Rizqi di dalam Al Qur-an
Tidak Bermakna Kekayaan
Oleh : Dr. H.M. Nasim
Fauzi
ٱللَّهُ ٱلَّذِى خَلَقَكُمۡ ثُمَّ رَزَقَكُمۡ
Alloh-lah yang menciptakan kamu
kemudian memberimu
rezeki (makanan)
(QS Ar-Ruum [30]:40)1. Pendahuluan
Kata rezeki sering kita ucapkan dalam pergaulan sehari-hari. Bahkan sudah
kita anggap sebagai bahasa Indonesia atau Jawa yang kita sebut “rejeki’. Dalam kesehariannya yang kita maksud rejeki
adalah penghasilan, kekayaan atau harta.
Juga dalam doa-doa kita sering memohon rizqi
yang barokah kepada Alloh Swt. Yang kita maksudkan adalah agar penghasilan kita
meningkat sehingga harta kekayaan kita bertambah banyak.
Penulis teringat akan almarhum ayahanda
penulis, yang pada suatu siang mengatakan bahwa sejak pagi beliau belum
kemasukan rizqi. Yang beliau maksud adalah sejak pagi beliau belum makan, atau
perut beliau belum kemasukan makanan. Beliau mengartikan rizqi sebagai makanan.
Ayah penulis adalah seorang kiyahi yang pernah belajar di Pondok Pesantren
Tebuireng Jombang di bawah bimbingan Hadrotusy Syekh K.H. Hasyim Asy’ari.
Pengertian kita yang
keliru tentang arti rizqi akan berakibat pada perilaku kita yang keliru pula.
2. Merenungkan sebuah
cerita
Ada sebuah cerita dari seorang pasien penulis sebagai
berikut:
Pasien ini tinggal di Sukowono
Jember, sebut saja namanya Suko. Dia berprofesi sebagai petani.
Pada suatu hari, di kota Jember, dia berjumpa dengan temannya sewaktu kecil, sebut saja namanya Wiryo. Setelah berbasa basi Wiryo menceritakan bahwa dia sekarang tinggal di kota Malang, menjadi seorang pengusaha besar di bidang angkutan. Dia mengajak Suko berkunjung ke rumahnya di Malang. Singkat cerita dia bertamu ke rumah Wiryo di Malang. Suko melihat Wiryo memiliki beratus-ratus truk. Rumahnya bak istana. Istrinya cantik dan anak-anaknya sehat-sehat.
Pada suatu hari, di kota Jember, dia berjumpa dengan temannya sewaktu kecil, sebut saja namanya Wiryo. Setelah berbasa basi Wiryo menceritakan bahwa dia sekarang tinggal di kota Malang, menjadi seorang pengusaha besar di bidang angkutan. Dia mengajak Suko berkunjung ke rumahnya di Malang. Singkat cerita dia bertamu ke rumah Wiryo di Malang. Suko melihat Wiryo memiliki beratus-ratus truk. Rumahnya bak istana. Istrinya cantik dan anak-anaknya sehat-sehat.
Pada acara makan bersama keluarga
Wiryo, Suko melihat makanan yang dihidangkan sangat mewah dan lezat-lezat. Suko
sangat menikmati bermacam-macam makanan yang dihidangkan oleh istri Wiryo tersebut.
Akan tetapi ketika Suko melihat makanan yang ada di piring Wiryo ternyata hanyalah bubur dengan lauk tempe kukus. Minumannya juga hanya berupa air putih. Suko bertanya kepada Wiryo, mengapa dia tidak menikmati makanan yang lezat-lezat itu, Wiryo menjawab bahwa dia menderita bermacam-macam penyakit, sehingga dokter melarangnya.
Akan tetapi ketika Suko melihat makanan yang ada di piring Wiryo ternyata hanyalah bubur dengan lauk tempe kukus. Minumannya juga hanya berupa air putih. Suko bertanya kepada Wiryo, mengapa dia tidak menikmati makanan yang lezat-lezat itu, Wiryo menjawab bahwa dia menderita bermacam-macam penyakit, sehingga dokter melarangnya.
Sewaktu Suko pamitan pulang kembali
ke rumahnya di Sukowono, dia sangat bersyukur kepada Tuhan, meskipun tidak
sekaya Wiryo, dia masih bisa menikmati makanan yang lezat-lezat.
3. Pertanyaan
Bila ditanyakan kepada kita, siapakah
yang lebih kaya, Suko ataukah Wiryo ? Tentu kita menjawab Wiryo yang pengusaha
angkutan itu lebih kaya dibanding Suko yang seorang petani. Tetapi kalau
ditanyakan siapa yang lebih banyak rezekinya, Suko atau Wiryo ? Maka jawabannya
tergantung pada arti kata rezeki itu apa ? Bila rezeki berarti penghasilan,
kekayaan atau harta maka Wiryo lebih banyak rezekinya dibanding Suko.
Tetapi kalau rizki diartikan makanan
seperti yang dimaksud oleh ayah penulis, maka petani Suko lebih banyak rezekinya
dibanding pengusaha Wiryo karena Suko yang sehat lebih banyak makannya
dibanding Wiryo yang banyak penyakitnya.
Mana yang betul ? Marilah kita bahas
bersama.
4. Arti rizqi di dalam
bahasa Arob
Rejeki atau rezeki berasal dari
bahasa Arob yaitu rizqi. Arti rizki dalam bahasa Arob dapat kita lihat di
kamus-kamus. Dalam beberapa kamus yang penulis baca arti rizqi adalah sebagai
berikut:
Dari kamus dan ensiklopedia di atas kita bisa menggolongkan arti rizqi
menjadi dua:
No.
|
Nama kamus
|
Arti rizqi
|
01.
|
Kamus saku Arab Inggeris
|
Nafkah,
tunjangan, karunia, keberuntungan, nasib baik.
|
02.
|
Kamus Arab, M Kasir Ibrahim
|
Rizki
|
03
|
Kamus Arab Indonesia, Abdullah bin Nuh dan Oemar Bakri
|
Rezeki, pencaharian
|
04
|
Kamus Al-Qur’an, Drs. M. Zainul Arifin
|
Harta, karunia
|
05
|
Qamus Al-Quran, Abdul
Qadir Hasan
|
Rizqi, pemberian, makanan
|
06
|
Ensiklopedi Al-Qur’an, Prof.
M. Dawam Rahardjo
|
Penghasilan,
keuntungan, kebutuhan, penghidupan, hak milik, laba, akumulasi modal.
|
07.
|
Ensiklopedia Al-Qur’an,
Prof. Dr. M. Quraisy Shihab, MA
|
Pemberian dalam bentuk makanan, kekuasaan
dan ilmu pengetahuan
|
1. Rizqi ditafsirkan
sebagai materi yaitu: karunia/pemberian, harta/hak milik,
nafkah/penghasilan/pencaharian/tunjangan, yaitu pada semua kamus/ensiklopedia.
2. Rizqi ditafsirkan
sebagai makanan, yaitu pada Qamus Al-Quran, Abdul Qadir Hasan dan Ensiklopedia
Al-Qur’an, Prof. Dr. M. Quraisy Shihab, MA.
Selanjutnya, untuk bisa menemukan
arti rezqi yang lebih tepat marilah kita mengkaji bahasa Arob.
Kajian tentang bahasa
Arob
Bahasa Arob adalah salah satu bahasa
Semit Tengah, yang termasuk dalam rumpun bahasa Semit dan berkerabat dengan
bahasa Ibrani dan bahasa-bahasa Neo Arami. Pada zaman modern sekarang Bahasa Arob dituturkan oleh lebih dari 280 juta orang sebagai bahasa pertama, yang
mana sebagian besar tinggal di Timur Tengah dan Afrika Utara. Ini sesuai dengan
wilayah kerajaan Islam pada zaman pertengahan. Bahasa ini adalah bahasa resmi
dari 25 negara, dan merupakan bahasa peribadatan dalam agama Islam karena
merupakan bahasa yang dipakai oleh Al-Qur'an.
Bahasa Arob Baku (kadang-kadang
disebut Bahasa Arob Sastra) diajarkan secara luas di sekolah dan universitas,
serta digunakan di tempat kerja, pemerintahan, dan media massa. Bahasa Arob
Baku berasal dari Bahasa Arob Klasik, satu-satunya anggota rumpun bahasa Arob
Utara Kuna yang saat ini masih digunakan, sebagaimana terlihat dalam inskripsi
peninggalan Arob pra-Islam yang berasal dari abad ke-4. Bahasa Arob Klasik juga
telah menjadi bahasa kesusasteraan dan bahasa peribadatan Islam sejak lebih
kurang abad ke-6.
Penulis membagi bahasa Arob menjadi empat
macam.
1. Bahasa Arob pasaran
yang dipakai masyarakat sehari-hari.
2. Bahasa Arob baku
(bahasa Arob sastra) yang digunakan di tempat kerja, pemerintahan, dan media
massa.
3. Bahasa Arob klasik
atau bahasa Arob kuno, yaitu bahasa Arob yang dipakai pada zaman Nabi Muhammad
Saw.
4. Bahasa Arob Al
Qur-an.
Bahasa Arob Al Qur-an.
Karena Al Qur-an diturunkan kepada Nabi
Muhammad Saw yang berbangsa Arob, dengan sendirinya kitab suci Al Quran
menggunakan bahasa Arob.
Alloh berfirman :
Sesungguhnya Kami menjadikannya (yakni kalam Alloh) berupa Qur-an yang
berbahasa Arob agar kamu dapat memahami (pesan-pesannya). (QS. Az-Zukhruf [43] : 3).
Bahasa Arob yang dipakai oleh masyarakat waktu
itu ada yang kasar dan keras, ada juga yang halus dan indah terdengar. Adapun
kalimat ayat-ayat Al Qur-an, ia adalah kalimat Ilahi, yang serupa kefasihan dan
keindahan susasteranya antara satu ayat dengan ayat lainnya.
Alloh Swt. bersabda:
Alloh telah menurunkan perkataan yang paling baik (yaitu) Al Qur'an yang
serupa (mutu ayat-ayatnya) lagi berulang-ulang, gemetar karenanya kulit
orang-orang yang takut kepada Tuhannya, kemudian menjadi tenang kulit dan hati
mereka di waktu mengingat Alloh. Itulah petunjuk Alloh, dengan kitab itu Dia
menunjuki siapa yang dikehendaki-Nya. Dan barang siapa yang disesatkan Alloh, maka tidak ada seorang pun
pemberi petunjuk baginya. (QS. Az-Zumar [39] : 23).
Diriwayatkan bahwa Sayyidina Ali Ra pernah
mengingatkan bahwa:
“Bisa
jadi yang diturunkan Alloh sepintas terlihat serupa dengan ucapan manusia,
padahal itu adalah ucapan (firman) Alloh sehingga pengertiannya
tidak sama dengan pengertian yang ditarik dari ucapan manusia.
Sebagaimana tidak satu pun dari makhluk-Nya yang sama dengan-Nya, demikian juga
tidak serupa perbuatan Alloh dengan sesuatu pun dari perbuatan manusia. Firman
Alloh adalah sifat-Nya, sedang ucapan manusia adalah perbuatan/aktivitas
mereka. Karena itu juga jangan sampai engkau mempersamakan firman-Nya dengan
ucapan manusia sehingga mengakibatkan engkau binasa dan tersesat/menyesatkan.
Bila bahasa Arob di dalam Al Qur-an
dimaknai sesuai dengan bahasa Arob klasik (satu kata mempunyai beberapa arti) maka Al Quran menjadi multi tafsir
sebagaimana yang telah terjadi sekarang. Sehingga tidak ada kepastian.
------------------------------------------------------------------------------------------------------------
------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Mengingat bahwa di dunia ini Kitab Al
Qur-an jumlahnya hanya satu, diciptakan oleh Alloh yang satu, diturunkan
melalui malaikat yang satu yaitu Jibril, kepada Nabi yang satu yaitu Nabi
Muhammad Saw. Maka makna kata-kata di dalam Al Qur-an seyogjanya hanya
satu.
------------------------------------------------------------------------------------------------------
------------------------------------------------------------------------------------------------------
Pengertian rizqi di
dalam Al Qur-an
Telah dibahas di atas bahwa arti rizqi
di dalam bahasa Arob ada dua bagian besar yaitu (1). Materi atau harta, dan (2)
Makanan.
Sebagaimana telah disebut tadi arti rizqi di
dalam Al Quran seyogyanya hanya satu. Yaitu salah satu dari dua pengertian di
atas (1). Materi atau harta, atau (2) Makanan. Dari dua arti ini kita pilih
arti yang vital yaitu: makanan.
Kata rizqi di dalam Al Qur-an
jumlahnya ada 97.
No.
|
Ayat
|
No.
|
Ayat
|
No.
|
Ayat
|
No.
|
Ayat
|
01.
02.
03.
04.
05.
06.
07.
08.
09.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
24.
25.
|
[2]:3
[2]:22
[2]:25
[2]:57
[2]:60
[2]:172
[2]:233
[2]:254
[3]:37
[4]:39
[5]:114
[6]:142
[7]:31
[7]:50
[7]:160
[8]:3
[8]:26
[8]:74
[10]:59
[10]:93
[11]:6
[11]:88
[12]:22
[13]:26
[14]:31
|
26.
27.
28.
29.
30.
31.
32.
33.
34.
35.
36.
37.
38.
39.
40.
41.
42.
43.
44.
45.
46.
47.
48.
49.
50.
|
[14]:32
[15:20
[16]:56
[16]:67
[16]:71
[16]:71
[16]:71
[16]:72
[16]:73
[16]:75
[16]:75
[16]:112
[16]:114
[17]:30
[17]:70
[18]:19
[19]:62
[19]:62
[20]:80
[20]:131
[20]:132
[20]:132
[22]:34
[22]:35
[22]:50
|
51.
52.
53.
54.
55.
56.
57.
58.
59.
60.
61.
62.
63.
64.
65.
66.
67.
68.
69.
70.
71.
72.
73.
74.
75.
|
[22]:58
[22]:58
[23]:72
[24]:26
[28]:54
[28]:57
[28]:58
[28]:82
[29]:17
[29]:17
[29]:60
[29]:60
[29]:62
[30]:37
[30]:37
[30]:40
[32]:16
[33]:31
[34]:4
[34]:15
[34]:36
[34]:39
[35]:29
[36]:47
[37]:40
|
76.
77.
78.
79.
80.
81.
82.
83.
84.
85.
86.
87.
88.
89.
90.
91.
92.
93.
94.
95.
96.
97.
|
[38]:54
[39]:52
[40]:13
[40]:64
[42]:27
[42]:38
[45]:5
[45]:16
[50]:11
[51]:22
[51]:57
[51]:58
[40]:64
[56]:82
[62]:11
[63]:10
[65]:7
[65]:11
[67]:15
[67]:21
[67]:21
[89]:16
|
1
Kemudian kita sertakan
arti rizqi tadi yaitu (makanan) di belakangnya.
Contoh : Q.S.14 (Ibrohim) : 31.
Katakanlah kepada hamba-hamba-Ku yang telah beriman: "Hendaklah
mereka mendirikan sholat, menafkahkan sebagian rezki
(makanan) yang kami berikan kepada mereka secara sembunyi ataupun
terang-terangan sebelum datang hari (kiamat) yang pada hari itu tidak ada jual
beli dan persahabatan.
Selanjutnya kita baca
keseluruhan ayat tersebut serta merenungkannya apakah arti tersebut betul-betul
telah sesuai. Demikianlah kita jalankan cara tersebut pada seluruh 97 kata
rizqi itu sebagai berikut:
(Tafsir keseluruhan 97 ayat ini ada pada makalah “Rizqi Dalam Al Qur-an Bukan Kekayaan Seri ke-2”).
(Tafsir keseluruhan 97 ayat ini ada pada makalah “Rizqi Dalam Al Qur-an Bukan Kekayaan Seri ke-2”).
1. Q.S. Al Baqarah [2] :2. (Kitab (Al-Quran) ini tidak ada
keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertakwa, 3. (Yaitu) mereka yang
beriman kepada yang ghaib, yang mendirikan shalat, dan menafkahkan sebagian rizki (makanan) yang kami anugerahkan kepada mereka. 4. Dan
mereka yang beriman kepada Kitab (Al-Quran) yang telah diturunkan kepadamu dan
Kitab-kitab yang telah diturunkan sebelummu, serta mereka yakin akan adanya
(kehidupan) akhirat. 5. Mereka itulah yang tetap mendapat petunjuk dari
Tuhannya, dan merekalah orang-orang yang beruntung.
2. Q.S. Al Baqarah [2] :22. Dia-lah yang menjadikan bumi
sebagai hamparan bagimu dan langit sebagai atap, dan dia menurunkan air (hujan) dari langit, lalu dia menghasilkan
dengan hujan itu segala buah-buahan sebagai rizki (makanan) untukmu; karena itu janganlah kamu
mengadakan sekutu-sekutu bagi Allah, padahal kamu mengetahui.
3. Q.S. Al Baqarah
[2] :25. Dan sampaikanlah
berita gembira kepada mereka yang beriman dan berbuat baik, bahwa bagi mereka
disediakan surga-surga yang mengalir sungai-sungai di dalamnya. Setiap mereka
diberi rezki (makanan) buah-buahan dalam surga-surga itu, mereka mengatakan:
"Inilah yang pernah diberikan kepada kami dahulu". Mereka diberi buah-buahan yang serupa dan untuk mereka di dalamnya
ada istri-istri yang suci dan mereka kekal di dalamnya.
4. Q.S. Al Baqarah [2] :57. Dan Kami naungi kamu dengan awan,
dan Kami turunkan kepadamu "manna"
dan "salwa". Makanlah
dari makanan yang baik-baik yang telah Kami rizkikan
kepadamu. Dan tidaklah mereka menganiaya diri mereka sendiri.
5. Q.S. Al Baqarah [2] :60. Dan (ingatlah), ketika Musa memohon air untuk
kaumnya, lalu Kami berfirman: "Pukullah batu itu dengan tongkatmu".
Lalu memancarlah dari padanya
dua belas mata air. Sungguh tiap-tiap suku telah
mengetahui tempat minumnya
(masing-masing). Makan dan
minumlah rezki (makanan) (yang diberikan) Allah, dan janganlah kamu
berkeliaran di muka bumi dengan berbuat kerusakan.
6. Q.S. Al Baqarah
[2] :172. Hai orang-orang yang
beriman, makanlah di
antara rezki (makanan) yang baik-baik yang kami berikan kepadamu
dan bersyukurlah kepada Allah, jika benar-benar hanya kepada-Nya kamu menyembah. 173. Sesungguhnya Allah hanya
mengharamkan bagimu bangkai,
darah, daging babi, dan binatang yang
(ketika disembelih) disebut (nama) selain Allah. Tetapi barang siapa dalam
keadaan terpaksa (memakannya) sedang ia tidak menginginkannya dan
tidak (pula) melampaui batas, maka tidak ada dosa baginya. Sesungguhnya Allah
Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
7. Q.S. Al Baqarah
[2] :233. Para ibu hendaklah menyusukan anak-anaknya selama dua tahun
penuh, yaitu bagi yang ingin menyempurnakan penyusuan. Dan kewajiban ayah memberi rezki (makanan) dan pakaian kepada para ibu dengan cara
yang makruf. Seseorang tidak dibebani melainkan menurut kadar kesanggupannya.
Janganlah seorang ibu menderita kesengsaraan karena anaknya dan seorang ayah
karena anaknya, dan warispun berkewajiban demikian. Apabila keduanya ingin
menyapih (sebelum dua tahun) dengan kerelaan keduanya dan permusyawaratan, maka
tidak ada dosa atas keduanya. Dan jika kamu ingin anakmu disusukan oleh orang lain, maka tidak ada dosa bagimu
apabila kamu memberikan pembayaran menurut yang patut. Bertakwalah kamu kepada
Allah dan ketahuilah bahwa Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan.
8. Q.S. Al Baqarah
[2] :254. Hai orang-orang yang
beriman, belanjakanlah sebagian rezki (makanan) yang telah kami berikan kepadamu sebelum
datang hari yang pada hari itu tidak ada lagi jual beli dan tidak ada lagi
persahabatan yang akrab dan tidak ada lagi syafa'at. Dan orang-orang
yang kafir itulah orang-orang yang zalim.
9. Q.S. Ali Imran [3] :37. Maka Tuhannya menerimanya (sebagai
nadzar) dengan penerimaan yang baik dan Allah menjadikan Zakariya
pemeliharanya. Setiap Zakariya masuk untuk menemui Maryam di mihrab, ia dapati rezki (makanan) di sisinya. Zakariya berkata: "Hai
Maryam dari mana kamu memperoleh (makanan) ini?" Maryam menjawab: "Makanan itu dari sisi Allah".
Sesungguhnya Allah memberi rizki (makanan) pada siapa yang dikehendaki-Nya tanpa
hisab.
10. Q.S. An-Nisaa'
[4] :39. Apakah kemudharatan
bagi mereka, kalau mereka beriman kepada Allah dan hari kemudian dan
menafkahkan sebahagian rizki (makanan) yang telah diberikan Allah kepada mereka? Dan adalah Allah Maha Mengetahui
keadaan mereka.
11. Q.S. Al-Maaidah
[5] :114. Isa putera Maryam
berdoa: "Ya Tuhan kami, turunkanlah kiranya kepada kami suatu hidangan dari langit (yang hari turunnya)
akan menjadi hari raya bagi kami yaitu bagi orang-orang yang bersama kami dan
yang datang sesudah kami, dan menjadi tanda bagi kekuasaan engkau; Beri rezki (makanan)lah kami, dan engkaulah pemberi rezki (makanan) yang paling utama.
12. Q.S. Al-An'aam [6] :142. Dan di antara binatang ternak itu ada yang dijadikan untuk
pengangkutan dan ada yang untuk disembelih.
Makanlah dari rezeki (makanan) yang telah diberikan Allah kepadamu, dan
janganlah kamu mengikuti langkah-langkah syaitan. Sesungguhnya syaitan itu
musuh yang nyata bagimu.
13. Q.S. Al A'raaf
[7] :31. Hai anak Adam, pakailah pakaianmu yang indah di setiap (memasuki)
masjid, makan dan minumlah, dan janganlah berlebih-lebihan
sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan. 32.
Katakanlah: "Siapakah yang mengharamkan perhiasan dari Allah yang telah
dikeluarkan-Nya untuk hamba-hamba-Nya dan (siapa pulakah yang mengharamkan) rezki (makanan) yang baik ?" Katakanlah: "Semuanya itu
(disediakan) bagi orang-orang yang beriman dalam kehidupan dunia, khusus (untuk
mereka saja) di hari kiamat. Demikianlah kami menjelaskan ayat-ayat itu bagi
orang-orang yang mengetahui.
14. Q.S. Al A'raaf
[7] :50. Dan penghuni neraka
menyeru penghuni syurga: "Limpahkanlah kepada kami sedikit air atau makanan yang telah dirizkikan Allah
kepadamu" Mereka (penghuni syurga) menjawab: "Sesungguhnya Allah
telah mengharamkan keduanya itu atas orang-orang kafir.
15. Q.S. Surat
A'raaf [7] :160. Dan mereka
kami bagi menjadi dua belas suku yang masing-masingnya berjumlah besar dan kami
wahyukan kepada Musa ketika kaumnya meminta air kepadanya: "Pukullah batu itu
dengan tongkatmu." Maka
memancarlah daripadanya dua belas mata
air. Sesungguhnya
tiap-tiap suku mengetahui tempat minum masing-masing. Dan kami naungkan
awan di atas mereka dan kami turunkan kepada mereka manna dan salwa. (Kami
berfirman): "Makanlah yang baik-baik dari apa yang telah kami rizkikan kepadamu".
Mereka tidak menganiaya kami, tetapi merekalah yang selalu menganiaya dirinya
sendiri.
16. Q.S. Al Anfaal [8] :3. (Yaitu) orang-orang yang mendirikan
shalat dan yang menafkahkan sebagian dari rezki (makanan) yang kami berikan kepada mereka. 4. Itulah
orang-orang yang beriman dengan sebenar- benarnya. Mereka akan memperoleh
beberapa derajat ketinggian di sisi Tuhannya dan ampunan serta rezki (makanan berupa buah-buahan dan daging burung
serta minuman) yang mulia (di surga).
17. Q.S. Al Anfaal
[8] :26. Dan ingatlah (hai
para Muhajirin) ketika kamu masih berjumlah sedikit lagi tertindas di muka bumi
(Mekah), kamu takut orang-orang (Mekah) akan menculik kamu, maka Allah memberi
kamu tempat menetap (Medinah) dan dijadikan-Nya kamu kuat dengan
pertolongan-Nya dan diberi-Nya kamu rezki (makanan) dari yang baik-baik agar kamu bersyukur.
18. Q.S.8 (Al
Anfaal):74. Dan orang-orang yang beriman dan berhijrah serta berjihad pada
jalan Allah, dan orang-orang yang memberi tempat kediaman dan memberi
pertolongan (kepada orang-orang muhajirin), mereka itulah orang-orang yang
benar-benar beriman. Mereka memperoleh ampunan dan rezki (makanan) yang mulia.
19. Q.S.10
(Yunus):59. Katakanlah: "Terangkanlah kepadaku tentang rezki (makanan) yang diturunkan Allah kepadamu, lalu kamu jadikan
sebagiannya haram dan (sebagiannya) halal" Katakanlah: "Apakah Allah
telah memberikan izin kepadamu (tentang ini) atau kamu mengada-adakan saja
terhadap Allah?"
20. Q.S.10
(Yunus):93. Dan sesungguhnya Kami telah menempatkan Bani Israil di tempat
kediaman yang bagus dan Kami beri mereka rezki (makanan) dari yang baik-baik. Maka mereka tidak berselisih, kecuali
setelah datang kepada mereka pengetahuan (yang tersebut dalam Taurat).
Sesungguhnya Tuhan kamu akan memutuskan antara mereka di hari kiamat tentang
apa yang mereka perselisihkan itu.
21. Q.S.11 (Hud):6.
Dan tidak suatu binatang melata pun di bumi melainkan Allah-lah yang memberi rezki(makanan)nya, dan Dia mengetahui tempat berdiam binatang itu dan tempat
penyimpanannya. Semuanya tertulis dalam kitab yang nyata (lauh mahfuzh).
22. Q.S.11 (Hud):88. Syu'aib berkata: "Hai kaumku,
bagaimana pikiranmu jika aku mempunyai bukti yang nyata dari Tuhanku dan
dianugerahi-Nya aku dari pada-Nya rezeki (makanan) yang baik (patutlah aku menyalahi
perintah-Nya)?. Dan aku tidak
berkehendak menyalahi kamu (dengan mengerjakan) apa yang aku larang kamu dari
padanya. Aku tidak bermaksud kecuali (mendatangkan) perbaikan selama aku masih
berkesanggupan. Dan tidak ada taufik bagiku melainkan dengan (pertolongan)
Allah. Hanya kepada Allah aku bertawakal dan hanya kepada-Nya-lah aku kembali.
23. Q.S.12 (Ar
ra'd):22. Dan orang-orang yang sabar karena mencari keridhaan Tuhannya,
mendirikan shalat, dan menafkahkan sebagian rezki (makanan) yang kami berikan kepada mereka, secara
sembunyi atau terang-terangan serta menolak kejahatan dengan kebaikan;
orang-orang itulah yang mendapat tempat kesudahan (yang baik). 23. (Yaitu)
surga 'Adn yang mereka masuk ke dalamnya bersama-sama dengan orang-orang yang
saleh dari bapak-bapaknya, isteri-isteri dan anak cucunya, sedang
Malaikat-Malaikat masuk ke tempat-tempat mereka dari semua pintu, 24. (Sambil mengucapkan) : "Salamun
'alaikum bima shabartum". Alangkah baiknya tempat kesudahan itu.
24. Q.S.13
(Ar-Ra'd):26. Allah meluaskan rezki (makanan) dan menyempitkannya bagi siapa yang Dia
kehendaki. Mereka bergembira dengan kehidupan di dunia, padahal kehidupan di
dunia itu (dibandingkan dengan) kehidupan akhirat hanyalah kesenangan (yang
sedikit).
25. Q.S.14
(Ibrahim):31. Katakanlah kepada hamba-hamba-Ku yang telah beriman:
"Hendaklah mereka mendirikan shalat, menafkahkan sebagian rezki (makanan) yang kami berikan kepada mereka secara sembunyi ataupun
terang-terangan sebelum datang hari (kiamat) yang pada hari itu tidak ada jual
beli dan persahabatan.
26. Q.S.14
(Ibrahim):32. Allah-lah yang telah menciptakan langit dan bumi dan menurunkan
air hujan dari langit, kemudian dia mengeluarkan dengan air hujan itu berbagai buah-buahan rezki (makanan) untukmu; dan Dia telah menundukkan bahtera
bagimu supaya bahtera itu, berlayar di lautan dengan kehendak-Nya, dan Dia
telah menundukkan (pula) bagimu sungai-sungai.
27. Q.S.15 (Al
Hijr):20. Dan Kami telah menjadikan untukmu di bumi keperluan-keperluan hidup,
dan (Kami menciptakan pula) makhluk-makhluk yang kamu sekali-kali bukan pemberi rezki (makanan) kepadanya.
28. Q.S.16 (An
Nahl):56. Dan mereka sediakan untuk berhala-berhala yang mereka tiada
mengetahui (kekuasaannya), satu bahagian dari rezki (makanan) yang telah kami berikan kepada mereka. Demi Allah, sesungguhnya kamu akan
ditanyai tentang apa yang telah kamu ada-adakan.
29. Q.S.16 (An
Nahl):67. Dan dari buah korma
dan anggur, kamu buat minuman yang memabukkan dan rezki (makanan) yang baik. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar
terdapat tanda (kebesaran Allah) bagi orang yang memikirkan.
30. Q.S.16:71. Dan
Allah melebihkan sebahagian kamu dari sebahagian yang lain dalam hal rezki (makanan), tetapi orang-orang yang dilebihkan
(rezkinya itu) tidak mau memberikan rezki (makanan) mereka kepada budak- budak yang mereka
miliki, agar mereka sama (merasakan) rezki (makanan) itu. Maka mengapa mereka mengingkari nikmat
Allah? 72. Allah menjadikan bagi kamu isteri-isteri dari jenis kamu sendiri dan
menjadikan bagimu dari isteri-isteri kamu itu, anak-anak dan cucu-cucu dan
memberimu rezki (makanan) dari yang baik-baik. Maka mengapakah mereka beriman kepada
yang bathil dan mengingkari nikmat Allah?" 73. Dan mereka menyembah selain
Allah, sesuatu yang tidak dapat memberikan rezki (makanan) kepada mereka sedikitpun dari langit dan bumi, dan tidak
berkuasa (sedikit juapun). 74. Maka janganlah kamu mengadakan sekutu-sekutu
bagi Allah. Sesungguhnya Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui. 75.
Allah membuat perumpamaan dengan seorang hamba sahaya yang dimiliki yang tidak
dapat bertindak terhadap sesuatupun dan seorang yang kami beri rezki (makanan) yang baik dari kami, lalu dia menafkahkan sebagian dari rezki (makanan) itu secara sembunyi dan secara
terang-terangan, adakah mereka itu sama? segala puji hanya bagi Allah, tetapi
kebanyakan mereka tiada mengetahui.
31. Q.S.16 (An
Nahl):112. Dan Allah telah membuat suatu perumpamaan (dengan) sebuah negeri
yang dahulunya aman lagi tenteram, rezki(makanan)nya datang kepadanya melimpah ruah dari
segenap tempat, tetapi (penduduk)nya mengingkari nikmat-nikmat Allah; karena
itu Allah merasakan kepada mereka pakaian kelaparan dan ketakutan, disebabkan apa yang
selalu mereka perbuat.
32. Q.S.16 (An
Nahl):114. Maka makanlah yang halal lagi baik dari rezeki (makanan) yang telah diberikan Allah kepadamu; dan syukurilah nikmat
Allah, jika kamu hanya kepada-Nya saja menyembah. 115. Sesungguhnya Allah hanya
mengharamkan atasmu (memakan) bangkai, darah, daging babi dan apa yang
disembelih dengan menyebut nama selain Allah; tetapi barang siapa yang terpaksa
memakannya dengan tidak menganiaya dan tidak pula melampaui batas, maka
sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
33. Q.S.17 (Al
Isra'):30. Sesungguhnya Tuhanmu melapangkan rezeki (makanan) kepada siapa yang Dia kehendaki dan
menyempitkannya; sesungguhnya Dia Maha Mengetahui lagi Maha Melihat akan
hamba-hamba-Nya.
34. Q.S.17 (Al
Isra):70. Dan sesungguhnya telah Kami muliakan anak-anak Adam, Kami angkut
mereka di daratan dan di lautan. Kami beri mereka rezki (makanan) dari yang baik-baik dan Kami lebihkan mereka dengan
kelebihan yang sempurna atas kebanyakan makhluk yang telah Kami ciptakan.
35. Q.S.18 (Al
Kahfi):19. Dan demikianlah Kami bangunkan mereka agar mereka saling bertanya di
antara mereka sendiri. Berkatalah salah seorang di antara mereka: "Sudah
berapa lamakah kamu berada (di sini?). Mereka menjawab: "Kita berada (di
sini) sehari atau setengah hari". Berkata yang lain lagi: "Tuhan kamu
lebih mengetahui berapa lamanya kamu berada (di sini). Maka suruhlah salah
seorang di antara kamu pergi ke kota dengan membawa uang perakmu ini, dan
hendaklah dia lihat manakah makanan yang lebih baik, maka hendaklah dia
membawa rezki (makanan) itu untukmu, dan hendaklah dia berlaku
lemah lembut dan janganlah sekali-kali menceritakan halmu kepada seseorangpun.
36. Q.S.19
(Maryam):62. Mereka tidak mendengar perkataan yang tak berguna di dalam syurga,
kecuali ucapan salam. Bagi mereka rezki(makanan)nya di syurga itu tiap-tiap pagi dan
petang.
37. Q.S.20
(Thaha):80. Hai Bani Israil, sesungguhnya Kami telah menyelamatkan kamu
sekalian dari musuhmu, dan Kami telah mengadakan perjanjian dengan kamu
sekalian (untuk munajat) di sebelah kanan gunung itu dan Kami telah menurunkan
kepada kamu sekalian manna dan salwa. 81. Makanlah di antara rezki (makanan) yang baik yang telah Kami berikan kepadamu,
dan janganlah melampaui batas padanya, yang menyebabkan kemurkaan-Ku menimpamu. Dan barangsiapa ditimpa oleh
kemurkaan-Ku, maka sesungguhnya binasalah ia.
38. Q.S.20
(Thaha):131. Dan janganlah kamu tujukan kedua matamu kepada apa yang telah kami
berikan kepada golongan-golongan dari mereka, sebagai bunga kehidupan dunia untuk
kami cobai mereka dengannya. Dan rizki (makanan) Tuhan kamu (makanan di sorga, pen.) adalah lebih baik dan lebih kekal.
39. Q.S.20
(Thaha):132. Dan perintahkanlah kepada keluargamu mendirikan shalat dan
bersabarlah kamu dalam mengerjakannya. Kami tidak meminta rezki (makanan) kepadamu, kamilah yang memberi rezki (makanan) kepadamu. Dan akibat (yang baik) itu adalah bagi orang yang
bertakwa.
40. Q.S.22 (Al
Hajj):34. Dan bagi tiap-tiap umat telah Kami syariatkan penyembelian (kurban),
supaya mereka menyebut nama Allah terhadap binatang ternak (makanan) yang telah direzkikan Allah kepada mereka, maka Tuhanmu ialah Tuhan yang Maha
Esa karena itu berserah dirilah kamu kepada-Nya. Dan berilah kabar gembira kepada
orang-orang yang tunduk patuh (kepada Allah), 35. (Yaitu) orang-orang yang
apabila disebut nama Allah gemetarlah hati mereka, orang-orang yang sabar
terhadap apa yang menimpa mereka, orang orang yang mendirikan sembahyang dan
orang-orang yang menafkahkan sebagian (makanan,
pen.) dari apa yang telah kami rezkikan
kepada mereka.
41. Q.S.22 (Al
Hajj):50. Maka orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal-amal yang saleh,
bagi mereka ampunan dan rezki (makanan di sorga, pen.) yang mulia.
42. Q.S.22 (Al
Hajj):58. Dan orang-orang yang berhijrah di jalan Allah, kemudian mereka
dibunuh atau mati, benar-benar Allah akan memberikan kepada mereka rezki (makanan) yang baik (di syurga). Dan
sesungguhnya Allah adalah sebaik-baik pemberi rezki (makanan).
43. Q.S.23 (Al
Mu'min):72. Atau kamu meminta upah kepada mereka?", Maka upah dari Tuhanmu
adalah lebih baik, dan Dia adalah pemberi rezki (makanan) yang paling baik.
44. Q.S.24 (An
Nuur):26. Wanita-wanita yang keji adalah untuk laki-laki yang keji, dan
laki-laki yang keji adalah buat wanita-wanita yang keji (pula), dan wanita-wanita
yang baik adalah untuk laki-laki yang baik dan laki-laki yang baik adalah untuk
wanita-wanita baik (pula). Mereka
(yang dituduh) itu bersih dari apa yang dituduhkan oleh mereka (yang menuduh
itu). Bagi mereka ampunan dan rezki (makanan) yang mulia (di syurga).
45. Q.S.28 (Al
Qasas):54. Mereka itu diberi pahala dua kali disebabkan kesabaran mereka, dan
mereka menolak kejahatan dengan kebaikan, dan sebagian dari apa (makanan,
pen.) yang telah kami rezkikan kepada mereka, mereka nafkahkan.
46. Q.S.28 (Al
Qasas):57. Dan mereka berkata: "Jika kami mengikuti petunjuk bersama kamu,
niscaya kamu akan diusir dari negeri kami". Dan apakah Kami tidak
meneguhkan kedudukan mereka dalam daerah haram yang aman, yang didatangkan ke
tempat itu buah-buahan dari segala macam (tumbuh-tumbuhan) untuk
menjadi rezki (makanan)(bagimu) dari sisi Kami? Tetapi
kebanyakan mereka tidak mengetahui.
47. Q.S.28 (Al
Qasas):82. Dan jadilah orang-orang yang kemarin mencita-citakan kedudukan Karun
itu, berkata: "Aduhai, benarlah Allah melapangkan rezki (makanan) bagi siapa yang dia kehendaki dari hamba-hamba-Nya dan
menyempitkannya; kalau Allah tidak melimpahkan karunia-Nya atas kita
benar-benar dia telah membenamkan kita (pula). Aduhai benarlah,
tidak beruntung orang-orang yang mengingkari (nikmat Allah)".
48. Q.S.29 (Al
Ankabut):16. Dan (ingatlah) Ibrahim, ketika ia berkata kepada kaumnya:
"Sembahlah olehmu Allah dan bertakwalah kepada-Nya. Yang demikian itu adalah lebih baik
bagimu, jika kamu mengetahui. 17. Sesungguhnya apa yang kamu sembah selain
Allah itu adalah berhala, dan kamu membuat dusta. Sesungguhnya yang kamu sembah
selain Allah itu tidak mampu memberikan rezki (makanan) kepadamu; maka mintalah rezki (makanan) itu di sisi Allah, dan sembahlah Dia dan bersyukurlah kepada-Nya.
Hanya kepada-Nyalah kamu akan dikembalikan.
49. Q.S.29 (Al
Ankabut):60. Dan berapa banyak binatang yang tidak (dapat) membawa (mengurus) rezki(makanan)nya sendiri. Allahlah yang memberi rezki (makanan) kepadanya dan kepadamu dan Dia Maha Mendengar lagi Maha
Mengetahui.
50. Q.S.29 (Al
Ankabut):62. Allah melapangkan rezki (makanan) bagi siapa yang dikehendaki-Nya di antara
hamba hamba-Nya dan Dia (pula) yang menyempitkan baginya. Sesungguhnya Allah
Maha Mengetahui segala sesuatu.
51. Q.S.30 (Ar Rum):37.
Dan apakah mereka tidak memperhatikan bahwa sesungguhnya Allah melapangkan rezki (makanan) bagi siapa yang dikehendaki-Nya dan Dia (pula) yang
menyempitkan rezki (makanan) itu, sesungguhnya pada yang demikian itu
benar-benar terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi kaum yang beriman. 38. Maka berikanlah kepada kerabat
yang terdekat akan haknya, demikian (pula) kepada fakir miskin dan orang-orang
yang mencari keridaan Allah; dan mereka itulah orang-orang beruntung.
52. Q.S.30 (Ar
Rum):40. Allahlah yang menciptakan kamu, kemudian memberimu rezki (makanan), kemudian mematikanmu, kemudian menghidupkanmu (kembali), adakah
di antara yang kamu sekutukan dengan Allah itu dapat berbuat suatu dari yang
demikian itu? Maha Sucilah Dia
dan Maha Tinggi dari apa yang mereka persekutukan.
53. Q.S.32 (As
Sajdah):15. Sesungguhnya orang-orang yang beriman kepada ayat-ayat Kami adalah
orang-orang yang apabila diperingatkan dengan ayat-ayat (kami), mereka
menyungkur sujud dan bertasbih serta memuji Tuhannya sedang mereka tidak
menyombongkan diri. 16. Lambung mereka jauh dari tempat tidurnya, sedang mereka
berdoa kepada Tuhannya dengan rasa takut dan harap, dan mereka menafkahkan
sebagian dari rezki (makanan) yang kami berikan kepada mereka.
54. Q.S.33 (Al
Ahzab):31. Dan barang siapa di antara kamu sekalian (isteri-isteri nabi) tetap
taat kepada Allah dan rasul-Nya dan mengerjakan amal yang saleh. Niscaya Kami
memberikan kepadanya pahalanya dua kali lipat dan Kami sediakan baginya rezki (makanan) yang mulia (di surga).
55. Q.S.34 (Saba):4. Supaya
Allah memberi balasan kepada orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal
saleh. Mereka itu adalah orang-orang yang baginya ampunan dan rizki (makanan) yang
mulia (di surga).
56. Q.S.34
(Saba):15. Sesungguhnya bagi kaum Saba' ada tanda (kekuasaan Tuhan) di tempat
kediaman mereka yaitu dua buah kebun di sebelah kanan dan di sebelah kiri.
(Kepada mereka dikatakan): "Makanlah olehmu dari rezki (makanan) yang (dianugerahkan) Tuhanmu dan
bersyukurlah kamu kepada-Nya. (Negerimu)
adalah negeri yang baik dan (Tuhanmu) adalah Tuhan yang Maha Pengampun.
57. Q.S.34
(Saba):36. Katakanlah: "Sesungguhnya Tuhanku melapangkan rezki (makanan) bagi siapa yang dikehendaki-Nya dan
menyempitkan (bagi siapa yang dikehendaki-Nya), akan tetapi kebanyakan manusia
tidak mengetahui".
58. Q.S.34
(Saba):39. Katakanlah: "Sesungguhnya Tuhanku melapangkan rezki (makanan) bagi siapa yang dikehendaki-Nya di antara hamba-hamba-Nya
dan menyempitkan bagi (siapa yang dikehendaki-Nya)". Dan barang apa saja
yang kamu nafkahkan, maka Allah akan menggantinya dan Dia-lah pemberi rezki (makanan) yang sebaik-baiknya.
59. Q.S.35
(Fathir):29. Sesungguhnya orang-orang yang selalu membaca kitab Allah dan
mendirikan shalat dan menafkahkan sebagian dari rezki (makanan) yang kami anugerahkan kepada mereka dengan
diam-diam dan terang-terangan, mereka itu mengharapkan perniagaan yang tidak
akan merugi.
60. Q.S.36
(Yaa-siin):47. Dan apabila dikatakan kepada mereka: "Nafkahkanlah sebagian
dari rezki (makanan) yang diberikan Allah kepadamu", maka
orang-orang yang kafir itu berkata kepada orang-orang yang beriman:
"Apakah kami akan memberi makan kepada orang-orang yang jika Allah
menghendaki tentulah Dia akan memberinya makan. Tiadalah
kamu melainkan dalam kesesatan yang nyata".
61. Q.S.37 (Ash
Shaffat):40. Tetapi hamba-hamba Allah yang dibersihkan (dari dosa). 41. Mereka
itu memperoleh rezki (makanan) yang tertentu, 42. Yaitu buah-buahan.
Dan mereka adalah orang-orang yang dimuliakan, 43. Di dalam syurga-syurga yang penuh nikmat,
62. Q.S.38
(Shaad):49. Ini adalah kehormatan (bagi mereka). Dan sesungguhnya bagi
orang-orang yang bertakwa benar-benar (disediakan) tempat kembali yang baik.
50. (Yaitu) syurga 'Adn yang pintu-pintunya terbuka bagi mereka, 51. Di
dalamnya mereka bertelekan (di atas dipan-dipan) sambil meminta buah-buahan yang banyak dan minuman
di syurga itu. 52. Dan pada
sisi mereka (ada bidadari-bidadari) yang tidak liar pandangannya dan sebaya
umurnya. 53. Inilah apa yang dijanjikan kepadamu pada hari berhisab. 54.
Sesungguhnya ini adalah benar-benar rezki (makanan) dari kami yang tiada habis-habisnya.
63. Q.S.39 (Az
Zumar):52. Dan tidakkah mereka mengetahui bahwa Allah melapangkan rezki (makanan) dan menyempitkan bagi siapa yang
dikehendaki-Nya? Sesungguhnya
pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda kekuasaan Allah bagi kaum yang
beriman.
64. Q.S.40 (Al
Mu'min):13. Dia-lah yang memperlihatkan kepadamu tanda-tanda (kekuasaan)-Nya
dan menurunkan untukmu rezki (air/makanan) dari langit. Dan tiadalah mendapat
pelajaran kecuali orang-orang yang kembali (kepada Allah).
65. Q.S.40 (Al
Mu'min):64. Allah-lah yang menjadikan bumi bagi kamu tempat menetap dan langit
sebagai atap, dan membentuk kamu lalu membaguskan rupamu serta memberi kamu rezki (makanan) dengan sebahagian yang baik-baik. Yang demikian itu adalah Allah
Tuhanmu, Maha Agung Allah, Tuhan semesta alam.
66. Q.S.42 (Asy
Syuura):27. Dan jikalau Allah melapangkan rezki (makanan) kepada hamba-hamba-Nya tentulah mereka akan
melampaui batas di muka bumi, tetapi Allah menurunkan apa yang dikehendaki-Nya
dengan ukuran. Sesungguhnya dia
Maha Mengetahui (keadaan) hamba-hamba-Nya lagi Maha Melihat.
67. Q.S.42 (Asy
Syuura):38. Dan (bagi) orang-orang yang menerima (mematuhi) seruan Tuhannya dan
mendirikan shalat, sedang urusan mereka (diputuskan) dengan musyawarat antara
mereka; dan mereka menafkahkan sebagian dari rezki (makanan) yang kami berikan kepada mereka.
68. Q.S.45 (Al
Jaatsiah):5. Dan pada pergantian malam dan siang dan rezki (air/makanan) yang diturunkan Allah dari langit lalu dihidupkannya
dengan air hujan itu bumi sesudah matinya; dan pada
perkisaran angin terdapat pula tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi kaum yang
berakal.
69. Q.S.45 (Al
Jaatsiah):16. Dan sesungguhnya telah kami berikan kepada Bani Israil Al-Kitab
(Taurat) dan kekuasaan dan kenabian; dan kami berikan kepada mereka rezeki-rezki (makanan) yang baik dan kami lebihkan mereka atas
bangsa-bangsa (pada masanya).
70. Q.S.50 (Qaaf):9.
Dan kami turunkan dari langit air yang banyak manfa'atnya lalu kami
tumbuhkan dengan air itu pohon-pohon dan biji-biji tanaman yang diketam. 10. Dan pohon kurma yang tinggi yang mempunyai mayang yang
bersusun-susun. 11. Untuk menjadi rezki (makanan) bagi hamba-hamba (kami). Dan kami hidupkan
dengan air itu tanah yang mati (kering). Seperti
itulah terjadinya kebangkitan.
71. Q.S.51 (Adz
Dzariat):22. Dan di langit terdapat (sebab-sebab) rezki (air/makanan)mu dan terdapat (pula) apa yang dijanjikan
kepadamu (air hujan,
pen.). 23. Demi Tuhan langit dan bumi, sesungguhnya yang dijanjikan itu adalah benar-benar
(akan terjadi) seperti terjadinya perkataan yang kamu ucapkan.
72. Q.S.51 (Adz
Dzariat):56. Dan Aku tidak ciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka
menyembah-Ku. 57. Aku sekali-kali tidak menghendaki rezki (makanan) sedikitpun dari mereka dan aku tidak
menghendaki supaya mereka memberi aku makan. 58. Sesungguhnya Allah Dialah Maha Pemberi rezki (makanan) yang mempunyai kekuatan lagi sangat kokoh.
73. Q.S.56 (Al
Waqiah):81. Maka apakah kamu menganggap remeh saja Al- Quran ini ?. 82. Kamu
(mengganti) rezki (makanan) (Allah) dengan mendustakan (Allah).
74. Q.S.62 (Al
Jum'ah):11. Dan apabila mereka melihat perniagaan atau permainan, mereka bubar
untuk menuju kepadanya dan mereka tinggalkan kamu sedang berdiri (berkhotbah).
Katakanlah: "Apa yang di sisi Allah adalah lebih baik dari pada permainan
dan perniagaan; dan Allah sebaik-baik Pemberi rezki (makanan).
75. Q.S.63 (Al
Munafiqun):10. Dan belanjakanlah sebagian dari pada rezki (makanan) yang telah Kami berikan kepadamu sebelum
datang kematian kepada salah seorang di antara kamu; dan ia berkata: "Ya
Tuhanku, mengapa Engkau tidak menangguhkan (kematian)ku sampai waktu yang
dekat, dengan sebab itu aku dapat bersedekah dan aku termasuk orang-orang yang
saleh?".
76. Q.S.65
(At-Talaq):7. Orang yang mampu hendaknya memberi nafkah menurut kemampuannya;
dan orang yang disempitkan rezki(makanan)nya hendaklah memberi nafkah dari harta (berupa makanan, pen.)
yang diberikan Allah kepadanya; Allah tidak memikulkan beban kepada seseorang
melainkan (sekadar) apa yang Allah berikan kepadanya. Allah kelak akan memberikan kelapangan
sesudah kesempitan.
77. Q.S.65
(At-Talaq):11. (Dan mengutus) seorang Rasul yang membacakan kepadamu ayat-ayat
Allah yang menerangkan (bermacam-macam hukum) supaya Dia mengeluarkan
orang-orang beriman dan mengerjakan amal-amal yang saleh dari kegelapan kepada
cahaya. Dan barang siapa yang beriman kepada Allah dan mengerjakan amal yang
saleh niscaya Allah akan memasukkannya ke dalam syurga-syurga yang mengalir di
bawahnya sungai-sungai;
mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Sesungguhnya Allah melapangkan rezki (air/makanan) kepadanya.
78. Q.S.67
(Al-Mulk):15. Dialah yang menjadikan bumi itu mudah bagi kamu, maka berjalanlah
di segala penjurunya dan makanlah sebagian dari rezki (makanan)-Nya; dan kepada-Nya-lah kamu (kembali
setelah) dibangkitkan.
79. Q.S.67
(Al-Mulk):21. Atau siapakah yang akan memberi kamu rezki (makanan) jika Allah menahan rezki (makanan)-Nya, bahkan mereka terus-menerus dalam
kesombongan dan dalam keadaan menjauhkan diri?.
80. Q.S.89
(Al-Fajr):15. Adapun manusia apabila Tuhannya mengujinya lalu dimuliakan-Nya
dan diberi kesenangan maka dia berkata: "Tuhanku telah memuliakanku,"
16. Tetapi apabila Tuhannya mengujinya, lalu membatasi rezki (makanan)nya, maka dia berkata: "Tuhanku menghinakanku," 17. Sekali-kali tidak (demikian), bahkan
kamu tidak memuliakan anak yatim, 18. Dan kamu tidak saling mengajak memberi makan orang miskin; 19. Dan kamu memakan harta pusaka dengan
cara mencampur baurkan (yang halal dan yang batil). 20. Dan kamu mencintai
harta benda dengan kecintaan yang berlebihan.
Hasil percobaan.
Tafsir keseluruhan 97 ayat ini ada
pada makalah “Rizqi
Dalam Al Qur-an Bukan Kekayaan Seri ke-2”. Ternyata mengartikan
rizqi dengan makanan pada semua ayat yang mengandung kata rizqi (ada 97) semuanya cocok..
----------------------------------------------------------------------------
Maka:
Arti kata rizqi di seluruh Al Qur-an
adalah makanan
-----------------------------------------------------------------------------
Penutup
Demikianlah pembahasan penulis tentang arti
kata rizqi di dalam Al Qur-an.
Penulis bukanlah seorang yang ahli dalam bahasa Arob atau Tafsir Al Qur-an. Maka penulis yakin bahwa makalah ini tidak sempurna. Bila para pembaca menemukan kesalahan mohon diberitahukan kepada penulis untuk dilakukan koreksi. Untuk itu penulis mengucapkan banyak terima kasih.
Wallohu almuwaffiq ila aqwamith thoriq, wassalamu ‘alaikum w.w.
Penulis bukanlah seorang yang ahli dalam bahasa Arob atau Tafsir Al Qur-an. Maka penulis yakin bahwa makalah ini tidak sempurna. Bila para pembaca menemukan kesalahan mohon diberitahukan kepada penulis untuk dilakukan koreksi. Untuk itu penulis mengucapkan banyak terima kasih.
Wallohu almuwaffiq ila aqwamith thoriq, wassalamu ‘alaikum w.w.
Jember, 14 Desember 2013.
Dr. H.M.
Nasim Fauzi
Jalan Gajah Mada 116
Tlp. (0331) 48927
Kepustakaan
01. Abd. Bin Nuh dan Oemar Bakri, Kamus Arab
Indonesia, Mutiara, Jakarta, 1979.
02. Abdul Qadir Hassan, Qamus Al-Quran, Al
Muslimun, Bangil, 1964.
03. Ali Audah, Konkordansi Qur’an, Litera
AntarNusa; Mizan, Bandung, 1997.
04. Departemen Agama RI, Al Quran dan
Terjemahnya, CV Asy-Syifa, Semarang, 1999.
05. Drs. M. Zainul Arifin, Kamus Al-Qur’an,
Apollo, Surabaya, 1997.
06. Elias A
Elias & Edward E. Elias, H. Ali Almascatie BA, Kamus Saku Arab Inggris Indonesia, Almaarif,
Bandung, Tanpa tahun.
07. M Kasir
Ibrahim, Kamus Arab, Apollolestari, Surabaya, Tanpa tahun.
08. M. Quraish Shihab, Kaidah Tafsir, Lentera
Hati, Tangerang, 2013.
09. Prof. Dr. Hamka, Tafsir Al-Azhar Juzu’
X,Yayasan Nurul Islam, Jakarta, 1966.
10. Prof. Dr. M. Quraisy Shihab, MA ,
Ensiklopedia Al-Qur’an, Lentera Hati, Jakarta, 2007.
11. Prof. M. Dawam Rahardjo, Ensiklopedi
Al-Qur’an, Paramadina, Jakarta, 1996.
12. Toshihiko Izutsu, Konsep-konsep Etika
Religius dalam Quran, PT Tiara Wacana, Yogjakarta, 1993.
Kenapa kok beberapa ayat, kata risky langsung diartikan dengan tanda kurung sebagai makanan? padahal ayatnya tidak sedang membicarakan makanan seperti ayat2 yang lainnya
BalasHapusAgen Slot Terpercaya
BalasHapusAgen Situs Terpercaya
88CSN game online yang lagi hitz dan banyak dimainin anak-anak muda sekarang lho,
Kamu Jangan takut, game Online yang satu ini Aman dan Mudah dimainin Kok.
atau hubungi kontaknya di WES88.COM
Contact Kami:
WA : 081358840484
BBM : 88CSNMANTAP
Facebook : 88CSN
Ayo Cobain, selain Seru , juga menguntungkan lho
Game mana lagi yang bisa ngehasilin Uang Asli
Let's Play togethe