereka punya modal pengalaman yang panjang. Hampir semua anggota
Konspirasi punya keahlian untuk membuat manusia sebagai boneka dalam transaksi
petualangan persenjataan perang, dengan memakai kedok yang berbeda-beda. Mereka menyelusup ke berbagai penjuru
sebagai setan yang serakah.
20
II.REVOLUSI INGGRIS
Edward I adalah raja Inggris
pertama yang berani mengusir orang-orang Yahudi dari negerinya. Peristiwa itu
memancing para tokoh Yahudi di Perancis, Belanda, Jerman, dan Inggris untuk
mengadakan kekacauan untuk menggoncang seluruh Inggris. Langkah pertama yang
mereka tempuh adalah
menciptakan perpecahan antara
raja Inggris dan pemerintahnya, dan di sisi lain antara pemerintah dan gereja.
Konspirasi Yahudi Internasional mulai menyemprotkan racun dengan konsep-konsep
kontroversial di kalangan politik dan gereja di Inggris,
sehingga negeri itu terjebak ke dalam pertikaian intern antara pemerintah dan
para tokoh gereja. Bahkan rakyat Inggris sendiri terbelah menjadi sekte-sekte
yang saling bermusuhan, yaitu antara Protestan dan Katolik. Kemudian kelompok
Protestan sendiri terbelah menjadi dua kelompok. Sedang biang kejadian
pergolakan yang memporak-porandakan bersembunyi di balik layar.
Kemudian ketika Charles I
menduduki singgasana sebagai raja Inggris, dan terjadi perselisihan dengan
parlemen, seorang pemilik modal Yahudi berkebangsaan Belanda bernama Minasbech
ben Esrael mendapat peluang untuk menghubungi panglima kenamaan Inggris Oliver
Cromwell, menawarkan sejumlah besar uang untuk membiayai sebuah rencana rahasia yang bertujuan menggulingkan
tahta kerajaan Inggris. Cromwell menerima baik tawaran itu. Selanjutnya ia
bergabung dengan para anggota pemilik modal Yahudi internasional lainnya, untuk
melaksanakan rencana tersebut. Kerja-sama mulai dirintis dengan diperkuat oleh
tokoh Yahudi bernama Fernandez Carfagal, yang kemudian menjadi kepala penasehat
di bidang Angkatan Bersenjata Cromwell, dan mendapat julukan sebagai Yahudi
Agung.
Persekongkolan ini membuat
Cromwell sebagai tokoh gerakan militer bawah tanah, yang didukung dengan
keuangan dan persenjataan secara besar-besaran oleh kekuatan di balik layar.
Ketika rencana itu mulai mengerahkan kekuatan senjata, ratusan tentara bayaran
yang terlatih membanjiri masuk ke Inggris dengan menyelundup, dan selanjutnya
bergabung dengan gerakan pengacauan yang dikendalikan oleh kelompok Yahudi,
mengadakan tindakan teror di berbagai tempat. Mereka menyebarluaskan kepanikan
di kalangan penduduk, untuk memancing terjadinya
perang saudara melawan pasukan pemerintah.
Taktik kotor Yahudi seperti
itu merupakan mata rantai sejarah sejak dulu hingga kini, seperti yang kita
saksikan di wilayah pendudukan Israel di Palestina sekarang. Pergolakan yang
terjadi di Inggris itu dipimpin dari balik layar oleh tokoh Yahudi
berkebangsaan asing bernama De Souz. Ia adalah duta besar Portugal untuk London
ketika itu, di samping tokoh Yahudi lain yaitu Fernandez Carfagal yang mendapat
perlindungan kekebalan diplomatik dari sang duta besar itu.
21Revolusi Inggris mulai disulut, setelah
para pemilik modal melihat saatnya telah tiba, dan segala sesuatunya telah
siap. Mereka mulai mengobarkan api pertikaian agama antara Protestan dan
Katolik. Setelah itu, mereka baru memunculkan gerakan bersenjata, sehingga suhu
politik dan sosial di Inggris
menjadi kacau dan mencemaskan.
Keterangan rinci tentang hal ini bisa dibaca dalam buku Biografi Charles II,
karya Isaac Disraeli seorang tokoh Yahudi Inggris, ayah Benjamin Disraeli, yang
kelak merupakan politikus dan menjadi
Perdana Menteri Inggris
beberapa kali, dan mendapat gelar Lord Baker Sefield.
Dalam buku yang ditulisnya itu
Isaac Disraeli mengatakan, bahwa ia mendapatkan sebagian besar catatan tentang
lika-liku revolusi Inggris itu dari Maleh Bour De Salem, seorang tokoh Yahudi
yang menjadi duta besar Inggris untuk Perancis pada masa raja Charles I.
Disamping itu, ia juga menulis tentang kesamaan revolusi Inggris dan revolusi
yang terjadi di Perancis di kemudian hari. Hakikat
kedua revolusi tersebut adalah hasil karya tangan yang sama.
Keterlibatan Lord Cromwell
dalam persekongkolan Yahudi Internasional diungkapkan oleh Alfred Douglas dalam
majalah mingguan Plain English edisi 3 September 1921. Alfred menjelaskan,
bahwa Persekongkolan Yahudi Internasional sudah lama hilang. Namun perkumpulan
itu masih bisa mengatur langkah-langkah untuk
berhubungan dengan kawannya yang berkebangsaan Belanda Kannis Moulheim pada
masa Napoleon Bonaparte.
Ternyata ada dokumen berupa
sebuah surat rahasia berbahasa Jerman yang dikirim oleh Lord Cromwell kepada
pimpinan perkumpulan Yahudi Ebenz Brant yang berbunyi sebagai berikut :
"Kami akan mendukung
setiap imigrasi Yahudi ke Inggris sebagai imbalan atas bantuan keuangan Yahudi
yang telah diberikan. Namun hal itu nampaknya mustahil, selama raja Charles
masih hidup. Sedang menghabisi hidup Charles
lewat pengadilan juga tidak
mungkin. Saat ini kami tidak mempunyai landasan yang cukup kuat untuk
menuntutnya dengan hukuman mati di pengadilan.
Satu-satunya jalan yang bisa
kami sarankan adalah dengan jalan membunuhnya. Akan tetapi, kami juga tidak
bisa memberikan jalan, bagaimana cara membunuhnya, kecuali menyewa pembunuh
bayaran profesional. Kemudian kami akan membantunya dalam melarikan diri ke
luar Inggris."
Surat Cromwell di atas dibalas
oleh Ebenz Brant sebagai berikut :
"Kami akan mengulurkan
bantuan finansial yang dibutuhkan, jika Charles telah digulingkan, dan
orang-orang Yahudi diterima di Inggris. Percobaan membunuh Charles adalah
langkah yang berbahaya. Jalan terbaik adalah dengan
taktik yang membuat Charles
melarikan diri. Pada saat itu Charles harus ditangkap dan diajukan ke
pengadilan untuk dihukum mati. Setelah itu, uluran bantuan kami akan segera
mengalir. Berbicara tentang syarat-syarat, sebelum dimulai pengadilan itu tidak
akan banyak gunanya."
22 Dua bulan setelah mereka bisa
membuat raja Charles melarikan diri, sang raja segera ditangkap. Menurut
sejarawan Inggris kenamaan, yaitu Hollis dan Laudloo, Cromwell adalah orang
yang mengatur siasat terjadinya peristiwa itu semua. Sebelum raja Charles
melarikan diri, Cromwell terlebih dulu telah membersihkan para pendukung setia
raja dari parlemen selama dua bulan sebelumnya. Setelah itu, pada tanggal 6
Januari 1649 dibentuk sebuah Mahkamah yang dinamakan Mahkamah Pengadilan
Tinggi, yang dimaksudkan untuk mengadili sang raja. Dua pertiga dari anggota
Mahkamah ini adalah anggota pasukan
Cromwell sendiri. Namun Cromwell sendiri tidak bisa memainkan peranan seperti
diharapkan oleh para arsiteknya. Akhirnya para tokoh Yahudi menugaskan tokoh
Yahudi Inggris bernama Carfagal untuk
mengatur siasat, kerjasama
dengan Isaac Dwerlous, dan mereka berhasil menciptakan tuduhan pengkhianatan
terhadap raja Charles. Hakikat peristiwa ini berbeda dari apa yang ditulis oleh
sejarah, bahwa tersingkirnya Raja Charles karena rakyat Inggris menentangnya.
Dan tepat pada tanggal 30 Januari 1649 Raja Charles dihukum mati di depan
gedung pusat lembaga keuangan Yahudi yang berdiri dekat White Hall London.
Dengan demikian, orang-orang Yahudi telah melampiaskan dendam kesumat kepada
sang raja atas pengusiran mereka dari Inggris sejak masa pemerintahan Cromwell.
Maka Cromwell segera diberi uang yang dijanjikan untuknya, persis seperti
ketika Yahudi bersekongkol dengan tokoh-tokoh Yahudi untuk membunuh Nabi Musa
as.
Satu hal yang perlu diingat
ialah, bahwa tujuan ersekongkolan Yahudi bukan sekedar membunuh Raja Charles,
tapi lebih jauh ingin menguasai perekonomian Inggris, dan menyalakan api
peperangan antara Inggris melawan negara lain-lain. Peperangan yang berkecamuk
pasti memerlukan biaya yang besar. Para penguasa Eropa diharapkan akan meminjam
uang dari para pemilik modal Yahudi itu dengan bunga berlipat-ganda. Dan ketergantungan
keuangan itu akan memberi mereka kesempatan untuk mendikte kebijakan pemerintah
yang bersangkutan, disamping akan mendapat keuntungan uang berlipat ganda dari
hutang yang mereka pinjamkan.
Sebenarnya sudah bisa
diperkirakan mengenai peristiwa yang bakal terjadi, setelah terbunuhnya Raja
Charles tahun 1649 hingga berdirinya Bank Inggris tahun 1694, yang di antara
periode itu hutang nasional kerajaan Inggris telah naik sampai tingkat yang
mencemaskan. Untuk lebih jelasnya, kita lihat kronologi peristiwa sejak
meninggalnya Charles sebagai berikut :
1649 : Cromwell menyerbu ke
Irlandia dengan mengandalkan dukungan finansial dari para pemilik modal
internasional, sehingga api pertikaian berkobar antara orang-orang Irlandia
yang beragama Katolik, disebabkan oleh penderitaan mereka akibat serbuan
Inggris yang membawa bendera Protestan.
1650 : Pemberontakan meletus
terhadap Cromwell di bawah panglima Inggris Son Trous, tapi bisa dipatahkan,
dan pemimpin pemberontak itu ditangkap.
23
1651 : Charles 11 putra raja Charles I memerangi Cromwell, tapi tidak
berhasil, dan kemudian ia dibuang ke Perancis.
1652 : Inggris terlibat perang melawan Belanda.
1653 : Cromwell mengumumkan diri sebagai penguasa mutlak dengan gelar The
Lord Defender of Great Britain.
1654 : Inggris terlibat perang di Eropa lagi.
1656 : Pergolakan koloni Inggris di Amerika, yang kemudian lahir Negara Amerika
Serikat.
1657 : Cromwell meninggal dunia, disusul dengan penobatan putranya, Richard
sebagai penguasa Inggris.
1659 : Richard jemu dalam persekongkolan dengan Yahudi yang berkepanjangan,
kemudian ia mengundurkan diri dari pemerintah.
1660 : Jenderal Monk dari angkatan bersenjata Inggris menduduki London, kemudian
mengangkat Charles II sebagai raja Inggris.
1661 : Skandal persekongkolan antara Cromwell dan para pemimpin Yahudi terungkap,
dan menimbulkan reaksi menggemparkan di London.
Makam Cromwell diserbu oleh massa, dan dibongkar sebagai pelampiasan
kemarahan mereka.
1662 : Pertentangan agama antara sekte Kristen Protestan; dan penindasan sekte
yang menolak untuk tunduk kepada gereja resmi Inggris, yaitu Gereja Anglikan.
1664 : Inggris terlibat perang lagi melawan Belanda.
1665 : Krisis ekonomi melanda Inggris, yang menimbulkan pengangguran dan kelaparan
di kalangan rakyat. Juga di tahun itu terjadi musibah kebakaran besar yang
menghanguskan sebagian besar kota London, disusul kemudian berjangkitnya wabah
penyakit lepra.
1666 : Inggris terlibat perang melawan Belanda dan Perancis.
1667 : Gerakan sabotase rahasia yang digerakkan oleh orang-orang Yahudi muncul
kembali dikalangan elit pemerintah, yang dikenal dalam sejarah Inggris dengan
sebutan Kabala, sehingga muncul gelombang baru dalam penindasan agama dan
politik di Inggris.
1674 : Program baru yang dilakukan oleh kelompok Konspirasi Internasional
menggunakan dan menampilkan peran baru dan para kaki tangan baru
pula, dengan menghentikan perang antara Belanda melawan Inggris.
Langkah pertama adalah mengorbitkan William Straad Holder untuk menduduki
panglima tertinggi angkatan bersenjata Belanda, dan mendapat gelar Duke of
Orange. Setelah itu, mereka mengatur skenario untuk bisa mempertemukannya
dengan Lady Mary, putri pewaris tahta kerajaan Inggris, yaitu Duke of York.
24 1677 : Pernikahan putri Mary dengan Duke of Orange, yang
berarti mendekatkan singgasana Inggris dengan Duke of Orange tersebut. Dan tabir
penghalang yang membatasinya hanyalah keberadaan Charles II dan Duke of York.
Maka kalau kedua orang itu bisa dienyahkan berarti singgasana Inggris berada di
tangannya.
1683 : Usaha Konspirasi untuk membunuh Raja Charles II
dan Duke of York.
Akan tetapi, persekongkolan tersebut gagal.
1685 : Charles II meninggal dunia. Duke of York menaiki
tahta kerajaan Inggris dengan gelar Raja James II. Kemudian tersiar desas-desus
luas yang diatur oleh Konspirasi Internasional untuk menentang raja baru itu
pada saat penobatannya. Dan Duke of Mouth Moot terlibat pertempuran menentang raja baru, tapi tidak berhasil, dan ia sendiri
ditawan, lalu dihukum mati pada tanggal 15 Juli 1685. Sebagai buntutnya,
terjadilah penangkapan besar-besaran terhadap para penentang raja. Sementara itu,
kekuatan Konspirasi Yahudi terus mengipas angin kebencian rakyat terhadap raja,
sebagai upaya untuk memberi jalan lapang bagi Duke of Orange menuju singgasana
Inggris.
1688 : Kekuatan Konspirasi merintis satu langkah baru,
setelah melihat perkembangan situasi yang terjadi di Inggris, yaitu mengatur penyerbuan
yang dipimpin oleh pangeran William of Orange itu dari Belanda, dengan dukungan
kapal-kapal laut pada tanggal 5 November menuju pantai Turbay, sehingga memaksa
Raja James II turun tahta, dan meninggalkan Inggris menuju Perancis. Rakyat
telah termakan oleh isu yang diatur sebelumnya dari satu sisi, dan dari sisi
lain disebabkan karena tindakan pembersihan besar-besaran yang dilakukan
oleh raja James II terhadap para penentangnya, setelah gagalnya pemberontakan Duke
of Mouth Moot. Disamping itu, kepribadian James sendiri juga telah ikut andil
sebagai penyebab keruntuhannya.
1689 : William of Orange dan putri Mary sang permaisuri
mengukuhkan diri sebagai Raja dan Ratu Inggris. Berhubung mantan Raja James II
itu beragama Katolik, maka rakyat Inggris yang beragama Katolik berusaha mengembalikan
James menjadi raja mereka. Dan kekuatan Konspirasi memunculkan William of Orange sebagai pahlawan
Protestan. Dan benar, Raja James kembali ke Irlandia, sebuah negara bagian Inggris
raya yang beragama Katolik pada bulan Maret tahun itu. Pertempuran sengit pun
tidak bisa terhindarkan antara mantan raja dengan pasukan William of Orange
pada 12 Juli 1689. Dengan kata lain, pasukan Katolik perang melawan pasukan
Protestan.
Sampai sekarang, orang Inggris tetap memperingati
peristiwa perang tersebut tanpa menyadari, bahwa sebenarnya yang terlibat dalam
perang itu merupakan mainan yang dibuat olah para pemilik modal Yahudi
Internasional yang bertujuan menguasai ekonomi dan politik Inggris sejak tahun
1640 hingga 1689.Inggris merupakan super power dan merupakan titik temu
kekuatan ekonomi 25 Eropa. Maka untuk melangkah pada tahap yang paling menentukan
bagi rencana Konspirasi Internasional adalah mendirikan lembaga keuangan Inggris, dan menanam modal mereka pada ekonomi nasional
Inggris, yang sedang memikul beban pinjaman besar akibat perang yang dirancang
oleh mereka sendiri.
