AWAS !
TAS KRESEK
MEMBAHAYAKAN
LINGKUNGAN !
LINGKUNGAN !
Oleh : Dr. H.M. Nasim Fauzi
Pendahuluan
Tas Kresek adalah “barang sekali pakai”, terbuat
dari plastik polyethy-len (PE) yang bahan bakunya adalah minyak mentah.
Untuk memproduksi 1 ton plastik diperlukan 11 barel (1567 ton) minyak
mentah. Plastik disukai karena harganya murah dan ringan.
Mudah dibuatnya karena mudah meleleh serta sifatnya yang
lentur dan
keras. Tetapi bila sudah tak terpakai dan rusak akan dibuang sebagai sampah
plastik
Sangat mencemari lingkungan
Tas Kresek sangat
mencemari lingkungan karena baru bisa terurai di alam dalam waktu 500-1.000 tahun, sehingga jika tercecer
di tanah akan merusak lingkungan, menghambat peresapan air, menyebabkan banjir,
dan merusak kesuburan tanah. Sehingga di Bangladesh tas kresek dilarang.
Sejarah plastik.
Tahun 1862 parkesine dibuat dari selulosa
Tahun 1866 seluloid untuk membuat bola bilyar
Tahun 1891 rayon modifikasi lain dari selulosa
Tahun 1907 bakelite dibuat dari resin cair (minyak bumi).
Tahun 1920 nylon dibuat dari minyak bumi.
Tahun 1933 polyethylene dibuat dari minyak bumi
Tahun 1938 teflon dibuat dari minyak bumi
Tahun 1940-an penemuan acrylic dan polimer lainnya dari minyak bumi.
Pemakaian Tas Kresek di Dunia
Setiap tahun satu triliun tas kresek digunakan di
dunia. Rata-rata setahun setiap orang menggunakan sekitar 170 tas kresek. Faktanya hanya 1% tas kresek yang didaur ulang.
Berarti setiap satu menit 2 juta tas kresek yang dibuang.
Jika tas kresek tersebut
dibentangkan bisa membungkus permukaan bumi 10 kali. Setiap kilometer pantai di
Inggris didapati 2,000 tas kresek. Di Jakarta sampah tas kresek setiap harinya
bisa untuk menutupi 2.600 lapangan sepakbola. Di Bandung volume tas kresek per harinya mencapai 700 meter
kubik dan bisa
menutupi 50 lapangan sepakbola sekaligus.
80% sampah di lautan berasal dari darat dan 90% di antaranya
adalah plastik. Data PBB menyebutkan setiap mil persegi ada 46.000 sampah
plastik mengambang di lautan. Kantong plastik akan mengganggu
jalur air yang teresap ke dalam tanah. Menurunkan kesuburan tanah karena
plastik juga menghalangi sirkulasi udara di dalam tanah dan ruang gerak makhluk
bawah tanah yang mampu meyuburkan tanah.
Telah disebut, pembuangan sampah plastik
sembarangan di sungai-sungai akan mengakibatkan pendangkalan sungai dan
penyumbatan aliran sungai yang menyebabkan banjir.
Bahaya Tas Kresek di Laut
Laporan Greenpeace, sampah
plastik yang masuk ke laut menyebabkan sedikitnya 267 jenis biota laut
menderita dari jeratan atau mencerna sampah plastik di laut. Setiap tahun Lebih
dari satu juta biota laut seperti, Burung laut, ikan paus dan penyu mati karena
terjerat dan mencernakan sampah plastik.
Kuranglah Sampah Plastik Karena Bisa Menimbulkan
Pemanasan Global.
Sampah plastik bisa menimbulkan
pemanasan global. Maka kita harus mengurangi penggunaan kantong plastik. Jika
sampah bekas kantong plastik dibiarkan di tanah, akan sangat mencemari
lingkungan. Kalau dibakar akan kadar gas rumah kaca di atmosfer (CO2, metan /CH4
dan amonia / NH3).
Cara-cara
Mengurangi Sampah Plastik
Ada beberapa
cara untuk mengatasinya. Kita bisa mulai mengurangi sampah plastik kita bukan dengan
tidak memakainya tetapi menggantikannya:
1. Jangan
pakai kantong plastik untuk belanja. Bawa sendiri tas belanjaan yang dapat
selalu dipergunakan lagi.
2. Jangan
langsung buang botol plastik sesudah minum. Isi air lagi dan pakai kembali
walaupun jangan terlalu banyak isi ulang. Kira-kira 5 kali pakai masih oke.
Untuk yang biasa minum di mobil, siapkan selalu botol yang sudah diisi penuh
agar tidak usah beli lagi.
3. Menggunakan
tas.kantong belanja dari kain untuk mengu-rangi tas.kantong belanja dari
plastik.
4. Memanfaatkan
barang berbahan plastik bekas untuk dibuat aneka barang kerajinan atau
digunakan dalam bentuk lain seperti dompet, tas dan pernak pernik lain.
5.
Mengembangkan produk plastik yang awet sehingga penggunaannya dapat berlangsung
lebih lama.
6. Mengembangkan
teknologi atau inovasi bahan pengganti plastik atau mendaur ulang plastik.
7. Di negara
barat banyak cafe seperti Starbucks sudah mulai membolehkan customer membawa
sendiri cangkir atau lebih baik thermos untuk diisi kopi. Kantong plastik masih
bisa digunakan lagi. Tapi kalau gelas plastik hanya bisa sekali saja.
8. Saat ini
sudah ditemukan cara yang tepat dan singkat untuk menguraikan sampah plastik.
Yaitu dengan ditemukannya bakteri Pseudomonas sp dan bakteri Sphingomonas sp
yang dapat menguraikan sampah plastik dalam kurun waktu singkat berkisar kurang
lebih 3 bulan.
Macam-macam
plastik yang sering dipakai
Sekarang ini
utamanya ada enam komoditas polimer / plastik yang banyak digunakan, mereka
adalah
Mereka membentuk 98% dari seluruh
polimer dan plastik yang ditemukan dalam kehidupan sehari-hari. Masing-masing
dari polimer tersebut memiliki sifat degradasi dan ketahanan panas, cahaya, dan
kimia.
Kenalilah Tanda Segitiga pada Plastik Menentukan
Keamanannya
Kemasan plastik berbahan polivinil
klorida (PVC) dan kemasan makanan “styrofoam” juga berisiko
melepaskan bahan kimia yang bisa membahayakan kesehatan. Monomer styrene
yang tidak ikut bereaksi dapat terlepas bila bereaksi dengan makanan yang
berminyak atau mengandung alkohol dalam keadaan panas. Meskipun bila residunya
kecil tidak berbahaya.
Kenali tanda segitiga pada setiap
bahan plastik (terletak di bagian bawah), yang menentukan tingkat keamanannya.
1.
PET
Plastik dengan kode 1 atau PET
(Polyethylene Terephtha-late), biasa dipakai untuk botol kemasan air mineral,
botol minyak goreng, jus, botol sambal, botol obat, dan botol kosmetik. Kode 1
ini juga
berupa wadah minuman mineral dengan warna transparan untuk sekali pakai,
karena semakin lama isinya berada dalam kemasan tersebut, maka kandungan kimia
yang terlarut semakin banyak pula.
Ciri-ciri: Warna bening dan jernih
Peringatan: Hanya untuk sekali pakai dan bukan untuk air panas, jika sudah kotor atau kadaluarsa, maka harus dibuang
Ciri-ciri: Warna bening dan jernih
Peringatan: Hanya untuk sekali pakai dan bukan untuk air panas, jika sudah kotor atau kadaluarsa, maka harus dibuang
2.
HDPE
Plastik dengan kode No.2 atau
plastik HDPE (High-density Polyethylene), yang biasa dipakai untuk botol obat,
botol susu cair, jerigen pelumas, dan botol kosmetik. Warna putih susu
Peringatan: Hanya sekali pemakaian
Peringatan: Hanya sekali pemakaian
3.
PVC
Plastik No.3 atau PVC (Polyvinyl Chloride), merupakan zat
yang paling berbahaya. Biasa dipakai
untuk pipa selang air, pipa bangunan, mainan, taplak meja dari plastik, botol
shampo, dan botol sambal. Peringatan: Jangan membungkus makanan yang panas dan
berminyak, berbahaya bagi ginjal dan hati
4. LDPE
Plastik No.4
atau LDPE (Low-density Polyethylene), biasa dipakai untuk kantong kresek, tutup plastik, plastik pembungkus daging beku, dan
berbagai macam plastik tipis lainnya.
Ciri-ciri: lunak dan fleksible
Ciri-ciri: lunak dan fleksible
5.
PP
Plastik No.5 atau PP (Polypropylene
atau Polypropene), biasa dipakai untuk cup plastik, tutup botol dari plastik,
mainan anak, dan margarine.
Ciri-ciri: berwarna putih tapi tidak jernih
Ciri-ciri: berwarna putih tapi tidak jernih
6. PS
Plastik No.6 atau jenis PS (Poly-styrene) merupakan zat yang berbahaya
bagi tubuh
Biasa dipakai untuk kotak CD, sendok dan garpu plastik, gelas plastik, atau
tempat makanan dari styro-foam dan tempat makan plastik transparan. Jika
makanan berminyak dipanaskan dalam wadah ini, styrene (penyebab
kanker) dapat berpindah ke dalam makanan.
7. OTHER
Plastik No.7 atau Other (O) dan
jenis plastik lainnya selain dari no.1 hingga 6, yakni botol susu bayi, plastik
kemasan, dan gallon air minum. Plastik No.7 ini termasuk Polycarbonate yang mengandung
Bisphenol-A yang berpotensi merusak system hormon juga berbahaya bagi tubuh.
Tetapi, ada juga bahan yang baik untuk lingkungan karena dapat diurai yang
disebut bioplastik yang terbuat dari tepung jagung, kentang, tebu.
Kemasan plastik yang paling banyak
dan paling aman digunakan adalah yang terbuat dari polyethylene (PE) dan
polyprophylene (PP) yang dilabeli terkadang juga dilabeli dengan gambar
gelas dan garpu atau ada tulisan `untuk makanan` atau `for food use`.
Sayangnya masih banyak barang plastik
yang tidak men-cantumkan simbol-simbol ini, terutama barang plastik buatan
lokal. Pemerintah Indonesia sendiri
baru berencana untuk mewajibkan produsen kemasan makanan melakukan penanda-aan
atau memberi label.
Bahaya Racun Plastik PCB
(Poly Chlorinated
Biphenyl)
PCBs merupakan senyawa chlorinated aromatic hidrokarbon yang
sangat stabil dan berwarna bening atau kuning pucat. PCBs memiliki sifat tidak
larut dalam air, konstanta dielektrik tinggi, memiliki konduksi listrik rendah.
Senyawa tersebut digunakan dari tahun 1930an hingga 1970an dalam berbagai
produk industri. PCBs paling banyak diguna-kan dalam peralatan listrik seperti
transformator, generator, kapasitor, coolant, dll. Pembatasan penggunaan PCBs
dikarenakan dampak terhadap lingkungan, termasuk bioakumulasi pada ikan dan
mamalia. Efek pada kesehatan manusia, tergantung pada konsentrasi PCBs, jenis
PCBs, dan tingkat paparannya terhadap manusia.
Poly
Chlorinated Biphenyl (PCB) yang mempunyai struktur mirip DDT. Serta kantong
plastik yang sulit untuk diurai oleh tanah hingga membutuhkan waktu antara 100
hingga 500 tahun. Akan memberikan akibat antara lain: Tercemarnya tanah, air
tanah dan makhluk bawah tanah. Racun-racun dari partikel plastik yang masuk ke
dalam tanah akan membunuh hewan-hewan pengurai di dalam tanah seperti cacing.
PCB yang tidak dapat terurai meskipun
termakan oleh binatang maupun tanaman akan menjadi racun berantai sesuai urutan
rantai makanan.
Industri Daur Ulang di Indonesia
Terdapat hal yang menguntungkan dalam pemanfaatan limbah
plastik di Indonesia dibandingkan negara maju. Hal ini dimungkinkan karena pemisahan secara
manual yang diang-gap tidak mungkin dilakukan di negara maju, dapat dilakukan
di Indonesia yang mempunyai tenaga kerja melimpah sehingga pemisahan tidak perlu dilakukan
dengan peralatan canggih yang memerlukan biaya tinggi. Kondisi ini memungkinkan
ber-kembangnya industri daur ulang plastik di Indonesia Hampir seluruh jenis
limbah plastik (80%) dapat diproses kembali menjadi barang semula walaupun
harus dilakukan pencam-puran dengan bahan baku baru dan additive untuk mening-katkan
kualitas. Ada empat jenis limbah plastik yang populer dan laku di
pasaran yaitu polietilena (PE), High Density Polyethylene (HDPE), polipropilena
(PP), dan asoi.
Jember, 12 Pebruari 2017
Dr. H.M. Nasim Fauzi
Jalan
Gajah Mada 118
Tilpun
(0331) 481127
Jember
Tidak ada komentar:
Posting Komentar