Senin, 01 Agustus 2022

Buku Ke-4 Reformasi Hukum Islam

 

Buku Ke-4

No

Daftar Isi

Halaman

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

17

18

19

20

21

 

Arti kata Nafs Wahidah dalam Al Qur-ani

Ciri-ciri Bahasa Arob

Benarkah Al Qur-an Berbahasa Arob?

Ayat Nutasyabihat

Misteri Nafs Wahidah

Nafs Wahidah  adalah Stem Cell yang berjenis perempuan

Penciptaan Nabi Adam (Nafs Wahidah) yang berjenis permpuan

Keterangan Ilmu Genetika dan Embryologi

Mekanisme perubahan jenis kelamin

Arti kata kholifah secara antropologi

Permusuhan antara manusia dan iblis

Kelebihan manusia dibanding malaikat

Arobiyyan / Kalamulloh

Penciptaan Hawa

Di manakah letak surga Nabi Adam itu?

Mengapa Nabi Adam dipindah ke surga

Iblis dan buah khuldi

Letak padang mahsyar

Nafs Wahidah dan kebangkitan

Perubahan jenis kelamin di akhirot

TAKWIL WILDANUN MUKHOLLADUN

1

3

4

6

7

10

17

 

18

19

22

25

26

28

29

30

31

37

40

41

47

49

 

 

 

PERSAMAAN PROSES

PENCIPTAAN NABI ADAM As. dan KEBANGKITAN (dari dalam kubur)

(Tafsir Nafs Wahidah QS. Luqman [31] : 28)

 

Oleh : Dr. H.M. Nasim Fauzi

 

Pendahuluan

     Bagi penulis, tafsir Al Qur-an Surat Luqman [31] : 28 adalah sangat rumit, karena melibatkan beberapa disiplin ilmu, di antaranya : (i) Tafsir ayat mutasyabihat, (ii) Pertanyaan apakah Al Qur-an itu dalam Bahasa Arab ? (iii) Tafsir tentang akhirat (kiamat, proses kebangkitan, pengadilan Alloh Swt., shiroth, surga dan neraka), (iv) Ilmu anthropologi (ilmu tentang manusia), (v) Ilmu embriology (ilmu tentang perkembangan janin manusia pada awal kehidupan, (vi) Ilmu genetika (ilmu tentang gen / keturunan manusia), (vii) Ilmu astronomi (ilmu perbintangan), (viii) Ilmu fisika modern yaitu Teori Big Bang dan Kuantum mekanik tentang ruang dan waktu.

     Tetapi dalam kitab-kitab tafsir, ayat ini ditafsirkan sangat sederhana sebagai berikut :

     Ayat dan arti Al Qur-an Surat Luqman [31] : 28  :

 

 

     Tidaklah Alloh menciptakan dan membangkitkan kamu (dari dalam kubur) itu melainkan hanyalah seperti (proses) nafs wahidah. Sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Melihat.

 (QS. Luqman [31] : 28) Penafsiran Prof. Dr. Muhammad Quraisy Shihab MA. terhadap ayat ini persis sama dengan Tafsir Jalalain sebagai berikut :  [Tidaklah Allah menciptakan dan membangkitkan kalian dari dalam kubur itu melainkan hanya seperti menciptakan dan membangkitkan satu jiwa (nafs wahidah saja, artinya seba-gaimana menciptakan dan membangkitkan satu jiwa, karena kesemuanya itu akan ada hanya dengan kalimat kun fayakuun. (Sesungguhnya Allah Maha Mende-ngar) mendengar semua apa yang dapat didengar (lagi Maha Melihat) menge-tahui semua apa yang dapat dilihat, dan tiada sesuatu pun yang menyibukkanNya dari yang lain.Sedangkan Tafsir An-Nur karangan Teungku Muhammad Hasbi Ash-Shiddiqy uraiannya lebih panjang.

     Tuhan tidaklah menjadikan kamu dan tidak membangkitkan kamu, melainkan sama dengan menjadikan seorang  manusia (nafs wahidah).

     Menjadikan kamu semua dan membangkitkan kamu semua pada hari kiamat adalah seperti menjadikan manusia (nafs wahidah),tak  ada bedanya. Sebab apabila Alloh menghendaki sesuatu, Dia hanya memerintahkan dengan firmannya “kun” jadilah kamu, maka apa yang dikehendakinya itu pasti tercipta. Kamu telah mengetahui juga bahwa kalimat takwiniyah, yaitu kata “kun” tidak akan ada habis-habisnya.

Komentar penulis

       Para ahli tafsir mengartikan kata majemuk nafs wahidah (mu‘annats, berjenis perempuan) pada ayat ini sebagai seorang manusia (M. Hasbi) atau satu jiwa (Jalalain dan Quraisy Shihab).

     Berbeda dengan tafsir kata majemuk nafs wahidah pada ayat-ayat lainnya di dalam Al Qur-an, yang ditafsirkan sebagai Nabi Adam.

     Karena para ahli tafsir itu berpendapat bahwa tafsir suatu kata (dalam hal ini nafs wahidah) di satu ayat berbeda dengan tafsir kata yang sama (nafs wahidah) di ayat lain.

     Ini sesuai dengan kaidah bahasa Arob di mana suatu kata (dalam hal ini kata majemuk nafs wahidah) mempunyai makna yang berbeda dalam ayat-ayat Al Qur-an yang berbeda.

     Ciri-ciri Bahasa Arob manusia

  Pada bahasa manusia suatu kata bisa mempunyai makna lebih dari satu yang disebut polisemi dan homonim.

   Dalam bahasa Arob, polisemi disebut juga Isytirak al-lafdzi.

   Artinya: satu kata mengandung beberapa arti yang masing-masing-nya dapat dipakai sebagai makna yang denotative (hakikat) dan bukan makna konotatif (majaz).

       Kata “الخالmisalnya, bisa berarti: paman, tahi lalat di wajah, awan dan onta yang gemuk.

       Homonim atau dalam bahasa Arab diartikan dengan Al Mustarok al Lafdzi adalah beberapa kata yang sama, baik pelafalan dan penulisannya tetapi mempunyai makna yang berlainan. Ini merupakan pengertian Al Mustarok al Lafdzi secara umum       

      Contoh kata (غرب) dapat bermakna arah barat (الجهرة), dan juga bermakna timba (الدلو).

       Contoh lain kata (الجد) memiliki tiga makna yaitu

(1) bapak dari ayah / ibu (ابو اللأب/ ام)

(2) bagian, nasib baik (البحث,الحظ)

(3) tepi sungai (شاطئ النهر)

Pengertian para ahli tafsir tentang Bahasa Al Qur-an

     Para ahli tafsir menganggap Bahasa Al Qur-an sama dengan bahasa Arob, sesuai dengan terjemah QS. Yusuf [12] : 2 sbb :



10

 
 

     Yang diterjemahkan oleh Al Qur-an terbitan DEPAG sbb .

Sesungguhnya Kami menurunkannya berupa Al-Qur’an berbahasa Arob (Arobiyyan), agar kamu memahaminya. (QS. Yusuf [12] :2)

     Semua kitab tafsir Al Qur-an di Indonesia menerjemahkan Qur’anan Arobiyyan berarti Al Qur-an berbahasa Arob.

Pertanyaan Tafsir Al Qur-an : Benarkah Al Qur-an ditulis dalam Bahasa Arob ?

 

 
 

 

 

  

Pendapat Dr. M. Quraisy Shihab.

     Di dalam buku beliau : Ensiklopedia Al Qur-an, Kajian Kosakata, beliau mengatakan bahwa secara tata bahasa, kata Arabiyy adalah nisbah kepada ‘Arab (berhubungan dengan Arab).

Di samping makna itu, Arabiyy berarti bangsa Arob (keturunan Nabi Ismail As.)

(Bukan berarti berbahasa Arob, pen.)

Namun, menurut beliau. Umumnya para penafsir                  

Al Qur-an mengartikan Arabiyy pada ayat-ayat                                      Al Qur-an berarti berbahasa Arab.

(Menyalahi Tata Bahasa Arab, pen.)

   Arti Arobiyyun dalam Kamus Bahasa Arab

    Dalam Kamus Arab Indonesia karangan Abdulloh bin Nuh dan Umar Bakri, Percetakan Mutiara, Jakarta, tahun   1979, Arobiyyun artinya adalah seorang bangsa Arob; bersifat Arob

(Bukan berarti berbahasa Arob, pen.)

Dari Wikipedia Ensiklopedia Bebas

     Asalnya nisbah adalah istilah tata bahasa untuk membuat kata benda menjadi kata sifat dengan menambahkan akhiran -iy (-ii) atau –iyyah. Misalnya, kata ‘Arabii (عربي) artinya "Arab, berhubungan dengan Arab, Orang Arab". (Bukan berarti Berbahasa Arob, pen.)

Pendapat Muhajir Isnaeni

      Muhajir Isnaeni adalah seorang dosen Bahasa Arob pada Akademi Bahasa Asing - ABA "INDONESIA" LPI, Cikini, Jakarta.

    Kaedah ya’ nisbah dalam tata bahasa Arab adalah sebagai berikut :

   Apabila pada sebuah kata benda (isim) terdapat huruf ya yang bertasydid

  (تشديد) maka memberi makna pada kata itu adalah sebangsa atau serumpun dan sebagainya.

     Contoh : Muhammad menjadi Muhammdiyyah artinya Pengikut Muhammad atau Serumpun Muhammad. Makah menjadi Makiyyun artinya Penduduk Mekah, Arobun menjadi Arobiyyun artinya Bangsa Arob.

     Jikalau ada dua perkataan dimana berlaku hukum na’at man’ut ( نَّعْتُ وَالْمَنْعُوْتُ) atau kata sifat, contohnya lisanan Arobiyyan maka kata Lisanan menjadi yang disifati sedangkan Arobiyyan menjadi yang memberi sifat kepada Lisanan. Sehingga Lisanan Arobiyyan menjadi berarti Bahasa yang serumpun / sebangsa dengan bahasa Arob.

     Begitu juga dengan Qur’aanan Arobiyyan berarti bahasa Al-Qu’an yang serumpun dengan bahasa Arob.

     Dalam facebooknya  https://www.facebook.com/notes/muhajir .../alquran...bahasa-arab/696802973705630/    Muhajir Isnaeni mengata-

kan bahwa

                    Bahasa Al Qur-an bukan Bahasa Arab.

Al Qur-an adalah satu bahasa tersendiri dan bahasa Arob juga satu bahasa tersendiri pula, tetapi di antara keduanya dijalin oleh satu ikatan keluarga atau rumpun pada satu titik tertentu.

 

 
 

 

 

 


Makna Suatu Kata di Dalam Kitab Al Qur-an.

     Allah membagi kata / ayat di dalam Al Qur-an menjadi ayat-ayat muhkamat dan mutasyabihat.

     Pembagian itu ada di Surat Ali Imron [3] : 7 sebagai berikut :

  

       Dialah yang menurunkan al-Kitab (al-Qur’an) kepadamu. Di antara (isi)nya ada ayat-ayat yang muhkamaat, itulah pokok-pokok isi al-Qur’-an dan yang lain (ayat-ayat) mutasyabihat.  Adapun orang-orang yang dalam hatinya condong kepada kesesatan, maka mereka mengikuti sebagian ayat-ayat mutasyabihat dari padanya, untuk menimbulkan fitnah dan untuk mencari-cari takwilnya, padahal

tidak ada yang mengetahui takwilnya melainkan Alloh.

 
     Dan orang-orang yang mendalam ilmunya berkata: “Kami beriman kepada ayat-ayat mutasyabihat, semuanya itu dari sisi Tuhan kami.”

     Dan tidak dapat mengambil pelajaran (daripadanya) melainkan orang-orang yang berakal. (QS. Ali Imron [3] : 7).

Semua bacaan ayat ini di seluruh dunia waqof (berhenti) pada lafal jalalah (Alloh). Coba kita dengarkan bacaannya pada rekaman MP3

Asbabun nuzul (penyebab turunnya ayat).

"Apabila kalian melihat orang-orang yang mengikuti sebahagian ayat-ayat yang mutasyabihat, maka mereka itulah orang-orang yang disebutkan oleh Alloh, maka waspadalah kalian terhadap mereka!"                            (Shohih Bukhori nomor 4183, Fathul Bari nomor 4547).

 

 
     Telah menceritakan kepada kami Abdulloh bin Maslamah, telah menceritakan kepada kami Yazid bin Ibrohim At Tustari, dari Ibnu Abu Mulaikah, dari Al Qosim bin Muhammad, dari Aisyah Ra. dia berkata; Rosululloh Saw. membaca ayat ini; (QS. Ali Imron [3] : 7). Aisyah berkata; kemudian Rosululloh Saw. bersabda:

 

 

 

 
    Berarti kita tidak boleh menakwilkan ayat  mutasyabihat sesuai dengan pendapat kita sendiri, karena hanya Alloh Swt. sajalah yang mengetahui takwilnya

Tafsir Kata majemuk Nafs Wahidah

     Sebagai pembuka wacana pembahasan, mari kita pelajari makalah berikut.                        

                               

Misteri Nafs Wahidah

Oleh : Nasaruddin Umar.

Dosen IAIN Jakarta

Redaktur Pelaksana Jurnal Pemikiran Islam Paramadina

(sekarang menjadi Imam Besar Masjid Istiqlal, Jakarta)

      Dalam al-Qur’an tidak dijumpai ayat-ayat secara rinci menceritakan asal-usul kejadian perempuan. Kata Hawa yang selama ini dipersepsikan sebagai perempuan yang menjadi isteri Adam sama sekali tidak pernah ditemukan dalam al-Qur’-an. Bahkan keberadaan Adam sebagai manusia pertama dan berjenis kelamin pria masih dipermasalahkan. (Nabi Adam As. diragukan kelaki-lakiannya, bisa berjenis perempuan mu’annats, pen.)

     Satu-satunya ayat yang mengisyaratkan asal usul kejadian perempuan yaitu QS. al-Nisa’ [4] : 1 sebagai berikut :

      

 Hai sekalian manusia, bertakwalah kepada Tuhanmu yang telah menciptakan kamu dari nafs wahidah / “diri” yang satu (a single self) (mu’annats, berjenis perempuan, pen.) dan daripadanya (haa dhamir mu’annats, kata ganti ketiga perempuan, pen.) Allah mencip-takan pasangan (pair)nya (haa, dhamir muannats, pen.), dan dari pada keduanya Allah mengembangbiakkan laki-laki dan perempuan yang banyak. Dan bertakwalah kepada Allah yang dengan (memper-gunakan) namaNya kamu saling meminta satu sama lain, dan (peli-haralah) hubungan silaturrahim. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasimu.                           (QS. al-Nisa’ [4] : 1).

     Akan tetapi maksud ayat ini masih terbuka peluang untuk didiskusikan, karena ayat tersebut menggunakan kata-kata bersayap. Para mufassir juga masih berbeda pendapat, siapa sebenarnya yang di-maksud dengan “diri yang satu(nafs wahidah (mu’annats, pen.), siapa yang ditunjuk pada kata ganti (dhamir) “dari padanya” (minhaa /dhamir mu’annats, pen.), dan apa yang dimaksud “pasangan” (zawy) pada ayat tersebut?

     Kitab-kitab tafsir mu’tabar (terpandang) dari kalangan jumhur seperti Tafsir al-Qurthubi, Tafsir al-Mizan, Tafsir Ibn Katsir, Tafsir al-Bahr al-Muhith, Tafsir Ruh al-Bayan, Tafsir al-Kasysyaf, Tafsir al-Sa’ud, Tafsir Jami al-Bayan dan Tafsir al-Maraghi, semuanya menafsirkan kata nafs wahidah (mu’annats, pen.) dengan Adam, dan dhamir minhaa (muannats / perempuan, pen.) ditafsirkan dengan “dari bagian tubuh Adam”, dan kata zawj ditafsirkan dengan Hawa, isteri (pasangan, pen.) Adam. Ulama lain seperti Abu Muslim al-Isfahani, sebagaimana dikutip al-Razi dalam tafsir-nya (Tafsir al-Razi), mengatakan bahwa dlamir haa (dhamir mu’annats, pen.) pada kata minhaa bukan dari bagian tubuh Adam tetapi “dari jins (gen), unsur pembentuk Adam” (yang berjenis perempuan, pen.). Pendapat lain dikemukakan oleh ulama Syi’ah yang mengartikan nafs wa-hidah (mu’annats, pen.) dengan “roh” (soul).

     Kedua pendapat terakhir yang berbeda dengan pendapat jumhur ulama cukup beralasan pula. Jika diteliti secara cermat penggunaan kata nafs yang terulang 295 kali dalam berbagai bentuknya dalam al-Qur’an, tidak satupun dengan tegas menunjuk kepada Adam. Kata nafs kadang-kadang berarti “jiwa” (QS.. al-Ma’idah [5]:32), “nafsu” (QS.. al-Fajr [89]:27), “nyawa / roh” (QS.. al-‘Ankabut [29] : 57). Kata nafs wahidah (mu’annats, pen.) sebagai “asal-usul kejadian” terulang lima kali tetapi itu semua tidak mesti berarti Adam, karena pada ayat lain, seperti QS. al-Syu’ra [42]:11, nafs itu juga menjadi asal-usul bina-tang.

 

     (Dia) Pencipta langit dan bumi. Dia menjadikan bagi kamu dari jenis kamu sendiri (min anfusikum) pasangan-pasangan dan dari jenis binatang ternak pasangan-pasangan (pula), dijadikanNya kamu berkembang biak dengan jalan itu. Tidak ada sesuatupun yang serupa dengan Dia, dan Dialah yang Maha Mendengar dan Melihat. 

    Kalau dikatakan nafs wahidah (yang berjenis mu’annats, pen.) ialah Adam, berarti Adam juga menjadi asal-usul kejadian hewan dan tumbuh-tumbuhan?

     Perhatikan sekali lagi ayat ini menggunakan bentuk nakirah / in-definite “dari satu diri” (min nafsin), bukan dalam bentuk ma’rifah / definite (min al-nafs), berarti menunjukkan kekhususan (yufid al-takh-shish) lalu diperkuat (ta’kid) dengan kata “yang satu(wahidah (mu’ annats, pen.) sebagai shifat dari min nafsin. Semuanya ini menunjukkan kepada substansi utama (the first resource), yakni asal (unsur) ke-jadian Adam, bukan Adamnya sendiri sebagai secondary resources. Di samping itu, seandainya yang dimaksud pada kata nafs ialah Adam, mengapa tidak digunakan kata wahidin dengan bentuk gender laki-laki (mudzakkar), tetapi yang digunakan kata wahidah dalam bentuk perempuan (mu’annats). Walaupun kita tahu bahwa kata nafs masuk kategori mu’annats sebagaimana beberapa ism ‘alam lainnya tetapi dalam al-Qur’an sering dijumpai shifat itu menyalahi bentuk mawshufnya kemudian merujuk ke hakekat yang dishifati, jika yang dishifati itu hendak ditekankan oleh Si Pembicara (Mukhathab).

     Kata nafs wahidah (mu’annats, pen.) dalam ayat itu boleh jadi suatu genus dan salah satu speciesnya ialah Adam dan pasangannya (pair / zawjnya, (dhamir mu’annats, pen.) (QS. al-A’raf [7]:189), sedangkan species lainnya ialah binatang dan pasangannya (QS. al-Syura [42]:11) serta tumbuh-tumbuhan dan pasangannya (QS. Thaha [20] :53).

Komentar penulis

     Penafsiran Nasaruddin Umar tentang arti kata nafs menunjukkan kesimpang-siuran karena kata nafs yang merupakan bahasa Al Quran (bahasa Alloh Swt., yang hanya mempunyai satu arti yaitu diri / badan) diartikan seperti bahasa Arab (bahasa manusia) yang mempunyai bermacam-macam arti yaitu diri, jiwa, nafsu, nyawa, roh. 

     Yang bisa kita ambil sebagai kesimpulan dari makalah ini adalah nafs itu berbentuk nakirah / indefinite yang berjenis perempuan (mu-annats) wahidah, bukan wahid (mudzakkar).

     Tafsir kata majemuk nafs wahidah menurut penulis

Tidak ada yang mengetahui takwilnya melainkan Alloh

 
     Nafs wahidah adalah termasuk dalam kategori ayat mutasyabihat, di mana dalam Al Qur-an Surat Ali Imron [3] : 7 di atas disebutkan bahwa :

Dalam pandangan penulis,

Bila hanya Alloh Swt. saja yang mengetahui takwilnya, untuk bisa mengetahui takwil ayat mutasyabihat itu kita bisa bertanya kepada Alloh Swt. secara tidak langsung yaitu bertanya kepada Kitab ciptaannya yaitu Al Qur-an.

     Dengan cara : Membandingkan makna firman Alloh di dalam Kitab Al Qur-an di suatu ayat dengan makna firman Alloh di ayat lainnya, karena Allohlah yang berfirman dengannya, sehingga Alloh sajalah yang paling tahu tentang makna firmanNya sendiri

Bertanya kepada Al Qur-an tentang

Arti Kata majemuk Nafs wahidah

   Berbeda dengan Bahasa Arob yang dipengaruhi oleh budaya bangsa Arob, maka satu kata (termasuk kata majemuk nafs wahidah) bisa bermakna lebih dari satu, sedang dalam Bahasa Al Qur-an yang diciptakan oleh Alloh Swt., tidak dipengaruhi oleh Budaya Arob, maka setiap kata (termasuk kata majemuk nafs wahidah) hanya mempunyai satu arti.

 

 Filsafatnya adalah. Al Qur-an yang satu, diturunkan oleh Alloh yang satu, lewat malaikat yang satu yaitu Jibril As. kepada Nabi yang satu yaitu Nabi Muhammad Saw, maka setiap katanya hanya berarti satu (tunggal).

    Untuk bisa bertanya kepada Al Qur-an ada beberapa prinsip yang harus kita ketahui :

 

 

 

 

 

 

 

 


Prinsip ke tiga

Perbedaan bahasa Al Qur-an dengan bahasa Arob manusia adalah

Pada bahasa Arob setiap kata mempunyai beberapa arti (poli-semi dan homonim).

Karena Bahasa Arob dipengaruhi oleh Budaya Arob.

Pada bahasa Al Qur-an setiap kata (termasuk kata majemuk nafs wahidah) hanya mempunyai satu arti karena diciptakan oleh Alloh Swt. (tak dipengaruhi oleh budaya manusia)

Makna kata Nafs Wahidah dalam Bahasa Arab itu kita cari di dalam ensiklopedia, Kitab-kitab Tafsir Al Qur-an dan buku-buku ditemukan sbb :

No.

Nama Ensiklopedia, Kitab, Buku

Arti Nafs Wahidah

1

Semua Kitab Tafsir Al Qur-an

Adam As.

2

Roshid Ridho dan Al-Maroghi

Bahan baku yang hakikatnya tak diketahui

3

Nasaruddin Umar

Berbentuk nakirah / indefinite, dan berjenis perempuan / mu’annats (wahidah)

4

Wikipedia 

Sel punca, sel induk, stem cell

5

Stem cell, Dr. Denny Halim dkk

Stem cell / sel induk.

  Sel punca, sel induk (bahasa Inggris: stem cell) merupakan sel yang belum berdiferensiasi dan mempunyai potensi yang sangat tinggi untuk berkembang menjadi banyak jenis sel yang berbeda di dalam tubuh.

Dalam situasi tertentu bisa berkembang menjadi seorang manusia.

Sel punca / stem cell juga berfungsi sebagai sistem perbaikan untuk mengganti sel-sel tubuh yang telah rusak demi kelangsungan hidup or-ganisme. Saat sel punca terbelah, sel yang baru mempunyai potensi untuk tetap menjadi sel punca atau menjadi sel dari jenis lain dengan fungsi yang lebih khusus, misalnya sel otot, sel darah merah atau sel otak.

Menurut Dr. Denny Halim karakteristik Stem Cell adalah :

Belum berdifferensiasi (undifferentiated).

Mampu memperbanyak diri sendiri (Self renewal).

Dapat Berdifferensiasi Menjadi > 1 Jenis Sel (Multipotent / Pluripotent).

Arti nafs wahidah dalam Bahasa Arob    

    Dari tabel di atas ada 3 makna dari nafs wahidah dalam Bahasa Arob.

1. Nabi Adam As. (yang berjenis perempuan / mu’annats / wahidah).

2. Bahan baku yang berjenis perempuan

3. Stem cell / sel induk yang berjenis perempuan.

Mengingat :

Prinsip ke tiga

Pada bahasa Al Qur-an setiap kata (termasuk kata majemuk nafs wahidah) hanya mempunyai satu arti karena diciptakan oleh Alloh Swt. (tak dipengaruhi oleh budaya manusia),

     Dari ke-3 arti Bahasa Arob di atas hanya salah satu yang menjadi artinya dalam Bahasa Al Qur-an

     Pertama-tama kita coba dulu nafs wahidah artinya Nabi Adam As. (yang berjenis perempuan / mu’annats / wahidah).

     Bila tidak cocok kita coba nafs wahidah artinya Stem cell / sel induk yang berjenis perempuan.

     Percobaan pertama  : Arti nafs wahidah adalah Nabi Adam (yang berjenis perempuan / mu’annats / wahidah).

     Ayat-ayat Al Qur-an yang mengandung kata Nafs Wahidah di dalam Al Qur-an jumlahnya ada 5 yaitu. (i) QS. An-Nisa [4] : 1, (ii) QS. Al-An-’am [6] : 98, (iii) QS Al-A’raf [7] : 189, (iv) QS. Az-Zumar [39] : 6, (v) QS Al-Luqman [31] : 28.

     Kita masukkan nafs wahidah berarti Nabi Adam (yang berjenis pe-rempuan / mu’annats / wahidah) pada semua ayat itu. Lalu kita telaah maksudnya apakah sesuai dengan keseluruhan ayat. Bila cocok kita tulis di bagian belakang ayat itu (Cocok). Bila tidak cocok kita tulis (tidak cocok).

1. QS. An-Nisa’ [4] : 1

 

     Hai sekalian manusia, bertakwalah kepada Tuhanmu yang telah menciptakan kamu dari nafs wahidah (Nabi Adam yang berjenis pe-rempuan / mu’annats / wahidah), dan dari padanya (haa, dhomir mu’annats, Adam) Allah menciptakan pasangan/zawjahnya (haa, dhomir mu’annats, Adam); dan dari pada keduanya Alloh mengembang biakkan laki-laki dan perempuan yang banyak. Dan bertakwalah kepada Alloh yang dengan (mempergunakan) namaNya kamu saling meminta satu sama lain, dan (peliharalah) hubungan silaturrahim. Sesungguh-nya Allah selalu menjaga dan mengawasi kamu. (Cocok).

2. QS. Al-An’am [6]: 98

 

     Dan Dialah yang menciptakan kamu dari nafs wahidah (Nabi Adam yang berjenis perempuan / mu’annats / wahidah), maka (bagimu) ada tempat tetap (rahim ibu) dan tempat simpanan (sulbi ayah). Sesungguhnya telah Kami jelaskan tanda-tanda kebesaran Kami kepada orang-orang yang mengetahui. (Cocok).

3. QS Al-A’raf [7] :189
 

     Dialah Yang menciptakan kamu dari nafs wahidah (Nabi Adam yang berjenis perempuan / mu’annats / wahidah) dan dari padanya (haa dhomir mu’annats, Adam) Dia menciptakan pasangan / zawjahnya (haa, dhomir mu’annats, Adam), agar dia (mu’annats) merasa senang kepadanya (Hawa). Maka setelah dicampurinya (mudzakkar), isterinya itu mengandung kandungan yang ringan, dan teruslah dia merasa ringan (beberapa waktu). Kemudian tatkala dia merasa berat, keduanya (suami-isteri) bermohon kepada Alloh, Tuhannya seraya berkata: "Sesungguhnya jika Engkau memberi kami anak yang saleh, tentulah kami termasuk orang-orang yang bersyukur". (Cocok).

4. QS. Az-Zumar [39] : 6.

 

       Dia menciptakan kamu dari nafs wahidah (Nabi Adam yang berjenis perempuan / mu’annats / wahidah) kemudian Dia jadikan daripadanya (haa, dhomir mu’annats, Adam) pasangan / zawjahnya (haa, dhomir mu’annats, Adam) dan Dia menurunkan untuk kamu delapan ekor yang berpasangan dari binatang ternak. Dia menjadikan kamu sekalian dalam perut ibu-ibu kalian kejadian demi kejadian dalam tiga kegelapan. Yang (berbuat) demikian itu adalah Allah, Tuhan kamu, Tuhan Yang mempu-nyai kerajaan. Tidak ada Tuhan selain Dia; maka bagaimana kamu dapat dipalingkan? (Cocok).

5. QS. Al-Luqman [31] : 28 (Ayat yang kita kaji)

 

     Tidaklah Alloh menciptakan dan membangkitkan kamu (dari dalam kubur) itu melainkan hanyalah seperti (proses) nafs wahidah (Nabi Adam yang berjenis mu’annats / wahidah) Sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Melihat. (Tidak cocok)

 Kesimpulan penulis

     Ternyata mengartikan nafs wahidah dengan Nabi Adam As. yang berjenis perempuan / mu’annats / wahidah cocok pada ke-4 ayat pertama, tetapi tidak cocok pada ayat QS. Al-Luqman [31] : 28.

 Maka kita beralih pada arti Nafs wahidah dalam Bahasa Arob ke-2 yang artinya adalah Stem cell / sel induk yang berjenis perempuan.

1. QS. An-Nisa’ [4] : 1

     Hai sekalian manusia, bertakwalah kepada Tuhanmu yang telah menciptakan kamu dari nafs wahidah (Stem cell / sel induk yang berjenis perempuan / wahidah), dan daripadanya (haa, dhamir mu’annats) Allah menciptakan pasangan(zawjah)nya (haa, dhamir mu’annats, kata ganti orang ketiga tunggal perempuan); dan dari pada keduanya Allah memperkembang biakkan laki-laki dan perempuan yang banyak. Dan bertakwalah kepada Allah yang dengan (mempergunakan) namaNya kamu saling meminta satu sama lain, dan (peliharalah) hubungan silaturrahim. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasi kamu. (Cocok).

2. QS. Al-An’am [6]: 98

     Dan Dialah yang menciptakan kamu dari nafs wahidah (Stem cell / sel induk  yang berjenis perempuan / wahidah), maka (bagimu) ada tempat tetap (rahim ibu) dan tempat simpanan (sulbi ayah). Sesung-guhnya telah Kami jelaskan tanda-tanda kebesaran Kami kepada orang-orang yang mengetahui. (Cocok).

3. QS Al-A’raf [7] :189

      Dialah Yang menciptakan kamu dari nafs wahidah (Stem cell / sel induk  yang berjenis perempuan / wahidah) dan dari padanya (haa, dhamir mu’annats, kata ganti orang ketiga tunggal perempuan) Dia menciptakan pasangan/ zawjahnya (haa, dhamir mu’annats, kata ganti orang ketiga tunggal perempuan), agar dia (mu’annats) merasa senang kepadanya (Hawa). Maka setelah dicampurinya, isterinya itu mengandung kandungan yang ringan, dan teruslah dia merasa ringan (beberapa waktu). Kemudian tatkala dia merasa berat, keduanya (suami-isteri) bermohon kepada Allah, Tuhannya seraya berkata: "Sesungguhnya jika Engkau memberi kami anak yang saleh, tentulah kami termasuk orang-orang yang bersyukur". (Cocok).

4. QS. Az-Zumar [39] : 6.

     Dia menciptakan kamu dari nafs wahidah (Stem cell / sel induk  yang berjenis perempuan / wahidah) kemudian Dia jadikan daripadanya (haa, dhomir mu’annats) pasang / zawjahnya (haa, dhomir mu’annats) dan Dia menurunkan untuk kamu delapan ekor yang berpasangan dari binatang ternak. Dia menjadikan kamu dalam perut ibumu kejadian demi kejadian dalam tiga kegelapan. Yang (berbuat) demikian itu adalah Allah, Tuhan kamu, Tuhan Yang mempunyai kerajaan. Tidak ada Tuhan selain Dia; maka bagaimana kamu dapat dipalingkan? (Cocok).

5. QS. Al-Luqman [31] : 28 (Ayat yang kita kaji)

 

     Tidaklah Alloh menciptakan dan membangkitkan kamu (dari dalam kubur) itu melainkan hanyalah seperti (proses) nafs wahidah (Stem cell / sel induk yang berjenis perempuan / wahidah) Sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Melihat. (Cocok)

Kesimpulan penulis

     Ternyata mengartikan Nafs wahidah dengan Stem cell / sel induk yang berjenis perempuan pada ke-5 ayat ini (Cocok).

Maka :

 Arti nafs wahidah adalah Stem cell / sel induk yang berjenis perempuan

     Mengartikan nafs wahidah berarti Nabi Adam As. yang berjenis perempuan pada 4 ayat sebelumnya juga (Cocok).

Contohnya QS. Al-An’am [6]: 98

 

Dan Dialah yang menciptakan kamu dari nafs wahidah (Nabi Adam yang berjenis perempuan / wahidah), maka (bagimu) ada tempat tetap (rahim ibu) dan tempat simpanan (sulbi ayah). Sesungguhnya telah Kami jelaskan tanda-tanda kebesaran Kami kepada orang-orang yang mengetahui.

Ini berarti

Penciptaan Nabi Adam yang berjenis perempuan (nafs wahidah)

juga melalui proses stem cell / sel induk yang berjenis perempuan

Pada pembahasan ayat yang terakhir / ayat yang kita bahas :

 

     Tidaklah Alloh menciptakan dan membangkitkan kamu (dari dalam kubur) itu melainkan hanyalah seperti (proses) nafs wahidah (Stem cell / sel induk yang berjenis perempuan / wahidah). Sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Melihat.

Kebangkitan kita dari dalam kubur juga melalui proses Stem cell / sel induk yang berjenis perempuan

Maka kedua proses itu

Penciptaan Nabi Adam yang berjenis perempuan dan  Kebangkitan kita dari dalam kubur keduanya  melalui proses Stem cell / sel induk yang berjenis perempuan (Nafs wahidah).

Kedua proses itu akan kita bahas secara berurutan

Proses pertama

     Penciptaan Nabi Adam yang berjenis perempuan melalui proses Stem cell / sel induk yang berjenis perempuan (Nafs wahidah)

Kita kembali ke QS. An-Nisa’ [4] : 1

 

     Hai sekalian manusia, bertakwalah kepada Tuhanmu yang telah menciptakan kamu dari nafs wahidah (Nabi Adam As. / dari Stem cell / sel induk yang berjenis perempuan/ mu’annats), dan dari padanya / haa (dhomir mu’annats) Allah menciptakan pasangan(zawjah)nya / haa (dhomir mu’annats); dan dari pada keduanya Allah memperkembang biakkan laki-laki dan perempuan yang banyak. dst.

Mengapa pada ayat ini Nabi Adam As. disebut berjenis perempuan (muannats) padahal selama ini beliau dikenal berjenis laki-laki ?

Masalah ini dapat diterangkan dengan ilmu genetika (ilmu keturunan).

     Manusia adalah makhluk multicellular. Tubuh manusia terdiri atas sel-sel. Banyaknya sel dalam tubuh manusia adalah sekitar 75.000. 000.000. 000 (75 triliun). Setiap sel terdiri dari tiga bagian utama, yaitu nukleus (inti sel), sitoplasma (cairan sel), dan membran pelindung sel. Di dalam nukleus, terdapat benang-benang halus yang disebut ‘kromatid’. Apabila terjadi pembelahan sel, maka benang-benang halus itu dipintal membentuk kromosom. Kromosom terdiri dari protein dan DNA. Struktur pada kromosom ini hanya akan tampak jelas pada metafase pembelahan sel. Kromosom ini berfungsi sebagai penyimpanan bahan materi genetik kehidupan. Ia terdiri dari DNA, berperan sangat penting untuk menjalankan tugas sehari-hari, dan menyimpan informasi genetik serta membantu langsung pertumbuhan organisme..

 

Mengenal kromosom

Jumlah Kromosom

     Dalam tubuh suatu organisme tterdapat jumlah kromosom yang  berbeda-beda.

     Pada Organisme terdapat  2  macam kromosom, yaitu Kromosom Seks (Genosom) yang menentukan jenis kelamin dan Kromosom Tubuh (Autosom). Tubuh (Autosom).

   Kromosom ada dalam Kea-aan berpasang-pasangan di-sebut diploid. Jumlahnya diperahankan dengan pembelahan mitosis (pembelahan yang meng-hasilkan dua anak yang bersifat sama dengan induknya). Kromo-som yang berpasangan (kromosom homolog) memiliki bentuk, ukuran, dan komposisi yang sama. 

Kromosom manusia

     Pada manusia setiap sel somatik tubuh berjumlah 46 atau 23 pasang yang terdiri dari satu set maternal (dari ibu) dan satu set paternal (dari ayah). Sedang gonosom kelamin hanya memiliki set tunggal). Gambar di kanan merupakan bentuk 23 pasang kromosom paternal (dari ayah). Sedang gonosom kelamin hanya memiliki set tunggal). Gambar di kiri merupakan bentuk 23 pasang kromosom manusia. Bahkan, setiap spesies tanaman dan hewan memiliki jumlah set kromosom yang berbeda. Seekor lalat buah, misalnya, memiliki empat pasang kromosom, se-mentara tanaman padi memiliki 12 dan seekor anjing, 39.

Konsep Penentuan Jenis Kelamin

     Ada satu konsep penting dalam mempelajari kromosom homo-log / sejenis pada sel somatik tubuh, yaitu adanya kromosom unik, yang disebut kromosom X dan Y. Dari 23 pasang kromosom 22 pasang di antaranya merupakan autosom (tidak menentukan jenis kelamin) dan 1 pasang gonosom yang menentukan jenis kelamin.

·    Perempuan memiliki kromosom homolog X (XX), Meskipun perempuan  memiliki dua kromosom X, salah satunya tidak aktif saat masa embrio.

·    Laki-laki memiliki sebuah kromosom X dan sebuah kromosom Y

Jadi Kromosom X dan Y ini akan menentukan kelamin individu, apabila kromosom anak yang lahir XX maka ia perempuan, apabila kromosomnya XY maka ia adalah laki-laki.

 

Masalah Jenis Kelamin Nabi Adam As.

      Sekarang kita akan membahas masalah Nabi Adam yang juga bergonosom XY yang biasanya berjenis laki-laki, tetapi ternyata Nabi Adam As. berjenis perempuan, mengapa ?

Masalah itu terjadi pada perkembangan kelamin janin manusia.

Mekanisme perubahan Jenis Kelamin Secara singkat.

     Pertumbuhan alat kelamin dalam dan luar serta pertumbuhan wajah, alat suara, kulit dan tulang ke-2 jenis kelamin itu diatur oleh kromosom seks.  

     Pada perempuan oleh kromosom XX dan pada laki-laki oleh kromosom XY. 

     Kromosom X mengatur pertum-buhan seks perempuan, sedang kromosom Y mengatur pertumbuhan seks laki-laki (membuat testis).

Kedua jenis kelamin itu sama-sama mempunyai kromosom X yang mengatur pertumbuhan seks perempuan. Sehingga  semua orang, baik laki-laki ataupun perempuan, pada awalnya di dalam kandungan tumbuh sebagai perempuan.

     Di dalam rahim ibu, terdapat placenta (ari-ari) yang memberi nutrisi serta memproduksi Hormon Chorionic Gonadotropin (HCG) untuk janin.

      HCG ini merangsang testis janin XY untuk memproduksi hormon laki-laki (testosteron dan DH-testosteron). Hormon-hormon ini menumbuhkan penis dan kejantanan, merangsang seks dan agresi. 

Penciptaan Adam dan Kebangkitan Dari dalam kubur

     Kedua peristiwa itu terjadi tanpa kehadiran seorang ibu, sehingga tidak ada ari-ari, hormon HCG dan Testosteron. Maka semua yang berkromosom XY (sewaktu di dunia berjenis kelamin laki-laki) itu tetap sebagai / menjadi perempuan.

 



     Maka Nabi Adam As dan semua manusia berkromosom XY yang dibangkitkan itu berjenis kelamin perempuan tetapi mempunyai testes        (XY Female).

 

 
 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 


 Penjelasan lengkap perkembangan manusia dengan gonosom XY

Pengaruh kromosom X

  Pada mulanya semua embryo berjenis kelamin perempuan






 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 


Mempunyai clitoris yang besar,

lubang vagina dan dua labia.

     Di dalam tubuhnya terdapat

Tabung Muller (calon rahim /

pengaruh X) dan tabung Wolff

(calon alat kelamin laki-laki ba-

gian dalam / pengaruh Y) dan kelenjar kelamin umum  

 

Pengaruh kromosom Y

Dari kelenjar kelamin umum dibentuk testes yang selanjutnya

membuat hormon Anti Pembentukan Rahim (Anti Mullerian Hor-mone) yang mencegah terbentuknya rahim dari Tabung Muller.

 

Pengaruh cGH di ari-ari (placenta) terhadap testes

Testes membuat hormon testosteron dan dihydrotestosteron

 

 

Pengaruh hormon testosteron

Tabung Wolff menjadi alat kelamin laki-laki bagian dalam

 

Pengaruh hormon dihydrotestosteron

Membentuk alat kelamin laki-laki bagian luar (penis, scrotum dan

prostat)

 

3 macam manusia dengan sex kromosom XY

 2.   1. Kehamilan normal

3  2. Kasus Adam dan 

3  3. Proses kebangkitan

 

Situasinya

Proses pertumbuhan embrio terjadi di dalam rahim ibu yang mempunyai ari-ari

Pertumbuhan embryo terjadi

di luar rahim seorang ibu, se-hingga tidak ada pengaruh ari-

ari yang membuat cGH (chorio- nic gonadotropin hormon).

 

 

 

 

 

 

 







Fungsi jaringan syncytiotrophoblast di placenta adalah:

1. Membuat hormon Chorionic Gonadotropin (hCG)

2. Membuat hormon Placental Lactogen (HPL)

3. Membuat hormon Progesteron

4. Membuat Leptin

  Kesimpulan :

Karena pertumbuhan Nabi Adam As. terjadi di luar rahim seorang ibu, tanpa adanya ari-ari / placenta, maka Nabi Adam adalah seorang perempuan yang mempunyai testes.

 
 

 


Konsekwensi dari Nabi Adam As. adalah seorang perempuan

Alloh Swt merencanakan akan menciptakan seorang manusia di bumi untuk dijadikanNya kholifah.

Kemudan Alloh Swt. memberitahu para malaikat akan rencanaNya untuk menciptakan manusia.

 

Sesungguhnya Aku akan menjadikan seorang kholifah di bumi (Adam).” Malaikat bertanya: “Mengapa Engkau hendak menjadikan (kholifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?” Tuhan berfirman: "Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui.” (QS Al-Baqoroh [2]: 30).

     Yang dimaksud Kholifah adalah manusia (Homo sapiens) yng mewakili Alloh Swt. untuk memakmurkan bumi besrta isinya yaitu binatang-binatang, tumbuh-tumbuhan dan lingkungan hidup.

      Sebelum menciptakan Adam di bumi sudah ada manusia purba, di antaranya Homo erectus di Pulau Jawa dan China yang suka berbunuh-bunuhan dan merusak lingkungan serta Homo Neanderthalensis di Eropah dan Asia Barat.                                                   

     Para malaikat mengetahuinya dan mengira kholifah / makhluk yang akan diciptakan Alloh Swt. itu bersifat seperti makhluk sebelumnya.

   Dari penemuan anthropologi terbukti bahwa kehidupan Homo sapiens (Nabi Adam) adalah se zaman dengan Homo erectus serta Homo Neanderthalensis.       

     Musnahnya Homo Neanderthalensis secara tiba-tiba pada 36.000 - 24.000 tahun yang lalu karena mati tenggelam sewaktu banjir Nabi Nuh As. Bani Adam selamat karena berada di atas bahtera Nabi Nuh, sedangkan Homo Neanderthalensis tidak ikut naik. Demikian juga yang terjadi pada Homo erectus.

   Asal mula  permusuhan 

   antara manusia dan iblis

    Salah satu kutipan Al Qur-an yang cukup detil mengenai asal  mula kisah Adam dan Iblis terdapat dalam Surat Shaad [38] ayat 71- 85 sebagai berikut :    

   

 

 

 



         (Ingatlah) ketika Tuhanmu berfirman kepada malaikat:

“Sesungguhnya Aku akan menciptakan manusia dari tanah". Maka apabila telah Kusempurnakan kejadiannya dan Kutiupkan kepadanya roh (ciptaan)Ku; maka hendaklah kamu tersungkur dengan bersujud kepadanya". Lalu seluruh malaikat itu bersujud semuanya kecuali iblis dia menyombongkan diri dan adalah dia termasuk orang-orang yang kafir. (QS.Shaad [38] : 71-85).

 

Alloh berfirman: "Hai Iblis,  apakah yang menghalangi kamu sujud kepada yang telah Kuciptakan dengan kedua tanganKu. Apakah kamu menyombongkan diri ataukah kamu (merasa) termasuk orang-orang yang (lebih) tinggi?"

diberi tangguh, sampai kepada hari yang telah ditentukan (hari kiamat). 

Iblis menjawab: "Demi kekuasaan Engkau, aku akan menyesatkan mereka semuanya, . kecuali

kecuali hamba-hambaMu yang mukhlis di antara mereka. Allah berfirman: "Maka yang benar (adalah sumpahKu) dan hanya

 

 
Iblis berkata: "Aku lebih baik daripadanya, karena Engkau ciptakan aku dari dari api, sedangkan dia Engkau ciptakan dari tanah".Allah berfirman: "Maka keluarlah kamu dari sana (alam manusia); sesungguhnya kamu adalah orang yang terkutuk, sesungguhnya kutukanKu tetap atasmu sampai hari pembalasan". sampai kepada hari yang telah ditentukan waktunya (hari kiamat)".

Iblis berkata: "Ya Tuhanku, beri tangguhlah aku sampai hari mereka dibangkitkan". Allah berfirman: "Sesungguhnya kamu termasuk orang-orang yang diberi tangguh, sampai kepada hari yang telah ditentukan (hari kiamat). Iblis menjawab: "Demi kekuasaan Engkau aku akan menyesatkan mereka semuanya, kecuali hamba- hambaMu yang mukhlis di antara mereka.  Allah berfirman: "Maka yang benar (adalah sumpahKu) dan hanya kebena-ran itulah yang Kukatakan".Sesungguhnya Aku pasti akan memenuhi neraka Jahannam dengan jenis kamu dan dengan orang-orang yang mengikuti kamu di antara mereka kesemuanya, (QS. Shaad [38] : 71 - 85).

Petunjuk Alloh swt. kepada iblis dalam menggoda manusia.

 

     Sabda Alloh swt. kepada iblis: "Dan hasunglah yang kamu sanggupi di antara mereka

1. dengan suaramu / ajakanmu, dan

2. kerahkanlah terhadap mereka pasukan berkuda dan pasukanmu yang berjalan kaki dan

3. berserikatlah dengan mereka pada harta dan anak-anak dan

4. beri janjilah mereka. Dan tidak ada yang dijanjikan oleh syaitan kepada mereka melainkan tipuan belaka.

5. (Wahai iblis), sesungguhnya hamba-hambaku tidaklah ada kekuasaanmu atas mereka." (Q.S. Al-Isro' [17] : 64).

 Tujuan penciptaan manusia di bumi.

Alloh Swt. menciptakan dan menempatkan manusia di bumi dengan 3 tujuan. Pertama sebagai Kholifah Alloh Swt. yang mewakili Alloh Swt. mengatur semua makhluk yang ada di bumi serta lingkungan hidupnya. Kedua adalah untuk menyembah Alloh Swt. Ketiga berkembang biak di seluruh permukaan bumi.

Kelebihan manusia dibanding malaikat 

       Dan dia mengajarkan kepada Adam nama-nama (benda-benda di langit dan bumi) seluruhnya, kemudian mengemukakannya kepada para malaikat lalu berfirman: "Sebutkanlah kepadaKu nama benda-benda itu jika kamu memang benar orang-orang yang benar!" (QS. Al-Baqoroh [2] : 31).

 

       Mereka menjawab: "Maha Suci Engkau, tidak ada yang kami ketahui selain dari apa yang telah Engkau ajarkan kepada kami; Sesungguhnya Engkaulah yang Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana." (QS. Al-Baqoroh [2] : 32).

 

       Alloh berfirman: "Hai Adam, beritahukanlah kepada mereka nama-nama benda ini." Maka setelah diberitahukannya kepada mereka nama-nama benda itu, Alloh berfirman: "Bukankah sudah Kukatakan kepadamu, bahwa sesungguhnya Aku mengetahui rahasia langit dan bumi dan mengetahui apa yang kamu lahirkan dan apa yang kamu sembunyikan?" (QS. Al-Baqoroh [2] : 3).                                         

 Komentar penulis

     Alloh Swt. telah mengajarkan kepada Adam nama-nama seluruhnya artinya Alloh telah mengajarkan bahasa yang diciptakan Alloh Swt. (seperti bahasa Al Qur-an) kepada Adam.

     Maka selanjutnya seluruh Kitab yang diturunkan kepada para Nabi menggunakan bahasa ciptaan Alloh Swt. untuk mengajarkan ilmunya yang di dalam Al Qur-an disebut Arobiyyan (Bahasa yang serumpun / sebangsa dengan bahasa Arab),

Arobiyyan dalam Hadis Nabi Muhammad Saw.

اُحِبُّ الْعَرَبَ عَلىٰ ثَلاَثٍ 

Saya mencintai Arob karena 3 alasan:

لِاَنِّ عَرَبِيّاً 

Saya (Muhammad) adalah seorang bangsa Arob (Arobiyyan).

وَالْقُرْاٰنِ عَرَبِيّاً 

Bahasa Al Qur-an Arobiyyan (serumpun dengan bahasa Arob). 

وَلِسَانِل الْجَنَّةِعَرَبِيّاً 

Bahasa di surga (jannah) Arobiyyan (serumpun dengan bahasa Arob).

(HR. Thobroni).

     Berikut ini denahnya :

Penciptaan hawa

     Allah Swt. berfirman di awal surat an-Nisa:

(QS. An-Nisa [4]: 1)

 

     Hai sekalian manusia, bertakwalah kepada Tuhanmu yang telah menciptakan kamu dari nafs wahidah, yaitu Adam yang berjenis mu’annats), dan dari padanya (Adam, mu’annats) Allah menciptakan pasangan / zaujahnya (haa, Adam, mu’annats) dan dari pada keduanya Allah memperkembang biakkan laki-laki dan perempuan yang banyak. (QS. An-Nisa [4]: 1)

Di dalam salah satu Hadits yang diriwayatkan oleh Bukhori dan Muslim dijelaskan :

Maka sesungguhnya perempuan itu diciptakan dari tulang rusuk Adam”.  (HR. Bukhori-Muslim)

Rekayasa genetik penciptaan Hawa

   Dari sumsum tulang iga Nabi Adam, Alloh Swt. mengambi sebutir stem cell / sel induk Nabi Adam.

    Alloh Swt. merekayasa gonosom / sex kromosom Adam yang berjenis XY. Kromosom Y dibuang, sedang X kromosomnya digandakan menjadi XX.  Kemudian stem cell dengan gonosom XX itu dikembangkan menjadi seorang perempuan dewasa.

Kemudian Alloh Swt. memindahkan keduanya ke surga.

Di manakah sorga Nabi Adam itu ?

     Sorga Nabi Adam dan Hawa = sorga yang dikunjungi oleh Nabi Muhammad Saw. sewaktu mi’roj.

     Salah satu mukjizat Nabi Muhammad, adalah diperjalankannya beliau oleh Alloh melalui peristiwa Isro’ Mi’roj.

Banyak yang mencoba mengungkapkan peristiwa tersebut secara ilmiah, salah satunya melalui Teori Fisika paling mutahir, yang dike-mukakan oleh Dr. Stephen Hawking.

                 Teori Lubang Ulat (Worm Hole)

      Raksasa di dunia ilmu fisika yang pertama adalah Isaac Newton (1642-1727) dengan bukunya : Philosophia Naturalis Principia Mathematica, mene-

rangkan tentang  Konsep Gaya  dalam Hukum  Gravitasi dan hukum Gerak.

     Kemudian dilanjutkan oleh Albert Einstein  (1879 – 1955) dengan Teori Relativitasnya yang terbagi atas Relativitas Khusus (1905) dan Relativitas Umum (1907).

          Dan yang terakhir adalah Stephen William Hawking, CH, CBE, FRS (lahir di Oxford, Brita-nia Raya, 8 Januari 1942),  beliau dikenal sebagai ahli fisika teoretis. Dr. Stephen Hawking dikenal akan sumbangannya di bidang fisika kuantum, ter-utama sekali karena teori-teorinya mengenai kos-mologi, gravitasi kuantum, lubang hitam, dan tulis-an-tulisan populernya di mana ia membicarakan teori-teori dan kosmologinya secara umum.

     Tulisan-tulisannya ini termasuk novel ilmiah ringan  A Brief History of Time, yang tercantum dalam daftar best-seller di Sunday Times London

selama 237 minggu berturut-turut, suatu periode terpanjang dalam sejarah novel.

     Berdasarkan teori Roger Penrose “Bintang yang telah kehabisan bahan bakarnya akan runtuh akibat gravitasinya sendiri dan menjadi sebuah titik kecil de-ngan rapatan dan kelengkungan ruang waktu yang tak terhingga, sehingga menjadi sebuah singularitas di pusat lubang hitam (black hole).

     Dengan cara membalik prosesnya, maka diperoleh teori berikut.

     Lebih dari 15 milyar tahun yang lalu, penciptaan alam semesta dimulai dari sebuah singularitas dengan rapatan dan kelengkungan ruang waktu yang tak terhingga, meledak dan mengembang

     Peristiwa ini disebut Dentuman Besar (Big Bang), dan sampai sekarang alam semesta ini masih terus mengembang hingga mencapai radius maksimum sebelum akhirnya mengalami Keruntuhan Besar (Big Crunch) menuju singularitas  yang kacau dan tak teratur.

Dalam kondisi singularitas awal jagat raya, Teori Relativitas karena rapatan dan kelengkungan ruang waktu yang tak terhingga akan menghasilan besaran yang tidak dapat diramalkan.

Menurut Hawkingbila kita tidak bisa menggunakan teori relativitas pada awal penciptaan jagat raya, padahal tahap-tahap pengembangan jagat raya dimulai dari situ, maka teori relativitas itu juga tidak bisa dipakai pada semua tahapnya. Di sini kita harus menggunakan mekanika kuantumPenggunaan mekanika kuantum  pada alam semesta akan menghasilkan alam semesta “tanpa pangkal ujung” karena adanya waktu maya dan ruang kuantum. 

     Pada kondisi waktu nyata (waktu manusia) waktu hanya bisa berjalan maju dengan laju tetap, menuju nanti, besok, seminggu, sebulan, setahun lagi dan seterusnya, tidak bisa melompat ke masa lalu atau masa depan. Menurut Hawking, pada kondisi waktu maya (waktu Tuhan) melalui lubang ulat (Worm Hole)” /

Terowongan Waktu, dengan kekuasaan Allah, kita bisa pergi ke waktu mana pun dalam riwayat bumi, bisa pergi ke masa lalu danke masa depan.

Hal ini bermakna, masa depan dan kiamat (dalam waktu maya) menurut Hawking telah ada dan sudah selesai sejak diciptakannya alam semesta. Selain itu melalui lubang ulat worm hole” (dengan kekuasaan Alloh Swt.)

kita bisa pergi ke manapun di seluruh alam semesta dengan seketika (ingat pemindahan mahligai Ratu Bilqis pada zaman Nabi Sulaiman As.)

     Jadi, dalam pandangan Hawking takdir itu tidak bisa diubah sudah jadi sejak diciptakannya.

Dalam bahasa ilmu kalam :

 Tinta takdir yang jumlahnya lebih banyak daripada seluruh air yang ada di tujuh samudera di bumi telah habis dituliskan di Luh Mahfudz  pada awal penciptaan, tidak tersisa lagi (tinta) untuk menuliskan perubahannya barang setetes.”

Sesuai dengan teori Stephen Hawking, manusia dengan waktu nyatanya tidak bisa menjangkau masa depan (dan masa silam). Tetapi bila manusia dengan kekuasaan Allah, bisa memasuki waktu maya (waktu Alloh) maka manusia melalui lubang ulat / terowongan waktu bisa pergi ke masa depan yaitu masa kiamat dan sesudahnya, bisa me-lihat masa kebangkitan, neraka dan shiroth serta bisa melihat surga ke-mudian kembali ke masa kini, seperti yang terjadi pada Nabi Muhamad, sewaktu menjalani isro’ dan mi’roj.

Peristiwa Isro’ Mi’roj Nabi Muhamad Saw.

Salah satu dari enam rukun iman yang harus kita percayai adalah : Iman akan adanya hari akhirot.

Di dalam Al Qur-an sangat banyak diberitakan tentang peristiwa di akhirot yang akan terjadi setelah hari Kiamat di masa depan.

Sebagai seorang Nabi yang menerima wahyu Al Qur-an Nabi Mu-hammad Saw. harus bisa menerangkan segala kejadian di akhirot itu.

Untuk itu beliau harus pernah melihatnya dengan mata beliau sendiri, mendengar suaranya, mencium baunya dan meraba dengan tangannya. 

Agar bisa mengalaminya maka Alloh Swt. membawa beliau pergi ke akhirot yang ada di masa depan dalam bentuk isrok mi’roj.

Dari situ kemudian Nabi Muhammad Saw. menjalani miroj ke Sidrotil Muntaha, dimana beliau bisa melihat Malaikat Jibril dalam bentuk aslinya. 

    Dan Sesungguhnya Muhammad telah melihat Jibril itu (dalam rupanya yang asli) pada waktu yang lain, (yaitu) di Sidrotil Muntaha. Di dekatnya ada syurga tempat tinggal (Jannatul Ma’wa). Sidrotulmuntaha diliputi oleh sesuatu yang meliputinya, penglihatan Muhammad) tidak menyimpang dari yang dilihatnya itu dan tidak pula melampauinya. Sungguh, dia telah melihat sebagian tanda-tanda kebesaran Tuhannya yang paling besar (surga)

Seluk Beluk Sidrotul Muntaha

     Sidr berarti pohon bidara, pohon yang tum-buh di Asia, Afrika dan Australia. Dipakai sebagai sumber makanan, obat-obatan dan bahan bangunan. Termasuk pohon yang sangat berguna, tetapi bukan merupakan pohon yang istimewa. Fungsi pohon bidara ini di Sidrotil Muntaha adalah sebagai batas terjauh perjalanan di langit dan bumi dalam waktu nyata, yang dapat ditempuh oleh mahluk Alloh Swt. yaitu manusia, jin dan malaikat, termasuk Malaikat Jibril. Di seberang pohon pembatas ini terdapat Jannatul Ma’wa (sorga) yang letaknya ada di masa depan. Maka Sidrotul Muntaha selain sebagai batas jarak atau ruang terjauh, juga merupakan batas antara waktu nyata dan waktu maya. Merupakan pintu masuk ke lubang ulat / Worm Hole (terowongan waktu) yang berada di waktu maya.

     Melalui jalan inilah Nabi Muhammad Saw. sewaktu mi’roj diperjalankan Alloh Swt. ke masa depan, yaitu hari kiamat, hari kebangkitan dan pengadilan di padang Mahsyar. Pergi ke neraka dan shiroth, kemudian pergi ke surga.  Dengan perjalanan itu Nabi Muhammad Saw. adalah satu-satunya manusia di muka bumi (selain Nabi Adam dan Siti Hawa) yang pernah pergi ke akhirot dengan jasad dan ruh beliau. Sehingga beliau bisa menerangkannya kepada kita dalam hadis-hadith beliau.

Waktu yang digunakan oleh Nabi Muhammad Saw. untuk pergi ke akhirot tidak terbatasi oleh waktu mi’roj yang hanya semalam, tetapi bisa berhari-hari, karena waktu di akhirot tidak diikat oleh waktu di dunia. Kemudian Nabi Muhammad kembali melalui jalan yang sama ke Sidro-til Muntaha, kembali masuk ke waktu nyata pada waktu yang sama dengan waktu berangkatnya, selanjutnya pulang kembali ke Mekah.

34

 
Demikian juga perpindahan Nabi Adam beserta pasangannya Hawa (begitu juga iblis) adalah melalui jalan yang sama dengan jalan yang dipakai oleh Nabi Muhammad Saw. sewaktu menjalani mi’roj menuju ke masa depan yaitu kiamat, kebangkitan, siroth, neraka dan sorga melalui terowongan waktu (worm hole).

 

Penciptaan alam semesta dunia dan alam semesta surga.

Sekitar 13,7 miliar tahun yang lalu, Alloh Swt. menciptakan alam semesta dunia yang kita huni sekarang, dari sebuah titik yang sangat panas dan padat, tiba-tiba meledak dan mengembang. Peristiwa ini disebut Big Bang (Dentuman Besar).

     Menurut Stephen Hawking sampai kini alam semesta dunia ini masih terus mengembang hingga mencapai radius maksimum sebelum akhir-nya mengalami Keruntuhan besar (Big Crunch) menuju  singularitas  yang kacau dan tak teratur.

 

 Di bekas tempat alam semesta dunia yang kosong ini dipakai Alloh Swt. untuk tempat (alam semesta) sorga, yang juga diciptakan secara Big Bang (ke-2). Pada gambar di atas kita lihat bahwa besar alam se-mesta surga itu sama dengan alam semesta dunia. Bedanya adalah alam semesta surga itu bersifat kekal.

     Sorga bentuknya berupa alam semesta (universe). Luasnya seluas langit dan bumi dunia.

 

Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan ke-pada surga yang luasnya seluas langit dan bumi (dunia), yang di-sediakan untuk orang-orang yang bertakwa." (QS. Ali Imron [3] : 133).

Dengan semua uraian di atas maka dapatlah kita fahami arti ayat Al Qur-an berikut ini.

 

(Yaitu) pada hari Kami gulung langit sebagai menggulung lembaran-lembaran kertas (Big Crunch). Sebagaimana Kami telah memulai pen-ciptaan pertama (menciptakan alam semesta dunia secara “Big Bang), begitulah Kami akan mengulanginya (menciptakan alam se-mesta sorga juga secara “Big bang’’). Itulah suatu janji yang pasti Kami tepati; sesungguhnya Kamilah yang akan melaksanakannya.“ (QS. Al-Anbiya [21] :104). 

      Nabi Adam (dan Hawa) dipindah dari bumi ke sorga karena Adam adalah seorang perempuan yang mempunyai testes (XY female).

     Karena Adam dan Hawa keduanya berkelamin perempuan maka tidak mungkin keduanya kawin dan beranak keturunan.

Agar keduanya bisa kawin jenis kelamin Adam harus dirubah menjadi laki-laki dengan jalan memakan buah khuldi. Maka Adam dan Hawa ditempatkan di surga dimana Alloh Swt. menumbuhkan pohon khuldi.

Fungsi buah pohon ini bila dimakan akan menghasilkan Hormon gonadotropin.yang bisa merangsang testes Adam untuk memroduksi hormon testosteron dan dihydrotestosteron. Kedua hormon ini bisa merubah jenis kelamin Adam yang perempuan itu menjadi laki-laki.

.

     (Dan Allah berfirman): "Hai Adam bertempat tinggallah kamu dan pasanganmu di surga serta makanlah olehmu berdua (buah-buahan) di mana saja yang kamu sukai, dan janganlah kamu berdua mendekati pohon ini, lalu menjadilah kamu berdua termasuk orang-orang yang zalim".  (QS. Al-A’rof [7]:19)

Dalam skenario Alloh Swt. Adam harus memakan buah khuldi itu.

Maka Alloh menciptakan permainan yaitu Adam dilarang memakan buah itu tetapi Alloh Swt. memasukkan iblis yang berada di bumi melalui terowongan waktu yang pintu masuknya ada di Sidrotul Muntaha, menghubungkan alam semesta dunia dengan alam semesta sorga untuk menggoda Adam. Tanpa bantuan Alloh Swt. mustahil Iblis yang terkutuk itu bisa masuk ke dalam sorga.

Peristiwa Adam (dan Hawa) dengan iblis di surga

Peringatan Alloh Swt. akan bahaya iblis.

 

  

     Maka Kami berkata: "Hai Adam, Sesungguhnya itu (iblis) adalah musuh bagimu dan bagi pasanganmu (zaujika), Maka sekali-kali janganlah sampai ia mengeluarkan kamu berdua dari surga, yang menyebabkan kamu menjadi celaka. (QS. Thoha [20] : 117)

Alloh Swt. memberi kesempatan kepada iblis untuk menggoda Adam dan Hawa.

 

 

     Maka syaitan membisikkan pikiran jahat kepada keduanya untuk menampakkan kepada keduanya apa yang tertutup dari mereka yaitu auratnya dan syaitan berkata: "Tuhan kamu tidak melarangmu dan mendekati pohon ini, melainkan supaya kamu berdua tidak menjadi malaikat atau tidak menjadi orang-orang yang kekal (dalam surga)". (QS. Al-A’raf [7] : 20)

 

     Dan dia (syaitan) bersumpah kepada keduanya. "Sesungguhnya saya adalah termasuk orang yang memberi nasehat kepada kamu berdua". (QS. Al-A’raf [7]: 21)

 

        Maka syaitan membujuk keduanya (untuk memakan buah itu) dengan tipu daya. Tatkala keduanya telah merasai buah kayu itu, nampaklah bagi keduanya aurat-auratnya, dan mulailah keduanya menutupinya dengan daun-daun surga. Kemudian Tuhan mereka menyeru mereka: "Bukankah Aku telah melarang kamu berdua dari pohon kayu itu dan Aku katakan kepadamu: "Sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagi kamu berdua?" (QS. Al-A’raf [7] : 22)

     2. QS. Al-An’am [6]: 98

 

     Keduanya berkata: "Ya Tuhan kami, kami telah menganiaya diri kami sendiri, dan jika Engkau tidak mengampuni kami dan memberi rohmat kepada kami, niscaya pastilah kami termasuk orang-orang yang merugi  (QS. Al A'rof [7] : 22-23)   

 

Kemudian Adam menerima beberapa kalimat dari Tuhannya, maka Alloh menerima tobatnya. Sesungguhnya Alloh Maha Penerima tobat lagi Maha Penyayang. Kami berfirman: “Keluarlah kamu semua dari surga itu. Kemudian jika datang petunjukKu kepadamu, maka barang siapa yang mengikuti petunjukKu, niscaya tidak ada kekhawatiran atas mereka, dan tidak (pula) mereka bersedih hati”. (QS Al- Baqoroh [2]: 37-38).                                                                

Sesuai rencana semula Adam dan Hawa digoda Iblis sehingga keduanya makan buah khuldi. Buah khuldi ini mengaktifkan kelenjar hypo-fisa Adam mengeluarkan hormon gonadotropin (FSH dan LH). Hormon ini merang-sang Interstitial cells of Ley-dic memroduksi testosteron dan ihydrotestosteron.

Atas kekuasaan Alloh Swt. kedua macam hormon itu  merubah     Adam As. dari XY female menjadi laki-laki dewasa lengkap dengan kumis dan jenggotnya. 

Adam

 
     Dengan memakan buah khuldi maka Nabi Adam yang semula berjenis perempuan berubah menjadi seorang laki-laki.

Bila keduanya dibiarkan berada di surga pasti keduanya kawin dan beranak pinak. Hal ini tidak dikehendaki Alloh Swt. Maka keduanya lantas diturunkan ke dunia yaitu di Afrika Timur.

Tujuan Allah menciptakan manusia

     Pertama untuk menjadi wakil Alloh (Kholifah) di bumi, yaitu menga-tur semua mahluk yang hidup di atasnya, memelihara kelestarian ling-kungan hidup serta memakmurkan bumi.

Tujuan kedua adalah agar umat manusia itu menyembah Allah yang telah menciptakannya. 

51:56  

     Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia kecuali untuk menyembahKu. (QS. Az-Zariat [51] :56)

Tujuan ketiga adalah berkembang biak ke seluruh permukaan bumi.

Dengan berubahnya jenis kelamin Nabi Adam As. menjadi laki-laki ini, maka tujuan ketiga ini bisa dilaksanakan.

 

Kita kembali pada Tafsir Surat Luqman [31] : 28  :

     Tidaklah Alloh menciptakan dan membangkitkan kamu (dari dalam kubur) itu melainkan hanyalah seperti (proses) nafs wahidah. Sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Melihat.

 Yang menghasilkan kesimpulan :

Penciptaan Nabi Adam yang berjenis perempuan dan

Kebangkitan kita dari dalam kubur

keduanya melalui proses Stem cell / sel induk yang berjenis perempuan (Nafs wahidah).

Kini kita bahas Proses kedua :

Kebangkitan kita dari dalam kubur melalui proses Stem cell / sel induk yang berjenis perempuan (Nafs wahidah).

   Di manakah kita dibangkitkan dari dalam kubur di hari kiamat ?  

     Jawabnya ada di dalam Al Qur-an S. Al-A’rof [7] : 25. 

 

    Di bumi itu kamu hidup dan di bumi itu kamu mati (Kiamat kecil), dan dari bumi itu (pula) kamu akan dibangkitkan (Kiamat besar).

(QS. Al-A’rof [7] : 25) 

     Kita akan dibangkitkan dari dalam kubur dari dalam bumi yang kita huni sekarang.

Sedangkan lokasinya adalah sesuai dengan hadits berikut :

Maymunah Binti Sa'ad Ra. meriwayatkan bahwa ia bertanya kepada Nabi Saw., "Wahai Rosululloh, berilah kami pernyataan tentang Al-Quds (Yerusalem)". Nabi Saw. menjawab, "Ini adalah tanah di mana mereka akan dibangkitkan (Al-Ba’ats) dan berkumpul (Al-Hashr)".

(HR. Ahmad, Tobroni)  

Lokasi padang mahsyar ada di bumi Yerusalem Palestina.

Riwayat bumi yang kita huni menurut Al Qur-an

Big Bang di dalam Al Qur-an

 

     “Dan apakah orang-orang yang kafir tidak mengetahui bahwasanya langit dan bumi itu keduanya dahulu adalah suatu yang padu, kemudian Kami pisahkan antara keduanya. Dan dari air Kami jadikan segala sesuatu yang hidup. Maka mengapakah mereka tiada juga beriman?” (QS. Al-Anbiya’ [21]:30).

Alloh Swt. telah menciptakan langit dan bumi dari sebutir noktah secara Big Bang (Dentuman Besar), kemudian mengembangkannya sampai maksimal.

Di dalam alam semesta itu diciptakanNya bermilyar-milyar galaxy, salah satunya adalah galaksi Bimasakti di mana matahari kita ada di dalamnya. Bumi yang kita huni merupakan salah satu dari 9 planet yang mengitari matahari.

Penciptaan bumi terpisah dengan penciptaan langit

 

Katakanlah: “Sesungguhnya patutkah kamu kafir kepada yang (1) mencip-takan bumi dalam 2 masa dan kamu adakan sekutu-sekutu bagiNya? (yang bersifat) demikian itu adalah Robb semesta alam”.

 

dan Dia menciptakan di bumi itu gunung-gunung yang kokoh di atasnya. Dia memberkahinya dan (2) Dia menentukan padanya kadar makanan-makanan (penghuni)nya dalam 4 masa. (Penjelasan itu sebagai jawaban) bagi orang-orang yang bertanya.

 

Kemudian (bersama itu) Dia menuju kepada penciptaan langit dan langit itu masih merupakan asap, lalu Dia berkata kepadanya dan kepada bumi: “Datanglah kamu keduanya menurut perintahKu dengan suka hati atau terpaksa”. keduanya menjawab: “Kami datang dengan suka hati”.

 

Maka (3) Dia menjadikannya 7 langit dalam 2 masa. Dia mewahyukan pada tiap-tiap langit urusannya.” (QS. Fushilat [41]: 9 – 12)

Keterangan

     (1.) Bumi diciptakan Alloh Swt. dalam 2 masa. dimana di atasnya terdapat gunung-gunung (bentuknya padat yaitu terdiri dari banyak unsur). (3) Sementara itu Alloh Swt. menciptakan 7 langit juga dalam 2 masa. Bentuknya berupa asap (terdiri dari sedikit unsur). Lalu langit dan bumi digabung. Kemudian (2) Alloh Swt. menentukan padanya kadar makanan-makanan (penghuni)nya dalam 4 masa.

Jumlahnya = 6 masa.

Keadaan Bumi Pada Hari Kiamat

Tiupan sangkakala

Terompet atau sangkakala bentuknya seperti tanduk besar yang siap ditiup oleh malaikat Isrofil.

   :

Dan ditiuplah sangkakala, maka matilah siapa yang di langit dan di bumi kecuali siapa yang dikehendaki Allah. Kemudian ditiup sangkakala itu sekali lagi maka tiba-tiba mereka berdiri menunggu (putusannya masing-masing). (QS. Az-Zumar [39] : 68).

Mengapa bumi tidak hancur di hari kiamat

 

67. Dan mereka tidak mengagungkan Allah dengan pengagungan yang semestinya padahal bumi seluruhnya dalam genggamanNya (tidak hancur) pada hari kiamat dan langit digulung dengan tangan kananNya (menjadi black holes). Maha Suci Tuhan dan Maha Tinggi Dia dari apa yang mereka persekutukan. (QS. Az-Zumar [39] :67)

    Ternyata bumi tidak ikut hancur di hari Kiamat.

     Dari bumi yang tidak ikut hancur itu kita akan dibangkitkan setelah tiupan terompet ke-2 oleh malaikat Isrofil. 

Apa saja yang hancur 

 

 (1) Apabila matahari digulung (menjadi black hole), 

(2) dan apabila bintang-bintang berjatuhan,


(3) dan apabila gunung-gunung dihan-curkan, (QS. At-Takwir [81]:1-3)

(1) Bila langit terbelah (sebelah berisi bumi yang tak hancur, sebelah berisi benda-benda langit yang hancur) 

(2) Karena menurut perintah Tuhannya, karena memang patut ia turut.

(3) Dan bila bumi itu dipanjangkan (diratakan, tidak hancur). 

(4)Ia keluarkan apa-apa yang terkan-dung di dalamnya, sehingga kosong-lah ia.

"Maka apabila mata terbelalak (ketakutan), dan apabila bulan telah hilang cahayanya, dan matahari dan bulan dikumpulkan,"

 (QS. Al-Qiyamah : 7-9).

 (5)Karena turut perintah Tuhannya, karena memang patut ia turut.  (QS. Al-Insyiqoq [84] : 1-5).

 

(105). Dan mereka bertanya kepadamu tentang gunung-gunung, maka katakanlah: "Tuhanku akan menghancurkannya (di hari kiamat) sehancur-hancurnya,

 

            (106) maka Dia akan menjadikan (bekas) gunung-gunung itu datar sama sekali,

 

 (107). tidak ada sedikitpun kamu lihat padanya tempat yang rendah dan yang tinggi-tinggi. (QS. Thoha [20] : 105 - 107).

 

 
 

 

 


Benda-benda yang hancur di hari kiamat

Dari 3 surat ini (Surat At-Takwir, Surat Al-Insyiqoq dan Surat Thoha) benda-benda yang hancur adalah

1. Langit terbelah, QS. At-Takwir:1, langit yang berisi benda-benda langit ikut hancur (yang berisi bumi tidak).

2. Bintang-bintang berjatuhan, QS. Al-Insyiqoq [81] : 2

3. Matahari digulung (menjadi black hole), QS. Al-Insyiqoq [81] : 1

4. Matahari dan bulan dikumpulkan," (QS. Al-Qiyamah : 9).

5. Gunung-gunung dihancurkanNya sehancur-hancurnya. QS. Thoha [20] : 105

Keadaan bumi di hari kiamat

Alloh menciptakan bumi terdiri dari 93 element (unsur), sedang matahari hanya dua unsur yaitu hidrogen dan helium, sedang badan langit yang paling rumit yaitu supernova terdiri dari tujuh unsur.

Maka bumi jauh lebih tahan terhadap goncangan hari kiamat dibanding badan-badan langit.

 Pada Surat Thoha [20] : 105 Tuhan akan menghancurkan gunung sehancur-hancurnya, (106) maka Dia akan menjadikan (bekas) gunung-gunung itu datar sama sekali, (107) tidak ada sedikitpun kamu lihat padanya tempat yang rendah dan yang tinggi-tinggi.

Pada Surat Al-Insyiqoq [84] : 4 Ia keluarkan apa-apa yang terkandung di dalamnya, sehingga kosonglah ia.

Maka keadaan bumi adalah, permukaannya rata dan dalam-nya kosong (seperti bola sepak)

 

 

 
     

 

 

 

       Di permukaan bumi inilah terjadi peristiwa-peristiwa kebangkitan, pengumpulan di padang mahsyar, pengadilan, perhitungan dan pe-nimbangan (mizan).

Kembali kepada topik makalah :

Kebangkitan kita dari dalam kubur melalui proses Stem cell / sel induk yang berjenis perempuan (Nafs wahidah).

Hari Kebangkitan / Ba’ats di bumi

 

   Dan ditiuplah sangkakala (kedua), maka tiba-tiba mereka keluar dari kuburnya (menuju) ke Robb mereka. (QS. Yaa-siin [36] : 51).

Perubahan kelamin Di waktu Kebangkitan

Laki-laki berobah menjadi perempuan (XY female).           

     Ketika wafat, kita akan dikubur, akhirnya tinggal tulang-belulang.

Pada goncangan hari kiamat tiupan pertama, yang tersisa dari tubuh kita adalah tulang ekor (gambar lingkaran merah

     Di dalam tulang ekor itu ter-dapat stem cell / sel induk (Nafs wahidah) yang pada situasi ter-tentu bisa berkembang menjadi manusia dewasa. Setelah tiupan sangkakala yang kedua oleh ma-laikat Isrofil, turunlah hujan di seluruh dunia. Air hujan ini masuk ke dalam tanah membasahi tulang-tulang ekor bekas manusia di bumi.

     Dari salah satu Stem cel / sel induk tulang ekor ini (Nafs wahidah), Alloh Swt melakukan rapid cycle cloning extra uterine (cloning di luar rahim) menjadi seorang manusia dewasa.

     Mekanisme perubahan Jenis Kelamin di waktu kebangkitan, lihat proses penciptaan Nabi Adam As. (yang berjenis perempuan / XY Female) karena prosesnya sama (nafs wahidah).

Keadaan bumi pada waktu kiamat gelap gulita karena matahari dan bintang telah padam menjadi black hole.

    Dari sel-sel yang berkromosom sex XY (asal dari laki-laki di dunia), semuanya tumbuh menjadi perempuan dewasa dengan testes di dalam perutnya (seperti penciptaan Nabi Adam As.). Sedang yang berkromosom sex XX (asal dari perempuan di dunia), tumbuh menjadi seorang perempuan dewasa. Jadi semua manusia yang dibangkitkan itu berjenis kelamin perempuan.

 

    

 

Dan datanglah tiap-tiap diri, bersama dengan Dia seorang malaikat penggiring dan seorang malaikat penyaksi.” (QS. Qaaf [50] : 21)

      Semua manusia (perempuan) yang dibangkitkan itu lalu diterbangkan (diisro’kan) oleh malaikat penggiringnya masing-masing ke padang mahsyar yang terletak di lokasi Baitul Maqdis, Yerusalem, Palestina. Di situ semua manusia (perempuan) itu diadili oleh Alloh Swt. Manusia dibangkitkan dalam keadaan telanjang kaki, tanpa pakaian dan tidak dikhitan. Maka penuhlah padang mahsyar itu dengan perempuan.

     Keadaan di padang mahsyar juga gelap gulita. Setelah Alloh Swt. menampakkan dirinya suasananya menjadi terang benderang.

 

     "Dan terang benderanglah bumi (padang Mahsyar) dengan cahaya Tuhannya; dan diberikanlah buku dan didatangkanlah Para Nabi dan saksi-saksi dan diberi keputusan di antara mereka dengan adil, sedang mereka tidak dirugikan." (QS. Az Zumar [39] : 69)

     Karena semuanya perempuan, maka keadaannya aman-aman saja. Andai saja mereka berjenis laki-laki dan perempuan (dalam keadaan telanjang bulat), betapa kacaunya.

Di Padang Mahsyar semua perempuan itu, beserta para jin dan Iblis diadili, lalu ditimbang amalnya.

     Kaum kafir, musyrik dan iblis langsung dimasukkan ke dalam neraka. Bagi yang dimasukkan ke dalam neraka, mereka tetap berjenis kelamin perempuan. Sehingga penuhlah neraka dengan perempuan

     Sisa perempuan itu ditempatkan di shiroth. Pada waktu melewati shirot sebagian terjatuh ke dalam neraka. Yang selamat akan masuk ke dalam sorga.

Perubahan Jenis Kelamin di Sorga

Perempuan berobah menjadi laki-laki.

     Bagi yang masuk surga, mereka mandi dulu di telaga Kautsar. Dengan kekuasaan Alloh Swt semua perempuan itu baik yang berkromosom sex XY (asal dari laki-laki di dunia), maupun XX (asal dari pe-rempuan di dunia) dilakukan rekayasa biologis dan genetis (yang berkromosom XX dirubah menjadi XY) sehingga semuanya berubah menjadi laki-laki dewasa, lengkap dengan kumis dan jenggotnya. Siap dikawinkan dengan bidadari.

Berikut ini adalah kutipan lengkap hadits tentang Kautsar dari kitab Mengingat Sorga dan Neraka :

Dalam sebuah hadis: Sesungguhnya di belakang jembatan itu terdapat tanah lapang dengan pepohonan yang bagus-bagus. Di bawah setiap pohon terdapat dua mata air yang mengalir dari sorga dari arah kanan dan kiri. Maka mereka minum dari salah satu mata airnya.  

Sewaktu air yang diminum itu sampai di dadanya, keluarlah segala yang ada di dalam dada itu, seperti prasangka, menipu dan dengki. Se-galanya hilang dari dalam dada mereka. Sewaktu sampai di dalam perut, keluarlah segala yang membuat kerusakan dan penyakit dan juga air kencing. Maka mereka bersih lahir dan batinnya

Kemudian orang-orang mukmin itu datang kepada mata air yang satunya lagi untuk mandi di situ, maka jadilah wajah-wajah mereka seperti bulan purnama dan menjadi bagus-bagus jiwa raganya serta parasnya, bagai minyak kasturi.

Kemudian orang-orang mukmin itu datang kepada mata air yang satunya lagi untuk mandi di situ, maka jadilah wajah-wajah mereka seperti bulan purnama dan menjadi bagus-bagus jiwa raganya serta parasnya, bagai minyak kasturi.

Setelah mereka datang di pintu sorga ternyata grendelnya terbuat dari yakut merah, merekapun mengetuknya, lalu disambut oleh para bidadari dengan beberapa piring makanan di tangan mereka. Maka keluarlah setiap bidadari untuk merangkul suami masing-masing sambil mengucapkan kata rayuannya: ” Engkaulah cintaku, aku aku sayang padamu, aku cinta padamu selama-lamanya." Selanjutnya masuk ke rumah suaminya bersama-sama.

     Semua perempuan penghuni surga itu minum dan mandi di mata air sorga, lalu mereka berobah wujud menjadi laki-laki. Kemudian dikawinkan oleh Alloh Swt. dengan para Bidadari surga serta dilayani oleh ber-ribu-ribu Pelayan sorga (wildanun mukholladun) yang sosoknya kecil-kecil seperti anak-anak.

Hikmah dari tafsir ayat ini (QS. Luqman 31 : 28)

1. Tafsir kata najemuk nafs wahidah

     Pada hakekatnya perbedaan jenis kelamin manusia antara laki-laki dan perempuan, antara XY dan XX adalah bersifat relatif.

     Manusia pada intinya adalah ruhnya yang tidak mempunyai jenis kelamin. Mula-mula kita hidup di alam ruh. Kemudian masuk ke dalam embryo berumur sekitar 100 hari bergonosom XY atau XX di dalam kandungan seorang ibu. Biasanya yang mempunyai gonosom XY akan menjadi seorang laki-laki sedangkan yang bergonosom XX akan menjadi perempuan. Tetapi tidak selalu begitu. Terbukti pada kasus Nabi Adam,  beliau adalah seorang perempuan yang mempunyai  testes (XY female) karena tidak mempunyai ibu (dan ayah). Padahal syarat untuk menjadi kholifah adalah seorang laki-laki. Untuk merubahnya menjadi laki-laki, Alloh Swt. perlu memindahkan beliau ke surga supaya memakan buah khuldi yang terlarang. Agar Nabi Adam As. mau memakannya diperlukan kehadiran seorang iblis untuk membujuknya. Padahal seorang yang jahat (iblis) tidak mungkin bisa masuk ke dalam surga, maka Alloh Swt. membantunya untuk bisa memasukinya.

     Pada zaman sekarang di dunia ini, kasus XY female juga ada dalam bentuk AIS (Androgen Insensitivity Syndrome) yang uraiannya ada di halaman 54 (lampiran).

     Pada saat kebangkitan dari dalam kubur juga terjadi fenomena nafs wahidah dimana seorang yang dahulunya di dunia berjenis laki-laki dibangkitkan dalam bentuk perempuan yang mempunyai testis (XY female). Karena di waktu kebangkitan tidak terjadi perkawinan, maka tidak diperlukan adanya pembedaan jenis kelamin. Adanya fenomena ini (XY female) menerangkan mengapa di neraka kebanyakan (bahkan semuanya) adalah perempuan.karena di neraka tidak ada perkawinan sehingga tidak diperlukan pembedaan jenis kelamin.

     Sedang di surga peran kita adalah menerima hadiah dari Alloh Swt. di antaranya isteri-isteri berupa bidadari. Maka jenis kelamin penghuni  sorga semuanya laki-laki karena hadiahnya adalah bidadari. Tidak ada bidadara (wildanun mukholladun / pelayan surga). Pelayan-pelayan sorga yang berjumlah ribuan itu sosoknya adalah berupa anak-anak (wildan / ghilman). Anak laki-laki (muda) bahasa Arobnya adalah al-walad  jamaknya awladun bukan wildan.

2. Permusuhan antara manusia dengan iblis.

     Di alam semesta dunia dan sorga ini pelaku utamanya adalah manusia / Homo sapiens (kholifah). Untuk melengkapi perannya Alloh Swt. menciptakan sorga dan neraka. Syarat untuk masuk ke dalamnya adalah melalui ujian.

     Maka Alloh Swt. menciptakan iblis untuk menguji kita. Cerita awalnya telah kita baca di halaman sebelumnya.

     Agar misinya berhasil maka Alloh Swt. melengkapinya dengan anak buah dan tentara.

     Sabda Alloh swt. kepada iblis: "Dan hasunglah yang kamu sanggupi di antara mereka

1. dengan suaramu / ajakanmu, dan

2. kerahkanlah terhadap mereka pasukan berkuda dan pasukanmu yang berjalan kaki dan

3. berserikatlah dengan mereka pada harta dan anak-anak dan

4. beri janjilah mereka. Dan tidak ada yang dijanjikan oleh syaitan kepada mereka melainkan tipuan belaka.

5. (Wahai iblis) sesungguhnya hamba-hambaku tidaklah ada kekuasaanmu atas mereka.  (QS. Al-Isro’ [17] : 64)

3. Teori Kuantum Mekanik Dr. Stephen Hawking

    Menurut Hawking ada 2 jenis waktu di alam semesta ini yaitu waktu nyata (waktu manusia) dan waktu maya (waktu Tuhan Alloh Swt.).

     Atas perintah Alloh Swt. qolam menulis takdir di lauh mahfudz tentang riwayat alam semesta, kiamat dan akhirat. Dalam pandangan manusia (waktu nyata), sebagian tulisan ini sudah terjadi dan sisanya belum terjadi. Tetapi dalam pandangan Alloh Swt. (waktu maya) semuanya sudah ada yaitu dunia, akhirat dan sorga. Maka dengan bantuan Alloh Swt. manusia bisa pergi ke masa depan menuju akhirat seperti yang dilakukan oleh Nabi Adam, Hawa serta Nabi Muhammad Saw. sewaktu mkroj melalui terowongan waktu (worm hole). Daftar isi sorga dan neraka sebenarnya sudah ada sesuai dengan suratan takdir.

4. Juga dibahas tentang pernyatan bahwa Al Qur-an ditulis dalam ka-lamulloh (Arobiyyan), demikian juga kitab-kitab para Nabi sebelumnya ditulis dalam kalamulloh (Arobiyyan).

Arobiyyan dalam Hadis Nabi Muhammad Saw.

     Saya mencintai Arob karena 3 alasan

Saya (Muhammad) adalah seorang bangsa Arob (Arobiyyan).

Bahasa Al Qur-an Arobiyyan (serumpun dengan bahasa Arob). 

Bahasa di surga (jannah) Arobiyyan (serumpun dengan bahasa Arob).

(HR. Thobroni).

     Berikut ini denahnya :

 Penciptaan hawa

     Allah Swt. berfirman di awal surat an-Nisa: (QS. An-Nisa [4]: 1)

     Hai sekalian manusia, bertakwalah kepada Tuhanmu yang telah menciptakan kamu dari nafs wahidah, yaitu Adam yang berjenis mu’annats), dan dari padanya (Adam, mu’annats) Allah menciptakan pasangan/zaujahnya (haa, Adam, mu’annats) dan dari pada keduanya Allah memperkembang biakkan laki-laki dan perempuan yang banyak. (QS. An-Nisa [4]: 1)

Di dalam salah satu Hadits yang diriwayatkan oleh Bukhori dan Muslim dijelaskan :

Maka sesungguhnya perempuan itu diciptakan dari tulang rusuk Adam (HR. Bukhori-Muslim)

 

Rekayasa genetik penciptaan Hawa

   Dari sumsum tulang iga Nabi Adam, Alloh Swt. mengambi sebutir stem cell / sel induk Nabi Adam.

    Alloh Swt. merekayasa gonosom / sex kromosom Adam yang berjenis XY. Kromosom Y dibuang, sedang X kromosomnya digandakan menjadi XX.

     Kemudian stem cell dengan gonosom XX itu dikembangkan menjadi seorang perempuan dewasa.

Kemudian Alloh Swt. memindahkan keduanya ke surga.

Di manakah sorga Nabi Adam itu ?

     Sorga Nabi Adam dan Hawa = sorga yang dikunjungi oleh Nabi Muhammad Saw. sewaktu mi’roj.

     Salah satu mukjizat Nabi Muhammad, adalah diperjalankannya beliau oleh Alloh melalui peristiwa Isro’ Mi’roj.

Banyak yang mencoba mengungkapkan peristiwa tersebut secara ilmiah, salah satunya melalui Teori Fisika paling mutahir, yang dikemukakan oleh Dr. Stephen Hawking.

                 Teori Lubang Ulat (Worm Hole)

      Raksasa di dunia ilmu fisika yang pertama adalah Isaac Newton  (1642-1727) dengan bukunya : Philosophia Naturalis Principia Mathe-matica, menerangkan tentang  Konsep Gaya  dalam Hukum  Gravitasi dan hukum Gerak.

     Kemudian dilanjutkan oleh Albert Einstein  (1879 – 1955) dengan Teori Relativitasnya yang terbagi atas Relativitas Khusus (1905) dan Relativitas Umum (1907).

          Dan yang terakhir adalah Stephen William Hawking, CH, CBE, FRS (lahir di Oxford, Britania Raya, 8 Januari 1942),  beliau dikenal sebagai ahli fisika teoretis. Dr. Stephen Hawking dikenal akan sumba-ngannya di bidang fisika kuantum, terutama sekali karena teori-teorinya mengenai kosmologi, gravitasi kuantum, lubang hitam, dan tulisan-tulissan populernya di mana ia membicarakan teori-teori  dan kosmologinya secara umum. Tulisan-tulisannya ini termasuk novel ilmiah ringan  A Brief History of Time, yang tercantum dalam daftar best-seller di Sunday Times London selama 237 minggu berturut-turut, suatu periode terpan-jang dalam sejarah novel.

     Berdasarkan teori Roger Penrose “Bintang yang telah kehabisan bahan bakarnya akan runtuh akibat gravitasinya sendiri dan menjadi sebuah titik kecil dengan rapatan dan kelengkungan ruang waktu yang tak terhingga, sehingga menjadi sebuah singularitas di pusat lubang hitam (black hole).

     Dengan cara membalik prosesnya, maka diperoleh teori berikut.

     Lebih dari 15 milyar tahun yang lalu, penciptaan alam semesta di-mulai dari sebuah singularitas dengan rapatan dan kelengkungan ruang waktu yang tak terhingga, meledak dan mengembang

     Peristiwa ini disebut Dentuman Besar (Big Bang), dan sampai sekarang alam semesta ini masih terus mengembang hingga mencapai radius maksimum sebelum akhirnya mengalami Keruntuhan Besar (Big Crunch) menuju singularitas  yang kacau dan tak teratur.

Dalam kondisi singularitas awal jagat raya, Teori Relativitas karena rapatan dan kelengkungan ruang waktu yang tak terhingga akan menghasilan besaran yang tidak dapat diramalkan.

Menurut Hawkingbila kita tidak bisa menggunakan teori relativitas pada awal penciptaan jagat raya, padahal tahap-tahap pengembangan jagat raya dimulai dari situ, maka teori relativitas itu juga tidak bisa dipakai pada semua tahapnya. Di sini kita harus menggunakan mekanika kuantumPenggunaan mekanika kuantum  pada alam semesta akan menghasilkan alam semesta “tanpa pangkal ujung” karena adanya waktu maya dan ruang kuantum. 

     Pada kondisi waktu nyata (waktu manusia) waktu hanya bisa ber-jalan maju dengan laju tetap, menuju nanti, besok, seminggu, sebulan,

setahun lagi dan seterusnya, tidak bisa melompat ke masa lalu atau masa depan.                                   

     Menurut Hawking, pada kondisi waktu maya (waktu Tuhan) melalui 

lubang ulat (Worm Hole)” / Terowongan Waktu, dengan kekuasaan Allah, kita bisa pergi kewaktu manapun dalam riwayat bumi, bisa pergi ke masa lalu dan ke masa ke masa depan.

Hal ini bermakna, masa depan dan kiamat (dalam waktu maya) menurut  Hawking telah ada dan sudah selesai” sejak diciptakannya alam semesta. Selain itu melalui “lubang ulat” (dengan kekuasaan Alloh Swt.) kita bisa pergi ke manapun di seluruh alam semesta dengan seketika (ingat pemindahan mahligai Ratu Bilqis pada zaman Nabi Sulaiman As.) Jadi, dalam pandangan Hawking  takdir itu tidak bisa diubah sudah jadi sejak diciptakannya.

Dalam bahasa ilmu kalam :

 “Tinta takdir yang jumlahnya lebih banyak daripada seluruh air yang ada di tujuh samudera di bumi telah habis dituliskan di Luh Mahfudz  pada awal penciptaan, tidak tersisa lagi (tinta) untuk menuliskan perubahannya barang setetes.”

Sesuai dengan teori Stephen Hawking, manusia dengan waktu nyatanya tidak bisa menjangkau masa depan (dan masa silam). Tetapi bila manusia dengan kekuasaan Allah, bisa memasuki waktu maya (waktu Alloh) maka manusia melalui lubang cacing bisa pergi ke masa depan yaitu masa kiamat dan sesudahnya, bisa melihat masa kebang-kitan, neraka dan shiroth serta bisa melihat surga kemudian kembali ke masa kini, seperti yang terjadi pada Nabi Muhamad, sewaktu menjalani isro’ dan mi’roj.

Peristiwa Isro’ Mi’roj Nabi Muhamad Saw.

Salah satu dari enam rukun iman yang harus kita percayai adalah : Iman akan adanya hari akhirot.

Di dalam Al Qur-an sangat banyak diberitakan tentang peristiwa di akhirot yang akan terjadi setelah hari Kiamat di masa depan.

Sebagai seorang Nabi yang menerima wahyu Al Qur-an Nabi Mu-hammad Saw. harus bisa menerangkan segala kejadian di akhirot itu.

Untuk itu beliau harus pernah melihatnya dengan mata beliau sendiri, mendengar suaranya, mencium baunya dan meraba dengan tangannya.

Agar bisa mengalaminya maka Alloh Swt. membawa beliau pergi ke akhirot yang ada di masa depan dalam bentuk Isro’ Mi'roj.

Mula-mula beliau menjalani Isro’ atau perjalanan malam dari Masjidil Harom di Mekah ke Masjidil Aqsho di Palestina.

     Maha Suci Allah, yang telah memperjalankan hambaNya pada suatu malam dari Al Masjidil Harom ke Al Masjidil Aqsho yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia adalah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. (QS. Al-Isro [17] :1)

Dari situ kemudian Nabi Muhammad Saw. menjalani miroj ke Sidrotil Muntaha, dimana beliau bisa melihat Malaikat Jibril dalam bentuk aslinya. 

     Dan Sesungguhnya Muhammad telah melihat Jibril itu (dalam rupa-nya yang asli) pada waktu yang lain, (yaitu) di Sidrotil Muntaha. Di de-katnya ada syurga tempat tinggal (Jannatul Ma’wa). Sidrotulmuntaha diliputi oleh sesuatu yang meliputinya, penglihatan Muhammad) tidak menyimpang dari yang dilihatnya itu dan tidak pula melampauinya. Sungguh, dia telah melihat sebagian tanda-tanda kebesaran Tuhannya yang paling besar (surga)

Seluk Beluk Sidrotul Muntaha

     Sidr berarti pohon bidara, pohon yang tumbuh di Asia, Afrika dan Australia. Dipakai sebagai sumber makanan, obat-obatan dan bahan bangunan. Termasuk pohon yang sangat berguna, tetapi bukan merupakan pohon yang istimewa. Fungsi pohon bidara ini di Sidrotil Muntaha adalah sebagai batas terjauh perjalanan di langit dan bumi dalam waktu nyata, yang dapat ditempuh oleh mahluk Alloh Swt. yaitu manusia, jin dan malaikat, termasuk Malaikat Jibril. Di seberang pohon pem-batas ini terdapat Jannatul Ma’wa (sorga) yang letaknya ada di masa depan. Maka Sidrotul Muntaha selain sebagai batas jarak atau ruang terjauh, juga merupakan batas antara waktu nyata dan waktu maya. Merupakan pintu masuk ke lubang cacing / Worm Hole (terowongan waktu) yang  berada di waktu maya. Melalui jalan inilah Nabi Muham-mad Saw. sewaktu mi’roj diperjalankan Alloh Swt. ke masa depan, yaitu hari kiamat, hari kebangkitan dan pengadilan di padang Mahsyar. Pergi ke neraka dan shiroth, kemudian pergi ke surga.  Dengan perjalanan itu Nabi Muhammad Saw. adalah satu-satunya manusia di muka bumi (selain Nabi Adam dan Siti Hawa) yang pernah pergi ke akhirot dengan jasad dan ruh beliau. Sehingga beliau bisa menerangkannya kepada kita dalam hadis-hadith beliau.

Waktu yang digunakan oleh Nabi Muhammad Saw. untuk pergi ke akhirot tidak terbatasi oleh waktu mi’roj yang hanya semalam, tetapi bisa berhari-hari, karena waktu di akhirot tidak diikat oleh waktu di dunia. Kemudian Nabi Muhammad kembali melalui jalan yang sama ke Sid-rotil Muntaha, kembali masuk ke waktu nyata pada waktu yang sama dengan waktu berangkatnya, selanjutnya pulang kembali ke Mekah.

Penciptaan alam semesta dunia dan alam semesta surga.

Sekitar 13,7 miliar tahun yang lalu, Alloh Swt. menciptakan alam semesta dunia yang kita huni sekarang, dari sebuah titik yang sangat panas dan padat, tiba-tiba meledak dan mengembang. Peristiwa ini disebut Big Bang (Dentuman Besar).

     Menurut Stephen Hawking sampai kini alam semesta dunia ini masih terus mengembang hingga mencapai radius maksimum sebelum akhir-nya mengalami Keruntuhan besar (Big Crunch) enuju singularitas yang kacau dan tak teratur.

 Di bekas tempat alam semesta dunia yang kosong ini dipakai Alloh Swt. untuk tempat (alam semesta) sorga, yang juga diciptakan secara Big Bang (ke-2). Pada gambar di halaman sebelumnya kita lihat bahwa besar alam semesta surga itu sama dengan alam semesta dunia. Bedanya adalah alam semesta surga itu kekal.

Sorga bentuknya berupa alam semesta (universe). Luasnya seluas langit dan bumi dunia.

"Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan ke-pada surga yang luasnya seluas langit dan bumi (dunia), yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa." (QS. Ali Imron [3] : 133).

Dengan semua uraian di atas maka dapatlah kita fahami arti ayat Al Qur-an berikut ini.

     (Yaitu) pada hari Kami gulung langit sebagai menggulung lembaran-lembaran kertas (Big Crunch). Sebagaimana Kami telah memulai penciptaan pertama (menciptakan alam semesta dunia secara “Big Bang), begitulah Kami akan mengulanginya (menciptakan alam semesta sorga juga secara “Big bang’’). Itulah suatu janji yang pasti Kami tepati; sesungguhnya Kamilah yang akan melaksanakannya.“ (QS. Al-Anbiya [21] :104). 

      Nabi Adam (dan Hawa) dipindah dari bumi ke sorga karena Adam adalah seorang wanita yang mempunyai testes (XY female).

     Karena Adam dan Hawa keduanya berkelamin perempuan maka tidak mungkin keduanya kawin dan beranak keturunan.

Agar keduanya bisa kawin jenis kelamin Adam harus dirubah men-jadi laki-laki dengan jalan memakan buah khuldi. Maka Adam dan Hawa ditempatkan di surga dimana Alloh Swt. menumbuhkan pohon khuldi. Fungsi buah pohon ini bila dimakan akan menghasilkan Hormon gonadotropin.yang bisa merangsang testes Adam untuk memroduksi hormon testosteron dan dihydrotestosteron. Kedua hormon ini bisa merubah jenis kelamin Adam yang wanita itu menjadi pria.

     (Dan Allah berfirman): "Hai Adam bertempat tinggallah kamu dan pasangan-mu di surga serta makanlah olehmu berdua (buah-buahan) di mana saja yang kamu sukai, dan janganlah kamu berdua mendekati pohon ini, lalu menjadilah kamu berdua termasuk orang-orang yang zalim".  (QS. Al-A’rof [7]:19)

Dalam skenario Alloh Swt. Adam harus memakan buah khuldi itu.

Maka Alloh menciptakan permainan yaitu Adam dilarang memakan buah itu tetapi Alloh Swt. memasukkan iblis yang berada di bumi melalui terowongan waktu yang pintu masuknya ada di Sidrotul Muntaha, menghubungkan alam semesta dunia dengan alam semesta sorga untuk menggoda Adam. Tanpa bantuan Alloh Swt. mustahil Iblis yang terkutuk itu bisa masuk ke dalam sorga.

 

Peristiwa Adam (dan Hawa) dengan iblis di surga

Peringatan Alloh Swt. akan bahaya iblis.

     Maka Kami berkata: "Hai Adam, Sesungguhnya itu (iblis) adalah musuh bagimu dan bagi pasanganmu (zaujika), Maka sekali-kali janganlah sampai ia mengeluarkan kamu berdua dari surga, yang menyebabkan kamu menjadi celaka. (QS. Thoha [20] : 117)

Alloh Swt. memberi kesempatan kepada iblis untuk menggoda mereka (Adam dan Hawa).

     Maka syaitan membisikkan pikiran jahat kepada keduanya untuk menam-pakkan kepada keduanya apa yang tertutup dari mereka yaitu auratnya dan syaitan berkata: "Tuhan kamu tidak melarangmu dan mendekati pohon ini, melainkan supaya kamu berdua tidak menjadi malaikat atau tidak menjadi orang-orang yang kekal (dalam surga)". (QS. Al-A’raf [7] : 20)

     Dan dia (syaitan) bersumpah kepada keduanya. "Sesungguhnya saya adalah termasuk orang yang memberi nasehat kepada kamu berdua". (QS. Al-A’raf [7]: 21)

        Maka syaitan membujuk keduanya (untuk memakan buah itu) dengan tipu daya. Tatkala keduanya telah merasai buah kayu itu, nampaklah bagi keduanya aurat-auratnya, dan mulailah keduanya menutupinya dengan daun-daun surga. Kemudian Tuhan mereka menyeru mereka: "Bukankah Aku telah melarang kamu berdua dari pohon kayu itu dan Aku katakan kepadamu: "Sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagi kamu berdua?" (QS. Al-A’raf [7] : 22)

     Keduanya berkata: "Ya Tuhan kami, kami telah menganiaya diri kami sendiri, dan jika Engkau tidak mengampuni kami dan memberi rohmat kepada kami, niscaya pastilah kami termasuk orang-orang yang merugi  (QS. Al A'rof [7] : 22-23)   

Kemudian Adam menerima beberapa kalimat dari Tuhannya, maka Alloh menerima tobatnya. Sesungguhnya Alloh Maha Penerima tobat lagi Maha Penyayang. Kami berfirman: “Keluarlah kamu semua dari surga itu. Kemudian jika datang petunjukKu kepadamu, maka barang siapa yang mengikuti petunjukKu, niscaya tidak ada kekhawatiran atas mereka, dan tidak (pula) mereka bersedih hati”. (QS Al- Baqoroh [2]: 37-38) 

Sesuai rencana semula, Adam dan Hawa digoda Iblis sehingga keduanya makan buah khuldi. Buah khuldi ini mengaktifkan kelenjar hypofisa Adam mengeluarkan hormon gonadotropin (FSH dan LH). Hormon ini merangsang Interstitial cells of Leydic memproduksi testosteron dan dihydrotestosteron. Atas kekuasaan Allah Swt kedua macam hormon ini merubah Adam dari XY female menjadi laki-laki dewasa lengkap dengan kumis dan jenggotnya. 

Pengaruh Kelenjar Hypofise, FSH dan LH terhadap Testis dan Sel Leydig

Sedang pengaruh buah khuldi terhadap Siti Hawa juga menjadikan kelenjar hypofisisnya mengeluarkan hormon gonadotropin yang merangsang ovarium mengeluarkan hormon estrogen dan progesteron. Atas kekuasaan Alloh Swt kedua macam hormon ini merubah Siti Hawa menjadi seorang perempuan dewasa yang cantik. 

Bila keduanya dibiarkan berada di surga pasti keduanya kawin dan beranak pinak. Hal ini tidak dikehendaki Alloh Swt. Maka keduanya lantas diturunkan ke dunia yaitu di Afrika Timur, selanjutnya berkembang biak ke seluruh dunia.

Kembali ke Tafsir Surat Luqman [31] : 28.

     Tidaklah Alloh menciptakan dan membangkitkan kamu (dari dalam kubur) itu melainkan hanyalah seperti (proses) nafs wahidah (Stem cell / sel induk yang berjenis perempuan / wahidah). Sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Melihat. (QS. Luqman [31] : 28).

Kebangkitan kita dari dalam kubur juga melalui proses Stem cell / sel induk yang berjenis perempuan

Maka kedua proses itu



Penciptaan Nabi Adam yang berjenis perempuan dan

Kebangkitan kita dari dalam kubur

keduanya melalui proses Stem cell / sel induk yang berjenis perempuan (Nafs wahidah).

 

 
 

 

 

 


Kebangkitan kita dari dalam kubur melalui proses Stem cell / sel induk yang berjenis perempuan (Nafs wahidah).

Di manakah kita dibangkitkan dari dalam kubur di hari kiamat ?

     Jawabnya ada di dalam Al Qur-an S. Al-A’rof [7] : 25. 

    Di bumi itu kamu hidup dan di bumi itu kamu mati (Kiamat kecil), dan dari bumi itu (pula) kamu akan dibangkitkan (Kiamat besar).

(QS. Al-A’rof [7] : 25) 

     Kita akan dibangkitkan dari dalam kubur dari dalam bumi yang kita huni sekarang.

Sedangkan lokasinya adalah sesuai dengan hadits berikut :

Maymunah Binti Sa'ad Ra. meriwayatkan bahwa ia bertanya kepada Nabi Saw., "Wahai Rosululloh, berilah kami pernyataan tentang Al-Quds (Yerusalem)". Nabi Saw. menjawab, "Ini adalah tanah di mana mereka akan dibangkitkan (Al-Ba’ats) dan berkumpul (Al-Hashr)".

(HR. Ahmad, Tobroni)  

Lokasi padang mahsyar ada di bumi Yerusalem Palestina.

Riwayat bumi yang kita huni menurut Al Qur-an

Big Bang di dalam Al Qur-an

     “Dan apakah orang-orang yang kafir tidak mengetahui bahwasanya langit dan bumi itu keduanya dahulu adalah suatu yang padu, kemudian Kami pisahkan antara keduanya. Dan dari air Kami jadikan segala sesuatu yang hidup. Maka mengapakah mereka tiada juga beriman?” (QS. Al-Anbiya’ [21]:30).

Alloh Swt. telah menciptakan langit dan bumi dari sebutir noktah secara Big Bang (Dentuman Besar), kemudian mengembangkannya sampai maksimal.

Di dalam alam semesta itu diciptakanNya bermilyar-milyar galaxy, salah satunya adalah galaksi Bimasakti di mana matahari kita ada di dalamnya. Bumi yang kita huni merupakan salah satu dari 9 planet yang mengitari matahari.

Penciptaan bumi terpisah dengan penciptaan langit

       Katakanlah: “Sesungguhnya patutkah kamu kafir kepada yang (1) mencip-takan bumi dalam 2 masa dan kamu adakan sekutu-sekutu bagiNya? (yang bersifat) demikian itu adalah Robb semesta alam”. dan Dia menciptakan di bumi itu gunung-gunung yang kokoh di atasnya. Dia memberkahinya dan (2) Dia menentukan padanya kadar makanan-makanan (penghuni)nya dalam 4 masa. (Penjelasan itu sebagai jawaban) bagi orang-orang yang bertanya.

Kemudian (bersama itu) Dia menuju kepada penciptaan langit dan langit itu masih meru-pakan asap, lalu Dia berkata kepadanya dan kepada bumi: “Datanglah kamu keduanya menurut perintahKu dengan suka hati atau terpaksa”. keduanya menjawab: “Kami datang dengan suka hati”. 0

Maka (3) Dia menjadikannya 7 langit dalam 2 masa. Dia me-wahyukan pada tiap-tiap langit urusannya.” (QS. Fushilat [41]: 9 – 12)

Keterangan

     (1.) Bumi diciptakan Alloh Swt. dalam 2 masa. dimana di atasnya terdapat gunung-gunung (bentuknya padat yaitu terdiri dari banyak unsur). (3) Sementara itu Alloh Swt. menciptakan 7 langit juga dalam 2 masa. Bentuknya berupa asap (terdiri dari sedikit unsur). Lalu langit dan bumi digabung. Kemudian (2) Alloh Swt. menentukan padanya kadar makanan-makanan (penghuni)nya dalam 4 masa. Jumlahnya = 6 masa.

SANGKAKALA

Terompet atau sangkakala bentuknya seperti tanduk besar yang siap ditiup oleh malaikat Isrofil.

Dan ditiuplah sangkakala, maka matilah siapa yang di langit dan di bumi kecuali siapa yang dikehendaki Allah. Kemudian ditiup sangkaka-la itu sekali lagi maka tiba-tiba mereka berdiri menunggu (putusannya masing-masing). (QS. Az-Zumar [39] : 68).

Mengapa bumi tidak hancur di hari kiamat

67. Dan mereka tidak mengagungkan Allah dengan pengagungan yang semestinya padahal bumi seluruhnya dalam genggamanNya (tidak hancur) pada hari kiamat dan langit digulung dengan tangan kananNya (menjadi black holes). Maha Suci Tuhan dan Maha Tinggi Dia dari apa yang mereka persekutukan. (QS. Az-Zumar [39] :67)

    Ternyata bumi tidak ikut hancur di hari Kiamat.

     Dari bumi yang tidak ikut hancur itu kita akan dibangkitkan setelah tiupan terompet ke-2 oleh malaikat Isrofil. 

Apa saja yang hancur 

 (1) Apabila matahari digulung (menjadi black hole), 
(2) dan apabila bintang-bintang berjatuhan,

(3) dan apabila gunung-gunung dihancurkan, (QS. At-Takwir [81]:1-3) 

(1) Bila langit terbelah (sebelah berisi bumi yang tak hancur, sebelah berisi benda-benda langit yang hancur) 

 (2) Karena menurut perintah Tuhannya, karena memang patut ia turut. 

 (3) Dan bila bumi itu dipanjangkan (diratakan, tidak hancur). 

 (4)Ia keluarkan apa-apa yang terkandung di dalamnya, sehingga kosonglah ia.

 (5)Karena turut perintah Tuhannya, karena memang patut ia turut.    

      (QS. Al-Insyiqoq [84] : 1-5).

(105). Dan mereka bertanya kepadamu tentang gunung-gunung, maka katakanlah: "Tuhanku akan menghancurkannya (di hari kiamat) sehancur-hancurnya,

(106) maka Dia akan menjadikan (bekas) gunung-gunung itu datar sama sekali,

 (107). tidak ada sedikitpun kamu lihat padanya tempat yang rendah dan yang tinggi-tinggi. (QS. Thoha [20] : 105 - 107).

"Maka apabila mata terbelalak (ketakutan), dan apabila bulan telah hilang cahayanya, dan matahari dan bulan dikumpulkan,"

 (QS. Al-Qiyamah : 7-9).

Benda-benda yang hancur di hari kiamat

Dari 3 surat ini (Surat At-Takwir, Surat Al-Insyiqoq dan Surat Thoha) benda-benda yang hancur adalah

1. Langit terbelah, QS. At-Takwir:1, langit yang berisi benda-benda langit ikut hancur (yang berisi bumi tidak).

2. Bintang-bintang berjatuhan, QS. Al-Insyiqoq [81] : 2

3. Matahari digulung (menjadi black hole), QS. Al-Insyiqoq [81] : 1

4. Matahari dan bulan dikumpulkan," (QS. Al-Qiyamah : 9).

5. Gunung-gunung dihancurkanNya sehancur-hancurnya. QS. Thoha [20] : 105

Keadaan bumi di hari kiamat

Alloh menciptakan bumi terdiri dari 93 element (unsur), sedang matahari hanya dua unsur yaitu hidrogen dan helium, sedang badan langit yang paling rumit yaitu supernova terdiri dari tujuh unsur.

Maka bumi jauh lebih tahan terhadap goncangan hari kiamat dibanding badan-badan langit.

 Pada Surat Thoha [20] : 105 Tuhan akan menghancurkan gunung sehancur-hancurnya, (106) maka Dia akan menjadikan (bekas) gunung-gunung itu datar sama sekali, (107) tidak ada sedikitpun kamu lihat padanya tempat yang rendah dan yang tinggi-tinggi.

Maka keadaan bumi adalah, permukaannya rata dan dalamnya kosong (s0eperti bola sepak).

     Pada Surat Al-Insyiqoq [84] : 4 Ia keluarkan apa-apa yang terkandung di dalamnya, sehingga kosonglah ia.

  Di permukaan bumi inilah terjadi peristiwa-peristiwa kebangkitan, pengum-pulan di padang mahsyar, pengadilan, perhitungan dan penimbangan (mizan).

Kembali kepada topik makalah :

Kebangkitan kita dari dalam kubur melalui proses Stem cell / sel induk yang berjenis perempuan (Nafs wahidah).

Hari Kebangkitan / Ba’ats di bumi

   Dan ditiuplah sangkakala (kedua), maka tiba-tiba mereka keluar dari kuburnya (menuju) ke Robb mereka. (QS. Yaa-siin [36] : 51).

Perubahan kelamin Di waktu Kebangkitan

Pria berobah menjadi wanita.           

     Ketika wafat, kita akan dikubur, akhirnya tinggal tulang-belulang. Pada goncangan hari k0iamat tiupan pertama, yang tersisa adalah adalah tulang ekor  (gambar lingkaran merah). 

     Di dalam tulang ekor itu terdapat stem cell / sel induk (Nafs wahi-dah) yang pada situasi tertentu bisa berkembang menjadi manusia dewasa. Setelah tiupan sangkakala yang kedua oleh malaikat Isrofil,

turunlah hujan di seluruh dunia. Air hujan ini masuk ke dalam tanah membasahi tulang-tulang ekor bekas manusia di bumi.

     Dari satu sel tulang ekor ini, Alloh Swt melakukan rapid cycle clon-ing extra uterine (cloning di luar rahim) menjadi seorang manusia dewasa..

Mekanisme perubahan Jenis Kelamin (lihat makalah penciptaan Adam As. Yang berjenis perempuan)

     Keadaan bumi pada waktu kiamat gelap gulita karena matahari dan bintang telah padam menjadi black hole.

    Dari sel-sel yang berkromosom sex XY (asal dari pria di dunia), semuanya tumbuh menjadi wanita dewasa dengan testes di dalam perutnya (seperti penciptaan Nabi Adam As.). Sedang yang berkro-mosom sex XX (asal dari wanita di dunia), tumbuh menjadi seorang wanita dewasa. Jadi semua manusia yang dibangkitkan itu berjenis kelamin wanita.

     Dan datanglah tiap-tiap diri, bersama dengan Dia seorang malaikat penggiring dan seorang malaikat penyaksi.” (QS. Qaaf [50] : 21)

      Semua manusia (perempuan) yang dibangkitkan itu lalu diterbang-kan (diisro’kan) oleh malaikat penggiringnya masing-masing ke padang mahsyar yang terletak di lokasi Baitul Maqdis, Yerusalem, Palestina. Di situ semua manusia (perempuan) itu diadili oleh Alloh Swt. Manusia dibangkitkan dalam keadaan telanjang kaki, tanpa pakaian dan tidak dikhitan. Maka penuhlah padang mahsyar itu dengan perempuan.

     Keadaan di padang mahsyar juga gelap gulita. Setelah Alloh Swt. menampakkan dirinya suasananya menjadi terang benderang.

     "Dan terang benderanglah bumi (padang Mahsyar) dengan cahaya Tuhannya; dan diberikanlah buku dan didatangkanlah Para Nabi dan saksi-saksi dan diberi keputusan di antara mereka dengan adil, sedang mereka tidak dirugikan." (QS. Az Zumar [39] : 69)

     Karena semuanya perempuan, maka keadaannya aman-aman saja. Andai saja mereka berjenis laki-laki dan perempuan (dalam keadaan telanjang bulat), betapa kacaunya.

    Di Padang Mahsyar semua perempuan itu, beserta para jin dan Iblis diadili, lalu ditimbang amalnya.

     Kaum kafir, musyrik dan iblis langsung dimasukkan ke dalam neraka. Bagi yang dimasukkan ke dalam neraka, mereka tetap berjenis kelamin perempuan. Sehingga penuhlah neraka dengan perempuan

     Sisa perempuan itu ditempatkan di shiroth. Pada waktu melewati shirot sebagian terjatuh ke dalam neraka. Yang selamat akan masuk ke dalam sorga.

Perubahan Jenis Kelamin di Sorga

Perempuan berobah menjadi pria.

     Bagi yang masuk surga, mereka mandi dulu di telaga Kautsar. Dengan kekuasaan Alloh Swt semua wanita itu baik yang berkromosom sex XY (asal dari pria di dunia), maupun XX (asal dari perempuan di dunia) dilakukan rekayasa biologis dan genetis (yang berkromosom XX dirubah menjadi XY) sehingga semuanya berubah menjadi laki-laki dewasa, lengkap dengan kumis dan jenggotnya. Siap dikawinkan dengan bidadari.

Berikut ini adalah kutipan lengkap hadits tentang Kautsar dari kitab Mengingat Sorga dan Neraka :

Dalam sebuah hadis: Sesungguhnya di belakang jembatan itu terdapat tanah lapang dengan pepohonan yang bagus-bagus. Di bawah setiap pohon terdapat dua mata air yang mengalir dari sorga dari arah kanan dan kiri. Maka mereka minum dari salah satu mata airnya.  

Sewaktu air yang diminum itu sampai di dadanya, keluarlah segala yang ada di dalam dada itu, seperti prasangka, menipu dan dengki. Segalanya hilang dari dalam dada mereka. Sewaktu sampai di dalam perut, keluarlah segala yang membuat kerusakan dan penyakit dan juga air kencing. Maka mereka bersih lahir dan batinnya

Kemudian orang-orang mukmin itu datang kepada mata air yang satunya lagi untuk mandi di situ, maka jadilah wajah-wajah mereka seperti bulan purnama dan menjadi bagus-bagus jiwa raganya serta parasnya, bagai minyak kasturi.

Setelah mereka datang di pintu sorga ternyata grendelnya terbuat dari yakut merah, merekapun mengetuknya, lalu disambut oleh para bidadari dengan beberapa piring makanan di tangan mereka. Maka keluarlah setiap bidadari untuk merangkul suami masing-masing sambil mengucapkan kata rayuannya: ” Engkaulah cintaku, aku sayang pada-mu, aku cinta padamu selama-lamanya." Selanjutnya masuk ke rumah suaminya bersama-sama.

     Semua perempuan penghuni surga itu minum dan mandi di mata air sorga, lalu mereka berobah wujud menjadi laki-laki. Kemudian dikawin-kan oleh Alloh Swt. dengan para Bidadari surga serta dilayani oleh ber-ribu-ribu Pelayan sorga (wildanun mukholladun) yang sosoknya kecil-kecil seperti anak-anak.

 

 

 

Kepustakaan

1. Abdul Qadir Hasan, Qamus Al-Quran, Yayasan Al Muslimun. Bangil, 1991.

2. Abdulloh bin Nuh dan Umar Bakri, Kamus Arab Indonesia karangan, Percetakan Mutiara, Jakarta, Tahun 1979,

3. Ali Audah, Konkordansi Qur’an, Penerbit Mizan, Bandung, 1997.

4. Departemen Agama RI, Al-Qur'an dan Terjemahnya, CV. Asy-Syifa, Semarang, 1999.

5. Drs. M. Zainul Arifin Kamus Al-Qur’an, Penerbit Apollo, Surabaya, 1997.

6  Felix Pirani dan Christine Roche, Mengenal Alam Semesta, Mizan "For Beginners", Bandung, 1997.

7. J.P. McEnvoy dan Oscar Zarate, Mengenal Hawking For Beginners, Mizan, Bandung, 1998

8. N.A Baiquni dkk. Indeks Al-Qur-an, Penerbit Arkola Surabaya, 1996

9. Prof. Dr.  M. Quraish Sihab M.A. Ensiklopedia Al-Qur’an, Kajian Kosakata, Jakarta, Lentera Hati, 2007.

10. Stephen Hawking, Riwayat Sang Kala, Grafiti, Jakarta, 1994

11. Teungku Muhammad Hasbi Ash-Shiddiqi, Tafsir Al Quranul Majid An-Nuur, PT. Pustaka Rizki Putra, Semarang, 2000.

12. https://legacy.quran.com/2

13. https://id.wikipedia.org/

14. https://www.facebook.com/notes/muhajir-isnaini/alquran-bukan-bahasa-arab/696802973705630

 

XY Female.

Manusia berjenis kelamin perempuan tetapi mempu-nyai testis.

    Biasanya yang disebut perempuan itu selalu memiliki indung telur, tidak mungkin mempunyai testes, sehingga peristiwa Nafsin wahidah adalah seorang perempuan yang mempunyai testis itu membingungkan.

Kasus Jan Johnson

     Adalah seorang perempuan bernama Jan Johnson, ia seorang atletis, feminin, berusia 42 tahun dengan tinggi 6 kaki 3 inci. Tak ada yang aneh ketika ia tumbuh dari seorang gadis kecil menjadi perempuan dewasa yang aktif dan berenergi. Dia merasa seperti perempuan normal lainnya yang suka bermain boneka dan punya teman-teman perempuan.

 

Tidak menstruasi                                                                     

      Anehnya pada usia 19 tahun dia belum menstruasi. Sewaktu meme-riksakan diri ke ahli kandungan dia diberitahu bahwa penyebab tidak menstruasinya itu adalah karena kromosom sex / gonosomnya XY, yang biasanya dimiliki oleh laki-laki.                            

Androgen Insensitive Syndrome                                            

     Berbeda dengan laki-laki lainnya, Jan Johnson memiliki kondisi yang disebut Androgen Insensitive Syndrome (AIS = Syndroma ketidakpekaan Androgen) atau XY Female Syndrome(perempuan dengan gonosom

 laki-laki / XY), dimana meskipun di dalam tubuhnya beredar hor-mon testosterone tetapi tubuhnya tidak bereaksi terhadap hormon itu sehingga jenis kelamin embrio yang awalnya perempuan tidak berubah. Bahkan dia lebih femi-nin dari perempuan sejati yang bergonosom XX, lebih tinggi dan lebih cantik.   

Mempuyai testis

Sama halnya dengan Nafsin Wahidah pada kasus Nabi Adam As., Jan Johnson bergonosom XY dan mempuyai testis. Serta tidak memiliki kandungan dan indung telur. Maka keduanya (nafsun wahidah / Nabi Adam As. dan AIS) tidak bisa menstruasi, hamil dan punya anak.

      Pada hakekatnya perbedaan jenis kelamin laki-laki dan perempuan adalah mirip peran sebuah baju agar seorang manusia bisa berperan di dalam kehidupan dunia, menjadi ayah / suami dan menjadi ibu / isteri.

  Keadaan bumi pada waktu kiamat gelap gulita karena matahari dan  bintang telah padam menjadi black hole.

    Dari sel-sel yang berkromosom sex XY (asal dari laki-laki di dunia), semuanya tumbuh menjadi perempuan dewasa dengan testes di dalam perutnya (seperti penciptaan Nabi Adam As.). Sedang yang berkromosom sex XX (asal dari perempu-an di dunia), tumbuh menjadi seorang per-empuan dewasa. Jadi semua manusia yang dibangkitkan itu berjenis kelamin perempuan.

  

  Dan datanglah tiap-tiap diri, bersama dengan Dia seorang malaikat penggiring dan seorang malaikat penyaksi.” (QS. Qaaf [50] : 21)

      Semua manusia (perempuan) yang dibangkitkan itu lalu diterbang-kan (diisro’kan) oleh malaikat penggiringnya masing-masing ke padang mahsyar yang terletak di lokasi Baitul Maqdis, Yerusalem, Palestina. Di situ semua manusia (perempuan) itu diadili oleh Alloh Swt. Manusia dibangkitkan dalam keadaan telanjang kaki, tanpa pakaian dan tidak dikhitan. Maka penuhlah padang mahsyar itu dengan perempuan.

     Keadaan di padang mahsyar juga gelap gulita. Setelah Alloh Swt. menampakkan dirinya suasananya menjadi terang benderang.

 

     "Dan terang benderanglah bumi (padang Mahsyar) dengan cahaya Tuhannya; dan diberikanlah buku dan didatangkanlah Para Nabi dan saksi-saksi dan diberi keputusan di antara mereka dengan adil, sedang mereka tidak dirugikan." (QS. Az Zumar [39] : 69)

     Karena semuanya perempuan, maka keadaannya aman-aman saja. Andai saja mereka berjenis laki-laki dan perempuan (dalam keadaan telanjang bulat), betapa kacaunya.

 

 

 

 

 

 (تشديد) maka memberi makna pada kata itu adalah sebangsa atau serumpun dan sebagainya.

     Contoh : Muhammad menjadi Muhammdiyyah artinya Pengikut Muhammad atau Serumpun Muhammad. Makah menjadi Makiyyun artinya Penduduk Mekah, Arobun menjadi Arobiyyun artinya Bangsa Arob.

     Jikalau ada dua perkataan dimana berlaku hukum na’at man’ut ( نَّعْتُ وَالْمَنْعُوْتُ) atau kata sifat, contohnya lisanan Arobiyyan maka kata Lisan-an menjadi yang disifati sedangkan Arobiyyan menjadi yang memberi sifat kepada Lisanan. Sehingga Lisanan Arobiyyan menjadi berarti Bahasa yang serumpun / sebangsa dengan bahasa Arob.

     Begitu juga dengan Qur’aanan Arobiyyan berarti bahasa Al-Qu’an yang serumpun dengan bahasa Arob.

     Dalam facebooknya  https://www.facebook.com/notes/muhajir .../alquran...bahasa-arab/696802973705630/    Muhajir Isnaeni mengata-

kan bahwa

                    Bahasa Al Qur-an bukan Bahasa Arab.

Al Qur-an adalah satu bahasa tersendiri dan bahasa Arob juga satu bahasa tersendiri pula, tetapi di antara keduanya dijalin oleh satu ikatan keluarga atau rumpun pada satu titik tertentu.

 

 
 

 

 


Makna Suatu Kata di Dalam Kitab Al Qur-an.

     Allah membagi kata / ayat di dalam Al Qur-an menjadi ayat-ayat muhkamat dan mutasyabihat.

     Pembagian itu ada di Surat Ali Imron [3] : 7 sebagai berikut :

 

Benda-benda yang hancur di hari kiamat

Dari 3 surat ini (Surat At-Takwir, Surat Al-Insyiqoq dan Surat Thoha) benda-benda yang hancur adalah

1. Langit terbelah, QS. At-Takwir:1, langit yang berisi benda-benda langit ikut hancur (yang berisi bumi tidak).

2. Bintang-bintang berjatuhan, QS. Al-Insyiqoq [81] : 2

3. Matahari digulung (menjadi black hole), QS. Al-Insyiqoq [81] : 1

4. Matahari dan bulan dikumpulkan," (QS. Al-Qiyamah : 9).

5. Gunung-gunung dihancurkanNya sehancur-hancurnya. QS. Thoha [20] : 105

Keadaan bumi di hari kiamat

Alloh menciptakan bumi terdiri dari 93 element (unsur), sedang matahari hanya dua unsur yaitu hidrogen dan helium, sedang badan langit yang paling rumit yaitu supernova terdiri dari tujuh unsur.

Maka bumi jauh lebih tahan terhadap goncangan hari kiamat dibanding badan-badan langit.

 Pada Surat Thoha [20] : 105 Tuhan akan menghancurkan gunung sehancur-hancurnya, (106) maka Dia akan menjadikan (bekas) gunung-gunung itu datar sama sekali, (107) tidak ada sedikitpun kamu lihat padanya tempat yang rendah dan yang tinggi-tinggi.

Pada Surat Al-Insyiqoq [84] : 4 Ia keluarkan apa-apa yang terkandung di dalamnya, sehingga kosonglah ia.



 

     

     

 

Di permukaan bumi inilah terjadi peristiwa-peristiwa kebangkitan, pengumpulan di padang mahsyar, pengadilan, perhitungan dan pe-nimbangan (mizan).

 

ARTI KATA WILDANUN MUKHOLLADUN

SEBAGAI AYAT MUTASYABIHAT

Oleh : Dr. H. M. Nasim Fauzi

Pendahuluan

Kata majemuk Wildanun Mukholladun termasuk  Ayat Mutasyabihat.

Kata Mutasyabihat ada di dalam QS. Ali Imron [3] : 7 yang bunyinya adalah sebagai berikut.

 

        Dialah yang menurunkan al-Kitab (al-Qur’an) kepadamu. Di antara (isi)nya ada ayat-ayat yang muhkamaat, itulah pokok-pokok isi al-Qur’an dan yang lain (ayat-ayat) mutasyabihat. Adapun orang-orang yang dalam hatinya condong kepada kesesatan, maka mereka mengikuti sebahagian ayat-ayat mutasyabihat dari padanya, untuk menimbulkan fitnah dan untuk mencari-cari takwilnya, padahal tidak ada yang mengetahui takwilnya melainkan Alloh. Dan orang-orang yang mendalam ilmunya berkata: “Kami beriman kepada ayat-ayat yang mutasyabihat, semuanya itu dari sisi Tuhan kami.” Dan tidak dapat mengambil pelajaran (daripadanya) melainkan orang-orang yang berakal. (QS. Ali Imron [3] : 7).

Diperoleh pengertian bahwa : Karena hanya Alloh Swt. saja yang mengetahui takwil ayat mutasyabihat, maka untuk bisa mengetahui-nya, kita bisa bertanya kepada Alloh Swt. melalui Kitab Al Qur-an.

Untuk bisa bertanya kepada Al Qur-an ada beberapa prinsip yang harus kita ketahui :

Prinsip pertama.

Bahasa Al Qur-an mempunyai kemiripan makna dengan Bahasa Arob  karena keduanya sekeluarga.

Ini sesuai dengan pendapat Muhajir Isnaeni tentang arti Arobiyyan

Prinsip ke dua.

Bahasa Al Qur-an berbeda artinya dengan bahasa Arob.

Arti Bahasa Al Qur-an tersebut hanya diketahui oleh Alloh Swt.

     Ini sesuai dengan pendapat Aisyah binti Abu Bakar tentang tafsir QS. Ali Imron [3] : 7

Prinsip ke tiga

Perbedaan bahasa Al Qur-an dengan bahasa Arob manusia adalah

Pada bahasa Arob setiap kata mempunyai beberapa arti (polisemi dan homonim). Karena Bahasa Arob dipengaruhi oleh Budaya Arob.

Pada bahasa Al Qur-an setiap kata hanya mempunyai satu arti karena diciptakan oleh Alloh Swt.

(Tidak dipengaruhi oleh budaya manusia)

     Filsafatnya adalah. Al Qur-an yang satu, diturunkan oleh Alloh yang satu, lewat malaikat yang satu yaitu Jibril As. kepada Nabi yang satu yaitu Nabi Muhammad Saw, maka setiap katanya hanya bermakna satu (tunggal).

14

 
 

Selanjutnya tiga prinsip ini dipakai sebagai pedoman Bertanya Kepada Al Qur-an (BKA) tentang takwil Ayat Mutasyabihat.

     Bertanya kepada Al Qur-an (BKA) tentang takwil (ayat mutasyabihat) wildanun mukholladun dalam 7 tahap.

BKA 1. Kata yang kita tanyakan maknanya kepada Al Qur-an adalah kata Wildanun Mukholladun  .

BKA 2. Prinsip pertama.

Bahasa Al Qur-an mempunyai kemiripan makna dengan Bahasa Arob  karena keduanya sekeluarga.

Ini sesuai dengan pendapat Muhajir Isnaeni tentang arti Arobiyyan     

     Makna kata Wildanun Mukholladun itu kita cari di dalam Kamus,  Ensiklopedia bahasa Arob berikut

    Dari Kamus, Ensiklopedia bahasa Arob didapatkan :

 

Nama Kamus

Arti Wildan Mukholladun

Qamus Al-Quran, Abdul Qadir Hasan

Zaid Husein Alhamid, Kamus Al-Muyassar,

Tafsir Al Qur-an Prof. Dr. H. Mah-mud Yunus (CD Holy Quran ’98)

Tafsir Al-Qur'an Departemen Agama RI,

HAMKA dalam Tafsir Al-Azhar

 

 

Prof. M. Quraish Shihab dalam Tafsir Al Qurán Al-Mishbah menafsirkan dengan "remaja-

Anak-anak (yang berkekalan)
Al-walidu, jamak wildanun = anak kecil (yang berkekalan)     

Anak-anak (yang berkekalan / mukholladun)

Anak-anak muda yang tetap muda" dan "pelayan-pelayan muda yang tetap muda". "Anak-anak muda yang kekal" dan "pelayan-pelayan yang tetap muda".

Remaja yang tetap muda.

Menurut para ahli tafsir Al Qur-an itu para mukminat akan dikawinkan dengan para pelayan surga berupa anak-anak muda lelaki yang tetap muda (tingginya = orang dewasa).

 

Pendapat Prof. Dr. H. Mahmud Yunus

Ternyata ada ahli tafsir Al Qur-an yang berbeda pendapat yaitu  Prof. Dr. H. Mahmud Yunus dalam CD Holy Quran ’98 yang menafsir-kan bentuk Wildanun Mukholladun seperti anak-anak. Yakni bentuknya pendek seperti anak-anak (dan kekal pendeknya). Selain itu jenis kelaminnya bisa laki-laki atau perempuan. Maka para mukminat itu tidak.bisa mengawini mereka.

BKA 3 Prinsip ke tiga

     Perbedaan bahasa Al Qur-an dengan bahasa Arob adalah : Pada bahasa Arob setiap kata mempunyai beberapa arti (polisemi dan homonim), karena Bahasa Arob dipengaruhi oleh Budaya Arob.

Pada bahasa Al Qur-an setiap kata hanya mempunyai satu arti karena diciptakan oleh Alloh Swt. (Tidak dipengaruhi oleh budaya manusia)

Maka dari 2 arti kata Wildanun Mukholladun di atas (anak muda dan anak-anak), kita mengambil salah satu arti saja. Arti kata Wildanun Mukholladun di dalam Al Qur-an yang kita anggap cocok adalah   anak kecil yang berkekalan (dalam bentuknya yang kecil).

BKA 4 diketemukan 2 ayat di dalam Al Qur-an yang mengandung kata Wildanun Mukholladun  

No.

Ayat

No

Ayat

01

QS Al-Waqi’ah [56]:17

02

QS Al-Insan [76]:19

QS. Al-Waqi’ah [56]

1.Apabila terjadi hari Kiamat,

2. terjadinya tidak dapat didustakan (disangkal).

3. (Kejadian itu) merendahkan (satu golongan) dan meninggikan (golongan yang lain).

4. Apabila bumi diguncangkan sedahsyat-dahsyatnya,

5. dan gunung-gunung dihancurluluhkan sehancur-hancurnya,

6. maka jadilah ia debu yang beterbangan,

7. dan kamu menjadi tiga golongan,

8. yaitu golongan kanan, alangkah mulianya golongan kanan itu,

9. dan golongan kiri, alangkah sengsaranya golongan kiri itu,

10. dan orang-orang yang paling dahulu (beriman), merekalah yang paling dahulu (masuk surga).

11. Mereka itulah orang yang dekat (kepada Allah),

12. Berada dalam surga kenikmatan,

13. segolongan besar dari orang-orang yang terdahulu,

14. dan segolongan kecil dari orang-orang yang kemudian.

15. Mereka berada di atas dipan-dipan yang bertahtakan emas dan permata,

16. mereka bersandar di atasnya berhadap-hadapan.

 

17. Mereka dikelilingi oleh anak kecil yang berkekalan (dalam bentuknya yang kecil),

18. dengan membawa gelas, cerek dan sloki (piala) berisi minuman yang diambil dari air yang mengalir,

19. mereka tidak pening karenanya dan tidak pula mabuk,

20. dan buah-buahan apa pun yang mereka pilih,

21. dan daging burung apa pun yang mereka inginkan.

22. Dan ada bidadari-bidadari yang bermata indah,

23. laksana mutiara yang tersimpan baik.

24. Sebagai balasan atas apa yang mereka kerjakan.

25. Di sana mereka tidak mendengar percakapan yang sia-sia maupun yang menimbulkan dosa,

26. tetapi mereka mendengar ucapan salam.

27. Dan golongan kanan, siapakah golongan kanan itu.

28. (Mereka) berada di antara pohon bidara yang tidak berduri,

29. dan pohon pisang yang bersusun-susun (buahnya),

30. dan naungan yang terbentang luas,

31. dan air yang mengalir terus-menerus,

32. dan buah-buahan yang banyak,

33. yang tidak berhenti berbuah dan tidak terlarang mengambilnya,

34. dan kasur-kasur yang tebal lagi empuk.

35. Kami menciptakan mereka (bidadari-bidadari itu) secara langsung,

36. lalu Kami jadikan mereka perawan-perawan,

37. yang penuh cinta (dan) sebaya umurnya,

38. untuk golongan kanan,

39. segolongan besar dari orang-orang yang terdahulu,

40. dan segolongan besar pula dari orang yang kemudian.

41. Dan golongan kiri, alangkah sengsaranya golongan kiri itu.

42. (Mereka) dalam siksaan angin yang sangat panas dan air yang mendidih,

43. dan naungan asap yang hitam,

44. tidak sejuk dan tidak menyenangkan.

45. Sesungguhnya mereka sebelum itu (dahulu) hidup bermewah-mewah,

46. dan mereka terus-menerus mengerjakan dosa yang besar,

47. dan mereka berkata, “Apabila kami sudah mati, menjadi tanah dan tulang-belulang, apakah kami benar-benar akan dibangkitkan kembali?

48. Apakah nenek moyang kami yang terdahulu (dibangkitkan pula)?”

49. Katakanlah, “(Ya), sesungguhnya orang-orang yang terdahulu dan yang kemudian,

50. pasti semua akan dikumpulkan pada waktu tertentu, pada hari yang sudah dimaklumi.

51. Kemudian sesungguhnya kamu, wahai orang-orang yang sesat lagi mendustakan!

52. pasti akan memakan pohon zaqqum,

53. maka akan penuh perutmu dengannya.

54. Setelah itu kamu akan meminum air yang sangat panas.

55. Maka kamu minum seperti unta (yang sangat haus) minum.

56. Itulah hidangan untuk mereka pada hari pembalasan.”

57. Kami telah menciptakan kamu, mengapa kamu tidak membenarkan (hari berbangkit)?

58. Maka adakah kamu perhatikan, tentang (benih manusia) yang kamu pancarkan.

59. Kamukah yang menciptakannya, ataukah Kami penciptanya?

60. Kami telah menentukan kematian masing-masing kamu dan Kami tidak lemah,

61. untuk menggantikan kamu dengan orang-orang yang seperti kamu (di dunia) dan membangkitkan kamu kelak (di akhirat) dalam keadaan yang tidak kamu ketahui.

62. Dan sungguh, kamu telah tahu penciptaan yang pertama, mengapa kamu tidak mengambil pelajaran?

63. Pernahkah kamu perhatikan benih yang kamu tanam?

64. Kamukah yang menumbuhkannya ataukah Kami yang menumbuhkan?

65. Sekiranya Kami kehendaki, niscaya Kami hancurkan sampai lumat; maka kamu akan heran tercengang,

66. (sambil berkata), “Sungguh, kami benar-benar menderita kerugian,

67. bahkan kami tidak mendapat hasil apa pun.”

68. Pernahkah kamu memperhatikan air yang kamu minum?

69. Kamukah yang menurunkannya dari awan ataukah Kami yang menurunkan?

70. Sekiranya Kami menghendaki, niscaya Kami menjadikannya asin, mengapa kamu tidak bersyukur?

71. Maka pernahkah kamu memperhatikan tentang api yang kamu nyalakan (dengan kayu)?

72. Kamukah yang menumbuhkan kayu itu ataukah Kami yang menumbuhkan?

73. Kami menjadikannya (api itu) untuk peringatan dan bahan yang berguna bagi musafir.

74. Maka bertasbihlah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang Mahabesar.

75. Lalu Aku bersumpah dengan tempat beredarnya bintang-bintang.

76. Dan sesungguhnya itu benar-benar sumpah yang besar sekiranya kamu mengetahui,

77. dan (ini) sesungguhnya Al-Qur'an yang sangat mulia,

78. dalam Kitab yang terpelihara (Lauh Mahfuzh),

79. tidak ada yang menyentuhnya selain hamba-hamba yang disucikan.

80. Diturunkan dari Tuhan seluruh alam.

81. Apakah kamu menganggap remeh berita ini (Al-Qur'an),

82. dan kamu menjadikan rezeki yang kamu terima (dari Allah) justru untuk mendustakan(-Nya).

83. Maka kalau begitu mengapa (tidak mencegah) ketika (nyawa) telah sampai di kerongkongan,

84. dan kamu ketika itu melihat,

85. dan Kami lebih dekat kepadanya daripada kamu, tetapi kamu tidak melihat,

86. maka mengapa jika kamu memang tidak dikuasai (oleh Allah),

87. kamu tidak mengembalikannya (nyawa itu) jika kamu orang yang benar?

88. Jika dia (orang yang mati) itu termasuk yang didekatkan (kepada Allah),

89. maka dia memperoleh ketenteraman dan rezeki serta surga (yang penuh) kenikmatan.

90. Dan adapun jika dia termasuk golongan kanan,

91. maka, “Salam bagimu (wahai) dari golongan kanan!” (sambut malaikat).

92. Dan adapun jika dia termasuk golongan orang yang mendustakan dan sesat,

93. maka dia disambut siraman air yang mendidih,

94. dan dibakar di dalam neraka.

95. Sungguh, inilah keyakinan yang benar.

96. Maka bertasbihlah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang Mahabesar.

4. QS Al-Insan [76]:

1. Bukankah pernah datang kepada manusia waktu dari masa, yang ketika itu belum merupakan sesuatu yang dapat disebut?

2. Sungguh, Kami telah menciptakan manusia dari setetes mani yang bercampur yang Kami hendak mengujinya (dengan perintah dan larangan), karena itu Kami jadikan dia mendengar dan melihat.

3. Sungguh, Kami telah menunjukkan kepadanya jalan yang lurus; ada yang bersyukur dan ada pula yang kufur.

4. Sungguh, Kami telah menyediakan bagi orang-orang kafir rantai, belenggu dan neraka yang menyala-nyala.

5. Sungguh, orang-orang yang berbuat kebajikan (dalam surga) akan minum dari gelas (berisi minuman) yang campurannya adalah air kafur,

6. (yaitu) mata air (dalam surga) yang diminum oleh hamba-hamba Allah dan mereka dapat memancarkannya dengan sebaik-baiknya.

7. Mereka memenuhi nazar dan takut akan suatu hari yang azabnya merata di mana-mana.

8. Dan mereka memberikan makanan yang disukainya kepada orang miskin, anak yatim dan orang yang ditawan,

9. (sambil berkata), “Sesungguhnya kami memberi makanan kepadamu hanyalah karena mengharapkan keridhaan Allah, kami tidak mengharap balasan dan terima kasih dari kamu.

10. Sungguh, kami takut akan (azab) Tuhan pada hari (ketika) orang-orang berwajah masam penuh kesulitan.”

11. Maka Allah melindungi mereka dari kesusahan hari itu, dan memberikan kepada mereka keceriaan dan kegembiraan.

12. Dan Dia memberi balasan kepada mereka karena kesabarannya (berupa) surga dan (pakaian) sutera.

13. Di sana mereka duduk bersandar di atas dipan, di sana mereka tidak melihat (merasakan teriknya) matahari dan tidak pula dingin yang berlebihan.

14. Dan naungan (pepohonan)nya dekat di atas mereka dan dimudahkan semudah-mudahnya untuk memetik (buah)nya.

15. Dan kepada mereka diedarkan bejana-bejana dari perak dan piala-piala yang bening laksana kristal,

16. kristal yang jernih terbuat dari perak, mereka tentukan ukurannya yang sesuai (dengan kehendak mereka).

17. Dan di sana mereka diberi segelas minuman bercampur jahe.

18. (Yang didatangkan dari) sebuah mata air (di surga) yang dinamakan Salsabil

 

19. Dan mereka dikelilingi oleh anak kecil yang berkekalan (dalam bentuknya yang kecil), Apabila kamu melihatnya, akan kamu kira mereka, mutiara yang bertaburan.

20. Dan apabila engkau melihat (keadaan) di sana (surga), niscaya engkau akan melihat berbagai macam kenikmatan dan kerajaan yang besar.

21. Mereka berpakaian sutera halus yang hijau dan sutera tebal dan memakai gelang terbuat dari perak, dan Tuhan memberikan kepada mereka minuman yang bersih (dan suci).

22. Inilah balasan untukmu, dan segala usahamu diterima dan diakui (Allah).

23. Sesungguhnya Kamilah yang menurunkan Al-Qur'an kepadamu (Muhammad) secara berangsur-angsur.

24. Maka bersabarlah untuk (melaksanakan) ketetapan Tuhanmu, dan janganlah engkau ikuti orang yang berdosa dan orang yang kafir di antara mereka.

25. Dan sebutlah nama Tuhanmu pada (waktu) pagi dan petang.

26. Dan pada sebagian dari malam, maka bersujudlah kepadaNya dan bertasbihlah kepadaNya pada bagian yang panjang di malam hari.

27. Sesungguhnya mereka (orang kafir) itu mencintai kehidupan (dunia) dan meninggalkan hari yang berat (hari akhirat) di belakangnya.

28. Kami telah menciptakan mereka dan menguatkan persendian tubuh mereka. Tetapi, jika Kami menghendaki, Kami dapat mengganti dengan yang serupa mereka.

29. Sungguh, (ayat-ayat) ini adalah peringatan, maka barangsiapa menghendaki (kebaikan bagi dirinya) tentu dia mengambil jalan menuju kepada Tuhannya.

30. Tetapi kamu tidak mampu (menempuh jalan itu), kecuali apabila Allah kehendaki Allah. Sungguh, Allah Maha Mengetahui, Maha-bijaksana.

31. Dia memasukkan siapa pun yang Dia kehendaki ke dalam rahmat-Nya (surga). Adapun bagi orang-orang zhalim disediakanNya azab yang pedih.

BKA 5 Kita masukkan makna kata Wildanun Mukholladun adalah anak kecil yang berkekalan (dalam bentuknya yang kecil) di dalam kurung di belakang kata Wildanun Mukholladun tadi. Semua ayat yang kata Wildanun Mukholladunnya kita artikan dengan anak kecil yang berkekalan (dalam bentuknya yang kecil) itu kita teliti apakah cocok dengan keseluruhan isi ayat. Bila cocok kita tulis (cocok) di belakang kalimat ayat itu. Bila tidak cocok kita tulis (tidak cocok).

BKA 6  Ternyata semua ayat yang kita teliti itu (cocok).

BKA 7  Kesimpulan :

-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Arti kata Wildanun Mukholladun di dalam Al Quran menurut  Alloh Swt. adalah anak kecil yang berkekalan (dalam bentuknya yang kecil).

------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Arti kata wildanun mukholladun menurut para sahabat.

     Ibnu Abbas Ra. berkata bahwa wildanun mukholladun adalah pelayan-pelayan surga.

     Sabda Alloh Swt. dalam QS Al-Insan [76]:19 Apabila kamu melihat mereka (pelayan-pelayan surga), maka kamu mengira mereka itu mutiara yang bertaburan.    

     Para pelayan surga itu tidak pernah menganggur. Mereka mondar-mandir di surga dalam rangka berkhidmad kepada penghuni surga dan memenuhi keperluan mereka.

     Menurut Ibnu Qutaibah mereka (pelayan-pelayan surga) adalah anak-anak (ghilmanun) yang diciptakan Allah di surga sebagaimana halnya Allah menciptakan bidadari-bidadari bermata jelita di surga.

     Hadits yang diriwayatkan Anas bin Malik Ra. dari Nabi Muhammad Saw. yang bersabda,"Aku adalah orang yang pertama kali keluar ketika manusia dibangkitkan (lalu masuk ke dalam surga). Ada seribu pelayan laksana mutiara berjalan mengelilingiku."

-----------------------------------------------------------------------------------------------

Pelayan-pelayan surga itu bentuknya kecil-kecil seperti anak-anak.

-----------------------------------------------------------------------------------------------    

Kesimpulan akhir / Penutup    

     Dari uraian di atas penulis menyimpulkan keadaan para pelayan sorga itu adalah sebagai berikut ;

1. Bentuk para pelayan sorga itu kecil seperti sosok anak-anak.

2. Mereka dibuat di sorga seperti halnya bidadari.

3. Allah Swt. mengibaratkan para pelayan ini dengan mutiara-mutiara yang bertebaran (ada dimana-mana), Mereka itu tidak pernah menganggur, mondar-mandir di surga dalam rangka berkhidmad kepada penghuni surga dan memenuhi keperluan mereka.

4. Dalam pandangan modern para pelayan tersebut adalah robot manu-sia ciptaan Allah Swt. berbentuk kecil dan cerdas (seperti dalam Film Star Wars), yang diprogram khusus untuk melayani para penghuni sorga.

    Alloh membuat bentuk mereka kecil agar berbeda dengan penghuni sorga dan isterinya (bidadari).

Lampiran

01. QS Al-Waqi’ah [56]:17

 

17. Mereka dikelilingi oleh anak kecil (wildan) yang berkekalan (dalam bentuknya yang kecil), (Cocok)

 6. QS Al-Insan [76]:19

 

     Dan mereka dikelilingi oleh anak kecil (wildan) yang kekal (dalam sosoknya yang kecil). Apabila kamu melihat mereka, maka kamu mengira mereka itu mutiara yang bertaburan. (Cocok)

Jember, 5 Mei 2018

Dr. H. M. Nasim Fauzi

Jalan Gajah Mada 118

Tilpun (0331) 481127

Jember

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar