Rabu, 09 Mei 2018

Arti Nafs Wahidah Dalam Al Qur-an



ARTI NAFS WAHIDAH
DALAM AL QUR-AN
Oleh : Dr. H. M. Nasim Fauzi
Pendahuluan
Sebelum membahas arti Nafs Wahidah kita bahas dahulu arti kata Nafs.
Dikutip dari Wikipedia.
     Nafs berasal dari bahasa arab (النفس), merupakan satu kata yang memiliki banyak makna (lafzh al-Musytaroq) dan dipahami sesuai dengan penggunaanya. Kata nafs terdapat dalam Al-Qur’an dengan makna yang berbeda-beda. Terkadang ditujukan pada hakikat nafs (manusia), yang terdiri dari tubuh dan ruh. Jiwa disebut juga nafs (=nafas), karena ia banyak keluar masuk dari tubuh manusia
     Menurut ahli tasawuf, nafs diartikan sebagai sesuatu yang melahirkan sifat  tercela. Al-Ghazali menyebut nafs sebagai pusat potensi marah dan syahwat pada manusia. (Bandingkan dengan sifat hormon testosteron, pen.).
     Dalam kamus besar Bahasa Indonesia, nafs (nafsu) juga dipahami sebagai dorongan hati yang kuat untuk berbuat yang kurang baik.
      Nafs di dalam diri manusia memiliki berbagai fungsi, antara lain untuk membuat gagasan, berfikir dan merenung, yang pada akhirnya menghasilkan keputusan apa yang harus diperbuat. Itulah sebabnya kualitas nafs yang telah terbentuk pada seseorang akan membentuk sistem pengendalian pribadi
Nafs termasuk Ayat Mutasyabihat.
Kata Mutasyabihat ada di dalam QS. Ali Imron [3] : 7 yang bunyinya adalah sebagai berikut.
     Dialah yang menurunkan al-Kitab (al-Qur’an) kepadamu. Di antara (isi)nya ada ayat-ayat yang muhkamaat, itulah pokok-pokok isi al-Qur’an dan yang lain (ayat-ayat) mutasyabihat. Adapun orang-orang yang dalam hatinya condong kepada kesesatan, maka mereka mengikuti sebahagian ayat-ayat mutasyabihat dari padanya, untuk menimbulkan fitnah dan untuk mencari-cari takwilnya, padahal tidak ada yang mengetahui takwilnya melainkan Alloh. Dan orang-orang yang mendalam ilmunya berkata: “Kami beriman kepada ayat-ayat yang mutasyabihat, semuanya itu dari sisi Tuhan kami.” Dan tidak dapat mengambil pelajaran (daripadanya) melainkan orang-orang yang berakal. (QS. Ali Imron [3] : 7).
Asbabun nuzul (penyebab turunnya ayat).
     Telah menceritakan kepada kami Abdulloh bin Maslamah, telah menceritakan kepada kami Yazid bin Ibrohim At Tustari, dari Ibnu Abu Mulaikah, dari Al Qosim bin Muhammad, dari Aisyah Ra. dia berkata; Rosululloh Saw. membaca ayat ini; (QS. Ali Imron [3] : 7). Aisyah berkata; kemudian Rosululloh Saw. bersabda: "Apabila kalian melihat orang-orang yang mengikuti sebahagian ayat-ayat yang mutasyaabihat, maka mereka itulah orang-orang yang disebutkan oleh Alloh, maka waspadalah kalian terhadap mereka!"  (Shohih Bukhori nomor 4183, Fathul Bari nomor 4547).
Definisi-definisi
     Menurut HAMKA dalam Tafsir Al Qur-an Al-Azhar.  Ayat Muhkam adalah ayat-ayat mengenai hukum, memerintahkan sembahyang, mengerjakan puasa, naik haji dan sebagainya  Demikian juga tentang pembagian waris harta pusaka. Disebut muhkam sebab jelas diterangkan, misalnya yang laki-laki mendapat dua kali yang perempuan. Ayat-ayat muhkam disebut sebagai ibu dari kitab artinya menjadi sumber hukum, tidak bisa diartikan lain lagi
     Ayat mutasyabihat artinya bermacam-macam.
     Panjang lebar perbincangan ulama tentang maksud mutasyabihat ini
     Teungku Muh. Hasbi Ash-Shiddieqy dalam Tafsir Al-Qur’anul Majid An-Nuur menulis:
     Para ulama mempunyai 2 pendapat dalam hal ini:
1. Pendapat sebagian ulama salaf, yaitu waqof (berhenti) pada lafal jalalah (lafal Alloh) dan menjadikan perkataan war-roosikhuuna .., sebagai pembicaraan baru, yang maknanya “yang mengetahui ayat mutasyabihat hanyalah Alloh sendiri.” Pendapat ini dianut oleh kebanyakan sahabat, seperti Aisyah dan Ubay ibn Ka’ab.”
     Selanjutnya penulis menyebutnya sebagai pendapat Aisyah
2. Pendapat sebagian ulama salaf yang lain, yaitu waqaf pada lafal al-‘ibad. Mereka menjadikan perkataan, yaquuluuna aamannaa, sebagai  pembicaraan baru. Di antara yang berpendapat demikian adalah Abdulloh Ibn ‘Abbas. Menurut beliau, mereka yang berilmu tinggi (termasuk beliau) mengetahui makna ayat mutasyabihat.
    Selanjutnya penulis menyebutnya sebagai  pendapat kedua.
     Kebanyakan para penafsir Al Qur’an setuju dengan pendapat kedua, dimana para penafsir Al Qur’ an itu memasukkan diri mereka dalam golongan ar-roosikhuna (orang yang mendalam ilmunya), sehingga boleh menakwilkan ayat-ayat mutasyabihat. Karena semua penafsir itu berpendapat bahwa takwilnya benar, maka akibatnya Al Qur-an menjadi multi tafsir seperti keadaannya sekarang.
     Penulis setuju dengan pendapat Aisyah yaitu yang mengetahui takwil ayat mutasyabihat hanyalah Alloh sendiri.
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Karena hanya Alloh Swt. saja yang mengetahui takwil ayat mutasyabihat itu, agar kita juga dapat mengetahuinya, kita harus bertanya kepada Alloh Swt.
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
  Zaman manusia bisa bertanya langsung kepada Alloh Swt. sebagaimana Nabi Adam As. dan Nabi Musa As. sudah lewat.  Maka pada masa sekarang kita hanya bisa bertanya kepada Alloh Swt. lewat Kitab ciptaanNya yaitu Al Qur-an.
Bertanya kepada Al Qur-an
Pertama-tama kita bahas dahulu tentang bahasa Arob Al Qur-an
Kita bisa membagi Bahasa Arob atas 4 macam.
 1. Bahasa Arob pasaran yang dipakai oleh masyarakat sehari-hari.
 2. Bahasa Arob baku (bahasa Arob sastra) yang digunakan di tempat kerja, pemerintahan dan media massa.
 3. Bahasa Arob klasik atau bahasa Arob kuno, yaitu bahasa Arob yang dipakai pada zaman Nabi Mu-hammad Saw pada abad ke 7 M.
 4. Bahasa Arob Al Qur-an. 
    Ke-4 bagian itu dapat diringkas menjadi 2 yaitu:
   Bahasa Arob manusia dan Bahasa Arob Al Qur-an.
Pertanyaan
Samakah Bahasa (Arob) Al Qur-an dengan Bahasa Arob Manusia itu?
    Ciri-ciri Bahasa Arob manusia
Pada bahasa manusia suatu kata bisa mempunyai makna lebih dari satu yang disebut polisemi dan homonim.
 Dalam bahasa Arob, polisemi disebut juga  Isytirak al-lafdzi.
Artinya: “satu kata mengandung beberapa arti yang masing-masingnya dapat dipakai sebagai makna yang denotative (hakikat) dan bukan makna konotatif (majaz).
     Kata “الخالmisalnya, bisa berarti: paman, tahi lalat di wajah, awan dan onta yang gemuk.
     Homonim atau dalam bahasa Arab diartikan dengan Al Mustarok al Lafdzi adalah beberapa kata yang sama, baik pelafalan dan penulisannya tetapi mempunyai makna yang berlainan. Ini merupakan pengertian Al Mustarok al Lafdzi secara umum        
     Contoh kata (غرب) dapat bermakna arah barat (الجهرة), dan juga bermakna timba (الدلو).
      Contoh lain kata (الجد) memiliki tiga makna yaitu   
(1) bapak dari ayah / ibu (ابو اللأب/ ام)
(2) bagian, nasib baik (البحث,الحظ)
(3) tepi sungai (شاطئ النهر).
Bahasa Arob Al Qur-an.
Alloh berfirman : Sesungguhnya Kami menjadikannya (yakni kalam Alloh) berupa Qur-an yang berbahasa Arob agar kamu dapat memahami (pesan-pesannya). (QS. Az-Zukhruf [43] : 3).
Seorang Ahli Tafsir periode awal bernama Muqatil bin Sulaiman bin Basyir al-Adzi al-Khurasani dikenal dengan nama Abu al-Hasan al-Balkhi (w.150 H / 767 M) mengatakan bahwa kata-kata di dalam Kitab Al Qur-an di samping memiliki makna yang definitif, juga memiliki alternatif makna lainnya, yang harus diketahui oleh para Ahli Tafsir Al Qur-an.
Sampai sekarang pendapat ini masih dipakai.
Maka para ahli tafsir Al Qur-an berpendapat bahwa sama halnya dengan Bahasa Arab manusia kata-kata yang terkandung di dalam Al Qur-an juga mempunyai beberapa makna (Homonim dan polisemi).
1. Pendapat Alloh Swt. tentang Bahasa Arob Al Qur-an
Berbeda dengan Bahasa Arob manusia, ayat-ayat Al Qur-an, adalah kalimat Ilahi, yang serupa kefasihan dan keindahan susasteranya antara satu ayat dengan ayat lainnya.
Alloh berfirman : Alloh telah menurunkan perkataan yang paling baik (yaitu) Al Qur-an yang serupa (mutu ayat-ayatnya) lagi berulang-ulang, gemetar karenanya kulit orang-orang yang takut kepada Tuhannya, kemudian menjadi tenang kulit dan hati mereka di waktu mengingat Alloh. Itulah petunjuk Alloh, dengan kitab itu Dia menunjuki siapa yang dikehendakiNya. Dan barang siapa yang disesatkan Alloh, maka tidak ada seorang pun pemberi petunjuk baginya.  (QS. Az-Zumar [39] : 23).
2. Pendapat Sayidina Ali bin Abi Tholib Kw. tentang Bahasa Arob Al Qur-an.
Sayyidina Ali Kw. bersabda : “Bisa jadi yang diturunkan Alloh (Al Qur-an) sepintas terlihat serupa dengan ucapan manusia, padahal itu adalah firman Alloh sehingga pengertiannya tidak sama dengan ucapan manusia. Sebagaimana tidak serupa perbuatan Alloh dengan perbuatan manusia. Firman Alloh adalah sifatNya, sedang ucapan manusia adalah perbuatan mereka. Karena itu juga jangan sampai engkau menyamakan firmanNya dengan ucapan manusia sehingga mengakibatkan engkau binasa dan tersesat.
3. Pendapat Prof. Toshihiko Izutsu 
(Toshihiko Izutsu, Konsep-konsep Etika Religius dalam Quran, PT Tiara Wacana, Yogjakarta, 1993)
Prof. Toshihiko Izutsu adalah seorang pakar bahasa Arab kuno (zaman turunnya Al Qur-an). Menurut Izutsu kata-kata di dalam Al Qur-an berasal dari bahasa Arob kuno dengan makna tertentu.
a. Makna asli kata itu dapat diperoleh dari syair-syair yang diciptakan pada zaman jahiliah.
b. Makna asli kata-kata bahasa Arob di dalam Al Qur-an tidak bisa diperoleh dari kamus bahasa Arob modern yang sering berbeda dengan bahasa Arob kuno.
c. Kata-kata bahasa Arob kuno ini setelah dipakai oleh Al-Qur'an maknanya berubah dari aslinya (yang takwilnya hanya diketahui oleh Alloh = Ayat mutasyabihat)                                                              
d. Untuk bisa memahami Al Qur-an dengan tepat, kita harus mengetahui makna baru kata-kata itu (dengan cara bertanya kepada Alloh Swt.).
4. Menurut Pandangan Penulis.
Sesuai dengan pendapat Alloh Swt., Sayidina Ali Kw. dan Prof. Toshihiko Izutsu, Bahasa Arob Al Qur-an berbeda dengan Bahasa Arob manusia / Bahasa Arob klasik. Di antaranya adanya ayat mutasyabihat yang hanya Alloh Swt. sajalah yang mengetahui takwilnya
Sebelumnya telah dibahas bahwa di dalam Bahasa Arob manusia, kata-katanya mempunyai beberapa makna (Homonim dan polisemia). serta tidak tentu makna mana yang berlaku. Maka bisa terjadi ketidakpastian, pertentangan dan kerumitan..  
Padahal Alloh Swt menyatakan bahwa tidak ada pertentangan di dalam Al Qur-an.
 Maka apakah mereka tidak memperhatikan Al Qur-an? Kalau kiranya Al Qur-an itu bukan dari sisi Alloh, tentulah mereka mendapat pertentangan yang banyak di dalamnya. (QS. An-Nisa' [4] : 82).
Agar tidak terjadi hal itu, maka setiap kata di dalam Al Qur-an seyogjanya tidak bermakna ganda, tetapi hanya bermakna tunggal, sehingga lebih sederhana. Inilah keistimewaan Al Qur-an.
     Filsafatnya adalah. Al Qur-an yang satu, diturunkan oleh Alloh yang satu, lewat malaikat yang satu yaitu Jibril As. kepada Nabi yang satu yaitu Nabi Muhammad Saw, maka setiap katanya hanya bermakna satu (tunggal).
Karena Bahasa Al Qur-an berasal dari Bahasa Arob manusia maka arti kata tunggal itu berasal dari salah satu arti Bahasa Arob manusia yang ganda. 
Arti kata ganda itu dapat dicari dalam kamus-kamus dan Ensiklopedia Bahasa Arob.
(di antaranya Kamus Arab Indonesia Abdullah bin Nuh, Kamus Arab, M Kasir Ibrahim, Kamus Al-Quran, Abdul Qadir Hasan, Kamus saku Arab Inggeris Indonesia, Elias A Elias & Edward Elias, Ensiklopedi Al-Qur’an, H. Fachrudin Hs. Ensiklopedia Al-Qur’an, Prof. M. Dawam Rahardjo, Ensiklopedia Al-Qur’an, Prof. Dr. M. Quraisy Shihab, MA. dan lain-lain).
Di dalam Kitab Al Qur-an, suatu kata (yang sama) sering jumlahnya banyak (lebih dari satu).
Berbeda dengan Bahasa Arob manusia dimana suatu kata yang sama, dalam kalimat lain sering mempunyai arti yang berbeda-beda.
Di dalam Kitab Al Qur-an semua kata (yang sama) hanya mempunyai satu arti / tunggal.
.
Kita bisa mencari dan mengumpulkan kata-kata yang bermakna tunggal itu memakai Kitab-kitab yang ditulis untuk maksud itu. Di antaranya adalah buku Konkordansi Qur'an karangan Ali Audah, Indeks Al-Qur'an karangan Sukmajaya dkk, karangan N.A. Baiquni dkk..Kitab Fathurrohman dsb
Bertanya kepada Al Qur-an (BKA) tentang takwil (ayat mutasyabihat) nafs dalam 7 tahap.
BKA 1. Kata yang kita tanyakan maknanya kepada Al Qur-an adalah kata nafs .
BKA 2. Makna kata nafs itu kita cari di dalam Kamus dan Ensiklopedi Al Qur-an adalah sebagai berikut.:
No.
Nama kamus / Ensiklopedia
Arti nafs
01.

Ensiklopedia Al-Quran Ringkas Cyril Glasse
Anima, psyche, ruh, spirit, intelect, al-‘aql
02
Qamus Al-Quran, Abdul Qadir Hasan
Jiwa, diri, orang, nafsu
03
Ensiklopedia Al-Quran Prof. M. Dawam Rahardjo
Jiwa, pribadi, diri, hidup, hati, fikiran, nafsu.
04
Kamus Saku Arab Ing-gris Indonesia Elias A. Elias & Edward Elias
Ruh, jiwa, diri sendiri
05
Ensiklopedia Al-Qur’an  Prof. Dr. M. Quraish Shihab, MA
Hati (heart), jenis, nafsu, jiwa, manusia
Ternyata kamus dan ensiklopedia mengartikan nafs dengan manusia atau bagian dari manusia. Seorang manusia terdiri dari bagian yang terlihat dan bagian yang tak terlihat.
No.
Nama kamus / Ensiklopedia
Terlihat
Tak terlihat
01.

