Penciptaan Manusia Pertama
Di Dalam Al-Qur’an
Teka-teki Surga Nabi
Adam dan Buah KhuldiDi Dalam Al-Qur’an
Oleh : Dr. H.M. Nasim Fauzi
A. Latar Belakang Masalah
I. Pendahuluan
Setelah membahas asal-usul manusia dari sudut pandang
filsafat ("Mencari Leluhur Kita Yang Sejati"), kemudian membahas
penciptaan manusia di dalam Kitab Taurot ("Tafsir Baru Kisah Penciptaan
Manusia di Dalam Kitab Taurot"), maka kali ini kita membahasnya
berdasarkan Kitab Suci Al-Qur’an.
Dari dua makalah tadi
telah dibuktikan bahwa sebelum Nabi Adam dan Hawa (Homo sapiens) turun
ke dunia, bumi sudah dihuni oleh manusia-manusia yang diciptakan Alloh Swt.
pada hari ke-6 yaitu Homo
erectus dan Homo Neanderthalensis. Terjadi
interaksi negatif di antara ketiga jenis manusia itu dan berakhir dengan ditenggelamkannya
kedua jenis manusia selain Bani Adam (yaitu Homo
erectus dan Homo Neanderthalensis) dan
diselamatkannya sebagian Bani Adam yang naik bahtera Nabi Nuh yang selanjutnya
berkembang-biak mendominasi bumi.
Pada makalah bulan April
2009 tahun lalu berjudul "Komentar Terhadap Asal-usul Siti Hawa di dalam
Tafsir Al-Manar" telah dibahas asal-usul manusia dengan menafsirkan
ayat-ayat "nafsin wahidah". Dalam makalah itu tafsir ayat ini
digunakan untuk membuktikan bahwa yang dimaksud dengan proses "nafsin
wahidah" (diri yang satu) adalah penciptaan Nabi Adam, bukan seperti
pendapat Syaikh Rosyid Ridho dalam Tafsir "Al-Manar" yang menafsirkan
"nafsin wahidah" sebagai "kesatuan kemanusiaan". Beliau
memakai teori evolusi, bahwa kita Homo
sapiens bukanlah keturunan
Nabi Adam melainkan hasil evolusi manusia purba (yang ternyata pendapat itu
tidak betul).
Pada makalah ini penulis
mengutip pendapat Dr. Maurice Bucaille tentang asal-usul manusia di dalam
Al-Quran sesuai dengan sain modern. Beliau adalah seorang dokter ahli bedah
Perancis yang juga menguasai Kitab Bibel dan sejarahnya, kemudian membandingkan
isinya dengan Kitab Al-Qur-an.
Selain membahas tentang
proses penciptaan langit dan bumi dalam enam hari serta penciptaan manusia pertama, di
dalam Al-Qur’an, disebutkan bahwa proses penciptaan manusia pertama (nafsin
wahidah) itu sama dengan proses kebangkitan manusia dari dalam kubur di hari
kiamat kelak. Selanjutnya dibahas proses perkembang-biakan manusia yang dimulai
dengan proses pembuahan sel telur oleh sel sperma, bersatunya kedua inti selnya
menjadi zygote (nuthfah) lalu berkembang menjadi bayi di dalam rohim seorang
ibu, yang diakhiri dengan kelahirannya. Bayi itu lalu tumbuh menjadi manusia
dewasa yang menua lalu mati. Selama di dunia ini Bani Adam berkembang biak
dengan cara ini (perkawinan sepasang manusia yaitu ayah dan ibu), bukan dengan
cara "nafsin wahidah" (tanpa ayah dan ibu / secara asexual).
Pada makalah ini penulis mencoba membahas :
1. (a) penciptaan nabi Adam dan
(b) kebangkitan manusia di hari kiamat
secara "nafsin wahidah",
2. teka-teki buah Khuldi dan
3.
teka-teki apa dan dimanakah surga Nabi Adam itu.
II. Dasar-dasar ljtihad Tafsir,
II. Dasar-dasar ljtihad Tafsir,
Dasar-dasar
ijtihad dalam menafsirkan Al Qur'an adalah:
1. Memakai Kaidah Bahasa Al Qur'an/
bahasa Arob Klasik,
2. Dengan Al Qur-an sendiri (tafsir
Qur-an dengan Qur-an dan ayat dengan ayat),
3. Sunnah Nabi, utamanya hadis sohih,
4. Ijma' atau konsensus,
5. Pendapat sohabat atau Ahli tafsir
6. Qias atau analogi, dan
7. Akal /ilmu pengetahuan modern.
III. Penciptaan Langit dan Bumi Dalam Enam Hari
Dan Sesungguhnya Telah
kami ciptakan langit dan bumi dan apa yang ada antara keduanya dalam enam hari,
dan kami sedikitpun tidak ditimpa keletihan. (QS. Qof / 50:38).
Tidak seperti yang disebut
dalam Kitab Kejadian, setelah menciptakan langit dan bumi dalam enam hari (dari
hari Ahad sampai hari Jum’at), Tuhan beristirohat pada hari Sabbat karena
lelah. Dengan dasar ini bangsa Yahudi tidak boleh bekerja pada hari Sabtu.
Berbeda dengan kaum Nasroni, mereka menghitung penciptaan langit dan bumi sejak
hari Senin sampai Sabtu sehingga mereka libur dan beribadah pada hari Minggu.
Sekte Advent hari ke-7 mengoreksinya menjadi seperti kaum Yahudi (yaitu libur
pada hari Sabtu).
Di dalam Al-Qur-an,
setelah menciptakan langit dan bumi Alloh Swt. langsung bersemayam di atas arsy
mengatur segala sesuatunya tanpa beristirohat terlebih dahulu.
Dialah yang
menciptakan langit dan bumi dalam enam hari: Kemudian dia bersemayam di atas
´arsy [1453] dia mengetahui apa yang masuk ke dalam bumi dan apa yang keluar
daripadanya dan apa yang turun dari langit dan apa yang naik kepada-Nya [1454].
dan dia bersama kamu di mama saja kamu berada. dan Allah Maha melihat apa yang
kamu kerjakan. (QS. Al-Hadid / 57:4)
[1453] bersemayam di atas
'Arsy ialah satu sifat Allah yang wajib kita imani, sesuai dengan kebesaran
Allah dsan kesucian-Nya.
[1454] yang dimaksud
dengan yang naik kepada-Nya antara lain amal-amal dan do´a-do´a hamba.
Katakanlah:
"Sesungguhnya patutkah kamu kafir kepada yang menciptakan bumi dalam dua
hari dan kamu adakan sekutu-sekutu bagiNya? (yang bersifat) demikian itu adalah
Rabb semesta alam".
Kemudian
("tsumma", menurut Dr. Maurice Bucaile berarti "di samping
itu") Dia menuju kepada penciptaan langit dan langit itu masih merupakan
asap, lalu Dia berkata kepadanya dan kepada bumi: "Datanglah kamu keduanya
menurut perintah-Ku dengan suka hati atau terpaksa". keduanya menjawab:
"Kami datang dengan suka hati".
Maka dia menjadikan
tujuh langit dalam dua hari. dia mewahyukan pada tiap-tiap langit urusannya.
dan kami hiasi langit yang dekat dengan bintang-bintang yang cemerlang dan kami
memeliharanya dengan sebaik-baiknya. Demikianlah ketentuan yang Maha Perkasa
lagi Maha Mengetahui. (QS. Fushilat /41:9-12).
Komentar
Komentar
Pada ayat Al-Quran di atas
disebutkan bahwa proses penciptaan bumi bukan merupakan bagian dari penciptaan
langit, tetapi diciptakan tersendiri. Setelah bumi selesai diciptakan barulah
langit yang waktu itu masih berupa asap dikembangkan lebih lanjut menjadi
bintang-bintang dan matahari, lalu keduanya disatukan ("Datanglah kamu
keduanya").
Dalam ilmu Falak atau
Kosmologi, diperkirakan bahwa alam semesta terbentuk pada 12-14 milyard tahun
yang lalu dalam bentuk sebuah titik sebesar beberapa milimeteri yang sangat
padat dan panas. Titik ini meledak, memuai dan mendingin menjadi kosmos / alam
semesta dimana bumi yang kita diami sekarang berada di dalamnya (teori Dentuman
Besar atau The Big Bang Theory). George
Gamow telah meramalkan adanya
sisa-sisa ledakan berupa radiasi tirai kosmik yang terbentuk 300.000 tahun
pasca ledakan.Pada tahun 1965 Amo Penzias dan Robert Wilson telah menemukan
radiasi tirai kosmik ini, sehingga Teori Dentuman Besar ini telah diterima
kebenarannya oleh para ahli kosmologi.
Sedang bumi menurut teori G.P. Kuiper (1950), terbentuk dari kabut gas purba yang
memampat dan memanas akhirnya menjadi galaksi, bintang-bintang dan matahari
beserta planet-planetnya, satu di antaranya adalah bumi kita ini.
Pemampatan asap adalah
proses fisik, dimana asap itu tetap berupa unsur hidrogen. Setelah padatan asap
itu memanas akhirnya terjadilah proses thermonuklir yaitu atom hidrogen (1
proton) berfusi menjadi atom helium (2 proton) serta terjadi energi berupa
cahaya matahari. Bumi yang terdiri dari 92 macam unsur itu tidak mungkin
berkembang dari matahari yang hanya terdiri dari unsur hidrogen dan helium itu.
Bumi mungkin saja berasal
dari ledakan supernova yang sering terjadi di langit lalu terlempar dan
ditangkap oleh matahari kita, lalu menjadi planet anggota sistem matahari kita
sekarang.
Pada bintang yang besarnya
10x matahari atau lebih, setelah fusi hidrogen menjadi helium dilanjutkan
dengan fusi helium menjadi carbon. Selanjutnya dengan cara yang sama berfusi
menjadi neon, magnesium, belerang dan kemudian menjadi besi (jumlah semuanya
ada 7 unsur). Masing-masing membuat lapisan dengan teras besi sebagai lapisan
terdalam. Bintang itu terus mengerut sampai inti-inti atomnya runtuh dan
bersatu serta memanas. Panas itu menimbulkan ledakan yang kekuatannya tak
terhingga disebut supernova yang sinarnya sangat cemerlang menyamai ratusan
juta terang sinar matahari.
Dalam satu galaksi
rata-rata terjadi satu ledakan supernova setiap beberapa abad. Supernova yang
sangat terkenal adalah yang meledak dan terlihat di Cina pada tanggal 4 Juli
1054. Cahayanya yang sangat cemerlang sampai terlihat pada siang hari selama 2
tahun. Sisa supernova itu sekarang menjadi nebula Kepiting (Crab nebula) yang
dapat dilihat dengan teropong bintang. Dengan spectroscop nebula ini terdiri
dari elektron, hidrogen, nitrogen, oksigen dan unsur-unsur lain yang lebih
berat.
Nebula Kepiting (Crab Nebula)
Badan langit supernova
inilah yang diketahui mempunyai unsur-unsur (7 unsur) seperti yang ada di bumi.
Namun unsur-unsur di bumi jauh lebih banyak lagi, yakni sampai 92 macam !
Jadi, supernova bukanlah
asal dari bumi. Dari manakah asal bumi itu ? Tentu saja bukan dari supernova
karena supernova masih termasuk bagian dari langit. Telah disebutkan pada awal
komentar bahwa bumi oleh Alloh Swt. diciptakan sendiri yang terpisah dari
penciptaan langit.
Bila pemikiran bahwa bumi
diciptakan terpisah dari penciptaan langit itu benar, maka di alam semesta ini
hanya bumilah (bersama dengan system mataharinya) satu-satunya tempat yang
dapat dihuni oleh manusia. Tidak ada planet lain yang sepertinya baik di
galaksi Bimasakti ini atau di galaksi-galaksi lainnya. Lalu, bila UFO memang
ada, dari manakah asal UFO dan makhluk cerdas yang ada di dalamnya itu ?
Bila penciptaan 7 unsur
pada supernova saja sudah begitu hebatnya (sinarnya sangat cemerlang menyamai
ratusan juta terang sinar matahari), bagaimana pula penciptaan 92 unsur itu ?
Wallohu Akbar.
IV. Tafsir Ayat dengan Ayat atas "Nafsin Wahidah".
Metode tafsir ayat dengan
ayat ini diperkenalkan oleh Toshihiko Izutsu" (Profesor, ahli bahasa Arab
kuno di Universitas Keio, Tokyo dan Mc Gill University Canada), dimana suatu
kata yang tidak jelas artinya di satu ayat akan diterangkan / didefinisikan
pada ayat-ayat lain yang mengandung kata tersebut. Menurut Izutsu, bahasa yang
dipakai Al-Qur’an adalah bahasa Arob kuno yang sering berbeda artinya dengan bahasa
Arob modern. Misalnya kata "r-z-q" dalam bahasa Arob modern diartikan
dengan "penghasilan" yang bisa berarti uang, materi dan kekayaan.
Tetapi di dalam bahasa Arob kuno "r-z-q" berarti makanan dan minuman.
Oleh karena itu bila kita berdoa memohon rizqi yang barokah dengan maksud ingin
kaya, secara bahasa Arob Qurani sebenarnya yang kita mohon adalah agar kita
tidak sampai kekurangan makanan dan minuman.
Menurut Izutsu sesuatu
kata di dalam Al-Qur’an hanya mempunyai satu arti saja. Sedang pada kitab-kitab
tafsir pada umumnya, suatu kata bisa berarti ganda, misalnya kata
"n-f-s" di dalam tafsir surat Al-Maidah (5: 32) berarti
"jiwa", dalam surat Al-Fajr (89: 27) berarti "nafsu", dalam
surat Al-Ankabut (29: 57) berarti "nyawa/ roh", bahkan dalam surat
Asy-Syura (42: 11) "n-f-s" menjadi asal-usul binatang. Menurut Izutsu
semua kata "n-f-s" tadi hanya mempunyai satu arti, dalam bahasa Arab
kuno artinya adalah "diri atau badan".
Untuk bisa mengetahui
artinya dalam bahasa Arob kuno tadi, Izutsu mempelajarinya dari syair-syair
Arob kuno yang dikumpulkannya.
Prosedur tafsir ayat
dengan ayat ini adalah : mula-mula kita kumpulkan semua ayat yang mengandung
akar kata yang sama (dalam hal ini "n-f-s") kemudian dianalisa: apa
yang dimaksud Sang Pencipta Kitab ini (Alloh swt.) terhadap akar kata itu.
Untuk mencari ayat-ayat
tersebut kita bisa menggunakan Kamus Al-Qur'an. Di pasar sudah ada kamus-kamus
ini yang berbahasa Indonesia, di antaranya adalah Qomus Al-Quran karangan
Abdulqodir Hasan dan Konkordansi Qur'an karangan Ali Audah.
1. Hai sekalian manusia, bertakwalah
kepada Tuhan kalian yang telah menciptakan kalian dari "badan yang
satu" ("nafsin wahidah"), dan dari padanya Allah membentuk
isterinya; dan dari keduanya Allah memperkembang biakkan laki-laki dan
perempuan yang banyak. Dan bertakwalah kepada Allah yang dengan (mempergunakan)
nama-Nya kalian saling meminta satu sama lain, dan (peliharalah) hubungan
silaturrohim. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasi kalian. (QS. An Nisa /4:1)
2. Dialah Yang menciptakan kalian dari
"badan yang satu" ("nafsin wahidah" di "surga Nabi
Adam") dan dari padanya Dia membentuk pasangannya (zaujaha berarti
pasangannya, sedang isterinya adalah "zaujatuha", pen.), agar dia
merasa senang kepadanya. Maka (di bumi, pen.) setelah dicampurinya, isterinya
itu mengandung kandungan yang ringan, dan teruslah dia merasa ringan (beberapa
waktu). Kemudian tatkala dia merasa berat, keduanya (suami/ isteri) bermohon
kepada Allah, Tuhannya seraya berkata: "Sesungguhnya jika Engkau memberi
kami anak yang saleh, tentulah kami termasuk orang-orang yang bersyukur". (Al-A'raaf 7:189).
3. Ia menciptakan kalian dari "badan
yang satu" ("nafsin wahidah" di "surga Nabi Adam"),
kemudian Dia jadikan dari padanya pasangannya; dan (di bumi, pen.) Ia
mengadakan untuk kamu binatang-binatang ternak dengan delapan ekor: (empat)
pasangan (jantan dan betina). Ia menjadikan kalian dalam kandungan ibu kalian kejadian
demi kejadian dalam tiga kegelapan. Yang demikian (kekuasaan-Nya) ialah Allah
Tuhan kalian; Tuhan yang mempunyai kerajaan; tiada Tuhan selain Dia; maka
bagaimana kalian dapat dipalingkan (dari mematuhi perintah-Nya)? (Az-Zumar 39:6)
4. Dan Dialah yang menciptakan kalian
dari " yang satu" ("nafsin wahidah di "Surga Nabi
Adam"), maka (di bumi - bagi kalian) ada tempat tetap dan tempat simpanan.
Sesungguhnya telah Kami jelaskan tanda-tanda kebesaran Kami kepada orang-orang
yang mengetahui. (Al-An'aam 6:98).
Komentar :
Pada keempat ayat di atas
dikatakan bahwa kita semua / Homo
sapiens berasal dari
"nafsin wahidah" yang pada kitab tafsir biasanya diterjemahkan dengan
"diri yang satu" yaitu Nabi Adam. Kemudian dari bagian badan Nabi
Adam itu diciptakan-Nya pasangannya (zaujaha) yaitu Hawa. Kedua nenek moyang
kita itu ditempatkan di dalam jannah (yang berarti kebun = surga). Semua isi
surga itu boleh dinikmati oleh mereka berdua kecuali buah pohon (sajaroh) itu.
Atas godaan Iblis keduanya kemudian memakan buah itu (menurut iblis buah itu
namanya khuldi = kekal). Karena melanggar larangan Alloh Swt. keduanya beserta
sang penggoda yaitu Iblis dikeluarkan dari surga diturunkan ke bumi. Di atas
bumi kita ini keduanya tinggal, kawin dan beranak-pinak.
Proses perkembang-biakan
ini terjadi melalui saling cinta, kemudian kawin dan bercampur, mengandung dan
melahirkan.
5. Tidaklah Allah menciptakan (Nabi Adam,
pen.) dan membangkitkan kalian (dari dalam kubur) itu melainkan hanyalah
seperti (membuat dan membangkitkan) "badan yang satu" ("nafsin
wahidah") saja. Sesungguhnya Allah Maha Mendengar, lagi Maha Melihat.(QS. Luqman /31:28)
V. Penciptaan Manusia di
Dalam Al-Qur’an Menurut Dr. Maurice Bucaille
(disertai komentar-komentar penulis)
Dr. Maurice Bucaille
adalah seorang dokter ahli bedah Perancis yang mendapat hidayah Islam dari
Alloh Swt.
Prof. Dr. Maurice Bucaille
Ia terpilih untuk
melakukan penelitian atas mummi Pharaoh Merneptah. Dalam memenuhi tugas itu ia
tertarik untuk mempelajari Al-Qur-an. Untuk itu dia berkunjung ke Saudi Arabia.
Di sana dia mendapat penjelasan dari Raja Faisol sendiri tentang Islam dan
Kitab Suci Al-Quran yang sangat sesuai dengan sains modern.
Tentang mayat phiraun di
dalam Al-Qur-an disebutkan :
Maka pada hari Ini kami selamatkan badanmu[704] supaya kamu dapat menjadi pelajaran
bagi orang-orang yang datang sesudahmu dan Sesungguhnya kebanyakan dari manusia
lengah dari tanda-tanda kekuasaan kami. (QS.
Yunus / 10:92)
[704] yang diselamatkan
Allah ialah tubuh kasarnya, menurut sejarah, setelah Fir'aun itu tenggelam
mayatnya terdampar di pantai diketemukan oleh orang-orang Mesir tahun 1898 lalu
dibalsem, sehingga utuh sampai sekarang dan dapat dilihat di musium Mesir,
Keterangan ini sangat
cocok dengan kenyataan yang didapatnya di Mesir. Berbeda dengan riwayatnya di
dalam Bibel bahwa Pharao tenggelam di laut tanpa keterangan tentang mayatnya.
Dia mempelajari Al-Quran dan tafsirnya itu melalui buku-buku terjemahan. Tetapi cara ini tidak memuaskannya karena menurut Bucaille para penafsir Al-Qur’an dan penerjemahnya itu tidak menguasai sains dan bahasa Arab (kuno) sehingga terjemahannya tidak pas. Maka dia lalu mempelajari bahasa Arab agar bisa membaca Al-Qur’an tentang sains dari sumber aslinya. Akhirnya dia menemukan keunggulan dan kebenaran Al-Qur’an dari penelitiannya itu.
Dia mempelajari Al-Quran dan tafsirnya itu melalui buku-buku terjemahan. Tetapi cara ini tidak memuaskannya karena menurut Bucaille para penafsir Al-Qur’an dan penerjemahnya itu tidak menguasai sains dan bahasa Arab (kuno) sehingga terjemahannya tidak pas. Maka dia lalu mempelajari bahasa Arab agar bisa membaca Al-Qur’an tentang sains dari sumber aslinya. Akhirnya dia menemukan keunggulan dan kebenaran Al-Qur’an dari penelitiannya itu.
Di dalam buku "Bibel,
Qur-an dan Sains Modern" dikatakannya bahwa ayat-ayat tentang sains
letaknya terserak di seluruh Al-Qur’an sehingga untuk membahasnya ayat-ayat itu
harus dikumpulkan terlebih dahulu menurut temanya. Dalam ilmu Tafsir cara ini
dikenal dengan nama Tafsir tematis.
Di dalam "Asal-usul
Manusia Menurut Bibel, Al-Quran Sains" uraian tentang asal-usul manusia
menurut Bucaille terbagi atas :
1. Asal-usul Kehidupan,
Bahwa Semua Kehidupan dari Air.
Dan apakah orang-orang
yang kafir tidak bahwasanya langit dan bumi itu keduanya dahulu
adalah suatu yang padu, Kemudian kami pisahkan antara keduanya. dan dari air
kami jadikan segala sesuatu yang hidup. Maka mengapakah mereka tiada juga
beriman? (QS. Al-Anbiya’ [21] :30).
Yang telah menjadikan
bagimu bumi sebagai hamparan dan yang telah menjadikan bagimu di bumi itu
jalan-jalan, dan menurunkan dari langit air hujan. Maka kami tumbuhkan dengan
air hujan itu berjenis-jenis tumbuh-tumbuhan yang bermacam-macam. (QS.Toha [20] :53)
Dan Allah telah menciptakan semua jenis
hewan dari air, Maka sebagian dari hewan itu ada yang berjalan di atas perutnya
dan sebagian berjalan dengan dua kaki sedang sebagian (yang lain) berjalan
dengan empat kaki. Allah membuat apa yang dikehendaki-Nya, Sesungguhnya Allah
Maha Kuasa atas segala sesuatu. (QS. An-Nur [24] :45)
2. Keberlangsungan Kehidupan,
Alloh Swt. Menciptakan Tumbuh-tumbuhan Berpasang-pasangan.
Alloh Swt. Menciptakan Tumbuh-tumbuhan Berpasang-pasangan.
Dan Dia-lah Tuhan yang membentangkan bumi
dan menjadikan gunung-gunung dan sungai-sungai padanya. dan menjadikan padanya
semua buah-buahan berpasang-pasangan [765], Allah menutupkan malam kepada
siang. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda (kebesaran
Allah) bagi kaum yang memikirkan. (QS. Ar-Ro’d 13:3)
[765] yang dimaksud berpasang-pasangan, ialah jantan dan betina, pahit dan manis, putih dan hitam, besar kecil dan sebagainya.
[765] yang dimaksud berpasang-pasangan, ialah jantan dan betina, pahit dan manis, putih dan hitam, besar kecil dan sebagainya.
3. Makna Spiritual Pemciptaan Manusia dari Tanah.
Dan Allah menumbuhkan kamu sebagai suatu
tumbuhan dari tanah,
Kemudian dia mengembalikan kamu (setelah mati, pen.) ke dalam tanah dan mengeluarkan kamu (daripadanya pada hari kiamat) sebagai suatu keluaran baru. (QS. Nuh 71:17-18)
Kemudian dia mengembalikan kamu (setelah mati, pen.) ke dalam tanah dan mengeluarkan kamu (daripadanya pada hari kiamat) sebagai suatu keluaran baru. (QS. Nuh 71:17-18)
Dari (unsur-unsur, pen.) bumi itulah kami
menjadikan kamu dan kepadanya (setelah mati dan dikubur, pen.) kami akan
mengembalikan kamu dan daripadanya kami akan mengeluarkan kamu pada kali yang
lain, (pada hari kiamat, pen.) (QS. Toha / 20:55)
Dan kepada Tsamud (Kami utus) saudara
mereka Sholeh. Sholeh berkata: "Hai kaumku, sembahlah Allah, sekali-kali
tidak ada bagimu Tuhan selain Dia. Dia Telah menciptakan kamu dari
(unsur-unsur, pen.) bumi dan menjadikan kamu pemakmurnya [726], Karena itu
mohonlah ampunan-Nya, Kemudian bertobatlah kepada-Nya, Sesungguhnya Tuhanku
amat dekat (rahmat-Nya) lagi memperkenankan (doa hamba-Nya)." (QS. Hud / 11:61)
[726] Maksudnya: manusia dijadikan
penghuni dunia untuk menguasai dan memakmurkan dunia.
Komentar :
Makna spiritual dari tanah
di sini adalah materi / unsur-unsur yang dapat diekstraksi dari tanah, meliputi
berbagai unsur atom yang membentuk molekul-molekul sebagai bagian terkecil
tubuh manusia. Kadar unsur-unsur ini di dalam tanah bervariasi dari sangat
sedikit (micro) sampai banyak. Unsur-unsur di dalam tanah yang berperan penting
bagi kehidupan tumbuh-tumbuhan, binatang dan manusia adalah : 1. Carbon (C), 2.
Oksigen (O), 3. Hidrogen (H), 4. Nitrogen (N), 5. Sulfur (S), 6. Phosphor (P),
7. Chlorine (Cl), 8. Silicon (Si), 9. Potassium / Kalium (K), 10. Calcium (Ca),
11. Magnesium (Mg), dan 12. besi / Ferrum (Fe)
.
Hai manusia, jika kamu
dalam keraguan tentang kebangkitan (dari kubur), maka (ketahuilah) Sesungguhnya
kami Telah menjadikan (nenek moyang, pen.) kamu dari tanah gemuk (soil),
Kemudian dari setetes mani, Kemudian dari sesuatu yang bergantung (alaqoh),
Kemudian dari segumpal daging yang sempurna kejadiannya dan yang tidak
sempurna, agar kami jelaskan kepada kamu dan kami tetapkan dalam rahim, apa
yang kami kehendaki sampai waktu yang sudah ditentukan, Kemudian kami keluarkan
kamu sebagai bayi, Kemudian (dengan berangsur-angsur) kamu sampailah kepada
kedewasaan, dan di antara kamu ada yang diwafatkan dan (adapula) di antara kamu
yang dipanjangkan umurnya sampai pikun, supaya dia tidak mengetahui lagi
sesuatupun yang dahulunya Telah diketahuinya. dan kamu lihat bumi ini kering,
Kemudian apabila Telah kami turunkan air di atasnya, hiduplah bumi itu dan
suburlah dan menumbuhkan berbagai macam tumbuh-tumbuhan yang indah. (QS. Nuh / 22:5)
Dialah yang
menciptakan (nenek moyang, pen.) kamu dari lempung, sesudah itu ditentukannya
ajal (kematianmu), dan ada lagi suatu ajal yang ada pada sisi-Nya (yang Allaoh
Swt. sendirilah mengetahuinya yaitu hari kiamat, pen.), Kemudian kamu masih
ragu-ragu (tentang berbangkit dari kubur pada hari kiamat). (QS. Al-An’am / 6:2).
Yang membuat segala
sesuatu yang dia ciptakan sebaik-baiknya dan yang memulai penciptaan manusia
dari tanah. (As-Sajdah / 32:7)
Maka tanyakanlah
kepada mereka (musyrik Mekah): "Apakah mereka yang lebih kukuh kejadiannya
ataukah apa [1273] yang Telah kami ciptakan itu? (langit dan bumi, pen.)"
Sesungguhnya kami Telah ciptakan (nenek moyang, pen.) mereka dari tanah liat. (As-Shoffat /37:11).
[1273] Maksudnya:
malaikat, langit, bumi dan lain-lain.
Dia membentuk manusia
(nabi Adam, pen.) dari tanah kering seperti tembikar, (QS. Ar-Rohman / 55:14).
Dan Sesungguhnya kami
Telah menciptakan manusia (Adam) dari tanah liat kering (yang berasal) dari
lumpur hitam yang diberi bentuk. (QS. Al-Hijr / 15:26).
Dan Sesungguhnya kami
Telah meciptakan manusia dari suatu saripati (berasal) dari tanah. (QS. Al-Mu’minun / 23:12)
4. Transformasi-transformasi Manusia Sepanjang Berabad-abad.
Sesungguhnya kami
Telah menciptakan kamu (Adam), lalu kami bentuk tubuhmu, Kemudian kami katakan
kepada para malaikat: "Bersujudlah kamu kepada Adam", Maka merekapun
bersujud kecuali iblis. dia tidak termasuk mereka yang bersujud .(QS.
Al-A’rof / 7:11)
Komentar :
Di dalam ayat ini
penciptaan Nabi Adam ada 2 proses, pertama-tama dibuat dari unsur-unsur tanah,
kemudian diproses membentuk tubuhnya.
Dan (ingatlah), ketika
Tuhanmu berfirman para malaikat: "Sesungguhnya Aku akan menciptakan
seorang manusia dari tanah liat kering (yang berasal) dari lumpur hitam yang
diberi bentuk,
[796] dimaksud dengan sujud di sini bukan menyembah, tetapi sebagai penghormatan.
Komentar :
Pada ayat ini penciptaan
Nabi Adam ada 4 tingkat,
(i) pertama-tama dibuat dari bahan dasar
tanah, kemudian
(ii) dibentuk lalu
(iii) disempurnakan, akhirnya
(iv) ditiupkan ruh.
Yang Telah menciptakan kamu (di dalam
kandungan ibu, pen.) lalu menyempurnakan kejadianmu dan menjadikan (susunan
tubuh)mu seimbang,
Dalam bentuk apa saja yang dia kehendaki, dia menyusun tubuhmu. (QS. Infithoor /82:7-8).
Dalam bentuk apa saja yang dia kehendaki, dia menyusun tubuhmu. (QS. Infithoor /82:7-8).
Komentar :
Begitu juga penciptaan
manusia di dalam kandungan ibu (in vivo). (i) Dari bahan dasar air dan
unsur-unsur tanah, lalu (ii) dibentuk dan (iii) disempurnakan kejadiannya dalam
beberapa tingkat (morfogenesis). (iv) Pada umur 100 hari ditiupkan-Nya ruh dan
ditentukan takdirnya.
Perbedaannya dengan
penciptaan Nabi Adam adalah bila kita diciptakannya di dalam kandungan ibu (in
vivo), berasal dari sepasang benih yaitu spermatozoa dan sel telur (= 2), yaitu
reproduksi secara sexual (kawin), maka Nabi Adam diciptakan di luar kandungan
ibu (in vitro), bukan dibuat dari dua sel benih, yaitu tanpa perkawinan
(asexual), tetapi secara "Kun fayakun" langsung jadi satu sel
"nafsin wahidah" ( =1), tumbuh-kembang dan disempurnakan. Akhirnya
ditiupkan Ruh-Nya.
Sesungguhnya kami
Telah membuat manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya . (QS. At-Tin / 95:4)
Padahal dia
Sesungguhnya Telah membentuk kamu dalam beberapa tingkatan kejadian [1519]. (QS. Nuh / 71:14)
[1519] lihat surat Al Mu'minun ayat 12, 13
dan 14.
Kami Telah membentuk
mereka dan menguatkan persendian tubuh mereka, apabila kami menghendaki, kami
sungguh-sungguh mengganti (mereka) dengan orang-orang yang serupa dengan
mereka. (QS. Al-Insan [76] : 28).
Dan Tuhanmu Maha Kaya
lagi mempunyai rohmat. jika dia menghendaki niscaya dia memusnahkan kamu dan
menggantimu dengan siapa yang dikehendaki-Nya setelah kamu (musnah),
sebagaimana dia Telah menjadikan kamu dari keturunan orang-orang lain.(QS. Al-An’am 6:133).
VI. Reproduksi Manusia
VI. Reproduksi Manusia
Dia Telah membentuk
manusia dari nuthfah (=zygote atau calon manusia), tiba-tiba ia menjadi
pembantah yang nyata. (QS. An-Nahl/ 16:4).
"Nuthfah" berarti ‘jatuh bertitik atau menetes'.
"Nuthfah" berarti ‘jatuh bertitik atau menetes'.
Bukankah (manusia)
dahulu adalah nuthfah yang berasal dari setetes mani yang ditumpahkan (ke dalam
rahim, dan bersatu dengan sel telur, pen.), (QS. Al-Qiyamah/ 75:37).
Komentar
Nuthfah -yang selanjutnya
berkembang menjadi manusia- di dalam kitab-kitab tafsir Al-Qur-an biasanya
diterjemahkan atau merupakan padanan dari mani atau sel bibit laki-laki.
Padahal manusia diciptakan bukan hanya dari sel bibit laki-laki (spermatozoa)
saja tetapi merupakan kombinasi sel bibit laki-laki dan wanita (ovum). Proses
kombinasi antara ovum dan spermatozoa ini disebut fertilisasi atau pembuahan.
Hasil pembuahannya disebut zygote. Maka terjemahan nuthfah bukanlah mani,
tetapi zygote (sel calon manusia).
Komentar
Pada mammalia dan manusia fertilisasi ini terjadi di dalam saluran telur (tuba
Fallopii). Kemudian zygote ini didorong masuk ke dalam rongga rohim (uterus).
Dalam perjalanan itu "sel tunggal" zygote atau nutfah tersebut
membelah diri (mitosis) menjadi beberapa sel tanpa pertambahan volume. Setelah
tertanam di dalam dinding uterus bagian dalam barulah terjadi pertambahan volume
dan berkembang menjadi alaqoh (blastocyst).
Kemiripan "nuthfah" dengan "nafsin wahidah"
atau "badan tunggal".
Kalau kita perhatikan
"sel tunggal" nuthfah ini mirip dengan "nafsin wahidah"
atau "badan tunggal" Nabi Adam. Bedanya adalah "sel
tunggal" nuthfah adalah hasil pembuahan atau proses perkawinan (sexual)
yang terjadi di dalam tubuh seorang ibu (in vivo). Sedang "nafsin
wahidah" nabi Adam bukan merupakan hasil pembuahan (asexual) tetapi hasil
dari proses "kun fayakun" dan terjadi di luar tubuh seorang ibu (in vitro).
Dari setetes mani,
Allah membentuk (kholaqo) lalu menentukannya (faqoddarohu)[1557]. (QS. Abasa/ 80:19).
Kholaqo berarti membentuk
dengan proporsi yang sesuai.
[1557] yang dimaksud
dengan menentukannya ialah menentukan fase-fase kejadiannya, umurnya, rezkinya,
dan nasibnya.
Sesungguhnya kami
Telah menciptakan manusia dari setetes mani yang bercampur (ansyaj – dengan sel
telur, pen.) [1535] yang kami hendak mengujinya (dengan perintah dan larangan),
Karena itu kami jadikan dia mendengar dan Melihat. (QS. Al-Insan/ 76:2).
[1535] Maksudnya:
bercampur antara benih lelaki dengan perempuan.
Kemudian dia
menjadikan keturunannya dari saripati air yang hina (mahin). (QS. As-Sajdah/ 32:8)
Sifat hina selain
diterapkan pada sifat cairan itu sendiri, juga pada fakta bahwa ia disemprotkan
melalui saluran kencing.
Bukankah (manusia)
dahulu adalah nuthfah (zygote) dari sejumlah kecil sperma yang ditumpahkan (ke
dalam rahim, dan bersatu dengan sel telur, pen.),
Kemudian ia menjadi
sesuatu yang bergantung (alaqoh), lalu Allah membentuknya (kholaqo) dalam
ukuran yang tepat dan selaras. (Al-Qiyamah /75:37-38).
Merupakan fakta bahwa
telur yang telah dibuahi tertanam dalam selaput lendir rahim kira-kira pada
hari keenam setelah pembuahan dan secara anatomis sungguh telur itu merupakn
sesuatu yang tergantung (alaqoh). Terjemah alaqoh = segumpal darah menurut
Bucaille tidak tepat.
Kemudian nuthfah itu kami jadikan sesuatu
yang tergantung (alaqoh), lalu alaqoh itu kami jadikan segumpal daging yang
digulung-gulung (mudzghoh), dan mudzghoh itu kami jadikan tulang belulang, lalu
tulang belulang itu kami bungkus dengan daging. Kemudian kami jadikan dia
makhluk yang (berbentuk) lain. Maka Maha sucilah Allah, Pencipta yang paling
baik. (QS. Al-Mu’minun/ 23:14).
Inti dari pasal VI ini adalah :
=====================================================
adanya kemiripan antara "badan tunggal" nuthfah atau zygote yang merupakan hasil proses pembuahan sel telur oleh sel mani (proses sexual) dan berkembang di dalam rohim sorang ibu ("in vivo")
dengan
proses "nafsin wahidah" Nabi Adam yang diciptakan secara "kun fayakun" (asexual) dan berkembang tanpa bantuan seorang ibu ("in vitro").
=====================================================
VII. Hikayat Nabi Adam di Dalam Al-Qur’an
Dia-lah Allah, yang
menciptakan segala yang ada di bumi untuk kamu dan dia berkehendak (membentuk)
langit, lalu dijadikan-Nya tujuh langit. dan dia Maha mengetahui segala
sesuatu.
Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada
para malaikat: "Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang kholifah di
muka bumi." mereka berkata: "Mengapa Engkau hendak menjadikan
(kholifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan
menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan
mensucikan Engkau?" Tuhan berfirman: "Sesungguhnya Aku mengetahui apa
yang tidak kamu ketahui." (Al-Baqoroh / 2:29-30)
Komentar:
Pertanyaan para malaikat
kepada Alloh Swt. mengapa akan membuat kholifah (manusia) di muka bumi yang
suka menumpahkan darah menunjukkan bahwa para malaikat mengetahui watak manusia
yang jahat karena menurut Kitab Kejadian, sebelum Alloh Swt. menciptakan Nabi
Adam setelah hari ke-7, pada hari ke-6 telah diciptakan-Nya manusia lain di
bumi (Homo erectus dan Homo neanderthalensis) yang
wataknya jahat. Pada gua bekas hunian Homo
erectus di dekat Peking
terdapat bekas-bekas kanibalisme (manusia membunuh dan memakan manusia
lainnya). Masalah ini bisa dibaca pada makalah bulan Desember 2009 berjudul
"Tafsir Baru Kisah Penciptaan Manusia Di Dalam Kitab Taurot"
.
.
Sesungguhnya kami Telah menciptakan kamu
(Adam), lalu kami bentuk tubuhmu, Kemudian kami katakan kepada para malaikat:
"Bersujudlah kamu kepada Adam", Maka merekapun bersujud kecuali
iblis. dia tidak termasuk mereka yang bersujud.
Allah berfirman:
"Apakah yang menghalangimu untuk bersujud (kepada Adam) di waktu Aku
menyuruhmu?" menjawab Iblis "Saya lebih baik daripadanya: Engkau
ciptakan saya dari api sedang dia Engkau ciptakan dari tanah". (QS. Al-A’rof / 7 :11-12)
Dan (ingatlah) ketika
kami Berkata kepada malaikat: "Sujudlah kamu kepada Adam", Maka
mereka sujud kecuali iblis. ia membangkang.
Maka kami berkata: "Hai Adam,
Sesungguhnya (iblis) adalah musuh bagimu dan bagi pasanganmu (zaujika),
Maka sekali-kali janganlah sampai ia mengeluarkan kamu berdua dari surga, yang
menyebabkan kamu menjadi celaka. (QS. Thoha / 20:116-117)
Dan (ingatlah),
tatkala kami berfirman kepada para malaikat: "Sujudlah kamu semua kepada
Adam", lalu mereka sujud kecuali iblis. dia berkata: "Apakah Aku akan
sujud kepada orang yang Engkau ciptakan dari tanah?"
Dia (iblis) berkata: "Terangkanlah
kepadaku inikah orangnya yang Engkau muliakan atas diriku? Sesungguhnya jika
Engkau memberi tangguh kepadaku sampai hari kiamat, niscaya benar-benar akan
Aku sesatkan keturunannya, kecuali sebahagian kecil".
Tuhan berfirman:
"Pergilah, barangsiapa di antara mereka yang mengikuti kamu, Maka
Sesungguhnya neraka Jahannam adalah balasanmu semua, sebagai suatu pembalasan
yang cukup.
Dan hasunglah siapa yang kamu sanggupi di
antara mereka dengan ajakanmu, dan kerahkanlah terhadap mereka pasukan berkuda
dan pasukanmu yang berjalan kaki dan berserikatlah dengan mereka pada harta dan
anak-anak dan beri janjilah mereka. dan tidak ada yang dijanjikan oleh syaitan
kepada mereka melainkan tipuan belaka [861].
Sesungguhnya
hamba-hamba-Ku, kamu dapat berkuasa atas mereka. dan cukuplah Tuhan-mu
sebagai Penjaga". (QS. Al-Isro / 17:61-65)
[861] maksud ayat Ini
ialah Allah memberi kesempatan kepada Iblis untuk menyesatkan manusia dengan
segala kemampuan yang ada padanya. tetapi segala tipu daya syaitan itu tidak
akan mampu menghadapi orang-orang yang benar-benar beriman.
Dan (ingatlah), ketika
Tuhanmu berfirman kepada para malaikat: "Sesungguhnya Aku akan membuat
seorang manusia dari tanah liat kering (yang berasal) dari lumpur hitam yang
diberi bentuk,
Maka apabila Aku Telah
menyempurnakan kejadiannya, dan Telah meniupkan kedalamnya ruh (ciptaan)-Ku,
Maka tunduklah kamu kepadanya dengan bersujud [796].
Maka bersujudlah para
malaikat itu semuanya bersama-sama,
Kecuali iblis. ia enggan ikut besama-sama
(malaikat) yang sujud itu.
Allah berfirman: "Hai iblis, apa
sebabnya kamu tidak (ikut sujud) bersama-sama mereka yang sujud itu?"
Berkata Iblis:
"Aku sekali-kali tidak akan sujud kepada manusia yang Engkau Telah menciptakannya
dari tanah liat kering (yang berasal) dari lumpur hitam yang diberi
bentuk"
Allah berfirman:
"Keluarlah dari surga, Karena Sesungguhnya kamu terkutuk,
Dan Sesungguhnya
kutukan itu tetap menimpamu sampai hari kiamat".
Berkata Iblis: "Ya Tuhanku, (kalau
begitu) Maka beri tangguhlah kepadaku sampai hari (manusia) dibangkitkan [797].
Allah berfirman:
"(Kalau begitu) Maka Sesungguhnya kamu termasuk orang-orang yang diberi
tangguh,
Sampai hari (suatu)
waktu yang Telah ditentukan [798],
Allah berfirman: "Ini adalah jalan
yang lurus, kewajiban Aku-lah (menjaganya) [800].
Iblis berkata: "Ya Tuhanku, oleh sebab
Engkau Telah memutuskan bahwa Aku sesat, pasti Aku akan menjadikan mereka
memandang baik (perbuatan ma'siat) di muka bumi, dan pasti Aku akan menyesatkan
mereka
,
Kecuali hamba-hamba Engkau yang mukhlis [799] di antara mereka".
Sesungguhnya
hamba-hamba-Ku tidak ada kekuasaan bagimu terhadap mereka, kecuali orang-orang
yang mengikut kamu, yaitu orang-orang yang sesat.
Dan Sesungguhnya
Jahannam itu benar-benar tempat yang Telah diancamkan kepada mereka
(pengikut-pengikut syaitan) semuanya. (QS. Al-Hijr / 15 :28-43)
[796] dimaksud dengan sujud di sini bukan
menyembah, tetapi sebagai penghormatan.
[797] maksudnya Iblis memohon agar dia
tidak diazab dari sekarang melainkan diberikan kebebasan hidup sampai hari
berbangkit.
[798] yakni waktu tiupan pertama tanda
permulaan hari kiamat.
[799] yang dimaksud dengan mukhlis ialah
orang-orang yang Telah diberi taufiq untuk mentaati segala petunjuk dan perintah
Allah s.w.t.
[800] maksudnya pemberian taufiq dari
Allah s.w.t. untuk mentaati-Nya, sehingga seseorang terlepas dari tipu daya
syaitan mengikuti jalan yang lurus yang dijaga Allah s.w.t. jadi sesat atau
tidaknya seseorang adalah Allah yang menentukan.
(Ingatlah) ketika
Tuhanmu berfirman kepada malaikat: "Sesungguhnya Aku akan menciptakan
manusia dari tanah".
Maka apabila Telah Kusempurnakan dan Kutiupkan kepadanya roh (ciptaan)Ku; Maka hendaklah kamu
tersungkur dengan bersujud kepadanya".
Lalu seluruh malaikat
itu bersujud semuanya,
Kecuali Iblis; dia
menyombongkan diri dan dia termasuk orang-orang yang kafir.
Allah berfirman:
"Hai iblis, apakah yang menghalangi kamu sujud kepada yang Telah Ku-bangun
dengan kedua tangan-Ku. apakah kamu menyombongkan diri ataukah kamu (merasa)
termasuk orang-orang yang (lebih) tinggi?". (QS. Shad / 38:71-75)
Iblis berkata:
"Aku lebih baik daripadanya, Karena Engkau ciptakan Aku dari api,
sedangkan dia Engkau ciptakan dari tanah".
Allah berfirman:
"Maka keluarlah kamu dari surga; Sesungguhnya kamu adalah orang yang
terkutuk,
Sesungguhnya
kutukan-Ku tetap atasmu sampai hari pembalasan".
Iblis berkata: "Ya Tuhanku, beri
tangguhlah Aku sampai hari mereka dibangkitkan".
Allah berfirman:
"Sesungguhnya kamu termasuk orang-orang yang diberi tangguh,
Sampai kepada hari
yang Telah ditentukan waktunya (hari kiamat)".
Iblis menjawab: "Demi kekuasaan Engkau
Aku akan menyesatkan mereka semuanya,
Sesungguhnya Aku pasti
akan memenuhi neraka Jahannam dengan jenis kamu dan dengan orang-orang yang
mengikuti kamu di antara mereka kesemuanya. (QS. Shad / 38:76-85)
[1304] yang dimaksud
dengan mukhlis ialah orang-orang yang Telah diberi taufiq untuk mentaati segala
petunjuk dan perintah Allah s.w.t.
Dan dia mengajarkan
kepada Adam nama-nama (benda-benda) seluruhnya, Kemudian mengemukakannya kepada
para malaikat lalu berfirman: "Sebutkanlah kepada-Ku nama benda-benda itu
jika kamu memang benar orang-orang yang benar!"
Mereka menjawab:
"Maha Suci Engkau, tidak ada yang kami ketahui selain dari apa yang Telah
Engkau ajarkan kepada Kami; Sesungguhnya Engkaulah yang Maha mengetahui lagi
Maha Bijaksana [35]."
Allah berfirman:
"Hai Adam, beritahukanlah kepada mereka nama-nama benda ini." Maka
setelah diberitahukannya kepada mereka nama-nama benda itu, Allah berfirman:
"Bukankah sudah Ku katakan kepadamu, bahwa Sesungguhnya Aku mengetahui
rahasia langit dan bumi dan mengetahui apa yang kamu lahirkan dan apa yang kamu
sembunyikan?"
Dan (Ingatlah) ketika
kami berfirman kepada para malaikat: "Sujudlah[36] kamu kepada Adam,"
Maka sujudlah mereka kecuali Iblis; ia enggan dan takabur dan adalah ia
termasuk golongan orang-orang yang kafir.
Dan kami berfirman:
"Hai Adam, diamilah oleh kamu dan isterimu surga ini, dan makanlah
makanan-makanannya yang banyak lagi baik dimana saja yang kamu sukai, dan
janganlah kamu dekati pohon ini [37], yang menyebabkan kamu termasuk
orang-orang yang zalim. (QS. Al-Baqoroh / 2:31-35)
[35] Sebenarnya terjemahan Hakim dengan
Maha Bijaksana kurang tepat, Karena arti Hakim ialah: yang mempunyai hikmah.
hikmah ialah penciptaan dan penggunaan sesuatu sesuai dengan sifat, guna dan
faedahnya. di sini diartikan dengan Maha Bijaksana Karena dianggap arti
tersebut hampir mendekati arti Hakim.
[36] sujud di sini berarti menghormati
dan memuliakan Adam, bukanlah berarti sujud memperhambakan diri, Karena sujud
memperhambakan diri itu hanyalah semata-mata kepada Allah.
[37] pohon yang dilarang Allah
mendekatinya tidak dapat dipastikan, sebab Al Quran dan Hadist tidak
menerangkannya. ada yang menamakan pohon khuldi sebagaimana tersebut dalam
surat Thaha ayat 120, tapi itu adalah nama yang diberikan syaitan.
(dan Allah berfirman):
"Hai Adam tinggallah kamu dan isterimu di surga serta makanlah
olehmu berdua (buah-buahan) di mana saja yang kamu sukai, dan janganlah kamu
berdua mendekati pohon ini, lalu menjadilah kamu berdua termasuk orang-orang
yang zalim." (QS. Al-A’rof / 7:19).
Maka syaitan membujuk
keduanya (untuk memakan buah itu) dengan tipu daya. tatkala keduanya Telah
merasai buah kayu itu, nampaklah bagi keduanya aurat-auratnya, dan mulailah
keduanya menutupinya dengan daun-daun surga. Kemudian Tuhan mereka menyeru
mereka: "Bukankah Aku Telah melarang kamu berdua dari pohon kayu itu dan
Aku katakan kepadamu: "Sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata
bagi kamu berdua?" (QS. Al-A’rof / 7:22)
Kemudian syaitan membisikkan
pikiran jahat kepadanya, dengan berkata: "Hai Adam, maukah saya tunjukkan
kepada kamu pohon khuldi [948] dan kerajaan yang tidak akan binasa?"
Maka keduanya memakan
dari buah pohon itu, lalu nampaklah bagi keduanya aurat-auratnya dan mulailah
keduanya menutupinya dengan daun-daun (yang ada di) surga, dan durhakalah Adam
kepada Tuhan dan sesatlah ia [949]. (QS. Thoha / 20:120-121)
[948] pohon itu dinamakan
Syajaratulkhuldi (pohon kekekalan), Karena menurut syaitan, orang yang memakan
buahnya akan kekal, tidak akan mati, pohon yang dilarang Allah mendekatinya
tidak dapat dipastikan, sebab Al Quran dan Hadist tidak menerangkannya. ada
yang menamakan pohon khuldi sebagaimana tersebut dalam surat Thaha ayat 120,
tapi itu adalah nama yang diberikan syaitan.
[949] yang dimaksud dengan durhaka di
sini ialah melanggar larangan Allah Karena lupa, dengan tidak sengaja,
sebagaimana disebutkan dalam ayat 115 surat ini. dan yang dimaksud dengan sesat
ialah mengikuti apa yang dibisikkan syaitan. kesalahan Adam a.s. meskipun tidak
begitu besar menurut ukuran manusia biasa sudah dinamai durhaka dan sesat,
Karena tingginya martabat Adam a.s. dan untuk menjadi teladan bagi orang besar
dan pemimpin-pemimpin agar menjauhi perbuatan-perbuatan yang terlarang
Bagaimanapun kecilnya.
Kemudian Tuhannya memilihnya [950] Maka dia menerima
taubatnya dan memberinya petunjuk. (QS.
Thoha / 20:122)
[950] Maksudnya: Allah
memilih nabi Adam a.s. untuk menjadi orang yang dekat kepada-Nya.
Allah berfirman:
"Turunlah kamu berdua dari surga bersama-sama, sebagian kamu menjadi musuh
bagi sebagian yang lain. Maka jika datang kepadamu petunjuk daripada-Ku, lalu
barangsiapa yang mengikut petunjuk-Ku, ia tidak akan sesat dan tidak akan
celaka.(QS.
Thoha / 20:123)
VIII. Hakekat Kun Fayakun
VIII. Hakekat Kun Fayakun
Di alam semesta ini hanya
ada dua keadaan :
1. Alloh Swt. sebagai
kholiq dan
2. selain Alloh adalah
makhluq-Nya.
Di dalam kitab-kitab agama
kholaqo diterjemahkan sebagai mencipta. Ini sesuai dengan yang tertulis di
dalam kitab kejadian (Kitab Taurot) dimana Alloh Swt. menciptakan langit, bumi,
tumbuh-tumbuhan dan binatang-binatang dari tidak ada langsung menjadi ada dan
sempurna.
Dalam hal penciptaan
manusia, Alloh Swt. membentuknya seperti membuat patung tanah liat lalu
ditiupkan-Nya ruhnya, maka patung tanah liat itu langsung menjadi manusia yang
hidup.
Menurut Dr. Maurice
Buceille prosesnya tidak demikian. Dari air dan mineral yang ada di dalam tanah
Alloh Swt. memprosesnya (sesuai hukum Alloh Swt.) selama beberapa waktu menjadi
manusia. Sebagaimana Allah Swt. membuat langit dan bumi dalam enam masa dimana
masa disini bukan masa yang pendek, melainkan proses astrofisika yang lamanya
berjuta-juta bahkan bermilyar-milyar tahun.
Maka kata
"kholaqo" yang biasanya diterjemahkan sebagai "mencipta"
untuk menghindarkan kesan "langsung jadi" seperti bermain sulap, Dr.
Maurice Buceille menggunakan kata "membentuk" atau
"membuat".
Allah Pencipta langit
dan bumi, dan bila dia berkehendak (untuk membuat) sesuatu, Maka (cukuplah) dia
Hanya mengatakan kepadanya: "Jadilah!" lalu jadilah ia (kun fayakun). (QS. Al-Baqoroh /2:117)
Pada mulanya alam semesta
itu tidak ada, kemudian dengan "kun fayakun" terciptalah materi,
ruang dan waktu berupa ledakan dari sebuah titik (Teori Ledakan Besar - Big
Bang Theory). Titik ini berkembang dengan proses astrofisika yang berlangsung
sangat-sangat lama menjadi alam semesta. Alam semesta ini terus berkembang
sampai sekarang.
Maryam berkata:
"Ya Tuhanku, betapa mungkin Aku mempunyai anak, padahal Aku belum pernah
disentuh oleh seorang laki-lakipun." Allah berfirman (dengan perantaraan
Jibril): "Demikianlah Allah membuat apa yang dikehendaki-Nya. apabila
Allah berkehendak menetapkan sesuatu, Maka Allah hanya cukup Berkata kepadanya:
"Jadilah", lalu jadilah Dia. (QS. Ali Imron/ 3:47)
Dari sebuah telur Ibunda
Maryam yang seks kromosomnya X (wanita) dengan "kun fayakun"
terciptalah kromosom Y sehingga menjadi nuthfah XY (laki-laki yaitu Nabi Isa
ibnu Maryam). Nuthfah ini berkembang menjadi seorang bayi di dalam rohim Bunda
Maryam As.
59. Sesungguhnya misal
(penciptaan) Isa di sisi Allah, adalah seperti (penciptaan) Adam. Allah
membentuk Adam dari tanah, Kemudian Allah berfirman kepadanya:
"Jadilah", Maka jadilah Dia (terjadilah sebuah sel "nafsin
wahidah" yang berkembang menjadi manusia, pen.). (QS. Ali-Imron /3:59)
Proses penciptaan Nabi Isa
bukan termasuk "nafsin wahidah" karena sebelumnya sudah ada sel telur
dan kejadiannya ada di dalam rohim Bunda Maryam (in vivo), sedang proses
"nafsin wahidah" Nabi Adam berasal dari tidak ada menjadi ada dan terjadi
di luar rohim seorang ibu (in vitro).
Dan dialah yang
menciptakan langit dan bumi dengan benar. dan benarlah perkataan-Nya di waktu
dia mengatakan: "Jadilah, lalu terjadilah", dan di tangan-Nyalah
segala kekuasaan di waktu sangkakala ditiup. dia mengetahui yang ghaib dan yang
nampak. dan dialah yang Maha Bijaksana lagi Maha Mengetahui. (QS. Al-An’am /6:73)
Sesungguhnya perkataan
kami terhadap sesuatu apabila kami menghendakinya, kami Hanya mengatakan
kepadanya: "kun (jadilah)", Maka jadilah ia. (QS. An-Nahl /16:40)
Tidak layak bagi Allah
mempunyai anak (Nabi Isa menurut kaum Nasroni, pen.), Maha Suci Dia. apabila
dia Telah menetapkan sesuatu, Maka dia Hanya Berkata kepadanya:
"Jadilah", Maka jadilah ia. (QS. Maryam /19:35)
Sesungguhnya
keadaan-Nya apabila dia menghendaki sesuatu hanyalah Berkata kepadanya:
"Jadilah!" Maka terjadilah ia. (QS. Yasin/ 36:82)
Dia-lah yang
menghidupkan dan mematikan, apabila dia menetapkan sesuatu urusan, dia
Hanya bekata kepadanya: "Jadilah", Maka jadilah ia. (QS. Mu’min/ 40:68).
IX. Proses "Nafsin
wahidah" Pada Penciptaan Nabi Adam dan Kebangkitan Manusia di Hari Kiamat
Tidaklah Allah
memciptakan (Nabi Adam, pen.) dan membangkitkan kalian (dari dalam kubur) itu
melainkan hanyalah seperti (membuat dan membangkitkan) "badan" yang
satu (nafsin wahidah) saja. Sesungguhnya Allah Maha Mendengar, lagi Maha
Melihat.(QS. Luqman
/31:28)
Dari Abu Huriroh Ra. sabda
Rosululloh Saw. "Jarak antara dua tiupan adalah empat puluh. "Orang
bertanya, "Hai Abu Huroiroh, empat puluh hari ?" Abu Huroiroh
menjawab, "Aku tidak tahu." Mereka bertanya pula "Empat puluh
bulan ?" Dia jawab, "Aku tidak tahu." "Empat puluh
tahun?" Tanya mereka pula, yang dia jawab: "Aku tidak tahu. Kemudian
turunlah air dari langit, lalu mereka (penghuni kubur) tumbuh seperti tumbuhnya
sayuran." Rosul bersabda, "Tidak satu pun anggota tubuh manusia
kecuali hancur, selain satu tulang saja, yaitu tulang ekor. Dan dari tulang
itulah penciptaan (tubuh manusia) disusun kembali pada Hari Kiamat." (Shohih
Muslim)
Dengan membandingkan kisah
penciptaan Nabi Adam yaitu :
"dari unsur tanah
diciptakan-Nya menjadi 'sebuah sel' atau 'nafsin wahidah' (yang mirip nuthfah
di dalam perut seorang ibu) lalu berkembang menjadi manusia kemudian ditiupkan
ruh-Nya"
dengan
========================================================
Dengan "kun fayakun" diciptakan-Nya "sebuah sel" (nafsin wahidah) yang mengambil nutrisi dari unsur-unsur tanah yaitu air dan mineral-mineral lalu tumbuh seperti tumbuhnya sayuran. Setelah sempurna pertumbuhannya lalu ditiupkan ruh-Nya. Maka jadilah Nabi Adam As.
=========================================================
-------------------------------------------------------------------------------------------------------
Adapun teknologi menumbuh-kembangkan nuthfah atau "nafsin wahidah" menjadi manusia (teknologi induk buatan) yang diterapkan pada penciptaan Nabi Adam As. dan kebangkitan manusia di hari Kiamat, di dunia kedokteran sekarang ini belum dikenal.
------------------------------------------------------------------------------------------------------
Sedang kromosom atau
unsur-unsur DNA di dalam inti "sel tunggal" atau "nafsin
wahidah" itu bisa saja Alloh Swt. mengambilnya dari sebuah sel manusia
purba Homo Neanderthalensis lalu dirubahnya menjadi kromosom
manusia yang indah dan cerdas secara rekayasa genetik.
Beda anatomi kita, Manusia
modern (Homo sapiens) dengan Manusia purba (Homo Neanderthalensis) adalah :
1. Meskipun otak Homo Neanderthalensis (1.200-1.800 cc) sedikit lebih besar
daripada otak kita (1.200-1.500 cc), tetapi otak depan kita lebih besar (lobus
frontalis, yang merupakan pusat kecerdasan). Sehinggi kita lebih cerdas dan
dahi kita lebih tegak.
2. Struktur mulut yaitu tenggorokan
(oropharynx) lebih luas sehingga lebih banyak kosakata yang dapat diucapkan.
Karena alam pikiran dibentuk oleh bahasa yang terdiri dari kumpulan kosakata
maka kemampuan berbahasa Homo
sapiens jauh lebih unggul
dibanding Homo Neanderthalensis.
Perbedaan anatomi ini
(yang merupakan ekspresi daripada perbedaan kromosom) sangat kecil. Sehingga
hanya perlu sedikit sekali rekayasa genetik pada kromosom Homo Neanderthalensis untuk diubah menjadi kromosom Homo sapiens.
Sesungguhnya kami Telah
menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya . (QS. At-Tin / 95:4).
Waktu itu di bumi terdapat
3 jenis manusia yang saling berinteraksi. Selain 2 jenis manusia tadi juga
terdapat jenis manusia yang jauh kurang cerdas yaitu Homo erectus (isi otaknya 850-1.250 cc). Karena kalah cerdas maka kedua
jenis manusia selain kita tadi sebagian besar musnah dalam peperangan dengan
Bani Adam, sedangkan sisanya tenggelam sewaktu terjadi banjir besar Nabi Nuh.
Wallohu a'lam bissawab.
B. Permasalahan
Pada bab di atas telah
dibahas tentang penciptaan langit dan bumi dalam masa enam hari dan penciptaan
Nabi Adam. Setelah Nabi Adam dibuat dengan proses "nafsin wahidah",
dari unsur tanah diciptakan-Nya "sebuah sel" lalu berkembang di luar
rohim seorang ibu seperti tumbuhnya sayuran (in vitro). Setelah ditiupkan
ruh-Nya berkembanglah menjadi seorang manusia.
Para malaikat dan iblis
diperintahkan untuk bersujud kepada Nabi Adam. Iblis menolak dan dikutuk serta
dikeluarkan dari surga.
Iblis menerima keputusan
Alloh ini, tetapi minta waktu dan izin Alloh Swt. untuk menjadikan manusia
memandang baik perbuatan ma'siat, dan akan menyesatkan manusia semuanya,
kecuali hamba-hamba Alloh yang mukhlis.
Alloh menerima permintaan iblis itu dan memberinya waktu sampai hari kiamat, serta berjanji akan memenuhi neraka Jahannam dengan jin dan orang-orang yang mengikuti mereka.
Alloh menerima permintaan iblis itu dan memberinya waktu sampai hari kiamat, serta berjanji akan memenuhi neraka Jahannam dengan jin dan orang-orang yang mengikuti mereka.
Tuhan berfirman: "Pergilah,
barangsiapa di antara mereka yang mengikuti kamu, Maka Sesungguhnya neraka
Jahannam adalah balasanmu semua, sebagai suatu pembalasan yang cukup.
Dan hasunglah siapa yang kamu sanggupi di
antara mereka dengan ajakanmu, dan kerahkanlah terhadap mereka pasukan berkuda
dan pasukanmu yang berjalan kaki dan berserikatlah dengan mereka pada harta dan
anak-anak dan beri janjilah mereka. dan tidak ada yang dijanjikan oleh syaitan
kepada mereka melainkan tipuan belaka [861].
Sesungguhnya
hamba-hamba-Ku, kamu tidak dapat berkuasa atas mereka. dan cukuplah Tuhan-mu
sebagai Penjaga". (QS. Al-Isro / 17:63-65)
Alloh Swt. menunjukkan
kepada para Malaikat keunggulan Nabi Adam yaitu bisa menyebut nama-nama segala
sesuatu (setelah diajari Alloh Swt.) tetapi Malaikat tidak bisa.
Dari sebuah sel tubuh Nabi
Adam yang kromosomnya berjenis laki-laki (XY) ini dibuat-Nya pasangannya
(zaujaha) dengan jalan hemikromosom Y dibuang, tinggallah X saja, lalu digandakan
menjadi XX yaitu kromosom berjenis wanita.
Keduanya diizinkan berdiam
di surga yang semua isinya boleh dinikmati, kecuali mendekati pohon itu. Sesuai
dengan rencana Alloh Swt. untuk menjadikan Nabi Adam kholifah di bumi (surga
Nabi Adam hanya kediaman sementara), maka iblis diizinkan masuk surga lagi dan
menggoda mereka berdua untuk memakan buah pohon itu.
Maka keduanya memakan
dari buah pohon itu, lalu nampaklah bagi keduanya aurat-auratnya dan mulailah
keduanya menutupinya dengan daun-daun (yang ada di) surga, dan durhakalah Adam
kepada Tuhan dan sesatlah ia [949]. (QS. Thoha / 20:121).
Setelah Adam bertobat dan
diterima Alloh tobatnya itu maka keduanya dikeluarkan dari "sorga Nabi
Adam" beserta iblis turun ke bumi menjalani missi yang semula yaitu menjadi
kholifah di bumi.
Permasalahannya adalah :
Permasalahannya adalah :
1. Mengapa di dalam
"sorga Nabi Adam" tidak terjadi perkawinan di antara Adam dan Hawa,
meskipun konon mereka berdua telanjang bulat?
3. Apa sebenarnya pohon
larangan itu ? Mengapa setelah buahnya dimakan tampaklah bagi keduanya
aurat-auratnya, sehingga keduanya merasa malu dan menutupi auratnya dengan
daun-daun sorga ? Mengapa sebelum makan buah itu aurat-aurat mereka tidak
tampak ?
4. Dimanakah "surga
Nabi Adam itu" ?
C Pemecahan Masalah
Bersambung bulan depan ………
Jember, 29 Januari 2010
Dr. H.M. Nasim Fauzi
nasimfauzi.Blogspot.Com
JI. Gajah Mada 118,
Tlp. 481127 Jember
Kepustakaan
01. A. Khozin Afandi, Pengetahuan Modern Dalam Islam, Al Ikhlas, Surabaya, 1995.
02. Abdulqadir Hassan, Qamus Al-Quran, Yayasan
Al-Muslimun, Bangil, 1991.
03. Ali Audah, Konkordansi Quran, Utera
AntarNusa dan Mizan, Bogor, 1997.
04. Arthur Beiser, Konsep Fisika Modern, Penerbit Erlangga, Jakarta, 1990.
05. Bey Arifin, Rangkaian Cerita dalam Al-Quran,
PT Almaarif, Bandung, 1971.
06. David Bergamini, Alam Semesta, Tira Pustaka, Jakarta, 1979.
07. Departemen Agama RI, Al Quran dan Terjemahnya, CV
Asy-Syifa, Semarang, 1999.
08. Dr. Drh. Mangku Sitepoe, Rekayasa Genetika, Grasindo,
Jakarta, 2001.
09. Dr. Maurice Bucaille, Asal-usul Manusia Menurut Bibel
Al-Quran Sains, Mizan, Bandung, 1986.
10. Dr. Maurice Bucaille, Bibel, Qur-an dan Sains Modern,
Penerbit Bulan Bintang, Jakarta, 1979.
11. Dr. M. Quraish Shihab, Membumikan Al-Quran, Penerbit Mizan, Bandung, 1992.
12. Felix Pirani dan Christine Roche, Mdengenal
Alam Semesta, Mizan "For Beginners", Bandung, 1997.
13. M. Nurchalis Bakry dkk, Bioteknologi dan Al Qur’an,
Gema Insani Press, Jakarta, 1996.
14. Ibnu Katsir, Huru-hara Hari Kiamat, Pustaka Al-Kautsar, Jakarta ,
2005.
15. Ibnu Qayyim Al-Jauziyah, Tamasya ke Surga, Darul Falah,
Jakarta, 1419 H.
16. John W. Kimball, Biologi Jilid 2, Penerbit
Erlangga, Jakarta, 1990.
17. N. Glinka, General Chemistry, Peace Publisher, Moscow, tanpa
tahun.
18. Richard Leakey, Asal Usul Manusia, KPG,
Jakarta, 2003.
19. Sukmadjaja Asyarie dkk, Indeks Al-Qur’an, Penerbit
Pustaka, Bandung, 1984.
20. Toshihiko Izutsu, Konsep-konsep Etika Religius dalam
Quran, PT Tiara Wacana, Yogjakarta, 1993.
21. William A. Haviland, Antropologi Jilid 2, Penerbit
Erlangga, Jakarta, 1988.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar