ARTI NAFS WAHIDAH
DALAM AL QUR-AN
Oleh : Dr. H. M. Nasim Fauzi
Pendahuluan
Sebelum membahas arti Nafs Wahidah kita bahas dahulu arti kata Nafs.
Dikutip dari Wikipedia.
Nafs
berasal dari bahasa arab (النفس), merupakan satu kata yang
memiliki banyak makna (lafzh al-Musytaroq) dan dipahami sesuai dengan
penggunaanya. Kata nafs terdapat dalam Al-Qur’an
dengan makna yang berbeda-beda. Terkadang ditujukan pada hakikat nafs (manusia),
yang terdiri dari tubuh
dan ruh.
Jiwa disebut juga nafs (=nafas), karena ia banyak keluar masuk dari
tubuh manusia
Menurut
ahli tasawuf,
nafs
diartikan sebagai sesuatu yang melahirkan sifat tercela. Al-Ghazali menyebut nafs
sebagai pusat potensi marah dan syahwat pada manusia.
(Bandingkan dengan sifat hormon testosteron, pen.).
Dalam kamus
besar Bahasa Indonesia, nafs (nafsu)
juga dipahami sebagai dorongan hati yang kuat
untuk berbuat yang kurang baik.
Nafs di dalam
diri manusia memiliki berbagai fungsi, antara lain untuk
membuat gagasan, berfikir dan merenung, yang pada akhirnya menghasilkan
keputusan apa yang harus diperbuat. Itulah sebabnya kualitas nafs
yang telah terbentuk pada seseorang akan membentuk sistem pengendalian pribadi
Nafs termasuk Ayat Mutasyabihat.
Kata Mutasyabihat ada di
dalam QS. Ali Imron [3] : 7 yang bunyinya adalah sebagai berikut.
Dialah yang menurunkan al-Kitab
(al-Qur’an) kepadamu. Di antara (isi)nya ada ayat-ayat yang muhkamaat, itulah
pokok-pokok isi al-Qur’an dan yang lain (ayat-ayat) mutasyabihat. Adapun
orang-orang yang dalam hatinya condong kepada kesesatan, maka mereka mengikuti sebahagian ayat-ayat mutasyabihat dari padanya, untuk menimbulkan
fitnah dan untuk mencari-cari takwilnya, padahal tidak ada yang mengetahui takwilnya melainkan
Alloh. Dan orang-orang yang mendalam ilmunya berkata: “Kami beriman
kepada ayat-ayat yang mutasyabihat,
semuanya itu dari sisi Tuhan kami.” Dan tidak dapat mengambil pelajaran
(daripadanya) melainkan orang-orang yang berakal. (QS. Ali Imron [3] : 7).
Asbabun
nuzul (penyebab
turunnya ayat).
Telah
menceritakan kepada kami Abdulloh bin Maslamah, telah menceritakan kepada kami
Yazid bin Ibrohim At Tustari, dari Ibnu Abu Mulaikah, dari Al Qosim bin
Muhammad, dari Aisyah Ra. dia berkata; Rosululloh Saw. membaca ayat ini; (QS. Ali Imron [3] : 7). Aisyah
berkata; kemudian Rosululloh Saw. bersabda: "Apabila kalian melihat
orang-orang yang mengikuti sebahagian ayat-ayat yang mutasyaabihat, maka mereka itulah
orang-orang yang disebutkan oleh Alloh, maka waspadalah kalian terhadap
mereka!" (Shohih Bukhori nomor 4183, Fathul Bari nomor 4547).
Definisi-definisi
Menurut HAMKA
dalam Tafsir Al Qur-an Al-Azhar. Ayat Muhkam adalah ayat-ayat mengenai
hukum, memerintahkan sembahyang, mengerjakan puasa, naik haji dan
sebagainya Demikian juga tentang
pembagian waris harta pusaka. Disebut muhkam sebab jelas diterangkan, misalnya
yang laki-laki mendapat dua kali yang perempuan. Ayat-ayat muhkam disebut
sebagai ibu dari kitab artinya menjadi sumber hukum, tidak bisa diartikan lain
lagi
Ayat mutasyabihat artinya
bermacam-macam.
Panjang lebar perbincangan ulama
tentang maksud mutasyabihat
ini
Teungku Muh. Hasbi Ash-Shiddieqy
dalam Tafsir Al-Qur’anul Majid An-Nuur menulis:
Para ulama mempunyai 2 pendapat
dalam hal ini:
1. Pendapat
sebagian ulama salaf, yaitu waqof (berhenti) pada lafal jalalah (lafal Alloh)
dan menjadikan perkataan war-roosikhuuna .., sebagai pembicaraan baru, yang
maknanya “yang mengetahui ayat mutasyabihat
hanyalah Alloh sendiri.” Pendapat ini dianut oleh kebanyakan sahabat,
seperti Aisyah dan Ubay ibn Ka’ab.”
Selanjutnya penulis
menyebutnya sebagai pendapat Aisyah
2. Pendapat
sebagian ulama salaf yang lain, yaitu waqaf pada lafal al-‘ibad. Mereka
menjadikan perkataan, yaquuluuna aamannaa,
sebagai pembicaraan baru. Di antara yang
berpendapat demikian adalah Abdulloh Ibn
‘Abbas. Menurut beliau, mereka yang berilmu tinggi (termasuk beliau)
mengetahui makna ayat mutasyabihat.
Selanjutnya penulis menyebutnya
sebagai pendapat kedua.
Kebanyakan para penafsir Al Qur’an setuju
dengan pendapat
kedua, dimana para penafsir Al Qur’ an itu memasukkan diri mereka dalam
golongan ar-roosikhuna (orang yang mendalam ilmunya), sehingga boleh
menakwilkan ayat-ayat mutasyabihat.
Karena semua penafsir itu berpendapat bahwa takwilnya benar, maka akibatnya Al
Qur-an menjadi multi tafsir seperti keadaannya sekarang.
Penulis setuju dengan pendapat Aisyah yaitu yang mengetahui takwil ayat mutasyabihat hanyalah
Alloh sendiri.
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Karena
hanya Alloh Swt. saja yang mengetahui takwil ayat mutasyabihat itu, agar kita juga dapat mengetahuinya, kita harus bertanya
kepada Alloh Swt.
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Zaman manusia bisa bertanya langsung kepada Alloh Swt. sebagaimana Nabi
Adam As. dan Nabi Musa As. sudah lewat. Maka
pada masa sekarang kita hanya bisa bertanya kepada Alloh Swt. lewat Kitab
ciptaanNya yaitu Al Qur-an.
Bertanya kepada Al Qur-an
Pertama-tama kita bahas dahulu tentang
bahasa Arob Al Qur-an
Kita bisa membagi Bahasa Arob atas 4 macam.
1. Bahasa
Arob pasaran yang dipakai oleh masyarakat sehari-hari.
2. Bahasa
Arob baku (bahasa Arob sastra) yang digunakan di tempat kerja, pemerintahan dan
media massa.
3. Bahasa
Arob klasik atau bahasa Arob kuno, yaitu bahasa Arob yang dipakai pada zaman
Nabi Mu-hammad Saw pada abad ke 7 M.
4. Bahasa Arob Al Qur-an.
Ke-4 bagian itu
dapat diringkas menjadi 2 yaitu:
Bahasa Arob manusia dan Bahasa
Arob Al Qur-an.
Pertanyaan
Samakah Bahasa (Arob)
Al Qur-an dengan Bahasa Arob Manusia itu?
Ciri-ciri
Bahasa Arob manusia
Pada bahasa manusia suatu kata
bisa mempunyai makna lebih dari satu yang disebut polisemi dan homonim.
Dalam bahasa Arob, polisemi disebut juga Isytirak
al-lafdzi.
Artinya: “satu kata mengandung beberapa arti yang
masing-masingnya dapat dipakai sebagai makna yang denotative (hakikat) dan
bukan makna konotatif (majaz).
Kata
“الخال”
misalnya, bisa berarti: paman, tahi lalat di wajah, awan dan onta yang
gemuk.
Homonim
atau dalam bahasa Arab diartikan dengan Al Mustarok al Lafdzi adalah
beberapa kata yang sama, baik pelafalan dan penulisannya tetapi mempunyai makna
yang berlainan. Ini merupakan pengertian Al Mustarok al Lafdzi secara
umum
Contoh kata (غرب) dapat
bermakna arah barat (الجهرة), dan juga bermakna timba (الدلو).
Contoh lain kata (الجد)
memiliki tiga makna yaitu
(1) bapak dari ayah /
ibu (ابو اللأب/ ام)
(2) bagian, nasib
baik (البحث,الحظ)
(3) tepi sungai (شاطئ النهر).
Bahasa Arob Al Qur-an.
Alloh
berfirman : Sesungguhnya Kami menjadikannya (yakni kalam
Alloh) berupa Qur-an yang berbahasa Arob agar kamu dapat memahami
(pesan-pesannya). (QS. Az-Zukhruf [43] : 3).
Seorang Ahli Tafsir periode awal bernama Muqatil bin Sulaiman bin Basyir al-Adzi al-Khurasani dikenal dengan nama Abu al-Hasan al-Balkhi
(w.150 H / 767 M) mengatakan bahwa kata-kata di dalam Kitab Al Qur-an di
samping memiliki makna yang definitif, juga memiliki alternatif makna lainnya,
yang harus diketahui oleh para Ahli Tafsir Al Qur-an.
Sampai sekarang
pendapat ini masih dipakai.
Maka
para ahli tafsir Al Qur-an berpendapat bahwa sama halnya dengan Bahasa Arab
manusia kata-kata yang terkandung di dalam Al Qur-an juga mempunyai beberapa
makna (Homonim dan polisemi).
1. Pendapat
Alloh Swt. tentang Bahasa Arob Al Qur-an
Berbeda
dengan Bahasa Arob manusia, ayat-ayat Al Qur-an, adalah kalimat Ilahi, yang
serupa kefasihan dan keindahan susasteranya antara satu ayat dengan ayat
lainnya.
Alloh
berfirman : Alloh
telah menurunkan perkataan yang paling baik (yaitu) Al Qur-an yang serupa (mutu
ayat-ayatnya) lagi berulang-ulang, gemetar karenanya kulit orang-orang yang
takut kepada Tuhannya, kemudian menjadi tenang kulit dan hati mereka di waktu
mengingat Alloh. Itulah petunjuk Alloh, dengan kitab itu Dia menunjuki siapa
yang dikehendakiNya. Dan barang siapa yang disesatkan Alloh, maka tidak
ada seorang pun pemberi petunjuk baginya. (QS. Az-Zumar [39] : 23).
2. Pendapat Sayidina Ali bin Abi Tholib Kw. tentang Bahasa Arob
Al Qur-an.
Sayyidina Ali Kw.
bersabda : “Bisa jadi yang diturunkan Alloh (Al Qur-an) sepintas terlihat
serupa dengan ucapan manusia, padahal itu adalah firman Alloh sehingga pengertiannya tidak sama
dengan ucapan manusia. Sebagaimana tidak serupa perbuatan Alloh dengan
perbuatan manusia. Firman Alloh adalah sifatNya, sedang ucapan manusia adalah
perbuatan mereka. Karena itu juga jangan sampai engkau menyamakan firmanNya
dengan ucapan manusia sehingga mengakibatkan engkau binasa dan tersesat.
3.
Pendapat Prof. Toshihiko Izutsu
(Toshihiko Izutsu, Konsep-konsep Etika Religius dalam
Quran, PT Tiara Wacana, Yogjakarta, 1993).
Prof. Toshihiko Izutsu adalah
seorang pakar bahasa Arab kuno (zaman turunnya Al Qur-an). Menurut Izutsu
kata-kata di dalam Al Qur-an berasal dari bahasa Arob kuno dengan makna
tertentu.
a. Makna asli kata itu dapat
diperoleh dari syair-syair yang diciptakan pada zaman jahiliah.
b. Makna asli kata-kata bahasa Arob
di dalam Al Qur-an tidak bisa diperoleh dari kamus bahasa Arob modern yang
sering berbeda dengan bahasa Arob kuno.
c. Kata-kata bahasa Arob kuno ini setelah dipakai oleh
Al-Qur'an maknanya berubah dari aslinya (yang takwilnya hanya diketahui oleh
Alloh = Ayat mutasyabihat)
d. Untuk bisa memahami Al Qur-an dengan tepat, kita
harus mengetahui makna baru kata-kata itu (dengan cara bertanya kepada Alloh Swt.).
4.
Menurut Pandangan Penulis.
Sesuai dengan
pendapat Alloh Swt., Sayidina Ali Kw. dan Prof. Toshihiko
Izutsu, Bahasa Arob Al Qur-an berbeda dengan Bahasa Arob manusia / Bahasa Arob
klasik. Di antaranya adanya ayat mutasyabihat yang hanya Alloh Swt. sajalah yang
mengetahui takwilnya
Sebelumnya
telah
dibahas bahwa di dalam Bahasa Arob manusia,
kata-katanya mempunyai beberapa makna (Homonim dan polisemia). serta tidak
tentu makna mana yang berlaku. Maka bisa terjadi ketidakpastian, pertentangan
dan kerumitan..
Padahal
Alloh Swt menyatakan bahwa tidak ada pertentangan di dalam Al Qur-an.
Maka apakah mereka tidak memperhatikan Al
Qur-an? Kalau kiranya Al Qur-an itu bukan dari sisi Alloh, tentulah mereka
mendapat pertentangan yang banyak di dalamnya. (QS. An-Nisa' [4] : 82).
Agar tidak
terjadi hal itu, maka setiap kata di
dalam Al Qur-an seyogjanya tidak bermakna ganda, tetapi hanya bermakna tunggal,
sehingga lebih sederhana. Inilah keistimewaan Al Qur-an.
Filsafatnya adalah. Al Qur-an yang satu,
diturunkan oleh Alloh yang satu, lewat malaikat yang satu yaitu Jibril As.
kepada Nabi yang satu yaitu Nabi Muhammad Saw, maka setiap katanya hanya bermakna satu (tunggal).
Karena Bahasa Al Qur-an berasal dari
Bahasa Arob manusia maka arti kata tunggal itu berasal dari salah satu arti
Bahasa Arob manusia yang ganda.
Arti kata ganda itu dapat dicari
dalam kamus-kamus dan Ensiklopedia Bahasa Arob.
(di antaranya Kamus Arab Indonesia Abdullah bin Nuh, Kamus Arab, M
Kasir Ibrahim, Kamus Al-Quran, Abdul Qadir Hasan, Kamus saku Arab Inggeris
Indonesia, Elias A Elias & Edward Elias, Ensiklopedi Al-Qur’an, H.
Fachrudin Hs. Ensiklopedia Al-Qur’an, Prof. M. Dawam Rahardjo, Ensiklopedia
Al-Qur’an, Prof. Dr. M. Quraisy Shihab, MA. dan lain-lain).
Di dalam Kitab Al Qur-an, suatu kata
(yang sama) sering jumlahnya banyak (lebih dari satu).
Berbeda dengan Bahasa Arob manusia
dimana suatu kata yang sama, dalam kalimat lain sering mempunyai arti yang
berbeda-beda.
Di dalam Kitab Al Qur-an semua kata (yang sama) hanya mempunyai
satu arti /
tunggal.
|
.
Kita bisa mencari dan mengumpulkan kata-kata yang bermakna tunggal itu memakai Kitab-kitab yang ditulis untuk maksud itu. Di antaranya adalah buku Konkordansi Qur'an karangan Ali Audah, Indeks Al-Qur'an karangan Sukmajaya dkk, karangan N.A. Baiquni dkk..Kitab Fathurrohman dsb
Kita bisa mencari dan mengumpulkan kata-kata yang bermakna tunggal itu memakai Kitab-kitab yang ditulis untuk maksud itu. Di antaranya adalah buku Konkordansi Qur'an karangan Ali Audah, Indeks Al-Qur'an karangan Sukmajaya dkk, karangan N.A. Baiquni dkk..Kitab Fathurrohman dsb
Bertanya
kepada Al Qur-an (BKA)
tentang takwil (ayat mutasyabihat) nafs dalam 7
tahap.
BKA 1. Kata yang kita tanyakan maknanya kepada Al
Qur-an adalah kata nafs .
BKA 2. Makna kata nafs itu kita cari di dalam Kamus dan Ensiklopedi Al
Qur-an adalah sebagai berikut.:
No.
|
Nama
kamus / Ensiklopedia
|
Arti nafs
|
01.
|
Ensiklopedia
Al-Quran Ringkas Cyril Glasse
|
Anima, psyche, ruh, spirit, intelect, al-‘aql
|
02
|
Qamus
Al-Quran, Abdul Qadir Hasan
|
Jiwa, diri,
orang,
nafsu
|
03
|
Ensiklopedia
Al-Quran Prof. M. Dawam Rahardjo
|
Jiwa, pribadi,
diri,
hidup, hati, fikiran, nafsu.
|
04
|
Kamus
Saku Arab Ing-gris Indonesia Elias
A. Elias & Edward Elias
|
Ruh, jiwa, diri sendiri
|
05
|
Ensiklopedia
Al-Qur’an Prof. Dr. M. Quraish Shihab,
MA
|
Hati (heart), jenis, nafsu, jiwa, manusia
|
Ternyata kamus
dan ensiklopedia mengartikan nafs dengan manusia atau
bagian dari manusia. Seorang manusia terdiri dari bagian yang terlihat dan
bagian yang tak terlihat.
No.
|
Nama
kamus / Ensiklopedia
|
Terlihat
|
Tak
terlihat
|
01.
|
Ensiklopedia Al-Quran Ringkas Cyril Glasse
|
Anima, psyche, ruh, spirit, intelect, al-‘aql
|
|
02
|
Qamus Al-Quran, Abdul Qadir Hasan
|
Diri, orang
|
Jiwa, nafsu
|
03
|
Ensiklopedia Al-Quran Prof. M. Dawam Rahardjo
|
pribadi, diri
|
Jiwa, hidup, hati, fikiran, nafsu.
|
04
|
Kamus Saku Arab Inggris Indonesia Elias
A. Elias & Edward Elias
|
Diri sendiri
|
Ruh, jiwa
|
05
|
Ensiklopedia Al-Qur’an Prof.
Dr. M. Quraish Shihab, MA
|
Manusia
|
Hati (heart), jenis, nafsu, jiwa
|
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) diri artinya orang (terpisah dari yang lain) badan:
Bagian dari diri manusia atau orang yang terlihat adalah dirinya atau badannya.
BKA 3 arti yang
kita anggap paling cocok adalah nafs yang berarti diri / badan manusia / orang..
MTA 4 Ayat-ayat Al Qur-an yang mengandung kata Nafs di dalam Al Qur-an jumlahnya ada 147
Yang uraiannya adalah sebagai berikut.
01 [4] : 66
02 [4] : 79
03 [4] : 84
04 [4] : 97
05 [4] : 110
06 [4] : 111
07 [4] : 113
08 [4] :128
09 [5] : 25
10 [5] : 30
11 [6] :130
12 [5] : 32
13 [5] : 45
14 [5] : 52
15 [5] : 80
16 [5] : 116
17 [5] : 116
18 [6] : 12
19 [6] : 20
20 [6] : 24
21 [6] :26
22 [6] : 54
23 [6] : 70
24 [6] : 98
25 [6] : 104
26 [6] : 151
27 [6] : 152
28 [6] : 158
29 [6] : 164
30 [7] : 42
31 [4] : 66
32 [4] : 79
33 [4] : 84
34 [4] : 97
35 [4] : 110
36 [4] : 111
37 [4] : 113
38 [4] :128
39 [5] : 25
40 [5] : 30
41 [6] :130
42 [5] : 32
43 [5] : 45
44 [5] : 52
45 [5] : 80
46 [5] : 116
47 [5] : 116
48 [6] : 12
49 [6] : 20
|
50 [6] : 24
51 [6] :26
52 [6] : 54
53 [6] : 70
54 [6] : 98
55 [6] : 104
56 [6] : 151
57 [6] : 152
58 [6] : 158
59 [6] : 164
60 [7] : 42
61 [9] : 70
62 [9] : 111
63 [9] : 120
64 [10] : 15
65 [10] : 30
66 [10] : 49
67 [10] : 54
68 [10] : 100
69 [10] : 108
70 [11]
: 105
71 [12] : 23
72 [12] : 26
73 [12] : 30
74 [12] : 32
75 [12] : 51
76 [21] : 35
77 [21] : 47
78 [23] : 62
79 [25] : 68
80 [26] : 3
81 [27] : 40
82 [27] : 44
83 [27] : 92
84 [28] : 16
85 [28] : 19
86 [29] : 6
87 [29] : 57
88 [31] : 12
89 [31] : 28
90 [31] : 34
91 [27] : 40
92 [27] : 44
93 [27] : 92
94 [28] : 16
95 [28]:19
96 [28]:33
97 [29] : 6
98
[29] : 57
|
99 [31] : 12
100 [31] : 28
101 [31] : 34
102 [32] : 13
103 [32[ : 17
104 [33[ : 37
105 [33] : 50
106 [34] : 50
107 [35] : 8
108 [35] : 18
109 [35] : 32
110 [36] ; 54
111 [37] : 113
112 [39] : 6
113 [39] : 42
114 [39]: 56
115 [39]:70
116 [40] 17
117 [41] : 46
118 [44] : 22
119 [45] : 15
120 [45] : 22
121 [47]:38).
122 [48] : 10
123 [50]:16
124 [50]:21
125 [59] : 9
126 [59] : 18
127 [63]:11
128 [64]:16
129 [65] : 1
130 [65] : 7
131 [74]:38
132 [75] : 2
133 [75] : 14
134 [79] : 40
135 [79] : 41
136 [81]:14
137 [82] : 5
138 [82]:19
139 [86] : 4
140 [89] : 27
141 [89] : 28
142 [89] : 29
143 [89] : 30
144 [91] : 7
145 [91] : 8
146 [91]
: 9
147 [91]
: 10
|
Uraian lengkap ayat-ayat tersebut
ada di lampiran.
MTA 5 Kita masukkan makna kata Nafs adalah (diri / badan manusia / orang) di dalam kurung di belakang kata Nafs tadi. Semua
ayat yang kata Nafsnya
kita artikan dengan (diri / badan / orang manusia) itu kita teliti apakah cocok dengan keseluruhan isi
ayat. Bila cocok kita tulis (cocok) di
belakang kalimat ayat itu. Bila tidak cocok kita tulis (tidak cocok).
IV. Pembahasan
Sebagian
besar adalah nafs dan anfus.
Telah
ditemukan 147 kata yang mengandung huruf n-f-s. Terutama dalam bentuk tunggal –nafs- dan
jamak –anfus
yang berarti diri atau badan manusia / orang.
Nafs juga dipakai oleh Alloh Swt.
untuk menyebut diriNya
sendiri (QS. Ali Imron [3] : 28, QS. Al-Anám [6] : 12, QS. Al-Anám [6] : 54,
QS. Thoohaa [20] : 41).
Nafs (manusia) di waktu jaga, tidur dan mati
QS. Az-Zumar [39] : 42. Allah
mematikan anfusa (diri / badan manusia / orang) (secara tetap bila sudah
mati, dan mematikan (diri / badan manusia / orang) untuk sementara di waktu tidurnya maka Dia tahanlah [ruh] yang telah Dia tetapkan
kematiannya dan Dia melepaskan [ruh]
yang lain sampai waktu yang ditetapkan. Sesungguhnya pada yang demikian itu
terdapat tanda-tanda kekuasaan Allah bagi kaum yang berfikir.
Yang bisa mati adalah nafs (diri / badan manusia / orang) yang menjadi mayat. Sedang ruh tetap hidup.
Di waktu manusia
tidur dan mati, ruh dan diri / badannya dipisahkan.
Pada yang mati ruhnya ditahanNya. Sedang yang tidur setelah bangun ruhnya
dilepaskanNya
MTA 6. Kesimpulan
Ternyata semua ayat yang kita teliti itu (cocok).
Kesimpulan : Takwil
ayat mutasyabihat (kata)
Nafs di
dalam Al Quran menurut Alloh Swt.
adalah (diri / badan manusia
/ orang)
|
Telah
dibahas tafsir kata nafs terhadap 159 ayat di dalam Al Qur-an.
Seorang manusia / nafs terdiri dari ruh dan diri /
badan. Adanya ruh menjadikan nafs (diri / badan manusia) hidup. Bila ruh dipisahkan dari (diri / badan manusia)
maka nafs
(diri
/ badan manusia)
itu mati (secara tetap). Demikian juga bila orang tidur (mati sementara).
Selain itu
kata nafs
juga bisa dipakai oleh Alloh Swt. untuk menyebut diriNya sendiri.
Jember, 5 Nopember 2017.
Dr. H.M. Nasim Fauzi
Jalan Gajah Mada 118
Tilpun (0331) 481127
Jember.
Kepustakaan
01. Abdullah
Bin Nuh dan Oemar Bakri, Kamus Arab Indonesia, Mutiara, Jakarta, 1979.
02. Abdul
Qadir Hassan, Qamus Al-Quran, Al Muslimun, Bangil, 1964.
03. Ali
Audah, Konkordansi Qur’an, Litera AntarNusa; Mizan, Bandung, 1997.
04.
Departemen Agama RI, Al Quran dan Terjemahnya, CV Asy-Syifa, Semarang, 1999.
05. Drs. M.
Zainul Arifin, Kamus Al-Qur’an, Apollo, Surabaya, 1997.
06. Hassan
Shadily, Ensiklopedi Indonesia, Ichtiar
Baru – Van Hoeve, Jakarta, Tanpa
tahun.
07. Elias A
Elias & Edward E. Elias, H. Ali Almascatie
BA, Kamus Saku Arab Inggris Indonesia, Almaarif, Bandung, Tanpa
tahun.
08. M Kasir
Ibrahim, Kamus Arab, Apollolestari, Surabaya, Tanpa
tahun.
09. M.
Quraish Shihab, Kaidah Tafsir, Lentera Hati, Tangerang, 2013.
10. Prof.
Dr. Hamka, Tafsir Al-Azhar Juzu’ X,Yayasan Nurul Islam, Jakarta, 1966.
11. Prof.
Dr. M. Quraisy Shihab, MA , Ensiklopedia Al-Qur’an, Lentera Hati, Jakarta, 2007.
12. Prof. M.
Dawam Rahardjo, Ensiklopedi Al-Qur’an, Paramadina, Jakarta, 1996.
13.
Toshihiko Izutsu, Konsep-konsep Etika Religius dalam Quran, PT Tiara Wacana,
Yogjakarta, 1993.
NAFSUN WAHIDAH
Pendahuluan
Sebelum menciptakan
Nabi Adam As, Allah Swt. menciptakan
langit dan bumi.
Penciptaan langit dan bumi
Alloh Swt. telah
menciptakan langit dan bumi dari sebutir
noktah secara Big Bang (Dentuman Be-sar), lalu mengembangkannya sampai
maksimal.
Di dalam alam semesta itu diciptakanNya
ber-milyar-milyar galaxy, salah satunya adalah galaksi Bimasakti di mana
matahari kita ada di dalamnya. Bumi yang kita huni merupakan salah satu dari 9
planet yang mengitari matahari.
Hari Kiamat.
Pada hari Kiamat
alam semesta digulungNya sampai volumenya mencapai keadaannya yang se-mula
(sekecil noktah) secara Big Crunch (Keruntuhan Besar).
Penciptaan Sorga.
Di bekas tempat
langit dan bumi sebelumnya kemudian diciptakanNya alam semesta sorga juga
secara Big Bang, sampai mencapai volume maksimal. Berbeda dengan alam semesta
sebelumnya, alam semesta surga diciptakanNya kekal.
Alloh menciptakan Permainan
Hidup
Di kedua alam semesta yang
diciptakanNya secara berurutan ini Alloh Swt. lalu menciptakan “Permainan
Hidup” yang melibatkan 4 pemain, yaitu
(i) manusia (dan jin),
(ii) nabi-nabi,
(iii) iblis dan
(iv) malaikat Jibril dan
malaikat-malaikat lainnya.
Tujuan penciptaan manusia
Alloh Swt. menempatkan manusia di bumi dengan
3 tujuan.
Pertama sebagai Kholifah Alloh yang mewakili
Alloh Swt. mengatur semua makhluk yang ada di bumi serta lingkungan hidupnya.
Kedua adalah untuk menyembah Alloh Swt.
Ketiga untuk berkembang biak di seluruh permukaan bumi.
Setelah menciptakan
alam semesta dengan segala isinya Alloh Swt. lalu mengabari para malaikat.
Alloh Swt. berfirman: “Aku hendak menjadikan kholifah di bumi.”Para
malaikat bertanya kepada Alloh Swt: “Apakah Engkau hendak menjadikan orang yang
merusak dan menumpahkan darah di sana, sedangkan kami bertasbih memujiMu dan
menyucikan namaMu? ”Alloh Swt. berfirman: “Sungguh Aku mengetahui apa yang
tidak kamu ketahui.” (QS.Al-Baqarah
[2]: 30)
Para malaikat mengetahui bahwa sebelum penciptaan
Adam As., di bumi telah ada manusia purba (Homo
Neanderthalensis dan Homo erectus) yang suka merusak dan menumpahkan darah.
Alloh Swt. bersabda : Dan
Aku tidak menciptakan jin dan manusia kecuali untuk menyembahKu. (QS. Az-Zariat [51] : 56)
Kelebihan manusia dibanding
malaikat
Dan dia mengajarkan kepada Adam nama-nama (benda-benda) seluruhnya,
Kemudian mengemukakannya kepada para malaika,t lalu berfirman: "Sebutkanlah
kepadaKu nama benda-benda itu jika kamu memang orang-orang yang benar!"
Mereka menjawab: "Maha Suci Engkau, tidak ada yang kami ketahui selain dari apa yang telah Engkau ajarkan kepada kami; Sesungguhnya Engkaulah yang Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana."
Mereka menjawab: "Maha Suci Engkau, tidak ada yang kami ketahui selain dari apa yang telah Engkau ajarkan kepada kami; Sesungguhnya Engkaulah yang Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana."
Alloh Swt.
berfirman: "Hai Adam, beritahukanlah kepada mereka nama-nama benda
ini." Maka setelah diberitahukannya kepada mereka nama-nama benda itu,
Alloh Swt. berfirman: "Bukankah sudah Kukatakan kepadamu, bahwa
sesungguhnya Aku mengetahui rahasia
langit dan bumi dan mengetahui apa yang kamu lahirkan dan apa yang kamu sembunyikan?"
(Ingatlah) ketika Tuhanmu berfirman kepada malaikat: "Sesungguhnya Aku akan menciptakan manusia dari tanah".
Maka apabila telah Kusempurnakan kejadiannya dan Kutiupkan kepadanya roh (ciptaan) Ku; maka hendaklah kamu tersungkur dengan bersujud kepadanya".
Lalu seluruh malaikat itu bersujud semuanya.
Kecuali iblis; dia menyombongkan diri dan adalah dia termasuk orang-orang yang kafir.
Maka apabila telah Kusempurnakan kejadiannya dan Kutiupkan kepadanya roh (ciptaan) Ku; maka hendaklah kamu tersungkur dengan bersujud kepadanya".
Lalu seluruh malaikat itu bersujud semuanya.
Kecuali iblis; dia menyombongkan diri dan adalah dia termasuk orang-orang yang kafir.
Permusuhan manusia dan iblis
Alloh Swt. berfirman: "Hai iblis, apakah yang
menghalangi kamu sujud kepada yang telah Kuba-ngun dengan kedua tanganKu.
Apakah kamu menyombongkan diri ataukah kamu (merasa) termasuk orang-orang yang
(lebih) tinggi?". Iblis berkata: "Aku lebih baik
daripadanya karena Engkau ciptakan aku dari api, sedangkan dia Engkau ciptakan
dari tanah".
Alloh Swt. berfirman: "Maka keluarlah kamu dari surga Sesungguhnya kamu adalah orang yang terkutuk. Sesungguhnya kutukanKu tetap atasmu sampai hari pembalasan".
Alloh Swt. berfirman: "Maka keluarlah kamu dari surga Sesungguhnya kamu adalah orang yang terkutuk. Sesungguhnya kutukanKu tetap atasmu sampai hari pembalasan".
Iblis berkata: "Ya Tuhanku, beri tangguhlah aku sampai hari mereka
dibangkitkan".
Alloh Swt. berfirman: "Sesungguhnya kamu termasuk orang-orang yang diberi tangguh, Sampai kepada hari yang telah ditentukan waktunya (hari kiamat)".
Alloh Swt. berfirman: "Sesungguhnya kamu termasuk orang-orang yang diberi tangguh, Sampai kepada hari yang telah ditentukan waktunya (hari kiamat)".
Iblis
menjawab: "Demi kekuasaan Engkau, aku akan menyesatkan mereka semuanya.
Kecuali hamba-hambaMu yang mukhlis di antara mereka”. [1304]. (QS. Shad
[38] : 71 - 80)
[1304] yang
dimaksud dengan mukhlis ialah orang-orang yang telah diberi taufiq untuk
mentaati segala pe-tunjuk dan perintah Alloh Swt.
Alloh Swt. berfirman:
"Maka yang benar (adalah sumpahKu) dan hanya kebenaran Itulah yang Kuka-takan".
Sesungguhnya Aku pasti akan memenuhi neraka jahannam dengan jenis kamu dan
dengan orang-orang yang mengikuti kamu di antara mereka kesemuanya. (QS.
Shad [38] : 84 - 85)
Untuk berkembang biak dan menjadi kholifah di
bumi diperlukan adanya manusia laki-laki
Untuk
menjadikan sebuah sel (nafs wahidah) yang kromosom sexnya XY menjadi
seorang manusia laki-laki, diperlukan :
(1) adanya
kromosom Y, yang berperan dalam
(2) pembentukan testes. Selanjutnya diperlukan
(2) pembentukan testes. Selanjutnya diperlukan
(3) kehadiran hormon Chorionic Gonadotropin
(hCG) yang dibuat oleh
(4) jaringan
syncytiotrophoblast yang ada di
(5) placenta untuk merangsang
(6) Interstitial cells of Leydic untuk memroduksi
(5) placenta untuk merangsang
(6) Interstitial cells of Leydic untuk memroduksi
(7) hormon testosteron dan dihydrotestosteron.
Selain itu juga diperlukan adanya
(8) reseptor hormon androgen di sel-sel target.
Tidak adanya reseptor hormon
androgen di sel-sel target menimbulkan kasus Androgen Insensitive Syn-rome
(AIS) yaitu wanita dengan gonosom pria (XY) dan mempunyai testes.
Di Negeri Belanda kasus ini jumlahnya
adalah 1 per 99.000 kelahiran.
Uraian lengkap tentang AIS dapat
dibaca pada makalah sebelumnya.
Fungsi syncytiotrophoblast di placenta adalah:
1. Membuat hormon Chorionic Gonadotropin (hCG)
2. Membuat hormon Placental Lactogen (hPL)
3. Membuat hormon Progesteron
4. Membuat Leptin
Bagan
pertumbuhan janin wanita dan laki-laki
Umumnya hormon-hormon itu diproduksi
untuk kepentingan ibu agar kandungan bayinya kuat.
Tetapi khusus hormon Chorionic Gonadotropin (hCG), juga diperlukan oleh
embryo untuk perkem-bangan alat-alat kelamin dan kejantanan tubuhnya.
Sindroma XY female
Telah disebutkan sebelumnya, agar
terjadi pertumbuhan janin laki-laki diperlukan adanya plasenta.yang memroduki
hCG yang hanya ada pada perkembangan janin di dalam uterus (intra uterin)
Nafs wahidah / Nabi Adam diciptakan Alloh Swt.
tanpa ayah dan ibu. Sehingga pertumbuhannya terjadi di luar rahim / extra
uterin, tanpa plasenta dan hCG. Maka terjadilah Sindroma XY female. Yaitu seorang
wanita dengan kromosom kelamin laki-laki / XY serta mempunyai testes tetapi
tidak berfungsi.
Perbandingan
Androgen Insensitive Syndrome (AIS)
dan Nafsin Wahidah
AIS
|
Nafsun
Wahidah
|
|
Gonosom
|
XY
|
XY
|
Asalnya
|
Dari zygote
|
Dari Kun fayakun
|
Tumbuhnya janin
|
Di dalam rahim (intra uterin)
|
Di luar rahim (extra
uterin)
|
Plasenta dan hCG
|
Ada
|
Tak ada
|
Testis
|
Ada
|
Ada
|
Testosteron
|
Ada
tapi tak berpengaruh
|
Tak ada
|
Jenis kelamin
|
Wanita
|
Wanita
|
Dengan kejadian Nabi Adam As. yang termasuk
dalam syndroma XY female (XY yang berjenis kelamin wanita), tidak mungkin
beliau menjadi kholifah di bumi dan tidak mungkin berkembang biak.
Penciptaan Hawa
Hai sekalian manusia, bertakwalah kepada
Tu-han kalian yang telah menciptakan kalian dari badan yang satu (nafsin wahidah),
dan dari padanya Alloh menciptakan pasangannya; dan dari pada keduanya Alloh
memperkembangbiakkan laki-laki dan perempuan yang banyak.. (QS.
An-Nisaa [4] : 1)
Di dalam suatu Hadits diriwayatkan :
“Maka sesungguhnya perempuan itu diciptakan dari tulang rusuk Adam”. (HR. Bukhori-Muslim)
Dari satu sel Adam As. yang
mengandung kromosom seks XY, dibuang Y-nya, lalu digandakan X-nya menjadi XX
yang berjenis perempuan.
Sama halnya dengan Nabi Adam
As., sel multipotensial XX Hawa ini
kemudian dikembangkan menjadi wanita dewasa di luar kandungan (extra uterin).
Adam
dan Hawa ditempatkan di surga dimana ada pohon buah Khuldi.
Agar Adam As.
yang bergonosom XY tetapi berjenis kelamin wanita itu bisa menjadi kholifah dan
bisa berkembang biak di bumi. jenis kelamin Adam As. harus dirubah menadi pria
Maka Adam As. dan Hawa ditempatkan di surga dimana Alloh Swt. menumbuhan
pohon buah khuldi.
Fungsi buah pohon ini, bila dimakan akan
menghasilkan Hormon gonadotropin, yang bisa merangsang testes Adam As. untuk
memroduksi hormon testosteron dan Dehydrotestosteron. Kedua hormon ini bisa
merubah jenis kelamin Adam As. yang wanita itu menjadi pria.
Alloh Swt. berfirman:
“Tinggallah engkau dan pasanganmu di dalam surga, dan makanlah dengan nikmat
(berbagai makanan) yang ada di sana sesukamu. (Tetapi) jangan
kamu dekati pohon ini, nanti kamu termasuk orang-orang yang zalim.” (Q.S:
Al-Baqoroh [2] : 35)
Adam dan Hawa digoda Iblis
Satu-satunya larangan dari Alloh
Swt. kepada Nabi Adam As itu dimanfaatkan Iblis untuk menyesatkan mereka.
Dengan sekuat tenaga Iblis menyusup ke surga, dengan segala bujuk dan rayunya, tanpa
kenal lelah dan menyerah, usaha iblis ini tidak sia-sia. Akhirnya Nabi Adam As.
dan Hawa tergoda akan bujuk rayu Iblis untuk memakan buah itu.
“ (QS. Al-Baqoroh [2] : 36)
Adam As., Hawa dan Iblis diturun-kan ke bumi.
Pad Pada mulanya antara Adam As. dan Hawa tidak terjadi daya tarik menarik
seksual karena keduanya sama-sama berjenis kelamin wanita.
Tetapi
setelah Adam As. memakan buah khuldi lalu berubah menjadi pria, barulah terjadi
daya tarik menarik seksual.
Bila
keduanya tetap tinggal di sorga akan terjadi perkawinan antara keduanya dan
berkembang biak.
Hal ini
tidak dikehendaki Alloh Swt Unn Un Untuk menghindarinya maka Adam As. dan Hawa (beserta
iblis) oleh Alloh Swt. dikeluarkan dari surga dan kedua manusia itu ditempatkan
di Afrika Timur sekitar 200.000 tahun yang lalu.
Anak keturunan Adam As. dan Hawa kemudian berkembang ke seluruh dunia
sampai hari kiamat..
Karena
godaan iblis, Adam makan buah Khuldi.
Akibatnya Adam dan Hawa diturunkan ke dunia
Lalu menurunkan kita semua para Bani Adam.
|
Apakah adanya Iblis menguntungkan atau
merugikan kita?
|
Di manakah Sorga Nabi Adam itu ?
Sebelum tinggal di bumi Nabi Adam As. dan Hawa oleh Alloh Swt
ditempatkan di surga. Kemudian keduanya (bersama Iblis) dikeluarkan dari sana
lalu diturunkan ke bumi.
Timbul pertanyan, di manakah letak surga Nabi Adam itu ? Apakah berada
di langit ?
Tidak mungkin surga itu berada di langit karena surga itu sangat besar
jauh melebihi besarnya langit..
“Dan
bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya
seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa”. (QS. Ali Imron [3] : 133)
Surga bukan
berada di langit tetapi ada di masa depan
Dalam membahas keberadaan surga Iini penulis menggunakan Fisika Modern yaitu
Mekanika Kuantum yang dikembangkan oleh Stephen Hawking, Ahli Fisika Inggris.
Penggunaan mekanika kuantum pada alam semesta akan menghasilkan “alam
semesta tanpa pangkal ujung” karena adanya waktu maya dan ruang kuantum.
Pada kondisi waktu nyata (waktu manusia)
waktu hanya bisa berjalan maju dengan laju tetap, menuju nanti, besok,
seminggu, sebulan, setahun lagi dan seterusnya, tidak bisa melompat ke masa
lalu atau masa depan.
Menurut Hawking, pada kondisi waktu maya (waktu Tuhan)
melalui terowongan waktu (dengan bantuan Alloh Swt.) kita bisa pergi ke waktu
manapun dalam riwayat bumi, bisa pergi ke masa lalu dan ke masa depan.
Hal ini bermakna, masa depan, kiamat dan surga
(dalam waktu maya) menurut Hawking telah ada sejak diciptakannya alam semesta.
Perjalanan Adam As. dan Hawa (beserta
Iblis) dari surga turun ke dunia persis sama dengan perjalanan Nabi Muhammad
Saw. sewaktu beliau melaksanakn mi’roj melalui Sidrotul Muntaha.
Dan Sesungguhnya
Muhammad telah melihat Jibril itu (dalam rupanya yang asli) pada waktu yang
lain, (yaitu) di Sidrotil Muntaha.
Di dekatnya ada syurga tempat tinggal (Jannatul
Ma’wa). Sidrotul-muntaha diliputi oleh sesuatu yang meliputinya,
penglihatan (Muhammad) tidak menyimpang dari yang dilihatnya itu dan tidak pula
melampauinya. Sungguh, dia telah melihat sebagian tanda-tanda kebesaran
Tuhannya yang paling besar” (surga). (QS. An Najm [53] : 13 - 18).
Seluk Beluk
Sidrotul Muntaha
Sidr
berarti pohon bidara, pohon yang tumbuh di Asia, Afrika dan Australia. Dipakai sebagai sumber
makanan, obat-obatan dan bahan bangunan. Termasuk pohon yang sangat berguna, tetapi bukan
merupakan pohon yang istimewa.
Fungsi pohon bidara ini di Sidrotil
Muntaha adalah sebagai batas terjauh perjalanan di langit dan bumi dalam waktu
nyata, yang dapat ditempuh oleh makhluk Alloh Swt. yaitu manusia, jin dan
malaikat termasuk Malaikat Jibril
Di seberang pohon
pembatas ini terdapat Jannatul Ma’wa (sorga) yang letaknya ada di masa depan. Maka Sidrotul Muntaha selain sebagai batas jarak atau ruang
terjauh, juga merupakan batas antara waktu nyata dan waktu maya. Merupakan
pintu masuk ke terowongan waktu yang berada di waktu maya menuju ke masa depan.
Melalui jalan inilah Nabi Muhammad Saw. sewaktu mi’roj diperjalankan Alloh Swt.
ke surga. Demikian juga Adam As. dan Hawa (beserta Iblis). Melalui terowongan
waktu inilah mereka turun dari surga ke dunia 200.000 tahun yang.lalu.
Jember, 5 Pebruari 2018
Dr. H.M. Nasim Fauzi
JaIan Gajah Mada 118,
Tilpun (0331) 481127
Jember
NAFSUN WAHIDAH
PADA HARI KEBANGKITAN
Telah dibahas
sebelumnya bahwa definisi nafs wahidah
adalah
sel multipotensial yang diciptakan Alloh
Swt. dari unsur tanah atau kloning. yang
dikembangkan di luar rahim, dengan jenis kelamin wanita
(XY + testis atau XX + ovarium).
|
Proses kebangkitan
Tidaklah Alloh menciptakan dan
membangkitkan kamu (dari dalam kubur) itu melainkan hanyalah seperti
(menciptakan dan membangkitkan) satu jiwa saja (nafs wahidah). Sesungguhnya Allah
Maha Mendengar lagi Maha Melihat. (QS. Luqman [31] : 28)
Makna nafs wahidah di dalam Al Qur-an telah disebutkan di atas.
Di dalam Al Qur-an terdapat 5 ayat yang
mengandung kata majemuk nafs wahidah sebagai
berikut:
01. QS An
Nisa [4] :1 Hai sekalian manusia, bertakwalah kepada Tuhan
kalian yang telah menciptakan kalian dari nafs wahidah (Adam) dan dari
padanya Alloh menciptakan isterinya; dan dari pada keduanya Alloh
memperkembangbiakkan laki-laki dan perempuan yang banyak. Dan bertakwalah
kepada Alloh yang dengan (mempergunakan) namaNya kalian saling meminta satu
sama lain, dan (peliharalah) hubungan silaturrohim. Sesungguhnya Alloh selalu menjaga
dan mengawasi kalian. (An Nisaa [4]: 1)
02. QS Al An'am [6] : 98. Dan Dialah yang menciptakan kamu dari nafs wahidah (Adam), maka (bagimu) ada tempat tetap dan tempat simpanan. Sesungguhnya
telah Kami jelaskan tanda-tanda kebesaran Kami kepada orang-orang yang
mengetahui.
03. QS Al A'rof [7] : 189 Dialah yang menciptakan kami
dari nafs
wahidah (Adam) dan dari padanya Dia menciptakan pasangannya, agar dia merasa senang
padanya. Maka setelah dicampurinya, maka mengandunglah dia kandungan yang ringan,
dan teruslah ia merasa ringan (beberapa waktu). Kemu-dian tatkala dia merasa
berat, keduanya (suami isteri) bermohon kepada Alloh, Tuhannya seraya berkata:
“Sesungguhnya jika Engkau memberi kami anak yang saleh, tentulah kami termasuk
orang-orang yang bersyukur.
04. QS Luqman [31] : 28. Tidaklah Alloh menciptakan (Adam) dan membangkitkan kamu (dari dalam
kubur) itu melainkan hanyalah seperti (menciptakan dan membangkitkan) nafs wahidah) (sel multipotensial) saja. Sesungguhnya Alloh Maha
Mendengar lagi Maha Melihat.
05. QS. Az Zumar [39] : 6. Dia menciptakan kamu dari nafs wahidah) (Adam) kemudian Dia jadikan daripadanya
pasangannya dan Dia menurunkan untuk kamu delapan ekor yang berpasangan dari
binatang ternak. Dia menjadikan kamu dalam perut ibumu kejadian demi kejadian
dalam tiga kegelapan. Yang berbuat demikian itu adalah Allah, Tuhan kamu, Tuhan
yang mempunyai kerajaan, tidak ada Tuhan selain Dia, maka bagaimana kamu dapat
dipalingkan ?
4 ayat di atas menerangkan tentang penciptaan manusia pertama yaitu Adam.secara Nafs
wahidah yaitu Adam
diciptakan dengan kondisi sebagai berikut.
1. Adam diciptakan dari saripati tanah yang mengandung unsur-unsur CHONSP.
(Ingatlah) ketika Tuhanmu berfirman kepada malaikat: "Sesungguhnya Aku
akan menciptakan manusia dari tanah (di bumi)". (QS. Shod [38] : 71).
2. Saripati tanah itu dijadikanNya sebutir sel multipo-tensial (nafs
wahidah) tanpa ayah dan ibu di luar rahim. Di dalam sel itu terdapat nukleus
yang mengandung asam deoksiribonukleat
(DNA).
DNA
Manusia adalah Ciptaan Alloh yang Kekal
Asam
deoksiribonukleat, lebih
dikenal dengan singkatan DNA (bahasa
Inggris: Deoxyribo-Nucleic
Acid), adalah sejenis biomolekul
yang menyimpan dan menyandi instruksi-instruksi genetika
setiap organisme dan
virus.
DNA merupakan asam nukleat,
adalah makromolekul esensial bagi
makhluk hidup. DNA terdiri dari dua unting biopolimer
yang berpilin satu sama lainnya membentuk heliks ganda. Tiap-tiap
nukleotida terdiri atas salah satu jenis basa nitrogen (guanina
(G), adenina
(A), timina
(T), atau sitosina
(C)), gula monosakarida yang disebut deoksiribosa,
dan gugus fosfat.
Keajaiban
DNA manusi
Tubuh manusia terdiri atas sel-sel. Banyaknya
sel dalam tubuh manusia adalah sekitar 75.000.000.000.000 (75 triliun). Di
dalam tiap sel manusia terdapat satu nukleus,
kecuali butir darah merah. Dalam nukleus terdapat satu set cetak biru (pembawa
sifat keturunan) tubuh manusia. Cetak biru ini berpilin atau bergelung dalam 46
paket atau 23 pasang kromosom, yang di dalamnya terkandung DNA. Panjang DNA
dalam kromosom per sel adalah 2 meter. Jika jumlah sel per orang sekitar 75
triliun, maka apabila semua DNA yang terdapat pada tubuh seorang manusia
dihubung-hubungkan maka panjangnya adalah = 2 x 75.000.000.000.000 = 150.000-000.000.000 (150
triliun meter) atau 150.000.000.000 (150 milyar) km. Hal yang mengagumkan, jika
jarak matahari-bumi adalah 150.000.000 km, maka apabila seluruh DNA dalam tubuh
kita disambung-sambung, maka panjangnya sebanding dengan 100 kali jarak
matahari-bumi. Maka tidak mungkin DNA manusia itu tercipta dengan sendirinya
secara evolusi. Tetapi diciptakan khusus oleh Alloh Swt.
DNA Manusia pada hari kiamat
Ketika
wafat, kita akan dikubur, akhirnya tinggal tulang-belulang. Pada goncangan hari kiamat, bumi tidak hancur Badan manusia yang tersisa adalah tulang ekor
(gambar lingkaran merah). Setelah tiupan sangkakala yang kedua oleh malaikat
Isrofil, turunlah hujan di seluruh dunia. Air hujan ini masuk ke dalam tanah
membasahi tulang-tulang ekor bekas manusia di bumi. Di dalam tulang ekor itu
ada sel-sel manusia (nafsun wahidah). Di dalam inti sel terdapat DNA. Dari
salah satu inti sel yang mengandung DNA itu Alloh Swt melakukan rapid cycle
cloning extra uterine (cloning di luar rahim seorang ibu).
Apakah Bumi Hancur Pada
Hari Kiamat ?
Kita
mengira semua benda di langit dan bumi hancur, dan semua mahluk mati pada hari
Kiamat.
Kiamat dimulai dengan tiupan trompet pertama oleh Malaikat Isrofil.
Kiamat dimulai dengan tiupan trompet pertama oleh Malaikat Isrofil.
Sangkakala
Terompet atau sangkakala bentuknya
seperti tanduk besar yang siap ditiup oleh malaikat Isrofil.
Dan ditiuplah sangkakala (tiupan
pertama). Maka matilah semua yang ada di langit dan di bumi, kecuali siapa yang
dikehendaki oleh Alloh (di antaranya adalah para malaikat yang
ditugasi mengurus bumi yang tidak ikut hancur). (QS. Az-Zumar [39]: 68).
Tiupan ini akan menimpa seluruh alam
menimbulkan guncangan yang keras sehingga gunung-gunung menjadi rata, laut saling beradu, bintang
bertabrakan matahari akan padam, lalu hilanglah cahaya seluruh benda-benda di
alam semesta.
Surat Al-A’rof [7] ayat 25
Tetapi setelah membaca Surat Al-A’rof [7] ayat 25 yang terjemahnya
adalah sebagai berikut.
Di bumi itu kamu hidup dan di bumi itu kamu
mati (Kiamat kecil), dan dari bumi itu (pula) kamu akan dibangkitkan (Kiamat besar). (QS. Al-A’rof [7] :25)
Ternyata bumi tidak ikut hancur di hari Kiamat.
Dari bumi yang
tidak ikut hancur itu kita akan dibangkitkan setelah tiupan terompet ke-2 oleh
malaikat Isrofil.
Apa saja yang hancur
(1) Apabila matahari digulung,
(2) dan apabila bintang-bintang berjatuhan,
(3) dan apabila gunung-gunung dihancurkan,
(QS. At-Takwir [81] : 1-3)
(1) Bila langit terbelah (sebelah berisi bumi yang tak hancur, sebelah berisi benda-benda langit yang hancur)
(2) Karena menurut perintah Tuhannya, karena memang patut ia turut.
(3) Dan bila bumi itu dipanjangkan (diratakan, tidak hancur).
(4). Ia keluarkan apa-apa yang terkandung di dalamnya, sehingga kosonglah ia.
(5). Karena turut perintah Tuhannya, karena memang patut ia turut. (QS. Al-Insyiqoq [84] : 1-5).
(2) dan apabila bintang-bintang berjatuhan,
(3) dan apabila gunung-gunung dihancurkan,
(QS. At-Takwir [81] : 1-3)
(1) Bila langit terbelah (sebelah berisi bumi yang tak hancur, sebelah berisi benda-benda langit yang hancur)
(2) Karena menurut perintah Tuhannya, karena memang patut ia turut.
(3) Dan bila bumi itu dipanjangkan (diratakan, tidak hancur).
(4). Ia keluarkan apa-apa yang terkandung di dalamnya, sehingga kosonglah ia.
(5). Karena turut perintah Tuhannya, karena memang patut ia turut. (QS. Al-Insyiqoq [84] : 1-5).
Benda-benda yang hancur di hari kiamat
Dari 3 surat ini (Surat At-Takwir, Surat Al-Insyiqoq dan Surat Thoha)
benda-benda yang hancur adalah
1. Langit terbelah,
QS. At-Takwir : 1, langit
yang berisi benda-benda langit ikut hancur (yang berisi bumi tidak).
2. Bintang-bintang
berjatuhan, QS. Al-Insyiqoq
[81] : 2
3. Matahari
digulung, QS. Al-Insyiqoq [81]
: 1
4. Gunung-gunung
dihancurkanNya sehancur-hancurnya. QS. Thoha [20] : 105
(105). Dan
mereka bertanya kepadamu tentang gunung-gunung,
maka katakanlah: "Tuhanku akan menghancurkannya (di hari kiamat)
sehancur-hancurnya, (106) maka
Dia akan menjadikan (bekas) gunung-gunung itu datar sama sekali,
(107). tidak ada sedikitpun kamu lihat padanya tempat yang rendah dan yang tinggi-tinggi. (QS. Thoha [20] : 105 - 107).
(107). tidak ada sedikitpun kamu lihat padanya tempat yang rendah dan yang tinggi-tinggi. (QS. Thoha [20] : 105 - 107).
Penciptaan Alam semesta secara Big Bang
Alloh Swt. telah menciptakan langit dan bumi dari sebutir noktah secara
Big Bang (Dentuman Besar), kemudian mengembangkannya sampai maksimal.
Di dalam alam semesta itu diciptakanNya bermilyar-milyar galaxy, salah
satunya adalah galaksi Bimasakti di mana matahari kita ada di dalamnya. Bumi yang
kita huni merupakan salah satu dari 9 planet yang mengitari matahari.
Penciptaan bumi terpisah dengan penciptaan langit
Katakanlah: “Sesungguhnya
patutkah kamu kafir kepada yang (1) menciptakan
bumi dalam 2 masa dan kamu adakan sekutu-sekutu bagiNya? (yang bersifat)
demikian itu adalah Robb semesta alam”. dan Dia menciptakan di bumi itu
gunung-gunung yang kokoh di atasnya. Dia memberkahinya dan (2) Dia menentukan padanya kadar
makanan-makanan (penghuni)nya dalam 4 masa. (Penjelasan itu sebagai jawaban)
bagi orang-orang yang bertanya.. Kemudian (bersama itu) Dia menuju kepada
penciptaan langit dan langit itu masih merupakan asap, lalu Dia berkata
kepadanya dan kepada bumi: “Datanglah kamu keduanya menurut perintahKu dengan
suka hati atau terpaksa”. keduanya menjawab: “Kami datang dengan suka hati”. Maka (3)
Dia menjadikannya 7 langit dalam 2 masa.
Dia mewahyukan pada tiap-tiap langit urusannya.” (QS. Fushilat [41]: 9 – 12)
Keterangan
(1.)
Bumi diciptakan Alloh Swt. dalam 2 masa.
dimana di atasnya terdapat gunung-gunung (bentuknya padat yaitu terdiri dari banyak
unsur). (3) Sementara itu Alloh Swt..menciptakan 7 langit juga dalam 2 masa. Bentuknya berupa asap (terdiri
dari sedikit unsur).
Lalu langit dan bumi digabung. Kemudian (2)
Alloh Swt. menentukan padanya kadar makanan-makanan (penghuni)nya dalam 4 masa. Jumlahnya = 6 masa.
Hari
Kiamat.
Pada hari Kiamat alam semesta digulungNya sampai volumenya mencapai
keadaannya yang semula (sekecil noktah) secara Big Crunch (Keruntuhan Besar).
Keadaan bumi di hari kiamat
Alloh menciptakan bumi terdiri dari 93 unsur, bentuknya
padat, sedang matahari hanya 2 unsur yaitu gas hidrogen dan helium, sedang
badan langit yang paling rumit yaitu supernova terdiri dari 7 unsur.
Maka bumi jauh lebih tahan
terhadap goncangan hari kiamat dibanding badan-badan langit.
Pada Surat Al-Insyiqoq [84] : (4) Ia keluarkan
apa-apa yang terkandung di dalamnya, sehingga kosonglah ia
Maka keadaan bumi adalah, permukaannya rata dan dalamnya kosong (seperti bola sepak).
|
Di permukaan bumi
inilah terjadi peristiwa-peristiwa kebangkitan,
pengumpulan di padang mahsyar, pengadilan, perhitungan dan penimbangan (mizan).
Hari Kebangkitan / Ba’ats di bumi
Dan ditiuplah sangkakala (kedua), maka tiba-tiba mereka
keluar dari kuburnya (menuju) ke Robb mereka. (QS. Yaa-siin [36] : 51).
Semua manusia yang dibangkitkan itu lalu diterbangkan (diisro’kan) oleh malaikatnya masing-masing ke padang mahsyar yang
terletak di lokasi Baitul Maqdis, Yerusalem, Palestina. Di situ semua manusia
diadili oleh Alloh Swt. Manusia dibangkitkan dalam keadaan telanjang kaki,
tanpa pakaian dan tidak dikhitan.
Maymunah Binti Sa'ad (Ra) meriwayatkan bahwa ia bertanya
kepada Nabi (Saw), "Wahai Rosululloh, berilah kami pernyataan tentang
Al-Quds (Yerusalem)". Nabi (Saw) menjawab, "Ini adalah tanah di mana mereka akan dibangkitkan (Al-Ba’ats) dan
berkumpul (Al-Hashr)". (HR.
Ahmad, Tobroni)
Pada mulanya padang mahsyar itu gelap gulita karena
matahari dan bintang-bintang telah padam. Kemudian Alloh Swt. menampakkan
diriNya sehingga menjadi terang benderang.
Al-Hasr di bumi
Al-Hasr adalah pengumpulan seluruh manusia dan jin untuk dihisab dan diambil keputusannya.
“Pada hari
ketika mereka dibangkitkan Alloh semuanya, lalu diberitakan kepada mereka
tentang yang telah mereka kerjakan. Alloh mengumpulkan (mencatat) perbuatan
itu, padahal mereka telah melupakannya. Dan Alloh Maha menyaksikan segala
sesuatu.” (QS. Al-Mujadilah [58] : 6).
Asal mula neraka
(Dari bumi) Ia keluarkan apa-apa yang terkandung di dalamnya (magma
bumi), sehingga kosonglah ia. (QS.
Al-Insyiqoq [84] : 4).
Isi bumi / magma ini
oleh para malaikat ditarik lewat di atas
padang mahsyar sehingga terlihat oleh seluruh manusia dan jin lalu dibawa keluar dari alam semesta dijadikan api neraka. Di atas neraka itu dibentangkan shiroth.
(5) Janganlah begitu
(kalla), jika kamu mengetahui dengan pengetahuan yang yakin,
(6) niscaya kamu benar-benar akan melihat neraka Jahanam (ditarik para malaikat di atas padang mahsyar),
(7) dan sesungguhnya, kamu benar-benar akan melihat (neraka)nya dengan 'ainul yakin,
(8) kemudian kamu pasti akan ditanyai pada hari itu, tentang kenikmatan (yang kamu megah-megahkan di dunia itu / dihisab). (QS. At-Takatsur [102]:5-8)
(6) niscaya kamu benar-benar akan melihat neraka Jahanam (ditarik para malaikat di atas padang mahsyar),
(7) dan sesungguhnya, kamu benar-benar akan melihat (neraka)nya dengan 'ainul yakin,
(8) kemudian kamu pasti akan ditanyai pada hari itu, tentang kenikmatan (yang kamu megah-megahkan di dunia itu / dihisab). (QS. At-Takatsur [102]:5-8)
Hisab di bumi
“Maka demi Robbmu,
pasti Kami akan menanyai mereka tentang yang telah mereka kerjakan dahulu.” (QS. Al-Hijr [15] :
92, 93)
“Dan ketika para hamba diberikan kitab-kitab mereka, maka
dikatakan pada mereka: “Inilah kitab (catatan) Kami yang menuturkan kepadamu
dengan benar. Sesungguhnya Kami telah menyuruh mencatat apa-apa yang telah kamu
kerjakan.” (QS. Al-Jatsiyah [45] : 25)
“Dan kamu lihat
tiap-tiap umat dipanggil untuk (meiihat) buku catatan amalnya, Pada hari itu
kamu diberi balasan terhadap yang telah kamu kerjakan.” (QS. Al-Jatsiyah [45] : 28).
Yang pertama kali dihisab dari hak-hak Alloh pada seorang
hamba adalah sholatnya, sedang yang pertama kali diadili di antara manusia
adalah urusan darah.
Seorang hamba akan ditanya tentang empat hal :
1. Umur dan masa mudanya,
2. Hartanya,
3. Amalnya
4. Nikmat yang ia terima selama hidup di dunia.
Mizan di bumi
Mizan adalah alat yang dipakai Alloh Swt. pada hari kiamat
untuk menimbang amalan hamba-hambaNya.
“Dan Kami akan memasang timbangan yang tepat pada hari kiamat,
maka tiadalah dirugikan seseorang barang sedikitpun. Dan jika amalan itu
seberat biji sawipun pasti Kami mendatangkan (pahala)nya. Dan cukuplah Kami
sebagai pembuat perhitungan.” (QS. Al-Anbiya [21] : 47).
Perubahan jenis kelamin manusia pada hari
kebangkitan
Setelah tiupan sangkakala yang kedua oleh malaikat Isrofil, turunlah
hujan di seluruh dunia. Air hujan ini masuk ke dalam tanah membasahi
tulang-tulang ekor bekas manusia di bumi.
Dari satu sel tulang ekor ini, Alloh Swt melakukan rapid cycle cloning
extra uterine (cloning di luar rahim). Dari sel-sel yang berkromosom sex XY
(asal dari pria di dunia), semuanya tumbuh
menjadi wanita dewasa dengan testes di
dalam perutnya. Sedang yang berkromosom sex XX (asal dari wanita di dunia), tumbuh
menjadi seorang wanita dewasa. Jadi semua manusia yang dibangkitkan itu
berjenis kelamin wanita.
Semua wanita itu oleh malaikat masing-masing dibawa ke padang mahsyar di
Palestina. Maka penuhlah padang mahsyar itu
dengan wanita. Karena semuanya wanita, maka keadaannya aman-aman saja. Andai
saja mereka berjenis laki-laki dan wanita (dalam keadaan telanjang bulat),
betapa kacaunya.
Di Padang Mahsyar semua wanita itu, beserta para jin dan Iblis diadili,
lalu ditimbang amalnya. Kaum kafir, musyrik dan iblis langsung dimasukkan ke
dalam neraka. Bagi yang dimasukkan ke dalam neraka, mereka tetap berjenis
kelamin wanita. Sehingga penuhlah neraka dengan wanita. Sisa para wanita
itu ditempatkan di shiroth. Pada waktu melewati shirot sebagian terjatuh ke
dalam neraka.
Yang selamat
akan masuk ke dalam sorga.
Mekanisme perubahan Jenis Kelamin
Pertumbuhan alat kelamin dalam dan luar
serta pertumbuhan wajah, alat suara, kulit dan tulang ke-2 jenis kelamin itu
diatur oleh kromosom seks. Pada wanita oleh kromosom XX dan pada pria oleh
kromosom XY.
Kromosom X mengatur pertumbuhan seks
wanita, sedang kromosom Y mengatur pertumbuhan seks pria (membuat testis).
Kedua jenis kelamin itu sama-sama mempunyai kromosom X yang mengatur pertumbuhan
seks wanita. Sehingga semua orang, baik
pria ataupun wanita, pada awalnya di dalam kandungan tumbuh sebagai wanita. Di
dalam rahim ibu, terdapat placenta (ari-ari) yang memberi nutrisi serta
memproduksi Hormon Chorionic Gonadotropin (HCG) untuk janin. HCG ini merangsang testis janin XY untuk
memproduksi hormon pria (testosteron dan DH-testosteron). Hormon-hormon ini
menumbuhkan penis dan kejantanan, merangsang seks dan agresi.
Pada hari kiamat Alloh Swt. membangkitkan
manusia tanpa seorang ibu sehingga tidak ada ari-ari, hormon HCG dan
Testosteron. Maka semua yang berkromosom XY (sewaktu di dunia berjenis kelamin
laki-laki) itu tetap sebagai / menjadi wanita.
Maka semua manusia yang dibangkitkan itu berjenis kelamin
wanita.
Kesimpulan
Demikianlah tafsir QS Luqman [31] : 28 yang mengandung 2 X penciptaan manusia
secara nafs wahidah.yaitu penciptaan seorang Adam dan Kebangkitan seluruh manusia.
04. QS Luqman [31] : 28. Tidaklah Alloh menciptakan (Adam) dan membangkitkan kamu (dari dalam kubur) itu melainkan hanyalah seperti
(menciptakan dan membangkitkan) nafs
wahidah) (sel multipotensial) saja. Sesungguhnya Alloh Maha
Mendengar lagi Maha Melihat
Maka terbuktilah kebenaran definisi nafs wahidah sebagai berikut
Adalah sel multipotensial yang diciptakan Alloh Swt.
dari unsur tanah atau kloning. Yang
dikembangkan di luar rahim, dengan jenis kelamin wanita
(XY + testis atau XX + ovarium).
|
Jember, 24 Aprll 2018.
Dr. H. M. Nasim Fauzi
Jalan Gajah
Mada 118
Tilpun
(0331) 481127
Jember
Lampiran
Ayat-ayat Al Qur-an yang mengandung kata Nafs di dalam Al Qur-an jumlahnya ada 147
Uraian
ayat-ayat itu adalah sebagai berikut
S. Al-Baqoroh [2] ada 20 kata yang mengandung huruf n-f-s.
01 Mereka hendak menipu Allah dan orang-orang yang
beriman, padahal mereka hanya menipu anfusahum (diri-diri
mereka sendiri) sedang mereka tidak sadar. (QS.
Al-Baqoroh [2] :9). (Cocok).
02. Mengapa
kamu suruh orang lain (mengerjakan) kebaktian, sedang kamu melupakan kewajiban anfusakum
(diri kalian sendiri), padahal kamu membaca Al Kitab (Taurat)? Maka
tidaklah kamu berpikir? (QS. Al-Baqoroh [2] :9). (Cocok).
03- 04 Dan jagalah
dirimu dari (azab) hari (kiamat, yang pada hari itu) nafsan (diri manusia / orang) tidak dapat
membela nafsin
(manusia / orang
lainnya),walau sedikit pun; dan (begitu pula)
tidak diterima syafa`at dan tebusan daripadanya, dan tidaklah mereka akan
ditolong. (QS. Al-Baqoroh [2] :48). (Cocok).
05-06. Dan (ingatlah), ketika Musa berkata kepada kaumnya: "Hai kaumku,
sesungguhnya kamu telah menganiaya anfusakum (diri-diri / badan kalian sendiri), karena kamu telah menjadikan anak lembu (sebagai sembahanmu),
maka bertaubatlah kepada Tuhan yang menjadikan kamu dan bunuhlah anfusakum (diri-diri / badan kalian sendiri). Hal itu adalah lebih
baik bagimu pada sisi Tuhan yang menjadikan kamu; maka Allah akan menerima
taubatmu. Sesungguhnya Dialah Yang Maha Penerima taubat lagi Maha
Penyayang." (QS. Al-Baqoroh [2] :54). (Cocok).
07. Dan Kami naungi kamu dengan awan, dan Kami turunkan kepadamu
"manna" dan "salwa". Makanlah dari makanan yang baik-baik
yang telah Kami berikan kepadamu; dan tidaklah mereka menganiaya Kami; akan
tetapi merekalah yang menganiaya anfusahum (diri / badan mereka sendiri). (QS.
Al-Baqoroh [2] : 57). (Cocok).
08. Dan
(ingatlah), ketika kamu membunuh nafsan (diri / badan manusia / orang) lalu kamu
saling tuduh menuduh tentang itu. Dan Allah hendak menyingkapkan apa yang
selama ini kamu sembunyikan. (QS. Al-Baqoroh [2] : 72). (Cocok).
09. Dan (ingatlah), ketika Kami mengambil janji dari kamu (yaitu):kamu tidak
akan menumpahkan darahmu (membunuh orang), dan kamu tidak akan mengusir anfusakum (diri
kalian sendiri = saudara kalian sebangsa) dari kampung halamanmu, kemudian
kamu berikrar (akan memenuhinya) sedang kamu mempersaksikannya. (QS. Al-
Al-Baqoroh [2] : 72. (Cocok).
10. Kemudian kamu (Bani Israil) membunuh anfusakum (diri kalian sendiri = saudara kalian
sebangsa) dan mengusir segolongan daripada kamu dari kampung
halamannya, kamu bantu membantu terhadap mereka dengan membuat dosa dan
permusuhan; tetapi jika mereka datang kepadamu sebagai tawanan, kamu tebus
mereka, padahal mengusir mereka itu (juga) terlarang bagimu. Apakah kamu
beriman kepada sebahagian Al Kitab (Taurat) dan ingkar terhadap sebahagian yang
lain? Tiadalah balasan bagi orang yang berbuat demikian daripadamu, melainkan
kenistaan dalam kehidupan dunia, dan pada hari kiamat mereka dikembalikan
kepada siksa yang sangat berat.Allah tidak lengah dari apa yang kamu perbuat. (QS.
Al-Baqoroh [2] : 85). (Cocok).
11. Alangkah buruknya (hasil perbuatan) mereka yang menjual anfusahum (diri-diri mereka sendiri) dengan
kekafiran kepada apa yang telah diturunkan Allah, karena dengki bahwa Allah
menurunkan karuniaNya kepada siapa yang dikehendakiNya di antara
hamba-hambaNya. Karena itu mereka mendapat murka sesudah (mendapat) kemurkaan.
Dan untuk orang-orang kafir siksaan yang menghinakan. (QS.
Al-Baqoroh [2] : 90). (Cocok).
12-13.
Dan takutlah kamu kepada suatu hari di waktu nafsun (seorang diri manusia / orang) tidak dapat menggantikan nafsin (diri orang lain) sedikit pun dan tidak akan
diterima suatu tebusan daripadanya dan tidak akan memberi manfaat sesuatu
syafaat kepadanya dan tidak (pula) mereka akan ditolong. (QS.
Al-Baqoroh [2] :123). (Cocok).
14. Dan tidak
ada yang benci kepada agama Ibrahim, melainkan orang yang memperbodoh nafsahu (nafsahu berarti
dirinya sendiri), dan sungguh Kami telah memilihnya di dunia dan
sesungguhnya dia di akhirat benar-benar termasuk orang-orang yang saleh. (QS.
Al-Baqoroh [2] : 130). (Cocok).
15. Dan di
antara manusia ada orang yang mengorbankan nafsahu (diri / badannya)
karena mencari keridhaan Allah;dan Allah Maha Penyantun kepada hamba-hambaNya. (QS.
Al-Baqoroh [2] : 207). (Cocok).
16. Apabila kamu
menalak istri-istrimu, lalu mereka mendekati akhir idahnya, maka rujukilah
mereka dengan cara yang makruf, atau ceraikanlah mereka dengan cara yang makruf
(pula).Janganlah kamu rujuki mereka untuk memberi kemudaratan, karena dengan
demikian kamu menganiaya mereka. Barang siapa berbuat demikian, maka sungguh ia
telah berbuat lalim terhadap nafsahu diri (diri / badannya sendiri). Janganlah kamu jadikan hukum-hukum Allah sebagai
permainan. Dan ingatlah nikmat Allah padamu, dan apa yang telah diturunkan
Allah kepadamu yaitu Al Kitab (Al Qur'an) dan Al Hikmah (As Sunah).Allah
memberi pengajaran kepadamu dengan apa yang diturunkanNya itu. Dan bertakwalah
kepada Allah serta ketahuilah bahwasanya Allah Maha Mengetahui segala sesuatu. (QS.
Al-Baqoroh [2] : 231). (Cocok).
17. Para ibu
hendaklah menyusukan anak-anaknya selama dua tahun penuh, yaitu bagi yang ingin
menyempurnakan penyusuan. Dan kewajiban ayah memberi makan dan pakaian kepada
para ibu de-ngan cara yang makruf. Seseorang nafsun (diri seseorang) tidak dibebani
melainkan menurut kadar kesanggupannya. Janganlah seorang ibu menderita
kesengsaraan karena anaknya dan juga seorang ayah karena anaknya, dan waris pun
berkewajiban demikian. Apabila keduanya ingin menyapih (sebelum dua tahun)
dengan kerelaan keduanya dan permusyawaratan, maka tidak ada dosa atas
keduanya. Dan jika kamu ingin anakmu disusukan oleh orang lain, maka tidak ada
dosa bagimu apabila kamu memberikan pembayaran menurut yang patut. Bertakwalah
kepada Allah dan ketahuilah bahwa Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan. (QS.
Al-Baqoroh [2] : 233). (Cocok).
18. Orang-orang yang meninggal dunia di antaramu dengan meninggalkan
isteri-isteri (hendaklah para isteri itu) menangguhkan anfusihinna (diri-diri mereka sendiri) (ber'iddah)
empat bulan sepuluh hari. Kemudian apabila telah habis 'iddahnya, maka tiada
dosa bagimu (para wali) membiarkan mereka berbuat terhadap anfusihinna (diri mereka sendiri) menurut yang patut.Allah mengetahui apa yang kamu
perbuat. (QS. Al-Baqoroh [2]: 234). (Cocok).
19. Dan takutlah
engkau terhadapi (azab yang terjadi pada) hari yang pada waktu itu kamu semua
dikembalikan kepada Allah. Kemudian kullu nafsin (masing-masing diri) diberi
balasan yang sempurna terhadap apa yang telah dikerjakannya, sedang mereka
sedikit pun tidak dianiaya (dirugikan). (QS. Al-Baqoroh [2] : 281). (Cocok).
20. Allah tidak
membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupan nafsan (diri /
badan-nya) .Ia mendapat pahala (dari kebajikan) yang diusahakannya dan
ia mendapat siksa (dari kejahatan) yang dikerjakannya. (Mereka berdo`a):
"Ya Tuhan kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami
tersalah.Ya Tuhan kami, janganlah Engkau bebankan kepada kami beban yang berat
sebagamana Engkau bebankan kepada orang-orang yang sebelum kami. Ya Tuhan kami,
janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tak sanggup kami memikulnya.
Beri maaflah kami; ampunilah kami; dan rahmatilah kami. Engkaulah Penolong
kami, maka tolonglah kami terhadap kaum yang kafir". (QS.
Al-Baqoroh [2] : 286). (Cocok).
QS. Ali Imron [3] ada
12 kata yang mengandung huruf n-f-s.
01. Bagaimanakah
nanti apabila mereka Kami kumpulkan di hari (kiamat) yang tidak ada keraguan
tentang adanya. Dan disempurnakan kepada kullu nafsin (setiap diri seseorang)
balasan apa yang diusahakannya sedang mereka tidak dianiaya (dirugikan). (QS. Ali
Imron [3]: 25). (Cocok).
02. Janganlah
orang-orang mukmin mengambil orang-orang kafir menjadi wali dengan meninggalkan
orang-orang mukmin. Barang siapa berbuat demkian, niscaya lepaslah ia dari pertolongan Allah
kecuali karena (siasat) karena takur (تَتَّقُواi) terhadap
sesuatu yang ditakuti dari mereka. Dan Allah memperingatkan kamu terhadap
(siksa) nafsahu (diriNya / Alloh).Dan
hanya kepada Allah kembali(mu).(QS. Ali Imron [3] : 28). (Cocok).
03. Segolongan dari Ahli Kitab ingin menyesatkan kamu, padahal mereka
(sebenarnya) tidak menyesatkan melainkan anfusahum ( diri mereka sendiri), dan mereka tidak menyadarinya. (QS. Ali
Imron [3] : 29). (Cocok).
04. Pada
hari ketika kullu
nafsin (setiap diri seseorang)
mendapati segala kebajikan dihadapkan (di mukanya), begitu (juga) kejahatan
yang telah dikerjakannya; Ia ingin kalau kiranya antara ia dengan hari itu ada
masa yang jauh; dan Allah memperingatkan kamu terhadap (siksa) nafsahu (diriNya
Alloh). Dan Allah sangat Penyayang kepada hamba-hambaNya. (QS. Ali Imron
[3] : 30). (Cocok).
05. Semua
makanan adalah halal bagi Bani Israel melainkan
makanan yang diharamkan oleh Israel (Yakub) 'ala nafsihi
(untuk dirinya
sendiri) sebelum Taurat diturunkan. Katakanlah:
"(Jika kamu mengatakan ada makanan yang diharamkan sebelum turun Taurat),
maka bawalah Taurat itu, lalu bacalah dia jika kamu orang-orang yang benar".(QS.
Ali Imron [3] : 93). (Cocok).
06. Perumpamaan
harta yang mereka nafkahkan di dalam kehidupan dunia ini, adalah seperti
perumpamaan angin yang mengandung hawa yang sangat dingin, yang menimpa tanaman
kaum yang menganiaya diri sendiri, lalu angin itu merusaknya. Allah tidak
menganiaya mereka, akan tetapi merekalah yang menganiaya anfusahum
(diri-diri
/ badan mereka sendiri). ".(QS. Ali Imron [3] :
117). (Cocok).
07 Seorang nafsin (diri /
badan manusia)
tidak akan mati melainkan dengan izin Allah, sebagai ketetapan yang telah
ditentukan waktunya. Barang siapa menghendaki pahala dunia, niscaya Kami
berikan kepadanya pahala dunia itu, dan barang siapa menghendaki pahala
akhirat, Kami berikan (pula) kepadanya pahala akhirat. Dan Kami akan memberi
balasan kepada orang-orang yang bersyukur. (QS. Ali Imron [3];145). (Cocok).
08. Tidak
mungkin seorang nabi berkhianat (korupsi) dalam urusan harta rampasan perang. Barang
siapa yang berkhianat dalam urusan rampasan perang itu, maka pada hari kiamat
ia akan datang membawa apa yang dikhianatkannya itu; kemudian kullu nafsin (tiap-tiap diri / manusia) akan diberi pembalasan tentang apa yang ia kerjakan
dengan (pembalasan) setimpal, sedang mereka tidak dianiaya. (QS. Ali
Imron [3] : 161). (Cocok).
09. Dan mengapa
ketika kamu ditimpa musibah (pada peperangan Uhud), padahal kamu telah me-nimpakan
kekalahan dua kali lipat kepada musuh-musuhmu (pada peperangan Badar), kamu berkata:
"Darimana datangnya (kekalahan) ini?" Katakanlah: "Itu dari
(kesalahan) anfusikum
(diri-diri
kalian sendiri). Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu. (QS. Ali
Imron [3] : 165). (Cocok).
10. Orang-orang
yang mengatakan kepada saudara-saudaranya dan mereka tidak turut pergi
berperang: "Sekiranya mereka mengikuti kita, tentulah mereka tidak
terbunuh". Katakanlah: "Tolaklah kematian itu dari anfusikum (diri-diri / badan kalian
sendiri), jika kamu orang-orang yang benar".(QS. Ali
Imron [3] : 168). (Cocok).
11. (Kullu nafsin (Tiap-tiap
diri / badan manusia / orang) akan
merasakan mati. Dan sesungguhnya pada hari kiamat sajalah disempurnakan
pahalamu. Barang siapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga,
maka sungguh ia telah beruntung. Kehidupan dunia itu tidak lain hanyalah
kesenangan yang memperdayakan. (QS. Ali Imron [3]:185).
12. Kamu sungguh-sungguh akan diuji terhadap hartamu dan anfusikum (diri-diri / badan kalian
sendiri). Dan (juga) kamu sungguh-sungguh akan mendengar dari orang-orang
yang diberi Kitab sebelum kamu dan dari orang-orang yang mempersekutukan Allah,
gangguan yang banyak yang menyakitkan hati.Jika kamu bersabar dan bertakwa,
maka sesungguhnya yang demikian itu termasuk urusan yang patut diutamakan.
(QS. Ali Imron [3] : 186). (Cocok).
QS. An-Nisa’[4] ada 19 kata yang mengandung huruf n-f-s.
01. Hai sekalian
manusia, bertakwalah kepada Tuhanmu yang telah menciptakan kamu dari nafsin wahidatin (badan
/ sel
manusia
yang satu (sebuah badan / sel manusia multipoten
yang dikembangkan Alloh di luar kandungan),
dan daripadanya Allah menciptakan istrinya; dan daripada keduanya Allah
memperkembang biakkan laki-laki dan perempuan yang banyak. Dan bertakwalah
kepada Allah yang dengan (mempergunakan) namaNya kamu saling meminta satu sama
lain, dan (peliharalah) hubungan silaturrahmi. Sesungguhnya Allah selalu
menjaga dan mengawasi kamu. (QS. An-Nisa’[4] : 1). (Cocok).
02. Berikanlah maskawin (mahar)
kepada wanita (yang kamu nikahi) sebagai pemberian dengan penuh kerelaan.
Kemudian jika mereka menyerahkan kepada kamu sebagian dari maskawin itu nafsan (dengan
senang hati (?), maka makanlah (ambillah) pemberian itu (sebagai
makanan) dengan penuh kelahapan lagi baik akibatnya. (QS. An-Nisa’[4] : 4).
Nafsan di sini merupakan kata sifat / adjective
yang berarti dengan senang hati. Pada ayat lain nafs merupakan kata benda / noun yang
artinya diri.
|
03. Hai orang-orang yang beriman, janganlah kami saling memakan harta sesamamu
dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku dengan
suka sama-suka di antara kamu. Dan janganlah kamu membunuh anfusakum (diri-diri / badan kalian sendiri);
sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayang kepadamu (QS.
An-Nisa’[4] : 29). (Cocok).
04. Dan sesungguhnya kalau Kami perintahkan ke-pada mereka : "Bunuhlah anfusakum (diri-diri / badan kalian
sendiri); atau keluarlah kamu dari kampungmu", niscaya mereka
tidak akan melakukannya kecuali sebagian kecil dari mereka. Dan sesungguhnya
kalau mereka melaksanakan pelajaran yang diberikan kepada mereka, tentulah hal
yang demikian itu lebih baik bagi mereka dan lebih menguatkan (iman mereka), (QS.
An-Nisa’[4] : 66). (Cocok).
05. Apa saja
nikmat yang kamu peroleh adalah dari Allah dan apa saja bencana yang menimpamu,
maka dari (kesalahan) nafsika (dirimu sendiri). Kami mengutusmu
menjadi Rasul kepada segenap manusia. Dan cukuplah Allah menjadi saksi. (QS.
An-Nisa’[4] : 79). (Cocok).
06. Maka
berperanglah kamu pada jalan Allah, tidaklah kamu dibebani melainkan dengan (kemampuan)
nafsaka
(dirimu sendiri) Kobarkanlah semangat para mukmin (untuk
berperang). Mudah-mudahan Allah menolak serangan orang-orang yang kafir itu.
Allah amat besar kekuatan dan amat keras siksaan(Nya). (QS.
An-Nisaa’ [4] : 84). (Cocok).
07. Sesungguhnya orang-orang yang diwafatkan malaikat dalam keadaan menganiaya anfusihim (diri-diri / badan mereka sendiri), (kepada mereka) malaikat bertanya : "Dalam
keadaan bagaimana kamu ini ?". Mereka menjawab : "Adalah kami
orang-orang yang tertindas di negeri (Mekah)". Para malaikat berkata :
"Bukankah bumi Allah itu luas, sehingga kamu dapat berhijrah di bumi itu
?". Orang-orang itu tempatnya neraka Jahannam, dan Jahannam itu
seburuk-buruk tempat kembali, (QS. An-Nisaa’ [4] : 97). (Cocok).
08. Dan barang
siapa yang mengerjakan kejahatan dan menganiaya nafsahu (diri / badannya sendiri),
kemudian ia mohon ampun kepada Allah, niscaya ia mendapati Allah Maha Pengampun
lagi Maha Penyayang. (QS. An-Nisa’[4] : 110). (Cocok).
09. Barang siapa
yang mengerjakan dosa, maka sesungguhnya ia mengerjakannya untuk (kemudaratan) nafsihi (dirinya / badannya sendiri). Dan Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana. (QS.
An-Nisa’[4] : 111). (Cocok).
10. Sekiranya
bukan karena karunia Allah dan rahmatNya kepadamu, tentulah segolongan dari
mereka berkeinginan keras untuk menyesatkanmu. Tetapi mereka tidak menyesatkan
melainkan anfusahum
(diri-diri
mereka sendiri), dan mereka tidak dapat membahayakanmu sedikitpun
kepadamu. Dan (juga karena) Allah telah menurunkan Kitab dan hikmah kepadamu,
dan telah mengajarkan kepadamu apa yang belum kamu ketahui. Dan adalah karunia
Allah sangat besar atasmu. (QS. An-Nisa’[4] : 113). (Cocok).
11. Dan jika seorang wanita khawatir akan nusyuz atau sikap tidak acuh dari suaminya, maka tidak
mengapa bagi keduanya mengadakan perdamaian yang sebenar-benarnya, dan
perdamaian itu lebih baik (bagi mereka) walaupun manusia itu menurut tabiatnya
kikir. Dan jika kamu bergaul dengan isterimu secara baik dan memelihara alanfusu (diri) (dari nusyuz dan sikap tak
acuh), maka sesungguhnya Allah adalah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.(QS.
An-Nisa’ [4] :128) (Cocok).
QS. Al-Maidah [5] ada 8 kata yang mengandung huruf n-f-s.
(Cocok).01. Berkata Musa: "Ya Tuhanku, aku tidak mengua-sai
kecuali nafsii (diri / badanku sendiri) dan
saudaraku. Sebab itu pisahkanlah antara kami dengan orang-orang yang fasik
itu" (QS. Al-Maaidah [5] : 25). (Cocok).
02. Maka menggoda
nafsahu
(diri / hawa nafsunya / Kabil) menjadikannya menganggap
mudah membunuh saudaranya sebab itu
dibunuhnyalah, maka jadilah ia seorang di antara orang-orang yang merugi. (QS.
Al-Maaidah [5] : 30). (Cocok).
03. Oleh karena
itu Kami tetapkan (suatu hukum) bagi Bani Israel, bahwa:
barang siapa yang membunuh nafs (diri / badan seseorang), bukan karena orang itu (membunuh) nafs (diri /
badan / (orang
lain) atau bukan karena membuat kerusakan di muka bumi, maka
seakan-akan dia telah membunuh manusia (naas) seluruhnya. Dan barang siapa yang
memelihara kehidupan seorang manusia (ahyaahaa), maka seolah-olah dia telah
memelihara kehidupan manusia (naas) semuanya. Dan sesungguhnya telah datang
kepada mereka rasul-rasul Kami dengan (membawa) keterangan-keterangan yang
jelas, kemudian banyak di antara mereka sesudah itu sungguh-sungguh melampaui
batas dalam berbuat kerusakan di muka bumi. (QS. Al-Maídah [5] : 32).
(Cocok).
