Di Manakah Tempat Wanita Dunia di Sorga ?
Oleh : Dr. H.M. Nasim Fauzi
I PENDAHULUAN
1. Latar Belakang Masalah
Setiap orang, baik laki-laki atau perempuan yang beriman terhadap adanya alam akhirat tentu ingin masuk sorga, dan sebaliknya tidak mau masuk neraka.
Bagi seorang laki-laki ganjarannya sudah jelas yaitu akan dikawinkan dengan para bidadari.
Bagaimana dengan wanita ? Apakah akan dikawinkan dengan bidadara ? Ternyata di surga tidak ada bidadara, tetapi yang ada adalah para pelayan laki-laki. Apakah akan dikawinkan dengan pelayan ? Atau dikawinkan dengan bekas suaminya dulu, atau dengan bekas laki-laki dunia yang lain ?
Demikian pertanyaan-pertanyaan yang mengganjal yang jawabannya tidak memuaskan kita.
Karena motif /dorongan kebanyakan manusia untuk berbuat baik adalah ingin mendapatkan surga maka keraguan akan siapa pasangannya nanti ini sering menimbulkan was-was.
Untuk menjawab pertanyaan ini, setelah membaca beberapa buku yang membahas tentang sorga, utamanya terjemahan buku karangan Ibnu Qayyim Al-Jauziyah berjudul TAMASYA KE SURGA, penulis mengajukan pendapat/teori berdasar ilmu biologi/ kedokteran sesuai dengan profesi penulis.
2. Hakekat manusia
Manusia terdiri dari jasad yang bisa tua akhirnya mati dan rusak, dan roh yang abadi. Pada hakekatnya diri kita yang sejati adalah roh, bukan jasad. Semua roh bani Adam berasal dari sulbi Adam (Al-Araf, 7:172). Roh-roh ini netral, tidak ada roh laki-laki atau roh perempuan. Mereka menunggu siapnya suatu embryo laki-laki atau perempuan di dalam kandungan seorang ibu untuk dimasuki.
Lalu hiduplah seorang laki-laki atau perempuan. Jadi jenis kelamin kita sepenuhnya ditentukan oleh jasad bukan roh
سُوۡرَةُ الاٴعرَاف
وَإِذۡ أَخَذَ رَبُّكَ مِنۢ بَنِىٓ ءَادَمَ مِن ظُهُورِهِمۡ ذُرِّيَّتَہُمۡ وَأَشۡہَدَهُمۡ عَلَىٰٓ أَنفُسِہِمۡ أَلَسۡتُ بِرَبِّكُمۡۖ قَالُواْ بَلَىٰۛ شَهِدۡنَآۛ أَن تَقُولُواْ يَوۡمَ ٱلۡقِيَـٰمَةِ إِنَّا ڪُنَّا عَنۡ هَـٰذَا غَـٰفِلِينَ (١٧٢)
Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu mengeluarkan keturunan anak-anak Adam dari sulbi mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka (seraya berfirman): "Bukankah Aku ini Tuhanmu?". Mereka men jawab: "Betul (Engkau Tuhan kami), kami menjadi saksi". (Kami lakukan yang demikian itu) agar di hari kiamat kamu tidak mengatakan: "Sesungguhnya kami (bani Adam) adalah orang-orang yang lengah terhadap ini (keesaan Tuhan)" (QS. Al- A'raf / 7:172).
Setelah sampai waktunya ajal, roh ini dicabut oleh malaikat el-maut / Izroil masuk ke alam kubur/alam barzah, tetap tidak berjenis kelamin seperti semula.
Pada hari kiamat ditiuplah sangkakala oleh malaikat Isrofil. Tiupan pertama mengejutkan semua mahluk yang bernyawa, memadamkan matahari dan bintang-bintang, meruntuhkan gunung-gunung sehingga permukaan bumi menjadi rata. Tiupan kedua mematikan semua mahluk termasuk jin-jin, para malaikat dan sang iblis, kecuali yang dikehendaki Allah. Pada tiupan ketiga Tuhan menurunkan hujan untuk membangkitkan kembali bani Adam dan jin dari kuburnya masing-masing untuk dikumpulkan di padang Mahsyar. Sementara itu roh-roh bani Adam di alam Barzah balik lagi ke bumi masuk ke jasadnya yang baru. Seusai menjalani Pengadilan Tuhan dan telah diputuskan nasibnya masing-masing, semua manusia dibawa ke Shirat (jembatan ke surga yang membentang di atas neraka). Waktu itu bumi dan langit dimusnahkan Allah dan tempatnya digantikan oleh surga. Sebagian besar manusia jatuh ke dalam neraka. Hanya sebagian kecil yang berhasil melewati Shoth menjadi ahli sorga (ashabul jannah).
3. Hakekat Kehidupan di Dunia dan Kehidupan Keluarga
Kehidupan dunia hanya sementara, tidak kekal, senda gurau dan main-main saja (Al-Ankabut : 64). Juga hubungan antara suami dengan istrinya di dunia bersifat sementara. Sedang hubungan darah (orang tua dengan anak) kekal.
سُوۡرَةُ العَنکبوت
وَمَا هَـٰذِهِ ٱلۡحَيَوٰةُ ٱلدُّنۡيَآ إِلَّا لَهۡوٌ۬ وَلَعِبٌ۬ۚ وَإِنَّ ٱلدَّارَ ٱلۡأَخِرَةَ لَهِىَ ٱلۡحَيَوَانُۚ لَوۡ ڪَانُواْ يَعۡلَمُونَ (٦٤)
Dan tiadalah dunia ini melainkan senda gurau dan main-main. Dan sesungguhnya akhirat ialah yang sebenarnya kehidupan, kalau mereka mengetahuinya. (QS. Al-Ankabut / 29 : 64).
Tidak demikian halnya di surga. Hubungan penghuni surga dengan istri-istrinya yaitu para bidadari adalah kekal.
Hadis 1. Nabi Muhammad SAW bersabda, "Janganlah seorang istri menyakiti hati suaminya di dunia sebab istrinya dari bidadari- bidadari yang bermata jelita pasti berkata, 'Jangan sekali-kali kamu menyakiti hatinya. Mudah-mudahan engkau dimatikan Allah. Ia bagi Anda hanya sebatas tamu dan sebentar lagi ia meninggalkanmu dan menjadi milik kami'." (Musnad Ahmad)
4. Surga
Surga adalah suatu tempat kediaman yang disediakan oleh Allah SwT untuk hamba-hamba-Nya yang bertaqwa kepadaNya, sebagai balasan kepada mereka atas keimanannya yang jujur dan benar serta amal perbuatannya yang shalih.
Telah disebutkan bahwa surga mengganti tempat langit dan bumi yang sebelumnya telah dimusnahkan Allah, sehingga wilayah surga adalah seluas langit dan bumi.
۞ وَسَارِعُوٓاْ إِلَىٰ مَغۡفِرَةٍ۬ مِّن رَّبِّڪُمۡ وَجَنَّةٍ عَرۡضُهَا ٱلسَّمَـٰوَٲتُ وَٱلۡأَرۡضُ أُعِدَّتۡ لِلۡمُتَّقِينَ
۞ وَسَارِعُوٓاْ إِلَىٰ مَغۡفِرَةٍ۬ مِّن رَّبِّڪُمۡ وَجَنَّةٍ عَرۡضُهَا ٱلسَّمَـٰوَٲتُ وَٱلۡأَرۡضُ أُعِدَّتۡ لِلۡمُتَّقِينَ
Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa (QS. Ali Imron [2] 134
Tentunya penghuni surga bertempat di sebuah atau di beberapa planet yang berhukum gravitasi mirip dengan bumi yang ada sebelumnya
Allah SwT. berfirman,
وَلِمَنۡ خَافَ مَقَامَ رَبِّهِۦ جَنَّتَانِ
"Bagi orang yang takut akan saat menghadap Tuhannya ada dua surga." (QS. Ar-Rahman [55] : 46).
Di ayat yang lain, Allah SwT. berfirman,
وَمِن دُونِہِمَا جَنَّتَانِ
"Selain dari dua surga tersebut, ada dua surga lagi." (QS. Ar-Rahman [55] : 62).
Secara ringkas semua kehebatan surga tergambar pada hadis berikut:
Hadis 2. Dalam Sunan Ibnu Majah disebutkan bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Ketahuilah adakah orang yang siap menuju surga, karena sesungguhnya surga itu tidak dapat dibayangkan. Demi Tuhannya Ka'bah, surga adalah cahaya yang bersinar terang. Ia adalah aroma yang semerbak. Ia adalah gedung yang megah. Ia adalah sungai yang mengalir. Ia adalah buah-buahan yang ranum. Ia adalah istri-istri yang cantik jelita. Ia adalah perhiasan yang banyak. Ia adalah tempat yang abadi di negeri yang sejahtera. Ia adalah buah-buahan, tanaman, kesenangan, kenikmatan di tempat yang tinggi dan indah.
Bila keadaan surga yang paling rendah adalah seperti yang tergambar pada hadis berikut bagaimana halnya surga yang lebih tinggi ?
Hadis 3 Nabi Muhammad SAW bersabda, 'Musa a.s. bertanya kepada Tuhannya, 'Bagaimana rumah penghuni surga yang paling rendah?' Allah berfirman, 'Seorang laki-laki datang setelah para penghuni surga masuk ke dalam surga. Dikatakan kepadanya, Masuklah ke dalam surga! 'Ia berkata, 'Tuhanku, bagaimana aku harus masuk sementara seluruh manusia telah menempati rumahnya masing-masing dan mereka telah mengambil jatahnya masing-masing? 'Allah berfirman, Maukah engkau diberi kenikmatan sebanyak yang dimiliki salah seorang raja di bumi?' Orang tersebut menjawab, Aku mau wahai Tuhanku. 'Allah berfirman kepadanya lagi Apakah engkau mau lagi diberi lima kali lipat lebih banyak dari yang dia miliki?' Untuk kelima kalinya orang tersebut menjawab, 'Aku mau wahai Tuhanku.' Musa a.s. bertanya lagi, 'Kemudian mereka yang paling tinggi rumahnya?' Allah berfirman, 'Itulah yang Aku kehendaki. Aku tanam kemuliaan mereka dengan TanganKu sendiri dan memberi cap di atasnya. Ia tidak pernah dilihat oleh mata, didengar oleh telinga dan terbayang dalam hati manusia." (HR. Muslim dan Hamidi).
5. Hanya Ada Satu Jalan ke Sorga (Sebaliknya, Sangat Banyak Jalan ke Neraka)
Hadis 4. Ibnu Mas'ud r.a. berkata, "Pada suatu hari, Rasulullah SAW. membuat garis. Sabda beliau, 'Ini adalah (satu) jalan Allah.' Kemudian beliau membuat banyak garis di sebelah kanan kirinya. Sabdanya, garis-garis ini adalah jalan-jalan dan di atas setiap jalan terdapat syetannya, engajak kepada jalan-jalan tersebut.
'Kemudian beliau membaca ayat,
'Dan bahwa (yang Kami perintahkan) ini adalah (satu) jalan-Ku yang lurus, maka ikutilah dia; dan janganlah kalian mengikuti jalan-jalan yang lain karena jalan-jalan tersebut mencerai- beraikan kalian dari jalanNya (QS. Al-An'am / 6 : 153)." (HR. Ahmad dan Hakim).
وَعَلَى ٱللَّهِ قَصۡدُ ٱلسَّبِيلِ وَمِنۡهَا جَآٮِٕرٌ۬ۚ وَلَوۡ شَآءَ لَهَدَٮٰڪُمۡ أَجۡمَعِينَ
"Dan hak Allah (menerangkan) (satu) jalan yang lurus, dan di antara jalan-jalan itu ada yang bengkok. Dan jikalau Dia menghendaki, tentu- lah Dia memimpin kamu semuanya (kepada jalan yang benar)." (QS. An-Nahl [16] : 9).
Perumpamaan Allah, surga, Nabi dan manusia digambarkan di dalam hadis berikut:
Hadis 5 "Sesungguhnya perumpamaanmu (Muhammad) dan perumpamaan umatmu adalah seperti raja yang membangun gedung dengan kamar-kamar di dalamnya dan menyiapkan hidangan pesta di dalamnya. Setelah itu, sang raja menyuruh seseorang untuk mengundang rakyatnya untuk hadir pada pesta tersebut. Di antara manusia ada yang memenuhi undangan utusan raja. Ada pula yang tidak menggubris undangan raja. Allah adalah sang raja yang dimaksud. Gedung tadi adalah Islam. Kamarnya adalah surga. Dan engkau wahai Muhamad adalah utusan yang mengundang manusia untuk hadir pada jam makan tadi. Barang siapa menjawab undanganmu, maka ia masuk Islam. Barang siapa masuk Islam, maka ia masuk surga. Dan barang siapa masuk surga, maka ia makan hidangan lezat yang ada di dalamnya." (HR. Tirmidzi).
II PEMBUATAN TEORI
Allah SwT. berfirman dalam Al-Qur'an :
سُوۡرَةُ الرُّوم
وَيَوۡمَ تَقُومُ ٱلسَّاعَةُ يَوۡمَٮِٕذٍ۬ يَتَفَرَّقُونَ (١٤) فَأَمَّا ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ وَعَمِلُواْ ٱلصَّـٰلِحَـٰتِ فَهُمۡ فِى رَوۡضَةٍ۬ يُحۡبَرُونَ (١٥
"Pada hari kiamat, manusia bergolong-golongan. Adapun orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal shalih, maka mereka di dalam taman (surga) bergembira." (Ar-Rum [30]:14-15).
Al-Habrah (kegembiraan) yang dimaksud pada ayat di atas adalah menikmati paduan suara yang merdu." Rasulullah SAW bersabda,
Hadis 6. 'Sesungguhnya di surga, terdapat masyarakat bidadari yang bermata jelita. Mereka melantunkan suara emasnya yang tidak pernah didengar seluruh makhluk sebelumnya. Mereka berkata, 'Kami adalah wanita-wanita abadi dan kami tidak mati. Kami bahagia dan tidak sengsara. Kami ridha dan tidak cemberut. Berbahagialah bagi orang yang menjadi milik kami dan kami menjadi miliknya'." (HR. Tirmidzi).
Semua ganjaran di surga yang tersebut dalam Al-Qur'an dan Hadis-hadis tadi diberikan kepada semua penghuni surga bekas orang mukmin laki-laki atau perempuan di dunia.
Pada hakekatnya ganjaran ini adalah untuk diri sejati yaitu roh insan. Karena roh insan tidak dapat menikmatinya secara langsung maka dibuatkan untuknya wadah baru di surga berupa jasad laki-laki yang sempurna agar mereka bisa menikmati sorga.
Teori:
Roh-roh bani Adam / manusia yang tidak berjenis kelamin, yang di bumi sebelumnya menempati jasad laki-laki atau wanita, di dalam surga dimasukkan ke dalam jasad baru berupa laki-laki yang sempurna, sehingga semua penghuni sorga berjenis laki-laki.
|
------------------------------------------------------------------------------------
III PEMBUKTIAN TEORI
Teori ini harus dibuktikan. Dasar-dasar pembuktian yang kami pakai adalah:
1. Dasar Naqal yaitu Hadis
2. Dasar Akal / Logika
3. Dasar Perasaan Keadilan
4. Dasar Ilmu Pengetahuan Biologi/ Kedokteran.
1. Dasar Hadis
a. Jalur hadis Shahih yang terdiri dari 2 Imam Besar yang terdahulu yaitu Imam Malik dan Imam Ahmad bin Hanbal serta 6 Kitab (Kutubus Sittah) dari Imam al- Bukhari, Imam al-Muslim, an-Nasa'i, at-Turmudzi dan Ibnu Majah.
Jalur ini penulis pakai untuk mendukung teori bahwa semua penghuni surga yang berasal dari dunia berjenis laki-laki dengan beberapa pengecualian. Termasuk yang dikecualikan adalah para istri Rasulullah SAW yang tetap wanita karena ingin tetap menjadi isteri Nabi SAW di sorga. Oleh karena itu jumlah wanita dunia di sorga sangat sedikit, sesuai dengan hadis-hadis berikut ini:
Hadis 7. 'Sesungguhnya penghuni surga yang paling sedikit adalah kaum wanita." (HR. Muslim dan Ahmad).
Hadis 8. Rasulullah SAW bersabda, "Kaum wanita tidak masuk ke dalam surga kecuali seperti gagak ini di antara sekian banyak kumpulan burung gagak ini." (HR. Ahmad dalam Musnadnya), Yang dimaksud dengan pernyataan kaum wanita sedikit yang masuk surga seperti burung gagak a'sham, karena burung gagak yang seperti itu relatif tidak banyak di antara sekian banyak kumpulan burung gagak.
(Dalam hadist yang lain disabdakan, "Aisyah di kalangan kaum wanita adalah seperti burung gagak a'sham di antara kumpulan burung gagak." Ini berarti Aisyah istri Nabi tetap menjadi wanita dengan alasan di atas).
Sebaliknya sebagian besar istri ahli surga adalah bidadari yang dibuat baru di sorga, bukan jelmaan wanita dunia, sesuai firman Allah berikut ini :
سُوۡرَةُ الرَّحمٰن
فِيہِنَّ قَـٰصِرَٲتُ ٱلطَّرۡفِ لَمۡ يَطۡمِثۡہُنَّ إِنسٌ۬ قَبۡلَهُمۡ وَلَا جَآنٌّ۬ (٥٦)فَبِأَىِّ ءَالَآءِ رَبِّكُمَا تُكَذِّبَانِ (٥٧) كَأَنَّہُنَّ ٱلۡيَاقُوتُ وَٱلۡمَرۡجَانُ (٥٨
“Di dalam surga itu ada bidadari-bidadari yang sopan yang menundukkan pandangannya, tidak pernah disentuh oleh manusia sebelum mereka (penghuni-penghuni surga yang menjadi suami mereka) dan tidak pula oleh jin. Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan ? Seakan-akan bidadari itu permata yakut dan marjan." (QS. Ar-Rahman / 55 : 56-58).
Jelas para bidadari ini bukan wanita dunia, karena tidak pernah disentuh manusia dan jin sebelumnya (di dunia). Mereka itu diciptakan langsung di sorga seperti sabda Allah berikut ini:
'Sesungguhnya Kami menciptakan mereka (bidadari-bidadari) dengan langsung. Dan Kami jadikan mereka gadis-gadis perawan. Penuh cinta lagi sebaya umurnya. (Kami ciptakan mereka) untuk golongan kanan.' (QS. Al-Waqiah [56] : 35-38)
سُوۡرَةُ الواقِعَة
إِنَّآ أَنشَأۡنَـٰهُنَّ إِنشَآءً۬ (٣٥) فَجَعَلۡنَـٰهُنَّ أَبۡكَارًا (٣٦) عُرُبًا أَتۡرَابً۬ا (٣٧) لِّأَصۡحَـٰبِ ٱلۡيَمِينِ (٣٨
b. Jalur Hadis Dhaif (Hadits Dha'if adalah yang tercatat betul-betul berasal dari Nabi, melalui beberapa jalur atau saluran yang di dalam masing-masing isnadnya terdapat rawi/periwayat hadis yang lemah).
Jalur ini penulis pakai untuk membuktikan tentang pendapat bahwa wanita dunia diubah menjadi bidadari di surga hanya ada di hadis-hadits dhoif.
Hadis Dhaif 1 Anas din Malik Ra. meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Wanita-wanita surga adalah wanita-wanita kalian yang dulunya sudah kabur penglihatannya dan kotor bulu alisnya." .
Hadis Dhaif 2 Salamah bin Yazid pernah mendengar Rasulullah SAW bersabda mengenai firman Allah Ta'ala, 'Sesungguhnya Kami menciptakan mereka (bidadari-bidadari) dengan langsung." Sabda beliau "Mereka adalah janda-janda dan perawan- perawan yang pernah hidup di dunia."
Hadis Dhaif 3 Mubarak bin Fadhalah Hasan berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Tidak ada wanita tua yang masuk surga. "Mendengar sabda tersebut, terdengar wanita tua menangis, lantas beliau bersabda, "Katakan padanya bahwa kelak mereka tidak tua lagi. Saat itu adalah hari muda. Sesungguhnya Allah Azza wajalla berfirman, 'Sesungguhnya Kami menciptakan mereka (bidadari-bidadari) dengan langsung'."
Hadis Dhaif 4 Abu Hurairah r.a berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda yang ketika sedang berada di tengah para sahabat-sahabatnya dalam hadits yang panjang, di antaranya, "Kemudian seorang laki-laki dari mereka masuk surga dengan tujuh puluh dua istri yang diciptakan Allah Ta'ala dan dua istri dari anak Adam. Kedua istrinya yang berasal dari dunia mempunyai kelebihan dari mereka yang diciptakan Allah (bidadari) karena ibadah keduanya kepada Allah ketika di dunia." Hadits ini dianggap lemah oleh Imam Ahmad.
2. Dasar Akal / Logika
Berbicara masalah laki-laki dan perempuan di surga, kita tidak dapat menghindar dari membahas perbedaan laki-laki dan perempuan di dunia. Laki-laki diciptakan lebih besar dan kuat karena menjadi pelindung keluarga, sedang perempuan ditugaskan hamil, melahirkan dan menyusui anak. Ini membuat badannya lebih kecil dan kurang gesit dibanding laki-laki. Untuk tugas yang memerlukan kegesitan lebih pas bentuk laki-laki, sehingga para rasul selalu laki-laki dan malaikat yang menjelma menjadi manusia selalu dirupakan laki-laki.
Untuk bisa memilih bentuk apa yang pas untuk menjadi ahli sorga yang sempurna kita perlu memerinci kegiatannya di surga.
Kegiatan Seorang Ahli Sorga
Dari analisa terjemahan buku karangan Ibnu Qayyim Al-Jauziyah berjudul TAMASYA KE SURGA, kegiatan ahli surga adalah sebagai berikut:
i. Menjadi raja di surga yang amat luas.
ii. Memuji-muji Nama Tuhan.
iii. Mengontrol ghuraf yaitu gedung bertingkat tinggi dan besar, menikmati hidangan-hidangannya dan fasilitas-fasilitas yang ada di dalamnya dilayani oleh para anak-anak muda yang elok.
iv. Rutin mengunjungi istri-istrinya para bidadari di kemah yang besar.
v. Rutin berkumpul menyaksikan wajah Tuhan.
vi. Rutin pergi ke pasar sorga dengan kendaraan sorga
vii. Pergi ke tepi sungai dan taman-taman mendengarkan nyanyian para bidadari.
viii. Rutin saling berkunjung dengan kendara- an sorga ke famili dan teman di sorga lain atau berkumpul bersama-sama di suatu sorga.
Kegiatan ini sukar dikerjakan oleh seorang ahli surga perempuan. Sehingga agar tugasnya sempurna mereka sebaiknya berjenis laki-laki.
3. Dasar Perasaan Keadilan
Bila seseorang wanita dunia menerima saja nasibnya menjadi seorang bidadari di sorga maka kenikmatan yang didapatnya jauh lebih sedikit daripada seorang ahli surga laki-laki. Lebih dulu marilah kita kaji bagaimana ciri-ciri seorang bidadari.
Ciri-ciri Bidadari-bidadari Surga:
a. Dipingit di Kemah-kemah
Tentang ciri-ciri mereka, Allah Ta'ala berfirman,
حُورٌ۬ مَّقۡصُورَٲتٌ۬ فِى ٱلۡخِيَامِ
“Bidadari-bidadari) yang jelita, putih bersih dipingit dalam kemah." (QS. Ar-Rahman [55]: 72).
Bidadari-bidadari tersebut tertahan dan berdiam diri di kemahnya masing-masing dan tidak keluar dari padanya menuju ghuraf dan taman-taman di surga.
Kutipan dari Surat Yasin berikut ini sudah sangat dikenal, menggambarkan kegiatan Ahli Surga bersama bidadari :
سُوۡرَةُ یسٓ
إِنَّ أَصۡحَـٰبَ ٱلۡجَنَّةِ ٱلۡيَوۡمَ فِى شُغُلٍ۬ فَـٰكِهُونَ (٥٥) هُمۡ وَأَزۡوَٲجُهُمۡ فِى ظِلَـٰلٍ عَلَى ٱلۡأَرَآٮِٕكِ مُتَّكِـُٔونَ (٥٦) لَهُمۡ فِيہَا فَـٰكِهَةٌ۬ وَلَهُم مَّا يَدَّعُونَ (٥٧) سَلَـٰمٌ۬ قَوۡلاً۬ مِّن رَّبٍّ۬ رَّحِيمٍ۬ (٥٨)
“Sesungguhnya para ahli surga pada hari itu bersenang-senang dalam kesibukan masing-masing. Mereka itu dengan isteri-isterinya berada di tempat yang teduh, sambil duduk-duduk bersandar di atas sofa. Disitu mereka mendapatkan buah-buahan dan apa saja yang dimintanya. ,,Salam (damai)", sebagai ucapan penghormatan yang mereka terima dari Tuhan yang Maha Penyayang. (QS. Yasin [36] : 55-58).
Yang dimaksud dengan bersenang-senang dalam kesibukan adalah kegiatan ahli sorga yang sibuk bersetubuh dengan isterinya yang selalu perawan kembali setelah disetubuhi.
b. Cantik Wajahnya dan Bagus Akhlaknya
فِيہِنَّ خَيۡرَٲتٌ حِسَانٌ۬
Di dalam surga-surga itu ada bidadari-bidadari yang baik-baik lagi cantik-cantik. (QS. Ar- Rahman [55] :70).
c. Perawan, kaya Cinta dan Sebaya
سُوۡرَةُ الواقِعَة
إِنَّآ أَنشَأۡنَـٰهُنَّ إِنشَآءً۬ (٣٥) فَجَعَلۡنَـٰهُنَّ أَبۡكَارًا (٣٦) عُرُبًا أَتۡرَابً۬ا (٣٧
Sesungguhnya Kami menciptakan mereka (bidadari-bidadari) dengan langsung, dan Kami jadikan mereka gadis-gadis perawan, penuh cinta lagi sebaya umurnya. (QS. Al-Waqiah [56] : 35-37)
d. Montok
سُوۡرَةُ النّبَإِ
إِنَّ لِلۡمُتَّقِينَ مَفَازًا (٣١) حَدَآٮِٕقَ وَأَعۡنَـٰبً۬ا (٣٢) وَكَوَاعِبَ أَتۡرَابً۬ا (٣٣
Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa mendapat kemenangan, (yaitu) kebun-kebun dan buah anggur, dan gadis-gadis remaja (kawaib) yang sebaya. (An-Naba' [78] : 31-33).
Kawa'iba adalah kata jamak dari kata ka'ibun yang berarti wanita yang montok payudaranya..
e. Kulitnya Mulus (Halus dan Transparan)
Nabi Muhammad SAW bersabda, "Setiap orang dari penghuni surga mempunyai dua istri dari bidadari-bidadari yang bermata jelita. Masing-masing dari keduanya mengenakan tujuh puluh pakaian dan sumsum tulang betisnya bisa dilihat dan luar pakaian tersebut." (HR. Ahmad).
Tidak disangsikan lagi bahwa orang mukmin di surga mempunyai istri lebih dari dua karena disebutkan bahwa Rasulullah SAW bersabda,
"Di surga orang mukmin mempunyai kemah dari mutiara lu'lu' yang berlubang. Tingginya enam puluh mil. Di dalamnya, orang mukmin mempunyai keluarga (isteri-isteri) dan ia berjalan mengelilingi mereka. Sebagian dari mereka tidak bisa melihat sebagian yang lain." (HR. Bukhari dan Muslim).
Dari uraian di atas terbaca bahwa para bidadari mendapatkan kenikmatan yang banyak, namun sangat terbatas kegiatannya. Jauh lebih sempit dibanding luasnya kekuasaan ahli surga (pria). Belum lagi kesempatan bergaul dengan pasangannya lebih sedikit bila dia berkelamin wanita dibanding dengan bila dia berkelamin laki-laki. Rasanya tidak adil kalau bidadari ini adalah jelmaan wanita dunia. Hal ini tidak mungkin terjadi di bawah kekuasan Allah Yang Maha Adil.
4. Dasar Biologis / Kedokteran
Seorang embryo di dalam kandungan pada mulanya tidak dapat dibedakan jenis kelaminnya antara laki-laki dan perempuan (indifferen). Pada fase berikutnya berkembang sesuai dengan kodratnya (gen) menjadi laki-laki atau perempuan.
Dalam laboratorium, udang berkodrat betina agar bisa berkembang lebih cepat diberi makan hormon sex jantan sehingga berobah menjadi udang jantan yang mandul. Ayam betina yang dikebiri lalu disuntik hormon sex jantan berobah menjadi ayam jantan yang mandul dan mengejar ayam betina yang estrus/ birahi.
Fenomena banci lebih rumit lagi.
Dari uraian ini ternyata bahwa jenis kelamin binatang dan manusia dapat direkayasa sehingga perbedaan jasad laki-laki dan perempuan menjadi kabur dan tidak pasti. Hal ini lebih memperkuat pendapat bahwa roh insan itu tidak berjenis kelamin atau netral.
IV KESIMPULAN / PENUTUP
Telah diuraikan pendapat penulis bahwa para wanita shaleh di dunia akan menjelma menjadi laki-laki di surga sehingga bisa menikmati semua fasilitas yang ada di sorga termasuk para bidadari.
Bagi pembaca yang kurang mengenal ilmu Biologi hal ini terasa janggal, maka perlu direnungkan berulang-ulang.
Karena hal ini menyangkut ilmu tentang roh maka pengetahuan kita tentulah sangat sedikit, sesuai dengan sabda Allah SWT:.
Mereka bertanya kepadamu (Muhammad) tentang roh Katakanlah: "Roh itu termasuk urusan Tuhanku, dan tidaklah kamu diberi pengetahuan melainkan sedikit". (QS. Al-Isra [17] : 85)
Akhirnya,
Bahwasanya Allah amat mengetahui segala yang gaib. (QS. At-Taubah [9] : 78).
Jember, 26-09-2003
Dr. H.M. Nasim Fauzi
Jl. Gajah Mada 118
Tlp. 481127 Jember
Tidak ada komentar:
Posting Komentar