Minggu, 12 Februari 2017

Makalah Pendek Awas Tas Kresek Membahayakan Lingkungan





AWAS !  TAS KRESEK
MEMBAHAYAKAN 
LINGKUNGAN !


Oleh : Dr. H.M. Nasim Fauzi

Pendahuluan

Tas Kresek adalah “barang sekali pakai”, terbuat dari plastik polyethy-len (PE) yang bahan bakunya adalah minyak mentah. Untuk memproduksi 1 ton plastik diperlukan 11 barel (1567 ton) minyak mentah. Plastik disukai karena harganya murah dan ringan. Mudah dibuatnya karena mudah meleleh serta sifatnya yang
lentur dan keras. Tetapi bila sudah tak terpakai dan rusak akan dibuang sebagai sampah plastik
Sangat mencemari lingkungan
Tas Kresek sangat mencemari lingkungan karena baru bisa terurai di alam dalam waktu 500-1.000 tahun, sehingga jika tercecer di tanah akan merusak lingkungan, menghambat peresapan air, menyebabkan banjir, dan merusak kesuburan tanah. Sehingga di Bangladesh tas kresek dilarang.
Sejarah plastik. 
Tahun 1862 parkesine dibuat dari selulosa
Tahun 1866 seluloid untuk membuat bola bilyar
Tahun 1891 rayon modifikasi lain dari selulosa
Tahun 1907 bakelite dibuat dari resin cair (minyak bumi).
Tahun 1920 nylon dibuat dari minyak bumi.
Tahun 1835 ditemukan polyvinylchloride (PVC) yang disempurnakan tahun1926
Tahun 1933 polyethylene dibuat dari minyak bumi
Tahun 1938 teflon dibuat dari minyak bumi
Tahun 1940-an penemuan acrylic dan polimer lainnya dari minyak bumi.
Pemakaian Tas Kresek di Dunia
Setiap tahun satu triliun tas kresek digunakan di dunia. Rata-rata setahun setiap orang menggunakan sekitar 170 tas kresek. Faktanya hanya 1% tas kresek yang didaur ulang. Berarti setiap satu menit 2 juta tas kresek yang dibuang.
Jika tas kresek tersebut dibentangkan bisa membungkus permukaan bumi 10 kali. Setiap kilometer pantai di Inggris didapati 2,000 tas kresek. Di Jakarta sampah tas kresek setiap harinya bisa untuk menutupi 2.600 lapangan sepakbola. Di Bandung volume tas kresek per harinya mencapai 700 meter kubik dan bisa menutupi 50 lapangan sepakbola sekaligus.
80% sampah di lautan berasal dari darat dan 90% di antaranya adalah plastik. Data PBB menyebutkan setiap mil persegi ada 46.000 sampah plastik mengambang di lautan. Kantong plastik akan mengganggu jalur air yang teresap ke dalam tanah. Menurunkan kesuburan tanah karena plastik juga menghalangi sirkulasi udara di dalam tanah dan ruang gerak makhluk bawah tanah yang mampu meyuburkan tanah.
Telah disebut, pembuangan sampah plastik sembarangan di sungai-sungai akan mengakibatkan pendangkalan sungai dan penyumbatan aliran sungai yang menyebabkan banjir.
Bahaya Tas Kresek di Laut
Laporan Greenpeace, sampah plastik yang masuk ke laut menyebabkan sedikitnya 267 jenis biota laut menderita dari jeratan atau mencerna sampah plastik di laut. Setiap tahun Lebih dari satu juta biota laut seperti, Burung laut, ikan paus dan penyu mati karena terjerat dan mencernakan sampah plastik.
Kuranglah Sampah Plastik Karena Bisa Menimbulkan Pemanasan Global.
Sampah plastik bisa menimbulkan pemanasan global. Maka kita harus mengurangi penggunaan kantong plastik. Jika sampah bekas kantong plastik dibiarkan di tanah, akan sangat mencemari lingkungan. Kalau dibakar akan kadar gas rumah kaca di atmosfer (CO2, metan /CH4 dan amonia / NH3).
Cara-cara Mengurangi Sampah Plastik
Ada beberapa cara untuk mengatasinya. Kita bisa mulai mengurangi sampah plastik kita bukan dengan tidak memakainya tetapi menggantikannya:
1. Jangan pakai kantong plastik untuk belanja. Bawa sendiri tas belanjaan yang dapat selalu dipergunakan lagi.
2. Jangan langsung buang botol plastik sesudah minum. Isi air lagi dan pakai kembali walaupun jangan terlalu banyak isi ulang. Kira-kira 5 kali pakai masih oke. Untuk yang biasa minum di mobil, siapkan selalu botol yang sudah diisi penuh agar tidak usah beli lagi.
3. Menggunakan tas.kantong belanja dari kain untuk mengu-rangi tas.kantong belanja dari plastik.
4. Memanfaatkan barang berbahan plastik bekas untuk dibuat aneka barang kerajinan atau digunakan dalam bentuk lain seperti dompet, tas dan pernak pernik lain.
5. Mengembangkan produk plastik yang awet sehingga penggunaannya dapat berlangsung lebih lama.
6. Mengembangkan teknologi atau inovasi bahan pengganti plastik atau mendaur ulang plastik.
7. Di negara barat banyak cafe seperti Starbucks sudah mulai membolehkan customer membawa sendiri cangkir atau lebih baik thermos untuk diisi kopi. Kantong plastik masih bisa digunakan lagi. Tapi kalau gelas plastik hanya bisa sekali saja.
8. Saat ini sudah ditemukan cara yang tepat dan singkat untuk menguraikan sampah plastik. Yaitu dengan ditemukannya bakteri Pseudomonas sp dan bakteri Sphingomonas sp yang dapat menguraikan sampah plastik dalam kurun waktu singkat berkisar kurang lebih 3 bulan.
Macam-macam plastik yang sering dipakai
Sekarang ini utamanya ada enam komoditas polimer / plastik yang banyak digunakan, mereka adalah
1. Polyethylene (PE), .
2. Polypropylene (PP),
3. Polyvinyl chloride (PVC / paralon),
5. Polystyrene (PS), dan
6. Polycarbonate (PC).
Mereka membentuk 98% dari seluruh polimer dan plastik yang ditemukan dalam kehidupan sehari-hari. Masing-masing dari polimer tersebut memiliki sifat degradasi dan ketahanan panas, cahaya, dan kimia.
Kenalilah Tanda Segitiga pada Plastik Menentukan Keamanannya
Kemasan plastik berbahan polivinil klorida (PVC) dan kemasan makanan “styrofoam” juga berisiko melepaskan bahan kimia yang bisa membahayakan kesehatan. Monomer styrene yang tidak ikut bereaksi dapat terlepas bila bereaksi dengan makanan yang berminyak atau mengandung alkohol dalam keadaan panas. Meskipun bila residunya kecil tidak berbahaya.
Kenali tanda segitiga pada setiap bahan plastik (terletak di bagian bawah), yang menentukan tingkat keamanannya.
 1. PET
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEho_dAFirHNqQK6YQ3uNEmkqPjT1RQal1yXS7ON27CW517_0uKTFypEXjePyfLwKOll4XA6P-VtSY7-7x7CyrtoenQxxYHvKkcEOt8-3ehoKeFKYWOmBxrO1HODcjjexhkpHtPfZakYRKw/s1600/plastik1.jpg

Plastik dengan kode 1 atau PET (Polyethylene Terephtha-late), biasa dipakai untuk botol kemasan air mineral, botol minyak goreng, jus, botol sambal, botol obat, dan botol kosmetik. Kode 1 ini juga
berupa wadah minuman mineral dengan warna transparan untuk sekali pakai, karena semakin lama isinya berada dalam kemasan tersebut, maka kandungan kimia yang terlarut semakin banyak pula.
Ciri-ciri: Warna bening dan jernih
Peringatan: Hanya untuk sekali pakai dan bukan untuk air panas, jika sudah kotor atau kadaluarsa, maka harus dibuang
2. HDPE

Plastik dengan kode No.2 atau plastik HDPE (High-density Polyethylene), yang biasa dipakai untuk botol obat, botol susu cair, jerigen pelumas, dan botol kosmetik.  Warna putih susu
Peringatan: Hanya sekali pemakaian

3. PVC
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEic_7bvzikN_Fzf9-2kGiPqS8WNoF4n9PyBNNnAkPM8_dsKBccBA3JKqXLWASShpZ702iJi90akJ3h9P_WAEyiCFZtG3C8Bh6Ewl-uXS-xs17-ZbllM8L9D5fefVvzvblMnRj3CjKBu1mk/s1600/plastik3.jpg

Plastik No.3 atau PVC (Polyvinyl Chloride), merupakan zat yang paling berbahaya. Biasa dipakai untuk pipa selang air, pipa bangunan, mainan, taplak meja dari plastik, botol shampo, dan botol sambal. Peringatan: Jangan membungkus makanan yang panas dan berminyak, berbahaya bagi ginjal dan hati

4. LDPE
Plastik No.4 atau LDPE (Low-density Polyethylene), biasa dipakai untuk kantong kresek, tutup plastik, plastik pembungkus daging beku, dan berbagai macam plastik tipis lainnya.
Ciri-ciri: lunak dan fleksible
5. PP

Plastik No.5 atau PP (Polypropylene atau Polypropene), biasa dipakai untuk cup plastik, tutup botol dari plastik, mainan anak, dan margarine.
Ciri-ciri: berwarna putih tapi tidak jernih

6. PS
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhiKpMt5aLWfj_hXjLA_y8pj-vAV6FmiXCMew5h92lyaQBJb1Ng_z1kn60u48zPIWEVOPoQ4z60a90K_v1gypbcadDA9b4CzfNw52ljuTcEmiUf-h0Tx0_DbwfT8egyoXWdGWnCZEI-UOM/s1600/plastik6.jpg

Plastik No.6 atau jenis  PS (Poly-styrene) merupakan zat yang berbahaya bagi tubuh
Biasa dipakai untuk kotak CD, sendok dan garpu plastik, gelas plastik, atau tempat makanan dari styro-foam dan tempat makan plastik transparan. Jika makanan berminyak dipanaskan dalam wadah ini, styrene (penyebab
kanker) dapat berpindah ke dalam makanan.
7. OTHER

Plastik No.7 atau Other (O) dan jenis plastik lainnya selain dari no.1 hingga 6, yakni botol susu bayi, plastik kemasan, dan gallon air minum. Plastik No.7 ini termasuk Polycarbonate yang mengandung Bisphenol-A yang berpotensi merusak system hormon juga berbahaya bagi tubuh. Tetapi, ada juga bahan yang baik untuk lingkungan karena dapat diurai yang disebut bioplastik yang terbuat dari tepung jagung, kentang, tebu.
Kemasan plastik yang paling banyak dan paling aman digunakan adalah yang terbuat dari polyethylene (PE) dan polyprophylene (PP) yang dilabeli terkadang juga dilabeli dengan gambar gelas dan garpu atau ada tulisan `untuk makanan` atau `for food use`.
Sayangnya masih banyak barang plastik yang tidak men-cantumkan simbol-simbol ini, terutama barang plastik buatan lokal. Pemerintah Indonesia sendiri baru berencana untuk mewajibkan produsen kemasan makanan melakukan penanda-aan atau memberi label.
Bahaya Racun Plastik PCB
(Poly Chlorinated Biphenyl)
PCBs merupakan senyawa chlorinated aromatic hidrokarbon yang sangat stabil dan berwarna bening atau kuning pucat. PCBs memiliki sifat tidak larut dalam air, konstanta dielektrik tinggi, memiliki konduksi listrik rendah. Senyawa tersebut digunakan dari tahun 1930an hingga 1970an dalam berbagai produk industri. PCBs paling banyak diguna-kan dalam peralatan listrik seperti transformator, generator, kapasitor, coolant, dll. Pembatasan penggunaan PCBs dikarenakan dampak terhadap lingkungan, termasuk bioakumulasi pada ikan dan mamalia. Efek pada kesehatan manusia, tergantung pada konsentrasi PCBs, jenis PCBs, dan tingkat paparannya terhadap manusia.
Poly Chlorinated Biphenyl  (PCB) yang mempunyai struktur mirip DDT. Serta kantong plastik yang sulit untuk diurai oleh tanah hingga membutuhkan waktu antara 100 hingga 500 tahun. Akan memberikan akibat antara lain: Tercemarnya tanah, air tanah dan makhluk bawah tanah. Racun-racun dari partikel plastik yang masuk ke dalam tanah akan membunuh hewan-hewan pengurai di dalam tanah seperti cacing.
PCB yang tidak dapat terurai meskipun termakan oleh binatang maupun tanaman akan menjadi racun berantai sesuai urutan rantai makanan.
Industri Daur Ulang di Indonesia
Terdapat hal yang menguntungkan dalam pemanfaatan limbah plastik di Indonesia dibandingkan negara maju. Hal ini dimungkinkan karena pemisahan secara manual yang diang-gap tidak mungkin dilakukan di negara maju, dapat dilakukan di Indonesia yang mempunyai tenaga kerja melimpah sehingga pemisahan tidak perlu dilakukan dengan peralatan canggih yang memerlukan biaya tinggi. Kondisi ini memungkinkan ber-kembangnya industri daur ulang plastik di Indonesia Hampir seluruh jenis limbah plastik (80%) dapat diproses kembali menjadi barang semula walaupun harus dilakukan pencam-puran dengan bahan baku baru dan additive untuk mening-katkan kualitas. Ada empat jenis limbah plastik yang populer dan laku di pasaran yaitu polietilena (PE), High Density Polyethylene (HDPE), polipropilena (PP), dan asoi.

Jember, 12 Pebruari 2017

Dr. H.M. Nasim Fauzi
Jalan Gajah Mada 118
Tilpun (0331) 481127
Jember

Tidak ada komentar:

Posting Komentar