Minggu, 11 April 2021

Leaflet Takwil Ayat Mutasyabihat 17

17. TAKWIL NAFS WAHIDAH

DI DALAM AL QUR-AN

(singkatan dari Tafsir Nafs Wahidah QS. Luqman [31] : 28)

Oleh : Dr. H.M. Nasim Fauzi

Pendahuluan

     Sebagai pembuka wacana mari kita pelajari makalah Misteri Nafs Wahidah karangan Nasaruddin Umar Imam Besar Masjid Istiqlal, Jakarta.

   Kata majemuk Nafs Wahidah antara lain ada di QS. Al-Nisa’ [4] : 1 sbb :

4:1

     Hai sekalian manusia, bertakwalah kepada Tuhanmu yang telah menciptakan kamu dari “diri” yang satu (nafs wahidah), dan dari padanya Allah menciptakan pasangan (pair)nya, dan daripada keduanya Allah mengembangbiakkan laki-laki dan perempuan yang banyak  Dan bertakwalah kepada Allah yang dengan (mempergunakan) namaNya kamu saling meminta satu sama lain, dan (peliharalah) hubungan silaturrahim. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasimu.

     Kitab-kitab tafsir mu’tabar dari kalangan jumhur seperti Tafsir al-Qurthubi, Tafsir al-Mizan, Tafsir Ibn Katsir  Tafsir al-Bahr al-Muhith, Tafsir Ruh al-Bayan, Tafsir al-Kasysyaf, Tafsir al-Sa’ud, Tafsir Jami al-Bayan dan Tafsir al-Maraghi, semuanya menafsirkan kata nafs wahidah dengan Adam, dan dhamir minha ditafsirkan dengan “dari bagian tubuh Adam”, dan kata zawj ditafsirkan dengan Hawa, isteri Adam. Perhatikan sekali lagi ayat ini, seandainya yang dimaksud pada kata nafs ialah Adam, mengapa tidak digunakan kata wahidin dengan bentuk gender laki-laki (mudzakkar), tetapi yang digunakan kata wahidah dalam bentuk perempuan (mu’annats). Walaupun kita tahu bahwa kata nafs masuk kategori mu’annats sebagaimana beberapa ism ‘alam lainnya tetapi dalam al-Qur’an sering dijumpai shifat itu menyalahi bentuk mawshufnya kemudian merujuk ke hakekat yang dishifati, jika yang dishifati itu hendak ditekankan oleh Si pembicara (Mukhathab).

Komentar penulis

     Penafsiran Nasaruddin Umar tentang arti nafs wahidah simpang-siur, karena nafs wahidah yang merupakan bahasa Al Quran / bahasa Alloh, yang hanya punya satu arti yaitu diri / badan manusia yang satu, diartikan seperti bahasa Arab yang punya beberapa arti yaitu diri, jiwa, nafsu, nyawa, roh yang satu.

     Kata majemuk nafs wahidah termasuk ayat mutasyabihat yang takwilnya hanya diketahui oleh Alloh Swt., yang untuk bisa mengetahuinya, kita bisa bertanya kepada Alloh Swt. melalui Kitab Al Qur-an.

     Bertanya kepada Al Qur-an (BKA) tentang takwil nafs wahidah.

BKA 1. Kata yang kita tanyakan maknanya kepada Al Qur-an adalah kata nafs wahidah .

BKA 2. Prinsip pertama.

Bahasa Al Qur-an mirip dengan Bahasa Arob karena keduanya sekeluarga, sesuai pendapat Muhajir Isnaeni tentang arti Arobiyyan.  

     Makna kata nafs wahidah dalam bahasa Arob itu kita cari di dalam Kamus dan Ensiklopedi Bahasa Arob dan Tafsir Al Qur-an sbb. :

No.

Nama Ensiklopedia, Kitab, Buku

Arti Nafs Wahidah

1

Semua Tafsir Al Qur-an

Adam As.

2

Nasaruddin Umar

Berbentuk nakirah / indefinite, dan berjenis wanita / mu’annats (wahidah)

3

Wikipedia 

Sel punca, stem cell

4

Stem cell, Dr. Denny Halim Cs.

Stem cell / sel induk yang bertotipotensi

   Sel punca, (stem cell) adalah sel yang belum berdiferensiasi dan berpotensi sangat tinggi (totipotensi) untuk berkembang menjadi banyak jenis sel yang berbeda di dalam tubuh. Sel punca juga berfungsi sebagai sistem perbaikan untuk mengganti sel-sel tubuh yang telah rusak demi kelangsungan hidup organisme. Saat sel punca terbelah, sel yang baru berpotensi untuk tetap menjadi sel punca atau menjadi sel dari jenis lain dengan fungsi yang lebih khusus, misalnya sel otot, sel darah merah atau sel otak.

.Maka Nafs wahidah di sini adalah Sel Punca yang bersifat totipotensi dan berjenis perempuan.

BKA 3 

     Kita cari semua ayat di dalam Al Qur-an yang mengandung kata nafs wahidah. Kita bisa mencari kata-kata yang mengandung kata nafs wahidah  itu memakai buku-buku yang ditulis untuk maksud itu. Di antaranya adalah buku Konkordansi Qur'an karangan Ali Audah, Indeks Al-Qur'an karangan Sukmajaya dkk., karangan N.A. Baiquni dkk. Kitab Fathurrohman dsb.

     Ayat-ayat Al Qur-an yang mengandung kata Nafs Wahidah  di dalam Al Qur-an jumlahnya ada 5 yaitu. QS. Al-Maidah [5]:32, QS. Al-A’rof [7]:89, QS. Luqman [31]:28, QS. Az-Zumar [39] :6).   

BKA 4 Kita masukkan makna kata Nafs Wahidah adalah Satu sel totipotensi (stem cell) dan berjenis perempuan di dalam kurung di belakang kata Nafs Wahidah tadi. Semua ayat yang kata Nafs Wahidahnya kita artikan dengan sel totipotensi (stem cell) dan berjenis perempuan itu kita teliti apakah cocok dengan keseluruhan isi ayat. Bila cocok kita tulis (cocok) di belakang kalimat ayat itu. Bila tidak cocok kita tulis (tidak cocok).

BKA 5  lima ayat yang mengandung kata majemuk nafs wahidah (Satu sel multipotensi /stem cell dan berjenis perempuan adalah sbb. ;

  

1. QS. An-Nisa’ [4] : 1. Hai sekalian manusia, bertakwalah kepada Tuhanmu yang telah menciptakan kamu dari nafs wahidah (Satu sel totipotensi /stem cell dan berjenis perempuan / wahidah), dan daripadanya (haa, dhamir mu’annats) Allah menciptakan pasangan (zawjah)nya (haa, dhamir mu’annats, kata ganti orang ketiga tunggal perempuan); dan dari pada keduanya Allah memperkembang biakkan laki-laki dan perempuan yang banyak. Dan bertakwalah kepada Allah yang dengan (mempergunakan) namaNya kamu saling meminta satu sama lain, dan (peliharalah) hubungan silaturrahim. Sesungguhnya Alloh selalu menjaga dan mengawasi kamu. (Cocok).

2. QS. Al-An’am [6]: 98. Dan Dialah yang menciptakan kamu dari nafs wahidah (Satu sel totipotensi /stem cell dan berjenis perempuan / wahidah), maka (bagimu) ada tempat tetap (rahim ibu) dan tempat simpanan (sulbi ayah). Sesungguhnya telah Kami jelaskan tanda-tanda kebesaran Kami kepada orang-orang yang mengetahui. (Cocok).

3. QS Al-A’raf [7] :189. Dialah Yang menciptakan kamu dari nafs wahidah (Satu sel totipotensi / stem cell dan berjenis perempuan / wahidah) dan dari pa-danya (haa, dhamir mu’annats, kata ganti orang ketiga tunggal perempuan) Dia menciptakan pasangan/ zawjahnya (haa, dhamir mu’annats, kata ganti orang ketiga tunggal perempuan), agar dia (mu’-annats) merasa senang kepadanya (Hawa). Maka setelah dicampurinya, isterinya itu mengandung kan-dungan yang ringan, dan teruslah dia merasa ringan (beberapa waktu).Kemudian tatkala dia merasa be-rat, keduanya (suami-isteri) bermohon kepada Allah, Tuhannya seraya berkata: "Sesungguhnya jika Eng-kau memberi kami anak yang saleh, tentulah kami termasuk orang-orang yang bersyukur". (Cocok).

4. QS. Az-Zumar [39] : 6. Dia menciptakan kamu dari nafs wahidah (Satu sel totipotensi /stem cell dan berjenis perempuan / wahidah) kemudian Dia jadikan daripadanya (haa, dhomir mu’annats) pasa-ngan / zawjahnya (haa, dhomir mu’annats) dan Dia menurunkan untuk kamu delapan ekor yang berpasangan dari binatang ternak. Dia menjadikan kamu dalam perut ibumu kejadian demi kejadian dalam tiga kegelapan. Yang (berbuat) demikian itu adalah Allah, Tuhan kamu, Tuhan Yang mempunyai kerajaan. Tidak ada Tuhan selain Dia; maka bagaimana kamu dapat dipalingkan? (Cocok).

QS. Al-Luqman [31] : 28. Tidaklah Alloh menciptakan dan membangkitkan kamu (dari dalam kubur) itu melainkan hanyalah seperti (proses) nafs wahidah (Satu sel totipotensi /stem cell dan berjenis perempuan / wahidah) Sesungguhnya Alloh Maha Mendengar lagi Maha Melihat. (Cocok)

BKA 6. Ternyata semua kata nafs wahidah berarti Satu sel totipotensi / stem cell dan berjenis perempuan sesuai dengan keseluruhan makna ayat masing-masing.

Kesimpulan penulis

     Ternyata mengartikan Nafs wahidah dengan Satu sel totipotensi /stem cell dan berjenis perempuan (wahidah) pada ke-5 ayat ini (Cocok). Maka :

Arti nafs wahidah adalah Satu sel totipotensi (stem cell) dan berjenis perempuan (wahidah).

    

10

 
Pada pembahasan ayat tentang kebangkitan

 

     Tidaklah Alloh menciptakan dan membangkitkan kamu (dari dalam kubur) itu melainkan hanyalah seperti (proses) nafs wahidah (Satu sel totipotensi / stem cell dan berjenis perempuan / wahidah). Sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Melihat.  

     Kebangkitan kita dari dalam kubur juga melalui proses Satu sel totipotensi (stem cell) dan berjenis perempuan / wahidah

Maka kedua proses itu

1. Penciptaan Nabi Adam yang berjenis perempuan dan 

2. Kebangkitan kita dari dalam kubur

keduanya melalui proses Satu sel totipotensi (stem cell) dan berjenis perempuan / wahidah (Nafs wahidah).

Jember, 28 Mei 2015

Dr. H. M Nasim Fauzi

Jalan Gajah Mada 118

Tilpun (0331) 461127

Jember.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar