Berkunjung ke
Surga
Secara
Imajiner
Seri ke-1
Seri ke-1
Oleh : Dr. H.M.
Nasim Fauzi
I. Pendahuluan
Surga adalah tempat tinggal yang
disediakan Alloh Swt. untuk hamba-hamba-Nya yang bertaqwa kepadaNya,
sebagai balasan kepada mereka atas keimanannya yang jujur dan benar serta amal
perbuatannya yang sholih.
Agar bisa masuk ke dalam surga diperlukan
tiga syarat :1)
1. Iman kepada Alloh
2. Iman kepada hari Akhirot
3. Menjalankan amal soleh, termasuk di dalamnya lima rukun Islam.
Maka, selain beriman kepada Alloh swt.,
kita juga harus beriman kepada hari akhirot. Kemudian, agar keimanan kepada hari akhirot itu bisa tumbuh dan kuat, kita seharusnya mengetahui wujud akhirot itu.
Pada peristiwa Isro’ dan Mi’roj
diceritakan, sewaktu Nabi Muhammad saw. masih berada di Mekah menjelang beliau berhijroh ke Madinah, terjadi peristiwa luar biasa yang tidak pernah
terjadi sebelumnya. Yaitu beliau dengan ditemani Malaikat Jibril as. diperjalankan Alloh swt. dari Masjidil Harom di Mekah menuju ke Masjidil Aqso di
Negeri Syam. Kemudian beliau diangkat Alloh swt. ke langit ke-7 terus ke
Sidrotil Muntaha untuk menerima perintah sholat wajib lima waktu. Dari situ
selanjutnya beliau diperjalankan Alloh swt. ke surga.
Banyak ulama dan ilmuwan muslim yang
membahas masalah letak surga itu.
Tetapi belum ada penjelasan yang memuaskan.
II.
Latar Belakang Masalah
Pada akhir tahun tahun 2010 yang lalu di Blog “Kanzunqalam”
telah dimuat tulisan berjudul “Teori Fisika Hawking, mengungkap Perjalanan
Isra’ Rasulullah?”, yang isinya diambil dari Blog saya “Gagasan dan
Pemikiran Dr. H.M. Nasim Fauzi” yaitu makalah-makalah berjudul “Wanita
di Surga dan Neraka” dan “Asal-usul Manusia Seri 06” (tentang “surga
Nabi Adam as.”). Kemudian “Kanzunqalam” meringkasnya serta memberi
gambar-gambar yang sangat menarik. Blog tersebut dapat diunduh pada alamat : http://kanzunqalam.wordpress.com/2010/12/24/teori-hawkingperjalanan-isra-rasulullah/
Hebatnya, tulisan itu kemudian dikutip dan diterbitkan
ulang oleh lebih dari 100 Websites. Rupa-rupanya banyak sekali orang yang
menyukainya! Website-website itu dapat dicari memakai “Google” dengan kata kunci “nasimfauzi lubang
cacing”.
Adapun ringkasan isinya adalah sebagai berikut:
Adapun ringkasan isinya adalah sebagai berikut:
Alam semesta (Langit dan
Bumi) yang kita diami sekarang telah diciptakan Alloh swt. kira-kira 15 milyard
tahun yang lalu, dari sebuah titik yang kepadatannya tidak terhingga, yang meledak
dan mengembang. Peristiwa itu disebut Big Bang (Dentuman Besar).
Menurut sarjana Inggris
Prof. Stephen Hawking, dalam titik yang kepadatannya tak terhingga itu. teori relativitas
Einstein tidak berlaku lagi.
Karena alam semesta kita
sekarang berasal dari titik itu maka kita juga tidak bisa memakai teori
Einstein terhadapnya. Maka kita harus menggunakan Mekanika Kuantum.
Dalam
mekanika kuantum ada dua jenis waktu yaitu:
1. Waktu
nyata (waktu manusia) yang hanya bisa berjalan maju dalam laju yang tetap
2. Waktu
maya (waktu Tuhan) yang membentuk terowongan waktu (worm hole) ke masa depan
dan ke masa silam
Adanya waktu maya ini saya gunakan untuk menerangkan
peristiwa mi’roj Nabi Muhammad saw. Pada
mi’roj itu Alloh swt. memperjalankan beliau ke masa depan melalui terowongan
waktu (worm hole) menuju ke hari kiamat, masa kebangkitan, pengadilan, neraka
dan shirot yang berakhir di sorga. lalu kembali ke masa kini waktu itu.
Dari peristiwa mikroj Nabi Muhammad
saw. itu, timbul pemikiran, bagaimana kalau saya meniru
perjalanan itu lalu menceritakan kisahnya kepada para pembaca.
III. Uraian
Perjalanan ke
Surga Secara Imajiner
Persiapan
Karena saya bukan seorang nabi atau
manusia yang diistimewakan Alloh swt. maka saya tidak bisa meminta bantuan
Alloh swt. untuk memperjalankan saya melalui "terowongan waktu" (worm
hole dalam mekanika kuantum) ke surga yang tempatnya ada di masa depan.
Maka, satu-satunya jalan yang dapat saya
tempuh untuk bisa pergi ke sana adalah dengan melakukan perjalanan secara
imajiner.
“Orang” yang dapat saya minta bantuannya
adalah “pikiran saya sendiri”. “Orang” itu saya namakan “sang-pikiranku”,
sedang saya sendiri saya namakan “aku”. Cukuplah “dua orang” ini yang melakukan
perjalanan itu yaitu “aku” dan “sang-pikiranku”.
Mula-mula aku minta pada “sang-pikiranku”
untuk membuat kendaraan yang dapat aku tumpangi. “Sang-pikiranku” membuat
kendaraan itu berupa “kapsul-waktu” sebesar mobil, berdinding kaca yang “maha
kuat”, bisa menahan tekanan yang tak terhingga.
Perlengkapan yang ada di situ adalah seperangkat meja dan kursi untuk makan minum dan menulis di komputer. Sebuah tempat tidur lengkap dengan bantal guling dan selimutnya. Sedang lantainya berlapis karpet tebal nan empuk. Pada lantai di dekat dinding sebelah baratnya terdapat selembar sajadah tempat aku sholat.
Perlengkapan yang ada di situ adalah seperangkat meja dan kursi untuk makan minum dan menulis di komputer. Sebuah tempat tidur lengkap dengan bantal guling dan selimutnya. Sedang lantainya berlapis karpet tebal nan empuk. Pada lantai di dekat dinding sebelah baratnya terdapat selembar sajadah tempat aku sholat.
Penerangan di dalam kapsul itu disesuaikan dengan
jam-biologisku, terang pada jam-biologis siangku agak gelap waktu jam-biologis
malamku. Pada waktu jam-biologis siangku, aku "bekerja", sedang pada
waktu jam-biologis malamku, aku beristirahat tidur-tIduran
di tempat tidurku. Terdapat alat jam-adzan yang secara otomatis
melantunkan adzan setiap tiba waktu sholat lima waktu dan sholat-sholat sunnat
(dhuha, tahajjud dan witir) sesuai dengan waktu di Jember.
Di dalam kapsul itu udaranya segar, suhunya
disetel 20oC, cukup persediaan makanan dan minuman. Ada juga kamar
mandi dan WCnya yang dilengkapi dengan alat recycling untuk mengolah kencing,
tinja dan air bekas menjadi air bersih.
“Kapsul-waktu” itu sepenuhnya dapat
dikendalikan oleh pikiranku sendiri sehingga tidak diperlukan tombol-tombol
kontrol. Kendaraan itu bisa bergerak dalam empat dimensi. Tiga dimensi ruang
yaitu maju-mundur, ke kiri dan ke kanan, naik-turun dan satu dimensi waktu
yaitu maju ke masa depan dan mundur ke waktu yang lalu. Hebatnya kapsul itu juga dilengkap dengan gravitasi buatan.
Meskipun terbang melebihi kecepatan cahaya atau berhenti mendadak, di dalamnya
aku sama sekali tidak terpengaruh (mirip pesawat UFO).
“Kapsul-waktu” itu cukup ditempatkan di
dalam rumahku menghadap ke arah kiblat untuk memudahkan aku sholat. Karena
“kapsul-waktu” itu hanya imajiner maka kendaraan itu tak dapat dilihat oleh
orang-orang yang ada di sekitarnya, sebaliknya aku bisa melihat mereka. Persis
seperti sifat jin di dunia yang bisa melihat manusia, tetapi manusia tidak bisa
melihat mereka. Sedang “sang-pikiranku” bisa bergerak bebas, di dalam atau di
luar “kapsul-waktu”, sewaktu-waktu aku bisa berkomunikasi dengannya.
Aku rasa sudah cukuplah persiapannya.
Perjalanan ke Masa Depan Dimulai
Langsung saja "kapsul-waktu" itu kumasukkan ke
“terowongan waktu (worm hole)" pergi ke masa depan. Aku tidak usah mampir
ke langit terlebih dulu karena aku bukan seorang Nabi yang perlu menerima wahyu
dari Alloh swt. di langit.
Kiamat
Segera aku sudah sampai ke hari kiamat, lalu
kendaraan itu kuhentikan untuk menyaksikan kejadiannya.
Karena "kapsul-waktu" itu kedap
suara dan tahan getaran maka aku tidak mendengar apa-apa. “Sang-pikiranku” yang
berada di luar melaporkan bahwa dia mendengar suara trompet Malaikat Isrofil
yang sangat keras. Kulihat di luar semua orang berlarian tidak tentu arah dan
meninggalkan semua yang dulunya dianggap penting, termasuk isteri dan
anak-anaknya. Masing-masing hanya mementingkan dirinya sendiri.2)
Agar para pembaca yang tidak berada di Jember
bisa mengetahui posisiku waktu itu baiklah aku gambarkan situasi geografis
tempat aku tinggal.
Aku tinggal di Kota Jember, sebuah kota
Kabupaten di Jawa Timur bagian timur. Letaknya kira-kira 200 km di sebelah
tenggara Kota Surabaya. Di bagian utara terdapat Pegunungan Argopuro yang sudah
tidak aktif lagi. Di sebelah timurnya terdapat gunung Ijen dengan kalderanya
yang luas dan Gunung Raung. Keduanya masih aktif. Jauh di sebelah barat
terdapat Gunung Semeru. Sedang di bagian selatan berbatasan dengan Samudera
Hindia.
Pada waktu hari kiamat itu, kulihat di
sebelah utara, Pegunungan Argopuro yang dulunya sudah tidak aktif lagi berubah
menjadi gunung berapi yang sangat aktif memuntahkan laharnya secara massif,
begitu pula Gunung Ijen dan Gunung Raung di sebelah timur. Ledakannya begitu
keras sampai-sampai semua material gunung itu berterbangan dan jatuh menimpa
semua yang berada di sekitarnya.3) Sementara itu air Samudera Hindia
berguncang sangat keras membentuk tsunami raksasa yang tingginya ratusan meter
menyapu daratan pulau Jawa. Tsunami Aceh tahun 2001 dan Tsunami waktu Gunung
Krakatau yang ada di Selat Sunda meletus pada tahun 1883 tidak ada apa-apanya
dibanding tsunami kiamat ini.4)
Akhirnya daratan di sekitar
“kapsul-waktu” itu menjadi rata. Sedang bangkai manusia yang sudah tidak
berbentuk lagi berserakan di sela-sela lumpur tanah bercampur batu, sisa-sisa
pohon dan bangunan.
Suara terompet malaikat Isrofil yang
sangat keras itu telah menggoncang seluruh alam semesta. Akibat goncangan itu
kulihat matahari di atas langit meledak kemudian sinarnya padam, begitu juga
semua bintang yang ada di langit. Tentu saja bulan yang sinarnya berasal dari
pantulan sinar matahari tidak kelihatan lagi, sehingga keadaan di sekitarku
menjadi gelap gulita. Sedang di dalam “kapsul-waktu” itu tetap terang dan
nyaman.
Kurasa aku tidak perlu melihat kejadian
kiamat yang sangat mengerikan itu di tempat lain di bumi karena kengerian
kiamat di bekas kota Jember itu sudah cukup mewakili kejadian kiamat di tempat
lain.
Maka “kapsul-waktu” itu segera kumasukkan
ke "terowongan waktu" lagi, pergi ke masa depan untuk menyaksikan
hari kebangkitan.
Hari Kebangkitan
Setelah sampai di Hari Kebangkitan, “sang-pikiranku” yang
berada di luar melaporkan bahwa dia mendengar lagi sangkakala Malaikat Isrofil
yang suaranya sama kerasnya dengan suara trompet pada hari kiamat. Tiba-tiba
turun hujan lebat yang kata “sang-pikiranku” hujan itu terjadi di seluruh
dunia. Namun aku tidak melihat apa-apa karena suasananya tetap gelap gulita.
Kemudian, “sang-pikiranku” yang habis terbang berkeliling dan bisa melihat di
dalam gelap melaporkan bahwa dari tulang ekor mayat-mayat itu,
setelah terkena air hujan tumbuh sosok manusia laiknya tumbuhnya tanaman.
Rupa-rupanya manusia laki-laki tidak laku
di sini. Fungsi laki-laki di dunia terutama adalah sebagai “pejantan” dan
“tukang berperang”. Kedua fungsi itu yaitu berkawin dan berperang tidak
dilakukan di sini, karena tujuan kebangkitan adalah semata-mata untuk mengadili
manusia, maka cukuplah adanya manusia berjenis perempuan saja, tidak perlu ada
laki-laki.
Lagipula, sangat lebih aman bila
manusia-manusia yang berkumpul di padang mahsyar nanti hanya terdiri dari satu jenis kelamin saja.
Bayangkan, bagaimana jadinya bila manusia-manusia dewasa muda laki-laki dan perempuan, yang nafsu syahwatnya masih berkobar-kobar itu, dikumpulkan dalam
keadaan telanjang bulat. Tentu akan terjadi kekacauan !
***
Tiba-tiba kata “sang-pikiranku”, masing-masing manusia itu
didatangi oleh dua orang malaikat. Salah satunya mengambil dua buah kitab yang
dikalungkan di leher manusia itu lalu dicangkingnya. Sedang malaikat
satunya mengangkat sosok manusia itu dan membawanya terbang ke arah barat laut.
Kata “sang-pikiranku” yang bisa melihat di dalam gelap, waktu itu angkasa penuh
dengan orang-orang yang diterbangkan malaikat.8)
Di Padang Mahsyar
Segera kugerakkan “kapsul-waktuku” terbang ke arah kiblat
mengikuti orang-orang yang diterbangkan malaikat-malaikat itu dengan dituntun
oleh “sang-pikiranku” yang bisa melihat di dalam gelap. Pegunungan Himalaya
yang sangat tinggi waktu itu sudah tidak ada lagi. Sebentar saja aku sudah
sampai di Padang Mahsyar, yang anehnya suasananya di situ terang benderang
seperti ada di siang hari. Ada sebentuk cahaya yang kata “sang-pikiranku”
berasal dari (diri) Alloh swt. yang ada di muka barisan manusia itu. Ternyata
letak Padang Mahsyar itu ada di Palestina.9)
Palestina yang pada zaman Nabi disebut Negeri Syam sangat
pantas dijadikan tempat berkumpulnya orang-orang untuk diadili, karena tempat
itu sangat dimuliakan oleh Alloh swt. Di negeri Syam-lah sebagian besar Nabi
keturunan Nabi Ibrohim as. tinggal. Kemudian dari sinilah Nabi Muhammad saw. menjalani Mi'roj ke Sidrotil Muntaha yang letaknya di atas langit ke-tujuh untuk menerima perintah ibadah yang terpenting
yaitu sholat lima waktu. Bisa saja Nabi saw. langsung bermi'roj dari tempat tinggal beliau di
Mekah naik ke langit. Tetapi oleh Alloh swt. beliau diisro'kan lebih dahulu
dari Masjidil-Harom di Mekah ke Masjidil Aqso di Palestina.10)
Di masjid itu beliau diperkenalkan dengan (arwah) seluruh Nabi sebelum beliau, kemudian menjadi imam sholat seluruh (arwah) Nabi itu. Ini karena Palestina adalah tempat yang diberkati Alloh swt. Baru kemudian beliau dari Masjidil-Aqso dimi'rojkan Alloh ke langit ke tujuh lalu ke Sidrotil Muntaha. Selanjutnya beliau diperjalankan Alloh swt. melalui lorong waktu (worm hole) pergi ke masa depan menyaksikan hari kiamat, masa kebangkitan, pengadilan seluruh manusia serta pergi ke shiroth yang terbentang di atas neraka. Perjalanan beliau berakhir di surga guna menyaksikan segala isinya yang indah-indah itu. Beliau adalah satu-satunya Nabi yang pernah pergi ke akhirot sewaktu masih hidup di dunia, agar bisa menceritakan kepada kita keadaan di sana melalui hadits-hadits beliau, serta bisa menafsirkan ayat-ayat Al Qur-an tentang akhirot. Setelah itu beliau langsung pulang kembali ke rumah beliau di Mekah tanpa mampir ke Masjidil Aqso lagi.
Di masjid itu beliau diperkenalkan dengan (arwah) seluruh Nabi sebelum beliau, kemudian menjadi imam sholat seluruh (arwah) Nabi itu. Ini karena Palestina adalah tempat yang diberkati Alloh swt. Baru kemudian beliau dari Masjidil-Aqso dimi'rojkan Alloh ke langit ke tujuh lalu ke Sidrotil Muntaha. Selanjutnya beliau diperjalankan Alloh swt. melalui lorong waktu (worm hole) pergi ke masa depan menyaksikan hari kiamat, masa kebangkitan, pengadilan seluruh manusia serta pergi ke shiroth yang terbentang di atas neraka. Perjalanan beliau berakhir di surga guna menyaksikan segala isinya yang indah-indah itu. Beliau adalah satu-satunya Nabi yang pernah pergi ke akhirot sewaktu masih hidup di dunia, agar bisa menceritakan kepada kita keadaan di sana melalui hadits-hadits beliau, serta bisa menafsirkan ayat-ayat Al Qur-an tentang akhirot. Setelah itu beliau langsung pulang kembali ke rumah beliau di Mekah tanpa mampir ke Masjidil Aqso lagi.
Semua manusia yang berjenis kelamin
perempuan dan telanjang itu membentuk barisan sesuai dengan Nabinya
masing-masing. Sedang yang tidak beragama membentuk barisan sendiri bersama
dengan iblis dan anak buahnya. Jumlah manusia yang berkumpul di situ sangat
banyak sekali. Mungkin ada beberapa triliun orang. Maklumlah semua manusia yang
pernah tinggal di dunia, sejak Nabi Adam sampai hari kiamat pada dikumpulkan di
situ. Pendeknya, seluruh bumi Palestina dan sekitarnya yang tanahnya sudah rata
itu penuh dengan barisan manusia.11) “Kapsul-waktu” itu kutempatkan di luar
barisan manusia berjenis perempuan dan telanjang itu sehingga yang kulihat
hanyalah punggung-punggung mereka belaka.
Tiba-tiba di atas Padang Mahsyar itu melintas gumpalan api neraka yang sangat besar dan menyala-nyala, yang kata “sang-pikiranku” suaranya bergemuruh. Kata “sang-pikiranku” selanjutnya, api neraka itu berasal dari api magma yang ditarik oleh jutaan malaikat dari dalam bumi.12) “Sang-pikiranku" sempat pergi ke bagian bumi tempat api magma itu dikeluarkan oleh para malaikat. Kemudian, neraka yang ditarik oleh jutaan malaikat itu dibawa ke “langit yang dekat” sehingga masih terlihat dari tempat itu. Semua orang di padang Mahsyar itu pada ketakutan.13) Selanjutnya api neraka itu ditarik lagi oleh jutaan malaikat itu ke langit yang lebih jauh sehingga akhirnya tak terlihat lagi dari Padang Mahsyar itu. Aku suruh “sang-pikiranku’ mengikuti perjalanan api neraka itu sampai ke tempatnya yang tetap. Setelah kembali, “dia” menceritakan bahwa api neraka itu oleh para malaikat dibawa ke luar dari batas wilayah "alam semesta dunia" ini. Sehingga tempat api neraka itu berbeda “dimensi tempat dan waktu”nya dengan “alam semesta dunia” tempat bumi Padang Mahsyar itu berada.
Tiba-tiba di atas Padang Mahsyar itu melintas gumpalan api neraka yang sangat besar dan menyala-nyala, yang kata “sang-pikiranku” suaranya bergemuruh. Kata “sang-pikiranku” selanjutnya, api neraka itu berasal dari api magma yang ditarik oleh jutaan malaikat dari dalam bumi.12) “Sang-pikiranku" sempat pergi ke bagian bumi tempat api magma itu dikeluarkan oleh para malaikat. Kemudian, neraka yang ditarik oleh jutaan malaikat itu dibawa ke “langit yang dekat” sehingga masih terlihat dari tempat itu. Semua orang di padang Mahsyar itu pada ketakutan.13) Selanjutnya api neraka itu ditarik lagi oleh jutaan malaikat itu ke langit yang lebih jauh sehingga akhirnya tak terlihat lagi dari Padang Mahsyar itu. Aku suruh “sang-pikiranku’ mengikuti perjalanan api neraka itu sampai ke tempatnya yang tetap. Setelah kembali, “dia” menceritakan bahwa api neraka itu oleh para malaikat dibawa ke luar dari batas wilayah "alam semesta dunia" ini. Sehingga tempat api neraka itu berbeda “dimensi tempat dan waktu”nya dengan “alam semesta dunia” tempat bumi Padang Mahsyar itu berada.
Setelah sampai di situ -lanjutan ceritanya- jutaan malaikat itu membuatkan tempat bagi api neraka itu berupa dinding yang sangat tinggi dan dalam. Kemudian Alloh swt. menciptakan jembatan “shiroth” yang diletakkan-Nya pada kedua dindingnya yang berseberangan.14) Selanjutnya Alloh swt. memerintahkan para malaikat untuk menaikkan suhu api neraka itu, yang anehnya saking panasnya, warna api neraka itu berubah menjadi hitam sehingga api neraka itu tidak kelihatan lagi. Proses itu berlangsung selama ribuan tahun. Akan tetapi, karena "dimensi ruang dan waktu" neraka itu berbeda dengan bumi, sesuai dengan teori relativitas Einstein, peristiwa itu bagi manusia yang berada di bumi hanya terasa sebentar saja.15)
Lalu “sang pikiranku” kuperintahkan untuk
pergi ke depan barisan manusia itu untuk menyaksikan apa yang sedang terjadi. Setelah
kembali dia melaporkan kepadaku bahwa semua manusia yang berkumpul di padang
Mahsyar itu terlihat sangat ketakutan karena memikirkan bagaimana nasib mereka
kelak, tak tercuali para Nabi. Hanya Nabi Muhammad saw. sajalah yang terlihat
tenang. Maka semua nabi itu pada datang menghadap beliau. Mereka sama meminta kepada
beliau agar bersedia menghadap Alloh swt. untuk memohonkan ampunan bagi pengikut para Nabi itu yang beriman. Maka beliau pun maju menghadap Alloh swt.
Kata “sang pikiranku” selanjutnya,
setelah Nabi Muhammad saw. sampai di hadapan Alloh swt., beliau kemudian
bercakap-cakap dengan-Nya seperti laiknya dua orang shohabat.16) Kemudian Alloh swt. memberikan wewenang kepada beliau untuk
memberikan syafaat kepada ummatnya yang selalu bersholawat kepadanya.17)
Selanjutnya Alloh swt. memanggil semua
Nabi untuk maju dan berdiri di samping Nabi Muhammad saw. Mereka ditanyai satu
persatu tentang tugas kenabian mereka. Setelah selesai para Nabi itu kemudian
berdiri di sisi Alloh swt. menyaksikan peristiwa pengadilan seluruh manusia dan
jin di padang Mahsyar itu.
Segera dimulailah pengadilan itu.
Meskipun Alloh swt. hanya satu, tapi Dia dapat mengadili semua manusia itu
secara serentak. Masing-masing dibantu oleh seorang malaikat yang membawa dua
buah kitab catatan amal baik dan buruk tadi.18) Lalu didatangkan-Nya saksi-saksi dan
bukti-bukti sesuai dengan catatan di dalam kitab, sehingga pengadilan itu
berjalan dengan seadil-adilnya.19) Meskipun Alloh swt. berada di mana-mana, mengadili semua
manusia secara serentak, tetapi aku tidak bisa melihat Alloh swt. Maklumlah
karena mataku adalah mata dunia, sama halnya dengan mata Nabi Musa as. sewaktu
beliau menerima wahyu di Gunung Thursina tidak bisa melihat Alloh swt. Yang
dilihat beliau hanyalah sebatang pohon yang bersinar dan mendengar suara saja.
Nabi Musa disebut "kalamulloh" karena pernah berbicara langsung dengan
Alloh swt. di atas Bukit Thursina.20) Juga Nabi Muhammad saw. sewaktu
menjalani Mi’roj ke langit ke-tujuh lalu naik ke Sidrotil Muntaha tidak bisa
melihat Alloh swt. Beliau hanya melihat sinar yang sangat terang.21)
Setelah masing-masing manusia mengakui
semua amal baik dan buruknya, lalu amal baik dan buruk itu ditimbang di
timbangannya sendiri-sendiri yang telah disediakan oleh malaikat masing-masing.
Bagi yang amal buruknya tak dapat
diampuni lagi yaitu orang-orang kafir dan musyrik, manusia-manusia perempuan itu oleh
malaikatnya masing-masing dibawa ke tempat neraka yang ada “di luar wilayah langit dan bumi" lalu dilemparkan ke dalam jurang neraka
melalui pintunya.22) Mengertilah aku mengapa neraka itu penuh dengan perempuan,
padahal dahulunya di dunia sebagian dari mereka adalah laki-laki.23)
Sisanya, yaitu para perempuan mukmin,
munafik dan fasik dengan cara yang sama dibawa terbang oleh malaikat
masing-masing ke luar dari "wilayah langit dan bumi" lalu di taruh di atas shiroth yang
keadaannya gelap gulita. Telah disebutkan tadi, meskipun neraka itu terbuat
dari api tetapi tidak memancarkan cahaya sama sekali, saking panasnya.
Kejadian di Shiroth
Aku sangat takut melihat semua kejadian itu, lalu segera
“kapsul-waktu” itu kuterbangkan menembus "wilayah langit dan bumi", pergi ke atas shiroth yang menopang di atas dinding neraka. Kulihat di
shiroth itu, masing-masing orang yang sudah berada di situ, badannya
memancarkan cahaya yang terangnya sesuai dengan amal baiknya setelah dikurangi dosanya selama hidup di
dunia.
Orang-orang berdosa yang badannya tidak
bersinar sama sekali pada ketakutan. Mereka merasa pasti akan terjatuh ke dalam
neraka karena jalannya gelap. Maka mereka berusaha minta sedikit cahaya pada
orang yang badannya bersinar itu. Namun permintaan mereka itu tak terkabulkan.24)
Kemudian Alloh swt. memerintahkan semua
orang yang berada di pangkal shiroth itu menyeberangi neraka menuju ke tebing seberang yang di dalam Al Qur-an
disebut Al-A’rof, melalui jembatan shiroth yang keadaannya gelap gulita.25) Akupun ikut menyeberangi neraka lewat
shiroth dengan menumpang kendaraan “kapsul-waktu”-ku. Perjalanan pesawat itu
dituntun oleh “sang-pikiranku” yang berada di muka pesawat karena dia bisa
melihat di dalam gelap.
Tentu saja orang-orang yang amalnya hanya
sedikit karena lalai menggunakan waktu hidupnya di dunia, -hanya bermain-main
saja dan melakukan perbuatan yang tidak berguna lainnya-, shiroth itu tetap
terlihat gelap gulita.26) Karena tidak tahu jalan, maka sebagian besar mereka
terjerumus masuk ke dalam jurang neraka yang sangat dalam itu.27)
Akan tetapi para mukminat yang badannya
memancarkan sinar terang karena amalnya yang banyak itu, apalagi yang suka
berdzikir dan bersholawat kepada Kanjeng Nabi Muhammad saw. selama hidup di
dunia, mereka dengan mudah dan cepat menempuh shiroth itu sampai ke dinding
Al-A’rof yang ada di seberang neraka. Di antara mereka ada yang melewatinya
seperti kerlipan bintang, ada yang melewatinya seperti kedipan mata, ada yang
melewatinya seperti angin, dan ada pula yang melewatinya dengan berlari cepat. Semua orang melewatinya sesuai kadar amal baiknya.28)
Meskipun orang-orang yang badannya
bersinar berjalan bersama-sama dengan orang-orang yang badannya tidak bersinar,
namun sinar mereka hanya menyinari jalannya sendiri-sendiri, tidak dapat
dipakai bersama. Sepertinya masing-masing diri mereka dikelilingi oleh dinding
yang tak tembus cahaya.
Konon dari seribu orang yang melewati
shiroth itu hanya satu orang saja yang berhasil lolos. Alangkah sedikitnya ahli
surga dan alangkah banyaknya ahli neraka! Alangkah gembiranya para mukminat
yang berhasil sampai di seberang shiroth karena sudah melewati bagian yang
paling kritis di akhirot.
Kejadian yang mengerikan di atas shiroth ini harus selalu kita ingat-ingat, sehingga
kita tidak melalaikan tugas utama kita di dunia, yaitu mengumpulkan amal baik
sebanyak-banyaknya. Di luar waktu sholat wajib dan sunnat kita harus selalu
berdzikir kepada Alloh swt. Sungguh betullah hadits yang mengatakan bahwa do'a
yang terpenting selain memohon ampunan dosa dan bertaubat adalah memohon kepada Alloh swt.
agar dihindarkan-Nya dari siksa api neraka. Jauh lebih penting dari do'a agar
dimasukkan-Nya ke dalam sorga, karena seorang yang masuk sorga bisa jadi
sebelumnya telah dimasukkan ke dalam neraka untuk menghapus dosa-dosanya
terlebih dahulu. Na'udzu billah min dzalik.
Para mukminat yang sudah sampai di
Al-A’rof itu tidak bisa meneruskan perjalanannya ke surga karena waktu itu
surga belum diciptakan Alloh. Maka mereka menunggu di Al-Arof. Demikian juga
aku, menunggu di dalam “kapsul-waktuku”.
Keruntuhan Besar “Alam Semesta Dunia”
Neraka dan shiroth tidak ikut tergulung
bersama langit dan bumi karena terletak di luar wilayah alam semesta dunia (langit dan bumi).
Kejadian itu berlangsung selama bermilyard-milyard tahun. Akan tetapi karena "dimensi ruang dan waktu" alam semesta itu berbeda dengan di shiroth, maka sesuai dengan teori relativitas Einstein, peristiwa yang sangat lama itu bagi manusia yang berada di shiroth hanya terasa sebentar saja. Kuperintahkan
“sang-pikiranku” untuk mengikuti proses “Keruntuhan Besar” Alam Semesta Dunia
itu sampai selesai. Katanya, ruangan yang sebelumnya ditempati oleh “alam
semesta dunia” itu sudah kosong. Yang tinggal sekarang hanyalah neraka dan
shiroth, serta manusia-manusia yang berada di situ.31)
Kemudian kuperintahkan kepada “sang-pikiranku” untuk mengikuti kejadian berikutnya. Selanjutnya katanya, dari sebuah titik yang tak terhingga padatnya itu juga, Alloh swt. menciptakan “alam semesta surga” secara “Dentuman Besar/ Big Bang kedua”, yang berlangsung selama beberapa milyard tahun. (Big Bang pertama adalah penciptaan alam semesta dunia sebelum kiamat.)32) Akan tetapi bagi manusia yang berada di Al-A'rof, waktu selama itu menurut teori relativitas Einstein hanya terasa sebentar saja, karena "dimensi ruang dan waktu" Al-A'rof berbeda dengan alam semesta sorga. Setelah “Dentuman Besar kedua" itu selesai, terciptalah di tempat itu “langit dan bumi surga / alam semesta surga" yang luasnya sama dengan langit dan bumi / alam semesta dunia.33)
Peristiwa di Al A’rof
Kemudian para mukminat calon penghuni surga yang ada di dinding
Al-A’rof itu mulai dipindahkan ke surga.
Bersambung ke : Berkunjung ke surga
secara imajiner Seri ke-2 ........
Jember, 17 Juni 2011
Dr. H.M. Nasim Fauzi
Jl. Gajah Mada 118
Tlp. (0331) 481127
Jember
Daftar catatan kaki
1) Sesungguhnya orang-orang mukmin, orang-orang Yahudi,
orang-orang Nasrani dan orang-orangShabiin, siapa saja di antara mereka
yang benar-benar beriman kepada Allah, hari kemudian dan beramal saleh, mereka
akan menerima pahala dari Tuhan mereka, tidak ada kekhawatiran terhadap mereka,
dan tidak (pula) mereka bersedih hati. (QS. Al-Baqoroh [2] :62)
2) “Dan apabila datang suara yang memekakkan (hari kiamat),
pada hari ketika manusia lari dari saudaranya,
dari ibu dan bapaknya,
dari isteri dan anak-anaknya.
Setiap orang dari mereka pada hari itu mempunyai urusan
yang menyibukkannya.” (Q.S. Abasa [80]:33-37)
3) Surat Al-Insyiqoq [84]:1-5.
1. Bila
langit pecah belah
Surat Al-Kahfi [18]
47. Dan
(ingatlah) akan hari (yang ketika itu) Kami perjalankan gunung-gunung dan kamu
akan melihat bumi itu datar dan Kami kumpulkan seluruh manusia, dan tidak Kami
tinggalkan seorangpun dari mereka.
4) Surat At-Takwir [81] :1-14
01. Bila matahari digulung (padam
dan menjadi black hole)
09. Karena dosa apa ia dibunuh.
Surah Al-Mursalah [77]
8. Maka apabila bintang-bintang itu dihapuskan cahayanya.
5) Dari
Abu Huroiroh ra, dari Nabi saw, bahwa beliau bersabda:”Jarak antara dua
tiupan adalah empat puluh.” Orang-orang bertanya, “Hai Abu Huroiroh, empat
puluh hari?” Dia jawab “Entah”. “Empat puluh bulan?” tanya mereka pula, dan dia
jawab “Entahlah”. “Empat puluh tahun?”, tanya mereka sekali,lagi, tapi dia
tetap menjawab, “Entah. Dan apapun dari tubuh manusia akan hancur kecuali
tulang ekornya. Dari tulang ekor itulah tubuhnya akan disusun kembali.” (HR.
Al-Bukhori).
6) Surat Al-Isro’ [17]
13. Akan
tiap-tiap manusia akan kami gantungkan catatan di lehernya, dan kami akan
terbitkan baginya sebuah kitab yang terbuka.
14. “Bacalah
kitabmu itu, cukup pada hari ini dirimu sendiri yang menghitung.”
7) Surat Al-Kahfi [18]
47. Dan
(ingatlah) akan hari (yang ketika itu) Kami perjalankan gunung-gunung dan
kamu akan melihat bumi itu datar dan Kami kumpulkan seluruh manusia, dan tidak
Kami tinggalkan seorangpun dari mereka.
48. Dan
mereka akan dibawa ke hadapan Tuhanmu dengan berbaris, Sesungguhnya kamu datang kepada Kami, sebagaimana Kami
menciptakan kamu pada kali yang pertama (yaitu sewaktu di dalam kandungan ibu kita, sebelum
kehamilan 3 bulan semua bayi XY –yang setelah lahir ke dunia berjenis kelamin
laki-laki- mereka berjenis kelamin perempuan berdasar kromosom X, karena
testis yang dibuat oleh kromosom y tidak aktif) bahkan kamu mengatakan bahwa Kami sekali-kali tidak
akan menetapkan bagi kamu waktu (hari berbangkit yang telah dijanjikan Alloh
untuk menerima balasan) (untuk memenuhi) perjanjian.
“Dan ditiuplah sangkalala, tiba-tiba mereka keluar dengan segera dari
kuburnya (menuju) kepada Tuhan mereka (berarti
proses pertumbuhan tulang ekor menjadi manusia dewasa itu berjalan sangat
cepat, sehingga hormon hipofise -LH dan FSH- yang bisa mengaktifkan testis
untuk menghasilkan hormon testosteron tidak sempat bekerja. Hormon testosteron
yang diproduksi testis ini bisa merubah janin XU yang berjenis perempuan tadi
menjadi janin laki-laki. Maka mereka tetap berjenis perempuan).” (Yasin
[36] :51).
8) Alloh
berfirman: “Dan datanglah tiap orang, bersama dengan dia seorang malaikat
penggiring (yang membawanya dari tempat bangkitnya ke padang Mahsyar) dan
seorang malaikat penyaksi (yang membawa catatan baik, dan buruk).
(Setelah
selesai diadili): Lemparkanlah olehmu berdua ke dalam Neraka
(1) semua orang
yang sangat ingkar dan keras kepala,
(2) yang sangat enggan melakukan
kebajikan,
(3) melanggar batas (larangan Alloh) lagi -ragu,
(4) yang
menyembah sembahan yang lain beserta Alloh, maka lemparkanlah dia ke dalam
siksaan yang sangat.” (QS. Qoof [50]:21-26).
(3) melanggar batas (larangan Alloh) lagi -ragu,
"Saat terjadi kiamat, malaikat pencatat
amal-amal kebajikan dan malaikat pencatat amal-amal keburukan turun untuk
melepaskan buku catatan amal yang dikalungkan di leher seorang hamba. Kemudian
mereka bersamanya, yang satu sebagai penggiring dan yang satunya lagi sebagai
saksi."(Hadits marfu' dari Jabir).
9) Dan ditiuplah sangkakala, maka matilah siapa yang di
langit dan di bumi kecuali siapa yang dikehendaki Allah. Kemudian ditiup
sangkakala itu sekali lagi maka tiba-tiba mereka berdiri menunggu (putusannya masing-masing).
Dan
terang benderanglah bumi (padang Mahsyar) dengan cahaya Tuhannya; dan
diberikanlah buku (perhitungan perbuatan masing-masing) dan didatangkanlah para
nabi dan saksi-saksi dan diberi keputusan di antara mereka dengan adil, sedang
mereka tidak dirugikan.
Dan disempurnakan bagi tiap-tiap orang (balasan) apa
yang telah dikerjakannya dan Dia lebih mengetahui apa yang mereka kerjakan. (QS. Az-Zumar [39] :68-70)
10) Surat Al-Kahfi [18]
11) Surat Al-Isro [17]
Maha suci Alloh yang telah mengisro'kan hambanya
(Muhammad saw) dari Masjidil-Harom ke Masjidil-Aqso yang diberkati
sekelilingnya untuk menunjukkan kepadanya ayat-ayat kebesaran Kami.
12) Neraka itu pada mulanya ada di dalam bumi
sesuai QS Ath-Thur [52]: 6
dan laut yang di dalam tanahnya ada api,
serta hadith berikut: Dari Abdulloh bin Umar bahwa
Nabi saw. bersabda, “Tidak ada yang dapat mengarungi lautan itu kecuali
orang yang berperang atau orang yang menunaikan haji atau orang yang menunaikan
ibadah umroh, karena di bawah laut itu ada api (magma, pen.) Pada waktu manusia
dikumpulkan di padang mahsyar di hari kiamat, Alloh menyuruh para malaikat
menarik neraka dan membawanya ke tempatnya yang tetap, lalu menciptakan shiroth
yang diletakkan di atasnya.” (Menurut Imam Qurthubi dalam “Rahasia Kematian, Alam
Akhirat dan Kiamat”).
13) Dari
Abdulloh bin Mas’ud r.a., sabda Rosululloh s.a.w. : “Pada hari itu jahanam
didatangkan dengan tujuh puluh ribu kendali. Pada setiap kendali ada tujuh
puluh ribu malaikat yang menariknya.” (HR.
Muslim dan Tirmidzi).
Niscaya (di padang Mahsyar itu) kamu semua benar-benar
akan melihat Al-Jahiim (ditarik malaikat-malaikat lewat di atasmu).
Dan
Sesungguhnya kamu benar-benar akan melihatnya dengan 'ainul yaqin (dengan mata
kepala).
Kemudian kamu pasti akan ditanyai pada hari itu
tentang kenikmatan (yang kamu megah-megahkan di dunia itu). (Q.S.
At-Takatsur [102]: 6-8).
14) Abu
Hurairah ra. meriwayatkan bahwa Rasulullah saw. bersabda, .....
Lalu, diletakkan shirath di antara kedua sisi Jahannam. Maka, aku adalah orang
yang pertama kali melewatinya di antara para rasul yang membawa umatnya. Tidak
ada yang dapat berbicara ketika itu kecuali para rasul. Doa para rasul ketika
itu ialah, 'Ya Allah, selamatkanlah, selamatkanlah ...
15) Diriwayatkan
dari Umar ibnul Khoth-thob r.a. bahwa telah datang Jibril kepada Nabi Muhammad
bukan di waktu yang biasanya ia datang. Rosululloh lalu berdiri menyambutnya
dan berkata: “Hai Jibril, kenapa saya melihat engkau berubah warnamu?”.
Jibril menjawab: “Aku diperintahkan oleh Alloh datang menerangkan semburan api
neraka”. Berkata Rosululloh: “Terangkan kepadaku keadaan neraka dan hal
ihwal jahanam”. Jibril menerangkan: “Sesungguhnya Alloh memerintahkan
agar jahanam dinyalakan apinya 1000 tahun lamanya, sehingga karena semakin
panasnya maka berubahlah warna apinya menjadi putih. Lalu diperintahkan
menyalakan 1000 tahun lagi, sehingga warna apinya berubah menjadi merah. Lalu
diperintahkan menyalakan 1000 tahun lagi, sehingga warna apinya berubah menjadi
hitam, hitam yang gelap, sehingga tak bersinar lagi gejolaknya dan tak
padam-padam bakarannya. Demi Tuhan yang mengutusmu dengan haq, kalau saja
dibukakan jahanam itu sebesar lubang jarum, maka akan terbakarlah bumi dan
segala isinya karena panasnya.Dan demi Tuhan yang mengutusmu dengan haq,
sekiranya salah seorang dari penjaga-penjaga neraka itu didatangkan Alloh ke
bumi ini, akan matilah seluruh manusia yang mendiami bumi dari kejelekan
mukanya dan kebusukan baunya. Demi Tuhan yang mengutusmu dengan haq, sekiranya
satu lingkaran (ring) dari rantai neraka diletakkan di atas sebuah gunung di
dunia ini, akan tembuslah gunung itu sampai ke dasar bumi yang paling bawah”.
Rosululloh berkata: “Untunglah ya Jibril, jantungku tidak sampai pecah sehingga
aku tidak mati mendengarkan keteranganmu ini”. Rosululloh melihat Jibril
menangis, maka beliaupun juga ikut menangis dan berkata: “Kenapa engkau sampai
menangis pula ya Jibril sedang kedudukanmu begitu rupa di sisi Alloh?”. Jibril
menjawab: “Bagaimana aku tidak menangis, malah akulah yang paling berhak
menangis, karena siapa tahu keadaanku dalam ilmu Alloh tidak seperti yang aku
ketahui. Dan aku tidak tahu, apakah aku tidak akan mengalami cobaan sebagai
yang telah dialami oleh Iblis, sedang Iblis itu juga termasuk golongan Malaikat.
Dan aku tidak tahu, apakah aku tidak akan mengalami seperti yang dialami oleh
Harut dan Marut (malaikat yang mengajar sihir, pen.)”. Jibril menangis dan
menangis pula Rosululloh. Lama keduanya menangis, sampai datanglah seruan dari
langit yang berbunyi: “Hai Jibril, hai Muhammad, sesungguhnya Alloh Azza wa
Jalla telah menjamin engkau berdua tidak akan sampai durhaka”. Kemudian Jibril
naik ke langit, dan Rosululloh meneruskan perjalanan sehingga bertemu dengan
sekelompok orang Anshor (penduduk asli Madinah yang menolong Nabi, pen.) yang
sedang bermain-main dan ketawa-ketawa. Rosululloh meneruskan perjalanan
sehingga bertemu dengan sekelompok orang Anshor (penduduk asli Madinah yang
menolong Nabi, pen.) yang sedang bermain-main dan ketawa-ketawa. Berkata
Rosululloh kepada mereka: “Mengapa kamu ketawa-ketawa, sedang di belakangmu ada
neraka Jahanam ? Sekiranya kamu mengetahui yang aku ketahui, sungguh kamu akan
ketawa sedikit dan akan menangis banyak, kamu tidak akan makan dan tidak akan
minum, malah akan menuju ke tempat-tempat tinggi untuk bermohon dan
minta perlindungan Alloh”.
16) Dikutip
dari Injil Barnabas.
17) Rosululloh s.a.w. bersabda: “Sesungguhnya yang
paling berhak atas syafaatku pada hari Kiamat adalah orang yang paling banyak
bersholawat kepadaku”. (HR. At-Tirmidzi dan Ibnu Hibban).
Syafaat Nabi Muhammad s.a.w. itu berupa:
1. Menyegerakan hisab di padang
Mahsyar.
2. Memasukkan orang ke dalam Surga tanpa
dihisab terlebih dahulu.
3. Meringankan siksa orang yang kekal di
Neraka.
4. Membatalkan keputusan orang yang akan
dimasukkan Neraka.
5.
Mengeluarkan orang mu’min dari Neraka.
6. Menambah tinggi derajat orang di dalam
Neraka.
18) Kemudian kamu pasti akan ditanyai pada hari itu
tentang kenikmatan (yang kamu megah-megahkan di dunia itu). (Q.S.
At-Takatsur [192]:8).
19) Dan diberikanlah buku (perhitungan perbuatan
masing-masing( dan didatangkanlah para nabi dan saksi-saksi dan diberi
keputusan di antara mereka dengan adil, sedang mereka tidak dirugikan.
Dan
disempurnakan bagi tiap-tiap orang (balasan) apa yang telah dikerjakannya dan
Dia lebih mengetahui apa yang mereka kerjakan. (QS. Az-Zumar [39] :69-70).
20) “Dan, tatkala Musa telah datang di waktu yang telah
Kami tentukan itu, dan telah bercakap Tuhannya kepadanya, berkatalah dia: “Ya
Tuhanku! Unjukkanlah Dirimu, aku ingin melihat Engkau!” Dia bersabda: “Kamu
sekali-kali tidak sanggup melihat-Ku, tapi lihatlah ke bukit itu, maka jika ia
tetap di tempatnya niscaya kamu dapat melihat-Ku.” Tatkala Tuhannya menampakkan Diri kepada gunung itu,
dijadikan-Nya gunung itu hancur luluh. Syahdan, setelah dia (Musa a.s.) sadar,
berkatalah dia: “Maha Suci Engkau,aku bertaubat kepada-Mu, dan aku adalah orang
yang pertama kali percaya”. (Q.S. Al-A’rof [7] : 143).
“Dia (Alloh) tidak dapat dicapai oleh semua
mata, sedang Dia dapat melihat semua mata itu”. (QS.
Al-An’am [6] : 103).
21) Dan sesungguhnya Muhammad telah melihat Jibril itu
(dalam rupanya yang asli) pada waktu yang lain,
(yaitu) di Sidrotil Muntaha,
di
dekatnya ada surga tempat tinggal.
Ketika Sidrotil Muntaha diliputi oleh
sesuatu yang meliputinya (cahaya yang amat terang).
Penglihatan (Muhammad)
tidak berpaling dari yang dilihatnya dan tidak pula melampauinya (tidak bisa
melihat wujud Alloh swt.). (QS. An-Najm [53] 13-18).
22) "Orang-orang
kafir dibawa ke Neraka Jahanam berombong-rombongan. Sehingga apabila mereka
telah sampai ke Neraka itu dibukakan pintu-pintunya dan berkatalah kepada
mereka penjaganya, ‘Apakah belum pernah datang kepadamu rosul-rosul di antaramu
yang membacakan kepadamu ayat-ayat Robbmu dan memperingatkan kepadamu akan
pertemuan pada hari ini?’ Mereka menjawab, ‘Benar (telah datang).’ Tetapi telah
pasti berlaku ketetapan azab terhadap orang-orang kafir.
Dikatakan (kepada
mereka), ‘Masukilah pintu-pintu Neraka Jahanam itu, sedang kamu kekal di dalamnya.’
Maka Neraka Jahanam itulah seburuk-buruk tempat bagi orang-orang yang
menyombongkan diri.” (Q.S. Az-Zumar [39] :71-72).
23) Disebutkan
dalam hadits riwayat dari Ibnu Abbas tentang gerhana matahari bahwa Nabi saw.
bersabda, "...Aku melihat neraka, dan aku tidak pernah
melihat suatu pemandangan sama sekali seperti hari ini. Aku melihat kebanyakan
penghuninya adalah kaum wanita.” (HR.
Bukhori dan Muslim).
24) Surat Al-Hadid [57]
13. Pada hari ketika orang-orang munafik laki-laki dan perempuan
berkata kepada orang-orang yang beriman: "Tunggulah kami supaya kami dapat
mengambil sebahagian dari cahayamu". Dikatakan
(kepada mereka): "Kembalilah kamu ke belakang dan carilah sendiri cahaya(untukmu)". Lalu diadakan di antara mereka dinding yang mempunyai
pintu. Di sebelah dalamnya ada rahmat dan di sebelah luarnya dari situ ada
siksa.
19. Dan orang-orang yang beriman kepada Allah dan Rasul-Nya, mereka itu
orang-orang Shiddiqien dan orang-orang yang menjadi saksi di sisi Tuhan
mereka. Bagi mereka pahala dan cahayamereka. Dan orang-orang
yang kafir dan mendustakan ayat-ayat Kami, mereka itulah penghuni-penghuni
neraka
.
28. Hai orang-orang yang beriman (kepada para rasul), bertakwalah kepada
Allah dan berimanlah kepada Rasul-Nya, niscaya Allah memberikan rahmat-Nya
kepadamu dua bagian, dan menjadikan untukmu cahaya yang dengan cahaya itu kamu dapat berjalan
dan Dia mengampuni kamu. Dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang,
25) Dan tidak ada seorangpun dari padamu, melainkan
mendatangi neraka itu (lewat Shiroth di atasnya, pen.). Hal itu bagi Tuhanmu adalah
suatu kemestian yang sudah ditetapkan.
Kemudian (di Shiroth itu, pen.) kami
akan menyelamatkan orang-orang yang bertakwa (bisa melewati Neraka masuk ke
dalam Surga, pen.) dan membiarkan orang-orang yang zalim (di Shiroth itu jatuh,
pen.) di dalam neraka dalam keadaan berlutut. (Q.S.
Maryam [19] :71-72).
26) "Hingga lewatlah orang yang hanya memiliki cahaya di kedua ibu jari kakinya, satu
tangannya terjatuh dan satu tangan lagi tergantung, satu kakinya dijatuhkan ke
bawah dan kaki yang lain tergantung. Lalu, api neraka juga mengenai
sisi-sisinya."
27) Utbah bin Ghozawan pernah berdiri di
atas mimbar di Basroh seraya mengutip sabda Nabi s.a.w., katanya, “Sesungguhnya
sebuah batu besar yang dilemparkan dari tepi jurang Jahanam, ia akan meluncur
selama tujuh puluh tahun dan belum juga sampai ke dasarnya.” Abdullah bin
Umar r.a. mengatakan, “Oleh karena itu, sering-seringlah mengingat Neraka,
karena panasnya sangat luar biasa, jurangnya sangat curam, dan cambuk-cambuknya
terbuat dari besi.”
28) Hai orang-orang yang beriman, bertaubatlah kepada
Allah dengan taubatan nasuhaa (taubat yang semurni-murninya). Mudah-mudahan
Robbmu akan menutupi kesalahan-kesalahanmu dan memasukkanmu ke dalam Surga yang
mengalir di bawahnya sungai-sungai, pada hari ketika Alloh tidak menghinakan
nabi dan orang-orang mukmin yang bersama Dia (hari Kiamat); sedang cahaya mereka memancar di hadapan dan di
sebelah kanan mereka,
sambil mereka mengatakan: "Ya Rabb kami, sempurnakanlah bagi kami cahaya
kami dan ampunilah Kami; Sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala
sesuatu." (Q.S. At-Tahrim [66] :8).
Di antara
mereka ada yang melewatinya seperti kerlipan bintang, ada yang melewatinya
seperti kedipan mata, ada yang melewatinya seperti angin, dan ada pula yang
melewatinya seperti larinya seseorang dengan cepat. Semua orang melewatinya
sesuai kadar amalnya.
29) Tidaklah kamu perhatikan bahwa
sesungguhnya Alloh telah menundukkan untuk (kepentingan)-mu apa yang di
langit dan apa yang ada di bumi dan menyempurnakan untukmu nikmat-Nya lahir dan
batin, dan di antara manusia ada yang membantah tentang (keesaan) Alloh tanpa
ilmu pengetahuan atau petunjuk dan tanpa kitab yang memberi penerangan. (QS. Luqman [31]:20).
30) (Yaitu) pada hari kami gulung langit sebagai
menggulung lembaran-lembaran kertas (=
Keruntuhan Besar langit dan bumi, Big Crunch). (QS.
Al Anbiya’ [21] :104).
31) (yaitu) pada hari (ketika) bumi diganti dengan bumi
yang lain dan (demikian pula) langit (bumi
dan langit dunia diganti oleh bumi dan langit surga, pen.), dan
mereka semuanya berkumpul (di
shiroth bukan di padang mahsyar, lihat hadits berikut, pen.) menghadap
ke hadirot Alloh yang Maha Esa lagi Maha Perkasa. (QS. Ibrohim [14] :48).
Aisyah R.a. berkata, “Aku adalah orang yang
pertama-tama menanyakan kepada Rosululloh S.a.w. tentang maksud ayat, “(yaitu)
pada hari (ketika) bumi diganti dengan bumi yang lain (bumi
dunia diganti bumi surga, pen.) dan (demikian pula) langit (langit
dunia diganti langit sorga, pen.), dan mereka semuanya berkumpul (di
shiroth, pen.) menghadap ke hadirot Alloh yang Maha Esa lagi Maha
Perkasa. (QS. Ibrohim [14] :48), Aisyah
berkata: Aku bertanya, “Di manakah manusia pada waktu itu, ya Rosul Alloh ?”
Rosul menjawab, “Di atas Shiroth (jembatan).” (HR.
Ahmad).
32) Sebagaimana Kami telah memulai panciptaan pertama (=
Dentuman Besar langit dan bumi, Big Bang pertama) begitulah kami akan mengulanginya (=
Dentuman Besar penciptaan langit dan bumi Surga, Big bang kedua). Itulah
suatu janji yang pasti kami tepati; Sesungguhnya Kamilah yang akan
melaksanakannya. (QS. Al Anbiya’ [21] :104).
33) Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan
kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk
orang-orang yang bertakwa,
(yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya),
baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan
memaafkan (kesalahan) orang. Alloh menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan. (QS.
Ali Imron [3] :133-134)