Kamis, 25 Januari 2018

Menyingkap Tabir Ayat Mutasyabihat Seri Ke-21



LANJUTAN TAFSIR
ARTI NAFS WAHIDAH
Oleh : Dr. H.M. Nasim Fauzi
Pendahuluan
     Di dalam makalah sebelumnya dsiimpulkan bahwa
-----------------------------------------------------------------------------------
Makna nafs wahidah di dalam Al Qur-an adalah Satu sel multipoten yang berjenis kelamin perempuan (muannats)
----------------------------------------------------------------------------------
Apakah sel multipoten itu ?

     Untuk bisa memahami arti sel multipoten, terlebih dahulu kita harus memahami tentang sel manusia, bagian-bagiannya dan fungsi-fungsinya.

Pengertian Sel
      Sel merupakan unit terkecil yang menjadi dasar kehidupan. Semua fungsi kehidupan diatur dan berlangsung di dalam sel. Karena itulah sel dapat befungsi secara autonom asalkan seluruh kebutuhan hidupnya terpenuhi. Manusia adalah mahluk multicellular (terdiri atas banyak sel)  Pada mahluk multiselular terjadi pembagian tugas dari sel-sel penyusunnya, yang menjadi dasar bagi kehidupan..
      Struktur sel dan fungsi-fungsinya hampir serupa untuk semua mahluk hidup. Sel-sel eukariota (sel yang mempunyai inti) beradaptasi untuk hidup saling bekerja sama dalam organisasi yang sangat rapi. awalnya sel digambarkan pada tahun 1665 oleh seorang ilmuwan Inggris Robert Hooke yang telah meneliti irisan tipis gabus melalui mikroskop yang dirancangnya sendiri. Kata sel berasal dari bahasa Latin cellula yang berarti rongga / ruangan.

Susunan badan manusia
     Badan manusia tersusun atas bagian-bagian seperti gambar di bawah ini.

Bagian sel manusia,
     Sel manusia merupakan eukariotik (memiliki inti). Setiap bagian dari tubuh manusia terdiri dari sel, dari jaringan ke organ, kulit dan bahkan rambut. Sel-sel manusia terbesar hanya berdiameter sehelai rambut.  
     Jumlah sel tubuh manusia dewasa adalah antara 75 triliun hingga 100 triliun.

 

Gambar Sel Manusia

Kromosom

Sejarah
     Kromosom pertama kali diamati oleh Karl Wilhelm von Nägeli pada 1842 dan ciri-cirinya dijelaskan dengan detail oleh Walther Flemming pada 1882. Sedangkan prinsip-prinsip klasik genetika merupakan pemikiran deduksi dari Gregor Mendel pada tahun 1865 yang banyak diabaikan orang hingga tahun 1902, Walter Sutton dan Theodor Boveri menemukan kesamaan antara perilaku kromosom saat meiosis (pembelahan secara meiosis adalah: Terjadi di sel kelamin. Jumlah sel anaknya 4).dengan hukum Mendel dan menarik kesimpulan bahwa kromosom merupakan pembawa gen. Hasil penelitian keduanya dikenal sebagai teori Sutton-Boveri atau hipotesis Sutton-Boveri atau teori hereditas kromosom, yang menjadi kontroversi dan perdebatan para pakar kala itu.
     Pada 1910, Thomas Hunt Morgan membuktikan bahwa kromosom merupakan pembawa gen.
     Pada tahun 1955, Joe Hin Tjio, seorang ilmuwan Amerika kelahiran Indonesia berhasil membuktikan bahwa kromosom manusia terdiri dari 23 pasang, bukan 24 pasang seperti yang diyakini para ahli ge-netika sejak lama.
     Kromosom adalah struktur seperti benang yang terletak di dalam inti sel hewan dan tumbuh-tumbuhan. Setiap kromosom terbuat dari protein dan molekul tunggal dari Asam Deoksiribo Nukleat (DNA). Diturunkan oleh orang tua kepada keturunannya, DNA berisi petunjuk khusus yang membuat setiap jenis makhluk hidup menjadi unik.
     Istilah Kromosom berasal dari kata Yunani untuk warna (chroma) dan tubuh (soma). Dtnamakan kro-mosom karena warnanya sangat jelas bila diberi warna oleh para peneliti.
Pengertian Kromosom
     Kromosom adalah unit genetik yang terdapat dalam setiap inti sel pada semua makhluk hidup. Kromosom berbentuk deret panjang molekul yang disusun oleh DNA dan protein-protein.
     Setiap sel terdiri dari Nukleus (inti sel), Sitoplasma (cairan sel), dan Membran pelindung sel.      
     Di dalam nukleus terdapat benang-benang halus yang disebut ‘kromatid’. Apabila terjadi pembelahan sel, maka benang-benang halus itu dipintal membentuk kromosom. Kromosom terdiri dari protein dan DNA. Struktur kromosom ini tampak jelas pada saat pembelahan sel.
     Kromosom berfungsi sebagai penyimpanan bahan materi genetik kehidupan. Terdiri dari DNA, yang menyimpan setiap informasi genetik, membantu pertumbuhan mahluk hidup. Fungsinya sangat vital bagi tubuh kita.
 Struktur Kromosom
     Kromosom dibentuk dari DNA yang berikatan dengan beberapa protein histon. Dari Ikatan ini dihasilkan Nukleosom, yang memiliki ukuran panjang sekitar 10 nm. Kemudian nukleosom akan membentuk lilitan-lilitan yang sangat banyak yang menjadi penyusun dari kromatid (lengan kromosom), satu lengan kromosom ini kira-kira memiliki lebar 700 nm.
Gambar di bawah ini merupakan bentuk kromosom secara umum

 Jumlah Kromosom
     Dalam tubuh suatu organisme terdapat jumlah kromosom yang berbeda-beda.
Konsep Penentuan Jenis Kelamin
Pada Organisme terdapat dua macam kromosom, yaitu :
- Kromosom Seks (Genosom) yang menentukan jenis kelamin
- Kromosom Tubuh (Autosom) yang tidak menentukan jenis kelamin
     Kromosom pada makhluk hidup biasanya berpasang-pasangan, oleh karena itu disebut diploid. Kromosom diploid dipertahankan dari generasi ke generasi dengan pembelahan mitosis (pembelahan yang menghasilkan dua anak yang bersifat sama dengan induknya). Kromosom yang berpasangan (kromosom homolog) memiliki bentuk, ukuran, dan komposisi yang sama.
     Pada manusia setiap sel somatik berjumlah 46 (kecuali sel sperma dan ovum, karena memiliki set tunggal kromosom). Sel somatik terdiri atas 23 pasang kromosom. 46 kromosom manusia ini merupakan dua set kromosom, yaitu satu set maternal (dari ibu) dan satu set paternal (dari ayah). Gambar di bawah merupakan bentuk 23 pasang kromosom manusia

 https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgaCByMcaSdza-W5Ni7ILQ9YmxjTrwope5nvkC1YpQToaXPEOG7C0R-aZ8OeGtuYkrZ-AY508Pp-pmdp-BsdGCsNaKOB_JlrX8fZt_7l3L7JByyVPJkRB1DRgvwhoK4IAtsKCdC7wtEabk/s1600/tmp_y-chromosome-496962315.jpg
  Gambar kromosom sex XY
     Ada satu konsep penting dalam mempelajari  Kromosom homolog pada sel somatik, yaitu adanya kromosom unik, yang disebut kromosom X dan Y. Dari 23 pasang kromosom 22 pasang di antaranya merupakan autosom (tidak menentukan jenis kelamin) dan 1 pasang genosom

     Wanita memiliki kromosom homolog X (XX). Meskipun kaum wanita memiliki dua kromosom X, salah satunya akan menjadi inaktif saat masa embrio.
     Pria memiliki sebuah kromosom X dan sebuah kromosom Y
     Jadi Kromosom X dan Y ini akan menentukan jenis kelamin individu, apabila kromosom anak yang lahir XX maka ia perempuan, apabila kromosomnya XY maka ia adalah laki-laki.Molekul Deoxyribo Nucleic Acid atau DNA pertama ditemukan oleh seorang ahli ilmu kimia berkebangsaan Jerman bernama Friedrich Miescher pada tahun 1869. Miescher menyelidiki susunan kimia dari nukleus sel. Ia mengetahui bahwa nukleus sel tidak terdiri dari karbohidrat, protein maupun lemak, melainkan terdiri dari zat yang mengandung fosfor sangat tinggi. Oleh karena zat itu terdapat di dalam nukleus sel, maka zat itu disebutnya nuklein. Nama ini kemudian diubah menjadi asam nukleat, karena asam ikut menyusunnya.
     Penelitian berikutnya dilakukan oleh Fisher pada tahun 1880. Dari hasil risetnya ditemukan adanya zat-zat pirimidin dan purin di dalam asam nukleat. Temuan ini dikembangkan lagi oleh Albreent Kossel yang menghasilkan temuan dua pirimidin yaitu sitosin dan timin dan dua purin yaitu adenin dan guanin di dalam asam nukleat, sehingga atas penemuannya ia mendapatkan hadiah nobel pada tahun 1910.
     Pada tahun 1920-an, dengan pewarna ungu DNA yang khas, yang dikembangkan oleh ahli kimia Jerman, Robert Feulgen, DNA ditemukan terletak secara ekslusif pada kromosom. Karena itu, DNA merupakan lokasi yang diharapkan bagi suatu bahan genetik. Pada tahun yang sama Phoebus Levine dari Institut Rockefeller (seorang ahli biokimia kelahiran Rusia) mengungkapkan bahwa gula DNA adalah deoksiribosa (karena itu namanya asam deoksiribo nukleat).
     Avery Machlead dan Mc Arthy (1944) memberi penegasan terhadap penemuan terdahulu bahwa DNA mempunyai hubungan langsung dengan keturunan. Selanjutnya penelitian Chargaff di tahun 1955, melalui hidrolisis DNA membuktikan bahwa pada berbagai macam makhluk ternyata banyaknya adenin selalu kira-kira sama dengan banyaknya timin (A=T), demikian pula dengan sitosin dan guanin (S=G). Dengan perkataan lain, aturan Ghargaff menyatakan bahwa perbandingan A/T dan S/G selalu mendekati satu.
     Penelitian selanjutnya dilakukan oleh ahli biologi molekuler, James Dewey Watson dan Francis H.C. Crick pada tahun 1953. Hasil penelitian tersebut memperlihatkan bahwa DNA tidak berdiri sendiri sebagai suatu rantai tunggal melainkan sebagai dua rantai yang saling berpilin, dengan basa pada rantai yang satu melekat pada basa rantai yang lain. Dengan lain perkataan, DNA adalah suatu heliks ganda. Teori model ini dikukuhkan dan disempurnakan oleh M.A.F. Wilkins pada tahun 1961. Oleh karena penemuan ini mereka bertiga mendapat hadiah nobel pada tahun 1962 dalam kedokteran dan fisiologi.

Kepustakaan:
Suryo, Genetika Manusia, (Yogyakarta: Gadjah Mada University Press, 1994). James D. Watson, et.al., DNA Rekombinon (Suatu Pelajaran Singkat), terj. Wisnu Gunaryo, (Jakarta: Erlangga, 1988)

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Asam Deoxyribo Nukleat

https://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/4/4c/DNA_Structure%2BKey%2BLabelled.pn_NoBB.png
     Struktur heliks ganda DNA. Atom-atom pada struktur tersebut diwarnai sesuai dengan unsur kimianya.
     Asam deoksiribonukleat, lebih dikenal dengan singkatan DNA (bahasa Inggris: Deoxyribo Nucleic Acid), adalah sejenis biomolekul yang menyimpan dan menyandi instruksi-instruksi genetika setiap organisme dan banyak jenis virus. Instruksi-instruksi genetika ini berperan penting dalam pertumbuhan, perkembangan, dan fungsi organisme dan virus. DNA merupakan asam nukleat; bersamaan dengan protein dan karbohidrat, asam nukleat adalah makromolekul esensial bagi seluruh makhluk hidup yang diketahui. Kebanyakan molekul DNA terdiri dari dua unting biopolimer yang berpilin satu sama lainnya membentuk heliks ganda. Dua unting DNA ini dikenal sebagai polinukleotida karena keduanya terdiri dari satuan-satuan molekul yang disebut nukleotida. Tiap-tiap nukleotida terdiri atas salah satu jenis basa nitrogen (guanina (G), adenina (A), timina (T), atau sitosina (C), gula monosakarida yang disebut deoksiribosa, dan gugus fosfat. Nukleotida-nukelotida ini kemudian tersambung dalam satu rantai ikatan kovalen antara gula satu nukleotida dengan fosfat nukleotida lainnya. Hasilnya adalah rantai punggung gula-fosfat yang berselang-seling. Menurut kaidah pasangan basa (A dengan T dan C dengan G), ikatan hidrogen mengikat basa-basa dari kedua unting polinukleotida membentuk DNA unting ganda
     Dua unting DNA bersifat anti-paralel, yang berarti bahwa keduanya berpasangan secara berlawanan. Pada setiap gugus gula, terikat salah satu dari empat jenis nukleobasa. Urutan-urutan empat nukleobasa di sepanjang rantai punggung DNA inilah yang menyimpan kode informasi biologis. Melalui proses biokimia yang disebut transkripsi, unting DNA digunakan sebagai templat untuk membuat unting RNA (Ribo Nucleic Acid). Unting RNA ini kemudian di-translasikan untuk menentukan urutan asam amino protein yang dibangun.
     Struktur kimia DNA yang ada membuatnya sangat cocok untuk menyimpan informasi biologis setiap makhluk hidup. Rantai punggung DNA resisten terhadap pembelahan kimia, dan kedua-dua unting dalam struktur unting ganda DNA menyimpan informasi biologis yang sama. Karenanya, informasi biologis ini akan direplikasi ketika dua unting DNA dipisahkan. Sebagian besar DNA (lebih dari 98% pada manusia) bersifat non-kode, yang berarti bagian ini tidak berfungsi menyandikan protein.
     Dalam sel, DNA tersusun dalam kromosom. Semasa pembelahan sel, kromosom-kromosom ini diduplikasi dalam proses yang disebut replikasi DNA. Organisme eukariotik (hewan, tumbuhan, fungi, dan protista) menyimpan kebanyakan DNAnya dalam inti sel dan sebagian kecil sisanya dalam organel seperti mitokondria ataupun kloroplas. Sebaliknya organisme prokariotik (bakteri dan arkaea) menyimpan DNAnya hanya dalam sitoplasma. Dalam kromosom, protein kromatin seperti histon berperan dalam penyusunan DNA menjadi struktur kompak. Struktur kompak inilah yang kemudian berinteraksi antara DNA dengan protein lainnya, sehingga membantu kontrol bagian-bagian DNA mana sajakah yang dapat ditranskripsikan.
Pertumbuhan Manusia di dalam Kandungan
Perkembangan Zigot, Embrio dan Fetus.
Zigot (0-15 hari)
     Setelah fertilisasi, zigot pada manusia akan berkembang menjadi organisme multiseluler melalui tahap-tahap perkembangannya.
     Fase Morula

Morula merupakan pembelahan sel yang terjadi setelah sel berjumlah 32 sel dan berakhir bila sel sudah menghasilkan sejumlah blastomer yang berukuran sama akan tetapi ukurannya lebih kecil. Sel tersebut memadat untuk menjadi blastodik kecil yang membentuk dua lapisan sel. Pada saat ini ukuran sel mulai beragam. Sel membelah secara melintang dan mulai membentuk formasi lapisan kedua secara samar pada kutub anima. Stadium morula berakhir apabila pembelahan sel sudah menghasilkan blastomer. Blastomer kemudian memadat menjadi blastodisk kecil membentuk dua lapis sel.
Pada akhir pembelahan akan dihasilkan dua kelompok sel. Pertama kelompok sel-sel utama (blastoderm), yang meliputi sel-sel formatik atau gumpalan sel-sel dalam (inner mass cells), fungsinya membentuk tubuh embrio. Kedua adalah kelompok sel-sel pelengkap, yang meliputi trophoblast, periblast, dan auxilliary cells. Fungsinya melindungi dan menghubungi antara embryo dengan induk atau lingkungan luar.
Tropoblast melekat pada dinding uterus. Sel-selnya memperbanyak diri dengan cepat dan memasuki epitelium uterus pada tahap awal implantasi. Setelah  9 hari, seluruh blastokista tertanam dalam dinding uterus. Sewaktu ini berlangsung, sel-sel yang berada di sebelah bawah dari massa sel dalam menyusun diri menjadi suatu lapisan yang disebut endoderm primer yang akan membentuk saluran pencernaan. Sel-sel sisa dari massa sel dalam memipih membentuk suatu keping yaitu keping embrio. Antara keping embrio dan tropoblast yang menutupi timbulnya suatu rongga (rongga amnion) berisi cairan. Dinding rongga yaitu amnion, menyebar mengelilingi embrio dan dikelilingi bantalan yaitu cairan amnion.
Fase Blastula
Blastulasi adalah proses yang menghasilkan blastula yaitu campuran sel-sel  blastoderm yang membentuk rongga penuh cairan sebagai blastocoel. Pada akhir  blastulasi, sel-sel blastoderm akan terdiri dari neural, epidermal, notochordal, mesodermal, dan endodermal yang merupakan bakal pembentuk organ-organ. Dicirikan dua lapisan yang sangat nyata dari sel-sel datar membentuk blastocoel dan blastodisk berada di lubang vegetal berpindah menutupi sebagian besar kuning telur. Pada blastula sudah terdapat daerah yang berdifferensiasi membentuk organ-organ tertentu seperti sel saluran pencernaan, notochord syaraf, eksoderm, ectoderm, mesoderm, dan endoderm.
Pada manusia, hasil pembelahan berbentuk suatu bola padat (morula). Lapisan luar dari blastula ini membentuk lapisan yang mengelilingi embrio sebenarnya, sedangkan embrio dibentuk dari bagian morula (inner cells mass atau massa sel dalam)./ lapisan luar (tropoblast) pada satu sisi massa sel dalam melepaskan diri, membentuk suatu bentuk yang mirip suatu blastula dan struktur ini disebut sebagai blastokista. Embrio akan menempel dan menetap pada dinding uterus untuk periode waktu tertentu, di tempat dimana embrio akan mendapatkan makanan sampai dilahirkan.
Fase Gastrula
Gastrulasi merupakan proses dimana sel-sel berkembang dan bermigrasi dalam embrio untuk mengubah massa sel dalam tahap blastokista menjadi embrio yang berisi tiga lapisan germinal primer. Migrasi sel-sel tersebut terjadi secara terintegrasi yang dilakukan melalui berbagai macam gerakan-gerakan morfogenik. Hasil penting gastrulasi adalah bahwa beberapa sel pada atau dekat permukaan blastula berpindah ke lokasi baru yang lebih dalam. Hal ini akan mentransformasikan blastula menjadi embrio berlapis tiga yang disebut dengan gastrula. Saat blastula terimplantasi di uterus, massa sel bagian dalam membentuk cakram pipih dengan lapisan sel bagian atas (epiblast) dan lapisan sel bagian bawah (hipoblast). Lapisan-lapisan ini homolog dengan lapisan pada cakram embrio burung.
Seperti pada burung, embrio manusia akan berkembang secara keseluruhan dari sel-sel epiblast, sementara sel-sel hipoblast membentuk kuning telur (yolk sac). Gastrulasi terjadi melalui pergerakan ke arah dalam sel-sel lapisan atas melalui primitive streak untuk membentuk mesoderm dan endoderm.
Tabel Perkembangan Embrio Manusia
Waktu setelah pembuahan
          Peristiwa yang terjadi
          24 jam
Embrio membelah menjadi dua sel
           3 hari
Morula sampai ke rahim ibu
         2,5 minggu
Jaringan pembentuk jantung mulai
membelah, sel-sel darah terbentuk
         3,5 minggu
Mata dan telinga awal mulai muncul,
sistem pernapasan terbentuk
           4 minggu
Kuncup alat gerak terbentuk, sel-sel
otak mulai membelah
           2 bulan
Sel-sel otot mulai membelah, tulang
mulai mengeras
            3 bulan
Jenis kelamin embrio sudah dapat dibe-
dakan antara laki-laki dan perempuan
            4 bulan
Wajah mulai tampak otak mulai ber-
kembang
           Triwulan III
Rambut tipis menyelimuti janin tapi ke-
mudian rontok, pertumbuhan tubuh
mulai pesat
               266 hari
Lahir
(Sumber : Solomon et al.2005)
Adapun gambarnya adalah sebagai berikut

Fisiologi dan Perkembangan Plasenta

Fungsi Plasenta
Fungsi plasenta bagi janin :
  1. Organ respirasi
  2. Organ transfer nutrisi dan ekskresi
  3. Organ untuk sintesa hormon
     Diperkirakan pula memiliki peranan sebagai barier imunologis yang melindungi janin dari reaksi penolakan oleh sistem imunologi maternal.
     Transportasi bahan melalui plasenta berlangsung melalui
- Transportasi pasif :
·                                 Difusi sederhana [simple diffusion]
·                                 Difusi dengan fasilitas [facilitated diffusion]
- Transportasi aktif:
·                                 Reaksi enzymatic
·                                 Pinocytosis
Mekanisme di atas memerlukan energi dan kecepatan metabolisme plasenta sebanding dengan yang terjadi pada hepar atau ginjal

 

     Mekanisme di atas memerlukan energi dan kecepatan metabolisme plasenta sebanding dengan yang terjadi pada hepar atau ginjal.
Fungsi Respirasi
     Vaskularisasi yang luas didalam villi dan perjalanan darah ibu dalam ruang intervilus yang relatif pelan memungkinkan pertukaran oksigen dan CO2 antara darah ibu dan janin melalui difusi pasif.
     Pertukaran diperkuat dengan saturasi dalam ruang intervilus sebesar 90 – 100% dan PO2 sebesar 90 – 100 mmHg.
     Setelah kebutuhan plasenta terpenuhi, eritrosit janin mengambil oksigen dengan saturasi 70% dan PO2 30 – 40 mmHg, sudah memadai untuk memenuhi kebutuhan janin. CO2 melewati plasenta dengan difusi pasif.
     Ion Hidrogen, bicarbonate dan asam laktat dapat menembus plasenta melalui difusi sederhana sehingga status keseimbangan asam-basa antara ibu dan anak sangat berkaitan erat.
     Oleh karena transfer berlangsung perlahan, janin dapat melakukan “buffer” pada kejadian penurunan pH, kecuali bila asidosis maternal diperberat dengan dehidrasi atau ketoasidosis sebagaimana yang terjadi pada partus lanjut dimana janin dapat mengalami asidosis.
     Efisiensi pertukaran ini tergantung pada pasokan darah ibu melalui arteri spiralis dan fungsi plasenta.
Bila pasokan darah ibu terbatas seperti yang terjadi pada penyakit hipertensi dalam kehamilan, penuaan plasenta sebelum saatnya, kehamilan postmatur, hiperaktivitas uterus atau tekanan tali pusat, maka ketoasidosis pada janin dapat terjadi secara terpisah dari asidosis maternal.
Bambang W
Permasalahan.
     Lemak dalam bentuk asam lemak bebas sulit untuk di transfer. Lemak yang mengalami proses transfer diresintesa ke dalam bentuk fosfat dan lemak lain dan disimpan dalam jaringan lemak sampai minggu ke 30. Setelah itu, hepar janin memiliki kemampuan untuk sintesa lemak dan mengambil alih fungsi metabolisme.
Transfer Nutrien
     Sebagian besar nutrien mengalami transfer dari ibu ke janin melalui metode transfer aktif yang melibatkan proses enzymatik.
     Nutrien yang komplek akan dipecah menjadi komponen sederhana sebelum ditransfer dan mengalami rekonstruksi ulang pada villi chorialis janin.
     Glukosa sebagai sumber energi utama bagi pertumbuhan janin (90%), 10% sisanya diperoleh dari asam amino.
     Jumlah glukosa yang mengalami transfer meningkat setelah minggu ke 30. Sampai akhir kehamilan, kebutuhan glukosa kira-kira 10 gram per kilogram berat janin, kelebihan glukosa dikonversi menjadi glikogen dan lemak.
     Glikogen disimpan di hepar dan lemak ditimbun di sekitar jantung, belakang skapula. Pada trimester akhir, terjadi sintesa lemak 2 gram per hari sehingga pada kehamilan 40 minggu 15% dari berat janin berupa lemak. Hal ini menyebabkan adanya cadangan energi sebesar 21.000 KJ dan diperlukan untuk fungsi metabolisme dalam regulasi suhu tubuh janin pada hari-hari pertama setelah lahir.
Transfer Obat
     Transfer obat melalui plasenta tidak berbeda dengan nutrien lain pada umumnya.
     Kecepatan transfer dipengaruhi oleh kelarutan dari molekul ion didalam lemak dan ketebalan trofoblas. Pada paruh kedua kehamilan, trofoblas menjadi tipis dan area plasenta bertambah luas sehingga transfer obat dapat berlangsung lebih mudah.
     Obat ilegal (narkotika, cocain dan marihuana) yang dikonsumsi oleh ibu hamil dapat melewati plasenta dan dapat mengganggu perkembangan janin.
     Dampak dari hal ini sulit ditentukan oleh karena selain obat ilegal, pasien biasanya juga adalah perokok atau peminum alkohol.
     Pertumbuhan janin cenderung terhambat dan mengalami kelainan kongenital tertentu, Seringkali mengakibatkan terjadinya persalinan preterm dan anak yang dilahirkan dapat menunjukkan sindroma withdrawal.
Fungsi Endokrin Plasenta
     Sejumlah besar hormon dihasilkan oleh plasenta. Termasuk di antaranya hormon yang analog dengan hormon hipotalamus dan hipofisis serta hormon steroid.
     Sejumlah produk juga dihasilkan oleh plasenta.   
     Beberapa di antaranya adalah glikoprotein seperti misalnya Pregnancy Associated Protein A B C dan D, Pregnancy Specific Glycoprotein (SP1) dan Placental Protein 5 (PP5) .
     Peran dari bahan ini dalam kehamilan masih belum jelas.
Hormon
         Human Chorionic Somatotropin
         – hCS
Serupa dengan
Growth Hormon
dan Prolaktin
         Human Chorionic Gonadotropin
         – hCG
Stimulasi steroido
genesis adrenal
dan plasenta.
Analog LH
         Human Chorionic Thyrotropin  
         – hCT
Analog dengan
Thyrotropin
         Corticotropin Releasing Hormon
         - CRH
Seperti pada
dewasa
          Estrogen
Komplek.
Stimulasi aliran
darah dan
pertumbuhan uterus
          Progestogen
Implantasi dan
relaksasi otot polos
          Adrenocorticoid
Induksi sistem ensim
dan maturasi janin
     Sejumlah produk plasenta dan metabolisme janin dapat digunakan untuk skrining penyakit janin.   
     Pengukuran alfafetoprotein yang dihasilkan oleh hepar, usus dan yolc sac janin dapat digunakan untuk deteksi sejumlah kelainan anatomi. Bersama dengan penentuan serum hCG maternal, dapat diperhitungkan terjadinya trisomi.

Pertumbuhan dan Perkembangan organ Reproduksi

Posted on by medicalcom

     Pertumbuhan dan perkembangan organ gonad ini berasal dari lapisan mesoderm intermediate pada minggu ke-5. Pada pria perkembangan system reproduksinya berasal dari duktus mesonephros (Wollfian), sedangkan pada wanita berasal dari duktus paramesonepros (Mullerian) yang berkembang di sebelah lateral duktus mesoneprhos (Wollfian). Perkembangan kedua saluran ini akan bermuara pada sinus urogenitalia.
     Penentuan jenis kelamin pada manusia diatur oleh kromosom Y yang menentukan jenis kelamin pria. Pada kromosom ini terdapat gen SRY (sex determining of Y chromosome). Apabila gen SRY ini diekspresikan pada saat perkembangan, maka protein yang dihasilkan akan memicu sel sertoli untuk berdiferensiasi menjadi jaringan gonad pada minggu ke-7. Perkembangan sel sertoli ini akan mensekresikan hormone Mullerian-inhibiting hormone (MIH) yang akan menyebabkan duktus paramesonefros (Mullerian) mengalami apoptosis. Maka dari itu, duktus ini tidak ikut berkontribusi pada system reproduksi laki-laki. Stimulasi dari hCG (Human Chorionic gonadotropin) akan menyebabkan sel-sel Leydig pada jaringan gonad mensekresikan testosterone pada minggu ke-8. Testosterone akan menstimulus perkembangan duktus mesonephros Wolff menjadi epididimis, vas deferen, duktus ejakulatorius, vesikel seminularis. Testis akan berhubungan dengan duktus mesonephros Wolff melalui serangkaian tubulus yang berasal dari tubulus seminiferus. Kelenjar prostat dan bulbouretral merupakan bagian endodermal dari uretra.
     Pada wanita, terdiri dari dua kromosom X dan tanpa kromosom Y. Oleh karena itu,
tidak terdapat gen SRY, sehingga duktus paramesonephros bisa berkembang dengan baik.
Bagian distal dari duktus paramesonephros ini akan berfusi membentuk uterus dan vagina,
 sedangkan bagian yang tidak berfusi akan berkembang menjadi tuba fallopii. Duktus
mesonephros Wolff tidak berkembang diakibatkan tidak adanya hormone testosterone.
     Perkembangan embrio genitalia eksterna pada pria dan wanita (penis, skrotum, clitoris, labia, vagina) juga akan berdiferensiasi sampai umur kira-kira 8 minggu. Sebelum berdiferensiasi, embrio pada pria dan wanita terdapat genital tubercle, yang terdiri dari uretral groove, sepasang uretral fold dan labioscrotal swelling.
     Pada embrio pria, sebagian testosterone akan di-konversikan menjadi dihydrotestosteron yang menstimulasi perkembangan uretra, prostat, organ genital eksterna (skrotum dan penis).
     Genital tubercle akan memanjang dan berkembang menjadi penis. Fusi antara uretral fold akan membentuk spongy (penil) uretra. Labiosrotal swelling akan berkembang menjadi skrotum.
     Karena pada wanita tidak terdapat dehidrotestosteron, maka genital tubercle ini akan berkembang menjadi clitoris. Uretral fold tetap terbuka membentuk labium minora, dan labioscrotalnya berkembang menjadi labium mayora.
     (Tortora, J Gerrard et all. 2009. Principles of Anatomy and Physiology. Asia: Willey)


Kromosom XY
Kromosom XX
Asal organ genital
Dari lapisan mesoderm intermediate
Dari lapisan mesoderm intermediate
Pengaruh Sry pada sel sertoli
Menjadi gonad (testis), sekresi  Mullerian-inhibiting hormone (MIH)
Mesodem inter-mediate menjadi duktus parameso-nephros (Muller)
Pengaruh Chorionic Gonadotropin Hormon (CGH)
Sel Leydig testis mensekresi testosteron
Tak berpengaruh karena tak ada
sel Leydig
Pengaruh testosteron

Ductus mesonephros Wolff menjadi epididimis, vas deferen, duktus ejakulatorius, vesikel seminularis
Karena tidak ada-
nya sel sertoli maka tak ada produksi testosterun.sehingga ductus mesonephros Wolff tidak berkembang
Perumbuhan duktus paramesonephros Muller
Duktus Muller mengalami regresi
Bagian distal  duktus parame-sonephros Mulleri berfusi jadi uterus dan vagina, yang tidak berfusi  menjadi tuba fallopi
Sebagian testosterone dikonversi menjadi dihydro-testosteron

yang mensti-mulasi perkem-bangan uretra, prostat,  organ genital eksterna, penis, skrotum dan penis.
Karena tak ada hormon testosteron maka ductus mesonephros Wolff tak bekembang. Genital tubercle akan berkembang menjadi clitoris. Uretral fold tetap terbuka membentuk labium minora, dan labioscrotalnya berkembang menjadi labium mayora.

     Penutup
     Telah dibahas perkembangan sel zygote di dalam kandungan seorang ibu dengan plasentanya.
     Sel zygote itu bisa berkromosome XY berupa embryo laki-laki yang dipengaruhi oleh Hormon Chorionic Gonadotrpin yang diproduksi di dalam plasenta;. Sedang sel zygote yng berkromosome XX berupa embryo perempuan yang tidak dipengaruhi oleh Hormon Chorionic Gonadotrpin.
     Berbeda halnya dengan sel multipoten nafsin wahidah yang berkromosom XY dan merupakan nenk moyang manusia. Alloh Swt  menumbuhkembangkannya di luar rahim seorang ibu (tanpa plasenta) sehingga tidak dipengaruhi oleh Hormon Chorionic Gonadotrpin dan Testosteron.
Skemanya adalah sebagai berikut.

Perbandingan Perkembangan Zygote dan Nafsin Wahidah

Zygote XY
Nafsin Wahidah XY
Asalnya
Fertilisasi sperma Y dan ovum X atau sperma X dan ovum Y
Secara Kun fayakun
Lokasi
Di dalam rahim ibu
Di luar rahim ibu
Nutrisi
Dari ibu lewat plasenta
Dari tanah
Fungsi gen Y
Membentuk testis
Membentuk
testis
Plasenta menyekresi HCG
HCG merangsang testis memroduksi testosteron dan DH-testosteron
Tak ada plasen-
ta yang memro-duksii HCG ma-
ka testes tak berfungsi
Organ kelamin
Membuat organ kelamin dalam dan luar laki-laki
Organ kelamin luar mirip perempuan
Genotipe dan Fenotipe tubuh
Genotipe dan Fenotipe tubuh laki-laki
Genotipe tubuh laki-laki. Feno-
tipe tubuh luar perempuan
Jember. 22 Januari 2018
Dr. H. M. Nasim Fauzi
Jalan Gajah Mada 118
Tilpun (0331) 481127
Jember

Tidak ada komentar:

Posting Komentar