Dari berbagai peristiwa historis yang telah berlalu
dibuktikan, bahwa Negara dan bangsa, baik yang memulai dengan agresi
militernya, atau mengumandangkan terompet pemberontakan dan kekuasaan, pada
akhirnya tidak pernah bisa secara obyektif mendapat hasil yang diidamkan, atau bias
memecahkan masalah yang mereka hadapi, baik secara politik, ekonomi maupun budaya. Sedang pihak yang beruntung dan terus
beruntung tidak lain adalah kekuatan Konspirasi Yahudi Internasional itu
sebagai pemilik modal internasional dan pialang perang, yang memainkan peran
dari balik layar.
Maka tidak aneh kalau panglima perang Belanda William of
Orange yang berhasil menaiki singgasana kerajaan Inggris itu telah membawa
negara ke lembah hutang sebesar £1.250.000 dari para pemilik modal Yahudi Internasional.
Setiap anak sekolah di Inggris bisa membaca peristiwa tragis tersebut dalam
buku sejarah nasional Inggris. Akan tetapi, pembicaraan mengenai hutang yang dilakukan oleh John Hoblan dan
William Peterson yang mewakili pemerintah Inggris tidak menyebutkan sama
sekali, siapa nama para pemilik modal yang memberikan hutang dalam jumlah
sebesar itu, dan sampai sekarang identitas mereka merupakan teka-teki dalam
sejarah. Menurut para sejarawan yang mencatat peristiwa pembicaraan mengenai
hutang-hutang itu dinyatakan, bahwa pembicaraan dilakukan dalam sebuah gereja
yang tertutup untuk menjaga kerahasiaannya. Syarat yang diajukan oleh para
pemilik modal Yahudi untuk memberikan pinjaman dalam jumlah tersebut
di atas, dan disetujui oleh Raja William of Orange beserta para utusannya
adalah Nama dan identitas pemberi pinjaman harus dirahasiakan. Pemerintah harus
memberikan rekomendasi istimewa bagi berdirinya Bank Inggris. Pemerintah Inggris
harus menjamin keamanan direktur Bank tersebut. Mereka akan memberi pinjaman
sebesar £ 1.250.000 dengan jaminan, bahwa :
1) setiap £ 10 dari uang pinjaman berarti memberi wewenang
kepada mereka untuk mencetak £ 1 mata uang emas, dan didepositokan khusus bagi
mereka di Bank tersebut.
2) mereka diberi wewenang untuk menentukan angka hutang
nasional Inggris, dan sekaligus diberi kepastian mengenai pembayarannya kembali,
baik pinjaman pokok maupun jumlah bunganya, dengan mengenakan pajak langsung
kepada rakyat Inggris.
Demikianlah bunyi syarat itu. Jelaslah kiranya, bahwa
raja boneka Konspirasi Yahudi William of Orange telah menjual kerajaan Inggris
dan rakyatnya kepada pemilik modal Yahudi Internasional seharga £ 1.250.000.
Ini berarti, impian mereka untuk menguasai Inggris secara ekonomis dan politik
telah
menjadi kenyataan lewat Bank Inggris, yang telah
berhasil dikuasai itu.
26 Demikian juga ini berarti, mereka telah mempunyai hak
untuk mengeluarkan mata uang Inggris secara resmi. Oleh karena itu, kekuatan
hukum tidak lagi mampu menyentuh atau menghalangi mereka, setelah kendali
kekuasaan berada dalam genggaman tangan mereka. Pemerintah Inggris telah ditenggelamkan dalam lumpur hutang besar-besaran. Dengan
kapasitas yang diberikan pemerintah kepada Bank Inggris untuk mengeluarkan
setiap pinjaman £ 10.000 untuk setiap £ 100 emas yang disimpan dalam nomor account
khusus mereka sebagai jaminan, berarti mereka mendapat bunga dari keseluruhan jumlah, yaitu £ 1.000, bukan hanya
sepersepuluh dari jumlah nilai itu. Setiap nasabah yang mau pinjam, baik
individu maupun lembaga, harus menyediakan jaminan berupa tanah, saham atau
harta milik apa raja, dan harganya dinilai jauh di bawah harga umum. Kalau
pihak peminjam terlambat membayar pinjaman itu atau bunganya, pihak Bank segera
menahan barang jaminan tersebut. Dengan demikian para pemilik saham Bank itu
akan mendapat laba berlipat ganda. Bukan hanya itu, tapi tujuan utamanya adalah
membuat bangsa Inggris tidak berdaya mengembalikan hutang itu, yang
kemudian membuat negara itu berada dalam kondisi baru
dan terperangkap ke dalam jerat-jerat yang telah dipasang oleh garis Yahudi
Internasional.
Dalam waktu 4 tahun, hutang nasional Inggris, yaitu sejak
tahun 1694-1698, melonjak dari £ 1.250.000 menjadi £ 16 juta. Ini disebabkan
keterlibatan Inggris
dalam berbagai peperangan di Eropa. Kemudian kekuatan
Konspirasi Internasional menggelar jeratnya lebih jauh lagi, dengan menyalakan
api peperangan yang dalam sejarah Eropa dikenal dengan Peperangan Spanyol Berkepanjangan.
Tahun 1701 Duke of Malbour terpilih sebagai panglima angkatan bersenjata
Belanda.
Dalam Encyclopedia Yahudi (Jewish Encyclopedia) diakui,
diakui bahwa Duke of Malbour ketika itu mendapat komisi sebesar £ 60.000 setiap
tahunnya dari pemilik modal Yahudi Belanda bernama Solomon Medina.
Kronologi peristiwa sejarah menunjukkan kepada kita
sampai pada saat meletusnya Revolusi Perancis tahun 1789, bagaimana Inggris
bisa terjerembab dalam lilitan hutang hingga mencapai £ 885 juta pada tahun
1815. Adapun tahun 1945 hutang tersebut telah mencapai angka mengerikan, yaitu
£ 22.503.532. 372. Sedang jumlah bunga yang harus dibayar pada tahun 1945-1946 mencapai
angka £ 445.447.841.
27 III.RAHASIA DI BALIK REVOLUSI PERANCIS
Telah kita soroti berbagai peristiwa, bagaimana
sekelompok kecil pemilikmodal asing bisa menguasai perekonomian Inggris lewat
kaki tangan mereka, sehingga mereka bisa menguasai kerajaan itu hanya dengan
modal £ 1.250.000 saja. Mereka tetap mampu bertahan sebagai kelompok
terselubung. Selanjutnya kita akan menyoroti masalah keterlibatan mereka secara
langsung dalam Revolusi Perancis yang menggemparkan dunia pada tahun 1781,
dengan taktik
dan strategi sama seperti pada Revolusi Inggris sebelumnya.
Kita juga akan mengungkap keterlibatan mereka dalam revolusi internasional,
peperangan dan pergolakan, yang dirasakan oleh ummat manusia sejak tahun 1789,
dan mengungkap hakikat kekuatan terselubung yang memasang
perangkap dari balik layar.
A. Rothschild dan Konglomerat Yahudi
The Jewish Encyclopedia memuat sejarah keluarga
Rothschild sebagai jutawan semenjak keluarga ini muncul, dan memainkan peran
penting dalam sejarah dunia terselubung modern. Pendiri keluarga ini adalah
Amschel Moshe Pour, seorang pemilik modal Yahudi kenamaan. Ia pada mulanya
hidup mondar-mandir antar-kota besar di Eropa Timur dalam urusan bisnis.
Kemudian ia menetap di Frankfurt Jerman. Nama Rothschild berasal dari bahasa
Jerman. Roth artinya red (merah) dalam bahasa Inggris. Schild artinya shield
(tameng) dalam bahasa Inggris. Jadi Rothschild artinya 'tameng
merah', atau dalam bahasa Inggris Red-shield. Ketika Amschel pertama kali
membuka usahanya di jalan Bonden Strous Frankfurt, ia memasang semacam lambang
berupa tameng berwarna merah di tokonya, sehingga nama Rothschild sejak itu
diambil sebagai nama keluarga berketurunan.
Sepeninggal Amschel, putra bungsunya bernama Mayer
Amschel meneruskan usaha ayahnya. Sebelumnya sang ayah telah bercita-cita, agar
anaknya ini kelak meneruskan usaha ayahnya dalam dunia bisnis, meskipun sang
anak bercita-
cita menjadi pendeta Yahudi. Mayer rupanya berganti
haluan sepeninggal ayahnya. Ia bekerja pada Bank Oppenheimer, milik seorang
Yahudi. Tidak lama kemudian ia banyak memahami seluk-beluk perbankan, sehingga
pemilik Bank akhirnya berminat untuk menjadikannya sebagai mitra usahanya.
Setelah beberapa lama, kemudian ia kembali ke Frankfurt untuk meneruskan usaha mendiang
ay0ahnya. Simbol Rothschild makin terkenal, dan nama Mayer pun mulai dikenal
sebagai Rothschild I.
Mayer hidup tahun 1743-1812. Kelima anaknya dididik
dengan keras untuk menjadi pengusaha atau bankir yang tangguh, agar suatu saat
kelak muncul sebagai konglomerat. Di antara anaknya yang paling berbakat adalah
anak bungsunya Nathan, sehingga keluarga Rothschild mengirimnya ke Inggris sejak masih belia, agar kelak bisa menjadi salah seorang
pemeran penting 28dalam bank Inggris. Sedang tujuannya lebih jauh adalah untuk
mendirikan lembaga keuangan raksasa bersama dengan ayah dan keempat saudaranya yang
tersebar di seluruh Eropa.
Sejak Nathan berada di Inggris sebagai kader konglomerat
Yahudi, kelompok pemilik modal internasional melangkah ke babak baru. Mayer
yang pada tahun 1773 berusia 30 tahun mengundang tokoh pemilik modal Yahudi ke
Frankfurt untuk membicarakan masalah Monopoli Internasional. Dalam pertemuan
itu Mayer yang bergelar Rothschild I mengemukakan tentang peran yang dimainkan
oleh para pemilik modal Yahudi Internasional dalam Revolusi Inggris. Ia
mengemukakan beberapa kesalahan yang telah dilakukan oleh mereka sebagai berikut :
1) Mereka lamban dalam melaksanakan program yang telah
ditetapkan.
Akibatnya tidak bisa menghasilkan apa yang telah
ditargetkan, yaitu menguasai Inggris secara menyeluruh.
2) Masih ada beberapa golongan berpengaruh di Inggris
yang masih mampu bertahan menghadapi Konspirasi Internasional. Rothschild mengajukan
pandangannya tentang langkah-langkah yang masih belum terlaksana, yaitu :
a) Mempercepat pelaksanaan program yang belum
terlaksana, dan menyingkirkan golongan oposisi dengan segala cara yang bias ditempuh.
b) Menguasai sepenuhnya segenap lapisan masyarakat
Inggris, dan menentukan nasib mereka lewat jalan kekerasan dan teror mental dan
fisik.
Meskipun ada kesalahan yang diamati oleh Mayer, namun itu
tidak berarti tujuan Konspirasi Internasional secara umum telah gagal. Tujuan
mereka menguasai perekonomian Inggris telah tercapai, dan mereka berhasil pula menarik
Inggris ke dalam ketidakstabilan dan kancah peperangan yang berkepanjangan,
agar jeratan yang mencekik leher menjadi makin kuat.
Rothschild membeberkan kepada para pemilik modal Yahudi
Internasional itu,bahwa keberhasilan mereka atas Inggris bukanlah sesuatu yang
besar, dibanding dengan arti Revolusi Perancis yang segera akan berkobar. Para peserta
pertemuan merasa puas dengan uraian Rothschild yang realistis itu,
sehingga mereka sepakat memperkokoh suatu tujuan dalam
merancang Revolusi Perancis dengan rencana matang. Sejak itu mereka sepakat mengumpulkan
dana besar-besaran sebagai persiapan untuk membiayai rencana tersebut. Dengan
modal keuangan besar-besaran, mereka berharap bias menciptakan situasi
perekonomian Eropa yang menggoncangkan. Khususnya di Perancis, pengangguran
melonjak dahsyat, dan bencana kelaparan mendekati ambang pintu. Sementara itu,
terompet slogan muluk-muluk ditiupkan dari balik layar oleh kekuatan Konspirasi
Yahudi Internasional, sehingga raja Perancis beserta para pejabat dan pihak
gereja menjadi sasaran
29 kebencian
rakyat yang makin memuncak dari hari ke hari, dengan melontarkan tuduhan keji
tanpa landasan rasional terhadap kalangan penguasa. Kehancuran dan kerusuhan
pun makin menjadi-jadi.
Setelah Rothschild membeberkan pikirannya secara umum,
ia mengeluarkan dokumen tertulis dari beberapa tokoh Yahudi dan membacakannya.
Isinya sesuai dengan yang ditemukan oleh penulis buku ini, yaitu :
1) Rothschild menyatakan, suatu kenyataan yang riil
adalah, bahwa manusia itu lebih banyak cenderung kepada kejahatan daripada
kepada kebaikan. Konsekuensi logisnya, Konspirasi harus bisa mewujudkan cita-citanya,
apabila sistem pemerintahan suatu negara berdasarkan pada kekerasan, teror dan
petualangan serta pelanggaran hak asasi manusia. Kalau suatu pemerintahan
berdasarkan pada system musyawarah, hukum, peraturan, dan undang-undang, maka
akan
merupakan penghalang bagi cita-cita kekuatan Konspirasi
dalam mewujudkannya. Manusia pada zaman dulu tunduk kepada penguasa, tanpa
adanya kritik atau membantah. Kemudian kekuasaan itu berkembang secara
bertahap, sampai pada tahap yang disebut undang-undang. Dengan kata lain,
undang-undang menurut Rothschild merupakan kekuatan pemuas belaka.
Maka dengan demikian, untuk berfilsafat, bahwa
undang-undang alam mengajarkan kebenaran adalah kekuatan, atau standar
kebenaran hanya bisa diukur dengan kekuatan.
2) Rothschild mengemukakan, yang disebut kebebasan
politik (politicalfreedom) pada hakikatnya hanyalah idealisme atau angan-angan
yang tidak akan pernah terwujud dalam alam nyata. Setiap langkah kekuasaan
politik, jalan yang terbaik adalah memperalat seseorang atau pergerakan, yang
secara diam-diam setia kepada Konspirasi untuk
mempropagandakan kebebasan politik di tengah-tengah
masyarakat umum. Kalau idealisme ini telah termakan oleh publik, mereka akan mudah
melepaskan hak-hak dan fasilitas yang diberikan oleh pemerintah yang sah kepada
mereka, demi memperjuangkan idealisme itu. Pada saat itulah pihak Konspirasi
bisa segera merebut hak dan fasilitas itu. Tidak ada pengaruh idealisme
mengenai kebebasan politik itu bagi Konspirasi selain hal itu hanya merupakan
idealisme tanpa kenyataan.
3) Rothschild menandaskan, kekuatan uang selalu bisa
mengalahkan kekuatan pemerintah merdeka. Agama merupakan faktor yang bias menguasai
masyarakat pada masa tertentu. Kemudian ikatan agama pada masa-masa berikutnya
mulai digulung di berbagai wilayah bumi ini, karena alasan kebebasan. Akan
tetapi, orang tidak mengerti bagaimana mereka harus berbuat dengan idealisme
kebebasan itu. Yang demikian itu adalah fakta logis bagi kekuatan Konspirasi
untuk
memperalat idealisme kebebasan, agar menimbulkan
perpecahan dalam 30 suatu masyarakat. Bagi kekuatan tidak penting, apakah yang menumbangkan
sebuah pemerintah yang sah itu kekuatan dari dalam sendiri atau pun dari luar.
Bagaimana pun proses penumbangan itu, yang dibutuhkan adalah uang.
4) Rothschild menambahkan, demi tujuan, segala cara
boleh dilakukan.
Kalau penguasa memerintah dengan undang-undang dan nilai
moral,berarti ia bukanlah seorang politikus cerdik dalam bermanuver, karena ia
merasa terikat oleh norma dan tidak akan bisa mengelabui rakyat, dan tidak bisa
sembarangan menindak musuh-musuhnya, kecuali kalau mereka berbuat jahat. Siapa
pun yang berminat untuk berkuasa, ia harus bisa yakin meraih kekuasaan itu dengan tipu daya licik,
pemerasan dan pemutarbalikan fakta. Sebab, keluhuran budi dalam etika pergaulan
masyarakat, seperti jujur, teguh pendirian, komitmen terhadap nilai-nilai moral
merupakan kejahatan atau keburukan dalam dunia politik.
5) Rothschild berfilsafat lebih lanjut, bahwa kebenaran
baginya adalah kekuatan Konspirasi. Kata "kebenaran" baginya adalah
ungkapan yang bersifat fiktif belaka, tanpa memiliki makna sedikit pun. Ia
telah menemukan arti kebenaran yang sebenarnya, yaitu bahwa kebenaran itu adalah
menyerang dengan kekuatan senjata untuk merobek-robek konsep keadilan dan hukum
hingga berkeping-keping. Kemudian orang harus meletakkan lembaga hukum dan
norma-norma susila menurut kehendaknya. Maka, orang akan segera menjadi penguasa
atas segenap lapisan masyarakat, yang mereka sendiri akan memberikan hak kekuasaan
kepada penguasa itu. Hal semacam inilah yang perlu dilakukan di Perancis dengan
slogan kebebasan palsu.
