SALAH FAHAM ARTI ADIL
DI DALAM AL QUR-AN
CONTOH KASUS IBROHIM AS.
Oleh : Dr. H.M. Nasim Fauzi
Pendahuluan
Adil atau keadilan perannya sangat penting dalam kehidupan manusia. Sejak dari
kehidupan rumah tangga, pergaulan masyarakat, hukum agama dan negara. Kita ingat kata adil atau keadilan ada di dalam
Pancasila, yaitu sila ke-2 dan ke-5.
Arti adil dalam
bahasa Indonesia
Dalam bahasa Indonesia adil berarti tidak berat sebelah, sepatutnya,
tidak sewenang-wenang dan tidak memihak (W.J.S. Poerwodarminto, Kamus Besar
Bahasa Indonesia)
Arti kata
‘adl (عَدَل) dan qisth (قِسْط) di dalam bahasa Arob dan Al-Quran
Pengertian
adil di dalam bahasa Arob dan Al-Qur-an yang
terpenting adalah kata ‘adl (عَدَل) dan qisth (قِسْط). Kata-kata lainnya
adalah haq, ahkam, qowam, amtsal, iqtashoda, shiddiq.
(Ensiklopedi Al-Qur’an, Prof. M. Dawam Rahardjo)
Biasanya kata ‘adl
(عَدَل) dan qisth (قِسْط) dianggap
sebagai padanan (sinonim). Tetapi di beberapa ayat di dalam Al Qur-an, kedua
kata itu ada secara bersama-sama. Sehingga dapat ditafsirkan bahwa keduanya mem-punyai
arti yang berbeda. Ayat-ayat tersebut adalah:
1. QS. Al-Baqoroh [2] :
282,
2. QS. An-Nisa [4] : 3,
3. QS. An-Nisa [4] :
135,
4. QS. Al-Maidah [5] :
8,
5. QS. Al-An’am [6]:152,
6. QS. Al-Hujurot [49] : 9.
Perbedaan arti itu kita temukan pada Kamus saku Arab Inggeris Indonesia , Elias A Elias &
Edward Elias dan Ensiklopedia Al Qur-an, di mana :
Qisth (قِسْط).diartikan
sebagai sama (equal) dan seimbang (just).
Justru kata qisth ini yang artinya
adalah adil (justice)
|
‘Adl (عَدَل) sebagai kata sifat (adjective) diartikan
sebagai lurus (straight = jujur)
|
Kata qisth di dalam Al Qur-an
Istilah al-qisth dengan berbagai bentuk turunannya di dalam al-Qur-an secara umum
berbicara mengenai keadilan, terutama pada aspek terselenggaranya hak-hak yang menjadi milik
seseorang secara proporsional. Kata qisth (قِسْط) di dalam Al Qur-an jumlahnya ada 22
yaitu.
No.
|
Ayat
|
No.
|
Ayat
|
No.
|
Ayat
|
01.
02.
03.
04.
05.
06.
07.
08.
|
[2] : 282
[3] : 18
[3] : 21
[4] : 3
[4] : 127
[4] : 135
[5] : 8
[5] : 42
|
09.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
|
[6] : 152
[7] : 29
[10] : 4
[10] : 47
[10] : 54
[11] : 85
[21] : 47
[33] : 5
|
17.
18.
19.
20.
21.
22.
|
[49] : 9
[55] : 9
[57] : 25
[60] : 8
[72] : 14
[72] : 15
|
Uraian lengkap kata qisth adalah sebagai berikut.
01. QS. Al-Baqoroh [2] : 282
Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu
bermu-'amalah tidak secara tunai untuk waktu yang ditentukan, hendaklah kamu
menuliskannya. dan hendaklah seorang penulis di antara kamu menuliskannya
dengan adil Aôyèø9$$Î (jujur). Dan janganlah penulis enggan menuliskannya sebagaimana Alloh
mengajarkannya. Maka hendaklah ia menulis. Dan hendaklah orang yang berhutang
itu mengimlakkan (apa yang akan ditulis itu). Dan hendaklah ia bertakwa kepada Alloh
Tuhannya. Dan janganlah ia mengurangi sedikitpun daripada hutangnya. Jika yang
berhutang itu orang yang lemah akalnya atau lemah (keadaannya) atau dia sendiri
tidak mampu mengimlakkan, maka hendaklah walinya mengimlakkan dengan adil Aôyèø9$$ (jujur). Dan persaksikanlah dengan dua orang saksi dari orang-orang lelaki (di
antaramu). jika tak ada dua orang lelaki, maka (boleh) seorang lelaki dan dua
orang perempuan dari saksi-saksi yang kamu ridhai, supaya jika seorang lupa, maka
yang seorang mengingatkannya. Janganlah saksi-saksi itu enggan (memberi
keterangan) apabila mereka dipanggil. Dan janganlah kamu jemu menulis hutang
itu, baik kecil maupun besar sampai batas waktu membayarnya. Yang demikian itu,
lebih adil Ý|¡ø%r& (sama, seimbang) di sisi Alloh dan lebih menguatkan persaksian dan lebih dekat kepada
tidak (menimbulkan) keraguanmu. (Tulislah mu'amalahmu itu). Kecuali jika
mu'amalah itu perdagangan tunai yang kamu
jalankan di antara kamu, maka tidak ada dosa bagi kamu (jika) kamu tidak menulisnya. Dan
persaksikanlah apabila kamu berjual beli; dan janganlah penulis dan saksi
saling sulit menyulitkan. Jika kamu lakukan (yang demikian), maka sesungguhnya
hal itu adalah suatu kefasikan pada dirimu. Dan bertakwalah kepada Alloh; Alloh
mengajarmu; dan Alloh Maha mengetahui segala sesuatu.
02. QS. Ali Imron [3] : 18
Alloh menyatakan bahwasanya
tidak ada Tuhan melainkan Dia (yang berhak disembah), yang menegakkan keadilan Ýó¡É)ø9$$Î/ (sama,
seimbang). Para malaikat dan
orang-orang yang berilmu (juga menyatakan yang demikian itu). Tak ada Tuhan
melainkan Dia (yang berhak di-sembah), yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.
03. QS. Ali Imron [3] : 21
Sesungguhnya orang-orang yang
kafir kepada ayat-ayat Alloh dan membunuh para Nabi yang memamg tak dibenarkan
dan membunuh orang-orang yang menyuruh manusia berbuat adil Ýó¡É)ø9$$Î/ (sama,
seimbang), maka gembirakanlah mereka bahwa mereka akan menerima siksa yang pedih.
04. QS An-Nisa [4] : 3
Dan jika kamu takut tidak akan dapat
berlaku adil #qäÜÅ¡ø)è? (sama, seimbang) terhadap (hak-hak) perempuan yang yatim
(bilamana kamu mengawininya), maka kawinilah wanita-wanita (lain) yang kamu
senangi : dua, tiga atau empat. Kemudian jika kamu takut tidak akan dapat
berlaku adi#qä9Ï÷ès? (jujur), maka (kawinilah) seorang saja, atau budak-budak yang kamu miliki. yang
demikian itu adalah lebih dekat kepada tidak berbuat aniaya.
05. QS. An-Nisa’ [4] : 127
Dan mereka minta fatwa
kepadamu tentang para wanita. Katakanlah: "Alloh memberi fatwa kepadamu
tentang mereka, dan apa yang dibacakan kepadamu dalam Al Quran (juga
memfatwakan) tentang para wanita yatim yang kamu tidak memberikan kepada mereka
apa yang ditetapkan untuk mereka, sedang kamu ingin mengawini mereka dan
tentang anak-anak yang masih dipandang lemah. Dan (Allah menyuruh kamu) supaya
kamu mengurus anak-anak yatim secara adil Ýó¡É)ø9$$Î/ (sama,
seimbang), dan kebajikan apa
saja yang kamu kerjakan. Maka sesungguhnya Alloh adalah Maha mengetahuinya.
06. QS. An-Nisa’[4] : 135
Wahai orang-orang yang
beriman, jadilah kamu orang yang benar-benar penegak keadilan Ýó¡É)ø9$$Î/ (sama,
seimbang), menjadi saksi karena Alloh biarpun terhadap dirimu sendiri atau ibu bapa
dan kaum kerabatmu. Jika ia kaya ataupun miskin, maka Alloh lebih tahu
kemaslahatannya. Maka janganlah kamu mengikuti hawa nafsu karena ingin
menyimpang dari keadilan( #qä9Ï÷ès? 4(jujur), dan jika kamu memutarbalikkan (kata-kata) atau enggan menjadi saksi, maka
sesungguhnya Alloh adalah Maha Mengetahui segala apa yang kamu kerjakan.
07. QS. Al-Maídah [5] : 8
Hai orang-orang yang
beriman, hendaklah kamu jadi orang-orang yang selalu menegakkan (kebenaran)
karena Alloh, menjadi saksi dengan adil Ýó¡É)ø9$$Î/ (sama, seimbang). Dan janganlah sekali-kali kebencianmu terhadap sesuatu kaum, mendorong
kamu untuk berlaku tidak adil( (jujur) #qä9Ï÷ès?.. . Berlaku
adillah4 (#qä9Ïôã$#. (jujur),
karena adil qèd itu
lebih dekat kepada takwa. Dan bertakwalah kepada Alloh, sesungguhnya Alloh Maha
Mengetahui apa yang kamu kerjakan.
08. QS. Al-Maídah [5] : 42
Mereka itu adalah orang-orang yang suka
mendengar berita bohong, banyak memakan yang haram. Jika mereka (orang Yahudi)
datang kepadamu (untuk meminta keputusan hukum), maka putuskanlah (perkara itu)
di antara mereka, atau berpalinglah dari mereka. Jika kamu berpaling dari
mereka, maka mereka tidak akan memberi mudhorot kepadamu sedikitpun. Dan jika
kamu memutuskan perkara mereka, maka putuskanlah (perkara itu) di antara mereka
dengan adil Ýó¡É)ø9$$Î/ (sama, seimbang). Sesungguhnya Alloh menyukai orang-orang yang adil ûüÏÜÅ¡ø)ßJø9$# (sama, seimbang).
09. QS. Al-Anám
[6] : 152
Dan janganlah
kamu dekati harta anak yatim, kecuali dengan cara yang lebih bermanfaat, hingga
sampai ia dewasa. Dan sempurnakanlah takaran dan timbangan dengan adil Ýó¡É)ø9$$Î/ (sama,
seimbang). kami tidak memikulkan beban kepada sesorang
melainkan sekedar kesanggupannya. dan apabila kamu berkata, Maka hendaklah kamu
berlaku adil #qä9Ïôã$$sù (jujur), kendatipun ia adalah
kerabat(mu), dan penuhilah janji Alloh. yang demikian itu diperintahkan Alloh
kepadamu agar kamu ingat.
10. QS. Al-A’rof
[7] : 29.
Katakanlah: "Tuhanku menyuruh menjalankan keadilan Ýó¡É)ø9$$Î/ (sama,
seimbang)". dan (katakanlah): "Luruskanlah muka (diri)mu di
setiap sembahyang dan sembahlah Alloh dengan mengikhlaskan ketaatanmu kepadaNya
sebagaimana dia telah menciptakan kamu pada permulaan (demikian pulalah kamu
akan kembali kepadaNya)"
11. QS Yunus [10]
: 4
Hanya
kepadaNyalah kamu semuanya akan kembali; sebagai janji yang benar daripada Alloh.
Sesungguhnya Alloh menciptakan makhluk pada permulaannya, kemudian
mengulanginya (menghidupkannya) kembali (sesudah berbangkit), agar dia memberi
pembalasan kepada orang-orang yang beriman dan yang mengerjakan amal saleh
dengan adil Ýó¡É)ø9$$Î/ (sama, seimbang). dan untuk
orang-orang kafir disediakan minuman air yang panas dan azab yang pedih
disebabkan kekafiran mereka
12. QS. Yunus [10] : 47
Tiap-tiap umat mempunyai Rosul.
Maka apabila telah datang Rosul mereka, diberikanlah keputusan di antara mereka
dengan adil Ýó¡É)ø9$$Î/ (sama, seimbang). dan mereka (sedikitpun) tidak dianiaya
13. QS Yunus [10] : 54
Dan kalau setiap
diri yang zalim (musyrik) itu mempu-nyai segala apa yang ada di bumi ini, tentu
dia menebus dirinya dengan itu, dan mereka membunyikan penyesalannya ketika
mereka telah menyaksikan azab itu. dan telah diberi keputusan di antara mereka
dengan adil Ýó¡É)ø9$$Î/ (sama, seimbang), sedang
mereka tidak dianiaya.
14. [11] : 85 QS. Hud [11] :
85
Dan Syu'aib
berkata: "Hai kaumku, cukupkanlah takaran dan timbangan dengan adil Ýó¡É)ø9$$Î (sama, seimbang), dan
janganlah kamu merugikan manusia terhadap hak-hak mereka dan janganlah kamu
membuat kejahat-an di muka bumi dengan membuat kerusakan
15. QS.
Anbiyaa’ [21] : 47
Kami akan memasang
timbangan yang adil Ýó¡É)ø9$# (sama, seimbang) pada hari
kiamat, Maka tiadalah dirugikan seseorang barang sedikitpun. dan jika (amalan
itu) hanya seberat biji sawipun pasti kami mendatangkan (pahala)nya. dan
cukuplah kami sebagai pembuat perhitungan.
16. QS. Al-Ahzab [33] : 5
Panggilah mereka (anak-anak angkat itu)
dengan (memakai) nama bapak-bapak mereka; Itulah yang lebih adil Ý|¡ø%r& (sama, seimbang) pada sisi Alloh, dan jika kamu tidak mengetahui bapak-bapak mereka, maka
(panggilah mereka sebagai) saudara-saudaramu se agama dan maula-maulamu. dan
tidak ada dosa atasmu terhadap apa yang kamu khilaf padanya, tetapi (yang ada
dosanya) apa yang disengaja oleh hatimu. dan adalah Alloh Maha Pengampun lagi
Maha Penyayang
17. [49] : 9 (QS. Al-Hujurot [49] : 9 )
Dan kalau ada dua golongan
dari mereka yang beriman itu berperang hendaklah kamu damaikan antara keduanya!.
Tapi kalau yang satu melanggar perjanjian terhadap yang lain, hendaklah yang
melanggar perjanjian itu kamu perangi sampai surut kembali pada perintah Alloh.
Kalau dia telah surut, damaikanlah antara kedua-nya menurut keadilan ÉAôyèø9$$Î/( (jujur)(.. . Dan hendaklah kamu berlaku adil #þqäÜÅ¡ø%r&ur (sama,
seimbang). Sesungguhnya Alloh
mencintai orang-orang yang berlaku adil. úüÏÜÅ¡ø)ßJø9$# (sama,
seimbang).
18. Ar-Rohman
[55] : 9.
Dan tegakkanlah timbangan itu dengan adil Ýó¡É)ø9$$Î/ (sama, seimbang) dan janganlah kamu
mengurangi neraca itu.
19. QS. Al-Hadid [57] : 25.
Sesungguhnya kami telah mengutus Rosul-rosul
kami dengan membawa bukti-bukti yang nyata dan telah Kami turunkan bersama
mereka Al Kitab dan neraca (keadilan) supaya manusia dapat melaksanakan keadilan Ýó¡É)ø9$$Î/ (sama, seimbang). dan kami
ciptakan besi yang padanya terdapat kekuatan yang hebat dan berbagai manfaat
bagi manusia, (supaya mereka mempergunakan besi itu) dan supaya Alloh
mengetahui siapa yang menolong (agama)Nya dan Rosul-rosulNya padahal Alloh
tidak dilihatnya. Sesungguhnya Alloh Maha Kuat lagi Maha Perkasa
20. QS.
Al-Mumtahanah [60] : 8
Alloh tidak
melarang kamu untuk berbuat baik dan berlaku adil #þqäÜÅ¡ø)è?ur (sama, seimbang) terhadap
orang-orang yang tiada memerangimu karena agama dan tidak (pula) mengusir kamu
dari negerimu. Sesungguhnya Alloh menyukai orang-orang yang berlaku adil ûüÏÜÅ¡ø)ßJø9$# (sama, seimbang) .
21. QS. Al-Jin [72] : 14
Dan Sesungguhnya di antara
kami ada orang-orang yang taat dan ada (pula) orang-orang yang menyimpang
dari kebenaran bqäÜÅ¡»s)ø9$#. barangsiapa yang yang taat, maka mereka itu benar-benar telah memilih
jalan yang lurus.
22. QS. Al-Jin [72] : 15
Adapun orang-orang yang menyimpang dari
kebenaran bqäÜÅ¡»s)ø9$#, maka mereka menjadi kayu api bagi neraka
jahannam.
Kata ‘adl di dalam Al Qur-an
Kata ‘adl (عَدْل) dalam berbagai
bentuknya terulang sebanyak 28 kali di dalam Al-Quran. Kata ‘adl sendiri di-sebutkan 13 kali, yakni pada Q.S
Al-Baqarah (2): 48, 123, dan 282 (dua kali), Q.S An-Nisa’ (4): 58, Q.S
Al-Ma’idah (5): 95 (dua kali) dan 106, Q.S Al-An‘am (6): 70, Q.S An-Nahl (16):
76 dan 90, Q.S Al-Hujurat (49): 9, serta Q.S Ath-Thalaq (65): 2.
‘Adl / al-‘Adl (عَدْل َ/ اَلْعَدْل) juga
merupakan salah satu al-asma’ul husna, yang menunjuk kepada Alloh sebagai
pelaku. Dalam kaidah bahasa Arab, apabila kata jadian (mashdar) digunakan untuk
menunjuk kepada pelaku, maka hal tersebut mengandung arti “kesempurnaan”.
Demikian halnya jika dinyatakan Alloh adalah Al-‘Adl (اَلْعَدْل = keadilan), maka ini berarti bahwa Dia adalah pelaku keadilan yang
sempurna.
Komentar penulis
Berbeda denga pembahasan tentang kata qisth (قِسْط) sebelumnya
yang hanya mempunyai satu arti yaitu adil = (sama, seimbang), kata
’adl / al-‘adl (عَدْل اَلْعَدْل) menurut Prof Dr. M. Quraish Shihab, MA.
mempunyai beragam arti (ada 7 arti). Berarti
beliau menyamakan bahasa Arob Al Qur-an yang sejatinya adalah firman Alloh Swt.
dengan bahasa Arob manusia.
Padahal menurut Sayidina Ali bin Abi Tholib Ra. berbeda. Diriwayatkan
bahwa Sayyidina Ali Ra pernah mengingatkan bahwa:
“Bisa jadi yang
diturunkan Alloh sepintas terlihat serupa dengan ucapan manusia, padahal itu
adalah ucapan (firman) Alloh sehingga pengertiannya
tidak sama dengan pengertian yang ditarik dari ucapan manusia. Sebagaimana
tidak satu pun dari makhluk-Nya yang sama denganNya, demikian juga tidak serupa
perbuatan Alloh dengan sesuatu pun dari perbuatan manusia. Firman Alloh adalah
sifatNya, sedang ucapan manusia adalah perbuatan / aktivitas mereka. Karena itu
juga jangan sampai engkau mempersamakan firmanNya dengan ucapan manusia
sehingga mengakibatkan engkau binasa dan tersesat / menyesatkan.
Bila bahasa Arob di dalam
Al Qur-an dimaknai sesuai dengan bahasa Arob kuno (pada zaman Nabi) maka Al
Quran menjadi multi tafsir sebagaimana yang telah terjadi sekarang. Sehingga
tidak ada kepastian.
-----------------------------------------------------------------------------
Maka
makna kata-kata di dalam Al Qur-an seyogjanya masing-masing hanya satu.
Kata ‘Adl / al-‘Adl (عَدْل َ/ اَلْعَدْل) di dalam Al Qur-an jumlahnya
ada 22 sebagai berikut
No.
|
Ayat
|
No.
|
Ayat
|
No.
|
Ayat
|
01.
02.
03.
04.
05.
06.
07.
08.
|
[2]
: 48
[2]
: 123
[2]
: 282
[2]
: 282
[4]
: 3
[4]
: 58
[4]
: 129
[4]
: 135
|
09.
10.
11.
12.
13.
14. 15.
16.
|
[5]
: 8
[5]
: 95
[5[
: 95
[5]
: 106
[6]
: 115
[6]
: 152
[7]
: 159
[7]
: 181
|
17.
18.
19.
20.
21.
22.
|
[16]
: 76
[16]
: 90
[42]
: 15
[49]
: 9
[65]
: 2
[82]
: 7
|
Tafsir lengkap kata ’adl / al-‘adl adalah sebagai berikut.
01 QS.
Al-Baqoroh
[2] : 48.
Dan jagalah dirimu dari (azab) hari
(kiamat, yang pada hari itu) seseorang tidak dapat membela orang lain, walau
sedikitpun; dan (begitu pula) tidak diterima syafa'at dan ‘adl Aôtã (tebusan = kata
benda) dari padanya, dan tidaklah mereka akan ditolong
02. QS. Al-Baqoroh [2] : 123
Dan takutlah kamu kepada suatu hari di
waktu seseorang tidak dapat menggantikan seseorang lain sedikitpun dan tidak
akan diterima suatu ádl Aôtã (tebusan =
kata benda) daripadanya dan tidak akan memberi manfaat sesuatu syafa'at
kepadanya dan tidak (pula) mereka akan ditolong
03. dan 04. QS. Al-Baqoroh [2] : 282
Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu
bermu'amalah tidak secara tunai untuk waktu yang ditentukan, hendaklah kamu
menuliskannya. dan hendaklah seorang penulis di antara kamu menuliskannya
dengan adil Aôyèø9$$Î (jujur). Dan janganlah penulis enggan menuliskannya sebagaimana Alloh
mengajarkannya. Maka hendaklah ia menulis. Dan hendaklah orang yang berhutang
itu mengimlakkan (apa yang akan ditulis itu). Dan hendaklah ia bertakwa kepada Alloh
Tuhannya. Dan janganlah ia mengurangi sedikitpun daripada hutangnya. Jika yang
berhutang itu orang yang lemah akalnya atau lemah (keadaannya) atau dia sendiri
tidak mampu mengimlakkan, maka hendaklah walinya mengimlakkan dengan adil Aôyèø9$$ (jujur). Dan persaksikanlah dengan dua orang saksi dari orang-orang lelaki (di
antaramu). jika tak ada dua orang lelaki, maka (boleh) seorang lelaki dan dua
orang perempuan dari saksi-saksi yang kamu ridhai, supaya jika seorang lupa, maka
yang seorang mengingatkannya. Janganlah saksi-saksi itu enggan (memberi
keterangan) apabila mereka dipanggil. Dan janganlah kamu jemu menulis hutang
itu, baik kecil maupun besar sampai batas waktu membayarnya. Yang demikian itu,
lebih adil Ý|¡ø%r& (sama, seimbang) di sisi Alloh dan lebih menguatkan persaksian dan lebih dekat kepada
tidak (menimbulkan) keraguanmu. (Tulislah mu'amalahmu itu). Kecuali jika
mu'amalah itu perdagangan tunai yang kamu
jalankan di antara kamu, maka tidak ada dosa bagi kamu (jika) kamu tidak menulisnya. Dan
persaksikanlah apabila kamu berjual beli; dan janganlah penulis dan saksi
saling sulit menyulitkan. Jika kamu lakukan (yang demikian), maka sesungguhnya
hal itu adalah suatu kefasikan pada dirimu. Dan bertakwalah kepada Alloh; Alloh
mengajarmu; dan Alloh Maha mengetahui segala sesuatu.
05. QS. An-Nisa [4] : 3
Dan jika kamu takut tidak akan dapat
berlaku adil #qäÜÅ¡ø)è? (sama, seimbang) terhadap
(hak-hak) perempuan yang yatim (bilamana kamu mengawininya), Maka kawinilah wanita-wanita
(lain) yang kamu senangi : dua, tiga atau empat. Kemudian jika kamu takut tidak
akan dapat berlaku adil #qä9Ï÷ès? (jujur), maka
(kawinilah) seorang saja, atau budak-budak yang kamu miliki. yang demikian itu
adalah lebih dekat kepada tidak berbuat aniaya.
06. QS. An-Nisa [4] : 58
Sesungguhnya Alloh menyuruh kamu
menyampaikan amanat kepada yang berhak menerimanya, dan (menyuruh kamu) apabila
menetapkan hukum di antara manusia supaya kamu menetapkan dengan adil Aôyèø9$$Î/ (jujur). Sesungguhnya
Alloh memberi pengajaran yang sebaik-baiknya kepadamu. Sesungguhnya Alloh
adalah Maha mendengar lagi Maha Melihat.
07. QS. An-Nisa [4] : 129
Dan kamu sekali-kali tidak akan dapat
berlaku adil #qä9Ï÷ès? (jujur) di antara isteri-isteri(mu),
walaupun kamu sangat ingin berbuat demikian, Karena itu janganlah kamu terlalu
cenderung (kepada yang kamu cintai), sehingga kamu biarkan yang lain
terkatung-katung. Dan jika kamu mengadakan perbaikan dan memelihara diri (dari
kecurangan), Maka Sesungguhnya Alloh Maha Pengampun lagi Maha Penyayang
08. QS. An-Nisa [4] : 135
Wahai orang-orang yang beriman, jadilah
kamu orang yang benar-benar penegak keadilanÝó¡É)ø9$$Î/ (sama, seimbang), menjadi saksi Karena
Alloh biarpun terhadap dirimu sendiri atau ibu bapa dan kaum kerabatmu. Jika ia
kaya ataupun miskin, maka Alloh lebih tahu kemaslahatannya. Maka janganlah kamu
mengikuti hawa nafsu karena ingin menyimpang dari keadilan
#qä9Ï÷ès?
(jujur). Dan jika kamu memutar alikkan
(kata-kata) atau enggan menjadi saksi, maka sesungguhnya Alloh adalah Maha
mengetahui segala apa yang kamu kerjakan
09. QS. Al-Maidah [5] : 8
Hai orang-orang yang beriman hendaklah
kamu jadi orang-orang yang selalu menegakkan (kebenaran) karena Alloh, menjadi
saksi dengan adil Ýó¡É)ø9$$Î/ (sama, seimbang). dan
janganlah sekali-kali kebencianmu terhadap sesuatu kaum, mendorong kamu untuk
berlaku tidak adil #qä9Ï÷ès? (jujur), berlaku adillah#qä9Ïôã$# (jujur), Karena adil qèd (jujur) itu lebih
dekat kepada takwa. Dan bertakwalah kepada Alloh. Sesungguhnya Alloh Maha Mengetahui
apa yang kamu kerjakan.
10. dan 11. QS. Al-Maidah [5]: 95
(dua kali)
Hai orang-orang yang beriman, janganlah
kamu membunuh binatang buruan, ketika kamu sedang ihram. Barangsiapa di antara
kamu membunuhnya dengan sengaja, maka dendanya ialah mengganti dengan binatang
ternak seimbang dengan buruan yang dibunuhnya, menurut putusan dua orang
yang adil Aôtã (jujur), di antara
kamu sebagai had-yad yang dibawa sampai ke Ka'bah Atau (dendanya) membayar kaffarat dengan
memberi makan orang-orang miskin atau berpuasa adil / tebusan Aôtã (kata benda) dengan makanan yang
dikeluarkan itu, supaya dia merasakan akibat buruk dari perbuatannya. Alloh
Telah memaafkan apa yang Telah lalu. dan barangsiapa yang kembali mengerjakannya,
niscaya Alloh akan menyiksanya. Alloh Maha Kuasa lagi mempunyai (kekuasaan
untuk) menyiksa.
12. QS. Al-Maidah
[5]: 106
Hai orang-orang yang beriman, apabila
salah seorang kamu menghadapi kematian, sedang dia akan berwasiat, maka
hendaklah (wasiat itu) disaksikan oleh dua orang yang adil
Aôtã (jujur) di antara
kamu, atau dua orang yang berlainan agama dengan kamu. Jika kamu dalam perjalanan
di muka bumi lalu kamu ditimpa bahaya kematian. kamu tahan kedua saksi itu
sesudah sembahyang (untuk bersumpah), lalu mereka keduanya bersumpah dengan
nama Alloh, jika kamu ragu-ragu: "(Demi Alloh) kami tidak akan membeli
dengan sumpah Ini harga yang sedikit (untuk kepentingan seseorang), walaupun
dia karib ker-bat, dan tidak (pula) kami menyembunyikan persaksian Alloh;
Sesungguhnya kami kalau demikian tentulah termasuk orang-orang yang
berdosa"
13. QS. Al-An’am [6]:1.
Segala puji bagi Allah yang telah
menciptakan langit dan bumi dan mengadakan gelap dan terang. Namun orang-orang
yang kafir mempersekutukan cqä9Ï÷èt (sesuatu) dengan Tuhan mereka.
S. Al-An’am [6]: 70 Q 14.
Dan tinggalkanlah orang-orang yang menjadikan agama
mereka sebagai mainmain dan senda gurau, dan mereka telah ditipu oleh
kehidupan dunia. Peringatkanlah (mereka) dengan Al-Quran itu agar masing-masing
diri tidak dijerumuskan ke dalam neraka, Karena perbuatannya sendiri. tidak
akan ada baginya pelindung dan tidak pula pemberi syafa'at selain daripada
Allah. Dan jika ia menebus
AÏ÷ès? dengan segala macam tebusanpun
Aôtã, niscaya tidak akan diterima itu daripadanya. Mereka Itulah orang-orang
yang dijerumuskan ke dalam neraka. Bagi mereka (disediakan) minuman dari air
yang sedang mendidih dan azab yang pedih disebabkan kekafiran mereka dahulu.
15. QS. Al-An’am [6]:115.
Telah sempurnalah kalimat Tuhanmu
(Al-Quran) sebagai kalimat yang benar dan adil wôtãu (jujur). Tidak ada yang dapat
merobah robah kalimat-kalimatNya dan dia lah yang Maha Mendengar lagi Maha
Mengetahui.
16. QS. Al-An’am [6]:152.
Dan janganlah kamu
dekati harta anak yatim, kecuali dengan cara yang lebih bermanfaat, hingga
sampai ia dewasa. dan sempurnakanlah takaran dan timbangan dengan adil Ýó¡É)ø9$$Î/ (sama, seimbang). kami tidak
memikulkan beban kepada sesorang melainkan sekedar ke-sanggupannya. dan apabila
kamu berkata, Maka hendaklah kamu berlaku adil #qä9Ïôã$$sù (jujur), kendatipun ia
adalah kerabat(mu), dan penuhilah janji Alloh. yang demikian itu diperintahkan
Alloh kepadamu agar kamu ingat.
17. QS. Al-A’rof
[7]:159
Dan di antara kaum Musa itu terdapat suatu
umat yang memberi petunjuk (kepada manusia) dengan hak dan dengan yang hak
Itulah mereka menjalankan keadilan cqä9Ï÷èt (jujur)
18. QS. Al-A’rof [7]:181
Dan di antara
orang-orang yang kami ciptakan ada umat yang memberi petunjuk dengan hak, dan
dengan yang hak itu (pula) mereka menjalankan keadilan cqä9Ï÷èt (jujur).
19. QS. An-Nahl [16]:76.
Dan Alloh membuat
(pula) perumpamaan: dua orang lelaki yang seorang bisu, tidak dapat berbuat
sesuatupun dan dia menjadi beban penanggungnya, ke mana saja dia disuruh oleh
penanggungnya itu, dia tidak dapat mendatangkan suatu kebajikanpun. Samakah
orang itu dengan orang yang menyuruh berbuat adil Aôyèø9$$Î (jujur), dan dia
berada pula di atas jalan yang lurus?
20. QS. An-Nahl [16]: 90
Sesungguhnya
Alloh menyuruh (kamu) berlaku adil Aôyèø9$$Î/ (jujur) dan berbuat
kebajikan, memberi kepada kaum kerabat. Dan Alloh melarang dari perbuatan keji,
kemungkaran dan permusuhan. Dia memberi pengajaran kepadamu agar kamu dapat
mengambil pelajaran
21. QS 42
(Asy-Syuro) :15
Maka karena itu serulah (mereka kepada
agama ini) dan tetaplah sebagai mana diperintahkan kepadamu. Dan janganlah
mengikuti hawa nafsu mereka dan katakanlah: "Aku beriman kepada semua Kitab
yang diturunkan Alloh dan aku diperintahkan supaya berlaku adil AÏôãL{ (jujur) di antara kamu. Alloh-lah Tuhan
kami dan Tuhan kamu. Bagi kami amal-amal kami dan bagi kamu amal-amal kamu. Tidak
ada pertengkaran antara kami dan kamu, Alloh mengumpulkan antara kita dan
kepadaNyalah kembali (kita)".
22. QS. Al-Hujurot
[49]:9,
Dan kalau ada dua golongan dari mereka
yang beriman itu berperang hendaklah kamu damaikan antara keduanya! Tapi kalau
yang satu melanggar perjanjian terhadap yang lain, hendaklah yang melanggar
perjanjian itu kamu perangi sampai surut kembali pada perintah Alloh. Kalau dia
telah surut, damaikanlah antara keduanya menurut keadilanAôyèø9$$Î/ (jujur), dan
hendaklah kamu berlaku adil #þqäÜÅ¡ø%r&ur (sama,
seimbang). Sesungguhnya Alloh
mencintai orang-orang yang berlaku adil
23. QS. Ath-Thalaq [65]:2.
Apabila mereka telah
mendekati akhir iddahnya, Maka rujukilah mereka dengan baik atau lepaskanlah
mereka dengan baik dan persaksikanlah dengan dua orang saksi yang adil Aôtã (jujur) di antara
kamu dan hendaklah kamu tegakkan kesaksian itu karena Alloh. Demikianlah diberi
pengajaran dengan itu orang yang beriman kepada Alloh dan hari akhirot. Barangsiapa
bertakwa kepada Alloh niscaya dia akan mengadakan baginya jalan keluar.
24, QS. Al-Infithor [82] : 7
Yang Telah menciptakan kamu lalu
menyempurnakan kejadianmu dan menjadikan (tubuh)mu adil/
7s9yyèsù (lurus)
Dari uraian di atas terbukti bahwa di dalam Al Qur-an, kata ‘adl (عَدَل) tidak sama artinya dengan qisth (قِسْط). Semua kata qisth / al-qisth (ÜÅ¡ø%r /Ýó¡É)ø9r&) artinya adalah sama dan seimbang. Sedang kata
al-qasth
berarti kebalikannya
yaitu kecurangan dan kekufuran.
Sedang kata ’adl / al-‘adl (عَدْل\اَلْعَدْل) bila berbentuk kata sifat / adjective berarti lurus
/ jujur.
====================================================
Kesimpulan : di dalam Al Qur-an arti kata qisth adalah = kata adil dalam bahasa Indonesia.
Sedang kata ’adl sebagai kata
sifat (adjective) berarti jujur. (Sebagai kata benda berarti lain)
====================================================
Riwayat Nabi Ibrohim As.
I brahim As. lahir sekitar 1900
SM di kota Ur, yang merupakan salah satu kota terpenting saat itu di Timur
Tengah yaitu dataran Mesopotamia (sekitar Iraq sekarang).. Pada saat lahir,
Ibrahim belum bernama "Ibrahim", tetapi "Abram". Namanya
kemudian dirubah oleh Alloh.
Di negerinya Ibrohim bersengketa
dengan Raja Namrud yang akhirnya beliau dibakar olehnya, tetapi diselamatkan
Alloh Swt.
Karena keselamatannya terancam,
maka pada suatu hari Alloh Swt. meminta Ibrahim untuk pergi meninggalkan negeri
dan masyarakatnya, menuju ke suatu negeri yang tidak pasti dan memulai sebuah
masyarakat baru di sana. Waktu itu Abram As. berusia 75 tahun, melakukan
perjalanan bersama istrinya yang mandul bernama Sarai - yang kemudian dikenal
dengan nama "Sarah" yang berarti puteri raja - dan anak dari
saudaranya yang bernama Lut As. (terkenal dengan peristiwa Sodom dan Gomoroh).
Dalam perjalanan menuju ke
"Tanah yang Terpilih (Chosen Land)" mereka singgah / tinggal di
Harran untuk sementara waktu dan kemudian melanjutkan perjalanan. Ketika sampai
di Kanaan, mereka diberi wahyu oleh Alloh bahwa tempat tersebut secara khusus
dipilih dan dianugerahkan buat mereka. Ketika itu Abram berusia 99 tahun,
namanya kemudian dirubah menjadi Ibrahim (Abraham) As.
Pada suatu hari Kanaan dilanda
kekeringan. Maka beliau dengan isrerinya Sarah hijrah ke Mesir. Di sana setelah
terjadi beberapa peristiwa, Pharao menghadiahkan Sarah seorang budak negro
bernama Hagar.
Setelah masa kekeringan lewat,
mereka kembali ke Kanaan, namun mereka tidak kunjung dikaruniai putera. Maka
Sarah menyarankan kepada Ibrahim untuk mengawini Hagar budaknya itu.
Alhamdulillah Hagar bisa memberinya putera yang dinamakan Ismail. Saking gembiranya
Ibrahim tidak pulang-pulang ke isterinya Sarah karena asik menunggui puteranya
yang diidam-idamkannya itu. Maka timbul rasa cemburu di hati Sarah sehingga menyuruh
Ibrahim membawa Hagar dengan anaknya pergi
ke tempat yang jauh dari Kanaan.
Maka Ibrahim As. membawa
keduanya ke Mekah di jazirah Arab yang jaraknya kira-kira 1000 km dari Kanaan.
Ibrahim meninggakan Hagar beserta puteranya Ismail di Mekah selama 12 tahun.
Sewaktu ditinggal Ibrohim As. di Mekah Hagar mendapat banyak kesulitan, karena
Mekah tanahnya tandus, tidak ada air dan pepohonan. Maka Hagar melakukan sai
antra bukit Sofa dan Marwa mencari air. Sementara bayinya Ismail ditinggal
sendirian. Segera datanglah pertolongan Alloh. Dari arah ujung kaki Ismail
Alloh menerbitkan sumur Zamzam yang airnya mengalir sampai sekarang. Sehingga sekitar
sumur itu menjadi subur yang menjadi daya tarik orang-orang Arob berkumpul di
situ, membentuk kota Mekah sampai sekarang.
Sedang Ibrahim As.
sendiri pulang ke Kanaan untuk menyertai isterinya Sarah. Alhamdulillah Sarah
meskipun sudah tua oleh Alloh Swt. dikaruniai seorang putera yang diberi nama Ishaak.
Dari Ishaak dan anaknya Yakub alias Isroil yang mempunyai 12 orang anak dari 2
orang isteri, mereka menurunkan Bani Isroil yang terdiri dari 12 suku.
Sewaktu Ismail berumur 12 tahun
Ibrohim As. pergi ke Mekah mengunjungi
Hagar dan puteranya Ismail. Ibrohim As. dan Ismail diperintahkan Alloh
membangun Ka’bah sebagai Baitulloh. Juga Alloh menguji Ibrohim As. untuk
menyembelih puteranya yang disayanginya itu. Ibrohim As. lulus dengan ujiannya.
Sebagai gantinya Ibrohim As. disuruh menyembelih seekor kambing korban
pemberian Alloh Swt. Setelah kedua peristiwa itu Ibrohim As. pulang kembali ke
Kanaan menyertai isterinya Sarah dan puteranya Ishaak. Ibrohim As. meninggal
pada usia 175 tahun dan dikubur di gua Macpelah yang berdekatan dengan kota
Hebron (el-Kalil) di West Bank (tepi barat).
Sedang Hagar beserta puteranya
tetap tinggal di Mekah. Setelah dewasa Ismail As. kawin dengan orang Arob
Mekah. Salah satu keturunannya adalah Nabi Muhammad Saw.
Pertanyaan,
adilkah perbuatan Ibrahim As. meninggalkan Hagar beserta bayinya Ismail di
Mekah yang gersang itu ?
Bila adil adalah sinonim dari qisth dalam Bahasa Arob yang berarti sama (equal) dan seimbang (just), maka perbuatan
Ibrohim As. jelas tidak adil.
Bila ’adl sebagai Bahasa Al Qur-an
yang berarti lurus (straight = jujur) maka perbuatan Ibrohim As. adalah adil atau jujur, memberi
tahu Hagar bahwa di Mekah salah seorang keturunannya kelak akan menjadi Nabi
yaitu Muhammad Saw. Hal itu tidak mungkin terjadi bila Hagar tetap tinggal di
Kanaan.
Jember, 26 Juni 2016
Dr. H.M. Nasim Fauzi
Jalan Gajah Mada 118
Tilpun (0331) 481127
Jember