Ensiklopedia Al-Quran Ringkas Cyril Glasse

Anima, psyche, ruh, spirit, intelect, al-‘aql
02
Qamus Al-Quran, Abdul Qadir Hasan
Diri, orang
Jiwa, nafsu
03
Ensiklopedia Al-Quran Prof. M. Dawam Rahardjo
pribadi, diri
Jiwa, hidup, hati, fikiran, nafsu.
04
Kamus Saku Arab Inggris Indonesia Elias A. Elias & Edward Elias
Diri sendiri
Ruh, jiwa
05
Ensiklopedia Al-Qur’an  Prof. Dr. M. Quraish Shihab, MA
Manusia
Hati (heart), jenis, nafsu, jiwa
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) diri artinya orang (terpisah dari yang lain) badan:
Bagian dari diri manusia atau orang yang terlihat adalah dirinya atau badannya.
BKA 3 arti yang kita anggap paling cocok adalah  nafs yang berarti diri / badan manusia / orang..
MTA 4 Ayat-ayat Al Qur-an yang mengandung kata Nafs  di dalam Al Qur-an jumlahnya ada 147
Yang uraiannya adalah sebagai berikut.
01 [4] : 66
02 [4] : 79
03 [4] : 84
04 [4] : 97
05 [4] : 110
06 [4] : 111
07 [4] : 113
08 [4] :128
09 [5] : 25
10 [5] : 30
11 [6] :130
12 [5] : 32
13  [5] : 45
14 [5] : 52
15 [5] : 80
16 [5] : 116
17 [5] : 116
18 [6] : 12
19 [6] : 20
20 [6] : 24
21 [6] :26
22 [6] : 54
23 [6] : 70
24 [6] : 98
25 [6] : 104
26 [6] : 151
27 [6] : 152
28 [6] : 158
29 [6] : 164
30 [7] : 42
31 [4] : 66
32 [4] : 79
33 [4] : 84
34 [4] : 97
35 [4] : 110
36 [4] : 111
37 [4] : 113
38 [4] :128
39 [5] : 25
40 [5] : 30
41 [6] :130
42 [5] : 32
43 [5] : 45
44 [5] : 52
45 [5] : 80
46 [5] : 116
47 [5] : 116
48 [6] : 12
49 [6] : 20

50 [6] : 24
51 [6] :26
52 [6] : 54
53 [6] : 70
54 [6] : 98
55 [6] : 104
56 [6] : 151
57 [6] : 152
58 [6] : 158
59 [6] : 164
60 [7] : 42
61 [9] : 70
62 [9] : 111
63 [9] : 120
64 [10] : 15
65 [10] : 30
66 [10] : 49
67 [10] : 54
68 [10] : 100
69 [10] : 108
70 [11] : 105
71 [12] : 23
72 [12] : 26
73 [12] : 30
74 [12] : 32
75 [12] : 51
76 [21] : 35
77 [21] : 47
78 [23] : 62
79 [25] : 68
80 [26] : 3
81 [27] : 40
82 [27] : 44
83 [27] : 92
84 [28] : 16
85 [28] : 19
86 [29] : 6
87 [29] : 57
88 [31] : 12
89 [31] : 28
90 [31] : 34
91 [27] : 40
92 [27] : 44
93 [27] : 92
94 [28] : 16
95 [28]:19
96 [28]:33
97 [29] : 6
98 [29] : 57

99 [31] : 12
100 [31] : 28
101 [31] : 34
102 [32] : 13
103 [32[ : 17
104 [33[ : 37
105 [33] : 50
106 [34] : 50
107 [35] : 8
108 [35] : 18
109 [35] : 32
110 [36] ; 54
111 [37] : 113
112 [39] : 6
113 [39] : 42
114 [39]: 56
115 [39]:70
116 [40] 17
117 [41] : 46
118 [44] : 22
119 [45] : 15
120 [45] : 22
121 [47]:38).
122 [48] : 10
123 [50]:16
124 [50]:21
125 [59] : 9
126 [59] : 18
127 [63]:11
128 [64]:16
129 [65] : 1
130 [65] : 7
131 [74]:38
132 [75] : 2
133 [75] : 14
134 [79] : 40
135 [79] : 41
136 [81]:14
137 [82] : 5
138 [82]:19
139 [86] : 4
140 [89] : 27
141 [89] : 28
142 [89] : 29
143 [89] : 30
144 [91] : 7
145 [91] : 8
146 [91] : 9
147 [91] : 10

Uraian lengkap ayat-ayat tersebut ada di lampiran.
MTA 5  Kita masukkan makna kata Nafs  adalah (diri / badan manusia / orang) di dalam kurung di belakang kata Nafs tadi. Semua ayat yang kata Nafsnya kita artikan dengan (diri / badan / orang manusia) itu kita teliti apakah cocok dengan keseluruhan isi ayat. Bila cocok kita tulis (cocok) di belakang kalimat ayat itu. Bila tidak cocok kita tulis (tidak cocok).
IV. Pembahasan
Sebagian besar adalah nafs dan anfus.
Telah ditemukan 147 kata yang mengandung huruf n-f-s. Terutama dalam bentuk tunggal nafs- dan jamakanfus yang berarti diri atau badan manusia / orang.
Nafs juga dipakai oleh Alloh Swt. untuk menyebut diriNya sendiri (QS. Ali Imron [3] : 28, QS. Al-Anám [6] : 12, QS. Al-Anám [6] : 54, QS. Thoohaa [20] : 41).
Nafs (manusia) di waktu jaga, tidur dan mati

QS. Az-Zumar [39] : 42. Allah mematikan anfusa (diri / badan manusia / orang) (secara tetap bila sudah mati, dan mematikan (diri / badan manusia / orang) untuk sementara di waktu tidurnya maka Dia tahanlah [ruh] yang telah Dia tetapkan kematiannya dan Dia melepaskan [ruh] yang lain sampai waktu yang ditetapkan. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda kekuasaan Allah bagi kaum yang berfikir.
Yang bisa mati adalah nafs (diri / badan manusia / orang) yang menjadi mayat. Sedang ruh tetap hidup.
Di waktu manusia tidur dan mati, ruh dan diri / badannya dipisahkan. Pada yang mati ruhnya ditahanNya. Sedang yang tidur setelah bangun ruhnya dilepaskanNya
MTA 6. Kesimpulan
     Ternyata semua ayat yang kita teliti itu (cocok).
Kesimpulan : Takwil ayat mutasyabihat (kata) Nafs di dalam Al Quran menurut  Alloh Swt. adalah (diri / badan manusia / orang)  

      Telah dibahas tafsir kata nafs terhadap 159 ayat di dalam Al Qur-an.
Seorang manusia / nafs terdiri dari ruh dan diri / badan. Adanya ruh menjadikan nafs (diri / badan manusia) hidup. Bila ruh dipisahkan dari (diri / badan manusia) maka nafs (diri / badan manusia) itu mati (secara tetap). Demikian juga bila orang tidur (mati sementara).
Selain itu kata nafs juga bisa dipakai oleh Alloh Swt. untuk menyebut diriNya sendiri.
Jember, 5  Nopember 2017.
Dr. H.M. Nasim Fauzi
Jalan Gajah Mada 118
Tilpun (0331) 481127
Jember.

Kepustakaan
01. Abdullah Bin Nuh dan Oemar Bakri, Kamus Arab Indonesia, Mutiara, Jakarta, 1979.
02. Abdul Qadir Hassan, Qamus Al-Quran, Al Muslimun, Bangil, 1964.
03. Ali Audah, Konkordansi Qur’an, Litera AntarNusa; Mizan, Bandung, 1997.
04. Departemen Agama RI, Al Quran dan Terjemahnya, CV Asy-Syifa, Semarang, 1999.
05. Drs. M. Zainul Arifin, Kamus Al-Qur’an, Apollo, Surabaya, 1997.
06. Hassan Shadily, Ensiklopedi Indonesia, Ichtiar Baru – Van Hoeve, Jakarta, Tanpa tahun.
07. Elias A Elias &  Edward  E. Elias, H. Ali Almascatie BA,  Kamus Saku Arab Inggris Indonesia, Almaarif, Bandung, Tanpa tahun.
08. M Kasir Ibrahim, Kamus Arab, Apollolestari, Surabaya, Tanpa tahun.
09. M. Quraish Shihab, Kaidah Tafsir, Lentera Hati, Tangerang, 2013.
10. Prof. Dr. Hamka, Tafsir Al-Azhar Juzu’ X,Yayasan Nurul Islam, Jakarta, 1966.
11. Prof. Dr. M. Quraisy Shihab, MA , Ensiklopedia Al-Qur’an, Lentera Hati, Jakarta, 2007.
12. Prof. M. Dawam Rahardjo, Ensiklopedi Al-Qur’an, Paramadina, Jakarta, 1996.
13. Toshihiko Izutsu, Konsep-konsep Etika Religius dalam Quran, PT Tiara Wacana, Yogjakarta, 1993.

NAFSUN WAHIDAH
(Nabi Adam As.) dan BUAH KHULDI

Pendahuluan

     Sebelum menciptakan Nabi Adam As,  Allah Swt. menciptakan langit dan bumi. 
Penciptaan langit dan bumi

Alloh Swt. telah menciptakan langit dan bumi  dari sebutir noktah secara Big Bang (Dentuman Be-sar), lalu mengembangkannya sampai maksimal.
      Di dalam alam semesta itu diciptakanNya ber-milyar-milyar galaxy, salah satunya adalah galaksi Bimasakti di mana matahari kita ada di dalamnya. Bumi yang kita huni merupakan salah satu dari 9 planet yang mengitari matahari.
Hari Kiamat.

Pada hari Kiamat alam semesta digulungNya sampai volumenya mencapai keadaannya yang se-mula (sekecil noktah) secara Big Crunch (Keruntuhan Besar).
Penciptaan Sorga.

Di bekas tempat langit dan bumi sebelumnya kemudian diciptakanNya alam semesta sorga juga secara Big Bang, sampai mencapai volume maksimal. Berbeda dengan alam semesta sebelumnya, alam semesta surga diciptakanNya kekal.
Alloh menciptakan Permainan Hidup
Di kedua alam semesta yang diciptakanNya secara berurutan ini Alloh Swt. lalu menciptakan “Permainan Hidup” yang melibatkan 4 pemain, yaitu
(i) manusia (dan jin),
(ii) nabi-nabi,
(iii) iblis dan      
(iv) malaikat Jibril dan malaikat-malaikat lainnya.
Tujuan penciptaan manusia
Alloh Swt. menempatkan manusia di bumi dengan  3 tujuan.
Pertama sebagai Kholifah Alloh yang mewakili Alloh Swt. mengatur semua makhluk yang ada di bumi serta lingkungan hidupnya.
Kedua adalah untuk menyembah Alloh Swt.
Ketiga untuk berkembang biak di seluruh permukaan bumi.
     Setelah menciptakan alam semesta dengan segala isinya Alloh Swt. lalu mengabari para malaikat.
     Alloh Swt. berfirman: “Aku hendak menjadikan kholifah di bumi.”Para malaikat bertanya kepada Alloh Swt: “Apakah Engkau hendak menjadikan orang yang merusak dan menumpahkan darah di sana, sedangkan kami bertasbih memujiMu dan menyucikan namaMu? ”Alloh Swt. berfirman: “Sungguh Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui. (QS.Al-Baqarah [2]: 30)
     Para malaikat mengetahui bahwa sebelum penciptaan Adam As., di bumi telah ada manusia purba (Homo Neanderthalensis dan Homo erectus) yang suka merusak dan menumpahkan darah.
     Alloh Swt. bersabda : Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia kecuali untuk menyembahKu(QS. Az-Zariat [51] : 56)
Kelebihan manusia dibanding malaikat 
Dan dia mengajarkan kepada Adam nama-nama (benda-benda) seluruhnya, Kemudian mengemukakannya kepada para malaika,t lalu berfirman: "Sebutkanlah kepadaKu nama benda-benda itu jika kamu memang orang-orang yang benar!"
       Mereka menjawab: "Maha Suci Engkau, tidak ada yang kami ketahui selain dari apa yang telah Engkau ajarkan kepada kami; Sesungguhnya Engkaulah yang Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana."
Alloh Swt. berfirman: "Hai Adam, beritahukanlah kepada mereka nama-nama benda ini." Maka setelah diberitahukannya kepada mereka nama-nama benda itu, Alloh Swt. berfirman: "Bukankah sudah Kukatakan kepadamu, bahwa sesungguhnya Aku mengetahui rahasia langit dan bumi dan mengetahui apa yang kamu lahirkan dan apa yang kamu sembunyikan?"
(Ingatlah) ketika Tuhanmu berfirman kepada malaikat: "Sesungguhnya Aku akan menciptakan manusia dari tanah".
      
Maka apabila telah Kusempurnakan kejadiannya dan Kutiupkan kepadanya roh (ciptaan) Ku; maka hendaklah kamu tersungkur dengan bersujud kepadanya".
     Lalu seluruh malaikat itu bersujud semuanya.
     Kecuali iblis; dia menyombongkan diri dan adalah dia termasuk orang-orang yang kafir
.
Permusuhan manusia dan iblis
Alloh Swt. berfirman: "Hai iblis, apakah yang menghalangi kamu sujud kepada yang telah Kuba-ngun dengan kedua tanganKu. Apakah kamu menyombongkan diri ataukah kamu (merasa) termasuk orang-orang yang (lebih) tinggi?". Iblis berkata: "Aku lebih baik daripadanya karena Engkau ciptakan aku dari api, sedangkan dia Engkau ciptakan dari tanah".
       Alloh Swt. berfirman: "Maka keluarlah kamu dari surga  Sesungguhnya kamu adalah orang yang terkutuk. Sesungguhnya kutukanKu tetap atasmu sampai hari pembalasan".
       Iblis berkata: "Ya Tuhanku, beri tangguhlah aku sampai hari mereka dibangkitkan".
       Alloh Swt. berfirman: "Sesungguhnya kamu termasuk orang-orang yang diberi tangguh, Sampai kepada hari yang telah ditentukan waktunya (hari kiamat)".
Iblis menjawab: "Demi kekuasaan Engkau, aku akan menyesatkan mereka semuanya. Kecuali hamba-hambaMu yang mukhlis di antara mereka”. [1304]. (QS. Shad [38] : 71 - 80)
 [1304] yang dimaksud dengan mukhlis ialah orang-orang yang telah diberi taufiq untuk mentaati segala pe-tunjuk dan perintah Alloh Swt.
Alloh Swt. berfirman: "Maka yang benar (adalah sumpahKu) dan hanya kebenaran Itulah yang Kuka-takan". Sesungguhnya Aku pasti akan memenuhi neraka jahannam dengan jenis kamu dan dengan orang-orang yang mengikuti kamu di antara mereka kesemuanya.  (QS. Shad [38] : 84 - 85)
Untuk berkembang biak dan menjadi kholifah di bumi diperlukan adanya manusia laki-laki
     Untuk menjadikan sebuah sel (nafs wahidah) yang kromosom sexnya XY menjadi seorang manusia laki-laki, diperlukan : 
(1) adanya kromosom Y, yang berperan dalam
(2) pembentukan testes. Selanjutnya diperlukan 
(3) kehadiran hormon Chorionic Gonadotropin (hCG) yang dibuat oleh 
(4) jaringan syncytiotrophoblast yang ada di
(5) placenta untuk merangsang
(6) Interstitial cells of Leydic untuk memroduksi 
(7) hormon testosteron dan dihydrotestosteron. Selain itu juga diperlukan adanya 
(8) reseptor hormon androgen di sel-sel target.
     Tidak adanya reseptor hormon androgen di sel-sel target menimbulkan kasus Androgen Insensitive Syn-rome (AIS) yaitu wanita dengan gonosom pria (XY) dan mempunyai testes.
     Di Negeri Belanda kasus ini jumlahnya adalah 1 per 99.000 kelahiran.
     Uraian lengkap tentang AIS dapat dibaca pada makalah sebelumnya.

     Fungsi syncytiotrophoblast di placenta adalah:
1. Membuat hormon Chorionic Gonadotropin (hCG)
2. Membuat hormon Placental Lactogen (hPL)
3. Membuat hormon Progesteron
4. Membuat Leptin
Bagan pertumbuhan janin wanita dan laki-laki

      Umumnya hormon-hormon itu diproduksi untuk kepentingan ibu agar kandungan bayinya kuat.  
     Tetapi khusus hormon Chorionic Gonadotropin (hCG), juga diperlukan oleh embryo untuk perkem-bangan alat-alat kelamin dan kejantanan tubuhnya.
Sindroma XY female
  Telah disebutkan sebelumnya, agar terjadi pertumbuhan janin laki-laki diperlukan adanya plasenta.yang memroduki hCG yang hanya ada pada perkembangan janin di dalam uterus (intra uterin)
      Nafs wahidah / Nabi Adam diciptakan Alloh Swt. tanpa ayah dan ibu. Sehingga pertumbuhannya terjadi di luar rahim / extra uterin, tanpa plasenta dan hCG. Maka terjadilah Sindroma XY female. Yaitu seorang wanita dengan kromosom kelamin laki-laki / XY serta mempunyai testes tetapi tidak berfungsi.

