Bacaan Wirid Sehabis Sholat
Oleh : Dr. H.M. Nasim Fauzi
A. Pendahuluan
Sejak kecil penulis
tinggal di lingkungan Pondok Pesantren K.H. Muhammad Shiddiq di Kampung
Talangsari, selatan Pasar Tanjung Jember. Pada pagi hari penulis bersekolah di
SD Negeri. Di sekolah itu seminggu sekali diberi pelajaran agama Islam yaitu
tentang rukun iman dan rukun Islam serta sejarah Islam secara singkat.
Dari sholat waktu lima
kali sehari, kebanyakan penulis lakukan secara berjamaah di surau pesantren,
yang tempatnya berdekatan dengan rumah penulis. Yaitu pada setiap sholat
Maghrib, Isya’ dan Shubuh. Sedang sholat Zuhur dan Ashor penulis lakukan
sendirian di rumah.
Seusai azan sholat Maghrib
di surau, para santri membaca puji-pujian dengan suara yang keras (jahr)
sambil menunggu kedatangan imam sholat. Sehabis sholat lalu membaca wirid ba’da
sholat yang panjang dengan suara keras secara berjamaah (bersama-sama) dipimpin
oleh imam sholat. Dilanjutkan dengan mengaji Al Qur-an dan Fikih Islam dibawah
bimbingan seorang guru ngaji sampai waktu sholat Isya’. Sebelum sholat Isya’
juga membaca puji-pujian dengan suara keras yang berbeda bacaannya dengan
puji-pujian pada sholat Maghrib sebelumnya. Setelah selesai wiridan penulis
pulang, makan malam lalu belajar pelajaran sekolah. Setiap malam Jum’at para
santri membaca surat Yasin dan tahlil, sedang malam Senin para santri membaca
Diba’ (syair berbahasa Arob berisi puji-pujian terhadap Nabi Muhammad saw.),
serta syair pujian berbahasa Arob lainnya sampai waktu sholat Isya’, bertempat di
surau.
Pelajaran mengaji yang
pertama-tama penulis terima adalah pelajaran membaca Al Qur-an sampai lancar
(fasih). Selanjutnya mengaji kitab kuning Sullamuttaufiq dan Safinatunnaja.
Isinya adalah tentang rukun iman dan rukun Islam dalam bahasa Arob yang
diterjemahkan ke dalam bahasa Jawa. Disebut kitab kuning karena dibuat dari
kertas murah yang berwarna kuning. Di dalam kedua kitab kuning yang tipis itu
tidak disertakan hadits-hadits Nabi sebagai dalil-dalil penguat rukun iman dan
Islam tadi. Ajaran Islam di pesantren itu dasarnya adalah madzhab Imam Syafi’i.
Setiap sholat Shubuh, imam sholat membaca
do’a qunut yang dilakukan sewaktu i’tidal yaitu berdiri setelah ruku’
/membungkuk pada rokaat kedua.
B. Bacaan Wirid Sehabis
Sholat
Wirid adalah mengucapkan dzikir, baik di
dalam hati atau secara lisan.
Dzikir berasal dari kata Arob “dzikr”
berarti mengingat, menyebut dan mengucapkan. Dalam agama Islam dzikir adalah
mengingat dan menyebut-nyebut asma Alloh atau keagungan sifat-sifatnya, yaitu
tasbih, tahmid, tahlil atau tauhid dan takbir (subhan Alloh wa l-hamdulilah wa
laa ilaaha illalloh walloohu akbar). Termasuk berdo'a, mengucapkan Asma
al-Husna dan membaca al-Qur'an.
Wirid biasanya dibaca pada setiap selesai
sholat, baik sholat
wajib ataupun sholat sunah. Adapun rumusan (susunan) wirid, yang diamalkan umat
Islam, sangat beragam. Hal ini tidak
menjadi masalah. karena pada dasarnya sebagian besar isi bacaan wirid tersebut
adalah sama.
Wirid
ada 2 macam :
1. Wirid
Pendek
2. Wirid Panjang.
2. Wirid Panjang.
Wirid
Pendek umumnya di baca ketika selesai sholat fardhu dhuhur,Ashar,dan Isya.
sedang wirid panjang di baca setelah selesai sholat fardhu subuh dan maghrib.
sedang wirid panjang di baca setelah selesai sholat fardhu subuh dan maghrib.
1. Bacaan wirid pendek
Bacaan dzikir dan wirid pendek (dibaca persis setelah
sholat dhuhur, ashar, maghrib dan isya').
Tulisan huruf Arob
|
Tulisan
huruf latin
|
Artinya
|
a. Membaca
|
||
اللَهْمَّ أعِنَا عَلَي ذِكْرِكَ
وَشُكْرِكَ وحُسْنِ بِعبادَتِك
لاَ اِلهَ اِلاَّ اللّهُ وَحْدَهُ لاَ
شَرِيْكَ لَه, لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ يُحْيِى وَيُمِيْتُ وَهُوَ عَلَى
كُلِّ شَيْئٍ قَدِيْرٌ×3
|
Allohumma
a’innaa ‘alaa dzikrika wa syukrika wa husni bi’ibaadatik(a)
La_ Ilaha illalloh(u)
wahdahu La_ syariikalah(u),
Lahulmulku walahul'hamdu yu'hyii wa yumiitu wahuwa
'ala_ kulli syai'in(g)qodiir(u) 3x
|
Kami
bermohon kepada-Mu ya Alloh jadikanlah kami senantiasa berdzikir dan bersyukur
dan beribadah yang sebaik-baiknya kepada-Mu. Tidak
ada Tuhan kecuali Alloh sendiri, tak ada sekutu bagi-Nya. Bagi-Nya-lah
kerajaan, dan bagi-Nya-lah segala pujian. Ia menghidupkan dan mematikan, dan Ia
Maha Kuasa atas segala sesuatu.
|
b. Membaca :Tasbih,
tahmid dan takbir
|
||
إِلَهَنَا رَبَّنَا
أَنْتَ مَوْلاَنَا سُبْحَانَ اللهِ
سُبْحَانَ اللهِ X33
|
Ilahana_ robbana_ anta
maula_na_
sub'hanalloh(i)
Subhaanallooh
33X
|
Engkau sesembahan kami, Tuhan kami,
Pangeran kami, Maha Suci Allah
|
سُبْحَانَ اللهِ
وَبِحَمْدِهِ دَائِمًا أَبَدًا اَلْحَمْدُ ِللهِ
اَلْحَمْدُ ِللهِ X33
|
Sub'ha_nallohi
wabi'hamdihi daa 'iman abadan
al'hamdulillah(i)
Alhamdu lillaah
33X
|
Maha Suci Alloh dengan Segala puji-Nya
selama-lamnya.
Segala Puji-pujian hanyalah bagi Alloh.
|
اْلحَمْدُ ِللهِ
عَلىَ كُلِّ حَالٍ وَفِي كُلِّ حَالٍ وَبِنِعْمَةِ يَا كَرِيْمُ ...
اللهُ أَكْبَرX33
|
Al'hamdulillahi 'ala
kulli'ha_lin Wa fii kulli haalin
Wa bini'mati
Ya_Kariim(u)
Allohu Akbar (33X)
|
Segala puji milik Allah
atas segala hal dan dalam segala hal
Dan kenikmatan, Wahai yang Maha Mulia
Alloh Maha Besar.
|
c. Membaca takbir
|
||
أَللّهُ أَكْبَرُ كَبِيْرًا وَالْحَمْدُ
لِلّهِ كَثِيْرًا وَسُبْحَنَ اللّهِ بُكْرَةً وَأَصِيْلاً، لاَ إِلهَ إِلاَّ
اللّهُ وَحْدَه‘ لاَشَرِيْكَ لَه‘، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ يُحْيِيْ
وَيُمِيْتُ وَهُوَ عَلى كُلِّ شُيْئٍ قَدِيْرٌ وحسبنا الله ونعم الوكيل ولا حول
ولا قوة إلا بالله العلي العظيم
|
Allohu akbar(u) kabiiron
wal'hamdulillahi katsiiron wasub'ha_nallohi bukrotan wa ashiilan, la_ilaha
illallohu wahdahu la_ syariikalah(u), lahulmulku walahul'hamdu yu'hyii
wayumiitu wa huwa 'ala_
kulli syai in(g)qodiir(u). Wala_'hawla
wala_quwwata illa_bi_llahil 'aliyyil'adzhiim(i).
|
Alloh Maha Besar, Maha
Sempurna Kebesaran-Nya. Segala puji bagi Alloh, pujian yang
sebanyak-banyaknya. Dan Maha Suci Alloh se-panjang pagi dan petang. Tak ada Tuhan kecuali Alloh
sendiri, tak ada sekutu bagi-Nya, milik-Nya Kerajaan, dan segala puji. Yang menghidup-kan dan yang mematikan.
Dan Dia berkuasa atas segala sesuatu. Tiada daya dan upaya tanpa bantuan Alloh.
|
d. Membaca tahlil 33X
|
||
أَفضَلُ الِذكْرِ فَاعْلَمْ أنَهُ لاإله إلا
الله مُحمدً رَسُولُ الله×3
لآاِلهَ اِلاَّ اللّه 33× |
Afdhaludz dzikri
fa'lam annahuu
Laa Ilaaha Illallooh Muhammadan Rosuulullooh 3x
Laa ilaaha illallooh x33
|
Ketahuilah bahwa dzikir
yang paling utama adalah kalimat : Tak ada Tuhan kecuali Alloh Muhammad adalah utusan Alloh. Tidak ada Tuhan kecuali Alloh.
|
لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ مُحَمَّدٌ
رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، كَلِمَةُ حَقٍّ عَلَيْهَا
نَحْيَا وَعَلَيْهَا نَمُوْتُ وَبِهَا نُبْعَثُ إِنْ شَآءَ اللهُ مِنَ
اْلآمِنِيْنَ
|
Laa Ilaaha Illalloohu
Muhammadur Rosuulullooh ,
Shollolloohu 'Alaihi Wasallam(a).
Kalimatan haqq(on).
‘Alaihaa nahyaa wa ‘alaihaa namuutu wa bihaa nub’atsu In syaa’allohu minal
aminiin(a).
|
Tak ada
Tuhan kecuali Alloh, Nabi Muhammad adalah utusan Alloh.
Semoga
Alloh memberi rohmat dan kesejahteraan kepadanya. Kalimat yang haq. Atas
dasarnya kita hidup, dan mati. Dan bersamanya kita dibangkitkan. Insya Alloh
kita termasuk yang percaya.
|
e. Lalu baca doa
sebagaimana tertulis pada bagian bawah wirid panjang (huruf l).
|
.
m. Hadits-hadits Nabi Muhammad Saw. tentang wirid
Sesudah
sesudah selesai memberi salam dari tiap-tiap sembahyang fardhu disunnatkan membaca :
2. Bacaan wirid panjang
Bacaan wirid berikut ini
tidak persis sama dengan yang dibaca di langgar K.H. Muhammad Siddiqi. Di
sana bacaannya lebih panjang. Penulis mendapat kesukaran sewaktu menulis huruf
Arobnya di komputer. Untuk memudahkan penulisan maka bacaan wirid ini penulis
kutip dari internet, penulis mohon maaf.
Tulisan huruf Arob
|
Tulisan
huruf latin
|
Artinya
|
a. Membaca Istighfar 3 kali:
|
||
أَسْتَغْفِرُ اللهَ العَظِيْمَ
الَّذِي لآ إِلَهَ إِلَّا هُوَ اْلحَيُّ
اْلقَيُّوْمُ وَأَتُوْبُ إِلَيْهِ
|
Astaghfirulloohal
'azhiim
Alladzii
laa ilaaha illaa huwal
hayyul qoyyuum(u) wa atuubu ilaih
(3 kali).
|
Aku memohon ampun kepada Alloh, Yang
Maha Agung, Yang tidak ada Tuhan kecuali Dia, Yang
Hidup kekal lagi terus-menerus mengurus (makhluk-Nya), dan aku bertaubat
kepada-Nya."
|
b. Membaca
|
||
لاَ إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لاَ
شَرِيْكَ لَهُ،
لَهُ اْلمُلْكَ وَلَهُ اْلحَمْدُ يُحْيِي
وَيُمِيْتُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ
|
La_ Ilaha Illalloh(u) wahdahu La_ syariikalah(u),
Lahulmulku walahul'hamdu yu'hyii wa yumiitu
wahuwa 'ala_ kulli syai'in(g)Qodiir(u)
(10 X,
boleh Juga 3x).
|
Tidak
ada Tuhan kecuali Alloh sendiri, tak ada sekutu bagi-Nya.
Bagi-Nya-lah
kerajaan, dan bagi-Nya-lah segala pujian. Ia menghidupkan dan mematikan,
dan Ia Maha Kuasa atas
segala sesuatu."
|
c. Membaca
|
||
اَللَّهُمَّ أَجِرْنَامِنَ النَّارِ
|
Alloohumma
ajirnii (naa)
Minannaar(i)
(3 kali).
|
Wahai Alloh!
lindungilah aku
(kami) dari api neraka"
|
d. Membaca
|
||
اللَّهُمَّ أَنْتَ السَّلاَمُ وَمِنْكَ
السَّلاَمُ وَإِلَيْكَ يَعُوْدُالسَّلاَمُ، فَحَيِّنَارَبَّنَا بِالسَّلاَمُ
وَأَدْخِلْنَا اْلجَنَّةَ دَارَالسَّلاَمِ تَبَارَكْتَ رَبَّنَاوَتَعَالَيْتَ
يَاذَاالْجَلاَلِ وَاْلإِكْرَامِ
|
Allohumma antassala_m(u) wa
min(g)kassala_m(u) Wa Ilaika
ya'uudussala_m(u),
Fa'hayyina_ robbana_ bi_ssala_m(u) Wa adkhilnal
jannata da_rossala_m(i)
Taba_rokta robbana_ wa ta'a_laita
Ya_dza_ljala_li wal ikro_m(i).
|
"Wahai Alloh!
Engkaulah (pemilik) kedamaian, dari Engkaulah kedamaian, dan kepada Engkau lah
kembali-nya
kedamaian. Oleh karena itu hidupkanlah kami, wahai Tuhan kami, dengan penuh kedamaian.
Masukkanlah
kami ke dalam surga, tempat kedamaian. Engkau, ya Tuhan kami, Maha Suci dan
Maha Tinggi, wahai Zat Yang Memiliki Kebesaran dan Kemuliaan!"
|
e. Membaca
|
||
اَللَّهُمَّ لاَ مَانِعَ لِمَا أَعْطَيْتَ ، وَلاَ
مُعْطِيَ لِمَا مَنَعْتَ وَلاَ يَنْفَعُ ذَا اْلجَدِّ مِنْكَ اْلجَد
|
Allohumma la_ ma_ni'a limaa
a'thoit(a), Wala_ mu'thiya lima_mana'ta wala_ yan(m)fa'u dzal jaddi min(g)kaljadd(u)
|
Wahai Alloh! Tak ada yang
dapat mencegah terhadap yang telah Kau berikan. Tak ada yang dapat memberikan
terhadap yang telah Kau cegah. Tak ada yang dapat menolak terhadap yang telah
Kau tetapkan. Dan kemuliaan seseorang tak berguna baginya, hanya dari
Engkaulah kemuliaan itu."
|
f. Membaca isti'adzoh dan surat Al-Fatihah [1] : 1 - 7
|
||
أَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ
الرَّجِيْمِ
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ الْحَمْدُ ِللهِ رَبِّ اْلعَالَمِيْنَ
الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ
مَالِكِ يَوْمِ الدِّيْنِ
إِيَّاكَ نَعْبُدُ وَإِيَّاكَ نَسْتَعِيْنُ
اهْدِنَا الصِّرَاطَ اْلمُسْتَقِيْمَ
صِرَاطَ الَّذِيْنَ
أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ غَيْرِ اْلمَغْضُوْبِ عَلَيْهِمْ وَلاَ الضَآلِّيْنَ.
آمِيْنَ
|
A'uudzu bi_llahiminasy-syaitho_nir
rojiim(i)
Bismilla_hirro'hma_nir ro'hiim(i)
Al'hamdulillahi robbil 'aalamiin(i)
Arro'hmanirro'him(i)
Ma_liki yawmiddiin(i)
Iyyaka na'budu wa iyyaka
nasta'iin(u)
Ihdinash-shiro_tholmustaqiim(a)
Shiro_tholladziina an'amta
'alaihim Ghoiril
magh-dhuubi 'alaihim
wala_dho_lliin(a)
Aamiin(a).
|
Aku berlindung terhadap Alloh dari godaan
Syaithon yang terkutuk
Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah
lagi Maha Penyayang.
Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam.
Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.
Yang menguasai di Hari Pembalasan.
Hanya Engkaulah yang kami sembah, dan hanya
kepada Engkaulah kami meminta pertolongan.
Tunjukilah kami jalan yang lurus,
(yaitu) Jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat kepada
mereka; bukan (jalan) mereka yang dimurkai dan bukan (pula jalan) mereka yang
sesat.
|
g. Membaca Surat
Al-Ikhlash [112] : 1 - 4
|
||
بِسْمِ
اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ
قُلْ هُوَ
اللَّهُ أَحَدٌ
اللَّهُ
الصَّمَدُ
لَمْ يَلِدْ
وَلَمْ يُولَدْ
وَلَمْ يَكُن
لَّهُ كُفُوًا أَحَدٌ
|
Bismillahirro'hmanir ro'hiim(i)
Qul huwalloohu ahad(u)
Alloohushshomad(u)
Lam yalid walam yuulad(u)
Walam yakun (l) lahu
kufuwan ahad(u)
|
Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah
lagi Maha Penyayang.
Katakanlah: "Dialah Allah, Yang Maha
Esa.
Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya
segala sesuatu.
Dia tiada beranak dan tidak pula
diperanakkan,
Dan tidak ada seorangpun yang setara dengan Dia".
|
h. Membaca surat
Al-Falaq [113] 1- 5
|
||
بِسْمِ
اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ
قُلْ أَعُوذُ
بِرَبِّ الْفَلَقِ
مِن شَرِّ مَا
خَلَقَ
وَمِن شَرِّ
غَاسِقٍ إِذَا وَقَبَ
وَمِن شَرِّ
النَّفَّاثَاتِ فِي الْعُقَدِ
وَمِن شَرِّ
حَاسِدٍ إِذَا حَسَدَ
|
Bismilla_hirrohma_nirrohiim(i)
Qul a’udzu birobbilfalaq
(i)
Min syarri maa kholaq {a}
Wa min syarri ghosiqin
idza waqob (a)
Wamin syarrin naffaatsati
fil ‘uqod(i)
Wamin syarri hasidin idza
hasad(a)
|
Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah
lagi Maha Penyayang.
Katakanlah: "Aku berlindung kepada Tuhan Yang Menguasai subuh,
Dari
kejahatan makhluk-Nya, Dan dari kejahatan malam apabila telah gelap gulita, Dan dari kejahatan
wanita-wanita tukang sihir yang menghembus pada buhul-buhul, Dan dari kejahatan
pendengki bila ia dengki".
|
i. Membaca Surat
An-Naas [114] : 1 - 7
|
||
بِسْمِ
اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ
قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ النَّاسِ
مَلِكِ النَّاسِ
إِلَهِ النَّاسِ
مِن شَرِّ الْوَسْوَاسِ الْخَنَّاسِ
الَّذِي يُوَسْوِسُ فِي صُدُورِ النَّاسِ
مِنَ الْجِنَّةِ وَالنَّاسِ
|
Bismilla_hirro'hma_nirro'hiim(i)
Qul a’uudzu birobbinnaas(i)
Malikinnaas(i)
Ilahinnaas(i)
Min syrrilwaswaasil
khonnaas(i)
Alladzii yuwasu fii
shuduurinnaas(i)
Minal jinnati wannaas(i)
|
Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah
lagi Maha Penyayang.
Katakanlah:
"Aku berlindung kepada Tuhan (yang memelihara dan menguasai) manusia.
Raja manusia.
Sembahan
manusia.
Dari kejahatan
(bisikan) syaiton yang biasa bersembunyi
Yang
membisikkan (kejahatan) ke dalam dada manusia,
Dari (golongan) jin dan manusia
|
g. Membaca Surat Al-Baqoroh [2] : 1 - 5
|
||
بِسْمِ
اللَّهِ الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيمِ
الم ذَلِكَ الْكِتَابُ لَا رَيْبَ فِيهِ
هُدًى لِّلْمُتَّقِينَ
الَّذِينَ
يُؤْمِنُونَ بِالْغَيْبِ وَيُقِيمُونَ الصَّلَاةَ وَمِمَّا رَزَقْنَاهُمْ
يُنفِقُونَ
وَالَّذِينَ
يُؤْمِنُونَ بِمَا أُنزِلَ إِلَيْكَ وَمَا أُنزِلَ مِن قَبْلِكَ وَبِالْآخِرَةِ
هُمْ يُوقِنُونَ
أُولَئِكَ
عَلَىٰ هُدًى مِّن رَّبِّهِمْ ۖ وَأُولَئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُونَ
|
Bismilla_hirro'hma_nirro'hiim(i)
Alf laam miim. Dzalikalkitaabu
laa roiba fiih(i). Hudan
lilmuttaqiin(a)
Alladziin yu’minuuna bilghoibi wa yuqiimuunashsholaata
wa minmaa rozaqnaahum yunfiquun(a)
Walladziina yu’minuuna bimaa unzila ilaika wamaa unzila
minqoblika wabilakhiroti hum yunfiquun(a)
Ulaaika ‘alaa hun min robbihim wa ulaaika
humul muflihuun(a)
|
Dengan menyebut nama Allah
Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.
Alif laam miim Kitab (Al Quran) ini tidak ada keraguan
padanya; petunjuk bagi mereka yang bertakwa, (yaitu) mereka yang
beriman kepada yang ghaib, yang mendirikan shalat, dan menafkahkan sebahagian
rezeki yang Kami anugerahkan kepada mereka. Dan mereka yang
beriman kepada Kitab (Al Quran) yang telah diturun-kan kepadamu dan
Kitab-kitab yang telah diturunkan sebelummu, serta mereka yakin akan adanya
(kehidupan) akhirot. Mereka itulah yang tetap mendapat petunjuk
dari Tuhan mereka, dan merekalah orang-orang yang beruntung.
|
h. Membaca Surat Al-Baqoroh [2] : 163
|
||
وَإِلَهُكُمْ
إِلَهٌ وَاحِدٌلَّاإِلَهَ إِلَّاهُوَالرَّحْمَنُ الرَّحِيمُ
|
Wa Ilaahukum Ilaahun(w)
waahidun(l)
laa Ilaaha Illaa Huwar Rohmaanur
Rohiim(u).
|
Dan Tuhanmu adalah Tuhan Yang Esa, tak
ada Tuhan kecuai Dia, Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.
|
i. Membaca ayat kursi (QS Al-Baqoroh [2] : 255)
|
||
اللَّهُ
لَاإِلَهَ إِلَّاهُوَالْحَيُّ الْقَيُّومُ ۚ
لَاتَأْخُذُهُ سِنَةٌ وَلَانَوْمٌ ۚ
لَّهُ مَافِي
السَّمَاوَاتِ وَمَافِي الْأَرْضِ مَن
ذَاالَّذِي يَشْفَعُ عِندَهُ إِلَّابِإِذْنِهِ ۚ
يَعْلَمُ
مَابَيْنَ أَيْدِيهِمْ وَمَاخَلْفَهُمْ ۖ وَلَايُحِيطُونَ بِشَيْءٍمِّنْ عِلْمِهِ
إِلَّابِمَا شَاءَ
وَسِعَ
كُرْسِيُّهُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ ۖ وَلَايَئُودُهُ حِفْظُهُمَا ۚ
وَهُوَ الْعَلِيُّ الْعَظِيمُ
|
Alloohu
laa ilaaha illaa Huwal Hayyul
Qoy-yuum(u).
Laa ta' khudzuhu
sinatun(w)
walaa naum(un).
Lahu maa fissamaawaati
wamaa fil ardh(i) Man
dzal ladzii yasyfa'u 'indahu illaa bi idznih(i).
Ya'lamu maa baina aydiihim wamaa kholfa
hum.
Walaa yuhiithuuna bisyai'in min 'ilmihii illaa bimaa syaa'(a) Wasi'a kursiyyuhus samaa-waati wal ardho
Walaa ya'uuduhu hifzhu-humaa
Wa huwal 'aliyyul 'azhiim(u).
|
Allah, tiada Tuhan
kecuali Dia, Yang Hidup kekal dan terus-menerus mengurus (makhluk-Nya). Ia
tidak mengantuk dan tidak tidur.
Kepunyaan-Nya-lah apa
yang ada di langit dan di bumi. Tak ada yang dapat memberi syafaat (pertolong-an)
di sisi Allah tanpa izin-Nya. Ia mengetahui apa saja yang ada di depan dan di
belakang mereka. Dan mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Allah selain
yang dikehendaki-Nya. Kursi Allah meliputi langit dan bumi.
Dan Allah tidak merasa berat me-melihara
keduanya, Dan Allah Maha Tinggi lagi Maha
Besar".
|
Dilanjutkan dengan:membaca Surat Al-Baqoroh [2] : 285
|
||
آمَنَ الرَّسُولُ بِمَا أُنزِلَ إِلَيْهِ مِن رَّبِّهِ
وَالْمُؤْمِنُونَ ۚ
كُلٌّ آمَنَ بِاللَّهِ وَمَلَائِكَتِهِ
وَكُتُبِهِ وَرُسُلِهِ لَا نُفَرِّقُ بَيْنَ أَحَدٍ مِّن رُّسُلِهِ ۚ وَقَالُوا سَمِعْنَا وَأَطَعْنَا ۖ غُفْرَانَكَ رَبَّنَا وَإِلَيْكَ الْمَصِيرُ
|
Aamanar rosuulu
bimaa unzila 'ilaihi min robbihi
walmu'minuun(a).
Kullun aamana billaahi wa malaa'ikatihi wa
kutubihi wa rusulih(i).
Laa
nufarriqu baina ahadin
min rusulih(i).
Wa qooluu
sami'naa wa 'atho'naa.
Ghufroonaka robbanaa wa ilaikalmashiir(u). |
Rosul telah beriman
kepada Al Qur'an yang diturunkan kepadanya dari Tuhannya, demikian pula
orang-orang yang beriman. Semuanya beriman kepada Alloh,
malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya dan rosul-rosul-Nya. (Mereka
mengatakan) : "Kami tidak membeda-bedakan antara seseorang pun (dengan
yang lain) dari rosul-rosul-Nya", dan mereka me-ngatakan : "Kami
dengar dan kami taat". (Mereka berdoa) : "Ampunilah kami, ya Tuhan
kami, dan hanya kepada Engkau-lah tempat kembali.
|
Dilanjutkan dengan membaca Surat Al-Baqoroh [2] : 286
|
||
لَا يُكَلِّفُ اللَّهُ
نَفْسًا إِلَّا وُسْعَهَا ۚ لَهَا مَا كَسَبَتْ وَعَلَيْهَا مَا اكْتَسَبَتْ ۗ رَبَّنَا لَا تُؤَاخِذْنَا إِن نَّسِينَا أَوْ
أَخْطَأْنَا ۚ رَبَّنَا وَلَا تَحْمِلْ عَلَيْنَا إِصْرًا كَمَا
حَمَلْتَهُ عَلَى الَّذِينَ مِن قَبْلِنَا ۚ رَبَّنَا وَلَا تُحَمِّلْنَا مَا لَا طَاقَةَ
لَنَا بِهِ ۖ وَاعْفُ
عَنَّا وَاغْفِرْ لَنَا وَارْحَمْنَا ۚ أَنتَ مَوْلَانَا فَانصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ
الْكَافِرِينَ
|
Laa
yukallifulloohu nafsan illaa
wus'ahaa. Lahaa maa
kasabat wa 'alaihaa
maktasabat. Robbanaa laa tu' aakhidznaa in nasiinaa au akhtho'naa. Robbanaa wa laa tahmil 'alainaa 'ishron kamaa hamaltahuu 'alal ladziina min qoblinaa. Robbanaa wa laa tuham mil naa maa laa
thooqota
lanaa bihii wa'fu 'annaa
waghfir lanaa warhamnaa anta maulaanaa fanshur-naa 'alal qoumil kaafiriin(a). |
Allah tidak membebani
sese-orang
melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Ia mendapat pahala (dari kebajik-an) yang dilakukannya dan
ia mendapat siksa (dari kejahat-an) yang dikerjakannya. (Mereka berdoa) : "Ya Tuhan
kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami bersalah. Ya Tuhan
kami, janganlah Engkau bebankan kepada kami beban yang berat sebagaimana
Engkau beban-kan kepada orang-orang yang sebelum kami. Ya Tuhan kami,
janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang kami tak sanggup memikulnya.
Maafkanlah kami, ampunilah kami, dan rahmatilah kami, Engkau Penolong kami,
maka tolonglah kami terhadap kaum yang kafir."
|
Dilanjutkan dengan
membaca Surat Ali
imron [3] : 18 -19
|
||
شَهِدَاللَّهُ أَنَّهُ
لَاإِلَهَ إِلَّاهُوَوَالْمَلَائِكَةُ وَأُولُوالْعِلْمِ قَائِمًابِالْقِسْطِ
لَاإِلَهَ إِلَّاهُوَ الْعَزِيزُالْحَكِيمُ
إِنَّ الدِّينَ
عِندَاللَّهِ الْإِسْلَامُ ۗ
|
Syahidalloohu
annahuu laailaaha
illaa huwa wal malaa'ikatu wa ulul 'ilmi qoo'imam bil qisthi laa ilaaha illaa huwal 'aziizul hakiim(u)..
Innad diina indalloohil
islaam(u).
|
Alloh
menyatakan bahwa tak ada Tuhan kecuali Dia. Yang menegakkan keadilan. Para
malaikat dan orang-orang berilmu (juga menyatakan yang demikian itu). Tak ada
Tuhan kecuali Dia, Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. Sesungguhnya agama
(yang diridhoi) di sisi Alloh hanyalah Islam."
|
Dilanjutkan dengan
membaca Surat Ali
Imron [3] : 26
|
||
قُلِ اللَّهُمَّ مَالِكَ
الْمُلْكِ تُؤْتِي الْمُلْكَ مَن تَشَاءُ وَتَنزِعُ الْمُلْكَ مِمَّن تَشَاءُ
وَتُعِزُّ مَن تَشَاءُ وَتُذِلُّ مَن تَشَاءُ ۖ بِيَدِكَ الْخَيْرُ ۖ إِنَّكَ عَلَىٰ كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ
|
Qulillaahumma maalikal
mulki, tu'til
mulka man tasyaa'u watanzi'ul mulka mim man tasyaa'u. Watu'izzu man tasyaa'u watudzillu man tasyaa'u. Biyadikal khoir(u),
innaka 'alaa
kulli syai'in qodiir(un). |
Katakanlah: Wahai Tuhan
Yang Mempunyai kerajaan, Engkau berikan kerajaan kepada orang yang Engkau
kehendaki dan Engkau cabut kerajaan dari orang yang Engkau kehendaki. Engkau muliakan orang yang
Engkau kehendaki, dan Engkau hina-kan orang yang Engkau ke-hendaki. Di tangan Engkaulah segala kebajikan. Sesungguh-nya Engkau Maha Kuasa
atas segala sesuatu."
|
Dilanjutkan dengan
membaca Surat Ali
Imron [3] : 27
|
||
تُولِجُ
اللَّيْلَ فِي النَّهَارِوَتُولِجُ النَّهَارَ فِي اللَّيْلِ ۖ وَتُخْرِجُ الْحَيَّ مِنَ الْمَيِّتِ وَتُخْرِجُ
الْمَيِّتَ مِنَ الْحَيِّ ۖ وَتَرْزُقُ مَن تَشَاءُبِغَيْرِحِسَابٍ
|
Tuulijul laila finnahaar(i)
wa tuulijun
nahaaro fil lail(i). Watukhrijul hayya minalmayyiti,
Wa tukhrijul
mayyita min al hayyi. Wa tarzuqu man tasyaa'u bighoirihisaab(i). |
Engkau masukkan malam ke dalam siang,
dan Engkau masukkan siang ke dalam malam. Engkau keluarkan yang hidup dari
yang mati, dan Engkau keluarkan
yang mati dari yang hidup. Dan Engkau
beri rezeki siapa saja yang Engkau Kehendaki tanpa hisab."
|
J. Membaca : Tasbih, tahmid dan takbir
|
||
إِلَهَنَا رَبَّنَا
أَنْتَ مَوْلاَنَا سُبْحَانَ اللهِ
سُبْحَانَ اللهِ X33
|
Ilahana_ robbana_ anta maula_na_
sub'hanalloh(i)
Subhaanallooh 33X |
Sesembahan kami, Tuhan kami, Emgkau
Pangeran kami, Maha Suci Allah
|
سُبْحَانَ اللهِ
وَبِحَمْدِهِ دَائِمًا أَبَدًا اَلْحَمْدُ ِللهِ
اَلْحَمْدُ ِللهِ X33
|
Sub'ha_nallohi
wabi'hamdihi
daa 'iman abadan
al'hamdulillah(i)
Alhamdu lillaah
33X
|
Maha Suci Alloh dengan Segala puji-Nya
selama-lamnya.
Segala Puji-pujian hanyalah bagi Alloh.
|
اْلحَمْدُ ِللهِ
عَلىَ كُلِّ حَالٍ وَفِي كُلِّ حَالٍ وَبِنِعْمَةِ يَا كَرِيْمُ ...
اللهُ أَكْبَرX33
|
Al'hamdulillahi 'ala kulli'ha_lin
Wa fii kulli haalin Wa bini'mati Ya_Kariim(u) Allohu Akbar (33X) |
Segala puji milik Allah
atas segala hal dan dalam segala hal
Dan kenikmatan, Wahai yang Maha Mulia
Alloh Maha Besar.
|
اللهُ أَكْبَرُ
كَبِيْرًا وَاْلحَمْدُ للهِ كَثِيْرًا وَسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً وَأَصِيْلاً،
لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ، لَهُ اْلمُلْكُ وَلَهُ
اْلحَمْدُ يُحْيِي
وَيُمِيْتُ وَهُوَ عَلَى
كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ. وَلاَ حَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ إِلاَّ بِاللهِ اْلعَلِيِّ
اْلعَظِيْمِ
|
Allohu akbar(u) kabiiron wal'hamdu
lillahi katsiiron asub'ha_nallohi bukrotan wa ashiilan, la_ilaha illallohu wahdahu la_ syariikalah(u), lahulmulku walahul'hamdu yu'hyii wayumiitu wa huwa 'ala_
kulli syai in(g)qodiir(u). wala_
'hawla wala_quwwata illa_bi_llahil 'aliyyil'adzhiim(i). |
Alloh Maha Besar, Maha
Sempurna Kebesaran-Nya. Segala puji bagi Alloh, pujian yang
sebanyak-banyaknya. Dan Maha Suci Alloh se-panjang pagi dan petang. Tak ada Tuhan kecuali Alloh
sendiri, tak ada sekutu bagi-Nya, milik-Nya Kerajaan, dan segala puji. Yang menghidup-kan dan yang mematikan. Dan
Dia berkuasa atas segala sesuatu. Tiada daya dan upaya tanpa bantuan Alloh.
|
k. Membaca Istighfar
|
||
أَسْتَغْفِرُ
اللهَ اْلعَظِيْمَ (ثلاث مرات)،
إِنَّ اللهَ غَفُوْرٌ رَحِيْمٌ
|
Astaghfirullohal_'Adzhiim(a)
(3x),
Innalloha
ghofuururrohiim(u) |
Aku memohon ampun kepada Alloh yang
maha besar. Sesungguhnya Alloh Maha Pengampun dan Maha Penyayang..
|
أَفْضَلُ
الذِّكْرِ فَاعْلَمْ أَنَّهُ
لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ (...حي موجود(
لاَ إِلَهَ إِلاَّ
اللهُ (...حَيٌّ مَعْبُوْدٌ(
لاَ إِلَهَ إِلاَّ
اللهُ (...حَيٌّ بَاقٍ(
|
Afdhaludz dzikri
fa'lam annahuu
Laa Ilaaha Illallooh
(hayyu mawjuud)
Laa Ilaaha Illallooh (hayyu ma’buud) Laa Ilaaha Illallooh (hayyu baaqi) |
Ketahuilah bahwa d zikir
yang paling utama adalah kalimat. Tak
ada Tuhan kecuali Alloh
(Yang Maha Hidup dan Berwujud).
Tak ada Tuhan kecuali Alloh
(Yang Maha Hidup dan Berkuasa).
Tak ada Tuhan kecuali Alloh
(Yang Maha Hidup dan Kekal).
|
) لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ ... (33 مرة(
|
La La Ilaha Illalloh(u)
(33X) (boleh 50X, boleh 100X)
|
Tak ada Tuhan kecuali Alloh
|
لاَ إِلَهَ إِلاَّ
اللهُ مُحَمَّدٌ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، كَلِمَةُ
حَقٍّ عَلَيْهَا نَحْيَا وَعَلَيْهَا نَمُوْتُ وَبِهَا نُبْعَثُ إِنْ شَآءَ
اللهُ مِنَ اْلآمِنِيْنَ
|
Laa Ilaaha Illalloohu
Muhammadur
Rosuu-Lullooh, Shollolloohu 'Alaihi Wasallam(a). Kalimatan haqq(on). ‘Alaihaa nahyaa wa ‘alaihaa namuutu wa bihaa nub’atsu In syaa’aLLohu minal aminiin(a). |
Tak ada
Tuhan kecuali Alloh, Nabi Muhammad adalah utusan Alloh.
Semoga
Alloh memberi rohmat dan kesejahteraan kepadanya. Kalimat yang haq. Atas
dasarnya kita hidup, dan mati. Dan bersamanya kita dibangkitkan. Insya Alloh
kita termasuk yang percaya.
|
l. Doa setelah sholat dengan
detail sebagai berikut
|
||
Bismillaahirrohmaanirrohiim
Alhamdu lillaahi robbil
aalami-in Hamdan yuwafii ni’amah(u)
wa yukaafii maziidah(u). Yaa robbanaa
lakalhamdu walaka-sysyukru kamaa yan(m)baghii
li jalaali wajhika wa ‘athiiimi
sulthoonik(a).
Alloohumma sholli wa sallim ‘alaa sayyidinaa muhammad-in wa ‘alaa aali sayyidinaa Muhammad. Sholaatan tunajjiinaa bihaa min jamii’il- ahwaali wal aafaat(i). Wa taqdii lanaa bihaa jamii’al haajaat(i). Wa tuthohhirunaa bihaa min jamii’is sayyi aat(i). Wa tarfa’unaa bihaa ‘indaka a’laddarojaat(i). Watuballighu-naa bihaa aqsholghayaati min jamii’ilkhoirooti fiihayaati wa ba’dalmamaati. Innahu samii’un qoriibun mujiibudda’waati wa yaa qoodiyalhaajaati.
Alloohumma innaa nas aluka salaamatan fiddiini waddun-yaa wal aakhiroti wa ‘aafiyat-an filjasadi washihhatan
filbadani wa ziyaadatan fil’imi wa baro-katan firrizqi wa
tawbatan qoblalmawti wa rohmatan ‘indalmawti wa rohmatan ‘indal mawti wa
maghfirotan ba’dal mawt(i). Allohumma hawwin ‘alainaa fii sakarootil-mawti
wannajaata minannaari wal’afwa ‘indalhisaabi.
Allohumma innaa
na’uudzubi-ka minal’ajzi walkasali wal-bakhli walharomi wa
‘adzaa-bilqobri.
Allohumma innaa na’uudzubika min ‘ilmin laa yanfa’ wa min qolbin laa yakhsya’(u) wa min nafsin laa tasyba’(u) wa min da’watin laa yastajaabu lahaa.
Robbanaghfirlanaa
dzunuuba-naa wa li waalidiinaa wa li masyaayikhinaa almu’allimii-naa wa li
man lahu haqqun ‘alainaa wa li man ahabba
wa ahsana
ilainaa wa li kaaffatilmuslimiina ajmaiin(a).
Robbanaa taqobbal minnaa innaka
antassamii’ul’aliimu wa tub ‘alainaa innaka antattawwaaburrohiim(u).
Robbanaa aatinaa fiddun yaa wa fil aakhiroti
hasanatan
Waqinaa ‘adzaabannaar(i).
Wa sholluuhu ‘alaa sayyidinaa Muhammadin wa ‘alaa
aalihi wa shohbihi
Wa sallam(a) walhamdu lillaahi
robbil’aalamiin(a).
|
Dengan nama Allah, Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.
Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam. Pujian yang sebanding dengan
nikmat-nikmat-Nya dan menjamin tambahannya. Wahai Tuhan kami, bagiMu-lah
segala puji, dan bagi-Mu-lah segala syukur, sebagaimana layak bagi keluhuran
Zat-Mu dan keagungan kekuasaan-Mu
Wahai
Allah! Limpahkanlah rahmat dan kesejahteraan kepada penghulu kami, Nabi
Muhammad, dan keluarganya. Yaitu rahmat yang dapat menyelamatkan kami dari
segala ketakutan dan penyakit, yang dapat memenuhi segala kebutuhan kami,
yang dapat mensucikan diri kami dari segala keburukan, yang dapat
mengangkat kami ke derajat tertinggi di sisi-Mu, dan yang dapat menyampaikan
kami kepada tujuan segala kebaikan, baik semasa hidup maupun sesudah mati.
Sesungguhnya Dia (Allah) Maha Mendengar, Maha-dekat, lagi Maha Memperkenankan
segala doa dan pemohonan, wahai Zat Yang Maha Memenuhi segala kebutuhan
(hamba-Nyaj. Wahai Allah! Sesungguhnya kami memohon kepada-Mu kesejahteraan
dalam agama, dunia dan akhirat, kesehatan badan, tambahan ilmu, ke-berkahan
rezeki, taubat sebelum datang maut, rahmat pada saat datang maut, dan
ampunan setelah datang maut. Wahai Allah! Permudahlah kami dalam menghadapi
sakratul maut, (berilah kami) keselamatan dari api neraka, dan ampunan pada
saat dilaksanakan hisab. Wahai Allah! Sesungguhnya kami berlindung kepada-Mu
dari sifat lemah, malas, kikir, pikun dan dari azab kubur. Wahai Allah!
Sesungguhnya kami ber-lindung kepada-Mu dari ilmu yang tidak bermanfaat, dari
hati yang tidak khusyu’, dari jiwa yang tidak kenal puas, dan dari doa yang
tak terkabul.
Wahai
Tuhan kami! Ampunilah dosa-dosa kami, dosa-dosa orang tua kami, para sesepuh
kami, para guru kami, orang-orang yang mempunyai hak atas kami, orang-orang
yang cinta dan berbuat baik kepada kami, dan seluruh umat Islam.
Wahai
Tuhan kami! Perkenankanlah (permohonan) dari kami, sesungguhnya Engkau Maha
Mendengar lagi Maha Mengetahui. Dan terimalah taubat kami, sesungguhnya
Engkau Maha Menerima taubat lagi Maha Penyayang.
Wahai Tuhan kami! Berikanlah kepada kami kebaikan di
dunia, dan kebaikan di akhirat, dan selamatkanlah kami dari siksa neraka. Semoga
Allah memberikan rohmat dan kesejahteraan kepada penghulu kami, Nabi
Muhammad, keluarga dan sahabatnya, dan segala puji bagi Alloh, Tuhan semesta
alam
|
m. Hadits-hadits Nabi Muhammad Saw. tentang wirid
sehabis sholat fardhu
Hadits 1: Astaghfirullooh hal-'azhiim 3 x.
Allohumma antassalaam Waminkassalaam tabaarokta yaa dzaljalaali wal-ikroom.
Artinya: "Saya minta ampun kepada Alloh yang Maha Besar (3 x). Ya Alloh sejahteralah Engkau, dari dan pada Engkaulah kesejahteraan, Engkaulah yang kuasa memberi berkah yang banyak. Ya Tuhanku, yang mempunyai sifat kemegahan dan kemuliaan". (Bacaan ini dikerjakan oleh Rosulullah saw. menurut riwayat Muslim).
اللهم أنت السـلام ومنك السلام تباركت يا ذاالجلال ولإكرام
Allohumma antassalaam Waminkassalaam tabaarokta yaa dzaljalaali wal-ikroom.
Artinya: "Saya minta ampun kepada Alloh yang Maha Besar (3 x). Ya Alloh sejahteralah Engkau, dari dan pada Engkaulah kesejahteraan, Engkaulah yang kuasa memberi berkah yang banyak. Ya Tuhanku, yang mempunyai sifat kemegahan dan kemuliaan". (Bacaan ini dikerjakan oleh Rosulullah saw. menurut riwayat Muslim).
Hadits 2: Dari Mughiroh bin Syu'bah, bahwa setiap selesai dari sholat fardhu, Rosulullah saw biasa mengucapkan :
لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ
اللَّهُمَّ لَا مَانِعَ لِمَا أَعْطَيْتَ وَلَا مُعْطِيَ لِمَا مَنَعْتَ وَلَا يَنْفَعُ ذَا الْجَدِّ مِنْكَ الْجَدُّ
'
Laa ilaaha illallooha wahdahuu laa syariikalah, lahu 'l mulku walahu 'l hamdu wahuwa 'alaa kulli syay'in qodiir. Allohumma laa mani'a limaa a'thoita walaa mu'thiya limaa mana'ta, walaa yanfa'u dza'ljaddi minka'ljaddu'. (Tiada Tuhan melainkan Alloh, Tunggal tiada berserikat; bagi-Nyalah kerajaan dan puji-pujian, dan Ia Kuasa berbuat segala sesuatu. Ya Alloh, tiadalah yang dapat menahan apa-apa yang Kauberikan, tiadalah pula yang dapat memberikan apa-apa yang Engkau tahan, dan tiadalah bermanfaat kepada orang yang mempunyai kebesaran, kebesaran-Nya itu)."(H.R. Ahmad, Bukhori dan Muslim)
Hadits 3 : Dari 'Ali r.a., bahwa Nabi saw. bersabda: "Siapa-siapa yang membaca ayat Kursi (QS. al-Baqoroh 255) setiap akhir sholat fardhu, maka ia berada dalam lindungan Alloh sampai datangnya sholat yang lain." (H.R. Thobroni dengan isnad yang hasan)
Hadits 4 : Dari 'Uqbah bin 'Amir, katanya: "Saya dititah oleh Rosulullah saw agar membaca dua mu'awwidzah ("Qul Huwallohu Ahad" dan "Qul A'uudzu bi Robbil Falaq") setiap selesai sholat. "Sedang kalimat Ahmad dan Abu Daud berbunyi: 'Agar membaca mu'awwidzat ("Qul Huwallohu Ahad"). (H.R. Akhmad, Bukhori dan Muslim)
Hadits 5 : Dari Abu Huroiroh, bahwa Nabi saw. bersabda: "Barang siapa membaca tasbih (subhanalloh /Maha Suci Alloh) sebanyak 33 x setiap akhir sholat, lalu membaca tahmid (al-hamdu lillaah /segala puji-pujian bagi Alloh) 33 x pula, dan takbir (Alloohu-akbar /Allah Maha Besar) 33 kali, hingga jumlahnya 99 kali, kemudian untuk mencukupkan 100 dibacanya 'Laa ilaaha illallooha, wahdahu la syarika lah, lahu 'l mulku wa lahu 'l hamdu, wahuwa 'ala kulli syay'in qodir' (lihat hadits 16), maka diampunilah kesalahan-kesalahannya, walau sebanyak buih di laut sekalipun." (H.R. Ahmad, Bukhori, Muslim dan Abu Daud)
C. Penutup
Demikianlah makalah tentang bacaan wirid sehabis sholat fardhu.
Semoga berguna bagi kita semua.
Walloohu almuwaffiq ilaa aqwamith-thriiq
Wassala-mu ‘alaikum Warohmatulloohi Wabarokatuh.
Jember 30 April 2014
Dr. H.M. Nasim
Fauzi
Jalan Gajah Mada 118
Tilpun (0331) 481127
Jember