Awas! Tas Kresek
Sangat Membahayakan
Lingkungan.
Kurangilah Pemakaiannya !
Oleh : Dr. H.M. Nasim Fauzi
Pendahuluan
Tahukah Anda bahwa sampah plastik
sangat berbahaya bagi lingkungan ?
Plastik adalah bahan yang kita
pakai setiap hari sebagai tas kresek dan alat pembungkus lainnya, wadah-wadah
yaitu gelas, botol dan kotak. Alat-alat rumah tangga berupa timba, ember dan
alat-alat pembersih lainnya. Alat-alat medis. Alat –alat tulis. Sandal, sepatu,
topi dan baju. Mainan anak-anak. Alat-alat listrik. Bagian dari rumah dan
bangunan serta jalan-jalan. Bagian dari kendaraan dan senjata. Pokoknya plastik
dipakai di mana-mana.
Plastik disukai karena harganya
murah dan ringan. Mudah dibuatnya karena mudah meleleh serta sifatnya yang
lentur dan keras.
Kesemuanya ini bila sudah tak
terpakai dan rusak dibuang sebagai sampah plastik.
Sejarah
plastik.
Tahun 1862 parkesine dibuat dari selulosa
Tahun 1866 seluloid untuk membuat bola bilyar
Tahun 1891 rayon modifikasi lain dari selulosa
Tahun 1907 bakelite dibuat dari resin cair (minyak bumi).
Tahun 1920 nylon dibuat dari minyak bumi.
Tahun 1835
ditemukan polyvinylchloride (PVC) yang disempurnakan tahun1926
Tahun 1933 polyvinylidene chloride atau populer dengan
sebutan saran
Tahun 1933 polyethylene dibuat dari minyak bumi
Tahun 1938 teflon dibuat dari minyak bumi
Tahun 1940-an penemuan acrylic dan polimer lainnya dari
minyak bumi.
Macam-macam plastik yang
sering dipakai
Sekarang ini
utamanya ada enam komoditas polimer / plastik yang banyak digunakan, mereka
adalah
1. polyethylene
(PE), .
2. polypropylene
(PP),
3. polyvinyl chloride (PVC /
paralon),
4. polyethylene
terephthalate (PET),
5. polystyrene
(PS), dan
6. polycarbonate (PC).
Mereka membentuk 98% dari seluruh polimer dan plastik yang ditemukan dalam kehidupan sehari-hari. Masing-masing dari polimer tersebut memiliki sifat degradasi dan ketahanan panas, cahaya, dan kimia.
Keamanan plastik untuk bungkus makanan
Kantung
plastik kresek dan kemasan dari plastik lainnya
merupakan alat pengemas yang paling banyak dipergunakan karena murah, praktis
dan mudah didapat. Tetapi sayangnya kemasan plastik dan kantung plastik
kresek ternyata tidak selalu aman, bahkan berbahaya bagi kesehatan. Beberapa
jenis kemasan plastik berpotensi menimbulkan gangguan kesehatan termasuk
diantaranya kantung plastik “kresek” berwarna serta kemasan plastik berbahan
dasar polistiren dan polivinil klorida (PVC). Juga berbagai
kemasan dari plastik lainnya semisal botol plastik bekas minuman dan lainnya
yang kita perlu mengenalnya.
Meskipun selama
ini belum pernah ada pengaduan atau keluhan mengenai gangguan kesehatan akibat
penggunaan kantung “kresek” sebagai wadah makanan, namun kita perlu
berhati-hati. Kalau mau mewadahi makanan siap santap dengan plastik kresek
sebaiknya dilapisi dulu dengan bahan yang aman seperti daun atau kertas.
Kenalilah
Tanda Segitiga pada Plastik
Menentukan
Keamanannya
Selain plastik
kresek, kemasan plastik berbahan polivinil klorida (PVC) dan kemasan
makanan “styrofoam” juga berisiko melepaskan bahan kimia yang bisa
membahayakan kesehatan. Monomer styrene yang tidak ikut bereaksi dapat
terlepas bila bereaksi dengan makanan yang berminyak/berlemak atau mengandung
alkohol dalam keadaan panas. Meskipun bila residunya kecil tidak berbahaya.
Ditulis oleh Erabaru News
Apakah Anda sering memakai ulang botol bekas air mineral?
Itu hanya untuk sekali pakai lho. Jika Anda sering menggunakan barang-barang
berbahan dasar plastik, maka Anda wajib berhati-hati. Kenali tanda segitiga
pada setiap bahan plastik (terletak di bagian bawah), yang menentukan tingkat
keamanannya.
1. PETCiri-ciri: Warna bening dan jernih
Peringatan: Hanya untuk sekali pakai dan bukan untuk air panas, jika sudah kotor atau kadaluarsa, maka harus dibuang
2. HDPE
Plastik dengan kode No.2 atau plastik HDPE (High-density Polyethylene), yang biasa dipakai untuk botol obat, botol susu cair, jerigen pelumas, dan botol kosmetik.
Ciri-ciri: Warna putih susu
Peringatan: Hanya sekali pemakaian
3. PVC
Peringatan: Jangan membungkus makanan yang panas dan berminyak, berbahaya bagi ginjal dan hati
4. LDPE
Plastik No.4 atau LDPE (Low-density Polyethylene), biasa dipakai untuk kantong kresek, tutup plastik, plastik pembungkus daging beku, dan berbagai macam plastik tipis lainnya.
Ciri-ciri: lunak dan fleksible
5. PP
Ciri-ciri: berwarna putih tapi tidak jernih
6. PS
Peringatan: berbahaya bila digunakan untuk membungkus makanan yang panas
7. Other
Plastik No.7 atau
Other (O) dan jenis plastik lainnya selain dari no.1 hingga 6, yakni botol susu
bayi, plastik kemasan, dan gallon air minum. Plastik No.7 ini termasuk
Polycarbonate yang mengandung Bisphenol-A yang berpotensi merusak system hormon
juga berbahaya bagi tubuh. Tetapi, ada juga bahan yang baik untuk lingkungan
karena dapat diurai yang disebut bioplastik yang terbuat dari tepung jagung,
kentang, tebu.
Kemasan plastik
yang paling banyak dan paling aman digunakan adalah yang terbuat dari polyethylene
(PE) dan polyprophylene (PP) yang dilabeli terkadang juga
dilabeli dengan gambar gelas dan garpu atau ada tulisan `untuk makanan` atau `for
food use`.
Sayangnya masih
banyak barang plastik yang tidak mencantumkan simbol-simbol ini, terutama
barang plastik buatan lokal. Pemerintah Indonesia sendiri baru berencana untuk
mewajibkan produsen kemasan makanan melakukan penandaaan atau memberi label.
Rencana ini mulai diterapkan bulan November mendatang.
Dampak sampah
plastik terhadap lingkungan
(dikutip dari Alamendah’s Blog)
Dampak ini ternyata sangat
signifikan. Sebagaimana yang diketahui, plastik yang mulai digunakan sekitar 50
tahun yang silam, kini telah menjadi barang yang tidak terpisahkan dalam
kehidupan manusia. Diperkirakan ada 500 juta sampai 1 milyar kantong plastik
digunakan penduduk dunia dalam satu tahun. Ini berarti ada sekitar 1 juta
kantong plastik per menit. Untuk membuatnya, diperlukan 12 juta barel minyak
per tahun, dan 14 juta pohon ditebang.
Konsumsi berlebih terhadap
plastik, pun mengakibatkan jumlah sampah plastik yang besar. Karena bukan
berasal dari senyawa biologis, plastik memiliki sifat sulit terdegradasi (non-biodegradable).
Plastik diperkirakan membutuhkan waktu 100 hingga 500 tahun hingga dapat
terdekomposisi (terurai) dengan sempurna. Sampah kantong plastik dapat
mencemari tanah, air, laut, bahkan udara.
Kantong plastik terbuat dari
penyulingan gas dan minyak yang disebut ethylene.
Minyak, gas dan batu bara mentah adalah sumber daya alam yang tak dapat
diperbarui. Semakin banyak penggunaan palstik berarti semakin cepat
menghabiskan sumber daya alam tersebut.
Fakta tentang bahan pembuat
plastik, (umumnya polimer
polivinil) terbuat dari polychlorinated biphenyl (PCB) yang mempunyai struktur
mirip DDT. Serta kantong plastik yang sulit untuk diurai oleh tanah hingga
membutuhkan waktu antara 100 hingga 500 tahun. Akan memberikan akibat antara
lain:
- Tercemarnya tanah, air tanah dan makhluk bawah tanah.
- Racun-racun dari partikel plastik yang masuk ke dalam tanah akan membunuh hewan-hewan pengurai di dalam tanah seperti cacing.
- PCB yang tidak dapat terurai meskipun termakan oleh binatang maupun tanaman akan menjadi racun berantai sesuai urutan rantai makanan.
- Kantong plastik akan mengganggu jalur air yang teresap ke dalam tanah.
- Menurunkan kesuburan tanah karena plastik juga menghalangi sirkulasi udara di dalam tanah dan ruang gerak makhluk bawah tanah yang mampu meyuburkan tanah.
- Kantong plastik yang sukar diurai, mempunyai umur panjang, dan ringan akan mudah diterbangkan angin hingga ke laut sekalipun.
- Hewan-hewan dapat terjerat dalam tumpukan plastik.
- Hewan-hewan laut seperti lumba-lumba, penyu laut, dan anjing laut menganggap kantong-kantong plastik tersebut makanan dan akhirnya mati karena tidak dapat mencernanya.
- Ketika hewan mati, kantong plastik yang berada di dalam tubuhnya tetap tidak akan hancur menjadi bangkai dan dapat meracuni hewan lainnya.
- Pembuangan sampah plastik sembarangan di sungai-sungai akan mengakibatkan pendangkalan sungai dan penyumbatan aliran sungai yang menyebabkan banjir.
- Kantong plastik sisa telah banyak ditemukan di kerongkongan anak elang laut di Pulau Midway, Lautan Pacific
- Sekitar 80% sampah dil autan berasal dari daratan, dan hampir 90% adalah plastik.
- Dalam bulan Juni 2006 program lingkungan PBB memperkirakan dalam setiap mil persegi terdapat 46,000 sampah plastik mengambang di lautan.
- Setiap tahun, plastik telah ’membunuh’ hingga 1 juta burung laut, 100.000 mamalia laut dan ikan-ikan yang tak terhitung jumlahnya.
- banyak penyu di kepulauan seribu yang mati karena memakan plastik yang dikira ubur-ubur, makanan yang disukainya.
Cara
Mengurangi Sampah Plastik 1
(Dikutip dari Nurfadila)
Plastik merupakan bahan baku yang banyak digunakan oleh manusia, seperti untuk kemasan, sedotan, task kresek, bahan pelapis, mainan, alat-alat rumah tangga dan alat makan, perlengkapan sekolah, dan sebagainya. Sebagian besar barang-barang rumah tangga yang kita gunakan sehari-hari dibuat dari plastik. Perkembangan pesat dari industri plastik dan teknologi membuat kehidupan kita menjadi lebih mudah dan praktis.
Plastik dan
segala jenis barang yang dibuat dari plastik sangat sulit untuk didaur ulang.
Sampah plastik dan barang dari plastik baru akan terurai atau hancur di dalam
tanah dalam jangka waktu kurang lebih 200-1000 tahun kemudian. Apabila dibakar,
plastik akan mengahasilkan at kimia yang beracun dan menimbulkan berbagai
penyakit seperti menyumbat saluran pernafasan, kanker paru-paru, mengganggu
kesuburan dan sebagainya.
Dengan demikian,
kita diharapkan dapat lebih berhati-hati dan menjadi lebih effisien dalam
memanfaatkan barang-barang berbahan plastik. Hal-hal yang dapat kita lakukan
untuk menefisienkan penggunaan plastik dan mengurangi sampah plastik adalah
sebagai berikut.
1. Menggunakan dan memanfaatkan
tas.kantong belanja dari kain untuk mengurangi tas.kantong belanja dari
plastik.
2. Memanfaatkan barang berbahan
plastik bekas untuk dibuat aneka barang kerajinan atau digunakan dalam bentuk
lain seperti dompet, tas dan pernak pernik lain.
3. Mengembangkan produk plastik yang
awet sehingga penggunaannya dapat berlangsung lebih lama.
4. Mengembangkan teknologi atau
inovasi bahan pengganti plastik atau mendaur ulang plastik.
Cara
Menanggulangi Sampah Plastik 2
(Dikutip dari Rina Hendriastuti)
Plastik
banyak kegunaannya tetapi polimer sintetik plastik sangat sulit dirombak secara
alamiah. Hal ini mengakibatkan limbah yang plastik semakin menumpuk dan dapat
mencemari lingkungan. Plastik terdiri atas berbagai senyawa yang terdiri dari
polietilen, polistiren, dan polivinil klorida. Bahan-bahan tersebut bersifat
inert dan rekalsitran.
Senyawa
lain penyusun plastik yang disebut plasticizes terdiri: (a) ester asam lemak,
oleat, risinoleat, adipat, azelat, dan sebakat serta turunan minyak tumbuhan,
(b)
ester asam phthalat, maleat, dan fosforat. Bahan tambahan untuk pembuatan
plastik seperti Phthalic Acid Esters (PAEs) dan Polychlorinated Biphenyls
(PCBs) sudah diketahui sebagai karsinogen yang berbahaya bagi lingkungan
walaupun dalam konsentrasi rendah.
Berbagai upaya menekan penggunaan kantong plastik pun dilakukan
oleh beberapa negara. Salah satunya dengan melakukan upaya kampanye untuk
menghambat terjadinya pemanasan global. Sampah kantong plastik telah menjadi
musuh serius bagi kelestarian lingkungan hidup. Jika sampah bekas kantong
plastik itu dibiarkan di tanah, dia akan menjadi polutan yang signifikan. Kalau
dibakar, sampah-sampah itu pun akan secara signifikan menambah kadar gas rumah
kaca di atmosfer.
Untuk menanggulangi
sampah plastik beberapa pihak mencoba untuk membakarnya. Tetapi proses
pembakaran yang kurang sempurna dan tidak mengurai partikel-partikel plastik
dengan sempurna maka akan menjadi dioksin di udara. Bila manusia menghirup
Dioksin ini manusia akan rentan terhadap berbagai penyakit di antaranya kanker,
gangguan sistem syaraf,hepatitis, pembengkakan hati, dan gejala depresi. Kita
memang tidak mungkin bisa menghapuskan penggunaan kantong plastik 100%, tetapi
mungkin ada beberapa cara untuk mengatasinya. Kita bisa mulai mengurangi sampah
plastik kita dengan bukan tidak memakainya tetapi menggantikannya:
1. Jangan
pakai kantong plastik untuk belanja. Bawa sendiri tas belanjaan yang dapat
selalu dipergunakan lagi.
2. Jangan
langsung buang botol plastik sesudah minum. Isi air lagi dan pakai kembali
walaupun jangan terlalu banyak isi ulang. Kira-kira 5 kali pakai masihoke.
Untuk yang biasa minum di mobil, siapkan selalu botol yang sudah diisi penuh
agar tidak usah beli lagi.
3. Lebih
baik lagi beli botol minum jadi bisa selalu diisi ulang dan tidak usah beli
botol air mineral lagi
4. Di negara
barat banyak cafe seperti Starbucks sudah mulai membolehkan customer membawa
sendiri cangkir atau lebih baik thermos untuk diisi kopi. Kantong plastik masih
bisa digunakan lagi. Tapi kalau gelas plastik hanya bisa sekali saja.
Solusi terbaik dalam penanggulangan sampah plastik adalah dengan
melakukan daur ulang dan menguraikannya. Saat ini sudah ditemukan cara yang
tepat dan singkat untuk menguraikan sampah plastik. Yaitu dengan ditemukannya
bakteri Pseudomonas sp dan bakteri Sphingomonas sp yang dapat menguraikan
sampah plastik dalam kurun waktu singkat berkisar kurang lebih 3 bulan.
Industri
Daur Ulang di Indonesia
Terdapat hal yang menguntungkan dalam pemanfaatan limbah plastik di
Indonesia dibandingkan negara maju. Hal ini dimungkinkan karena pemisahan
secara manual yang dianggap tidak mungkin dilakukan di negara maju, dapat
dilakukan di Indonesia yang mempunyai tenaga kerja melimpah sehingga pemisahan
tidak perlu dilakukan dengan peralatan canggih yang memerlukan biaya tinggi.
Kondisi ini memungkinkan berkembangnya industri daur ulang plastik di Indonesia
(Syafitrie, 2001).
Pemanfaatan plastik daur ulang dalam pembuatan kembali barang-barang
plastik telah berkembang pesat. Hampir seluruh jenis limbah plastik (80%) dapat
diproses kembali menjadi barang semula walaupun harus dilakukan pencampuran
dengan bahan baku baru dan additive untuk meningkatkan kualitas (Syafitrie,
2001). Menurut Hartono (1998) empat jenis limbah plastik yang populer dan laku
di pasaran yaitu polietilena (PE), High Density Polyethylene (HDPE),
polipropilena (PP), dan asoi.
Pirolis Limbah Kaleng Bekas Ajaib
Mengubah Plastik Menjadi Minyak
Mengubah Plastik Menjadi Minyak
Kaleng bekas roti dan pipa besi ini merupakan alat konversi
plastik menjadi minyak. Foto: MASHURI KURNIAWAN/riau pos
Dua buah kaleng bekas roti
disusun secara bertingkat. Sebuah pipa besi tersambung dengan kaleng roti pada
bagian atas. Sedangkan ujung pipa besi lainnya dibiarkan terbuka begitu saja.
Bila dihidupkan pemantik api dekat dengan ujung pipa tersebut akan turut
menyemburkan api. Alat konversi plastik menjadi minyak bernama pirolis
ini merupakan karya Mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) Sultan
Syarif Kasim Riau, Heriyadi.
Laporan, MASHURI KURNIAWAN, Pekanbaru
Laporan, MASHURI KURNIAWAN, Pekanbaru
Proses pembuatannya sangat
sederhana dan tidak membutuhkan biaya besar. Untuk membuat pirolis dibutuhkan
dua buah kaleng bekas roti. Pipa besi sepanjang 3 meter atau lebih
panjang akan lebih bagus. Kemudian lem besi dan sampah plastik.
Yang perlu diperhatikan dalam
pembuatan alat ini adalah saat pengeleman. Diusahakan tiap sambungan tertutup
lem dengan rapat. Sebab, bila terjadi kebocoran bisa memberikan pengaruh pada
proses kondensasi dan minyak yang dihasilkan. Selanjutnya yang harus
diperhatikan lagi, jangan sampai pipa kurang dari dua meter, bisa berpengaruh
juga pada kondensasi uap panas dihasilkan bisa tidak maksimal.
Untuk menghasilkan minyak, ada
beberapa langkah yang harus diakukan. Kaleng pertama yang berada di bawah
dijadikan tempat pebakaran sampah. Kaleng ini berisi dengan serbuk atau
sekam kayu sampai penuh. Lalu buat lubang kecil pada kaleng itu.
Fungsinya bila dilakukan proses pembakaran pada kaleng pertama oksigen
dapat masuk.
Kemudian, kaleng kedua yang berada
di atas isi sampah plastik yang sudah diracik kecil ditutup rapat. ‘’Plastiknya
harus kering. Kalau basah, sulit menghasilkan minyak yang banyak,’’ jelas
Heriyadi kepada Riau Pos, Rabu (8/5) lalu.
Heriyadi menyebutkan, sampah yang
digunakan sebaiknya yang mempunyai senyawa sejenis saja dalam sekali
pembakaran. Misalnya botol bekas minuman mineral, tidak dicampur sampah plastik
yang lain. Sebab, setiap sampah mengandung polimer yang berbeda dengan
lainnya
Kaleng pertama yang sudah berisi
serbuk kayu dibakar. Dengan begitu, proses pembakaran tersebut akan
membuat sampah plastik dalam media kedua memuai dengan sendirinya.
Uapan itulah yang akan
mengeluarkan cairan melalui pipa peyulingan yang berada di atas kaleng. Cairan
itu merupakan minyak yang dihasilkan dari proses konversi plastik menjadi
minyak. Warna minyak yang dihasilkan, dari penuturan Heriyadi warnanya
kekuningan.Dari percobaan yang sudah dilakukannya, sampah plastik satu kaleng
dapat menghasilkan minyak sebanyak setengah botol air mineral.
Dikatakan, kuantitas minyak
yang dihasilkan konvensi ini dipengaruhi oleh beberapa faktor. Salah satunya
adalah jenis sampah plastik yang digunakan. Plastik botol minuman seperti
Pocari Sweat, ember plastik, Aqua, Mizone, dan lainnya, dapat
menghasilkan lebih banyak minyak dibandingkan kantong plastik, atau
plastik-plastik lainnya.
‘’Saya mencoba memanfaatkan
barang-barang yang sudah tidak dipakai. Untuk pembakaran bisa dengan
media apapun, tapi dengan serbuk kayu lebih baik memakai bahan bakar kayu.
Namun untuk hasil yang maksimal, kita bisa menggunakan kompor gas. Karena
panasnya lebih stabil dan kita mudah dalam mengatur suhu pemanasannya,’’
jelasnya.
Namun lanjutnya, secara
manual bisa di gunakan untuk pembakaran seperti mana biasanya
minyak tanah yang ada pada saat ini. Dalam proses ini diperkirakan untuk
1 kilogram sampah menghasilkan 0,8 liter dari proses pembakaran tersebut ungkap
heryadi kepada Riau Pos belum lama ini.
Pengembangan alat yang disebut
dengan pirolis ini, katanya dapat mengubah sampah plastik menjadi bahan bakar,
yang kemudian disebut minyak plastik. Minyak ini bisa digunakan sebagai
bahan bakar kompor, tungku atau mesin-mesin bakar sederhana.
Selain itu, untuk keperluan
sehari- hari tidak perlu membeli minyak tanah yang harganya semakin tak
terjangkau. Sebab minyak yang dihasilkan alat ini kualitasnya lebih bagus dari
minyak tanah. Bila mempunyai keinginan, semua masyarakat bisa lebih kreatif
dengan temuan energi terbarukan, mengkonversi lebih lanjut plastik
menjadi bensin, solar dan lainnya.
Jepang Buat Plastik Ramah Lingkungan
Jepang Buat Plastik Ramah Lingkungan
Jenis plastik yang baru ditemukan ini sudah beredar dan
mempunyai kekuatan sebaik plastik konvensional, dan dapat dibuat menjadi aneka ragam
benda, seperti kemasan hingga serat untuk tekstil. Bahkan, plastik ini dapat terurai oleh
mikroorganisme di dalam tanah.
Selain itu, daya tahan lebih tinggi terhadap bakteri dan jamur. Begitu juga bila dibakar, gas yang dihasilkan tidak akan menimbulkan efek rumah kaca maupun gas beracun. Dan, aman digunakan di dalam mikrowave.
Ada pula digunakan untuk kartu memori pada komputer jinjing atau laptop.
*Sumber: http://clubbing.kapanlagi.com
Selain itu, daya tahan lebih tinggi terhadap bakteri dan jamur. Begitu juga bila dibakar, gas yang dihasilkan tidak akan menimbulkan efek rumah kaca maupun gas beracun. Dan, aman digunakan di dalam mikrowave.
Ada pula digunakan untuk kartu memori pada komputer jinjing atau laptop.
*Sumber: http://clubbing.kapanlagi.com
Penutup
Demikianlah, telah penulis bahas
masalah “Tas Kresek” yang sangat membahayakan lingkungan bila dibakar atau
dibuang sebagai sampah.
Usaha penanggulangannya adalah dengan cara menguragi pemakaiannya.
Selain itu telah penulis kutip cara penanggulangan lain yang
ditulis ole beberapa penulis.
Semoga berguna bagi kita semua.
Penulis yakin bahwa makalah ini tidak sempurna. Bila para
pembaca menemukan kesalahan mohon diberitahukan kepada penulis untuk dilakukan
koreksi. Untuk itu penulis mengucapkan banyak terima kasih.
Akhirnya, wallohul muwaffiq ila aqwamittoriq.
Jember, 30 Oktober 2013.
Dr. H.M. Nasim Fauzi
Jalan Gajah Mada 118
Tlp. 0331 481127 Jember
Tidak ada komentar:
Posting Komentar