Perbandingan Androgen Insensitive Syndrome (AIS) dan Nafsin Wahidah

AIS
Nafsun Wahidah
Gonosom
XY
XY
Asalnya
Dari  zygote
Dari Kun fayakun
Tumbuhnya janin
Di dalam   rahim (intra uterin)
Di luar rahim (extra uterin)
Plasenta dan hCG
Ada
Tak ada
Testis
Ada
Ada
Testosteron
Ada tapi tak berpengaruh
Tak ada
Jenis kelamin
Wanita
Wanita
 Dengan kejadian Nabi Adam As. yang termasuk dalam syndroma XY female (XY yang berjenis kelamin wanita), tidak mungkin beliau menjadi kholifah di bumi dan tidak mungkin berkembang biak.
Penciptaan Hawa
      Hai sekalian manusia, bertakwalah kepada Tu-han kalian yang telah menciptakan kalian dari badan yang satu (nafsin wahidah), dan dari padanya Alloh menciptakan pasangannya; dan dari pada keduanya Alloh memperkembangbiakkan laki-laki dan perempuan yang banyak.. (QS. An-Nisaa [4] : 1)
Di dalam suatu Hadits diriwayatkan :
Maka sesungguhnya perempuan itu diciptakan dari tulang rusuk Adam”. (HR. Bukhori-Muslim)
     Dari satu sel Adam As. yang mengandung kromosom seks XY, dibuang Y-nya, lalu digandakan X-nya menjadi XX yang berjenis perempuan.
     Sama halnya dengan Nabi Adam As., sel multipotensial XX Hawa  ini kemudian dikembangkan menjadi wanita dewasa di luar kandungan (extra uterin).
Adam dan Hawa ditempatkan di surga dimana ada pohon buah Khuldi.
Agar Adam As. yang bergonosom XY tetapi berjenis kelamin wanita itu bisa menjadi kholifah dan bisa berkembang biak di bumi. jenis kelamin Adam As. harus dirubah menadi pria
Maka Adam As. dan Hawa ditempatkan di surga dimana Alloh Swt. menumbuhan pohon buah khuldi.  
Fungsi buah pohon ini,  bila dimakan akan menghasilkan Hormon gonadotropin, yang bisa merangsang testes Adam As. untuk memroduksi hormon testosteron dan Dehydrotestosteron. Kedua hormon ini bisa merubah jenis kelamin Adam As. yang wanita itu menjadi pria.

     Alloh Swt. berfirman: “Tinggallah engkau dan pasanganmu di dalam surga, dan makanlah dengan nikmat (berbagai makanan) yang ada di sana sesukamu. (Tetapi) jangan kamu dekati pohon ini, nanti kamu termasuk orang-orang yang zalim.” (Q.S: Al-Baqoroh [2] : 35)
Adam dan Hawa digoda Iblis
     Satu-satunya larangan dari Alloh Swt. kepada Nabi Adam As itu dimanfaatkan Iblis untuk menyesatkan mereka. Dengan sekuat tenaga Iblis menyusup ke surga, dengan segala bujuk dan rayunya, tanpa kenal lelah dan menyerah, usaha iblis ini tidak sia-sia. Akhirnya Nabi Adam As. dan Hawa tergoda akan bujuk rayu Iblis untuk memakan buah itu.
      Lalu keduanya digelincirkan oleh syaitan dari syurga itu dan dikeluarkan dari keadaan semula.
Dan Kami berfirman: `Turunlah kamu! Sebahagian kamu menjadi musuh bagi yang lain, dan bagi kamu ada tempat kediaman di bumi, dan kesenangan hidup sampai waktu yang ditentukan (QS. Al-Baqoroh [2] : 36)
Adam As., Hawa dan Iblis diturun-kan ke bumi. 
Pad Pada mulanya antara Adam As. dan Hawa tidak terjadi daya tarik menarik seksual karena keduanya sama-sama berjenis kelamin wanita.
      Tetapi setelah Adam As. memakan buah khuldi lalu berubah menjadi pria, barulah terjadi daya tarik menarik seksual.
       Bila keduanya tetap tinggal di sorga akan terjadi perkawinan antara keduanya dan berkembang biak.
     Hal ini tidak dikehendaki Alloh Swt              Unn    Un Untuk menghindarinya maka Adam As. dan Hawa (beserta iblis) oleh Alloh Swt. dikeluarkan dari surga dan kedua manusia itu ditempatkan di Afrika Timur sekitar 200.000 tahun yang lalu.
Anak keturunan Adam As. dan Hawa kemudian berkembang ke seluruh dunia sampai hari kiamat..

Karena godaan iblis, Adam makan buah Khuldi.
Akibatnya Adam dan Hawa diturunkan ke dunia
Lalu menurunkan kita semua para Bani Adam.
Apakah adanya Iblis menguntungkan atau merugikan kita?

Di manakah Sorga Nabi Adam itu ?
Sebelum tinggal di bumi Nabi Adam As. dan Hawa oleh Alloh Swt ditempatkan di surga. Kemudian keduanya (bersama Iblis) dikeluarkan dari sana lalu diturunkan ke bumi.
Timbul pertanyan, di manakah letak surga Nabi Adam itu ? Apakah berada di langit ?
Tidak mungkin surga itu berada di langit karena surga itu sangat besar jauh melebihi besarnya langit..
“Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa”. (QS. Ali Imron [3] : 133)
Surga bukan berada di langit tetapi ada di masa depan 
     Dalam membahas keberadaan surga Iini penulis menggunakan Fisika Modern yaitu Mekanika Kuantum yang dikembangkan oleh Stephen Hawking, Ahli Fisika Inggris. Penggunaan mekanika kuantum pada alam semesta akan menghasilkan “alam semesta tanpa pangkal ujung” karena adanya waktu maya dan ruang kuantum.
    Pada kondisi waktu nyata (waktu manusia) waktu hanya bisa berjalan maju dengan laju tetap, menuju nanti, besok, seminggu, sebulan, setahun lagi dan seterusnya, tidak bisa melompat ke masa lalu atau masa depan.
Menurut Hawking, pada kondisi waktu maya (waktu Tuhan) melalui terowongan waktu (dengan bantuan Alloh Swt.) kita bisa pergi ke waktu manapun dalam riwayat bumi, bisa pergi ke masa lalu dan ke masa depan.
Hal ini bermakna, masa depan, kiamat dan surga (dalam waktu maya) menurut Hawking telah ada  sejak diciptakannya alam semesta.
Perjalanan Adam As. dan Hawa (beserta Iblis) dari surga turun ke dunia persis sama dengan perjalanan Nabi Muhammad Saw. sewaktu beliau melaksanakn mi’roj melalui Sidrotul Muntaha.
Dan Sesungguhnya Muhammad telah melihat Jibril itu (dalam rupanya yang asli) pada waktu yang lain, (yaitu) di Sidrotil Muntaha. Di dekatnya ada syurga tempat tinggal (Jannatul Ma’wa). Sidrotul-muntaha diliputi oleh sesuatu yang meliputinya, penglihatan (Muhammad) tidak menyimpang dari yang dilihatnya itu dan tidak pula melampauinya. Sungguh, dia telah melihat sebagian tanda-tanda kebesaran Tuhannya yang paling besar(surga). (QS. An Najm [53] : 13 - 18).
Seluk Beluk Sidrotul Muntaha 
     Sidr berarti pohon bidara, pohon yang tumbuh di Asia, Afrika dan Australia. Dipakai sebagai sumber makanan, obat-obatan dan bahan bangunan. Termasuk pohon yang sangat berguna, tetapi bukan merupakan pohon yang istimewa.
      Fungsi pohon bidara ini di Sidrotil Muntaha adalah sebagai batas terjauh perjalanan di langit dan bumi dalam waktu nyata, yang dapat ditempuh oleh makhluk Alloh Swt. yaitu manusia, jin dan malaikat termasuk Malaikat Jibril                     
       Di seberang pohon pembatas ini terdapat Jannatul Ma’wa (sorga) yang letaknya ada di masa depan. Maka Sidrotul Muntaha selain sebagai batas jarak atau ruang terjauh, juga merupakan batas antara waktu nyata dan waktu maya. Merupakan pintu masuk ke terowongan waktu yang berada di waktu maya menuju ke masa depan. Melalui jalan inilah Nabi Muhammad Saw. sewaktu mi’roj diperjalankan Alloh Swt. ke surga. Demikian juga Adam As. dan Hawa (beserta Iblis). Melalui terowongan waktu inilah mereka turun dari surga ke dunia 200.000 tahun yang.lalu.
Jember, 5 Pebruari 2018
Dr. H.M. Nasim Fauzi
JaIan Gajah Mada 118,
Tilpun (0331) 481127
Jember
NAFSUN WAHIDAH
PADA HARI KEBANGKITAN
  Telah dibahas sebelumnya bahwa definisi nafs wahidah adalah    
sel multipotensial yang diciptakan Alloh Swt. dari unsur tanah atau kloning. yang dikembangkan di luar rahim, dengan jenis kelamin wanita (XY + testis atau XX + ovarium).

Proses kebangkitan 
   
     Tidaklah Alloh menciptakan dan membangkitkan kamu (dari dalam kubur) itu melainkan hanyalah seperti (menciptakan dan membangkitkan) satu jiwa saja (nafs wahidah). Sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Melihat. (QS. Luqman [31] : 28)
     Makna nafs wahidah di dalam Al Qur-an telah disebutkan di atas.
   Di dalam Al Qur-an terdapat 5 ayat yang mengandung kata majemuk nafs wahidah  sebagai berikut:

  
01. QS An Nisa [4] :1 Hai sekalian manusia, bertakwalah kepada Tuhan kalian yang telah menciptakan kalian dari nafs wahidah (Adam) dan dari padanya Alloh menciptakan isterinya; dan dari pada keduanya Alloh memperkembangbiakkan laki-laki dan perempuan yang banyak. Dan bertakwalah kepada Alloh yang dengan (mempergunakan) namaNya kalian saling meminta satu sama lain, dan (peliharalah) hubungan silaturrohim. Sesungguhnya Alloh selalu menjaga dan mengawasi kalian. (An Nisaa [4]: 1)
  
02. QS Al An'am [6] : 98. Dan Dialah yang menciptakan kamu dari nafs wahidah (Adam), maka (bagimu) ada tempat tetap dan tempat simpanan. Sesungguhnya telah Kami jelaskan tanda-tanda kebesaran Kami kepada orang-orang yang mengetahui.

03. QS  Al A'rof [7] : 189 Dialah yang menciptakan kami dari nafs wahidah (Adam) dan dari padanya Dia menciptakan pasangannya, agar dia merasa senang padanya. Maka setelah dicampurinya, maka mengandunglah dia kandungan yang ringan, dan teruslah ia merasa ringan (beberapa waktu). Kemu-dian tatkala dia merasa berat, keduanya (suami isteri) bermohon kepada Alloh, Tuhannya seraya berkata: “Sesungguhnya jika Engkau memberi kami anak yang saleh, tentulah kami termasuk orang-orang yang bersyukur.

04. QS Luqman [31] : 28Tidaklah Alloh menciptakan (Adam) dan membangkitkan kamu (dari dalam kubur) itu melainkan hanyalah seperti (menciptakan dan membangkitkan) nafs wahidah) (sel multipotensial) saja. Sesungguhnya Alloh Maha Mendengar lagi Maha Melihat.

05. QS. Az Zumar [39] : 6Dia menciptakan kamu dari nafs wahidah) (Adam) kemudian Dia jadikan daripadanya pasangannya dan Dia menurunkan untuk kamu delapan ekor yang berpasangan dari binatang ternak. Dia menjadikan kamu dalam perut ibumu kejadian demi kejadian dalam tiga kegelapan. Yang berbuat demikian itu adalah Allah, Tuhan kamu, Tuhan yang mempunyai kerajaan, tidak ada Tuhan selain Dia, maka bagaimana kamu dapat dipalingkan ?
     4 ayat di atas menerangkan tentang penciptaan manusia pertama yaitu Adam.secara Nafs wahidah yaitu Adam diciptakan dengan kondisi sebagai berikut.
1. Adam diciptakan dari saripati tanah yang mengandung unsur-unsur CHONSP.

(Ingatlah) ketika Tuhanmu berfirman kepada malaikat: "Sesungguhnya Aku akan menciptakan manusia dari tanah (di bumi)". (QS. Shod [38] : 71).
2. Saripati tanah itu dijadikanNya sebutir sel multipo-tensial (nafs wahidah) tanpa ayah dan ibu di luar rahim. Di dalam sel itu terdapat nukleus yang mengandung asam deoksiribonukleat (DNA).
DNA Manusia adalah Ciptaan Alloh yang Kekal                                                
     Asam deoksiribonukleat, lebih dikenal dengan singkatan DNA (bahasa Inggris: Deoxyribo-Nucleic Acid), adalah sejenis biomolekul yang menyimpan dan menyandi instruksi-instruksi genetika setiap organisme dan virus.
      DNA merupakan asam nukleat, adalah makromolekul esensial bagi makhluk hidup. DNA terdiri dari dua unting biopolimer yang berpilin satu sama lainnya membentuk heliks ganda. Tiap-tiap nukleotida terdiri atas salah satu jenis basa nitrogen (guanina (G), adenina (A), timina (T), atau sitosina (C)), gula monosakarida yang disebut deoksiribosa, dan gugus fosfat.
Keajaiban DNA manusi    
     Tubuh manusia terdiri atas sel-sel. Banyaknya sel dalam tubuh manusia adalah sekitar 75.000.000.000.000 (75 triliun). Di dalam tiap sel manusia terdapat satu nukleus, kecuali butir darah merah. Dalam nukleus terdapat satu set cetak biru (pembawa sifat keturunan) tubuh manusia. Cetak biru ini berpilin atau bergelung dalam 46 paket atau 23 pasang kromosom, yang di dalamnya terkandung DNA. Panjang DNA dalam kromosom per sel adalah 2 meter. Jika jumlah sel per orang sekitar 75 triliun, maka apabila semua DNA yang terdapat pada tubuh seorang manusia dihubung-hubungkan maka panjangnya adalah = 2 x 75.000.000.000.000 = 150.000-000.000.000 (150 triliun meter) atau 150.000.000.000 (150 milyar) km. Hal yang mengagumkan, jika jarak matahari-bumi adalah 150.000.000 km, maka apabila seluruh DNA dalam tubuh kita disambung-sambung, maka panjangnya sebanding dengan 100 kali jarak matahari-bumi. Maka tidak mungkin DNA manusia itu tercipta dengan sendirinya secara evolusi. Tetapi diciptakan khusus oleh Alloh Swt.
DNA Manusia pada hari kiamat
     Ketika wafat, kita akan dikubur, akhirnya tinggal tulang-belulang. Pada goncangan hari kiamat, bumi tidak hancur  Badan manusia yang tersisa adalah tulang ekor (gambar lingkaran merah). Setelah tiupan sangkakala yang kedua oleh malaikat Isrofil, turunlah hujan di seluruh dunia. Air hujan ini masuk ke dalam tanah membasahi tulang-tulang ekor bekas manusia di bumi. Di dalam tulang ekor itu ada sel-sel manusia (nafsun wahidah). Di dalam inti sel terdapat DNA. Dari salah satu inti sel yang mengandung DNA itu Alloh Swt melakukan rapid cycle cloning extra uterine (cloning di luar rahim seorang ibu).
Apakah Bumi Hancur Pada Hari Kiamat ?
     Kita mengira semua benda di langit dan bumi hancur, dan semua mahluk mati pada hari Kiamat.
     Kiamat dimulai dengan tiupan trompet pertama oleh Malaikat Isrofil.
Sangkakala 
    Terompet atau sangkakala bentuknya seperti tanduk besar yang siap ditiup oleh malaikat Isrofil.
    Dan ditiuplah sangkakala (tiupan pertama). Maka matilah semua yang ada di langit dan di bumi, kecuali siapa yang dikehendaki oleh Alloh (di antaranya adalah para malaikat yang ditugasi mengurus bumi yang tidak ikut hancur). (QS. Az-Zumar [39]: 68). 
    Tiupan ini akan menimpa seluruh alam menimbulkan guncangan yang keras sehingga gunung-gunung menjadi rata, laut saling beradu, bintang bertabrakan matahari akan padam, lalu hilanglah cahaya seluruh benda-benda di alam semesta. 
Surat Al-A’rof [7] ayat 25 
     Tetapi setelah membaca Surat Al-A’rof [7] ayat 25 yang terjemahnya adalah sebagai berikut. 
      Di bumi itu kamu hidup dan di bumi itu kamu mati (Kiamat kecil), dan dari bumi itu (pula) kamu akan dibangkitkan (Kiamat besar). (QS. Al-A’rof [7] :25) 
    Ternyata bumi tidak ikut hancur di hari Kiamat.
     Dari bumi yang tidak ikut hancur itu kita akan dibangkitkan setelah tiupan terompet ke-2 oleh malaikat Isrofil. 
Apa saja yang hancur 
(1) Apabila matahari digulung, 
(2) dan apabila bintang-bintang berjatuhan, 
(3) dan apabila gunung-gunung dihancurkan, 
(QS. At-Takwir [81] : 1-3) 
(1) Bila langit terbelah (sebelah berisi bumi yang tak hancur, sebelah berisi benda-benda langit yang hancur) 
(2) Karena menurut perintah Tuhannya, karena memang patut ia turut. 
(3) Dan bila bumi itu dipanjangkan (diratakan, tidak hancur). 
(4)Ia keluarkan apa-apa yang terkandung di dalamnya, sehingga kosonglah ia.
(5). Karena turut perintah Tuhannya, karena memang  patut ia turut. (QS. Al-Insyiqoq [84] : 1-5).
Benda-benda yang hancur di hari kiamat
Dari 3 surat ini (Surat At-Takwir, Surat Al-Insyiqoq dan Surat Thoha) benda-benda yang hancur adalah
1. Langit terbelah, QS. At-Takwir : 1, langit yang berisi benda-benda langit ikut hancur (yang berisi bumi tidak).
2. Bintang-bintang berjatuhan, QS. Al-Insyiqoq [81] : 2
3. Matahari digulung, QS.  Al-Insyiqoq [81] : 1
4. Gunung-gunung dihancurkanNya sehancur-hancurnya. QS. Thoha [20] : 105
(105). Dan mereka bertanya kepadamu tentang gunung-gunung, maka katakanlah: "Tuhanku akan menghancurkannya (di hari kiamat) sehancur-hancurnya, (106) maka Dia akan menjadikan (bekas) gunung-gunung itu datar sama sekali,  
(107). tidak ada sedikitpun kamu lihat padanya tempat yang rendah dan yang tinggi-tinggi. (QS. Thoha [20] : 105 - 107).
Penciptaan Alam semesta secara Big Bang
Alloh Swt. telah menciptakan langit dan bumi dari sebutir noktah secara Big Bang (Dentuman Besar), kemudian mengembangkannya sampai maksimal.
Di dalam alam semesta itu diciptakanNya bermilyar-milyar galaxy, salah satunya adalah galaksi Bimasakti di mana matahari kita ada di dalamnya. Bumi yang kita huni merupakan salah satu dari 9 planet yang mengitari matahari.
Penciptaan bumi terpisah dengan penciptaan langit
Katakanlah: “Sesungguhnya patutkah kamu kafir kepada yang (1) menciptakan bumi dalam 2 masa dan kamu adakan sekutu-sekutu bagiNya? (yang bersifat) demikian itu adalah Robb semesta alam”. dan Dia menciptakan di bumi itu gunung-gunung yang kokoh di atasnya. Dia memberkahinya dan (2) Dia menentukan padanya kadar makanan-makanan (penghuni)nya dalam 4 masa. (Penjelasan itu sebagai jawaban) bagi orang-orang yang bertanya.. Kemudian (bersama itu) Dia menuju kepada penciptaan langit dan langit itu masih merupakan asap, lalu Dia berkata kepadanya dan kepada bumi: “Datanglah kamu keduanya menurut perintahKu dengan suka hati atau terpaksa”. keduanya menjawab: “Kami datang dengan suka hati”. Maka (3) Dia menjadikannya 7 langit dalam 2 masa. Dia mewahyukan pada tiap-tiap langit urusannya.” (QS. Fushilat [41]: 9 – 12)
Keterangan
     (1.) Bumi diciptakan Alloh Swt. dalam 2 masa. dimana di atasnya terdapat gunung-gunung (bentuknya padat yaitu terdiri dari banyak unsur). (3) Sementara itu Alloh Swt..menciptakan 7 langit juga dalam 2 masa. Bentuknya berupa asap (terdiri dari sedikit unsur). Lalu langit dan bumi digabung. Kemudian (2) Alloh Swt. menentukan padanya kadar makanan-makanan (penghuni)nya dalam 4 masa. Jumlahnya = 6 masa.
Hari Kiamat.
Pada hari Kiamat alam semesta digulungNya sampai volumenya mencapai keadaannya yang semula (sekecil noktah) secara Big Crunch (Keruntuhan Besar).
Keadaan bumi di hari kiamat
Alloh menciptakan bumi terdiri dari 93 unsur, bentuknya padat, sedang matahari hanya 2 unsur yaitu gas hidrogen dan helium, sedang badan langit yang paling rumit yaitu supernova terdiri dari 7 unsur.
Maka bumi jauh lebih tahan terhadap goncangan hari kiamat dibanding badan-badan langit.
 Pada Surat Al-Insyiqoq [84] : (4) Ia keluarkan apa-apa yang terkandung di dalamnya, sehingga kosonglah ia
Maka keadaan bumi adalah, permukaannya rata dan dalamnya kosong (seperti bola sepak).
  Di permukaan bumi inilah terjadi peristiwa-peristiwa kebangkitan, pengumpulan di padang mahsyar, pengadilan, perhitungan dan penimbangan (mizan).
Hari Kebangkitan / Ba’ats di bumi
Dan ditiuplah sangkakala (kedua), maka tiba-tiba mereka keluar dari kuburnya (menuju) ke Robb mereka. (QS. Yaa-siin [36] : 51).
Semua manusia yang dibangkitkan itu lalu diterbangkan (diisro’kan) oleh malaikatnya masing-masing ke padang mahsyar yang terletak di lokasi Baitul Maqdis, Yerusalem, Palestina. Di situ semua manusia diadili oleh Alloh Swt. Manusia dibangkitkan dalam keadaan telanjang kaki, tanpa pakaian dan tidak dikhitan.
Maymunah Binti Sa'ad (Ra) meriwayatkan bahwa ia bertanya kepada Nabi (Saw), "Wahai Rosululloh, berilah kami pernyataan tentang Al-Quds (Yerusalem)". Nabi (Saw) menjawab, "Ini adalah tanah di mana mereka akan dibangkitkan (Al-Ba’ats) dan berkumpul (Al-Hashr)". (HR. Ahmad, Tobroni)  
Pada mulanya padang mahsyar itu gelap gulita karena matahari dan bintang-bintang telah padam. Kemudian Alloh Swt. menampakkan diriNya sehingga menjadi terang benderang.
Al-Hasr di bumi
Al-Hasr adalah pengumpulan seluruh manusia dan jin  untuk dihisab dan diambil keputusannya.
     “Pada hari ketika mereka dibangkitkan Alloh semuanya, lalu diberitakan kepada mereka tentang yang telah mereka kerjakan. Alloh mengumpulkan (mencatat) perbuatan itu, padahal mereka telah melupakannya. Dan Alloh Maha menyaksikan segala sesuatu.” (QS. Al-Mujadilah [58] : 6).
 Asal mula neraka
     (Dari bumi) Ia keluarkan apa-apa yang terkandung di dalamnya (magma bumi), sehingga kosonglah ia. (QS. Al-Insyiqoq [84] : 4).
Isi bumi / magma ini oleh para malaikat ditarik lewat di atas padang mahsyar sehingga terlihat oleh seluruh manusia dan jin lalu dibawa keluar dari alam semesta dijadikan api neraka. Di atas neraka itu dibentangkan shiroth.
(5) Janganlah begitu (kalla), jika kamu mengetahui dengan pengetahuan yang yakin, 
(6) niscaya kamu benar-benar akan melihat neraka Jahanam (ditarik para malaikat di atas padang mahsyar),
(7) dan sesungguhnya, kamu benar-benar akan melihat (neraka)nya dengan 'ainul yakin, 
(8) kemudian kamu pasti akan ditanyai pada hari itu, tentang kenikmatan (yang kamu megah-megahkan di dunia itu / dihisab). (QS. At-Takatsur [102]:5-8)
Hisab di bumi
 “Maka demi Robbmu, pasti Kami akan menanyai mereka tentang yang telah mereka kerjakan dahulu.” (QS. Al-Hijr [15]  : 92, 93)
“Dan ketika para hamba diberikan kitab-kitab mereka, maka dikatakan pada mereka: “Inilah kitab (catatan) Kami yang menuturkan kepadamu dengan benar. Sesungguhnya Kami telah menyuruh mencatat apa-apa yang telah kamu kerjakan.”  (QS. Al-Jatsiyah [45] : 25)
 “Dan kamu lihat tiap-tiap umat dipanggil untuk (meiihat) buku catatan amalnya, Pada hari itu kamu diberi balasan terhadap yang telah kamu kerjakan.”  (QS. Al-Jatsiyah [45] : 28).
Yang pertama kali dihisab dari hak-hak Alloh pada seorang hamba adalah sholatnya, sedang yang pertama kali diadili di antara manusia adalah urusan darah.
Seorang hamba akan ditanya tentang empat hal : 
1. Umur dan masa mudanya,
2. Hartanya,
3. Amalnya
4. Nikmat yang ia terima selama hidup di dunia.
Mizan di bumi
Mizan adalah alat yang dipakai Alloh Swt. pada hari kiamat untuk menimbang amalan hamba-hambaNya.
 “Dan Kami akan memasang timbangan yang tepat pada hari kiamat, maka tiadalah dirugikan seseorang barang sedikitpun. Dan jika amalan itu seberat biji sawipun pasti Kami mendatangkan (pahala)nya. Dan cukuplah Kami sebagai pembuat perhitungan.”  (QS. Al-Anbiya [21] : 47).
Perubahan jenis kelamin manusia pada hari kebangkitan
     Setelah tiupan sangkakala yang kedua oleh malaikat Isrofil, turunlah hujan di seluruh dunia. Air hujan ini masuk ke dalam tanah membasahi tulang-tulang ekor bekas manusia di bumi.
     Dari satu sel tulang ekor ini, Alloh Swt melakukan rapid cycle cloning extra uterine (cloning di luar rahim). Dari sel-sel yang berkromosom sex XY (asal dari pria di dunia), semuanya tumbuh menjadi wanita dewasa dengan testes di dalam perutnya. Sedang yang berkromosom sex XX (asal dari wanita di dunia), tumbuh menjadi seorang wanita dewasa. Jadi semua manusia yang dibangkitkan itu berjenis kelamin wanita.
     Semua wanita itu oleh malaikat masing-masing dibawa ke padang mahsyar di Palestina. Maka penuhlah padang mahsyar itu dengan wanita. Karena semuanya wanita, maka keadaannya aman-aman saja. Andai saja mereka berjenis laki-laki dan wanita (dalam keadaan telanjang bulat), betapa kacaunya.
     Di Padang Mahsyar semua wanita itu, beserta para jin dan Iblis diadili, lalu ditimbang amalnya. Kaum kafir, musyrik dan iblis langsung dimasukkan ke dalam neraka. Bagi yang dimasukkan ke dalam neraka, mereka tetap berjenis kelamin wanita. Sehingga penuhlah neraka dengan wanita. Sisa para wanita itu ditempatkan di shiroth. Pada waktu melewati shirot sebagian terjatuh ke dalam neraka. 
Yang selamat akan masuk ke dalam sorga.
Mekanisme perubahan Jenis Kelamin
     Pertumbuhan alat kelamin dalam dan luar serta pertumbuhan wajah, alat suara, kulit dan tulang ke-2 jenis kelamin itu diatur oleh kromosom seks. Pada wanita oleh kromosom XX dan pada pria oleh kromosom XY.

     Kromosom X mengatur pertumbuhan seks wanita, sedang kromosom Y mengatur pertumbuhan seks pria (membuat testis). Kedua jenis kelamin itu sama-sama mempunyai kromosom X yang mengatur pertumbuhan seks wanita. Sehingga  semua orang, baik pria ataupun wanita, pada awalnya di dalam kandungan tumbuh sebagai wanita. Di dalam rahim ibu, terdapat placenta (ari-ari) yang memberi nutrisi serta memproduksi Hormon Chorionic Gonadotropin (HCG) untuk janin. HCG ini merangsang testis janin XY untuk memproduksi hormon pria (testosteron dan DH-testosteron). Hormon-hormon ini menumbuhkan penis dan kejantanan, merangsang seks dan agresi. 
     Pada hari kiamat Alloh Swt. membangkitkan manusia tanpa seorang ibu sehingga tidak ada ari-ari, hormon HCG dan Testosteron. Maka semua yang berkromosom XY (sewaktu di dunia berjenis kelamin laki-laki) itu tetap sebagai / menjadi wanita. 
     Maka semua manusia yang dibangkitkan itu berjenis kelamin wanita.
Kesimpulan
     Demikianlah tafsir QS Luqman [31] : 28 yang mengandung 2 X penciptaan manusia secara nafs wahidah.yaitu penciptaan seorang Adam dan Kebangkitan seluruh manusia.
04. QS Luqman [31] : 28Tidaklah Alloh menciptakan (Adam) dan membangkitkan kamu (dari dalam kubur) itu melainkan hanyalah seperti (menciptakan dan membangkitkan) nafs wahidah) (sel multipotensial) saja. Sesungguhnya Alloh Maha Mendengar lagi Maha Melihat
     Maka terbuktilah kebenaran definisi nafs wahidah sebagai berikut    

Adalah sel multipotensial yang diciptakan Alloh Swt. dari unsur tanah atau kloning. Yang dikembangkan di luar rahim, dengan jenis kelamin wanita (XY + testis atau XX + ovarium).

Jember, 24 Aprll 2018.
Dr. H. M. Nasim Fauzi
Jalan Gajah Mada 118
Tilpun (0331) 481127
Jember


Lampiran
Ayat-ayat Al Qur-an yang mengandung kata Nafs  di dalam Al Qur-an jumlahnya ada 147
Uraian ayat-ayat itu adalah sebagai berikut
S. Al-Baqoroh [2] ada 20 kata yang mengandung huruf n-f-s.
01 Mereka hendak menipu Allah dan orang-orang yang beriman, padahal mereka hanya menipu anfusahum  (diri-diri mereka sendiri) sedang mereka tidak sadar. (QS. Al-Baqoroh [2] :9). (Cocok).
02. Mengapa kamu suruh orang lain (mengerjakan) kebaktian, sedang kamu melupakan kewajiban anfusakum  (diri kalian sendiri), padahal kamu membaca Al Kitab (Taurat)? Maka tidaklah kamu berpikir? (QS. Al-Baqoroh [2] :9). (Cocok).
03- 04 Dan jagalah dirimu dari (azab) hari (kiamat, yang pada hari itu) nafsan (diri manusia / orang) tidak dapat membela nafsin (manusia / orang lainnya),walau sedikit pun; dan (begitu pula) tidak diterima syafa`at dan tebusan daripadanya, dan tidaklah mereka akan ditolong. (QS. Al-Baqoroh [2] :48). (Cocok).
05-06. Dan (ingatlah), ketika Musa berkata kepada kaumnya: "Hai kaumku, sesungguhnya kamu telah menganiaya anfusakum (diri-diri / badan kalian sendiri), karena kamu telah menjadikan anak lembu (sebagai sembahanmu), maka bertaubatlah kepada Tuhan yang menjadikan kamu dan bunuhlah anfusakum (diri-diri / badan kalian sendiri). Hal itu adalah lebih baik bagimu pada sisi Tuhan yang menjadikan kamu; maka Allah akan menerima taubatmu. Sesungguhnya Dialah Yang Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang." (QS. Al-Baqoroh [2] :54). (Cocok).
07. Dan Kami naungi kamu dengan awan, dan Kami turunkan kepadamu "manna" dan "salwa". Makanlah dari makanan yang baik-baik yang telah Kami berikan kepadamu; dan tidaklah mereka menganiaya Kami; akan tetapi merekalah yang menganiaya anfusahum (diri / badan mereka sendiri). (QS. Al-Baqoroh [2] : 57). (Cocok).
08. Dan (ingatlah), ketika kamu membunuh nafsan (diri / badan manusia / orang) lalu kamu saling tuduh menuduh tentang itu. Dan Allah hendak menyingkapkan apa yang selama ini kamu sembunyikan. (QS. Al-Baqoroh [2] : 72). (Cocok).
09. Dan (ingatlah), ketika Kami mengambil janji dari kamu (yaitu):kamu tidak akan menumpahkan darahmu (membunuh orang), dan kamu tidak akan mengusir anfusakum (diri kalian sendiri = saudara kalian sebangsa) dari kampung halamanmu, kemudian kamu berikrar (akan memenuhinya) sedang kamu mempersaksikannya. (QS. Al- Al-Baqoroh [2] : 72. (Cocok).
10. Kemudian kamu (Bani Israil) membunuh anfusakum (diri kalian sendiri = saudara kalian sebangsa) dan mengusir segolongan daripada kamu dari kampung halamannya, kamu bantu membantu terhadap mereka dengan membuat dosa dan permusuhan; tetapi jika mereka datang kepadamu sebagai tawanan, kamu tebus mereka, padahal mengusir mereka itu (juga) terlarang bagimu. Apakah kamu beriman kepada sebahagian Al Kitab (Taurat) dan ingkar terhadap sebahagian yang lain? Tiadalah balasan bagi orang yang berbuat demikian daripadamu, melainkan kenistaan dalam kehidupan dunia, dan pada hari kiamat mereka dikembalikan kepada siksa yang sangat berat.Allah tidak lengah dari apa yang kamu perbuat. (QS. Al-Baqoroh [2] : 85). (Cocok).
11. Alangkah buruknya (hasil perbuatan) mereka yang menjual anfusahum  (diri-diri mereka sendiri) dengan kekafiran kepada apa yang telah diturunkan Allah, karena dengki bahwa Allah menurunkan karuniaNya kepada siapa yang dikehendakiNya di antara hamba-hambaNya. Karena itu mereka mendapat murka sesudah (mendapat) kemurkaan. Dan untuk orang-orang kafir siksaan yang menghinakan. (QS. Al-Baqoroh [2] : 90). (Cocok).
12-13. Dan takutlah kamu kepada suatu hari di waktu nafsun (seorang diri manusia / orang) tidak dapat menggantikan nafsin (diri orang lain) sedikit pun dan tidak akan diterima suatu tebusan daripadanya dan tidak akan memberi manfaat sesuatu syafaat kepadanya dan tidak (pula) mereka akan ditolong. (QS. Al-Baqoroh [2] :123). (Cocok).
14. Dan tidak ada yang benci kepada agama Ibrahim, melainkan orang yang memperbodoh nafsahu (nafsahu berarti dirinya sendiri), dan sungguh Kami telah memilihnya di dunia dan sesungguhnya dia di akhirat benar-benar termasuk orang-orang yang saleh. (QS. Al-Baqoroh [2] : 130). (Cocok).
15. Dan di antara manusia ada orang yang mengorbankan nafsahu (diri / badannya) karena mencari keridhaan Allah;dan Allah Maha Penyantun kepada hamba-hambaNya. (QS. Al-Baqoroh [2] : 207). (Cocok).
16. Apabila kamu menalak istri-istrimu, lalu mereka mendekati akhir idahnya, maka rujukilah mereka dengan cara yang makruf, atau ceraikanlah mereka dengan cara yang makruf (pula).Janganlah kamu rujuki mereka untuk memberi kemudaratan, karena dengan demikian kamu menganiaya mereka. Barang siapa berbuat demikian, maka sungguh ia telah berbuat lalim terhadap nafsahu diri (diri / badannya sendiri). Janganlah kamu jadikan hukum-hukum Allah sebagai permainan. Dan ingatlah nikmat Allah padamu, dan apa yang telah diturunkan Allah kepadamu yaitu Al Kitab (Al Qur'an) dan Al Hikmah (As Sunah).Allah memberi pengajaran kepadamu dengan apa yang diturunkanNya itu. Dan bertakwalah kepada Allah serta ketahuilah bahwasanya Allah Maha Mengetahui segala sesuatu. (QS. Al-Baqoroh [2] : 231). (Cocok).
17. Para ibu hendaklah menyusukan anak-anaknya selama dua tahun penuh, yaitu bagi yang ingin menyempurnakan penyusuan. Dan kewajiban ayah memberi makan dan pakaian kepada para ibu de-ngan cara yang makruf. Seseorang nafsun (diri seseorang) tidak dibebani melainkan menurut kadar kesanggupannya. Janganlah seorang ibu menderita kesengsaraan karena anaknya dan juga seorang ayah karena anaknya, dan waris pun berkewajiban demikian. Apabila keduanya ingin menyapih (sebelum dua tahun) dengan kerelaan keduanya dan permusyawaratan, maka tidak ada dosa atas keduanya. Dan jika kamu ingin anakmu disusukan oleh orang lain, maka tidak ada dosa bagimu apabila kamu memberikan pembayaran menurut yang patut. Bertakwalah kepada Allah dan ketahuilah bahwa Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan. (QS. Al-Baqoroh [2] : 233). (Cocok).
18. Orang-orang yang meninggal dunia di antaramu dengan meninggalkan isteri-isteri (hendaklah para isteri itu) menangguhkan anfusihinna (diri-diri mereka sendiri) (ber'iddah) empat bulan sepuluh hari. Kemudian apabila telah habis 'iddahnya, maka tiada dosa bagimu (para wali) membiarkan mereka berbuat terhadap anfusihinna (diri mereka sendiri)  menurut yang patut.Allah mengetahui apa yang kamu perbuat. (QS. Al-Baqoroh [2]: 234). (Cocok).
19. Dan takutlah engkau terhadapi (azab yang terjadi pada) hari yang pada waktu itu kamu semua dikembalikan kepada Allah. Kemudian kullu nafsin (masing-masing diri) diberi balasan yang sempurna terhadap apa yang telah dikerjakannya, sedang mereka sedikit pun tidak dianiaya (dirugikan). (QS. Al-Baqoroh [2] : 281). (Cocok).
20. Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupan nafsan (diri / badan-nya) .Ia mendapat pahala (dari kebajikan) yang diusahakannya dan ia mendapat siksa (dari kejahatan) yang dikerjakannya. (Mereka berdo`a): "Ya Tuhan kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami tersalah.Ya Tuhan kami, janganlah Engkau bebankan kepada kami beban yang berat sebagamana Engkau bebankan kepada orang-orang yang sebelum kami. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tak sanggup kami memikulnya. Beri maaflah kami; ampunilah kami; dan rahmatilah kami. Engkaulah Penolong kami, maka tolonglah kami terhadap kaum yang kafir". (QS. Al-Baqoroh [2] : 286). (Cocok). 
QS. Ali Imron [3] ada 12 kata yang mengandung huruf n-f-s.
01. Bagaimanakah nanti apabila mereka Kami kumpulkan di hari (kiamat) yang tidak ada keraguan tentang adanya. Dan disempurnakan kepada kullu nafsin (setiap diri seseorang) balasan apa yang diusahakannya sedang mereka tidak dianiaya (dirugikan). (QS. Ali Imron [3]: 25). (Cocok).
02. Janganlah orang-orang mukmin mengambil orang-orang kafir menjadi wali dengan meninggalkan orang-orang mukmin. Barang siapa berbuat demkian,  niscaya lepaslah ia dari pertolongan Allah kecuali karena (siasat) karena takur (تَتَّقُواi) terhadap sesuatu yang ditakuti dari mereka. Dan Allah memperingatkan kamu terhadap (siksa) nafsahu (diriNya / Alloh).Dan hanya kepada Allah kembali(mu).(QS. Ali Imron [3] : 28). (Cocok).
03. Segolongan dari Ahli Kitab ingin menyesatkan kamu, padahal mereka (sebenarnya) tidak menyesatkan melainkan anfusahum ( diri mereka sendiri), dan mereka tidak menyadarinya. (QS. Ali Imron [3] : 29). (Cocok).
04.  Pada hari ketika kullu nafsin (setiap diri seseorang) mendapati segala kebajikan dihadapkan (di mukanya), begitu (juga) kejahatan yang telah dikerjakannya; Ia ingin kalau kiranya antara ia dengan hari itu ada masa yang jauh; dan Allah memperingatkan kamu terhadap (siksa) nafsahu (diriNya Alloh). Dan Allah sangat Penyayang kepada hamba-hambaNya. (QS. Ali Imron [3] : 30). (Cocok).
05. Semua makanan adalah halal bagi Bani Israel melainkan makanan yang diharamkan oleh Israel (Yakub) 'ala nafsihi (untuk dirinya sendiri) sebelum Taurat diturunkan. Katakanlah: "(Jika kamu mengatakan ada makanan yang diharamkan sebelum turun Taurat), maka bawalah Taurat itu, lalu bacalah dia jika kamu orang-orang yang benar".(QS. Ali Imron [3] : 93). (Cocok).
06. Perumpamaan harta yang mereka nafkahkan di dalam kehidupan dunia ini, adalah seperti perumpamaan angin yang mengandung hawa yang sangat dingin, yang menimpa tanaman kaum yang menganiaya diri sendiri, lalu angin itu merusaknya. Allah tidak menganiaya mereka, akan tetapi merekalah yang menganiaya anfusahum  (diri-diri / badan mereka sendiri). ".(QS. Ali Imron [3] : 117). (Cocok).
07 Seorang nafsin (diri / badan manusia) tidak akan mati melainkan dengan izin Allah, sebagai ketetapan yang telah ditentukan waktunya. Barang siapa menghendaki pahala dunia, niscaya Kami berikan kepadanya pahala dunia itu, dan barang siapa menghendaki pahala akhirat, Kami berikan (pula) kepadanya pahala akhirat. Dan Kami akan memberi balasan kepada orang-orang yang bersyukur. (QS. Ali Imron [3];145). (Cocok).
08. Tidak mungkin seorang nabi berkhianat (korupsi) dalam urusan harta rampasan perang. Barang siapa yang berkhianat dalam urusan rampasan perang itu, maka pada hari kiamat ia akan datang membawa apa yang dikhianatkannya itu; kemudian kullu nafsin (tiap-tiap diri / manusia) akan diberi pembalasan tentang apa yang ia kerjakan dengan (pembalasan) setimpal, sedang mereka tidak dianiaya. (QS. Ali Imron [3] : 161). (Cocok).
09. Dan mengapa ketika kamu ditimpa musibah (pada peperangan Uhud), padahal kamu telah me-nimpakan kekalahan dua kali lipat kepada musuh-musuhmu (pada peperangan Badar), kamu berkata: "Darimana datangnya (kekalahan) ini?" Katakanlah: "Itu dari (kesalahan) anfusikum (diri-diri kalian sendiri). Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu. (QS. Ali Imron [3] : 165). (Cocok).
10. Orang-orang yang mengatakan kepada saudara-saudaranya dan mereka tidak turut pergi berperang: "Sekiranya mereka mengikuti kita, tentulah mereka tidak terbunuh". Katakanlah: "Tolaklah kematian itu dari anfusikum (diri-diri / badan kalian sendiri), jika kamu orang-orang yang benar".(QS. Ali Imron [3] : 168). (Cocok).
11. (Kullu nafsin (Tiap-tiap diri / badan manusia / orang) akan merasakan mati. Dan sesungguhnya pada hari kiamat sajalah disempurnakan pahalamu. Barang siapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga, maka sungguh ia telah beruntung. Kehidupan dunia itu tidak lain hanyalah kesenangan yang memperdayakan. (QS. Ali Imron [3]:185).
12.  Kamu sungguh-sungguh akan diuji terhadap hartamu dan anfusikum (diri-diri / badan kalian sendiri). Dan (juga) kamu sungguh-sungguh akan mendengar dari orang-orang yang diberi Kitab sebelum kamu dan dari orang-orang yang mempersekutukan Allah, gangguan yang banyak yang menyakitkan hati.Jika kamu bersabar dan bertakwa, maka sesungguhnya yang demikian itu termasuk urusan yang patut diutamakan. (QS. Ali Imron [3] : 186). (Cocok).
QS. An-Nisa’[4] ada 19 kata yang mengandung huruf n-f-s.

01. Hai sekalian manusia, bertakwalah kepada Tuhanmu yang telah menciptakan kamu dari nafsin wahidatin (badan / sel manusia yang satu (sebuah badan / sel manusia multipoten yang dikembangkan Alloh di luar kandungan), dan daripadanya Allah menciptakan istrinya; dan daripada keduanya Allah memperkembang biakkan laki-laki dan perempuan yang banyak. Dan bertakwalah kepada Allah yang dengan (mempergunakan) namaNya kamu saling meminta satu sama lain, dan (peliharalah) hubungan silaturrahmi. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasi kamu. (QS. An-Nisa’[4] : 1). (Cocok).

02. Berikanlah maskawin (mahar) kepada wanita (yang kamu nikahi) sebagai pemberian dengan penuh kerelaan. Kemudian jika mereka menyerahkan kepada kamu sebagian dari maskawin itu nafsan (dengan senang hati (?), maka makanlah (ambillah) pemberian itu (sebagai makanan) dengan penuh kelahapan lagi baik akibatnya. (QS. An-Nisa’[4] : 4).

Nafsan di sini merupakan kata sifat / adjective yang berarti dengan senang hati. Pada ayat lain nafs merupakan kata benda / noun yang artinya diri.

03. Hai orang-orang yang beriman, janganlah kami saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku dengan suka sama-suka di antara kamu. Dan janganlah kamu membunuh anfusakum (diri-diri / badan kalian sendiri); sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayang kepadamu (QS. An-Nisa’[4] : 29). (Cocok).
04. Dan sesungguhnya kalau Kami perintahkan ke-pada mereka : "Bunuhlah anfusakum (diri-diri / badan kalian sendiri); atau keluarlah kamu dari kampungmu", niscaya mereka tidak akan melakukannya kecuali sebagian kecil dari mereka. Dan sesungguhnya kalau mereka melaksanakan pelajaran yang diberikan kepada mereka, tentulah hal yang demikian itu lebih baik bagi mereka dan lebih menguatkan (iman mereka), (QS. An-Nisa’[4] : 66). (Cocok).
05. Apa saja nikmat yang kamu peroleh adalah dari Allah dan apa saja bencana yang menimpamu, maka dari (kesalahan) nafsika (dirimu sendiri). Kami mengutusmu menjadi Rasul kepada segenap manusia. Dan cukuplah Allah menjadi saksi. (QS. An-Nisa’[4] : 79). (Cocok).

06. Maka berperanglah kamu pada jalan Allah, tidaklah kamu dibebani melainkan dengan (kemampuan) nafsaka (dirimu sendiri)  Kobarkanlah semangat para mukmin (untuk berperang). Mudah-mudahan Allah menolak serangan orang-orang yang kafir itu. Allah amat besar kekuatan dan amat keras siksaan(Nya). (QS. An-Nisaa’ [4] : 84). (Cocok).
07. Sesungguhnya orang-orang yang diwafatkan malaikat dalam keadaan menganiaya anfusihim (diri-diri / badan mereka sendiri), (kepada mereka) malaikat bertanya : "Dalam keadaan bagaimana kamu ini ?". Mereka menjawab : "Adalah kami orang-orang yang tertindas di negeri (Mekah)". Para malaikat berkata : "Bukankah bumi Allah itu luas, sehingga kamu dapat berhijrah di bumi itu ?". Orang-orang itu tempatnya neraka Jahannam, dan Jahannam itu seburuk-buruk tempat kembali, (QS. An-Nisaa’ [4] : 97). (Cocok).
08. Dan barang siapa yang mengerjakan kejahatan dan menganiaya nafsahu (diri / badannya sendiri), kemudian ia mohon ampun kepada Allah, niscaya ia mendapati Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (QS. An-Nisa’[4] : 110). (Cocok).
09. Barang siapa yang mengerjakan dosa, maka sesungguhnya ia mengerjakannya untuk (kemudaratan) nafsihi (dirinya / badannya sendiri). Dan Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana. (QS. An-Nisa’[4] : 111). (Cocok).
10. Sekiranya bukan karena karunia Allah dan rahmatNya kepadamu, tentulah segolongan dari mereka berkeinginan keras untuk menyesatkanmu. Tetapi mereka tidak menyesatkan melainkan anfusahum (diri-diri mereka sendiri), dan mereka tidak dapat membahayakanmu sedikitpun kepadamu. Dan (juga karena) Allah telah menurunkan Kitab dan hikmah kepadamu, dan telah mengajarkan kepadamu apa yang belum kamu ketahui. Dan adalah karunia Allah sangat besar atasmu. (QS. An-Nisa’[4] : 113). (Cocok).
11. Dan jika seorang wanita khawatir akan nusyuz  atau sikap tidak acuh dari suaminya, maka tidak mengapa bagi keduanya mengadakan perdamaian yang sebenar-benarnya, dan perdamaian itu lebih baik (bagi mereka) walaupun manusia itu menurut tabiatnya kikir. Dan jika kamu bergaul dengan isterimu secara baik dan memelihara alanfusu  (diri) (dari nusyuz dan sikap tak acuh), maka sesungguhnya Allah adalah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.(QS. An-Nisa’ [4] :128) (Cocok).
QS. Al-Maidah [5] ada 8 kata yang mengandung huruf n-f-s.
(Cocok).01. Berkata Musa: "Ya Tuhanku, aku tidak mengua-sai kecuali nafsii (diri / badanku sendiri) dan saudaraku. Sebab itu pisahkanlah antara kami dengan orang-orang yang fasik itu" (QS. Al-Maaidah [5] : 25). (Cocok).

02. Maka menggoda nafsahu (diri / hawa nafsunya / Kabil) menjadikannya menganggap mudah membunuh saudaranya sebab itu dibunuhnyalah, maka jadilah ia seorang di antara orang-orang yang merugi. (QS. Al-Maaidah [5] : 30). (Cocok).
03. Oleh karena itu Kami tetapkan (suatu hukum) bagi Bani Israel, bahwa: barang siapa yang membunuh nafs (diri / badan seseorang), bukan karena orang itu (membunuh) nafs (diri / badan / (orang lain) atau bukan karena membuat kerusakan di muka bumi, maka seakan-akan dia telah membunuh manusia (naas) seluruhnya. Dan barang siapa yang memelihara kehidupan seorang manusia (ahyaahaa), maka seolah-olah dia telah memelihara kehidupan manusia (naas) semuanya. Dan sesungguhnya telah datang kepada mereka rasul-rasul Kami dengan (membawa) keterangan-keterangan yang jelas, kemudian banyak di antara mereka sesudah itu sungguh-sungguh melampaui batas dalam berbuat kerusakan di muka bumi. (QS. Al-Maídah [5] : 32). (Cocok).
04. Dan kami telah tetapkan terhadap mereka di dalamnya (At Taurat) bahwasanya nafs (seorang diri manusia) (dibalas) dengan nafsin (diri / badan / orang lain), mata dengan mata, hidung dengan hidung, telinga dengan telinga, gigi dengan gigi, dan luka-luka (pun) ada kisasnya. Barang siapa yang melepaskan (hak kisas)nya, maka melepaskan hak itu (menjadi) penebus dosa baginya. Barang siapa tidak memutuskan perkara menurut apa yang diturunkan Allah, maka mereka itu adalah orang-orang yang lalim. (QS. Al-Maídah [5] : 45). (Cocok).
05. Maka kamu akan melihat orang-orang yang ada penyakit dalam hatinya (orang-orang munafik) bersegera mendekati mereka (Yahudi dan Nasrani), seraya berkata: "Kami takut akan mendapat bencana". Mudah-mudahan Allah akan mendatangkan kemenangan (kepada RasulNya), atau sesuatu keputusan dari sisiNya. Maka karena itu, mereka menjadi menyesal terhadap apa yang mereka rahasiakan dalam anfusihim (diri-diri / fikiran mereka). (QS. Al-Maídah [5] : 52). (Cocok).
06. Kamu melihat kebanyakan dari mereka tolong-menolong dengan orang-orang yang kafir (musyrik). Sesungguhnya amat buruklah apa yang mereka sediakan untuk anfusahum (diri-diri mereka sendiri), yaitu kemurkaan Allah kepada mereka; dan mereka akan kekal dalam siksaan. (QS. Al-Maídah [5] : 80). (Cocok).
07. Dan (ingatlah) ketika Allah berfirman: "Hai 'Isa putera Maryam, adakah kamu mengatakan kepada manusia: "Jadikanlah aku dan ibuku dua orang tuhan selain Allah ?". 'Isa menjawab: "Maha Suci Engkau, tidaklah patut bagiku mengatakan apa yang bukan hakku (mengatakannya). Jika aku pernah mengatakan maka tentulah Engkau mengetahui apa yang ada pada nafsii (diri / fikiranku) dan aku tidak mengetahui apa yang ada pada diri Engkau. Sesungguhnya Engkau Maha Mengetahui perkara yang ghaib".. (QS. Al-Maídah [5] : 116). (Cocok).
QS. Al-Anám [6] ada 17 kata yang mengandung huruf n-f-s.
01.  Katakanlah: "Kepunyaan siapakah apa yang ada di langit dan di bumi?" Katakanlah: "Kepunyaan Allah". Dia telah menetapkan atas nafsihi diriNya (nafsihi = diri Alloh sendiri).kasih sayang. Dia sungguh-sungguh akan menghimpun kamu pada hari kiamat yang tidak ada keraguan terhadapnya. Orang-orang yang merugikan dirinya, mereka itu tidak beriman. (QS. Al-Anám [6] : 12). (Cocok).

02. Orang-orang yang telah Kami berikan kitab kepadanya, mereka mengenalnya (Muhammad) seperti mereka mengenal anak-anaknya sendiri. Orang-orang yang merugikan anfusahum (diri mereka sendiri) mereka itu tidak beriman (kepada Allah). (QS. Al-Anám [6] : 20). (Cocok).
03. Lihatlah bagaimana mereka telah berdusta kepada anfusahum (diri mereka sendiri) dan hilanglah daripada mereka sembahan-sembahan yang dahulu mereka ada-adakan. (QS. Al-Anám [6] : 24). (Cocok).
04. Dan mereka melarang (orang lain) mendengarkan Al Qur-an dan mereka sendiri menjauhkan diri daripadanya, dan mereka hanyalah membinasakan anfusahum  (diri-diri / badan mereka sendiri), sedang mereka tidak menyadari. (QS. Al-Anám [6] :26). (Cocok).
05. Apabila orang-orang yang beriman kepada ayat-ayat Kami itu datang kepadamu, maka katakanlah: "Salaamun alaikum. Tuhanmu telah menetapkan atas nafsihi (diriNya [Alloh] sendiri) kasih sayang, (yaitu) bahwasanya barang siapa yang berbuat kejahatan di antara kamu lantaran kejahilan, kemudian ia bertaubat setelah mengerjakannya dan mengadakan perbaikan, maka sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (QS. Al-Anám [6] : 54). (Cocok).
05. Dan tinggalkanlah orang-orang yang menjadikan agama mereka sebagai main-main dan senda-gurau, dan mereka telah ditipu oleh kehidupan dunia. Peringatkanlah (mereka) dengan Al Qur'an itu agar masing-masing nafsun (diri / badan seseorang) tidak dijerumuskan ke dalam neraka, karena perbuatannya sendiri. Tidak akan ada baginya pelindung dan tidak (pula) pemberi syafa`at selain daripada Allah. Dan jika ia menebus dengan segala macam tebusan pun, niscaya tidak akan diterima itu daripadanya. Mereka itulah orang-orang yang dijerumuskan ke dalam neraka, disebabkan perbuatan mereka sendiri. Bagi mereka (disediakan) minuman dari air yang sedang mendidih dan azab yang pedih disebabkan kekafiran mereka dahulu. (QS. Al-Anám [6] : 70). (Cocok).

06. Dan Dialah yang menciptakan kamu dari nafsin wahidatin (satu badan / sel manusia) (satu sel manusia multipoten yang dikembangkan Alloh di luar kandungan), maka (bagimu) ada tempat tetap فَمُسْتَقَرٌّ dan tempat simpanan  وَمُسْتَوْدَعٌ (untuk mengembang-kan sel itu). Sesungguhnya telah Kami jelaskan tanda-tanda kebesaran Kami kepada orang-orang yang mengetahui. (QS. Al-Anám [6] : 98). (Cocok).
09. Sesungguhnya telah datang dari Tuhanmu bukti-bukti yang terang; maka Barang siapa melihat (kebenaran itu), maka (manfaatnya) bagi nafsihi  (dirinya sendiri); dan barang siapa buta (tidak melihat kebenaran itu), maka kemudaratannya kembali kepadanya (fa 'alaiha). Dan aku (Muhammad) sekali-kali bukanlah pemelihara(mu). (QS. Al-Anám [6] : 104). (Cocok).
10. Hai golongan jin dan manusia, apakah belum datang kepadamu rasul-rasul dari golongan kamu sendiri, yang menyampaikan kepadamu ayat-ayatKu dan memberi peringatan kepadamu terhadap pertemuanmu dengan hari ini? Mereka berkata: "Kami menjadi saksi atas anfusina (diri-diri / badan kami sendiri", kehidupan dunia telah menipu mereka, dan mereka menjadi saksi atas diri mereka sendiri, bahwa mereka adalah orang-orang yang kafir. (QS. Al-Anám [6] :130). (Cocok).
11. Katakanlah: "Marilah kubacakan apa yang diharamkan atas kamu oleh Tuhanmu, yaitu: janganlah kamu mempersekutukan sesuatu dengan Dia, berbuat baiklah terhadap kedua orang ibu bapa, dan janganlah kamu membunuh anak-anak kamu karena takut kemiskinan. Kami akan memberi rezeki kepadamu dan kepada mereka; dan janganlah kamu mendekati perbuatan-perbuatan yang keji, baik yang nampak di antaranya maupun yang tersembunyi, dan janganlah kamu membunuh nafsa (diri / badan seorang manusia) yang diharamkan Allah (membunuhnya) melainkan dengan sesuatu (sebab) yang benar". Demikian itu yang diperintahkan oleh Tuhanmu kepadamu supaya kamu memahami(nya). (QS. Al-Anám [6] : 151). (Cocok).
12. Dan janganlah kamu dekati harta anak yatim, kecuali dengan cara yang lebih bermanfaat, hingga sampai ia dewasa. Dan sempurnakanlah takaran dan timbangan dengan adil. Kami tidak memikulkan beban kepada nafsan (diri / badan seseorang). Dan apabila kamu berkata, maka hendaklah kamu berlaku adil kendati pun dia adalah kerabat(mu), dan penuhilah janji Alloh. Yang demikian itu diperintahkan Alloh kepadamu agar kamu ingat, (QS. Al-Anám [6] : 152). (Cocok).
13. Yang mereka nanti-nanti tidak lain hanyalah kedatangan malaikat kepada mereka (untuk mencabut nyawa mereka), atau kedatangan Tuhanmu atau kedatangan sebagian tanda-tanda Tuhanmu. Pada hari datangnya sebagian tanda-tanda Tuhanmu tidaklah bermanfaat lagi iman seseorang bagi nafsan (diri / badannya sendiri) yang belum beiiman sebelum itu, atau dia (belum) mengusahakan kebaikan dalam masa imannya. Katakanlah: "Tunggulah olehmu sesungguhnya kami pun menunggu (pula)." (QS. Al-Anám [6] : 158). (Cocok).
14. Katakanlah: "Apakah aku akan mencari Tuhan selain Allah, padahal Dia adalah Tuhan bagi segala sesuatu. Dan tidaklah kullu nafsin (setiap diri manusia) membuat dosa melainkan kemudaratannya kembali kepada dirinya sendiri (alaiha); dan seorang yang berdosa (wazirotun) tidak akan memikul (naziru) dosa orang lain (wizro uchro). Kemudian kepada Tuhanmulah kamu kembali, dan akan diberitakanNya kepadamu apa yang kamu perselisihkan". (QS. Al-Anám [6] : 164). (Cocok).
QS. Al-A’rof [7] ada 5 kata yang mengandung huruf n-f-s.
01. "Bacalah kitabmu, cukuplah nafsika (diri / badanmu sendiri). pada waktu ini sebagai penghisab terhadapmu. (QS. Al-Isroo’[17] : 14). (Cocok).
02. Dan orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal-amal yang saleh, Kami tidak memikulkan kewajiban kepada nafsan (diri / badan seseorang), melainkan sekedar kesanggupannya mereka itulah penghuni-penghuni surga; mereka kekal di dalamnya.(QS. Al-A’roof [7] : 42). (Cocok).
03. Katakanlah: "Aku tidak berkuasa menarik kemanfaatan bagi nafsii (diriku sendiri) dan tidak (pula) menolak kemudaratan kecuali yang dikehendaki Allah. Dan sekiranya aku mengetahui yang gaib, tentulah aku membuat kebajikan sebanyak-banyaknya dan aku tidak akan ditimpa kemudaratan. Aku tidak lain hanyalah pemberi peringatan, dan pembawa berita gembira bagi orang-orang yang beriman". (QS. Al-A’roof [7] : 188). (Cocok).

04. Dialah Yang menciptakan kamu dari diri nafsin wahidatin (diri / badan / sel yang satu) (sebuah sel yang multipoten yang dikembangkan Alloh di luar kandungan) dan daripadanya Dia menciptakan pasangannya ( زَوْجَهَا)  agar dia merasa senang kepadanya. Maka setelah dicampurinya, istrinya itu mengandung kandungan yang ringan, dan teruslah dia merasa ringan (beberapa waktu). Kemudian tatkala dia merasa berat, keduanya (suami istri) bermohon kepada Allah, Tuhannya seraya berkata: "Sesungguhnya jika Engkau memberi kami anak yang sempurna, tentulah kami termasuk orang-orang yang bersyukur". (QS. Al-A’rof [7] : 189). (Cocok).
05. Dan sebutlah (nama) Tuhanmu dalam nafsika (diri / badan / lisanmu) dengan merendahkan diri dan rasa takut, dan dengan tidak mengeraskan suara, di waktu pagi dan petang, dan janganlah kamu termasuk orang-orang yang lalai. (QS. Al-A’roof [7] : 205). (Cocok).
QS. At-Taubah [9] ada 7 kata yang mengandung huruf n-f-s.
01. Pada hari dipanaskan emas perak itu dalam neraka jahannam, lalu dibakar dengannya dahi mereka, lambung dan punggung mereka (lalu dikatakan) kepada mereka: "Inilah harta bendamu yang kamu simpan untuk anfusikum (diri-diri kalian sendiri), maka rasakanlah sekarang (akibat dari) apa yang kamu simpan itu." .(QS. At-Taubah [9] : 35). (Cocok).
02. Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah adalah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah kamu menganiaya anfusakum (diri-diri kalian sendiri) dalam bulan yang empat itu, dan perangilah kaum musyrikin itu semuanya sebagaimana merekapun memerangi kamu semuanya, dan ketahuilah bahwasanya Allah beserta orang-orang yang bertakwa. (QS. At-Taubah [9] : 36). (Cocok).
03. Kalau yang kamu serukan kepada mereka itu keuntungan yang mudah diperoleh dan perjalanan yang tidak seberapa jauh, pastilah mereka mengikutimu, tetapi tempat yang dituju itu amat jauh terasa oleh mereka. Mereka akan bersumpah dengan (nama) Allah : "Jikalau kami sanggup tentulah kami berangkat bersama-samamu." Mereka membinasakan anfusahum (diri-diri mereka sendiri) dan Allah mengetahui bahwa sesungguhnya mereka benar-benar orang-orang yang berdusta. (QS. At-Taubah [9] : 42). (Cocok).

04. Orang-orang yang beriman kepada Allah dan hari kemudian, tidak akan meminta izin kepadamu untuk tidak ikut berjihad dengan harta dan anfusihim (diri-diri mereka sendiri). Dan Allah mengetahui orang-orang yang bertakwa. . (QS. At-Taubah [9] : 44). (Cocok).
05. Belumkah datang kepada mereka berita penting tentang orang-orang yang sebelum mereka, (yaitu) kaum Nuh, 'Aad, Tsamud, kaum Ibrahim, penduduk Madyan dan negeri-negeri yang telah musnah?. Telah datang kepada mereka rasul-rasul dengan membawa keterangan yang nyata, maka Allah tidaklah sekali-kali menganiaya mereka, akan tetapi merekalah yang menganiaya anfusahum (diri-diri mereka sendiri) (QS. At-Taubah [9] : 70). (Cocok).
06. Sesungguhnya Allah telah membeli dari orang-orang mu'min anfusahum (berarti diri-diri mereka) dengan memberikan surga untuk mereka. Mereka berperang pada jalan Allah; lalu mereka membunuh atau terbunuh. (Itu telah menjadi) janji yang benar dari Allah di dalam Taurat, Injil dan Al Qur'an. Dan siapakah yang lebih menepati janjinya (selain) daripada Allah? Maka bergembiralah dengan jual beli yang telah kamu lakukan itu, dan itulah kemenangan yang besar. (QS. At-Taubah [9] : 111). (Cocok).

07. Tidaklah sepatutnya bagi penduduk Madinah dan orang-orang Arab Badui yang berdiam di sekitar mereka, tidak turut menyertai Rasulullah (pergi berperang) dan tidak patut (pula) bagi mereka lebih mencintai anfusihim (diri-diri / badan mereka sendiri) daripada mencintai nafsihi (diri Rosul) Yang demikian itu ialah karena mereka tidak ditimpa kehausan, kepayahan dan kelaparan pada jalan Allah. Dan tidak (pula) menginjak suatu tempat yang membangkitkan amarah orang-orang kafir, dan tidak menimpakan sesuatu bencana kepada musuh, melainkan dituliskanlah bagi mereka dengan yang demikian itu suatu amal saleh. Sesungguhnya Allah tidak menyia-nyiakan pahala orang-orang yang berbuat baik, (QS. At-Taubah [9] : 120). (Cocok).
QS. Yunus [10] ada 6 kata yang mengandung huruf n-f-s.
01. Dan apabila dibacakan kepada mereka ayat-ayat Kami yang nyata, orang-orang yang tidak mengharapkan pertemuan dengan Kami berkata: "Datangkanlah Al Qur'an yang lain dari ini atau gantilah dia". Katakanlah: "Tidaklah patut bagiku menggantinya dari pihak nafsii (diriku sendiri). Aku tidak mengikut kecuali apa yang diwahyukan kepadaku. Sesungguhnya aku takut jika mendurhakai Tuhanku kepada siksa hari yang besar (kiamat)". (QS. Yunus [10] : 15). (Cocok).
02.  Di tempat itu (padang Mahsyar), kullu nafsin (tiap-tiap diri / orang) merasakan pembalasan dari apa yang telah dikerjakannya dahulu dan mereka dikembalikan kepada Allah Pelindung mereka yang sebenarnya dan lenyaplah dari mereka apa yang mereka ada-adakan. (QS. Yunus [10] : 30). (Cocok).
03. Katakanlah: "Aku tidak berkuasa mendatangkan kemudaratan dan tidak (pula) kemanfaatan kepada nafsii (diriku / badanku sendiri), melainkan apa yang dikehendaki Allah. Tiap-tiap umat mempunyai ajal. Apabila telah datang ajal mereka, maka mereka tidak dapat mengundurkannya barang sesaat pun dan tidak (pula) mendahulukan(nya). (QS. Yunus [10] : 49). (Cocok).
04. Dan kalau likulli nafsin (setiap orang) yang lalim (musyrik) itu mempunyai segala apa yang ada di bumi ini, tentu dia menebus dirinya dengan itu, dan mereka menyembunyikan penyesalannya ketika mereka telah menyaksikan azab itu. Dan telah diberi keputusan di antara mereka dengan adil, sedang mereka tidak dianiaya. (QS. Yunus [10] : 54). (Cocok).

05. Dan tidak ada linafsin (diri seseorang) pun akan beriman kecuali dengan izin Allah; dan Allah menimpakan kemurkaan kepada orang-orang yang tidak mempergunakan akalnya. (QS. Yunus [10] : 100). (Cocok).
06. Katakanlah: "Hai manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu kebenaran (Al Qur'an) dari Tuhanmu, sebab itu barang siapa yang mendapat petunjuk maka sesungguhnya (petunjuk itu) untuk kebaikan li nafsihi (dirinya sendiri). Dan barang siapa yang sesat, maka sesungguhnya kesesatan-nya itu mencelakakan dirinya sendiri ('alaiha). Dan aku bukanlah seorang penjaga terhadap dirimu".(QS. Yunus [10] : 108). (Cocok).
QS. Huud [11]. Di kala datang hari itu, tidak ada seorang diri /nafsun (nafs berarti diri seseorang) pun yang berbicara, melainkan dengan izinNya; maka di antara mereka ada yang celaka dan ada yang berbahagia. (QS. Huud [11] : 105). (Cocok).
QS. Yusuf [12] ada ada 10 kata yang mengandung huruf n-f-s.
01. Dan wanita (Zulaikha) yang Yusuf tinggal di rumahnya menggoda Yusuf untuk menundukkan nafsihi (dirinya) (kepadanya) dan dia menutup pintu-pintu, seraya berkata "Marilah ke sini." Yusuf berkata: "Aku berlindung kepada Allah, sungguh tuanku telah memperlakukan aku dengan baik." Sesungguhnya orang-orang yang zalim tiada akan beruntung. (QS. Yusuf [12] : 23). (Cocok).
02. Yusuf berkata: "Dia menggodaku untuk menundukkan nafsii (diriku [kepadanya] dan seorang saksi dari keluarga wanita itu memberikan kesaksiannya: "Jika baju gamisnya koyak di muka, maka wanita itu benar dan Yusuf termasuk orang-orang yang dusta. (QS. Yusuf [12] : 26). (Cocok).
03. Dan wanita-wanita di kota berkata: "Istri Al Aziz menggoda bujangnya untuk menundukkan nafsihi (dirinya [kepadanya], sesungguhnya cintanya kepada bujangnya itu adalah sangat mendalam. Sesungguhnya kami memandangnya dalam kesesatan yang nyata." (QS. Yusuf [12] : 30). (Cocok).
04.  Wanita itu berkata: "Itulah dia orang yang kamu cela aku karena (tertarik) kepadanya, dan sesungguhnya aku telah menggoda dia untuk menundukkan nafsihi (dirinya) (kepadaku) akan tetapi dia menolak. Dan sesungguhnya jika dia tidak mentaati apa yang aku perintahkan kepadanya, niscaya dia akan dipenjarakan dan dia akan termasuk golongan orang-orang yang hina." (QS. Yusuf [12] : 32). (Cocok).
05 - 06. Raja Berkata (kepada wanita-wanita itu): "Bagaimana keadaanmu[755] ketika kamu meng-goda Yusuf untuk menundukkan nafsihi (dirinya) (kepadamu)?" mereka berkata: "Maha Sempurna Allah, kami tiada mengetahui sesuatu keburukan dari padanya". Berkata isteri Al Aziz: "Sekarang jelaslah kebenaran itu, Akulah yang menggodanya untuk menundukkan nafsihi (dirinya kepadaku), dan Sesungguhnya dia termasuk orang-orang yang benar." (QS. Yusuf [12] : 51). (Cocok).
[755]  yang dimaksud dengan keadaanmu ialah pendapat wanita-wanita itu tentang Yusuf A.s. apakah dia terpengaruh oleh godaan itu atau tidak.

07. Dan aku tidak membebaskan nafsii (diriku) (dari kesalahan), karena sesungguhnya nafsa (diri / badan / hawa nafsu) itu selalu menyuruh kepada kejahatan (inna-nafsa la ammarota bis-suuk), kecuali yang diberi rahmat oleh Tuhanku. Sesungguhnya Tuhanku Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (QS. Yusuf [12] : 53). (Cocok).
08. Dan raja berkata: "Bawalah Yusuf kepadaku, agar aku memilih dia sebagai orang yang rapat linafsii (kepada diriku yaitu diri raja). Maka tatkala raja telah bercakap-cakap dengan dia, dia berkata: "Sesungguhnya kamu (mulai) hari ini menjadi seorang yang berkedudukan tinggi lagi dipercaya pada sisi kami". (QS. Yusuf [12] : 54). (Cocok).
09. Dan tatkala mereka masuk menurut yang diperintahkan ayah mereka, maka (cara yang mereka lakukan itu) tiadalah melepaskan mereka sedikit pun dari takdir Allah, akan tetapi itu hanya suatu keinginan fi nafsi (pada diri / fikiran) Yakub yang telah ditetapkannya. Dan sesungguhnya dia mempunyai pengetahuan, karena Kami telah mengajarkan kepadanya. Akan tetapi kebanyakan manusia tiada mengetahui. (QS. Yusuf [12] : 68). (Cocok).
10. Mereka berkata: "Jika ia mencuri, maka sesungguhnya telah pernah mencuri pula saudaranya sebelum itu". Maka Yusuf menyembunyikan kejengkelan itu fii nafsihi (pada diri / fikiran / hatinya) dan tidak menampakkannya kepada mereka. Dia berkata (dalam hatinya): "Kamu lebih buruk kedudukanmu (sifat-sifatmu) dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu terangkan itu". (QS. Yusuf [12] : 77). (Cocok).
QS. Ar-Ra’d [13] ada 2 kata yang mengandung huruf n-f-s.
01.  Maka apakah Tuhan yang menjaga kulli nafsin (setiap diri / orang) terhadap apa yang diperbuatnya (sama dengan yang tidak demikian sifatnya)? Mereka menjadikan beberapa sekutu bagi Allah. Katakanlah: "Sebutkanlah sifat-sifat mereka itu". Atau apakah kamu hendak memberitakan kepada Allah apa yang tidak diketahuiNya di bumi, atau kamu mengatakan (tentang hal itu) sekedar perkataan pada lahirnya saja. Sebenarnya orang-orang kafir itu dijadikan (oleh setan) memandang baik tipu daya mereka dan dihalanginya dari jalan (yang benar). Dan barang siapa yang disesatkan Allah, maka baginya tak ada seorang pun yang akan memberi petunjuk. (QS. Ar-Ra’d [13]:33). (Cocok).
02. Dan sungguh orang-orang kafir yang sebelum mereka (kafir Mekah) telah mengadakan tipu daya, tetapi semua tipu daya itu adalah dalam kekuasaan Allah. Dia mengetahui apa yang diusahakan oleh kullu nafsin (setiap diri seseorang), dan orang-orang kafir akan mengetahui untuk siapa tempat kesudahan (yang baik) itu. (QS. Ar-Ra’d [13] : 42). (Cocok).
QS. Ibrohim[14]. Agar Allah memberi pembalasan kepada kulla nafsin (tiap-tiap orang / manusia) terhadap apa yang ia usahakan. Sesungguhnya Allah Maha cepat hisabNya. (QS. Ibrohim[14] : 51). (Cocok).
QS. An-Nahl [16]. (Ingatlah) suatu hari (ketika) kullu nafsin (tiap-tiap orang) datang untuk membela nafsiha (dirinya sendiri) dan bagi kullu nafsin (tiap-tiap diri / orang ) disempurnakan (balasan) apa yang telah dikerjakannya, sedang mereka tidak dianiaya (dirugikan). (QS. An-Nahl [16] : 111). (Cocok).
QS. Al-Isro [17] ada 3 kata yang mengandung huruf n-f-s.
01. "Bacalah kitabmu, cukuplah nafsika (diri / badanmu sendiri) pada waktu ini sebagai penghisab terhadapmu (QS. Al-Isro’[17] : 14). (Cocok).
02. Barang siapa yang berbuat sesuai dengan hida-yah (Allah),maka sesungguhnya dia berbuat itu linafsihi (untuk (keselamatan) dirinya sendiri); dan barang siapa yang sesat maka sesungguhnya dia tersesat bagi (kerugian) 'alaihaa (dirinya sendiri). Dan seorang yang berdosa tidak dapat memikul dosa orang lain, dan Kami tidak akan mengazab sebelum Kami mengutus seorang rasul. (QS. Al-Isro’[17] : 15). (Cocok).
03.  Dan janganlah kamu membunuh nafsa (diri / badan seseorang) yang diharamkan Allah (membunuhnya), melainkan dengan suatu (alasan) yang benar. Dan barang siapa dibunuh secara lalim, maka sesungguhnya Kami telah memberi kekuasaan kepada ahli warisnya, tetapi janganlah ahli waris itu melampaui batas dalam membunuh. Sesungguhnya ia adalah orang yang mendapat pertolongan. (QS. Al-Isro [17] : 33). (Cocok).
QS. Al-Kahfi [18] ada 3 kata yang mengandung huruf n-f-s.
01. Maka (apakah) barangkali kamu akan membunuh nafsaka (diri / badanmu sendiri) karena bersedih hati sesudah  mereka berpaling, sekiranya mereka tidak beriman kepada keterangan ini (Al Qur'an). (QS. Al-Kahfi [18] : 6). (Cocok).
02. Dan bersabarlah nafsaka (dirimu sendiri) bersama-sama dengan orang-orang yang menyeru Tuhannya di pagi dan senja hari dengan mengharap keridaanNya; dan janganlah kedua matamu berpaling  dari mereka (karena) mengharapkan perhiasan kehidupan dunia ini; dan janganlah kamu mengikuti orang yang hatinya telah Kami lalaikan dari mengingati Kami, serta menuruti hawa nafsunya dan adalah keadaannya itu melewati batas. (QS. Al-Kahfi [18] : 28). (Cocok).
02. Dan dia memasuki kebunnya sedang dia zalim linafsihi (terhadap dirinya sendiri); ia berkata: "Aku kira kebun ini tidak akan binasa selama-lamanya, (QS. Al-Kahfi [18] : 35).

03. Maka berjalanlah keduanya; hingga tatkala keduanya berjumpa dengan seorang anak, maka (Khidhr) membunuhnya. (Musa) berkata: "Mengapa kamu bunuh nafsan (diri / badan manusia) yang bersih, bukan karena dia membunuh orang lain? Sesungguhnya kamu telah melakukan suatu yang mungkar". (QS. Al-Kahfi [18] : 74). (Cocok).
QS. Thohaa [20] ada 5 kata yang mengandung huruf n-f-s.
01. Sesungguhnya hari kiamat itu akan datang Aku merahasiakan (waktunya) agar supaya kullu nafsin (tiap-tiap diri manusia) itu dibalas dengan yang ia usahakan. (QS. Thohaa [20]: 15). (Cocok).
02. (Yaitu) ketika saudaramu yang perempuan berjalan, lalu ia berkata kepada (keluarga Firaun): 'Bolehkah saya menunjukkan kepadamu orang yang akan memeliharanya?" Maka Kami mengembalikanmu kepada ibumu, agar senang hatinya dan tidak berduka cita. Dan kamu pernah membunuh nafsan (seorang manusia), lalu Kami selamatkan kamu dari kesusahan dan Kami telah mencobamu dengan beberapa cobaan; maka kamu tinggal beberapa tahun di antara penduduk Madyan, kemudian kamu datang menurut waktu yang ditetapkan hai Musa, (QS. Thoohaa [20]:40). (Cocok).
03. Dan Aku telah memilihmu untuk nafsii (diriKu / yaitu diri Alloh). (QS. Thoohaa [20] : 41). (Cocok).
04. Maka Musa merasa takut dalam nafsihi (dirinya (hatinya). (QS. Thoohaa [20] : 67).

05. Samiri menjawab: "Aku mengetahui sesuatu yang mereka tidak mengetahuinya, maka aku ambil segenggam dari jejak rosul lalu aku melemparkannya, dan demikianlah nafsii (diriku (hawa nafsuku) membujukku. (QS. Thoohaa [20] : 96). (Cocok).
QS. Al-Anbiya’[21].
01. Kullu nafsin (Tiap-tiap diri / orang)  akan merasakan mati. Kami akan menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan (yang sebenar-benarnya). Dan hanya kepada Kami lah kamu dikembalikan. (QS. Al-Anbiya’ [21] : 35). (Cocok).

02. Kami akan memasang timbangan yang tepat pada hari kiamat, maka tiadalah dirugikan nafsun (seorang diri / manusia) barang sedikit pun. Dan jika (amalan itu) hanya seberat biji sawi pun pasti Kami mendatangkan (pahala) nya. Dan cukuplah Kami sebagai Pembuat perhitungan. (QS. Al-Anbiya’ [21] : 47). (Cocok).
QS. Al-Mu’minuun [23]. Kami tiada membebani seorang nafsan (diri / manusia) melainkan menurut kesanggupannya, dan pada sisi Kami ada suatu kitab yang membicarakan kebenaran, dan mereka tidak dianiaya. (QS. Al-Mu’minuun [23] : 62). (Cocok). (Cocok).
QS. Al-Furqon [25].
01. Dan orang-orang yang tidak menyembah tuhan yang lain beserta Allah dan tidak membunuh seorang nafs (diri manusia)) yang diharamkan Allah (membunuhnya) kecuali dengan (alasan) yang benar, dan tidak berzina, barang siapa yang melakukan demikian itu, niscaya dia mendapat (pembalasan) dosa(nya), (QS. Al-Furqon [25] : 68). (Cocok).
QS. Ásy-Syuaro’ [26]. Boleh jadi kamu (Muham-mad) akan membinasakan nafsaka (diri / badanmu sendiri), karena mereka tidak beriman). (QS. Ásy-Syuaro’ [26] : 3). (Cocok).
QS. An-Naml [27] ada 3 kata yang mengandung huruf n-f-s.
01. Berkatalah seorang yang mempunyai ilmu dari Al Kitab: "Aku akan membawa singgasana itu kepadamu sebelum matamu berkedip". Maka tatkala Sulaiman melihat singgasana itu terletak di hadapannya, iapun berkata: "Ini termasuk kurnia Tuhanku untuk mencoba aku apakah aku bersyukur atau mengingkari (akan nikmatNya). Dan barang siapa yang bersyukur maka sesungguhnya dia bersyukur li nafsihi (untuk [kebaikan] dirinya sendiri) dan barang siapa yang ingkar, maka sesungguhnya Tuhanku Maha Kaya lagi Maha Mulia".(QS. An-Naml [27] : 40). (Cocok).
02. Dikatakan kepadanya: "Masuklah ke dalam istana". Maka tatkala dia melihat lantai istana itu, dikiranya kolam air yang besar, dan disingkapkannya kedua betisnya. Berkatalah Sulaiman: "Sesungguhnya ia adalah istana licin terbuat dari kaca". Berkatalah Balqis: "Ya Tuhanku, sesungguhnya aku telah berbuat lalim terhadap nafsii (diriku sendiri) dan aku berserah diri bersama Sulaiman kepada Allah, Tuhan semesta alam".(QS. An-Naml [27] : 44). (Cocok).
03. Dan supaya aku membacakan Al Qur'an (kepada manusia). Maka barang siapa yang mendapat petunjuk maka sesungguhnya ia hanyalah mendapat petunjuk untuk (kebaikan) li nafsihi (dirinya sendiri) dan barang siapa yang sesat maka katakanlah: "Sesungguhnya aku (ini) tidak lain hanyalah salah seorang pemberi peringatan". (QS. An-Naml [27] : 92). (Cocok).
QS. Al-Qoshosh [28] ada 3 kata yang mengandung huruf n-f-s.
01. Musa mendoa: "Ya Tuhanku, sesungguhnya aku telah menganiaya nafsii (diriku sendiri) karena itu ampunilah aku". Maka Allah mengampuninya, sesungguhnya Allah Dialah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. QS. Al-Qoshosh [28] : 16. (Cocok).
02. Maka tatkala Musa hendak memegang dengan keras orang yang menjadi musuh keduanya, musuhnya berkata: "Hai Musa, apakah kamu bermaksud hendak membunuhku, sebagaimana kamu kemarin telah membunuh nafsan ? (seorang manusia ?) Kamu tidak bermaksud melainkan hendak menjadi orang yang berbuat sewenang-wenang di negeri (ini), dan tiadalah kamu hendak menjadi salah seorang dari orang-orang yang mengadakan perdamaian" (QS. Al-Qoshosh [28]:19). (Cocok).
03.Musa berkata: "Ya Tuhanku sesungguhnya aku, telah membunuh qotaltu minhum nafsan (seorang diri manusia dari mereka), maka aku takut mereka akan membunuhku. (QS. Al-Qoshosh [28] : 33). (Cocok).
QS. Al-Ankabut [29].
01. Dan barang siapa yang berjihad, maka sesungguhnya jihadnya itu adalah li nafsihi (untuk dirinya sendiri). Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Kaya (tidak memerlukan sesuatu) dari semesta alam. (QS. Al-Ankabuut [29] : 6). (Cocok).
02. Kullu nafsin (Tiap-tiap diri manusia) akan merasakan mati. Kemudian hanyalah kepada Kami kamu dikembalikan. (QS. Al-Ankabut [29] : 57). (Cocok).
QS. Luqman [31] ada 3 kata yang mengandung huruf n-f-s.
01. Dan sesungguhnya telah Kami berikan hikmah kepada Lukman, yaitu: "Bersyukurlah kepada Allah. Dan barang siapa yang bersyukur (kepada Allah), maka sesungguhnya ia bersyukur li nafsihi (untuk dirinya sendiri); dan barang siapa yang tidak bersyukur, maka sesungguhnya Allah Maha Kaya lagi Maha Terpuji". (QS. Lukman [31] : 12). (Cocok).

02. Tidaklah Allah menciptakan dan membangkitkan kamu (dari dalam kubur) itu melainkan hanyalah ka nafsin wahidatin (seperti [menciptakan dan membangkitkan] satu diri / badan / sel) (sebuah sel multipoten yang dikembangkan Alloh di luar kandungan) saja. Sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Melihat. (QS. Luqman [31] : 28). (Cocok).
03. Sesungguhnya Allah, hanya pada sisiNya sajalah pengetahuan tentang Hari Kiamat; dan Dia-lah Yang menurunkan hujan, dan mengetahui apa yang ada dalam rahim. Dan tiada seorang manusia / nafsun pun yang dapat mengetahui (dengan pasti) apa yang akan diusahakannya besok. Dan tiada seorang manusia / nafsun (nafs berarti seorang manusia) pun yang dapat mengetahui di bumi mana dia akan mati. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal. (QS. Luqman [31] : 34). (Cocok).
QS. As-Sajdah [32].
01. Dan kalau Kami menghendaki niscaya Kami akan berikan kepada kulla nafsin {tiap-tiap manusia) petunjuk (bagi)nya, akan tetapi telah tetaplah perkataan (ketetapan) dari padaku; "Sesungguhnya akan aku penuhi neraka jahannam itu dengan jin dan manusia bersama-sama. (QS. As-Sajdah [32] : 13). (Cocok).
02. Seorang nafsun (diri manusia) pun tidak mengetahui apa yang disembunyikan untuk mereka yaitu (bermacam-macam nikmat) yang menyedapkan pandangan mata sebagai balasan terhadap apa yang telah mereka kerjakan. (QS. As-Sajdah [32[ : 17). (Cocok).
QS. Al-Ahzab [33].
01. Dan (ingatlah), ketika kamu berkata kepada orang yang Allah telah melimpahkan nikmat kepada-nya dan kamu (juga) telah memberi nikmat kepadanya: "Tahanlah terus istrimu dan bertakwalah kepada Allah", sedang kamu menyembunyikan fii nafsika (di dalam dirimu [fikiran / hatimu) apa yang Allah akan menyatakannya, dan kamu takut kepada manusia, sedang Allah-lah yang lebih berhak untuk kamu takuti. Maka tatkala Zaid telah mengakhiri keperluan terhadap istrinya (menceraikannya), Kami kawinkan kamu dengan dia supaya tidak ada keberatan bagi orang mukmin untuk (mengawini) istri-istri anak-anak angkat mereka, apabila anak-anak angkat itu telah menyelesaikan keperluannya daripada istrinya. Dan adalah ketetapan Allah itu pasti terjadi. (QS. Al-Ahzab [33] : 37). (Cocok).
02. Hai Nabi, sesungguhnya Kami telah menghalalkan bagimu istri-istrimu yang telah kamu berikan mas kawinnya dan hamba sahaya yang kamu miliki yang termasuk apa yang kamu peroleh dalam peperangan yang dikaruniakan Allah untukmu, dan (demikian pula) anak-anak perempuan dari saudara laki-laki bapakmu, anak-anak perempuan dari saudara perempuan bapakmu, anak-anak perempuan dari saudara laki-laki ibumu dan anak-anak perempuan dari saudara perempuan ibumu yang turut hijrah bersama kamu dan perempuan mukmin yang menyerahkan nafsaha (diri / badannya) kepada Nabi kalau Nabi mau mengawininya, sebagai pengkhususan bagimu,bukan untuk semua orang mukmin. Sesungguhnya Kami telah mengetahui apa yang Kami wajibkan kepada mereka tentang istri-istri mereka dan hamba sahaya yang mereka miliki supaya tidak menjadi kesempitan bagimu. Dan adalah Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (QS. Al-Ahzab [33] : 50). (Cocok).
QS. Saba [34]  Katakanlah: "Jika aku sesat maka sesungguhnya aku sesat atas kemudharatan nafsii (diriku sendiri); dan jika aku mendapat petunjuk maka itu adalah disebabkan apa yang diwahyukan Tuhanku kepadaku. Sesungguhnya Dia Maha Mendengar lagi Maha Dekat". (QS. Saba [34] : 50). (Cocok).
QS. Faathir [35] ada 3 kata yang mengandung huruf n-f-s.

01. Maka apakah orang yang dijadikan (setan) menganggap baik pekerjaannya yang buruk lalu dia meyakini pekerjaan itu baik, (sama dengan orang yang tidak ditipu oleh setan)? maka sesungguhnya Allah menyesatkan siapa yang dikehendakiNya dan menunjuki siapa yang dikehendakiNya; maka janganlah nafsuka (dirimu) binasa karena kesedihan terhadap mereka. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat. (QS. Faathir [35] : 8). (Cocok).

02. Dan orang yang berdosa tidak akan memikul dosa orang lain. Dan jika seseorang yang berat dosanya memanggil (orang lain) untuk memikul dosanya itu tiadalah akan dipikulkan untuknya sedikit pun meskipun (yang dipanggilnya itu) kaum kerabatnya. Sesungguhnya yang dapat kamu beri peringatan hanya orang-orang yang takut kepada azab Tuhannya (sekalipun) mereka tidak melihatNya dan mereka mendirikan sembahyang. Dan barang siapa yang menyucikan dirinya, sesungguhnya ia menyucikan diri untuk kebaikan nafsihi (dirinya sendiri). Dan kepada Allah-lah kembali(mu). (QS. Faathir [35] : 18). (Cocok).
03. Kemudian Kitab itu Kami wariskan kepada orang-orang yang Kami pilih di antara hamba-hamba Kami, lalu di antara mereka ada yang menganiaya li nafsihi (dirinya sendiri) dan di antara mereka ada yang pertengahan dan di antara mereka ada (pula) yang lebih dahulu berbuat kebaikan dengan izin Allah. Yang demikian itu adalah karunia yang amat besar. (QS. Faathir [35] : 32). (Cocok).
QS. Ya-Siin [36]. Maka pada hari itu nafsun (seseorang) tidak akan dirugikan sedikit pun dan kamu tidak dibalasi, kecuali dengan apa yang telah kamu kerjakan. (QS. Ya-Siin [36] ; 54).
QS. Ash-Shooffat [37]. Kami limpahkan keberkatan atasnya dan atas Ishak. Dan di antara anak cucunya ada yang berbuat baik dan ada (pula) yang lalim terhadap nafsihi (diri / badannya) dengan nyata. (QS. Ash-Shooffat [37] : 113). (Cocok).
QS. Az-Zumar [39] ada 4 kata yang mengandung huruf n-f-s.

01. Dia menciptakan kamu dari nafsin wahidatin (seorang diri / badan / sel)(sebuah sel yang multipoten yang dikembangkan Alloh di luar kandungan) kemudian Dia jadikan daripadanya zaujaha (pasangannya)  dan Dia menurunkan untuk kamu delapan ekor yang berpasangan dari binatang ternak. Dia menjadikan kamu dalam perut ibumu kejadian demi kejadian dalam tiga kegelapan. Yang (berbuat) demikian itu adalah Allah, Tuhan kamu, Tuhan Yang mempunyai kerajaan. Tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Dia; maka bagaimana kamu dapat dipalingkan? (QS. Az-Zumar [39] : 6). (Cocok).

02. Allah mematikan anfusu (diri orang-orang) (secara tetap) ketika matinya dan yang tidak mati (untuk sementarai di waktu tidurnya; maka Dia tahanlah (ruh) yang telah Dia tetapkan kematiannya dan Dia melepaskan (ruh) yang lain sampai waktu yang ditetapkan. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda kekuasaan Allah bagi kaum yang berfiiur. (QS. Az-Zumar [39] : 42). (Cocok).
03. Supaya jangan ada nafsun (seorang manusia) yang mengatakan: "Amat besar penyesalanku atas kelalaianku dalam (menunaikan kewajiban) terhadap Allah, sedang aku sesungguhnya termasuk orang-orang yang memperolok-olokkan (agama Allah). (QS. Az-Zumar [39]: 56). (Cocok).
04. Dan disempurnakan bagi kullu nafsin (tiap-tiap diri / orang) (balasan) apa yang telah dikerjakannya dan Dia lebih mengetahui apa yang mereka kerjakan. (QS. Az-Zumar [39]:70). (Cocok).
QS. Al-Mu’min [40]. Pada hari ini kullu nafsin (tiap-tiap diri manusia) diberi balasan dengan apa yang diusahakannya. Tidak ada yang dirugikan pada hari ini. Sesungguhnya Allah amat cepat hisabnya. (QS. Al-Mu’min [40] 17). (Cocok).
QS. Fushshilat [41]. Barang siapa yang mengerjakan amal yang saleh maka (pahalanya) li nafsihi (untuk dirinya sendiri) dan barang siapa yang berbuat jahat fa 'alaiha (maka (dosanya) atas dirinya sendiri) dan sekali-kali tidaklah Tuhanmu menganiaya hamba-hamba(Nya). (QS. Fushshilat [41] : 46). (Cocok).
QS. Ad-Dukhon [44]. Dan Allah menciptakan langit dan bumi dengan tujuan yang benar dan agar dibalasi kullu nafsin (tiap-tiap diri) terhadap apa yang dikerjakannya, dan mereka tidak akan dirugikan. (QS. Ad-Dukhon [44] : 22). (Cocok).
QS. Al-Jaatsiyah [45]. Barang siapa yang mengerjakan amal yang saleh maka itu adalah li nafsihi (untuk dirinya sendiri) dan barang siapa melakukan kejahatan, fa 'alaiha (maka itu akan menimpa dirinya sendiri) kemudian kepada Tuhanmulah kamu dikembalikan. (QS. Al-Jaatsiyah [45] : 15). (Cocok).

Dan Allah menciptakan langit dan bumi dengan tujuan yang benar dan agar dibalasi kullu nafsin (tiap-tiap diri manusia) terhadap apa yang dikerjakannya, dan mereka tidak akan dirugikan. (QS. Al-Jaatsiyah [45] : 22). (Cocok).
QS. Muhammad [47]. Ingatlah, kamu ini orang-orang yang diajak untuk menafkahkan (hartamu) pada jalan Allah. Maka di antara kamu ada orang yang kikir, dan siapa yang kikir sesungguhnya dia hanyalah kikir li nafsihi (terhadap dirinya sendiri). Dan Allah-lah yang Maha Kaya sedangkan kamulah orang-orang yang membutuhkan(Nya); dan jika kamu berpaling niscaya Dia akan mengganti (kamu) dengan kaum yang lain, dan mereka tidak akan seperti kamu (ini).  (QS. Muhammad [47]:38). (Cocok).
QS. Al-Fath [48]. Bahwasanya orang-orang yang berjanji setia kepada kamu sesungguhnya mereka berjanji setia kepada Allah. Tangan Allah di atas tangan mereka, maka barang siapa yang melanggar janjinya niscaya akibat ia melanggar janji itu akan menimpa 'ala nafsihi (diri / badannya sendiri) dan barang siapa menepati janjinya kepada Allah maka Allah akan memberinya pahala yang besar. (QS. Al-Fath [48] : 10). (Cocok). (Cocok).
QS. Al-Jaatsiah [50].

01. Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dan mengetahui apa yang dibisikkan oleh nafsuhu (diri / hatinya sendiri), dan Kami lebih dekat kepadanya dari pada urat lehernya, (QS. Qoof [50]:16). (Cocok).

02. Dan datanglah kullu nafsin (tiap-tiap diri / manusia) bersama dengan dia seorang malaikat penggiring dan seorang malaikat penyaksi. (QS. Qof [50]:21). (Cocok).
01. Dan orang-orang yang telah menempati Kota Madinah dan telah beriman (Ansar) sebelum (kedatangan) mereka Muhajirin), mereka mencintai orang yang berhijrah kepada mereka. Dan mereka tiada menaruh keinginan dalam hati mereka terhadap apa-apa yang diberikan kepada mereka (orang Muhajirin); dan mereka mengutamakan (orang-orang Muhajirin), atas 'alaa nafsihi (diri mereka sendiri). Sekalipun mereka memerlukan (apa yang mereka berikan itu). Dan siapa yang dipelihara dari kekikiran dirinya, mereka itulah orang-orang yang beruntung. (QS. Al-Hasyr [59] : 9). (Cocok).

02. Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah nafsun (setiap diri / orang) memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat)  dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan. (QS. Al-Hasyr [59] : 18). (Cocok).
QS. Al-Munafiquun [63]. Dan Allah sekali-kali tidak akan menangguhkan (kematian) nafsan (seorang diri manusia) apabila datang waktu kematiannya. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan. (QS. Al-Munafiquun [63]:11). (Cocok).

QS. At-Taghoobun [64]. Maka bertakwalah kamu kepada Allah menurut kesanggupanmu dan dengarlah serta taatlah; dan nafkahkanlah nafkah yang baik li anfusikum (untuk dirimu/ badanmu sendiri). Dan barang siapa yang dipelihara dari kekikiran nafsihi (dirinya) maka mereka itulah orang-orang yang beruntung. (QS. At-Taghoobun [64]:16). (Cocok).
QS. Ath-Tholaq [65].
01. Hai Nabi, apabila kamu menceraikan istri-istrimu maka hendaklah kamu ceraikan mereka pada waktu mereka dapat (menghadapi) idahnya (yang wajar) dan hitunglah waktu idah itu serta bertakwalah kepada Allah Tuhanmu. Janganlah kamu keluarkan mereka dari rumah mereka dan janganlah mereka (diizinkan) ke luar kecuali kalau mereka mengerjakan perbuatan keji yang terang. Itulah hukum-hukum Allah dan barang siapa yang melanggar hukum-hukum Allah, maka sesungguhnya dia telah berbuat lalim terhadap nafsahu (diri / badannya sendiri). Kamu tidak mengetahui barangkali Allah mengadakan sesudah itu suatu hal yang baru. (QS. Ath-Tholaq [65] : 1). (Cocok).
02. Hendaklah orang yang mampu memberi nafkah menurut kemampuannya. Dan orang yang disempitkan rezekinya hendaklah memberi nafkah dari harta yang diberikan Allah kepadanya. Allah tidak memikulkan beban kepada nafsan (seorang diri manusia) melainkan (sekedar) apa yang Allah berikan kepadanya Allah kelak akan memberikan kelapangan sesudah kesempitan. (QS. Ath-Tholaaq [65] : 7). (Cocok).
QS. Al-Muddatsir [74]. Kullu nafsin (Tiap-tiap diri / manusia) bertanggung jawab atas apa yang telah diperbuatnya, (QS. Al-Muddatsir [74]:38). (Cocok).
QS. Al-Qiyamah [75].

01. Dan aku bersumpah dengan nafsin (diri) yang amat menyesali (dirinya sendiri). (QS. Al-Qiyamah [75] : 2). (Cocok).
02. Bahkan manusia itu menjadi saksi  'alaa nafsihi (atas diri / badannya sendiri), (QS. Qiyamah [75] : 14). (Cocok).
QS. An-Naziát [79]. Dan adapun orang-orang yang takut kepada kebesaran Tuhannya dan nahannafsa (menahan dirinya) dari keinginan hawa nafsunya (hawa), (QS. An-Naziát [79] : 40). (Cocok).
Maka sesungguhnya surgalah tempat tinggal(nya). (QS. An-Naziát [79] : 41). (Cocok).

QS. At-Takwir [81]. Maka nafsun (seorang manusia) akan mengetahui apa yang telah dikerjakannya. (QS. At-Takwir [81]:14). (Cocok).
QS. Al-Infithoor [82].
01 Maka nafsun (seorang manusia) akan mengetahui apa yang telah dikerjakan dan yang dilalaikannya. (QS. Al-Infithoor [82] : 5). (Cocok).
02.  (Yaitu) hari (ketika) nafsun (seseorang) tidak berdaya sedikit pun untuk menolong li nafsin (orang lain). Dan segala urusan pada hari itu dalam kekuasaan Allah.  (QS. Al-Infithoor [82]:19). (Cocok)..
QS. Ath-Thooriq [86]. Kullu nafsin (setiap orang) ada penjaganya. (QS. Ath-Thooriq [86] : 4). (Cocok).
QS. Al-Fajr [89] ada 4 kata yang mengandung huruf n-f-s.
01. Hai nafsul mutma'innah (orang  yang tenang). (QS. Al-Fajr [89] : 27). (Cocok).
02. Kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang puas lagi diridhaiNya. (QS. Al-Fajr [89] : 28).
03. Maka masuklah ke dalam jama'ah hamba-hamba-Ku, (QS. Al-Fajr [89] : 29). (Cocok).
04..Masuklah ke syurgaKu. (QS. Al-Fajr [89] : 30). (Cocok).
QS. Asy-Syams [91] ada 4 kata yang mengandung huruf n-f-s.
01. Dan nafsin (demi manusia) serta penyempurnaannya (ciptaannya), (QS. Asy-Syams [91] : 7). (Cocok).
02. Maka Allah mengilhamkan kepada manusia itu (jalan) kefasikan dan ketakwaannya. (QS. Asy-Syams [91] : 8). (Cocok).
03. Sesungguhnya beruntunglah orang yang mensucikannya, (QS. Asy-Syams [91] : 9). (Cocok).
04. Dan sesungguhnya merugilah orang yang mengotorinya. (QS. Asy-Syams [91] : 10).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar