Minggu, 15 Agustus 2021

Buku Takwil Ayat Mutasyabihat Seri ke-1

 

BENARKAH AL QUR-AN

BERBAHASA ARAB ?

 

Oleh : Dr. H.M. Nasim Fauzi

 

Pendahuluan

 Para ahli tafsir Al Qur-an berpendapat bahwa Al Qur-an di turunkan dalam bahasa Arob, berdasarkan QS.Yusuf [12] : 2, yang artinya di dalam Al Qur-an Kemenag RI adalah :

    Sesungguhnya Kami menurunkannya berupa Al-Qur’an berbahasa Arob (Arobiyyan), agar kamu memahaminya. (QS. Yusuf [12] : 2).

Semua kitab tafsir Al Qur-an di Indonesia mengartikan Qur’anan Arobiyyan dengan Al Qur-an berbahasa Arob.

Ciri-ciri Bahasa Arob

Pada bahasa manusia (termasuk bahasa Arob) suatu kata bisa memiliki makna lebih dari satu yang disebut polisemi dan homonim.

Arti polisemi adalah: “satu kata mengandung beberapa arti yang masing- masingnya dapat dipakai sebagai makna denotative (hakikat) dan bukan makna konotatif (majaz). Kataالخالmisalnya, bisa berarti: paman, tahi lalat di wajah, awan dan onta yang gemuk.

     Arti homonim adalah beberapa kata yang sama pelafalan dan penulisan-nya, tetapi bermakna lain. Contoh kata (غرب) dapat bermakna arah barat dan juga bermakna timba.

Pengertian para ahli tafsir Al Qur-an tentang bahasa Al Qur-an

Seorang Ahli Tafsir periode awal Muqatil bin Sulaiman bin Basyir al-Adzi al-Khurasani dikenal dengan nama Abu al-Hasan al-Balkhi (w.150 H / 767 M) berkata bahwa kata-kata di dalam Al Qur-an di samping bermakna definitif, juga bermakna alternatif.

Maka, sama halnya dengan Bahasa Arab, kata-kata dalam Al Qur-an pun memiliki beberapa makna (homonim dan polisemi), di mana tidak tentu makna mana yang berlaku. Sehingga bisa terjadi ketidakpastian, kerumitan dan pertentangan. Padahal Alloh Swt menyatakan bahwa tidak ada pertentangan di dalam Al Qur-an.

    Maka apakah mereka tidak memperhatikan Al Qur-an ? Kalau kiranya Al Qur-an itu bukan dari sisi Alloh, tentulah mereka mendapat pertentangan yang banyak di dalamnya  (QS. An-Nisa' [4] : 82).