04. Dan kami
telah tetapkan terhadap mereka di dalamnya (At Taurat) bahwasanya nafs
(seorang diri manusia) (dibalas) dengan nafsin (diri / badan / orang lain),
mata dengan mata, hidung dengan hidung, telinga dengan telinga, gigi dengan gigi,
dan luka-luka (pun) ada kisasnya. Barang siapa yang melepaskan (hak kisas)nya,
maka melepaskan hak itu (menjadi) penebus dosa baginya. Barang siapa tidak
memutuskan perkara menurut apa yang diturunkan Allah, maka mereka itu adalah
orang-orang yang lalim. (QS. Al-Maídah [5] : 45). (Cocok).
05. Maka kamu akan melihat orang-orang yang ada penyakit dalam hatinya
(orang-orang munafik) bersegera mendekati mereka (Yahudi dan Nasrani), seraya
berkata: "Kami takut akan mendapat bencana". Mudah-mudahan Allah akan
mendatangkan kemenangan (kepada RasulNya), atau sesuatu keputusan dari sisiNya.
Maka karena itu, mereka menjadi menyesal terhadap apa yang mereka rahasiakan dalam anfusihim (diri-diri /
fikiran mereka). (QS. Al-Maídah [5] : 52).
(Cocok).
06. Kamu melihat
kebanyakan dari mereka tolong-menolong dengan orang-orang yang kafir (musyrik).
Sesungguhnya amat buruklah apa yang mereka sediakan untuk anfusahum (diri-diri mereka sendiri), yaitu kemurkaan Allah kepada mereka; dan mereka
akan kekal dalam siksaan. (QS. Al-Maídah [5] : 80). (Cocok).
07. Dan (ingatlah) ketika Allah berfirman: "Hai 'Isa putera Maryam, adakah
kamu mengatakan kepada manusia: "Jadikanlah aku dan ibuku dua orang tuhan
selain Allah ?". 'Isa menjawab: "Maha Suci Engkau, tidaklah patut
bagiku mengatakan apa yang bukan hakku (mengatakannya). Jika aku pernah
mengatakan maka tentulah Engkau mengetahui apa yang ada pada nafsii (diri / fikiranku) dan aku tidak mengetahui apa yang ada pada diri
Engkau. Sesungguhnya Engkau Maha Mengetahui perkara yang ghaib".. (QS.
Al-Maídah [5] : 116). (Cocok).
QS. Al-Anám [6] ada 17
kata yang mengandung huruf n-f-s.
01. Katakanlah:
"Kepunyaan siapakah apa yang ada di langit dan di bumi?" Katakanlah:
"Kepunyaan Allah". Dia telah menetapkan atas nafsihi diriNya
(nafsihi
= diri Alloh sendiri).kasih
sayang. Dia sungguh-sungguh akan menghimpun
kamu pada hari kiamat yang tidak ada keraguan terhadapnya. Orang-orang yang
merugikan dirinya, mereka itu tidak beriman. (QS. Al-Anám [6] : 12). (Cocok).
02. Orang-orang yang telah Kami berikan
kitab kepadanya, mereka mengenalnya (Muhammad) seperti mereka mengenal
anak-anaknya sendiri. Orang-orang yang merugikan anfusahum (diri mereka sendiri)
mereka itu tidak beriman (kepada Allah). (QS. Al-Anám [6] : 20). (Cocok).
03. Lihatlah bagaimana mereka telah berdusta kepada anfusahum (diri mereka sendiri) dan hilanglah daripada mereka sembahan-sembahan yang dahulu mereka
ada-adakan. (QS. Al-Anám [6] : 24). (Cocok).
04. Dan mereka melarang (orang lain) mendengarkan Al Qur-an dan mereka sendiri
menjauhkan diri daripadanya, dan mereka hanyalah membinasakan anfusahum (diri-diri / badan mereka sendiri), sedang mereka tidak menyadari. (QS. Al-Anám [6] :26). (Cocok).
05. Apabila orang-orang yang beriman kepada ayat-ayat Kami itu datang kepadamu,
maka katakanlah: "Salaamun alaikum. Tuhanmu telah menetapkan atas nafsihi (diriNya [Alloh] sendiri)
kasih sayang, (yaitu) bahwasanya barang siapa yang berbuat kejahatan di antara
kamu lantaran kejahilan, kemudian ia bertaubat setelah mengerjakannya dan
mengadakan perbaikan, maka sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha
Penyayang. (QS. Al-Anám [6] : 54). (Cocok).
05. Dan
tinggalkanlah orang-orang yang menjadikan agama mereka sebagai main-main dan
senda-gurau, dan mereka telah ditipu oleh kehidupan dunia. Peringatkanlah
(mereka) dengan Al Qur'an itu agar masing-masing nafsun (diri / badan seseorang) tidak dijerumuskan ke dalam neraka, karena
perbuatannya sendiri. Tidak akan ada baginya pelindung dan tidak (pula) pemberi
syafa`at selain daripada Allah. Dan jika ia menebus dengan segala macam tebusan
pun, niscaya tidak akan diterima itu daripadanya. Mereka itulah orang-orang
yang dijerumuskan ke dalam neraka, disebabkan perbuatan mereka sendiri. Bagi
mereka (disediakan) minuman dari air yang sedang mendidih dan azab yang pedih
disebabkan kekafiran mereka dahulu. (QS. Al-Anám [6] : 70). (Cocok).
06. Dan Dialah
yang menciptakan kamu dari nafsin wahidatin (satu badan / sel manusia) (satu sel manusia multipoten yang
dikembangkan Alloh di luar kandungan), maka (bagimu) ada tempat tetap
فَمُسْتَقَرٌّ dan tempat
simpanan وَمُسْتَوْدَعٌ (untuk mengembang-kan
sel itu). Sesungguhnya telah Kami jelaskan tanda-tanda kebesaran Kami kepada
orang-orang yang mengetahui. (QS. Al-Anám [6] : 98). (Cocok).
09. Sesungguhnya telah datang dari
Tuhanmu bukti-bukti yang terang; maka Barang siapa melihat (kebenaran itu),
maka (manfaatnya) bagi nafsihi (dirinya
sendiri); dan barang
siapa buta (tidak melihat kebenaran itu), maka kemudaratannya kembali kepadanya
(fa 'alaiha). Dan aku (Muhammad) sekali-kali bukanlah pemelihara(mu). (QS.
Al-Anám [6] : 104). (Cocok).
10. Hai golongan jin dan manusia, apakah belum datang kepadamu rasul-rasul dari
golongan kamu sendiri, yang menyampaikan kepadamu ayat-ayatKu dan memberi
peringatan kepadamu terhadap pertemuanmu dengan hari ini? Mereka berkata:
"Kami menjadi saksi atas anfusina (diri-diri / badan kami sendiri",
kehidupan dunia telah menipu mereka, dan mereka menjadi saksi atas diri mereka
sendiri, bahwa mereka adalah orang-orang yang kafir. (QS.
Al-Anám [6] :130). (Cocok).
11. Katakanlah:
"Marilah kubacakan apa yang diharamkan atas kamu oleh Tuhanmu, yaitu:
janganlah kamu mempersekutukan sesuatu dengan Dia, berbuat baiklah terhadap
kedua orang ibu bapa, dan janganlah kamu membunuh anak-anak kamu karena takut
kemiskinan. Kami akan memberi rezeki kepadamu dan kepada mereka; dan janganlah
kamu mendekati perbuatan-perbuatan yang keji, baik yang nampak di antaranya
maupun yang tersembunyi, dan janganlah kamu membunuh nafsa (diri / badan seorang manusia) yang diharamkan Allah (membunuhnya) melainkan dengan
sesuatu (sebab) yang benar". Demikian itu yang diperintahkan oleh Tuhanmu
kepadamu supaya kamu memahami(nya). (QS. Al-Anám [6] : 151). (Cocok).
12. Dan
janganlah kamu dekati harta anak yatim, kecuali dengan cara yang lebih
bermanfaat, hingga sampai ia dewasa. Dan sempurnakanlah takaran dan timbangan
dengan adil. Kami tidak memikulkan beban kepada nafsan (diri / badan seseorang). Dan apabila kamu berkata, maka hendaklah kamu
berlaku adil kendati pun dia adalah kerabat(mu), dan penuhilah janji Alloh.
Yang demikian itu diperintahkan Alloh kepadamu agar kamu ingat, (QS.
Al-Anám [6] : 152). (Cocok).
13. Yang mereka
nanti-nanti tidak lain hanyalah kedatangan malaikat kepada mereka (untuk
mencabut nyawa mereka), atau kedatangan Tuhanmu atau kedatangan sebagian
tanda-tanda Tuhanmu. Pada hari datangnya sebagian tanda-tanda Tuhanmu tidaklah
bermanfaat lagi iman seseorang bagi nafsan (diri / badannya sendiri) yang belum beiiman sebelum itu, atau dia (belum)
mengusahakan kebaikan dalam masa imannya. Katakanlah: "Tunggulah olehmu
sesungguhnya kami pun menunggu (pula)." (QS.
Al-Anám [6] : 158). (Cocok).
14. Katakanlah:
"Apakah aku akan mencari Tuhan selain Allah, padahal Dia adalah Tuhan bagi
segala sesuatu. Dan tidaklah kullu nafsin (setiap diri manusia) membuat dosa melainkan kemudaratannya
kembali kepada dirinya sendiri (alaiha); dan seorang yang berdosa (wazirotun)
tidak akan memikul (naziru) dosa orang lain (wizro uchro). Kemudian kepada
Tuhanmulah kamu kembali, dan akan diberitakanNya kepadamu apa yang kamu
perselisihkan". (QS. Al-Anám [6] : 164). (Cocok).
QS. Al-A’rof [7] ada 5 kata yang mengandung huruf n-f-s.
01. "Bacalah
kitabmu, cukuplah nafsika (diri / badanmu sendiri). pada waktu ini sebagai penghisab terhadapmu. (QS.
Al-Isroo’[17] : 14). (Cocok).
02. Dan orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal-amal
yang saleh, Kami tidak memikulkan kewajiban kepada nafsan (diri / badan seseorang), melainkan sekedar kesanggupannya mereka itulah
penghuni-penghuni surga; mereka kekal di dalamnya.(QS.
Al-A’roof [7] : 42). (Cocok).
03. Katakanlah:
"Aku tidak berkuasa menarik kemanfaatan bagi nafsii (diriku sendiri) dan tidak (pula) menolak kemudaratan kecuali yang
dikehendaki Allah. Dan sekiranya aku mengetahui yang gaib, tentulah aku membuat
kebajikan sebanyak-banyaknya dan aku tidak akan ditimpa kemudaratan. Aku tidak
lain hanyalah pemberi peringatan, dan pembawa berita gembira bagi orang-orang
yang beriman". (QS. Al-A’roof [7] : 188). (Cocok).
04. Dialah Yang menciptakan kamu dari
diri nafsin
wahidatin (diri / badan / sel yang satu)
(sebuah sel yang multipoten yang dikembangkan Alloh di luar kandungan) dan daripadanya Dia menciptakan pasangannya ( زَوْجَهَا) agar dia merasa senang kepadanya. Maka setelah
dicampurinya, istrinya itu mengandung kandungan yang ringan, dan teruslah dia
merasa ringan (beberapa waktu). Kemudian tatkala dia merasa berat, keduanya
(suami istri) bermohon kepada Allah, Tuhannya seraya berkata:
"Sesungguhnya jika Engkau memberi kami anak yang sempurna, tentulah kami
termasuk orang-orang yang bersyukur". (QS. Al-A’rof [7] : 189).
(Cocok).
05. Dan sebutlah
(nama) Tuhanmu dalam nafsika (diri / badan / lisanmu) dengan merendahkan diri
dan rasa takut, dan dengan tidak mengeraskan suara, di waktu pagi dan petang,
dan janganlah kamu termasuk orang-orang yang lalai. (QS.
Al-A’roof [7] : 205). (Cocok).
QS. At-Taubah [9] ada
7 kata yang mengandung huruf n-f-s.
01. Pada hari dipanaskan emas perak itu dalam neraka jahannam, lalu dibakar
dengannya dahi mereka, lambung dan punggung mereka (lalu dikatakan) kepada
mereka: "Inilah harta bendamu yang kamu simpan untuk anfusikum (diri-diri kalian sendiri), maka rasakanlah sekarang (akibat dari) apa yang
kamu simpan itu." .(QS. At-Taubah [9] : 35). (Cocok).
02. Sesungguhnya
bilangan bulan pada sisi Allah adalah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di
waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya empat bulan haram. Itulah
(ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah kamu menganiaya
anfusakum
(diri-diri
kalian sendiri) dalam bulan yang empat itu, dan perangilah kaum
musyrikin itu semuanya sebagaimana merekapun memerangi kamu semuanya, dan
ketahuilah bahwasanya Allah beserta orang-orang yang bertakwa. (QS.
At-Taubah [9] : 36). (Cocok).
03. Kalau yang kamu serukan kepada mereka itu keuntungan yang mudah diperoleh
dan perjalanan yang tidak seberapa jauh, pastilah mereka mengikutimu, tetapi
tempat yang dituju itu amat jauh terasa oleh mereka. Mereka akan bersumpah
dengan (nama) Allah : "Jikalau kami sanggup tentulah kami berangkat
bersama-samamu." Mereka membinasakan anfusahum (diri-diri mereka sendiri) dan
Allah mengetahui bahwa sesungguhnya mereka benar-benar orang-orang yang
berdusta. (QS. At-Taubah [9] : 42). (Cocok).
04. Orang-orang yang beriman kepada Allah dan hari kemudian, tidak akan meminta
izin kepadamu untuk tidak ikut berjihad dengan harta dan anfusihim (diri-diri mereka sendiri). Dan
Allah mengetahui orang-orang yang bertakwa. . (QS.
At-Taubah [9] : 44). (Cocok).
05. Belumkah datang kepada mereka berita penting tentang orang-orang yang
sebelum mereka, (yaitu) kaum Nuh, 'Aad, Tsamud, kaum Ibrahim, penduduk Madyan
dan negeri-negeri yang telah musnah?. Telah datang kepada mereka rasul-rasul
dengan membawa keterangan yang nyata, maka Allah tidaklah sekali-kali
menganiaya mereka, akan tetapi merekalah yang menganiaya anfusahum (diri-diri mereka sendiri) (QS.
At-Taubah [9] : 70). (Cocok).
06. Sesungguhnya Allah telah membeli dari orang-orang mu'min anfusahum (berarti diri-diri
mereka) dengan memberikan surga untuk mereka. Mereka berperang pada
jalan Allah; lalu mereka membunuh atau terbunuh. (Itu telah menjadi) janji yang
benar dari Allah di dalam Taurat, Injil dan Al Qur'an. Dan siapakah yang lebih
menepati janjinya (selain) daripada Allah? Maka bergembiralah dengan jual beli
yang telah kamu lakukan itu, dan itulah kemenangan yang besar. (QS. At-Taubah
[9] : 111). (Cocok).
07. Tidaklah
sepatutnya bagi penduduk Madinah dan orang-orang Arab Badui yang berdiam di
sekitar mereka, tidak turut menyertai Rasulullah (pergi berperang) dan tidak
patut (pula) bagi mereka lebih mencintai anfusihim (diri-diri / badan mereka sendiri) daripada mencintai nafsihi
(diri Rosul) Yang demikian itu ialah karena mereka tidak ditimpa kehausan,
kepayahan dan kelaparan pada jalan Allah. Dan tidak (pula) menginjak suatu
tempat yang membangkitkan amarah orang-orang kafir, dan tidak menimpakan
sesuatu bencana kepada musuh, melainkan dituliskanlah bagi mereka dengan yang
demikian itu suatu amal saleh. Sesungguhnya Allah tidak menyia-nyiakan pahala
orang-orang yang berbuat baik, (QS. At-Taubah [9] : 120). (Cocok).
QS. Yunus [10] ada 6 kata yang mengandung huruf n-f-s.
01. Dan apabila
dibacakan kepada mereka ayat-ayat Kami yang nyata, orang-orang yang tidak
mengharapkan pertemuan dengan Kami berkata: "Datangkanlah Al Qur'an yang
lain dari ini atau gantilah dia". Katakanlah: "Tidaklah patut bagiku
menggantinya dari pihak nafsii (diriku sendiri). Aku tidak
mengikut kecuali apa yang diwahyukan kepadaku. Sesungguhnya aku takut jika mendurhakai
Tuhanku kepada siksa hari yang besar (kiamat)". (QS. Yunus
[10] : 15). (Cocok).
02. Di tempat itu (padang Mahsyar), kullu nafsin (tiap-tiap diri / orang) merasakan pembalasan dari apa yang
telah dikerjakannya dahulu dan mereka dikembalikan kepada Allah Pelindung
mereka yang sebenarnya dan lenyaplah dari mereka apa yang mereka ada-adakan. (QS.
Yunus [10] : 30). (Cocok).
03. Katakanlah:
"Aku tidak berkuasa mendatangkan kemudaratan dan tidak (pula) kemanfaatan
kepada nafsii (diriku
/ badanku sendiri), melainkan apa yang dikehendaki Allah. Tiap-tiap
umat mempunyai ajal. Apabila telah datang ajal mereka, maka mereka tidak dapat
mengundurkannya barang sesaat pun dan tidak (pula) mendahulukan(nya). (QS. Yunus
[10] : 49). (Cocok).
04. Dan kalau likulli nafsin (setiap orang) yang lalim (musyrik) itu mempunyai segala apa yang ada di bumi
ini, tentu dia menebus dirinya dengan itu, dan mereka menyembunyikan
penyesalannya ketika mereka telah menyaksikan azab itu. Dan telah diberi
keputusan di antara mereka dengan adil, sedang mereka tidak dianiaya. (QS.
Yunus [10] : 54). (Cocok).
05. Dan tidak
ada linafsin
(diri seseorang)
pun akan beriman kecuali dengan izin Allah; dan Allah menimpakan kemurkaan
kepada orang-orang yang tidak mempergunakan akalnya. (QS. Yunus
[10] : 100). (Cocok).
06. Katakanlah:
"Hai manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu kebenaran (Al Qur'an)
dari Tuhanmu, sebab itu barang siapa yang mendapat petunjuk maka sesungguhnya
(petunjuk itu) untuk kebaikan li nafsihi (dirinya sendiri). Dan barang siapa
yang sesat, maka sesungguhnya kesesatan-nya itu mencelakakan dirinya sendiri
('alaiha). Dan aku bukanlah seorang penjaga terhadap dirimu".(QS. Yunus
[10] : 108). (Cocok).
QS. Huud [11]. Di kala
datang hari itu, tidak ada seorang diri /nafsun (nafs berarti diri seseorang) pun yang berbicara, melainkan dengan izinNya; maka
di antara mereka ada yang celaka dan ada yang berbahagia. (QS.
Huud [11] : 105). (Cocok).
QS. Yusuf [12] ada ada 10 kata yang mengandung huruf n-f-s.
01. Dan wanita
(Zulaikha) yang Yusuf tinggal di rumahnya menggoda Yusuf untuk menundukkan nafsihi (dirinya) (kepadanya) dan
dia menutup pintu-pintu, seraya berkata "Marilah ke sini." Yusuf
berkata: "Aku berlindung kepada Allah, sungguh tuanku telah memperlakukan
aku dengan baik." Sesungguhnya orang-orang yang zalim tiada akan beruntung. (QS.
Yusuf [12] : 23). (Cocok).
02. Yusuf
berkata: "Dia menggodaku untuk menundukkan nafsii (diriku [kepadanya] dan
seorang saksi dari keluarga wanita itu memberikan kesaksiannya: "Jika baju
gamisnya koyak di muka, maka wanita itu benar dan Yusuf termasuk orang-orang
yang dusta. (QS. Yusuf [12] : 26). (Cocok).
03. Dan
wanita-wanita di kota berkata:
"Istri Al Aziz menggoda bujangnya untuk menundukkan nafsihi (dirinya [kepadanya], sesungguhnya cintanya kepada
bujangnya itu adalah sangat mendalam. Sesungguhnya kami memandangnya dalam
kesesatan yang nyata." (QS. Yusuf [12] : 30). (Cocok).
04. Wanita
itu berkata: "Itulah dia orang yang kamu cela aku karena (tertarik)
kepadanya, dan sesungguhnya aku telah menggoda dia untuk menundukkan nafsihi (dirinya) (kepadaku) akan tetapi dia menolak. Dan sesungguhnya
jika dia tidak mentaati apa yang aku perintahkan kepadanya, niscaya dia akan
dipenjarakan dan dia akan termasuk golongan orang-orang yang hina."
(QS. Yusuf [12] : 32). (Cocok).
05 - 06. Raja Berkata
(kepada wanita-wanita itu): "Bagaimana keadaanmu[755] ketika kamu meng-goda
Yusuf untuk menundukkan nafsihi (dirinya) (kepadamu)?"
mereka berkata: "Maha Sempurna Allah, kami tiada mengetahui sesuatu
keburukan dari padanya". Berkata isteri Al Aziz: "Sekarang jelaslah
kebenaran itu, Akulah yang menggodanya untuk menundukkan nafsihi (dirinya kepadaku), dan
Sesungguhnya dia termasuk orang-orang yang benar." (QS. Yusuf
[12] : 51). (Cocok).
[755] yang dimaksud dengan
keadaanmu ialah pendapat wanita-wanita itu tentang Yusuf A.s. apakah dia
terpengaruh oleh godaan itu atau tidak.
07. Dan aku
tidak membebaskan nafsii (diriku) (dari kesalahan), karena
sesungguhnya nafsa
(diri / badan / hawa nafsu) itu selalu
menyuruh kepada kejahatan (inna-nafsa la ammarota bis-suuk), kecuali
yang diberi rahmat oleh Tuhanku. Sesungguhnya Tuhanku Maha Pengampun lagi Maha
Penyayang. (QS. Yusuf [12] : 53). (Cocok).
08. Dan
raja berkata: "Bawalah Yusuf kepadaku, agar aku memilih dia sebagai orang
yang rapat linafsii
(kepada diriku
yaitu diri raja). Maka tatkala raja
telah bercakap-cakap dengan dia, dia berkata: "Sesungguhnya kamu (mulai) hari
ini menjadi seorang yang berkedudukan tinggi lagi dipercaya pada sisi
kami". (QS. Yusuf [12] : 54). (Cocok).
09. Dan tatkala mereka masuk menurut yang diperintahkan
ayah mereka, maka (cara yang mereka lakukan itu) tiadalah melepaskan mereka
sedikit pun dari takdir Allah, akan tetapi itu hanya suatu keinginan fi nafsi
(pada diri / fikiran) Yakub yang telah ditetapkannya. Dan sesungguhnya
dia mempunyai pengetahuan, karena Kami telah mengajarkan kepadanya. Akan tetapi
kebanyakan manusia tiada mengetahui. (QS. Yusuf [12] : 68).
(Cocok).
10. Mereka
berkata: "Jika ia mencuri, maka sesungguhnya telah pernah mencuri pula
saudaranya sebelum itu". Maka Yusuf menyembunyikan kejengkelan itu fii nafsihi (pada diri /
fikiran / hatinya) dan
tidak menampakkannya kepada mereka. Dia berkata (dalam hatinya): "Kamu
lebih buruk kedudukanmu (sifat-sifatmu) dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu
terangkan itu". (QS. Yusuf [12] : 77). (Cocok).
QS. Ar-Ra’d [13] ada 2 kata yang mengandung huruf n-f-s.
01. Maka apakah Tuhan yang menjaga kulli nafsin
(setiap diri /
orang) terhadap apa yang diperbuatnya
(sama dengan yang tidak demikian sifatnya)? Mereka menjadikan beberapa sekutu
bagi Allah. Katakanlah: "Sebutkanlah sifat-sifat mereka itu". Atau
apakah kamu hendak memberitakan kepada Allah apa yang tidak diketahuiNya di
bumi, atau kamu mengatakan (tentang hal itu) sekedar perkataan pada lahirnya
saja. Sebenarnya orang-orang kafir itu dijadikan (oleh setan) memandang baik
tipu daya mereka dan dihalanginya dari jalan (yang benar). Dan barang siapa
yang disesatkan Allah, maka baginya tak ada seorang pun yang akan memberi
petunjuk. (QS. Ar-Ra’d [13]:33). (Cocok).
02. Dan sungguh
orang-orang kafir yang sebelum mereka (kafir Mekah) telah mengadakan tipu daya,
tetapi semua tipu daya itu adalah dalam kekuasaan Allah. Dia mengetahui apa
yang diusahakan oleh kullu nafsin (setiap diri seseorang), dan orang-orang kafir akan mengetahui untuk siapa
tempat kesudahan (yang baik) itu. (QS. Ar-Ra’d [13] : 42). (Cocok).
QS. Ibrohim[14]. Agar Allah
memberi pembalasan kepada kulla nafsin (tiap-tiap orang / manusia)
terhadap apa yang ia usahakan. Sesungguhnya Allah Maha cepat hisabNya. (QS.
Ibrohim[14] : 51). (Cocok).
QS. An-Nahl [16]. (Ingatlah)
suatu hari (ketika) kullu nafsin (tiap-tiap orang) datang untuk
membela nafsiha (dirinya
sendiri)
dan bagi kullu
nafsin (tiap-tiap diri / orang ) disempurnakan (balasan) apa
yang telah dikerjakannya, sedang mereka tidak dianiaya (dirugikan). (QS.
An-Nahl [16] : 111). (Cocok).
QS. Al-Isro [17] ada 3 kata yang mengandung huruf n-f-s.
01. "Bacalah
kitabmu, cukuplah nafsika
(diri / badanmu sendiri) pada waktu ini sebagai penghisab terhadapmu
(QS. Al-Isro’[17] : 14). (Cocok).
02. Barang siapa
yang berbuat sesuai dengan hida-yah (Allah),maka sesungguhnya dia berbuat itu linafsihi
(untuk (keselamatan) dirinya sendiri); dan barang siapa yang sesat maka sesungguhnya dia
tersesat bagi (kerugian) 'alaihaa (dirinya sendiri). Dan seorang yang berdosa
tidak dapat memikul dosa orang lain, dan Kami tidak akan mengazab sebelum Kami
mengutus seorang rasul. (QS. Al-Isro’[17] : 15). (Cocok).
03. Dan
janganlah kamu membunuh nafsa (diri / badan seseorang) yang diharamkan Allah (membunuhnya),
melainkan dengan suatu (alasan) yang benar. Dan barang siapa dibunuh secara
lalim, maka sesungguhnya Kami telah memberi kekuasaan kepada ahli warisnya,
tetapi janganlah ahli waris itu melampaui batas dalam membunuh. Sesungguhnya ia
adalah orang yang mendapat pertolongan. (QS. Al-Isro [17] : 33). (Cocok).
QS. Al-Kahfi [18] ada 3 kata yang mengandung huruf n-f-s.
01. Maka
(apakah) barangkali kamu akan membunuh nafsaka (diri / badanmu sendiri) karena bersedih hati sesudah
mereka berpaling, sekiranya mereka tidak
beriman kepada keterangan ini (Al Qur'an). (QS. Al-Kahfi [18] : 6). (Cocok).
02. Dan
bersabarlah nafsaka
(dirimu
sendiri) bersama-sama dengan
orang-orang yang menyeru Tuhannya di pagi dan senja hari dengan mengharap
keridaanNya; dan janganlah kedua matamu berpaling
dari mereka (karena) mengharapkan
perhiasan kehidupan dunia ini; dan janganlah kamu mengikuti orang yang hatinya
telah Kami lalaikan dari mengingati Kami, serta menuruti hawa nafsunya dan
adalah keadaannya itu melewati batas. (QS. Al-Kahfi [18] : 28). (Cocok).
02. Dan dia
memasuki kebunnya sedang dia zalim linafsihi (terhadap
dirinya sendiri);
ia berkata: "Aku kira kebun ini tidak akan binasa selama-lamanya, (QS.
Al-Kahfi [18] : 35).
03. Maka berjalanlah keduanya; hingga tatkala keduanya
berjumpa dengan seorang anak, maka (Khidhr) membunuhnya. (Musa) berkata:
"Mengapa kamu bunuh nafsan (diri / badan manusia) yang
bersih, bukan karena dia membunuh orang lain? Sesungguhnya kamu telah melakukan
suatu yang mungkar". (QS. Al-Kahfi [18] : 74). (Cocok).
QS. Thohaa [20] ada 5 kata yang mengandung huruf n-f-s.
01. Sesungguhnya
hari kiamat itu akan datang Aku merahasiakan (waktunya) agar supaya kullu nafsin (tiap-tiap diri manusia) itu dibalas dengan yang ia usahakan. (QS.
Thohaa [20]: 15). (Cocok).
02. (Yaitu)
ketika saudaramu yang perempuan berjalan, lalu ia berkata kepada (keluarga
Firaun): 'Bolehkah saya menunjukkan kepadamu orang yang akan memeliharanya?"
Maka Kami mengembalikanmu kepada ibumu, agar senang hatinya dan tidak berduka
cita. Dan kamu pernah membunuh nafsan (seorang manusia),
lalu Kami selamatkan kamu dari kesusahan dan Kami telah mencobamu dengan
beberapa cobaan; maka kamu tinggal beberapa tahun di antara penduduk Madyan,
kemudian kamu datang menurut waktu yang ditetapkan hai Musa, (QS.
Thoohaa [20]:40). (Cocok).
03. Dan Aku telah memilihmu untuk nafsii (diriKu / yaitu diri Alloh). (QS. Thoohaa [20] : 41). (Cocok).
04. Maka Musa merasa takut dalam nafsihi (dirinya (hatinya). (QS. Thoohaa [20] : 67).
05. Samiri
menjawab: "Aku mengetahui sesuatu yang mereka tidak mengetahuinya, maka
aku ambil segenggam dari jejak rosul lalu aku melemparkannya, dan demikianlah nafsii (diriku (hawa nafsuku) membujukku. (QS.
Thoohaa [20] : 96). (Cocok).
QS. Al-Anbiya’[21].
01. Kullu nafsin (Tiap-tiap
diri / orang)
akan merasakan mati. Kami akan menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan
sebagai cobaan (yang sebenar-benarnya). Dan hanya kepada Kami lah kamu
dikembalikan. (QS. Al-Anbiya’ [21] : 35). (Cocok).
02. Kami akan
memasang timbangan yang tepat pada hari kiamat, maka tiadalah dirugikan nafsun (seorang
diri / manusia) barang sedikit pun.
Dan jika (amalan itu) hanya seberat biji sawi pun pasti Kami mendatangkan
(pahala) nya. Dan cukuplah Kami sebagai Pembuat perhitungan. (QS.
Al-Anbiya’ [21] : 47). (Cocok).
QS. Al-Mu’minuun [23].
Kami tiada membebani seorang nafsan (diri / manusia) melainkan
menurut kesanggupannya, dan pada sisi Kami ada suatu kitab yang membicarakan
kebenaran, dan mereka tidak dianiaya. (QS. Al-Mu’minuun [23] : 62). (Cocok). (Cocok).
QS. Al-Furqon [25].
01. Dan
orang-orang yang tidak menyembah tuhan yang lain beserta Allah dan tidak
membunuh seorang
nafs (diri manusia)) yang diharamkan
Allah (membunuhnya) kecuali dengan (alasan) yang benar, dan tidak berzina,
barang siapa yang melakukan demikian itu, niscaya dia mendapat (pembalasan)
dosa(nya), (QS. Al-Furqon [25] : 68). (Cocok).
QS. Ásy-Syuaro’ [26]. Boleh jadi
kamu (Muham-mad) akan membinasakan nafsaka (diri / badanmu sendiri), karena mereka tidak beriman). (QS.
Ásy-Syuaro’ [26] : 3). (Cocok).
QS. An-Naml [27] ada 3 kata yang mengandung huruf n-f-s.
01. Berkatalah
seorang yang mempunyai ilmu dari Al Kitab: "Aku akan membawa singgasana
itu kepadamu sebelum matamu berkedip". Maka tatkala Sulaiman melihat
singgasana itu terletak di hadapannya, iapun berkata: "Ini termasuk kurnia
Tuhanku untuk mencoba aku apakah aku bersyukur atau mengingkari (akan
nikmatNya). Dan barang siapa yang bersyukur maka sesungguhnya dia bersyukur li nafsihi (untuk
[kebaikan] dirinya
sendiri) dan barang siapa yang ingkar, maka sesungguhnya
Tuhanku Maha Kaya lagi Maha Mulia".(QS. An-Naml [27] : 40). (Cocok).
02. Dikatakan
kepadanya: "Masuklah ke dalam istana". Maka tatkala dia melihat
lantai istana itu, dikiranya kolam air yang besar, dan disingkapkannya kedua
betisnya. Berkatalah Sulaiman: "Sesungguhnya ia adalah istana licin
terbuat dari kaca". Berkatalah Balqis: "Ya Tuhanku, sesungguhnya aku
telah berbuat lalim terhadap nafsii (diriku sendiri) dan aku berserah diri bersama Sulaiman kepada Allah,
Tuhan semesta alam".(QS. An-Naml [27] : 44). (Cocok).
03. Dan supaya
aku membacakan Al Qur'an (kepada manusia). Maka barang siapa yang mendapat
petunjuk maka sesungguhnya ia hanyalah mendapat petunjuk untuk (kebaikan) li nafsihi (dirinya sendiri) dan barang siapa
yang sesat maka katakanlah: "Sesungguhnya aku (ini) tidak lain hanyalah
salah seorang pemberi peringatan". (QS. An-Naml [27] : 92). (Cocok).
QS. Al-Qoshosh [28] ada 3 kata yang mengandung huruf n-f-s.
01. Musa mendoa:
"Ya Tuhanku, sesungguhnya aku telah menganiaya nafsii (diriku sendiri) karena itu ampunilah aku". Maka Allah
mengampuninya, sesungguhnya Allah Dialah Yang Maha Pengampun lagi Maha
Penyayang. QS. Al-Qoshosh [28] : 16. (Cocok).
02. Maka tatkala Musa hendak memegang dengan keras orang
yang menjadi musuh keduanya, musuhnya berkata: "Hai Musa, apakah kamu
bermaksud hendak membunuhku, sebagaimana kamu kemarin telah membunuh nafsan ? (seorang
manusia ?) Kamu tidak bermaksud
melainkan hendak menjadi orang yang berbuat sewenang-wenang di negeri (ini),
dan tiadalah kamu hendak menjadi salah seorang dari orang-orang yang mengadakan
perdamaian" (QS. Al-Qoshosh [28]:19). (Cocok).
03.Musa berkata: "Ya Tuhanku sesungguhnya aku,
telah membunuh qotaltu minhum nafsan (seorang diri manusia dari mereka), maka aku takut mereka akan
membunuhku. (QS. Al-Qoshosh [28] : 33). (Cocok).
QS. Al-Ankabut [29].
01. Dan barang
siapa yang berjihad, maka sesungguhnya jihadnya itu adalah li nafsihi (untuk
dirinya sendiri).
Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Kaya (tidak memerlukan sesuatu) dari
semesta alam. (QS. Al-Ankabuut [29] : 6). (Cocok).
02. Kullu nafsin (Tiap-tiap diri manusia) akan
merasakan mati. Kemudian hanyalah kepada Kami kamu dikembalikan. (QS.
Al-Ankabut [29] : 57). (Cocok).
QS. Luqman [31] ada 3 kata yang mengandung huruf n-f-s.
01. Dan
sesungguhnya telah Kami berikan hikmah kepada Lukman, yaitu: "Bersyukurlah
kepada Allah. Dan barang siapa yang bersyukur (kepada Allah), maka sesungguhnya
ia bersyukur li nafsihi
(untuk dirinya sendiri); dan barang siapa yang tidak bersyukur, maka
sesungguhnya Allah Maha Kaya lagi Maha Terpuji". (QS.
Lukman [31] : 12). (Cocok).
02. Tidaklah
Allah menciptakan dan membangkitkan kamu (dari dalam kubur) itu melainkan
hanyalah ka nafsin
wahidatin (seperti [menciptakan dan membangkitkan] satu diri / badan / sel) (sebuah sel multipoten yang
dikembangkan Alloh di luar kandungan) saja.
Sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Melihat. (QS.
Luqman [31] : 28). (Cocok).
03. Sesungguhnya
Allah, hanya pada sisiNya sajalah pengetahuan tentang Hari Kiamat; dan Dia-lah
Yang menurunkan hujan, dan mengetahui apa yang ada dalam rahim. Dan tiada seorang manusia /
nafsun pun yang dapat mengetahui (dengan pasti) apa yang akan
diusahakannya besok. Dan tiada seorang manusia / nafsun (nafs berarti seorang manusia) pun yang dapat mengetahui di bumi mana dia akan
mati. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal. (QS. Luqman
[31] : 34). (Cocok).
QS. As-Sajdah [32].
01. Dan kalau
Kami menghendaki niscaya Kami akan berikan kepada kulla
nafsin {tiap-tiap manusia) petunjuk
(bagi)nya, akan tetapi telah tetaplah perkataan (ketetapan) dari padaku;
"Sesungguhnya akan aku penuhi neraka jahannam itu dengan jin dan manusia
bersama-sama. (QS. As-Sajdah [32] : 13). (Cocok).
02. Seorang nafsun (diri
manusia) pun
tidak mengetahui apa yang disembunyikan untuk mereka yaitu (bermacam-macam
nikmat) yang menyedapkan pandangan mata sebagai balasan terhadap apa yang telah
mereka kerjakan. (QS. As-Sajdah [32[ : 17). (Cocok).
QS. Al-Ahzab [33].
01. Dan
(ingatlah), ketika kamu berkata kepada orang yang Allah telah melimpahkan
nikmat kepada-nya dan kamu (juga) telah memberi nikmat kepadanya: "Tahanlah
terus istrimu dan bertakwalah kepada Allah", sedang kamu menyembunyikan fii nafsika (di
dalam dirimu
[fikiran / hatimu) apa yang Allah akan menyatakannya, dan kamu takut
kepada manusia, sedang Allah-lah yang lebih berhak untuk kamu takuti. Maka
tatkala Zaid telah mengakhiri keperluan terhadap istrinya (menceraikannya),
Kami kawinkan kamu dengan dia supaya tidak ada keberatan bagi orang mukmin
untuk (mengawini) istri-istri anak-anak angkat mereka, apabila anak-anak angkat
itu telah menyelesaikan keperluannya daripada istrinya. Dan adalah ketetapan
Allah itu pasti terjadi. (QS. Al-Ahzab [33] : 37). (Cocok).
02. Hai Nabi,
sesungguhnya Kami telah menghalalkan bagimu istri-istrimu yang telah kamu
berikan mas kawinnya dan hamba sahaya yang kamu miliki yang termasuk apa yang
kamu peroleh dalam peperangan yang dikaruniakan Allah untukmu, dan (demikian
pula) anak-anak perempuan dari saudara laki-laki bapakmu, anak-anak perempuan
dari saudara perempuan bapakmu, anak-anak perempuan dari saudara laki-laki
ibumu dan anak-anak perempuan dari saudara perempuan ibumu yang turut hijrah
bersama kamu dan perempuan mukmin yang menyerahkan nafsaha (diri / badannya) kepada Nabi kalau Nabi mau mengawininya, sebagai
pengkhususan bagimu,bukan untuk semua orang mukmin. Sesungguhnya Kami telah
mengetahui apa yang Kami wajibkan kepada mereka tentang istri-istri mereka dan
hamba sahaya yang mereka miliki supaya tidak menjadi kesempitan bagimu. Dan
adalah Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (QS.
Al-Ahzab [33] : 50). (Cocok).
QS. Saba [34] Katakanlah: "Jika aku sesat maka sesungguhnya aku
sesat atas kemudharatan nafsii (diriku sendiri); dan jika aku mendapat
petunjuk maka itu adalah disebabkan apa yang diwahyukan Tuhanku kepadaku.
Sesungguhnya Dia Maha Mendengar lagi Maha Dekat". (QS. Saba [34] : 50).
(Cocok).
QS. Faathir [35] ada 3 kata yang mengandung huruf n-f-s.
01. Maka apakah
orang yang dijadikan (setan) menganggap baik pekerjaannya yang buruk lalu dia
meyakini pekerjaan itu baik, (sama dengan orang yang tidak ditipu oleh setan)?
maka sesungguhnya Allah menyesatkan siapa yang dikehendakiNya dan menunjuki siapa
yang dikehendakiNya; maka janganlah nafsuka (dirimu) binasa karena kesedihan
terhadap mereka. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat. (QS.
Faathir [35] : 8). (Cocok).
02. Dan orang
yang berdosa tidak akan memikul dosa orang lain. Dan jika seseorang yang berat
dosanya memanggil (orang lain) untuk memikul dosanya itu tiadalah akan
dipikulkan untuknya sedikit pun meskipun (yang dipanggilnya itu) kaum
kerabatnya. Sesungguhnya yang dapat kamu beri peringatan hanya orang-orang yang
takut kepada azab Tuhannya (sekalipun) mereka tidak melihatNya dan mereka
mendirikan sembahyang. Dan barang siapa yang menyucikan dirinya, sesungguhnya
ia menyucikan diri untuk kebaikan nafsihi (dirinya sendiri). Dan kepada Allah-lah
kembali(mu). (QS. Faathir [35] : 18). (Cocok).
03. Kemudian
Kitab itu Kami wariskan kepada orang-orang yang Kami pilih di antara
hamba-hamba Kami, lalu di antara mereka ada yang menganiaya li nafsihi (dirinya sendiri) dan
di antara mereka ada yang pertengahan dan di antara mereka ada (pula) yang
lebih dahulu berbuat kebaikan dengan izin Allah. Yang demikian itu adalah
karunia yang amat besar. (QS. Faathir [35] : 32). (Cocok).
QS. Ya-Siin [36]. Maka pada
hari itu nafsun (seseorang) tidak akan dirugikan sedikit pun dan kamu tidak
dibalasi, kecuali dengan apa yang telah kamu kerjakan. (QS.
Ya-Siin [36] ; 54).
QS. Ash-Shooffat [37].
Kami limpahkan keberkatan atasnya dan atas Ishak. Dan di antara anak
cucunya ada yang berbuat baik dan ada (pula) yang lalim terhadap nafsihi (diri /
badannya) dengan nyata. (QS.
Ash-Shooffat [37] : 113). (Cocok).
QS. Az-Zumar [39] ada 4 kata yang mengandung huruf n-f-s.
01. Dia
menciptakan kamu dari nafsin wahidatin (seorang
diri / badan /
sel)(sebuah sel yang multipoten yang
dikembangkan Alloh di luar kandungan)
kemudian Dia jadikan daripadanya zaujaha (pasangannya) dan Dia menurunkan untuk kamu delapan ekor
yang berpasangan dari binatang ternak. Dia menjadikan kamu dalam perut ibumu
kejadian demi kejadian dalam tiga kegelapan. Yang (berbuat) demikian itu adalah
Allah, Tuhan kamu, Tuhan Yang mempunyai kerajaan. Tidak ada Tuhan (yang berhak
disembah) selain Dia; maka bagaimana kamu dapat dipalingkan? (QS.
Az-Zumar [39] : 6). (Cocok).
02. Allah
mematikan anfusu
(diri orang-orang) (secara tetap)
ketika matinya dan yang tidak mati (untuk sementarai di waktu tidurnya; maka
Dia tahanlah (ruh) yang telah Dia tetapkan kematiannya dan Dia melepaskan (ruh)
yang lain sampai waktu yang ditetapkan. Sesungguhnya pada yang demikian itu
terdapat tanda-tanda kekuasaan Allah bagi kaum yang berfiiur. (QS.
Az-Zumar [39] : 42). (Cocok).
03. Supaya
jangan ada nafsun (seorang manusia) yang mengatakan: "Amat besar penyesalanku atas
kelalaianku dalam (menunaikan kewajiban) terhadap Allah, sedang aku
sesungguhnya termasuk orang-orang yang memperolok-olokkan (agama Allah). (QS.
Az-Zumar [39]: 56). (Cocok).
04. Dan
disempurnakan bagi kullu nafsin (tiap-tiap diri / orang) (balasan) apa yang telah dikerjakannya dan Dia
lebih mengetahui apa yang mereka kerjakan. (QS. Az-Zumar [39]:70).
(Cocok).
QS. Al-Mu’min [40]. Pada hari
ini kullu nafsin
(tiap-tiap diri manusia) diberi balasan dengan apa yang
diusahakannya. Tidak ada yang dirugikan pada hari ini. Sesungguhnya Allah amat
cepat hisabnya. (QS. Al-Mu’min [40] 17). (Cocok).
QS. Fushshilat [41]. Barang siapa
yang mengerjakan amal yang saleh maka (pahalanya) li nafsihi (untuk dirinya sendiri) dan barang siapa yang berbuat
jahat fa 'alaiha (maka (dosanya) atas dirinya sendiri) dan sekali-kali tidaklah
Tuhanmu menganiaya hamba-hamba(Nya). (QS. Fushshilat [41] : 46). (Cocok).
QS. Ad-Dukhon [44]. Dan Allah
menciptakan langit dan bumi dengan tujuan yang benar dan agar dibalasi kullu nafsin (tiap-tiap diri) terhadap
apa yang dikerjakannya, dan mereka tidak akan dirugikan. (QS.
Ad-Dukhon [44] : 22). (Cocok).
QS. Al-Jaatsiyah [45].
Barang siapa yang mengerjakan amal yang saleh maka itu adalah li nafsihi (untuk dirinya sendiri) dan barang siapa melakukan
kejahatan, fa 'alaiha (maka itu akan menimpa dirinya sendiri) kemudian kepada
Tuhanmulah kamu dikembalikan. (QS. Al-Jaatsiyah [45] : 15). (Cocok).
Dan Allah
menciptakan langit dan bumi dengan tujuan yang benar dan agar dibalasi kullu nafsin (tiap-tiap diri manusia)
terhadap apa yang dikerjakannya, dan mereka tidak akan dirugikan. (QS.
Al-Jaatsiyah [45] : 22). (Cocok).
QS. Muhammad [47]. Ingatlah,
kamu ini orang-orang yang diajak untuk menafkahkan (hartamu) pada jalan Allah.
Maka di antara kamu ada orang yang kikir, dan siapa yang kikir sesungguhnya dia
hanyalah kikir li nafsihi
(terhadap dirinya sendiri).
Dan Allah-lah yang Maha Kaya sedangkan kamulah orang-orang yang
membutuhkan(Nya); dan jika kamu berpaling niscaya Dia akan mengganti (kamu)
dengan kaum yang lain, dan mereka tidak akan seperti kamu (ini). (QS.
Muhammad [47]:38). (Cocok).
QS. Al-Fath [48]. Bahwasanya
orang-orang yang berjanji setia kepada kamu sesungguhnya mereka berjanji setia
kepada Allah. Tangan Allah di atas tangan mereka, maka barang siapa yang
melanggar janjinya niscaya akibat ia melanggar janji itu akan menimpa 'ala nafsihi (diri /
badannya sendiri) dan barang siapa menepati janjinya kepada Allah maka
Allah akan memberinya pahala yang besar. (QS.
Al-Fath [48] : 10). (Cocok). (Cocok).
QS. Al-Jaatsiah [50].
01. Dan
sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dan mengetahui apa yang dibisikkan
oleh nafsuhu (diri
/ hatinya sendiri), dan Kami
lebih dekat kepadanya dari pada urat lehernya, (QS. Qoof [50]:16). (Cocok).
02. Dan
datanglah kullu nafsin
(tiap-tiap diri
/ manusia) bersama
dengan dia seorang malaikat penggiring dan seorang malaikat penyaksi. (QS. Qof [50]:21).
(Cocok).
01. Dan
orang-orang yang telah menempati Kota Madinah dan
telah beriman (Ansar) sebelum (kedatangan) mereka Muhajirin), mereka mencintai
orang yang berhijrah kepada mereka. Dan mereka tiada menaruh keinginan dalam
hati mereka terhadap apa-apa yang diberikan kepada mereka (orang Muhajirin);
dan mereka mengutamakan (orang-orang Muhajirin), atas 'alaa
nafsihi (diri mereka sendiri). Sekalipun
mereka memerlukan (apa yang mereka berikan itu). Dan siapa yang dipelihara dari
kekikiran dirinya, mereka itulah orang-orang yang beruntung. (QS.
Al-Hasyr [59] : 9). (Cocok).
02. Hai
orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah nafsun (setiap
diri / orang) memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk
hari esok (akhirat) dan bertakwalah
kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan. (QS.
Al-Hasyr [59] : 18). (Cocok).
QS. Al-Munafiquun
[63]. Dan Allah sekali-kali tidak akan menangguhkan (kematian) nafsan (seorang
diri manusia) apabila datang waktu kematiannya. Dan Allah Maha
Mengetahui apa yang kamu kerjakan. (QS. Al-Munafiquun [63]:11).
(Cocok).
QS. At-Taghoobun [64].
Maka bertakwalah kamu kepada Allah menurut kesanggupanmu dan dengarlah
serta taatlah; dan nafkahkanlah nafkah yang baik li anfusikum (untuk dirimu/
badanmu sendiri). Dan barang siapa yang dipelihara dari kekikiran nafsihi
(dirinya)
maka mereka itulah orang-orang yang beruntung. (QS.
At-Taghoobun [64]:16). (Cocok).
QS. Ath-Tholaq [65].
01. Hai Nabi,
apabila kamu menceraikan istri-istrimu maka hendaklah kamu ceraikan mereka pada
waktu mereka dapat (menghadapi) idahnya (yang wajar) dan hitunglah waktu idah
itu serta bertakwalah kepada Allah Tuhanmu. Janganlah kamu keluarkan mereka
dari rumah mereka dan janganlah mereka (diizinkan) ke luar kecuali kalau mereka
mengerjakan perbuatan keji yang terang. Itulah hukum-hukum Allah dan barang
siapa yang melanggar hukum-hukum Allah, maka sesungguhnya dia telah berbuat
lalim terhadap nafsahu
(diri / badannya sendiri). Kamu
tidak mengetahui barangkali Allah mengadakan sesudah itu suatu hal yang baru. (QS.
Ath-Tholaq [65] : 1). (Cocok).
02. Hendaklah
orang yang mampu memberi nafkah menurut kemampuannya. Dan orang yang
disempitkan rezekinya hendaklah memberi nafkah dari harta yang diberikan Allah
kepadanya. Allah tidak memikulkan beban kepada nafsan (seorang diri manusia) melainkan
(sekedar) apa yang Allah berikan kepadanya Allah kelak akan memberikan
kelapangan sesudah kesempitan. (QS. Ath-Tholaaq [65] : 7). (Cocok).
QS. Al-Muddatsir [74].
Kullu nafsin
(Tiap-tiap diri
/ manusia) bertanggung jawab atas apa
yang telah diperbuatnya, (QS. Al-Muddatsir [74]:38).
(Cocok).
QS. Al-Qiyamah [75].
01. Dan aku bersumpah dengan nafsin (diri)
yang amat menyesali (dirinya sendiri). (QS. Al-Qiyamah [75] : 2). (Cocok).
02. Bahkan
manusia itu menjadi saksi 'alaa nafsihi (atas diri /
badannya sendiri), (QS. Qiyamah [75] : 14). (Cocok).
QS. An-Naziát [79]. Dan adapun
orang-orang yang takut kepada kebesaran Tuhannya dan nahannafsa (menahan dirinya) dari keinginan hawa nafsunya (hawa), (QS.
An-Naziát [79] : 40). (Cocok).
Maka sesungguhnya surgalah tempat
tinggal(nya). (QS. An-Naziát [79] : 41). (Cocok).
QS. At-Takwir [81]. Maka nafsun (seorang manusia) akan mengetahui apa yang telah dikerjakannya. (QS.
At-Takwir [81]:14). (Cocok).
QS. Al-Infithoor [82].
01 Maka nafsun (seorang manusia) akan mengetahui apa yang telah dikerjakan dan yang
dilalaikannya. (QS. Al-Infithoor [82] : 5). (Cocok).
02. (Yaitu)
hari (ketika) nafsun
(seseorang) tidak berdaya sedikit pun untuk menolong li nafsin (orang lain). Dan segala urusan pada hari itu dalam
kekuasaan Allah. (QS. Al-Infithoor [82]:19). (Cocok)..
QS. Ath-Thooriq [86]. Kullu nafsin (setiap orang) ada penjaganya. (QS. Ath-Thooriq [86] : 4). (Cocok).
QS. Al-Fajr [89] ada 4 kata yang mengandung huruf n-f-s.
01. Hai nafsul mutma'innah (orang yang tenang). (QS. Al-Fajr
[89] : 27). (Cocok).
02. Kembalilah
kepada Tuhanmu dengan hati yang puas lagi diridhaiNya. (QS.
Al-Fajr [89] : 28).
03. Maka masuklah ke dalam jama'ah hamba-hamba-Ku, (QS.
Al-Fajr [89] : 29). (Cocok).
04..Masuklah ke
syurgaKu. (QS. Al-Fajr [89] : 30). (Cocok).
QS. Asy-Syams [91] ada 4 kata yang mengandung huruf n-f-s.
01. Dan nafsin (demi manusia)
serta penyempurnaannya (ciptaannya), (QS. Asy-Syams [91] : 7). (Cocok).
02. Maka Allah
mengilhamkan kepada manusia itu (jalan) kefasikan dan ketakwaannya. (QS.
Asy-Syams [91] : 8). (Cocok).
03. Sesungguhnya beruntunglah orang yang mensucikannya, (QS.
Asy-Syams [91] : 9). (Cocok).
04. Dan sesungguhnya merugilah orang yang mengotorinya. (QS.
Asy-Syams [91] : 10).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar