Dr.
H.M. Nasim Fauzi
Kritik terhadap poster
“Hidup Sesudah Mati”
Disusun oleh:
Kelompok Telaah Kitab Ar-Risalah
Diterbitkan oleh GRANADA Production, Solo Indonesia
Gambar Poster itu adalah sebagai berikut:
Uraian
Hidup Sesudah
Mati
FASE PERJALANAN MANUSIA MENUJU
HARI KEBANGKITAN
SANGKAKALA
Terompet
atau sangkakala adalah seruling yang bentuknya seperti tanduk besar yang siap
ditiup oleh malaikat Isrofil yang menunggu kapan diperintahkan untuk
meniupnya. Tiupan yang pertama adalah untuk mengejutkan manusia dan membinasakan
mereka dengan kehendak Alloh swt.
Dan
ditiuplah sangkakala. Maka matilah semua yang dilangit dan di bumi kecuali siapa
yang dikehendaki oleh Alloh. (QS.
Az-Zumar [39] :68).
Tiupan
ini akan menimpa seluruh alam dengan guncangan yang keras dan hebat, sehingga
merusak semua susunan alam yang sempurna ini. Ia akan membuat gunung menjadi
rata dan melumat bumi dengan selumat-lumatnya,
membuat laut saling beradu dan mengeluarkan api, bintang bertabrakan, matahari
akan digulung, lalu hilanglah cahaya seluruh benda-benda di alam
semesta. Setelah itu keadaan alam semesta kembali seperti awal penciptaannya.
Alloh swt. menggambarkan kedahsyatan saat kehancuran tersebut sebagaimana
firman-Nya :
“Wahai manusia bertakwalah kepada Tuhanmu, sesungguhnya
kegoncangan hari kiamat itu adalah suatu kejadian yang: sangat besar (dahsyat).
(Ingatlah) pada hari (ketika) kamu melihat kegoncangan itu. Lalailah semua
wanita yang menyusui anaknya dari anak yang disusuinya. Dan gugurlah kandungan
segala wanita yang hamil. Dan kamu lihat manusia dalam keadaan mabuk padahal
sebenarnya mereka tidak mabuk, akan tetapi azab Alloh itu sangat keras. (QS
Al-Haj [22] : 1-2)
Sedangkan
pada tiupan yang kedua adalah tiupan untuk membangkitkan seluruh manusia.
“Dan
ditiuplah sangkakala (kedua), maka tiba-tiba mereka keluar dari kuburnya
(menuju) ke Robb mereka. (QS. Yaa-siin [36]: 51).
Rosululloh
saw. bersabda: “Kemudian ditiuplah sangkakala, dimana tidaklah seorangpun yang
tersisa kecuali semuanya akan dibinasakan. Lalu Alloh menurunkan hujan seperti
embun atau bayang-bayang, lalu tumbuhlah jasad manusia. Kemudian sangkakala
kedua ditiup kembali, dan manusia bermunculan (bangkit) dan berdiri.” (HR.
Muslim).
Komentar penulis:
Penulis
mengoreksi judul:
Peniupan Sangkakala Dan
Kehancuran Alam Semesta Beserta Isinya.
Pada
hari kiamat yang hancur hanyalah LANGIT sedangkan BUMI masih utuh.
Demikian
juga penulis mengoreksi tulisan di bawah judul SANGKAKALA
yaitu tulisan : melumat bumi dengan
selumat-lumatnya
Pada
hari kiamat bumi tetap utuh, hanya saja permukaannya menjadi rata karena
gunung-gunung pada meletus dan runtuh, sedang laut menggelegak.
Surat Al-Insyiqoq [84]
1. Bila langit
pecah belah
2. Karena menurut
perintah Tuhannya, karena memang patut ia turut.
3. Dan bila bumi
itu dipanjangkan (diratakan).
4. Ia keluarkan
apa-apa yang terkandung di dalamnya sehingga kosonglah ia.
5. Karena turut
perintah Tuhannya, karena memang patut ia turut.
Dan (ingatlah) akan hari (yang ketika itu) Kami perjalankan
gunung-gunung dan kamu akan melihat bumi itu datar dan Kami kumpulkan seluruh
manusia, dan tidak Kami tinggalkan seorangpun dari mereka. (QS. Al-Kahfi [18] : 47)
Bumi yang masih utuh itu diperlukan untuk tempat
kebangkitan manusia sesuai dengan firman Alloh swt. "Di bumi itu kamu hidup dan di bumi
itu kamu mati, dan dari bumi itu (pula) kamu akan dibangkitkan. (QS. Al
A’rof [7]:25)
BARZAKH
Para
Salaf telah sepakat tentang kebenaran adzab dan nikmat yang ada di alam kubur
(barzakh). Nikmat tersebut merupakan nikmat hakiki, begitu pula adzabnya. Bukan
sekedar bayangan atau perasaan sebagaimana yang diklaim oleh kebanyakan ahli
bid’ah. Pertanyaan (nikmat kubur) itu berlaku pada ruh dan jasad manusia, baik
orang mukmin maupun kafir, kecuali terhadap golongan tertentu yang telah
disebutkan oleh Rosululloj saw. dalam sabdanya. Dalam sebuah hadith shohih
disebutkan nahwa Roslulloh saw. selalu berlindung kepada Alloh dari siksa
kubur.
Nabi
saw. telah menyebutkan sebagian dari pelaku maksiat yang akan mendapatkan siksa
kubur adalah;
1. Mereka yang tidak bersuci setelah buang air kecil.
2. Mereka yang suka mengadu domba
3. Mereka yang suka berbuat ghulul.
4. Mereka yang berbuat kebohongan.
5. Mereka yang membaca Al Qur-an tetapi tidak
melaksanakan apa-apa yang diperintahkan dan yang dilarang di dalam Al Qur-an.
6. Mereka yang melakukan zina. (Ruh para pezina itu
nanti akan disiksa di atas tungku api dan di atas tungku itu akan dinyalakan
api yang membara).
7. Mereka yang suka berhutang. (Orang yang berhutang
itu akan ditahan masuk sorga karena hutangnya).
Adapun
perkara-perkara yang dapat menyelamarkan seseorang dari siksa kubur adalah sholat wajib, shoum, zakat, dan
perbuatan baik berupa kejujuran, menyambung hubungan, segala perbuatan yang
ma’ruf dan berbuat baik pada manusia, juga berlindung kepada Alloh swt. dari
siksa kubur.
Di
antara orang yang terbebas dari siksa kubur : Orang yang mati syahid, di jalan
Alloh swt., orang yang ribat, orang yang meninggal pada hari jum’at,
(Lihat
Tahdzib Syaroh Akidah Thohawiyah bab Adzab dan Nikmat kubur).
Komentar penulis
Pertanyaan
tentang alam barzakh adalah, apakah siksa dan nikmat kubur itu hanya dialami
oleh ruh saja ? Bila demikian, maka tidak menjadi masalah.
HARI BERBANGKIT
“Pada hari ketika mereka dibangkitkan Alloh semuanya,
lalu diberitakan kepada mereka apa yang telah mereka kerjakan. Alloh
mengumpulkan (mencatat) perbuatan itu, padahal mereka telah melupakannya. Dan
Alloh Maha menyaksikan segala sesuatu.” (QS. Al-Mujadilah [58] : 6).
Para ulama sepakat akan adanya hari kebangkitan
ini. Di saat manusia dibangkitkan mereka
dalam keadaan telanjang kaki, tanpa pakaian dan belum dikhitan. Orang yang
pertama kali diberi pakaian adalah Nabi Ibrohim. (Lihat HR Bukhori 2860 : 58).
Sedang orang yang pertama kali dibangkitkan adalah Rosululloh saw. Beliau
bersabda, “Saya adalah penghulunya anak Adam pada hari kiamat, dan orang yang
pertama kali dibangkitkan dari kubur”. (HR. Muslim). Pada hari itu manusia
diciptakan dengan bentuk baru, dengan kekhususan-kekhususan yang baru, seperti
tidak mati walaupun tertimpa musibah, dan mereka bisa melihat malaikat dan jin.
PADANG MAHSYAR 50.000
TAHUN
“Yaitu pada hari (ketika) bumi diganti dengan bumi
yang lain dan (demikian pula) langit dan mereka semuanya (di padang mahsyar ?) berkumpul menghadap Alloh Yang Maha Esa lagi Maha Perkasa”. (QS. Ibrohim [14] : 48).
Komentar penulis.
Bila kita membaca terjemahan QS. Ibrohim ayat 48 di
atas, terkesan bahwa bumi dan langit yang lama telah hancur lalu digantikan
oleh bumi dan langit yang baru. Semua manusia dibangkitkan di bumi yang baru lalu
dikumpulkan di padang mahsyar yang terletak di bumi yang baru itu pula.
Apakah demikian ?
Bila kita membaca keterangan dari Ibunda Siti A’isyah
ra., sebenarnya ayat di atas tidak membicarakan tentang masalah padang mahsyar,
melainkan mengenai shiroth, sebagai berikut:
Aisyah R.a. berkata, “Aku adalah orang
yang pertama-tama menanyakan kepada Rosululloh S.a.w. tentang maksud ayat,
“(yaitu)
pada hari (ketika) bumi diganti dengan bumi yang lain (bumi dunia diganti bumi surga,
pen.) dan (demikian pula)
langit (langit dunia diganti
langit sorga, pen.), dan mereka semuanya berkumpul (di shiroth, pen.) menghadap ke hadirot Alloh yang
Maha Esa lagi Maha Perkasa. (QS. Ibrohim [14] :48), Aisyah berkata: Aku bertanya, “Di
manakah manusia pada waktu itu, ya Rosul Alloh ?” Rosul menjawab, “Di atas
Shiroth (jembatan).” (HR.
Ahmad).
Kejadiannya
adalah:
Setelah selesai pengadilan di padang
mahsyar dan penimbangan amal, lalu neraka
dipindah dari dalam bumi ke luar dari alam semesta. selanjutnya shiroth diletakkan
di atasnya. Kemudian orang-orang kafir dimasukkan langsung ke dalam neraka itu.
Sedang orang mukmin dan munafik di taruh di atas shiroth.
Setelah bumi dan padang mahsyar kosong dari adanya manusia dan jin maka bumi dan langit itu oleh Alloh swt. digulung seperti menggulung kertas.
(Yaitu) pada hari Kami gulung langit sebagai menggulung lembaran-lembaran kertas (= Keruntuhan Besar langit dan bumi) Sebagaimana Kami telah memulai panciptaan pertama (-Big bang ke=1) begitulah Kami akan mengulanginya (-Big bang ke=2). Itulah suatu janji yang pasti Kami tepati; sesungguhnya Kamilah yang akan melaksanakannya.(QS. Al- Anbiya’ [21] :104).
Setelah bumi dan padang mahsyar kosong dari adanya manusia dan jin maka bumi dan langit itu oleh Alloh swt. digulung seperti menggulung kertas.
Kemudian di tempat itu diciptakan bumi dan
langit yang baru yaitu langit dan bumi surga.
KETERANGAN TELAGA
AL-HASR
Hasr adalah pengumpulan seluruh makhluk pada hari
kiamat untuk dihisab dan diambil keputusannya.
Lamanya di padang mahsyar adalah satu hari yang
berbanding 50.000 tahun di dunia. Alloh berfirman:
“Malaikat-malaikat dan Jibril
naik (menghadap) kepada Robb dalam sehari yang yang kadarnya 50.000 tahun. (QS.
Al-Ma’arij [70] : 4). Yang saking panjangnya hari itu, manusia menyangka bahwa hidup
mereka di dunia hanya seperti satu jam saja.
Dan (ingatlah) akan hari (yang di waktu itu) Allah mengumpulkan mereka, (mereka merasa di hari itu) seakan-akan mereka tidak pernah berdiam (di dunia) hanya sesaat di siang hari, (di waktu itu) mereka saling berkenalan. Sesungguhnya rugilah orang-orang yang mendustakan pertemuan mereka dengan Allah dan mereka tidak mendapat petunjuk (QS. Yunus [10] 45.)
Dan pada hari terjadinya kiamat, bersumpahlah orang-orang yang berdosa; "mereka tidak berdiam (dalam kubur) melainkan sesaat (saja)". Seperti demikianlah mereka selalu dipalingkan (dari kebenaran). pada hari terjadinya kiamat, (QS. Ar-Ruum [30] : 55).
Adapun orang yang beriman merasakan lama pada hari
itu seperti antara dhuhur dan ashor. Subhanalloh.
Keadaan orang kafir saat itu sebagaimana firman-Nya:
“Orang kafir ingin seandainya ia dapat menebus dirinya dari adzab hari itu
dengan anak-anaknya, dengan isteri serta saudaranya, dan kaum famili yang
melindunginya ketika di dunia, dan orang-orang di atas bumi seluruhnya,
kemudian (mengharapkan) tebusan itu dapat menyelamatkannya (QS. Al-Ma’arij [70] 11-14).
KOMENTAR PENULIS
Kita tidak bisa memakai QS. Al-Maarij ayat 4 tentang
naiknya malaikat dan Jibril ke langit dengan lamanya waktu di padang mahsyar. Karena
padang mahsyar itu terletak di bumi.
"Di bumi itu kamu hidup dan di bumi itu kamu mati, dan
dari bumi itu (pula) kamu akan dibangkitkan. (QS. Al A’rof [7]:25).
Maka lama
hari di mahsyar itu sama dengan lama hari di bumi tetapi tanpa cahaya matahari karena
telah digulung Alloh swt., tanpa cahaya bintang karena telah digugurkan Alloh swt. Sedang permukaan bumi waktu itu rata karena gunung-gunung telah dihapuskan Alloh swt.
Surat
At-Takwir [81]
01. Bila matahari
digulung (padam dan menjadi
black hole)
02. Dan bila
bintang-bintang itu berguguran.
03. Bila
gunung-gunung itu dihapuskan.
LANJUTAN AL-HASR
Pada hari-hari
terakhir dari masa-masa hari mahsyar, para hamba dihimpun dan digiring, ada
yang menuju jannah dan ada yang digiring menuju neraka. Adapun orang-orang
kafir, maka setiap golongan dari mereka mengikuti sesembahan yang mereka
ibadahi dahulu, lalu dihimpunlah orang-orang kafir menuju neraka laksana
kumpulan ternak secara berkelompok-kelompok. Alloh berfirman:
Orang-orang yang dihimpunkan ke neraka Jahannam dengan diseret atas muka-muka mereka, mereka itulah orang yang paling buruk tempatnya dan paling sesat jalannya.” (QS. Al-Furqon [25]: 34).
وَسِيقَ الَّذِينَ كَفَرُوا إِلَىٰ جَهَنَّمَ زُمَرًا ۖ
“Dan orang-orang kafir digiring menuju neraka
dengan berkelompok-kelompok. (QS. Az-Zumar [39] : 71). Atau kalau tidak begitu mereka
akan dihimpun dengan diseret di atas muka-muka mereka.
Lalu
tidaklah tersisa kecuali orang-orang mu’min, dan di antara orang mu’min itu
sendiri terdapat orang-orang munafik. Maka Robb mereka menghampiri mereka
seraya berfirman : “Apa gerangan yang kalian tunggu-tunggu ?” maka mereka pun
menjawab : Kami menanti-nanti Robb kami”. Lalu mereka mengenalinya melalui
betis-Nya, maka tersungkurlah mereka dalam keadaan bersujud, kecuali
orang-orang munafik, mereka melakukan tidak serupa dengan orang-orang beriman
(yakni bersujud)
. “Pada hari betis disingkapkan dan mereka dipanggil untuk
bersujud maka mereka tidak kuasa melakukannya. (QS. Al-Qolam [68] : 42).
Lalu
orang-orang mukmin mengikuti Robb mereka dan dibentangkanlah di muka mereka
Ash-Shiroth, kemudian Alloh memberi cahaya kepada orang-orang beriman dan
mereka meniti Shiroth tersebut dengan cahaya tadi, sedang cahaya orang-orang
munafik akan padam.
KETERANGAN
SYAFAAT
Penulis
Kitab Tahdzib Syaroh Akidah Thohawiyah membuat rincian tentang syafa’at sbb.:
1. Syafa’at al ‘Ulaa (Udzma’), yaitu syafa’at
terbesar yang dikhususkan bagi Rosululloh saw. dan tidak untuk selainnya. Berita
tentang kisah syafa’at udzma’ ini tercantum dalam hadits muttafaq alaihi yang
sangat panjang.
2. Syafa’at beliau untuk kaum yang kebajikannya
seimbang dengan kejahatannya.
3. Syafa’at beliau untuk kaum lain yang telah
diperintahkan masuk ke neraka, kemudian tidak jadi dimasukkan.
4. Syafa’at beliau untuk mengangkat derajat orang
mukmin, yang telah masuk jannah.
5. Syafa’at beliau kepada sebagian mukmin agar masuk
jannah tanpa hisab..
6. Syafa’at beliau untuk meringankan adzab bagi orang
mendapatkannya, Seperti syafa’at beliau untuk pamannya.
7. Syafa’at agar kaum muslimin diidzinkan untuk
masuk jannah.
8. Syafa’at beliau saw. kepada para pelaku dosa besar
dari umatnya.
Orang-orang
yang berhak mendapat syafa’at adalah mereka yang tidak berbuat syirik besar
yang menyebabkan kepada kekafiran. Adapun orang musyrik, kafir dan munafik,
maka tidak ada syafa’at bagi mereka. Dan
merekapun tidak dapat memberikan syafa’at kepada orang lain.
KETERANGAN
HISAB
Yang
dimaksud dengan hisab adalah bahwa Alloh swt. berdiri di antara para hamba-Nya dan
menampakkan amal-amal yang mereka perbuat dan perkataan yang mereka lontarkan,
serta segala yang terjadi dalam kehidupan dunia baik berupa keimanan dan
kekafiran atau keistiqomahan dan penyelewengan.
Setiap
umat berlutut di atas lutut mereka ketika manusia dipanggill untuk dihidupkan.
“Dan
kamu lihat tiap-tiap umat dipanggil untuk (melihat) buku catatan amalnya, Pada
hari itu kamu diberi balasan terhadap apa yang kamu kerjakan.” (QS. Al-Jatsiyah [45] : 28).
Umat
yang pertama kali dihisab adalah umat Muhamad saw., maka kita umat terakhir namun
yang pertama dihisab. Yang pertama kali dihisab dari hak-hak Alloh pada seorang
hamba adalah sholatnya, sedang yang pertama kali diadili di antara manusia
adalah tentang urusan darah.
Alloh
berdiri di hadapan orang-orang kafir sebagai saksi :
وَلَا تَعْمَلُونَ مِنْ عَمَلٍ إِلَّا كُنَّا عَلَيْكُمْ شُهُودًا
“Dan kamu tidak
melakukan suatu pekerjaan melainkan Kami menjadi saksi atasmu di waktu kamu
melakukannya.” (QS. Yunus [10] : 61)
Maka
sebesar-besar kesaksian atas mereka adalah Robb yang menciptakan mereka.
Sebagaimana Ia menyaksikan manusia demikian juga bumi, hari-hari malam, harta,
malaikat dan seluruh anggota badan menjadi saksi.
Alloh
bertanya kepada hamba-Nya tentang apa yang telah mereka kerjakan di dunia.
“Maka
demi Robbmu, pasti kami akan menanyai mereka tentang apa yang mereka kerjakan
dahulu.” (QS. Al-Hijr [15[ : 92,93)
Seorang
hamba akan ditanya tentang 4 hal : umurnya, masa mudanya, hartanya dan amalnya dan
akan ditanya tentang nikmat yang ia nikmati.
KETERANGAN
PEMBAGIAN CATATAN AMAL
Pada
detik-detik terakhir hari perhitungan, maka setiap hamba akan diberi kitab
(amal)nya yang mencakup lembaran-lembaran yang lengkap tentang amalan yang
telah ia kerjakan di dunia. Al Kitab
merupakan lembaran yang di dalamnya
mencakup amalan-amalan yang ditulis malaikat terhadap orang yang mengerjakan
amalan tersebut.
“Adapun
orang yang diberikan kitabnya dari sebelah kanannya, maka ia akan diperiksa
dengan pemeriksaan yang mudah, dan ia akan kembali kepada kaumnya (yang
sama-sama beriman) dengan gembira. Adapun orang yang diberikan kitabnya dari
belakang, maka ia berteriak : “celakalah aku”, dan ia akan masuk ke dalam api
yang menyala-nyala (neraka) “. (QS.
Al-Insyiqoq [84] : 8-12).
“Adapun
orang-orang yang diberikan kepadanya kitabnya dari sebelah kanannya, maka ia berkata
: “Ambillah, bacalah kitabku (ini), sesungguhnya aku yakin, bahwasanya aku akan
menemui hisab terhadap diriku, maka orang itu ada dalam kehidupan yang diridhoi,
dalam surga yang tinggi, buah-buahnya dekat (kepada mereka dikatakan) : Makan
dan minumlah dengan sedap disebabkan amal yang telah kamu kerjakan pada
hari-hari yang telah lalu.” (QS.
Al-Haqqoh [69] : 19-24).
“Adapun
orang-orang yang diberikan kepadanya kitabnya dari sebelah kirinya, maka ia berkata
: “Wahai alangkah baiknya kiranya tidak diberikan kepadaku kitabku (ini). Dan
aku tidak mengetahui apa hisab terhadap diriku. Wahai kiranya kematian itulah
yang menyelesaikan segala sesuatu. Hartaku sekali-kali tidak memberi manfaat
kepadaku. Telah hilang kekuasaanku atas
diriku.” (Alloh berfirman): Peganglah dia lalu belenggulah tangannya ke
lehernya. Kemudian masukkanlah dia ke dalam api neraka yang menyala-nyala”. (QS. Al-Haqqoh [69] : 25-31).
Dan
ketika para hamba diberikan kitab-kitab mereka, maka dikatakan pada mereka: “Inilah
kitab (catatan) Kami yang menuturkan kepadamu dengan benar, sesungguhnya Kami
telah menyuruh mencatat apa yang telah kamu kerjakan.” (QS. Al-Jatsiyah [45] : 25)
KETERANGAN MIZAN
Mizan
adalah apa yang Alloh letakkan pada hari kiamat untuk menimbang amalan hamba-hamba-Nya.
Alloh berfirman:
“Dan Kami akan memasang timbangan yang tepat pada hari
kiamat, maka tiadalah dirugikan seseorang barang sedikitpun. Dan jika amalan itu
seberat biji sawipun pasti kami mendatangkan (pahala)nya. Dan cukuplah Kami
sebagai pembuat perhitungan.” (QS. Al-Anbiya [21] : 47).
“Diriwayatkan
dari Hakim dari Salman dari Rosululloh saw.: “Pada hari kiamat mizan itu akan
ditegakkan, andaikan dia akan digunakan untuk menimbang langit dan bumi maka dia
akan lapang”, maka Malaikat pun berkata: untuk siapa timbangan ini ? Untuk
siapa saja dari hamba-hamba-Ku, “ Maka malaikat berkata : Maha suci Engkau ,
tidaklah kami bisa beribadah kepada-Mu dengan sebenar-benar ibadah.”
(Silsilatul ahadits ash-shohihah : 2 : 656)
"Di bumi itu kamu hidup dan di bumi itu kamu mati, dan
dari bumi itu (pula) kamu akan dibangkitkan. (QS. Al A’rof [7]:25), bagaimana mungkin mizan itu bisa menimbang langit dan bumi ?
KOMENTAR PENULIS
Bila mizan itu berada di mahsyar padahal mahsyar itu terletak di bumiKETERANGAN TELAGA
SIFAT TELAGA
Airnya
lebih putih dari susu dan lebih manis daripada madu, baunya lebih harum daripada
minyak (misk) dan jumlah gelas-gelasnya seperti jumlah bintang di langit, ia
mempunyai dua cabang yang terbentang di surga.
Salah satunya terbuat dari emas dan yang lainnya dari perak. Air
tersebut berasal dari sungai Al-Kautsar yang Alloh memberinya untuk Rosul-Nya
di surga.
Umat
Muhammad saw. mendatangi air tersebut dan barangsiapa minum darinya, maka ia tidak
akan haus selama-lamanya. Panjangnya seperti perjalanan satu bulan dan lebarnya
seperti perjalanan satu bulan, begitu pula tepi-tepinya. Setiap Nabi mempunyai
telaga, tetapi telaga Nabi saw. lebih besar, lebih agung, dan lebih luas dari
yang lainnya sebagaimana sabdanya
“Sesungguhnya
setiap Nabi mempunyai telaga dan sesungguhnya mereka berlomba untuk mendapatkan
lebih banyak pengikutnya di antara mereka, dan sesungguhnya Nabi Muhammad
mengharapkan agar menjadikan pengikutnya lebih banyak. (HR. Bukhori dan
Muslim).
Ibnu
Abil Izz dalam syaroh Thahawiyah menyebutkan bahwa hadits-hadits tentang haudh
telah mencapai derajat mutawatir.
KOMENTAR PENULIS
Di manakah
letak telaga itu, di padang mahsyar (bumi) atau di surga ?
KETERANGAN UJIAN
KEIMANAN SESEORANG
Selama
di dunia, orang-orang munafik dihukumi seperti orang yang beriman, karena
mereka menampakkan keislamannya. Pada fase ujian inilah kepalsuan iman mereka
akan diketahui, di antaranya cahaya mereka redup. Lalu saat Alloh menampakkan
betis-Nya mereka tidak mampu sujud sebagaimana sujudnya orang-orang mukmin.
Saat digiring orang-orang munafik merengek-rengek agar orang-orang mukmin
menunggu dan menuntun jalannya, karena saat itu benar-benar gelap, dan tidak
ada petunjuk kecuali cahaya yang ada di tubuh mereka. Alloh berfirman:
“
Pada hari ketika orang-orang munafik laki-laki dan perempuan berkata kepada
orang-orang yang beriman.: “Tunggulah kami supaya kami dapat mengambil sebahagian
dari cahayamu.” Dikatakan (kepada mereka) : “Kembalilah kamu ke belakang, dan carilah cahaya sendiri (untukmu).” Lalu
diadakan di antara mereka dinding yang mempunyai pintu. Di sebelah dalamnya ada
rahmat dan di sebelah luarnya dari situ ada siksa.” (QS. Al-Hadid [57] : 13).
KETERANGAN SHIROTH
Shiroth
adalah Jembatan yang dibentangkan di atas Neraka Jahanam. Untuk diseberango
oleh orang-orang mukmin yang menuju jannah.
Di
antara hadith tentang shiroth
Sesungguhnya Nabi pernah
ditanya tentang siroth maka beliau berkata : Tempat menggelincirkan, di atasnya
ada besi penyambar dan pengait dan tumbuhan berduri yang berduri, ia mempunyai
duri yang membahayakan seperti yang ada di Najd yang disebut pohon Su’dan (HR.
Bukhori).
“Telah sampai kepadaku
bahwasanya Shiroth itu lebih tipis dari rambut dan lebih tajam dari pedang.”
(HR Muslim).
“Ada yang melewati shiroth
laksana kejapan mata dan ada yang seperti tiupan angin, ada yang terbang
seperti burung dan ada yang menyerupai
orang yang mengendarai kuda, ada yang selamat seratus persen dan ada yang selamat dengan kondisi lecet-lecet, dan ada
juga yang ditenggelamkan di neraka jahanam”. (HR. Bukhori dan Muslim).
Yang paling pertama
menyeberangi shiroth adalah Nabi Muhammad dan para pemimpin umat beliau. Beliau
bersabda: “Aku dan umatku yang paling pertama yang diperbolehkan melewati
shiroth dan ketika itu tidak ada sorangpun yang berbicara kecuali Rosul dan
Rosul berdo’a Ya Alloh selamatkanlah, selamatkanlah. (HR. Bukhori).
KOMENTAR PENULIS
Bila kita mengkaji sabda Ibunda Siti Aisyah ra. dalam hadits di bawah:
Aisyah R.a. berkata, “Aku adalah orang yang pertama-tama
menanyakan kepada Rosululloh S.a.w. tentang maksud ayat,
“(yaitu) pada hari
(ketika) bumi diganti dengan bumi yang lain (bumi
dunia diganti bumi surga, pen.) dan
(demikian pula) langit (langit
dunia diganti langit sorga, pen.), dan mereka semuanya berkumpul (di shiroth, pen.) menghadap ke hadirot Alloh yang
Maha Esa lagi Maha Perkasa. (QS. Ibrohim [14] :48), Aisyah berkata: Aku bertanya, “Di
manakah manusia pada waktu itu, ya Rosul Alloh ?” Rosul menjawab, “Di atas
Shiroth (jembatan).” (HR.
Ahmad).
Maka di atas shiroth itu Alloh swt. menempatkan seluruh orang
mukmin dan munafik yang jumlahnya berjuta-juta sampai bermilyard-milyard. Tentunya
shiroth itu sangat lebar. Sehingga tidak mungkin bentuknya lebih tipis dari
rambut dan pedang. Mungkin yang dimaksud adalah permukaannya sangat licin.
Meskipun bentuknya lebar tetapi karena suasananya gelap maka para
munafik itu tidak bisa melihat jalannya. Karena mereka tidak diberi cahaya oleh
Alloh swt. sehingga tidak tahu jalan dan terpelesat masuk ke jurang neraka.
KETERANGAN
NERAKA
Pintu-pintu neraka : Neraka memiliki7 pintu,
adapun api di dunia ini adalah bagian dari 70 bagian panas api neraka.
Sifat-sifat
ahli neraka : Jarak antara kedua
pundak orang kafir adalah perjalanan selama tiga hari dengan kendaraan
tercepat, gigi gerahamnya seperti gunung Uhud, dan tebal kulitnya adalah tiga
kali perjalanan.
Minuman dan makanan
mereka: Air panas adalah minuman
mereka, yang dituangkan di atas kepala mereka, maka menembus sampai rongga
perut dan keluar dari telapak kaki mereka, kemudian dikembalikan seperti
sediakala. Seandainya setetes dari zaqqum (makanan yang mematikan) menetesi
dunia, pasti akan rusaklah seluruh penghuni dunia dan kehidupannya, Dan makanan
mereka adalah Al-Ghislin (yang mengalir dari kulit ahli neraka seperti muntahan
dan nanah).
Seringan-ringan siksaan: Siksaan teringan untuk ahli neraka adalah orang
yang diletakkan di atas kedua kakinya dua terompah dari bara sehingga
mendidihkan otaknya.
Dasar neraka: Seandainya sebuah batu dilemparkan ke jahannam
meluncur selama 70 tahun belum tentu sampai dasarnya.
Bahan bakar neraka: Yaitu manusia (mereka adalah orang-orang kafir dan
musyrik) dan juga batu-batuan (Ibnu Mas’ud berkata batu itu adalah batu dan
belerang.
Panasnya neraka: Udaranya adalah samum (udara yang panas), dan
naungannya Yahmum (gumpalan asap), dan airnya hamim (air yang mendidih). Dan
sesungguhnya neraka itu menghabisi segala sesuatu dengan tidak menyisakan dan
tidak menyia-nyiakan. Ia akan membakar kulit sampai ke tulang-tulangnya dan
menjilat sampai ke hati.
Suara neraka : Apabila mereka melihat dari jauh, mereka
mendengarkan kemarahan dan suaranya yang bergemuruh, lalu memanggil pada tiga
golongan : Penguasa yang angkuh, orang yang minta kepada selain Alloh, dan para
pelukis.
Pakaian mereka : Dipakaikan bagi mereka baju dari api.
Macam adzab : Dimatangkan kulit dan kehancuran (ditumpahkanlah
air panas di atas kepala mereka), pemancungan (mereka ditelungkupkan di atas
wajah mereka) dan penyeretan (orang-orang kafir diseret di atas muka mereka)
dihanguskannya muka mereka, mereka dikepung oleh api, bergejolak di hati,
lambung mereka dikocak, mereka dibelenggu dengan rantai besi, dan palu godam,
lalu mereka dikumpulkan dengan sesembahan mereka dan setan-setan mereka.
Mayoritas ahli neraka: Orang
yang masuk neraka adalah lebih banyak daripada orang yang masuk jannah.
KETERANGAN JEMBATAN
Jembatan
ini bukanlah shiroth yang diletakkan di atas jahannam. Jembatan ini
dibentangkan setelah orang mukmin berhasil melewati shiroth yang berada di atas
jahannam. Rosululloh saw. bersabda : “Seorang mukmin akan dibebaskan dari api
neraka, lalu mereka diberhentikan di atas jembatan antara jannah dan neraka,
mereka akan saling diqishosh antara satu sama lainnya atas kedzoliman mereka di
dunia. Setelah mereka bersih dan terbebas dari segalanya, barulah mereka
diizinkan masuk jannah.
Demi dzat yang jiwa Muhammad
berada di tangan-Nya, seseorang di antara kalian lebih mengenal tempat
tinggalnya di jannah daripada tempat tinggalnya di dunia. (HR. Bukhori).
Maka para penghuni jannah
akan di tahan di atas shiroth sampai sebagian mereka mengambil dari sebagian
yang lain karena kedzoliman merekadi dunia dan mereka akan masuk jannah, sedang
dalam hati mereka tidak ada lagi kedengkian atas sebagian lainnya.
Komentar penulis
Di dalam Al-Qur-an ada surat
bernama Al-A’rof yang di dalam surat itu diceritakan tentang adanya tebing Al-A’rof
yang terletak di antara neraka dan surga. Apakah yang dimaksud dengan jembatan
setelah shiroth yang terletak di antara neraka dan surga itu yang disebutkan di
atas adalah Al-A’rof ini ?
KETERANGAN SURGA
“Adapun
orang-orang yang berbahagia, maka tempatnya di dalam surga mereka kekal di
dalamnya selama ada langit dan bumi, kecuali jika Tuhanmu menghendaki (yang
lain), sebagai karunia yang tiada putus-putusnya. (QS. Hud [11] :
108).
BANGUNANNYA, terbuat dari perak dan emas serta temboknya terbuat
dari misk, dan kerikil-kerikilnya terdiri dari mutiara dan yakut serta debunya terbuat
dari za’faron. Barangsiapa yang sholat (sunnah) 12 rokaat dalam sehari , maka Alloh akan
membangunkan sebuah bangunan di surga.
PINTU-PINTUNYA. Di dalam surga tersebut terdapat delapan buah pintu.
Ada sebuah pintu yang namanya “ROYYAN” yang hanya dapat dimasuki oleh orang-orang
berpuasa dan lebar pintunya seperti jarak seorang pengendara yang cepat selama
tiga hari dan datang kepadanya pada hari manusia sibuk di dalamnya.
DERAJAT-DERAJATNYA. Di dalam surga tersebut terdapat seratus derajat,
antara satu derajat dengan derajat yang lain seperti langit dan bumi. Surga
firdaus merupakan yang tertinggi, darinya mengalir sungai-sungai surga, sedangkan
di atasnya terdapat ARS ARROHMAN.
SUNGAI-SUNGAINYA. Di dalamnya terdapat sungai dari madu yang sangat
jernih, sungai dari susu, sungai dari khomar yang memberi kenikmatan bagi para
peminumnya, dan sungai dari air yang tak pernah berobah rasanya serta di
dalamnya terdapat sungai Kautsar untuk Nabi saw. yang lebih putih dari susu dan
lebih manis dari madu, di sungai tersebut terdapat burung yang lehernya seperti
leher unta.
POHON-POHON. Di dalamnya terdapat pohon yang apabila seorang
pengembara itu berjalan di bawah naungannya selama seratus tahun belum keluar
dari naungannya, pohom itu kekal buahnya, dekat lagi rendah dan berjuntai mudah
diambil.
Di dunia terdapat sebuah kemah yang besar yaitu di Krausnick Jerman.
Luasnya 6,7 km2 dan tinggimya 107 m.
Tetapi kemah di surga jauh lebih besar. Kira-kira 1500 x luas kemah ini.
Suasana di dalam kemah di Krausnick.
KEMAH-KEMAHNYA. Di dalamnya terdapat kemah kosong yang terbuat dari
mutiara yang luasnya 60 mil pada setiap sudut. Di setiap kemah ada penghuninya yang
orang-orang mukmin mengelilinginya.
PARA PENGHUNI SURGA. Para penghuni surga mulus, tampan, bercelak dan
mereka akan senantiasa muda tidak menghiraukan pakaiannya, golongan pertama
yang masuk surga kelihatan seperti bulan purnama. Mereka tidak pernah kencing
dan berak. Mereka tidak beringus dan meludah. Sisir mereka terbuat dar emas dan
bejananya terbuat dari misk. Dan asapnya dari kemenyan.
WANITA PENGHUNI SURGA. Sekiranya seorang penghuni surga diturunkan ke bumi
maka teranglah segala apa yang ada di langit dan bumi dan tulang sumsum
keduanya kelihatan di belakang daging betisnya. Kerudungnya itu lebih baik dari
dunia dan isinya.
ORANG PERTAMA YANG MASUK
SURGA. Nabi Muhammad saw. Dan Abu
Bakar ra. Dan dari tiga golongan yaitu: orang yang mati syahid, orang yang
menjaga kehormatan dan kesucian diri dan orang yang baik dalam beribadah kepada
Alloh dan menasehati walinya.
NIKMAT-NIKMAT LAIN
TERHADAP PENGHUNI SURGA, Dikatakan
kepadanya berangan-anganlah kamu, maka ketika itu mereka berangan-angan. Lalu
dikatakan padanya bagimu apa yang kamu angankan bahkan sepuluh kali lipat dari
dunia.
PEMUKA AHLU JANNAH. Pemuka dari golongan dewasa adalah Abu Bakar, Umar,
dan pemuka dari golongan pemuda Hasan dan Husain, dan pemuka dri golongan
wanita Khodijah binti Khuwailid, Fatimah binti Muhammad, Maryam binti Imron dan
Isteri Fir’aun Asiah binti Muzahim.
PEMBANTU AHLI SURGA. Anak-anak kecil (wildanun mukholladun) yang tidak
bertambah umurnya jika kamu melihat mereka kelihatan seperti mutiara yang
beterbangan, mereka tersebar untuk memenuhi kebutuhan tuannya.
MELIHAT WAJAH ALLOH SWT. Di antara nikmat terbesar dari Alloh swt. Bagi penduduk
surga adalah melihat Robbi ‘azza wa jalla, Wajah orang-orang mukmin pada hari
itu berseri-seri kepada Robbnya, mereka melihat.
KOMENTAR PENULIS
Dari uraian PARA PENGHUNI
SURGA di atas (mulus, tampan, bercelak) terutama sifat “tampan” adalah sifat
laki-laki. Maka semua penghuni neraka (selain bidadari) adalah manusia berjenis
kelamin laki-laki. Dengan alasan sebagai berikut :
1. Karena
semua ahli jannah (selain bidadari) semua berjenis laki-laki maka PEMUKA AHLI
JANNAH tentu juga berjenis kelamin laki-laki, termasuk dari golongan wanita (di
waktu hidup di dunia mereka berjenis wanita) yaitu Khodijah binti Khuwailid,
Fatimah binti Muhammad, Maryam binti Imron dan Isteri Fir’aun Asiah binti
Muzahim.
2. Mereka
tentunya di surga berjenis kelamin laki-laki juga, yakni di dalam surga mereka berubah
kelamin dari wanita menjadi laki-laki.
3. Sedang
sifat-sifat WANITA PENGHUNI SURGA (dan tulang sumsum keduanya kelihatan di
belakang daging betisnya. Kerudungnya itu lebih baik dari dunia dan isinya)
adalah sifat bidadari yang diciptakan di surga. Bukan sifat wanita dunia yang tetap
berjenis wanita di surga. Keadaan mereka tetap sebagai wanita dunia.
4. Andaikan wanita bumi oleh Alloh swt. diubah menjadi bidadari di surga maka hal tersebut tidak adil karena mereka
hanya dipingit di dalam kemah tidak boleh pergi keluar dari wilayah surganya.
“Bidadari-bidadari) yang
jelita, putih bersih dipingit dalam kemah. (QS. Ar-Rahman [55] : 72). Sedang penghuni surga laki-laki bebas pergi ke mana-mana.
5. Andaikan mereka tetap
menjadi wanita
surga yang dipingit,
mereka juga tidak bisa kawin dengan PEMBANTU AHLI SURGA karena berupa anak-anak
kecil (wildanun mukholladun) yang tidak mungkin kawin karena diciptakan Alloh
swt. hanya sebagai pelayan.
6. Di
laboratorium dunia, para ahli sudah bisa merubah ayam betina menjadi ayam
jantan. Ayam betina yang dikebiri lalu disuntik hormon sex jantan berobah
menjadi ayam jantan yang mandul dan mengejar ayam betina yang estrus/ birahi
(lihat gambar di bawah).
Bila manusia di bumi bisa merubah kelamin ayam, bagi Alloh swt. tentu
sangat mudah merubah seorang wanita di dunia menjadi laki-laki di surga.
LANJUTAN POSTER
Hidup Sesudah
Mati
Bagan
di atas merupakan rumusan yang dibuat oleh Syaikh Jasim Muhammad al Muthowwi’
dalam buku beliau yang berjudul Hidup Sesudah Mati edisi terjemah, dengan
menambah referensi buku lain sbb.
1. Al Yaum Al-Akhir, Juz I, II, III, Dr. Umar
Sulaiman Al-Asyqor (Ensiklopedi Kiamat).
2. Syaroh Lum’atul I’tiqod Al Hadi Ila Sabilir
Rosyad, Syaikh Utsaimin.
3. Tahdzib Syaroh Ath Thohawiyah , Ibnu Abil Izz Al
Hanafi.
4. Tadzkiroh Imam Qurtubi.
5. At Takhwiif Minan Naar, Ibnu Rojab Al Hambali.
6. Hadiul Arwah Ila Biladil Afroh , Ibnu Qoyyim
Al-Jauziyah.
7. Nihayatul Bidayah wan Nihayah, Al Hafidz Ibnu
katsir.
8. Ahwalun Naar, Muhammad Ali Al-Kulaib, dll.
Disusun oleh:
Kelompok Telaah Kitab Ar-Risalah
Diterbitkan oleh GRANADA Production, Solo Indonesia
Jember, 29 Nopember 2012
Dr. H.M. Nasim Fauzi
Jl. Gajah Mada 118
Tlp. (0331) 481127 Jember