MARILAH KITA MENDIRIKAN
SHOLAT SETIAP 3 JAM
Oleh : Dr. H.M. Nasim Fauzi
I. Pendahuluan
Amal yang pertama kali dihisab (dihitung) di akhirot adalah sholat.
Barangsiapa melaksanakan sholat sunnat 12 rokaat (apakah sholat Rowatib ?) dalam sehari akan dibuatkan baginya rumah di sorga.
Dalam makalah ini penulis
mengajak kita untuk membiasakan mendirikan sholat-sholat wajib dan sholat-sholat
sunnat setiap 3 jam.
Tujuannya adalah agar kita bisa menciptakan rutinitas yang
mudah diingat sehingga ibadah kita menjadi lebih sempurna baik dalam sholat lima waktu dan sholat-sholat sunnatnya.
II. Sholat-sholat Wajib
Kita diwajibkan melaksanakan sholat lima waktu dalam 24 jam, yaitu shubuh, zhuhur, 'ashor, maghrib, dan 'isya'.
Adapun ketentuan sholat 5 waktu adalah sebagai berikut :
Hadith 01 : Ringkasan hadith tentang waktu-waktu sholat :
Dari Jabir bin Abdulloh, bahwa Nabi saw didatangi oleh Jibril. Lalu Jibril mengatakan kepadanya, “Berdirilah, lalu sholatlah dst.
1. Sholat zhuhur ketika matahari sudah tergelincir sampai dimulai sholat ashor. 2. Sholat ashor ketika bayangan sesuatu menjadi sama sampai bayangan menjadi dua kalinya.3. Sholat maghrib ketika matahari terbenam lalu segera waktunya habis.4. Sholat isya’ ketika cahaya merah telah lenyap sampai pertengahan malam atau sepertiga malam. 5. Sholat shubuh ketika f fajar memancar.sampai waktu sudah terang bbenderang.
( HR. Ahmad dan Al-Nasa’i. Dan Al-Tirmidzi e.meriwayatkan seperti itu. Al-Bukhori berkata: Hhadits ini adalah hadits yang paling shohih dalam mmenerangkan waktu-waktu sholat). Dikutip dari Nailul Author jilid 1 halaman 685.
IIII. Sholat-sholat Rowatib
Sholat sunnat rowatib adalah sholat sunnat yang didilakukan sebelum atau sesudah mengerjakan sholat f fardhu yang lima.
Hadis 02: Dari Abdulloh bin Umar ra. yang berkata, " Saya ingat pesan Rosulullah Saw. tentang sholat sunnat rowatib, yaitu 2 roka'at sebelum zhuhur, 2 r roka'at sesudah zhuhur, 2 roka'at sesudah maghrib, 2 roka'at sesudah isya', dan 2 roka'at sebelum shubuh" ( HR. al-Bukhori dan Muslim).
Sholat-sholat sunnat ini sebaiknya dilakukan di rumah
Hadits 03: Sabda Rosululloh saw.: "Hai manusia sholatlah kamu di rumahmu masing-masing, sesungguhnya sebaik-baik sholat seseorang dikerjakan di rumahnya, kecuali sholat lima waktu (bagi laki-laki lebih baik sholat di masjid)”. (Riwayat Bukhori dan Muslim).
IV. Menggabungkan Sholat Wajib dan Sholat Sunnat
Dengan memisahkan antara sholat wajib dan sholat sunnat menjadikan kita cenderung meremehkan sholat sunnat sehingga tidak membiasakan melaksanakannya. Padahal sholat sunnat fungsinya sangat penting, yaitu sebagai cadangan sholat-sholat wajib yang tidak sempurna.
V. Sholat Setiap 3 Jam
Pada uraian berikut yang dipakai ialah jam istiwa' dimana jam 12 siang adalah sewaktu matahari ada di puncak orbitnya.
1. Sebelum jam 6 pagi (dari fajar s/d terbit matahari), sholat pertama, sholat wajib Shubuh.
Didahului wirid berupa doa bangun tidur, kemu-sdian melakukan sholat sunnat fajar (sebelum sholat shubuh). Sholat sunnat fajar ini dilakukan di rumah.
Hadits 04: Dalam hadis yang diriwayatkan dari Siti Aisyah Ra. dikatakan, "Tidak ada sholat sunnat yang lebih dipentingkan oleh Nabi Saw. selain dari 2 roka'at sebelum sholat shubuh". (HR. al-Bukhori dan Muslim).
2. Sebelum jam 9 pagi, sholat ke-2, sholat sunnat Dhuha (di rumah).
Sholat sunnat dhuha adalah sholat
yang dilakukan pada waktu dhuha, yakni pada saat mulai naiknya matahari di
waktu pagi sekitar jam 7 pagi sampai tergelincir matahari. Bilangan Sholat
sunnat Dhuha adalah 2-12 roka'at.
Sholat Dhuha dapat dipakai untuk sarana menambah rizki.(makanan)
Hadits 05: Sebuah Hadis qudsi dari Nuwas bin Sam'an ra., bahwa Nabi Muhammad saw. telah bersabda: "Alloh 'azza wa jalla berfirman: 'Wahai anak Adam, jangan sekali-kali engkau malas mengerjakan 4 roka'at pada waktu permulaan siang (yaitu sholat dhuha), niscaya pasti akan Aku cukupkan kebutuhanmu pada sore harinya." (HR. Hakim dan Thobroni)
Surat Yang Dibaca Dalam Sholat Dhuha :Hadits 06 Uqbah bin Aanur berkata Rosulullah saw bersabda: "Sholatlah 2 raka'at dhuha itu dengan membaca surat wasy syamsi wadhuhaha dan surat wadh dhuhaa".
Hadits 07: Dari Anas ra. dari Nabi saw.: "Barang siapa yang melaksanakan sholat dhuha membaca pada roka'at yang pesrtama surat Fatihah dan ayat kursi 10 x serta pada raka'at yang ke-2 sesudah Fatihah membaca surat Al Ikhlas 10 x, pasti ia mendapat keridloan yang terbesar dari Alloh."
Do'a Selesai Sholat Dhuha
Allohumma
innadhdhuhaa-a dhuhaa-uka wal bahaa-a bahaa-uka, wal jamaala jamaluka
walquwwata quwatuka, walqudrota qudrotuka wal'ishmata 'ishmatuka. Allohumma
inkaana rizqii fissamaa-i fa anzilhu, wa inkaana filardhi fa akhrijhu, wa
inkaana mu'siron fayassirhu wa inkaana harooman fathohhirhu, wain kaana
ba'iidan faqorribhu bihaqqi dhuhaa-ika wabaha-ika wajamaalika, waquwwatika
waqudrotika, aatinii maa atoita 'ibaadakash shoolihiin.
Artinya : "Ya Allah bahwasanya waktu dhuha itu waktu dhuha-Mu; kemegahan
ialah kemegahan- Mu, keindahan itu keindahan-Mu kekuatan itu kekuatan-Mu,
kekuasaan itu kekuasan-Mu dan perlindungan itu perlindungan-Mu. "Ya Alloh
jika rizqiku masih di atas langit, turunkanlah dan jika ada di dalam bumi
keluarkanlah, jika sukar, mudahkanlah, jika harom sucikanlah jika masih jauh
dekatkanlah, berkat waktu dhuha, keagungan keindahan, kekuatan, dan kekuasaan-Mu,
limpahkanlah kepada kami seperti yang telah Engkau limpahkan kepada
hamba-hamba-Mu yang sholeh".
3. Sekitar jam 12 siang, sholat ke-3, sholat wajib Dzuhur atau melaksanakan Sholat Jum'at.
Amalan saat selesai sholat
dzuhur, setelah melakukan sholat rawatib dilanjutkan dengan do'a, dzikir, baca
Al-Quran dan tafakkur.
Sholat Jum'at
"Hai orang-orang yang beriman, apabila diseru untuk menunaikan sholat pada hari Jum'at, maka bersegeralah kamu mengingat Allah dan tinggalkanlah jual beli" (QS. Al-Jumu’ah [62] :9).
Hadits 08: "Sholat Jum'at itu hak yang wajib dikerjakan oleh setiap orang Islam secara berjama'ah, kecuali 4 golongan, yaitu hamba sahaya, wanita, anak-anak, dan orang sakit" (HR. Abu Dawud dan Hakim).
4. Sekitar jam 3 sore, sholat ke-4, sholat wajib Ashor.
Saat menjelang waktu ashor, melakukan i'tikaf di masjid, memperbanyak dzikir dan sjolat sunnat atau memperbanyak perbuatan terpuji lainnya hingga datang waktu ashor.
Amalan di waktu ashor, melaksanakan solat sunnat 4 rokaat, melaksanakan sholat ashar dilanjutkan dengan amalan wirid.
5. Sekitar jam 6 malam, sholat ke-5 sholat wajib Maghrib.
Menjelang maghrib, selain wirid sebelumnya juga disunnatkan membaca istighfar, surah Asy-Syams serta Al-Lail dengan membaca ta'awudz terlebih dahulu. Adapun amalan wirid pada malam hari meliputi, setelah ssholat maghrib, melakukan rowatib 2 roka'at dengan mmembaca Al-Kafirun pada roka'at pertama dan Al-IkIhlas pada roka'at ke-2. Dilanjutkan solat 4 roka'at aagak lebih lama dan diakhiri dengan bacaan ringan hihingga habis waktu maghrib.
6. Sebelum jam 9 malam, sholat ke-6, sholat wajib Isya'.
Hadits 09: Dari Aisyah ra., katanya : "Para sohabat mmelakukan sholat Isya' di antara terbenamnya mega mmerah sampai 1/3 malam yang pertama. Telah bbersabda Rosulullah saw.: "Kalau tidaklah akan mmemberatkan ummatku, tentu kusuruh mereka mmengundurkan Isya' sampai 1/3 (jam 9 malam, pen.) aatau 1/2 malam (jam 12 malam, pen.)." (Fikih Sunah jiJilid 2 karangan Sayyid Sabiq).
7. Setelah jam 12 malam, sholat ke-7, sholat sunnat Tahajjud (di rumah).
Hadits 10: "Dari Abu Huroiroh: "Tatkala ditanya oorang Nabi saw.: 'Apakah sholat yang lebih utama sselain sholat fardhu 5 waktu? Jawab beliau: "Sholat ttttengah malam (jam 12 malam, pen.)."(Riwayat MMuslim dan lainnya).
S Sholat tahajjud yang dilakukan oleh RRosulullah saw.
Hadits 11: Dari Abu Salamah bin Abdurrohman bbahwa ia bertanya kepada 'Aisyah ra, bagaimana ssholat Rosulullah saw. di bulan Romadlon? 'Aisyah mmenjawab: "Rosululah saw. tidaklah melebihi dari 11 rr roka'at, baik di bulan Romadlan maupun di bulan lalainnya, beliau sholat 4 raka'at dan janganlah diditanyakan tentang kebaikannya dan panjangnya, kkemudian beliau sholat 4 rakaat, jangan ditanyakan kkebaikannya maupun panjangnya, selanjutnya beliau sholat 3 raka'at. Lalu 'Aisyah berkata, aku bertanya kepada Rosulullah saw.: "Wahai Rosulullah, apakah engkau tidur lebih dahulu sebelum mengerjakan witir ?" Beliau menjawab: "Wahai 'Aisyah, kedua mataku tidur, tetapi hatiku tidaklah tidur." (Muttafaq alaih - kitab Al-Lu'lu wal-Marjan).
Dari hadis di atas kita lihat bahwa sholat tahajjud Rasulullah saw. begitu lama (sangat lama berdirinya), karena yang dibaca setelah al-Fatihah adalah surat-surat yang panjang-panjang, sehingga bersambung dengan sholat witir (jam 12 sampai jam 3 malam !). Sangat sedikit ummat beliau yang dapat menirunya !
Sebelum melaksanakan sholat witir beliau tidur lebih dahulu. Sholat tahajjud (seperti dikatakan Imam Syafii) boleh dilaksanakan sebelum tidur malam (yaitu jam 12) tetapi sholat witir dilakukan setelah tidur malam (jam 3 malam).
Se8. Setelah jam 3 malam, sholat ke-8, sholat sunnat Witir (di rumah).
Pengertian Witir.
Berkata sebahagian ahlul tahqieq : "Witir adalah nama bagi 1 raka'at yang diasingkan dari yang sebelumnya, atau nama bagi sholat yang ganjil roka'atnya yakni : shalat 5 roka'at, 7 roka'at, atau 9 roka'at yang bersambung-sambung." Dan sholat witir ini, adalah menjadi penutup bagi sholat malam." (Pedoman Salat, oleh Prof. Dr. T.M. Hasbi Ash Shiddieqy).
Hadits 12: Rosulullah Saw. bersabda, "Sholat witir itu hak, maka siapa yang suka mengerjakannya 5 rokaat, kerjakanlah siapa yang suka mengerjakannya 3 rokaat, laksanakanlah dan siapa yang suka mengerjakannya 1 rokaat, lakukanlah". (HR. Abu Dawud dan an-Nasa'i).
Surat-surat Yang Dibaca Pada Sholat Witir
Hadits 13: Dari Aisyah r.a. dari Ali bin Abi Tholib r.a. berkata: "Dalam Al Qur'an tidak ada (ayat atau surat) yang dijauhkan (tidak didengar Allah), maka bacalah dalam sholat witir apa saja yang kamu sukai." Namun yang lebih mustahab, apabila berwitir dengan tiga rokaat, pada rokaat pertama setelah membaca Al Fatihah, kita membaca: "Sabbihisma Rabbikal A'la", dan pada rakaat ke-2 "Qul Yaa Ayyuhal Kaafiruun", pada rakaat ke-3 "Qul Huwallaahu Ahad", "Qul A'uudzu bi Rabbil Falaq", serta "Qul Atuudzu bi Rabbin Naas", (HR. Ahmad, Abu Daud, dan Tirmidzi)
.. Hadits 14: Rosulullah Saw. ditanya, "Bagaimana sholat yang paling afdhol?" Beliau menjawab, "Yang lama berdirinya." (HR. Muslim). Cara membaca surat dalam solat witir, tahajjud, atau tarowih boleh dengan jahri (lantang) ataupun sirri (perlahan). (Abdul Aziz Salim Basyarahil, Melaksanakan Qiyamullail)
Hubungan Solat Tahajjud / Solat Malam (Qiyamullail) dan Witir.
Abdul
Aziz Salim Basyarahil menyamakan sholat tahajjud dengan sholat witir. Beliau
menulis:
Qiyamullail (sholatullail), witir, tahajjud, dan tarowih adalah 4 nama untuk
sholat yang sama. Penyebutan nama-nama ini tergantung pada kondisi waktunya.
1). Dinamakan witir karena solat tersebut dilakukan sesudah solat isya' atau pada tengah malam dengan jumlah rakaat 1, 2, 3, 5, atau 7 dan satu salam. Imam Syafi'i rohimahullah membatasi witir dengan 3 rakaat yang masing-masing 2 rakaat pertama dan 1 rakaat terakhir (2 kali salam).
2). Dinamakan sholatullail atau qiyamullail karena dikerjakan pada malam hari.
3). Dinamakan sholat tahajjud karena dikerjakan tengah malam (jam 12) sesudah bangun tidur: Arti (hajada) ialah bangun tidur tengah malam dengan maksud mengerjakan sholat.
4). Dinamakan sholat tarowih karena awam kaum muslimin beristirohat setelah selesai 4 rokaat.
Sekarang ini kaum muslimin mengerjakan tarowih sesudah sholat isya. Sedang Nabi Muhmmad Saw sendiri melaksanakannya sama dengan waktu sholat malam yaitu sehabis tengah malam
Komentar Penulis atas pendapat Abdul Aziz Salim Basyarahil
Kalau kita kaji hadis 'Aisyah ra berikut:
Hadits 15: "Bahwa Rosulullah saw. apabila bangun dari tidur bersiwak, lalu berwudlu, kemudian sholat 8 roka'at, beliau duduk pada setiap 2 roka'at serta memberi salam. Setelah itu mengerjakan witir sebanyak 5 roka'at tidak duduk dan tidak mengucapkan salam kecuali pada roka'at yang ke-5 (sambung-menyambung)." (Diriwayatkan oleh Ahmad, Nailul Author, Juz III bab keutamaan sholat sunnah dua-dua).
Dalam hadis ini terlihat bahwa sholat tahajjud (8 rokaat 4 salam) t e r p i s a h dari sholat witir (5 rokaat 1 salam), namun demikian, baik sholat tahajjud maupun sholat witir, kedua-duanya termasuk bagian dari sholat malam (qiyamullail).
Sholat Malam Yang Paling Singkat (dan efisien)
Hadits 16: "Rosulullah saw. menyuruh kami mengerjakan sholat malam dan menggerakkan kami kepada mengerjakannya. Beliau berkata: Hendaklah kamu mengerjakan sholat malam walaupun hanya 1 roka'at." (HR. At-Thobarony; At-Targhib I : 394).
Hadits 17: "Apabila tersisa 1/3 dari malam hari (jam 3 malam, pen.) Alloh Azza Wa Jalla turun ke langit bumi dan berfirman, "Adakah orang yang berdo'a kepada-Ku, akan Kukabulkan? Adakah orang yang beristighfar kepada-Ku akan Kuampuni dosa-dosanya? Adakah orang yang mohon rezeki kepada-Ku akan Kuberinya rezeki? Adakah orang yang mohon dibebaskan dari kesulitan yang dialaminya akan Kuatasi kesulitan-kesulitannya?' Yang demikian (berlaku) sampai tiba waktu fajar (shubuh)." (HR. Ahmad)
Dengan mengkaji 2 hadis di atas, sholat malam yang paling singkat adalah sholat witir 1 rokaat pada jam 3 malam.
Bila mampu bangun atau kita belum tidur pada jam 12 malam maka kita bisa menambahkan sholat tahajjud 2 rokaat atau kelipatannya.
iii. Lalu tidur seperti tidur Nabi sebagaimana Hadis di bawah:
Hadits 11: Dari Abu Salamah bin Abdurrohman bahwa ia bertanya kepada 'Aisyah ra, bagaimana sholat Rosulullah saw. di bulan Romadlon? 'Aisyah menjawab: ..... dst. Lalu 'Aisyah berkata, aku bertanya kepada Rasulullah saw.: "Wahai Rosulullah, apakah engkau tidur lebih dahulu sebelum mengerjakan witir ?" Beliau menjawab: "Wahai 'Aisyah, kedua mataku tidur, tetapi hatiku tidaklah tidur." (Muttafaq alaih - kitab Al-Lu'lu wal-Marjan).
|
|
Tulisan tentang ibadah salat tujuh waktu di gereja Orthodox Arab di Wikipedia (internet) berikut tentu sangat menggelitik kita, karena sangat mirip dengan waktu salat Islam.
Barangkali agak asing rupanya, jika orang Kristen berbicara tentang salat. Karena kata salat atau sembahyang itu sendiri jarang disinggung-sentuh oleh orang Kristen. Padahal jauh sebelum saudara kita kaum Muslim menggunakan kata ini, orang Kristen Orthodox telah menggunakan kata "Salat" saat menunaikan ibadah. Kata "Salat" itu sendiri dalam baha-sa Arab, berasal dari kata tselota dalam bahasa Aram (Suriah) yaitu bahasa yang dipakai oleh baginda Yesus sewaktu hidup di dunia. Dan bagi umat Kristen Ortodoks Arab yaitu umat Kristen Ortodoks yang ber-ada di Mesir, Palestina, Yordania, Libanon dan daerah Timur-Tengah lainnya memakai kata Tselota tadi dalam bentuk bahasa Arab Solat, sehingga doa "Bapa kami" oleh umat Kristen Ortodoks Arab disebut sebagai Sholatul Robbaniyah.
Dengan demikian "Salat" itu awalnya bukanlah datang dari umat Islam atau meminjam istilah Islam. Jauh sebelum agama Islam muncul, istilah Salat untuk menunaikan ibadah telah digunakan oleh umat Kristen Orto-doks Timur, tentu saja dalam penghayatan yang berbeda.masih dilaku-kan di gereja-gereja Arab, kalau di Gereja Katolik namanya Brevir atau De Liturgia Horanum. Hampir seluruh Gereja-gereja di Timur masih me-laksanakan Solat Tujuh Waktu (As-Sab'u ash-Sholawat). Dalam gereja-gereja Ortodoks jam-jam solat (Arami: 'iddana tselota; Arab: sa'atus- solat) ini masih dipertahankan tanpa putus sebagai doa-doa baik kaum imam (klerus) maupun untuk umat (awam).
Solat tujuh Waktu :
1 Sa'at al-Awwal = Solat Subuh
2. Solat Sa'at ats-Tsalitsah = Solat Dhuha
3. Solat Sa'at as-Sadisah = Solat Zuhur
4. Solat Sa'at at-Tasi'ah = Solat Ashor
5. Solat Sa'at al-Ghurub = Solat Maghrib
6. Solat al-Naum = Solat Isya'
7. Solat as-Satar = Solat al-Lail
Komentar penulis.
Dalam Agama Islam sholat malam ini terbagi dua yaitu sholat tahaj-jud dan sholat witir sehingga bila sholat wajib lima waktu digabung de-ngan sholat sunnat, ummat islam melaksanakan sholat delapan waktu yang dilakukan setiap tiga jam dalam sehari semalam
Ternyata salat yang
dilakukan oleh umat Kristen Ortodox dan Arab tadi bukan bersembahyang seperti
umat Islam, yang lengkap dengan rukuk (membungkuk) dan sujud (bersungkur).
Istilah salat di sini berarti berdoa / memohon /meminta sesuatu kepada Allah,
yang mereka lakukan tujuh kali sehari. Jumlah ini sama dengan jumlah waktu
sembah-yang kaum Yahudi sebelum masa tawanan Babilonia.
Dari ke-3 sumber di atas, ternyata memang betul dugaan
penulis bahwa seharusnya ibadah agama Yahudi, Kristen dan Islam itu sama,
karena berasal dari Tuhan yang sama. Namun sebagian besar orang Yahudi dan
Kristen tidak mengetahuinya, sehingga mereka beribadah dengan cara yang berbeda
dengan yang diajarkan oleh Moses (Musa) dan Yesus (Isa) serta Nabi-nabi bani
Isroil yang lain.