Jumat, 21 Agustus 2015

Makalah Pendek Hidup sesudah Mati



HIDUP sesudah MATI
Oleh : Dr. H. M. Nasim Fauzi
PENDAHULUAN
Alloh menciptakan bumi terdiri dari 93 element (unsur), matahari hanya dua unsur yaitu hidrogen dan helium, sedang supernova (badan langit yang paling rumit) terdiri dari tujuh unsur..
Maka bumi jauh lebih tahan terhadap goncangan hari kiamat dibanding badan-badan langit.
SANGKAKALA
Terompet atau sangkakala bentuknya seperti tanduk besar yang siap ditiup oleh malaikat Isrofil.
Dan ditiuplah sangkakala. Maka matilah semua yang ada di langit dan di bumi, kecuali siapa yang dikehendaki oleh Alloh. (QS. Az-Zumar [39] : 68).
Tiupan ini akan menimpa seluruh alam dengan guncangan yang keras sehingga gunung-gunung menjadi rata, laut saling beradu, bintang bertabrakan, matahari digulung, lalu hilanglah cahaya seluruh benda-benda di alam semesta.
Sedang bumi karena tahan goncangan, tetap bundar, sedang permukaannya rata, namun dalamnya kosong.
1. Bila langit pecah belah
2. Karena menurut perintah Tuhannya, karena memang patut ia turut.
3. Dan bila bumi itu dipanjangkan (diratakan).
4. Ia keluarkan apa-apa yang terkandung di dalamnya, sehingga kosonglah ia.
5. Karena turut perintah Tuhannya, karena memang patut ia turut. (QS. Al-Insyiqoq [84] : 1-5).
 Bumi yang masih bundar itu diperlukan untuk tempat kebangkitan manusia sesuai dengan firman Alloh swt.
"Di bumi itu kamu hidup dan di bumi itu kamu mati, dan dari bumi itu (pula) kamu akan dibangkitkan. (QS. Al-A’rof [7] : 25)
HARI BERBANGKIT
Dan ditiuplah sangkakala (kedua), maka tiba-tiba mereka keluar dari kuburnya (menuju) ke Robb mereka. (QS. Yaa-siin [36] : 51).
Semua manusia yang dibangkitkan itu lalu dibawa malaikat ke padang mahsar yang terletak di satu tempat di bumi (mungkin di Palestina). Di situ semua manusia diadili oleh Alloh Swt.
Manusia dibangkitkan dalam keadaan telanjang kaki, tanpa pakaian dan tidak dikhitan.
Pada mulanya padang mahsar itu gelap gulita karena matahari telah padam. Kemudian Alloh Swt. menampakkan diri-Nya sehingga menjadi terang benderang.
AL-HASR (pengumpulan)
Al-Hasr adalah pengumpulan seluruh manusia dan jin pada hari kiamat untuk dihisab dan diambil keputusannya.
“Pada hari ketika mereka dibangkitkan Alloh semuanya, lalu diberitakan kepada mereka tentang yang telah mereka kerjakan. Alloh mengumpulkan (mencatat) perbuatan itu, padahal mereka telah melupakannya. Dan Alloh Maha menyaksikan segala sesuatu.” (QS. Al-Mujadilah [58] : 6).
HISAB (perhitungan)
 “Maka demi Robbmu, pasti Kami akan menanyai mereka tentang yang telah mereka kerjakan dahulu.” (QS. Al-Hijr [15] : 92, 93)
“Dan ketika para hamba diberikan kitab-kitab mereka, maka dikatakan pada mereka: “Inilah kitab (catatan) Kami yang menuturkan kepadamu dengan benar. Sesungguhnya Kami telah menyuruh mencatat apa-apa yang telah kamu kerjakan.” (QS. Al-Jatsiyah [45] : 25)
 “Dan kamu lihat tiap-tiap umat dipanggil untuk (melihat) buku catatan amalnya, Pada hari itu kamu diberi balasan terhadap yang telah kamu kerjakan.” (QS. Al-Jatsiyah [45] : 28).
Yang pertama kali dihisab dari hak-hak Alloh pada seorang hamba adalah sholatnya, sedang yang pertama kali diadili di antara manusia adalah urusan darah.
Seorang hamba akan ditanya tentang empat hal : 1. Umur dan masa mudanya, 2. Hartanya, 3. Amalnya 4. Nikmat yang ia terima selama hidup di dunia.
MIZAN (timbangan)
Mizan adalah alat yang dipakai Alloh Swt. pada hari kiamat untuk menimbang amalan hamba-hamba-Nya.
 “Dan Kami akan memasang timbangan yang tepat pada hari kiamat, maka tiadalah dirugikan seseorang barang sedikitpun. Dan jika amalan itu seberat biji sawipun pasti Kami mendatangkan (pahala)nya. Dan cukuplah Kami sebagai pembuat perhitungan.”  (QS. Al-Anbiya [21] : 47).
NASIB MANUSIA SELANJUTNYA
