Berkunjung ke Surga
Secara
Imajiner
Seri ke-2
Oleh : Dr. H.M. Nasim Fauzi
......... Lanjutan makalah bulan lalu
Peristiwa
di Al A’rof
Kemudian
para mukminat calon penghuni surga yang ada di dinding Al-A’rof itu mulai
dipindahkan ke surga.
Aku
melihat bahwa proses pemindahan para mukminat yang telah berhasil melewati
Shiroth yang mengerikan itu, sama dengan proses pemindahan mereka dari Padang
Mahsyar di bumi ke Shiroth sebelumnya, yaitu dengan dibopong oleh malaikat
masing-masing. Mereka dipindahkan bersama-sama menuju ke Surga.
Akan
tetapi tidak semuanya dipindahkan ke Surga. Dari ratusan juta mukminat yang telah
dipindahkan ke Surga itu masih ada ribuan orang yang masih tersisa dan tinggal
di Al-A’rof itu.33) Di kawasan Al-A’rof itu telah disediakan Alloh swt. rumah-rumah
untuk tempat tinggal mereka. Rumah-rumah itu mirip dengan rumah kita semasa
masih tinggal di dunia sebelumnya. Para mukminat telanjang yang telah berhasil
melewati shiroth yang mengerikan itu, lalu dibawa oleh malaikat masing-masing masuk
ke dalam rumah-rumah itu. Tiap-tiap rumah dihuni oleh beberapa orang.
Sayapun
menjalankan kendaraan “kapsul waktuku” masuk ke dalam salah satu rumah itu. Di
dalam rumah itu terdapat lampu-lampu seperti penerangan di dunia, sehingga
keadaannya lumayan terang. Mereka tidak bisa melihat aku tetapi aku bisa
melihat mereka. Perlengkapan di dalam rumah itu adalah seperti yang ada di
“kapsul waktuku”, yaitu meja, kursi, tempat tidur dan almari yang tidak ada
pintunya. Di dalam almari itu malaikat telah menyediakan pakaian-pakaian muslimah
yang jumlahnya cukup untuk dipakai oleh mereka semua. Sedang di atas meja telah
disediakan makanan dan minuman sekedar cukup untuk mengganjal perut mereka
sehari-hari.
Mula-mula
mereka tidak begitu memperdulikan sesama kawan mereka, mungkin karena masih
diliputi rasa ketakutan sewaktu meniti shiroth. Setelah rasa ketakutan mereka mulai
reda barulah mereka saling menyapa antar sesamanya, kemudian melakukan kegiatan
sederhana yaitu jalan-jalan, duduk-duduk, makan-makan dan minum-minum serta
berbincang-bincang. Mereka tidak perlu bekerja, karena semuanya telah
diselesaikan oleh para malaikat.
Tetapi
mereka masih diberi kewajiban beribadah terutama sholat lima waktu secara
berjamaah menggunakan mukenah yang telah disediakan di situ. Kulihat sebagian
dari mereka masih canggung sewaktu mengenakan mukenah itu, mungkin dahulu
sewaktu masih hidup di dunia mereka berjenis kelamin laki-laki sehingga tak
pernah memakai mukenah.
Selanjutnya
kata “sang pikiranku”, mereka selalu melantunkan puji-pujian (wirid) terhadap
Alloh swt. serta memanjatkan do’a minta ampun atas segala dosa yang telah mereka
jalani sewaktu hidup di dunia.
Hebatnya,
di dalam rumah itu terdapat alat komunikasi canggih yaitu televisi interaktif
yang bisa menghubungkan mereka dengan para mukmin teman mereka yang telah masuk
ke dalam surga sebelumnya, serta dengan para kafirot dan musyriqot yang langsung
dimasukkan malaikat ke dalam neraka melalui pintunya, atau dengan para fasiqot dan
munafiqot yang terjatuh ke jurang neraka yang sangat dalam sewaktu meniti
Shiroth. Rupa-rupanya di Neraka juga ada televisi interaktif serupa dengan yang
ada di Al-A’rof ini. Sewaktu melihat keadaan di surga yang penuh dengan
kenikmatan, para penghuni Al-A’rof itu sampai menangis sangking kepenginnya
mereka masuk ke situ.
Menurut
laporan “sang pikiranku”, mereka berkata kepada para mukmin ahli surga34) “Wahai para ahli surga Salamun Alaikum (sejahteralah kalian)” Sewaktu
ingat kepada Alloh mereka berseru: “Ya Alloh ampunilah dosa-dosaku selama hidup
di dunia dan lipat gandakanlah pahala amal baik saya. Izinkanlah saya masuk ke
dalam surga itu ya Alloh?” Sewaktu mereka melihat keadaan Neraka melalui
televisi itu mereka mengenali beberapa kawan mereka dulu semasih hidup di dunia
ada di situ. Kata mereka : "Ya
Tuhan kami, janganlah Engkau tempatkan kami bersama-sama orang-orang yang zalim
itu". Selanjutnya mereka berkata kepada bekas teman-teman mereka yang ada
di dalam neraka itu: "Sekarang
terbukti bahwa harta yang kamu kumpulkan dan kamu sombongkan itu, sama sekali
tidak bermanfa'at bagimu di dalam Neraka itu. Lihatlah pada teman-teman kita
yang telah menjadi ahli surga. Itukah mereka yang sewaktu di dunia kamu telah
bersumpah bahwa mereka tidak akan mendapat rohmat Allah?". Penduduk surga
bertanya kepada penduduk neraka:“Apakah kamu telah memperoleh azab yang telah
dijanjikan-Nya bagimu di dalam Kitab Suci-Nya?" Penduduk neraka menjawab:
"Betul".
Kemudian
seorang malaikat mengumumkan di antara kedua golongan itu: "Kutukan Alloh
ditimpakan kepada orang-orang yang zolim, yaitu orang-orang yang
menghalang-halangi manusia dari jalan Alloh dan menginginkan agar jalan itu menjadi
bengkok, dan mereka kafir kepada kehidupan akhirot."
Kemudian
penduduk neraka menyeru penduduk surga: " Limpahkanlah kepada kami sedikit
air atau makanan yang telah dirizkikan Alloh kepadamu". Penduduk surga
menjawab: "Alloh telah mengharomkan keduanya atas orang-orang kafir, yaitu
orang-orang yang menjadikan agama mereka sebagai main-main dan senda gurau, dan
kehidupan dunia telah menipu kamu sekalian."
Bila
mau, para penghuni surga itu bisa saja mengirimkan makanan dan minuman seketika
itu juga lewat lubang cacing (worm hole) kepada penduduk Neraka, yang di
antaranya sewaktu di dunia adalah famili dan kawan-kawan mereka sendiri. Tetapi
hal itu dilarang Alloh swt. Demikianlah laporan “sang pikiranku” kepadaku
karena di dalam “kapsul waktu” itu aku tidak bisa mendengar apa-apa.
***
Ternyata
kecanggihan alat komunikasi interaktif penduduk di akhirot yang menghubungkan 3
tempat itu, jauh melebihi kecanggihan alat komunikasi modern di bumi karena berlangsung
seketika dan jaraknya satu sama lain sangat jauh yaitu antar galaxi bahkan
antar alam semesta. Kalau kita menggunakan pemikiran fisikawan Inggris Stephen Hawking
yang konon adalah fisikawan terpandai abad ini, hal ini bisa saja terjadi bila komunikasi
itu menggunakan saluran lubang cacing (worm hole dalam mekanika quantum).
Berangkat ke Surga
Setelah
penduduk Al-A’rof itu menjalani “siksaan kecil” selama beberapa lama di situ, akhirnya
dosa mereka diampuni Alloh swt. Kemudian mereka diberangkatkan ke Surga
sebagaimana kawan-kawan mukminat mereka sebelumnya dengan cara dibopong oleh
malaikat masing-masing.35)
Setelah
menyaksikan “drama satu babak itu” saya kemudian mengikuti rombongan mukminat bekas
penghuni Al-A’rof itu menggunakan “kapsul waktuku” menuju ke Surga.
Perjalanan
dari tebing neraka Al-A’rof ke alam semesta Surga adalah perjalanan yang sangat
jauh, karena Al-A’rof itu berada di luar system alam semesta Surga. Keduanya
berbeda dalam dimensi ruang dan waktu. Tetapi aku tidak mengalami kesukaran
sama sekali, karena tinggal mengikuti jalan terbangnya para malaikat yang membawa
para penghuni Al-A’rof itu dengan dituntun oleh “sang pikiranku”.
Kejadian di Planet Surga Kautsar.
Sebagaimana
halnya di alam semesta dunia, di alam semesta surga juga terdapat
bermilyar-milyar tata-surya (bintang) yang berkelompok membentuk galaxi-galaxi surga.
Galaxi Bimasakti tempat bumi kita berada bentuknya seperti piring yang berputar.
Pusat putaran galaxi kita adalah sebuah lubang hitam (black hole) yang sangat
besar, dengan gaya tarik gravitasi yang kekuatannya setara dengan 4 juta
matahari. Di seluruh alam semesta dunia dan surga terdapat bermilyar-milyar
galaxi.
***
Akhirnya
perjalananku mengendarai “kapsul waktuku” sampailah pada tujuannya. Terminal
kedatangan para calon ahli surga itu adalah sebuah planet di salah satu tata-surya
di surga. Nama planet itu sangat terkenal yaitu “Al-Kautsar”. Dari luar angkasa
planet Al-Kautsar itu mirip keadaan bumi kita yaitu berwarna hijau
kebiru-biruan karena adanya lapisan atmosfir.36) Juga terdapat
benua-benua yang dikelilingi oleh samudera yang luas. Di benua itu, juga
terdapat gunung-gunung, lembah, sungai-sungai dan danau. Di salah satu daratan
benua planet surga Al-Kautsar yang kami tuju itu terdapat beberapa kemah besar.37)
Kemah itu berbentuk kubah berpenampang kira-kira seratus
kilometer.38) Dinding luar kubah itu terbuat dari mutiara tembus-pandang
yang transparansinya dapat diatur sesuai dengan cahaya di luar Ghurof. Bagian
dalam kubah itu bisa memancarkan sinar untuk menerangi ruangan besar di
bawahnya di waktu malam. Seperti halnya planet bumi, planet Al-Kautsar ini
berotasi sekali selama 24 jam serta berevolusi setahun sekali mengelilingi
matahari yang bentuknya seperti matahari kita di bumi.
Di dunia terdapat sebuah kemah yang besar yaitu di Krausnick
Jerman.
Luasnya 6,7 km2 dan tinggimya 107 m.
Tetapi kemah di surga jauh lebih besar. Kira-kira 1500 x luas kemah ini.
Suasana di dalam kemah di Krausnick.
Pendeknya
Alloh swt. telah menciptakan planet surga Al-Kautsar ini persis seperti planet bumi,
lengkap dengan bulannya sekalian yang mengelilingi bumi sebulan sekali,
sehingga manusia surga yang berada di atasnya “merasa seperti ada di rumah
sendiri”. Yang membedakannya dengan bumi adalah di sini terdapat kemah mutiara.
Adanya dinding kemah itu menjadikan “Iklim” di dalamnya tidak terpengaruh oleh
iklim di luar kemah yang suhunya bisa berubah-ubah. Di luar kemah sewaktu-waktu
bisa turun hujan, yang bila terlalu lebat bisa terjadi banjir. Anginnya pun
sewaktu-waktu bisa berubah menjadi taufan dan tornado. Sedang di pantai lautnya
pun bisa terjadi tsunami, atau terjadi letusan gunung berapi serta gempa bumi. Semuanya
sama sekali tidak memberikan pengaruh ke bagian dalam kemah itu.
“Kapsul
waktuku” lalu kukendalikan masuk ke dalam salah satu kubah itu melalui salah
satu pintunya. Alangkah indahnya “kampung akhirot” yang ada di dalam kubah itu.
Cahaya ada di mana-mana, udaranya sangat nyaman. Di tambah lagi terasa sejuknya
tiupan angin “Nasim” (seperti namaku, yang artinya adalah angin sepoi-sepoi di surga).
Dan kata “sang pikiranku”, aromanya sangat harum.
Berdiri
di atas “tanah” dibawah kubah itu, terdapat bangunan-bangunan berukuran sedang,
masing-masing disediakan untuk seorang calon penghuni surga. “Kapsul waktuku”
itupun kubawa masuk ke dalam salah satu bangunan itu. Di dalam rumah itu
ternyata terdapat meja yang terbuat dari perak dengan kursinya yang berlapis
kain beledu yang tebal serta fasilitas untuk mandi. Fasilitas mandinya berupa
kolam dan pancuran air.
Yang
membuat aku takjub adalah di dalamnya kulihat banyak berlalu lalang mahluk-mahluk
kecil yang sangat elok. Wajahnya cemerlang bak mutiara.39) Sedangkan pakaian dan perhiasan yang mereka pakai indah
sekali. Tinggi mahluk-mahluk itu kira-kira sama dengan anak S.D yang berumur
belasan tahun. Aku tidak bisa menduga jenis kelaminnya. Mereka hilir mudik melayani
calon penghuni surga itu. Di dalam Al Qur-an mahluk itu dinamakan “Wildanun mukholladun”, 40) yaitu manusia android anak-anak yang diciptakan
Alloh swt. khusus untuk melayani para calon dan penghuni surga. Kelihatannya para
pelayan surga android itu bisa mengucapkan bahasa yang difahami oleh calon
penghuni surga itu, sehingga mereka asyik berbicara.
Seorang
pelayan sorga membawa seperangkat pakaian wanita di atas sebilah talam perak
yang segera dipakai oleh perempuan calon penghuni surga itu untuk menutupi
auratnya. Seorang pelayan surga lainnya membawa sebilah talam perak yang di
atasnya terdapat cerek dan gelas yang juga terbuat dari perak seperti kaca yang
sangat indah.41) Gelas itu berisi air yang diambil dari telaga
Kautsar yang termasyhur itu. Tentu saja air itu segera diminum oleh perempuan calon
penghuni surga itu karena dia sangat kehausan setelah menyeberangi neraka di
atas shiroth sebelumnya.
Manfaat
dari air telaga Al-Kautsar itu adalah,42) apabila air
yang diminum itu sampai pada dadanya, keluarlah segala yang ada di dalam dada
seperti pra sangka, menipu dan dengki dan sifat-sifat buruk lainnya. Sehingga
dada mereka bersih darinya. Lalu apabila air minum itu sampai ke dalam perutnya,
keluarlah apa yang terdapat di dalamnya dan yang membuat kerusakan serta
penyakit, juga air kencing. Sehingga di dalam surga mereka tidak perlu kencing
dan buang air besar lagi, karena Alloh swt. telah langsung mengambil kotoran itu
dari dalam usus dan darah mereka. Maka mereka
bersih lahir dan batinnya. Kini tubuh
mereka kelihatan segar, lalu mereka beristirahat.
Setelah selesai beristirahat pelayan surga itu mempersilahkan mereka mandi. Kulihat di situ ada
pancuran yang terbuat dari emas untuk mandi. Letaknya ada di dalam ruangan
kecil yang berpintu seperti di hotel berbintang lima di dunia. Sedangkan dinding
kolam untuk mandinya terbuat dari beraneka warna batu mulia yang sangat indah. Bagi
yang bisa berenang tentu saja mereka lebih suka mandi di kolam itu. Ketrampilan
para wanita itu di akhirot masih sama dengan ketrampilan mereka semasih hidup di
dunia. Kalau mereka meninggal dalam keadaan pikun atau lumpuh, Alloh swt. akan mengembalikan
ketrampilan dan kepandaian mereka seperti sebelum sakit.
Rupa-rupanya
wanita yang ada di mukaku ini, sewaktu hidup di dunia berwujud perempuan yang
tidak bisa berenang, sehingga di sini dia juga masih tidak bisa berenang. Maka
dia memilih mandi dengan menggunakan pancuran air yang terbuat dari emas itu. Kata “sang pikiranku” pelayan
surga itu telah memberitahunya cara menggunakan pancuran air itu. Tidak usah
memutar-mutar kran, cukup berkata “Wahai pancuran, keluarkanlah airmu!”, maka airnya
akan keluar sendiri. Segera perempuan calon penghuni sorga itu masuk ke dalam ruangan
tempat pancuran air itu diiringi beberapa “orang” pelayan surganya. Pintunya pun
segera menutup secara otomatis. Aku tidak ikut masuk ke dalamnya karena
ruangannya terlalu kecil untuk “kapsul waktuku”. Selesai mandi, pintu ruangan
kecil itu membuka sendiri. Calon penghuni surga yang sebelumnya perempuan itu
keluar. Sekarang dia memakai pakaian pendek yang menutupi bagian badan antara
pusat dan lututnya.
Aku
sangat terkejut melihat sosoknya sekarang. Karena kini dia telah berubah
menjadi seorang laki-laki muda yang sangat tampan, menyerupai pria yang berumur
sekitar dua puluh lima tahun. Sosoknya tinggi tegap, bertubuh atletis dan
sangat macho dengan kumis dan jenggotnya yang keren. Wajahnya seperti bulan
purnama yang memancarkan aura berwibawa. Setelah berubah menjadi laki-laki yang
bertubuh kuat, sekarang dia tak takut lagi mandi di kolam itu. Dia segera
menceburkan diri mandi di kolam itu.
Setelah
selesai mandi, para pelayan surga itu mengeringkan tubuh pria jantan calon penghuni
sorga itu dengan alat pengering jarak jauh. Sebagian pelayan surga itu membawa
teroli berisi pakaian kebesaran maharaja planet surga yang terbuat dari kain
sutera yang halus berwarna hijau dan kain beledu yang tebal. Sedang seorang
pelayan surga membawa sepasang gelang perak.43) Khusus
bagi Maharaja planet surga Adn gelangnya terbuat dari emas bertatahkan mutiara.44) Pria gagah itu mengenakan pakaian dan kedua gelangnya
dibantu oleh para pelayan surga itu. Maharaja ini tidak dipakaikan mahkota, karena
mahkota hanya dikenakan oleh mukmin yang mati syahid.45) Alangkah tingginya kemulian yang diberikan Alloh swt.
kepada para syahid !
Maka
mukmin ini secara resmi telah diangkat oleh Alloh swt. menjadi seorang Maharaja
planet surga.
Sesuai
dengan amal ibadahnya seorang Maharaja planet sorga oleh Alloh swt. diberi
kekuasaan atas satu, dua, tiga sampai empat kerajaan planet surga.46) Kata “sang pikiranku” seorang pelayan surga memberi
tahu maharaja planet surga bahwa beliau telah dianugerahi Alloh swt. dua buah
planet surga yang dapat ditempatinya secara bergantian.
Letak
kedua planet surga itu tidak berdekatan seperti planet bumi dan Mars atau
planet bumi dengan planet Venus yang ketiga-tiganya berada di satu tata surya
yang sama. Karena di dalam satu tata surya hanya ada satu planet saja yang
layak huni, yang mataharinya berjarak optimal dari planet surga itu, sehingga
suhu planet surga itu tidak terlalu panas atau terlalu dingin. Maka letak kedua
planet surga yang dimiliki oleh sang Maharaja surga itu berada di dua tata
surya yang berjauhan, tetapi masih termasuk di dalam galaxi yang sama.
Tiba-tiba
saja sebuah kendaraan antariksa sorga telah dihadirkan Alloh swt. di ruangan
itu lengkap dengan pelayan surga di dalamnya yang bertindak sebagai awak
pesawat. Rupa-rupanya pesawat itu adalah sebuah transporter yang bisa membawa
sang maharaja surga itu langsung ke kerajaan planet surganya dengan seketika. Setelah
sang maharaja surga itu masuk ke dalam pesawat itu segera transporter itu
hilang dari pandanganku.
Karena
obyek manusia surga yang kuamati sudah tidak ada lagi, maka “sang pikiranku”
kusuruh meninjau keadaan di rumah-rumah lainnya, baik di kemah mutiara ini
serta di kemah-kemah lainnya.
***
Di
dalam salah satu episode film seri “The X-Files” terdapat cerita tentang
perpindahan antar ruang berjarak jauh melalui lubang cacing (worm hole dalam
mekanika quantum). Seorang penduduk AS di dalam rumahnya melihat seberkas sinar
menyinarinya, lalu seketika itu juga dia telah berpindah ke sebuah rumah di
Kanada. Tentu saja penghuni rumah itu terkejut. Setelah mereka menyadari
peristiwa itu, penduduk AS itu akhirnya kembali pulang ke rumahnya di AS naik
pesawat udara karena dia tidak bisa memasuki lubang cacing (worm hole) itu lagi.
Sama
halnya dengan komunikasi antara penduduk surga, neraka dan penduduk Al-A’rof
yang menggunakan saluran lubang cacing sehingga bisa berlangsung seketika,
perpindahan maharaja surga dari planet Al-Kautsar ke planet kerajaan surganya
juga menggunakan saluran lubang cacing (worm hole) ini, sehingga bisa
berlangsung seketika.
***
Penjara di Surga untuk Orang-orang Kaya 47)
Kali
ini aku tidak mengikuti perjalanan Maharaja sorga itu ke kerajaan planet
surganya, karena “sang pikiranku” yang telah kusuruh melihat keadaan di rumah-rumah
lainnya melihat peristiwa yang ganjil. Ada beberapa orang calon penduduk surga
yang setelah mandi tidak diberi pakaian kebesaran maharaja surga seperti yang
kulihat tadi, melainkan diberi pakaian laki-laki biasa. Juga tidak ditumpangkan
ke transporter yang dapat membawanya langsung ke planet surganya. Tetapi
pelayan surga itu membawanya masuk ke dalam sebuah kendaraan yang mirip piring
terbang UFO yang kecil. Pesawat itu tidak menggunakan baling-baling atau jet
melainkan menggunakan enerji pendorong yang diperoleh dari penggabungan materi-anti
materi. Tidak memakai roda, tetapi langsung bisa terbang dengan kecepatan
tinggi. Namun penumpang di dalamnya tidak mengalami efek akselerasi karena pesawat
itu mempunyai sistem gravitasi sendiri yang terpisah dari gravitasi planet Al-Kautsar
ini. Aku urung berkunjung ke salah satu kerajaan planet surga milik Maharaja
kerajaan planet surga yang kulihat tadi. Melainkan mengikuti perjalanan salah
satu pesawat yang mirip piring terbang UFO itu terlebih dahulu. Agar aku
nantinya tidak usah kembali lagi ke sini, maka kusuruh “sang pikiranku” mencari
salah satu “alamat / posisi” kerajaan surga itu. Setelah kudapatkan “alamat”nya,
segera kuterbangkan “kapsul waktuku” mengikuti salah satu pesawat itu keluar
dari kemah mutiara itu melalui salah satu pintunya.
Piring
terbang kecil itu ternyata terbang ke sebuah benua yang berada di balik planet
Al-Kautsar. Jarak antar benua yang jauh itu hanya ditempuh dalam beberapa menit
saja. Bagi “kapsul waktuku” mudah saja untuk mengikutinya karena dia dapat terbang
secepat cahaya. Di benua itu juga terdapat kemah-kemah berbentuk kubah yang
besar. Kuikuti piring terbang surga itu masuk ke dalam salah satu kemah melalui
sebuah pintunya. Di dalam kemah itu terdapat bangunan-bangunan besar yang bentuknya
seperti gudang tanpa jendela. Sedang pintunya berupa pintu geser yang besar
yang bisa membuka secara otomatis sewaktu pesawat berpenumpang laki-laki
ganteng itu mendekatinya. Aku di dalam “kapsul waktuku” tidak ikut masuk ke
dalamnya, takut kalau nantinya tidak bisa keluar lagi. Maka kuparkir “kapsul
waktuku” di luar bangunan besar itu. Agar bisa mengetahui situasi di dalamnya
kusuruh “sang pikiranku” mengikuti pesawat itu masuk ke dalamnya. Untuk keluar
lagi dari gudang itu, bagi “sang pikiranku” sangat mudah karena dia bisa
menembus dindingnya.
Setelah
beberapa waktu berada di dalamnya, “sang pikiranku” pun keluar dari bangunan
besar itu dan segera melaporkan tentang situasi yang ada di dalamnya ke padaku.
Di dalam gudang besar itu ternyata terdapat malaikat-malaikat yang ditugaskan
Alloh swt. untuk “menyiksa” para mukmin yang di dunia termasuk orang kaya.
Jumlahnya ada beberapa ratus orang.
Para
malaikat itu melingkarkan sebuah alat di pergelangan tangan mereka. Alat itu
berisi data, di antaranya adalah data identitas mereka, daftar kekayaan yang
mereka miliki di luar keperluan mereka yang wajar. Daftar barang-barang yang
ada di dalam lemari, gudang-gudang serta di dalam garasi-garasi mobil mereka,
yang seyogyanya dapat dimanfaatkan oleh orang lain. Juga daftar kelebihan
makanan yang disimpan sampai basi dan rusak yang seharusnya dapat diberikan
kepada orang miskin dan kelaparan yang ada di sekitar mereka. Juga daftar
jumlah uang yang telah mereka habiskan untuk perjalanan yang tidak perlu selama
hidup di dunia.
Jumlah
amal ibadah mereka di dunia, termasuk di antaranya zakat dan sedekah memang cukup
banyak. Berkat semuanya itulah yang menjadikan tubuh mereka mengeluarkan cahaya
untuk menerangi jalan di atas shiroth. Sehingga mereka terhindar dari jatuh ke
dalam jurang neraka yang sangat dalam. Akhirnya mereka bisa selamat sampai ke
seberang.
Semua
data itu dikutip dari kitab amal yang dibawa oleh malaikat sewaktu pengadilan
di padang mahsyar.
***
Umumnya
orang-orang kaya ini sewaktu hidup di dunia makan melebihi keperluan tubuh,
sehingga mereka menderita “penyakit” kegemukan. Termasuk dalam daftar perjalanan
yang tidak perlu adalah perjalanan “ibadah mahal” secara berlebihan, yaitu
ibadah hajji dan umroh berkali-kali.
Seharusnya
kelebihan uang mereka itu diberikan kepada para fakir miskin tetangga dekat dan
jauh mereka serta sanak famili mereka yang miskin.
Konsumsi
yang berlebihan serta perjalanan yang tidak perlu itu telah menghabiskan banyak
sumber daya alam yang tak dapat diperbaharui, yang jumlahnya sangat terbatas.
Penyebab utama fenomena “Pemanasan Global” adalah emisi karbon pembakaran di
pabrik-pabrik untuk memproduksi barang-barang konsumsi secara besar-besaran guna
melayani nafsu belanja orang-orang kaya yang tidak ada habisnya, melebihi yang
dapat ditorensi oleh mekanisme alam. Emisi karbon pembakaran di pabrik-pabrik
semen untuk membangun gedung-gedung yang besar dan mewah bagi orang-orang kaya,
serta emisi karbon dari knalpot kendaraan darat, air dan udara. Serta akibat
kotoran sapi potong yang memproduksi daging konsumsi orang-orang kaya. Kotoran
sapi itu mengeluarkan gas yang bisa merusak lapisan ozon di ionosfir.
Secara
syar’i, penyebab utama dari perlombaan kaum muslimin mencari kekayaan adalah
akibat dari salah tafsir kata “rizqi” di dalam Al Qur-an dan Al-Hadits. Di dua
sumber agama ini “rizqi” diartikan sebagai “kekayaan”. Padahal arti “rizqi” yang
sebenarnya adalah “makanan”. Maka doa dan sholat untuk memohon “rizqi” kepada
Alloh swt. diartikan dengan memohon “kekayaan”. Padahal maksud sebenarnya adalah
memohon agar “cukup dikarunia makanan” berupa padi-padian dan buah-buahan,
serta “tidak ditimpa oleh kelaparan”. Wallohu a’lam.
***
Siksaan
yang diderita oleh orang-orang mukmin calon penghuni surga itu berupa penundaan
masuk ke dalam planet surga masing-masing. Konon mereka menunggu di gudang itu
selama 40-500 tahun waktu dunia yang praktis sama dengan waktu di situ karena
hitungan waktu di planet Al-A’rof itu sama dengan di bumi. Selama itukah?
Wallohu a’lam (Alloh yang lebih mengetahuinya).
Akibat
tidak berjendela itulah, maka suasana di dalam gudang itu cukup panas sehingga
mereka selalu bercucuran keringat dan kehausan. Karena di situ telah disediakan
air minum yang cukup banyak, berasal dari telaga Kautsar. Maka pekerjaan utama
mereka sehari-harinya adalah selalu minum air Al-Kautsar itu.
Selain
itu pakaian, makanan serta perabotan rumah tangga yang disediakan malaikat
untuk mereka di situ adalah sangat sederhana, seperti yang dipakai oleh kaum
fakir miskin di dunia. Bahkan lebih jorok lagi, karena lingkungannya sungguh
sangat menjijikkan.
Sebagaimana
di Al-A’rof, di surga dan neraka, di situ juga disediakan televisi interaktif.
Sehingga mereka bisa melihat keadaan di surga dan neraka tempat tinggal
teman-teman dan famili mereka dahulu semasa hidup di dunia, serta
bercakap-cakap dengan mereka. Akibat dari minum air telaga Al-Kautsar itu
mereka tidak lagi merasa dendam dan marah. Perasaan yang masih mereka miliki
antara lain adalah rasa sedih, karena mereka masih tertahan di situ. Sehingga
mereka sering menangis.
Setelah
mendengar cerita “sang pikiranku” maka kufikir aku tidak perlu lagi terlalu
lama menunggu mereka keluar dari gudang itu. Meskipun bisa saja aku masukkan
“kapsul waktuku” ke dalam terowongan waktu 50 tahun ke masa depan untuk melihat
orang-orang kaya itu keluar dari penjara itu. Aku sudah kebelet ingin segera melihat
Kerajaan planet surga milik para Maharaja planet surga yang telah berangkat sebelumnya.
Maka kuperintahkan “sang pikiranku” yang telah mempelajari teknologi canggih pesawat
transporter itu, serta telah mengetahui alamat planet surga mereka, untuk
memprogram “kapsul waktuku” pergi ke sana. Dialah yang telah menciptakan
“kapsul waktu”ku itu.
Maka,
pemandangan gudang tahanan para mukmin yang kaya itu segera hilang dari mataku,
berganti dengan pemandangan kerajaan planet surga yang sangat indah. Tempat
itulah yang diinginkan seluruh manusia untuk tempat tinggal mereka kelak.
Kecuali orang-orang yang terlalu sibuk mengurusi dunia serta orang-orang yang tidak
percaya akan adanya hari akhirot.
Be Bersambung
ke : Berkunjung ke surga secara imajiner Seri ke-3 ........
Jember,
22 Juli 2012
Dr.
H.M. Nasim Fauzi
Jl.
Gajah Mada 118
Tlp.
(0331) 481127
Jember
Daftar catatan kaki
33) Dan di antara keduanya (penghuni surga dan neraka) ada
batas; dan di atas A'raaf itu ada orang-orang yang mengenal masing-masing dari
dua golongan itu dengan tanda-tanda mereka.
34) Dan mereka menyeru penduduk surga:
"Salaamun 'alaikum ". Mereka belum lagi memasukinya, sedang mereka
ingin segera (memasukinya). (QS. Al-A’rof [7]:46)
Dan apabila pandangan mereka
dialihkan ke arah penghuni neraka, mereka berkata: "Ya Tuhan kami,
janganlah Engkau tempatkan kami bersama-sama orang-orang yang zalim itu". (7:47)
Dan orang-orang yang di atas
A'raaf memanggil beberapa orang (pemuka-pemuka orang kafir) yang mereka
mengenalnya dengan tanda-tandanya dengan mengatakan: "Harta yang kamu
kumpulkan dan apa yang selalu kamu sombongkan itu, tidaklah memberi manfa'at
kepadamu." (7:48)
(Orang-orang di atas A'raaf
bertanya kepada penghuni neraka): "Itukah orang-orang yang kamu telah
bersumpah bahwa mereka tidak akan mendapat rahmat Allah?". (7:49)
Dan penghuni neraka menyeru
penghuni syurga: " Limpahkanlah kepada kami sedikit air atau makanan yang
telah dirizkikan Allah kepadamu". Mereka (penghuni surga) menjawab:
"Sesungguhnya Allah telah mengharamkan keduanya itu atas orang-orang
kafir, (7:50)
(yaitu) orang-orang yang
menjadikan agama mereka sebagai main-main dan senda gurau, dan kehidupan dunia
telah menipu mereka." Maka pada hari (kiamat) ini, Kami melupakan mereka
sebagaimana mereka melupakan pertemuan mereka dengan hari ini, dan
(sebagaimana) mereka selalu mengingkari ayat-ayat Kami. (7:51)
Dan sesungguhnya Kami telah
mendatangkan sebuah Kitab (Al Qur'an) kepada mereka yang Kami telah
menjelaskannya atas dasar pengetahuan Kami ; menjadi petunjuk dan rahmat bagi
orang-orang yang beriman. (7:52)
35) (Kepada orang mu'min itu dikatakan):
"Masuklah ke dalam syurga, tidak ada kekhawatiran terhadapmu dan tidak
(pula) kamu bersedih hati." (QS. Al-A’rof [7]:49).
36) Dan bagi orang yang takut
akan saat menghadap Tuhannya ada dua surga.
Dan selain dari
dua surga itu ada dua surga lagi.
Kedua surga itu (kelihatan) hijau
tua warnanya. (QS. Ar-Rohman [55]: 46, 62 dan 64).
37) Sesungguhnya orang mukmin dalam surga
benar-benar mempunyai kemah dari sebutir mutiara berongga, panjangnya 60 mil.
Dalam kemah itu ada keluarga-keluarga (isteri-isteri bidadari) yang dia
kelilingi (disetubuhi secara bergilir) tanpa saling melihat. (HR. Bukhori dan Muslim).
38) Sesungguhnya orang beriman disediakan
di surga, istana dari satu mutiara yang berongga. Panjangnya adalah 100 km. Di
dalamnya terdapat pelayan-pelayan. Ia mengelilinginya tapi masing-masing tidak
bisa melihat sebagian yang lain.“ (Diriwayatkan Bukhori dan Muslim).
39) “Dan mereka (mu’min ahli sorga)
dikelilingi oleh mukholladun (pelayan sorga). Apabila kamu melihat
mereka (pelayan sorga), maka kamu mengira mereka itu mutiara yang bertaburan.” (Al-Insan
[76]:19).
41) “Dan diedarkan kepada mereka
bejana-bejana dari perak dan piala-piala yang bening laksana kaca. (Yaitu)
kaca-kaca (yang terbuat) dari perak yang telah diukur mereka dengan
sebaik-baiknya.” (Al-Insan [76]:15-16).
42) Berikut ini adalah kutipan lengkap hadits tentang
Kautsar dari kitab “Mengingat Sorga dan Neraka” karangan Imam Abdurrohim bin
Ahmad Al-Qodli, terbitan Toko Nun Surabaya, 1992: Sesungguhnya di belakang
jembatan (Shiroth) itu terdapat tanah lapang yang mempunyai banyak pohon yang
bagus-bagus yang pada setiap pohon di bawahnya terdapat dua mata air yang
mengalir dari sorga, yang satu dari arah kanan dan yang kedua dari arah kiri.
Maka mereka (para wanita yang berhasil melewati Shiroth itu, pen.) minum dari
salah satu mata airnya. Kemudian apabila air yang diminum itu sampai pada
dadanya, keluarlah segala apa yang terdapat di dalam dada itu, seperti pra
sangka, menipu dan dengki. Segalanya hilang dari dalam dada mereka (para wanita
itu, pen.). Lalu apabila sudah sampai air minum itu menetap dalam perut,
keluarlah apa yang terdapat di dalamnya dan yang membuat kerusakan dan penyakit
dan juga air kencing. Maka mereka (para wanita itu, pen.) bersih lahir dan
batinnya. Kemudian orang-orang mukmin (yang berjenis wanita, pen.) itu datang
kepada mata air yang lain lagi untuk mandi di situ, maka jadilah wajah-wajah
mereka seperti bulan purnama dan menjadi bagus-bagus jiwa raganya serta
parasnya, sebagaimana minyak kasturi (setelah mandi di mata air Kautsar, para
wanita itu berubah menjadi laki-laki, pen.). Setelah mereka (para laki-laki
itu, pen.) datang di pintu sorga dan ternyata pintu itu grendelnya terbuat dari
yakut merah, mereka (para laki-laki itu, pen.) pun mengetuknya, lalu disambut
oleh para bidadari dengan beberapa piring makanan ada di tangan mereka. Maka
keluarlah setiap bidadari untuk merangkul suami masing-masing sambil
mengucapkan kata rayuannya: Engkaulah cintaku, aku sayang padamu, aku cinta
padamu selama-lamanya. Selanjutnya masuk ke rumah (surga milik) suaminya
bersama-sama.
43) Mereka memakai pakaian sutera halus
yang hijau dan sutera tebal dan dipakaikan kepada mereka gelang terbuat dari
perak, dan Tuhan memberikan kepada mereka minuman yang bersih. (QS. Al-Insan
[76]:21).
44) (Bagi
mereka) surga Adn, mereka masuk ke dalamnya, di dalamnya mereka diberi
perhiasan dengan gelang-gelang dari emas, dan dengan mutiara, dan pakaian
mereka di dalamnya adalah sutera. (QS. Fathir [35]:33).
45) Al-Miqdam
bin Ma’dikarib dia berkata bahwa Rosululloh saw.bersabda: “Sesungguhnya orang yang mati syahid di sisi Alloh mempunyai 6
keistmewaan. 1) Dia diampuni Alloh pada saat tetesan darahnya yang pertama. 2) Dia
melihat tempatnya di surga. 3) Dia dihiasi dengan baju iman. 4) Dia
diselamatkan dari siksa kubur dan aman dari kejutan yang terbesar. 5) Di atas
kepalanya dipasang mahkota kehormatan, yang sebutir permata yaqut daripadanya
lebih baik dari dunia seisinya, serta mengawini 70 isteri bidadari. 6) Dan dia
memberi syafaat kepada 70 orang kerabatnya.” (Diriwayatkan
oleh Imam Ahmad dan At-Tirmidzi).
46) Dan bagi orang yang takut
akan saat menghadap Tuhannya ada dua surga. Dan selain dari dua surga itu ada
dua surga lagi. (QS. Ar-Rohman [55]: 46 dan 62).
47) Dan Dari Ibnu
Abbas r.a. yang berkata bahwa Rosululloh s.a.w. bersabda, “Dua orang mukmin
bertemu di pintu surga. Yang satu adalah mukmin kaya dan satunya fakir
(miskin) ketika di dunia. Mukmin fakir dimasukkan surga dan mukmin kaya
tertahan (selama 40-500 tahun waktu dunia). Suatu saat mukmin kaya dimasukkan
ke dalam surga dan berjumpa kembali dengan mukmin fakir. Mukmin fakir bertanya,
‘Saudaraku, kenapa engkau tertahan ? Demi Alloh, kulihat engkau tertahan hingga
aku waswas memikirkan keselamatan dirimu!” Mukmin kaya menjawab, ‘Saudaraku,
sesungguhnya sepeninggalmu aku tertahan di tahanan yang menjijikkan (selama 40-500
tahun waktu dunia). Aku tidak bisa menyusulmu hingga keringat mengucur deras
dari tubuhku. Jika seandainya keringat ini didatangi 1000 unta yang kehausan,
maka keringat tersebut membasahi dadanya.’” (Diriwayatkan Ahmad)