KEADiLAN POLIGAMI DALAM AGAMA ISLAM
Oleh : Dr. H.M. Nasim Fauzi
Poligami adalah seorang pria yang beristeri lebih dari satu
Agama Islam
Umumnya dikatakan bahwa Islam adalah agama tauhid yang
ditegakkan oleh Muhammad Saw. (571-632) selama 23 tahun di Mekah dan Madinah. (Ensiklopedia Islam Indonesia).
Nama Islam ini dinyatakan dalam wahyu terakhir yang diturunkan pada haji perpisahan (haji wada'), satu-satunya haji yang dilakukan Muhammad Saw. menjelang wafat beliau :
Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Kucukupkan ke padamu nikmatKu, dan telah Kuridoi Islam itu jadi agama bagimu. (QS. Al Maidah [5] : 3).
Dalam pandangan penulis, dengan memakai definisi ini bila kita membahas tentang Islam,kita hanya bisa menggunakan sebagian Al Qur-an saja, yaitu ayat-ayat yang berhubungan dengan Muhammad Saw. Padahal di dalam Al Qur-an banyak diriwayatkan tentang Nabi-nabi lainnya yaitu Ibraham serta Nabi-nabi keturunan beliau, di antaranya Musa dan Nabi-nabi berbangsa Yahudi lainnya serta Nabi-nabi berbangsa Arab.
Agar kita bisa menggunakan contoh-contoh dari seluruh riwayat Nabi-nabi di dalam Al Qur an maka dalam makalah ini penulis menggunakan definisi lain yaitu:
Islam adalah satu-satunya agama langit sepanjang zaman, agama semua Nabi: Adam, Nuh, Ibrohim, Musa, Zakariya, Yahya dan 'Isa, serta Muhammad Saw. (Endang, Wawasan Islam). |
SemSemua Nabi melaksanakan poligami yang jumlahnya tidak dibatasi, bahkan Nabi Daud dan Sulaiman isteri beliau berpuluh-puluh. Waktu itu (tahun 1000 SM) jumlah penduduk dunia hanya sedikit Pada zaman Nabi Muhammad Saw. (571-632) penduduk dunia makin banyak sehingga poligami dibatasi hanya sampai empat
Istilah Adil
Kita mengira perbuatan Nabi Muhammad Saw. memberi jatah bermalam yang sama terhadap para isteri beliau, adalah perbuatan yang adil (‘adl) seperti yang tertulis di dalam QS. An-Nisa [4]:3-4 sebagai berikut :
Dan jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adil (qisth = seimbang) terhadap anak-anak yatim, Maka kawinilah wanita-wanita (lain) yang kamu senangi:dua, tiga atau empat. Kemudian jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adil (‘adl = jujur / lurus),.maka (kawinilah) seorang saja,atau budak-budak yang kamu miliki.
Perbuatan Nabi tersebut memang adil dalam arti seimbang (qisth), tapi bukan adil dalam arti ’adl. yang di dalam Al Qur-an berarti jujur / lurus.
’adil (‘adl) dan qisth adalah termasuk ayat mutasyabihat. Yang tertulis dalam QS. An-Ni-sa [4]:3 sebagai berikut :
Dialah yang menurunkan al-Kitab (al-Qur’an) kepadamu. Di antara (isi)nya ada ayat-ayat muhkamaat, itulah pokok-pokok isi al Qur-an dan yang lain (ayat-ayat mutasyabihat. Adapun orang-orang yang dalam hatinya condong kepada kesesatan, maka mereka mengikuti sebahagian ayat-ayat yang mutasyabihat darinya untuk menimbulkan fitnah dan untuk mencaricari takwilnyam .
|
Ini berarti selain Alloh Swt.termasuk Nabi Muhammad Saw.dan para ahli tafsir Al Qur-an tidak mengetahui takwil ayat mutasyabihat (termasuk takwil kata adl dan qisth).
Dalam pandangan penulis,
Bila hanya Alloh Swt. saja yang mengetahui takwilnya, untuk bisa mengetahui takwil ayat mutasyabihat kita bisa bertanya kepada Alloh. |
Dengan cara : Membandingkan makna firman Alloh di dalam Kitab Al Qur-an di suatu ayat dengan makna firman Alloh di ayat lainnya, (Sesuai skema setiap kata yang sama mempu-nyai arti yang sama di seluruh Al Qur-an) |
Menanyakan Makna ‘Adl Kepada Alloh Swt. melalui kitab Al-Qur-an.
No. |
Nama kamus / Ensiklopedia |
Arti ‘adl (عَدَل) |
1. |
Kamus Al-Q., Drs. M. Zainul Arifin |
Seimbang, tidak lebih atau kurang |
2 |
Qamus Al-Quran, Abdul Qadir Hasan |
Adil, sebanding. |
3 |
Ensiklopedia Al-Q Muhammadiyah Amin |
Lurus (jujur), benar |
Sesuai dengan skema sebelumnya, bahwa setiap kata di dalam Al Qur-an hanya mem-punyai satu makna, maka kita misalkan me-milih makna ‘adl adalah lurus (jujur).
3 Kata ‘adl (عَدْل) dalam berbagai bentuknya terulang sebanyak 28 kali di dalam Al-Qur-an Kata ‘adl sendiri disebutkan 13 kali, yakni pada QS. Al-Baqoroh (2):48, 123,dan 282, QS. An-Nisa’ (4): 58, QS. Al-Ma’idah (5):95 dan 106, QS. Al-An‘am (6):70, QS. An-Nahl (16):76 dan 90, QS. Al-Huju-rot (49):9, serta QS. Ath-Tholaq (65):2.
3. Kita masukkan makna kata ‘adl adalah jujur (lurus) di dalam kurung di belakang kata ‘adl tadi.
4. Kemudian dianalisa apakah makna kata ‘adl adalah jujur (lurus) itu sesuai dengan kese-luruhan makna ayat.
5. Bila cocok kita tulis (cocok) di belakang ayat itu. Bila tidak cocok kita tulis (tidak cocok).
Analisa ayat-ayat yang mengandung kata ‘Ádl. Ada di lampiran
6. Ternyata kata ‘adl sebagai kata sifat bermakna jujur / lurus betul-betul sesuai pada 14 ayat yang kita teliti itu.
|
Kata ‘adl di dalam Al Qur-an tidak sama maknanya dengan kata adil dalam Bahasa Indonesia.
Sedang adil dalam Bahasa Indonesia dalam Bahasa Al Qur-an (Arobiyyan) adalah qisth.
Istilah adl dan qisth dalam riwayat Nabi Ibrohim As
Sampai usia tua Saroh tidak bisa memberi anak pada Nabi Ibrohim As. Maka dia menya rankan beliau untuk mengawini Hajar, budaknya dari pemberian Fir’aun. Hajar ternyata bisa hamil dan melahirkan Ismail. Saking gembiranya Nabi Ibrohim As lebih sering tinggal dengan Hajar. Ini menimbulkan kecemburuan Saroh sehingga beliau menyarankan agar Ibrohim As membawa Hajar beserta Ismail pergi jauh. Ibrohim membawa keduanya ke Mekah yang tandus di Jaziroh Arob. Mereka ditinggalkan di sana selama kira-kira 15 tahun. Lalu Ibrahim mendatangi mereka kembali untuk membangun Ka’bah. Selama itu Ibrohim As tinggal bersama isteri pertamanya Saroh di Kana’an Palestina. Tentu saja perlakuan Nabi Ibrohhim As. terhadap kedua isterinya adalah tidak adil dalam makna sama, seimbang), tetapi tetap adil dalam makna jujur/ lurus. Yaitu di tempatkannya Hajar dan puteranya Isma’il di Mekah adalah atas perintah Alloh Swt. Di antara keturunannya (bangsa Arob) kelak akan ada seorang Nabi Besar yaitu Nabi Muhammad Saw. Sementara itu Sarah di Kanaan juga akan melahirkan putera yaitu Is-hak yang menurunkan Bani Isroil..
Jember 22 Juli 2023
Dr. H. M. Nasim Fauzi
Jalan Gajah Mada 118
Jember
Uraian lengkap ayat-ayat Al Qur-an yang berisi kata ’adl
1. Q.S Al-Baqoroh (2):48 Dan jagalah dirimu dari (azab) hari (kiamat, yang pada hari itu) seseorang tidak dapat membela orang lain, walau sedikitpun ; dan (begitu pula) tidak diterima syafa'at dan ‘adl (kata benda bermakna tebusan) dari padanya, dan tidaklah mereka akan ditolong. (tidak cocok)
2. QS Al-Baqoroh (2):123. Dan takutlah kamu ke-pada suatu hari di waktu seseorang tidak meng-gantikan seseorang lain sedikitpun dan tidak akan diterima suatu ’adl (kata benda bermakna tebusan) daripadanya dan tidak akan memberi manfaat sesuatu syafa'at kepadanya dan tidak (pula) mereka akan ditolong. (tidak cocok)
3. QS Al-Baqoroh (2):248. Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu bermu'amalah tidak se-cara tunai untuk waktu yang ditentukan, hendak-lah kamu menuliskannya. Dan hendaklah seo-rang penulis di antara kamu menuliskannya de-ngan ‘adl (kata sifat bermakna jujur / lurus) dan jangan-lah penulis enggan menuliskannya sebagaimana Alloh mengajarkannya. (cocok)
4. QS. An-Nisa [4]:3. Dan jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adil (qisth bermakna seimbang) terhadap (hak-hak) perempuan yang yatim (bilamana kamu mengawininya), Maka kawinilah wanita-wanita (lain) yang kamu senangi:dua, tiga atau empat.Kemudian jika kamu takut tidak akan dapat berlaku ‘adl (kata sifat bermakna jujur). Maka (kawinilah) seorang saja,atau budak-budak yang kamu miliki. Yang demikian itu adalah lebih dekat kepada tidak berbuat aniaya. (cocok)
5. QS. An-Nisa [4]:58. Sesungguhnya Alloh menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada yang berhak menerimanya, dan (menyuruh kamu) apabila menetapkan hukum di antara manusia supaya kamu menetapkan dengan ‘adl (kata sifat bermakna jujur / lurusr). (cocok)
6. QS. An-Nisa [4]:129. Dan kamu sekali-kali tidak akan dapat berlaku ‘adl (kata sifat bermakna jujur / lurus) di antara isteri-isteri(mu), walaupun kamu sangat ingin berbuat demikian. Karena itu janganlah kamu terlalu cenderung (kepada yang kamu cintai), sehingga kamu biarkan yang lain terkatung-katung. (cocok)
7.QS. Al-Maidah [5]:8. Hai orang-orang yang beriman hendaklah kamu jadi orang-orang yang selalu menegak-kan (kebenaran) karena Alloh, menjadi saksi dengan adil (qisth bermakna seimbang / tidak memihak). Dan janganlah sekali-kali kebencianmu terhadap sesuatu kaum, mendorong kamu untuk berlaku tidak ‘adl (kata sifat bermakna jujur / lurus),Berlaku ‘adllah (kata sifat bermakna jujur/ lurus), Karena ‘adl (kata sifat bermakna jujur / lurus) itu lebih dekat kepada takwa. (cocok)
8. QS. Al-Maidah [5]:95. Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu membunuh binatang buruan ketika kamu sedang ihrom. Barangsiapa di antara kamu membunuhnya dengan sengaja, maka dendanya ialah mengganti dengan bina-tang ternak seimbang dengan buruan yang dibunuhnya, menurut putusan dua orang yang ‘adl (kata sifat bermakna jujur lurus), di antara kamu sebagai hadyad yang dibawa sampai ke Ka'bah (cocok)
9. QS. Al-Maidah [5]:106. Hai orang-orang yang beriman, apabila salah seorang kamu mengha-dapi kematian, sedang dia akan berwasiat, maka hendaklah (wasiat itu) disaksikan oleh dua orang yang ‘adl (kata sifat bermakna jujur/ lurus) di antara kamu, atau dua orang yang berlainan agama dengan kamu. (cocok)
10. QS. Al-An’am [6]:115. Telah sempurnalah kalimat Tuhanmu (Al Qur-an) sebagai kalimat yang benar dan ‘adl (kata sifat bermakna jujur / lurus). Tidak ada yang dapat mengubah-ubah kalimat-kalimat-Nya dan Dia lah yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. (cocok)
11. QS. Al-An’am [6]:152. Dan janganlah kamu dekati harta anak yatim, kecuali dengan cara yang lebih bermanfaat, hingga sampai ia dewa-sa. Dan sempurnakanlah takaran dan timbangan dengan ‘adl (kata sifat sifat bermakna jujur / lurus). kami tidak memikulkan beban kepada sesorang me-lainkan sekedar kesanggupannya. Dan apabila kamu berkata, maka hendaklah kamu berkata ‘adl (kata sifat bermakna jujur / lurus), kendatipun ia adalah kerabat(mu), dan penuhilah janji Alloh. Yang demikian itu diperintahkan Alloh kepadamu agar kamu ingat (cocok)
12. QS. An-Nahl [16]:76. Dan Alloh membuat (pula) perumpamaan:dua orang lelaki yang seorang bisu, tidak dapat berbuat sesuatupun dan dia menjadi beban atas penanggungnya, ke mana saja dia disuruh oleh penanggungnya itu, dia tidak dapat mendatangkan suatu kebajikan-pun..Samakah orang itu dengan orang yang menyuruh berbuat ‘adl (kata sifat bermakna jujur / lurus dan dia dan dia berada pula di atas jalan yang lurus? (cocok)
13. QS. An-Nahl [16]:90. Sesungguhnya Alloh menyuruh (kamu) berlaku ‘adl (kata sifat bermakna jujur / lurus) dan berbuat kebajikan, memberi kepada kaum kerabat, dan Alloh melarang dari perbuatan keji, kemungkaran dan permusuhan. (cocok)
14.QS Asy-Syuro [42]:15. Katakanlah: "Aku beriman kepada semua Kitab yang diturunkan Alloh dan aku diperintahkan supaya berlaku ‘adl (kata sifat bermakna jujur / lurus) di antara kamu. Alloh-lah Tuhan kami dan Tuhan kamu. (cocok) .
MTA 6. Ternyata kata ‘adl sebagai kata sifat bermakna jujur / lurus betul-betul sesuai pada 12 ayat yang kita teliti itu.
-------------------------------------------------------------------------
Maka kata ‘adl di dalam Al Qur-an bermakna jujur / lurus.
----------------------------------------------------------------------
Kata ‘adl di dalam Al Qur-an tidak sama maknanya dengan kata adil dalam Bahasa Indonesia.
Sedang adil dalam Bahasa Indonesia istilah Bahasa Al Qur-annya adalah qisth.(aseimbang / tidak memihak.
Jember 26 Juli 2023
Dr. H. M. Nasim Fauzi
Jalan Gajah Mada 118
Jember