 1. ORANG MUKMIN  Lalu orang-orang mukmin mengikuti Robb mereka, dan dibentangkanlah di muka mereka Ash-Shiroth dalam keadaan gelap gulita. Shiroth adalah jembatan yang dibentangkan di atas Neraka Jahanam untuk diseberangi orang-orang mukmin yang menuju jannah. Alloh memberi cahaya kepada orang-orang mukmin sesuai dengan kadar amalnya masing-masing. Mereka meniti Shiroth tersebut dengan cahaya tadi.
Ada yang melewati shiroth laksana kejapan mata dan ada yang seperti tiupan angin, ada yang terbang seperti burung dan ada yang menyerupai orang yang mengendarai kuda, ada yang selamat 100%, ada yang selamat dengan kondisi lecet-lecet, dan ada yang terpeleset jatuh ke neraka jahanam”. (HR. Bukhori dan Muslim).
2. ORANG MUNAFIK Sedang orang-orang munafik di Shiroth berjalan tanpa cahaya sehingga tidak tahu arah, maka mereka terjatuh ke dalam neraka.
“Pada hari ketika orang-orang munafik laki-laki dan perempuan berkata kepada orang-orang yang beriman.: “Tunggulah kami supaya kami dapat mengambil sebagian cahayamu.” Dikatakan (kepada mereka): “Kembalilah kamu dan carilah cahaya(mu) sendiri.”  Lalu diadakan di antara mereka dinding yang berpintu. Di dalamnya ada rohmat dan di luarnya ada siksa.” (QS. Al-Hadid [57] : 13)
3. ORANG KAFIR DAN MUSYRIK
“Dan orang-orang kafir digiring menuju ke neraka dengan berkelompok-kelompok. (QS. Az-Zumar [39] : 71).”
Sesungguhnya orang-orang kafir, yakni ahli kitab dan orang-orang musyrik, (dimasukkan) ke neraka Jahannam; mereka kekal di dalamnya. Mereka itu adalah seburuk-buruk makhluk.” (QS. Al-Bayyinah [98] : 6).
LANGIT (DAN BUMI) DIGULUNG
TEMPATNYA DIGANTI SURGA
Setelah semua orang meninggalkan padang mahsar di bumi maka langit (dan bumi) digulung oleh Alloh Swt.
(Yaitu) pada hari Kami gulung langit sebagai menggulung lembaran-lembaran kertas. Sebagaimana Kami telah memulai penciptaan pertama (menciptakan langit dan bumi dunia), begitulah Kami akan mengulanginya (menciptakan langit dan bumi surga). Itulah suatu janji yang pasti Kami tepati; sesungguhnya Kamilah yang akan melaksanakannya. (QS. Al-Anbiya [21] : 104).
Waktu pergantian itu orang mukmin dan munafik ditempatkan di Shiroth
(yaitu) pada hari (ketika) bumi diganti dengan bumi yang lain (bumi dunia diganti bumi surga) dan (demikian pula) langit (langit dunia diganti langit sorga), dan mereka semua-nya berkumpul (di shiroth, lihat hadith di bawah) menghadap ke hadirot Alloh yang Maha Esa lagi Maha Perkasa(QS. Ibrohim [14] : 48). 
Aisyah istri Nabi berkata: “Aku bertanya, ‘Di manakah manusia pada waktu itu, ya Rosul Alloh ?’” Rosul menjawab, “Di atas Shiroth (jembatan).” (HR. Ahmad).
Maka di atas shiroth itu Alloh swt. menempatkan seluruh orang mukmin dan munafik yang jumlahnya berjuta-juta bahkan bermilyard-milyard.
NERAKA
MINUMAN DAN MAKANAN AHLI NERAKA: Minuman mereka adalah air panas yang dituangkan di atas kepala mereka, maka air panas itu menembus sampai rongga perut dan keluar dari telapak kaki mereka. Kemudian tubuhnya dikembalikan seperti sediakala. Sedang makanan mereka adalah Al-Ghislin (yang mengalir dari kulit ahli neraka seperti muntahan dan nanah).
BAHAN BAKAR NERAKA:
Terdiri dari manusia (orang-orang kafir dan musyrik) dan batu.
MAYORITAS AHLI NERAKA:
Orang yang masuk ke neraka lebih banyak daripada orang yang masuk jannah. 
AL-A’ROF
Di dalam surat Al-A’rof diceritakan tentang adanya tebing Al-A’rof yang terletak di antara neraka dan surga
SURGA (Jannah)
Adapun orang-orang yang berbahagia, maka tempatnya di dalam surga. Mereka kekal di dalamnya selama ada langit (surga) dan bumi (surga), kecuali jika Tuhanmu menghendaki (yang lain), sebagai karunia yang tiada putus-putusnya. (QS. Hud [11] : 108).
BANGUNANNYA, terbuat dari perak dan emas serta temboknya terbuat dari misk, dan kerikil-kerikilnya terdiri dari mutiara dan yakut serta debunya terbuat dari za’faron  Barangsiapa yang sholat (sunnah) 12 rokaat dalam sehari, maka Alloh akan membangunkan baginya sebuah bangunan di sorga.

    KEMAHNYA (GHUROF).  Di surga ada kemah berongga yang terbuat dari mutiara dan luasnya 60 X 60 mil 2 
       
      

Di dunia terdapat sebuah kemah yang besar, di Krausnick Jerman.
 Luasnya 6,7 km2  tinggimya 107 m
Kemah di surga jauh lebih besar.+ 1500 X luas kemah ini.

    SUNGAI-SUNGAINYA. Di surga terdapat sungai dari madu yang sangat jernih, sungai dari susu,dan sungai dari khomar yang tidak memabukkan, serta sungai dari air tawar yang segar rasanya.
Di sungai tersebut ada burung yang lehernya seperti leher unta (dagingnya sangat lezat).
Juga ada telaga Kautsar tempat para penghuni surga mandi di situ.
PARA PENGHUNI SURGA. Para penghuni surga mula-mula mandi di telaga Kautsar, sehingga menjadi mulus kulitnya, tampan wajahnya dan bercelak. Mereka senantiasa muda, serta indah pakaiannya. Golongan pertama yang masuk surga kelihatan seperti bulan purnama. Mereka tidak pernah kencing dan berak. Mereka tidak beringus dan meludah. Sisir mereka terbuat dari emas dan bejananya terbuat dari misk. Dan asapnya dari kemenyan.
Para mukminat surga juga ikut mandi di Telaga Kautsar itu, lalu berobah wujud menjadi seperti kaum mukmin surga, kemudian kawin dengan bidadari surga.
POHON-POHON. Pohon di surga kekal buahnya. Letaknya dekat dan rendah, buahnya berjuntai sehingga mudah dipetik.
WANITA (Bidadari) PENGHUNI SURGA. Tulang sumsum mereka kelihatan di belakang daging betisnya. Kerudungnya lebih baik dari dunia seisinya. Para bidadari ini diciptakan di surga, bukan dari wanita dunia.
PEMBANTU AHLI SURGA. Berbentuk anak kecil (wildanun mukholladun) yang tidak bertambah umurnya. Mereka seperti mutiara yang bertaburan. Jumlahnya sangat banyak dan tersebar di surga, untuk melayani kebutuhan tuannya yaitu para penghuni sorga.
Karena berupa anak kecil yang tidak berjenis kelamin, mereka tidak mungkin mengawini penghuni surga seperti yang diberitakan di beberapa Kitab Tafsir Al Qur-an.
MELIHAT WAJAH ALLOH SWT. Nikmat terbesar dari Alloh swt. bagi penduduk surga adalah melihat wajah Robbi ‘azza wa jalla.
Wajah (orang-orang mukmin) pada hari itu berseri-seri. Kepada Tuhannyalah mereka melihat. (QS. Al-Qiyamah [75] : 22, 23)

Jember, 19 Agustus 2015

Dr. H.M. Nasim Fauzi
Jl. Gajah Mada 118
Tlp. (0331) 481127

Jember

Kamis, 06 Agustus 2015

Makalah Pendek Takdir Isro' Mi'roj dan Fisika Modern


Takdir, Isro’ Mi’roj
dan Fisika Modern


Oleh : Dr. H.M. Nasim Fauzi


Salah satu mukjizat Nabi Muhammad, adalah diperjalankannya beliau oleh Alloh melalui peristiwa Isro’ Mi’roj.
Banyak yang mencoba mengungkapkan peristiwa tersebut secara ilmiah, salah satunya melalui Teori Fisika paling mutahir, yang dikemukakan oleh Dr. Stephen Hawking.
Teori Lubang Cacing (Worm Hole).
Raksasa di dunia ilmu fisika yang pertama adalah Isaac Newton (1642-1727) dengan bukunya : Philosophia Naturalis Principia Mathematica, menerangkan tentang konsep Gaya dalam Hukum Gravitasi dan Hukum Gerak.



Kemudian dilanjutkan oleh Albert Einstein (1879-1955)  dengan Teori Relativitasnya yang terbagi atas Relativitas Khusus (1905) dan Relativitas Umum (1907).



     Dan yang terakhir adalah  Stephen William Hawking, CH, CBE, FRS (lahir di Oxford,
Britania Raya, 8 Januari 1942), beliau dikenal sebagai ahli fisika teoretis.


Dr. Stephen Hawking  dikenal akan sumbangannya di bidang fisika kuantum, terutama sekali karena teori-teorinya mengenai kosmologi, gravitasi kuantum, lubang hitam, dan tulisan-tulisan popnya di mana ia membicarakan teori-teori dan kosmologinya secara umum.
Tulisan-tulisannya ini termasuk novel ilmiah ringan  A Brief History of Time, yang tercantum dalam daftar best-seller di Sunday Times London selama 237 minggu berturut-turut, suatu periode terpanjang dalam sejarah.
Berdasarkan teori Roger Penrose 


Bintang yang telah kehabisan bahan bakarnya akan runtuh akibat gravitasinya sendiri dan menjadi sebuah titik kecil dengan rapatan dan kelengkungan ruang waktu yang tak terhingga, sehingga menjadi sebuah singularitas di pusat lubang hitam (black hole).
Dengan cara membalik prosesnya, maka diperoleh teori berikut.

Lebih dari 15 milyar tahun yang lalu, penciptaan alam semesta dimulai dari sebuah  singularitas dengan rapatan dan kelengkungan ruang waktu yang tak terhingga, meledak dan mengembang.  Peristiwa ini disebut Dentuman Besar (Big Bang), dan sampai sekarang alam semesta ini masih terus mengembang hingga mencapai radius maksimum sebelum akhirnya mengalami Keruntuhan Besar (Big Crunch) menuju singularitas yang kacau dan tak teratur.
Dalam kondisi singularitas awal jagat raya, Teori Relativitas karena rapatan dan kelengkungan ruang waktu yang tak terhingga akan menghasilan besaran yang tidak dapat diramalkan.
Menurut Hawking, bila kita tidak bisa menggunakan teori relativitas pada awal penciptaan jagat raya, padahal tahap-tahap pengembangan jagat raya dimulai dari situ, maka teori relativitas itu juga tidak bisa dipakai pada semua tahapnya. Di sini kita harus menggunakan mekanika kuantum. Penggunaan mekanika kuantum  pada alam semesta akan menghasilkan alam semesta “tanpa pangkal ujung” karena adanya waktu maya dan ruang kuantum. 



   Ilustrasi Lubang Cacing
 









  





Pada kondisi waktu nyata (waktu manusia) waktu hanya bisa berjalan maju dengan laju tetap, menuju nanti, besok, seminggu, sebulan, setahun lagi dan seterusnya, tidak bisa melompat ke masa lalu atau masa depan.
Menurut Hawking, pada kondisi waktu maya (waktu Tuhan) melalui “lubang cacing (Worm Hole)” kita bisa pergi ke waktu manapun dalam riwayat bumi, bisa pergi ke masa lalu dan ke masa depan.
 Hal ini bermakna, masa depan dan kiamat (dalam waktu maya) menurut Hawkingtelah ada dan sudah selesai” sejak diciptakannya alam semesta. Selain itu melaluilubang cacing(dengan kekuasaan Allah) kita bisa pergi ke manapun di seluruh alam semesta dengan seketika.
Jadi, dalam pandangan Hawking takdir itu tidak bisa diubah, sudah jadi sejak diciptakannya.
Dalam bahasa ilmu kalam :
 “Tinta takdir yang jumlahnya lebih banyak daripada seluruh air yang ada di tujuh samudera di bumi telah habis dituliskan di Luh Mahfudz pada awal penciptaan, tidak tersisa lagi (tinta) untuk menuliskan perubahannya barang setetes.”
Sesuai dengan teori Stephen Hawking, manusia dengan waktu nyatanya tidak bisa menjangkau masa depan (dan masa silam). Tetapi bila manusia dengan kekuasaan Allah, bisa memasuki waktu maya (waktu Alloh) maka manusia melalui lubang cacing bisa pergi ke masa depan yaitu masa kiamat dan sesudahnya, bisa melihat masa kebangkitan, neraka dan shiroth serta bisa melihat surga kemudian kembali ke masa kini, seperti yang terjadi pada Nabi Muhamad, sewaktu menjalani isro’ dan mi’roj.


Peristiwa Isro’ Mi’roj Nabi Muhamad Saw.
Salah satu dari enam rukun iman yang harus kita percayai adalah : Iman akan adanya hari akhirot.
Di dalam Al Qur-an sangat banyak diberitakan tentang peristiwa di akhirot yang akan terjadi setelah hari Kiamat di masa depan.
Sebagai seorang Nabi yang menerima wahyu Al Qur-an Nabi Muhammad Saw. harus bisa menerangkan segala kejadian di akhirot itu.
Untuk itu beliau harus pernah melihatnya dengan mata beliau sendiri, mendengar suaranya, mencium baunya dan meraba dengan tangannya.
Agar bisa mengalaminya maka Alloh Swt. membawa beliau pergi ke akhirot yang ada di masa depan dalam bentuk Isro’ Mi'roj.
Mula-mula beliau menjalani Isro’ atau perjalanan malam dari Masjidil Harom di Mekah ke Masjidil Aqsho di Palestina.
Maha Suci Allah, yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Al Masjidil Harom ke Al Masjidil Aqsho yang telah Kami berkahi sekelilingnya  agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia adalah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. (QS. Al-Isro [17] :1
Dari situ kemudian Nabi Muhammad Saw. menjalani miroj ke Sidrotil Muntaha, dimana beliau bisa melihat Malaikat Jibril dalam bentuk aslinya. 
 Dan Sesungguhnya Muhammad telah melihat Jibril itu (dalam rupanya yang asli) pada waktu yang lain, (yaitu) di Sidrotil Muntaha. Di dekatnya ada syurga tempat tinggal. (QS. An Najm [53] : 13-15)
Seluk Beluk Sidrotul Muntaha















Pohon Sidr













Buah Sidr
     Sidr berarti pohon bidara, pohon yang tumbuh di Asia, Afrika dan Australia. Dipakai sebagai sumber makanan, obat-obatan dan bahan bangunan. Termasuk pohon yang sangat berguna, tetapi bukan merupakan pohon yang istimewa.
     Fungsi pohon bidara ini di Sidrotil Muntaha adalah sebagai batas terjauh perjalanan di langit dan bumi dalam waktu nyata, yang dapat ditempuh oleh makhluk Alloh Swt. yaitu manusia, jin dan malaikat termasuk Malaikat Jibril.
     Di seberang  pohon pembatas ini terdapat Jannatul Ma’wa (sorga) yang letaknya ada di masa depan. Maka Sidrotul Muntaha selain sebagai batas jarak atau ruang terjauh, juga
merupakan batas antara waktu nyata dan waktu maya. Merupakan pintu masuk ke lubang cacing (Worm Hole) yang berada di waktu maya.
     Melalui jalan inilah Nabi Muhammad Saw. sewaktu mi’roj diperjalankan Alloh Swt. ke masa depan, yaitu hari kiamat, hari kebangkitan dan pengadilan di padang Mahsyar, pergi ke neraka dan shiroth, kemudian pergi ke surga. 
     Dengan perjalanan itu Nabi Muhammad Saw. adalah satu-satunya manusia di muka bumi (kecuali Nabi Adam dan Siti Hawa), yang pernah pergi ke akhirot dengan jasad dan ruh beliau. Sehingga beliau bisa menerangkannya kepada kita dalam hadith-hadith beliau.
Waktu yang digunakan oleh Nabi Muhammad Saw. untuk pergi ke akhirot tidak terbatasi oleh waktu mi’roj yang hanya semalam, tetapi bisa berhari-hari, karena waktu di akhirot tidak diikat oleh waktu di dunia.
     Kemudian Nabi Muhammad kembali melalui jalan yang sama ke Sidrotil Muntaha, kembali masuk ke waktu nyata pada waktu yang sama dengan waktu berangkatnya, selanjutnya pulang kembali ke Mekah.

Jember, 8 Agustus 2015

Dr. H.M. Nasim Fauzi
Jl. Gajah Mada 118
Tlp. (0331) 481127
Jember

Senin, 03 Agustus 2015

Makalah Pendek Di Dalam Al Qur-an Taqwa Bermakna Takut


DI DALAM AL QUR-AN
TAQWA BERMAKNA TAKUT
 Oleh : Dr. H.M. Nasim Fauzi
Pendahuluan
Dalam setiap khutbah sholat Jumát, khotib selalu menyerukan kepada kita untuk bertaqwa, karena seruan itu merupakan salah satu rukun / syarat sahnya sholat Jumát.
Selama hidup penulis, hanya ada dua orang khotib sholat Jumát yang mengartikan taqwa dengan takut. Pertama adalah almarhum ayah penulis sendiri, berpuluh-puluh tahun yang lalu di Masjid.Jami’Jember Yang kedua adalah seorang khotib di Masjid Al-Huda beberapa tahun yang lalu.
Maraknya perzinaaan dan korupsi serta kejahatan lainnya  yang terjadi sekarang adalah akibat manusia tidak takut lagi kepada Alloh Swt. Terlalu banyak memikirkan dunia dan sangat sedikit mengingat akan akhirot.


 Biasanya taqwa diartikan dengan : Memelihara diri dari siksaan Alloh dengan mengikuti segala perintah-perintah-Nya; dan menjauhi segala larangan-larangan-Nya; tidak cukup diartikan dengan takut saja.
Mengartikan taqwa dengan istilah yang terlalu panjang menjadi beban bagi pemikiran yang ada di otak besar.
Mengartikan taqwa dengan takut sangat mudah diingat dan mudah meresap, karena takut adalah termasuk emosi yang ada di batang otak (sistem limbik).
Emosi lainnya adalah : sedih, marah, gembira / puas, sex, lapar, haus
Taqwa adalah sifat manusia yang paling mulia sesuai dengan sabda Alloh Swt..
Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadi-kan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling taqwa di antara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.” (QS. Al Hujurot [49] : 13)
Taqwa di dalam al Qur-an termasuk Bahasa Arob, karena Al Qurán diturunkan dalam Bahasa Arab.
Arti Taqwa di dalam Kamus dan Ensiklopedia bahasa Arob :
Taqwa berarti: Takut kepada Tuhan, Menjaga, Berbakti,  Memelihara diri / menjauhi bahaya, Kesalehan karena kagum kepada Alloh, dsb. 
Beragam arti taqwa di atas adalah dalam bahasa Arob manusia.
Sedangkan Al Qur;an adalah wahyu atau firman Alloh Swt. yang diturunkan kepada Nabi Muhammad Saw  melalui malaikat Jibril As.
Bila Al Qur-an dimaknai dengan bahasa Arob manusia yang beragam, maka ayat-ayat Al Quran / wahyu Alloh itu ákan menjadi beragam pula, bahkan bisa bertentangan.
Hal ini tidak mungkin terjadi, sesuai dengan sabda-Nya:
Tidakkah mereka itu memikirkan Al-Qur’an? Seandainya Al Qur’an itu tidak berasal dari Allah, maka mereka akan menemukan banyak pertentangan di dalamnya.” (QS An- Nisa [4] : 82).
Pendapat Sayidina Ali Ra. tentang Bahasa Arob Al Qur-an
Sayyidina Ali Ra bersabda :  “Bisa jadi yang diturunkan Alloh sepintas terlihat serupa dengan ucapan manusia, padahal itu adalah ucapan (firman) Alloh sehingga pengertiannya tidak sama dengan pengertian yang ditarik dari ucapan manusia. 
Sebagaimana tidak satu pun dari makhluk-Nya yang sama dengan-Nya, demikian juga tidak serupa perbuatan Alloh dengan sesuatu pun dari perbuatan manusia. Karena itu jangan sampai engkau mempersamakan firman-Nya dengan ucapan manusia sehingga mengakibatkan engkau binasa dan tersesat.’
Mencari arti Taqwa di dalam Al Qur-an
Agar arti taqwa di dalam Al Qur-an itu seragam maka kita bisa mengambil salah satu dari bermacam arti taqwa tadi, lalu kita pakai sebagai arti semua kata taqwa di dalam Al Qur-an. Pertama-tama taqwa kita artikan dengan takut.
Lalu kita kaji apakah arti taqwa pada masing-masing ayat itu sesuai dengan keseluruhan konteks ayat.
Bila arti taqwa itu betul-betul sesuai pada semua ayat Al Qur-an yang mengandung kata taqwa, maka itulah arti taqwa di dalam Al Qur-an.
Kata Taqwa di dalam Al Qur-an
1. Menurut Prof. Dr. M. Quraish Shihab, MA. kata taqwa dalam berbagai bentuk dan konteksnya ada 258, tetapi penulis baru menemukan 216 buah. :
3. Daftar 216 ayat itu secara lengkap ada di internet pada makalah Tafsir Taqwa di dalam Al Qur-an Seri ke 2. dalam blog nasimfauzi@blogspot.com
4. Ternyata mengartikan taqwa dengan takut pada 215 ayat tersebut semuanya sesuai dengan  konteks ayat masing-masing.
-------------------------------------------------------------------
   Maka taqwa di dalam Al Qur-an berarti takut.
-------------------------------------------------------------
Definisi Taqwa
Dari ayat-ayat itu diperoleh definisi taqwa sebagai berikut:
a. Takut terhadap kegoncangan yang dahsyat di hari kiamat. Yaitu QS. Al-Haj [22] : 1.
b. Takut terhadap hari kita dibangkitkan dan dihimpun di padang mahsyar. Yaitu QS. Al-An’am [6] : 51.
c. Takut terhadap (pengadilan) hari Kiamat. Yaitu QS. Al-Baqoroh [2] : 48, QS. Al-Baqoroh [2] : 123, QS Al-An’am [6] : 51 dan QS. Lukman [31] : 33.
d. Takut terhadap hari pembalasan. Yaitu QS. Ali ’Imron [3]:  281.
e. Takut terhadap neraka. Yaitu QS. Al-Baqoroh [2] : 24 dan QS. Ali Imron [3] :131:
Definisi panjang orang yang bertaqwa (مُتَّقِينَ) : 
Orang yang bertaqwa adalah orang yang takut terhadap (saat menghadap) Tuhan yang Maha Pemurah sedang dia tidak kelihatan (olehnya) dan dia datang dengan hati yang bertaubat. Dijanjikan-Nya bagi mereka Syurga.
Yaitu QS. Qof [50] : 31-33.
Nama lain dari Taqwa adalah khouf.
Dengan membandingkan (QS. Ar-Rohman [55] : 46-76) dan (QS. Ad-Dukhon [44] : 51-56).
Secara logika, bila:
[Orang yang bertaqwa]     =+   akan mendapat surga
[Orang yang takut saat menghadap Tuhannya]     =+  akan mendapat surga
Maka : [Orang yang bertaqwa]  =  [Orang yang takut saat menghadap Tuhannya]  مِّن خَافَ مَقَامَ رَبِّهِ
Orang yang bertaqwa juga berusaha agar keluarganya selamat dari azab neraka (فِي أَهْلِنَا مُشْفِقِينَ) (QS. At-Tur [52] : 17-28)
Apakah QS. Ali ’Imron [3] : 102 Takutlah engkau kepada Alloh setakut-takutnya. Tidak bertentangan dengan QS. At-Taghobun [64] : 16  bertakwalah (takut) kamu kepada Allah menurut kesanggupanmu.
Takut kepada Alloh setakut-takutnya diperoleh dengan cara :
i. Beriman akan Alloh Swt. dan kepada adanya hari akhir.
ii. Membayangkan hari kiamat, hari kebangkitan, penghimpunan manusia di padang Mahsyar, pengadilan Alloh, penimbangan amal, shiroth dan neraka sehingga timbul rasa takut.
iii. Selalu membayangkannya setiap saat.
IV. Menambah ilmu tentang besarnya kekuasaan Alloh Swt. di dunia dan akhirot, sesuai dengan sabda-Nya:
 “Sesungguhnya yang takut kepada Allah di antara hamba-hamba-Nya, hanyalah ulama (orang yang berilmu)”. (QS. Fathir [35] : 28)
Bertakwalah (takut) kamu kepada Allah menurut kesanggupanmu artinya :
Kemampuan orang membayangkan hari akhirot tidak sama.
Juga sesuai dengan QS Al Baqoroh [2] : 286, Laa yukallifulloohu nafsan illaa wus’aha  (Alloh tidak membebani seseorang itu kecuali sesuai menurut kemampuannya).
 Apakah bedanya bertakwa kepada Alloh ( تَّقُوا اللَّهَ) (dan Takut kepada Alloh (!$# |·øƒs) pada QS. An-Nuur [24] : 52 ?
Menurut Terjemah Al Qur-an Kementerian Agama RI  yang dimaksud dengan takut ·øƒsu kepada Allah ialah takut  kepada Allah disebabkan dosa-dosa yang telah dikerjakannya, dan yang dimaksud dengan takwalloh adalah takut kepada Alloh dari segala macam dosa-dosa yang mungkin akan terjadi.
Tafsir lain adalah Yakhsya (·øƒs) takut terhadap barang yang kelihatan yaitu langit dan bumi (alam semesta), yang amat besar, Alloh Swt. mampu menciptakannya, tentu Alloh juga mampu menciptakan neraka di Akhirot.
Jangan kalah dengan setan, karena setan sangat Takut kepada Alloh Swt
Di dalam Al Qur’an setan (iblis) berkata: “Sesungguhnya aku takut kepada Alloh. Dan Alloh sangat keras siksa-Nya(QS. Al Anfal [8] : 48)
Nabi Muhammad Saw. paling Takut kepada Alloh
Nabi Muhammad Saw. bersabda: “Sesungguhnya aku yang paling mengenal Alloh dan akulah yang paling takut kepada-Nya(HR. Bukhori - Muslim).
Nabi Saw. bersabda kepada para sahabat beliau: “Demi Alloh, andai kalian tahu apa yang aku ketahui, sungguh kalian akan sedikit tertawa dan banyak menangis. Kalian pun akan enggan berlezat-lezat dengan istri kalian di ranjang. Dan kalian akan keluar menuju tanah datar tinggi, mengiba-iba berdoa kepada Allah” (HR. Tirmidzi 2234, dihasankan Al Albani dalam Shohih At Tirmidzi)
Sebagai penutup, marilah kita hanya Takut kepada Alloh Swt. belaka. Janganlah Takut kepada manusia.
Janganlah kalian takut kepada manusia dan takutlah kalian kepada-Ku.”  (QS. Al Ma’idah [5] : 44).
Jember, 12 Juli 2015.

Dr. H.M. Nasim Fauzi
Jalan Gajah Mada 118

Tilpun (0331) 481127, Jember