Wahai para dokter :
Janganlah kau anjurkan para pasenmu untuk mengonsumsi
Oleh : Dr. H. M. Nasim Fauzi
A. Pendahuluan
Definisi
Dalam ilmu kimia lemak dan minyak adalah
trigliserida. Satu molekul trigliserida terdiri dari satu molekul
glycerol dan tiga atom asam lemak.
Lemak dan minyak sering
kali dipakai bersama-sama. Lemak berbentuk padat pada suhu kamar. Contoh :
lemak hewani.
Sedangkan minyak
berbentuk cair pada suhu kamar. Contoh : minyak sayur, seperti minyak jagung,
kedele, biji bunga matahari, biji kapok, canola dll. Kedua jenis minyak ini
dalam istilah ilmu kimia disebut fats atau triglycerida. Lemak jenuh adalah
trigliserida, demikian pula lemak tak jenuh (minyak sayur). Setiap molekul
trigliserida mengandung tiga molekul asam lemak.
Minyak tidak jenuh (unsaturated fat)
adalah istilah dalam ilmu biokimia dan nutrisi kedokteran.
Kenyataan
yang sekarang sedang terjadi
Para dokter di seluruh dunia menganjurkan
masyarakat untuk mengonsumsi minyak yang tidak jenuh
Sebaliknya melarang masyarakat agar tidak
mengonsumsi lemak yang
jenuh dan mengandung kadar kolesterol yang tinggi.
B. Permasalahan
1. Mengapa pendapat para dokter seperti
itu ?2. Benarkah minyak yang tidak jenuh itu baik bagi kesehatan ?3. Benarkah lemak yang jenuh itu
berbahaya bagi kesehatan ?
C. Pembahasan
1. 1. Mengapa pendapat para dokter seperti itu ?
1. Di dalam Ilmu Kedokteran dan Gizi diajarkan
bahwa
Penyakit atherosklerosis dapat dihindari dengan mengonsumsi
lemak yang kaya dengan asam lemak tak jenuh dan rendah kolesterol
2. Beberapa buku kedokteran dan gizi yang mencantumkan diet untuk
mencegah atherosklerosis sebagaimana uraian di atas ada di dalam daftar di bawah ini.
No.
|
Nama buku
|
Nama pengarang
|
Tahun
|
Halaman
|
1
2
3
4
5
6
7
8
|
Current Medical Diagnosis and
Treatment
Fisiologi Kedokteran
Ilmu Gizi dan Diet
Kapita Selekta Kedokteran
Manual of Medicine
Patofisiologi
Physician’s Handbook
The Merck Manual
|
Stephen J. Mc.Phee
W.F. Ganong
Mary E. Beck
Purnawan Junadi
Harrison’s
Sylvia A. Price
Marcus A. Krupp
Charles E. Lyght
|
2009
1983
1993
1982
2002
2006
1973
1970
|
1102
230
130
576
124
263
439
1722
|
1.
Gambar model trigliserida
Berdasarkan adanya ikatan ganda dalam molekul asam lemak yang terkandung dalam trigliserida, lemak dapat dibagi menjadi 3 kelompok, yakni
Berdasarkan adanya ikatan ganda dalam molekul asam lemak yang terkandung dalam trigliserida, lemak dapat dibagi menjadi 3 kelompok, yakni
1. Golongan minyak dengan asam lemak jenuh (saturated
fatty acids),
2. Golongan minyak dengan asam lemak tak jenuh tunggal
(mono-unsaturated fatty acids) dan
3. Golongan minyak dengan asam lemak tak jenuh majemuk
(poly-unsaturated fatty acids).
Saturated
Fatty Acid (SFA = Asam Lemak Jenuh)
Asam laurat
(termasuk asam lemak jenuh)
Asam lemak
jenuh, asam laurat terdiri dari 12
atom karbon, yang diikat jenuh oleh atom hidrogen dan tidak ada ikatan
ganda. Asam lemak ini tergolong asam
lemak rantai sedang (medium-chain triglyceride / MCT) yang banyak ditemukan
dalam air susu ibu dan minyak kelapa.
Asam oleat (termasuk asam
lemak tak jenuh tunggal)
Asam lemak
tak jenuh tunggal Mono Unsaturated Fatty Acid = MUFA, asam oleat terdiri dari 18 atom karbon di mana 1 pasang karbon
atom diganti oleh
satu ikatan
ganda dan asam lemak ini tergolong dalam asam
lemak rantai panjang serta kebanyakan ditemukan dalam minyak sayur seperti minyak
kedele, minyak jagung, canola dan
minyak sawit.
Asam linoleat (termasuk asam lemak tak jenuh ganda)
Asam lemak tak jenuh ganda Poly Undaturated Fatty Acid = PUFA, asam
linoleat terdiri dari 18 atom karbon
dengan 2 ikatan ganda (majemuk) dan tergolong dalam asam lemak rantai panjang serta banyak ditemukan pada minyak sayur
seperti kedele, minyak jagung dan canola.
Asam
lemak juga bisa dibedakan berdasarkan panjang rantai atom karbon, dengan
demikian bisa dibagi lagi menjadi 3 kelompok:
1. Golongan minyak dengan
asam lemak rantai pendek = short chain triglyceride, terdiri dari 2-5 atom karbon saja, seperti asam cuka
dan asam mentega.
2. Golongan minyak dengan
asam lemak rantai sedang = medium chain triglyceride (MCT) terdiri dari 6-12 atom karbon, seperti minyak kelapa
dan minyak biji sawit (kernel).
3. Golongan minyak dengan
asam lemak rantai panjang = long chain triglyceride, yang terdiri dari 14 atau lebih atom karbon.
Minyak
sayur yang sekarang dijual di pasaran umumnya tergolong dalam asam lemak rantai
panjang. Ketiga jenis golongan asam lemak ini mempunyai proses pencernaan dan
metabolisme di dalam tubuh yang berbeda dan menghasilkan produk-produk zat
bioaktif yang sangat berbeda pula. Maka setiap jenis golongan asam lemak
mempunyai dampak fisiologis dan biologis yang sangat berbeda pula terhadap
kesehatan kita.
2. Apa Bahayanya Lemak Tak Jenuh itu?
Sebelum tahun 1910, konsumsi lemak (di
Barat) terdiri dari mentega susu / keju, lemak sapi, dan lemak babi.
Pada tahun 1901 ahli kimia Jerman Wilhelm Normann
menemukan teknik membuat margarin dengan cara menghidrogenasi minyak nabati.
Proses hidrogenasi adalah menambahkan hidrogen atom pada lemak tak jenuh, yang menghilangkan ikatan
ganda dan membuat mereka sebagian atau seluruhnya menjadi lemak jenuh
Wilhelm Normann
Teknologi ini segera menyebar ke Inggris dan Amerika. Penemuan lemari
es menjadikan margarin dapat disimpan lama. Maka margarin segera mengganti
peran mentega susu untuk dioleskan pada roti dan dijadikan bahan kue pada tahun
1920.
Pada
tahun 1940, Dr. Catherine Kousmine menemukan bahwa minyak nabati yang dihidrogenasi itu
mengandung asam lemak trans yang diduga bisa menyebabkan kanker Kemudian pada
awal 1956 ditemukan bahwa lemak trans bisa menjadi penyebab kenaikan besar
kasus penyakit arteri koroner di AS.
Pada tahun 1994, diperkirakan bahwa lemak trans menyebabkan 20.000
kematian setiap tahunnya di AS akibat penyakit jantung.
Konsumsi lemak trans bisa meningkatkan kadar LDL kolesterol
dan menurunkan tingkat "baik" HDL kolesterol.
3. Apakah Lemak Trans Itu ?
Telah disebutkan bahwa lemak atau trigliserida mengan-dung asam lemak.
Asam lemak bisa jenuh atau tidak jenuh. Lemak tak jenuh adalah molekul lemak
yang mengandung satu atau lebih ikatan
rangkap antara atom karbon.
Ikatan rangkap ini bisa dalam bentuk cis atau trans. Dalam bentuk cis, hidrogen berada pada sisi yang sama dari ikatan
rangkap. Dalam bentuk trans,
hidrogen berada di sisi berlawanan dari ikatan ganda. Hampir semua asam lemak
di alam ada dalam bentuk cis yang
tidak berbahaya. Asam lemak trans tidak
alami dan bentuknya lebih padat daripada yang berbentuk cis.
Contoh Trans fatty acid, Elaidic acid
Proses hidrogenasi menjadikan asam lemak tak
jenuh yang bentuknya cair ini menjadi jenuh dan berbentuk padat, contohnya
adalah margarin.
Margarine
Celakanya
proses hidrogenasi yang tidak sempurna /parsial bisa merubah asam lemak cis ini menjadi asam lemak trans yang sangat berbahaya.
Minyak goreng yang kita pakai setiap
hari yaitu minyak kelapa sawit juga mengandung asam lemak tak jenuh.
Asam-asam lemak tak jenuh yang ada di dalamnya
berpotensi menjadi asam lemak trans bila dihidrogenasi adalah:
1.
Asam oleat yaitu asam lemak tak jenuh tunggal / asam lemak rantai panjang (18
atom karbon).
2.
Asam linoleat yaitu asam lemak tak jenuh ganda / asam lemak rantai panjang (18
atom karbon).
Agar hidrogenasi lemak nabati tidak
menghasilkan lemak trans maka
proses itu harus dilakukan pada suhu antara 140° C - 170° C dengan tekanan
tinggi. Pada tekanan standar (20 psi) proses hidrogenasi menghasilkan sekitar
40% asam lemak trans berat,
dibandingkan dengan sekitar 17 % bila menggunakan metode tekanan tinggi (200 psi).
Kadar lemak trans bisa lebih rendah
lagi bila minyak nabati itu dicampur dengan minyak kedelai unhydrogenated cair,
yang bisa menghasilkan margarin dengan kandungan 5 sampai 6 % lemak trans.
Serta proses hidrogenasi harus dilakukan lebih lama.
4. Pemakaian Minyak Goreng
Nabati untuk Menggoreng juga Menghasilkan Lemak Trans.
Sesuai dengan namanya minyak goreng nabati kita gunakan
untuk menggoreng.
Ternyata pada proses penggorengan juga terjadi
hidrogenasi lemak tidak jenuh yaitu asam oleat dan linoleat.
Minyak goreng bekas kelapa sawit
yang keruh, toksik dan karsinogenik
Para ibu di dapur tentu mengetahui bahwa minyak nabati
rantai panjang yaitu minyak kelapa sawit yang semula jernih itu setelah dipakai
untuk menggoreng berubah menjadi kental seperti oli mobil, karena terjadi
proses polimerisasi (penggumpalan).
Di samping menghasilkan trans fatty acids juga akan terbentuk radikal
bebas. Kedua bahan kimia itu terkenal bersifat toksik dan karcinogenik.
Gabungan dari trans fatty acids, radikal bebas, kelebihan kolesterol
dan timbunan lemak dalam jaringan tubuh inilah yang menjadi penyebab utama
berbagai jenis penyakit kardio-vaskuler, tekanan darah tinggi, stroke, kencing
manis, obesitas, over-weight, kanker dan sebagai-nya yang sekarang sedang melanda
seluruh dunia tanpa mengenal batas umur, gender dan suku.
Mari kita kembali membahas masalah diet.
Dalam kuliah Ilmu Kedokteran diajarkan bahwa penyakit atherosklerosis dapat
dihindari dengan menjalani diet RKLT (Rendah Kolesterol dan Lemak Terbatas).
Pada uraian dibawah ini penulis mengutip artikel
dalam pelajaran nutrisi/Ilmu Gizi & Diet karangan Mary E. Beck, diterbitkan oleh Yayasan Essentia
Medica.
5. Diet RKLT: Rendah Kolesterol dan
Lemak Terbatas
Yaitu : Kaya akan
asam-asam lemak tak-jenuh
dan rendah kolesterol
1. Gunakanlah susu skim atau susu kedelai untuk
menggantikan susu full cream atau susu penuh (whole milk).
2. Hindarkanlah pemakaian mentega, margarin dan minyak
goreng yang lazim kita pakai sehari-hari. Sebaiknya digunakan minyak jagung
atau minyak kedelai untuk menumis atau memasak. Untuk keperluan makan roti
dapat digunakan margarin khusus yang kaya akan asam lemak tak-jenuh.
Contoh-contoh margarin ini adalah Flora (Van den Berghs), Golden Corn (Kraft
Foods Ltd), Remia (Remia Ltd, Holland) yang dapat dibeli di toko swalayan.
3. (a) Sedapat mungkin memilih daging yang kurus, seperti
daging ayam kampung dan daging sapi yang kurus, dan gajih yang terlihat harus
dibuang (kulit ayam, brutu, kepala ayam jangan dimakan).
(b) Ikan dapat dimakan sebagai pengganti daging bila Anda
menyukainya. Ikan yang dagingnya putih memiliki kandungan lemak yang rendah,
sedangkan minyak yang banyak terdapat dalam jaringan ikan yang gemuk atau
berdaging gelap sebagian besar berupa lemak tak-jenuh.
(c) Kuning atau merah telur, khususnya telur ayam negeri
(broiler) mempunyai kandungan kolesterol dan lemak jenuh yang tinggi. Sebaiknya
memilih telur ayam kampung dan jumlah merah telur yang dimakan tidak melampaui
dua butir/minggu. Putih telur dapat dimakan bebas.
(d) Keju seharusnya
dihindari, kecuali cottage cheese yang dapat dimakan tanpa batas.
Makanan
yang harus dihindari
Sebagian makanan yang harus dihindari dalam diet rendah kolesterol sudah
disebutkan di atas; di samping itu, makanan berikut ini harus pula dihindari:
Otak dan jerohan seperti hati, ginjal, usus, babat. Lapis legit, tarcis,
kue-kue kering, gorengan (lumpia goreng, ayam goreng, keripik kentang, dan
Iain-Iain) yang mengandung telur dan/atau lemak jenuh. Demikian pula makanan
manis seperti selai, sirup, jam, permen, cokelat, toffee, es krim, es teler.
Makanan yang dimasak dengan santan kental, seperti gudeg, gulai, kare.
Komentar penulis
Kalau kita cermati uraian tentang diet RKLT di atas, di samping sukar dilaksanakan karena tidak sesuai dengan pola makan sehari-hari, juga akan menyebabkan
masyarakat yang melaksanakannya akan menderita bermacam-macam penyakit metabolik seperti yang sedang terjadi sekarang.
6. Kesimpulan pertama
Dari uraian di atas kita
simpulkan bahwa minyak tidak jenuh adalah minyak yang berbahaya. Karena
berpotensi berubah menjadi minyak trans serta menghasilkan radikal bebas. Kedua bahan kimia itu bersifat
toksik dan karsinogenik.
Gabungan
dari trans fatty acids, radikal bebas, kelebihan kolesterol dan timbunan lemak
dalam jaringan tubuh inilah yang menjadi penyebab utama berbagai jenis penyakit
kardiovaskuler, tekanan darah tinggi, stroke, kencing manis, obesitas,
over-weight, kanker dan sebagainya yang sekarang sedang melanda seluruh dunia
tanpa mengenal batas umur, gender dan suku.
Oleh karena jelas-jelas pendapat ini keliru, maka kita para dokter harus menolaknya, kemudian mencari pendapat yang betul dan tidak berbahaya.
Penulis sarankan, sebaiknya
kita gunakan pendapat tentang Lemak Baik, Lemak Buruk dan Lemak Jahat dalam artikel penulis pada http://nasimfauzi.blogspot
.com /search/label/Minyak_sawit ganggu_kesehatan, di internet.
B. Permasalahan
Mengapa sampai terjadi anjuran yang salah ini
tertulis di dalam Buku Ajar Kedokteran ?
Jawabannya adalah
:
Karena
para dokter (di seluruh dunia) telah terseret oleh persaingan bisnis antara
minyak kelapa dan minyak sayur di Amerika Serikat, sebagai berikut:
Dikutip
dari : Buku VCO Pencegahan
Komplikasi Diabetes karangan Prof. DR. Dr. Susilo Wibowo,
M.S. Med., Sp. And
1. Sejarah perang dagang antara
minyak sayur produksi AS dan Minyak kelapa produksi daerah tropis
Sebelum Perang Dunia ke-2 rumah tangga di Amerika
Serikat (AS) mengonsumsi minyak kelapa sebagai minyak goreng yang diperoleh
dari jajahannya di daerah tropis yaitu Filipina dan pulau-pulau di Lautan
Pasifik.
Setelah Perang Dunia ke-2 jajahan ini lepas
sehingga AS mengalami kesulitan untuk memperoleh minyak kelapa Sebagai penggantinya digunakan minyak
produksi dalam negeri yaitu minyak kedelai dan minyak jagung.
Ternyata setelah penggantian ini terjadi wabah
penyakit jantung koroner di AS setelah PD ke-2.
Setelah diteliti ternyata penyakit itu disebabkan oleh
minyak sayur (minyak kedelai dan minyak kacang) yang dikonsumsi penduduk AS
mengandung asam lemak rantai panjang yang tidak jenuh.
Lemak ini
bila terhydrogenasi bisa berubah menjadi trans
fatty acid yang sangat beracun karena bisa menimbulkan atherosklerosis dan kanker.
Para produsen minyak sayur itu takut, bila data ini
tersebar berakibat masyarakat akan meninggalkan minyak sayur produksi mereka,
maka para produsen itu menggunakan segala cara, ermasuk rekayasa data untuk
merusak reputasi minyak kelapa dan melancarkan kampanye jahat bahwa minyak
kelapa / tropis itu berbahaya bagi kesehatan sedang minyak produksi mereka itu
tidak apa-apa
Food And Drug Administration
Bahkan sampai
sampai AHA (Asosiasi Ahli Penyakit
Jantung Amerika) dan FDA(Food And Drug Administration), badan yang mengatur
peredaran obat dan makanan AS, ikut berkomplot menutupi bahayanya trans fatty acid pada minyak sayur dan menjelek-jelekkan minyak kelapa!.
Awal tahun 1965, wakil dari Procter
dan Gamble (produsen mentega terbesar di AS) melaporkan kepada American Heart Association (AHA) untuk
merubah pernyataan diet mereka.
Markas besar Procter
& Gamble
di Cincinnati AS
Mereka disarankan untuk menyembunyikan
semua kepustakaan mengenai trans fatty
acid yang disadari merupakan penyebab penyakit jantung.
Mereka menganjurkan pemakaian istilah partially hydrogenated fat (minyak yang
terhidrogenasi sebagian) untuk melunakkan tentangan para ilmuwan dan
masyarakat.
Tetapi pada tahun 1970, kembali
Procter dan Gamble ini, yang saat itu sudah menjadi konsultan nutrisi, mulai
mengontrol penelitian-penelitian dalam National
Heart Lung and Blood Institute’s Lipid Research Clinics (LRC).
Pada pertemuan National Cholesterol Education
Program (NCEP) tahun 1984, mereka
kembali menganjurkan untuk menggunakan margarin (yang notabene merupakan trans fatty acid) dan penggunaan partially hydrogenated fat. Tetapi
mereka juga menyarankan bahwa trans fatty
acid tidak boleh dikonsumsi berlebihan.
Pernyataan yang sangat tendensius dan
menohok langsung adalah kata-kata: “Penggunaan minyak kelapa dan minyak sawit
sebaiknya dihindari”.
Kata-kata itu sampai sekarang masih
tetap teringat pada sebagian besar rakyat Indonesia bahkan para ilmuwan dan
dokter.
Mulai tahun 1970 penelitian yang
menyuarakan tentang bahaya trans fatty
acid mulai menguat. Oleh karena itu Food
and Drug Administration (FDA) bereaksi menjawab isu tersebut dengan
berbagai cara, antara lain :
(1) mempromosikan penggunaan partially hydrogenated fat;
(2) Tetap melarang lemak jenuh (saturated fat) yaitu minyak kelapa dan
(3) menyembunyikan isu mengenai trans fatty acid.
Pada tahun 1972 dan seterusnya
konsumen Amerika yang sangat vokal mulai ikut mengkampanyekan anti minyak jenuh
(minyak kelapa).
Dalam tahun berikutnya semua industri
minyak yang tergabung dalam American
Soybean Association (ASA), aktivis
konsumen dalam Center for Science in the
Public Interest (CSPI) serta American
Heart Savers Association (AHSA) kembali menjadi sponsor anti lemak jenuh
(minyak kelapa). Mereka membuat aturan agar label pada produk minyak kelapa dan
minyak sawit ditambahkan kata-kata ”rich
in artery-clogging saturated fat atau kaya akan lemak yang menyebabkan
sumbatan pembuluh darah jantung”.
Tahun 1982 CPSI bersama ASA membuat
kampanye bersama-sama petani kedelai dan membuat iklan dengan tema “(Tropical) Fat Fighter Kit”
Bahkan ASA menyewa ahli gizi (nutritionist) dari Washington DC untuk
melakukan survey di supermarket. Mereka menekankan pada
minyak goreng yang dipakai di restoran fast
food. Tujuannya jelas untuk mendiskreditkan restoran-restoran yang berani
memakai minyak jenuh atau minyak kelapa.
Pada tahun 1988 CSPI mempublikasikan
buku yang berjudul Saturated Fat Attact.”
Section III di buku ini yang berjudul “Those
Troublesome Tropical Oils” menyarankan kalimat-kalimat dalam label produksi
yang jelas-jelas mendiskreditkan minyak jenuh (minyak kelapa). Buku ini sangat
tendensius dan banyak mengandung kesalahan data pada karakteristik biokimiawi
minyak yang disajikan.
Surat kabar lokal juga ikut bersuara.
Koran khusus yaitu Soybean Digest sangat
aktif mengkampanyekan anti minyak tropis. Bahkan pada 3 Juni 1987, the New York
Times mempublikasikan dalam kolom editorial mengenai “The Truth About Vegetable Oil atau kebenaran mengenai minyak sayur”
yaitu minyak kelapa dan minyak sawit
sebagai “the cheaper, artery
clogging oils from Malaysia and Indonesia atau minyak murah penyebab
sumbatan pembuluh darah jantung yang berasal dari Malaysia dan Indonesia” dan
mengklaim bahwa U.S. federal dietary
guidelines juga menentang penggunaan minyak kelapa, meski klaim ini
diragukan kebenarannya.
Kembali pada tahun 1989, ASA
mengadakan konferensi dibantu CSPI di Washington DC untuk menjawab press conference dari palm oil group’s pada tanggal 6 Maret
1989. Media dari ASA yang bernama “Medsia
Alert”, menyatakan bahwa National
Heart Lung and Blood Institute and National Research Council
merekomendasikan agar konsumen “avoid
palm and coconut oils atau menghindari minyak sawit dan minyak kelapa”.
Sepak terjang kelompok industri minyak kedelai dan minyak jagung ini terasa
sangat absurd dan kasar.
2.
Minyak Goreng Mana yang Paling Aman dan Sehat
Hasil
analisa dari berbagai jenis minyak goreng menunjuk-kan bahwa semua minyak sayur
mengandung asam lemak tak jenuh majemuk rantai panjang (poly unsaturated fatty
acid) dalam kadar tinggi (22-78%).
Minyak
safflower menduduki urutan paling atas dengan kadar 78%, disusul oleh minyak
biji matahari (69%), dan seterusnya.
Sedang
minyak kelapa menduduki urutan paling bawah dengan kadar asam lemak tak jenuh
majemuk rantai panjang hanya 2% saja.
Sedangkan
kandungan asam lemak tak jenuh tunggal (monounsaturated fatty acids = MUSFA)
kadarnya cukup bervariasi, dan kadar MUSFA yang paling rendah, sekali lagi
adalah minyak kelapa (6%), sedangkan minyak
jenis lain berkisar dari 12% pada minyak sawit sampai yang paling tinggi pada
minyak zaitun 77%.
Minyak
atau lemak yang mengandung persentasi asam lemak tak jenuh rantai panjang
berkadar tinggi, seperti canola (93%) efeknya kurang baik untuk kesehatan.
Karena bila dipakai untuk menggoreng, di samping terjadinya polimerisasi
(penggumpalan), ia juga membentuk trans fatty acids dan radikal bebas yang
toksik dan karcinogenik.
Minyak itu, di dalam
alur proses pencernaan dan metabolisme akan menghasilkan energi, kolesterol dan
lemak. Sedangkan minyak kelapa hanya menghasilkan energi saja. Dengan demikian
minyak kelapa adalah lebih aman terhadap kesehatan dibandingkan semua jenis
minyak goreng!
C. Kesimpulan kedua dan penutup
Dari
uraian tentang sejarah perang dagang antara minyak kelapa dan minyak sayur
produksi AS di atas, jelaslah bagi kita bahwa para dokter di seluruh dunia telah
terseret ke dalam pertikaian di dalam negeri AS, sehingga kehilangan akal
sehatnya, yaitu menganjurkan masyarakat untuk mengonsumsi minyak rantai panjang
yang tidak jenuh (minyak kelapa sawit dan minyak sayur lainnya), serta
meninggalkan minyak jenuh (minyak kelapa), yang jelas-jelas tidak betul.
Sekali lagi penulis sarankan sebaiknya menggunakan pandangan tentang Minyak
Baik Minyak Buruk dan Minyak Jahat yang ada di makalah penulis di http://nasimfauzi.blogspot.com/
search/label/Minyak_sawit_ganggu_kesehatan, di internet.
Demikianlah tulisan ini, dan bila terdapat kesalahan
di dalamnya mohon diberitahukan kepada penulis untuk dapatnya dilakukan
perbaikan seperlunya.
Untuk itu penulis ucapkan mohon maaf dan terima kasih.
Jember,
17 Agustus 2014
Dr. H.M. Nasim Fauzi
Jalan
Gajah Mada 118
Tilpun
(0331) 481127
Jember
Kepustakaan
01. Charles
E. Lyght, The Merck Manual, Merck Sharp & Domme, Rahway , Y.J, 1970.
02. Dr. H.M. Nasim Fauzi, Siapa Bilang Merokok Harom ?, Surya Pena
Gemilang, Malang , 2010.
03. Guyton & Hall Fisiologi
Kedokteran, Alih bahasa dr. Irawati Setiawan dkk., Penerbit Buku Kedokteran
EGC, Jakarta, 1997.
04. Harrisons Manual of Medicine,
McGraw-Hill, Boston , 2002.
05. Marcus A. Krupp, Physician’s Handbook, Maruzen, Tokyo , 1973.
06. Mary E. Beck, Ilmu Gizi & Diet, Yayasan
Essentia Medica, Yoyakarta, 1993.
07. Purnawan Junadi, Kapita Selekta Kedokteran, Media
Aesculapius, Jakarta , 1982.
08. Prof. DR. Dr. Susilo Wibowo, M.S. Med.,
Sp. And., VCO Pencegahan Komplikasi Diabetes, Pawon Publishing, Jakarta,
2005.
09. Stephen J. Mc.Phee, Current Medical Diagnosis &
Treatment, Mc, Graw Hill Lange , New York , 2009.
10. Sylvia A. Price, Patofisiologi, EGC, Jakarta , 2006.
11. W.F. Ganong, Fisiologi Kedokteran, EGC, Jakarta , 1983.
12. http://en.wikipedia.org/wiki
/cholesterol
13. http://en.wikipedia.org/wiki
/Cisterna_chyli
14. http://en.wikipedia.org/wiki/
Chylo micron
15. http://en.wikipedia.org/wikiTrans_fat
17. http://id.wikipedia.org/wiki/Kelapa_sawit
18. http://jn.nutrition.org/content/132/3/329.long
21. http://www.kemenperin.go.id
/paketinformasi/KelapaSawit/Minyak%20Kelapa%20Sawit.pdf
22.
www.kppu.go.id/docs /positioning_paper_minyak_
goreng.pdf
Tidak ada komentar:
Posting Komentar