6) Rothschild memperingatkan segenap peserta pertemuan,
"Suatu keharusan bagi kekuatan kita yang bertujuan menguasai dunia secara ekonomis,
harus tetap terjaga kerahasiaannya dari dunia luar. Pada suatu saat kekuatan
kita akan sampai pada tingkat, yang tidak ada suatu kekuatan pun yang berani
mencoba menghancurkannya". Rothschild selanjutnya memperingatkan lagi,
agar para peserta tetap konsisten dengan program Konspirasi. Setiap penyelewengan atau
pembocoran dari garis program yang disusun oleh putra-putra Yahudi berabad-abad
lamanya akan berakhir fatal, dan bisa membinasakan orang Yahudi sendiri.
7) Rothschild menandaskan keharusan bagi Konspirasi
untuk mengambil simpati khalayak umum, agar mereka bisa dimanfaatkan untuk kepentingan
Konspirasi. Masyarakat umum adalah kalangan buta dan tidak berpikir panjang,
dan mudah terpengaruh. Mereka senantiasa bias digerakkan atau digiring atau
dituntun oleh 0pihak lain. Kemudian Rothschild berkata, "Seorang penguasa
tidak bisa menguasai massa, atau menggiring mereka menurut kemauannya. Kecuali
penguasa itu memerintah sebagai diktator yang sifatnya mutlak. Inilah
satu-satunya 31 jalan yang terbuka untuk membangun kebudayaan yang
diinginkannya.
Kalau massa diberikan kebebasan mendapat peluang, maka
peluang itu akan segera disalahgunakan untuk menimbulkan kerusuhan."
8) Rothschild menyinggung masalah sarana, bahwa mencapai
tujuan harus mengandalkan beberapa hal berikut :
a) Minuman keras.
b) Obat-obat terlarang, kebejatan moral dan seks.
c) Suap dan mencampakkan hati nurani kemanusiaan.
Hal-hal itu dalam segala bentuknya harus dikaji secara
serius untuk menghancurkan norma-norma susila masyarakat yang telah dimasuki oleh
perkumpulan Konspirasi. Setiap gerakan Konspirasi mengharuskan adanya program
training khusus bagi muda-mudi, untuk dicetak menjadi tenaga akademik, pelayan,
pendidik dan profesi lainnya untuk kepentingan Konspirasi. Juga diperlukan
wanita-wanita untuk dijadikan pelayan istimewa di tempat-tempat maksiat, pusat hiburan
bagi kalangan non-Yahudi (Gentiles). Mereka ini adalah
wanita-wanita yang bersedia melacurkan diri dengan bekerja sama dengan wanita
lain.
Konsep yang harus dipakai tidak terbatas hanya pada suap-menyuap,
pengkhianatan dan bentuk skandal tertentu, demi kepentingan tujuan terakhir.
9) Pada tahap prinsip politik, Rothschild mengatakan,
"Konspirasi punya hak untuk merampas kekayaan siapa saja, kalau hal itu
akan berarti memperkokoh kekuasaan atau pun cengkeraman atas orang yang dimaksud.
Konspirasi akan menyelusup untuk menyalakan api peperangan yang terselubung.
Taktik ini akan membawa hasil lebih besar, lebih aman dan lebih efisien,
sehingga rakyat umum akan berada dalam kecemasan, yang akhirnya akan dikuasai oleh
kekuasaan
Konspirasi secara mutlak".
10) Pembicaraan Rothschild berakhir pada masalah slogan
yang harus digemborkan, dengan mengatakan, "Di dunia ini tidak ada tempat
bagi yang namanya kebebasan, persamaan dan persaudaraan. Slogan-slogan itu
tidak lebih dari ucapan kosong, yang diperkenalkan oleh kita sendiri, lalu kita
letakkan
di bibir masyarakat umum agar mereka menggunakan
berulang-ulang, persis burung beo. Sesungguhnya sistem pemerintahan yang
sekarang di Perancis adalah berdasarkan aristokrasi keturunan. Kita akan
menghancurkan semua itu
dengan slogan kosong tersebut di atas. Setelah itu baru
kita bangun sebuah pemerintahan di atas puing-puing pemerintahan lama, dengan
prinsip aristokrasi baru. Semua di tangan kita."
11) Rothschild mengalihkan pembicaraan tentang
pandangannya mengenai perang. Yang pertama harus dilakukan adalah konsep
menyulut api peperangan tertentu, setelah lebih dulu mengadakan studi khusus
secara
konsepsional. Kemudian mengatur bagaimana jalan
perundingan damai
16) Konspirasi melakukan penyusupan ke dalam jantung
Free Masonry yang ada di Eropa, agar bisa memantau sejauh mana efektivitas organisasi
tersebut dalam perannya sebagai pengabdi kekuatan Konspirasi. Rothschild
menyinggung perlunya Konspirasi mendirikan organisasi sejenis Free Masonry lain
The Grand Eastern Lodges yang dikelola langsung oleh Konspirasi, yang kemudian
diberi nama The Blue Masonry. Rothschild selanjutnya menyinggung anggota yang
tergabung dalam The Blue Masonry akan ditatar dan dididik secara khusus, agar mereka
bisa berperan sebagai propagandis atheis materialistis di tengah-tengah
masyarakat Gentiles.
17) Rothschild makin bersemangat untuk terus berbicara,
mengungkapkan pikiran-pikirannya. Ia mengetengahkan masalah penting dari
rancangan Konspirasi, yaitu tentang kegagalan rakyat Gentiles terus-menerus.
Hal ini memerlukan ungkapan halus dan slogan yang menggiurkan untuk
mengelabui massa. Kemudian dilanjutkan dengan
kata-katanya, "Kita memiliki kepastian untuk mengingkari janji dan slogan
yang indah itu, sehingga berubah menjadi sekedar kata-kata indah yang tak
berarti. Kita akan membakar semangat publik umum hingga tingkat histeris,
dengan menggunakan janji-janji kosong dan taktik pemutarbalikan fakta . Saat itu kita akan menggiring publik Gentiles itu agar
berbuat nekad menghancurkan segala sesuatu, sampai pun aturan hukum
dan agama.
Dengan demikian, kita mudah menghapus nama Tuhan dan
tata susila dari kehidupan."
18) Ditandaskan oleh Rothschild tentang rancangan
pembangkangan bersenjata, dan pentingnya perang jalanan. Ia menekankan perlunya
tindak kekerasan yang akan menimbulkan kepanikan publik, sehingga terbuka jalan
bagi Konspirasi untuk mengail ikan di air keruh.
19) Dalam bidang diplomasi Rothschild mengemukakan,
bahwa setelah perang usai dibutuhkan kegiatan diplomatik diam-diam. Sebab,
kegiatan ini merupakan peluang emas bagi agen-agen Konspirasi untuk menguak informasi
penting mengenai politik, ekonomi dan keuangan, dengan kedok sebagai penasehat
yang tampak pada arena nasional maupun internasional, sehingga memungkinkan Konspirasi
menancapkan kuku kekuasaannya dari balik tabir, tanpa ada ancaman yang
membahayakan dari pandangan umum.
20) Untuk bisa menundukkan dunia, lebih dulu diperlukan
adanya monopoli kegiatan ekonomi raksasa dengan seluruh modal yang 34 dimiliki
oleh Konspirasi, sampai tidak ada kekuatan nasional Gentiles mana pun yang
menandinginya. Kalau monopoli Konspirasi itu digunakan untuk memukul suatu
pemerintahan, pasti akan timbul krisis ekonomi dan politik , dan kas nasional
negara itu akan tergulung ke dalam lipatan monopoli Konspirasi. Rothschild lebih
lanjut berkata,
"Kita semua adalah pakar ekonomi dan keuangan. Maka
kita akan tahu hasil apa yang akan kita capai, kalau konsep itu kita
laksanakan."
21) Strategi perang yang dirancang untuk menguasai
kekayaan alam Gentiles telah disepakati oleh forum. Mereka merumuskan strategi
lewat pengenaan pajak tinggi melalui organisasi atau regim yang berkuasa.
Maka akan lahirlah kondisi yang menimbulkan persaingan
ketat dalam bidang ekonomi nasional. Akibatnya kehidupan ekonomi Gentiles akan mengalami
kepincangan, dan perkembangan ekonomi serta investasi nasional akan menurun
drastis. Adapun dalam arena internasional, Konspirasi akan mencekik leher
negara-negara yang diincar sedikit demi sedikit, sehingga akhirnya akan terkucil dari pasaran
internasional.
Kemudian Konspirasi akan menguasai kebutuhan pokok
rakyatnya untuk menuju jalan terbukanya kekacauan di kalangan pekerja dan rakyat
kelas bawah.
22) Forum selanjutnya menyepakati gagasan tentang
keharusan menyalakan api peperangan antar-bangsa Gentiles, dengan menggunakan
senjata paling mematikan yang bisa diproduksi, sehingga bagi bangsa-bangsa itu
yang tertinggal hanya kaum fakir miskin yang tidak berdaya menghadapi kekuatan
Konspirasi.
23) Suatu pemerintahan terselubung akan muncul, setelah
Konspirasi berhasil melaksanakan program yang telah ditetapkan.
24) Untuk menguasai unsur pemuda, Konspirasi harus
menyelusup ke dalam setiap lapisan masyarakat, termasuk kalangan pemerintah.
Konspirasi harus tetap memegang program dan rancangan
yang telah digariskan untuk memperdaya kaum muda di berbagai tempat, dan merusak
mereka secara sistematis dengan menyebarluaskan dekadensi moral dan faham yang
menyesatkan, serta memerangi ajaran agama.
25) Dan terakhir mengenai undang-undang. Dalam hal ini
Konspirasi tidak akan mengganggu undang-undang yang ada di suatu negara, tapi berusaha
untuk menyalahgunakan, sehingga pada akhirnya akan menghancurkan kebudayaan
kaum Gentiles itu sendiri.
Sampai pada butir 25 itu, dokumen yang ada pada penulis
secara umum menjelaskan tentang program asli bagi Konspirasi Internasional.
Dokumen tersebut juga menjelaskan tempat dilakukannya pertemuan, yaitu jalan
Bonden Strous, Frankfurt Jerman. Dokumen-dokumen penting serupa itu pernah
jatuh ke tangan profesor Niloss dari Rusia tahun 1901, yang kemudian dibukukan dan
diterbitkan pada tahun 1905 dengan judul Bahaya Yahudi. Setelah 35 diadakan
perbandingan antara dokumen yang ada di tangan penulis dan dokumen yang ada di tangan profesor Niloss itu, ternyata
keduanya sama.
Bedanya hanya sedikit, yaitu bahwa dokumen yang ada di
tangan Niloss punya lampiran tentang informasi tambahan mengenai penyusupan
Konspirasi lewat faham atau teori baru, seperti teori Darwinisme (Biological
Evolution), dan
ideologi atheis materialisme, seperti Marxisme. Tambahan
ini memang wajar,selaras dengan perkembangan zaman.
Program terpenting yang terkandung dalam dokumen yang
ada pada professor Niloss adalah sebuah informasi yang membuka kedok dan
senjata baru bagi Konspirasi modern, yang disebut ZIONISME. Zionisme ini
relatif masih berusia
muda, dan belum sampai pada tingkatan matang, karena
Zionisme baru lahir
pada tahun 1897.
Peringatan profesor Niloss tentang bahaya Yahudi pada
mulanya tidak banyak
menarik perhatian, kecuali setelah beberapa tahun
kemudian, yaitu ketika
terbongkarnya skandal rahasia di Inggris, yang
mengakibatkan raja Inggris
Edward terpaksa turun tahta. Buku Bahaya Yahudi telah
diterjemahkan ke
dalam bahasa Inggris oleh Victor Marsedan pada tahun
1921 dengan judul
Protocols of Learned Elderly of Zion. Dan arti kata
Protocol sendiri adalah keputusan atau prinsip atau berarti landasan. Demikian
populernya, buku itu kemudian diterjemahkan ke dalam berbagai bahasa di dunia.
Baik dokumen yang ada pada penulis buku ini, ataupun
yang ada pada profesor Niloss, dan ada pada buku Protocols of Zion menunjukkan
adanya kesamaan secara umum. Perbedaannya hanya terletak pada masalah informasi
tambahan, seperti telah kita sebut terdahulu. Hal itu terjadi karena adanya perkembangan yang terjadi pada masa-masa berikutnya.
Perbedaan kedua terletak pada judul yang diberikan oleh Victor Marsedan.
Istilah 'Protocols' sebenarnya sudah muncul ketika Rothschild mengadakan
pertemuan rahasia, yang menghasilkan rancangan program Konspirasi, seperti
telah kita beberkan di muka.
B. Persiapan Revolusi Perancis
Rangkaian peristiwa yang mengantar meletusnya Revolusi
Perancis adalah persis seperti telah dirancang dalam Protocol Konspirasi, yang
prinsipnya tersimpul sebagai berikut :
1) Langkah pertama adalah menciptakan timbulnya semangat
pembangkangan di kalangan masyarakat luas terhadap
penguasa kerajaan di Perancis. Semangat benci harus memasuki perasaan dan pikiran
rakyat luas. Cara yang praktis ialah, agar rakyat melakukan langkah-langkah
brutal, seperti telah dirancang oleh pihak Konspirasi.
36 2)
Para tokoh Konspirasi menyelusup ke dalam perkumpulan Free Masonry yang ada di
Perancis, terutama Free Masonry yang baru didirikan, sehingga mereka bisa
memasang jaringan-jaringan maut, sebagai perangkap untuk menyebarluaskan
semangat pembangkangan, faham materialistis dan atheisme.
Rothschild mengakhiri pesan-pesannya seperti tersebut
dalam dokumen dengan sebuah peringatan, agar semua peserta bersikap
berhati-hati dalam melaksanakan program besar itu. Dengan demikian,
keterlibatan Konspirasi dalam Revolusi Perancis tetap merupakan rahasia
selamanya.
Mungkin dari kita akan timbul pertanyaan, misalnya,
Apakah ada bukti yang menguatkan tentang pertemuan Rothschild dengan undangan
yang telah kita sebutkan? Bagaimana kita bisa tahu tentang apa yang
dibicarakan? Sejauh mana kebenaran dokumen yang telah kita sebutkan? Dan
pertanyaan seperti itu bisa terus berkelanjutan.
Untuk menjawab pertanyaan seperti itu sebenarnya tidak
sulit. Misalnya, kita telah menyaksikan seorang penunggang kuda yang tewas
disambar petir dalam perjalanannya antara Frankfurt dan Paris. Setelah
diselidiki identitasnya, ternyata ia adalah seorang utusan pembawa dokumen yang
ada hubungannya dengan Konspirasi Internasional. Di dalamnya ada pesan yang ada
hubungannya dengan masalah Jerman dengan pemimpin The Grand Eastern Lodge di
Perancis, yaitu Duke Durlian yang terkenal itu. Pada saat itu Free Masonry yang
ada di Perancis telah lama sepenuhnya berada di tangan sesepuh Yahudi, sesuai dengan rencana dalam dokumen itu.
Duke Durlian telah mengubah Free Masonry tersebut sebagai pusat jaringan dan
organisasi rahasia untuk mengatur jalannya ledakan revolusi, yaitu setelah
tahap permulaan selesai, ketika ia mengadakan hubungan dengan para tokoh Yahudi
Jerman lewat tokoh lainnya Comte De Mirabeau. Peristiwa terbunuhnya utusan itu
di daerah Datesbon, termasuk wilayah kerajaan Bavaria, menyebabkan dokumen itu
jatuh ke pihak pemerintah Bavaria, seperti telah kita bicarakan pada bab
sebelumnya.
C. Tahap Pelaksanaan Sebuah Rancangan Terselubung
Kaum Yahudi yakin, bahwa hanya para sesepuh Yahudi yang
punya otoritas untuk menginterpretasi apa yang tersebut dalam kitab-kitab suci.
Rahasia maknanya tidak akan terungkap, kecuali lewat sesepuh yang mendapat
ilham dari Tuhan. Klaim mereka ini memang tidak ada artinya. Tapi kalau mereka membentuk perkumpulan di bawah kekuasaan para sesepuh
Yahudi itu, masalahnya menjadi lain. Sebab, orientasi dan langkah mereka mengatasnamakan
Wahyu Tuhan. Apa yang kita rasakan dalam sejarah lampau hingga kini,
perkumpulan yang diprakarsai dan dikuasai oleh mereka masih tetap bekerja keras
dalam sarang-sarang perkumpulan, yang disebut perkumpulan kaum Nurani atau nama lainnya. Dalam mitos
Yahudi, kata 37 "Nurani" berarti 'cahaya'. Sedang ungkapan yang
lebih tepat berarti "Lucifer",yang dalam Kitab Injil berarti 'Lurah
Setan' pembawa cahaya api.
Secara ringkas, Nurani menurut orang Yahudi adalah orang
yang mendapat ilham atau wahyu, atau orang yang mendapat ilham di luar hukum
alam.
Tugas kaum Nurani atau sesepuh Yahudi adalah
melaksanakan tugas kegerejaan Yahudi tertinggi. Tugas itu dianggap sebagai
wasiat suci yang dipikul oleh 13 anggota Majelis Tertinggi Yahudi yang disebut
"Majelis 13".
Pengambilan 13 anggota sebagai jumlah atau angka keramat
bukanlah merupakan tindakan tanpa maksud, tapi punya sejarah dan tujuan
tersendiri.
Majelis Yahudi tersebut punya tujuan menghancurkan agama
Kristen, yaitu agama Nabi Isa dan kaum Khawarie (muridnya) yang berjumlah 12
(13 dengan Nabi Isa). Kecuali itu ada sebab lain, yaitu bahwa jumlah puak Bani
Israel yang 13 itu mungkin merupakan lambang sebagai wakil dari perkumpulan
Nurani.
Kaum Nurani punya aturan tersendiri, yang bisa menjadi
kerahasiaannya, dan menindak setiap pengkhianat untuk menghindari terjadinya
pengkhianatan, seperti dilakukan oleh Yahuda terhadap Nabi Isa. Aturan ini
menjamin setiap
anggota Majelis untuk tunduk secara mutlak kepada
pimpinan 'Majelis 33'.
Aturan ini menimbulkan dugaan kuat, dan membuat tanda
tanya besar dalam benak kita, mengapa para penganut komunisme di setiap penjuru
bumi tidak pernah merasa terikat oleh rakyatnya sendiri, tapi selalu komitmen
kepada
komunisme tertinggi sebagai panutannya Kaum Nurani
memusatkan kegiatan The Great Eastern Lodge dari kota Angold Stadt Jerman,
untuk kemudian menyebarkan anggotanya ke dalam perkumpulan Free Masonry yang
tersebar di seluruh Eropa. Kegiatannya dipusatkan di Perancis dengan memakai
kedok sebagai kegiatan kemanusiaan atau lainnya yang bisa memberi kesan
positif. Setelah itu, kaum Nurani melangkah kepada rancangan berikutnya yang bertujuan
bisa mengadakan hubungan dengan para tokoh Gentiles yang berpengaruh dalam
pemerintahan atau dalam lingkungan gereja. Selanjutnya para tokoh itu
ditundukkan ke dalam pelukan Nurani, baik dengan jalan memberi uang atau
pemerasan lewat skandal, atau cara lain yang bisa ditempuh. Dan langkah
berikutnya ialah menjatuhkan pilihan pada Comte De Mirabeau sebagai sosok
pemimpin yang paling tepat untuk melaksanakannya. Hal ini mengingat pengaruh
dan kelebihan yang dimiliki oleh Mirabeau di tengah-tengah masyarakat Perancis.
Mirabeau adalah tokoh berdarah bangsawan yang sangat
berpengaruh di istana kerajaan. Dan lagi, dia adalah kawan dekat Duke Durlian,
seorang tokoh terbesar Free Mason. Alasan utama mengapa pimpinan gereja
tertinggi Yahudi memilih Mirabeau sebagai tokoh yang kelak akan memimpin
Revolusi Perancis adalah, karena ia seorang berdarah dingin dan tidak mengenal
nilai-nilai susila, dan ia punya kelebihan sebagai orator berbakat yang bisa
mempengaruhi publik umum. Banyak pengagum yang terpikat oleh gaya pidatonya.
38 Sementara
itu, gaya hidup Mirabeau yang mewah telah mengantar dia ke dalam jeratan hutang
dalam jumlah yang besar. Situasi itu menyebabkan ia mudah menerima uluran
bantuan keuangan dari pihak Nurani, meskipun bantuan itu pada hakikatnya adalah
hutang yang berbunga tinggi. Di lain kesempatan seorang jutawan Yahudi bernama Moshe
Mondelhen menemui Mirabeau dengan menawarkan uang dalam jumlah besar. Bahkan
Mirabeau diperkenalkan dengan seorang wanita rupawan Yahudi bernama Madam Horse,
yang dikenal sebagai wanita Permissive dan jet-set kota Paris kala itu.
Tidak lama kemudian, wanita itu telah jatuh bersama
Mirabeau dalam dunia asmara.
Posisi Mirabeau kini telah berada dalam cengkeraman keuangan
Yahudi, yaitu Moshe Mondelhen dari satu sisi, dan di sisi lain dicengkeram
asmara wanita Yahudi. Dengan demikian, jerat-jerat kaum Nurani Yahudi telah
berhasil
menangkap mangsanya, dan bisa memasukkan kehendaknya.
Kemudian Mirabeau ditarik memasuki dunia terselubung, dan memperkenalkan
lika-liku dunia itu, setelah terlebih dulu disumpah dengan nyawa sebagai
taruhannya.
Sejak itu Mirabeau berubah sikap dengan menjauhkan diri
dari lingkungan kelas elite Perancis, karena jeratan yang melilit lehernya
terasa makin kuat.
Akibatnya, kalangan istana menjadi berang kepadanya.
Mirabeau pun makin benci kepada istana, sehingga ia menjadi makin gigih untuk
meletuskan Revolusi Perancis itu. Mirabeau melangkah lebih jauh dengan membujuk
Duke Durlian, anak paman Raja Perancis yang telah lama punya hubungan erat dengan kaum Nurani, untuk mengatur dan memberi
perlindungan kepada kaum revolusioner Perancis. Mirabeau dan Duke Durlian hanya
diberitahu oleh pihak kaum Nurani, bahwa tujuan Revolusi adalah menggulingkan
Raja Louis XVI, kemudian Durlian akan menduduki singgasana kerajaan
setelah itu, sebagai raja yang dipilih secara demokratis. Demikianlah dua orang
yang ditokohkan itu tidak mengetahui secara pasti tujuan dan maksud penggerak dan
perancang revolusi yang sebenarnya, yaitu menyingkirkan raja dan golongan aristokrat yang berkuasa di Perancis, untuk
kemudian digantikan oleh golongan aristokrat yang berdasarkan uang dan emas. Di
samping Durlian adalah anak paman raja, ada sebab lain mengapa ia dipilih oleh
gereja Nurani karena Durlian adalah tokoh besar dalam gerakan Free Masonry
Perancis.
Sebelumnya, Perkumpulan Nurani Tertinggi telah menyerahkan
kepada Adam Weiz Howight untuk menyusun aturan permainan dan simbol-simbol
gereja Nurani, agar ada keserasian dengan aturan yang ada di The Grand Eastern
Lodge. Maka, Mirabeau pergi ke Frankfurt, tempat Adam
Weiz Howight melakukan kegiatan disertai oleh Duke Durlian dan seorang pemuda
yang kelak akan menjadi tokoh penting dalam sejarah Perancis, bernama
Talleyrand.
Kemudian Mirabeau mempertemukan mereka berdua dengan
Adam Weiz Howight. Sejak 1773, Duke Durlian mulai memasukkan aturan baru dalam
Free Masonry Perancis, dan mengubah aturan yang lama. Hingga tahun 1788, jumlah
Free Masonry telah mencapai lebih dari 100.000 orang pria dan wanita.
Demikianlah, kaum Nurani Yahudi telah berhasil
menancapkan kuku 39pengaruhnya lewat Moshe Mondelhen ke dalam Free Masonry Eropa,
sesuai dengan aturan dan garis rancangan yang telah diletakkan oleh Weiz
Howight.
Kemudian datang tahap berikutnya, yaitu pembentukan
komite rahasia dalam Free Masonry untuk meletakkan revolusi, dengan menyebarkan
penggerak revolusi dan tokoh-tokohnya ke seluruh wilayah Perancis.
D. Mirabeau dan Duke Durlian
Mirabeau telah berhasil membawa Duke Durlian ke dalam
Free Masonry Nasional Perancis yang dikenal dengan sebutan The Blue Masonry.
Kurang lebih empat tahun kemudian, Duke Durlian terkuras kekayaannya, dan dia
sendiri memikul beban hutang0 dalam jumlah besar. Tidak ada jalan lain baginya
untuk membayar hutang-hutangnya kembali, kecuali harus menempuh jalan hidup yang
bisa melepaskan bebannya. Kemudian dia mengambil jalan pintas dengan
melakukan kegiatan penyelundupan dan perdagangan
barang-barang terlarang, dengan maksud untuk bisa membayar hutang-hutangnya.
Akan tetapi, petualangan bisnisnya justru membuat Durlian lebih dalam
terjerumus dalam lembah hutang. Pada tahun 1780 hutangnya telah mencapai
800.000 Franc. Angka itu merupakan jumlah yang sangat besar menurut ukuran masa itu. Setelah itu, para sesepuh Yahudi melihat saatnya
telah tiba untuk menjerat mangsanya lebih kuat, berkat kecerdasan Mirabeau.
Para pemilik modal Yahudi mendekati Durlian dengan bujuk
rayu menggiurkan, sehingga Durlian terperdaya menggadaikan harta miliknya, tanahnya,
bahkan istananya 'Palais Royal' yaitu istana kerajaan khusus untuknya atas
pemberian raja. Istana itu dijadikan jaminan hutang-hutangnya kepada para
pemilik modal Yahudi itu. Durlian tidak menyadari, bahwa tindakannya itu akan menjerumuskan dia ke dalam
perangkap setan. Kekuatan yang terselubung telah mengutus seorang Yahudi asal
Spanyol untuk menjalankan aksi mengawasi harta kekayaan Durlian, berikut Palais
Royalnya.
Utusan itu adalah Coderlos De Lalco, yang dikenal
sebagai penulis buku cerita 'Hubungan Berbahaya' dan karya percintaan lainnya
yang bernafas cinta dan seks. Ia juga dikenal sebagai penulis karya
permissivisme moral dan kebebasan seks. Antara karya-karya itu dan pembahasan
ini tidak ada kaitannya apa-apa.
Akan tetapi, karena karya itu telah menjadikan istana
Palais Royal sebagai tempat mesum paling populer, maka hasil karyanya sering
disebut-sebut orang.
Demikianlah sebuah istana kerajaan telah dijadikan
sarang kemaksiatan. Para pengunjungnya yang rata-rata kelas elit bisa
menyaksikan berbagai jenis pertunjukan seks dan gambar-gambar porno, yang sulit
diungkapkan dalam bentuk kata-kata. Bukan hanya itu. Fasilitas lengkap tersedia
juga untuk mempermudah setiap pengunjung melakukan keinginannya,
tanpa ada kesulitan apa pun. Dalam menjalankan tugasnya, Coderlos tidak hanya sendirian.
Ia berkawan dengan orang bernama Callistro, seorang Yahudi asal Italia yang
nama aslinya Joseph Palsemo. Dialah yang menjadikan villa-villa
40 Durlian tidak terkena hukum Perancis, sebagai pusat penerbitan
selebaran- selebaran untuk memanaskan suasana revolusi, di samping menyebar
hasutan tajam dan terus menerus. Selain itu, Callistro juga mengatur pertemuan-
pertemuan akbar, berbagai pertunjukan, ceramah umum dan
diskusi, dengan tujuan untuk menggalakkan gejolak dan semangat publik. Jaringan
mata-mata juga dipasang di mana-mana untuk mengetahui perkembangan dan skandal yang
dilakukan oleh tokoh-tokoh yang diincar oleh Kekuatan terselubung.
Setelah itu dilakukan operasi gosip terencana, agar
mangsanya jatuh di mata umum. Oleh sebab itu, banyak pria dan wanita terpandang
menjadi gelisah, khawatir menjadi tumbal mafia yang dipimpin oleh De Lalco dan
Palsemo itu.
Tidak sedikit di antara mereka terpaksa tunduk kepada
kehendak mafia itu.
Dengan demikian harta kekayaan Duke Durlian telah
berubah menjadi pusat latihan aktivis revolusi, yang menyelusup ke berbagai
kegiatan sosial budaya, bahkan sampai masuk ke dalam perkumpulan olah raga.
Dengan aneka ragam kedok inilah mereka bisa memasukkan kegiatan yang merusak,
mulai dari seks, minuman keras dan berbagai macam kemaksiatan lainnya, hingga
fenomena seperti ini meluas dan menjamur ke seluruh negeri. Kaki tangan
Konspirasi menarik tokoh-tokoh revolusi ke dalam dunia gelap itu dengan bujuk
rayu yang menggiurkan, sehingga mereka jatuh ke dalam pelukan setan. Kegiatan ini
diatur dan diarahkan dari markas Mirabeau dan Durlian, dan dari istana Palais
Royal. Sejarawan Inggris Scoder dalam bukunya Prince of Blood mengatakan
tentang Palais Royal ini, bahwa masalah Palais Royal saja membuat polisi lebih
sibuk daripada menangani masalah Paris secara keseluruhan.
Rakyat Perancis pada umumnya tidak tahu apa yang
berjalan dalam istana Palais Royal, karena mereka mengira itu adalah kediaman
resmi Duke Durlian, putra paman raja Perancis. Hanya sebagian kecil tertentu
saja yang tahu, bahwa Palais Royal telah jatuh ke tangan para pemilik modal
Yahudi untuk dijadikan sarang persekongkolan, yang akan melampiaskan dendam
kesumat Yahudi terhadap kaum Gentiles.
Sebenarnya penguasa kerajaan Perancis bukannya tidak
tahu apa yang sedang terjadi. Sebelumnya mereka sudah mendapat peringatan yang
cukup, bahwa pemerintah Bavaria menemukan dokumen-dokumen rahasia Konspirasi
setelah kematian utusan yang membawa dokumen itu, dan bagaimana pasukan keamanan
Bavaria menyerbu pusat sarang Konspirasi yang ada di negerinya, sehingga
ditemukannya dokumen yang lain. Maka raja Bavaria merasa perlu menyampaikan
peringatan adanya bahaya yang mengancam para penguasa di seluruh Eropa,
termasuk Pemerintah Perancis, Inggris, Polandia, Jerman, Austria dan Rusia.
Akan tetapi, peringatan itu tidak ditanggapi dengan sepenuhnya, karena pengaruh
kekuatan Konspirasi di negara-negara itu telah sedemikian besarnya, sehingga
peringatan seperti itu tidak
ditanggapi dengan sepenuhnya, karena pengaruh kekuatan Konspirasi di
negara-negara itu telah sedemikian besarnya, sehingga peringatan seperti itu
tidak cukup membuat mereka tergugah untuk mengambil tindakan yang pasti. 42
"Masalah isu krisis ekonomi telah menjadi buah
bibir masyarakat luas. Pada saat kas kerajaan Perancis kosong, dan pemerintah
terpaksa pinjam dari para pemilik modal Yahudi Internasional, maka terbukalah
kesempatan untuk membuat gosip yang menggemparkan Tangan Terselubung. pihak
Konspirasi membuat surat palsu atas nama ratu, untuk memerintahkan seorang
perajin membuat kalung dari batu mulia kelas wahid, mirip permata dalam
dongeng.
Batu permata itu seharga seperempat juta Franc, suatu
harga yang amat tinggi saat itu."
Setelah perajin permata itu selesai mengerjakan
instruksi palsu itu, ia membawanya ke istana kerajaan. Alangkah terkejutnya
baginda ratu dan menolak mentah-mentah surat palsu atas nama ratu itu. Di luar
kepalsuan itu, berita tentang kalung permata tersebut telah menjadi berita
populer di seluruh Perancis, karena Palsemo telah menyebarluaskan secara
besar-besaran. Tidak pelak lagi, Marie Antoinette telah menjadi tumbal gosip,
dan nama sang ratu jatuh sedemikian parahnya akibat tuduhan pemborosan,
kebejatan dan tuduhan busuk lain yang ditujukan kepadanya. Ketika ketegangan
gosip telah mencapai titik runcing, Palsemo bermaksud membuat
pukulan yang mematikan terhadap Marie Antoinette. Palsemo mencetak selebaran
dalam jumlah yang besar, yang isinya menghasut dan memperuncing kebencian terhadap
sang ratu. Dikatakan, bahwa sang ratu telah diberi hadiah berupa kalung itu
dari seorang pacar gelapnya, sebagai tanda mata setelah keduanya dengan diam-diam terlibat dalam skandal seks. Bukan
hanya itu. Nama baik Marie Antoinette dilucuti habis-habisan di mata umum,
dengan munculnya surat palsu lagi atas nama ratu, yang ditujukan kepada seorang
bangsawan Perancis, yaitu seorang Kardinal bernama De Rohand. Dalam surat itu disebutkan,
bahwa ratu minta agar sang Kardinal menemuinya pada tengah malam di sebuah tempat peristirahatan di taman Palais
Royal, untuk membicarakan masalah isu kalung permata di atas. Sementara itu,
seorang dayang kerajaan yang telah dipersiapkan oleh Konspirasi menemui
Kardinal di tempat yang telah ditentukan itu dengan berpakaian menyamar seperti
ratu layaknya di tengah malam itu. Ketika itulah fitnah berbau gosip itu disebarluaskan
untuk menjatuhkan nama baik sekaligus juga mencemarkan nama baik tokoh gereja.
Sejarah telah mengungkap, bagaimana kalung permata hasil fitnahan itu dipindah
dan disembunyikan di London. Diduga permata mahal yang terdapat pada kalung itu disimpan oleh
jutawan Yahudi di London bernama Elyason.
Di London masih terdapat bukti-bukti yang menguatkan
keterlibatan tokoh-tokoh Yahudi Inggris dengan persekongkolan yang merancang
meletusnya Revolusi Perancis. Bukti-bukti itu merupakan rahasia selama beberapa
tahun lamanya, dan terbongkar oleh Lady Queensburgh, permaisuri Lord Queensburgh.
Dalam bukunya yang berjudul 'Pemerintahan Gereja Terselubung', Lady Queensburgh
mencatat bukti-bukti yang pernah ditemukan dalam sebuah manuskrip lama yang
berjudul 'Permusuhan terhadap Unsur
Semitik', ditulis oleh seorang Yahudi Benjamin Gold
Smidt pada tahun 1849.
43 Berkat
wawasannya yang luas, Lady Queensburgh berhasil mempelajari manuskrip tersebut
dan menganalisanya, yang pada akhirnya mendapat bukti-bukti kuat yang
menunjukkan, bahwa Benjamin Gold Smidt dan saudaranya Abraham Gold Smidt serta
kawannya Sir Moshe Montifor, yang ketiganya
adalah pemilik modal keuangan di Inggris, merupakan
anggota jaringan Konspirasi Yahudi di seluruh Eropa yang telah merancang
revolusi Perancis itu. Juga terdapat bukti lain yang menguatkan pernyataan Lady
Queensburgh di atas manuskrip yang lama, yaitu seorang konglomerat Yahudi
berasal dari kota Berlin Jerman, bernama David Erend Lander dan
seorang konglomerat Yahudi lainnya bernama Henzegerber adalah anggota jaringan
Konspirasi yang bekerja di bawah pimpinan langsung Rothschild.
Demikianlah tabir-tabir itu terungkap oleh kita,
sehingga para tokoh di balik tabir itu tampak dengan jelas. Dan itulah para
anggota kekuatan Konspirasi.
Kita tidak banyak membicarakan masalah sarana yang
dipakai oleh para tokoh Yahudi itu dalam kegiatan mereka untuk menjatuhkan
ekonomi pemerintah kerajaan Perancis. Kita bisa melihat data-data sejarah, lalu
menganalisanya untuk mengambil kesimpulan dari sarana-sarana yang dipakai oleh
kekuatan Konspirasi, seperti yang terjadi di Rusia, Spanyol dan Amerika.
Tentang sarana yang dipakai Konspirasi berkenaan dengan situasi revolusi
Perancis, seorang sejarawan Inggris bernama Sir Walter Scott mengatakan,
"Para pemilik modal itu memperlakukan pemerintah
kerajaan Perancis seperti rentenir yang siap mewarisi harta kekayaan milik yang
berhutang dengan boros dan mewah. Mereka mengulurkan hutang besar-besaran
dengan satu tangan, dan tangan lainnya menerima bunga hutang tersebut yang
berlipat ganda jumlahnya. Maka tidak mengherankan kalau kas
negara menjadi kosong dalam waktu singkat. Sebagai akibatnya, para pemberi
hutang itu mendapat fasilitas dan hak-hak istimewa di negeri itu, sebagai
jaminan timbal balik atas hutang-hutang tersebut. Dengan begitu lengkaplah
jeratan yang mengikat leher pemerintah Perancis."
Setelah Perancis mengalami krisis ekonomi yang parah,
yang mendorong pemerintah terus mencari pinjaman dengan bunga sangat tinggi
untuk membiayai perang dan pergolakan, para pemilik modal dengan senang hati mengulurkan
pinjaman yang dibutuhkan itu, dengan syarat mereka diberi wewenang mencetak
mata uang Perancis dengan leluasa. Syarat itu pada awalnya tidak terasa begitu berat. Namun pada hakikatnya
itu tidak berbeda dengan peribahasa Perancis yang mengatakan 'Memasukkan seekor
ular berbisa ke dalam kamar'. Maksudnya adalah memasukkan wakil pihak pemilik modal
dalam keuangan rumah tangga kerajaan Perancis. pihak pemberi pinjaman itu tidak lain adalah Jacques Necker, yang
kemudian dipilih oleh raja sebagai menteri keuangan Perancis. Setelah para
pemilik modal berhasil mengorbitkan Necker, mereka memujinya lewat berbagai
sarana propaganda yang mereka kuasai, bahwa Necker adalah seorang pakar ekonomi
kelas kakap, dan satu-satunya orang yang mampu menyelamatkan perekonomian
Perancis 44dari krisis yang sedang berjalan. Padahal, setelah 4 tahun
Necker berkuasa memegang kementerian keuangan, kondisi perekonomian Perancis
makin bertambah buruk, sejajar dengan naiknya hutang-hutang
yang dibuatnya.
Seorang sejarawan Inggris Captain A. Romsey melukiskan
kondisi ekonomi Perancis kala itu dalam bukunya yang berjudul 'Sebuah Perang
Tanpa Nama' (A War Without a Name) sebagai berikut :
"Revolusi Perancis merupakan pukulan maut bagi
orang yang sedang sakit, karena kuku-kuku hutang yang menancap, disusul dengan
dikuasainya media massa dan kegiatan politik oleh para tokoh Yahudi. Tidak
luput pula para tokoh lapisan masyarakat bawah juga mereka kuasai. Panggung
massal telah siap menyajikan pertunjukan drama revolusi. Dengan
segala cara para perancang Konspirasi menggerakan revolusi, dan dengan
cengkeraman kukunya yang kuat mereka membuat raja tidak berdaya."
Waktu itu Palsemo menghujani dengan selebaran-selebaran
gelap. Sambil melaknat tokoh-tokoh istana dan gereja, para kaki tangan
Konspirasi terus mengatur langkah dan strategi, dan melatih kader-kader yang
kelak dijadikan pemimpin setelah sistem kerajaan runtuh. Di antara tokoh yang
berhasil
dipersiapkan oleh Konspirasi adalah Robespierre, Danton
dan lain-lain. Ada pula yang secara khusus dipilih orang-orang yang bertugas
menyerbu penjara Bastilles dengan maksud membebaskan para narapidana, agar
narapidana ini
melampiaskan kebenciannya kepada istana, sehingga
seluruh kota Paris diliputi oleh iklim pergolakan. Di antara pusat penataran
itu adalah biara Saint Yacob di Paris. Jadi, rancangan berdarah itu disusun
dari balik tembok tempat suci untuk beribadah. Di biara Saint Yacob itu pula
dicatat daftar nama bangsawan dan pendukung kerajaan yang bakal dienyahkan dari
muka bumi oleh para aktivis revolusi. Mereka ini juga memperalat orang-orang
yang sakit jiwa dan para pejabat agar melakukan tindakan kriminal, sehingga
situasi akan makin kacau.
Tujuan kekuatan Konspirasi di balik revolusi Perancis
adalah untuk menguasai Perancis dari balik layar, dan dari sini melangkah lagi
untuk menguasai dunia secara keseluruhan. Peristiwa demi peristiwa terjadi
berturut-turut seperti telah
kita ketengahkan sebelumnya. Konspirasi telah memperalat
Duke Durlian sebagai kuda tunggangan. Mereka minta agar Durlian menghukum mati
anak pamannya sendiri, raja Louis XVI, dan dia pula yang mengemban tanggungjawab
atas kematian raja dan permaisurinya. Sesungguhnya pihak
Konspirasi lah yang bertanggungjawab atas semua
peristiwa itu tapi para tokohnya bersembunyi dari balik kegelapan. Instruksi
dari konspirasi kepada kalangan revolusioner untuk membunuh beberapa orang
istana ternyata terulang kembali. Kali ini yang harus dibunuh adalah Durlian
sendiri. Tokoh tunggangan ini difitnah melalui media massa, seperti
pernah dialami oleh Marie Antoinette sebelumnya. Dalam waktu sekejap tuduhan
keji dari public Perancis dilontarkan kepada Durlian, yang akhirnya mengalami
nasib sama seperti Marie Antoinette. Durlian digiring ke Guilotin. Sementara
itu terdengar 45pula cemoohan dari para hadirin yang menyaksikan pertunjukan
yang mengerikan itu. Ini merupakan cemoohan ulang seperti pernah terjadi pada kematian
Antoniette dan raja Louis XVI.
Adapun Mirabeau, setelah merasa dirinya terancam oleh
bahaya, dan menyadari dijadikan alat permainan oleh kelompok Konspirasi dari
balik layar, segera menyadari adanya kebejatan moral yang digerakkan oleh para penggerak
revolusi. Sebenarnya Mirabeau menentang perlakuan sadis terhadap raja Louis XVI. Dia tahu pula, bahwa mendiang raja
sebenarnya orang yang lugu, baik hati dan berkemauan lemah, sehingga kurang
waspada menanggapi kejadian di sekitarnya. Mirabeau hanya menghendaki untuk
menyingkirkan kekuasaan mutlak yang ada pada raja, untuk digantikan dengan raja
yang memerintah berdasarkan konstitusi. Kemudian Mirabeau
sendiri akan tampil sebagai penasihat raja. Oleh karena itu, ketika ia
menyaksikan kekuatan Konspirasi bermaksud membunuh raja Louis XVI, Mirabeau
berusaha untuk melarikan raja dari penjara Paris, dan memindahkan ke
markas pasukan yang masih setia kepada raja. Usaha Mirabeau ini gagal dan bahkan
akan dibunuh oleh kekuatan Konspirasi. Berbagai fitnah dilancarkan untuk
mencari alas an bisa menuntut Mirabeau ke pengadilan. Akhirnya pihak Konspirasi
memakai cara dengan meracun Mirabeau, dengan kesan seolah-olah Mirabeau mati bunuh
diri.
Setelah peristiwa demi peristiwa mengantar meletusnya
revolusi Perancis, tibalah saatnya sebuah periode dikenal dalam sejarah
Perancis dengan sebutan "Pemerintahan Teror". Pada masa itu, para
mangsa pergolakan digiring ke tempat pembantaian dalam jumlah ribuan setiap
hari seperti ternak. Sebagai algojo telah ditunjuk Robespierre (1758-1794) dan
Danton (1759-1794). Setelah kedua algojo ini menyelesaikan tugasnya, mereka
berdua juga dibantai dalam usia yang relatif muda.
Seorang sejarawan Inggris Walter Scott mengetahui dengan
pasti peran yang dimainkan oleh kekuatan terselubung, yang mendalangi peristiwa
yang terjadi di Perancis. Dalam karya tulisnya berjudul 'Kehidupan Napoleon'
kita bias menemukan data-data yang cukup tentang keterlibatan Konspirasi Yahudi
dalam revolusi Perancis itu, dan peristiwa besar lainnya
di Eropa. Walter Scott memaparkan bukti-bukti yang bisa menimbulkan tanda tanya
dengan mengungkapkan, bahwa kebanyakan wajah yang tampil dalam revolusi Perancis
tampak asing bagi alam Perancis. Lebih lanjut ia mengungkapkan secara khas, bagaimana seorang majhul bernama Manuelle
muncul seketika di permukaan umum, dan seketika itu pula bisa menempati posisi
sebagai jaksa Agung di Paris. Padahal Manuelle adalah orang yang bertanggung
jawab atas
penangkapan besar-besaran terhadap orang-orang yang
dikirim ke tempat-tempat hukuman mati di seluruh Perancis pada bulan September
1792. Dalam penjara Paris saja ditemukan 7.000 orang menemui ajalnya.
46 Manuelle didampingi oleh seorang Yahudi lainnya bernama
David, seorang eksekutif Komite Keamanan Nasional di Paris, yang dikenal
sebagai penjagal maut selama perjalanan revolusi berlangsung. David pula yang
memasukkan faham Naturalisme ke dalam pemerintahan pada masa pasca revolusi,
untuk
menggantikan agama Kristen.
Karya besar Sir Walter Scott The Life of Napoleon
sebanyak 9 jilid sudah lama tidak beredar. Diduga kuat karena pihak Konspirasi
telah mengupayakan, agar buku itu lenyap dari peredaran umum. Perlu juga kita
simak sebuah karya lain
yang ditulis oleh Renoult dengan judul 'Kehidupan
Robespierre' (The Life of Robespierre). Buku ini menampilkan fakta-fakta
penting, antara lain ucapan-ucapan Robespierre, ketika revolusi sedang
panas-panasnya. Pemerintahan
Teror mencapai puncaknya antara tanggal 27 April-27 Juli
1794. Pada saat itu Robespierre berbicara panjang lebar di depan Majelis
Nasional. Ia menyerang sengit apa yang dinamakan dengan kelompok teroris
ekstrimis. Dia menuduh
adanya suatu pihak yang berada di belakang tindakan
teror itu. Namun dia tidak menyebutkan siapa pihak yang dimaksud. Kata-kata
asli yang diucapkan Robespierre adalah : "Aku tidak berani menyebut nama
mereka di tempat ini dan di saat ini pula. Aku juga tidak bisa membuka tirai
yang menutupi kelompok ini sejak awal peristiwa revolusi. Akan tetapi,
aku bisa meyakinkan Anda sekalian, dan aku percaya sepenuhnya, bahwa di antara
penggerak revolusi ini terdapat kaki tangan yang diperalat dan melakukan
kegiatan amoral dan penyuapan besar-besaran. Kedua sarana itu merupakan taktik
yang paling efektif untuk memporak-porandakan negeri ini."
Renoult memberikan komentar, seandainya Robespierre
tidak mengucapkan kata-katanya di atas, nasib yang dialami akan lain. Ia telah
mengucapkan kata-kata melewati batas yang dibolehkan. Kata-kata pedas meluncur
dari mulutnya, sehingga hari berikutnya ia digiring ke tempat hukuman mati.
Demikianlah nasib seorang Free Mason yang telah diberi
kesempatan untuk mengetahui gerakan Free Masonry lebih dari apa yang
seharusnya. Hanya sedikit orang yang tahu, bahwa Robespierre, Danton dan
tokoh-tokoh revolusi Perancis lainnya yang muncul pada periode pemerintahan
teror merupakan alat yang digenggam oleh komplotan 13 Sesepuh Yahudi. Setelah
boneka-boneka yang diperalat oleh Konspirasi satu per satu lenyap dari bumi,
mereka mulai dengan tahap baru lagi dalam persekongkolan internasional
selanjutnya.
Esleim Mayer Rothschild mengirimkan putranya Nathan
Mayer ke Inggris untuk membuka cabang perusahaan raksasa milik mereka di kota
London.
Tujuannya untuk mempermudah hubungan antar-sesepuh Yahudi
Internasional di seluruh kota Eropa, dan untuk menancapkan kuku mereka dalam
bidang politik dan ekonomi lebih dalam lagi. Tujuannya yang lebih khusus lagi
ialah, agar mereka bisa mengadakan hubungan lebih mudah antar konglomerat yang menguasai bank Inggris, Belanda,
Perancis dan Jerman.
Untuk itu, Rothschild telah mempersiapkan Nathan selama
26 tahun, yang sekaligus ini menunjukkan kehebatan Rothschild dalam pembinaan
kader Konspirasi, sejak Nathan masih belia.
47
F. Kekuatan Konspirasi dan Napoleon
Setelah tahap di atas selesai, kekuatan Konspirasi
mengincar seorang yang sedang naik daun, yaitu Napoleon Bonaparte. Mulailah
sejak itu kekuatan Konspirasi mengulurkan dana besar-besaran kepada Napoleon
untuk membiayai perang yang kondang itu, dengan tujuan untuk menyingkirkan
system kerajaan di seluruh negara Eropa. Napoleon mengerahkan pasukannya besar-besaran
ke berbagai negara Eropa. Puncak pengerahan pasukan itu terjadi pada tahun
1804, ketika ia mengangkat dirinya sebagai Kaisar Perancis, dan mengangkat saudara-saudaranya
menjadi raja di negara-negara Eropa yang ditaklukkan. Joseph dijadikan raja Napoli, Louis
raja Belanda, dan Jerume raja Lostvalia (salah satu wilayah Jerman ketika itu).
Nathan Rothschild juga dengan diam-diam mengangkat keempat saudaranya menjadi
raja uang di keempat kerajaan Eropa itu. Dengan demikian, merekalah penguasa
yang sebenarnya di balik tahta kerajaan keluarga Napoleon.
Selanjutnya, pihak Konspirasi memilih negara Swiss
sebagai pusat lembaga keuangan yang aman. Mereka berusaha menyelamatkan negara
ini dari perang dan pertikaian umum. Dengan kata lain, Swiss akan dijadikan
negara netral untuk selamanya. Setelah itu, kekuatan Konspirasi melangkah lagi
kepada bisnis baru yang banyak memberi keuntungan, yaitu perdagangan 'perang'.
Untuk mencapai tujuan ini mereka harus menguasai
pabrik-pabrik senjata, amunisi dan kapal perang, dan menguasai
industri-industri baja, besi, kimia dan pabrik yang memproduksi alat perang
lainnya. Dengan strategi ini, kekuatan Konspirasi mempersiapkan dana besar-besaran
yang membanjiri berbagai proyek itu, yang kemudian produknya dialirkan kepada
pihak yang bersengketa tanpa kecuali. Akan tetapi muncul kendala bagi mereka,
yang datang dari Napoleon sendiri. Awal mulanya Napoleon merasa puas terhadap para
sesepuh Yahudi yang mengulurkan pinjaman uang besar-besaran kepadanya, untuk
membiayai perlengkapan pasukannya sebesar itu. Akan tetapi, lama-kelamaan
Napoleon menyadari, bahwa di balik itu ada kekuatan terselubung yang
menggerakan tangannya. Napoleon mengambil langkah lebih hati-hati dan waspada, di samping berusaha untuk memukul
kekuatan terselubung itu, apabila telah cukup bukti-bukti dan saat yang tepat
telah tiba.
Namun sebelum Napoleon bisa melaksanakan niatnya karena
ia dan pasukannya masih mati-matian berperang melawan Rusia, kekuatan Konspirasi
telah memergoki gelagat yang tidak menyenangkan dari Napoleon.
Di sela-sela kesibukan Napoleon itulah pihak Konspirasi
melihat adanya kesempatan yang tepat untuk memukul Napoleon, sehingga pasukan Napoleon
menjadi kacau dan dipukul roboh oleh pasukan Rusia. Dalam lembaran sejarah pada
umumnya disebutkan, bahwa kekalahan Napoleon oleh Rusia disebabkan oleh adanya kesulitan cuaca dingin dan
salju tebal yang menghalangi laju pasukannya. Padahal, penyebab yang sebenarnya
adalah karena jalur penghubung yang menuju pasukan Napoleon diputus oleh tangan-tangan
terselubung, sehingga senjata dan amunisi yang dikirim untuk
pasukannya tidak bisa sampai. Sementara itu, amunisi
pasukan Rusia terus 48 mengalir dengan deras. Langkah kekuatan Konspirasi yang
dilakukan untuk menghancurkan pasukan Napoleon kemudian memaksa Napoleon turun
tahta.
Langkah ini oleh Konspirasi Internasional dijadikan
tradisi untuk melangkah dan mengadakan kegiatan di masa-masa selanjutnya. pihak
Konspirasi dalam melakukan taktik itu menggunakan kaki tangan orang-orang
Serbia untuk
menyelusup ke jajaran penting dalam industri,
transportasi, logistik dan posisi rawan lainnya. Ketika itulah negara-negara
yang telah dimasuki oleh mereka jatuh di bawah pengaruh kekuatan terselubung.
Posisi kunci yang dikendalikan mereka memungkinkan mereka melaksanakan kegiatan yang bisa
menimbulkan kekacauan dalam suplai pasukan yang sedang bertempur di medan laga.
Taktik Konspirasi yang dipakai untuk menghancurkan pasukan Napoleon dipakai
lagi di kemudian hari untuk menghancurkan pasukan Czar Rusia pada tahun 1904
dalam menghadapi pasukan Jepang.
Sejarah telah mencatat, bagaimana peristiwa berikutnya
terjadi setelah kekalahan Napoleon, disusul dengan peristiwa penurunan Napoleon
dari tahta dan dibuang ke pulau Elba. Ketika Napoleon melarikan diri sebagai
usaha untuk kembali, segera ditangkap kembali oleh jaringan yang telah dipasang oleh Konspirasi. Pertempuran Waterloo merupakan perang
terakhir bagi Napoleon. Adapun Nathan Rothschild, nasibnya justru sebaliknya.
Ia telah berhasil menguasai keuangan di seluruh Eropa, setelah berakhirnya masa
kejayaan Napoleon. Rothschild pada waktu itu telah membangun istana yang letaknya menghadap langsung dengan istana raja Louis
XVIII, pewaris tahta kerajaan Perancis. Dari lokasi di seputar istana raja,
Nathan bisa memantau gerak-gerik yang ada di sana dari jendela istananya
sendiri itu. Para mata-mata Konspirasi dalam istana raja Louis lebih mudah
mengadakan hubungan dengan Nathan, khususnya mengenai perkembangan perang
Waterloo yang hampir berakhir. Pada waktu yang sama, Nathan mengadakan jaringan
lain untuk menguak informasi tentang perang tersebut, untuk kemudian dikirim ke
Inggris. Pada saat datangnya berita mengenai keunggulan pasukan Wellington
(panglima pasukan Inggris) atas Napoleon, dan dipastikan
Wellington akan tampil sebagai pemenang perang, Nathan mengirimkan berita
kebalikannya ke Inggris lewat utusannya. Dikatakan, bahwa Napoleon lah yang
menang atas Wellington. Tak ayal lagi, berita itu membuat rakyat Inggris cemas,
dan harga bursa uang anjlok seketika. Kemudian Nathan berangkat secepatnya ke
Inggris dengan kapal khusus. Begitu Nathan menginjakkan kakinya ke London,
segera saja ia memerintahkan anak buahnya untuk memborong seluruh penjualan modal,
saham, uang dan apa saja yang bisa dibeli. Peristiwa ini sangat mengejutkan
semua pihak, setelah pada hari berikutnya tersiar berita yang sebenarnya, yaitu
kemenangan Wellington atas Napoleon. Setelah pasar modal kembali normal, para pemilik modal Yahudi, khususnya
Nathan telah memboyong keuntungan yang sangat besar. Tidak seorang pun
membicarakan bagaimana Rothschild membungkam kemarahan pemerintah Inggris dan rakyatnya,
akibat kerugian jutaan poundsterling dalam pasar modal London itu dalam waktu
hanya satu hari. Dan jelas pula tercatat dalam sejarah, bahwa 49 Rothschild
setelah itu mengeluarkan bantuan kepada Inggris uang sebesar £ 18 juta, dan kepada Rusia £ 5 juta, karena negeri ini telah
berjasa membantu Konspirasi menghancurkan Napoleon. Ketika Nathan meninggal
dunia tahun 1836, Bank Inggris benar-benar telah berada di tangannya. Dan
hutang nasional Inggris kala itu telah mencapai £ 885 juta, akibat penjagalan
ekonomi besar-
besaran dalam pasar modal. Sedikit sekali orang yang
bisa menemukan tokoh Free Mason Eropa yang bisa menyingkap, bagaimana The Grand
Free Mason Lodge bisa menyusup ke posisi penting di negara-negara Eropa. Paus
Paulus Pius IX termasuk orang yang mengetahui gerakan yang
dilakukan oleh Free Masonry itu, sehingga dia mengharamkan umat Kristen Katolik
memasuki perkumpulan itu.
Kalau masih ada orang yang meragukan peran Konspirasi
dalam peristiwa revolusi Perancis, bisa ditunjukkan bukti-bukti yang lebih
jelas, yaitu ketika terjadi diskusi dalam Majelis Nasional Perancis yang
diadakan pada tahun 1904. Kita bisa mengutip sebuah ucapan yang dilontarkan
oleh De Rosanbe,
seorang wakil anggota Majelis. Dia mengatakan
"Kita telah yakin benar tentang masalah ini, yaitu
bahwa Free Masonry adalah satu-satunya pihak yang merancang timbulnya revolusi
Perancis. Dan sambutan serta tanggapan yang kita dengarkan dalam Majelis ini menunjukkan,
bahwa sebagian kita tahu seperti yang saya ketahui."
Kemudian seorang anggota lain bernama Gommel, yang juga
termasuk anggota perkumpulan The Grand Eastern Lodge Perancis berdiri
mengatakan "Kita bukan hanya mengetahui hal itu, melainkan kita akan
mengumumkan kepada khalayak ramai."
Pada acara makan malam besar-besaran yang diadakan di
Paris pada tahun 1923, yang dihadiri oleh para politisi dan wakil-wakil dari
Liga Bangsa-Bangsa (Nations-League) yang kelak menjadi Perserikatan
Bangsa-Bangsa (United Nations), seorang tokoh The Grand Eastern Lodge bangkit
seraya mengatakan dengan penuh kebanggaan :
"Perancang Pemerintahan Perancis adalah putra Free
Masonry Nasional Perancis. Dan perancang Republik Dunia besok adalah putri Free
Masonry Internasional."
Demikian kita melihat kekuatan Konspirasi yang sampai
tahun 1923 telah berani berbangga-bangga di tengah-tengah Pemerintahan Republik
Perancis sebagai ayah Revolusi Perancis, yang diberi sebutan akbar itu. Dan
mereka berani pula mengumumkan niatnya tentang program yang akan dilaksanakan di
masa mendatang, seperti mendirikan Republik Dunia, yang dikatakannya sebagai
anak putri kandung Free Masonry Internasional. Fenomena ini tidak perlu
mengherankan, sebagai akibat keberhasilan mereka dalam perjanjian Versailles
dan dalam perang dunia I. Sebelum itu mereka telah berhasil menghancurkan
sistem kerajaan Perancis, dan peristiwa yang terjadi pada abad ke 19 atas ulah
tangan-tangan tersembunyi mereka 52
52 "Perkembangan situasi berbalik 100% dalam jangka waktu hanya satu tahun,
setelah disahkannya undang-undang itu. Masa-masa makmur telah berakhir,
dan berubah menjadi krisis ekonomi yang parah, sehingga jalan-jalan di koloni
itu penuh dengan gangguan. Bank Inggris telah menolak menerima pembayaran
lebih dari 50% dari nilai mata uang Amerika, seperti yang berlaku sesuai
dengan undang-undang baru. Dengan kata lain, mata uang Amerika anjlok
sampai 50% nilainya."
Para analis sejarah sepakat mengambil kesimpulan, bahwa sebab timbulnya
revolusi Amerika untuk menentang Pemerintah Inggris adalah menyangkut
masalah 'Pajak Teh' yang terkenal itu. Sedang Benjamin Franklin adalah salah
satu figur terkemuka dalam revolusi Amerika. Para analis memberikan
komentar mengenai sebab-sebab itu sebagai berikut :
"Sesungguhnya Amerika Serikat bersedia sepenuhnya untuk menerima beban
pajak tambahan itu, atau yang sejenisnya, seandainya Inggris tidak mencabut
undang-undang tentang hak untuk mencetak mata uang bagi koloni Inggris di
Amerika, yang menyebabkan timbulnya pengangguran dan resesi ekonomi
seluruh koloni. Orang tidak tahu, bahwa sebenarnya lahirnya beban pajak baru
yang mengeruhkan ekonomi Amerika oleh Inggris disebabkan oleh adanya
pemeras internasional yang mencekik perekonomian Inggris. Sedang revolusi
pada waktu itu belum pecah. Perlawanan bersenjata yang pertama antara
pasukan revolusi melawan pasukan Inggris baru dimulai pada 19 April 1775.
Kemudian timbul peristiwa lain yang tidak perlu kita ceritakan di sini, hingga
terpilihnya George Washington sebagai panglima pasukan revolusi. Kongres
mengeluarkan deklarasi kemerdekaan pada tahun 1776."
Setelah usai perang revolusi, para pemilik modal internasional tetap berusaha
lewat perwakilan mereka, untuk memperjuangkan lahirnya undang-undang
tentang hak mencetak mata uang. Para tokoh kemerdekaan Amerika
menyadari bahaya yang mengancam, dan bersikap waspada terhadap
persekongkolan para pemilik modal itu. Masalah ini bisa diketahui dari
dokumen mengenai suasana pertemuan yang diadakan di kota Philadelphia
tahun 1787, yang dikenal dengan "Pertemuan para bapak pendiri Amerika
Serikat". Teks ke 5 bagian ke 8 pada butir pertama undang-undang Amerika
berbunyi :
"Kongres adalah satu-satunya lembaga yang punya wewenang mencetak mata
uang, dan mengeluarkan undang-undang yang bertalian dengan peraturan
mengenai nilainya."
Langkah yang diandalkan oleh para pemilik modal internasional adalah taktik
konservatif mereka, yaitu menggunakan perusahaan terselubung. Para direktur
Bank Inggris telah memilih wakil mereka di Amerika pada tahun 1780, yaitu
seorang tokoh penting bernama Alexander Hamilton, yang muncul berkat
propaganda Yahudi, sehingga namanya bisa mengorbit sebagai salah satu
pejuang kemerdekaan. Ia mengusulkan gagasan untuk mendirikan Bank
terpadu yang punya wewenang untuk mencetak mata uang, dan sekaligus 53 berwenang mengawasi itu, sebagai ganti wewenang pemerintah. Di samping masalah bank itu, ia juga mengajukan usul, agar lembaga dikelola oleh swasta.
Untuk modal bank itu dibutuhkan uang sebesar 12 juta US Dolar, 10 juta dolar
di antaranya akan diambilkan dari bank Inggris, sedang sisanya ditawarkan
kepada para investor Amerika sendiri.
Menjelang akhir tahun 1783 Hamilton dan partnernya Robert Morris berhasil
mendirikan Bank Amerika yang dimaksud. Morris, seorang analis keuangan
dalam Kongres Amerika telah berhasil mengawasi keuangan dan perbelanjaan
pemerintah Amerika, sehingga membuat kas negara jatuh dalam keadaan krisis
keuangan yang parah pada saat perang kemerdekaan usai. Masalah ini
membuktikan dengan jelas, bahwa taktik yang dipakai oleh kekuatan
terselubung adalah dengan memanfaatkan perang dan kaki-tangan. Morris
melangkah lebih jauh lagi. Ia mengeluarkan uang kas negara yang masih tersisa
sebanyak $ 250 ribu untuk didepositokan dalam Bank Amerika, karena para
direktur Bank Amerika merupakan orang-orang wakil Bank Inggris yang kon-
sekuensi logisnya adalah, bahwa kelompok pemilik modal Yahudi yang telah
menguasai Bank Inggris berarti juga menguasai Bank Amerika.
Melihat adanya bahaya kelompok Konspirasi Yahudi terhadap Amerika, para
tokoh revolusi kemerdekaan, terutama Benjamin Franklin sendiri terpanggil
untuk ikut campur dalam Kongres, dan mereka berhasil membatalkan
wewenang Bank Amerika untuk mencetak mata uang. Bank Inggris yang telah
menguasai Bank Amerika adalah pihak yang telah menyebabkan timbulnya
krisis keuangan di bawah pengawasan Robert Morris itu.
Para pemilik modal tidak putus-asa atas kegagalan sementara ini. Bahkan
mereka mengeluarkan instruksi kepada kaki-tangan mereka agar melipat-
gandakan usaha dengan menunggu saat yang tepat. Mereka akhirnya berhasil
mengorbitkan Alexander Hamilton sampai pada kedudukan Menteri Keuangan
Amerika. Kedudukan itu memungkinkan Hamilton mendapatkan persetujuan
Pemerintah Amerika untuk memberikan wewenang mencetak mata uang
berdasarkan jumlah nilai pinjaman negara dan swasta. Hamilton
mengungkapkan alasan kepada pemerintah, bahwa mata uang yang
dikeluarkan oleh kongres dan nota jaminan pinjaman nasional tidak akan ada
harganya di luar negeri. Sedang nota jaminan pinjaman nasional dan swasta
yang dikeluarkan oleh bank bisa dipergunakan dalam berbagai bentuk
transaksi dengan pihak luar negeri. Modal baru telah ditetapkan bagi bank
sebesar $ 35 juta, dengan catatan yang $ 28 juta diambil dari investor Eropa.
Padahal, keuangan Eropa berada di tangan kelompok Rothschild.
Kini tiba saatnya Hamilton memetik buah sebagai balasan setimpal atas ulah
dan perbuatannya. Ibarat domba yang dipelihara, dan setelah gemuk dipotong.
Menurut dugaan, Hamilton telah mengetahui lika-liku Konspirasi lebih banyak
daripada yang dikehendaki mereka. Terjadilah persaingan keras antara
Hamilton dan seorang Yahudi profesional bernama Aron Pour, sehingga
Hamilton mendapat giliran yang menyedihkan.
54 B. Merebut Perekonomian
Manuver untuk bisa mengontrol pencetakan mata uang Amerika mengakhiri
satu tahap kegiatan Konspirasi di Amerika. Langkah berikutnya yang
ditempuh oleh para pemilik modal internasional adalah bagaimana menguasai
perekonomian Amerika. Tahap ini dimulai dengan gerakan manuver amat
meluas, yang dilakukan oleh kelompok Rothschild dengan mengeluarkan
instruksi kepada agen-agen mereka di Amerika, agar mereka menggalakkan
propaganda besar-besaran mengenai kemakmuran dan kesejahteraan bagi
prospek bangsa Amerika. Instruksi itu juga ditujukan kepada para direktur
Bank Amerika untuk memberikan pinjaman lunak, agar bangsa Amerika
tergiur untuk memanfaatkan tawaran itu. Tidak ayal lagi, bangsa Amerika
segera memanfaatkan pinjaman itu untuk membiayai proyek-proyek baru yang
tumbuh seperti jamur di musim hujan. Setelah perkembangan mencapai titik
tertentu, kelompok Rothschild mengeluarkan instruksi rahasia, agar tawaran
pinjaman itu segera dihentikan, dan agar jumlah uang yang beredar di pasaran
dibatasi. Tentu saja ini menyebabkan krisis ekonomi yang parah, dan
mengakibatkan lumpuhnya perekonomian Amerika. Proyek yang dibangun
atas biaya pinjaman dari bank itu. Peristiwa ini bukan tidak mendapat
tantangan dari rakyat Amerika. Tiga tokoh Amerika, yaitu John Adams,
Thomas Jefferson dan Andrew Jackson, yang kelak menjadi presiden Amerika
merupakan tokoh-tokoh terkemuka yang mempermasalahkan krisis ekonomi
tadi. Berikut ini adalah beberapa kalimat yang ditulis oleh Jefferson kepada
Adams :
"Saya yakin sepenuhnya, bahwa lembaga-lembaga keuangan ini lebih berbahaya
bagi kemerdekaan kita daripada serbuan pasukan musuh. Lembaga keuangan itu
juga telah melahirkan sekelompok aristokrat kaya yang kekuatannya mengancam
pemerintah. Menurut hemat saya, kita wajib meninjau hak mencetak mata uang
bagi lembaga keuangan ini, dan mengembalikan wewenang itu kepada rakyat
Amerika sebagai pihak yang paling berhak."
Kritik terbuka seperti itu membuat para pemilik modal menjadi barang, dan
mengingatkan kepada mereka tentang masa suram yang akan segera datang,
berkenan dengan masa perpanjangan wewenang Bank Amerika pada tahun
1811, apabila hal itu dibatalkan. Nathan Rothschild kemudian segera
mengambil sikap dengan mengancam presiden Amerika secara pribadi, yang
ketika itu dipegang oleh Andrew Jackson, yang isinya sebagai berikut :
"Hanya ada dua pilihan, yaitu memperpanjang wewenang atau menolak. Dan
ketika itu Anda akan melihat Amerika Serikat terperosok ke dalam kancah
peperangan yang dahsyat."
Kekuatan Konspirasi telah lama menggunakan taktik busuk dengan
meniupkan api perang untuk menghancurkan para pemimpin dan kepala
negara yang menentang para pemilik modal yang menghadang perjalanan
Konspirasi. Akan tetapi Presiden Jackson tidak memperdulikan gerakan 55 tersebut bahkan berganti menentang utusan itu. Kemudian utusan itu kembali
dengan jawaban :
"Anda sekalian tidak lain adalah kawanan perampok dan ular. Kami akan
menghancurkan kalian, dan bersumpah akan menghancurkan kalian."
Rupanya para pemilik modal benar-benar akan melaksanakan ancaman
mereka. Tidak lama kemudian mereka mendesak pemerintah Inggris dengan
menekan lewat Bank Inggris untuk menyerbu Amerika pada tahun 1812.
Tujuan Nathan Rothschild yang paling utama adalah menguras kas pemerintah Amerika, akibat biaya perang yang dibutuhkan, sehingga tidak ada jalan lain kecuali mencari dana dari pinjaman luar negeri. Sedang tumbal manusia dan kehancuran akibat perang bukanlah harus dipikul oleh Nathan Rothschild. Program ini benar-benar terlaksana, dan akhirnya kongres mengesahkan perpanjangan wewenang Bank Amerika itu tahun 1816.
C. Peperangan Sipil Amerika (1861-1866) dan Terbunuhnya
Abraham Lincoln
Perang sipil Amerika merupakan peristiwa sejarah terpenting bagi negara itu.
Kita tidak akan membahas deskripsi mengenai perang yang terkenal itu. Buku
sejarah sudah banyak mengungkapnya. Hanya saja, dalam peristiwa itu ada
hal-hal yang tersembunyi bagi pandangan umum, yaitu perang yang dimainkan oleh para pemilik modal internasional, dan akibat yang ditimbulkan oleh perang itu.
Pada tahun 1857 di London, Princess Leonara, putri direktur perusahaan
Rothschild and Brothers cabang Inggris punya hajad mengawinkan anak
putrinya bernama Louica Rothschild dengan seorang pria kerabat dekat dari
Perancis bernama Alfonso Rothschild. Sejumlah pemilik modal dari berbagai
negeri berkumpul dalam upacara pernikahan itu, di samping beberapa politisi,
antara lain Benjamin Disraeli, seorang politikus jempolan Yahudi, yang kelak
menjadi perdana menteri Inggris sampai beberapa kali. Dalam upacara itu
Disraeli menyampaikan sambutan, antara lain :
"Saat ini para pemuka keluarga besar Rothschild yang ketenarannya meluas di
seluruh Eropa dan di setiap ujung dunia berkumpul di tempat ini." Kemudian
ia melanjutkan kata-katanya yang ditujukan kepada keluarga Rothschild
cabang Paris dan London : "Kalau Anda berdua berminat, kita akan membagi
Amerika Serikat menjadi dua bagian. Satu bagian untuk James (pimpinan
cabang Perancis) dan bagian lainnya untuk Leonnel (cabang Inggris). Adapun
Napoleon .... adapun Napoleon III, Kaisar Perancis, kita akan memberikan
wilayah yang akan kita tentukan kemudian. Mengenai Bismarck, Kanselir
Jerman, jatah nasibnya adalah yang telah kita sediakan untuknya, yaitu sebesar
pijakan kaki, yang kita akan mengenyahkannya."
59 Surat di atas tidak memerlukan komentar lagi. Hanya sebagai tambahan saja
perlu ditandaskan di sini, bahwa dengan adanya undang-undang baru tersebut, para pemilik modal internasional berhasil menguasai perekonomian Amerika Serikat, dan bukan pemerintah yang menguasainya. Bank-bank itu pada hakikatnya adalah lembaga keuangan Yahudi, khususnya ketika modal
nasional dalam keadaan lemah. Sedang pemerintah menggantungkan pada
income besar dan tetap. Negara terpaksa akan bergantung pada para pemilik
modal internasional tersebut, yang menguasai kebanyakan lembaga keuangan
dan bank-bank internasional.
Dalam menghadapi persekongkolan seperti itu, tidak ada jalan lain bagi
Abraham Lincoln, kecuali mengingatkan seluruh rakyat Amerika secara
terbuka. Kali ini bangsa Amerika akan mendengarkan suara akal dan
peringatan dari presiden mereka. Lincoln tidak segan-segan lagi menyerang
secara terbuka para pemilik modal internasional dengan ucapan provokatif,
antara lain :
"Saya melihat dengan jelas sebuah ancaman krisis sedang datang mendekati kita sedikit demi sedikit, yaitu sebuah krisis yang membuat bulu-kudukku berdiri, karena cemas apa yang bakal menimpa negeri ini. Siasat suap-menyuap telah menjadi cara yang selalu dijadikan pegangan. Pada gilirannya, kelak akan terjadi kerusuhan dan kehancuran besar-besaran, sebagaimana seluruh kekayaan negara pada akhirnya akan jatuh ke tangan sekelompok kecil orang yang tidak segan-segan lagi menelan dan sekaligus menghancurkan bangsa ini."
Peringatan Lincoln itu disampaikan menjelang habis masa jabatannya sebagai
presiden Amerika Serikat. Akan tetapi, dalam pemilihan berikutnya ia terpilih
sebagai presiden untuk kedua kalinya. Kali ini ia bertekad akan
memperjuangkan sebuah undang-undang yang bisa menyingkirkan
cengkeraman kuku Konspirasi dari Amerika. Hal inilah yang membuat mereka
segera mempersiapkan diri untuk mencegah datangnya bahaya dari Lincoln.
Maka, pada malam 14 April 1865, presiden Lincoln dibunuh oleh seorang
Yahudi bernama John Dickles Booth. Mayoritas rakyat Amerika tidak tahu
sebab-sebab tindakan kriminil ini. Begitu pula catatan sejarah tidak mengupas
peristiwa pembunuhan tersebut secara jelas. Hanya para penyelidik yang
mendapat bukti-bukti kuat mengenai adanya hubungan nyata si pembunuh,
John Dickles Booth dengan Yahuda B. Benjamin, yang telah kita singgung
sebelumnya, bahwa ia adalah agen Rothschild di Amerika. Namun para
pemilik modal Yahudi internasional kali ini juga tetap berada di balik layar
dengan selamat. Sementara itu, si pembunuh harus menghadapi hukuman
setimpal di muka pengadilan. Dengan terbunuhnya Lincoln, berarti jalan untuk
menguasai perekonomian Amerika terbuka seluruhnya bagi para pemilik
modal Yahudi internasional
56 Sejarah telah menjelaskan kepada kita, bagaimana keluarga Rothschild
memilih Yahuda Benjamin, seorang kerabat Rothschild sendiri, sebagai
pimpinan yang mewakili perusahaan keluarga itu di Amerika. Bagaimana
peristiwa demi peristiwa terjadi kemudian, hingga pecahnya perang sipil
Amerika bisa meletus? Para pemilik modal melaksanakan program yang telah
disinggung oleh Disraeli tadi. Ia mendesak Napoleon III untuk menduduki
Meksiko, lalu mencaplok negeri itu ke dalam kekuasaan imperiumnya.
Pemerintah Britania Raya kembali menduduki Amerika Utara. Dalam perang
ini, para tokoh pemilik modal Yahudi punya dua ujung tombak sasaran, yaitu
pertama menciptakan kesempatan emas yang bisa dieksploitasi untuk
mengeluarkan pinjaman dan penjualan senjata kepada Napoleon III, untuk
mempersenjatai diri di Meksiko, di samping untuk mengulurkan persenjataan
di Amerika Selatan yang masih muda itu. Sedang sasaran kedua adalah, bahwa
wilayah ini akan jatah ke tangan para pemilik modal internasional secara
langsung. Lebih dari itu, mereka akan menghalangi presiden besar Abraham
Lincoln dengan perang ini, agar dia tidak membebaskan perbudakan di
Amerika. Mereka menyadari, bahwa perbudakan yang berkelanjutan tentu
akan menyebabkan kehancuran bangsa Amerika itu sendiri. Presiden Lincoln
sendiri telah mengetahui masalah ini, sehingga ia pernah mengucapkan kata-
kata yang populer : "Tidak mungkin suatu bangsa akan bertahan hidup, kalau
setengah dari jumlah warganya terdiri dari warga yang berstatus merdeka,
sedang setengah lainnya hidup dalam ikatan perbudakan."
Perang itu tidak sejalan dengan harapan para pemilik modal internasional.
Setelah perang berjalan 2 tahun, pasukan Selatan tampak mengalami
kemunduran dan membutuhkan bantuan. Para pemilik modal menoleh kepada
Napoleon III, dan mendesaknya agar tetap maju perang. Mereka menyanggupi
memberi tambahan bantuan materi kepada Napoleon dengan target, bahwa
mereka kelak akan bisa menguasai Louisiana dan Texas. Czar Rusia mendengar
berita ini, dan menjadi marah karenanya. Czar kemudian mengancam Inggris
dan Perancis, bahwa penyerbuan dalam bentuk apa pun terhadap Amerika
Serikat berarti menyerbu wilayah Rusia sendiri. Ancaman itu bukan hanya
gertak sambal. Czar mengirim pasukan angkatan lautnya menuju sepanjang
pantai kota New York dan San Francisco, dan menyerahkan komando pasukan
laut ini kepada presiden Abraham Lincoln sendiri.
Manuver keras para pemilik modal untuk merebut perekonomian Amerika
Serikat mengalami kendala besar, karena adanya tantangan gigih dari presiden
Lincoln. Abraham Lincoln bekerja keras untuk melepaskan rantai yang
mengikat erat leher Amerika dalam sektor perekonomian. Untuk mencapai
perjuangan, Lincoln berpegang pada undang-undang Amerika teks ke 5 bagian
ke 8 butir 1, yang isinya memberikan wewenang kepada Kongres untuk
mengeluarkan mata uang di samping hak untuk mengeluarkan nota Bank
senilai 450 juta dolar yang jumlah hutang nasional akan dijadikan penutupnya.
57 Para pemilik modal Yahudi Internasional ketika itu mengerahkan segala
kekuatannya untuk menghadapi Lincoln yang mengancam kedudukan mereka.
Mereka mulai mengadakan manuver dan kegiatan terselubung, dengan tujuan
menjatuhkan Lincoln. Manuver pertama bisa mereka capai melalui Kongres
agar Kongres mengesahkan undang-undang baru yang bisa mencegah
pembatasan bunga pinjaman nasional atas harga barang-barang impor dengan
mata uang tersebut. Di samping itu, mereka juga mengumumkan perang
kepada mata uang baru itu di pasaran internasional dan bank-bank asing,
sehingga nilainya turun sampai tingkat rendah, yaitu sepertiga dari nilai
normal. Setelah itu mereka memborong mata uang tersebut yang masih
beredar, untuk membeli nota bank simpan-pinjam negara dengan harga penuh
menurut nilai dolar. Dengan demikian, para pemilik modal telah berhasil
melempar batu dan sekaligus mendapat dua ekor burung, yang mengakibatkan
anjloknya nilai mata uang negara dari satu sisi, dan mereka mengeruk
keuntungan besar-besaran di sisi lain. Berikut ini petikan beberapa kalimat dari
surat instruksi para pemilik modal di Eropa kepada lembaga keuangan di
Amerika Serikat :
"Kami tidak bisa menerima beredarnya mata uang baru Amerika, kecuali kalau
itu berpindah di bawah kekuasaan kami. Kami bisa mencapai tujuan ini lewat
nota bank pinjaman nasional, yang pada akhirnya bisa menguasai mata uang
pemerintah."
Para pemilik modal telah berhasil menanamkan pengaruh mereka di kalangan
sejumlah anggota Kongres dan Senat. Dengan mudah mereka bisa
menundukkan Kongres dan membungkam suaranya, untuk mendukung
disahkannya undang-undang keuangan pada tahun 1863, yang
menguntungkan para pemilik modal itu, meskipun ditentang oleh presiden
Lincoln. Dengan demikian, tertancaplah kuku baru Yahudi dalam
memperebutkan perekonomian Amerika Serikat. Berikut ini kutipan sebuah
surat dari Konglomerat Rothschild kepada sebuah lembaga keuangan raksasa
di London yang terletak di Wall Street, yang kondang sampai sekarang, yaitu
lembaga keuangan Eickhaimer, Morton dan Van der Gold. Surat itu tertanggal
25 Juni 1863, berbunyi :
"Mr. John Shirman menulis surat kepada kami dari negara bagian Ohio Amerika
Serikat, untuk memberikan informasi mengenai spekulasi keuntungan besar yang akan bisa diperoleh, setelah undang-undang baru yang disahkan oleh Kongres mengenai perbankan. Mr. Shirman mengatakan, bahwa ini merupakan kesempatan yang belum pernah ditemukan oleh para pemilik modal internasional selama ini untuk mengeruk keuntungan besar. Tampaknya undang-undang ini akan menjamin Bank Amerika untuk menguasai perekonomian Amerika.
"Rothschild berbicara panjang lebar dalam suratnya itu, yang pada akhirnya ia
mengemukakan pandangannya sebagai berikut :
58 "Hanya beberapa orang yang tahu hakikat undang-undang baru mengenai keuangan. Mereka akan menghadapi dua pilihan, dan tidak ada lainnya, yaitu apakah mereka akan mengikuti di belakang kita untuk mendapat beberapa keuntungan, ataukah akan menentang kita, sedang mereka telah terikat oleh undang-undang itu. Oleh karena itu, sikap oposisi yang menentang undang-undang itu akan sia-sia. Kebanyakan orang Amerika adalah golongan yang tidak bisa berfikir tentang keuntungan apa yang diperoleh oleh para pemilik modal internasional dari undang-undang ini. Mereka tidak akan berfikir, bahwa undang-undang ini sebenarnya merupakan musuh bagi kepentingan mereka sendiri."
Hormat kami
ttd.
(Rothschild & Brothers)
Di bawah ini adalah kutipan surat balasan yang dikirim oleh perusahaan-
perusahaan Eickhaimer, Morton dan Van der Gold kepada Rothschild
bersaudara :
"Tuan-tuan yang mulia, kami telah menerima surat tuan. Tampaknya Mr. John
Shirman adalah seorang yang memiliki sifat kecerdikan, seperti yang dimiliki oleh
seorang konglomerat berbakat dan bisa mengantisipasi perkembangan yang akan
mendatangkan keuntungan besar. Padahal umurnya masih sangat muda. Di samping itu, ia mengidamkan untuk bisa menduduki kursi kepresidenan Amerika Serikat.
Sekarang ia anggota Kongres. Fikiran sehat telah membuatnya sadar, bahwa untuk
memperoleh keuntungan besar adalah dengan mengadakan persahabatan dengan tokoh-tokoh dan lembaga-lembaga yang memiliki sumber dana keuangan besar, yang menurut dia bukan saja menggunakan uang sebagai alat untuk mencari dukungan pemerintah, melainkan juga untuk memukul pihak yang menentang kepentingan mereka."
Selanjutnya butir undang-undang tentang keuangan yang baru itu disebut
berulang-ulang oleh Rothschild, dan menyinggung keuntungan yang bakal
diperoleh dari upaya itu. Setelah itu, baru kata-kata berikut ini mengakhiri
surat di atas :
"pihak Bank telah mendapat wewenang bukan untuk mengurangi atau menambah mata uang yang beredar, sesuai dengan kebutuhan. Di samping itu, bank juga mendapat wewenang hukum untuk memberi pinjaman atau menariknya kembali bila dianggap perlu. Mengingat bahwa bank adalah lembaga paling penting dalam suatu negara, maka pihaknya bisa bekerja dalam lingkup satu strategi, dan menentukan pasaran uang, sebagaimana yang dikehendaki. Kalau mau misalnya, mengurangi seluruh jenis produksi nasional dalam satu minggu, atau bahkan satu hari pun, hal itu akan bisa terlaksana. Oleh karenanya, lembaga-lembaga keuangan mendapat eksepsi hukum dari kewajiban membayar pajak atas pinjamannya, sahamnya, depositonya dan seluruh asetnya. Kami yakin, bahwa surat ini akan tuan anggap sebagai catatan istimewa."
Hormat kami
ttd
(Eickhaimer, Morton dan Van der Gold)
Kehidupan Kaum Yahudi di Eropa sebelum Holocaust
Ketika Nazi naik ke tampuk kekuasaan di Jerman pada tahun 1933, kaum Yahudi bermukim di tiap negara di Eropa. Total sekitar sembilan juta orang Yahudi bermukim di negara-negara yang akan diduduki Jerman selama Perang Dunia II. Pada akhir perang, dua dari setiap tiga orang Yahudi tersebut tewas, dan kehidupan kaum Yahudi Eropa berubah untuk selamanya.
Pada tahun 1933 komunitas terbesar Yahudi terkonsentrasi di timur Eropa, termasuk Polandia, Uni Soviet, Hungaria, dan Rumania. Banyak kaum Yahudi di timur Eropa bermukim di kota atau desa yang sebagian besar dihuni oleh orang Yahudi, yang disebut shtetl. Kaum Yahudi di timur Eropa menjalani kehidupan secara terpisah sebagai kaum minoritas di dalam budaya kaum mayoritas. Mereka berbicara dalam bahasa mereka sendiri, Yiddish, yang menggabungkan unsur-unsur dari bahasa Jerman dan Ibrani. Mereka membaca buku-buku berbahasa Yiddish, dan mendatangi teater dan bioskop yang memutar film berbahasa Yiddish. Kendati banyak kaum muda Yahudi di kota-kota besar yang mulai mengadopsi gaya hidup dan berpakaian modern, generasi tua kerap berpakaian tradisional; laki-laki mengenakan topi atau peci, dan perempuan menutupi rambut mereka dengan rambut palsu atau kain kepala.
Sebaliknya, di barat Eropa -- Jerman, Prancis, Italia, Belanda, dan Belgia -- proporsi kaum Yahudi dalam masyarakat jauh lebih kecil dan mereka cenderung mengadopsi budaya tetangga non-Yahudi mereka. Mereka berpakaian dan berbicara seperti kompatriot mereka, sedangkan praktik-praktik keagamaan tradisional dan budaya Yiddish memainkan peran yang kurang begitu penting dalam kehidupan mereka. Mereka cenderung lebih mengecap pendidikan formal daripada kaum Yahudi di timur Eropa dan bermukim di kota-kota besar maupun kecil.
Kaum Yahudi bisa dijumpai di segala lapisan masyarakat, baik sebagai petani, penjahit, buruh pabrik, akuntan, dokter, guru, dan pemilik usaha kecil. Beberapa di antaranya merupakan keluarga kaya; namun lebih banyak lagi yang miskin. Banyak anak yang berhenti sekolah lebih awal agar dapat bekerja dalam bidang kerajinan atau berdagang; namun, ada juga yang ingin melanjutkan pendidikan sampai ke tingkat perguruan tinggi. Meskipun demikian, apa pun perbedaan mereka, mereka semuanya sama dalam satu hal: selama tahun 1930-an, dengan naiknya Nazi ke tampuk kekuasaan di Jerman, mereka semua berpotensi menjadi korban, dan hidup mereka berubah untuk selamanya.
TANGGAL-TANGGAL PENTING
SEPTEMBER 1791
WARGA YAHUDI PRANCIS DIEMANSIPASI
Istilah
"emansipasi kaum Yahudi" berarti pencabutan seluruh diskriminasi hukum
terhadap kaum Yahudi dan pemberian hak-hak yang setara dengan warga
lainnya di dalam suatu negara. Pada bulan September 1791, Majelis
Nasional Prancis memberikan hak kewarganegaraan kepada orang Yahudi yang
mengikrarkan sumpah setia. Prancis berada pada barisan depan pergerakan
emansipasi. Sebagai contoh, kaum Yahudi baru di kemudian hari diakui
kesamaan haknya di Yunani (1830), Inggris Raya (1858), Italia (1870),
Jerman (1871), dan Norwegia (1891). Meskipun dengan begitu kesetaraan
sipil kaum Yahudi dijamin oleh hukum, kaum Yahudi Eropa tetap dirundung
oleh antisemitisme dan diskriminasi sosial.
24 JUNI 1922
POLITIKUS YAHUDI DIBUNUH DI JERMAN
Walter
Rathenau, salah seorang tokoh politik Yahudi ternama Republik Weimar,
dibunuh oleh kaum radikal sayap kanan. Rathenau, Presiden General
Electric Corporation Jerman (AEG) sejak tahun 1915, menjadi perdana
menteri Republik Weimar pada 1922. Sebagai seorang Yahudi, ia dibenci
oleh kelompok-kelompok sayap kanan terutama karena kebijakannya yang
mengupayakan pelaksanaan ketentuan-ketentuan Perjanjian Versailles dan
normalisasi hubungan dengan Uni Soviet yang dilakukannya. Pembunuhannya
menjadi indikasi atas kampanye antisemitisme sayap kanan yang
menyalahkan kaum Yahudi atas kekalahan Jerman di Perang Dunia I.
9 MARET 1936
POGROM DI PRZYTYK, POLANDIA
Aksi-aksi
kekerasan meletus di Polandia. Tiga orang Yahudi tewas dibunuh dan
lebih dari enam puluh lainnya menderita luka-luka di kota Przytyk,
Polandia. Dalam hitungan hari sejak penyerangan tersebut, pogrom pun
menyebar ke kota-kota sekitarnya. Ketika pogrom berakhir, hampir 80
orang Yahudi tewas dibunuh dan lebih dari 200 lainnya menderita
luka-luka. Aksi kekerasan terhadap kaum Yahudi meluas di seluruh wilayah
Polandia tengah antara tahun 1935 dan 1937. Pogrom anti-Yahudi
berlangsung, misalnya, di Czestochowa, Lublin, Bialystok, dan Grodn
Bagaimana Nazi Merayu Dunia Islam Selama Perang Dunia II
Senin , 21 Sep 2020, 11:36 WIB Redaktur : Muhammad SubarkahREPUBLIKA.CO.ID, -- Kalau menyusuri nasib malang bangsa Palestina yang tanahnya dianeksasi Israel memang tak bisa lepas dari kekalahan Jerman pada Perang Dunia II. Kala itu memang Muslim banyak memihak Jerman karena mereka ingin terbebas dari penjajahan barat (Inggris, Prancis, Italia, dan lainnya).
Mereka kala itu merasa hanya kekuatan Jerman bisa dipakai sebagai cara mengusir pergi kolonial barat. Ini terjadi di banyak wilayah, misalnya di Afrika bagian tengah Utara, hingga semenanjung Balkan.
Posisi wilayah negara yang warganya beragama Islam saat itu mulai tersudut seiring dengan hancurnya Kesultanan Ottoman oleh Barat. Mereka sudah lama menyebut Ottoman sebagai layaknya orang sakit dari timur. Setelah Ottoman mereka 'sikat' wilayhnya, kini mereka cabik dengan lusinan negara seperti yang kita lihat dalam peta dunia sekarang.
Dan, kemudian memuncak usai perang dunia II di mana sekutu selaku pemenang perang dengan dipelopori oleh Inggris, menunjuk Palestina sebagai Tanah Air bagi bangsa Yahudi yang selaa ini hidup dalam diaspora. Di sini orang sering mengatakan, yang punya dosa kepada umat Yahudi adalah orang barat, tapi imbasnya dibebankan kepada Palestina. Pertanyaan ini sampai kini makin menggantung, sebab pada awalnya Amerika Latin sempat ditunjuk sebagai lahan tanahnya orang Yahudi.
Untuk memahami mengapa banyak Muslim para waktu Jerman berperang dengan barat memihaknya, kiranya ada artikel menarik berupa wawancara yang dimuat di dw.com. Judul artikel ini 'How Nazis courted the Islamic world during WWII' (Bagaimana Nazi merayu dunia Islam selama Perang Dunia II). Wawancara ini dilakukan dengan penulis buku 'Islam and NAzi Germany's War, David Motadel.
Begini wawancara itu selengkapnya:
-------------
DW: Dalam buku Anda, "Islam and Nazi Germany's War," Anda menulis tentang kebijakan Nazi terhadap entitas politik Islam. Seperti apa kebijakan ini?
David Motadel: Pada puncak perang tahun 1941-1942, ketika pasukan Jerman memasuki wilayah berpenduduk Muslim di Balkan, Afrika Utara, Krimea, dan Kaukasus, dan mendekati Timur Tengah dan Asia Tengah, Berlin mulai melihat Islam sebagai signifikan secara politik. Nazi Jerman melakukan upaya signifikan untuk mempromosikan aliansi dengan "dunia Muslim" melawan musuh bersama mereka yang diduga - Kerajaan Inggris, Uni Soviet, Amerika dan Yahudi.
Di zona perang, Jerman terlibat dengan berbagai kebijakan agama dan propaganda untuk mempromosikan rezim Nazi sebagai pelindung Islam. Pada awal 1941, Wehrmacht mendistribusikan buku pedoman militer "Islam" untuk melatih tentaranya agar berperilaku benar terhadap populasi Muslim. Di Front timur, penjajah Nazi memerintahkan pembangunan kembali masjid, ruang sholat, dan madrasah - yang sebelumnya dihancurkan oleh Moskow - dan pembentukan kembali ritual dan perayaan keagamaan untuk melemahkan pemerintahan Soviet.
Otoritas militer Jerman juga melakukan upaya ekstensif untuk mengooptasi pejabat Islam. Para propagandis Jerman di wilayah timur, Balkan, dan Afrika Utara mencoba menggunakan retorika, kosa kata, dan ikonografi agama untuk memobilisasi umat Islam. Mereka memolitisasi teks-teks suci, seperti Alquran dan juga keharusan agama, terutama konsep jihad, untuk memicu kekerasan agama untuk tujuan politik.
Sejak 1941 dan seterusnya, tentara Wehrmacht Nazi dan SS paramiliter merekrut puluhan ribu Muslim, terutama untuk menyelamatkan darah Jerman. Tentara Muslim bertempur di semua lini. Pejabat militer Jerman memberikan rekrutan ini berbagai konsesi agama, bahkan mencabut larangan penyembelihan ritual, sebuah praktik yang telah dilarang karena alasan anti-Semit oleh Hukum Hitler untuk Perlindungan Hewan tahun 1933.
- Ada anggapan luas bahwa Muslim mendukung Rezim Nazi karena mereka memiliki perspektif anti-Semit. Inilah mengapa Nazi mencoba membuat Muslim di pihak rezim. Apa yang dapat Anda ceritakan tentang asumsi ini?
Di sisi pragmatis Jerman, kepentingan strategis menjadi kekuatan pendorong terpenting di balik kebijakan ini. Namun, dalam propagandanya, terutama di dunia Arab, tema anti-Semit memainkan peran penting. Propaganda anti-Semit sering dikaitkan dengan serangan terhadap migrasi Zionis ke Palestina yang muncul sebagai topik utama dalam wacana politik Arab.
Di sisi Muslim, orang tidak bisa menggeneralisasi. Beberapa sekutu Muslim rezim Nazi - yang paling penting Mufti Yerusalem yang terkenal - berbagi kebencian terhadap Yahudi Nazi. Di zona perang, di Balkan, di Afrika Utara, dan di wilayah Timur, gambarannya lebih rumit. Di banyak wilayah ini, Muslim dan Yahudi telah hidup bersama selama berabad-abad. Dan dalam beberapa kasus, Muslim sekarang akan membantu tetangga Yahudi mereka, misalnya menyembunyikan mereka dari Jerman.
- Keterangan foto: Mufti Yerusalem dan Adolf Hitler berbicara bersama pada pertemuan tahun 1941.
- Tujuan apa yang dikejar oleh rezim Nazi dengan upayanya untuk membujuk Muslim untuk bergabung dengan mereka dan apa yang diharapkan oleh para pemimpin Muslim yang simpatik?
Keterlibatan Reich Ketiga dengan Islam tidak hanya karena wilayah berpenduduk Muslim telah menjadi bagian dari zona perang, tetapi juga, yang lebih penting, dari tahun 1941 hingga 1942, situasi militer Jerman telah memburuk.
Di Uni Soviet, strategi Blitzkrieg Hitler telah gagal. Saat Wehrmacht berada di bawah tekanan, ahli strategi di Berlin mulai mencari koalisi perang yang lebih luas. Dengan demikian, menunjukkan pragmatisme yang luar biasa. Hubungan dengan Muslim adalah untuk menenangkan wilayah berpenduduk Muslim yang diduduki dan untuk memobilisasi Muslim untuk berperang di pihak tentara Hitler.
Banyak dari Muslim yang bekerja dengan rezim Nazi memiliki alasan pragmatis. Mereka percaya bahwa Nazi Jerman pada tahun 1941-1942 akan menang dan akan menentukan tatanan dunia masa depan dan bahwa Nazi dapat membantu mereka untuk dibebaskan dari, misalnya, pemerintahan kerajaan Inggris.
Motif para prajurit ini sangat bervariasi. Tentu saja beberapa rekrutan didorong oleh kebencian agama dan anti-Bolshevist, semangat ideologis. Secara keseluruhan, bagaimanapun, Muslim sering memiliki motif yang agak tidak sopan untuk mendaftar.
- Apakah Nazi benar-benar melihat Islam sebagai sesuatu yang secara inheren positif atau apakah Muslim hanyalah alat untuk mencapai tujuan?
Secara keseluruhan, saya pikir Muslim adalah alat untuk mencapai tujuan. Kebijakan Nazi terhadap Islam diinformasikan oleh pragmatisme. Beberapa pemimpin Nazi, terutama Adolf Hitler dan Heinrich Himmler, berulang kali mengungkapkan rasa hormat mereka terhadap Islam. Setiap kali mencela Gereja Katolik, Hitler secara rutin membandingkannya dengan Islam. Sementara dia mencela Katolik sebagai agama yang lemah dan feminin, dia memuji Islam sebagai agama yang kuat, agresif, dan perang. Secara keseluruhan, bagaimanapun, itu adalah pertimbangan strategis, bukan ideologi, yang menyebabkan kampanye Nazi Jerman untuk mobilisasi Islam.
- Bukankah rasisme Nazi merupakan hambatan utama untuk berkolaborasi dengan Muslim?
Hitler telah mendalilkan inferioritas ras orang-orang non-Eropa dalam "Mein Kampf". Namun, begitu berkuasa, pejabat Jerman menunjukkan diri mereka lebih pragmatis: Orang Turki non-Yahudi, orang Iran, dan Arab telah secara eksplisit dibebaskan dari diskriminasi rasial resmi pada tahun 1930-an, menyusul intervensi diplomatik dari pemerintah di Teheran, Ankara, dan Kairo . Dan selama perang, Jerman menunjukkan pragmatisme serupa. Muslim di mana-mana, jelas bagi setiap perwira Jerman, harus diperlakukan sebagai sekutu.
Realitas di lapangan sama sekali tidak langsung. Pada bulan-bulan pertama invasi Nazi ke Rusia, regu SS mengeksekusi ribuan Muslim dengan asumsi bahwa penyunatan mereka menunjukkan bahwa mereka adalah orang Yahudi. Akhirnya, Reinhard Heydrich, kepala petugas keamanan Nazi, mengirimkan arahan yang memperingatkan regu pelaksana satuan tugas untuk lebih berhati-hati.
Akan tetapi, di pinggiran selatan Uni Soviet, regu pembunuh Jerman masih kesulitan membedakan Muslim dari Yahudi. Selain itu, di Afrika Utara, Balkan, dan di Front Timur, tentara Jerman dihadapkan dengan populasi Muslim yang beragam, termasuk Muslim Roma dan Yahudi yang pindah agama ke Islam.
---------
Dr. David Motadel adalah Asisten Profesor Sejarah Internasional di London School of Economics and Political Science. Dia mengerjakan sejarah Eropa modern dan hubungan Eropa dengan dunia yang lebih luas. Pada 2017, Motadel dianugerahi Philip Leverhulme Prize for History.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar