Jumat, 06 Oktober 2017

Buku Menyingkap Tabir Ayat Mutasyabihat Seri Ke-11

 
ANTARA MAALIKI YAUMIDDIIN 
dan MALIKI YAUMIDDIIN

Oleh : Dr. H.M. Nasim Fauzi

Lanjutan makalah :
Bertanya Kepada Al Qur-an (BKA)
Tentang Takwil Ayat Mutasyabihat 
Dalam 6 Tahap


Pendahuluan
Kata malik (dan maalik) adalah termasuk dalam kategori ayat mutasyabihat. Dimana menurut pendapat Aisyah hanya Alloh sajalah yang mengetahui takwilnya, sesuai QS. Ali Imron [3] : 7
Menurut Prof. Toshihiko Izutsu, seorang pakar bahasa Arab kuno (zaman turunnya Al Qur-an), kata malik berasal dari bahasa Arob kuno dengan makna tertentu, kemudian setelah dipakai oleh Al Qur-an maknanya berubah dari aslinya. Dimana takwilnya hanya diketahui oleh Alloh Swt.  = Ayat mutasyabihat.                                                              
Agar kita juga bisa mengetahuinya, kita harus bertanya kepada Allah Swt. melalui kitab ciptaanNya yaitu Al Qur-an. Caranya adalah dengan bertanya tentang takwil kata malik ini kepada Al Qur-an secara 6 tahap. 
Bacaan malik di dalam Al Qur-an
     Bacaan malik /maalik pada ayat ke-4 Surat Al-Fatihah biasanya dibaca Maaliki yaumiddiin yang berarti Yang Memiliki hari agama (kiamat).
     Tentang ayat ke-4 Surat Al-Fatihah ini, Prof Dr Quraisy Shihab MA dalam kitab Tafsir Al-Qur’an Al-Karim (Tafsir atas Surat-surat pendek Berdasarkan Urutan Turunnya Wahyu), menulis sebagai berikut :
     Ada dua bacaan yang populer dan sah menyangkut ayat ke-4 ini, yaitu ada yang memanjangkan mim (baca Maalik) yang diartikan “Pemilik” dan ada pula yang memendekkan (baca Malik) yang berarti Raja. Seorang pemilik belum tentu menjadi raja, sebaliknya kepemilikan seorang raja biasanya melebihi kepemilikan pemilik yang bukan raja.
     Kata “raja” biasanya digunakan untuk menyebut penguasa atas manusia, sedang kata “pemilik” digunakan untuk penguasa atas harta benda yang tidak bernyawa. Atas dasar pertimbangan ini sementara ulama lebih senang bacaan Malik yang berarti Raja karena ia memberikan kesan keagungan dan kebesaran, di samping itu – kata mereka – Al Qur-an mengisyaratkan bahwa Alloh Swt adalah Raja pada hari Pembalasan.
     Dalam Al Qur-an banyak ayat-ayat yang menegaskan hal ini, antara lain:
      Kekuasaan di hari itu ada pada Allah, Dia memberi keputusan di antara mereka. Maka orang-orang yang beriman dan beramal saleh adalah di dalam surga yang penuh kenikmatan. (QS. Al-Hajj [22] : 56).
Pendapat Prof. Dr. M.M. Al-A’zami
     Dalam bukunya Sejarah Teks Al-Qur’an dari Wahyu sampai Kompilasi terbitan Gema Insani, Jakarta 2005, halaman 171, disebutkan bahwa kedua bacaan itu diajarkan oleh Nabi Muhammad Saw. (multiple reading).
Argumentasi fihak yang membaca Maaliki yaumiddiin
     Pahala yang diterima oleh yang membaca Maaliki yaumiddin melebihi yang membaca Maliki yaumiddiin karena lebih panjang bacaannya (melebihi 1 huruf).
Komentar Penulis
     Bacaan Maaliki yaumidiin dan Maliki yaumiddin kedua-duanya sama sahnya.
     Dalam pandangan penulis argumentasi pembaca Maliki yaumiddin lebih kuat daripada pembaca Maaliki yaumiddiin.
     Boleh dikatakan Ayat ke-4 Surat Al-Fatihah ini mempunyai dua makna. Makna pertama adalah Yang memiliki hari agama, sedang makna kedua adalah Raja hari agama. Sehingga tidak ada kepastian.
Setiap kata di dalam Al Qur-an seharusnya hanya punya satu makna.
      Dalam makalah BKA dikatakan bahwa Bahasa Arob Al Qur-an adalah istimewa karena setiap kata-nya hanya mempunyai satu makna. Berbeda dengan Bahasa Arob manusia yang setiap kata-nya mempunyai beberapa makna (homonim dan polisemi.
     Maka kita harus memilih makna manakah yang lebih tepat di antara dua kalimat : Maaliki yauumiddiin dan Maliki yaumiddin dengan cara Bertanya Kepada Al Qur-an (BKA).
Bertanya kepada Al Qur-an (BKA) tentang takwil ayat mutasyabihat malik (dan maalik) dalam 6 tahap  
BKA 1. Kata yang kita tanyakan maknanya kepada Al Qur-an adalah kata malik (dan maalik) .
BKA 2. Makna kata malik itu kita cari di dalam Kamus dan Ensiklopedi Al Qur-an sbb
Nama Kamus Al Qur-an
Makna malik dan maalik
Qamus Al-Quran, Abdul Qadir Hasan
Yang memiliki, raja
BKA 3  Sesuai dengan prinsip bahwa setiap kata di dalam Al Qur-an hanya mempunyai satu makna, maka kita misalkan memilih makna yang kita anggap paling cocok adalah malik = raja.
BKA 4 diketemukan 17 ayat di dalam Al Qur-an yang mengandung kata malik
Daftar 17 ayat Al Qur-an yang mengandung kata malik  itu adalah sebagai berikut.
1
No
Ayat
No.
Ayat
01
02
03
04
05
06
07
08
09
Al-Fatihah [1]:4
Al-Baqoroh [2]:246
Al-Baqoroh 2]: 247
Ali Imron [3]:26 
Yusuf [12]:43 
Yusuf [12]: 50 
Yusuf [12]: 54
Yusuf [12]: 72 
Yusuf [12]: 76
10
11
12
13
14
15
16
17
Zukhruf [43]:77
Al-Kahf [18]:79
An-Nas [114]:2 
Thoha [20]:114
Al-Mu’minun 23]:116
Al-Hasyr [59]:23
Al-Jumu’ah [62]: 1
Al-Qomar [54]:55
Daftar 17 ayat yang mengandung kata malik  ada di dalam lampiran.
BKA 5 Kita masukkan makna kata malik  adalah raja di dalam kurung di belakang kata malik tadi.
 Sem Semua ayat yang kata maliknya kita artikan dengan raja itu kita teliti apakah cocok dengan keseluruhan isi ayat. 
         Bila cocok kita tulis (cocok) di belakang kalimat ayat itu. Bila tidak cocok kita tulis (tidak cocok).
BKA 6  Ternyata semua ayat yang kita teliti itu (cocok).
Kesimpulan : Takwil ayat mutasyabihat (kata) malik di dalam Al Qur-an menurut Alloh Swt.adalah raja
      Maka bacaan ayat ke-4 Surat Al-Fatihah adalah Maliki yaumiddiin yang berarti Raja hari agama (kiamat).
Jember, 12 Septemberr 2017.
Dr. H.M. Nasim Fauzi
Jalan Gajah Mada 118
Tilpun (0331) 481127
Jember 
Lampiran
Analisa ayat-ayat yang mengandung kata malik.
1. QS. Al-Fatihah [2]:4 :
    Maliki (raja) hari agama (kiamat). (Cocok)
2. QS. Al-Baqoroh [2] : 246. Apakah kamu tidak memperhatikan pemuka-pemuka Bani Israil sesudah Nabi Musa, yaitu ketika mereka berkata kepada seorang Nabi mereka: "Angkatlah untuk kami seorang malik (raja) supaya kami berperang (di bawah pimpinannya) di jalan Alloh".(Cocok)
3.  QS. Al-Baqoroh [2]:247. Nabi mereka mengatakan kepada mereka: "Sesungguhnya Alloh telah mengangkat untukmu Thalut menjadi malik (raja)." (Cocok)
4. QS. Ali Imron [3]:26 :Katakanlah: "Wahai Tuhan Yang Malikal (merajai) mulki (kerajaan), Engkau berikan kerajaan kepada orang yang Engkau kehendaki dan Engkau cabut kerajaan dari orang yang Engkau kehendaki. (Cocok)
 5. QS. Yusuf [12]: 43. Al-malik (raja) berkata (kepada orang-orang terkemuka dari kaumnya): "Sesungguhnya aku bermimpi melihat 7 ekor sapi betina yang gemuk-gemuk dimakan oleh 7 ekor sapi betina yang kurus-kurus dan 7 bulir (gandum) yang hijau dan 7 bulir lainnya yang kering." . (Cocok)
6. QS. Yusuf [12]: 50. Al-malik (raja) berkata: "Bawalah dia kepadaku." . (Cocok)
7. QS. Yusuf [12]: 54. Dan al-malik (raja) berkata: "Bawalah Yusuf kepadaku, agar aku memilih dia sebagai orang yang rapat kepadaku".(Cocok)
8. QS. Yusuf [12]: 72. Penyeru-penyeru itu berkata: "Kami kehilangan piala al-malik (raja), dan siapa yang dapat mengembalikannya akan memperoleh bahan makanan (seberat) beban unta, dan aku menjamin terhadapnya". (Cocok)
9. QS. Yusuf [12]: 76. Maka mulailah Yusuf (memeriksa) karung-karung mereka sebelum (memeriksa) karung saudaranya sendiri, kemudian dia mengeluarkan piala al-malik (raja) itu dari karung saudaranya. (Cocok)
10. QS. Al-Kahf [18]:79. Adapun bahtera itu adalah kepunyaan orang-orang miskin yang bekerja di laut. Dan aku bertujuan merusakkan bahtera itu, karena di hadapan mereka ada seorang Al-malik (raja) yang merampas tiap-tiap bahtera. (Cocok)
11. QS. Thoha [20]:114. Maka Maha Tinggi Alloh Al-Maliku (Raja) Yang sebenar-benarnya, dan janganlah kamu tergesa-gesa membaca Al Qur-an sebelum disempurnakan mewahyukannya kepadamu, dan katakanlah: "Ya Tuhanku, tambahkanlah kepadaku ilmu pengetahuan." (Cocok)
12. QS. Al-Mu’minun [23]:116. Maka Maha Tinggi Alloh Al-Malik (Raja) Yang Sebenarnya; tidak ada Tuhan selain Dia, Tuhan (Yang mempunyai) 'Arsy yang mulia. (Cocok)
13. QS. Zukhruf [43] 77 Hai Malik biarlah Tuhanmu membunuh kami saja.
     Malik di sini adalah nama Malaikat penjaga neraka, maka ayat ini kita keluarkan dari analisa.
14. Al-Qomar [54]:55.  Di tempat yang disenangi  di sisi Tuhan Malik Muqtadir. (Malik adalah nama Alloh Swt yang berjumlah 99, maka kita keluarkan dari analisa).
15. QS. Al-Hasyr [59] : 23. Dialah Alloh Yang tiada Tuhan selain Dia, Al-Malik (Raja), Yang Maha Suci, Yang Maha Sejahtera, Yang Mengaruniakan Keamanan, Yang Maha Memelihara, Yang Maha Perkasa, Yang Maha Kuasa, Yang Memiliki segala Keagungan, Maha Suci Alloh dari apa yang mereka persekutukan. (Cocok)
16. Al-Jumu’ah [62]:1. Senantiasa bertasbih kepada Alloh apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi. Al-Malik (Raja) Yang Maha Suci, Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.(Cocok)
17. QS. An-Nas [114]:2. Malik (Raja) manusia. (Cocok)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar