APAKAH BUMI HANCUR
PADA HARI KIAMAT ?
Oleh : Dr. H. M.
Nasim Fauzi
Pendahuluan
Kita mengira semua benda di langit dan bumi hancur, dan semua mahluk mati pada hari Kiamat.
Kiamat dimulai dengan tiupan trompet pertama oleh Malaikat Isrofil.
Sangkakala
Terompet atau sangkakala bentuknya seperti tanduk besar yang siap ditiup oleh malaikat Isrofil.
Dan ditiuplah sangkakala (tiupan pertama). Maka matilah semua yang ada di langit dan di bumi, kecuali siapa yang dikehendaki oleh Alloh (di antaranya adalah para malaikat yang ditugasi mengurus bumi yang tidak ikut hancur, lihat di bawah).
(QS. Az-Zumar [39]: 68).
Tiupan ini akan menimpa seluruh alam menimbulkan guncangan yang keras sehingga gunung-gunung menjadi rata, laut saling beradu, bintang bertabrakan, matahari akan padam, lalu hilanglah cahaya seluruh benda-benda di alam semesta.
Surat Al-A’rof [7] ayat 25
Tetapi setelah membaca Surat Al-A’rof [7] ayat 25 yang terjemahnya adalah sebagai berikut.
Di bumi itu kamu hidup dan di bumi itu kamu mati (Kiamat kecil), dan dari bumi itu (pula) kamu akan dibangkitkan (Kiamat besar). (QS. Al-A’rof [7] : 25)
Ternyata bumi tidak ikut hancur di hari Kiamat. Dan dari bumi yang tidak ikut hancur itu kita akan dibangkitkan setelah tiupan terompet ke-2 oleh malaikat Isrofil.
Apa saja yang hancur
(1) Apabila matahari digulung,
(2) dan apabila bintang-bintang berjatuhan,
(3) dan apabila gunung-gunung dihancurkan,
(QS. At-Takwir [81] : 1-3)
(1) Bila langit terbelah (terbagi 2, sebelah berisi bumi, sebelah berisi benda-benda langit)
(2) Karena menurut perintah Tuhannya, karena memang patut ia turut.
(3) Dan bila bumi itu dipanjangkan (diratakan, tidak hancur).
(4). Ia keluarkan apa-apa yang terkandung di dalamnya, sehingga kosonglah ia.
(5). Karena turut perintah Tuhannya, karena memang patut ia turut.
(QS. Al-Insyiqoq [84] : 1 - 5).
Kita mengira semua benda di langit dan bumi hancur, dan semua mahluk mati pada hari Kiamat.
Kiamat dimulai dengan tiupan trompet pertama oleh Malaikat Isrofil.
Sangkakala
Terompet atau sangkakala bentuknya seperti tanduk besar yang siap ditiup oleh malaikat Isrofil.
Dan ditiuplah sangkakala (tiupan pertama). Maka matilah semua yang ada di langit dan di bumi, kecuali siapa yang dikehendaki oleh Alloh (di antaranya adalah para malaikat yang ditugasi mengurus bumi yang tidak ikut hancur, lihat di bawah).
(QS. Az-Zumar [39]: 68).
Tiupan ini akan menimpa seluruh alam menimbulkan guncangan yang keras sehingga gunung-gunung menjadi rata, laut saling beradu, bintang bertabrakan, matahari akan padam, lalu hilanglah cahaya seluruh benda-benda di alam semesta.
Surat Al-A’rof [7] ayat 25
Tetapi setelah membaca Surat Al-A’rof [7] ayat 25 yang terjemahnya adalah sebagai berikut.
Di bumi itu kamu hidup dan di bumi itu kamu mati (Kiamat kecil), dan dari bumi itu (pula) kamu akan dibangkitkan (Kiamat besar). (QS. Al-A’rof [7] : 25)
Ternyata bumi tidak ikut hancur di hari Kiamat. Dan dari bumi yang tidak ikut hancur itu kita akan dibangkitkan setelah tiupan terompet ke-2 oleh malaikat Isrofil.
Apa saja yang hancur
(1) Apabila matahari digulung,
(2) dan apabila bintang-bintang berjatuhan,
(3) dan apabila gunung-gunung dihancurkan,
(QS. At-Takwir [81] : 1-3)
(1) Bila langit terbelah (terbagi 2, sebelah berisi bumi, sebelah berisi benda-benda langit)
(2) Karena menurut perintah Tuhannya, karena memang patut ia turut.
(3) Dan bila bumi itu dipanjangkan (diratakan, tidak hancur).
(4). Ia keluarkan apa-apa yang terkandung di dalamnya, sehingga kosonglah ia.
(5). Karena turut perintah Tuhannya, karena memang patut ia turut.
(QS. Al-Insyiqoq [84] : 1 - 5).
(105). Dan mereka bertanya kepadamu tentang gunung-gunung, maka katakanlah:
"Tuhanku akan menghancurkannya (di hari kiamat) sehancur-hancurnya,
(106) maka Dia akan menjadikan (bekas) gunung-gunung itu datar sama sekali,
(107). tidak ada sedikitpun kamu lihat padanya tempat yang rendah dan yang tinggi-tinggi. (QS. Thoha [20] : 105 - 107).
(106) maka Dia akan menjadikan (bekas) gunung-gunung itu datar sama sekali,
(107). tidak ada sedikitpun kamu lihat padanya tempat yang rendah dan yang tinggi-tinggi. (QS. Thoha [20] : 105 - 107).
Benda-benda yang hancur di
hari kiamat
Dari 3 surat ini (Surat At-Takwir, Surat Al-Insyiqoq dan Surat Thoha)
benda-benda yang hancur adalah
1.
Langit terbelah [84] :1, yang
berisi benda-benda langit ikut hancur (yang berisi bumi tidak hancur).
2. Bintang-bintang
berjatuhan [81] :
2
3. Matahari digulung [81] : 1
4. Gunung-gunung
dihancurkanNya sehancur-hancurnya [20] : 105
Keadaan
bumi di hari kiamat
Alloh menciptakan bumi terdiri dari 93 element
(unsur), sedang matahari hanya 2 unsur yaitu hidrogen dan helium, sedang badan
langit yang paling rumit yaitu supernova terdiri dari 7 unsur.
Maka bumi jauh lebih tahan
terhadap goncangan hari kiamat dibanding badan-badan langit.
Pada
Surat Thoha [20] tertulis (105) Tuhan
akan menghancurkan gunung sehancur-hancurnya, (106) maka Dia akan menjadikan (bekas) gunung-gunung itu datar sama sekali, (107) tidak ada
sedikitpun kamu lihat padanya tempat yang rendah dan yang tinggi-tinggi
Pada Surat
Al-Insyiqoq [84] : (4) Ia
keluarkan apa-apa yang terkandung di dalamnya, sehingga kosonglah ia
Maka
keadaan bumi adalah, permukaannya rata dan dalamnya kosong (seperti bola).
Hari Kebangkitan / Ba’ats di bumi
Dan ditiuplah sangkakala (kedua),
maka tiba-tiba mereka keluar dari kuburnya (menuju) ke Robb mereka. (QS.
Yaa-siin [36] : 51).
Semua manusia yang dibangkitkan itu lalu diterbangkan (diisro’kan)
malaikat ke padang mahsyar yang terletak di satu tempat di bumi (di lokasi
Baitul Maqdis, Yerusalem, Palestina). Di situ semua manusia diadili oleh Alloh
Swt. Manusia dibangkitkan dalam keadaan telanjang kaki, tanpa pakaian dan tidak
dikhitan.
Maymunah Binti Sa'ad (ra)
meriwayatkan bahwa ia bertanya kepada
Nabi (saw), "Wahai Rosululloh, berilah kami pernyataan tentang Al-Quds
(Yerusalem)". Nabi (saw) menjawab, "Ini
adalah tanah di mana mereka akan dibangkitkan (Al-Ba’ats) dan berkumpul
(Al-Hashr)". (HR. Ahmad, Tobroni)
Pada mulanya padang mahsyar itu gelap gulita karena
matahari dan bintang-bintang telah padam. Kemudian Alloh Swt. menampakkan
diriNya sehingga menjadi terang benderang.
Al-Hasr di bumi
Al-Hasr adalah pengumpulan seluruh manusia dan jin pada
hari kiamat untuk dihisab dan diambil keputusannya.
“Pada hari ketika mereka
dibangkitkan Alloh semuanya, lalu diberitakan kepada mereka tentang yang telah
mereka kerjakan. Alloh mengumpulkan (mencatat) perbuatan itu, padahal mereka
telah melupakannya. Dan Alloh Maha menyaksikan segala sesuatu.” (QS.
Al-Mujadilah [58] : 6).
Asal mula neraka
(Dari bumi) Ia keluarkan apa-apa
yang terkandung di dalamnya (magma bumi), sehingga kosonglah ia.
(QS. Al-Insyiqoq [84] : 4).
Isi bumi / magma ini
oleh para malaikat ditarik di atas padang mahsyar, lalu dibawa keluar dari alam semesta dijadikan api neraka.
Di atas neraka itu dibentangkan shiroth.
(5) Janganlah begitu,
jika kamu mengetahui dengan pengetahuan yang yakin,
(6) niscaya kamu benar-benar akan melihat neraka Jahanam (ditarik para malaikat di atas padang mahsyar),
(7) dan sesungguhnya, kamu benar-benar akan melihatnya dengan 'ainul yakin,
(8) kemudian kamu pasti akan ditanyai pada hari itu, tentang kenikmatan (yang kamu megah-megahkan di dunia itu / dihisab).
(QS. At-Takatsur .102:5-8)
(6) niscaya kamu benar-benar akan melihat neraka Jahanam (ditarik para malaikat di atas padang mahsyar),
(7) dan sesungguhnya, kamu benar-benar akan melihatnya dengan 'ainul yakin,
(8) kemudian kamu pasti akan ditanyai pada hari itu, tentang kenikmatan (yang kamu megah-megahkan di dunia itu / dihisab).
(QS. At-Takatsur .102:5-8)
Hisab di bumi
“Maka demi Robbmu, pasti Kami akan menanyai
mereka tentang yang telah mereka kerjakan dahulu.”
(QS. Al-Hijr [15] : 92, 93)
(QS. Al-Hijr [15] : 92, 93)
“Dan ketika para hamba diberikan
kitab-kitab mereka, maka dikatakan pada mereka: “Inilah kitab (catatan) Kami
yang menuturkan kepadamu dengan benar. Sesungguhnya Kami telah menyuruh
mencatat apa-apa yang telah kamu kerjakan.”
(QS. Al-Jatsiyah [45] : 25)
(QS. Al-Jatsiyah [45] : 25)
“Dan kamu lihat tiap-tiap umat dipanggil untuk
(meiihat) buku catatan amalnya, Pada hari itu kamu diberi balasan terhadap yang
telah kamu kerjakan.”
(QS. Al-Jatsiyah [45] : 28).
(QS. Al-Jatsiyah [45] : 28).
Yang pertama kali dihisab dari hak-hak Alloh pada
seorang hamba adalah sholatnya, sedang yang pertama kali diadili di antara
manusia adalah urusan darah.
Seorang hamba akan ditanya tentang empat hal :
1. Umur dan masa mudanya,
2. Hartanya,
3. Amalnya
4. Nikmat yang ia terima selama hidup di dunia.
Mizan di bumi
Mizan adalah alat yang dipakai Alloh Swt. pada hari
kiamat untuk menimbang amalan hamba-hambaNya.
“Dan Kami akan memasang timbangan yang tepat
pada hari kiamat, maka tiadalah dirugikan seseorang barang sedikitpun. Dan jika
amalan itu seberat biji sawipun pasti Kami mendatangkan (pahala)nya. Dan
cukuplah Kami sebagai pembuat perhitungan.”
(QS. Al-Anbiya [21] : 47).
(QS. Al-Anbiya [21] : 47).
Nasib manusia selanjutnya
1. Orang mukmin Lalu orang-orang mukmin mengikuti
Robb mereka, dan dibentangkanlah di muka mereka Ash-Shiroth dalam keadaan gelap
gulita. Shiroth adalah jembatan yang dibentangkan di atas Neraka Jahanam untuk
diseberangi orang-orang mukmin yang menuju jannah. Alloh memberi cahaya kepada
orang-orang mukmin sesuai dengan kadar amalnya masing-masing. Mereka meniti
Shiroth tersebut dengan cahaya tadi.
“Ada yang melewati
shiroth laksana kejapan mata dan ada yang seperti tiupan angin, ada yang
terbang seperti burung dan ada yang menyerupai orang yang mengendarai kuda, ada
yang selamat 100%, ada yang selamat dengan kondisi lecet-lecet, dan ada yang terpeleset
jatuh ke neraka jahanam”. (HR. Bukhori dan Muslim).
2.
Orang munafik Sedang orang-orang munafik di
Shiroth berjalan tanpa cahaya sehingga tidak tahu arah, maka mereka terjatuh ke
dalam neraka.
“Pada hari ketika orang-orang
munafik laki-laki dan perempuan berkata kepada orang-orang yang beriman.:
“Tunggulah kami supaya kami dapat mengambil sebagian cahayamu.” Dikatakan
(kepada mereka): “Kembalilah kamu dan carilah cahaya(mu) sendiri.” Lalu diadakan di antara mereka dinding yang
berpintu. Di dalamnya ada rohmat dan di luarnya ada siksa.”
(QS. Al-Hadid [57]:13)
(QS. Al-Hadid [57]:13)
3.
Orang kafir dan musyrik
Dan orang-orang kafir digiring
menuju ke neraka dengan berkelompok-kelompok.
(QS. Az-Zumar [39] : 71).
(QS. Az-Zumar [39] : 71).
Sesungguhnya orang-orang kafir, yakni
ahli kitab dan orang-orang musyrik, (akan masuk) ke neraka Jahannam; mereka
kekal di dalamnya. Mereka itu adalah seburuk-buruk makhluk.
(QS. Al-Bayyinah [98] : 6).
(QS. Al-Bayyinah [98] : 6).
Langit (dan bumi) digulung / Big Crunch
Setelah
semua orang meninggalkan padang mahsyar di bumi maka bumi sudah tidak
diperlukan lagi bagi manusia. Maka langit (dan bumi) digulung oleh Alloh Swt.
(Yaitu) pada hari Kami gulung langit sebagai
menggulung lembaran-lembaran kertas (Big Crunch). Sebagaimana Kami telah
memulai penciptaan pertama (menciptakan langit dan bumi
dunia secara
Big Bang), begitulah Kami akan mengulanginya (menciptakan
langit dan bumi surga secara
Big Bang), Itulah suatu janji yang pasti Kami tepati;
sesungguhnya Kamilah yang akan melaksanakannya.
(QS. Al-Anbiya [21] :104).
(QS. Al-Anbiya [21] :104).
Waktu itu orang mukmin dan munafik ditempatkan di
Shiroth
“(yaitu) pada hari (ketika) bumi
diganti dengan bumi yang lain (bumi dunia diganti bumi surga) dan
(demikian pula) langit (langit dunia diganti langit
sorga), dan mereka semuanya berkumpul (di
shiroth, lihat hadith di bawah) menghadap ke hadirot Alloh
yang Maha Esa lagi Maha Perkasa.
(QS. Ibrohim [14] :48).
(QS. Ibrohim [14] :48).
Aisyah istri Nabi berkata: “Aku
bertanya, ‘Di manakah manusia pada waktu itu, ya Rosul Alloh ?’” Rosul
menjawab, “Di atas Shiroth (jembatan).” (HR.
Ahmad).
Maka di atas shiroth itu Alloh swt.
menempatkan seluruh orang mukmin dan munafik yang jumlahnya berjuta dan
bermilyard. Tentunya shiroth itu sangat lebar. Sehingga tidak mungkin bentuknya
lebih tipis dari rambut dan pedang.
Mungkin yang dimaksud adalah permukaannya sangat licin.
Kesimpulan
Pada hari kiamat yang ditandai oleh
2 tiupan trompet, semua ciptaan Alloh Swt. hancur. Kecuali bumi yang
permukaannya rata dan dalamnya kosong seperti bola.
Di bumi itu terjadi peristiwa
kebangkitan (Al-Ba’ats dan Asy-Syahr), pengadilan (Al-Hisab) dan penimbangan
(Al-Mizan).
Selanjutnya langit dan bumi digulung (Big Crunch).
Jember, 17 Januari 2017
Dr. H.M. Nasim Fauzi
Jl. Gajah Mada 118
Tilpun
(0331) 481127
Jember.